manajemen sumber daya manusia dalam wakaf uang

41
i MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG (Studi Kasus Di Tabungan Wakaf Indonesia Dompet Dhuafa Republika) Tesis Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Magister Agama (M.Ag) Dalam Bidang Ilmu Agama Islam Oleh: Muhammad Munauwir NIM: 212 610 147 Pembimbing: Prof. DR. Hj. Huzaimah T. Yanggo, MA DR. H. Hasanudin, M.Ag KOSENTRASI ILMU SYARIAH PROGRAM STUDI ILMU AGAMA ISLAM PROGRAM PASCA SARJANA INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA 1438 H/ 2017 M

Upload: others

Post on 18-Oct-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

i

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

DALAM WAKAF UANG

(Studi Kasus Di Tabungan Wakaf Indonesia Dompet Dhuafa Republika)

Tesis

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar

Magister Agama (M.Ag) Dalam Bidang Ilmu Agama Islam

Oleh: Muhammad Munauwir

NIM: 212 610 147

Pembimbing:

Prof. DR. Hj. Huzaimah T. Yanggo, MA

DR. H. Hasanudin, M.Ag

KOSENTRASI ILMU SYARIAH

PROGRAM STUDI ILMU AGAMA ISLAM

PROGRAM PASCA SARJANA

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ)

JAKARTA

1438 H/ 2017 M

Page 2: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tesis dengan judul “Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam

Wakaf Uang” yang disusun oleh Muhammad Munauwir dengan Nomer

Induk Mahasiswa 212 610 147 telah melalui proses bimbingan dengan baik

dan dinilai oleh pembimbing telah memenuhi syarat ilmiah untuk diujikan di

sidang munaqasyah.

Page 3: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

iii

LEMBAR PENGESAHAN TESIS

Tesis dengan judul “Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam

Wakaf Uang: Studi kasus di Tabungan Wakaf Indonesia Dompet Dhuafa

Republika.” yang disusun oleh Muhammad Munauwir dengan Nomor Induk

Mahasiswa 212610147 telah diujikan di sidang Munaqasyah Program

Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur‟ an (IIQ) Jakarta pada tanggal, 23 Januari

2017. Tesis tersebut telah diperbaiki sesuai dengan syaran-saran penguji.

Jakarta, 25 Pebruari 2017

TIM Penguji

Page 4: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

iv

PERNYATAAN PENULIS

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Muhammad Munauwir

NIM : 212 610 147

Tempat/tanggal lahir : Gresik, 4 Mei 1973

Pekerjaan : Guru

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul Manajemen

Sumber Daya Manusia Dalam Wakaf Uang: Studi Kasus Tabungan

Wakaf Indonesia Dompet Dhuafa Republika adalah benar-benar karya asli

saya, kecuali kutipan yang disebutkan sumbernya. Apabila terbukti saya

melakukan kecurangan ilmiah secara sengaja di dalam penulisan tesis ini,

maka saya bersedia gelar Magister Agama yang telah diberikan kepada saya

dicabut kembali

Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 25 Pebruari 2017

Page 5: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

v

PEDOMAN TRANSLITERASI

1. Konsonan

k : ك dh : ض d : د a : أ

l : ل th : ط dz : ذ b : ب

m : م zh : ظ r : ر t : ث

n : ن „ : ع z : ز ts : ث

w : و gh : غ s : س j : ج

h : ـه f : ف sy : ش h : ح

„ : ء q : ق sh : ص kh : خ

y : ي

2. Vokal

Vokal Tunggal Vokal Panjang Vokal Rangkap

Fathah : a ا .......... Â ي ....... Ai

Kasrah : i .....ي.... Î و ........ Au

Dhammah : u ....... . و Ȗ

3. Kata sandang alif lam ( ال) qamariyah ditransliterasikan sesuai dengan

bunyinya. Contoh:

Al-Madînah =المدينة Al-Baqarah = البقرة

4. Kata sandang alif lam ( ال) sayamsiyah ditransliterasikan sesuai dengan

dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai dengan bunyinya.

Contoh:

As-sayyidah = السيدة Ar-rajul = الرجل

Page 6: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

vi

بسم الله الرحمن الرحيم

KATA PENGANTAR

Al-hamdu lillâhi Rabbi al-'âlâmin. Segala puji kepada Allah SWT yang telah memberikan hidayah, inayah dan taufiq-Nya untuk penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini pada waktunya.

Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Baginda Nabi

Muhammad saw. yang telah mengokohkan Manajemen Sumber Daya

Manusia dalam wakaf untuk pemberdayaan dan kesejahteraan umat

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa tesis ini tidak akan selesai tanpa

bantuan berbagai pihak, baik moril maupun materiil. Untuk itu dengan segala

keikhlasan dan kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa ta’zhîm dan

terima kasih kepada:

1. Ibu Prof. DR. Hj. Huzaimah T. Yanggo, MA, Rektor IIQ Jakarta dan selaku pembimbing I dalam penulisan tesis ini

2. Bapak DR. KH. Ahmad Munif Suratmaputra, MA, selaku Direktur

Pascasarjana IIQ Jakarta

3. Bapak DR. H. Hasanudin, M.Ag selaku pembimbing I dalam

penulisan tesis ini.

4. Bapak Prof. Dr. H. Said Agil Husen Al-Munawwar, MA yang telah

menguji dan memberikan pembenahan tesis ini agar lebih sempurna

dan maksimal

5. Bapak Dr. KH. Muhammad Yusup, MA yang telah menguji dan

memberikan pembenahan tesis ini

6. Para dosen sekolah Pascasarjana IIQ Jakarata yang telah banyak

membimbing dan mentrasfer ilmu pengetahuan kepada penulis

selama perkulihan dan Seluruh karyawan-karyawati IIQ yang telah

membantu administrasi dan keuangan demi kelancaran dan

kemudahan perkulihan penulis.

7. Hadhratusy Syaikh KH. Ahmad Idris Marzuqi, Kediri dan Hadhratusy

Syaikh KH. Ahmad Asrori al-Ishaqi, Surabaya yang telah

membimbing kami agar menjadi Insan yang bertakwa, makrifat dan

mukasyafah.

8. Ayahanda KH.M. Mawardi Mudhar dan ibunda Hj. Hasanatun

Marzuqi, Istri tercinta Hj. Lia Suraedah, Anak-anakku : Deana Silvi

dan Carolene Berliana Jasmine.

9. Para karyawan Dompet Dhuafa dan TWI-nya, khususnya kepada

Bapak Ahsin, Pramuji Abbas, Defit dan lain-lain, yang telah

membantu kami dalam penelitian untuk tesis ini

Page 7: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

vii

10. Para santri-santriwati Pesantren al- Qosimiyyah Parung Bogor yang telah banyak membantu, khususnya Dendra Pramudia.

11. Kawan-kawan seperjuangan di Pasca- sarjana IIQ Jakarta yang telah

banyak memberikan masukan dan saran dalam menyelesaikan tesis

ini.

Semoga jasa baik semua pihak mendapatkan balasan yang berlipat-

lipat dari Allah SWT. Semoga kelak kita semua bisa memasuki surga

bersama dengan mendapatkan ridha dari Allah SWT. Amin.

Jakarta, 25 Pebruari 2017 M

1438 H

Penulis

Page 8: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

viii

ABSTRAK

Wakaf uang merupakan salah satu jenis sedekah yang sangat

potensial untuk memperdayakan umat dalam pendidikan, kesehatan, dan

kemandirian. Karena itu, wakaf uang harus dikelola dan didistribusikan

dengan manajemen sumber daya manusia yang amanah, kompeten, dan

profesional. Tesis yang berjudul “Manajemen Sumber Daya Manusia dalam

Wakaf Uang: Studi Kasus di Tabungan Wakaf Indonesia Dompet Dhuafa

Republika” ini akan menerangkan Manajemen Sumber Daya Manusia

Syariah dalam wakaf uang agar sesuai dengan ketentuan hukum Islam.

Persamaan tesis ini dengan disertasi Rozalinda yang berjudul:

“Pengelolaan Wakaf Uang: Studi Kasus pada Tabungan Wakaf Tabungan

Wakaf Indonesia (TWI) Dompet Dhuafa Republika” terletak pada

manajemen wakaf. Disertasi ini hanya membahas manajemen wakaf secara

konvensional dan tidak secara spesifik menerangkan manajemen sumber

daya manusia, baik secara konvensional atau syariah. Berbeda dengan tesis

ini yang menguraikan manajemen syariah dan manajemen sumber daya

manusia dalam wakaf: perencanaan, rekrutmen, pelatihan, penilaian kerja,

dan kompensasi.

Penelitian menggunakan metodologi kualitatif yang berupaya

menggali manajemen SDM wakaf uang di TWI. Penulisan tesis ini

didapatkan dari hasil penelitian, wawancara, catatan lapangan, dan observasi.

Sumber data primer dari Dompet Dhuafa Annual Report 2012-2013, dan

Bahagimu Lengkap dengan Wakaf karya Ahmad Shonhaji. Sumber sekunder

dari para nazir wakaf Tabungan Wakaf Indonesia (TWI).

Hasil temuan dalam tesis ini menunjukkan bahwa manajemen SDM,

efektivitas, profesionalisme, transparansi, dan akuntabel wakaf uang di TWI

sesuai dengan syariah.

Page 9: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

ix

ABSTRACT

Cash waqf is one kind of shâdaqâh (alms) that is potential for

empowering people in education, health, and independence. Therefore cash

waqf should be managed and distributed by human resources who are trusted,

competence, and professional. This thesis entitled “Human resources

management in cash Waqf: Case study in Tabungan Wakaf Indonesia (TWI)

Dompet Dhuafa Republika” would explain about shariah human resources

management in cash waqf in order to manage it complying with Islam’s law.

This thesis is similar with Rozalinda’s dissertation entitled “Cash

Waqf Management Cash Study Tabungan Wakaf Indonesia (TWI) Dompet

Dhuafa Republika” in the aspect of waqf management. She discussed about

conventional waqf management only, not explained about human resources

management, neither conventional nor shariah. Different with this thesis that

explains shariah management and human resources management in waqf:

planning, recruitment, training, performance evaluation, and compensation.

This research used qualitative methods trying to explore human

resources management of cash waqf in TWI. The data for this thesis obtained

from research, interview, field notes, and observation. Source of primary data

was Dompet Dhuafa Annual Report 2012-2013, and “Bahagiamu Lengkap

dengan Wakaf” by Ahmad Shonhaji. Secondary data was from waqf

chairmen of TWI.

This thesis concluded that human resources management, effectivity,

professionalism, transparency, and accountability of cash waqf in TWI

comply with shariah.

Page 10: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

x

ص خ ل م ل ا ال ات ق د الص اع و ن أ ن م ي د ق الن ف ق و ل ا ة م ل ا ة ي م ن ت اب ن ك ي ت ف ة ي ب ر الت ت ل

ي د ق الن ف ق و يال غ ب ن ي ك ل ذ ل .و ل ل ق ت س ل ا و ة ح الص و د ار و م ل ا ة ار د إ ب ات ف ر ص ت و ات ر و ط ت ف و ة اي ف ك ال و ة ان م ل ا ب ة ي ر ش ب ال ف ق و ال ف ة ي ر ش ب ال د ار و م ال ة ار د :إ ان و ن ع ب ث ح ب اال ذ ه .و ة ي ل ه ال د ي د ق الن اء ف ع الض ة ظ ف ح م ل ع اب الت (TWI)اسي ن و د ن ل ا اف ق و ل ا ق و د ن ص ل ة ال ح ة اس ر :

(Dompet Dhuafa) ك ل وب ف ر ف ي د ق الن ف ق و ل ل ة ي ع ر الش ة ي ر ش ب ال د ار و م ال ة ار د إ ان ي ب ا ق اف و ت ت ل م ل س ل ا م ك ب

ا ذ ه ة ل اد ع م "ان و ن ع ب Rozalinda ل ةح و ر ط ل ا ب ث ح ب لا ة اس ر د :ي د ق الن ف ق و لا :ك ل ب وف ر Dompet Dhuafa))اء ف ع الض ة ظ ف ح م ل (TWI)ي س ن و د ن ل ا اف ق و ل ا ق و د ن ص ل اف د ار و م ال ة ار د إ ي غ ب ة ي د ي ل ق الت اف ق و ل ا ة ار د إ ث ب ت ص خ ة ح و ر ط ل ا ه ذ ه .و اف ق و ل ا ة ار د إ

ال ذ اب ف ل خ ة ي ع ر ش و أ ة ي د ل ق ت ة ي ر ش الب ب ث ح ب ا ة ي ر ش ب ال د ار و م ال ة ار د إ و ة ي ع ر الش ة ار د ل ا ي ض ي و ع ت الو م ي ي ق الت و ب ي ر د الت و د ي ن ج الت و ط ي ط خ ت :الاف ق و ل ا ف

ال ة ي ع و الن ة ي ج ه ن م ث ح ب ال م د خ ت س ا إ ع س ت ت د ار و م ال ة ار د إ اف ش ك ت اس ل ىة ي ر ش الب ي ي د ق الن ف ق و ال ف ه ل ع ل و ص ال م ت . ث و ح ب ال ج ائ ت ن ن م ث ح ب ال اذ ىر ي ر ق الت ن م ة ي ر و ر ض الات ان ي ب ال ر د ص م و .ات ظ ح ل م ال و ة ي ان د ي م ال ات ظ ح ل م ال و ت ل اب ق م ال و

س اب ت ك و اء ف ع الض ة ظ ف ح م ل 2102-2102ي و ن الس ف ق لو ا ب ة ل ام ك ال ك ت اد ع : د ح ل ي س ن و د ن ل ا اف ق و ل ا ق و د ن ص ل ف ق و ال ار ظ ن ن م ة ي ج اال ات ن ي ب ال ر اد ص م و ي اج ه ن ص

(TWI)

ال ذ ه ف ج ائ ت الن ر ه ظ ة ي ل ه ل ا و ة ي ال ع ف ال و :ة ي ر ش ب ال د ار و م ال ة ار د إ ن أ ث ح ب اة ي اف ف الش و اق اف و م (TWI)ي س ن و د ن ل ا اف ق و ل ا ق و د ن ص ف ي د ق الن ف ق و ل ل ة ي اب س ال و ،

.ة ع ي ر الش ام ك ح ل

Page 11: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ii

LEMBAR PENGESAHAN TESIS iii

PERNYATAAN PENULIS iv

PEDOMAN TRANSLITERASI v

KATA PENGANTAR vi

ABSTRAK viii

DAFTAR ISI xi

DAFTAR TABEL xiii

DAFTAR GAMBAR xiv

DAFTAR LAMPIRAN

xv

BAB I : PENDAHLULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Permasalahan 11

1. Identifikasi Masalah 11

2. Pembatasan Masalah 11

3. Perumusan Masalah 11

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 12

D. Kajian Pustaka yang Relevan 12

E Metode Penelitian 13

F Sistematika Penulisan 16

BAB II : MANAJEMEN SDM DALAM PANDANDAN

ISLAM

17

A. Prinsip-prinsip Manajemen Syariah 17

1. Perencanaan Syariah 18

2. Pengorganisasian Syariah 21

3. Kepemimpinan Syariah 24

4. Pengawasan Syariah 29

B Manajemen SDM Syariah 38

1. Perencanaan SDM Syariah 44

2. Rekrutmen Syariah 46

3. Pelatihan dan Pengembangan SDM Syariah 51

4. Penilaian Prestasi Kerja Syariah 53

5. Kompensasi Syariah 59

BAB III : WAKAF DALAM PEMIKIRAN AHLI FIQH 63

A: Definisi Wakaf dalam Prespektif 4 Mazhab 63

Page 12: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

xii

B: Dasar Hukum, Klasifikasi dan Maqashid Syariah Wakaf

65

1. Dasar Hukum Wakaf 65

2. Klasifikasi Wakaf 72

3. Hubungan Wakaf dengan Maqashid Syariah 75

C. Rukun, Syarat dan Nadzir Wakaf 85

1. Syarat Wâqif 85

2. Syarat Mawqûf Bih (Harta yang diwakafkan) 88

3. Syarat Mawqûf ‘Alaih (Penerima Wakaf) 92

4. Ikrar Wakaf 93

5. Nazir Wakaf yang Profesional 94

D. Hukum dan Investasi Wakaf Uang 99

1. Wadî’ah 105

2. Mudhârabah 112

3. Reksadana 121

4. Obligasi Syariah 126

5. Saham Mudhârabah 129

6. Saham Musyârakah 130

7. Koperasi Syariah 131

E. Investasi Sektor Riil 132

BAB IV : MANAJEMEN SDM DAN

PEMBERDAYAAN WAKAF UANG DI TWI

141

A. Gambaran Umum TWI 141

1. Sejarah Wakaf di Indonesia 141

2. Profil TWI Dompet Dhuafa Republika 149

3. Program Wakaf TWI 154

4. Cara Wakaf di TWI 158

5. Manajemen Fundraising 161

6. Pengelolaan dan Pendistribusian Wakaf TWI 165

B. Manajemen SDM Syariah di TWI 176

1. Perencanaan TWI 177

2. Rekrutmen dan Seleksi Nazir TWI 181

3. Pelatihan dan Pengembangan SDM TWI 186

4. Pengawasan TWI 189

5. Penilaian Prestasi Kerja TWI 190

6. Kompensasi Karyawan di TWI 196

BAB V PENUTUP 199

A. Kesimpulan 199

B. Saran 199

DAFRAR PUSTAKA 201

LAMPIRAN 209

Page 13: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penilaian Kerja Rating Scale 54

Tabel 2.2 Checlis (Daftar Pertanyaan) 55

Tabel 2.3 Critical Insident Method (Metode Kejadian Kritis) 56

Tabel 2.4 Penilaian MBO Wakaf 58

Tabel 4.1 Penilain Kerja TWI 192

Page 14: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Menurut Nickles dan Mchugh 24

Gambar 2.2 Tahapan Penilaian Kinerja Metode MBO 57

Gambar 3.1 Skema Wadiah Yad al-Amanah 110

Gambar 3.2 Skema Wadiah Yad adh-Dhaman 111

Gambar 3.3 Skema Wakaf Uang Ahli dalam Wadiah Yad Adh-

Dhaman

112

Gambar 3.4 Skema Wakaf Uang Khairi dalam Wadiah Yad Adh-

Dhaman

112

Gambar 3.5 Skema Wakaf Uang Ahli dalam Mudharabah

Muthlaqah

116

Gambar 3.6 Skema Wakaf Uang Khairi dalam Wadhi’ah Yad

Adh-Dhoman

117

Gambar 3.7 Skema Wakaf Uang Ahli dalam Mudharabah

Muqayyadah On Balance Sheet

118

Gambar 3.8 Skema Wakaf Uang Khairi dalam Mudharabah

Muqayyadah On Blance Sheet

119

Gambar 3.9 Skema Wakaf Uang Ahli dalam Mudharabah

Muqayyadah Off Balance Sheet

120

Gambar 3.10 Skema Wakaf Uang Ahli dalam Reksadana Syariah 125

Gambar 3.11 Skema Wakaf Uang Khairi dalam Reksadana

Syariah

126

Gambar 3.12 Skema Wakaf Uang Ahli dalam Obligasi Syariah

Ijarah

128

Gambar 3.13 Skema Wakaf Uang Khairi dalam Obligasi Syariah

Ijarah

128

Gambar 3.14 Skema Wakaf Uang Ahli dalam Obligasi Syariah

Mudharabah

129

Gambar 3.15 Skema Wakaf Uang Khairi dalam Obligasi Syariah

Mudharabah

129

Gambar 3.16 Skema Wakaf Uang Ahli dalam Saham Syariah

(Mudharabah/ Musyarakah)

131

Gambar 3.17 Skema Wakaf Uang Kairi dalam Saham

(Mudharabah/ Musyarakah)

131

Gambar 3.18 Skema Investasi Wakaf Uang dalam Sektor Riil 133

Gambar 4.1 Skema Wakaf Sosial di TWI 158

Gambar 4.2 Skema Wakaf Produktif di TWI Model Pertama 159

Gambar 4.3 Skema Wakaf Produktif di TWI Model Kedua 160

Gambar 4.4 Skema Wakaf Produktif di TWI Model Ketiga 160

Page 15: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

xv

Gambar 4.5 Penghimpunan Wakaf Produktif 2011-2015 165 Gambar 4.6 Surplus Wakaf TWI 2011-2015 176

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Keputusan Fatwa Komisi Fatwa Majelis Ulama

Indonesia Tentang Wakaf Uang

209

Lampiran 2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 41

Tahun 2004 Tentang Wakaf

215

Lampiran 3 Penjelasan atas Undang-undang Republik

Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf

233

Lampiran 4 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

42 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Undang-

undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf

243

Lampiran 5 Penjelasan atas Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 42 Tahun 2006 Tentang

Pelaksanaan Undang-undang Nomor 41 Tahun

2004 Tentang Wakaf

269

Lampiran 5 Kuesioner untuk Manajemen SDM Tabungan

Wakaf Indonesia Dompet Dhuafa Republika

283

Page 16: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

1

BAB I

PENDAHULUAAN

A. Latar Belakang Masalah Wakaf memiliki akar keislaman yang kuat. Kitab suci Al-Qur‘ân,

meskipun tidak menyebutkan secara ekspisit istilah wakaf, jelas mengajarkan

pentingnya menyumbang untuk berbagai tujuan baik. Hadîts Nabî dan praktik

para sahabat menunjukan bahwa wakaf sesungguhnya bagian dari ajaran

Islam yang sah.1

Namun, dalam perkembangan pertumbuhan wakaf yang pesat tidak

terlepas dari dinamika sosial, ekonomi, dan budaya yang mengiringi perkem-

bangan masyarakat Islam dari masa ke masa.2

Persentuhan masyarakat Muslim dengan tradisi masyarakat di berba-

gai wilayah penaklukan ikut mempengaruhi pembentukan kelembagaan wa-

kaf yang lebih sistematis. Apalagi wakaf dalam Islam tidak hanya terbatas

pada ibadah. Wakaf boleh untuk segala sesuatu untuk pemberdayaan umat,

keadilah sosial dan kemanusiaan.3

Mundzir Qahaf menyatakan, Ka‘bah dibangun dan kaidah-kaidahnya

ditetapkan oleh Nabî Ibrâhîm as. dan Nabî Ismâil as. serta dilestarikan oleh

Nabî Muhammad saw, maka dengan demikian Ka’bah merupakan wakaf

pertama yang dikenal oleh manusia dan dimanfaatkan untuk kepentingan

agama. Sedangkan menurut pendapat yang mengatakan bahwa Nabî Ibrâhîm

yang membangun Ka‘bah, maka Ka‘ba pertama kali dalam Islam, yaitu agama Nabî Ibrâhîm al-Hanîf yang benar, atau wakaf pertama untuk

kepentingan agama dan menegakkan tawhîd.4

Al-Kabisî menyatakan, wakaf dalam bentuknya yang masih sederhana

menurut kaum Anshâr telah dipraktekkan oleh Nabî secara langsung di Mu-

khairiq. Sedangkan menurut Kaum Muhâjirîn, Umar ibn Khaththablah yang

pertama kali wakaf berdasarkan petunjuk Nabî di daerah Khaibar.5

1Salah satu hadis yang dikaitkan dengan wakaf adalah hadis yang diriwayatkan dari

Abu Hurairah ra.bahwa: Rasûlullah SAW. bersabda, “Jika anak Adam meninggal dunia,

terputuslah amal baiknya kecuali tiga perkara: sedekah yang mengalir (waqaf), ilmu yang

bermanfaat serta anak shaleh yang mendo‘akannya.” 2Salîm Hâni‘ Manshur, Al-Waqf wa Dawruhû fî al-Mujtami‟ al-Islamî al- Mu’shir

(Bairut: Muassah al-Risâlah Nâsyirun, 2004), Cet, ke-1, h.9 3Muhammad Abû Zahrah, Muhâdharât fî al-Waqf, (Bairut: Dar al-Fîkr,1959),h.7-8 4Mundzir Qahaf, Al-Waqf Al-Islamî Tathatawwaruhû, Idaratuhû, Tanmiyatuhû,

(Damaskus: Dar al-fîkr, 2006), Cet. Ke-3, h. 19

5Muhammad Ubaid al-Kabisî, Ahkam al-Waqf fî al-Syarî‟ ah-Islâmiyyah, juz I

(Baghdad: Mathba‘ah-Irsyad, 1977) h. 33

Page 17: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

2

Pada masa awal Islam, yaitu sekitar abad ke-7 dan 8 masehi kegiatan

wakaf telah cukup terlihat nyata. Perkembangan wakaf pada periode ini ter-

kait erat dengan dinamika sosial ekonomi dan keagamaan masyarakat. Telah

berkembang wakaf bergerak (al-manqûl) dan tidak bergerak (al-‘aqâr). Di

periode ini al-Zuhrî (50-124 H) telah mengembangkan wakaf benda berge-

rak berupa wakaf uang.6

Di berbagai negara wakaf telah dikembangkan dengan baik. Di Saudi

Arabia, untuk memperkuat kedudukan harta wakaf, pemerintah membentuk

kementerian wakaf. 7

Saudi Arabia juga memperdayakan Wakaf Habib Buga dari Aceh. Di-

kenal dengan Baitul Asyi di Mekkah, tanah yang diwakafkan khusus untuk

hujjaj dari Aceh. Warisan paling berharga yang diberikan para leluhur terda-

hulu sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap generasinya itu, kini

menjadi aset bisnis yang megah dan strategis di sekitar pelataran Masjidil

Haram. Salah satunya terletak di daerah Qusyasyiah bertepatan dengan bab

al-Fath Masjidil Haram, seperti hotel Ajyad (Funduk Ajyad) bertingkat 25

dan Menara Ajyad (Burj Ajyad) bertingkat 28 yang berjarak sekitar 500-600

meter dari Masjidil Haram. Kedua hotel tersebut mampu menampung lebih

dari 7.000 jamaah yang dilengkapi dengan infrastruktur lengkap.8

Mesir sejak dahulu memiliki penduduk yang sangat gemar dengan

wakaf dan selalu diawasi oleh pemerintah. Al-Kindî (185-260 H) dalam

bukunya, al-Qa-dhâ, menyebutkan ketika Qâdhi Mesir dijabat oleh Abû

Thâhir Abd al-Mâlik bin Muhammad al-Hazami harta wakaf selalu dikontrol

dan dimonitoring setiap bulan 3 hari. Pagawai wakaf ini akan dicambuk 10

kali ketika harta wakaf rusak.9

Pada abad ke 19 di Mesir, yakni pada tahun 1891 harta wakaf tidak

teratur lagi. Untuk itu pemerintah mencoba menertibkan tanah wakaf dengan

menjaga dan mengawasi serta mengarahkan harta wakaf untuk tujuan-tujuan

kebaikan sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. Disamping itu,

pemerintah juga menjaga dan melindungi para mustahiq. 10

Pengelolaan wakaf di Mesir lebih teratur dan tertib setelah pada tahun

6 Abu Syu‘ûd, Risâlah fîJawâzi Waqf al-Nuqûd, (Bairut: Dar Ibn Hazm, 1997), Cet

ke-1, h.23-24 7Uswatun Hasanah, Perananan Wakaf Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Sosia.l

Disertasi, Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

1997, h.100 8 http://www.republika.co.id/berita/jurnal-haji/kabar-dari-tanahsuci/14/10/21/ndscjn

- kisah-1500-riyal-untuk-jamaah-haji-aceh, diakses 1 Juli 2016 9 Muhammad Abû Zahrah, Muhâdharât fî al-Waqf, h. 16 10 Muhammad Abû Zahrah, Muhâdharât fî al-Waqf, h. 33

Page 18: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

3

1895 dibentuk diwân al-waqf. Pada tanggal 20 November 1913, diwân al-

waqf berubah menjadi kementerian( wuzarâ‘).11

Pada tahun 1952, pemerintah Mesir telah melarang wakaf pribadi ke-

cuali untuk tujuan derma dan membolehkan kredit bank sebagai subjek wa-

kaf. 12

Diantara kemajuan yang telah dicapai oleh lembaga perwakafan Me-

sir adalah beredaranya harta wakaf dalam perekonomian masyarakat. Con-

tohnya departemen perwakafan membeli saham dan obligasi dari perusahan

penting.13

Di Bangladesh pengelolaan wakaf di bawah Kementerian Agama Wa-

kaf bagian Administrator of waqf. Pada mulanya kondisi perwakafan di

Bangladesh tidak jauh berbeda dengan kondisi perwakafan di Indonesia. Ba-

nyak ditemukan wakaf tanah yang tidak produktif dan terlantar karena penge-

lolaannya yang tradisional. Dalam beberapa kasus, penghasilan dari banyak

harta wakaf yang kecil-kecil dan tersebar sangat tidak mencukupi untuk me-

melihara harta wakaf itu sendiri. Sementara itu, leasing permanen tidak cu-

kup untuk memelihara aset wakaf.

Kondisi inilah yang kemudian memerlukan adanya reformasi di da-

lam manajemen dan administrasi harta wakaf. Survey yang dilakukan Prof.

M.A. Mannan ini menunjukkan bahwa ada fleksibilitas dan scope yang cukup

untuk dilakukan reformasi lebih jauh bagi pengembangan manajemen dan ad-

ministrasi harta wakaf di negara-negara muslim atau negara yang mayoritas

penduduknya muslim, terutama yang berkenaan dengan wakaf tunai, termasuk dalam hal ini adalah Negara.14

M.A. Mannan menegaskan, Wakaf tunai membuka peluang yang unik

bagi penciptaan investasi di bidang keagamaan, pendidikan dan pelayananan

sosial. Tabungan dari warga yang berpenghasilan tinggi dapat dimanfaatkan

melalui penukaran Sertifikat Wakaf Uang. Sedangkan pendapatan yang dipe-

roleh dari wakaf tunai tersebut dapat dibelanjakan untuk berbagai tujuan yang

berbeda seperti pemeliharaan harta-harta wakaf itu sendiri.15

Di berbagai negara yang perwakafannya telah berkembang dengan

11 Muhammad Abû Zahrah, Muhâdharât fî al-Waqf, h. 34 12Nurul Huda dan Heykal, Mohamad, Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan

Teoritis dan Praktis, (Jakarta: Kencana Prenada Group, 2013), Cet. Ke-2, h.320

13 Uswatun Hasanah, PeranananWakaf Dalam Mewujudkan Kesejahteraan

Sosial, h.97-98 14Uswatun Hasanah, Wakaf Tunai Ditinjau Dari Hukum Islam”, dalam Mustafa

Edwin Nasution (ed), Wakaf Tunai: Inovasi Finansial Islam, (Jakarta, PSTTI-UI, 2006), Cet.

Ke-2, h. 71-72 15Mannan, Sertifikat Wakaf Tunai,terjemah Tjasmijanto dan Rozidiyanti, (Depok,

CIBER PKTTI-UI, 2001), h. 37

Page 19: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

4

baik, pada umumnya mereka mempunyai Badan Wakaf atau lembaga yang

setingkat dengan Badan Wakaf. Badan Wakaf di Mesir berada di bawah De-

partemen Perwakafan atau Wizaratul Auqaf, Saudi Arabia juga memiliki se-

macam Badan Wakaf yang diberi nama Majelis Tinggi Wakaf yang berada

dalam naungan Kementerian Hajji dan Wakaf.

Salah satu bentuk wakaf produktif yang menurut para pakar ekonomi

di negara-negara muslim berkembang, termasuk pakar ekonomi Islam di

Bangladesh M. A Mannan, adalah wakaf tunai atau wakaf uang. Gerakan

wakaf uang dikatakan sebagai dana yang besar dan segar.

Indonesia tertinggal dari negara-negara Islam lainya dalam masalah

pembangunan wakaf produktif, karena studi perwakafan Indonesia masih

terbatas pada pemafahaman fiqh semata, belum menyentuh pada manajemen

perwakafan produktif. Selama ini distribusi aset wakaf di Indonesia cende-

rung lebih banyak hanya pada kegiatan ibadah semata dan kurang mengarah

pada perekonomian umat.16

Wakaf produktif baru dikembangkan oleh Sultan Notokusumo I raja

Sumenep tahun 1786 M untuk fakir miskin dari hasil wakaf tanah dan bangu-

nan. Djatmika menduga bahwa pemberian wakaf untuk kesejahteraan sosial

semacam ini didorong oleh siasat untuk mencegah tanah tersebut jatuh ke

tangan VOC.17

Wakaf bukan saja hanya untuk ibadah, namun lebih dari itu, yaitu

untuk pemberdayaan, keadilan sosial dan kemanusiaan. Islam sangat

mendorong dan mensuport agar harta dikembangkan dan tidak disia-siakan,

termasuk harta wakaf.18

Dewasa ini banyak masalah yang melekat dalam kehidupan berbagai

negara di dunia pada umumnya, khususnya kehidupan ekonomi di negara-ne-

gara muslim. Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh negara-negara

yang berpenduduk muslim adalah kemiskinan materi dalam kehidupan pada

sebagian besarnya.19

Salah satu penyebab kemiskinann yang ada, menurut teori ekonomi

yang lazim berlaku di negara Barat adalah disebabkan karena rendahnya in-

vestasi yang ada di negara-negara tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya

16Tuti A Najib dan Ridwan al-Makassary, Wakaf Tuhan dan Agenda kemanusiaan

studi tentang Wakaf dalam Perspektif Keadilan Sosial di Indonesia, (Jakarta: Center for the

Studi of Religion and Culture, 2006), Cet. Ke-1, h. 123-124

17Rahmat Djatmika, Wakaf Tanah, (Surabaya: Al-Ikhlas), h.45

18 Ahmad bin Abd al-Azîz al-Haddâd,Min Fîqh al-Waqf ( Bairut: Muassalah al-

Risâlah Nasyirun) , Cet. Ke-1, h. 109 19 Mustafa Edwin, Wakaf Tunai Inovasi Fînansial Islam, (Jakarta: PSTTI UI, 2006),

Cet, ke-2, h. 28

Page 20: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

5

peningkatan jumlah serta memacu laju pertumbuhan investasi yang ada. Ini

merupakan salah satu kebijakan yang harus ditempuh oleh pemerintah untuk

meningkatkan Pendapatan Nasional suatu negara. Adanya peningkatan Pen-

dapatan Nasional yang lebih tinggi daripada laju pertumbuhan penduduk, ma-

ka Pendapatan Nasional perkapita juga akan meningkat sehingga pada akhir-

nya diharapkan akan mengatasi masalah.

Akan tetapi kemampuan untuk melakukan investasi yang ada sangat

rendah mengingat rendahnya tingkat tabungan domistik. Oleh karena itu, ne-

gara-negara miskin tersebut perlu dibantu dengan berbagai tindakan, antara

lain dengan cara mencari dana pinjaman luar negeri guna melakukan inves-

tasi. Dengan demikian diharapkan dana luar negeri tersebut dapat digunakan

sebagai “pelengkap” dana investasi yang berasal dari dalam negeri. 20

Akan tetapi, kenyataannya yang ada menunjukkan bahwa dana pinja-

man luar negeri tersebut belum atau tidak mampu mengatasi berbagai

masalah, terutama masalah kemiskinan yang ada. Sehingga bertambah

jumlah fakir miskin dan meluasnya jurang antara si kaya dan si miskin.21

Indonesia juga menanggung beban utang luar negeri yang sangat be-

sar. Bahkan dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara

pengutang terbesar di dunia.22

Tingkat hutang yang ada diperkirakan sudah sampai tahap yang

membahayakan bagi kelangsungan hidup perekonomian negeri ini. Berbagai

penelitian menunjukkan bahwa tingkat hutang yang ada baru dapat dilunasi

dalam jangka waktu yang lama. Itupun kalau tidak ada tambahan hutang baru. Indonesia seakan sudah masuk dalam situasi “harus” memperoleh

hutang guna kelangsungan hidup perekonomiannya. Tanpa hutang, maka

Indonesia akan ambruk.23

Untuk itu, umat Islam harus bangkit dengan menggerakkan filantropi

wakaf uang yang sesuai syariah, profesional, amanah dan akuntabel sebagai

salah satu unsur kegiatan ekonomi di sektor volunter yang dapat

dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan keadilan sosial serta

mengurangi ketergantungan hutang dalam menggerakkan roda perekono-

mian.

Wakaf merupakan salah satu mekanisme paling penting dalan redis-

tribusi untuk mewujukan keadilan, yang gagal dilakukan oleh sistem modern

20 Mustafa Edwin, Wakaf Tunai Inovasi Fînansial Islam, h. 29 21Tim KAPF, Manajemen Wakaf di Era Modern, terj M. Agus Saifuddin, (Jakarta:

BWI, 2013), Cet. Ke 1, h. 3

22Mustafa Edwin, Wakaf Tunai Inovasi Fînansial Islam, h. 29 23 Mustafa Edwin dan Uswatun Hasanah, Wakaf Tunai Inovasi Fînansial Islam,

h.29-30

Page 21: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

6

seperti sosialis, yang telah runtuh maupun kapitalis pasar bebas yang masih

berlaku. Yang terakhir ini dalam ilmu ekonomi dikenal sebagai kegagalan

pasar.24

Lembaga wakaf berperan dalam menghapus kemiskinan,

kesengsaraan, dan penyakit buta huruf sehingga terciptalah distribusi

kekayaan yang merata.25

Disamping wakaf uang harus dikelola sesuai syariah. Wakaf uang

juga harus memiliki Manajemen Sumber Daya Manusia yang profesional,

amanah dan akuntabel. Mengingat sejarah menunjukkan berbagai catatan

tentang sukses dan kegagalan dalam pengelolaan lembaga wakaf. Setelah ke-

suksesan kegiatan wakaf pada waktu awal Islam serta berabad-abad kejayaan

Islam, maka catatan sejarah menunjukkan berbagai gambaran tentang kega-

galan kegiatan lembaga wakaf tersebut. Yang pada akhirnya mengakibatkan

kegiatan lembaga ini dilupakan orang. Baru sekarang ini muncul usaha-usaha

untuk membangkitkan kembali kegiatan lembaga perwakafan yang sudah

ditinggalkan oleh umat Islam sendiri.26

Untuk itu, pemahaman terhadap fungsi wakaf perlu disosialisasikan

dan menjadi gerakan kolektif seluruh umat dalam rangka memperbaiki

ekonomi umat.

Prinsip-prinsip diatas yang sudah terpenuhi akan menjadikan investasi

wakaf berkah dan bisa meningkakan ketakwaan, pemberdayaan, keadilan

sosial dan kemanusiaan sehingga mendapkan ridha Allah SWT dan terca-

pailah maqasid asy-syariah.27

Mundzir Qahaf mengemukakan untuk menentukan manajemen yang

dikehendaki dalam wakaf, pertama kali yang harus dirumuskan secara detail

adalah sasaran wakaf yang akan direalisasikan. Manajer wakaf dalam kegia-

tan terikat dengan tujuan wakaf, dan melakukan pengawasan efektif terhadap

kinerja timnya.28

Wakaf dikenal sebagai aset umat yang pemanfaatan dapat dilakukan

sepanjang masa. Namun, pengelolaan dan pendayagunaan harta wakaf se-

cara produktif di Indonesia masih ketinggalan dibanding Negara Islam lainya.

Beberapa hasil penelitian tentang wakaf menunjukan ternyata, selain Indo-

nesia, banyak Negara yang semula wakafnya kurang berfungsi bagi pereko-

24 Tim KAPF, Manajemen Wakaf di Era Modern, h. 3 25 25Muhammad Sharif Chaudhry, Sistem Ekonomi Islam, terj. Suherman Rasyidi,

(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), Cet. Ke-1, h.92 26 Mustafa Edwin dan Uswatun Hasanah, h.30 27Baca Abû Ishâq Ibrâhîm bin Musâ Al-Syâthibî, al-Muwâfaqât fî Ushûl asy-

Syarî‟ ah,(Mesir:Maktabah al-Tijariyyah al-Kubra, tt), jilid I h. 38 28 Mundzir Qahaf, Al-Waqf Al-Islamî Tathawwuruhû, Idâratuhu, Tanmiyatuhû,

.305-316

Page 22: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

7

nomian umat, karena tidak dikelola dengan manajemen yang baik, berubah

kemudian, dengan regulasi yang diatur pemerintah berdasarkan undang-un-

dang wakaf dikelola dengan manajemen yang baik.29

Dua organisasi besar di Indonesia, yaitu NU dan Muhammadiyah se-

lama ini mengembangkan lembaga pendidikan dan sarana sosial lainnya

dengan aset wakaf.

Muhamadiyah yang berdiri sejak tahun 1912, tidak saja mengga-

lakkan wakaf masjid dan sekolah, tetapi juga mempopulerkan wakaf rumah

sakit, penerbitan buku, majalah dan surat kabar.30

Kemajuan pengembangan wakaf untuk kesejahteraan sosial ini bera-

sal dari pembaruan yang dipraktekkan oleh K.H Ahmad Dahlan yang menco-

ba menjawab tuntutan kondisi umat Islam Indonesia yang miskin dan tidak

berpendidikan. Dua faktor inilah yang menyemangatinya untuk menahkodai

Muhammadiyyah dengan mengusung semangata pembaruan.31

Kepekaan sosial tersebut selanjutnya dimanifestasikan dalam bentuk

Amal Usaha Muhammadiyyah (AUM) dengan mendirikan Penolong Kese-

jahteraan Oemoem (PKO) pada tahun 1918. Tujuannya untuk menangani

korban letusan Gunung Kelud. PKO, sebagai organisasi yang independen,

meneruskan usaha-usaha untuk membantu orang-orang miskin dan yatim

piatu di Yogyakarta. 32

NU lebih banyak berkosentrasi untuk mengembangkan wakaf

pesantren. Salah satu wakaf di pesantren yang dikembangkan NU adalah wa-

kaf Pondok Pesantren Tebuireng. Bertempat di desa Cukir Jombang. Pesan-tren ini berdiri pada akhir abad ke-19 M. Harta wakaf pertama yang dimiliki

pesantren ini adalah tanah seluas 13 ha yang bersumber dari pendiri Pondok,

KH. Hasyim Asy‘ari. Wakaf sawah ini diserahkan kepada pesantren

tahun 1947. Pengorganisasian wakaf sendiri baru dimulai pada tahun 1983,

yang ditandai dengan pendirian Yayasan Hasyim Asyari sebagai payung

aktivitas pendidikan dan badan nazhir wakaf pesantren Tebuireng. Namun,

penguatan kelembagaan wakaf dilakukan di pesantren ini terhalang oleh

kurangnya kopetensi nazhir wakaf. Akibatnya, proses pelembagaan wakaf

tampaknya hadir sebagai instrument untuk mempertahankan diri dalam arus

perubahan daripada menampilkan potret wakaf Pesantren yang berhasil

memainkan fungsi wakaf sebagai sumber–sumber dana dalam

memperdayakan masyarakat, baik komunitas di dalam pesantren maupun

29 Uswatun Hasanah, peran wakaf dalam mewujudkan kesejah teraan sosial (studi

kasus pengelola wakaf di Jakarta selatan, h. 97. 30Deliar Noer, Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942, h. 86 31 Lihat Hamka, Peringatan 40 tahun Muhammadiyyah, (Jakarta ,tp, 1952), h.31-32 32 Deliar Noer, Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942, h. 90

Page 23: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

8

komunitas di luar Pesantren.33

Keimanan saja tidak akan mampu merealisasi kesejahteraan manusia.

Adalah tidak realistis berasumsi bahwa semua individu akan menjadi

berkesadaran moral dalam masyarakat manusia karena beriman kepada

Tuhan dan bertanggungjawab di hadapan-Nya pada hari kiamat. Bahkan jika

seseorang berkesadaran moral sekalipun dia mungkin saja tidak menyadari

prioritas sosial dalam penggunaan sumber daya. Hal ini memaksa negara

untuk berperan secara komplementer.34

Untuk itu Indonesia melahirkan lembaga wakaf yang secara khusus

akan mengelola dana wakaf dan beroperasi secara nasional berupa Badan

Wakaf Indonesia (BWI). Tugas dari lembaga ini adalah mengkordinir nazhir-

nazhir (pembina) yang sudah ada dan atau mengelola secara mandiri terhadap

harta wakaf yang dipercayakan kepadanya, khususnya wakaf tunai.

Sedangkan wakaf yang ada dan sudah berjalan di tengah-tengah masyarakat

dalam bentuk wakaf benda tidak bergerak, maka terhadap wakaf dalam

bentuk itu perlu didorong untuk dilakukan pengelolaan yang bersifat

produktif. Hasil pengembangan wakaf yang dikelola secara profesional dan

amanah oleh lembaga-lembaga kenaziran dan BWI sendiri kemudian

dipergunakan secara optimal untuk keperluaan sosial, seperti untuk

meningkatkan pendidikan Islam, pengembangan rumah sakit Islam, bantuan

atau pengembangan sarana prasarana ibadah.35

Peluang untuk wakaf produktif ada, setelah Majelis Ulama Indonesia

mengeluarkan fatwa tentang bolehnya wakaf produktif tahun 2002. Peluang

yang lebih besar muncul akhir-akhir ini dengan disahkannya rancangan

undang-undang wakaf menjadi undang-undang Nomor 41 Tahun 2004

tentang wakaf.

Dalam pengelolaan wakaf uang, sebagai instrument penting pelaksana

wakaf produktif, undang-undang wakaf mengatur bahwa lembaga yang

diserahi tanggung jawab untuk mengelola wakaf uang adalah Lembaga

Keuangan Syari‘ah Penerima Wakaf uang (LKS-PWU), yakni badanWakaf

hukum Indonesia yang bergerak dibidang keuangan syari‘ah. 36

33 Irfan Abu Bakar, “Pelembagaan Wakaf di Pesantren Tebuireng Jombang”,

dalam Chaidar S. Bamualim dan Irfan Abu Bakar (ed), Rivalitas Fîlantropi Islam: Studi

Kasus Lembaga Zakat dan Wakaf di Indonesia (Jakarta: Pusat Bahasa dan Budaya UIN

Jakarta dan the Ford Foundation, 2005), h.283-285 dan 294-295

34Umar Chapra, Visi Islam Dalam Pembangunan Ekonomi, terj. Ikhwan Abidin

Basri, (Solo: al-Hambra, 2011), h. 56

35 Ahmad Djunaidi dan Thobieb Al-Asyhar, Menuju Era Wakaf Produktif (Jakarta:

Mitra Abadi Press, 2006), Cet. Ke-3, h.96 36 Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, Pasal 23

Page 24: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

9

Diantara LKS-PWU yang telah mengelola wakaf produktif adalah

Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, Bank Mega

Syariah. Lembaga keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU)

menerbitkan sertifikat wakaf uang dan menyerahkannya kepada nazhir

sebagai bukti penyerahan harta benda wakaf. Lebuh lanjut dalam undang-

undang ini dinyatakan bahwa dalam pengelolaan harta benda wakaf, nazhir

diharuskan untuk mengelolanya sesuai dengan tujuan, fungsi dan peruntukan

wakaf. Pengelolaan harta benda wakaf ini adalah dilakukan secara

produktif.37

Lahirnya undang-undang wakaf ini memberikan harapan kepada

semua pihak dalam upaya pemberdayaan ekonomi rakyat, disamping untuk

kepentingan peribadahan dan sarana sosial lainnya.38

Potensi wakaf di Indonesia sangat besar dan dananya dapat

digunakan untuk kegiatan ekonomi produktif disamping kegiatan sosial

dalam rangka membantu kaum dhuafa dan kepentingan umat. Sebagai tindak

lanjut dari lahirnya undang-undang wakaf, banyak lembaga pengelolaan

wakaf meluncurkan produk dan fasilitas yang menghimpun dana wakaf dari

masyarakat. Seperti Yayasan Pesantren Islam al-Azhar, Yayasan Bangun

Nurani Bangsa ESQ, dan TWI-DD (Tabungan Wakaf Indonesia-Dompet

Dhuafa)

Tabungan Wakaf Indonesia (TWI) merupakan produk Yayasan

Dompet Dhuafa Republika yang telah banyak membuat program untuk

mewujudkan keadilan sosial, seperti pembentukan rumah sakit, sekolah dan kampung peternakan yang berpotensi mengembangkan wakaf uang untuk

membangun kesejahteraan masyarakat secara luas dan berkesinambungan.

Beberapa bukti konkret program wakaf uang yang dilakukan TWI antara lain:

a) Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) untuk kesehatan kaum dhuafa

yang berbentuk rumah sakit mini dengan pelayanan 24 jam, b) Sekolah Smart

Ekselenia, sekolah menengah yang dirancang khusus untuk menampung anak

dari kaum dhuafa yang mempunyai potensi dengan sistem penyaringan yang

sangat ketat dan dilakukan di seluruh propinsi, c) Wisma Muallaf, sebagai

tempat pembinaan para muallaf yang teraliensi dari keluarga mereka.39

Sebagai lembaga yang bergerak di bidang filantropi, TWI

dipastikan turut serta dalam penggalangan dana. Untuk memudahkan

penjaringan dana, TWI menawarkan berbagai produk. Dalam hal ini TWI

tidak memberikan batasan minimal seseorang untuk berwakaf. Hanya saja,

37 Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, Pasal 42-43 38 Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, Pasal 22 huruf d 39Sudirman Hasan, Wakaf Uang Perpestiktif Fîqih, Hukum Positif, dan Manajemen,

(Malang: UIN-Maliki Press, 2011), h. 74

Page 25: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

10

jika jumlah wakaf kurang dari satu juta, maka wakif tidak berhak

mendapatkan Sertifikat Wakaf Uang (SWU).40

Dalam melakukan penghimpunan dana wakaf dari masyarakat,

TWI membebankan tugas ini pada divisi foundraising. Dalam manajemen

TWI, divisi ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan

besar atau kecilnya penghimpunan dana wakaf dari masyarakat.41

Kesan profesionalisme yang dilakukan TWI tampak dengan

adanya divisi khusus penggalangan dana atau divisi marketing yang menjadi

“mesin pencari” dana lembaga pengelola waka program yang berkaitan

penggalangan dana digarap, seperti merancang strategi foundraising,

melakukan kampanye, mencari wakif baru, menyusun data base, dan kegiatan

lainnya. Untuk mendukung pelaksanaan tugas ini divisi foundraising dibantu

oleh beberapa sub divisi, yakni marketing, yang melakukan penghimpunan

dana dengan melakukan pendekatan pada calon wakif melalui pengajian di

perkantoran, di komplek perumahan muslim elit maupun menengah, dan

kepada komunitas muslim tertentu sebagai calon wakif yang potensial,

maupun melalui spanduk dan brosur. 42

Dalam melakukan pengelolaan wakaf uang untuk sektor-sektor

produktif, ketika akan mengucurkan dana wakaf uang untuk para mitra, TWI

terlebih dahulu melakukan studi kelayakan usaha, melihat sisi manfaat dari

usaha yang dilakukan mitra, mitra tersebut adalah orang yang dapat

dipercaya dan mampu mengembalikan modal kepada TWI. Pada umumnya

mitra yang menjadi objek investasi wakaf uang dari TWI merupakan mitra

binaan Dompet Dhuafa. Dalam memberikan dana wakaf atau pembiayaan

berdasarkan prinsip syari‘ah dan melakukan kegiatan usaha lainnya

tentulah TWI harus melakukan usaha berdasarkan prinsip kehati-hatian dan

menjaga kepentingan wakif yang mempercayakan wakaf kepada TWI serta

menempuh cara-cara yang tidak merugikan yang mengakibatkan

berkurangnya jumlah dana wakaf. 43

Dana wakaf yang masuk ke TWI sangat banyak sehingga untuk

diperlukan audit. Di TWI ada audit, baik internal maupun eksternal setiap

40 Sudirman Hasan, Wakaf Uang Perpestiktif Fîqih, Hukum Positif, dan Manajemen,

h.76 41Hafîzul Haq, Semakin Mudah Berwakaf Jalan Tol Menuju Yang Abadi, Republika,

9 Mei 2008 42Rosalinda, Pengelolaan Wakaf Uang: Studi Kasus Pada Tabungan Wakaf

Indonesia Dompet Dhuafa Republika , Disertasi, Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2010, h. 16 43 Rosalinda, Pengelolaan Wakaf Uang: Studi Kasus Pada Tabungan Wakaf

Indonesia Dompet Dhuafa Republika, h.207

Page 26: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

11

tahun. Saat ini, audit eksternal dilakukan oleh Grand Tonton. Sebelumnya,

auditor TWI (dan Dompet Dhuafa secara keseluruhan) adalah Amir Abadi

Yusuf selama 10 tahun (2x5tahun). Adapun audit internal dilakukan sendiri

oleh Manajemen Dompet Dhuafa dan TWI. Audit yang transparan dan

akuntabel diakui dapat memberikan pencitraan amanah bagi TWI. Sebagai

efek positifnya, kepercayaan masyarakat khususnya para donatur dan calon

donatur, akan meningkat sebagaimana tercermin dalam jumlah dana

filantropi yang diterima oleh TWI yang selalu menunjukkan peningkatan

setiap tahuannya.44

Dari uraian-uraian di atas tampak bahwa sebenarnya TWI sudah

berusaha untuk mengelola dana wakaf uang dengan manajemen yang

amanah, profesional, transparan dan akuntabel. Namun untuk mengetahuai

sejauh mana manajemen wakaf uang sesuai dengan syariah, maka perlu

diadakan penelitian lebih lanjut. Penulis berkosentrasi pada penelitian

Manajemen SDM syariah. Hal ini seringkali dilupakan oleh pembina/nazir

dana wakaf uang. Karena mungkin saja terlihat sebuah lembaga mengelola

filantropi Islam wakaf, namun tidak mengelolanya sesuai dengan syariah.

Manajemen SDM syariah sangat signifikan agar dana yang

terkumupul dari wakaf uang benar-benar digunakan sesuai dengan yang

digariskan oleh syariat Islam.

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Masalah yang akan diteliti dalam tesis ini adalah bagaimana Manajemen Sumber Daya Manusia wakaf uang pada Tabungan Wakaf

Indonesia Dompet Dhuafa (TWI DD)? Apakah Manajemen Sumber Daya

Manusia yang diterapkan sesuai dengan syariah? Bagaimana efektifitas

Manajemen Sumber Daya Manusia wakaf uang TWI dalam mensejahterakan

masyarakat? Bagaimana profesionalisme, transparansi dan akutabel

pengelolaan wakaf uang TWI yang sesuai dengan syariah?

2. Pembatasan Masalah Untuk lebih fokus penelitian ini pada masalahnya, penelitian ini

dibatasi pada aspek Manajemen Sumber Daya Manusia wakaf uang dalam

Perencanaan, rekrutmen, pelatihan, pengembangan, penilaian Prestasi Kerja,

dan yang sesuai syariah

3. Perumusan Masalah

Berdasarkan masalah-masalah yang muncul terkait dengan

44Sudirman Hasan, Wakaf Uang Perpestiktif Fîqih, Hukum Positif, dan

Manajemen,h.77

Page 27: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

12

pengelolaan wakaf uang di atas, maka perumusan masalah yang akan diteliti

dalam penelitian ini adalah:

a. Bagaimana Manajemen Sumber Daya Manusia yang diterapkan

sesuai dengan syariah?

b. Bagaimana efektifitas Manajemen Sumber Daya Manusia wakaf uang

TWI dalam mensejahterakan umat yang sesuai syariah

c. Bagaimana profesionalisme, transparansi dan akutabel pengelolaan

wakaf uang TWI yang sesuai dengan syariah?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah di atas maka

tujuan penelitian ini adalah

1. Mengungkapkan Manajemen Sumber Daya Manusia wakaf uang di

Tabungan Wakaf Indonesia Dompet Dhuafa

2. Mengungkapkan efektivitas Manajemen Sumber Daya Manusia

wakaf uang di Tabungan Wakaf Indonesia Dompet Dhuafa dalam

mensejahterakan umat yang sesuai syariah

3. Mengungkapkan profesionalisme, transparansi dan akutabel

pengelolaan wakaf uang TWI yang sesuai dengan syariah

Dengan tercapainya tujuan dari penelitian tersebut, maka diharapkan

sebagai bahan pertimbangan bagi lembaga pengelola wakaf untuk

mensosialisasikan Manajemen SDM Syariah yang amanah, professional,

transparan dan akuntabel.

Secara akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

konstribusi yang berharga untuk menambah referensi di bidang ekonomi

Islam, sehingga dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi masyarakat

seutuhnya. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam pengambilan kebijakan terkait

dengan pengembangan wakaf uang di Indonesia.

D. Kajian Pustaka Yang Relevan Penelitian tentang SDM dan wakaf sudah lama dilakukan oleh peneliti

yang mempunyai disiplin ilmu syari‘ah maupun wacana Ekonomi Islam,

antara lain:

1. Risalah fî jawâzi Waqf al-Nuqûd, karya Abu al-Su‘ûd al-Hanafî (W.982

H).

Perbedaan dengan tesis ini, Kitab ini secara spesifik menjelaskan hukum

wakaf uang menurut mazhab Hanafî dengan diimbangi mazhab lainnya,

seperti mazhab Maliki, Madzab Syafi‘î dan lain-lain. Sedangkan tesis ini

lebih spesisifik menjelaskan Manajemen SDM Syariah dan menjelaskan

hukum, penghimpunan, investasi dan pendistribusian wakaf uang secara

global

Page 28: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

13

2. Ahkam al-Waqf fî al-Syarî‟ ah al-Islamiyyah, karya Muhammad Ubaid

Al-Kabisi.

Perbedaan dengan tesis ini, kitab ini menerangkan panjang lebar tentang

sistem wakaf dalam syariat Islam, menyoroti hukum wakaf yang

sedemikian rupa terenduksi di berbagai wilayah yang mayoritas Islam

dan mengkritik buku-buku wakaf kontemporer yang hanya lebih

mendominasi pemikiran madzhab Hanafi tanpa diimbangi dengan

mazhab lainnya. Sedangkan tesis ini lebih spesisifik menjelaskan

Manajemen SDM Syariah dan menjelaskan hukum, penghimpunan,

investasi dan pendistribusian wakaf uang secara global

3. Al-Waqf Al-Islami Tathawwaruhû, Idâratuhû, Tanmiyatuhû, karya

Mundzir Qahaf.

Perbedaan dengan tesis ini, Kitab ini menerangkan strategi dan

manajemen wakaf produktif, termasuk wakaf uang, yang sesuai dengan

syariah, tanpa menjelaskanManajemen SDM Syariah dalam pengelolaan

wakaf. Sedangkan tesis ini lebih spesisifik menjelaskan Manajemen SDM

Syariah dalam wakaf uang

4. Al-Waqf al-Islamî fî al-Tanmiyah al-Iqtishadiyyah al-Mu’âshirah, karya

Ahmad Muhammad Abd al-Azhîm al-Jamal.

Kitab ini menguraikan model-model wakaf kontemporer, urgensi wakaf

untuk pemmberdayaan umat, keadilan sosial, pendidikan, kesehatan dan

lain-lain. Berbeda dengan tesisi ini yang lebih spesisifik dengan Model

wakaf yang ada Tabungan Wakaf Indonesia (TWI) 5. Muqaddimah fî al-Idârah al-Islâmiyyah, karya Ahmad bin Dawûd al-

Mizjâji.

Kitab ini menguraikan Manajemen Syariah, mulai dari sipil hingga ke

pemerintahan pusat. Berbeda dengan tesisi ini yang lebih spesifik

menguraikan Manajemenen SDM Syariah.

6. Pengelolaan Wakaf Uang: Studi Kasus Pada Tabungan Wakaf Indonesia

Dompet Dhuafa Republika, Karya Rozalinda menjelaskan Manajemen

wakaf uang di Tabungan Wakaf Indonesia.

Berbeda dengan tesis ini yang lebih spesifik denganManajemen SDM

Syariah wakaf uang di TWI

E. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang berupaya mencari

Manajemen Sumber Daya Manusia wakaf uang di TWI yang sesuai syariah.

Dengan target membuktikan Manajemen Sumber Daya Manusia wakaf uang

di TWI yang sesuai syariah. Dengan pembuktian ini, nantinya penelitian

diharapkan akan menemukan dan merumuskan pola dan cara yang tepat

dalam menerapkan Manajemen Sumber Daya Manusia wakaf uang yang

Page 29: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

14

sesuai syariah. Sehingga tasharruf wakaf tersebut benar-benar digunakan

untuk kesejahteraan umat dan kelestarian wakaf dapat dijamin. Oleh karena

itu, penelitian menggunakan metodologi kualitatif yang berupaya menggali

manajemen SDM wakaf uang di TWI.

Penulisan tesis ini didapatkan dari hasil penelitian, wawancara,

catatan lapangan, dan observasi. Sumber data primer dari Dompet Dhuafa

Annual Report 2012-2013, dan Bahagimu Lengkap dengan Wakaf karya

Ahmad Shonhaji. Sumber sekunder dari para nazir wakaf Tabungan Wakaf

Indonesia

Penelitian ini mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 1)

Memberikan gambaran Manajemen SDM Syariah, 2) Menemukan pola atau

strategi TWI yang sesuai syariah dalam menghimpun, mengelola dan

mendistribusika wakaf uang agar benar-benar digunakan untuk kesejahteraan

umat dan kelanggengan wakaf terjamin.

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Tabungan Wakaf Indonesia (TWI)

Dompet Dhuafa Republika di Ciputat Indah Permai Blok C-25 Jl. Ir. H.

Juanda No. 50 Ciputat Tanggerang Selatan

2. Instrumen penelitian dan Sumber Data

Sedangka instrumen penelitian adalah peneliti, wawancara, catatan

lapangan, dan observasi. Data mengenai wakaf uang beserta aspek-aspeknya

dari sumber terpercaya, yaitu nazir dan annual report

3. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Untuk mendapatkan data tentang Manajemen Sumber Daya Manusia

wakaf uang, maka penelitian ini mendapatkan data dengan:

a. Wawancara, digunakan untuk mengumpulkan dan menjaring data dari

responden tentang Manajemen Sumber Daya Manusia wakaf uang.

Dalam penelitian ini yang menjadi respondennya adalah nazir TWI.

b. Dokumentasi dilakukan dalam rangka menemukan data tentang aturan

dan prosedur Manajemen SDM di TWI, data tentang perkembangan

wakaf uang dan pengelolaannya yang dilihat dari laporan keuangan, data

tentang nazhir yang ada di TWI serta mauqûf alaih yang dituangkan

dalam bentuk tertulis.

c. Observasi, mengamati dan mendengar dalam rangka memahami, mencari

jawaban, mencari bukti terhadap fenomena sosial keagamaan selama

beberapa waktu tertentu tanpa mempengaruhi fenomena yang

diobservasi, dengan mencatat, mereka, memotret fenomena tersebut guna

penemuan data analisis.45

45Imam Suprayoga dan Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial-Agama. (Bandung:

Page 30: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

15

Untuk kepentingan penelitian ini, penulis akan melakukan

observasi dengan melihat sasaran atau objek tempat penghimpunan dan

penyaluran dana wakaf uang di TWI. Cara ini dilakukan semata untuk dapat

mengakses data yang diperlukan bagi penelitian.

Data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan dokumen

resmi dianalisis dengan cara: (1) Melakukan reduksi data dengan cara

melakukan: a) identfikasi satuan (unit) yang ditemukan dalam data yang

memiliki makna bila dikaitkan dengan fokus dan masalah penelitian, b)

Mengkoding data, yakni memberikan kode pada setiap satuan agar tetap

dapat ditelusuri satuannya, sumbernya berasal dari mana? (2) Menyusun

kategori yakni memilah setiap satuan ke dalam bagian-bagian yang memiliki

kesamaan, kemudian setiap kategori diberi label (3) Mensistensiskan, yakni

mencari kaitan antara satu kategori dengan kategori lainnya.46

Untuk kepentingan penelitian ini, variabel yang dipakai sebagai

indikator dalam mengukur profesionalisme TWI dalam pengelolaan wakaf

uang pada TWI adalah:

1) Keuntungan investasi wakaf uang

2) Pengaruh Manajemen Sumber Daya Manusia wakaf uang berupa:

a) Pergerakan sektor rill dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

b) Layanan sosial, kesehatan, dan pendidikan.

Mengacu kepada analisis data kualitatif maka langkah pertama yang

dilakukan dalam analisis data kualitatif menurut Lexy J. Moleong adalah

mengembangkan deskripsi yang komprehansif dan teliti dari hasil penelitian. Langkah kedua adalah mengklasifikasi data yakni memilah-milah data dan

memadukannya kembali.47

Klasifikasi dilakukan agar dapat membuat perbandingan antara data

satu dengan data yang lainnya, seperti data yang didapatkan dari seorang

responden dengan responden lainnya, membandingkan data yang diperoleh

dari data dokumentasi dengan data yang diperoleh dari wawancara.

Perbandingan juga dilakukan dengan membandingankan kenyataan yang

ditemukan pada operasioanal pengelolaan wakaf uang TWI dengan standar

efektivitas pengelaan wakaf uang yang dibangun. Di samping itu, dalam

PT. Remaja Rosda Karya, 2003),h. 167. Lihat juga, Burhan Bungin, Metodologi Penelitian

Kuantitatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), h. 134. Lihat juga William J.

Goode dan Paul K. Hatt, Methode in Sosial Research, (Tokyo, McGraw-Hill Kogakhusha,

LTD, 1952), h. 120

46 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rosda Karya, 2004),

h. 288. Lihat juga Koentjaranigrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta; PT.

Gramedia, 1981, h.332

47 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 289-290

Page 31: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

16

penelitian ini, analisis data juga dilakukan dengan cara membuat diagram,

menbuat data yang diperoleh dalam bentuk table-tabel,yang selanjutnya

dilakukan interprestasi terhadap data yang ada dalam tabel.

4. Langkah-Langkah Penelitian

Penelitian ini mengikuti langkah-langka sebagai berikut: (1) Menggali

prinpsip-prisnsip yang ada hubungannya dengan SDM dari Al-Qur‘ân dan

Hadîts serta pendapat para ulama yang sesuai dengan Al-Qur‘ân dan Hadîts

(2) Menjelaskan pemikiran wakaf para ahli fiqih (3) Menjelaskan Manajemen

investasi wakaf uang di perbankan dan sektor riil (4) Mengungkapkan

gambaran umum TWI, baik yang berkaitan dengan profil, program, cara

berwakaf, foundraising, pengelolaan dan pendistribusian manfaat wakaf (5)

Berupaya menilai efektivitas pengelolan harta wakaf uang pada TWI (6)

Menggali pengaruh pengelolaan wakaf uang untuk pemberdayaan umat,

agenda kemanusiaan dan masyarakat baik dari aspek ekonomi maupun

sosial (7) Menemukan pola ataupun strategi yang tepat dalam

penghimpunan dan pengelolaan wakaf uang sehingga hasil investasi wakaf

itu benar- benar dapat dipergunakan untuk meningkatkan kesejahteraan umat,

keadilan sosial dan kelestarian harta wakaf dapat terjamin. (8) menarik

kesimpulan. Artinya seluruh data, setelah dibaca, dipelajari, ditela‘ah,

dianalisis langkah berikutnya yang dilakukan adalah mengadakan

pemeriksaan keabsahan data kemudian menerik kesimpulan.48

F. Sistematika Penulisan Kajian tesis ini terdiri dari lima bab. Setiap bab saling berhubungan

dengan bab lainnya.

BAB I Pendahuluan dari tesis ini yang terdiri dari 6 sub bab, yaitu

latar belakang masalah, permasalahan, tujuan dan kegunaan penelitian,

tinjaun pustaka yang relevan, metode penelitian dan sistematika penulisan

BAB II Landasan teoritis dari tesis ini yang terdiri dari 2 sub bab,

prinsip-prinsip manajemen Syariah dan manajemen SDM Syariah

BAB III Landasan teoritis yang terdiri dari 5 sub bab, yaitu yaitu

definisi Wakaf Dalam prespektif 4 madzhab; dasar hukum, klasifikasi dan

Maqashid Syariah Wakaf; rukun, syarat dan nazir wakaf; Hukum Dan

Investasi Wakaf Uang Dalam Perbankan dan investasi sektor riil

BAB IV adalah manajemen SDM dan pemberdayaan wakaf uang Di

TWI, yang terdiri dari 2 sub bab,yaitu gambaran umum TWI dan manajemen

sumber daya manusia di TWI

Bab V merupakan penutup, yang terdiri dari 2 sub bab, yaitu: (1)

Kesimpulan, (2) Saran. []

48Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 247

Page 32: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

199

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang muncul terkait dengan pengelolan wakaf

uang di Tabungan Wakaf Indonesia (TWI), maka kesimpulannya adalah

sebagai berikut:

1. Manajemen Sumber Daya Manusia yang diterapkan TWI sesuai

dengan syariah dalam perencanaan, rekrutmen, seleksi nazir,

pelatihan, pengembangan, pengawasan, penilaian prestasi kerja dan

kompensasi karyawan

2. Efektifitas Manajemen Sumber Daya Manusia wakaf uang TWI

dalam mensejahterakan umat sesuai syariah, dalam manajemen

foundrasing, baik berkaitan dengan tujuan, prinsip ataupun strategi

dan pendistibusian manfaat wakaf kepada mawqûf alaih

3. Profesionalisme, transparansi dan akutabel pengelolaan wakaf uang

TWI sesuai dengan syariah dalam pembentukan lembaga nazir,

aktifitas pengelolaan aset wakaf, investasi di perbankan, portfolio dan

investasi di sektor riil serta adanya anual report

B. Saran

1. Untuk terciptanya goof corporate governance dalam pengelolaan

wakaf tunai, TWI hendaknya mempunayi System Procedure. Karena

untuk mengukur kinerja pengelolaan wakaf tunai tentu berpedoman

pada standar operasional yang telah ditetapkan

2. Untuk menjaga tingkat profesionalisme nazir, sudah saatnya nazir

mempunyai membuat annual report tiap tahun dan diketahui public

3. TWI hendaknya menjalin kerja sama dengan yayasan lain untuk

menghimpun, memaksimalkan dan mendistribusikan manfaat wakaf.

4. Kepada para peneliti, dibutuhkan penelitian lanjuatan tentang

Manajemen Sumber Daya Manusia dalam wakaf uang, agar

instrumen keuangan publik yang potensial ini betul-betul dapat

berperan dalam pembangunan sosial ekonomi masyarakat dan dapat

menjadi sumber pendanaan alternatif bagi pemerintah dalam

mengatasi masalah kemiskinan. []

Page 33: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

201

DAFTAR PUSTAKA

Kitab dan Buku

Abû Abdurrahman Abdullah bin al-Mubarak, Az-Zuhdi war Raqaiq, Bairut:

Dar al-Kutub al-Ilmiyyah

Abu Bakar, Irfan, “Pelembagaan Wakaf di Pesantren Tebuireng Jombang”,

dalam chaidar S. Bamualim dan Irfan Abu Bakar (ed), Rivali- tas

Fîlantropi Islam: Studi Kasus Lembaga Zakat dan Wakaf di

Indonesia,Jakarta: Pusat Bahasa dan Budaya UIN Jakarta dan the Ford

Foundation, 2005

Abu Dawud Sulaiman, Sunan Abi Dawud,Bairut: al-Maktabah al-Ash-riyyah

Abû Ishâq Ibrâhîm bin Musâ, asy-, al-Muwâfaqât fî Ushûl al- Syarî‟ ah,

Mesir: Maktabah al-Tijariyyah al-Kubra

Abu Sinn, Ahmad Ibrahim, Manajemen Syariah: Sebuah Kajian Historis dan

Kontemporer, Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2008

Abu Syu‘ûd, Risâlah fî Jawâzi Waqf al-Nuqûd, Bairut: Dar Ibn Hazm, 1997

Abû Ya‘lâ Ahmad bin Ali, Musnad Abî Ya’lâ, Juz VII, Damaskus: Dar al-

Ma‘mun li Turats, 1984

Abû Zahrah, Muhammad, Muhâdharât fî al-Waqf, Bairut: Dar al-Fîkr,1959

Ahmed, Habib, Role of Zakat and Awqaf in Poverty Allevation, Jedah,

Islamic Research and Training Institution, Islamic Development Bank,

2004

Al-Aini, Mahmud bin Ahmadl-, Umdah al-Qârî, Bairut: Dar Ihyâ at-Turâts

Ali Othman, Abdul Mohsen M. and Dhahi Al Fadhli, Role Of Kuwait Awqaf

Public Foundation in Promoting Awqaf (New Delhi: Institut of

objektive Studies, 2002

Al-Alusi, Mahmud bin Abdullah, Tafsir al-Alusi, Bairut: Dar al-Kutub al-

‘Imiyyah, 1415

Al-Anshâri, Zakaria, al-Syarqâwî alâ al-Tahrîr, Surabaya, Bungkul Indah

Antonio, Muhammad Syafi‟ i. 2002. ―Adakah “Obligasi Syariah” dalam

Republika, 4 November 2002

Al-Asqalanî, Ahmad bin Ali bin Hajar, Fath al-Bârî, Bairut: Dar al-Ma‘rifah:

1379

Azra, Azzumardi, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulawan Nusantara

Abad XII dan XIII, Bandung, Mizan, 1994

Al-Baghawî, Al-Husain bin Mas‘ud, Tafsir al-Baghawî, Juz II, Riyadh: Dar

Thaibah, 1997

Al-Baihaqî, Ahmad bin al-Husain, as-Sunan al-Kubrâ, Bairut: Dar al-Kutub

al-Ilmiyyah, 2003

Al-Bâjurî, Ibrâhîm, Hâsyiyyah al-Bâjûrî,Surabaya: Imaratullah

Page 34: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

202

Al-Bantani, Muhammad Nawawi, Nihâyah al-Zain, Bairut Dar al-Fikr Bara‘î

Muhamad Abdullâh, al-, dkk, al-Idârah fil Islâm Jiddah, al-Bank al-Islâmâ lit

Tanmiyyah, 2001

Al-Bazâr, Ahmad bin Amru, Musnad al-Bazâr, Madinah, Maktabah al-‘Ulûm

wal Hikam, 1988

Bimbingan Masyarakat Islam Depag RI, Fiqih wakaf, Jakarta: Direjen Bimas

Depag RI

Bimbingan Masyarakat Islam Depag RI, Fiqih wakaf, Jakarta: Direjen Bimas

Depag RI

Al-Bukhârî, Muhammad bin Ismail, Shahîhul Bukhâri, Mesir: Daruth

Thuqun Najâh

Bungin, Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2008

Chapra, Umar, Visi Islam Dalam Pembangunan Ekonomi, terj. Ikhwan

Abidin Basri, Solo: al-Hambra, 2011

Chaudhry, Muhammad Sharif, Sistem Ekonomi Islam, terj. Suherman

Rasyidi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012

Ad-Daruqutnî, Ali,ad- Sunan ad-Daruquthnî, Bairut: Muassasah ar-

Risalah,2004

Dekopin, Koperasi untuk Pemberdayaan Usaha Kecil dan Mikro. Jakarta:

Dekopin. 2002

Adh-Dhahyân,Abdurrahmân,al-Idârah al-Hukm fî al-Islâm:al-Fikr wa at-

Tathbîq,Jeddah: Wuzâratul I‘lâm, 1417

Direktorat pemberdayaan wakaf, Pedoman Pengelolaan wakaf Tunai,

Jakarta, 2006

Direktorat Pengembangan Zakat dan Wakaf, Model Pelatihan Manajemen

Wakaf, Ditjen Bimas Islam, 2005

Djatmika, Rahmat, Wakaf Tanah, Surabaya: Al-Ikhlas, Djunaidi ,Ahmad dan

Al-Asyhar, Thobieb, Menuju Era Wakaf Produktif , Jakarta: Mitra

Abadi Press, 2006

Dompet Dhuafa , Annual Report 2012-2013 Ciputat: Dompet Dhuafa

Edwin, Mustafa, Wakaf Tunai Inovasi Fînansial Islam, Jakarta: PSTTI UI,

2006

Fadlillah, Muhammad, Pasar Modal Syari‟ ah.Tesis, Jakarta: UIN Jakarta,

2006

Firdaus, NH Muhammd, dkk Ekonomi Syariah, Jakarta: Renasian, 2005

Al-Gharnathî, Muhammad bin Muhammad, at-Tâj wa al-Iklîl, Bairut: Darul

Kutub al-Ilmiyyah, 1994

Al-Ghâzalî, Muhammad bin Muhammad, al-Mustashfâ min ‘ilmi al-Ushûl,

Bairut: Darul Fikr, 1983

Page 35: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

203

_________, ihyâ ulum al-Dîn, Juz IV, Bairut: Dar al-Ma‟ rifat

Al-Haddâd, Ahmad bin Abd al-‘Azîz, al- Min Fîqh al-Waqf, Bairut:

Muassalah al-Risâlah Nasyirun

Hafidhuddin, Didin dan Tanjung, Hendri, Manajemen Syariah dalam Praktik,

Depok: Gema Insani Press, 2003

Hafîzul Haq, Semakin Mudah Berwakaf Jalan Tol Menuju Yang Abadi,

Republika, 9 Mei 2008

Haluty, Djaelani, ―Islam dan Manajemen Sumber Daya Manusia Yang

Berkualitas”, dalam Jurnal Irfani, Volume. 10 Nomor 1, Juni 2014

Hamka, Peringatan 40 tahun Muhammadiyyah, Jakarta

Haritsî, Jaribah bin Ahmad, al-, al-Fiqh al-Iqtishadî li Amiril

Mu‟ minîn‟ Umar bin al-Khaththab, Jiddah:Darul Andalus al-

Hadrâ‘,2003

Harun, Nasrun Fiqh Muamalah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007

Hasan, Sudirman, Wakaf Uang Perpestiktif Fîqih, Hukum Positif, dan

Manajemen, Malang: UIN-Maliki Press, 2011

Hasanah, Uswatun, Perananan Wakaf Dalam Mewujudkan Kesejahteraan

Sosial,” Desertasi, Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, 1997

_____, Wakaf Tunai Ditinjau Dari Hukum Islam‖ , dalam Mustafa Edwin

Nasution (ed), Wakaf Tunai: Inovasi Finansial Islam, Jakarta, PSTTI-

UI, 2006

Hasan, Thalhah, ―Wakaf dan Perananannnya Dalam Pendidikan Di Dunia

Islam, dalam Jurnal Al-Awqaf, Vol. VI No.1 Januari 2913

Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, Jakarta: Rajawali Pers, 2008

Herlambang, Susatyo, Pengantar Manajemen, Yogyakarta, Gosyen

Publising, 2013

Al-Hindi, Ahmad bin Abdul Azîz al-Malibari, Fathul Mu‟ în, Bairut: Dar ibn

Hazm

Hisanuddin, Hukum Perbankan Syariah di Indonesia, Yogyakarta: Genta

Press, 2008

Huda, Nurul dan Heykal, Mohamad, Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan

Teoritis dan Praktis, Jakarta: Kencana Prenada Group, 2013

Husaini, Hamid, al-, Riwayat Kehidupan Nabi Besar Muhammad saw,

Jakarta: Yayasan Al-Hamid, 1996

Ibnu Abidîn, Muhammad Amin bin Umar, al-Dur al-Mukhtar ma‟ a rad al-

Mukhtar Bairut: Dar al-Fikr, 1992

Ibnu Katsir, Ismâil bin Umar, Qishashul ambiyah, Kairo: Mathba‘ah Dâr al-

Ta‘lîf, 196

_____, Tafsir Ibnu Katsir, Bairut: Dar al-Kutub al- Ilmiyah, 1419 H

Page 36: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

204

Ibnu Majah, Abu Abdullah Muhammad, Sunan Ibn Majah, Juz II Bairut; Dar

Ihya al-Kutub al-Arabiyyah

Ibnu Najm, Zainuddîn, al-Bahr ar-râiq, Bairut: Dar al-Kutub al-Islâmiyyah

Ibnu Qudâmah, al-Kâfi, Bairut Dar al-Kutub al-Ilmîyyah, 1999

______, al-Mughnî,Kairo: Maktabah al-Qâhirah, 1968

Al-Jailanî, Abdul Qâdir, Tafsir al-Jailanî, Istanbul Markas al-Jailanî, 2009

Al-Jaziri, Abd al-Rahmân, Kitâb al-Fiqh 'ala Madhâhib al-Arba'ah, Mesir:

Rihayat al-Kubra, 1970

Al-Kabisi, Muhammad ‘Ubaid, Ahkam al-Waqf fî al-Syarî‟ ah al-

Islâmiyyah, Baghdad: Mathba‘ah al-Irsyad

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: Rajawali Press.

2005

Kementerian Wakaf dan Agama Islam Kuwait, al-Mawsû‟ ah al-Fiqhiyyah

al-Kuwaitiyyah Juz XXXXIV, Kuwait: Wuzârah al-Awqaf wa al-

Syu‘ûn al-Islâmiyyah, 1427 H

Al-Khalwati, Ismâil Haqqi, Ruh al-Bayân, Juz III, Bairut: Dar al-Fikr

Al-Khurasyî, Muhammad bin Abdullâh, Syarakh Mukhtasar Khalîl, Bairut:

Dar al-Fikr

Al-Kharaqî, Umar bin al-Husain, matan al-kharaqî, Mesir: Dar ash-

Shâhabah, 1993

Al-Khâshaf, Ahmad bin Umar asy-Syaibanî, Ahkam al-Awqâf, Mesir: Diwân

Umum al-awqâf, 1922

Al-Khâzin, Muhammad bin Ibrahim, Tafsir al-Khâzin, Juz II, Bairut: Dar al-

Kutub al-Ilmiyyah, 1425

Koentjaranigrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta; PT.

Gramedia, 1981

Mannan, Sertifikat Wakaf Tunai,terjemah Tjasmijanto dan Rozidiyanti,

Depok, CIBER PKTTI-UI, 2001

Al-Maqdisî, Muhammad ibn Muflih, “al-Adab al-Syar‟ I”Bairut: Muassah

al-Risalah, 1999

Mardani, Fiqih Ekonomi Syariah, Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2012

Al-Mardawi, Alî bin Sulâimân, Al-Inshaf, Bairut: Dar Ihya‘ al-Turats al-

‘Arabî

Ma‘ruf Amin dkk, Himpunan Fatwa MUI Sejak 1975,Jakarta, Erlangga, 2011

Manshur, Salîm Hâni‘, Al-Waqf wa Dawruhû fî al-Mujtami‟ al-Islamî al-

Mu‟ âShir, Bairut: Muassah al-Risâlah Nâsyirun, 2004

Al-Mawardî, Ali bin Muhammad, al-Hâwi, Bairut: Darul Kutub al-Ilmiyyah,

1999

Page 37: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

205

Al-Mizjâjî, Ahmad bin Dawud, Muqaddimah fî al-Idârah al-Islâmiyyah,

Jeddah: al-Mamlakah al-‘Arabîyyah al-Su‘udiyyah, 2000

Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Rosda Karya,

2004

Mubarak, Jaih, Wakaf Produktif, Bandung; Simbiosa Rekatama Media: 2008

Al-Munâwi, Abdurauf bin Tâjul ‘Arifin, at-Taysir, Juz I, Riyadh: Maktabh

al-Imam asy-Syafi‘i, 1988

Muslim bin al-Hajjaj, Shahîh Muslim, Bairut: Dar Ihya at-Turats al-‘Arabî

Al-Muzanî, Ismail bin Yahyâ, Mukhtashar al-Muzanî, Bairut: Dar al-

Ma’rifah

Najib, Tuti A dan al-Makassary, Ridwan Wakaf Tuhan dan Agenda

kemanusiaan studi tentang Wakaf dalam Perspektif Keadilan Sosial di

Indonesia, Jakarta: Center for the Studi of Religion and Culture, 2006

An-Nawawî, Yahya bin Syaraf, al-Majmu,Bairut: Dar al-Fikr

_____ al-Minhâj Syarah Muslim,Bairut:Dar Ihya‘ at-Turats al-‘Arabî,1392 H

_____, Rawdhâh ath-Thâlibîn, Bairut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah Qâdirî

Ahmad Abdullah, al-Islâm wa Dharurât al-Hayâh, Jiddah: Dar al- Mujtami‘,

1990

Qahaf, Mundzir, Al-Waqf Al-Islamî Tathatawwaruhû, Idaratuhû,

Tanmiyatuhû, Damaskus: Dar al-fîkr, 2006

Al-Qârî, Ali bin Sulthan Muhammad, Mirqâtul Mafâtih, Bairut : Dar al-Fikr:

2002

Qardhâwî, Yusuf Hukum Zakat, Study komparatif mengenai setatus dalam

filsafat zakat berdasarkan Qur‟ an dan Hadis, terjemahan Salam harun

dkk., fiqh al-Zakat, jakarta/Bandung : Litera Antar Nusa dan Mizan,

1996

Al-Qurthubî, Ahmad bin Muhammad, Tafsir al-Ahkam al-Qurthubî, Kairo:

Dar al-Kutub al-Mishriyyah, 1964

Rahman, Afzalur, Doktrin Ekonomi Islam, Yogyakarta: PT. Dana Bhakti

Prima Yasa, 2002

Ar-Ramlî, Muhammad bin Ahmad bin Hamzah Syihabuddin, Nihâyatul

Mukhtâj, Bairut: Darul Fikr, 1984

Ar-Râzî, Muhammad bin Amr, al-Mahshûl, Bairut: Muassasah ar-Risalah,

1997

Rosalinda, Pengelolaan Wakaf Uang: Studi Kasus Pada Tabungan Wakaf

Indonesia Dompet Dhuafa Republika, Disertasi, Sekolah Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010

Ar-Ru‘înî, Muhammad bin Muhammad, al-Mawîhib al-Jalîl fi Syarkh

Mukhtashar Khalîl, Juz VI Bairut: Dar al-Fikr: 1993

Page 38: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

206

Ruky, Achmad S., Menjadi Eksekutif Manajemen SDM Profesional

Yogyakarta: Andi, 2014

Sabiq, Sayyid, Fiqh as-Sunnah, Bairut: Dar al-Kutub al-‘Arabî,1977

As-Sam‘ani, Manshur bin Muhammad, Tafsir as-Sam‟ ani, Riyadh: Dar al-

Wathan, 1997

As-Sarkhasî, al-Mabsuth, Bairut: Darul Ma‘rifat, 1993

Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung, PT. Refika

Aditama, 2013

Ash-Shiddiqî, Muhammad Ali bin Muhammad, Dalîlul Fâlihûn, Bairut: Dar

al-Ma‘rifah, 2004

Syihâtah, Husain Husain, al-Manhâj al-Islâmi lir ruqâba alât Taklîf,” dalam

Sholihin, Ismail, Pengantar Manajemen, Jakarta: Erlangga. 2009

Shonhaji, Ahmad , Bahagimu Lengkap Dengan Wakaf Ciputat, Dompet

Dhuafa Publising, 2016

As-Sirjani, Râghib, Madza Qaddamal Muslimûn lil ‘Alâm, Kairo: Muassasah

Iqra: 2009

Solihin, Ismail, Pengantar Manajemen, Jakarta, Erlangga, 2009

Subki, Taqiyuddîn, as-,Takmilatul Maj‟ mu, Bairut: Darul Fikr

Sudewo, Erie Sudewo, Manajemen ZIZ,,Ciputat: IMZ Dompet Dhuafa: 2012

Sule, Ernie Tisnawati dan Saefullah, Kurniawan Pengantar Manajemen

,Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 208

Suprayoga, Imam dan Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial-Agama.

Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2003

Sutrisno, Edy, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Kencana Prenada

Media Group, 2014

Suyanto, M., Muhammad Business Strategi dan Ethics, Yogyakarta: Andi,

2008

As-Suyuthi, Jalâluddin, Hasyiyah al-Sanadî alâ sunan al-Nasaî, Halab: al-

Mathbu‘ah al-Islamiyyah, 1998

Asy-Syâfiî, Muhammad bin Idrîs, Tafsir al-Imâm asy-Syâfiî, Saudi Arabia:

Darut Tadbiriyyah, 2006

_______, Al-Umm, Juz IV (Bairut: Dar al-Ma‘rifah, 1990

Syafe’i, Rahmat, Fiqih Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2004

Syafri, Wirman dan Ali, Manajemen Sumber Daya Manusia dalam

Organisasi Publik , Sumedang, IPDN Press, 2014

Asy-Syarbinî, Muhammad bin Ahmad, al-Iqnâ‟ . Semarang: Thaha Putra

Syâthibî.

Terry, George R. dan Rue, Leslie W., Dasar-Dasar Manajemen,terj. G.A.

Ticoalu, Jakarta: Bumi Aksara, 2013

Page 39: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

207

Ath-Tharabâlisî, Ibrâhîm bin Musa, al-Is‟ âf fî ahkâmil Awqâf, Mesir:

Hindiyah, 1902

Ath-Thabrâni, al-Mu‘jam al-Awsath, Jilid VI, Kairo: Darul Haramain Tim

KAPF, Manajemen Wakaf di Era Modern, terj M. Agus Saifuddin,

Jakarta: BWI, 2013

Tirmidzi, Muhammad bin Isâ, at- Sunan at-Tirmidzî, Mesir:al-Halabî,1975

Wibowo, Manajemen Kinerja, Jakarta: Rajawali Pers, 2013

William J. Goode dan Paul K. Hatt, Methode in Sosial Research, Tokyo,

McGraw-Hill Kogakhusha, LTD, 1952

Yusuf,Burhanudin, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rajawali

Press: 2015

Zainal, Veithzal Rivai, dkk, Islamic Business Manajement, Yogyakarta:

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, 2014

____, Islamic Financial Manajement, Bogor, Ghalia Indonesia, 2010

____, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan dari Teori dan

Praktek , Jakarta: Rajawali Press, 2014

Az-Zamakhsyarî, Mahmud bin Amru, al-Kasyâf, Juz II, Bairut: Dar al-Kutub

al-‘Arab

Az-Zuhailî, Muhammad, al-mu‟ tamad fi al-fiqi asy-Syafi‟ î, Damaskus:

Darul Qalam, 2011

Az-Zuhaili, Wahbah, al-Islâm wa adillatuhu, Damaskus: Dar al-Fikr, 1985

_____, Tafsir al-Munîr, Bairut: Dar al-Fikr al-Mu‘ashir,1418

_____, al-Fiqh asy-Syâfiî al-Muyassar, Damaskus: Darul Fikr, 2008

_____, Nadzariyyah adh-Dharurât asy-Syar‟ iyyah, Bairut: Muassasah ar-

Risâlah, 1997

Az-Zarkasyî, Muhammad bin Abdullah, Syarah az-Zarkasyî, Riyadh: Darul

‘Abîkân, 1993

Az-Zarnujî, Ta’lim al-Muta’allim, Surabaya, Dar Ihyâ al-Kutub al

‘Arabiyyah

Media Digital Online

1. http://tabungwakaf.com/wakaf-tunai/

2. http://tabungwakaf.com/wakaf-tanah-dan-bangunan-properti/

3. http://tabungwakaf.com/wakaf-saham-dan-surat-berharga/

4. http://tabungwakaf.com/wakaf-saham-dan-surat-berharga/

5. http://keuanganlsm.com/memahami-direct-mail/

6. http://www.republika.co.id/berita/jurnal-haji/kabar-dari-

tanahsuci/14/10/21/ndscjn-kisah-1500-riyal-untuk-jamaah-haji-aceh

7. http://www.albayan.ae/opinions/articles/2013-08-25-1.1947161

8. http://www.albayan.ae/opinions/articles/2013-08-25-1.1947161

Page 40: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

208

9. http://www.republika.co.id/berita/jurnal-haji/kabar-dari-tanah-

suci/14/10/21/ndscjn-kisah-1500-riyal-untuk-jamaah-haji-aceh

10. http://aceh.tribunnews.com/2011/11/01/patgulipat-wakaf-baitul-asyi

11. http://bwi.or.id/index.php/in/publikasi/artikel/695-pengelolaan-wakaf-

uang-di-sibl-bangladesh.html

12. http://tabungwakaf.com/profil-tabung-wakaf-indonesia/

13. http://rumah-sakit.findthebest.co.id/l/1164/RSU-Aka-Medika-

Sribhawono

14. http://www.dduniversity.org/sejarah.html , diakses 13 Agustus 2016

Undang-Undang dan Fatwa

1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

2. Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf

3. Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No. 20/DSN-

Mui/IV/2001,Tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa

Dana Syari'ah DSN dan BI. 2006.

4. Himpunan Fatwa DSN. Jakarta: DSN dan BI. Hal 184

Page 41: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM WAKAF UANG

201

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas

Nama : Muhammad Munauwir

Lebih dikenal : Muhammad Munawwir Al-Qosimi

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat/Lahir : Gresik, 04 Mei 1973

Alamat : Pesantren Al-Qosimiyyah Kp. Tajur RT. 01

RW.04 Pemagarsari Parung Bogor

HP : 0856 9289 1477

Email : [email protected]

B. Riwayat Pendidikan

1. MI Al-Karimi Gresik tamat tahun-1985

2. MTs Al-Karimi Gresik tahun 1988

3. MAN Nganjuk tamat tahun 1998

4. STAINU JAKARTA 2012

5. Pesantren Lirboyo Kediri, Hidayatul Muntadiin Ngunut Tulung

Agung, Bustanul Hidayah Papar Kediri, dan Miftahul Ulum Kwagen

Pare Kediri

C. Pengalaman Organisasi

1. Mendirikan Yayasan Sunan Drajat Sejahtera 2010

2. Mendirikan Pesantren Al-Qosimiyyah Parung 2010

3. Mendirikan SMP-IT Al-Qosimiyyah Parung 2011 4. Mendirikan SD-IT Al-Qosimiyyah Parung 2014

5. Mendirikan SMK-IT Al-Qosimiyyah Parung 2014

---------والحمد لله --------