manajemen risiko usaha pada tender lokomotif di pt. …

44
MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. INKA (Persero) SUKOROTO NRP. 9109201511 DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Ir. Suparno, MSIE

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF

DI PT. INKA (Persero) SUKOROTO

NRP. 9109201511 DOSEN PEMBIMBING

Prof. Dr. Ir. Suparno, MSIE

Page 2: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

PERENCANAAN MANAJEMEN

RISIKO USAHA DALAM PROSES

TENDER

Membuat produk baru, dapat menyebabkan terjadinya

kesalahan perhitungan dalam perencaan jadwal

pelaksanaan, yang merupakan risiko tinggi atas terjadinya

pembengkaan biaya (Ayu, 2010)

Akan terjadi pula penetapan lingkup kerja yang tidak

lengkap, tidak sesuai gambar dan spesifikasi, yang

merupakan salah satu faktor penyebab besar atas

terjadinya pembengkaan biaya

(Saputra & Wiranatha, 2009)

Menyusun dokumen penawaran tender adalah bagian pekerjaan yang penting dan juga kritis bagi kontraktor, karena dalam jangka

waktu yang singkat mereka harus mampu mengambil

berbagai keputusan berisiko untuk menentukan dokumen

penawaran tender (Kristiawan, 2006)

sDalam berbagai penelitian membuktikan, bahwa faktor

risiko paling besar yang ditanggung kontraktor adalah pada saat awal penyusunan dokumen penawaran tender

(Sutadi, 2009)

I. PENDAHULUAN

Page 3: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Kebutuhan lokomotif tinggi, tetapi tender terbuka dan kemampuan

PT. INKA yang terbatas dapat mendatangkan risiko yang harus

dikelolah, yaitu risiko usaha

• Program baru • Spesifikasi teknis • Penyusunan ruang lingkup

• Sumber dana APBN • Tender sesuai Perpres

54/2010

• Pengalaman terbatas • Pemilihan Teknologi • Pengalaman dan kualifikasi

tenaga kerja • Kapasitas produksi

• Kinerja peralatan • Pemilihan metode kerja

• Mitra kerja • Terbatas, sumber informasi

komponen dan harga terbatas

RISIKO USAHA

Page 4: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

Permasalahan yang akan diteliti adalah : 1. Mengidentifikasi risiko usaha yang akan dialami

PT. INKA (Persero) dalam mengikuti tender lokomotif dan jika dapat memenangkan tender;

2. Menganalisis kemungkinan, dampak, dan risiko yang akan terjadi;

3. Merencanakan tindakan yang dilakukan untuk mengurangi besarnya risiko yang terjadi.

I. PENDAHULUAN 2. Perumusan Masalah

Page 5: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

Tujuan penelitian merencanakan kegiatan manajemen risiko, meliputi: Mengidentifikasi risiko yang

terjadi; Mendapatkan besarnya risiko

berdasar nilai kemungkinan dan dampak dari masing-masing risiko; Menganalisis risiko yang

terjadi; Mengevaluasi risiko untuk

dapat merencanakan perlakuan terhadap masing-masing risiko.

MENENTUKAN KONTEKS

PERLAKUAN RISIKO

KOMUNIKASI DAN

KONSULTASI

MONITORING DAN

KOMUNIKASI

ASSESMENT RISIKO

IDENTIFIKASI RESIKO

ANALISIS RISIKO

EVALUASI RISIKO

I. PENDAHULUAN 3. Tujuan Penelitian

Page 6: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

I. PENDAHULUAN 4. Manfaat Penelitian

5. Batasan Permasalahan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat melakukan identifikasi dan analisis risiko usaha, membuat rencana perlakuannya, sehingga dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan dalam proses pengadaan lokomotif di PT. INKA (Persero).

Penelitian dilakukan pada kegiatan manajemen risiko usaha atas tender lokomotif;

Penelitian dilakukan di PT. INKA (Persero); Selama penelitian berlangsung tidak ada

perubahan kebijakan perusahaan.

Page 7: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

I. PENDAHULUAN 6. Asumsi Dalam Penelitian

Tender dilakukan oleh Kementerian Perhubungan melalui Satuan Kerja Pengembangan Sarana Perkeretaapian dengan sumber pendanaan dari Anggaran dan Belanja Negara; Proses tender dilakukan sesuai ketentuan

Peraturan Presiden Nomor : 54 tahun 2010; Dokumen tender yang akan dibuat sama

dengan dokumen tender pada tahun 2011

Page 8: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

I. PENDAHULUAN 7. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan Pada bab ini dijelaskan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penulisan, batasan permasalahan dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka Berisi tentang uraian konsep manajemen risiko dan pendekatan teoritis yang akan dijadikan sebagai dasar acuan dalam penelitian.

Bab III Metodologi Penelitian Menjelaskan tentang tahapan yang dilakukan selama penelitian.Tahapan-tahapan tersebut merupakan kerangka kerja dalan pelaksanaan penelitian.

Page 9: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

I. PENDAHULUAN 7. Sistematika Penulisan

Bab IV Pengumpulan Dan Pengolahan Data Berisi data-data yang dikumpulkan. Data tersebut diolah sesuai kebutuhan manajemen risiko

Bab V Analisa dan Pembahasan Terhadap data yang ada dilakukan analisa untuk mendapatkan data dan informasi baru. Berdasarkan data yang dikumpulkan dan analisa data tersebut dapat diketahui beberapa hal yang menjadi tujuan penulisan.

Bab VI Kesimpulan Dan Saran Kesimpulan, berisi tentang kesimpulan dari analisa data yang ada dan saran berdasar hasil penelitian

Page 10: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

0-10 thn; 0%

11-20 thn; 0% 21-30

thn; 40%

31-40 thn; 27%

>40 thn; 33%

Dalam rangka peningkatan aksesbilitas pelayanan angkutan perkeretaapian, telah dibuat rencana strategis Direktorat Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan untuk periode tahun 2010 – 2014. Total kebutuhan lokomotif adalah 100 unit. Kebutuhan tersebut didasarkan jumlah lokomotif yang ada dan kebutuhan lokomotif untuk pemenuhan pelayanan umum. Aset pemerintah yang dikelolah PT. KAI, saat ini : 100% berumur diatas 20 tahun, 60 % berumur diatas 30 tahun, 33% berumur diatas 40 tahun

Prosentase jumlah lokomotif berdasarkan usia

(Data Aset Sarana Dan Fasilitas Tahun 2011, PT. Kereta Api (Persero), 2011)

II. TINJAUAN PUSTAKA 1. Kebutuhan Pengadaan Lokomotif

Page 11: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

II. TINJAUAN PUSTAKA 2. Proses Pengadaan

PRAKUALIFIKASI * Administrasi * Kemampuan/kualifikasi

PENAWARAN * Administrasi * Spesifikasi teknis * Lingkup Kerja * Jadwal * Harga

NEGOSIASI * Adminstrasi * Spesifikasi teknis * Lingkup Kerja * Jadwal * Harga

KONTRAK * Administrasi * Spesifikasi teknis * Lingkup Kerja * Jadwal * Harga

Sumber : Peraturan Pemerintah Nomor : 54 tahun 2010

Page 12: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

II. TINJAUAN PUSTAKA 3. Manajemen Risiko

MENENTUKAN KONTEKS

PERLAKUAN RISIKO

MONITORING DAN

KOMUNIKASI

ASSESMENT RISIKO

IDENTIFIKASI RESIKO

ANALISIS RISIKO

EVALUASI RISIKO

KOMUNIKASI DAN

KONSULTASI

Sumber : Susilo & Kaho, 2009

Page 13: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

II. TINJAUAN PUSTAKA 3. Manajemen Risiko

KONTEKS • Menentukan kebijakan umum yang ditentukan sebagai dasar

pelaksanaan kegiatan manajemen risiko

IDENTIFIKASI RISIKO

• Melakukan identifikasi risiko • Mencari penyebab terjadinya risiko

ANALISIS RISIKO • Membuat perhitungan risiko berdasarkan nilai kemungkinan dan

dampaknya

EVALUASI RISIKO • Membuat daftar risiko berdasarkan besarnya risiko, untuk

mendapatkan prioritas sebagai dasar perlakuan yang dibutuhakan

PERLAKUAN RISIKO

• Merencanakan perlakuan (tindakan) atas risiko yang terjadi

MONITORING & KOMUNIKASI

• Melakukan monitoring dan review untuk diiformasikan kepada pihak terkait dalam proses manajemen risiko

Page 14: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

II. TINJAUAN PUSTAKA 4.1. Risiko Usaha

Sumber: Asiyanto, 2008

Risiko bukan keuangan (non financial risk), terjadinya kerugian/kehilangan financial akibat terjadinya ketidakpastian elemen dalam perusahaan, seperti : orang, proses, sistem, dan sejenisnya (micro perspective), dan akibat ketidakpastian dari kondisi eksternal perusahaan, seperti : kebijakan pemerintah, lingkungan industri, lingkungan internacional, sosial, dan sejenisnya (macro perspective)

Risiko keuangan (financial risk) , terjadinya kerugian/kehilangan financial akibat terjadinya perubahan nilai harta yang dijual (market risk), kegagalan dari tagihan atas piutang (credit risk), kegagalan dalam menjalankan operasi perusahaan (operational risk), dan diakibatkan oleh hilangnya peluang bisnis karena turunnya reputasi perusahaan (reputation risk)

Risiko usaha adalah potensi terjadinya suatu keadaan/peristiwa/kejadian, dalam pelaksanaan proses kegiatan usaha, yang akan berdampak

negatif terhadap sasaran usaha yang telah

ditetapkan

Page 15: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

RISIKO USAHA

RISIKO USAHA KONTRAKTOR

RISIKO PEMASARAN

RISIKO PRODUKSI

RISIKO SUMBER DAYA

RISIKO USAHA INVESTASI

DLL

II. TINJAUAN PUSTAKA 4.2. Risiko Usaha Kontraktor

Sumber: Asiyanto, 2008

Page 16: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

PERUMUSAN MASALAH DAN

STUDI PUSTAKA

PENGUMPULAN DAN

PENGOLAHAN DATA

ANALISA DAN PEMBAHASAN

KESIMPULAN DAN SARAN

III. METODOLOGI PENELITIAN Tahap Pelaksanaan

Page 17: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

III. METODOLOGI PENELITIAN Tahap Pelaksanaan

Mulai

Identifikasi Permasalahan

Perumusan permasalahan, tujuan penulisan, manfaat penulisan, batasan masalah

Studi Pustaka : a. Proses Pengadaan b. Manajemen Risiko c. Manajemen Risiko Usaha

Pengumpulan data : a. Mengumpulkan data dan informasi terkait kegiatan pencapaian target

pemasaran b. Wawancara interaktif untuk mendapatkan identifikasi risiko, analisis risiko,

evaluasi risko dan perlakuan risiko

Analisa data: Analisa data atas data yang sudah dikumpulkan dan diolah sebelumnya

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Tahap Perumusan Masalah dan Studi Pustaka

Tahap Pengumpulan & Pengolahan Data

Tahap Analisa Data

Tahap Kesimpulan dan Saran

Page 18: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

IV. PENGUMPULAN DATA 1. Tinjauan Umum Obyek Penelitian

DIREKTORATADMINISTRASI &

KEUANGAN

DIVISIPENGEMBANGAN

BISNISDIVISI

TEKNOLOGI

DIVISILOGISTIK &

RENDAL PRODUKSI

RENDAL PRODUKSI

PENGEMBANGANBISNIS

KERETA API

PENGEMBANGANBISNIS

TRANSPORTASI

PEMASARAN PROYEK SWASTA &

EKSPOR

PROGRAM KEMITRAAN &

BINA LINGKUNGAN

AKUNTANSI

DIVISIKEUANGAN

DIVISIPEMASARAN PRODUK

& JASA KA

PEMASARANPROYEK

PEMERINTAHKEUANGAN LOGISTIK

DIREKTORATKOMERSIAL

DIREKTORATPRODUKSI & TEKNOLOGI

FABRIKASI

FINISHING

PEMELIHARAAN & K3LH

DIREKORATUTAMA

BOARD OF DIRECTOR

DIVISIPRODUKSI

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA

MANUSIA

PERSONALIA&

UMUM

DIVISISUMBER DAYA

MANUSIA

SEKRETARIS PERUSAHAAN

SISTEM MANAJEMEN KUALITAS &

PRODUKTIFITAS

PURNA JUAL

PENGENDALIAN KUALITAS

DIVISIDAL KUALITAS &

PURNA JUAL

SATUAN PENGAWAS INTERN

PROYEK EPC

SERVICE & RETAIL

RISK MANAGEMENT

DESAIN

LITBANG & REKAYASA

TEKNOLOGI PRODUKSI

KOORDINATORPROGRAM

1. Bergerak dalam industri kereta api, desain, produksi, perawatan, EPC, dan konsultasi sistem transportasi kereta api.

2. Struktur organisasi disesuaikan dengan kebutuhan dan orientasi bisnis perusahaan

Page 19: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

IV. PENGUMPULAN DATA 1. Tinjauan Umum Obyek Penelitian Prosedur Penyusunan Dokumen Penawaran Sesuai dengan sistem manajemen ISO 9001 yang diterapkan di PT. INKA (Persero), proses penyusunan dokumen tender adalah salah satu kegiatan perusahaan atas peluang-peluang tender pengadaan sarana kereta api. Prosedur tersebut tertuang dalam buku Operational Procedure sistem manajemen ISO 9001.

Alur Pembuatan Dokumen Tender

Page 20: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

IV. PENGUMPULAN DATA 1. Tinjauan Umum Obyek Penelitian

Profile Responden 1. Agung Sedayu ST. MT. Kepala Divi Produk dan Jasa Kereta Api; 2. Drs. Nazuar Manajer Pemasaran Proyek Pemerintah; 3. Chandra AS, ST. Asisten Manajer pemasaran proyek Pemerintah; 4. Ir. Bayu Waskita MT. Manajer Litbang dan Rekayasa, Divisi Teknologi. Pejabat tersebut diatas mempunyai tanggung jawab untuk menyusun dokumen penawaran, termasuk membuat analisa kemampuan dan risiko usaha perusahaan dalam mengikuti tender-tender yang di lakukan oleh pemerintah. Mengingat banyaknya materi, wawancara dilakukan secara bersambung dari tanggal 12 sampai dengan 28 Desember 2011. Hasil wawancara beserta data-data yang didapat tertuang dalam berita acara sebagaimana pada lampiran-2

Page 21: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

IV. PENGUMPULAN DATA 1. Tinjauan Umum Obyek Penelitian Prosedur Penyusunan Dokumen Penawaran Sesuai dengan sistem manajemen ISO 9001 yang diterapkan di PT. INKA (Persero), proses penyusunan dokumen tender adalah salah satu kegiatan perusahaan atas peluang-peluang tender pengadaan sarana kereta api. Prosedur tersebut tertuang dalam buku Operational Procedure sistem manajemen ISO 9001.

Alur Pembuatan Dokumen Tender

Page 22: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

IV. PENGUMPULAN DATA 2. Penentuan Konteks

Penentuan konteks digunakan untuk memberi pemahaman atas data dan informasi terkait dengan kegiatan manajemen risiko, meliputi : penentuan konteks, metode identifikasi risiko, penentuan skala kemungkinan dan dampak untuk proses analisis risiko, evaluasi risiko, dan dan kriteria lain yang digunakan untuk proses manajemen risiko. 1. Metode Identitikasi Risiko Sesuai dengan dasar tinjauan pustaka identifikasi dilakukan dengan menggunakan metode Risk Breakdown Structure (RBS) dengan klasifikasi risiko usaha dengan menetapkan risiko pemasaran, risiko produksi, dan risiko sumber daya pada risiko level-1. 2. Analisis Dalam penentuan konteks ini disepakati untuk analisis risiko dengan 2 tahap, yaitu : Tahap – I, menghitung risiko berdasar nilai kemungkinan (likelihood) dan dampak (impact) risiko Tahap – II, menghitung RRL terhadap risiko-risiko yang mempunyai peringkat berat dan sedang.

Page 23: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

IV. PENGUMPULAN DATA 2. Penentuan Konteks

Tabel 4.1. Nilai Skala Kemungkinan

Kriteria Nilai Uraian

Sangat kecil 0,1 Hampir tidak mungkin terjadi

Kecil 0,3 Kemungkinan kecil terjadi

Sedang 0,5 Dapat terjadi, dapat juga tidak, kemungkinan fifty-fifty

Besar 0,7 Besar kemungkinannya terjadi

Sangat besar 1 Hampir pasti terjadi

Dampak Uraian

Kriteria Nilai Biaya kerugian Waktu/Keterlambatan

Sangat ringan

0,05 Rp. < 823 juta Kurang dari 20 hari

Ringan 0,1 Rp. 823 jt s/d 1.234 jt Antara 21 sampai 30 hari

Sedang 0,2 Rp. 1.234 jt s/d 1.646 jt Antara 31 sampai 40 hari

Berat 0,4 Rp. 1.646 jt s/d 2.057 jt Antara 41 sampai 50 hari

Ekstrem 0,08 Rp. > 2.057jt Lebih dari 50 hari

Catatan : Perkiraan nilai kontrak Rp. 41.137.640.000

Page 24: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

IV. PENGUMPULAN DATA 2. Penentuan Konteks

Gambar 4.2. Peringkat Risiko

Page 25: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

IV. PENGUMPULAN DATA 3.a. Identifikasi Risiko

Tabel 4.3. Identifikasi Risiko

No Identifikasi Risiko Level-1 Level-2 Level-3

1 Pemasaran Penjualan Tidak diundang Tender Gagal dalam PQ Gagal dalam Penawaran Gagal dalam negosiasi Proyek ditunda atau perubahan lingkup kerja setelah kontrak

Harga Kesalahan menghitung harga 2 Teknologi dan Produksi

2.a. Teknologi Rekayasa Kesalahan dalam pemilihan teknologi dan penentuan komponen utama

Desain Penyelesaian desain detail terlambat Kualitas produk tidak sesuai persyaratan

Teknologi proses Kesalahan membuat metode kerja 2.b. Produksi Jadwal Produksi Jadwal pelaksanaan tidak dapat dilaksanakan sesau

rencana, proyek terlambat diselesaikan

Biaya Produksi Pembengkaan biaya produksi 3 Sumber daya Sumber daya manusia Jumlah tenaga kerja belum sesuai dengan kebutuhan

Kualifikasi dan skill tenaga kerja tidak sesuai

Fasilitas produksi Kapasitas produksi tidak mencukupi Produktivitas peralatan rendah

Keuangan Modal kerja kurang Cash flow tidak seimbang

Page 26: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

IV. PENGUMPULAN DATA 3.a. Identifikasi Risiko

Tabel 4.4. Penyebab Risiko

No Risiko Peyebab

1 Tidak diundang Tender Disingkirkan oleh pesaing

Networking dengan customer tidak baik, tidak mendapatkan informasi perkembangan proses tender

2 Gagal dalam PQ Persyaratan administrasi tidak lengkap

Persyaratan pengalaman tidak terpenuhi 3 Gagal dalam Penawaran Dokumen tender tidak lengkap

Usulan metode pelaksanaan salah

4 Gagal dalam negosiasi Terdapat permintaan perubahan persyaratan yang tidak sesuai dengan dokumen tender

Terdapat permintaan perubahan lingkup kerja yang tidak sesuai dengan dokumen tender

5 Proyek ditunda atau perubahan lingkup kerja setelah kontrak

Terjadi perubahan alokasi anggaran oleh pemerintah

6 Kesalahan menghitung harga Kesalahan membuat breakdown lingkup kerja, karena spesifikasi teknis kurang jelas Kesalahan menghitung harga karena belum mempunyai pengalaman

Prooduk baru, informasi sumber harga material/komponen terbatas, mitra kerja terbatas

Page 27: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

IV. PENGUMPULAN DATA 3.b. Penyebab Risiko

Tabel 4.4. Penyebab Risiko

No Risiko Peyebab 7 Kesalahan dalam pemilihan teknologi

dan penentuan komponen utama Spesifikasi yang tidak jelas pada dokumen tender

Jumlah tenaga ahli (engineer) kurang

Tenaga engineer belum sesuai kualifikasi 8 Penyelesaian desain detail terlambat Spesifikasi yang tidak jelas pada dokumen tender

Jumlah tenaga ahli (engineer) belum berpengalaman

9 Kualitas produk tidak sesuai persyaratan

Sistem pengendalian kualitas lemah Metode kerja yang dilaksanakan salah Skill tenaga kerja belum memenuhi persyaratan

10 Kesalahan membuat metode kerja Spesifikasi yang tidak jelas pada dokumen penawaran

Kesalahan membuat desain detail 11 Jadwal pelaksanaan tidak dapat

dilaksanakan sesau rencana, proyek terlambat diselesaikan

Keterlambatan penyelesaian kegiatan pendahulu

Metode kerja yang dilaksanakan salah

Kedatangan material dan komponen tidak sesuai jadwal

12 Pembengkaan biaya produksi Kenaikan harga yang tidak dicover dalam kontrak, kontrak bersifat lumpsum

Akibat tidak punya pengalaman, terjadi waste yang melebihi estimasi

Produktvitas peralatan dan tenaga rendah

Page 28: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

IV. PENGUMPULAN DATA 3. b.Penyebab Risiko

Tabel 4.4. Penyebab Risiko

No Risiko Peyebab 13 Jumlah tenaga kerja belum sesuai

dengan kebutuhan Jumlah engineer kurang Jumlah tenaga pelaksana kurang

14 Kualifikasi dan skill tenaga kerja tidak sesuai

Belum mempunyai engineer yang berpengalaman

Kurangnya pelatihan teknis (hard competencies)

15 Kapasitas produksi tidak mencukupi Jumlah fasilitas produksi kurang Adanya pekerjaan lain yang harus dikerjakan dalam waktu yang bersamaan

16 Produktivitas peralatan rendah Peralatan yang sudah tua, kinerja sudah tidak optimal

Terjadi kerusakan pada peralatan 17 Modal kerja kurang Jumlah modal terbatas

Terbatasnya jumlah sumber pinjaman 18 Cash flow tidak seimbang Metode pembayaran tidak sesuai dengan kebutuhan pendanaan

Jumlah pembayaran untuk material import lebih awal dari pembayaran dari customer proyek

Page 29: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

IV. PENGUMPULAN DATA 4. Analisis Risiko

Tabel 4. 5. Analisis Risiko No Nama Risiko Nilai Risiko

Kemungkinan Dampak

1 Tidak diundang Tender 0,10 0,05 0,005 2 Gagal dalam PQ 0,10 0,05 0,005 3 Gagal dalam Penawaran 0,50 0,05 0,025 4 Gagal dalam negosiasi 0,50 0,05 0,025

5 Proyek ditunda atau perubahan lingkup kerja setelah kontrak 0,10 0,40 0,040

6 Kesalahan menghitung harga 0,50 0,10 0,050

7 Kesalahan dalam pemilihan teknologi dan penentuan komponen utama

0,50 0,80 0,400

8 Penyelesaian desain detail terlambat 0,70 0,40 0,280

9 Kualitas produk tidak sesuai persyaratan 0,50 0,20 0,100

10 Kesalahan membuat metode kerja 0,50 0,20 0,100

11 Jadwal pelaksanaan tidak dapat dilaksanakan sesai rencana, proyek terlambat diselesaikan

0,50 0,40 0,200

12 Pembengkaan biaya produksi 0,50 0,20 0,100 13 Jumlah tenaga ahli belum sesuai dengan kebutuhan 0,70 0,40 0,280

14 Kualifikasi dan skill tenaga kerja tidak sesuai 0,50 0,40 0,200

15 Kapasitas produksi tidak mencukupi 0,50 0,40 0,200

16 Produktivitas peralatan rendah 0,50 0,20 0,100 17 Modal kerja kurang 0,30 0,10 0,030 18 Cash flow tidak seimbang 0,50 0,10 0,050

Page 30: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

IV. PENGUMPULAN DATA 4. Analisis Risiko

Tabel. 4.6. Daftar Risiko dan Pemeringkatan Risiko No Nama Risiko Risiko Klasififikasi 1 Kesalahan dalam pemilihan teknologi dan penentuan

komponen utama 0,400 Risiko Tinggi

2 Penyelesaian desain detail terlambat 0,280 Risiko Tinggi 3 Jumlah tenaga kerja belum sesuai dengan kebutuhan 0,280 Risiko Tinggi 4 Jadwal pelaksanaan tidak dapat dilaksanakan sesau

rencana, proyek terlambat diselesaikan 0,200 Risiko Sedang

5 Kualifikasi dan skill tenaga kerja tidak sesuai 0,200 Risiko Sedang

6 Kapasitas produksi tidak mencukupi 0,200 Risiko Sedang

7 Kualitas produk tidak sesuai persyaratan 0,100 Risiko Sedang

8 Kesalahan membuat metode kerja 0,100 Risiko Sedang

9 Produktivitas peralatan rendah 0,100 Risiko Sedang

10 Pembengkaan biaya produksi 0,100 Risiko Sedang

11 Kesalahan menghitung harga 0,050 Risiko Rendah

12 Cash flow tidak seimbang 0,050 Risiko Rendah

13 Proyek ditunda atau perubahan lingkup kerja setelah kontrak

0,040 Risiko Rendah

14 Modal kerja kurang 0,030 Risiko Rendah

15 Gagal dalam Penawaran 0,025 Risiko Rendah

16 Gagal dalam negosiasi 0,025 Risiko Rendah

17 Tidak diundang Tender 0,005 Risiko Rendah

18 Gagal dalam PQ 0,005 Risiko Rendah

Dilanjutkan dengan

menghitung Risk Reduction

Leverage (RRL) untuk risiko

dengan klasifikasi tinggi

dan sedang dengan

pendekatan :

Page 31: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

IV. PENGUMPULAN DATA 4. Analisis Risiko

No Nama Risiko Kemung kinan (before)

Tingkat keber hasilan mitigasi

Kemung kinan (after)

REbefore (Rp.) Reafter (Rp.)

1 2 3 4 5= 3 x 4 6 7=5x6 1 Kesalahan dalam pemilihan teknologi dan

penentuan komponen utama 0,50 80% 0,10 1.933.455.453 193.345.545

2 Penyelesaian desain detail terlambat 0,70 70% 0,21 1.295.836.015 272.125.563

3 Jumlah tenaga kerja belum sesuai dengan kebutuhan

0,70 70% 0,21 1.295.836.015 272.125.563

4 Jadwal pelaksanaan tidak dapat dilaksanakan sesau rencana, proyek terlambat diselesaikan

0,50 70% 0,15 925.597.154 138.839.573

5 Kualifikasi dan skill tenaga kerja tidak sesuai

0,50 70% 0,15 925.597.154 138.839.573

6 Kapasitas produksi tidak mencukupi 0,50 70% 0,15 925.597.154 138.839.573

7 Kualitas produk tidak sesuai persyaratan 0,70 70% 0,21 1.295.836.015 181.417.042

8 Kesalahan membuat metode kerja 0,50 80% 0,10 617.064.769 61.706.477

9 Produktivitas peralatan rendah 0,50 70% 0,15 617.064.769 92.559.715

10 Pembengkaan biaya produksi 0,50 70% 0,15 587.763.002 88.164.450

Tabel 4.9. Perhitungan REafter

Page 32: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

IV. PENGUMPULAN DATA 4. Analisis Risiko

Tabel 4.10. Perhitungan RRL

No Nama Risiko REbefore (Rp.) Biaya (RRC) (Rp.)

Reafter (Rp.) RRL

1 2 3 4 5 6=(3-5)/4 1 Kesalahan dalam pemilihan teknologi dan

penentuan komponen utama 1.933.455.453 900.000.000 193.345.545 1,933

2 Penyelesaian desain detail terlambat 1.295.836.015 810.000.000 272.125.563 1,264

3 Jumlah tenaga kerja belum sesuai dengan kebutuhan

1.295.836.015 852.000.000 272.125.563 1,202

4 Jadwal pelaksanaan tidak dapat dilaksanakan sesau rencana, proyek terlambat diselesaikan

925.597.154 510.000.000 138.839.573 1,543

5 Kualifikasi dan skill tenaga kerja tidak sesuai 925.597.154 600.000.000 138.839.573 1,311

6 Kapasitas produksi tidak mencukupi 925.597.154 210.000.000 138.839.573 3,746

7 Kualitas produk tidak sesuai persyaratan 1.295.836.015 1.050.000.000 181.417.042 0,910

8 Kesalahan membuat metode kerja 617.064.769 600.000.000 61.706.477 0,926

9 Produktivitas peralatan rendah 617.064.769 210.000.000 92.559.715 2,498

10 Pembengkaan biaya produksi 587.763.002 175.000.000 88.164.450 2,855

Page 33: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

V. ANALISA DAN PEMBAHASAN 1. Identifikasi Risiko

Risiko Usaha

Teknologi dan Produksi Sumber Daya Pemasaran

1. Penjualan • Tidak diundang tender • Gagal PQ • Gagal Penawaran • Gagal Negosiasi • Proyek ditunda

2. Harga

• Kesalahan menghitung harga

1. Rekayasa • Kesalahan pemilihan

teknologi dan penentuan komponen utama

2. Desain • Penyelesaian desain

detail terlambat • Kualitas produk tidak

sesuai persyaratan 3. Teknologi Proses

• Kesalahan membuat metode kerja

4. Jadwal Produksi • Jadwal pelaksanaan

tidak dapat dilaksanakan sesuai rencana

5. Biaya Produksi • Pembengkaan biaya

produksi

1. Sumber Daya Manusia • Jumlah tenaga ahli

belum sesuai dengan kebutuhan

• Kualifikasi dan skill tenaga kerja tidak sesuai

2. Fasilitas Produksi • Kapasitas produksi

tidak mencukupi • Produktivitas peralatan

rendah 3. Keuangan

• Modal kerja kurang • Cash flow tidak

seimbang

Page 34: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

V. ANALISA DAN PEMBAHASAN 2. Analisis Risiko

1. Dari gambar tersebut diketahui bahwa usaha mengurangi risiko yang dilakukan sudah efektif, kecuali untuk risiko nomor 7 dan 8

2. Usaha yang dilakukan untuk risiko nomor 7 dan 8 masing-masing diperkirakan tingkat keberhasilan adalah 70% dan 80%, sehingga masih dapat diefektifkan dengan melakukan usaha tersebut dengan lebih baik

Page 35: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

V. ANALISA DAN PEMBAHASAN 2. Analisis Risiko Dari 18 risiko yang diidentifikasi dilakukan penilaian peringkat risiko dengan berdasarkan nilai skala kemungkinan dan dampak. Hasilnya terdapat 3 risiko tinggi, 7 risiko sedang, dan 8 risiko rendah. Analisis lanjutan dengan menghitung nilai RRL dilakukan terhadap 10 risiko yang terdiri dari 3 risiko tinggi dan 7 risiko sedang. Sesuai dengan persamaan 2.1, maka perhitungan terlebih dahulu dilakukan untuk mendapatkan besarnya REbefore, REafter dan RRC sebagaimana hasil pada tabel 4.7 dan 4.8, yang bisa digambarkan sebagai berikut :

Tabel 5.1. Hasil Perhitungan RRL

No Nama Risiko RRL Keterangan

1 Kesalahan dalam pemilihan teknologi dan penentuan komponen utama

1,933 Usaha mengurangi dampak risiko sudah efektif

2 Penyelesaian desain detail terlambat 1,264 Usaha mengurangi dampak risiko sudah efektif

3 Jumlah tenaga kerja belum sesuai dengan kebutuhan

1,202 Usaha mengurangi dampak risiko sudah efektif

4 Jadwal pelaksanaan tidak dapat dilaksanakan sesau rencana, proyek terlambat diselesaikan

1,543 Usaha mengurangi dampak risiko sudah efektif

5 Kualifikasi dan skill tenaga kerja tidak sesuai

1,311 Usaha mengurangi dampak risiko sudah efektif

6 Kapasitas produksi tidak mencukupi 3,746 Usaha mengurangi dampak risiko sudah efektif

7 Kualitas produk tidak sesuai persyaratan 0,910 Usaha mengurangi dampak risiko belum efektif

8 Kesalahan membuat metode kerja 0,926 Usaha mengurangi dampak risiko belum efektif

9 Produktivitas peralatan rendah 2,498 Usaha mengurangi dampak risiko sudah efektif

10 Pembengkaan biaya produksi 2,855 Usaha mengurangi dampak risiko sudah efektif

Page 36: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

V. ANALISA DAN PEMBAHASAN 3. Evaluasi Risiko

Evaluasi dilakukan dengan memberikan pemeringkatan terhadap besarnya risiko yang masih tersisa (REafter) dan diklasifikasikan sesuai dengan tabel 4.2. Hasilnya seluruh risiko yang ada merupakan kelompok risiko yang sangat ringan.

Tabel 5.2. Daftar Risiko No Nama Risiko Risiko Keterangan

1 Penyelesaian desain detail terlambat 272.125.563 Sangat ringan

2 Jumlah tenaga kerja belum sesuai dengan kebutuhan 272.125.563 Sangat ringan

3 Kesalahan dalam pemilihan teknologi dan penentuan komponen utama 193.345.545 Sangat ringan

4 Kualitas produk tidak sesuai persyaratan 181.417.042 Sangat ringan

5 Jadwal pelaksanaan tidak dapat dilaksanakan sesau rencana, proyek terlambat diselesaikan

138.839.573 Sangat ringan

6 Kualifikasi dan skill tenaga kerja tidak sesuai 138.839.573 Sangat ringan

7 Kapasitas produksi tidak mencukupi 138.839.573 Sangat ringan

8 Produktivitas peralatan rendah 92.559.715 Sangat ringan

9 Pembengkaan biaya produksi 88.164.450 Sangat ringan

10 Kesalahan membuat metode kerja 61.706.477 Sangat ringan

Page 37: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

V. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4. Perlakuan Risiko

Mitigasi

• Melakukan kegiatan mengurangi risiko (mitigasi), dari hasil perhitungan RRL sudah menunjukan perubahan dari klasifikasi risiko berat dan sedang sedang menjadi risiko sangat ringan, tindakan yang sesuai untuk masing-masing risiko sudah dianggap efektif sebagaimana tabel 5.3.

Pembebanan Biaya

• Terhadap total biaya tindakan mitigasi sebesar Rp. 5.617.000.000,- diperhitugkan dalam beban biaya usaha dan diperhitungkan dalam perhitungan harga jual untuk 10 (sepuluh) unit pertama produk lokomotif yang dikerjakan.

Konsisten

• Mengingat tingkat keyakinan keberhasilan mitigasi yang dilakukan rata-rata masih 72%, maka tindakan tersebut harus dilakukan dengan benar dan konsisten.

Page 38: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

V. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4. Perlakuan Risiko

Tabel 5.3 Perlakuan Risiko

No Nama Risiko Penyebab Perlakuan (mitigasi risiko) 1 Penyelesaian desain

detail terlambat 1. Spesifikasi teknis yang tidak jelas pada

dokumen tender 2.Tenaga engineer belum sesuai kualifikasi

1.Merekrut tenaga ahli sesuai persyaratan melalui out sourcing, 2 tenaga ahli selama 12 bulan;

2.Dilakukan sertifikasi engineer, minimal 4 engineer

2 Jumlah tenaga kerja belum sesuai dengan kebutuhan

1. Jumlah engineer kurang 2. Jumlah tenaga pelaksanasa kurang

1.Merekrut tenaga ahli sesuai persyaratan melalui out sourcing, 2 tenaga ahli selama 12 bulan;

2.Merkrut 6 tenaga teknisi selama 12 bulan

3 Kualitas produk tidak sesuai persyaratan

1. Sistem pengendalian kualitas lemah; 2.Metode kerja yang dilaksanakan salah; 3.Skill tenaga kerja belum memenuhi

persyaratan

1.Menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001 dan merekrut tenaga ahli sesuai persyaratan melalui out sourcing, 2 tenaga ahli selama 12 bulan.

2.Memberikan training dan assesment kepada 30 orang

4 Kesalahan dalam pemilihan teknologi dan penentuan komponen utama

1. Spesifikasi teknis yang tidak jelas pada dokumen tender;

2.Jumlah engineer kurang; 3.Tenaga engineer belum sesuai kualifikasi

1.Minta penjelasan lebih detail pada saat aanwijzing; 2.Merekrut tenaga ahli sebagai untuk membuat kajian

pemilihan teknologi sebagai konsultan atau melalui out sourcing, 3 tenaga ahli selama 12 bulan

5 Jadwal pelaksanaan tidak dapat dilaksanakan sesau rencana, proyek terlambat diselesaikan

1.Terjadi keterlambatan dalam penyelesaian pekerjaan, membutuhkan waktu yang lebih lama dari seharusnya, diperkirakan menyebabkan keterlambatan1,5 bulan

1.Ditunjuk seorang project manager dan acting project manager, khusus untuk pelaksanaan proyek ini, serta membuat alokasi sumber daya dan jadwal kedatangan material dan komponen sesuai kebutuhan

6 Kualifikasi dan skill tenaga kerja tidak sesuai

1.Terjadi keterlambatan dalam penyelesaian pekerjaan, membutuhkan waktu yang lebih lama dari seharusnya, diperkirakan menyebabkan keterlambatan1,5 bulan

1.Merekrut tenaga ahli sesuai persyaratan melalui out sourcing, 3 tenaga teknisi selama 12 bulan dan Dilakukan training untuk meningkatkan skill tenaga kerja, 30 orang

Page 39: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

V. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4. Perlakuan Risiko Tabel 5.4 Perlakuan Risiko

No Nama Risiko Penyebab Perlakuan (mitigasi risiko) 7 Kapasitas produksi

tidak mencukupi 1.Terjadi keterlambatan dalam penyelesaian

pekerjaan, membutuhkan waktu yang lebih lama dari seharusnya, diperkirakan menyebabkan keterlambatan1,5 bulan

1.Menerapkan kebijakan subkon sub assembly dan pembelian bahan jadi, biaya yang dikeluarkan adalah pembentukan task force untuk pekerjaan yang disukonkan, dibutuhkan tambahan biaya untuk tim task force (1 Manager, 1 AM, 1 Staff)

8 Produktivitas peralatan rendah

1.Akibat turunnya produktivitas peralatan, maka akan terjadi keterlambatan dalam penyelesaian pekerjaan, diperkirakan 1 bulan

1.Menerapkan kebijakan subkon sub assembly dan pembelian bahan jadi, biaya yang dikeluarkan adalah pembentukan task force untuk pekerjaan yang disukonkan, dibutuhkan tambahan biaya untuk tim task force (1 AM dan 2 Staff)

9 Pembengkaan biaya produksi

1.Biaya belanja material dan komponen melebihi anggaran, diperkirakan 3% dari biaya komponen utama dan 5% materal carbody

1.Melakukan komunikasi yang intensif dengan mitra kerja untuk mendapatkan harga yang kompetitif, Melakukan peningkatan manajemen perawatan dan menajemen personalia lebih competitif, serta membentuk task force untuk pekerjaan yang disukonkan, dibutuhkan tambahan biaya untuk tim task force (1 AM dan 2 Staff)

10 Kesalahan membuat metode kerja

1.Metode kerja yang dibuat sulit diaplikasikan, maka akan terjadi beberapa perbaikan dan diperkirakan terjadi keterlambatan dalam penyelesaian pekerjaan selama 1 bulan

1.Minta penjelasan lebih detail pada saat aanwijzing, tidak ada tambahan biaya dan merekrut tenaga ahli sesuai persyaratan melalui out sourcing, 2 tenaga ahli selama 12 bulan

Page 40: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

V. ANALISA DAN PEMBAHASAN 5. Monitoring dan Komunikasi Sebagai salah satu kegiatan dalam manajemen risiko, maka perlu dilakukan monitoring dan review minimal 1 (satu) kali per bulan. Hal ini dilakukan sebagai media komunikasi dan untuk menghindari adanya kesalahan dan sikap yang tidak konsisten atas tindakan mitigasi yang direncanakan, sehingga risiko yang timbul dapat dimonitor dan dikendalikan sesuai perencanaan.

Page 41: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

VI. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan 1. Hasil identifikasi risiko, menunjukkan bahwa risiko yang timbul disebabkan

oleh faktor internal perusahaan dan faktor eksternal perusahaan. Faktor internal perusahaan, antara lain : a. Jumlah, kemampuan, dan pengalaman engineer dan tenaga pelaksana; b. Kapasitas produksi yang belum mencukupi; c. Kinerja peralatan yang tidak optimal (peralatan sudah tua). Sedangkan penyebab dari faktor eksternal adalah spesifikasi teknis pada dokumen tender tidak jelas.

2. Dalam analisis dengan menghitung nilai RRL, menunjukkan bahwa tindakan

mitigasi yang dilakukan untuk mengurani risiko memberikan nilai rata-rata RRL sebesar 1,819 dan dapat merubah klasifikasi risiko tinggi dan menengah menjadi risiko dalam klasifikasi sangat ringan;

3. Karena dari hasil perhitungan RRL sudah menunjukan perubahan klasifikasi

risiko berat dan menengah menjadi risiko sangat ringan, maka tindakan mitigasi yang dilakukan sudah efektif.

Page 42: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

VI. KESIMPULAN DAN SARAN 2. Saran Berdasarkan hasil pengumpulan dan analisa data, kami menyarankan hal-hal sebagai berikut : 1. Mengingat perusahaan belum menerapkan kegiatan manejemen risiko,

diharapkan segera dibuat sistem manajemen perusahaan dan membuat perencanaan risiko pada tingkat unit divisi dan unit departemen;

2. Jika perusahaan mampu memenangkan tender dan mendapatkan kontrak untuk pekerjaan pengadaan lokomotif, agar lebih efektif dibentuk tim task force atau organisasi proyek tersendiri untuk mengurangi risiko yang timbul;

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan studi untuk membuat analisa yang lebih detail dengan memasukkan faktor-faktor yang belum diperhitungkan.

Page 43: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

Albert Ryan (2011), Buku Pegangan Pengadaan Barang dan Jasa, Yogyakarta, Gradien Mediatama.

An American National Standard ANSI/PMI 99-001-2004 (2004), A Guide to The Project Management Body of Knowledge (PMBOOK® Guide), Third Edition, Pennsylvania, Project Managemen Institute.Inc.

Asiyanto, Ir. MBA. IPM, (2008), Manajemen Risiko Untuk Kontraktor, Jakarta, Pradnya Paramita.

Ayu Dian Sistining (2010), Analisa RisikoPembangunan Kapal Baru, Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

Budi Santosa (2009), Manajemen Proyek, Konsep & Implementasi, Edisi Pertama, Yogyakarta, Graha Ilmu.

Hillson D, Dr. PMP. FAPM. MIRM. MCMI. (2002) The Risk Breakdown Structure (RBS) as An Aid To Effective Risk Management, The Fife European Project Management Conference, PMI Europe 2002, Chane France, halaman 1 – 11.

Irfan Fahmi, SE., M.Si. Alfabeta (2010), Manajemen Risiko, Teori, Kasus, dan Solusi, Jakarta, Alfabeta.

I Gusti Ngurah Oka Saputra, Anak Agung Wiranatha (2009), Analisis Perbandingan Risiko Kontrak Lumpsum dan Kontrak Unit Price Deangan Metode AHP, Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Universitas Udayana Denpasar, Vol.13, No.1, halaman 57-70.

DAFTAR PUSTAKA

Page 44: MANAJEMEN RISIKO USAHA PADA TENDER LOKOMOTIF DI PT. …

I Nyoman Yudha Astana (2011), Analisis Kualifikasi Sumber Daya Manusia Dalam Pengelolaan Risiko Pada PT. Adhi Karya (Perser) Tbk., Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Universitas Udayana Denpasar, Vol.15, No.2, halaman 183-194.

Kristianta, Akomodasi Risiko dalam Proposal Tender, diunduh 20 Oktober 2011, http://www.migas-indonesia.com/files/article/Proposal_Tender.pdf.

PT. Kereta Api Indonesia (Persero) (2011), Data Aset Sarana Dan Fasilitas Tahun 2011, Bandung, Pusat Aset Produksi.

Ritchie Bob, Marshall David (1993), Business Risk Management, London, Chapman & Hall.

Susilo L.J & Kaho Victor Luwi (2009), Manajemen Risiko Berbasis ISO 31000 Untuk Industri Nonperbankan, PPM Manajemen.

Sutadi Bair Arimaika, ST. (2009), Analisa Risiko Yang Mempengaruhi Objectivitas Proyek Konstruksi Dengan Simulasi Monte Carlo, Fakultas Tenkik Sipil, Program Pasca Sarjana, Konsentrasi Manajemen Konstruksi, Universitas Diponegoro, Semarang.

Straker David, 2011, Risk Calculations, diunduh 21 Oktober 2011, http://syque.com/quality_tools/tools/TOOLS11.htm.

Tunjung Inderawan, Ir. (2009), Rencana Strategis tahun 2010–2014, Jakarta, Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementrian Perhubungan.

Zacharias O., Panopaoulos, Askounis D. Th. (2008), Large Scale Program Risk Analysis Using a Risk Breakdown Structure, European Journal of Economics, Finance and Administrative Sciences.

DAFTAR PUSTAKA