manajemen strategi ; kasus southwest airlines

40
1 TUGAS MANAJEMEN STRATEGI SOUTWEST AIRLINES TAHUN 2008 : NILAI BUDAYA DAN PRAKTIKOPERASIONAL Di Susun Oleh : 1. ISTI MAIDIANA (F03070 ) 2. ANINDA STEFIANI (F0307026) 3. SANDA NARULITA (F0307080) S1 REGULER JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Upload: aninda-stefiani

Post on 25-Dec-2014

11.018 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen Strategi ; Kasus Southwest Airlines

1

TUGAS MANAJEMEN STRATEGI

SOUTWEST AIRLINES TAHUN 2008 : NILAI BUDAYA DAN

PRAKTIKOPERASIONAL

Di Susun Oleh :

1. ISTI MAIDIANA (F03070 )

2. ANINDA STEFIANI (F0307026)

3. SANDA NARULITA (F0307080)

S1 REGULER JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2009

Page 2: Manajemen Strategi ; Kasus Southwest Airlines

2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Beberapa industri telah mengalami kekacauan yang dihadapi oleh bisnis

penerbangan domestik AS selama dua dekade terakhir. Setelah ditandai dengan

upah yang tinggi, harga yang stabil dan persaingan koreografer, industri berubah

dengan cepat dan secara dramatis ketika deregulasi diberlakukan pada tahun

1978. Beberapa maskapai penerbangan terkuat dan terbesar (misalnya, Pan Am,

Timur) menghilang melalui merger atau kebangkrutan. Pemogokan dan gangguan

campur dengan upaya perusahaan untuk mengurangi biaya. Pesaing baru agresif

menukik ke pasar, mayoritas gagal. Bahkan, pada tahun 1992, industri kerugian

untuk tahun yang melampaui keuntungan kumulatif sejak awal industri.

Industri ini lagi di periode permintaan tinggi dan profitabilitas berkembang.

Meskipun dalam kondisi stabil dan kegagalan organisasi banyak, satu pembawa

tumbuh dan makmur di dalam period ini - Southwest Airlines. Southwest adalah

kontroversial dari awal. Meskipun Texas Aeronautics Komisi menyetujui

permohonan Southwest untuk terbang pada tanggal 20 Februari 1968, maskapai

baru lahir terkunci dalam pertempuran hukum selama tiga tahun karena maskapai

bersaing - Braniff, TransTexas, dan Continental - berjuang melalui cara politik

dan hukum untuk tetap keluar pasar. Melalui upaya Herb Kelleher, New York

University lulusan sekolah hukum dan pejabat eksekutif kepala saat penerbangan,

Southwest akhirnya berhasil mendapat dukungan dari kedua Agung Pengadilan

Texas dan Mahkamah Agung Amerika Serikat.

Southwest muncul dari pertempuran hukum awal dengan semangat juang

sekarang terkenal diunggulkan. Perusahaan membangun kampanye awal iklan

seputar isu yang menonjol dari waktu serta lokasi bandaranya. Jadi "Make Love,

Tidak Perang" menjadi tema perusahaan penerbangan, dan perusahaan menjadi

"Cinta" penerbangan. Tahukah, LUV dipilih sebagai perusahaan stock ticker

Page 3: Manajemen Strategi ; Kasus Southwest Airlines

3

simbol. Southwest melanjutkan untuk melihat pertumbuhan yang sukses melalui

tiga periode yang berbeda. The "Texas Bangga" periode (1971-1978) melihat

pembentukan jaringan kota-jasa besar dalam negara asalnya dari Texas. Karena

tidak terlibat dalam perdagangan antarnegara, pembawa muda tidak tunduk pada

peraturan federal, khususnya yang dikenakan oleh Dewan Aeronotika Sipil

(CAB). Fase kedua, "Interstate Ekspansi" (1978-1986), ditandai dengan

pembukaan layanan untuk empat belas negara lain. Interstate ekspansi

dimungkinkan oleh, dan dengan demikian bertepatan dengan, deregulasi industri

penerbangan domestik. Fase yang paling terakhir, "Prestasi Nasional" (1987-

1997), telah menjadi waktu pertumbuhan yang cukup besar, pengakuan dibedakan

dan sukses.

Meskipun sukses masa lalu, Southwest Airlines kini menghadapi tantangan

baru yang meningkatkan kekhawatiran tentang kemampuannya untuk tumbuh

terus. Ironisnya, banyak dari kekhawatiran ini adalah hasil dari perubahan yang

dibawa oleh Southwest sendiri. Beberapa dari mereka bersifat eksternal, seperti

imitasi oleh pesaing yang menjadi lebih efisien dan ukuran terbatas dari pasar

jangka pendek penerbangan di mana Southwest mengembangkan kompetensi inti.

Lain internal, termasuk masalah-masalah yang muncul dari mengelola sebuah

organisasi lebih besar, lebih kompleks, dan budaya yang mungkin terlalu

tergantung pada karisma seorang individu tunggal atau yang mungkin tidak

bermain dengan baik untuk penonton baru yang diperlukan untuk pertumbuhan di

masa depan. Akan Southwest Airlines dapat melanjutkan kesuksesan luar biasa

atau akan muncul kondisi serius mengancam kemakmuran masa depan

Southwest?

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa keunggulan yang dimiliki oleh Southwest Airlines sehingga menjadi

maskapai penerbangan yang paling dikagumi dunia?

2. Apa kelemahan yang muncul dari kegiatan operasional yang dilakukan

oleh Southwest Airlines?

Page 4: Manajemen Strategi ; Kasus Southwest Airlines

4

3. Bagaimana straegi yang digunakan Soutwest Airlines untuk

memenangkan persaingan dalam industry maskapai penerbangan?

4. Apakah budaya organisasi mempengaruhi kesuksesan Southwest Airlines?

Page 5: Manajemen Strategi ; Kasus Southwest Airlines

5

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1. Profil Perusahaan

Pada akhir tahun 1966 Rollin King bekerja sama dengan Herb Kelleher

mendirikan sebuah bisnis transportasi udara yang menghubungkan wilayah

segitiga emas di Amerika bagian Selatan, yaitu San Antonio, Dallas dan Houston.

Terciptanya bisnis tersebut karena dilatarbelakangi oleh kebutuhan para pebisnis

dari wilayah Texas yang mengeluhkan masalah ketidaktersediaan transportasi

yang efektif dan efisien untuk menghubungkan Texas dengan ketiga wilayah

strategis tersebut. Rollin King sendiri merupakan pengusaha transportasi udara

yang hanya meyediakan transportasi untuk daerah-daerah yang berdekatan

dengan menggunakan pesawat-pesawat kecil, sedangkan Herb Kelleher adalah

seorang profesional di bidang hukum yang memiliki sebuah kantor konsultan

hukum di Texas. Kedua kolega tersebut pada akhirnya sepakat mendirikan bisnis

transportasi komersil yang diberi nama Southwest Airlines.

Pada bulan Januari 1971 Lamar Muse diangkat sebagai CEO pertama

Southwest Airlines dan sejak saat itu juga Soutwest Airlines melakukan

penawaran perdana saham perusahaan kepada publik dan berhasil meraup modal

publik sebesar $7 juta. Sejak pertama kali berdiri Southwest Airlines (SWA)

mengalami beberapa kali pergantian kepemimpinan. Setelah Lamar Muse

berhenti dari posisinya sebagai CEO, posisi tersebut digantikan oleh Kelleher

hingga tahun 2001. Selama kepemimpinan Kelleher, SWA banyak menghadapi

berbagai tuntutan hukum, baik yang berasal dari pesaing bisnisnya maupun dari

pemerintahan lokal berkaitan dengan jadwal penerbangan dan izin menggunakan

bandara. Namun, masalah-masalah tersebut mampu diatasi oleh manajemen dan

karyawan SWA serta timbulnya masalah tersebut pada akhirnya mampu

membentuk mental dan moral para karyawan dan manajemen SWA kedepannya.

Page 6: Manajemen Strategi ; Kasus Southwest Airlines

6

Selanjutnya pada tahun 2001-2004 CEO perusahaan dipegang oeh James F.

Parker yang kemudian digantikan oleh Gary C. Kelly.

Southwest Airlines Co. merupakan maskapai AS terbesar keempat dalam hal

pengangkutan penumpang dan kedua terbesar dalam hal keberangkatan

penerbangan domestic. Southwest (LUV) terbang menuju 59 bandar udara di 58

kota, tepatnya di 30 negara. Strategi operasional perusahaan telah dibangun secara

menyeluruh menyediakan penerbangan frekuensi tinggi, menempuh jarak pendek,

point-to-point (dari titik ke titik), layanan bertarif rendah. Southwest menolak

upaya ekspansi terlalu cepat, dan lebih memilih untuk menambah rute tujuan baru

hanya ketika perusahaan memiliki sumber daya dan terlebih menghadapi situasi

dimana mereka harus mengantisipasi permintaan akan rute lokasi baru dengan

minimal penerbangan 10-12 per hari.

Rata-rata penerbangan jarak jauh terjadi di tahun 2001, tercatat dalam data

selama setahun penuh, penerbangan menempuh jarak 514 mil dengan durasi

waktu sekitar 1,5 jam. Sistem rute point-to-point pada perusahaan ini antara lain

menyediakan rute langsung (direct), penerbangan non-stop, sehingga sistem hub

tradisional dan sistem spoke berkoneksi, keterlambatan, dan total waktu

perjalanan dapat diminimalisir sekitar 75%, sehingga penumpang Southwest

mampu terbang tanpa henti. Bila mungkin, Southwest menghindari hub bandar

udara yang lebih padat dan lebih memilih berlokasi di pusat kota satelit atau

bandar udara seperti Chicago Midway, Houston Hobby, Dallas Love Field,

Baltimore-Washington International, Oakland, Providence, San Jose, dan Islip

(New York). Struktur tarif Southwest relatif sederhana jika dibandingkan dengan

layanan yang diberikan secara penuh oleh maskapai ini. Fitur tarif rendah,

mengikat, terbatas, lower fare (penerbangan dengan tariff murah tersedia dalam

basis terbatas).

Page 7: Manajemen Strategi ; Kasus Southwest Airlines

7

2.2. Moralitas Manajemen

Berdasarkan tiga kategori mengenai moralitas manajemen, maka manajemen

di SWA tergolong sebagai manajer yang bermoral. Manajemen selalu berupaya

untuk melakukan segala tindakannya dalam cara yang tepat, baik saat

berinteraksi dengan karyawan maupun dengan para pelanggan. Hal ini terbukti

dengan dibentuknya Culture Committee pada tahun 1990. Komite tersebut

bertugas untuk menjaga dan memelihara nilai-nilai dan budaya perusahaan.

Selain itu, berbeda dengan perusahaan lainnya, SWA lebih mengutamakan

karyawannya daripada pelanggan. Hal ini dikarenakan mereka beranggapan

bahwa karyawan yang diperlakukan dan diperhatikan dengan baik akan

memberikan pelayanan yang baik pula kepada pelanggan perusahaan sehingga

pelanggan merasa puas setelah menggunakan jasa perusahaan. Collen Barrett

sebagai Presiden SWA periode 2001-2008 memiliki kepedulian yang sangat

besar terhadap para karyawannya. Dia menganggap bahwa perhatian yang

diberikan kepada karyawan merupakan hal yang penting untuk dilakukan.

Namun SWA juga pernah melakukan hal yang tidak etis karena dianggap

mengabaikan keselamatan penumpang untuk kepentingan operasional

perusahaan. Peristiwa ini terjadi selama periode beberapa bulan di tahun 2006-

2007. SWA mengabaikan pemeriksaan dini terkait kondisi pesawat akibat

penggunaan selama beberapa tahun. Berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh

Federal Aviation Administration (FAA), setiap maskapai penerbangan wajib

melakukan pemeriksaan secara berkala untuk mendeteksi secara dini adanya

kerusakan pesawat yang timbul karena penggunaan selama pesawat tersebut

dioperasikan. Tetapi hal ini tidak diindahkan oleh SWA dan SWA tetap

menggunakan pesawat-pesawat yang seharusnya sedang diinspeksi dalam

operasional perusahaan. Akibatnya perusahaan harus menanggung sejumlah kos

untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya itu. Kos yang harus dikeluarkan

termasuk dalam kategori level 1 and 2 costs karena SWA harus melakukan

investigasi dan isnpeksi ulang terkait prosedur perawatan pesawat mereka, SWA

Page 8: Manajemen Strategi ; Kasus Southwest Airlines

8

juga harus membayar denda kepada FAA sebesar $10.2 juta, dan manajemen

perusahaan harus meminta maaf kepada publik sebagai salah satu bentu tindakan

korektif yang dilakukan.

2.3. Tanggung Jawab Perusahaan

Dua nilai inti yang dimiliki oleh perusahaan, yaitu LUV and fun merupakan

bentuk dari tanggung jawab sosial perusahaan kepada karyawan dan lingkungan

sekitar. Dengan kedua nilai tersebut SWA mampu menciptakan lingkungan kerja

yang nyaman kepada para karyawannya dan hal ini juga termasuk dalam bentuk

tanggung jawab sosial perusahaan. Selain itu perusahaan juga terlibat dalam

perayaan hari-hari istimewa tertentu dengan menunjukkan core value mereka

kepada masyarakat secara umum. SWA juga banyak terlibat dengan kegiatan-

kegiatan amal, diantaranya adalah dalam program Ronald McDonald House,

sebuah kegiatan amal yang memberikan bantuan berupa tempat tinggal yang

lokasinya dekat dengan rumah sakit bagi keluarga yang salah seorang anaknya

menderita penyakit tertentu yang harus menjalani berobat jalan.

2.4. Penempatan Staff dalam Organisasi

Selama proses perekrutan karyawan baru, SWA memiliki pendekatan

tersendiri dalam menyaring calon karyawannya, pendekatan itu dikenal dengan

istilah target selection. Perusahaan mengidentifikasi perilaku, kemampuan serta

motivasi calon karyawan dan kemudian menentukan posisi apa yang tepat untuk

diisi oleh karyawan dengan kualifikasi tersebut. Perusahaan lebih mengutamakan

calon karyawan yang berkeperilakuan baik daripada calon karyawan dengan

keterampilan baik namun tidak memiliki sifat dan perilaku yang sesuai dengan

nilai serta budaya perusahaan. Dalam hal promosi, perusahaan juga lebih

Page 9: Manajemen Strategi ; Kasus Southwest Airlines

9

mengutamakan orang dalam dengan asumsi mereka lebih memahami kebutuhan

para bawahan serta rekan sejawat yang mereka pimpin.

2.5. Budaya yang Kuat dalam Southwest Airlines

Perusahaan dapat dikatakan memiliki budaya yang kuat didalamnya jika

budaya tersebut mampu mengakar dan memberikan nilai yang mendalam dalam

operasional perusahaan sehari-hari. SWA memiliki dua core value yang menjadi

landasan atas berbagai inisiatif yang meraka lakukan dalam melayani

pelanggannya. Seluruh keputusan dan tindakan yang dilakukan selalu

mempertimbangkan aspek luv and fun. Perusahaan juga memiliki high-

performance culture. Hal ini terlihat dari keyakinan karyawannya untuk bisa

bangkit dan bertahan dalam menghadapi berbagai masalah keuangan dan hukum

yang dihadapi pada masa-masa awal perusahaan berdiri. Karyawan juga

memiliki semangat untuk memberikan hal-hal positif dalam melayani para

pelanggan.

2.6. Pemasaran dan Operasional

2.6.1. Pemasaran

Southwest terus menerapkan biaya terendah (lower cost/ cost per seat murah)

untuk kursi penerbangan jauh (ASM), dari biaya angkut penumpang $ 0,0769

pada kuartal/ triwulan pertama tahun 2001 menjadi $ 0,0731 per kursi pada

kuartal pertama tahun 2002. Southwest sendiri memberikan semua diskon untuk

semua perjalanan udara di Amerika Serikat, hampir 90% transaksi. Perusahaan

menerapkan strategi low cost dengan didukung low reservation and ticketing

cost (rendahnya biaya reservasi dan ticketing), jenis pesawat terbang, biaya

makanan yang murah (low food cost), dan quick turnaround (maksudnya, dalam

waktu beberapa menit misal 25 menit setelah mendarat, pesawat harus terbang

Page 10: Manajemen Strategi ; Kasus Southwest Airlines

10

atau lepas landas lagi. Aktivitas menurunkan dan menaikkan penumpang,

mengisi bahan bakar dan lepas landas kembali diperhitungkan siap dalam tempo

25 menit). Sehingga perputaran waktu cepat dan meminimalkan jumlah pesawat

mengeluarkan layanan lebih dan memungkinkan perusahaan untuk menyewa

bandara lebih sedikit gerbang.

Penumpang dapat memesan penerbangan pada Southwest melalui agen-agen

perjalanan atau langsung dengan Southwest melalui telepon atau Internet.

Southwest tidak bekerjasama dengan interline operator penerbangan lainnya

(bahkan perusahaan ini tidak mentransfer bagasi ke penerbangan lain), tidak

memiliki hubungan feeder komuter, dan tidak memiliki kerjasama dengan tiket

jasa perjalanan online utama seperti Orbitz, Priceline, Expedia, dan Travelocity.

Sebagai maskapai pertama yang mendirikan sebuah home page di Internet,

Southwest mulai menawarkan e-tiket melalui www.southwest.com di tahun

1996. Kuartal yang berakhir pada 31 Maret 2002, perusahaan melaporkan bahwa

sekitar 46% pendapatan maskapai berasal dari pemesanan online penumpang.

Perusahaan memperkirakan biaya per booking (pemesanan) di Internet sekitar $

1, secara signifikan lebih sedikit dibanding biaya pemesanan melalui agen

perjalanan menghabiskan biaya $ 6 - $ 8.

2.6.2. Operasional

Southwest mengoperasikan hanya satu jenis pesawat, Boeing 737, sehingga

menyederhanakan penjadwalan, maintaince (pemeliharaan), operasional

penerbangan, dan (training) pelatihan. Pada akhir tahun 2001, perusahaan

memiliki total pesawat dalam pelayanan 246 737 (200, 300, dan 500 series),

sedangkan yang disewa ada 99. Southwest juga meluncurkan untuk pelanggan

pesawat Boeing 737-700, selain terbaru juga paling efisien dari tipe 737.

Perusahaan pengiriman resmi beroperasi pertama kali menggunakan armada ini

pada Desember 1997; pada April 18, 2002, Southwest memiliki armada 118

Page 11: Manajemen Strategi ; Kasus Southwest Airlines

11

untuk pelayanannya. Usia pesawat pada perusahaan ini rata-rata kurang dari 8,5

tahun.

Oleh karena sebagian besar penerbangan Southwest menempuh jarak pendek,

sehingga tidak menawarkan makanan apapun-hanya kacang dan minuman saja.

Pada awal Mei 2002, perusahaan mengumumkan untuk pertama kalinya

maskapai ini menawarkan layanan nonstop antar benua, dimulai dengan

Baltimore-Los Angeles. Meskipun banyak penerbangan antar benua lainnya

yang bakal banyak menjadi pesaing/ menghantui, termasuk USAir, Southwest

berharap ibarat jin dalam botol tidak akan keluar jalur, beberapa pengamat

industri bertanya-tanya apakah menambah rute penerbangan jarak jauh berarti

Southwest tidak konsisten lagi dengan fokus strategi, yang telah membuat

mereka sukses sekarang ini.

Turnaround time (siklus) rata-rata hanya 25 menit (jika dibandingkan pesaing

utama menghabiskan waktu satu jam atau lebih) dapat membantu meningkatkan

produktivitas aset dan menekan biaya sehingga lebih rendah (murah). Walaupun

81% dari 34.000 karyawan Southwest tergabung dalam serikat kerja, perusahaan

telah mampu menegosiasikan aturan-aturan kerja yang fleksibel yang

memungkinkan untuk memenuhi jadwal perputaran cepat (turnaround). Sudah

lazim bagi pilot untuk membantu pramugari membersihkan pesawat atau

membantu ground crew (awak darat) memasukkan barang-barang ke bagasi.

Karena produktivitas karyawan sangat tinggi, Southwest dapat mempertahankan

staf yang ramping dan menghindari PHK. Quick turnaround juga menyebabkan

berkurangnya cadangan tempat duduk serta kebutuhan para awak yang memiliki

'pengetahuan akan Boeing 737.

Perusahaan telah mengumumkan, dan mulai memperkenalkan boarding pass

baru otomatis yang akan menggantikan Southwest boarding pass lama (plastik

tradisional). Boarding pass yang baru akan tersedia 90 menit sebelum

keberangkatan di tiga lokasi bandara di counter Skycap, counter tiket, dan

Page 12: Manajemen Strategi ; Kasus Southwest Airlines

12

gerbang keberangkatan. Dua puluh menit sebelum keberangkatan, boarding pass

akan tersedia di pintu keberangkatan saja. Southwest memperkenalkan boarding

pass baru untuk mengurangi jumlah penumpang menghabiskan waktu di garis

bandara (layanan yang terletak paling depan saat kita ke bandara). Penerbangan

Southwest ke "Top Ten" bandara (diantaranya menuju Phoenix, Las Vegas,

Houston Hobby, Baltimore / Washington, Dallas (Love Field), Chicago Midway,

Oakland, Los Angeles (LAX), Nashville, dan San Diego) terhitung lebih dari

46%, rata-rata 2.800 per hari penerbangan perusahaan, sementara penerbangan

ke "Top Five" bandara terhitung kurang dari 27%.

Meskipun biaya rendah (low cost), Southwest secara konsisten memberikan

layanan terbaik dan menduduki posisi tertinggi dalam beberapa metrik seperti

on-time performance (disiplin waktu penerbangan), penanganan bagasi, dan

kepuasan pelanggan. Perusahaan juga menduduki peringkat pertama menerima

paling sedikit complaint (keluhan) pelanggan selama sebelas tahun berturut-

turut, berdasarkan Air Travel Consumer Report, disamping itu telah

mendapatkan pengakuan sebagai anggota dari Asosiasi International Airlines

Passenger's Honor Roll. Sedangkan menurut the American Consumer

Satisfaction index yang dikembangkan dan dikelola oleh University of Michigan,

berdasarkan survei kepuasan pelanggan industri, Southwest menduduki posisi

pertama di antara maskapai penerbangan.

2.7. Sumber Daya Manusia

Southwest telah bekerja keras untuk mempertahankan secara positif,

fleksibilitas budaya perusahaan nontradisional dan menjalin hubungan yang

baik/ menyenangkan antara perusahaan, karyawan maupun serikat kerja

(disamping itu perusahaan memiliki (perjanjian yaitu sepuluh kesepakatan tawar-

menawar yang mengakomodir lebih dari 80% karyawannya.) Menurut Fortune

edisi April 2001, Southwest adalah perusahaan yang paling diminati oleh

Page 13: Manajemen Strategi ; Kasus Southwest Airlines

13

kalangan mahasiswa, bukan itu saja perusahaan ini masuk dalam jajaran “The

Most Coveted Employers” (50 perusahaan paling didambakan, menurut hasil

jejak pendapat mahasiswa MBA dalam survei yang dilakukan oleh universum,

sebuah perusahaan konsultan akademis.

Satu hal yang patut diketengahkan adalah keberhasilan Southwest Airlines di

bidang pengelolaan sumber daya manusia. Keberhasilan ini menciptakan budaya

kerja yang menyenangkan dan penuh semangat. Semangat yang mereka anut

adalah “Happy Employees Make Happy Customers”. Gambaran ini antara lain

diwujudkan dengan sebuah foto yang melukiskan seorang pilot Southwest yang

sebelum take-off tidak saja melakukan inspeksi pra-penerbangan, tetapi juga

senang membantu penumpang menaikkan bagasi guna memastikan agar pesawat

dapat berangkat tepat waktu.

2.8. Keuangan

Southwest Airlines didirikan pada tahun 1971 dengan hanya empat pesawat

yang melayani Dallas, Houston, dan San Antonio. Southwest telah tumbuh

menjadi keempat maskapai penerbangan terbesar AS. Hasil akhir tahun untuk

tahun 1998 ditandai 26 Southwest Airlines ' berturut-turut tahun profitabilitas

yang merupakan prestasi yang tidak ada maskapai lainnya telah mampu

menguasai. Southwest menjadi perusahaan penerbangan besar pada tahun 1989

ketika melampaui miliar dolar menandai pendapatan yang telah membantu

mendapatkan sebuah tempat sebagai anggota

Fortune-500. Dalam edisi 11 Januari 1999 majalah Fortune, Southwest

dinilai angka empat perusahaan untuk bekerja di Amerika Serikat. Southwest

meraih penghargaan Triple Crown selama lima tahun berturut-turut berturut-

turut 1992-1996. Penghargaan ini diberikan setiap tahun untuk perusahaan

penerbangan yang terbaik on-waktu penerbangan record, record penanganan

Page 14: Manajemen Strategi ; Kasus Southwest Airlines

14

bagasi terbaik, dan paling sedikit keluhan pelanggan. Mereka juga telah

menerima penghargaan lain banyak untuk mereka konsisten tarif rendah, layanan

pelanggan yang luar biasa, inovasi dalam penerbangan teknologi, kepuasan

karyawan dan keselamatan.

2.9. Pesaing

Southwest bersaing dengan hampir semua operator besar di Amerika Serikat

pada beberapa segmen rute. Pesaing juga meliputi regional antara lain sepereti

AirTran, Frontier, dan Amerika West. Southwest adalah maskapai penerbangan

terbesar di Amerika dalam kapitalisasi pasar (jumlah saham yang beredar

dikalikan dengan harga pasar) dan ketujuh dalam (Trailing Twelve month/ TTM)

pendapatan.

2.10. Budaya Organisasi

Budaya Southwest Airlines terutama melibatkan pemberian penekanan pada

pentingnya dan kesejahteraan keseluruhan karyawannya, memiliki prinsip

operasi dari "karyawan datang pertama dan pelanggan datang kedua" (2003).

Keamanan pekerjaan dan kepedulian sedang ditegakkan melalui beberapa

elemen, yang meliputi perekrutan efisien, pelatihan, pengembangan, promosi,

dan kompensasi karyawan, menerapkan manajemen yang efektif dan gaya

kepemimpinan, menjunjung tinggi nilai-nilai inti perusahaan, meningkatkan

produktivitas karyawan, dan menerapkan pemasaran dan strategi bisnis yang

memberikan kontribusi bagi keberhasilan perusahaan di pasar.

Page 15: Manajemen Strategi ; Kasus Southwest Airlines

15

BAB III

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

3.1. Analisis Faktor-faktor Strategis (SWOT)

Kekuatan

1. Southwest Airlines memiliki biaya operasi terendah dari setiap maskapai

penerbangan AS, memiliki $ 1 miliar tunai, dan memiliki neraca terkuat

dan credit rating dari setiap maskapai penerbangan AS, yang

memungkinkan manajemen untuk cepat meminjam tambahan $ 1,1

miliar dan memberikan perusahaan penyangga untuk membayar semua

tagihannya dan menyerap uang tunai mengalir (2003).

2. maskapai ini mampu menerapkan E-tiket, atau membeli tiket perjalanan

online, yang suku cadang penumpang dari pengeluaran biaya tambahan

dari agen perjalanan. Melalui e-tiket, penumpang juga menghemat

waktu untuk membeli tiket mereka (2003).

3. perusahaan penerbangan memiliki, adalah selama start sebagai sebuah

perusahaan, itu mampu menampung layanan dari Lamar Muse sebagai

Chief Executive Officer-nya, seorang veteran penerbangan yang agresif

dan percaya diri yang tahu bisnis dengan baik dan yang memiliki

keterampilan kewirausahaan untuk mengatasi tantangan membangun

maskapai dari awal dan bersaing frontal dengan kompetitor lain

(2003). Ini berfungsi sebagai kekuatan penerbangan 'karena dengan

motivasi, kepemimpinan dan antusiasme Muse, maskapai ini mampu

menjadi sukses dalam usaha nya. Selain itu, ia mampu menarik individu

terampil lainnya seperti dia bekerja untuk perusahaan. Dia juga mampu

menyewa staf senior berbakat yang mencakup sejumlah eksekutif

veteran dari operator lain. Ini staf yang inovatif, berani melakukan hal-

Page 16: Manajemen Strategi ; Kasus Southwest Airlines

16

hal tidak biasa, dan termotivasi oleh tantangan untuk membangun

sebuah maskapai penerbangan dari awal (2003).

4. mampu mengenakan tarif lebih murah dibandingkan pesaingnya, untuk

perusahaan percaya bahwa harga rendah akan memungkinkan lebih

banyak orang untuk terbang dan tumbuh pasar (2003).

5. memiliki struktur hukum dan peraturan yang kuat dan tegas yang akan

membuat personil menyadari drive perusahaan untuk bertahan dan

makmur meskipun peluang itu pertemuan (2003).

6. Dari pengawasan Herb Kelleher, ia mampu melaksanakan interaksi yang

efisien dan efektif di perusahaan penerbangan. Preferensi-Nya adalah

untuk menjadi lebih terlibat dengan operasi karyawannya, dengan

demikian, menciptakan hubungan pribadi lebih interaktif dan lebih

dengan mereka. Selain itu, gaya adalah untuk mendengarkan,

mengamati, dan menawarkan dorongan kepada karyawannya,

menghadiri upacara wisuda kebanyakan pramugari dari Southwest

Universitas, muncul untuk membantu tas beban pada hari libur penting,

dan tahu nama-nama ribuan karyawannya

7. ,memperlakukan karyawan yang tepat akan membuat mereka

memperlakukan tepat di luar pelanggan

Kelemahan

1. Southwest Airlines tidak memiliki klub-klub mewah dalam

pelayanannya. Ini hanya membuktikan untuk menunjukkan bahwa harga

lebih murah dapat disamakan dengan fasilitas yang kurang maju, yang

tidak menarik bagi konsumen. Karena ini, pelanggan yang lebih ke

dalam pengalaman penerbangan akan memilih untuk terbang maskapai

penerbangan pesaing

2. maskapai juga mengoperasikan hanya satu jenis pesawat, yang dapat

menjadi berlebihan dan membosankan banyak penumpang. Terbang dan

operasi hanya satu jenis pesawat akan lebih mudah untuk pilot dan

Page 17: Manajemen Strategi ; Kasus Southwest Airlines

17

pramugari untuk beroperasi, namun bisa menjadi membosankan dan

membosankan dalam jangka panjang. Ini juga berarti bahwa penumpang

juga dapat mencari alternatif lain dalam hal fitur-fitur khusus pesawat

dan fasilitas. Southwest Airlines juga menawarkan layanan bagasi

penumpang tidak ada transfer ke operator lain, yang mensyaratkan

mereka untuk mengambil bagasi mereka sendiri di bagasi Southwest.

Hal ini akan melayani penumpang lebih banyak waktu terbuang dalam

jatuh sejalan untuk check-in bagasi mereka, dengan demikian,

kelemahan yang harus dipertimbangkan dalam hal layanan dari

maskapai.

Ancaman

1. Biaya: Aviation bahan bakar, tenaga kerja

2. teroris serangan terhadap pesawat terbang

3. Cuaca

4. Legislatif dan peraturan konstriksi

5. Teknologi komunikasi dan e-commerce

6. Jumlah dan ukuran saingan mereka.

7. Jaringan maskapai penerbangan anak perusahaan yang meniru model

bisnis Southwest

8. saluran distribusi Rival

9. Sejauh mana saingan menggunakan ekonomi skala

10. Penurunan kepercayaan konsumen

11. Berkurangnya karyawan yang memenuhi syara

3.2. Strategi Southwest Airlines

Southwest Airlines adalah dikategorikan sebagai Tarif Rendah / Tidak

penerbangan Frills. Namun, ukuran dan pentingnya telah menyebabkan sebagian

Page 18: Manajemen Strategi ; Kasus Southwest Airlines

18

besar analis mempertimbangkan untuk menjadi salah satu maskapai penerbangan

utama meskipun pas di segmen bertarif rendah. Dalam arti yang mendasar

strategi bisnis tingkat Southwest adalah menjadi operator termurah dan paling

efisien di pasar regional yang spesifik dalam negeri, sambil terus menyediakan

pelanggan dengan tingkat kenyamanan tinggi dan layanan leveraged dari

karyawannya sangat termotivasi. Pada dasarnya, keuntungan Southwest adalah

bahwa hal itu murah dan memiliki reputasi keamanan yang baik.

Biaya Kepemimpinan. Southwest mengoperasikan penerbangan biaya

terendah utama dalam industri ini. Maskapai ini dirancang sejumlah

siasat yang cerdik untuk mencapai struktur biaya rendah. Misalnya,

dengan melayani lebih kecil, bandara sekunder terlalu padat di kota-kota

besar, yang cenderung memiliki biaya gerbang yang lebih rendah dan

biaya pendaratan, Southwest dapat mempertahankan jadwal murah dan

mudah. Pendekatan Southwest juga difasilitasi oleh fokus pada lokasi

barat daya dan lain dengan kondisi cuaca umumnya sangat baik, yang

mengarah ke penundaan jauh lebih sedikit.

Tarif rendah membuat perjalanan udara terjangkau dari segmen luas dan

memberikan subsitansi dari penduduk AS untuk tag line perusahaan “The

Freedom To Fly”. Pada bulan november 2007, Southwest

memperkenalkan tarif bisnis baru untuk menarik para pelancong bisnis

ekonomi-minded dengan bisnis memilih pelanggan yang memiliki hak

istimewa boarding awal, menerima tambahan rapid reward dan kostail

gratis yang sementara pada tahun 2008 para pesaing menerapkan

serangkai add-on biaya untuk memeriksa tas, biaya untuk pengolahan

penghargaan, biaya untuk membeli tiket di bandara dan tidak secara

langsung di bandara, biaya minuman dalam penerbangan.

Struktur rute historis,. Southwest memiliki spesialisasi dalam relatif

singkat jarak penerbangan dan telah mengalami ancaman yang cukup

besar dari penyedia transportasi darat (mobil, kereta api dan bus) karena

Page 19: Manajemen Strategi ; Kasus Southwest Airlines

19

pembeli dari layanan jarak pendek cenderung sangat sensitif terhadap

harga. Southwest telah memperluas pasar untuk perjalanan udara dengan

menarik sejumlah besar pelanggan yang sebelumnya mengandalkan

transportasi darat. Misalnya, sebelum memasuki Louisville ke pasar

Chicago, lalu lintas mencapai 8.000 penumpang mingguan. Setelah

Southwest memasuki pasar, jumlah yang tumbuh menjadi lebih dari

26.000. Hal ini peningkatan lalu lintas sekarang dikenal sebagai "Efek

Southwest."

Turnaround Time. Struktur rute Its telah membantu Southwest

mengalami perputaran waktu pesawat paling cepat di industri (15-20

menit vs rata-rata industri 55 menit).

Komposisi armada. Southwest memiliki komposisi armada yang paling

sederhana di antara maskapai besar. Perusahaan hanya lalat pesawat

Boeing 737 dan telah berkomitmen untuk terbang 737 yang secara

eksklusif melalui 2004. Southwest akan menambah variasi keempat

ketika memperkenalkan 737-700, Boeing 737 generasi terbaru.

Perjalanan Paparan Badan. Southwest hanya menjual 60% tiket

melalui agen perjalanan (dibandingkan dengan 80-85% untuk jurusan),

sehingga menghemat komisi 10% dibayarkan kepada agen

perjalanan. Hal ini juga membebaskan kebutuhan untuk berpartisipasi

dalam banyak sistem pemesanan agen perjalanan.

Koneksi. Southwest tidak menawarkan koneksi ke maskapai lain, yang

menyederhanakan operasi darat tersebut. Namun, ini juga membatasi

akses untuk banyak penumpang, terutama dari penerbangan internasional.

Struktur tarif. Southwest juga mengendalikan biaya melalui struktur

tarif disederhanakan. Sementara pesaing utama Southwest memiliki

struktur tarif yang kompleks dan menggunakan komputer dan program-

program kecerdasan buatan untuk memaksimalkan pendapatan

penumpang, Southwest tidak menawarkan bisnis khusus atau kelas

Page 20: Manajemen Strategi ; Kasus Southwest Airlines

20

tempat duduk. Sebaliknya, mereka umumnya menawarkan tarif pelatih

reguler dan sejumlah pelatih tarif diskon.

Tenaga Kerja. Tenaga Kerja merupakan komponen biaya terbesar dari

maskapai penerbangan meskipun investasi modal berat menuntut dalam

industri. Pada tahun 1996, biaya tenaga kerja Southwest adalah 30,6%

dari pendapatan dan 32,7% dari biaya operasional. Sekitar 85% dari

karyawan Southwest adalah serikat pekerja. Yang unik dalam industri

adalah kemitraan Southwest antara manajemen dan serikat nya. Strategi

Southwest telah menjadi kombinasi pembagian keuntungan dan

partisipasi. Pada tahun 1992 karyawan yang dimiliki 10% saham dan

pada tahun 1995 pilot diberikan opsi untuk membeli 14,5 juta saham

(10,1% yang tambahan dari saham biasa yang beredar). Pilot akan

memenuhi persyaratan untuk bonus keuntungan sampai dengan 3% dari

kompensasi dalam tiga dari lima tahun pertama dan dua dari lima tahun

kedua dari kontrak 10-tahun baru-baru ini ditandatangani.

Customer Service.

Southwest Airlines melakukan beberapa hal seperti tingkah laku yang

ramah tamah, sifat yang menyenangkan, dan memalukan hal-hal yang

positif agar penumpang merasa nyaman. Perusahaan juga berupaya

memperkerjakan karyawan yang ramah bila berinteraksi dengan

pelanggan, memiliki ketrampilan interpersonil yang baik, dan

berpenampilan ceria. Sejumlah karyawan Southwest membiarkan  untuk

saling memberi lelucon, seperti mengajukan pertanyaan yang konyol.

Selain pelayanan yang memuaskan, masalah safety bagi konsumen juga

sangat diperhatkan oleh Southwest Airlines. Ini dibuktikan dari

serangkaian kecelakaan yang menimpa pesawat Soutwest Airlines namun

tidak pernah menimbulkan korban jiwa. Berikut kecelakaan yang pernah

terjadi pada Southwest Airlines. Dengan adanya bukti kecelakaan tanpa

korban jiwa yang pernah terjadi, semakin membuat Southwest Airlines

Page 21: Manajemen Strategi ; Kasus Southwest Airlines

21

lebih unggul dibanding maskapai lain, yang mempunyai harga tiket lebih

mahal namun sering terjadi kecelakaan yang memakan korban jiwa.

Pemasaran. Pemasaran cerdas juga memainkan peran kunci dalam

strategi Southwest. Sejak awal Southwest, unsur-unsur utama dari

penawaran produk telah harga, kenyamanan dan pelayanan. 

Elemen Kebudayaan yang kuat

Suasana yang menyenangkan dan lingkungan kerja - ini berarti

bahwa karyawan menikmati pekerjaan mereka sepenuhnya,

memiliki perilaku menghibur dalam melakukan pekerjaan

mereka, sebuah lelucon yang sedang berlangsung dan lelucon,

dan sering disponsori perusahaan partai dan perayaan

Kehadiran unjuk rasa semangat dan "bisa melakukan" sikap - ini

memungkinkan karyawan perusahaan melakukan pekerjaan

mereka secara efektif, memecahkan masalah secara efisien,

mengatasi kemalangan dan merayakan keberhasilan perusahaan

Pelaksanaan LUV - bukti Golden Rule dan lingkungan, peduli

mendukung di banyak tempat

Budaya perusahaan adalah agresif dan penuh semangat, memiliki

mentalitas prajurit - yang penting untuk memerangi kemalangan

yang dihadapi oleh perusahaan

Pendekatan biaya-sadar dan hemat untuk operasi - ini bertujuan

untuk mengurangi biaya operasional secara keseluruhan, yang

memungkinkan perusahaan untuk menerapkan strategi yang

efektif

Memiliki tradisi pemberdayaan karyawan dan desentralisasi

pengambilan keputusan - ini berfungsi sebagai motivator bagi

karyawan, karena mereka sedang diperbolehkan untuk

berpartisipasi dan mengekspresikan pendapat mereka untuk

kepentingan perusahaan.

Page 22: Manajemen Strategi ; Kasus Southwest Airlines

22

Perbandingan Pelayanan Southwest Airlines dengan maskapai

penerbangan lainnya :

Jenis kelas yang dilayani Hanya satu kelas ekonomi dalam semua pesawat

Beberapa jenis kelas dalam satu pesawat yaitu First 5%, Raffles 10% (bisnis)

dan Ekonomi 85%.

Pelayanan penerbangan Dua kota (dalam satu rute penerbangan) dilayani

dengan 2 pesawat dengan rute domestik AS Tidak terdapat pengaturan

demikian. SIA melayani rute internasional

Layanan kepada pelanggan untuk operasi pendukung penerbangan Tidak

menyediakan hotel khusus dan penyewaan kendaraan Menyediakan. SIA

bekerja sama dengan Swiss Air dan Delta Airlines AS dalam layanan

pelanggan. Hampir 80.000 penumpang etrdaftar sebagai anggota untuk kelas

First dan Raffles dengan benefitnya berupa tambahan batas ekstra bagasi,

rekonfirmasi otomatis, prioritas dalam daftar tunggu, langganan majalah

gratis, dan diskon dalam penyewaan mobil, hotel, dan pusat perbelanjaan.

Training karyawan Hanya diperlukan sedikit training dalam upaya melayani

pelanggan Segera setelah terdapat keluhan dalam penerbangan, anggota kru

ditarik sementara dari sistem dan diberikan pelatihan. Anggota kabin dilepas

dan bertemu dengan ahli pelatihan tiga atau empat kali setahun, anggota kabin

senior bertemu setiap senin pagi untuk sesi pertukaran dan umpan balik

dengan personel pendukung layanan.

Penggunaan teknologi dalam melayani pelanggan Memanfaat teknologi

rendah dengan standarisasi dengan menerapkan inovasi yang mudah untuk

dilaksanakan Memanfaatkan teknologi yang lebih strategis untuk

meningkatkan mutu layanan

Tiket Tidak melayani pemesanan tempat duduk, Melayani

Skema harga yang sederhana sehingga hanya diperlukan sedikit training

karyawan Harga ditentukan secara kurang terbuka. Tiket dijual melalui mesin

penjualan tiket di beberapa bandara Pemesanan tiket dilayani melalui agen-

agen independen dan kantor maskapai menerapkan sistem reservasi dan

Page 23: Manajemen Strategi ; Kasus Southwest Airlines

23

check-in terkomputerisasi KRISCOM tahun 1991 diganti Abacus. Sistem

Abacus menawarkan para agen perjalanan bergam layanan termasuk reservasi

pesawat dan hotel, pengaturan di darat, dan berita perjalanan regional.

Check-in dan boarding pass Yang datang terlebih dahulu bebas memilih

tempat duduk Diatur menurut kelas yang diambil, dengan tempat yang

terpisah antara tempat duduk rokok dan nonrokok.

Hal ini menuntut lebih banyak waktu antara agen penjualan dengan kantor

maskapai dalam hal konfirmasi tempat duduk. Sedang pada SIA proses check-

in makin sederhana dan cepat. Boarding pass dan laberl bagasi sudah dicetak

secara otomatis pada check-in, dan sudah tercantum nomor kursi dan

informasi gerbang, dan permintaan khusus yang telah dikonfirmasikan. Di

gerbang boarding, para penumpang cukup menyelipkan boarding pass ke alat

pembaca di gerbang dan perangkat lunak DCS90 langsung memverifikasi

rincian check-in pada penumpang yang sedang boarding.

Layanan saat penerbangan Karena penerbangan jarak pendek ± 2 jam

penerbangan tidak memberikan makanan berat (meal) kecuali makanan ringan

Durasi penerbangan bervariasi : < 3 jam, 4-8 jam dan 9 jam, sehingga tetap

memberikan makanan berat disampaing makanan ringan dan daftar menu

diganti tak lebih 4 kali dalam setahun Menawarkan berbagai fasilitas seperti

koran, majalah, games untuk anak-anak atau orang dewasa, film dll SIA

berusaha menerapkan layanan berbasis teknologi agar para penumpang dapat

berkomunikasi udara ke darat dan menjadikan kabin sebagai kantor dan pusat

hiburan di udara.

Tingkat perputaran pesawat (waktu dari pesawat tiba hingga terbang kembali)

Maksimal 20 menit Lebih dari 45 menit

Utilitas pintu bandara dan penggunaan bandara Utilitas tertinggi dan

menggunakan bandara sekunder/cadangan Masih dibawah utilitas yang dapat

dicapai dan lebih mempergunakan bandara utama

Penggunaan yipe pesawat Hanya satu tipe pesawat yaitu aircraft Boeing 737

Beberapa tipe pesawat seperti Boeing 747, Airbus 310, Boeing 747-400.

Page 24: Manajemen Strategi ; Kasus Southwest Airlines

24

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

1. Southwest Airlines Corporation merupakan perusahaan penerbangan

yang didirikan di Texas melalui bisnis pelayanan pelanggan pada 18 Juni

1971. Dapat dikatakan Southwest ini merupakan perusahaan penerbangan

yang tersukses di Amerika Serikat. Southwest juga memiliki salah satu

dari rekor pelayanan pelanggan terbaik. Southwest memiliki penerapan

strategi yang berbeda dengan perusahaan penerbangan yang lain.

Penerapan strategi yang berbeda tersebut diantaranya: pendekatan yang

digunakan ialah short-haul atau trayek pendek dan pendekatan point-to-

point atau titik ke titik, tidak memiliki tempat duduk yang telah

dijatahkan, membayar awaknya menurut trayek, menggunakan bandara

yang kurang padat, reservasi online melaluisouthwest.com, pilot yang

direkrut tidak menjadi serikat nasional, petugas landasan yang lebih

sedikit, waktu penyelesaian lebih pendek, tingkat pergantian karyawan

lebih rendah, proses penyaringan karyawan baru dilakukan oleh masing-

masing karyawan di setiap posisi. Dengan penerapan strategi ini

Southwest dapat menjadi perusahaan penerbangan tersukses.

2. Pembentukan budaya spiritual di Southwest Airlines telah membuat

perusahaan itu menjadi salah satu perusahaan penerbangan dengan turn

over terendah, secara konsisten memiliki biaya tenaga kerja terendah per

jarak penerbangan, secara tetap mencatat waktu tiba yang lebih cepat dan

tingkat komplain yang lebih rendah dibandingkan pesaingnya, dan

terbukti merupakan perusahaan penerbangan yang paling konsisten dalam

hal keuntungan di industri penerbangan Amerika Serikat. Dengan

terbentuknya budaya spiritualitas di tempat kerja, diharapkan akan

Page 25: Manajemen Strategi ; Kasus Southwest Airlines

25

terbentuk karyawan yang happy, tahu dan mampu memenuhi tujuan

hidup. Karyawan yang demikian umumnya memiliki hidup yang

seimbang antara kerja dan pribadi,antara tugas dan pelayanan.

4.2. Saran

Perusahaan harus menerapkan strategi tambahan atau tindakan untuk

memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan pembangunan. Dengan cara

ini, perusahaan akan dapat berinovasi dan mengembangkan untuk lebih

memberikan pelayanan kepada konsumen dan mempertahankan loyalitas dan

patronase dari konsumen yang sudah ada.

1. Perusahaan dapat membuat adalah untuk meningkatkan daftar atas kota-

kota tujuan, meningkatkan pelayanan kepada kota-kota yang sudah

dilayani, dan meningkatkan jumlah pesawat yang ada (1998). Dengan ini,

perusahaan akan dapat meningkatkan pelayanan dan fasilitas dari

pesawat mereka. Selain itu, akuisisi pesawat baru akan menggantikan

yang lama, yang sudah ada. Pesawat baru dan ditingkatkan akan

membutuhkan perawatan yang kurang, sehingga berkontribusi terhadap

tujuan perusahaan untuk mengurangi biaya.

2. Southwest harus diperlukan untuk memodifikasi dan upgrade sebagian

besar perangkat lunak internal untuk menjamin bahwa sistem komputer

akan berfungsi dengan baik (1998). Inovasi perusahaan, seperti instalasi

dan penggunaan sistem informasi baru dan program perangkat lunak akan

memungkinkan perusahaan untuk mendorong komunikasi internal dan

eksternal yang lebih efektif. Hal ini juga akan membantu perusahaan

mempromosikan produk dan layanan kepada konsumen melalui website

dan lainnya iklan dan promosi berarti.

Page 26: Manajemen Strategi ; Kasus Southwest Airlines

26