manusia dan penderitaan

15
MANUSIA DAN PENDERITAAN Kelompok III Kelas : Pagi A UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCABUDI

Upload: lela-warni

Post on 25-Jun-2015

207 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Manusia dan penderitaan

MANUSIA DAN

PENDERITAANKelompok III

Kelas : Pagi A

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

PANCABUDI

MANUSIA DAN PENDERITAAN

Page 2: Manusia dan penderitaan

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal daribahasa sansekerta

artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu

yang tidak menyenangkan. Penderitaan

dalam kehidupan manusia sering terjadi seiring berkembangnya kehidupan manusia

tersebut. Semakin berkembangnya kehidupan manusia makan akan semakin kompleks

juga penderitaan yang akan di hadapi manusia. Penderitaan termasuk realitas manusia

dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat semakin tinggi intensitas semakin

berat juga penderitaan yang di alami oleh manusia tersebut. Namun peranan individu juga

menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan.

Manusia lebih menyukai kenikmatan. Sedangkan penderitaan sangat di hindarkan, dalam

suatu kehidupan manusia. Seseorang pasti akan merasakan penderitaan bagaimanapun

jenis dan bentuknya. Contoh penderitaan fisik, bencana yang sedang di hadapin oleh

orang tersebut, setra masalah yang sedang menimpa orang tersebut. Penderitaan terbagi

menjadi 2 yaitu penderitaan yang bersifat lama dan penderitaan yang bersifat sementara.

Penderitaan yang bersifat lama atau tidaknya tergantung oleh penyebab penderitaan

tersebut. Contoh penderitaan yang bersifat lama. Kehilangan orang yang penting di dalam

kehidupan seseorang. Sedangkan contoh penderitaan yang bersifat sementara adalah di

Page 3: Manusia dan penderitaan

kecewakanya oleh seseorang. Penderitan dan kenikmatan manusia/seseorang dengan

menyukai atau tidaknya sesuatu. Penderitaan yang selalu di hadapi oleh manusia

bermanfaat untuk menjadi bahan instropeksi diri masing-masing manusia. Selain menjadi

bahan instropeksi dapat pula menjadi suatu pengalam seseorang untuk menjadi manusia

yang lebih bijak. Penderitaan tidak selalu merugika untuk yang merasakan. Mental

seseorang sangat berperan penting untuk menghadapi penderitan yang sedang di alami.

Selain mental yang kuat peran orang sekitar manusia juga sangat berperan untuk

menyelesaikan penderitaan dan juga memberikan dorangan motivasi serta jalan keluar

untuk menyelesaikan penderitaan seseorang.

Contoh penderitaan :

 Pemutusan hak kerja

Bagi orang yang sudah berkeluarga

mungkin penderitaan ini yang paling

di takutkan apalagi bagi seorang ayah

yang mempunyai kewajiban

menafkahi keluarganya,hal ini akan

berdampak buruk tidak hanya bagi sang ayah namun juga bagi keluarganya.

Kehilangan orang tua

Hubungan kita dengan orang tua merupakan suatu hubungan yang unik. Oleh sebab itu

pasangan diharapkan bisa memahami makna kehilangan ini. Misalnya dengan berusaha

Page 4: Manusia dan penderitaan

menggantikan posisinya demi mendukung pasangan. Antara lain dengan cara selalu

berada di dekatnya, menjadi pendengar yang baik, dan selalu siap membantunya.

Kemiskinan 

Dalam hal ini mungkin semua orang menderita mengalami kemiskinan.namun miskin

disini bukan miskin melarat melainkan hidup pas-pasan.bagi sebagaian orang hidup

seperti itu tidak enak namun bagi orang lain mungkin hidup seperti itu lebih baik dari

pada berlimpah harta namun anggota keluarga tidak bahagia,semua di atur oleh

uang,sibuk dengan tugas masing",tidak ada komunikasi.hal itu di buktikan dengan adanya

kata-kata " makan ga makan yang penting kumpul".

SIKSAAN

Arti siksaan, siksaan berupa jasmani&rohani bersifat

psikis,  kebimbangan, kesepian, ketakutan.

Berbicara tentang siksaan terbayang dibenak kita

sesuatu yang sangat mengerikan bahkan mungkin

mendirikan bulu kuduk kita, siksaan itu berupa

penyakit, siksaan hati, siksaan badan oleh orang lain dan sebagainya. Siksaan manusia ini

ternyata juga menimbulkan kreativitas bagi yang pernah mengalami siksaan atau orang

lain yang berjiwa seni yang menyaksikan baik langsung ataupun tidak langsung.

Page 5: Manusia dan penderitaan

Siksaan yang dialami oleh manusia memang merupakan beban berat, sehingga dunia

ini benar-benar merupakan neraka dalam hidupnya. Bagi mereka yang mulai merasakan

tidak mampu lebih lama menderita, biasanya terlontar kata-katanya lebih baik mati

daripada hidup, dengan pengertian bahwa dengan kematiannya maka berakhirlah

penderitaan yang dialaminya. Itulah sebabnya mereka yang terlalu menderita dan merasa

putus asa, lalu mengambil jalan "pintas" dengan bunuh diri.

Kekalutan Mental

Pengertian kekalutan mental merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang

mengalami kekacauan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya.

Saat mendapat kekalutan mental berarti seseorang tersebut sedang mengalami kejatuhan

mental dan tidak tahu apa yang mesti dilakukan oleh orang tersebut. Dengan mental yang

jatuh tersebut tak jarang membuat orang yang mengalami kejatuhan mental menjadi tak

waras lagi atau gila. Karena itu orang yang mengalami kejatuhan atau kekalutan mental

seharusnya mendapat dukungan moril dari orang-orang dekat di sekitarnya seperti

orangtua, keluarga atau bahkan teman-teman dekat atau teman-teman pergaulannya. Hal

tersebut dibutuhkan agar orang tersebut mendapat semangat lagi dalam hidup.

Gejala-gejala permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental adalah

sebagai berikut ;

a. Jasmaninya sering merasakan pusing-pusing, sesak napas, demam dan nyeri   

pada lambung.

Page 6: Manusia dan penderitaan

b. Jiwanya sering menunjukkan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu,

dan mudah marah.

Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah sebagai berikut :

a. Gangguan kejiwaan akan nampaak dalam gejala-gejala kehidupan penderita, baik

pada jasmani maupun rohaninya.

b. Usaha mempertahankan diri dilakukan dengan cara negatif (escape mechanism),

yaitu mundur atau lari (menghindarkan diri), sehingga cara bertahan dirinya tentu

salah. Hal ini akan berbeda apabila terjadi pada orang yang tidak menderita

gangguan kejiwaan, yang apabila menghadapi pesoalan justru akan segera

memecahkan persoalan sehingga tidak menekan perasannya. Jadi, bukan

melarikan diri dari persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan

(problem solving).

c. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown), dan yang bersangkutan

mengalami disorder (tidak semestinya atau gangguan).

Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental dapat disebutkan sebagai berikut :

a. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang

sempurna. Hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa

rendah diri, yang berangsur akan menyudutkan kedudukannya dan

menghancurkan mentalnya. Hal ini banyak terjadi pada orang-orang melankolis.

Page 7: Manusia dan penderitaan

b. Terjadinya konflik sosial-budaya akibat adanya norma yang berbeda antara yang

bersangkutan dan yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat

menyesuaikan diri lagi, misalnya orang dari pedesaaan yang telah mapan sulit

menerima keadaan baru yang jauh berbeda dari masa lalunya yang jaya.

c. Cara pematangan bathin yang salah dengan memberikan reaksi berlebihan

terhadap kehidupan sosial; overacting sebagai overkompensasi dan tampak

emosional. Sebaliknya ada yang underacting sebagai rasa rendah diri yang lari ke

alam fantasi.

Proses-proses kekalutan mental yang dialami oleh sesorang dapat mendorongnya ke

arah berikut ini :

1.      Positif, bila trauma (luka jiwa) yang dialami seseorang akan dijawab secara baik sebagai

usaha agar tetap survive dalam hidup. Misalnya, melakukan shalat Tahajud bagi umat

Islam waktu malam hari untuk memperoleh ketenangan dan mencari jalan keluar untuk

mengatasi kesulitan yang dihadapi, atau melakuka kegiatan yang positif setelah kejatuhan

dalam kehidupan (Dalam pepatah dikatakan; Hendaknya jatuh tupai janganlah sampai

jatuh tapai!).

2.      Negatif, bila trauma yang dialami tidak dapat dihilangkan, sehingga yang bersangkutan

mengalami frustrasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.

Bentuk frustrasi yang dialami orang dewasa antara lain sebagai berikut :

1.      Agresi, serangan berupa kemarahan yang meluap akibat emosi yang tidak

terkendalikan. Secara fisik berakibat mudah terjadinya hipertensi (tekanan darah tinggi),

atau melakukan tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya.

Page 8: Manusia dan penderitaan

2.      Regresi, kembali pada pola reaksi yang primitif atau kekanak-kanakan (infantil),

misalnya dengan menjerit-jerit, menangis sampai meraung-raung dan merusak barang-

barang.

3.      Fiksasi, peletakan atau pembatasan pada satu pola yang sama (tetap), misalnya dengan

membisu, memukul-mukul dada sendiri dan membentur-benturkan kepala pada benda

keras.

4.      Proyeksi, usaha mendapatkan, melemparkan atau memproyeksikan sikap-sikap sendiri

yang negatif pada orang lain. Kata pepatah : awak yang tidak pandai menari, dikatakan

lantai yang terjungkat.

5.      Indentifikasi, menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imajinasi,

misalnya dalam kecantikan, yang bersangkutan menyamakan dirinya dengan bintang

film, atau dalam soal harta kekayaan dengan pengusaha kaya yang sukses.

6.      Narsisme, self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih

superior dari pada orang lain.

7.      Autisme, gejala menutup diri secara total dari dunia riil, tidak ingin berkomunikasi

dengan orang luar, dan merasa tidak puas dengan fantasinya sendiri yang dapat menjurus

pada sifat yang sinting.

Oleh karena itu, penderita kekalutan mental lebih banyak terdapat dalam lingkungan :

a. Kota-kota besar banyak memberikan tantangan-tantangan hidup yang berat,

sehingga orang merasa dikejar-kejar dalam memenuhi keperluan hidupnya.

Akibatnya, sebagian orang tidak mau tahu penderitaan orang lain, timbullah

egoisme yang merupakan salah satu ciri masyarakat kota.

Page 9: Manusia dan penderitaan

b. Anak-anak usia muda tidak berhasil dalam mencapai apa yang dikehendaki atau

diidam-idamkan, karena tidak berimbanganya kemampuan dengan tujuannya, dan

karena belum berpengalaman. Orang-orang usia tua pun sering mengalami

penderitaan dalam kenyataan hidupnya, akibat norma lama yang dipegangnya

secara teguh sudah tidak sesuai dengan norma baru yang tengah berlaku.

c. Wanita umumnya lebih mudah merasakan suatu masalah dan memendamnya di

dalam hati (introver). Namun, sulit mengeluarkan perasaannya tersebut,

sementara mereka memiliki kondisi tubuh yang lebih lemah. Hal ini

mengakibatkan mereka banyak memendam masalah dalam hati, sehingga tidaklah

mengherankan kalau kaum wanita  banyak yang menjadi penderita psikosomatik

(penyakit akibat gangguan kejiwaan) dari pada kaum pria.

d. Orang-orang yang tidak beragama tidak memiliki keyakinan bahwa diatas

dirinya ada kekuasaan yang lebih tinggi sehingga sikap pasrah pada umumnya

tidak dikenalnya. Dalam keadaan yang sulit, orang seperti ini mudah sekali

megalami penderitaan, diperkirakan bahwa jumlah penderita golongan ini

mencapai 40 %.

e. Orang yang terlalu mengejar materi, seperti pedagang dan pengusaha, selalu

memiliki sifat ‘gigiah’ dalam memperoleh tujuan kegiatanya, yaitu mencari

untung sebanyak mungkin. Mereka adalah kaum materialis dan biasanya

mengabaikan masalah spiritual yang justeru membuat seseorang pasrah pada saat-

saat tertentu.

Benarkah orang yang telah meninggal, terutama yang memakai jalan bunuh diri sudah

lepas dari penderitaan? Jawabannya tidak, karena ajaran agama pada umumnya

Page 10: Manusia dan penderitaan

mengatakan bahwa Tuhan tidak dapat menerima mereka yang bunuh diri di surga, karena

bunuh diri dianggap telah melampaui-Nya dalam menentukan nasib.

PENDERITAAN DAN PERJUNGAN

Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Dan

perjuangan merupakan usaha manusia untuk keluar dari penderitaan. Setiap manusia pasti

mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Manusia adalah mahluk berbudaya

dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau

dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi

orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan. Penderitaan dikatakan sebagai

kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia

hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita.

Penyebab penderitaan banyak disebabkan oleh berbagai hal di bawah ini :

Hubungan tidak baik antara manusia dengan manusia yang mengakibatkan

penderitaan didasari rasa dengki, iri, sakit hati, kejam serta alasan lain yang

mendasari perbuatan buruk manusia lain terhadap sesama yang dapat memicu

penderitaan entah itu dari korban yang mengalami maupun pelaku yang

mengalami derita.

Hubuan tidak baik antara manusia dengan Alam yang mengakibatkan bencana,

kurangnya kesadaran manusia untuk merawat alam dan bahkan manusia yang

sengaja merusak alam dengan

Ketamakan hanya karena masalah uang sehingga terjadi berbagai becana seperti

Longsor.