manajemen strategic

Upload: astri

Post on 10-Mar-2016

231 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Internal Assesment

TRANSCRIPT

Internal Assesment

Statement of AuthorshipSaya/kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah murni hasil pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya/kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.

Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata ajaran lain kecuali saya/kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami menyatakan menggunakannya.

Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.NamaNPMTanda Tangan

Ade Putri Ilmi Bandari1206316723

Astrianti1206316856

Dianis Nurmala Mayanda1206317064

Karina Sarasati Suwarto1206317511

Radhita Milati1306485094

Mata Ajar

: Pengantar Manajemen StratejikJudul Makalah/Tugas: Penilaian InternalTanggal

: 24 September 2014Dosen

: Eko RizkiantoKATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin.

Segala puji hanya layak untuk Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kasus dengan judul PENILAIAN INTERNAL

Makalah ini dibuat dalam rangka pemenuhan tugas Pengantar Manajemen Stratejik. Dalam pengerjaannya kami mendapat berbagai tantangan yang mampu menambah wawasan dan pola kerangka berpikir kami mengenai studi kasus yang terjadi pada kerjasama perusahaan.

Dalam penyusunannya, kami memperoleh banyak dukungan moral dari berbagai pihak, oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.

Meskipun kami berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat tercipta lebih baik lagi. Akhir kata kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Wassalamualaikum Wr. Wb

PENILAIAN INTERNAL

Hakikat Audit InternalKekuatan/kelemahan internal ditambah dengan peluang/ancaman eksternal, dan pernyataan visi dan misi yang jelas memberi landasan untuk menetapkan tujuan dan strategi. Tujuan dan strategi tersebut dibuat untuk mendayagunakan dan mengatasi kelemahan internal.

Kekuatan-kekuatan Internal UtamaKekuatan sebuah perusahaan yang tidak dapat ditandangi dengan mudah atau atau ditiru oleh pesaing dinamakan kompetensi khusus (distinctive competencies). Membangun keunggulan kompetitif melibatkan kemampuan untuk memanfaatkan kompetensi khusus. Strategi sebagian dirancang untuk memperbaiki kelemahan perusahaan, mengubahnya menjadi kekuatandan mungkin menjadi kompetensi khusus.Menurut Robert Grant, audit internal lebih penting daripada audit eksternal, dan definisi bisnis dalam artian apa yang sanggup dilakukan menawarkan landasan yang lebih tahan lama dari definisi kebutuhan apa yang coba didefinisi oleh bisnis.

Proses Melakukan Audit InternalProses melakukan audit internal sama dengan melakukan audit eksternal, yaitu:

1. Melakukan pengumpulan, penyesuaian, pengevaluasian informasi mengenai operasi perusahaan.

2. Mengidentifikasi faktor-faktor keberhasilan penting, yang mencakup baik kekuatan maupun kelemahan.

3. Memprioritaskan faktor-faktor keberhasilan penting dan membuat kesimpulan 10 dari 20 kekuatan dan kelemahan.

Manajemen strategis membutuhkan koordinasi yang efektif antara para manajer setiap divisi. Kegagalan untuk menyadari dan memahami hubungan antara area fungsional bisnis dapat menghambat manajemen strategis. Sebagai contoh kompleksitas hubungan antara area fungsional suatu bisnis, penurunan dalam pengembalian atas investasi (ROI) atau margin laba bisa jadi merupakan akibat dari pemasaran yang tidak efektif, kebijakan manajemen yang buruk, penelitian dan pengembangan yang keliru, atau sistem informasi manajemen yang lemah.

Pandangan Berbasis Sumber DayaPendekatan pandangan berbasis sumber daya (RBV) terhadap keunggulan kompetitif meyakini bahwa sumber daya internal lebih penting bagi perusahaan daripada berbagai faktor eksternal dalam upaya untuk meraih serta mempertahankan keunggulan kompetitif. Para penganut RBV percaya bahwa kinerja organisasional akan sangat ditentukan oleh beragam sumber daya internal yang dikelompokkan menjadi: sumber daya fisik (pabrik, lokasi, teknologi, bahan mentah, mesin), sumber daya manusia (karyawan, pelatihan, pengalaman, intelegensi keterampilan), dan sumber daya organisasional (struktur perencanaan, sistem informasi, paten, merek dagang, hak cipta, database).

Sumber daya harus dipertimbangkan sebagai yang pertama dan utama dalam memilih dan menerapkan strategi yang dapat menuntun pada keunggulan kompetitif yang berkesinambungan. Namun, agar bernilai sumber daya harus: (1) langka, (2) sulit untuk ditiru, atau (3) tidak dapat dengan mudah dicarikan penggantinya. Ketiga hal ini sering kali disebut indikator empiris. Indikator-indikator ini berguna untuk menerapkan strategi yang meningkatkan efisiensi dan keefektifan dan membawanya pada keunggulan kompetitif yang berkesinambungan.

Menyatukan Strategi dan BudayaBudaya organisasi dapat didefinisikan sebagai sebuah pola perilaku yang telah dikembangkan sebuah organisasi manakala organisasi belajar untuk mengatasi persoalan adaptasi eksternal dan integrasi internal, dan yang telah terbukti cukup berhasil untuk dianggap sahih dan diajarkan kepada para anggota baru sebagai cara yang benar untuk memandang, berpikir, dan merasa.

Proses manajemen strategis sebagian besar terjadi di dalam suatu budaya organisasi tertentu. Lorsch menemukan bahwa para eksekutif di banyak perusahaan yang sukses secara emosional berkomitmen terhadap budaya organisasi, tetapi dapat juga menghambat manajemen strategis dalam dua cara mendasar. Pertama, ketidakmampuan manajer dalam memahami signifikansi kondisi-kondisi eksternal yang berubah karena terlalu memegang kuat keyakinan sendiri. Kedua, ketika suatu budaya tertentu telah berhasil di masa lampau, perusahaan akan terus bergantung pada budaya tersebut, bahkan ketika strategi utama berubah.

ManajemenFungsi manajemen terdiri atas lima aktivitas pokok, yaitu: perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, penempatan staf, dan pengontrolan. Fungsi-fungsi tersebut secara ringkas dijelaskan dalam tabel berikut.

FungsiPenjelasanTahap Proses Manajemen Strategis Terpenting

PerencanaanPerencanaan terdiri atas semua aktivitas manajerial yang terkait dengan persiapan di masa depan. Tugas-tugas khususnya mencakup peramalan, penetapan tujuan, penggunaan strategi, pengembangan kebijakan dan penentuan sasaran.Perumusan Strategi

PengorganisasianPengorganisasian mencakup semua aktivitas manajerial yang menghasilkan struktur tugas dan hubungan otoritas. Tugas-tugas khususnya mencakup rancangan organisasional, spesialisasi pekerjaan, deskripsi kerja, spesifikasi kerja, rentang kendali, kesatuan komando, koordinasi, rancangan pekerjaan, dan analisis kerja.Penerapan strategi

PemotivasianPemotivasian mencakup upaya-upaya menuju pembentukan perilaku manusia.Topik-topik spesifiknya mencakup kepemimpinan, komunikasi, kelompok kerja, modifikasi perilaku, delegasi otoritas, pengayaan pekerjaan, kepuasan kerja, pemenuhan kebutuhan, perubahan organisasional, semangat kerja karyawan, dan semangat kerja manajerial.Penerapan strategi

Penempatan stafAktivitas penempatan staf berpusat pada manajemen personalia atau sumber daya manusia. Termasuk di dalamnya adalah administrasi gaji dan upah, tunjangan karyawan, wawancara, rekrutmen, pemecatan, pelatihan, pengembangan manajemen, keamanan karyawan, tindakan afirmatif, peluang kerja yang tretara, hubungan dengan serikat pekerja, pengembangan karir, personalia, kebijakan pendisiplinan, prosedur keluhan, dan kehumasan. Penerapan strategi

PengendalianPengendalian mengacu pada semua aktivitas manajerial yang diarahkan untuk memastikan bahwa hasil-hasil aktualnya sejalan dengan yang direncanakan. Area pentingnya mencakup pengendalian kualitas, pengendalian keuangan, pengendalian penjualan, pengendalian persediaan, pengendalian pengeluaran, analisis varians, imbalan, dan sanksi. Terdapat 4 langkah :

1. Penetapan stanadar kinerja,

2. Penilaian kerja individual dan organisasional

3. Perbandingan kinerja aktual dengan standar kinerja yang direncanakan

4. Pengambilan langkah-langkah korektif.Pengevaluasian strategi

PemasaranPemasaran dapat dideskripsikan sebagai proses pendefinisian, pengantisipasian, penciptaan, serta pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk dan jasa. Ada tujuh fungsi pemasaran pokok, yaitu: analisis konsumen, penjualan produk/jasa, perencanaan produk dan jasa, penetapan harga, distribusi, riset pemasaran, dan analisis peluang.

1. Analisis Konsumen

Pengamatan dan evaluasi kebutuhan, hasrat, dan keinginan konsumen melibatkan pengadaan survei konsumen, penganalisisan informasi konsumen, pengevaluasian strategi pemosisian pasar, pengembangan profil konsumen, dan penentuan strategi segmentasi pasar yang optimal. Profil konsumen memaparkan karakteristik demografis dari konsumen suatu organisasi.2. Penjualan produk/jasa

Penerapan strategi yang berhasil bergantung pada penjualan produk/jasa tertentu. Penjualan meliputi banyak aktivitas pemasaran, seperti iklan, promosi penjualan, publisitas, manajemen tenaga penjualan, hubungan konsumen, dan hubungan diler.

3. Perencanaan produk dan jasa

perencanaan produk dan jasa meliputi berbagai aktivitas seperti uji pemasaran, pemosisian produk dan merek, pemanfaatan garansi, pengemasan, penentuan pilihan produk, fitur, gaya, dan kualitas produk, penghapusan produk lama, dan penyediaan layanan konsumen. Salah satu teknik perencanaan produk dan jasa yang terefektif adalah uji pemasaran yang memungkinkan sebuah organisasi untuk menguji rencana-rencana pemasaran alternatif dan meramalkan penjualan produk baru.

4. Penetapan harga

Penetapan harga dipengaruhi oleh lima pemangku kepentingan, yaitu: konsumen, pemerintah, pemasok, distributor, dan pesaing.

5. Distribusi

distribusi mencakup penggudangan, saluran-saluran distribusi, cakupan distribusi, lokasi tempat ritel, wilayah penjualan, tingkat dan lokasi persediaan, kurir transportasi, penjualan grosir dan ritel. Organisasi yang berhasil mengidentifikasi dan mengevaluasi cara-cara alternatif untuk menggapai pasar akhir mereka dengan pendekatan yang bervariasi.

6. Riset Pemasaran

Riset pemasaran adalah pengumpulan, pencatatan, dan penganalisaan data yang sistematis mengenai berbagai persoalan yang terkait dengan pemasaran barang dan jasa. Riset pemasaran dapat mengungkap kekuatan dan kelemahan yang penting. Aktivitas ini juga mendukung semua fungsi bisnis yang pokok dari perusahaan.

7. Analisis peluang

Analisis peluang melibatkan penilaian ataas biaya, manfaat, dan risiko yang terkait dengan keputusan pemasaran. Terdapat tiga langkah yang diperlukan untuk membuat analisis biaya manfaat (cost-benefit analysis), yaitu: (1) menghitung total biaya yang terkait dengan suatu keputusan, (2) memperkirakan total manfaat dari keputusan tersebut, dan (3) membandingkan total biaya dengan total manfaat. Ketika manfaat yang diharapkan melampaui total biaya, peluang itu menjadi lebih menarik.Keuangan/Akuntansi

Setelah membahas tentang pemasaran kita beralih ke masalah keuangan. Keuangan atau akuntansi juga memiliki andil yang penting dalam penilaian internal terhadap suatu perusahaan. Hal ini dikarenakan fungsi keuangan yang terdiri dari tiga keputusan, yaitu : keputusan investasi, keputusan pembiayaan dan juga keputusan dividen. Semua keputusan tersebut dapat diambil salah satunya dengan menggunakan analisis rasio keuangan perusahaan yang dapat mengidentifikasi kelemahan maupun kekuatan dari sebuah organisasi.

Keputusan investasi (investment decision) merupakan suatu penganggaran modal (capital budgeting) organisasi yang berfungsi mengalokasikan dan merealokasi modal dan sumber daya untuk berbagai keperluan organisasi. Penganggaran ini sangat diperlukan sesaat setelah manajemen selesai merumuskan strategi yang akan di pilih oleh organisasi.

Sementara keputusan pembiayaan (financing decision) menentukan struktur permodalan yang dianggap terbaik untuk perusahaan yang meliputi usaha untuk mencermati berbagai metode yang bisa digunakan perusahaan untuk mengumpulkan modal yang diperlukan. Keputusan dalam pembiayaan ini harus memperhatikan baik kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang terhadap modal kerja. Dua rasio yang dapat digunakan untuk menilai efektifitas dari pembiayaan ini adalah debt-to-equity ratio (rasio utang terhadap ekuitas), dan debt-to-total-assets ratio (rasio utang terhadap total aset).

Sedangkan keputusan dividen (dividend decision) memperhatikan isu-isu seperti persentase laba yang dibayarkan kepada para pemegang saham, stabilitas pemberian dividen kepada pemegang saham dari waktu ke waktu, dan pembelian kembali atau penerbitan saham baru. Keputusan untuk pemberian dividen ini menentukan berapa jumlah dana yang akan ditahan oleh perusahaan terhadap dana yang akan dibayarkan kepada pemegang saham.

Tiga rasio yang dapat membantu mengevaluasi keputusan dividen perusahaan adalah earning per shares ratio (rasio laba per saham), dividend per share ratio (rasio dividen per saham), dan price-earnings ratio (rasio harga-laba). Kenyataannya, tidak selamanya dividend wajib dibayarkan kepada pemegang saham, namun seringkali perusahaan tetap membayarkan dividend kepada para pemegang sahamnya karena :

1. Pembayaran dividen merupakan suatu kebiasaan,

2. Dividen yang dibayarkan merepresentasikan poin penjualan perusahaan,

3. Pemegang saham seringkali menuntut dibayarkan dividen, dan

4. Adanya mitos bahwa membayarkan dividen akan dapat meningkatkan harga saham.

Pembahasan suatu bagian keuangan/akuntansi dalam penilaian perusahaan sangat erat kaitannya dengan analisis rasio, oleh karena itu, kami akan menyajikan beberapa jenis rasio-rasio standar yang sering digunakan dalam analisis laporan keuangan perusahaan untuk menentukan kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan, yaitu :

Analisis atas rasio-rasio tersebut dapat dilakukan dengan cara :

1. Bagaimana setiap rasio berubah dari waktu ke waktu untuk menganalisis tren historis suatu perusahaan (melihat peningkatan, penurunan ataupun stabilitas). Hal ini sangat berguna untuk mengidentifikasi akun-akun yang mengalami perubahan dan efeknya terhadap penilaian perusahaan terutama oleh investor.

2. Bagaimana setiap rasio bila dibandingkan dengan norma industri, hal ini akan membantu mengevaluasi kekuatan dan kelemahannya dalam industri terkait.

3. Bagaimana setiap rasio bila dibandingkan dengan para pesaing utamanya untuk mengevaluasi bagaimana posisi perusahaan terhadap kompetitornya.

Produksi/Operasi

Setelah kita mengetahui bagaimana cara mengevaluasi perusahaan dari segi akuntansi, sekarang kita akan membahas tentang penilaian perusahaan melalui sistem produksinya. Fungsi produksi yang umum dilakukan oleh perusahaan-perusahaan adalah mencakup aktivitas mengubah input menjadi barang dan/atau jasa. Seorang manajer operasi akan menangani perihal input, transformasi, dan output yang beragam dari satu industri dan pasar ke industri dan pasar lainnya. Yang dimaksud dengan transformasi adalah mengubah input seperti bahan mentah, tenaga kerja, modal, mesin dan fasilitas lainnya menjadi barang dan jasa jadi yang dapat dijual atau didistribusikan kepada konsumen. Untuk lebih jelasnya, lihatlah tabel berikut :

Fungsi-Fungsi Dasar Manajemen Produksi

FungsiKeterangan

ProsesBerkaitan dengan rancangan sistem produksi fisik. Keputusannya mencakup perihal teknologi yang digunakan, tata letak fasilitas, analisis alur proses, lokasi fasilitas, perimbangan lini, pengendalian proses, dan analisis transportasi.

KapasitasBerkaitan dengan penentuan tingkat output optimal bagi organisasi yang meliputi peramalan, perencanaan fasilitas, perencanaan agregat, penjadwalan produksi, perencanaan kapasitas,dan analisis antrean.

PersediaanMenyangkut pengelolaan tingkat bahan mentah, proses pengerjaan, dan barang jadi. Keputusan spesifiknya mencakup apa yang perlu dipesan, kapan dipesan, berapa banyak pessanannya, dan juga penanganan bahan-bahan.

Angkatan KerjaBerkaitan dengan pengelolaan tenaga kerja terampil, tidak terampil, dan manajerial. Keputusan spesifiknya mencakup rancangan kerja, pengukuran kerja, pengayaan kerja, standar kerja, dan teknik-teknik motivasi.

KualitasManajer wajib memastikan bahwa barang dan jasa yang di produksi berkualitas tinggi dengan mengambil keputusan terkait dengan pengendalian kualitas, penentuan sampel, pengujian, penjaminan kualitas, dan pengendalian biaya.

Penelitian dan Pengembangan

Setelah kita mengetahui fungsi dari manajemen operasi, kita juga perlu mengetahui sistem penelitian dan pengembangan produk yang dilakukan perusahaan, hal ini juga turut mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk berkompetisi di lapangan. Bagian ini diperlukan bagi perusahaan yang percaya bahwa investasi di bidang ini akan menghasilkan barang dan jasa yang superior dan dapat memberikan mereka keunggulan kompetitif. Manfaat dari dilakukannya penelitian dan pengembangan ini adalah untuk meningkatkan kualitas produk, mengembangkan produk baru sebelum pesaing melakukannya dan juga untuk memperbaiki proses produksi dalam rangka penekanan biaya.

Bagian penelitian dan pengembangan ini terbagi menjadi dua bentuk, yaitu litbang yang dilakukan oleh perusahaan itu sendiri dan juga litbang kontrak dimana perusahaan merekrut peneliti independen atau lembaga independen untuk mengembangkan produk-produk tertentu.

Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam melakukan penilaian kekuatan dan kelemahan organisasi secara internal adalah sistem informasi manajemennya. Sistem informasi sangat erat kaitannya terhadap jalannya suatu organisasi karena dapat menghubungkan semua fungsi bisnis dan juga menyediakan landasan bagi semua keputusan manajerial. Sistem informasi manajemen yang efektif mampu mengumpulkan, mengodekan, menyimpan, menyintesis, dan menyajikan informasi sedemikian rupa sehingga mampu menjawab berbagai pertanyaan operasi dan strategis perusahaan.

Analisis Rantai Nilai (Value Chain Analysis)

Menurut Porter, sebuah bisnis perusahaan paling baik dideskripsikan sebagai rantai nilai (value chain) dimana total pendapatan dikurangi dengan total biaya semua aktivitas yang dilakukan untuk mengembangkan dan memasarkan produk atau jasa yang menghasilkan nilai. Rantai nilai yang dimaksud disini adalah siklus mulai dari memperoleh bahan mentah, merancang produk, membangun fasilitas manufaktur, mengembangkan perjanjian kerja sama, dan menyediakan layanan konsumen.

Analisis rantai nilai (value chain analysis - VCA) merupakan suatu proses untuk menentukan biaya yang terkait dengan aktivitas organisasional dari pembelian bahan mentah sampai produksi dan pemasaran produk tersebut. Tujuan analisis ini adalah untuk mengidentifikasi di mana letak keunggulan atau kelemahan suatu perusahaan, khususnya bila dibandingkan dengan analisis rantai nilai pesaing dan data mereka sendiri yang diteliti dari waktu ke waktu dan memonitor apakah harga dan biayanya kompetitif.

Penentuan Tolok Ukur (Benchmarking)

Merupakan sebuah alat untuk menganalisis dan menentukan apakah aktivitas-aktivitas rantai nilai sebuah perusahaan kompetitif bila dibandingkan dengan pesaing dan melihat kondusifitas perusahaan untuk memenangkan pangsa pasar. Dalam melakukan tolok ukur ini harus melibatkan penaksiran biaya aktivitas rantai nilai secara lintas industri untuk menentukan praktik terbaik di antara perusahaan-perusahaan pesaing agar dapat mengoptimalkan opsi praktik terbaik tersebut. Bagian tersulit untuk melakukan penilaian ini adalah saat memperoleh akses ke dalam aktivitas rantai nilai perusahaan-perusahaan lain yang terkait dengan isu biaya. Sumber informasi yang dapat digunakan untuk menentukan tolok ukur adalah laporan yang dipublikasikan, publikasi dagang, pemasok, distributor, konsumen, mitra, kreditor, pemegang saham, pelobi, dan perusahaan pesaing yang bersedia membuka dirinya pada publik.

Matriks Evaluasi Faktor Internal

Langkah terakhir yang dapat dilakukan dalam suatu audit manajemen strategis internal perusahaan adalah dengan menyusun suatu Matriks Evaluasi Faktor Internal (Internal Factor Evaluation IFE Matrix). Matriks ini berfungsi sebagai alat untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan di antara kekuatan dan kelemahan utama fungsional bisnis perusahaan.

Contoh matriks Evaluasi Faktor Internal untuk Toko Komputer Ritel

Latihan Bab 4Soal 4A

Liquidity Ratio

1. Rasio Lancar (Curent ratio)

= =0.933kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki. aktiva lancar disney yang tersedia sebesar $ 0.993,- untuk memenuhi kewajiban lancar sebesar $ 1,- (weakness)

2. Rasio Cepat (Quick Ratio)

= = 0.93

kemampuan aktiva perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva yg lebih lancar yang dimiliki (aset tanpa inventori).aktivalebih lancar disney yang tersedia sebesar $ 0.93,- untuk memenuhi kewajiban lancar sebesar $ 1(weakness) Laverage Ratio

3. Rasio Hutang Terhadap Total Aset (Debt to Total Aset ratio)

= =0.49

rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya total aktiva yang dibiayai oleh kreditur perusahaan. Kepemilikan ases disney didanai oleh kreditur sebesar 49.5% (stregth)4. Rasio Hutang terhadap Ekuitas (Debt To Equity Ratio) = = 0.98

merupakan perbandingan antara hutang perusahaan terhadap jumlah modalnya. 1:0.98, merupakan rasio perbandingan anatara modal dengan hutangnya. DER 0.98 berati jumlah hutang kurang dari modal perusahaan tersebut. Selama arus kas ( cash flow ) perusahaan bisa menutup pengeluaran dan bisa menghasilkan keuntungan perusahaan lebih besar artinya angka DER yang besar tidak masalah. (Netral)

5. Rasio Hutang JK Panjang Thd Ekuitas (Long Term Debt to Equity)

= =0.61

mengukur bagian dari modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk hutang jangka panjang. menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Sebesar 0.61 modal walt disney dijadikan jaminan untuk hutang jangka panjangnya. (Netral)

6. Rasio Kelipatan Bunga (Timed Interes Earnd Ratio)

= = 13.02

mengetahui kemampuan laba perusahaan dalam membayar biaya bunga. Disney land memiliki laba 13 lipat dari labanya untuk membayar bung pinjaman mereka. (strenght)

Aktivity Ratio

7. Rasio Perputaran Persediaan (Inventori Turnover) = = 55.397

mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengelola persediaan. Disini terlihat desney tidak menyetok inventorinya secara lama, ini terbukti dari perputaran inventori sebesar 55.397 (Strenght)

8. Rasio Perputaran Aset Tetap ( Fix Aset Turnover) = = 2.036

Perputaran aktiva tetap untuk mengetahui seberapa efektif penggunaan aktiva tetap perusahaan mempengaruhi penjualan. Produktivitas penjualan serta aset perusahaan yang relatif baik sebesar 2,04 kali (Strenght)

9. Rasio Perputaran Total Aset (Total Aset Turnover) = = 0.582

mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva yang berputar pada suatu periode atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan revenue. Produktivitas penjualan serta aset desney yang relatif baik sebesar 2,04 kali (Strenght)

10. Rasio Perputaran Piutanag Usaha (A/R Turnover)

menggambarkan kegiatan perusahaan untuk melakukan penagihan piutang dan mempersingkat siklus terjadinya penjualan kredit hingga diterimanya kas. Besarnya A/R turnover sebesar 7.06, ini mengartikan Disney mampu menagih piutangnya 7 kali lipat dari biasanya. (Strenght)

11. Rasio Waktu Penagihan Rata-Rata (Average Collection Period)

Merupakan alat pengukur rata-rata jumlah hari yang diperlukan untuk menagih piutangnya. Rata-rata lama waktu perusahaan dapat menagih kreditnya relatif baik yaitu 51 hari yaitu < 60 hari (Strenght).

Rasio Profitabilitas

12. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)

rasio ini berguna unutk mengetahui keuntungan kotor perusahaan dari setiap barang yang di jual. Semakin tinggih margin laba kotor, maka semakin baik yang berarti semakin rendah harga pokok barang yang di jual. Walaupun Disney land memilki beban operasional yang cukup tinggi karena menanggung 81% dari total penjual yang dimiliki namun ia masih memiliki nilai laba kotornya sebesar 19% (Strenght) Margin Laba Operasi (Oprating Profit Margin)

mengukur laba yang di hasilkan murni dari operasi perusahaan tanpa melihat beban keuangan ( bunga ) dan beban dari pemerintah pajak. Walaupun Walt disney memilki beban operasional yang cukup tinggi karena menanggung 78.3% dari total penjual yang dimiliki, mereka meliliki nilai laba operasional sebesar 21.7% (Strength)

13. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)

menggambarkan besarnya laba besih setelah pajak perusahaan ( erning after tax / EAT ) yang di peroleh perusahaan pada setiap penjualan yang di lakukan. Disney land memilki laba bersih sebesar 13% dari setiap penjualan yang ia lakukan. (Strenght)

14. Pengembalian atas Total Aset (ROA) mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Return on assets (ROA) yang positif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi, perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan. Desney menghasilkan ROA sebesar 0.076 (strenght)

15. Pengembalian atas Pemegang Saham (ROE)

Equity merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri. Dapat dijadikan acuan sebagai pengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tersedia untuk pemegang saham. Semakin tinggi nilai rasio ini maka perusahaan tersebut semakin baik karena posisi perusahaan semakin kuat. Disney mengasilkan ROE sebesar 16% (Strength)16. Rasio Laba per Saham (EPS) 2.25 (terdelusi)

2.34 (Pokok)mengambarkan besarnya pengembalian modal untuk setiap satu lembar saham biasa. Saham walt disney dapat memberikan return sebesar 2.34 per lembar saham kepada para investor. (Strength)17. Rasio Harga laba (Price Earning Ratio)

suatu rasio yang menggambarkan bagaimana keuntungan perusahaan atau emiten saham terhadap harga sahamnya. Semakin tinggi Price Earning ratio maka semakin besar kepercayaan investor terhadap masa depan perusahaan. Akan tetapi tidaklah bijak jika menilai suatu perusahaan dari PERnya saja sebab adanya distorsi angka laba (rugi) bersih akibat penerapan akuntansi pada item laba (rugi) akibat selisih kurs. PER disney sebesar 0.0041, menyatakanbahwa setiap investor mendaptkan pengembalian atas investasinya sebesar 0.004 (Netral) Rasio Pertumbuhan

18. Penjualan (Seles)

Rasio ini menunjukan tingkat pertumbuhan penjualan perusahaan dalam satu periode. Disney land mengalami tingkat pertumbuhan sebesar 4% pada tahun 2007. (weakness, 2006 sebesar 0.068)

19. Laba Bersih (Net Income)

Rasio ini menunjukan tingkat pertumbuhan laba perusahaan dalam satu periode. Disney mengalami kenaikan laba bersih sebesar 39% (strength)

20. Laba Per Saham (Earning Per Share)

Rasio ini menunjukan tingkat pertumbuhan laba per saham. (strength)

21. Devidedn Per Saham (Deviden Per Sahare)

Tahun 2007 = 20,630 + 4,687 24,805 = 512

Tahun 2006 = 17,775 + 3,374 + 20,630 = 519

-0,013

Rasio ini menunjukan tingkat pertumbuhan penjualan perusahaan dalam satu periode. (Netral)Kasus 4b

Matriks Evaluasi Faktor Internal Walt Disney

No.Faktor Internal UtamaBobotPeringkatRating

Kekuatan

1.Struktur perusahaan bertipe unit bisnis strategis0,1840,72

2.Brand Image yang Kuat0,1640,64

3.Pemasukan Jaringan Media meningkat sebesar 7% dari tahun 2006 ke 20070,0930,27

4.Pemasukan divisi Taman dan Resor naik sebesar 10% di tahun 2006 menjadi $9,9 miliar dengan rincian kenaikan sebesar $647 (domestik) dan $255 juta (internasional)0,0930,27

5.Pendapatan operasi segmen Merchandise Licensing meningkat 14% menjadi $618 juta0,0830,24

6.Jumlah karyawan mencapai 133.000 ditahun 20070,0630,18

7.Peningkatan EPS menjadi 2,34 di tahun 2007 dan berada diatas pesaing utamanya yaitu Time Warner0,0630,18

8.Besarnya tingkat perputaran persediaan sebesar 55,40 di tahun 20070,0630,18

Kelemahan

1.Pemasukan dari segmen Studio Hiburan mengalami penurunan sebesar 1% menjadi $57,5 miliar0,0510,05

2.Hongkong Disneyland mengalami kesulitan dan sepi

akan pengunjung0,0510,05

3.Total keseluruhan hutang yang meningkat di tahun 20070,0420,08

4.Aset lancar tidak cukup memenuhi kewajiban jangka pendek0,0420,08

5.Sulitnya mengendalikan pelanggaran hak cipta dan berbagai film, DVD serta produk-produk digital lain0,0420,08

TOTAL1,002,92

Keterangan Faktor Internal Walt Disney

kekuatan

1. Unit bisnis strategi terdiri dari: (1) Produk Konsumen Disney, (2) Studio Hiburan, (3) Taman dan Resor, (4) Jaringan Media & Penyiaran

2. Brand image yang telah dimiliki Walt Disney telah menjadi legendaris yang berpengaruh

terhadap keputusan pembeli

3. Peningkatan didorong oleh: (1) biaya iklan yang naik di ESPN, (2) pemasukan iklan prime

time dan superbowl pada ABC Television Network dan (3) sindikasi internasional yang naik

dan penjualan DVD drama hit pada Touchstone Television

4. Didorong oleh: (1) belanja tamu yang tinggi, tarif hotel yang naik, dan belanja merchandise

yang meningkat, (2) Perayaan ulang tahun ke-50 tahun Disney pada tahun itu, (3)

Penyelenggaraan kantur VIP yang menawarkan beberapa layanan tambahan, (4) penawaran

paket kepada perusahaan besar dan sekolah, (5) konsep taman bermain yang berubah menjadi

perspektif yang lebih terkonsentrasi.

5. Pertumbuhan di gerakkan oleh naiknya royalti dari beragam kategori produk, terutama

merchandise dari Cars, Disney Princess, dan Pirates of the Caribbean. Serta penjualan 365

tokonya dengan perjanjian waralaba.

6. Penambahan karyawan ini karena banyaknya keberagaman unit bisnis Walt Disney yang

membutuhkan banyak sumber daya.

7. Peningkatan ini dipicu oleh kenaikan net income Walt Disney dari tahun 2006 ke tahun 2007

8. Perputaran pesediaan Walt Disney yang cepat menjadikan perusahaan lebih cepat

menghasilkan profit dari keberagaman usahanya.

Kelemahan1. Penurunan terjadi dikarenakan turunnya home entertainment di dunia

2. Dikarenakan warga Hongkong tidak terlalu terkesan dengan versi kecil dari Disneyland yang

dibangun di sana sebab sudah banyak warga Hongkong yang pernah mengunjungi Disneyland

Disneyland di Tokyo atau Anaheim, California. Juga karena kalah dengan taman hiburan

Ocean Park yang ada di Hongkong dimana lebih memahami pasar lokal berkat usia berdirinya

yang 30 tahun lebih tua.

3. Walt Disney memiliki kemampuan yang relatif kurang baik untukmemenuhi, kewajiban jangak pendeknya, terlihat dari rasio lancar sebesar 0,99 (< 1)

4. Kelemahan industri hiburan yang tidak dapat dihindarkan adalah kasus pembajakan.

STRATEGI:

Kekuatan

Menjaga reputasi/nama baik dari brand image yang telah dimiliki Walt Disney. Serta meningkatkan kualitas dari keberagaman bisnis Walt Disney, misalnya saja dengan peningkatan pangsa pasar lewat mengakuisisi pesaing seperti yang telah banyak dilakukan oleh Walt Disney.

http://internasional.kontan.co.id/news/walt-disney-beli-marvel-entertainment-senilai-us-4-miliarBerdasarkan sumber dari website tersebut, kami mendapat informasi bahwa Walt Disney telah mengakuisisi produsen film ternama lainnya, yaitu Marvel senilai kurang lebih US$ 4 Billion. Penggabungan kedua perusahaan raksasa ini dinilai akan meningkatkan kemampuan Walt Disney untuk menjaring lebih banyak konsumen laki-laki dengan tokoh-tokoh superhero yang dimiliki oleh Marvel.

Kelemahan

Walt Disney harus bisa menyesuaikan kreativitas dengan ekspansi international misalnya dengan pemanfaatan teknologi baru. Dan juga harus mampu beradaptasi dengan perubahan demografis untuk menghasilkan produk ataupun jasa yang sesuai dengan preferensi konsumen yang berubah-ubah dari satu negara ke negara lain.

KESIMPULAN:

Nilai 2,92 (> 2,50) memiliki arti bahwa Walt Disney sudah dapat memaksimalkan kekuatan yang dimilikinya dan meminimalkan kelemahan yang dimilikinya.

Kasus 4C

Matriks Evaluasi Faktor Internal Universitas Indonesia

NoFaktor InternalBobotPeringkatRating

Kekuatan

1Brand image yang kuat 0.1340.52

2Pengajar serta sistem perkuliahan yang berkualitas0.1340.52

3Pendapatan dari segi operasional meningkat sebesar 0.06 4)0.0940.36

4Sarana prasarana kegiatan perkuliahan lengkap0.0630.18

5Sebagian besar program studi di UI berakreditasi A 0.0530.15

6Promosi iklan UI meningkatkan penerimaan mahasiswa baru, khususnya program Vokasi yang terbilang baru0.0330.09

7Tingkat rasio lancar relatif tinggi sebesar 15 1)0.0330.09

8Tingkat rasio hutang terhadap total aset yang rendah sebesar 2% 3)0.0330.09

9Tingkat rasio cepat relatif tinggi sebesar 8.50 2)0.0230.06

10Tahun 2013 UI menang juara 2 Mapres Nasional, tahun 2014 menang juara 10.0130.03

11UI mendukung adanya go green dengan menyediakan Bis kuning serta jalur sepeda kuning 0.0130.03

12Pendapatan dari segi APBN meningkat 0.79 5)0.0130.03

Kelemahan

1Biaya pendidikan UI yang cukup mahal0,110,1

2Adanya tindak penyalahgunaan wewenang berujung pada tindak korupsi0,0710,07

3Kurangnya perhatian terhadap kesejahteraan pegawai UI0.0620.12

4Jumlah tenaga pendidik dan kependidikan masih belum sesuai dengan jumlah mahasiswa 0.0520.1

5Pemeliharaan atas fasilitas-fasilitas pendukung masih kurang 0.0420.08

6Belum semua fakultas atau program studi yang di pindahkan ke kampus Depok 0.0420.08

7Kurangnya transparansi laporan keuangan dan LAKIP0.0320.06

8Server masih sering down0.0120.02

1.002.78

Kesimpulan : Nilai 2.78 (lebih dari nilai tengah yaitu 2.50) memiliki arti bahwa Universitas Indonesia sudah dapat memaksimalkan kekuatkan yang dimilikinya dan meminimalisasi kelemahan yang dimilikinya.Sumber:

www.ui.ac.idhttp://ban-pt.kemdiknas.go.id/direktori.php

Keterangan Faktor Internal

Kekuatan

1. Nama dan citra UI yang sudah dikenal luas oleh masyarakat merupakan kekuatan dalam menarik konsumen maupun mitra untuk bekerja sama.

2. Kualitas pengajar UI merupakan hal yang utama dalam meraih visi sebagai universitas riset kelas dunia. Tidak sedikit dari dosen UI yang memiliki gelar doktor. Selain itu UI pun telah memiliki banyak guru besar. Tidak hanya pengajarnya, sistem perkuliahan UI pun dapat dikatakan sangat berkualitas.

3. Pendapatan UI yang berasal dari BOP, 75% nya akan diberikan kepada fakultas sebagai biaya operasional. Kenaikan pendapatan yang dialami kemungkinan terjadi karena semakin banyaknya mahasiswa baru ataupun meningkatnya biaya perkuliahan. 4. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh UI lengkap. Seperti adanya perpustakaan umum yang merupakan perpustakaan terbesar di Asia, laboratorium, sarana pendukung perkuliahan seperti computer dan LCD proyektor yang selalu tersedia untuk dosen saat mengajar, lahan parkir, 5. Dari sekian banyak program studi yang dimiliki oleh UI, sebagian besarnya yaitu dari total 183 program studi yang dinilai oleh BAN-PT, 116 diantaranya mendapat hasil akreditasi A yang menunjukan bahwa memang Universitas Indonesia memiliki kualitas yang baik.6. Setiap tahunnya, UI mengalami peningkatan jumlah mahasiswa baru. Hal ini menunjukkan kekuatan UI dalam bidang pemasaran. Khususnya untuk program Vokasi UI yang merupakan program baru UI. Dengan melakukan iklan, tahun ini program vokasi mengalami peningkatan jumlah pelamar untuk mahasiswa baru. Pemasaran yang dilakukan UI yaitu dengan memasang iklan di media elektronik dan melakukan kegiatan campus goes to school ke beberapa Sekolah Menengah Atas yang terletak di daerah Depok.

7. UI memiliki tingkat rasio lancar yang relatif baik untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya yaitu sebesar 15.8. UI tidak terlalu bergantung pada kreditur dalam pendanaan kegiatannya dengan melihat tingkat rasio hutang terhadap total asetnya yang relatif kecil yaitu sebesar 2%. 9. Dengan tingkat rasio cepat yang relatif besar yaitu sebesar 8.50 menunjukan bahwa UI memiliki kemampuan yang semakin baik dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya tanpa bergantung pada persediaannya.

10. Gelar Mahasiswa Berprestasi nasional bukanlah suatu gelar yang dapat dengan mudah diperoleh karena harus bersaing dengan mahasiswa-mahasiswa berprestasi dari universitas unggulan lainnya. Dengan memenangkan gelar tersebut, membuktikan bahwa universitas memiliki kualitas yang baik sehingga menghasilkan mahasiswa yang baik pula.

11. Sebuah entitas yang baik salah satunya harus memiliki tanggung jawab terhadap lingkungannya. Hal ini lah yang dilakukan oleh UI yang mendukung adanya gerakan Go Green dengan menyediakan bis kuning berbahan bakar ramah lingkungan dan peminjaman sepeda kuning.

12. Dengan meningkatnya dana APBN, berarti UI dapat menggunakannya untuk meningkatkan kualitas UI dan memberikan kemudahan bagi mahasiswa yang kurang mampu membayar biaya perkuliahan. Selain itu sekarang ini, biaya Uang Pangkal untuk sarjana reguler telah dihapuskan dengan menggunakan dana BOPTN dari APBN. Kelemahan

1. Banyaknya isu-isu tindak penyalahgunaan wewenang yang menjurus pada tindakan korupsi merupakan kelemahan dalam internal UI yang dapat merugikan Negara maupun nama baik UI sendiri. Contohnya saja kasus korupsi pengadaan komputer untuk Perpustakaan UI yang sampai sekarang belum ada titik terangnya.

2. Biaya pendidikan UI yang cukup mahal merupakan suatu kelemahan UI. Mungkin untuk program sarjana regular biaya perkuliahan tidak terlalu mahal dan disesuaikan dengan keuangan orangtua mahasiswa, namun untuk program lainnya dapat dikatakan mahal seperti program ekstensi, paralel, internasional, program Vokasi dan program pasca sarjana yang biayanya setara atau bahkan bisa lebih mahal dibandingkan universitas swasta.

3. Masih terdapat pegawai-pegawai UI yang belum mendapatkan keadilan dalam status kepegawaian dan kesejahteraannya yang terlihat dari beberapa demo yang dilakukan oleh pegawai UI dalam menuntut keadilan.

4. Jumlah keseluruhan mahasiswa UI sangat banyak, namun jumlah tenaga kependidikan dan pendidiknya tidak sebanding dengan banyaknya mahasiswa. Contohnya saja untuk program Vokasi yang dosennya masih memakai dosen fakultas-fakultas lain.

5. Pemeliharaan atas fasilitas-fasilitas yang ada masih kurang baik. Kamar mandi tidak terawat, komputer kelas tidak dimaintain sehingga banyak virusnya, kursi yang rusak dan lain-lain.6. Belum semua fakultas dan program studi UI yang dipindahkan ke kampus Depok. Hal ini menjadi kekurangan UI karena dosen harus bolak-balik Depok-Salemba jika ada jadwal mengajar. Tidak hanya itu, dari segi kinerja staf kependidikan pun menjadi tidak efisien. Contohnya staf keuangan fakultas kedokteran Salemba harus bolak-balik Salemba-Depok hanya untuk mengantarkan berkas keuangan kepada staf di Pusat Universtas Indonesia.

7. Sebagai BLU yang masih mendapatkan dana dari pemerintah, seharusnya UI berlaku transparan akan laporan keuangannya dan mempublish LAKIP. Namun jika dilihat dari situs resmi UI, tidak dapat ditemukan Laporan keuangan terbaru dan juga LAKIPnya.

8. Server UI masih sering down pada saat banyak mahasiswa yang mengakses situs UI secara bersamaan.

Strategi

Kekuatan

1. Mengikutsertakan pengajar dalam pelatihan-pelatihan yang berguna untuk meningkatkan kualitas pengajaran.

2. Mengikuti event-event tingkat nasional dan internasional agar nama Universitas Indonesia semakin dikenal luas.

Kelemahan

1. Merekrut lebih banyak tenaga kerja. Syarat standar rekrutmen untuk tenaga pendidik lebih tingkatkan lagi.2. Melakukan pemeriksaan rutin serta perbaikan terhadap sarana prasarana universitas.3. Lebih memperhatikan status kepegawaian UI yang berdampak pada kesejahteraan pegawai, yaitu dengan melakukan perbaikan pada sistem jenjang karir.Internal Assesment

Strategic Management

Ade Putri Ilmi Bandari

Astrianti

Dianis Nurmala Mayanda

Karina Sarasati Suwarto

Radhita Milati

Pengantar Manajemen Stratejik

Program Ekstensi Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia

2014