manifestasi gangguan gizi pada pekerja...
TRANSCRIPT
MANIFESTASI GANGGUAN GIZI PADA PEKERJA DENGAN
PENYAKIT TERTENTU
Kedokteran Kerja
POKOK BAHASAN
Definisi, faktor risiko dan intervensi gizi pada:
Kanker Penyakit kardiovaskular (penyakit
jantung koroner/PJK) Kelebihan BB dan obesitas Diabetes mellitus HIV/AIDS
KANKER
Kanker adalah kelompok penyakit dengan adanya malfungsi genetik, sehingga sel kehilangan kontrol normal terhadap pertumbuhan dan replikasinya.
KANKER Faktor risiko:
Merokok Obesitas dan resistensi insulin Minum alkohol berlebihan Asupan rendah buah, sayuran dan kalsium Asupan tinggi lemak dan garam Makanan yang dibakar kering atau diasap Infeksi parasit dan helicobacter pylori Kurang aktivitas fisik
KANKER
Intervensi gizi: Pencegahan kanker melalui pembatasan
risiko terkait gizi: Mencapai BB sehat Makan buah dan sayur 3-14 porsi sehari Makan makanan rendah lemak Membatasi asupan alkohol Latihan fisik
KANKER Intervensi gizi:
Dukungan nutrisi selama terapi kanker: Berkaitan dengan penurunan BB Berkaitan dengan perubahan indera kecap Jenis makanan untuk rongga mulut dan
kerongkongan yang kering dan sakit Menangani gejala konstipasi dan diare Mempertahankan stamina
Biasanya disarankan pemberian suplemen makanan padat kalori-protein
PENYAKIT JANTUNG KORONER
PJK dan stroke ditandai oleh adanya aterosklerosis atau pengerasan arteri akibat adanya plak yang terbentuk dari dalam dinding arteri: Aterosklerosis di pemb darah jantung
berkaitan dengan terjadinya PJK Aterosklerosis di pemb darah otak
berkaitan dengan terjadinya stroke
PENYAKIT JANTUNG KORONER Faktor risiko:
IMT >30 kg/m2
Ukuran lingkar pinggang 90 cm atau > pada wanita atau 100 cm atau > pada laki2
Tekanan darah > 140/90 mmHg HDL < 40 mg/dL (terutama pada wanita) LDL 130 mg/dL atau lebih Kolesterol total 200 mg/dL atau lebih Peningkatan trigliserida >150 mg/dL
PENYAKIT JANTUNG KORONER Faktor risiko:
C-reactive protein (CRP) tinggi Apolipoprotein B tinggi DM tidak terkontrol dan peningkatan kadar
insulin plasma Asupan tinggi asam lemak jenuh dan asam
lemak trans Kurang asupan sayur, buah dan biji2an Kurang asupan asam folat dan tingginya kadar
homosistein darah Kurang sering konsumsi ikan (asam lemak
omega-3)
PENYAKIT JANTUNG KORONER
Faktor risiko: Merokok Kurang aktivitas fisik Stress emosional yang tidak
tertanggulangi, mudah marah Riwayat keluarga (genetik) Jenis kelamin laki2 (wanita setelah
menopause) Usia lanjut
PENYAKIT JANTUNG KORONER
Intervensi gizi: Mengurangi faktor risiko dan
penanganan tanda dan gejala aterosklerosis (abnormalnya kadar lemak darah):
National Cholesterol Education Program (NCEP) untuk penurunan kadar kolesterol-LDL dan mengurangi risiko PJK melalui Therapeutic Lifestyle Changes (TLC)
PENYAKIT JANTUNG KORONER
Intervensi gizi: Asupan lemak jenuh < 7% kalori total MUFA menyumbang sampai 20% kalori
total PUFA tidak lebih dari 10% kalori total Asupan lemak total antara 25-35% kalori
total Asupan kolesterol <200 mg/hari
PENYAKIT JANTUNG KORONER
Intervensi gizi: Karbohidrat memberi 50-60% kalori total Asupan serat 20-30 gram/hari dimana
10-25 gram berasal dari serat larut Asupan stanol atau sterol 2 gram/hari Penurunan BB bila kelebihan BB atau
obesitas Penggunaan kalori minimal 200 kkal
melalui aktivitas fisik
PENYAKIT JANTUNG KORONER
Intervensi gizi: Suplement makanan?
Teh hijau Bawang putih Beras merah Ko-enzim Q10
Karnitin
KELEBIHAN BB DAN OBESITAS Dengan menggunakan indikator indeks massa tubuh
(IMT) atau BB (kg) dibagi kuadrat TB (m): Kelebihan BB bila IMT 25 – 29,9 kg/m2
Obesitas bila IMT 30 kg/m2 atau lebihKecuali untuk: Atlet Individu dengan massa otot kecil Individu dengan tulang yang besar dan padat Individu yang mengalami dehidrasi dan overhidrasi
KELEBIHAN BB DAN OBESITAS Data dari National Center for Health Statistics USA,
2005:
Status gizi populasi usia 20-74 tahun di AS
Kelebihan-BB Kegemukan NormalLaki-laki 69% 28% 32%Perempuan 62% 34% 36%
KELEBIHAN BB DAN OBESITAS Penyebab:
Secara sederhana: asupan melebihi penggunaan energi Kompleks (penyebab ganda) dan kronis:
Faktor lingkungan Faktor genetik Faktor fisiologi Faktor psikologi Faktor sosio-ekonomi Faktor budaya
Faktor yang menunjang adalah: Iklan makanan Ketersediaan makanan-minuman yang lezat Porsi besar yang disediakan oleh restoran (fast-food dan
slow food)
KELEBIHAN BB DAN OBESITAS Keseimbangan antara hormon2 yang terlibat dalam
metabolisme energi dan regulasi selera makan: Hormon tiroid, kontrol metabolisme dan termogenesis
(hipertiroid: tubuh akan menahan energi dan menurunkan kecepatan metabolisme)
Hormon insulin, akan berperan pada sistem SS-Pusat untuk hambat asupan makanan dan di sistem SS-perifer akan mensintesis dan menyimpan lemak
Leptin, disekresi oleh jaringan adiposa dan meningkatkan rasa kenyang
Ghrelin, utamanya disekresi oleh lambung (akan disupresi setelah operasi bypass lambung), akan merangsang asupan makanan dan melambatkan metabolisme dan oksidasi lemak (meningkat saat diet)
KELEBIHAN BB DAN OBESITAS Dampak:
Meningkatnya morbiditas dan mortalitas Komplikasi saat tindakan pembedahan Peningkatan risiko hipertensi, dislipidemia, PJK, DM-tipe
2, stroke, penyakit kandung empedu, osteoartritis, sleep apnea, gangguan tulang belakang, kanker endometrium-payudara,prostat dan kolon
KELEBIHAN BB DAN OBESITAS Intervensi gizi = program penurunan BB:
Aktivitas fisik Diet sepanjang hayat yang disukai dan aman Pendekatan perubahan perilaku yang mendukung
penurunan dan mempertahankan BB: Kontrol asupan kalori Latihan fisik lebih sering Monitor BB Sarapan
KELEBIHAN BB DAN OBESITAS Komponen program manejemen BB yang sukses:
Tujuan yang realistis dengan menentukan BB ideal dan menentukan kecepatan penurunan BB yang memungkinkan (0,2 – 0,5 kg/minggu) dengan kemampuan untuk monitor mandiri
Pengurangan kalori dengan mengembangkan rencana menu makanan individual dengan kalori mencukupi untuk terjadinya penurunan BB secara bertahap
Rencana menu makanan dengan menggunakan beragam bahan makanan yang juga dikonsumsi oleh seluruh anggota keluarga lainnya
Efektivitas jangka panjang dengan konseling perilaku agar lestari
Berlatih untuk mengantisipasi dan mengatasi masalah yang timbul
KELEBIHAN BB DAN OBESITAS Komponen program manejemen BB yang sukses:
Ajarkan untuk mengatasi stress Mendukung dan mempertahankan BB yang sudah turun Latihan fisik teratur termasuk latihan beban dan aerobik Budayakan self-image dengan membangun rasa percaya
diri sambil menjaga terjadinya pola makan salah, penggunaan ramuan herbal dan obat2an diet
DIABETES MELLITUS (DM) DM-tipe 1 disebut juga juvenile-onset diabetes dan
insulin-dependent diabetes, penyakit yang ditandai dengan adanya kadar glukosa darah yang tinggi akibat destruksi sel pankreas penghasil insulin.
DM-tipe 2 disebut juga adult-onset diabetes dan non-insulin-dependent diabetes, penyakit yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang tinggi akibat tubuh tidak mampu menggunakan insulin secara normal atau tidak dapat menghasilkan cukup insulin.
Pre-diabetes, suatu keadaan dimana kadar glukosa darah lebih dari normal namun tidak cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai DM. Ditandai dengan gangguan toleransi glukosa, atau kadar glukosa darah puasa antara 100-126 mg/dL
DIABETES MELLITUS (DM) Faktor risiko:
Obesitas Lemak tubuh sentral tinggi Kurang aktivitas fisik Pola makan yang kurang akan biji2an utuh dan kurang
serat Genetik (suku bangsa termasuk Asia)
DIABETES MELLITUS (DM) Intervensi gizi:
Pilar utama dari penanganan DM adalah diet dan latihan fisik untuk tujuan menurunkan risiko penyakit jantung dan kontrol glukosa darah
Diet meliputi: Roti dan serealia dari biji2an utuh serta makanan tinggi
kandungan serat, sayuran, buah, susu tanpa dan rendah lemak, daging tanpa lemak dan ikan
Asam lemak tak jenuh Jadwal makan yang teratur Penghitungan asupan karbohidrat digunakan sebagai
strategi untuk mengukur jumlah dan memonitor efek dari asupan karbohidrat pada kadar gula darah
Suplementasi kromium (500-1000mcgram/hari)
DIABETES MELLITUS (DM)
Bahan mkn KH Kal Lemak kolestSup sayuranRoti isi turkiApelEs teh
70 480 14 21
Burger kejuKentang gorengSusu
70 823 45 120
Kedua menu punya kandungan KH sama tapi menu-2 lebih tinggi kandungan kalori, lemak dan kolesterol
SINDROMA METABOLIK (SM) Ada minimal 3 rujukan untuk definisi SM:
WHO International Diabetes Federation 2005 National cholesterol Education Program 2004
Secara umum, SM meliputi kumpulan kelainan metabolik yang meningkatkan risiko DM tipe-2 dan penyakit jantung: Tingginya kadar lemak sentral:
IDF: Laki-laki 94 cm dan perempuan 80 cm NCEP: Laki2 102 cm dan perempuan 88 cm
SINDROMA METABOLIK (SM)
Kadar insulin darah tinggi (IDF) Tekanan darah tinggi (130/85 mmHg) Kadar trigliserida darah tinggi (150 mg/dL) Kadar HDL-kolesterol darah rendah (5 mg/dL
pada perempuan dan 40 mg/dL pada laki2) Kadar glukosa darah puasa (IDF: 100 mg/dL;
NCEP: 110 mg/dL) Diagnosis MS ditegakkan bila 3 atau lebih
kelainan tsb di atas ditemukan
SINDROMA METABOLIK (SM) Kunci dari pencegahan dan penanganan
SM: Penurunan BB Aktivitas fisikSelain penanganan penyakit penyebab dan
pencapaian kadar kolesterol-LDL yang optimal, dimulai dengan:
Therapeutic lifestyle changes (TLC)
SINDROMA METABOLIK (SM) TLC:
Batasi asupan lemak jenuh <7% kalori total Batasi asupan kolesterol <200 mg/hari Tambahkan 15-25 g serat larut dan 2 g
stanol/sterol dalam makanan/hari
HIV-AIDS Definisi:
Sindroma defisiensi kekebalan tubuh didapat akibat HIV yang menginvasi dan membunuh sel2 kekebalan tubuh spesifik, sehingga meningkatkan kerentanan terhadap infeksi dan kanker
HIV-AIDS Efek terkait gizi:
Batuk dan sesak napas Kejang dan kehilangan koordinasi Sulit dan rasa sakit saat menelan Gangguan mental (bingung dan mudah lupa) Diare berat dan menetap Demam Mual, kejang perut dan muntah Kehilangan BB dan sangat lemah Obat untuk HIV-AIDS menyebabkan redistribusi
cadangan lemak dari ekstremitas ke sentral
HIV-AIDS Intervensi gizi untuk:
Mempertahankan BB Mempertahankan kecukupan asupan zat gizi Menurunkan kadar lemak darah Menurunkan resistensi insulin akibat pengaruh
obat
Kasus-1: Mempertahankan BB ideal
Tn. A dengan tinggi dan BB, tinggal seorang diri.