manusia dan tanggung jawab

14
TANGGUNG JAWAB “MEKEIN I TAPATAB” DALAM KEHIDUPAN SOSIAL Tanggung jawab adalah hal yang mutlak yang dimiliki oleh setiap individu, tanggung jawab adalah suatu kewajiban yang tidak dapat diabaikan begitu saja, kita terikat oleh kata tersebut. Sejak lahir kita telah mendapat tanggung jawab untuk menjadi sosok makhluk yang baik dihadapan Sang Maha Pencipta, beranjak remaja kita mempunyai tanggung jawab sebagai anak untuk menjaga nama baik keluarga, dan beranjak dewasa kita memiliki tanggung jawab untuk membawa diri kita menjadi pribadi yang utuh yang lebih baik, sekaligus sebagai pembuktian terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas hasil dari tanggung jawab yang telah kita jalani. Kadang disaat kita merasa lelah, disaat tanggung jawab yang kita pikul terasa berat, kita ingin lari dan menjauh dari tanggung jawab tersebut, tapi itu hanyalah hal sia sia yang tidak menampakkan hasil akhir. Bahkan yang timbul nantinya adalah kesuliatan dan kerugian bagi orang lain. Tanggung jawab bukan lah hal buruk yang akan membebani hidup kita, tetapi dari tanggung jawab kita dapat belajar banyak hal positif seperti proses pendewasaan diri. Dari tanggung jawab kita dapat melihat sudah sejauh mana kita dapat melewati ujian dan tantangan yang ada dihadapan kita, tanggung jawab dapat dikatakan tantangan dalam hidup ini, karena mau tidak mau kita harus melaluinya jika kita ingin maju. Contoh kecil yang nyata yang ada disekeliling kita; Tugas dan segala kewajiban yang harus diselesaikan siswa/mahasiswa agar mereka dapat lulus dan mendapatkan nilai yang baik yang mereka inginkan.

Upload: mekrin-tapatab

Post on 08-Nov-2015

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TANGGUNG JAWAB MEKEIN I TAPATAB DALAM KEHIDUPAN SOSIAL

Tanggung jawab adalah hal yang mutlak yang dimiliki oleh setiap individu, tanggung jawab adalah suatu kewajiban yang tidak dapat diabaikan begitu saja, kita terikat oleh kata tersebut.Sejak lahir kita telah mendapat tanggung jawab untuk menjadi sosok makhluk yang baik dihadapan Sang Maha Pencipta, beranjak remaja kita mempunyai tanggung jawab sebagai anak untuk menjaga nama baik keluarga, dan beranjak dewasa kita memiliki tanggung jawab untuk membawa diri kita menjadi pribadi yang utuh yang lebih baik, sekaligus sebagai pembuktian terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas hasil dari tanggung jawab yang telah kita jalani.Kadang disaat kita merasa lelah, disaat tanggung jawab yang kita pikul terasa berat, kita ingin lari dan menjauh dari tanggung jawab tersebut, tapi itu hanyalah hal sia sia yang tidak menampakkan hasil akhir. Bahkan yang timbul nantinya adalah kesuliatan dan kerugian bagi orang lain.Tanggung jawab bukan lah hal buruk yang akan membebani hidup kita, tetapi dari tanggung jawab kita dapat belajar banyak hal positif seperti proses pendewasaan diri.Dari tanggung jawab kita dapat melihat sudah sejauh mana kita dapat melewati ujian dan tantangan yang ada dihadapan kita, tanggung jawab dapat dikatakan tantangan dalam hidup ini, karena mau tidak mau kita harus melaluinya jika kita ingin maju.Contoh kecil yang nyata yang ada disekeliling kita;Tugas dan segala kewajiban yang harus diselesaikan siswa/mahasiswa agar mereka dapat lulus dan mendapatkan nilai yang baik yang mereka inginkan.Itu adalah contoh dari tanggung jawab yang mereka pikul, untuk mendapatkan nilai yang baik mereka harus menyelesaikan apa yang harus mereka selesaikan, jadi untuk mendapatkan suatu hal yang kita harapkan, kita haruslah berjalan, melewati segala proses, tidak hanya terjadi secara instan dan mudah.dan itulah tanggung jawab walaupun cukup membebankan tapi setimpal dengan apa yang nantinya akan kita dapatkan jika kita bersungguh-sungguh menjalankannya.

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

Manusia hidup di dunia ini pada hakikatnya adalah makhluk yang bertanggung jawab. Kenapa demikian, karena manusia selain merupakan makhluk individual dan makhluk sosial, juga merupakan makhluk Tuhan. Manusia memiliki tuntutan yang besar untuk hidup bertanggung jawab mengingat ia mementaskan sejumlah peranan dalam konteks individual, sosial ataupun teologis. Menjalani kehidupan ini merupakan kewajiban yang sifatnya mutlak.Bila kita menolak misalnya, kemudian mengambil clurit, mengayunkannya ke leher kita, maka tunailah kewajiban, Tapi celakanya hal itu tidak dibenarkan oleh ajaran agama dan dikatagorikan sebagai perbuatan dosa. Nah apa hendak dikata ? Mengingat menjalani kehidupan ini merupakan kewajiban yang sifatnya mutlak, maka buntutnya kita dituntut bertanggung jawab dalam melaksanakan kewajiban mutlak tersebut, sehingga dapat kita simpulkan bahwa hakikat hidup ini adalah bertanggung jawab.

A. PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB

Menurut kamus besar bahasa Indonesia Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab merupakan berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya sebagai kesadaran dan kewajibannya.Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik, atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian dan pengirbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

B. INDIVIDUAL, SOSIAL DAN MAHKLUK TUHANManusia sebagai makhluk individual artinya manusia harus bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri ( keseimbangan jasmani dan rohani ) dan harus bertanggung jawab terhadap Tuhannya ( sebagai penciptanya ). Tanggung jawab manusia terhadap dirinya akan lebih kuat intensitasnya apabila ia memiliki kesadaran yang mendalam. Tanggung jawab manusia terhadap dirinya juga muncul sebagai akibat dari keyakinannya terhadap suatu nilai. Sedangkan dalam konteks sosial, manusia tidak dapat hidup sendirian dengan perangkat nilai nilai selera sendiri. Nilai nilai yang diperankan seseorang dalam jalinan sosial harus dipertanggung jawabkan sehingga tidak mengganggu konsensus nilai yang telah disepakati bersama.Demikian pula tanggung jawab manusia terhadap Tuhannya timbul karena manusia sadar akan keyakinannya terhadap nilai nilai. Dalam hal ini terutama keyakinannya terhadap nilai nilai yang bersumber dari ajaran agama. Manusia bertanggung jawab terhadap kewajibannya menurut keyakinan agamanya.

C. TANGGUNG JAWAB ADALAH KEBERANIANTanggung jawab dalam konteks pergaulan manusia adalah suatu keberanian. Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung resiko atas segala hal yang menjadi tanggung jawabnya. Ia jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain, adil, bijaksana, tidak pengecut dan mandiri. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang bersangkutan akan selalu berusaha memenuhi kewajibannya melalui seluruh potensi dirinya. Orang yang bertanggung jawab adalah orang mau berkorban untuk kepentingan orang lain ataupun orang banyak.Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan, sebab ia dapat menunaikan kewajibannya dengan baik. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh dirinya sendiri ataupun oleh orang lain/banyak. Sebaliknya orang yang tidak bertanggung jawab akan menghadapai kesulitan, sebab ia tidak melaksanakan kewajibannya dengan baik dan tentunya tidak mengikuti aturan, norma serta nilai nilai yang berlaku.Status dan peranan juga menentukan kewajiban seseorang. Ada dua bagian atau dua kewajiban yang berbeda, yang pertama yaitu kewajiban terbatas, adalah kewajiban yang tanggung jawabnya diberlakukan kepada setiap orang, sama, tidak dibeda bedakan. Contohnya undang undang larangan mencuri, membunuh, yang konsekuensinya tentu diberlakukan hukuman atas perbuatan tersebut. Kemudian yang kedua yaitu kewajiban tidak terbatas, adalah kewajiban yang tanggung jawabnya berlaku juga untuk semua orang. Namun tanggung jawab terhadap kewajiban ini nilainya lebih tinggi, sebab dijalankan oleh suara hati, seperti berbuat keadilan dan kebajikan.

D. MACAM MACAM TANGGUNG JAWABa. Tanggung jawab terhadap diri sendiriTanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengambangkan kepribadian sebagai manusia prbadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan menganai dirinya sendiri menunrut sifat dasarnya manusia adalah mahluk bermoral namun manusia juga seorang pribadi. Karena merupakan seorang pribadi manusisa mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri angan angan sendiri sebagai perwujudan dari pendapat perasaan dan angan angan masnusia berbuat dan bertindak.

b. Tanggung jawab terhadap keluarga

Keluarga merupakan Masyarakat kecil, keluarga terdiri dari suami-istri , ayah ibu dan anak anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkun nama baik keluarga tapi ketangung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan pendidikan dan kehidupan

c. Tanggung jawab terhadap Masyarakat

Pada hakekatnya manusai tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk social. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga mdengan demikian manusia disisni merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat lain agat dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkat lkau dan perbuatannya harus dipertaggung jawabkan kepada masyarakat.

d. Tanggung jawab kepada Bangsa dan Negara

Bahwa setiap manusia adalah warga Negara suatu Negara dalam berpikir, berbuat, bertindak, ertingkah laku manusia terikat oleh norma norma atau ukuran ukuran yang dibuat oleh Negara. Manusia tidak dapat berbuat semuanya sendiri bila perbuatan manusia itu salah maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara.

e. Tanggung jawab terhadap Tuhan

Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga dikatakan tindakan manusia tidak lpas daei hukuman hukuman Tuhan. Yang diruangkan dalam berbagai kitab suco melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukuman hukuman tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika perungatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraikan maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah perintah Tuhan. Berarti menginggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan terhadap Tuhan sebagai penciptanya. Bahkan untuk memenuhi tanggungjawabnya manusia harus berkorban.

E. PENGABDIAN DAN ENGORBANAN

a. Pengabdian

Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagi perwujudan kesetiaan, cinta, kasih saying, hormat atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.Pengabdia it pada hakekatnya adalah rasa tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan hal itu berarti dia mengabdi kepad keluarga. Lain halnya jika kita membantu teman dalam kesulitan mungkin sampai berhari hari itu bukan pengabdian tapi hanya bantuan saja.

b. Pengorbanan

Berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menytakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasahn yang tidak mengandung pamrih suatu pemberian yang didasarkan atas kesadara moral yang tulus ikhlash semata mata.pengorbanan dalam arti pemberian sebagai tanda kebaktian tanpa pamrih dapat dirasakan bila kita membaca atau mendengarkan kothbah agama dari kisah para tokoh agama atu nabi manusia memperoleh tauladan bagaimana semestinya wajib berkorban.

F. MENGUKUR TANGGUNG JAWAB PADA DIRI SENDIRI

Apakah kita orang yang bertanggungjawab? Semoga beberapa pertanyaan berikut bisa menjadi acuan dan bahan perenungan untuk kita.Pertama, Sejauh mana Anda meyakini bahwa kehidupan ini bukan sesuatu yang final?Jawabannya terhadap pertanyaan ini sangat menentukan sejauh mana tanggungjawab Anda dalam menapaki kehidupan itu sendiri. Bahkan bisa dikatakan, kadar keimanan dan keyakinan seseorang tentang hari akhir, akan sering dengan kadar tanggungjawabnya. Segala wujud didunia senantiasa mengalami proses perubahan. Cepat atau lambat klehidupan ini akan berakhir pada kematian. Semua amal baik dan buruk, sekecil apapun ada catatannya dan akan diperhitungkan pada hari akhir. Jawaban yang benar adalah tidak. Apakah sebuah kedudukan rendah maupun tinggi, itu lahir dengan sendirinya tanpa ada keterlibatan dengan orang lain? Jawabanya juga pasti tidak. Kedudukan apapun yang kita dapati kepercayaan apapun yang kita peroleh sebenarnya tidak datang dari diri sendiri melainkan dari legitimasi pihak lain.Amanah merupakan sendi kehidupan yang sangat penting. Tapi sikap itu hingga kini masih langka. Sangat banyak problema hidup di negeri ini yang menanti orang-orang bertanggungjawab. Tak berarti kita hanya diam menanti, siapa sosok yang bisa memiliki sikap amanah dan bertanggungjawab. Dari kita sendiri, segalanya bisa dimulai. Bukankah setiap kita adalah pemimpin atas apa saja yang kita bawahi? Sekarang juga, mari jadikan diri kita orang-orang yang bertanggungjawab.[*]

KESADARAN SOSIAL

1. Kesadaran Seseorang akan Hak dan Kewajiban(Hakekat Keutamaan Manusia Sosial)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kesadaran sosial adalah kesadaran seseorang secara penuh akan hak dan kewajiban sebagai anggota masyarakat (Tim Penyusun KBBI, 1988 : 765). Berdasarkan pengertian ini, konsep kesadaran sosial memiliki dua keutamaan hidup manusia yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain, yakni hak dan kewajiban seorang pribadi manusia sosial.Berbicara mengenai keutamaan manusia yang pertama, yakni hak pribadi manusia, penulis terinspirasi oleh buku yang berjudulhak-hak asasi manusiayang di editoleh Frans Ceunfin SVD, di dalam buku tersebut terdapat tulisan seorang filsuf yang bernama Joseph Raz yang mengartikan hak sebagai dasar bagi berbagai kewajiban dalam diri orang-orang lain. Hak dalam pengertian ini dapat dipahami sebagai sesuatu yang mendorong, memotivasi dan memaknai suatu aktivitas seorang pribadi dalam perilaku masyarkat. Sebuah aktivitas pribadi manusia dalam masyarakat menjadi lebih bermakna serta mengandung arah tujuan yang jelas, yakni demi meningkatkan kesejahteraan hidup bersama, jika muncul atas dorongan dari dalam diri pribadi manusia itu sendiri. Dorongan dari dalam semacam ini dapat dipahami sebagai kesadaran personal (Ceunfin, 2004 : 150).Dengan kesadaran akan haknya yang seperti itu, seorang pribadi manusia mampu untuk memahami sebuah realitas dalam masyarakat sosial. Pemahaman akan hal ini memampukan untuk menyampaikan dan memaparkan kepada orang lain, sehingga kesadaran ini tidak hanya menjadi kesadaran personal melainkan menjadi kesadaran komunal (bersama). Dalam hal ini, setiap pribadi manusialah yang menjadi aktor dalam realitas masyarakat untuk melakukan setiap aktivitas yang mengarah pada penataan hidup masyarakat yang lebih baik.Setiap pribadi manusia adalah pemegang peranan yang paling utama dalam realitas kehidupan masyarakat sosial. Seperti yang diungkapkan oleh Dr. William Chang, OFMCap dalam bukuPengantar Teologi Moralbahwa seorang manusia adalah subjek hak dan kewajiban, sebab manusia adalah pemegang hak dan kewajiban. Sebagai pemegang hak, manusia mampu melakukan sesuatu bagi pribadinya atau bagi orang lain. Selanjutnya Chang juga memberi pemahaman tentang konsep hak pribadi manusia. Hak itu dipandang sebagai ruang yang menjamin otonomi manusia, hak itu memungkinkan manusia untuk mengambil keputusan dan mengendalikan dirinya. Manusia dapat menyalahgunakan haknya sehingga tidak memenuhi kewajibannya sebagai pribadi dan dalam hubungan dengan sesama. Dan tidak jarang seseorang menitikberatkan hak pribadinya sehingga melupakan hak dasar orang lain yakni kewajiban untuk menghargai hak-hak orang lain. Dengan demikian, kesadaran sosial tidak hanya dimiliki melainkan diterapkan dalam hidup nyata. Kesadaran sosial seseorang akan hak dan kewajiban harus disadarkan dalam hidup bermasyarakat, sehingga tumbuh kehidupan yang lebih baik, aman, tenteram dan sejahtera (Chang, 2001a : 48).Gereja Katolik sendiri memiliki rumusan dan pandangan sendiri tentang bagaimana setiap pribadi beriman mengaplikasikan setiap haknya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilihat dalam dokumen Ajaran Sosial Gereja yakni diawali denganRerum Novarum(Prihal Kondisi Kaum Buruh) sampai denganCentesimus Annus(Ulang tahun ke seratus) dikatakan bahwa Gereja memiliki hak untuk menyatakan pendapat terutama berkaitan dengan kehidupan sosial terutama pada kaum buruh dan orang miskin. Hal ini menunjukkan bahwa Gereja mau terlibat untuk membina umatnya supaya dalam menjalani kehidupan dan menciptakan hidup secara manusiawi bagi semua orang yang ada di dunia ini. Sehubungan dengan isi dari dokumen-dokumen Ajaran Sosial Gereja ini merupakan hasil refleksi yang meneguhkan umatnya dan menjabarkan kembali dalam situasi dan konteks yang baru sehingga memampukan umatnya untuk sadar akan hak dan kewajibannya dalam hidup bermasyarakat (Murtini, 2003 : 2).Tanggungjawab adalah sesuatu yang harus kita lakukan agar kita menerima sesuatu yang dinamakan hak. Tanggung jawab merupakan perbuatan yang sangat penting dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, karena tanpa tanggungjawab, semuanya akan menjadi kacau. Bagaimanapun juga tanggungjawab menjadi nomor satu didalam kehidupan seseorang. Dengan kita bertanggungjawab, kita akan dipercaya orang lain, dan mendapatkan hak dengan wajar. Dengan demikian tanggungjawab adalah suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan, karena tanggungjawab menyangkut orang lain dan terlebih diri kita (Chang, 2001a : 48).

b.Kesadaran Seseorang akan Realitas Sosial yang TerjadipadaJamannya(Konteks Aplikasi Keutamaan Manusia Sosial)Untuk memahami konsep kesadaran sosial yang dimaksud penulis terlebih dahulu perlu memahami intelegensi interpersonal. Intelegensi sendiri adalah kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk dalam suatusettingyang bermacam-macam dan sistuasi yang nyata. intelegensi interpersonal hanya akan muncul jika seseorang memiliki kemampuan dalam memahami situasi dan kondisi orang lain. Situasi dan kondisi tersebut dapat ditemukan jika adanya pergulatan langsung dalam hidup bermasyarakat. Kesadaran sosial merupakan salah satu wujud konkrit dari intelegensi interpersonal (Harymawan, 1988 : 13).Kesadaran sosial merupakan hasil belajar memahami kontradiksi sosial, politik, dan ekonomi, yang mampu membawa sesorang pada suatu pengambilan sikap yang berani mengambil tindakan untuk melawan unsur yang menindas dari realitas tersebut. Menurut Freire sendiri, sebuah kesadaran sosial muncul karena seseorang harus memiliki intelegensi sosial. Intelegensi ini tidak hanya sebatas kepekaan, rasa simpatik dan empatik terhadap situasi masyarakat yang sedang mengalami penindasan baik fisik maupun psikis, tetapi sebuah bentuk kesepahaman seseorang akan realitas sosial sehingga dirinya paham apa yang seharusnya dilakukan dalam menyikapi realitas tersebut. Meskipun hal itu harus melawan sturuktur atau sistem yang telah ada di dalam masyarkat itu sendiri. Intelegensi sosial nyata dalam kesadaran seseorang akan realitas sosial yang terjadi pada zamannya (Freire, 1972 : 1).

2.PeranPentingKesadaranSosialdalam Realitas Kehidupan MasyarakatBerdasarkan hasil pemaparan tentang konsep kesadaran sosial, penulis menemukan sekurang-kurangnya ada lima peran penting dari kesadaran sosial bagi perilaku kehidupan sosial manusia dalam masyarakat.

a.Menyadarkanbahwa Manusia adalah Mahluk SosialManusia adalah mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa komunikasi dengan orang lain. Pada hakekatnya manusia tidak ada yang sempurna, masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan. Tetapi kekurangan seseorang akan terpenuhi saat manusia melakukan komunikasi sosial. Dalam komunikasi sosial, seluruh anggota masyarakat menciptakan suatu sistem nilai dan norma. Sistem nilai dan norma tersebut berfungsi sebagai pedoman dalam melakukan segala aktivitas di masyarakat. Meskipun demikian sistem norma yang telah ada tidak selalu akan membentuk masyarakat yang tertib, seimbang dan harmonis, namun diperlukan adanya kesadaran sosial seluruh anggota masyarakat (Chang, 2001a : 47).

b.Menyadarkan Manusia akan Norma yang Berlaku di MasyarakatDalam kenyataan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, sangat terlihat bahwa tingkat kesadaran sosial di masyarakat mengalami pemudaran bahkan bisa dikatakan perlahan-lahan sirna atau hilang. Hal tersebut dapat dilihat dari kenyataan yang terjadi di Indonesia bahwa jaman sekarang maraknya korupsi yang dilakukan oleh pejabat negara, adanya kekerasan rumah tangga, perkelahian di mana-mana, warga masyarakat yang main hakim sendiri, penyuapan, makin beragamnya penipuan di masyarakat dan hal-hal lain yang berdampak negatif dalam hidup bermasyarakat (Chang, 2001b : 41).Dengan melihat hal-hal tersebut, dikatakan bahwa kesadaran sosial telah hilang sehingga setiap anggota masyarakat memiliki kecenderungan untuk berbuat sekehendak hatinya tanpa memperdulikan lagi kaidah sosial yang berlaku. Apabila hal ini terus terjadi dan tidak ada usaha untuk mengubah situasi tersebut menjadi lebih baik maka dapat dipastikan bahwa kehidupan bermasyarakat menjadi tidak tentram, yang kuat akan berkuasa, yang pandai akan menguasai yang bodoh dan yang kaya akan menguasai yang miskin. Tidak akan ada lagi demokrasi di masyarakat dan ketentraman hidup yang didambakan akan sirna. Norma mengingatkan manusia untuk melakukan kebaikan demi diri sendiri dan sesama (Chang, 2001a : 87).

c.Menyadarkan Manusia untuk Menciptakan Keseimbangan, Keserasian dan Keharmonisan dalam Hidup BermasyarakatDengan melihat bahwa manusia belum sepenuhnya mengikuti akan sistem norma yang telah ada dalam masyarakat, kesadaran sosial sangat berperan penting dalam situasi seperti ini. Apabila manusia tidak ada usaha untuk menjalankan norma-norma yang ada, kehidupan masyarakat pun tidak tertib, tidak seimbang dan bahkan tidak harmonis. Oleh karena itu, semua anggota masyarakat baik yang kuat, lemah, kaya, atau pun miskin dituntut untuk meningkatkan kesadaran sosial sehingga ketentraman dan pembebasan akan terwujud di masyarakat (Freire, 1972 :13). Manusia harus mempunyai kesadaran untuk memahami setiap perbedaan yang ada, sehingga perbedaan-perbedaan itu bukan menjadi penghancur dalam masyarakat tetapi sebaliknya sebagai motivasi seluruh anggota masyarakat untuk membangun kesatuan yang lebih kuat.

d.Menyadarkan Manusia akan Status dan PerannyaAdanya kesadaran bahwa dalam memenuhi kebutuhan hidup harus memperhatikan beberapa aspek di masyarakat sehingga tidak menimbulkan benturan kepentingan dan peran. Manusia harus menyadari bahwa masing-masing individu melaksanakan status dan peran yang disandangnya dengan penuh tanggungjawab serta memperhatikan kaidah yang berlaku. Dengan menyadari bahwa ada status dan peran akan timbul rasa kebersamaan, dan dapat saling membantu satu sama lainnya (Chang, 2001a : 48).

e.Memberi Pandangan dalam Mengambil Sikap untuk Mengatasi Permasalahan SosialKesadaran sosial bukanlah suatu hal yang ekstrim, melainkan sebagai hasil belajar dari pemahaman tentang keadaan sosial yang ada. Kesadaran sosial berperan membawa seseorang pada suatu pengambilan sikap dalam mengatasi keadaan yang ada dalam kehidupan bermasyarakat pada zamannya. Tidak hanya sampai disitu kesadaran sosial juga berperan membawa seseorang untuk berani mengambil tindakan untuk melawan unsur yang menindas.