manganese

25
Mineral Mangaan Mangaan di alam berupa logam berwarna putih-kelabu dan mudah teroksidasi, diantaranya terdapat dalam bentuk MnO3. Mangaan banyak digunakan dalam industri besi dan baja serta baterai. Batuan mangaan bisa dikatakan layak jual di pasaran internasional jika minimal mengandung sekitar 35% unsur mangaan. Batuan mangaan Indonesia saat ini kebanyakan diekspor untuk memenuhi kebutuhan industri di China. Berdasarkan pengalaman tim Hundada limpopo Jaya, sebagian besar mineral mangaan banyak dijumpai di sekitar batu gamping atau batuan malihan yang sangat keras. Mangaan tersebut membentuk suatu jalur di antara rekahan batu gamping atau berupa bolder di antara batuan malihan yang keras. Singkapan mineral mangaan ini bisa terlihat di lereng bukit dan tepian sungai di batuan malihan atau di antara jalur rekahan batu gamping. Sisipan mangaan di lingkungan batu gamping cenderung membentuk jalur rekahan dalam jumlah besar, sehingga layak dilaksanakan eksploitasi tambang skala menengah. Mineral di lingkungan batu gamping tersebut cenderung didominasi mangaan saja dan tidak terdapat mineral lain yang dapat mengisi jalur rekahan tersebut. Sedangkan di lingkungan batuan metamorf, tidak hanya mangaan saja yang tersingkap, namun terdapat juga biji besi dan galena, namun ketiganya tidak terdapat dalam jumlah yang besar, sehingga lebih sesuai untuk pertambangan skala kecil atau pertambangan rakyat. Metode eksploitasi mangaan, umumnya menggunakan peledakan atau membuat suatu jalur bawah tanah (terowongan) diantara rekahan batuan gamping. Sedangkan di lingkungan batuan malihan dapat membuka singkapan mangaan menggunakan alat berat kemudian diambil secara tradisional. Daerah eksplorasi mangan Tim Hundada Limpopo Jaya antara lain berada di Tasikmalaya-Jawa Barat, Jember-Jawa Timur, TTS dan TTU-Nusa Tenggara Timur.

Upload: setyawanmheery

Post on 27-Oct-2015

88 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Mineral

TRANSCRIPT

Mineral Mangaan

Mangaan di alam berupa logam berwarna putih-kelabu dan mudah teroksidasi, diantaranya terdapat dalam bentuk MnO3. Mangaan banyak digunakan dalam industri besi dan baja serta baterai. Batuan mangaan bisa dikatakan layak jual di pasaran internasional jika minimal mengandung sekitar 35% unsur mangaan. Batuan mangaan Indonesia saat ini kebanyakan diekspor untuk memenuhi kebutuhan industri di China.

Berdasarkan pengalaman tim Hundada limpopo Jaya, sebagian besar mineral mangaan banyak dijumpai di sekitar batu gamping atau batuan malihan yang sangat keras. Mangaan tersebut membentuk suatu jalur di antara rekahan batu gamping atau berupa bolder di antara batuan malihan yang keras. Singkapan mineral mangaan ini bisa terlihat di lereng bukit dan tepian sungai di batuan malihan atau di antara jalur rekahan batu gamping.

Sisipan mangaan di lingkungan batu gamping cenderung membentuk jalur rekahan dalam jumlah besar, sehingga layak dilaksanakan eksploitasi tambang skala menengah. Mineral di lingkungan batu gamping tersebut cenderung didominasi mangaan saja dan tidak terdapat mineral lain yang dapat mengisi jalur rekahan tersebut. Sedangkan di lingkungan batuan metamorf, tidak hanya mangaan saja yang tersingkap, namun terdapat juga biji besi dan galena, namun ketiganya tidak terdapat dalam jumlah yang besar, sehingga lebih sesuai untuk pertambangan skala kecil atau pertambangan rakyat.

Metode eksploitasi mangaan, umumnya menggunakan peledakan atau membuat suatu jalur bawah tanah (terowongan) diantara rekahan batuan gamping. Sedangkan di lingkungan batuan malihan dapat membuka singkapan mangaan menggunakan alat berat kemudian diambil secara tradisional. Daerah eksplorasi mangan Tim Hundada Limpopo Jaya antara lain berada di Tasikmalaya-Jawa Barat, Jember-Jawa Timur, TTS dan TTU-Nusa Tenggara Timur.

TAHAPAN-TAHAPAN EKSPLORASI MINERAL MANGAAN

SariKebutuhan barang tambang mangan yang meningkat dengan kemajuan teknologi yang membutuhkan mineral mangan dalam jumlah besar harus disikapi dengan proses penambangannya yang baik. Salah satu proses yang harus dilalui dalam proses penambangan mineral atau energi termasuk mineral mangan adalah eksplorasi. Eksplorasi yang baik adalah bagian dari good mining practice untuk mencapai tingkat keyakinan dalam proses produksi pertambangan, sehingga pemegang IUP sudah mengetahui dengan tingkat keyakinan tinggi berapa cadangan mangan yang bisa ditambang di lokasi IUP. Lama dan besar per satuan waktu produksi dapat dihitung dengan memasukkan jumlah potensi mangan tersebut dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Tahapan – tahapan dan metode eksplorasi mineral mangan adalah recognaisance, pemetaan geologi, test pit/trenching, metode geofisika, dan pemboran. Tahapan – tahapan ini merupakan suatu kesatuan utuh yang saling melengkapi. Setiap tahapan direncanakan berdasarkan evaluasi tahapan sebelumnya. PENDAHULUAN

Kebutuhan barang tambang mangan dewasa ini meningkat seiring peningkatan teknologi dan kebutuhan akan mangan. Mangan merupakan mineral logam yang digunakan sebagai salah unsur untuk campuran logam menghasilkan baja, campuran logam untuk kebutuhan baterai, dan kebutuhan industri lainnya.

Mangan merupakan satu dari 12 (dua belas) unsur terbesar yang terkandung dalam kerak bumi. Mangan mempunyai warna abu-abu besi dengan kilap metalik sampai submetalik, kekerasan 2 – 6, berat jenis 4,8, massif, reniform, botriodal, stalaktit, serta kadang-kadang berstruktur fibrous dan radial. Mangan berkomposisi oksida lainnya namun berperan bukan sebagai mineral utama dalam cebakan bijih adalah bauxit, manganit, hausmanit, dan lithiofori, sedangkan yang berkomposisi karbonat adalah rhodokrosit, serta rhodonit yang berkomposisi silika.

Di Indonesia, cadangan mangan cukup besar dan tersebar di berbagai lokasi. Potensi tersebut terdapat di Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua.

Salah satu elemen penting dalam proses penambangan adalah eksplorasi. Eksplorasi yang baik merupakan penerapan good mining practices dalam pra produksi tambang di lokasi IUP. Lama dan besar per satuan waktu produksi dapat dihitung dengan memasukkan jumlah potensi mangan tersebut dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan.

TAHAPAN EKSPLORASI

Pada dasarnya belum ada metode eksplorasi paling tepat untuk mengetahui potensi mangan, karena penyebaran mangan yang sulit diprediksi dan ditemukan secara

sporadis. Pendekatan-pendekatan yang bisa dilakukan adalah suatu rangkaian kegiatan eksplorasi yang merupakan suatu kesatuan dan saling melengkapi, setiap tahapan direncanakan berdasarkan tahapan sebelumnya. Apabila setiap tahapan ini dapat dilaksanakan dengan baik, maka tingkat keyakinan data semakin tinggi sehingga menjadi informasi berharga dalam perencanaan produksi tambang.

Adapun tahapan – tahapan dalam eksplorasi mangan sebagai berikut:

1. Survei Tinjau Untuk mengetahui kondisi umum suatu area IUP maka perlu melakukan survei tinjau. Peta dasar Skala sekurang - kurangnya 1 : 50.000.Informasi yang harus di dapatkan :a. Beberapa titik pengamatan umum (jenis batuan dan bentuk muka bumi)b. Kondisi penduduk (pemukiman, kearifan lokal, agama, tingkat pendidikan, dan lain-lain)c. Tata guna Lahand. Kesampaian daerah

2. Pemetaan geologi permukaan Mengetahui sebaran endapan mineral mangan yang tersingkap di permukaan. Peta dasar Skala sekurang - kurangnya 1 : 25.000. Out put dari kegiatan ini adalah:a. Peta lintasan dan titik pengamatan dalam kegiatan lapangan pemetaan geologi. b. Peta geologi Peta geologi merupakan penggambaran dua dimensi kondisi geologi lapangan meliputi jenis batuan, struktur geologi, serta sejarah pembentukannya.c. Penampang geologi Penampang geologi adalah penampang yang menggambarkan urutan – urutan pembentukan satuan litologi dalam peta geologi. d. Peta geomorfologi Peta ini menggambarkan relief permukaan bumi di area IUP. Peta ini penting untuk perencanaan tambang dan infrastruktur tambang. e. Peta tata guna lahan Peta yang menunjukkan penggunaan lahan oleh masyarakat, misalnya pemukiman, rumah ibadah, sekolah, pertanian, perkebunan, hutan, dan infrastruktur lain seperti jalan dan jembatan. Peta ini penting untuk mengetahui lokasi-lokasi dalam area IUP yang tidak bisa dilakukan proses penambangan.f. Peta pola pengaliran Peta pola pengaliran dalam eksplorasi mangan diperlukan untuk interpretasi struktur dan mineralisasi mangan g. Peta interpretasi zona mineralisasi mangan Peta ini sangat penting untuk mengetahui zona prospeksi mangan dan rekomendasi metode eksplorasi selanjutnya.h. Rekomendasi-rekomendasi:1) Lokasi rencana test pit2) Perencanaan pemetaan bawah permukaan dengan metode geofisika3) Lokasi stockpile, mesh, kantor, dan gudang

3. Test pit/trenchingSetelah dilakukan pemetaan permukaan (surface mapping) akan diketahui lokasi-lokasi yang prospek. Informasi ini kemudian ditindaklanjuti dengan perencanaan test pit (sumur uji) atau trenching (parit uji). Jenis dan dimensinya diatur berdasarkan kebutuhan data yang diinginkan dan pola mineralisasi mangan dari hasil kegiatan pemetaan geologi.

4. Metode Geofisika Metode geofisika sangat penting untuk mengetahui kondisi geologi bawah permukaan. Metode geofisika yang dipilih diperoleh dari rekomendasi kegiatan pemetaan geologi permukaan atau berdasarkan jenis batuan yang berasosiasi dengan mangan. Metode geofisika yang biasa dipakai dalam eksplorasi mangan adalah geolistrik dan geoscanner. Output dari eksplorasi dengan metode geofisika ini adalah kondisi geologi bawah permukaan termasuk di dalamnya interpretasi keterdapatan mangan secara vertika. Dalam kegiatan pemetaan geologi diperoleh penyebaran mangan dan polanya, sedangkan eksplorasi dengan metode geofisika menghasilkan interpretasi prospek mangan secara vertikal.

5. Pemboran Metode geofisika menghasilkan interpretasi kondisi bawah permukaan termasuk keterdapatan mangan di dalamnya, kegiatan pemboran memberikan keyakinan 100% terhadap interpretasi tersebut. Lokasi dan kedalaman yang menarik menurut hasil metode geofisika, bisa ditindaklanjuti dengan pemboran.Disamping memberikan keyakinan pada interpretasi metode geofisika, kegiatan pemboran juga menghasilkan informasi berharga terkait kuantitas dan kualitas mineral mangan serta model tiga dimensi dan pendekatan perhitungan cadangan mangan terukur secara akurat.

KESIMPULANEksplorasi adalah salah satu kegiatan pra produksi tambang yang wajib dilakukan oleh setiap pemegang IUP. Tingkat keyakinan untuk melakukan produksi sangat tergantung dari proses eksplorasi yang dilaksanakan.Kesatuan tahapan dalam eksplorasi mangan adalah recognaisance, pemetaan geologi, test pit/trenching, metode geofisika, dan pemboran.

S A R I

Eksplorasi mangan di Sumbawa Besar tepatnya dilaksanakan di daerah Olat Maja Kecamatan Lape dan Kecamatan Marongge, Kabupaten Sumbawa Provinsi

Nusatenggara Barat mencakup daerah seluas (11 km x 6 km) yang dilakukan dengan metoda penyelidikan: pemetaan geologi dan mineralisasi skala 1 : 25.000.

Dari penyelidikan ini telah didapat 2 daerah mineralisasi yaitu mineralisasi mangan di Olat Baramayung dan Mineralisasi berupa endapan deluvial yang mengandung

oksida besi manganese ? di S.Pasar, lereng barat bukit Olat maja.Potensi Sumberdaya Hipotetik bijih mangan di daerah Olat Baramayung sebanyak 735.553,00 ton dan endapan deluvial tipe gossan oksida besi manganese ? sebesar

37.500 ton.Hingga ditulisnya proseding ini hasil analisis laboratorium baik fisika mineral maupun

kimia belum selesai

PENDAHULUANDalam tahun anggaran 2006, salah satu kegiatan yang dilakukan adalah Eksplorasi Endapan Mangan di daerah Sumbawa Besar Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat.Secara geologi, daerah ini masih mempunyai potensi terdapatnya mineral logam dan mineral-mineral lainnya. Batuan Vulkanik dan batuan terobosan sebagai pembawa mineral logam yang merupakan batuan utama di daerah ini mempunyai prospek terdapatnya endapan Mineral logam. Maksud dilakukannya eksplorasi mangan di Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah mengidentifikasi indikasi cebakan bijih mangan secara akurat dan mempelajari kondisi geologi serta tipe cebakan tersebut. Tujuannya untuk mengetahui sebaran bijih secara horizontal maupun vertikal sehingga bisa diketahui potensi sumber daya hipotetiknya.Secara Administratif daerah kegiatan eksplorasi Mangan terletak di Sumbawa Besar tepatnya daerah Olat Maja Kab. Sumbawa (Gambar1)Metoda penyelidikan yang di lakukan dalam eksplorasi endapan mangan ini meliputi :1.Kegiatan Penyelidikan Lapangan2.Analisis Laboratorium Penyelidik terdahulu yang melakukan penyelidikan di daerah Kab. Sumbawa antara lain :

Bemmelen (1949) mendeskripsi dan menyusun geologi dan sumberdaya mineral Pulau Sumbawa termasuk daerah penyelidikan. Yang dipublikasikan dalam “The Geology of Indonesia Vol II Economic Geology.

A. Sudrajat, S. Andi Mangga dan N. Suwarna melakukan pemetaan Geologi lembar Sumbawa yang dipublikasikan oleh P3G tahun 1998 skala1:250.000

Ir. Amir Faizal Suud, Ir. Nono Suratno dan Ir. Gagarin Sembiring menyusun buku mengenai Lokasi dan Potensi Sumberdaya Mineral (Bahan Galian Gol. B dan C)

PT. Newmont Nusa Tenggara melakukan penyelidikan tentang Porphyry copper gold deposit di Batu hijau, Jereweh oleh Simon J J Meldrum et al 1993

PT. Mitra Sumbawa Minerals, th 1997 melakukan penyelidikan logam dasar.

GEOLOGI UMUM

Ditinjau dari tatanan Tektonik terbentuknya P. Sumbawa erat kaitannya dengan penunjaman Lempeng Hindia yang berarah utara–timurlaut di bawah Daratan Sunda yang menerus mulai dari P. Sumatera – Jawa terus ke arah timur membentuk Busur Kepulauan Banda yang terbentuk pada masa Kenozoikum, yang dilandasi oleh batuan gunung api kalk alkalin dari busur dalam Banda yang masih aktif hingga sekarang.oleh batuan sedimen pinggiran benua yang beralaskan batuan malihan

Geologi daerah Sumbawa disusun oleh terbentuknya batuan gunung api Tersier (Miosen Awal) breksi-tuf (Tmv) bersifat andesit dengan sisipan tuf pasiran, tuf batuapung dan batupasir tufan. Satuan breksi tuf ini menjemari dengan batuan sedimen yaitu satuan batu pasir tufan (Tms) dan juga satuan batugamping (Tml).Kemudian diterobos oleh batuan terobosan (Tmi) yang terdiri dari andesit, basal, dasit, dan batuan yang tak teruraikan, diperkirakan berumur Miosen Tengah. Diatasnya diendapkan Batu gamping koral (Tmcl) pada Miosen Akhir dilanjutkan pada pliosen diendapkan batulempung tufan (Tpc) dengan sisipan batupasir dan kerikil hasil rombakan gunungapi, menindih tidak selaras batuan yang lebih tua (Tmv danTms), kemudian diendapkan batuan gunungapi kuarter yang diendapkan dimulai dari satuan breksi Tanah Merah (Qot), Batuan Breksi Andesit- Basal (Qv) dan satuan Lava-Breksi (Qhv), juga diendapkan batuan sedimen kuarter yaitu terumbu koral yang terangkat (Ql), terakhir pada Holosen diendapkan aluvium dan endapan pantai (Qal). (Gambar 2)

HASIL PENYELIDIKAN Penyelidikan di daerah Olat Maja Kecamatan Lape dan Kecamatan Marongge, Kabupaten Sumbawa dilakukan pada daerah seluas (11 km x 6 km) yang dilakukan dengan metoda penyelidikan: pemetaan geologi dan mineralisasi skala 1 : 25.000, pengambilan conto ‘channel’ pada singkapan bijih mangan, pembuatan paritan sebanyak 1 lokasi, lintasan terukur 1 lokasi dan sumur uji 4 lokasi. Dalam penyelidikan ini telah diperoleh conto terpilih sebanyak 40 conto untuk dianalisis kimia, 17 conto analisis petrografi dan 11 conto analisis bijih serta 9 conto untuk analisis berat jenis. Dari hasil penyelidikan lapangan akan diketahui pola penyebaran litologi batuan, mineralisasi mangan serta hubungan dari keduanya

Geologi Dan Mineralisasi Daerah Eksplorasi Mangan di Sumbawa Besar

Daerah olat MajaBatuan yang terdapat di daerah penyelidikan terdiri dari Satuan Batuan Breksi gunungapi, Satuan Batuan Tufa dan Breksi tufa, Satuan Batuan Tufa gampingan, Satuan Batuan Batugamping, Satuan Batuan Andesit, Satuan Batuan Diorit dan Aluvial. (Gambar 2). Sebagian dari batuan tersebut terbreksikan dan mengalami ubahan silisifikasi hingga argilik Dari pengamatan di lapangan batuan ini dipengaruhi oleh struktur patahan geser menganan (dextral)maupun mengiri (Sinistral) Batuan lainnya yang terdapat di daerah penyelidikan berupa endapan aluvial rawa dan sungai . Struktur geologi yang berkembang di daerah penyelidikan adalah berupa struktur kekar dan sesar. Struktur kekar berkembang pada batuan intrusi sedangkan struktur sesar di daerah penyelidikan diketahui berdasarkan indikasi adanya gawir sesar yang terdapat di daerah penyelidikan diantaranya lereng terjal di daerah Bukit Olat Maja dari pola aliran sungai dan kelurusan topografi serta adanya mata air yang mengandung sulfur dan besi yang tinggi. Pola dan kelurusan di daerah penyelidikan, baratdaya-timurlaut, baratlaut-tenggara. Sedangkan pola aliran sungai yang diperkirakan mendukung adanya pola sesar adalah aliran S Lenteh yang bermuara pada teluk Ailepok.

Mineralisasi Mangan di Olat BaramayungMineralisasi mangan di Olat Baramayung terdapat pada punggungan bukit olat Baramayung pada ketinggian 175 m dpl, luas singkapan mineralisasi kurang lebih (25 x 100)m2. Endapan mangan dijumpai dilapisan satuan batuan sedimen tufa gampingan diduga terdiri dari mineral manganit (?). Secara megaskopis sifat mangan di lokasi ini berwarna abu-abu metalik hingga hitam, berbutir halus hingga kasar, tekstur masif hingga laminasi kadang-kadang membentuk kristal dengan kilap logam. Mineralisasi ini mempunyai arah dan kemiringan yang relatif sama dengan batuan tufa gampingan U335°T/24° (foto 1,2 dan gambar 4, 5). Secara stratigrafi kedudukan mangan berada dilapisan satuan batuan tufa gampingan sedangka tufa gampingan menindih diatas satuan batuan breksi gunungapi. Singkapan mangan ini menunjukkan adanya ubahan silisifikasi dan struktur foliasi yang diduga diakibatkan adanya terobosan diorit.Untuk perhitungan sumberdaya hipotetik dibuat Paritan Lintasan terukur (LT-1) guna pengambilan conto alur (Channel sampling) setiap 2m dan setiap adanya perubahan komposisi fisik, dan terkumpul conto sebanyak 18 conto (gambar 4)

Endapan mangan sekunder BaramayungProses pembentukan endapan sekunder sangat didominasi oleh media air, sehingga jejak-jejak pembentukannya dicirikan oleh ciri fisik dan bentuk struktur yang spesifik, seperti diantaranya adanya struktur perlapisan. Endapan mangan Baramayung dijumpai dilapisan satuan batuan sedimen tufa gampingan diduga terdiri dari mineral manganit (?). Secara megaskopis sifat mangan di lokasi ini yang telah disebutkan diatas diantaranya tekstur masif hingga laminasi kadang-kadang membentuk kristal dengan kilap logam. Mineralisasi ini mempunyai arah dan kemiringan yang relatif sama dengan batuan tufa gampingan. Berdasarkan ciri tersebut diatas maka mineralisasi mangan di daerah penyelidikan termasuk kedalam tipe endapan mangan sekunder (foto 1 dan 2).

Mineralisasi gosan (oksida besi manganese ?) di S. Pasar, lereng barat bukit Olat Maja.Secara umum geologi daerah hulu sungai A. Pasar (skala 1:2.500) tersusun oleh 2 macam batuan yaitu Tufa pasiran dan Batulempung tufaan yang berlapis baik dengan kedudukan U220T/25. Batuan tufa pasiran mengalami ubahan silisifikasi hingga Argilik, batuan ini termasuk satuan batuan tufa dan breksi tufa dalam (peta geologi 1:25.000) yang diperkirakan berumur Oligosen hingga Miosen Bawah ( Peta geologi dan potensi bahan galian Nusatenggara Barat oleh N. Suratno) sedangkan batuan lempung tufaan berlapis baik dan tidak mengalami ubahan di duga diendapkan diatas batuan tufa pasiran (gambar 6).Diatas singkapan tersebut tersebar endapan deluvial batuan breksi yang termineralisasi pada fragmennya tersebar bintik-bintik coklat kehitaman dan coklat kemerahan berupa oksida besi manganese ? dan diduga mineral pirit yang sudah terubah ?. Sedangkan pada fragmen batuan yang halus berupa pasir hingga kerikil serta pada semen (matrik) terlihat mineralisasi oksida besi/limonitik lebih dominan dan diduga gosan. Pada beberapa tempat kadang kadang terlihatadanya bintik bintik berwarna kebiruan dan kehijauan yang diduga azurit dan malakit yang terlihat

pada conto SB-92-REndapan deluvial tersebut berukuran diameter 0,5m hingga 4m (foto 3), umumnya berwarna merah kecoklatan hingga coklat kehitaman. Penyebarannya dihulu S. Pasar seluas kurang lebih (100x250) m2 tersingkap pada ketinggan 200 m hingga 280m dpl. .Pada daerah mineralisasi ini dibuat satu buah paritan sepanjang 25 m dan 4 buah sumur uji (foto 4)Model EndapanMineralisasi yang terdapat di S. Pasar kemungkinan berupa gossan yang mengandung oksida besi manganese, pada daerah ini terindikasi adanya dua sesar yang diduga sangat berperan dalam pembentukan mineralisasi gossan pada daerah ini. Selain itu juga adanya intrusi diorit maupun andesit yang bekerja didaerah penyelidikan diduga berpengaruh terjadinya pembentukan mineral ini.Oksida besi manganese yang berupa bongkah-bongkah ini diduga terbentuk akibat proses pelapukan/oksidasi residual dari mineral mineral mafik yang terkandung dalam tufa andesitik-dasitik (host rock) yang berkomposisi besi- magnesium -aluminium silika.Pada proses pelapukan ini terjadi akibat fluktuasi permukaan air tanah naik, proses ini garam-garam besi yang larut dalam air tanah diubah menjadi besi fero hidroksida. Kemudian saat musim kemarau terjadi penurunan air tanah, sehingga besi feri hidroksida tertinggal dipermukaan, kemudian bereaksi dengan oksigen dari udara dan air permukaan, pada saat tersebut fero hidroksida dirubah menjadi feri hidroksida yang lebih stabil, yaitu limonit yang umumnya berwarna coklat kekuningan dan mengendap di permukaan.

Potensi Endapan Mangan di daerah Olat MajaUntuk menghitung potensi Endapan Mangan dilakukan dengan cara menghitung volume bijih dikalikan dengan berat jenis mangan. Maka rumus yang digunakan adalah : C = (L X T ) X S.G dimana :C = Potensi endapanL = Luas daerah (M2)T = Tebal Endapan (M)V = Volume. (M3)SG = Berat Jenis Rata-rata. Mineralisasi Mangan di Olat BaramayungBerdasarkan pengamatan penyebaran lapisan mangan kearah strike atau jurus(Utara-selatan) yang terlihat kurang lebih 100 m, sedangkan penyebaran lapisan mangan kearah kemiringan (dip =24o) jika diasumsikan penambangan dilakukan mencapai kedalaman 50 m maka didapat luas lapisan mangan adalah L=(100 x (50 : sin 24o)) m2 = ( 100 x 122,9296677) m2 = 12.292,96677 m2.Berdasarkan Parit Lintasan Terukur LT-1 maka didapat ketebalan lapisan mangan yang berkadar tinggi diperkirakan setebal 12,50m .Untuk menghitung Volume adalah V= luas x tebal = (10.292,96677 x 12,50)m3 = 147.510,60124 m3.Untuk menghitung tonase maka diperlukan data analisis SG atau berat jenis rata-rata yang masih dikerjakan di Laboratorium Fisika Mineral, sementara belum selesai hasil

labortaorium maka diasumsikan dengan berat jenis mangan yang standar dengan nilai SG mangan = 5.Untuk Potensi endapan Mangan C = (volume x SG) ton = (147.510,60124 x 5) ton = 735.553,00 ton.

Mineralisasi tipe gossan besi manganese ? di hulu S. PasarPenyebaran deluvial gossan yang mengndung oksida besi manganese berdasarkan pengamatan dilapangan seluas 25.000 m2Pada daerah mineralisasi gossan dibuat 1 buah Parit uji dan 4 buah Sumur uji. Untuk mendapatkan ketebalan atau kedalaman bongkah deluvial maka kedalaman bongkah deluvial pada sumuruji rata-rata adalah 1,925 m. Pada pengamatan di lapangan menunjukkan kerapatan bongkah deluvial gossan adalah 20%. Jadi Volume deluvial gossan adalah V= luasx ketebalanx kerapatan = (25000 x 1,925 x 20%)m3 = 9.625 m3. Berhubung analisis berat jenis (SG) belum selesai maka perhitungan potensi (tonase) diasumsikan dengan berat jenis mangan yang terendah yaitu nilai SG = 4.Untuk Potensi endapan deluvial gossan C = (volume x SG) ton = (9.625 x 4) ton= 37.500 ton.

KESIMPULAN DAN SARANKesimpulanBerdasarkan hasil penyelidikan mineralisasi bijih mangan di kabupaten Sumbawa ( daerah Olat Maja) maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebaga berikut :

Mineralisasi logam di daerah Olat Maja, Kecamatan Lape, Kabupaten Sumbawa, ditemukan 2 lokasi yaitu Mineralisasi Mangan tipe Sedimenter yang terletak di bukit Olat Baramayung dan Mineralisasi berupa endapan deluvial yang mengandung oksida besi manganese ? yang terletak dihulu S. Pasar, lereng bukit Olat Maja , ditafsirkan sebagai endapan oksidasi residual.

Potensi Sumberdaya Hipotetik bijih mangan di daerah Olat Maja terdiri dari : Bijih Mangan Tipe Sedimenter di bukit Olat Baramayung dengan Sumberdaya

Hipotetik sebesar 147.510,60 m3, bila diasumsikan SG (berat jenis) mangan = 5 maka menjadi sebesar 735.553,00 ton.

Endapan deluvial tipe gossan besi manganese ? yang terletak di hulu S. Pasar mempunyai Sumberdaya Hipotetik sebesar = 9.625 m3 bila diasumsikan SG (berat jenis) mangan=4 maka menjadi sebesar 37.500 ton

Potensi deluvial gssan (oksida besi) ini tidak ekonomis ditambang.

Saran-saranBerdasarkan hasil penyelidikan dan kesimpulan diatas disarankan khususnya mineralisasi mangan tipe sedimenter olat Baramayung perlu dilakukan penyelidikan lanjutan dengan metoda pemetaan geologi detail untuk mengetahui penyebaran mangan dipermukaan dan metoda geofisika untuk mengetahui penyebara mangan kearah vertikal di bawah permukaan (sub surface)

BAB IPENDAHULUAN

1 . 1 . L a t a r B e l a k a n g

Penambangan bahan galian merupakan kegiatan dalam rangka penyediaan

bahan bakuuntuk keperluan pembangunan disegala bidang. Maka dari itu

usaha pertambangan tidak lepas dari pekerjaan-pekerjaan dalam mencari bahan

tambang. Estimasi cadangan merupakansalah satu pekerjaan yang penting

dalam mengevaluasi suatu proyek pertambangan, dimana d i p e r l u k a n

s u a t u p e r k i r a a n m e n g e n a i k e b e r a d a a n b a h a n g a l i a n a g a r d a p a t

d i m a n f a a t k a n secara maksimal.P e r h i t u n g a n c a d a n g a n b e r p e r a n

p e n t i n g d a l a m m e n e n t u k a n j u m l a h , k u a l i t a s , d a n k e m u d a h a n

d a l a m m e n e n t u k a n d a e r a h - d a e r a h y a n g b i s a d i t a m b a n g . S e b a b

d a r i h a s i l perhitungan cadangan yang baik dan akurat yang sesuai

dengan keberadaannya dilapangandapat menentukan investasi yang akan

ditanam oleh investor sebagai penanaman modald a l a m u s a h a

p e n a m b a n g a n , p e n e n t u a n k e r j a p r o d u k s i , c a r a

p e n a m b a n g a n y a n g a k a n d i l a k u k a n , b a h k a n d a l a m

m e m p e r k i r a k a n w a k t u y a n g a k a n d i b u t u h k a n o l e h

p e r u s a h a a n dalam melaksanakan usaha penambangannya.Bila dilihat secara

keseluruhan, betapa pentingnya mineral bagi kehidupan

manusia,sehingga makin maju dan modern kehidupan manusia, akan

banyak lagi mineral-mineralyang akan dibutuhkan dimasa yang akan

datang.Mangan merupakan salah satu bahan galian tambang yang saat ini

digunakan dalam b e r b a g a i b i d a n g k e h i d u p a n , d i m a n a

k e b u t u h a n a k a n m a n g a n s e m a k i n b e s a r s e i r i n g m e n i n g k a t n y a

p e n g g u n a a n u n s u r m a n g a n t e r s e b u t d a l a m p e m b a n g u n a n . M a n g a n

y a n g s e b a g a i s u m b e r d a y a a l a m t a k t e r b a r u k a n h a r u s d i k e l o l a

d e n g a n b a i k d a n s e m a k s i m a l mungkin, maka dari itu untuk menyelidiki

cadangan mangan yang lebih banyak, diperlukansuatu metode eksplorasi yang lebih

akurat dan sesuai.Untuk menentukan estimasi cadangan diperlukan metode

estimasi yang sesuai dengankodisi geologi, genesa, dan mineralisasi pada daerah

penelitian, maka penulis mencoba untuk m e n g h i t u n g n i l a i e v a l u a s i

c a d a n g a n b i j i h m a n g a n d i P T . X , K a b u p a t e n T i m u r T e n g a h S e l a t a n

d e n g a n m e m b a n d i n g k a n m e t o d e P e n a m p a n g T e g a k d e n g a n

m e t o d e D a e r a h Pengaruh

  I. PENDAHULUAN A. PENGERTIAN DAN DEFINISI Kegiatan perhitungan cadangan : -Setelah tahap eksplorasi -Sebelum thp persiapan penambangan. Dilakukan bila : bts reserves dan resources hrs jelas, dasarnya keadaangeologi,ekonomi, ketentuan hukum dan kebijaksanaan pemerintah. Sumber Daya (Resources) : -Akumulasi/ longgokan zat pdt, cair,gas. -Terbtk scr alamiah -Terletak di dlm / permukaan bumi -Terdiri dr satu jenis/ lebih komoditas -Dpt diperoleh scr nyata dan bernilai ekonomi. Cadangan (Reserves) : -Bag dr sumberdaya -Teridentifikasi dr komoditasmineralekonomi.

-Dpt diperoleh dan tdk bertentangan dgn ketentuan hukum/ kebudayaan pd saat itu. B . RUANG LINGKUP PENAKSIRANCADANGAN Kegiatanpertambangan: Prospeksi Ada Tidak Eks Pendahuluan Eksplorasi Detil Eksplorasi Stop Eksplorasi Lanjut Analisis & PENAKSIRAN CADANGAN Evaluasi Studi Kelayakan Tidak layak Layak Stop Development Penambangan Pengolahan/ekstraksi Pemasaran. Eksplorasi menurut Mc Kinstry HE dan Alan MBateman :dr mencari suatu prospect (reconnaissance) sampai evaluasi dr prospect tsb, perluasanlokasi disekitar daerah penambangan. Tujuannya :-Penemuan geologis endapan min bernilai ek. -Mengetahui uk, btk, kddkn, sifat dan nilai dr end min.Kegiatan lapangan utk memperoleh data guna PenaksiranCadangan :

 

 analisis dan perhitungan cadangan - 1ANALISIS DAN PERHITUNGAN CADANGANSalah satu aspek atau bagian dari eksplorasi endapan bahan galian yang cukupvital adalah analisis dan perhitungan cadangan agar hasil eksplorasi yang telahdilakukan mempunyai nilai kuantitatif.Secara umum, cadangan dapat dinyatakan dalam volume atau dalam tonnase.Jumlah cadangan dalam mineral bijih (logam) umumnya dinyatakan dalam tonnase,demikian juga dengan batubara. Sedangkan jumlah cadangan logam emasdinyatakan dalam troy-ons, serta bahan galian golongan C umumnya dinyatakandalam meter kubik.Demikian juga dengan penyataan kadar suatu endapan. Kadar mineral-minerallogam dasar (endapan primer) dinyatakan dalam % berat atau dalam ppm (0/000).Untuk endapan sekunder (seperti aluvial), kadar logamnya dinyatakan dalamsatuan berat per volume (misal, kg/1000m3). Khusus untuk intan, kadar dinyatakandalam karat.Hal-hal yang sangat berpengaruh dan perlu diperhatikan dalam analisis danperhitungan cadangan antara lain :pola pengambilan conto (pola eksplorasi),penyebaran endapan,bentuk geometri,dan kadar1. Pengklasifikasian Cadangan (Potensi) Bahan GalianAda dua istilah utama yang digunakan dalam pengklasifikasian endapan, yaitupotensi ( resources ) dan cadangan (reserve ). Pada dasarnya potensi dan cadangandibedakan oleh jenis data pendukungnya.Resources didefinisikan sebagaikonsentrasi alami material di alam yang dapat diambil daripadanya secaraekonomis satu atau lebih mineral berharga.Jika hanya didukung oleh data dan informasi geologi, maka endapan tersebut dikelompokkan ke dalam potensi (resource

). Sesuai dengan tingkat ketelitian datadan informasi geologi terhadap sebaran endapan bahan galian tersebut, makapotensi dikelompokkan lagi menjadi potensi tereka ( inferred ), terkira (indicated ),dan terukur (measured ).Sedangkan jika sudah memasukkan unsur-unsur kajian ekonomi, perencanaantambang, pengolahan, analisis lingkungan, dll, maka jumlah endapan yangdiperoleh (yang dapat diambil/ditambang) dikelompokkan ke dalam cadangan(reserve ). Sama dengan potensi, maka berdasarkan tingkat ketelitian data(informasi) maka cadangan ( reserve ) dikelompokkan lagi menjadiprobable danproven . Jika disetarakan, maka probable setara dengan indicated , danproven setarameasured

  Eksplorasi Logam Mangan (Mn)Nisa Logana Miranti 1006760506Teknik Lingkungan FTUIKimia Dasar 09BAB LOGAM DAN PADATANMangan adalah elemen kimia yang memiliki simbol Mn dan memiliki nomor a t o m 2 5 . M a n g a n b i a s a n y a d i t e m u k a n d i a l a m b e b a s d a n t e r d a p a t d i b e b e r a p a macam mineral, tetapi terkadang Mangan ditemukan dalam kondisi tercampur olehb e s i . S e b a g a i u n s u r b e b a s , M a n g a n ( M n ) a d a l a h l o g a m y a n g b e r p e r a n p e n t i n g dalam hal percampuran logam dalam bidang industri, khususnya pada stainlesssteels. Sebagai contoh, Mn3(PO4)2

dapat berfungsi untuk mencegah terjadinya karatatau korosi pada baja. Oksida mangan sering kali digunakan sebagai katoda untukbaterai alkali dan sel kering. Ion Mn2+berfungsi sebagai kofaktor dalam enzim danmenjadi bahan dasar dalam proses detoksifikasi oleh superoksida radikal bebas.Apabila kita menghirup Mangan pada skala yang besar, jumlah yang banyak, dan intensitas yang tinggi, Mangan dapat menyebabkan keracunan, terkhususnya padamamalia.M a n g a n m e m i l i k i k a r a k t e r i s t i k m e n y e r u p a i b e s i . S e p e r t i b e r w a r n a a b u - a b u s i l v e r . M a n g a n s a n g a t k e r a s t e t a p i s a n g a t r a p u h , s u s a h u n t u k d i s a t u k a n , t e t a p i m u d a h u n t u k d i o k s i d a s i . S i f a t m a g n e t y a n g d i m i l i k i o l e h M a n g a n a d a l a h p a r a m a g n e t i k . B e r d a s a r k a n t e o r i p e n g u m p u l a n b i n t a n g -b i n t a n g b e s a r s e b e l u m ledakan supernova, Mangan adalah bagian dari kelompok besi-besian. Isotop dariMangan mempunyai massa atom dari 46 (46Mn) sampai dengan 65 (65Mn).Walaupun pernah terobservasi bahwa bilangan oksidasi Mangan terdiri dari -3sampai +7, bilangan oksidasi yang paling banyak digunakan oleh Mangan adalah +2,+ 3 , + 4 , + 6 , d a n + 7 . M n2+seringkali bersaing dengan Mg2+dalam bidang biologi.S e n y a w a M a n g a n d e n g a n M n7+, s e p e r t i s e n y a w a M n2O7d a n s e n y a w a a n i o n

  BAB IPENDAHULUANA . L A T A R B E L A K A N GDalam tabel periodik unsur kimia, Mangan memiliki lambangMndengan nomor atom25. Unsur kimia adalah zat kimia yang tidak dapat dapat diubah menjadi zat kimia laindengan cara biasa dan tidak dapat dipisah menjadi zat yang lebih kecil. Unsur-unsur kimiadalam bentuk tabel ditampilkan dalam bentuk tabel periodik unsur-unsur kimia. Nomor atomadalah angka yang menunjukkan jumlah proton dalam inti atom.Yang berarti bahwaManganmemiliki 25 jumlah proton dalam inti atomnya.Mangan ditemukan sebagai unsur bebas dalam sifat dasarnya dan sering dicampur dengan besi, seperti mineral-mineral lainnya. Sebagai unsur bebas, Mangan adalah logam yang

penting dalam penggunaan dengan campuran logam-logam industri, terutama di dalam baja-baja anti karat.M a n g a n f o s f a t s e r i n g d i g u n a k a n s e b a g a i p e r a w a t a n d a l a m p e n c e g a h a n k a r a t d a n kerusakan di besi. Ion di Mangan mempunyai banyak warna, tergantung dalam keadaan oksida mereka, dan sering digunakan sebagai zat-zat warna dalam industri. Oksida-oksida darisodium, kalium, dan barium adalah oksidasi-oksidasi untuk bahan bakar yang sangat kuat.Dioksida mangan digunakan sebagai materi penangkap elektron dalam standar dan komponenkimia bersifat alkali yang mempunyai kelembaban uap air rendah dan bisa dibuang, dan juga baterai-baterai, keramik, gelas, kimia, dan lain-lain.Ion-ion dari mangan berfungsi sebagai faktor-faktor penunjang untuk beberapa enzim-enzim dalam makhluk-makhluk hidup bertingkat tinggi, dimana mereka berfungsi sebagaihal-hal penting dalam detoksifikasi radikal-radikal bebas. Elemen tersebut adalah jejak m i n e r a l y a n g d i p e r l u k a n u n t u k s e m u a m a k h l u k - m a k h l u k h i d u p b e r t i n g k a t t i n g g i y a n g d i k e t a h u i . D a l a m k w a n t i t a s b e s a r , d a n r u p a n y a d e n g a n a k t i v i t a s - a k t i v i t a s d e n g a n c a r a penghirupan, mangan dapat menyebabkan sindrom peracunan dalam binatang-binatangmenyusui, dengan kerusakan sistem deteksi detak jantung yang kadang-kadang tidak dapatdiubah.Berdasarkan wacana diatas, maka akan lebih baik jika banyak orang yang mengetahuiu n s u r m a n g a n m e n g i n g a t b a n y a k n y a m a n f a a t y a n g d a p a t d i p e r o l e h d a r i a p l i k a s i u n s u r mangan itu sendiri. Oleh karena itu, pada makalah kami kali ini, kami akan memberikan beberapa informasi yang berkaitan dengan mangan

  SejarahPertama kali dikenali oleh Scheele, Bergman dan ahli lainnya sebagai unsur dan diisolasioleh Gahn pada tahun 1774, dengan mereduksi mangan dioksida dengan karbon.SumberMineral mangan tersebar secara luas dalam banyak bentuk; oksida, silikat, karbonatadalah senyawa yang paling umum. Penemuan sejumlah besar senyawa mangan didasar lautan merupakan sumber mangan dengan kandungan 24%, bersamaan denganunsur lainnya dengan kandungan yang lebih sedikit.Kebanyakan senyawa mangan saat ini ditemukan di Rusia, Brazil, Australia, AfrikasSelatan, Gabon, dan India. Irolusi dan rhodokhrosit adalah mineral mangan yang palingbanyak dijumpai. Logam ,mangan diperoleh dengan mereduksi oksida mangan dengannatrium, magnesium, aluminum atau dengan proses elektrolisis.Sifat-sifatMangan berwarna putih keabu-abuan, dengan sifat yang keras tapi rapuh. Mangansangat reaktif secara kimiawi, dan terurai dengan air dingin perlahan-lahan. Mangandigunakan untuk membentuk banyak alloy yang penting. Dalam baja, manganmeningkatkan kualitas tempaan baik dari segi kekuatan, kekerasan,dan kemampuanpengerasan.Dengan aluminum dan bismut, khususnya dengan sejumlah kecil tembaga, membentukalloy yang bersifat ferromagnetik.Logam mangan bersifat ferromagnetik setelah diberi perlakuan. Logam murninyaterdapat sebagai bentuk

allotropik dengan empat jenis. Salah satunya, jenis alfa, stabilpada suhu luar biasa tinggi; sedangkan mangan jenis gamma, yang berubah menjadialfa pada suhu tinggi, dikatakan fleksibel, mudah dipotong dan ditempa.KegunaanMangan dioksida (sebagai pirolusit) digunakan sebagai depolariser dan sel kering bateraidan untuk menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan oleh pengotor besi.Mangan sendiri memberi warna lembayung pada kaca. Dioksidanya berguna untukpembuatan oksigen dan khlorin, dan dalam pengeringan cat hitam. Senyawapermanganat adalah oksidator yang kuat dan digunakan dalam analisis kuantitatif dandalam pengobatan.Mangan juga banyak tersebar dalam tubuh. Mangan merupakan unsur yang pentinguntuk penggunaan vitamin B1.Penanganan Terpapar dengan debu mangan, uap dan senyawanya tidak boleh melebihi angka 5 ppmbahkan untuk periode yang sangat pendek karena tingkat toksisitas unsurnya.Proses Judul : Pembuatan Mangan V1 dan Mangan III Tujuan : Mempelajari pembuatan senyawa mangan (VI), mangan (III) dan sifat-sifatnyaDasar TeoriMangan termasuk golongan transisi yang merupakan logam berwarna putih abu-abuyang penampilannya serupa dengan besi tuang. Memiliki titik lebur yang tinggi kira-kira1250 °C. Ia bereaksi dengan air hangat membentuk mangan (II) hidroksida dan hidrogen.Cahaya photogenerasi pada Mn(CO)4L radikal (L= CO, L) dari 1,2-diax-Mn2(CO)5L2kehadiran halida organik atau campuran fisik dari Mn2(CO)3L2. (L = PR3) dan solusihalida organik hasil Mn(CO)5-yLyX sebagai hasil satu-satunya. Tingkat oksidasi tertinggi bagi mangan sesuai dengan jumlah total elektron 3d dan 4s,tetapi hanya terjadi dalam senyawa okso MnO4-, Mn2O7, dan MnO3F. Senyawa-senyawaini menunjukkan beberapa kemiripan dengan senyawa halogen yang sesuai. Manganrelatif melimpah, dan terdapat dalam banyak deposit, terutama oksida, oksida hidrat,atau karbonat. Logam dapat diperoleh daripadanya atau dari Mn3O4 yang didapatdengan memanggangnya, melalui reduksi dengan Al. Mangan cukup elektropositif, danmudah melarut dalam asam bukan pengoksidasi.Selain titik cairnya yang tinggi, daya hantar listrik merupakan sifat-sifat mangan yanglainnya. Selain itu, mangan memiliki kekerasan yang sedang akibat dari cepattersedianya elektron dan orbital untuk membentuk ikatan logam [5].Kegunaan mangan yang paling penting adalah dalam produksi baja, dan untuk keperluanini biasanya digunakan campuran besi mangan, yaitu feromangan. Feromangandiproduksi dengan mereduksi campuran besi dan oksida mangan dengan karbon. Bijihmangan yang paling utama adalah pirolisit, MnO2MnO2 + Fe2O3 + 5C Mn + 2Fe + 5COPada produksi baja, Mn berpartisipasi pada pemurnian besi melalui reaksi denganbelerang dan oksigen dan memindahkannya melalui pembentukan kerak. Fungsi yag lainadalah untuk meningkatkan kekerasan baja. Baja mengandung Mn dengan proporsi yangbesar, sangat keras dan tahan lama, digunakan sebagai kereta api dan mesin-mesinbuldoser.Konfigurasi elektron Mn adalah (Ar) 3d5 4s2 dengan menggunakan 2 elektron 4s dankemudian kelima elektron 3d yang tidak berpasangan. Mn mempunyai bilangan oksidasiantara +2 sampai +7. Reaksi kimia yang penting dari senyawa mangan adalah reaksioksidasi dan reduksi.Enam oksida mangan dikenal orang MnO, Mn2O, MnO2, MnO3, Mn2O7 dan Mn3O4. Limadari oksida ini mempunayai keadaaan oksidasi masing-masing +2, +3, +4, +5 dan

+7,sedangkan yang terakhir Mn3O4, merupakan mangan (II) okisda, (MnO, Mn2O3).Sumber utama senyawa mangan adalah MnO2. Jika MnO2 dipanaskan denganpenambahan alkali dan zat pengoksidasi, garam permanganat dapat terbentuk.3MnO2 + 6KOH + KClO3 3K2MnO4 + KCl + 3H2OK2Mn4 diekstraksi dari bahan campuran dalam air dan dapat dioksidasi menjadi KMnO4(misalnya dengan Cl2 sebagai zat pengoksidasi). Alternatif lain, jika MnO4 diasamkandihasilkan MnO4-. KMnO4 merupakan zat pengoksida yang penting. Untuk analisa kimiabiasanya digunakan pada larutan asam, dimana senyawa tersebut direduksi menjadiMn2+.

Kation mangan (II) diturunkan dari mangan (II) oksida. Ia membentuk garam-garam takberwarna, meskipun jika senyawa itu mengandung air kristal dan terdapat dalam larutan,warnyanya agak merah jambu, ini disebabkan oleh adanya ion heksa kuomanganat (II)(MnO(H2O)6)2+ ion mangan (III) tidak stabil, tetapi ada kompleks yang mengandungmangan dalam keadaan oksidasi +3 dikenal orang. Mudah direduksi menjadi ion mangan(II). Senyawa mangan (II) dengan kekecualian mangan (IV) oksida adalah tidak stabil,karena ion mangan (IV) ini mudah direduksi menjadi mangan (II). Senyawa mangan (VI)stabil dalam larutan basa dan berwarna hijau. Pada penetralannya tejadi reaksidisproporsionasi, tebentuk endapan mangan dikosida dan ion manganat (VII) ataupermanganat. Jika mangan (VI) oksida diolah dengan asam, terbentuk ion-ion mangan(II). Senyawa mangan (VII) mengandung ion manganat (VII) atau permangantat MNO4-.Permanganat alkali adalah senyawa yang stabil yang menghasilkan larutan warnalembayung. Semuanya merupakan zat pengoksidasi yang kuat