manajemen sekolah bermutu dalam kajian

35
Manajemen Sekolah Bermutu Dalam Kajian Sekolah Standar Nasional Dan Rintisan Sekolah Berstandar Internasional I. Sekolah Berstandar Nasional A. Pendahuluan Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang dimilikinya. Sumberdaya manusia yang berkualitas akan mampu mengelola sumber daya alam dan memberi layanan secara efektif dan efisien untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, hampir semua bangsa berusaha meningkatkan kualitas pendidikan yang dimilikinya, termasuk Indonesia. Tujuan pendidikan tidak hanya mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia berilmu, cakap, dan kreatif saja tetapi juga sehat, Tingkatkan Mutu Pendidikan Indonesia

Upload: jerry-makawimbang

Post on 04-Jul-2015

155 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen Sekolah Bermutu Dalam Kajian

Manajemen Sekolah Bermutu Dalam

Kajian

Sekolah Standar Nasional Dan

Rintisan Sekolah Berstandar

Internasional

I. Sekolah Berstandar Nasional

A. Pendahuluan

Pendidikan adalah modal utama

bagi suatu bangsa dalam upaya

meningkatkan kualitas sumberdaya

manusia yang dimilikinya.

Sumberdaya manusia yang

berkualitas akan mampu mengelola sumber daya alam dan memberi

layanan secara efektif dan efisien untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat. Oleh karena itu, hampir semua bangsa berusaha

meningkatkan kualitas pendidikan yang dimilikinya, termasuk

Indonesia. Tujuan pendidikan tidak hanya mengembangkan potensi

peserta didik menjadi manusia berilmu, cakap, dan kreatif saja tetapi

juga sehat, mandiri, demokratis, bertanggung jawab, serta berakhlak

mulia. Untuk mewujudkan tujuan ini Pemerintah menetapkan standar

nasional pendidikan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah

Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan (SNP).

Dalam peraturan pemerintah ini dijelaskan bahwa Standar Nasional

Tingkatkan Mutu Pendidikan Indonesia

Page 2: Manajemen Sekolah Bermutu Dalam Kajian

Pendidikan meliputi : 1) standar isi, 2) standar kompetensi lulusan, 3)

standar proses 4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, 5)

standar sarana dan prasarana, 6) standar pengelolaan, 7) standar

pembiayaan, dan 8) standar penilaian pendidikan.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan pasal 11 menjelaskan bahwa beban belajar untuk

SMA/MA/SMLB, SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat pada jalur

pendidikan formal kategori mandiri dinyatakan dalam satuan kredit

semester/SKS. Beban belajar minimal dan maksimal bagi satuan

pendidikan yang menerapkan SKS ditetapkan oleh peraturan

menteri/Permen berdasarkan usul dari Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP). Pada ayat ini dijelaskan bahwa sekolah

khususnya SMA/MA/ SMLB, SMK/MAK atau bentuk lain yang

sederajat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu sekolah kategori

standar dan sekolah kategori mandiri. Pengkategorian ini didasarkan

pada tingkat terpenuhinya SNP. Oleh karenanya Pemerintah dan

Pemerintah Daerah berupaya agar sekolah/madrasah yang berada

dalam kategori standar meningkat menjadi sekolah/madrasah kategori

mandiri.

B. Terminologi SSN

Dua istilah (terminologi) sekolah standar nasional/SSN dan

sekolah kategori mandiri/SKM sepertinya muncul secara simultan

dalam persekolahan kita. Konsep pendiriannya juga sama, hanya saja

Tingkatkan Mutu Pendidikan Indonesia

Page 3: Manajemen Sekolah Bermutu Dalam Kajian

SKM dipakai untuk jenjang pendidikan lanjutan (SMA) ketika proyek

percontohan dilakukan pada tahun-tahun pertama.Kini sama-sama

digunakan dengan term SSN. Sebagaimana sekolah kategori standar,

bahkan sekolah bertaraf internasional, SSN/SKM juga menggunakan

kurikulum resmi yang ditetapkan oleh pemerintah, yakni kurikulum

tingkat satuan pendidikan/KTSP. KTSP yang dikembangkan oleh

masing-masing sekolah berbasis pada kompetensi.

Menurut Wilson (2001) paradigma pendidikan yang berbasis pada

kompetensi mencakup berbagai hal seperti kurikulum, pedagogi, dan

penilaian menekankan pada standar atau hasil. Hasil belajar yang

berupa kompetensi dicapai peserta didik melalui proses pembelajaran

yang dilaksanakan dengan menggunakan pedagogi yang mencakup

strategi mengajar atau metode mengajar. Tingkat keberhasilan

pembelajaran yang dicapai peserta didik dapat dilihat pada hasil ujian

atau tugas-tugas yang dikerjakan peserta didik. Suatu tipikal SKM itu

yakni pembelajarannya dibedakan pada tiga kategori: tatap muka,

tugas mandiri, dan penugasan mandiri nonterstruktur. Itu harus jelas

dan bisa diamati pada rencana pelaksanaan pembelajarannya (RPP)

secara eksplisit maupun inplisit. Di sinilah letak kemandiriannya bisa

terlihat. Saat kapan peserta didik mendapat bimbingan langsung oleh

pendidik (tatap muka), saat kapan ia harus berhadapan dengan

berbagai macam sumber belajar baik secara individual maupun

kelompok (tugas mandiri), dan saat kapan ia lebih jauh menggali dan

menggarap secara tekun tugas yang lebih luas dalam jangka waktu

Tingkatkan Mutu Pendidikan Indonesia

Page 4: Manajemen Sekolah Bermutu Dalam Kajian

lebih lama (penugasan mandiri nonterstruktur).

Hal itu sesuai dengan Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang

Standar Proses dan edaran yang dibuat Direktorat SMA yang telah

disosialisasikan pada kegiatan bimbingan dan teknis (bintek) KTSP

2008 di seluruh wilayah Indonesia. Permendiknas nomor 41 tahun

2007 dinyatakan bahwa kegiatan pembelajaran inti mencakup tiga hal,

yakni eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Artinya, bahwa kegiatan

inti itu mesti memperlihatkan adanya langkah-langkah kegiatan

penjajakan atau penjelajahan informasi seluas - luasnya tentang

materi/bahan ajar (eksplorasi). Kemudian, pada kegiatan inti juga

tampak adanya penggarapan yang sungguh-sungguh atau tekun atas

materi/bahan ajar yang telah ditemukan (elaborasi), untuk seterusnya

perlu langkah-langkah kegiatan pembenaran, penegasan, dan

pengesahan materi/bahan ajar yang telah didapatkan. Jadi, adanya

tuntutan pembelajaran yang mesti bisa menyikapi kegiatan tatap

muka, tugas mandiri, dan penugasan mandiri nonterstruktur di satu

sisi, dan harus pula bisa menyikapi kegiatan-kegiatan pembelajaran

yang mesti eksploratif, elaboratif, dan konfirmatif bukanlah sesuatu hal

yang menjadi ambivalen.

C. Pengertian SKM/SSN

1. Sekolah Kategori Mandiri (SKM)/Sekolah Standar Nasional (SSN)

adalah sekolah yang hampir atau sudah memenuhi standar

nasional pendidikan.

Tingkatkan Mutu Pendidikan Indonesia

Page 5: Manajemen Sekolah Bermutu Dalam Kajian

2. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem

pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Standar Nasional Pendidikan terdiri dari delapan

standar yaitu :

a. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi

yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan,

kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan

silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik

pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

b. Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan

lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

c. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang

berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan

pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.

d. Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria

pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental,

serta pendidikan dalam jabatan.

e. Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional

pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang

ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah,

perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain,

tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain,

yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran,

termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

Tingkatkan Mutu Pendidikan Indonesia

Page 6: Manajemen Sekolah Bermutu Dalam Kajian

f. Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang

berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan

kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan,

kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi

dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.

g. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen

dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku

selama satu tahun.

h. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional

pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan

instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.

D. Tantangan – Harapan

Eksistensi SSN/SKM agaknya menjadi tantangan baru buat

pengelolaan pendidikan di tanah air saat ini. Pemerintah pusat dan

pemerintah daerah seharusnya punya kesungguhan yang sama

dalam mewujudkannya. Entitas persekolahan SSN yang ”baru” ini

dilakukan dengan SKS dalam pengelolaannya. Paradigma serupa

juga telah duluan dilakukan pada sekolah akselerasi meskipun

mungkin sistem pengelolaan sekolah itu tidak diatur dengan

perundang-undangan yang lebih sistemik seperti SSN/SKM juga

sekolah berstandar internasional/SBI. Beban belajar peserta didik

yang dinyatakan dalam bentuk SKS, kemudian berimplikasi terhadap

pembelajaran tatap muka, tugas mandiri dan penugasan mandiri

Tingkatkan Mutu Pendidikan Indonesia

Page 7: Manajemen Sekolah Bermutu Dalam Kajian

nonterstruktur. Tentulah semua itu menuntut konsentrasi dan

kesungguhan semua pihak, mulai dari pemerintah daerah

(bupati/walikota, kepala dinas pendidikan), kepala sekolah, para

pendidik, masyarakat, dan peserta didik. Tanpa political will, sistem

pengelolaan yang kuat, sumber dana yang kuat, etos kerja para

pendidik yang sinergis, masyarakat yang sadar arti penting dan nilai

pendidikan, maka pelaksanaan SSN hanya akan ada dalam fantasi

belaka.

Bukankah sebelumnya kita pernah ”dihebohkan” sekolah-sekolah

berlabel plus, akselerasi, sekolah favorit, sekolah bertaraf

internasional. Namun gaung dari label-label yang hebat itu seringkali

hanya dicantolkan pada bangunan fisiknya semata, yang oleh

karenanya, biaya untuk memasukinya menjadi berlipat – lipat. Di sisi

lain, sejumlah masyarakat merasa kecewa dengan sistem pendidikan

yang secara inheren kemudian mereka mendirikan homeschooling

pula.Anggaran pendidikan yang menembus angka 20 persen dari

APBN 2009, kiranya bisa membuat SSN menjadi sistem persekolahan

yang futuristik di negeri ini

II. Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional

A. Pendahuluan

Pelaksanaan program RSBI merupakan tantangan yang tidak

ringan yang harus  dijawab oleh sekolah yang ditunjuk. Sekolah yang

Tingkatkan Mutu Pendidikan Indonesia

Page 8: Manajemen Sekolah Bermutu Dalam Kajian

memiliki banyak prestasi ini dalam lima tahun ke depan akan dikelola

dengan sebaik-baiknya sehingga bertaraf internasional, tentu

merupakan pekerjaan yang membutuhkan pemikiran ekstrakeras.

Semua komponen sekolah dengan manajemen kepala sekolah secara

bersama-sama telah mulai melakukan pembenahan. Pelatihan bahasa

Inggris dan ICT adalah menu pokok guru – guru. Kelas dengan ruang

ber-AC yang dilengkapi dengan komputer dan LCD juga merupakan

keharusan yang harus disiapkan. Gambaran sederhana pelaksanaan

RSBI adalah sekolah yang dalam proses pembelajarannya

menggunakan kurikulum adaptif dengan pendekatan multi metoda,

multi media dan berbasis ICT, juga menggunakan bahasa Inggris dan

bahasa Indonesia (bilingual) sebagai pengantar. Berikut merupakan

sekilas dasar pemikiran, mutu lulusan yang dikehendaki, program

yang akan dilaksanakan dan hal lain yang berkaitan dengan persiapan

menjelang pelaksanaan RSBI.

Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) adalah Sekolah

Standar Nasional (SSN) yang menyiapkan peserta didik berdasarkan

Standar Nasional Pendidikan (SNP) Indonesia dan bertaraf

Internasional sehingga diharapkan lulusannya memiliki kemampuan

daya saing internasional.

B. Landasan Hukum dan Prasyarat RSBI

1. Landasan Hukum RSBI

Tingkatkan Mutu Pendidikan Indonesia

Page 9: Manajemen Sekolah Bermutu Dalam Kajian

a. UU No. 20 Tahun 2003 ps 50 UUNo. 32 Tahun 2004 :

Pemerintahan Pusat dan Daerah

b. UU No 33 Tahun 2004 : Kewenangan Pemerintah (Pusat) dan

Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom

c. UU No. 25 Tahun 2000 : Program Pembangunan Nasional

d. PP NoTahun 2005 : Standar Nasional Pendidikan (SNP) ps 61

e. Permendiknas No. 22,23,24 Tahun 2006 : Standar Isi, SKL dan

Implementasinya

2. Prasyarat RSBI

1. Kurikulum Nasional (modifikasi)

2. Wajib mengikuti UN

3. Ujian Internasional (optional)

4. Proses Pembelajaran dan Manajemen (standar internasional)

5. Berbasis pada kultur Indonesia

6. Tidak eksklusif (semua aspek dikembangkan)

7. Merit sistem dalam penerimaan siswa (akses untuk siswa miskin

setara)

C. TUJUAN PROGRAM RSBI

1. Umum

a. Meningkatkan kualitas pendidikan nasional sesuai dengan

amanat Tujuan Nasional dalam Pembukaan UUD 1945, pasal

31 UUD 1945, UU No.20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS, PP

No.19 tahun 2005 tentang SNP( Standar Nasional Pendidikan),

Tingkatkan Mutu Pendidikan Indonesia

Page 10: Manajemen Sekolah Bermutu Dalam Kajian

dan UU No.17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional yang menetapkan Tahapan Skala

Prioritas Utama dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah ke-1 tahun 2005-2009 untuk meningkatkan kualitas

dan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan.

b. Memberi peluang pada sekolah yang berpotensi untuk

mencapai kualitas bertaraf nasional dan internasional.

c. Menyiapkan lulusan yang mampu berperan aktif dalam

masyarakat global.

2. Khusus

Menyiapkan lulusan yang memiliki kompetensi yang tercantum

di dalam Standar Kompetensi Lulusan yang diperkaya dengan

standar kompetensi lulusan berciri internasional.

RSBI/SBI adalah sekolah yang berbudaya Indonesia, karena

Kurikulumnya ditujukan untuk Pencapaian indikator kinerja kunci minimal

sebagai berikut :

1. menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ;

2. menerapkan sistem satuan kredit semester di SMA/SMK/MA/MAK ;

3. memenuhi Standar Isi; dan

4. memenuhi Standar Kompetensi Lulusan.

Selain itu, keberhasilan tersebut juga ditandai dengan pencapaian

indikator kinerja kunci tambahan sebagai berikut :

Tingkatkan Mutu Pendidikan Indonesia

Page 11: Manajemen Sekolah Bermutu Dalam Kajian

a. sistem administrasi akademik berbasis Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK) di mana setiap saat siswa bisa mengakses

transkripnya masing – masing ;

b. muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran

yang sama pada sekolah unggul dari salah satu negara anggota

OECD (Organization for Economic Co-operation and Development)

dan/ atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu

dalam bidang pendidikan; dan

c. menerapkan standar kelulusan sekolah/ madrasah yang lebih tinggi

dari Standar Kompetensi Lulusan. Adalah tidak benar kalau guru

Bahasa Indonesia harus menggunakan Bahasa Inggris dalam

memberikan pengantar pelajarannya, walaupun hal tersebut boleh

saja dilakukan, tetapi penggunaan Bahasa Inggris adalah untuk

pembelajaran mata pelajaran kelompok sains, matematika, dan inti

kejuruan saja, sebagaimana dalam Bagian Proses Pembelajaran

RSBI/SBI dinyatakan sebagai berikut: ‘’Mutu setiap SekolahStandar

Internasional dijamin dengan keberhasilan melaksanakan proses

pembelajaran yang efektif dan efisien.

Proses pembelajaran disesuaikan dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Keberhasilan tersebut

ditandai dengan pencapaian indikator kinerja kunci minimal, yaitu

memenuhi Standar Proses.’’ Selain itu, keberhasilan tersebut juga

ditandai dengan pencapaian indikator kinerja kunci tambahan sebagai

berikut :

Tingkatkan Mutu Pendidikan Indonesia

Page 12: Manajemen Sekolah Bermutu Dalam Kajian

a. proses pembelajaran pada semua mata pelajaran menjadi teladan

bagi sekolah/madrasah lainnya dalam pengembangan akhlak mulia,

budi pekerti luhur, kepribadian unggul, kepemimpinan, jiwa

entrepreneural, jiwa patriot, dan jiwa inovator;

b. Diperkaya dengan model proses pembelajaran sekolah unggul dari

salah satu negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang

mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan;

c. menerapkan pembelajaran berbasis TIK pada semua mata pelajaran;

d. pembelajaran mata pelajaran kelompok sains, matematika, dan inti

kejuruan menggunakan bahasa Inggris, sementara pembelajaran mata

pelajaran lainnya, kecuali pelajaran bahasa asing, harus

menggunakan bahasa Indonesia; dan

e. pembelajaran dengan bahasa Inggris untuk mata pelajaran kelompok

sains dan matematika untuk SD/MI baru dapat dimulai pada Kelas IV.

D. Asas – asal Pelaksanaan Kurikulum dan Pembelajaran RSBI

Asas – asas pelaksanaan kurikulum dan pembelajaran pada RSBI

meliputi :

1. Menggunakan kurikulum yang berlaku secara nasional dengan

mengadabtasi kurikulum sekolah di Negara lain.

2. Mengajarkan bahasa asing, terutama penggunaan bahasa Inggris,

secara terintegrasi dengan mata pelajaran lainnya. Metode

pengajaran dwi bahasa ini dapat dilaksanakan dengan 2 kategori

yakni Subtractive Bilingualism (beri penjelasan oleh penulis) dan

Tingkatkan Mutu Pendidikan Indonesia

Page 13: Manajemen Sekolah Bermutu Dalam Kajian

Additive Bilingualism, yang menekankan pendekatan Dual

Language.

3. Pengajaran dengan pendekatan Dual Language menekankan

perbedaan adanya Bahasa Akademis dan Bahasa Sosial yang

pengaturan bahasa pengantarnya dapat dialokasikan berdasarkan

subjek maupun waktu.

4. Menekankan keseimbangan aspek perkembangan anak meliputi

aspek kognitif (intelektual), aspek sosial dan emosional, dan aspek

fisik.

5. Mengintegrasikan kecerdasan majemuk (Multiple Intelligence)

termasuk Emotional Intelligence dan Spiritual Intelligence ke dalam

kurikulum.

6. Mengembangkan kurikulum terpadu yang berorientasi pada materi,

kompetensi, nilai dan sikap serta prilaku (kepribadian ).

7. Mengarahkan siswa untuk mampu berpikir kritis, kreatif dan analitis

, memiliki kemampuan belajar (learning how to learn) serta mampu

mengambil keputusan dalam belajar. Penyusunan kurikulum ini

didasarkan prinsip ”Understanding by Design” yang menekankan

pemahaman jangka panjang (”Enduring Understanding”).

Pemahaman

(Understanding) dilihat dari 6 aspek: Explain, Interpret, Apply,

Perspective, Empathy, Self Knowledge.

8. Kurikulum tingkatan satuan pendidikan dapat menggunakan sistem

paket dan kredit semester.

Tingkatkan Mutu Pendidikan Indonesia

Page 14: Manajemen Sekolah Bermutu Dalam Kajian

9. Dapat memberikan program magang untuk siswa SMA, MA dan

SMK.

10.Menekankan kemampuan pemanfaatan Information and

Communication Technology (ICT) yang terintegrasi dalam setiap

mata pelajaran.

E. Penjaminan Mutu pada RSBI meliputi :

1. Mutu Proses Pembelajaran

Terdapat pergeseran paradigma pendidikan dari mengajar ke

membelajarkan. Mengajar lebih menekankan pada kegiatan guru

dalam mentransformasikan ilmu atau materi kepada siswa, dan

siswa hanya sebagai pendengar, sedangkan pembelajaran lebih

menekankan pada proses kegiatan siswa yang aktif mencari,

menemukan sekaligus mempresentasikan temuan belajarnya.

Sekolah bertaraf Internasional diharapkan menerapkan azas-azas

pembelajaran aktif yang mengakses 5 pilar pendidikan (religious

awareness, learning to know, learning to do, learning to be, and

learning how to live together) dalam pengelolaan pembelajaran

dengan rincian seperti berikut :

a. Pendekatan yang digunakan berfokus pada siswa dengan

merangsang rasa ingin tahu dan motivasi intrinsik serta

partisipasi siswa (inquiry, investigation) sehingga ide

pembelajaran dapat datang dari siswa.

Tingkatkan Mutu Pendidikan Indonesia

Page 15: Manajemen Sekolah Bermutu Dalam Kajian

b. Siswa membangun pengetahuannya sendiri, bukan dibentuk

oleh orang lain (constructivism).

c. Guru berperan sebagai fasilitator, sehingga tercipta interaksi

Guru-siswa, siswa dengan siswa, siswa dengan guru, terjadi

komunikasi multi arah, sikap guru terhadap siswa harus

menimbulkan rasa nyaman, penyusunan kelas dapat dibuat

dengan 2 macam pengelompokan seperti kelas dengan 1

kelompok umur (Single Age), Kelas dengan 2 kelompok umur

(Multiage)

d. Pembelajaran melayani semua anak termasuk anak dengan

kebutuhan khusus ( special needs ) secara terbatas (program

inklusi), pendekatan yang digunakan menekankan adanya

keragaman kompetensi, intelligence, agama, minat.

e. Menekankan pada pemahaman siswa bukan hafalan dan

sekedar mengejar target pembelajaran maupun bahan ujian,

tetapi berorientasi pada aktivitas dan proses.

f. Mengembangkan model-mdel pembelajaran yang konstruktif,

inovatif seperti cooperative learning, pembelajaran berbasis

masalah, dan contextual teaching and learning.

g. Memanfaatkan berbagai sumber belajar (lingkungan, nara

sumber, dan penunjang belajar lainnya) tidak hanya dari guru.

h. Materi pembelajaran disesuaikan dengan tingkat perkembangan

siswa

Tingkatkan Mutu Pendidikan Indonesia

Page 16: Manajemen Sekolah Bermutu Dalam Kajian

i. Memberikan kesempatan pada siswa untuk memilih (intelligent

choice) seperti dalam pemilihan proyek yang akan dikerjakan,

gaya belajar, cara menyelesaikan soal, minat dalam batasan

tertentu. Dalam mengakomodasi keragaman, pengajaran materi

dapat diberikan berbeda-beda, umumnya 3 tingkatan/macam,

sesuai dengan kebutuhan siswa. Praktek yang umumnya

disebut Differentiated Instruction ini menyebabkan tugas yang

diberikan kepada siswa juga dapat berbeda yang antara lain

berupa Tiered Assignments serta tehnik diferensiasi lainnya.

Untuk siswa berkebutuhan khusus (special needs) dapat

dibuatkan program pembelajaran individu (Individual

Educational Program/IEP).

j. Siklus pembelajaran dapat dimulai dari tahapan Exposure, Mini

Lesson, Workshop dan Assessment. Siklus ini dapat berulang di

setiap tahap sesuai dengan kebutuhan siswa.

k. Menciptakan dan memelihara berbagai lingkungan yang

kondusif untuk siswa belajar seperti; penataan ruangan, materi

pembelajaran, rasio guru siswa 1:12 sampai dengan 1:24.

2. Mutu Kompetensi Lulusan

Standar kompetensi lulusan yang mampu bersaing di level

internasional. Dengan indikator pencapaian :

a. Siswa yang mempunyai integritas moral yang tinggi, beragama,

jujur, pemecah masalah, mampu mengidentifikasi,

mendifinisikan, dan menganalisa persoalan, mampu

Tingkatkan Mutu Pendidikan Indonesia

Page 17: Manajemen Sekolah Bermutu Dalam Kajian

menformulasikan alternatif-alternatif pemecahan dengan

menggunakan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai hidup,

mampu membuat pilihan yang tepat dari alternatif-alternatif

tersebut dan kemudian mengembangkan strategi untuk

pelaksanaan dan penilaian dari hasil pilihan tertsebut

b. Pembelajar sepanjang hidup yang mandiri yang diperlihatkan

dengan kemampuan mencari, mengorganisasikan dan

memproses informasi untuk kepentingan kini dan nanti.

c. Lulusan RSBI harus mempunyai pribadi yang bertanggung

jawab terhadap tugas yang diberikan yang ditunjukkan dengan

kesediaan menerima tugas, menentukan standar dan strategi

yang tepat menyelesaikan tugas tersebut, juga secara konsisten

bekerja menyelesaikan tugas tersebut, sert mampu

mempertanggungjawabkan hasilnya.

d. Lulusan RSBI diharapkan juga bisa menjadi pemikir yang

kreatif, siswa yang berani berspekulasi dengan meneliti dan

mensintesakan cara-cara yang belum pernah dicoba untuk

melahirkan ide baru.

e. Sebagai ciri lulusan sekolah berstandar internasional lulusan

sekolah ini mampu menjadi komunikator yang efektif dan efisien

dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa internasional

yaitu bahasa Inggris)

f. Sekolah ini juga diharapkan mampu mencetak lulusan yang

memiliki pribadi yang memahami dirinya sendiri sebagai hasil

Tingkatkan Mutu Pendidikan Indonesia

Page 18: Manajemen Sekolah Bermutu Dalam Kajian

dari penilaian diri terhadap kepercayaan, perasaan, sikap, dan

nilai-nilai yang dimilikinya dan hubungan dirinya dengan

lingkungannya

g. Siswa tidak hanya akan dicetak menjadi pribadi yang mandiri

namun juga harus mampu bekerjasama dengan orang lain baik

sebagai anggota kelompok atau pemimpin kelompok

h. Tidak dapat dipungkiri bahwa persaingan di era global sarat

dengan kompetensi ICT sehingga lulusan RSBI harus

mempunyai keterampilan menggunakan sarana ICT untuk

menunjang studinya.

i. Perpustakaan konvensional yang dikembangkan menjadi

perpustakaan elektronik (Digital electronic) akan selalu menjadi

media yang dekat dengan anak karena siswa diharapkan

mempunyai kebiasaan membaca dan menulis yang baik dan

sekaligus pembaca dan penulis yang baik

j. Sebagai syarat dari pemerintah bahwa setiap siswa SMA harus

menempuh Ujian Nasional maka siswa RSBI harus menguasai

materi pelajaran yang ditunjukkan dengan kelulusan Ujian

Nasional.

k. Sebagai pribadi yang harus berdampingan dalam masyarakat

lulusan sekolah ini diharapkan mempunyai kepedulian terhadap

lingkungan sosial, fisik, dan kultural

Tingkatkan Mutu Pendidikan Indonesia

Page 19: Manajemen Sekolah Bermutu Dalam Kajian

l. Wujud dari seseorang mempunyai kompetensi dan kemampuan

siswa diharapkan mampu menghasilkan karya yang berkaitan

dengan IPTEK, seni, sosial, atau hal positif yang lain.

Hal – hal lain mengenai standar kelulusan antara lain :

a) Standar kelulusan menekankan pada semua aspek seperti

spiritual, norma, sosial, emosional selain akademik.

b) Standar akademik menekankan pada pemahaman materi

belajar, bukan pada pengumpulan nilai, yang harus didukung

oleh berbagai bukti otentik.

c) Kelulusan berdasarkan pada analisa individu yang

menggunakan pertimbangan profesional guru dan sekolah.

d) Kualitas lulusan dipersiapkan mampu bersaing secara global

baik dari segi pengetahuan maupun kompetensi berkomunikasi

dengan tetap mempertahankan budaya Indonesia.

e) Terdapat standar minimal pendukung yang harus dipenuhi

siswa yang dapat berupa; projek dan makalah/tulisan,

Community Service project (pengabdian pada

masyarakat),program magang untuk SMA,MA dan SMK, serta

kehadiran.

f) Kualitas lulusan yang dihasilkan dapat diterima di sekolah-

sekolah Internasional di dunia berdasarkan: kemampuan

bahasa Inggris yang dimiliki siswa, tipe laporan standar

internasional, benchmark standar Internasional, dapat

bekerjasama dengan lembaga internasional.

Tingkatkan Mutu Pendidikan Indonesia

Page 20: Manajemen Sekolah Bermutu Dalam Kajian

3. Mutu Ketenagaan

a. Tenaga pendidik memiliki kualifikasi minimal S1, mampu

berbahasa Inggris, memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi

kepribadian, kompetensi social dan kompetensi professional.

b. Seleksi tenaga pendidik dilakukan secara professional oleh

tenaga ahli dalam bidang sumber daya manusia (Human

Resources Departement) yang dapat dilakukan dengan

tahapan: wawancara awal,Class observation, Behavioral

interview ,Behavioral test,English test (TOEFL dan

conversation), Micro teaching and discussion,Tes kesehatan.

c. Performance management dilakukan secara berkelanjutan dan

berkesinambungan sebagai dasar untuk pengembangan SDM

lebih lanjut dengan instrumen khusus berdasarkan standar

Teaching Effectiveness.

d. Pengelolaan Sumber Daya Manusia berdasarkan Kompetensi

(Competency-based Human Resorces System)

4. Mutu Sarana Dan Prasarana

Sarana dan Prasarana yang dapat memenuhi kebutuhan

belajar siswa berdasarkan cara kerja otak dan standar

internasional, terdiri dari ruangan beserta kelengkapannya, yaitu :

a. Ruang Belajar yang kondusif meliputi luas , pencahayaan,

temperatur, tingkat kebisingan.

b. Tempat bermain

c. Laboratorium

Tingkatkan Mutu Pendidikan Indonesia

Page 21: Manajemen Sekolah Bermutu Dalam Kajian

d. Perpustakaan

e. Fasilitas olah raga

f. Fasilitas kesenian

g. Ruang Guru

h. Ruang konseling

i. Ruang pertemuan siswa

j. Ruang serbaguna

k. Kantin

l. Klinik

m. Ruang ibadah

n. Ruang kepala sekolah dan administrasi

o. Fasilitas internet di setiap ruang kelas dan WiFi di seluruh

sekolah untuk memudahkan akses internet. Setiap siswa

tingkatan SMA /SMK menggunakan laptop secara individu

dalam mengerjakan tugas sekolah.

p. Ruang terapi untuk special needs

q. Toilet

r. Ruang khusus lainnya sesuai dengan kebutuhan

5. Mutu Pembiayaan

a. Sumber dana diperoleh dari dana investasi pemilik dan

pembayaran uang sekolah siswa untuk jenis sekolah swasta;

serta dapat bervariasi dari sumber lainnya,pemerintah dan

Tingkatkan Mutu Pendidikan Indonesia

Page 22: Manajemen Sekolah Bermutu Dalam Kajian

b. masyarakat untuk jenis sekolah negeri.Pengalokasian dana

dikategorikan ke dalam : Pengeluaran operasional rutin dan non

rutin, pengeluaran investasi untuk pengembangan sekolah.

c. Pengelolaan keuangan dilakukan secara profesional:

transparan, efisien, akuntabel dengan diperiksa oleh akuntan

publik

6. Mutu Penilaian

a. Tujuan utama penilaian untuk memantau perkembangan hasil

belajar siswa secara individu dan berkesinambungan bukan

untuk mengkategorikan siswa sehingga tidak membandingkan

prestasi antar siswa.

b. Penilaian dilakukan dengan menggunakan prinsip Pedoman

Acuan Kriteria (PAK) dengan memperhatikan aspek: otentik

yang artinya penilaian relevan sesuai dengan potensi masing-

masing siswa dan relevan dengan dunia nyata. Keseimbangan

dengan memperhatikan produk, proses dan progres.

c. Penilaian dilakukan sesuai dengan kriteria belajar yaitu kriteria

produk, kriteria proses dan kriteria progress. Kriteria produk

berfokus pada apa yang siswa tahu dan bisa lakukan pada saat

tertentu. Kriteria proses berfokus pada bagaimana siswa

mencapai perfomansi bukan pada hasil akhir. Kriteria progres

berfokus pada tingkat pencapaian

d. Penilaian dilakukan dengan mengacu pada tujuan pembelajaran

bukan dengan prestasi siswa lainnya

Tingkatkan Mutu Pendidikan Indonesia

Page 23: Manajemen Sekolah Bermutu Dalam Kajian

e. Penilaian dilakukan secara berkesinambungan dengan

menggunakan berbagai teknik dan instrumen seperti rubrik,

observasi harian, performance task dan tes tertulis (paper and

pencil)

f. Pembelajaran didasarkan atas pencapaian ketuntasan belajar

siswa (mastery learning) maka laporan yang dikeluarkan

sekolah dapat berupa: Laporan Narasi,Laporan Perkembangan

Siswa per individu yang diterima secara internasional.

F. Tahap Pengembangan Dan Program Prioritas RSBI

1. Tahap Pengembangan RSBI

Tahap pengembangan Rintisan SMA Bertaraf Internasional

ada 3 tahap, yaitu :

1. tahap Pengembangan (3 tahun pertama);

2. tahap Pemberdayaan (2 tahun; tahun ke-4 an 5); dan

3. tahap Mandiri (tahun ke-6).

Pada tahap pengembangan yaitu tahun ke-1 sampai dengan

ke-3 sekolah didampingi oleh tenaga dari lembaga professional

independent dan/atau lembaga terkait dalam melakukan persiapan,

penyusunan dan pengembangan kurikulum, penyiapan SDM,

modernaisasi manajemen dan kelembagaan, pembiayaan, serta

penyiapan sarana prasarana. Sedangkan pada tahap

pemberdayaan yaitu tehun ke-4 dan ke-5 adalah sekolah

melakasanakan dan meningkatkan kualitas hasil yang sudah

Tingkatkan Mutu Pendidikan Indonesia

Page 24: Manajemen Sekolah Bermutu Dalam Kajian

dikembangkan pada tahap pendampingan, oleh karena itu dalam

proses ini hal terpenting adalah dilakukannya refleksi terhadap

pelaksanaan kegiatan untuk keperluan penyempurnaan serta

realisasi program kemitraan dengan sekolah mitra dalam dan luar

Negeri serta lembaga sertifikasi pendidikan internasional. Pada

tahap mandiri pada tahun ke-6 adalah sudah sekolah sudah

berubah predikatnya dari rintisan bertaraf internasional (RSBI)

menjadi Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) dengan catatan

semua profil yang diharapkan telah tercapai. Sedangkan apabila

profil yang diharapkan mulai dari standar isi dan standar

kompetensi lulusan, SDM (guru, kepala sekolah, tenaga

pendukung), sarana prasarana, penilaian, pengelolaan,

pembiayaan, kesiswaan, dan kultur sekolah belum tercapai, maka

dimungkinkan suatu sekolah RSBI akan terkena passing - out.

G. PROGRAM PRIORITAS RSBI

1. Adaptasi kurikulum yang setaraf kurikulum Internasional

2. Pengembangan materi dan metode yang bervariasi

3. Pendampingan /outsourcing

4. Sistem Remedial Yang Terkontrol

5. Peningkatan kemampuan guru berbahasa Inggris

6. Kegiatan ekstra yang mendukung bahasa Inggris

7. Peningkatan kemampuan memecahkan soal secara mandiri

8. Peningkatan kemampuan guru mengajar dengan berbagai media

Tingkatkan Mutu Pendidikan Indonesia

Page 25: Manajemen Sekolah Bermutu Dalam Kajian

9. Kegiatan ekstra yang mendukung siswa berkarya

Dukungan dari masyarakat, pemerintah Kabupaten, pemerintah propinsi

akan selalu bersinergi sehingga dambaan bahwa akan ada sekolah negeri

yang terjangkau dengan sertifikasi internasional akan segera terwujud.

Tingkatkan Mutu Pendidikan Indonesia