manajemen risiko pembiayaan murabahah...

112
MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK BNI SYARIAH CABANG FATMAWATI Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh : LUKMANUL HAKIM Nim.1110053000028 KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015M/1436H

Upload: phungcong

Post on 10-Mar-2018

214 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH

PADA BANK BNI SYARIAH

CABANG FATMAWATI

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh :

LUKMANUL HAKIM

Nim.1110053000028

KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015M/1436H

Page 2: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

MANAJEMEN RISIKO PBMBIAYAAN MURABAHAHPADA BANK BNI SYARTAH CABANG FATMAWATI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilrnu KomunikasiUntuk Memenuhi Persyaratan MernperolehGelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh :

Lukmanul HakimNim.1 I 10053000028

Di Bawah Bimbingan

KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAHJURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUI{IKASIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA2015Mn436H

NIP : 19811009 201101 1 003

Page 3: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN

MURABAHAH PADA BANK BNI SYARIAH CABANG FATMAWATI

telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada25 Jni 2015. Skripsi ini telah

diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam

(S.Kom.I) pada Konsentrasi Manajemen Lembaga Keuangan Syariah Program

Studi Manai emen Dakwah.

Jakarta, 25 Juni20l5

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota, S ekretaris Merangkap Anggota,

Anggota,

Penguji I,

Drs. H. Ahmad Kartono. M. Si

Pembimbing,

Muamma

Ahmad Fathoni, S.Sbs.I

330 199803 1 004

NIP: 19550101 198302 1 001

NIP: 19811009 201101 1 003

Page 4: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam

Negeri (Uf$ Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau

merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Of$ Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 09 Juni 20

Page 5: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

i

ABSTRAK

Lukmanul Hakim, NIM: 1110053000028, Jurusan Manajemen Dakwah,

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Di Bawah Bimbingan

Muammar Aditya, SE, M. Ak. Manajemen Risiko Pembiayaan Murabahah

Pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati

BankSyariah merupakan salah satu Lembaga Keuangan Syariah yang

berperan penting dalam penyimpanan dan penyaluran dana kepada masyarakat

yang membutuhkan. Dalam menyalurkan pembiayaan Murabahah Bank BNI

Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh debitur.

Penilaian ini dilakukan agar bank terhindar dari risiko atau kerugian akibat tidak

dapat dikembalikannya kredit atau pembiayaan bank harus melakukan penilaian

berdasarkan prosedur atau mekanisme pemberian kredit serta pengendalian intern

agar tidak terjadi kredit macet.

Rumusan masalah penelitian ini adalah, Bagaimana proses Manajemen

Risiko pembiayaan murabahah ? bagaimana penerapan Manajemen Risiko pada

Pembiayaan Murabahah bermasalah di BNI Syariah Cabang Fatmawati?

Sedangkan tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Mekanisme Operasional

Manajemen Risiko Pembiayaan Murabahah yang diterapkan di BNI Syariah

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan

data melakukan Wawancara, Observasi, dan Dokumentasi. Teknik analisis data

menggunakan analisis deskriptif, Jenis penelitian yang digunakan merupakan

perpaduan antara penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan, yakni penelitian

yang mengumpulkan data-data di lapangan, kemudian menganalisisnya dan

mendapatkan kesimpulan dari penelitian ini.

Hasil penelitian ini menunjukan, untuk mengantisipasi risiko yang muncul

pada produk Murabahah, BNI Syariah memiliki penerapan dalam mengantisipasi

risiko yang terjadi khususnya risiko kredit atau pembiayaan. Bank BNI Syariah

menerapkan beberapa cara dengan berpedoman pada peraturan Bank Indonesia no

13/23/PBI/2011 mengenai penerapan manajemen risiko pada bank umum syariah

dan unit usaha syariah dan unit usaha Syariah.

Kata Kunci :Manajemen Risiko, Pembiayaan Murabahah

Page 6: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang mengajarkan kepada

manusia apa yang tidak diketahuinya. Segala puji bagi Allah yang telah

menganugerahkan berbagai karunia dan nikmat kepada para hamba-Nya. Dia

membukakan akal pikiran kita dan pemahaman kepada segenap makhluk-Nya.

Shalawat beserta salam tidak lupa dihaturkan untuk Nabi Muhammad

SAW, yang mampu membawa kita dari zaman gelap gulita sampai zaman terang

benderang. Tak lupa juga untuk para keluarganya, sahabat, dan serta para

pengikutnya yang tetap beristiqomah di jalan-Nya.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan guna

memperoleh gelar sarjana Strata Satu di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Jurusan Manajemen Dakwah Konsentrasi Manajemen Lembaga

Keuangan Syariah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa tujuan penulisan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan moril dan materil dari banyak pihak. Untuk itu penulis

mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :

1. Dr. Arief Subhan, MA selaku dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Suparto, M.Ed.,Ph.D selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik,

Dr. Hj. Roudonah, MA. selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum,

Dr. Suhaimi, M.Si. Selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas

Dakwah Dan Ilmu Komunikasi.

Page 7: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

iii

2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA., MM dan H. Mulkanasir, BA., S.Pd., MM

selaku Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah, yang telah

membantu penulis menyelesaikan studi di Jurusan Manajemen Dakwah.

3. Muammar Aditya, SE, M. Ak., selaku Dosen Pembimbing yang tidak pernah

bosan dalam memberikan begitu banyak masukan kepada penulis dan telah

ikhlas meluangkan waktunya untuk membimbing serta memberikan arahan,

petunjuk, dan saran yang sangat bermanfaat dalam penyelesaian skripsi.

4. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

memberi cahaya berupa ilmu pengetahuan kepada penulis selama penulis

menempuh studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Seluruh karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan

Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

membantu penulis dalam mecari referensi mengenai teori Manajemen Risiko

Pembiayaan Murabahah.

6. Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati yang telah memberikan data-data

penelitian, terutama untuk Bapak Bambang Hartopo selaku Operational

Manager, Bapak Wahyudi Hidayat selaku Consumer Processing Head, dan Ibu

Arum selaku Consumer Processing Head Bank BNI Syariah Cabang

Fatmawati yang telah banyak meluangkan waktunya untuk penulis.

7. Orang Tuaku H. Mansur dan Hj. Amoy, yang begitu baik hati dan tegar dalam

dalam segala hal, ikhlas mengasuh, membimbing, memberikan segenap

cintanya dan tidak terlupa selalu menyertai do’a dalam setiap langkahku.

Page 8: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

iv

8. Kakak-kakakku dan adikku tercinta, Uum Sumiati, S.Pd., Maya Susanti, AM.

Keb, Firman Maulana Mulqi, dan Mulyani Hasbiyah, yang tidak pernah

berhenti memberikan motivasi yang tinggi untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman-teman saya di Jurusan Manajemen Dakwah 2010 Zaky, Rendy, Farid,

Alung, Siro, Didi, Jaka, Jandry dan lain-lain yang namanya tidak dapat

disebutkan satu persatu tanpa mengurangi hormat saya, yang selalu

memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Seluruh pihak yang telah banyak berjasa dalam proses penyelesaian skripsi ini

yang tidak dapat disebutkan satu persatu tanpa mengurangi hormat saya, yang

selalu memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

Tiada balasan yang dapat penulis berikan selain do’a dan ucapan

terimakasih, semoga Allah SWT menerima amal baik dan memberi balasan yang

setimpal atas segala jerih payahnya dan semoga kita semua dalam lindungan-Nya.

Amiiin.

Sepenuhnya penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu, baik saran maupun kritik dari para pembaca sangat penulis

harapkan demi perbaikan untuk selanjutnya.

Akhirnya penulis panjatkan rasa syukur kepada Alllah SWT yang sangat

mendalam dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan

kepada semua pihak pada umumnya.

Jakarta, 25 Juni 2015

Penulis

Page 9: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................ i

KATA PENGANTAR .......................................................................... ii

DAFTAR ISI......................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................... . viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah .................................................. 6

2. Perumusan Masalah .................................................. 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian ....................................................... 7

2. Manfaat Penelitian ..................................................... 7

D. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian .......................................................... 8

2. Subjek dan Objek Penelitian ..................................... 8

3. Sumber Data .............................................................. 9

4. Teknik Pengumpulan Data ............................................. 9

5. Teknik Analisa Data .................................................. 10

6. Teknik Penulisan Skripsi ........................................... 10

E. Kajian Pustaka ................................................................ 11

F. Sistematika Penulisan ...................................................... 13

Page 10: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

vi

BAB II LANDASAN TEORI

A. Manajemen Risiko

1. Pengertian Manajemen Risiko .................................. 15

2. Fungsi Manajemen Risiko……................................. 17

3. Proses manajemen Risiko ……................................. 22

B. Pembiayaan Murabahah

1. Pengertian Pembiayaan .............................................. 25

2. Fungsi dan tujuan Pembiayaan ..................................... 25

3. Pengertian Murabahah ............................................... 27

4. Landasan Hukum Pembiayaan Murabahah ............... 29

5. Jenis-Jenis Pembiayaan Murabahah .......................... 31

6. Tujuan dan Manfaat Pembiayaan Murabahah ........... 33

7. Teknik Penyelesaian Pembiayaan pada Umumnya ... 38

BAB III PROFIL UMUM BANK BNI SYARIAH CABANG FATMAWATI

A. Sejarah ............................................................................. 41

B. Visi, Misi ......................................................................... 43

C. Tata Nilai dan Budaya Kerja .......................................... 44

D. Struktur Organisasi ......................................................... 45

E. Produk-produk Bank BNI Syariah ................................. 47

F. Produk-Produk Pembiayaan Murabahah di Bank BNI

Syariah ............................................................................ 50

Page 11: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

vii

BAB IV MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA

BANK BNI SYARIAH CABANG FATMAWATI

A. Prosedur dalam mengajukan pembiayaan murabahah BNI Syariah

Cabang Fatmawati ............................................................. 51

B. Penerapan Pelaksanaan Manajemen Risiko Pada Bank BNI Syariah

Cabang Fatmawati ............................................................... 59

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................... 69

B. Saran ............................................................................... 70

DAFTAR KEPUSTAKAAN

LAMPIRAN

Page 12: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Prosedur Pembiayaan Murabahah Pada Bank BNI Syariah

Cabang Fatmawati

Gambar 2 : Struktur Organisasi Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati

Page 13: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perbankan merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana dari

masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk

kredit yang diberikan atau penanaman bentuk lain. Dalam kegiatan mobilisasi

dan penanaman dana sangat ditentukan dapat tidaknya bank mengelola

berbagai risiko yang berkaitan dengan usaha bank. Pengelolaan dilaksanakan

melalui langkah-langkah pencegahan atas terjadinya risiko kerugian yang

sewaktu-waktu dapat timbul. 1

Bank sebagai lembaga perantara atau financial intermediary memiliki

3 fungsi umum yaitu yang pertama adalah memasok dana pinjaman bagi para

peminjam yang bonafit, kedua mengurangi risiko bagi para pemilik dana yang

menginginkan kelebihan dana yang dimilikinya agar dapat ikut diputarkan

dalam kegiatan usaha dan ketiga adalah meningkatkan likuiditas

perekonomian tampa mengurangi jaminan likuiditas para pemilik surat

tagihan.2

Bank memperoleh pendapatannya dari menerima dan mengelola

risiko nasabah untuk memperoleh laba. Risiko adalah alasan mengapa bank

melakukan usaha. Struktur tata kelola dan sistem manajemen risiko bank

yang kuat menjadi dasar evaluasi keseimbangan antara risiko dan tingkat

1 Malayu S.P. Hasibuan, Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), Cet.

Ke-3, 172 2 Soedijono Reksoprajitno, Pengantar Manajemen Bank Umum, (Jakarta: Gunadarma,

2003), h.3

Page 14: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

2

pengembalian untuk penghasilan pendapatan yang berkesinambungan,

mengurangi fluktuasi pendapatan serta meningkatkan nilai bagi pemegang

saham.3 .

Dalam beberapa tahun terakhir perbankan syariah mengalami

perkembangan yang pesat. Pesatnya pertumbuhan bank syariah telah

mengilhami bank-bank konvensional untuk meniru dan menawarkan produk-

produk bank syariah. Alasan mereka ikut menawarkan produk bank syariah

semata-mata bersifat komersil, yaitu melihat besarnya pasar umat islam yang

pertumbuhannya diperkirakan mencapai 15% pertahun.4 Selain bank

menyediakan produk-produk penghimpun dana, bank juga menawarkan

produk pembiayaan yang selama ini menjadi dominan dalam perbankan

syariah adalah produk murabahah. Meski terdapat produk lainnya seperti

mudharabah dan musyarokah. Namun pada kenyataannya paling intensif

digunakan adalah produk murabahah, karena produk tersebut lebih mudah

digunakan dan menyerupai kredit pada bank konvensional.

Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan

keuntungan yang disepakati.5 Dalam murabahah penjual harus memberitahu

harga produk yang dibeli dan menambahkan tingkat keuntungan sebagai

tambahan.

Pada praktek yang ada di lapangan, bentuk-bentuk akad jual beli

terbilang sangat banyak sekali, jumlahnya bisa mencapai belasan jika tidak

3 Ryan Kiryanto, Journal: Bank dan Manajemen, Peluang dan Tantangan Ekonomi 2012,

(Jakarta: Cakrawala Baru, 2011), Ed.ke-122, h. 26 4 Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Alvabet, 2005), hal. 5

5 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta: Gema

Insani Press, 2001), Cet. Ke-1, h. 101

Page 15: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

3

puluhan. Sungguhpun demikian dari sekian banyak itu ada 3 (tiga) jenis jual

beli yang telah banyak dikembangkan sebagai sandaran pokok dalam

pembiayaan modal kerja dan investasi diantaranya adalah Murabahah, Salam

dan Istisna.

Produk murabahah yang ditawarkan kepada masyarakat sangat mirip

dengan produk leasing yang ditawarkan oleh bank konvensional, malah

equivalen ratenya lebih tinggi konvensional. Dengan demikian dapat kita

nilai bahwa bank syariah di Indonesia tidak mau mengambil resiko, lalu

mereka membuat produk yang aman.6

Akad jual beli resikonya kecil, namun bukan berarti akad-akad

pembiayaan lainnya kurang diminati. Idealnya, pembiayaan bank syariah

didominasi oleh akad mudhorabah (bagi hasil). Sebab, memang itulah ruhnya

perbankan syariah. Namun untuk sampai ketahap itu tidak mudah. Bahkan di

Negara-negara yang sudah lebih dahulu menerapkan syariah pun,

pembiayaan murabahah (jual beli) masih dominan.7

Dominasi pembiayaan non bagi hasil jelas bukanlah kondisi ideal

yang diinginkan. Industri perbankan syariah bersama-sama dengan

pemerintah maupun BI harus terus mempersiapkan bagi hasil. Persiapan itu

jelas tidak dapat dilakukan secara mendadak, melainkan mau tidak mau harus

mulai dipersiapkan dari sekarang, karena perkembangan yang pesat yang

sedang berlangsung perlu diarahkan agar terlanjur berkembang kearah yang

tidak diinginkan.

6 Jafril Khalil, Jurnal KajianEkonomi Islam, Menyiasati Pertumbuhan Bank Syariah di

Indonesia (Jakarta : P3EI,2004), hal .65 7 Robert Tampubolon, Manajemen Risiko : pendekatan Kualitatif Untuk Bank Komersil,

(Jakarta: Elekmedia, 2004), hal.19

Page 16: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

4

Konsep dari pembiayaan murabahah ini berbeda dengan pemberian

pinjaman (kredit) pada bank konvensional. Pada bank konvensional

pemberian pinjaman (kredit) dengan pengembangan modal pokok beserta

modalnya (bunga berbunga) hal ini sangatlah berkaitan dengan praktek riba

yang jelas-jelas dilarang dalam syariah islam. Oleh karena itu, diperlukan tata

cara operasional bank syariah agar terhindar dari praktek perkreditan yang

mengandung unsur riba yang diharamkan.

Perbedaan pokok antara kredit pada bank konvensional dengan

pembiayaan pada bank syariah adalah dilarangnya riba atau bunga pada

pembiayaan syariah. Pada pembiayaan murabahah sistem yang digunakan

adalah margin atau mark up keuntungan, sedangkan pada mudharabah dan

musyarakah adanya sistem bagi hasil antara sistem shahibul maal selaku

penyedia dana dengan mudharib atau nasabah (investor). Mark up merupakan

jumlah rupiah yang ditambahkan pada biaya pada suatu produk untuk

menghasilkan harga jual.8

Kredit pada bank konvensional dilakukan melalui pemberian

pinjaman uang kepada nasabah sebagai peminjaman, dimana pemberi

pinjaman memperoleh imbalan berupa bunga yang harus dibayar oleh

peminjam.

BNI Syariah Cabang Fatmawati selalu mengembangkan jaringan-

jaringan yang meluas dan mudah dijangkau oleh masyarakat luas. Pada tahun

8 Bayu Swasth Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty, 2005), Ed.

Ke-2, hal.256

Page 17: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

5

2012 pembiayaan yang dilakukan oleh BNI Syariah Cabang Fatmawati

mencapai 1,460,203,586 dengan presentase pembiayaan bermasalah

mencapai 0,27%, dan pada tahun 2013 pembiayaan di BNI naik dari tahun

sebelumnya menjadi 1,805,099,507 dengan presentase pembiayaan

bermasalah 0.36% turun dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2014

pembiayaan yang dikeluarkan oleh BNI naik menjadi 1.366,419,072 dengan

persentase pembiayaan bermasalah menurun menjadi 0.22% jauh dari

ketentuan Bank Indonesia yaitu 5%. Walaupun kondisi ekonomi Indonesia

yang mengalami krisis global tapi tidak membuat nasabah mangkir dari

tanggung jawabnya membayar kewajiban pinjamannya ke Bank.9

Aspek terpenting dalam penerapan manajemen risiko pembiayaan

adalah kecukupan prosedur dan metodologi pengelolaan risiko sehingga

kegiatan usaha bank tetap dapat terkendali.10

Pada batas yang dapat diterima

serta menguntungkan bank. Namun demikian mengingat perbedaan kondisi

pasar struktur, ukuran serta kompleksitas usaha bank, sehingga setiap bank

harus membangun sistem manajemen risiko sesuai dengan fungsi dan

organisasi manajemen risiko pada bank.11

Risiko timbul karena adanya ketidakpastian, yang berarti

ketidakpastian adalah merupakan kondisi yang menyebabkan tumbuknya

risiko, karena mengakibatkan keragu-raguan seseorang mengenai

kemampuannya untuk meramalkan kemungkinan terhadap hasil-hasil yang

9 Data Annual Report Bank BNI Syariah tahun 2012, 2013 dan 2014

10 Veithzal Rivai, 2007, Bank and Financial Instution, (Jakarta: PT. Raja Grando Persada)

h. 792 11

Rahmi Timorita Yulianti. Manajemen Risiko Perbankan Syariah. JUrnal Ekonomi

Islam La_Riba. Vol. III, no. 2, Desember 2009. H. 156

Page 18: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

6

akan terjadi dimasa mendatang. Salah satunya ketidakpastian ekonomi, yaitu

kejadian-kejadian yang timbul sebagai akibat kondisi dan perilaku dari

pelaku ekonomi.

Perbankan di Indonesia dihadapkan oleh beberapa risiko yang

semakin kompleks akibat kegiatan usaha bank yang beragam mengalami

perkembangan pesat sehingga mewajibkan bank untuk meningkatkan

kebutuhan akan penerapan manajemen risiko untuk meminimalisir risiko

yang terkait dengan kegiatan usaha bank.12

Di dalam dunia bisnis atau di dunia perbankan, dimana ketidak

pastian dan risiko yang tidak dapat diabaikan begitu saja, bahkan harus

diperhatikan secara cermat, bila menginginkan kesuksesan.

Dengan melihat pemaparan yang singkat diatas, penulis merasa

tertarik untuk melakukan penelitian, dengan memberikan gambaran apa dan

dan bagaimana Manajemen Risiko Pembiayaan Murabahah pada perbankan

Syariah sehingga penulis tertarik untuk mengambil judul “Manajemen

Risiko Pembiayaan Murabahah Pada Bank BNI Syariah Cabang

Fatmawati”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan dalam skripsi ini lebih terarah, maka penulis

membatasi masalah hanya pada:

a. Penelitian ini dibatasi pada Prosedur manajemen risiko pembiayaan

12

Lisa Kartika Sari, “Penerapan Manajemen Risiko pada Perbankan Indonesia”,

diakses pada10 maret 2014, dari http//ejournal.unesa.ac.idindex.phpjurnal-

akuntansiarticleview280204

Page 19: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

7

murabahah pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati.

b. Penelitian ini dibatasi pada penerapan Manajemen Risiko pembiayaan

Murabahah bermasalah di Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati.

2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang akan penulis kaji dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana Prosedur Manajemen Risiko pembiayaan murabahah pada

bank BNI Syariah Cabang Fatmawati?

b. Bagaimana penerapan Manajemen Risiko pada pembiayaan

Murabahah bermasalah di Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui Manajemen Risiko Pembiayaan Murabahah pada

Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati.

b. Untuk mengetahui bagaimana Penerapan Manajemen Risiko pada

Pembiayaan Murabahah bermasalah pada Bank BNI Syariah Cabang

Fatmawati.

2. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, semoga dapat memberikan manfaat

bagi beberapa pihak, antara lain:

a. Akademis

Page 20: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

8

Menambah khazanah kepustakaan ilmu dakwah dan ilmu komunikasi

dan sebagai sumber referensi bagi mahasiswa, staff pengajar dan

lainnya,

b. Praktis

Hasil penelitian ini masukan dan pedoman untuk Bank BNI Syariah

Cabang Fatmawati. Bagi pihak lain, terutama dunia ilmu pengetahuan

penulis terhadap penelitian ini dapat dijadikan rekomendasi Bank BNI

Syariah Cabang Fatmawati. Serta untuk menambah khasanah ilmu

pengetahuan khususnya dalam bidang Manajemen Dakwah Fakultas

Dakwah dan ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

D. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah Metode Kualitatif

dengan menganalisis data secara deskriptif, untuk menggambarkan tentang

Manajemen Risiko Pembiayaan Murabahah Pada Bank BNI Syariah

Cabang Fatmawati.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Bank BNI Syariah Cabang

Fatmawati yang berada di wilayah Jakarta Selatan yang beralamat Jalan

RS. Fatmawati No. 30 C-D Cilandak Jakarta Selatan.

Sedangkan objek penelitian dalam penelitian ini adalah Manajemen

Risiko.

3. Sumber Data

Page 21: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

9

Dalam penelitian ini diharuskan menggunaka data, maka dalam

penyusunan skripsi ini penulis mengelompokkan data sesuai dengan

karakteristiknya, yaitu:

a. Data Primer

Data primer merupahan data asli yang diperoleh langsung oleh peneliti

dari hasil wawancara yang di dapat langsung dari objek penelitian13

dimana data yang diperoleh hasilnya yang aktual dan dapat

dipertanggung jawabkan. Dengan teknik pengumpulan data pada

karyawan Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati Pada bagian

pembiayaan.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pustakaan, seperti

buku-buku serta sumberlainnya yang berkaitan dengan materi

penulisan skripsi ini.

4. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini penulis mengumpulkan data yang dibutuhkan

dengan menggunakan beberapa teknik tertentu :

a. Dokumentasi yaitu data-data dan profil Bank Syariah Cabang

Fatmawati penelitian kepustakaan.

b. Observasi (Pengamatan)

Mendapatkan data dari obyek penelitian dengan cara mendatangi

langsung ke obyek penelitian. Dalam hal ini Bank BNI guna melihat

secara dekat bagaimana penerapan manajemen risiko dalam

13

Suharsimi Arikunto, “prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktik”, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), Ed. Revisi 2010, Cet. Ke-14, h.22

Page 22: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

10

pembiayaan murabahah.

c. Wawancara (interview)

Selama observasi dilakukan, penulis juga melakukan wawancara dan

komunikasi dengan staff bagian pembiayaan, Bapak Wahyudi Hidayat,

Ibu Arum, Bapak Heru, dan Bapak Bambang Hartopo selaku pimpinan

Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati untuk mendapatkan input-input

atau masukan-masukan yang berhubungan dan berguna dalam bidang

yang akan diteliti sebagai bahan penulisan skripsi ini.

5. Teknik Analisa Data

Penulis menganalisa data dengan menggunakan penelitian dalam

pelaksanaannya pengaalisaan dilakukan dengan menggunakan langkah-

langkah sebagai berikut :

a. Menelaah semua data yang diperoleh baik dari sumber primer maupun

dari sumber sekunder.

b. Melakukan klasifikasi terhadap data yang terkumpul sesuai dengan

msalah yang diteliti.

c. Menghubungkan data yang terpilih dengan teori yang sudah

dikemukakan dalam kerangka pemikiran.

d. Penarikan kesimpulan dari data-data yang dianalisis.

6. Teknik Penulisan Skripsi

Adapun teknik penulisan skripsi ini sesuai dengan kaidah-kaidah

penulisan skripsi pada buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi,

Tesis dan Disertasi)” yang diterbitkan oleh CeQDA (Center For Quality

Page 23: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

11

Develoment and Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Cet. II,

April 2007.14

E. Kajian Pustaka

Berdasarkan telaah yang sudah dilakukan terhadap beberapa sumber,

kepustakaan, penulis meliput bahwa apa yang merupakan masalah pokok

penelitian tampaknya sangat penting dan prospektif, karena pembahasan

tentang Manajemen Risiko Pembiayaan Murabahah pada Bank Syariah

sangatlah berguna bagi perusahaan itu sendri.

Adapun kajian pustaka yang digunakan penulis adalah :

1. Pada tahun 2009 telah ditulis skripsi atas nama Hanifah Prodi Manajemen

Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, dengan judul Analisis Manajemen Risiko Pada

Pelaksanaan Ibadah Haji Tahun 2008 KBIH Istiqlal Jakarta. Dalam

penelitian ini membahas tentang Manajemen Risiko pada pelaksanaan

Ibadah Haji tahun 2008 KBIH Istiqlal Jakarta. Perbedaan Skripsi penulis

dengan skripsi terdahulu bahwa penelitian ini di fokuskan pada

manajemen Risiko yang digunakan oleh bank BNI Syariah dalam

menghadapi Risiko pada Pembiayaan Murabahah.15

2. Pada tahun 2012 telah ditulis skripsi atas nama Ayu Dwi Kusumawati

Prodi Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah Dan Hukum UIN

14

Hamid Nasuhi dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) Diterbitkan

oleh CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Cetakan II, April 2007

15

Hanifah, Analisis Manajemen Risiko pada pelaksanaan Ibadah Haji tahun 2008 KBIH Istiqlal

(Skripsi)

Page 24: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

12

Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan judul Penyelesaian Pembiayaan

Bermasalah Murabahah Pada BMT Ta’awun dan BMT KAS. Dalam

penelitian ini membahas tentang pembiayaan bermasalah murabahah pada

BMT Ta’awun dan BMT KAS. Perbedaan Skripsi penulis dengan skripsi

terdahulu bahwa penelitian ini di fokuskan pada manajemen Risiko yang

digunakan oleh bank BNI Syariah dalam menghadapi Risiko pada

Pembiayaan Murabahah.16

3. Pada tahun 2008 telah ditulis skripsi atas nama Asep Saiful Bahri Prodi

Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Dengan judul Evaluasi manajemen Risiko

Pembiayaan Murabahah Pada Bank Syariah Muamalat. Dalam penelitian

ini membahas tentang Manajemen Risiko Pembiayaan Murabahah Pada

Bank Syariah Muamalat. Perbedaan Skripsi penulis dengan skripsi

terdahulu bahwa penelitian ini di fokuskan pada manajemen Risiko yang

digunakan oleh bank BNI Syariah dalam menghadapi Risiko pada

Pembiayaan Murabahah.17

4. Jurnal Ekonomi Islam La_Riba Manajemen Risiko Perbankan Syariah.

Penulis : Rahmi Timorita Yulianti. Vol. III, no. 2. Desember 2009. Jurnal

ini membahas mengenai fungsi dan peran DPS di bank Syari’ah, memiliki

relevansi yang kuat dengan manajemen risiko perbankan Syariah, yakni

risiko reputasi, yang selanjutnya berdampak pada risiko lainnya seperti

likuiditas. Perbedaan Skripsi penulis dengan skripsi terdahulu bahwa

16

Ayu Dwi Kusumawati, Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Murabahah Pada BMT Ta’awun

dan BMT KAS (Skripsi) 17

Asep Saiful Bahri, Evaluasi manajemen Risiko Pembiayaan Murabahah Pada Bank Syariah

Muamalatm(Skripsi)

Page 25: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

13

penelitian ini di fokuskan pada manajemen Risiko yang digunakan oleh

bank BNI Syariah dalam menghadapi Risiko pada Pembiayaan

Murabahah.18

5. Lisa Kartika Sari, Jurnal Universitas Negeri Surabaya, Februari-Juli 2011.

“Penerapan Manajemen Risiko pada Perbankan Indonesia”. Pada jurnal ini

meneliti tentang penerapan manajemen risiko pada perbankan di Indonesia

dan mengetahui keuntungan dan hambatan menerapkan manajemen risiko

pada perbankan pada umumnya. Perbedaan Skripsi penulis dengan skripsi

terdahulu bahwa penelitian ini di fokuskan pada manajemen Risiko yang

digunakan oleh bank BNI Syariah dalam menghadapi Risiko pada

Pembiayaan Murabahah.19

F. Sistematika Penulisan

Bab I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis membahas pendahuluan dengan sub-sub : latar

belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, metode penelitian, review studi terdahulu dan

sistematika penuliusan.

Bab II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang Konsep Manajemen, Risiko, dan

Pembiayaan Murabahah.

Bab III PROFIL UMUM BANK BNI SYARIAH CABANG

18

Rahmi Timorita Yulianti, Manajemen Risiko Perbankan Syariah. Penulis : Rahmi Timorita

Yulianti (Journal) 19

Lisa Kartika Sari, Penerapan Manajemen Risiko pada Perbankan Indonesia (Journal)

Page 26: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

14

FATMAWATI

Bab ini menyajikan data yang menjadi bahan penelitian yaitu

mengenai Sejarah Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati, visi misi,

fungsi, dan struktur organisasi, serta Pembiayaan Murabahah yang

ada pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati.

Bab IV ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN

MURABAHAH PADA BANK BNI SYARIAH CABANG

FATMAWATI.

Bab ini menjelaskan mengenai Prosedur Manajemen Risiko

Pembiayaan Murabahah pada bank BNI Syariah Cabang

Fatmawati, dan penerapan Manajemen Risiko pada Pembiayaan

Murabahah bermasalah di Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati.

Bab V PENUTUP

Bab ini menguraikan tentang kesimpulan yaitu menjawab dari

rumusan masalah dari penelitian tentang Penerapan Manajemen

Risiko Pembiayaan Murabahah pada Bank BNI Syariah Cabang

Fatmawati. Serta saran-saran dan masukan serta lampiran-lampiran

sebagai penunjang dalam perbaikan penulisan skripsi ini.

Page 27: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

15

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Manajemen Risiko

1. Pengertian dan Tujuan Manajemen Risiko

Manajemen risiko merupakan suatu usaha untuk mengetahui,

menganalisis serta mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan perusahaan

dengan tujuan untuk memperoleh efektifitas dan efesiansi yang lebih

tinggi.

Manajemen risiko merupakan pengetahuan yang badan teorinya

masih muda. Itulah sebabnya kita banyak menemukan kontradiksi dalam

pengertian tentang konsep risiko. Kontradiksi ini di satu pihak disebabkan

oleh kaum teoritisi dalam manajemen risiko mencoba meminjam definisi

risiko yang dipergunakan di bidang lain.1

Menurut Mark S. Dorfman dalam bukunya introduction to risk

Manajemen and Insurance, manajemen risiko merupakan pendekatan

logis untuk menangani masalah-masalah yang dihadapi perusahaan karena

terekspos terhadap kemungkinan kerugian. 2

Menurut William T. Thornhill tujuan dari manajemen risiko adalah

untuk memproteksi asset dan laba sebuah organisasi dengan mengurangi

potensi kerugian sebelum hal tersebut terjadi, dan pembiayaan melalui

1 Drs. Herman Darmawi. Manajemen Risiko, (Jakarta : BUMI AKSARA, 1994), Cet Ke-

2, Ed 1, hal. 17-18. 2 Santanoe Kartonegoro, Manajemen Risiko dan Asuransi, (Jakarta : PT Toko Gunung

Agung 1996), Cet Ke. 1, h. 15.

Page 28: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

16

asuransi atau cara lain atas kemungkinan rugi besar atas kemungkinan

bencana alam, keteledoran manusia, atau karena keputusan pengadilan.

Dalam prakteknya, proses ini mencakup langkah-langkah logis seperti

pengidentifikasian risiko, pengukuran dan penilaian atas ancaman yang

telah di identifikasi, pengadilan ancaman tersebut melalui eliminasi atau

pengurangan dan pembiayaan ancaman yang tersisa agar apabila terjadi

kerugian, organisai dapat terus menjalankan usahanya tanpa terganggu

stabilitas keuangannya.3

Sedangkan menurut Drs. H. Agus Salim, MA tujuan manajemen

risiko ialah dalam mengelola perusahaan supaya mencegah perusahaan

dari kegagalan mengurangi pengeluaran, menaikan keuntungan

perusahaan, menekan biaya produksi dan sebagainya.

Adapun saran-saran utama yang hendak dicapai oleh manajemen

risiko terdiri dari :

a. Untuk kelangsungan hidup perusahaan (survival)

b. Ketenangan dalam berfikir

c. Memperkecil biaya

d. Menstabilisasi pendapatan perusahaan

e. Memperkecil/meniadakan ganguan dalam berproduksi

f. Mengembangkan pertumbuhan perusahaan

g. Mempunyai tanggung jawab sosial terhadap karyawan.4

3 Robert Tampubolon, Manajemen Risiko : Pendekatan untuk Bank Komersil (Jakarta :

PT Elek Media Kompurtido, 2004, Cet Ke 2, h. 34. 4 Drs. H. Abbas Salim, MA, Asuransi Dan Manajemen Risiko (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2005) Cet Ke 2. h. 201.

Page 29: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

17

2. Fungsi Manajemen Risiko

Fungsi manajemen risiko secara umum adalah untuk

mengidentifikasikan atau mendiagnosa risiko. Kemudian risiko itu mesti

diukur, dianalisis dan disvaluasi dalam ukuran frekuensi, keparahan dan

variabilitasnya. Selanjutnya keputusan harus diambil seperti memilih dan

menggunakan metode-metode untuk menangani masing-masing risiko di

identifikasi itu. Sebagian risiko tertentu mungkin perlu dihindarkan,

sebagian lagi mungkin perlu ditanggung sendiri, dan yang lainnya

mungkin perlu diasuransikan. 5

Adapun fungsi pokok manajemen risiko yaitu :

a. Menemukan kerugian potensial, yaitu berupaya mengidentifikasikan

seluruh risiko murni yang dihadapi oleh perusahaan.

b. Mengevaluasi kerugian potensial, yaitu melakukan evaluasi terhadap

semua kerugian potensial yang di hadapi oleh perusahaan, evaluasi dan

penilaian ini meliputi perkiraan mengenai:

1) Besarnya kemungkinan frekuensi terjadi kerugian dengan

memperkirakan jumlah kemungkinan terjadinya kerugian selama

periode tertentu.

2) Besarnya kegawatan dari tiap-tiap kerugian dengan menilai

besarnya kerugian yang diderita, yang biasanya dikaitkan dengan

besar pengaruh kerugian tersebut terhadap kondisi financial

perusahaan.

5 Herman Darmawi, Manajemen Risiko, h. 32-33.

Page 30: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

18

3) Memilih teknik/cara yang tepat atau menentukan suatu kombinasi

dari teknik-teknik yang tepat dalam menanggulangi kerugian.

4) Menurut Pardi Sudrajat, fungsi dari manajemen risiko adalah

sebagai pedoman tertulis dalam membentuk kerangka kerja

fungsional bank untuk mengimplementasikan manajemen risiko

secara konsisten sesuai dengan tujuan usaha perusahaan/bank.6

Risiko dalam konteks perbankan merupakan suatu kejadian

potensial, baik yang dapat diperkirakan (acceptable) maupun yang tidak

dapat diperkirakan (unacceptable) yang berdampak negatif terhadap

pendapatan dan permodalan bank. Risiko tersebut tidak dapat dihindarkan,

tetapi dapat dikelola dan dikendalikan.7

Dalam dunia perbankan terdapat beberapa jenis risiko, diantaranya:

a. Risiko Kredit

Risiko kredit didefinisikan sebagai risiko kerugian sehubungan

dengan pihak peminjam tidak berkemampuan nasabah untuk

memenuhi kewajiban yaitu mengembalikan dana yang dipinjamnya

secara penuh pada saat jatuh tempo atau sesudahnya. Apabila

pinjaman yang tidak dapat dikembalikan jumlahnya cukup besar,

maka hal ini dapat menyebabkan turunnya pendapatan, kinerja

maupun tingkat kesehatan bank.8

6 Soeisno Djojosoedarso, Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi, (Jakarta :

Salemba Empat, 1999) Cet Ke. 1, h. 13. 7Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2007), Ed. 3, h.255 8Veithzal Rivai, Islamic Risk Management for Islamic Bank, h.243

Page 31: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

19

b. Risiko Pasar

Risiko pasar timbul akibat adanya perubahan variabel pasar,

seperti: suku bunga, nilai tukar mata uang dan harga komoditas

sehingga nilai aset yang dimiliki bank menurun. Sebagai bank umum

dengan prinsip syariah, maka bank hanya perlu mengelola risiko pasar

yang terkait dengan perubahan nilai tukar yang dapat menyebabkan

kerugian bank.9

c. Risiko Likuiditas

Risiko yang antara lain disebabkan oleh bank tidak mampu

memenuhi kewajibannya yang telah jatuh tempo.10

Jika suatu bank

memiliki model bisnis yang lebih rumit, biasanya sejalan dengan skala

usaha yang semakin besar dari bank yang dimaksud, maka Bank

Indonesia akan meminta bank tersebut untuk mengatur: risiko hukum,

risiko reputasi, risiko strategi, dan risiko kepatuhan.

d. Risiko Operasional

Risiko operasional adalah konsep yang tidak terdefinisikan

dengan jelas, risiko ini muncul akibat kesalahan dan kecelakaan yang

bersifat manusiawi ataupun teknis. Ini merupakan risiko kerugian

yang secara langsung maupun tidak langsung dihasilkan oleh

ketidakcukupan atau kegagalan proses internal, faktor manusia,

teknologi atau akibat faktor-faktor eksternal.

9Ibid, h.259

10Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h.274

Page 32: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

20

e. Risiko Hukum

Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya

kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis antara lain

disebabkan oleh adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan

perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan

seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya suatu kontrak.

f. Risiko Strategi

Risiko strategi adalah risiko yang terkait dengan keputusan

bisnis jangka panjang yang dibuat oleh senior manajemen bank.

Risiko ini dapat juga dkaitkan dengan implementasi dari strategi-

strategi mereka.

g. Risiko Reputasi

Risiko reputasi adalah risiko kerusakan potensial pada suatu

perusahaan yang dihasilkan oleh opini publik yang negatif terhadap

bank.

h. Risiko Kepatuhan

Risiko yang disebabkan bank tidak mematuhi atau tidak

melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang

berlaku.

Perbankan syariah memiliki keunikan tersendiri dalam

pengelolaan risiko. Perbankan syariah tidak hanya tunduk pada peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan peraturan Bank Indonesia, tetapi

juga harus tunduk oleh peraturan fikih muamalat.

Page 33: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

21

Selanjutnya kita bahas mengenai pengertian manajemen risiko,

fungsi dan tujuan manajemen risiko dan proses manajemen risiko yang

diterapkan pada perbankan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia

Nomor 13/23/PBI/2011. Pengertian manajemen risiko adalah serangkaian

metodologi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi,

mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang timbul dari seluruh

kegiatan usaha bank.

Penerapan manajemen risiko pada bank umum diatur dalam Peraturan

Bank Indonesia Pasal 38 UU 21 Tahun 2008 (1) yang berisi Bank Syariah

dan UUS wajib menerapkan manajemen risiko, prinsip mengenal nasabah,

dan perlindungan nasabah. Hal ini bertujuan sebagai upaya bank untuk

meningkatkan efektivitas kinerja bank serta menjaga kesehatan dari

masing-masing bank.Penerapan manajemen risiko sebagaimana dimaksud

di atas kurang lebih mencakup:11

a. Pengawasan aktif Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas

Syariah

b. Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit manajemen

risiko

c. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan

pengendalian risiko, serta sistem informasi manajemen risiko

d. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh

Selain itu, keberadaan manajemen risiko sebagai pelaksanaan fungsi-

fungsi manajemen dalam penanggulangan risiko, terutama risiko yang

11

Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/23/PBI/2011 Tentang Penerapan Manajemen

Risiko bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, diakses pada 26 ‎Maret‎ ‎2014 dari

http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/pbi_132311f1.pdf

Page 34: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

22

dihadapi oleh organisasi atau perusahaan. Hal ini mencakup kegiatan

merencanakan, mengorganisir, menyusun, memimpin, mengawasi dan

mengevaluasi program penanggulangan risiko.12

Pada saat ini, manajemen risiko merupakan kunci dari keseluruhan

manajemen bisnis. Tujuan utama manajemen risiko harus menyokong

objektif pengelolaan. Dengan berjalannya bisnis yang diharapkan

mendatangkan keuntungan, maka meminimalkan risiko untuk mencapai

keuntungan yang memuaskan menjadi sasaran bisnis.13

Hubungan antara

risiko dan hasil secara alami berkorelasi secara linier negative, yaitu

semakin tinggi hasil yang diharapkan, dibutuhkan risiko yang semakin

besar untuk dihadapi. Untuk itu diperlukan upaya yang serius agar

hubungan tersebut menjadi kebalikannya, yaitu yang meningkatkan hasil

pada saat risiko menurun.

3. Proses Manajemen Risiko

Proses manajemen risiko merupakan tindakan dari seluruh entitas

terkait di dalam organisasi.14

Untuk menerapkan proses manajemen risiko,

pada tahap awal bank harus secara tepat mengenal dan memahami serta

mengidentifikasiseluruh risiko, baik yang sudah ada maupun yang

mungkin timbul dari suatu bisnis atau produk baru bank. Selanjutnya,

secara bertahap, bank perlu melakukan pengukuran, pemantauan, dan

pengendalian risiko.

12

Soeisno Djojosoedarso, Prinsip-prinsip Manajemen Risiko Asuransi, (Jakarta:

Salemba Empat, 2003), h.4 13

Veithzal Rivai, Islamic Risk Management for Islamic Bank, h.85 14

Ferry N. Idroes,Manajemen Risiko Perbankan: Pemahaman 3 Pilar Kesepakatan

Basel II Terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksaannya di Indonesia, h.7

Page 35: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

23

Meskipun unsur pokok dari manajemen risiko meliputi identifikasi,

mengukur, memonitor dan mengelola berbagai risiko, namun semua ini

tidak akan dapat diimplementasikan tanpa disertai dengan proses dan

sistem yang jelas.15

Keseluruhan proses manajemen risiko ini harus

meliputi seluruh departemen atau divisi kerja dalam lembaga sehingga

terciptanya budaya manajemen risiko. Dibawah ini akan dijelaskan

bagaimana proses manajemen risiko dalam mendukung aktivitas yang

dilakukan oleh bank.16

a. Identifikasi Risiko

Proses ini merupakan langkah awal dalam memulai

identifikasi dengan melakukan analisis pada karakteristik risiko yang

melekat pada aktivitas fungsional dan juga risiko dari produk dan

kegiatan usaha. Salah satu aspek penting dalam identifikasi risiko

adalah membuat daftar risiko yang mungkin terjadi sebanyak mungkin

serta menganalisisnya secara aktif agar tidak timbul risiko yang

berlebihan.17 Contoh dari identifikasi yang dilakukan oleh Bank BNI

Syariah Cabang Fatmawati yaitu Mengidentifikasi karakter nasabah

dengan menerapkan prinsip 5C (Character, Capacity, Capital,

Collateral, Conditions of Economics)

15

Ikhwan Abidin Basri,Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: PT.

Bumi Aksara, 2008), Cetakan ke-1, h.17 16

Ferry N. Idroes,Manajemen Risiko Perbankan: Pemahaman 3 Pilar Kesepakatan

Basel II Terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksaannya di Indonesia, h.8 17

Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan, h.260

Page 36: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

24

BI checking, untuk mengidentifikasi apakah calon nasabah disiplin

dalam pembayaran angsuran tepat pada waktunya atau tidak18

Track checking, yaitu identifikasi terhadap usaha yang dijalani calon

nasabah dan agunan atau jaminan yang diajukan calon nasabah.

b. Pengukuran Risiko

Setelah melakukan identifikasi risiko, maka tahap selanjutnya

adalah pengukuran risiko dengan cara melihat potensial terjadinya

seberapa besar kerusakan dan probabilitas terjadinya risiko tersebut.

Beberapa risiko memang mudah untuk diukur, namun sangatlah sulit

untuk memastikan probabilitas suatu kejadian yang sangat jarang

terjadi. Metode pengukuran ini dapat bersifat kualitatif dan kuantitatif.

Sedangkan model pengukuran risiko yang digunakan harus sesuai

dengan kebutuhan bank, manfaat yang dapat diperoleh, serta peraturan

yang berlaku. Contoh dari pengukuran Risiko yaitu Dapat dilakukan

dengan sistem komputer yang dimiliki oleh bank. Berdasarkan

penelitian yang dilakukan penulis, BNI Syariah dalam menentukan

besaran risiko yang dihadapi dalam pembiayaan murabahah

menggunakan Electronic Finance Organisiating System. Penentuan

besaran risiko akan muncul dengan sendirinya pada sistem yang

disediakan dengan cara memasukkan semua data calon nasabah

pembiayaan mikro

18

Wawancara pribadi dengan Bapak Wahyudi Hidayat, sebagai Consumer Processing

Head, Jakarta : 23 Desember 2014)

Page 37: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

25

c. Pemantauan Risiko

Pada tahapan ini dilakukan dengan cara mengevaluasi

pengukuran risiko yang terdapat pada kegiatan usaha bank serta pada

kondisi efektivitas proses manajemen risiko. Hal-hal yang harus

diperhatikan dalam pemantauan ini adalah melihat kemampuan bank

untuk menyerap risiko atau kerugian yang timbul, serta melihat

kemampuan kinerja sumber daya manusia yang terdapat di dalam

bank untuk mengantisipasi risiko yang mungkin terjadi.19

Selain itu,

bank juga harus menyiapkan sistem dan prosedur yang efektif untuk

mencegah terjadinya gangguan dalam proses pemantauan risiko agar

hasilnya dapat menyempurnakan proses manajemen risiko yang

terdapat dalam bank tersebut. Contoh dari pemantauan risiko yaitu

sebatas mengamati perubahan usaha yang ada di lapangan saja, akan

tetapi pemantauan ini lebih dikenal dengan maintain yang

diprioritaskan oleh BNI Syariah dalam menjaga kualitas pembiayaan,

karena maintain sangat erat kaitannya dengan ketepatan nasabah

dalam membayar kewajibannya pada saat jatuh tempo. Maintain ini

dilakukan melalui 2 tahapan, yang pertama melalui telepon (sebelum

(Relationship Officer) mendatangi nasabah di lokasi usaha atau tempat

tinggal, RO mengkonfirmasi nasabah melalui telepon untuk

memberitahukan waktu kedatangan yang akan dilakukan), dan kedua

adalah dengan kunjungan langsung ke tempat usaha untuk melakukan

19

Veithzal Rivai, Islamic Risk Management for Islamic Bank, h.272

Page 38: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

26

cash pick up pembayaran angsuran nasabah.

d. Pengendalian Risiko

Tahap ini dilakukan untuk melihat kemungkinan

penyempurnaan tahapan analisis risiko yang diakibatkan oleh

perubahan lingkungan. Langkah tersebut dilanjutkan dengan

penambahan serta penyempurnaan perencanaan risiko perusahaan.

Selain itu, dengan adanya pengawasan dan pengendalian risiko

bertujuan untuk memastikan bahwa pelaksanaan pengelolaan risiko

berjalan sesuai rencana, memastikan bahwa pengelolaan risiko

cukup efektif, dan memantau perkembangan terhadap

kecenderungan berubahnya profil risiko, karena perubahan ini

berpengaruh pada pergeseran peta risiko dan prioritas risiko.20

Contoh dari pengendalian risiko yaitu BNI Syariah akan melakukan

proses collection setelah pencairan pembiayaan. Collection atas

keterlambatan pembayaran pembiayaan angsuran diklasifikasikan

sebagai berikut: Early Collection, yaitu tahapan / cara penanganan

Collection atas angsuran mulai DPD 7 – 30 hari, Soft Collection,

yaitu tahapan / cara penanganan Collection atas angsuran mulai DPD

31 – 60 hari, Hard Collection, yaitu tahapan / cara penanganan

Collection atas angsuran mulai DPD 61 –90 hari, Litigasi Collection,

yaitu tahapan / cara penanganan Collection atas angsuran DPD <90

hari, Hope, yaitu nasabah yang masih berkemampuan membayar

20

Veithzal Rivai, dkk, Bank and Financial Institution Management: Conventional and

Sharia System, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), E h.29

Page 39: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

27

kembali biaya angsuran, No Hope, yaitu nasabah yang tidak

mempunyai harapan dan kemampuan usaha sudah tidak ada

sehingga tidak mampu melunasi biaya angsuran.

B. Pembiayaan Murabahah

1. Pengertian Pembiayaan.

Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara

bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk

mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu

dengan imbalan atau bagi hasil. 21

dan juga bisa diartikan sebagai

pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak lain untuk mendukung

investasi yang direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga.

Dengan kata lain, pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk

mendukung investasi yang telah direncanakan.22

2. Fungsi dan Tujuan Pembiayaan

Pembiayaan yang menjadi sumber pendapatan pada bank syariah,

tentunya memiliki beberapa fungsi serta tujuan. Adapun fungsi tersebut

diantaranya:23

a. Meningkatkan daya guna uang, artinya: para penabung menyimpan

uangnya di bank dalam bentuk giro, tabungan dan deposito. Uang

21

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,

2002), Ed. Revisi, Cet-6, h. 96. 22

Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta, UPP AMP YKPN,

2005), h. 17 23

Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2004), h.197

Page 40: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

28

tersebut dalam persentase tertentu ditingkatkan kegunaannya oleh bank

guna suatu usaha peningkatan produktifitas.

b. Meningkatkan peredaran uang, artinya pembiayaan yang disalurkan

melalui rekening-rekening Koran pengusaha menciptakan pertambahan

peredaran uang giral dan sejenisnya seperti cek, bilyet, giro, wesel, dan

sebagainya.

c. Menimbulkan keinginan besar untuk berusaha

Setiap manusia adalah makhluk yang selalu berusaha memenuhi

kebutuhannya. Oleh karena itu, pengusaha akan selalu berhubungan

dengan bank untuk memperoleh bantuan permodalan guna

peningkatan usahanya. Dengan begitu, para pengusaha tersebut dapat

memperbesar volume usaha dan produktivitasnya, serta memperluas

lapangan pekerjaan.

Secara umum tujuan pembiayaan perbankan antara lain :

a. Upaya memaksimalkan laba, artinya setiap usaha yang dibuka

memiliki tujuan tertinggi, yaitu memaksimalkan laba. Untuk

menghasilkan laba maksimal, maka perlu pendukung dana yang

cukup.24

b. Upaya meminimalkan risiko, artinya usaha yang dilakukan mampu

menghasilkan laba maksimal, maka para pengusaha harus mampu

meminimalkan risiko. Risiko kekurangan modal dapat diatasi dengan

tindakan pembiayaan.

24

Muhammad, Manajemen Bank Syariah, h.304

Page 41: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

29

c. Pendayagunaan ekonomi, artinya sumber daya ekonomi dapat

dikembangkan dengan melakukan mixing antara sumber daya alam

dengan sumber daya manusia serta sumber daya modal (pembiayaan).

Selain tujuan, terdapat beberapa fungsi dari pembiayaan yang

diberikan oleh bank syariah kepada nasabah penerima seperti yang

disebutkan dalam bukunya Warkum Sumitro : 2004, antara lain:

a. Meningkatkan kualitas hidup umat, dengan jalan membuka peluang

usaha yang lebih mandiri.

b. Membantu menanggulangi masalah kemiskinan melalui program

pengembangan modal kerja dan program usaha bersama.

c. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat Islam terhadap bank

konvensional.

3. Pengertian Murabahah

Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan

keuntungan yang disepakati, Dalam murabahah penjual harus

memberitahukan harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat

keuntungan sebagai tambahannya.25

Fatwa DSN tentang Murabahah No.04/DSN-MUI/IV/2000 mengenai

ketentuan umum murabahah dalam bank syariah adalah: Bank dan nasabah

harus melakukan akad murabahah yang bebas riba. 26

a. Barang yang diperjual belikan tidak diharamkan oleh syariah islam.

25

Mohammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta : Gema

Insani Press, 2001), Cet. Ke. 1, h. 101. 26

Mohammad Rifai, Konsep Perbankan Syariah, (Semarang, CV. Wicaksana, 2002),

h.61

Page 42: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

30

b. Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang

telah disepakati klasifikasinya.

c. Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri

dan pembelian ini harus sah dan bebas riba.

d. Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan

pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara hutang.

e. Bank kemudian menjual barang tersebut 40kepada nasabah (pemesan)

dengan harga jual senilai harga beli plus keuntungannya dalam kaitan

ini bank harus memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada

nasabah berikut biaya yang diperlukan.

f. Nasabah membayar harga barang yang disepakati tersebut pada jangka

waktu tertentu yang telah disepakati.

g. Untuk mencegah terjadinya penyalah gunaan atau kerusakan akad

tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan

nasabah.

h. Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang

dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah

barang secara prinsip menjadi milik bank.

Dalam kitab fikih jual beli murabahah dilakukan oleh dua pihak yaitu

penjual dan pembeli, sedangkan dalam praktek perbankan melibatkan tiga

pihak yaitu supplier sebagai penjual pertama, bank sebagai pembeli

pertama dan penjual kedua, dan nasabah sebagai pembeli kedua. Jadi

sebenarnya yang diterapkan syariah adalah al-murabbih yurabbih (pembeli

yang menjual barang). Pada jual beli pertama yaitu antara supplier dan

bank, pembayaran dilakukan secara tunai, sedangkan pada jual beli kedua

Page 43: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

31

yaitu antara bank dengan nasabah, pembayaran dilakukan secara cicilan.27

Melalui akad murabahah, nasabah dapat memenuhi kebutuhannya

untuk memperoleh dan memiliki barang yang dibutuhkan tanpa harus

menyediakan uang tunai terlebih dahulu, dengan kata lain nasabah telah

memperoleh pembiayaan murabahah dari bank untuk pengadaan barang

tersebut.

4. Landasan Hukum Pembiayaan Murabahah.

Jual beli dalam pengertian bahasa berarti menukar sesuatu dengan

sesuatu yang lain. Jual beli dalam fikih islam mempunyai banyak bentuk,

namun yang biasa diterapkan dan telah banyak dikembangkan sebagai

sandaran pokok dalam pembiayaan (modal kerja dan investasi)

diperbankan syariah salahsatunya yaitu murabahah.28

Landasan jual beli

ini dihalalkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat

275 dan surat An-Nisa ayat 29, yaitu :29

Artinya :

….. dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…

(Al-Baqarah : 275)

27

Adiwarman A. Karim, Pembiayaan Murabahah, Makalah Perbankan Syariah, h. 80. 28

Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum, (Jakarta : BI-

Tazkia, 1999), h. 145. 29

Al-Quran dan Terjemah, salamadani jl. pasir wangi no 1 bandung. Cet-1

Page 44: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

32

Artinya :

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu

membunuh dirimu ; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang

kepadamu. (An-Nisa :29) 30

Disamping itu beberapa hadist nabi juga mendukung keabsahan

murabahah, yaitu hadist riwayat Aisyah r.a. “Bahwa ketika Rasulullah

SAW ingin hijrah, Abu Bakar membeli dua ekor unta kemudian Rasulullah

SAW berkata serahkan salah satunya untukku (dengan harga yang

sepada/tauliyah)? Abu Bakar menjawab „ya dia untukmu tanpa sesuatu

apapun‟ kemudian Rasulullah mengatakan „kalau tanpa harga jual

(tsaman), maka tidak jadi saya ambil” (HR. Bukhari dan Ahmad). 31

Dari hadist atas nabi mengutarakan adanya suatu keberkahan dalam

tiga hal salah satunya adalah secara tangguh, dimana dalam bertransaksi

jual beli dengan memberikan masa tenggang dalam hal pembayaran

(tangguh) karena di dalamnya tersirat sifat baik hati, memberikan

kemudahan dan memberikan pertolongan bagi orang yang membutuhkan

dengan cara penundaan pembayaran. Seperti diketahui bahwa pembiayaan

murabahah dalam perbankan syariah digunakan untuk membantu nasabah

30

Al-Quran dan Terjemah, salamadani jl. pasir wangi no 1 bandung. Cet-1 31

http://www.ekomarwanto.com/2011/12/bentuk-bentuk-jual-beli-murabahah-as.html

Page 45: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

33

pembiayaan untuk pengadaan obyek tertentu dimana nasabah tidak

memiliki kemampuan financial yang cukup untuk melakukan pembayaran

secara tunai akan tetapi pembayaran dapat dilakukan secara mengangsur

atau secara tangguh.

5. Jenis-jenis Pembiayaan Murabahah.

Jenis-jenis pembiayaan murabahah yang ditawarkan bank syariah antara

lain : 32

a. Murabahah konsumtif multiguna (MKM)

Murabahah Konsumtif Multiguna adalah pembiayaan bagi

pegawai/ pengusaha dan lain-lain untuk pembelian berbagai barang

yang tidak bertentangan dengan undang-undang / hukum yang berlaku

serta tidak termasuk kategori yang diharamkan oleh Syariah Islam.

Dengan besar pembiayaan diatas Rp. 20 juta sampai dengan Rp. 2

miliar jangka waktu pembiayaan ini adalah delapan tahun, dengan

jaminan tanah/apatermen/kendaraan bermotor yang dilengkapi dengan

bukti-bukti kepemilikan.

b. Murabahah Konsumtif Rumah (MKR)

Murabahah Konsumtif Rumah adalah pembiayaan Murabahah

yang diberikan untuk pembelian rumah tinggal disesuaikan dengan

kebutuhan pembiayaan dan kemampuan masing-masing pemohon,

dengan maksimum pembiayaan sebesar Rp. 2 miliar dan jangka waktu

32

Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum, (Jakarta : BI-

Tazkia, 1999), h. 146.

Page 46: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

34

pembiayaan maksimal 15 tahun. Dalam MKR ini bank meminta uang

muka minimal sebesar 20% dari harga beli tanah plus bangunan,

jaminan dalam pembiayaan ini adalah tanah dan bangunan.

c. Murabahah Konsumtif Kendaraan (MKK)

Murabahah Konsumtif Kendaraan adalah pembiayaan murabahah

yang diberikan untuk pembelian kendaraan motor ataupun mobil yang

disesuaikan dengan kebutuhan pembiayaan dan kemampuan masing-

masing pemohon. Maksimal pembiayaan MKK ini adalah 80% dari

harga kendaraan, sedangkan untuk motor jangka waktu

pembiayaannya : mobil baru maksimal 5 tahun dan mobil bekas

maksimal 2 tahun. Sedangkan untuk motor jangka waktu

pembiayaannya : motor baru maksimal tiga tahun dan motor bekas

maksimal dua tahun. Uang muka MKK ini sebesar 20% dari harga

kendaraan dan harus disetorkan sebelum pembiayaan dilealisir. Objek

yang dijadikan jaminan adalah kendaraan yang dibiayai.

d. Murabahah Konsumtif Karyawan/pegawai (MKP)

Murabahah Konsumtif Karyawan / pegawai ini yaitu pembiayaan

bagi karyawan / pegawai suatu perusahaan / lembaga/instansi untuk

pembelian berbagai barang yang tidak bertentangan dengan undang-

undang / hukum yang berlaku serta tidak termasuk kategori yang

diharamkan Syariah Islam dengan maksimum pembiayaan Rp. 20 juta

jangka waktu untuk pembiayaan 3 tahun. Jaminan dari pembiayaan ini

adalah gaji yang bersangkutan disalurkan melalui rekening tabungan

Page 47: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

35

syariah plus yang dinyatakan dalam surat pernyataan yang ditanda

tangani oleh bendaharawan dan pimpinan perusahaan / instansi /

lembaga.33

6. Tujuan dan Manfaat Pembiayaan Murabahah.

Pembiayaan murabahah memiliki beberapa tujuan dan manfaat baik

bagi nasabah maupun bagi bank syariah tersebut antara lain :34

a. Tujuan pembiayaan murabahah bagi bank syariah sebagai berikut :

1) Untuk meningkatkan peranan bank syariah dalam pemberian

pembiayaan serta untuk meningkatkan pelayanan pemberian

pembiayaan dengan prosedur yang lebih sederhana tanpa

menghilangkan prinsip kehati-hatian. Tumbuhnya perkembangan

bank syariah yang semakin pesat mengakibatkan timbulnya

persaingan antar bank-bank syariah tersebut baik dalam

perhimpunan dana maupun penyaluran dana. Masing-masing

berusaha untuk dapat memberikan yang terbaik untuk nasabahnya

salah satunya adalah dengan meningkatkan pelayanan sehingga

dapat memuaskan nasabahnya.

2) Meningkatkan pendapatan bank syariah, seperti kita ketahui bahwa

pendapatn bank syariah diperoleh salahsatunya dari penyaluran

dana termasuk di sini adalah pembiayaan murabahah. Hampir

semua bank syariah termasuk bank syariah didominasi oleh

pembiayaan murabahah yang berarti bahwa pendapatan bank

33

Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum, (Jakarta : BI-

Tazkia, 1999), h. 146. 34

Ibid, h. 147

Page 48: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

36

syariah dari pembiayaan ini cukup besar sehingga pendapatan bank

pun meningkat.

3) Menolong nasabah yang tidak memiliki kemampuan finansial yang

cukup untuk melakukan pembayaran secara tunai. Dengan adanya

pembiayaan murabahah ini maka nasabah dapat memenuhi

kebutuhannya untuk memperoleh dan memiliki barang yang

dibutuhkan tanpa harus menyediakan uang terlebih dahulu.

b. Tujuan pembiayaan murabahah bagi nasabah adalah sebagai berikut :

1) Mencari pembiayaan dimana dalam operasi perbankan syariah

motif pemenuhan pengadaan asset atau modal kerja merupakan

alasan utama yang mendorong datang ke bank.

2) Mencari pengalaman di mana satu pihak yang berkontrak

(pemesan) meminta pihak lain (pembeli) untuk membeli sebuah

asset. Pemesanan berjanji untuk ganti membeli asset tersebut dan

memberinya keuntungan. Pemesan memilih sistem pembelian ini,

yang biasanya dilakukan secara kredit, lebih karena ingin mencari

informasi disbanding alasan kebutuhan yang mendesak terhadap

asset tersebut.

3) Pada dasrnya tujuan pembiayaan murabahah bagi nasabah adalah

untuk memperoleh pembiayaan baik untuk tujuan konsumtif

ataupun untukk tujuan produktif. Tujuan nasabah melakukan jual

beli dengan bank adalah karena suatu alasan bahwa nasabah tidak

memiliki uang tunai untuk berinteraksi langsung dengan supplier.

Page 49: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

37

Dengan melakukan transaksi dengan bank, maka nasabah dapat

melakukan jual beli dengan pembayaran tangguh atau angsuran. Ini

berarti penjual (bank) akan memiliki piutang uang sebesar nilai

transaksi atas pembeli (nasabah), dan sebaliknya pembeli punya

utang uang sebesar nilai transaksi kepada bank sebagai penjual.35

c. Manfaat Pembiayaan Murabahah

Pembiayaan murabahah member banyak manfaat kepada bank

syariah, salah satunya yaitu adanya keuntungan yang muncul dari

selisih harga beli dari penjual dengan harga jual kepada nasabah.

Selain itu, sistem murabahah sangat sederhana sehingga memudahkan

penanganan administrasinya. Sedangkan manfaat pembiayaan

murabahah bagi nasabah antara lain :

1) Menambah modal yang dapt digunakan untuk membiayai usaha

produktifnya, yaitu untuk memperkuat usaha yang telah ada atau

untuk membentuk usaha baru.

2) Memperoleh sarana produksi secara terus menerus.

3) Meningkatkan pendapatan yang diperoleh sebagai akibat tambahan

modal dalam usaha produksinya.

4) Keuangan tetap/pengembalian yang pasti tanpa adanya fliktasi

bunga, karena harga yang telah disepakati sifatnya tetap dan tidak

berubah selama akad belum berakhir. Berbeda dengan

konvensional yang menetapkan imbalan atas kredit yang diberikan

35

Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah Suatu pengenalan Umum, h. 147

Page 50: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

38

berdasarkan prosentasi tertentu yang disesuaikan dengan tingkat

suku bunga. 36

Adapun produk-produk pembiayaan perbankan syariah, antara

lain:37

a. Pembiayaan Murabahah

Adalah akad jual beli dimana bank menyebutkan jumlah

keuntungan barang dengan menyatakan biaya perolehan barang,

meliputi harga barang dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk

memperoleh barang tersebut, dan tingkat keuntungan (margin) yang

disepakati oleh penjual dan pembeli dengan harga yang disepakati.

Kedua belah pihak harus menyepakati harga jual dan jangka waktu

pembayaran. Harga jual dicantumkan dalam akad jual beli dan jika

telah disepakati tidak dapat berubah selama berlaku akad. Dalam

perbankan, murabahah selalu dilakukan dengan cara pembayaran

cicilan. Dalam transaksi ini barang diserahkan segera setelah akad,

sedangkan pembayaran dilakukan secara cicilan.38

b. Pembiayaan Salam

Salam adalah transaksi jual beli dimana barang yang

diperjualbelikan belum ada. Oleh karena itu, barang diserahkan

secara tangguh sedangkan pembayaran dilakukan secara tunai. Bank

bertindak sebagai pembeli, sementara nasabah sebagai penjual.

36

Tim Depkop, Panduan Unit Simpan Pinjam Syariah, (Jakarta, Departemen Koperasi

Pengusaha Kecil dan Menengah dan BNI, 1998), Cet-2, h. 48 37

Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007),

h.82 38

Azharuddin Lathif, Fiqh Muamalat, Cet.1, h.118

Page 51: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

39

Sekilas transaksi ini mirip dengan jual beli ijon, namun dalam

transaksi ini kuantitas, kualitas, harga dan waktu penyerahan barang

harus ditentukan secara pasti.

Dalam praktik perbankan, ketika barang telah diserahkan kepada

bank, maka bank akan menjualnya kepada rekan nasabah itu sendiri

secara tunai atau secara cicilan. Harga jual yang ditetapkan oleh

bank adalah harga beli dari nasabah ditambah dengan

keuntungannya. Dalam hal ini menjualnya secara tunai biasanya

disebut pembiayaan talangan.39

c. Pembiayaan Istishna‟

Pembiayaan istishna’ menyerupai pembiayaan salam, tetapi

dalam istishna pembayarannya dapat dilakukan melalui cicilan atau

ditangguhkan. Praktik istishna dalam bank syariah umumnya

diaplikasikan pada pembiayaan manufaktur dan kontruksi. Ketentuan

umum pembiayaan istishna adalah spesifikasi barang pesanan harus

jelas seperti jenis, macam ukuran, mutu dan jumlah. Harga jual yang

telah disepakati dicantumkan dalam akad tidak boleh berubah selama

berlakunya akad, jika terjadi perubahan dari kriteria pesanan dan

perubahan harga setelah akad ditandatangani, seluruh biaya

ditambah tetap akan ditanggung oleh nasabah.40

d. Pembiayaan Ijarah

Adalah sebagai hak untuk memanfaatkan barang atau jasa

dengan membayar imbalan terhadap sesuatu yang dibolehkan dalam

39

Ibid, h.125 40

Azharuddin Lathif, Fiqh Muamalat, Cet.1, h.137

Page 52: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

40

waktu tertentu. Dengan akad pemindahan hak guna (manfaat) atas

suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran

sewa atau upah, tanpa diikuti pemindahan kepemilikan barang itu

sendiri.

e. Pembiayaan Mudharabah

Adalah akad kerja sama suatu usaha antara dua pihak, dimana

pihak pertama menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak kedua

bertindak sebagai selaku pengelola dan keuntungan usaha dibagi

diantara mereka sesuai kesepakatan yang dituangkan dalam

kontrak.41

f. Pembiayaan Musyarakah

Adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu

usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi

dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dan risiko ditanggung

bersama sesuai dengan kesepakatan. Secara spesifik, bentuk

kontribusi dari bank yang bekerja sama dapat berupa dana, barang

dagangan, kewiraswastaan, kepandaian, kepemilikan, peralatan,

kepercayaan dan barang-barang lainnya yang dapat dinilai dengan

uang.42

7. Teknik Penyelesaian Pembiayaan pada Umumnya

Setiap pembiayaan itu pasti mengandung risiko pembiayaan

bermasalah, akibatnya pembiayaan tidak dapat ditagih sehingga

41

Ibid, h.134 42

Azharuddin Lathif, Fiqh Muamalat, Cet.1, h.134

Page 53: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

41

menimbulkan kerugian yang harus ditanggung oleh bank. Sepandai

apapun analisis pembiayaan, kemungkinan pembiayaan tersebut

mengalami permasalahan. Hanya saja dalam hal ini, bagaimana

meminimalkan risiko tersebut seminimal mungki. Dalam praktiknya

kemacetan suatu pembiayaan pada BNI disebabkan oleh 2 unsur sebagai

berikut :

a. Dari pihak perbankan.43

Artinya dalam melakukan analisisnya, pihak analisis kurang teliti,

sehingga apa yang seharusnya terjadi, tidak diprediksikan sebelumnya

atau mungkin salah dalam melakukan perhitungan. Dapat pula terjadi

akibat kolusi dari pihak analis kredit dengan pihak debitur sehingga

dalam analisisnya dilakukan secara subyektif dan akal-akalan.

b. Dari pihak nasabah

Dari pihak nasabah kemacetan kredit dapat dilakukan akibat 2 hal

yaitu :

1) Adanya unsur kesengajaan, dalam hal ini nasabah sengaja untuk

tidak bermaksud membayar kewajibannya kepada bank sehingga

kredit yang diberikan macet. Dapat dikatakan tidak adanya unsur

kemauan untuk membayar, walaupun nasabah sebenarnya mampu.

2) Adanya unsur tidak sengaja, artinya si debitur mau dibayar akan

tetapi tidak mampu, sebagai contoh kredit yang dibiayai

mengalami musibah seperti kebakaran, hama, kebanjiran dan

43

Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2012) Ed,

Revisi, Cet-10, h. 148

Page 54: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

42

sebagainya, sehingga kemampuan untuk membayar kredit tidak

ada.

Dalam hal kredit macet pihak bank perlu melakukan penyelamatan,

sehingga tidak akan menimbulkan kerugian. Penyelamatan yang dilakukan

apakah dengan memberikan keringanan berupa jangka waktu atau

angsuran terutama bagi kredit yang disengaja lalai untuk membayar

terhadap kredit yang mengalami kemacetan sebaiknya dilakukan

penyelamatan sehingga bank tidak mengalami kerugian.

Penyelamatan tehadap kredit mact dilakukan dengan cara antara lain :

a. Rescheduling adalah suatu tindakan yang diambil dengan cara

memperpanjang jangka waktu kredit atau jangka waktu angsuran.

b. Reconditioning adalah mengubah berbagai persyaratan seperti, bunga

dijadikan hutang pokok dan penundaan pembayaran bunga pada

jangka waktu tertentu dan bisa juga penurunan suku bunga atau bahkan

pembebasan bunga.

c. Restructuring adalah tindakan bank kepada nasabah dengan cara

menambah modal nasabah dengan pertimbangan nasabah memang

membutuhkan tambahan dana dan usaha nasabah memang masih

layak. 44

44

Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, h. 149-150.

Page 55: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

41

BAB III

PROFIL UMUM BANK BNI SYARIAH

CABANG FATMAWATI

A. Sejarah

Pada tanggal 29 April 2000 PT. Bank Negara Indonesia (Persero)

Tbk, membentuk Unit Usaha Syariah (UUS) untuk merespon kebutuhan

masyarakat terhadap kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan yang

lebih tahan terhadap krisis ekonomi dimulai dengan lima kantor cabang

syariah yaitu di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin.1

Kemudian pada tahun 2001 BNI Syariah membuka dua cabang

syariah di Jakarta dan satu cabang di Bandung. Bank BNI Syariah membuka

cabang di Jakarta berlokasi di wilayah Blok A Jalan R.S Fatmawati Raya

pada saat itu masih Unit Usaha Syariah (UUS), pemimpin cabang (Branch

Manager) pertama kalinya yaitu Tarmizi Bongso pada tahun 2001, Pada tahun

2002 Unit Usaha Syariah (UUS) BNI menghasilkan laba pertama sebesar Rp

7,189 Miliar dengan dukungan tujuh cabang.2 Pada tahun 2003/2004 Unit

Usaha Syariah (UUS) BNI relokasi di pertokoan ITC Fatmawati. Kemudian

pergantian pimpinan ke dua yaitu Mahmur (alm) pada tahun 2004, dan

Operational Managernya yaitu Tuku Maulansah, sekarang menjadi Branch

Manager/pimpinan cabang Bank BNI Konvensional Cabang Jati Negara.

1 Bank BNI Syariah, Reliable Banking Partner: Annual Report/Laporan Tahunan 2012,

h. 10 2 Bank BNI Syariah, Reliable Banking Partner, h. 10

Page 56: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

42

Kemudian pergantian Pemimpin cabang ke tiga yaitu Nursiwan Ismail 2007,

dan Operational Managernya yaitu Azhari Asmawi. Kemudian pergantian

pemimpin yang ke empat yaitu Supardi Najamuddin 2010, dan Operational

Managernya yaitu Bambang, yang pada saat ini menjadi pimpinan cabang

Bank BNI Syariah Cabang Makasar.3

Pada tahun 2009 pembentukan Tim Implementasi Bank Umum

Syariah yang akan mentransformasikan UUS BNI Syariah sebagai

implementasi dari UU Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2000 tentang

Perbankan Syariah didukung dengan Peraturan Bank Indonesia No.

11/10/PBI/2009 tanggal 19 maret 2009 tentang pemisahan Unit Usaha

Syariah dari Bank Konvensional.4

Pada tahun 2010 berdasarkan Surat Keputusan Gubenur Bank

Indonesia No. 12/41/KEP.GBI/2010, PT BNI Syariah resmi beroperasi

sebagai Bank Umum Syariah pada tanggal 19 Juni 2010 dengan 27 kantor

cabang dan 31 kantor cabang pembantu, pada akhir Desember 2010 berhasil

membukukan asset Rp 6,4 triliun, naik 21% dari Juni 2010.5

Pada tahun 2011/2012 Bank BNI Syariah Relokai di Jalan R.S

Fatmawati Raya, No. 30 C-D, Cilandak, Jakarta Selatan, sampai saat ini.

Pimpinan cabangnya yaitu Muhammad Syarif, dan Opertional Managernya

yaitu Retno Widiyastuti, salah satu pencetus/pendiri Bank BNI Syariah. Dan

kemudian digantikan oleh Bambang Sutopo, sampai saat ini. Dan Bank BNI

Syariah cabang fatmawati memiliki cabang pembantu (Capem) pertama kali

3 Bank BNI Syariah, Reliable Banking Partner: Annual Report/Laporan Tahunan 2012,

h. 10 4 Ibid

5Ibid., h. 11

Page 57: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

43

di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, cabang pembantu (Capem) Bogor, dan

cabang pembantu (Capem) Cimone Tangerang.6

Pada akhirnya Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati membuka

cabang pembantu baru di Cipulir dan sekarang juga sudah di relokasi ke

cabang pembantu Margonda Depok. Dan begitu juga di ambil alih oleh

cabang Depok. Saat ini Bank BNI Syariah cabang fatmawati memiliki cabang

pembantu (Capem) di UIN, capem di Cilandak, capem di Bintaro, capem di

Tebet, capem di Kalibata, capem di Polim, dan capem di Juanda.7

Bank BNI Syariah Fatmawati memiliki keunggulan dalam

menghasilkan Branch Manager (BM), dan Operational Manager (OM).

Cabang fatmawati memiliki peringkat tertinggi dalam menciptakan BM dan

OM terbanyak.8

B. Visi dan Misi

Visi dan misi Bank Syariah Cabang Fatmawati adalah sebagai berikut: 9

1. Visi

Menjadi Bank Syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan

kinerja.

2. Misi

a. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada

kelestarian lingkungan.

6 Bambang Sutopo, Operational Manager, Wawancara Pribadi, (Jakarta: 4 November

2014, 16:40) 7 Ibid

8 Bambang Sutopo, Operational Manager, Wawancara Pribadi, (Jakarta: 25 November

2014, 16:50) 9 Jingga, Customer Service, Wawancara Pribadi, (Jakarta: 25 November 2014, 16:10)

Page 58: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

44

b. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan

syariah.

c. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.

d. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk

berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah.

e. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.

C. Tata Nilai dan Budaya Kerja

Dalam menjalankan kewajibannya yang berpedoman pada dasar

hukum syariah yaitu Al-Qur’an dan Hadits, seluruh insan Bank BNI Syariah

Cabang Fatmawati juga memiliki tata nilai yang menjadi panduan dalam

setiap perilakunya. Tata nilai ini dirumuskan dalam budaya kerja Bank BNI

Syariah Cabang Fatmawati yaitu Amanah dan Jamaah, dapat diuraikan

sebagagi berikut: 10

1. Amanah

Menjalankan tugas dan kewajiban dengan penuh tanggung jawab

untuk memperoleh hasil yang optmal

a. Jujur dan tepati janji

b. Berani mengambil tanggung jawab

c. Semangat untuk menghasilkan karya terbaik

d. Bekerja ikhlas dan mengutamakan niat ibadah

e. Beri layanan melebihi harapan

10

Jingga, Customer Service, Wawancara Pribadi, (Jakarta: 25 November 2014, 16:10)

Page 59: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

45

2. Jamaah

Bersinergi dalam menjalankan tugas dan kewajiban

a. Berani memberi maupun menerima umpan balik yang konstruktif

b. Bangun sinergi secara kekeluargaan

c. Sebarkan ilmu yang bermanfaat

d. Pahami kaitan proses kerja dengan rekan

e. Perkuat kepemimpinan diri (self lidership)

D. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati, Berdasarkan

Hasil Keputusan Rapat Direksi tanggal 12 Oktober 2012, Ketetapan Struktur

Organisasi Divisi REN No. ORG/06/XI/2012 tanggal 29 November 2012,

sebagai berikut:

Page 60: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

46

Gambar. 1

Struktur Organisasi

Sumber : Data yang diberikan oleh Bambang Sutopo saat wawancara pribadi,

(4 November 2014, 16:40)

Dari gambar di atas, pimpinan tertinggi di Bank BNI Syariah Cabang

Fatmawati yaitu Pimpinan Cabang yang bertugas untuk memimpin dan

bertanggung jawab penuh atas seluruh aktivitas operasional pada Bank.

Branch Manager membawahi langsung, untuk secara keseluruhan Branch

Manager Bertanggung Jawab, tetapi di pertisi langung ke Operational

Manager, Business Manager, dan SME Financing Head. Operational Manager

menangani ke Customer Service Head, Operational Head, dan General Affairs

Branch Manager

Operational

Manager

SME

Financing

Head

General

Affairs

Head

Operationa

l Head

Customer

Service

Head

Business

Manager

Consumer

Processing

Head

Sub Branch

Office/Cash

Office

Consumer

Sales Head

Page 61: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

47

Head. Business Manager menangani ke Consumer Processing Head,

Consumer Sales Head, dan Sub Branch Office/Cash Office.11

Untuk melihat lebih jelas tentang struktur organisasi Bank BNI Syariah

Cabang Fatmawati dapat dilihat pada lampiran.

E. Produk-Produk Bank BNI Syariah

Produk-produk Bank BNI Syariah terdiri dari Produk Dana dan Produk

Pembiayaan dan Pembiayaan Lain-lainnya, sebagai berikut: 12

1. Produk Dana

a. Giro Wadiah

1) Giro iB Hasanah

Simpanan dalam mata uang Rupiah yang dikelola berdasarkan

prinsip Syariah dengan akad Mudharabah Mutlaqah atau simpanan

berdasarkan akad Wadiah.

2) Tabungan iB Hasanah

Investasi dana dalam mata uang Rupiah berdasarkan akad Wadiah

yang diperuntukkan bagi anak-anak dan pelajar yang berusia

dibawah 17 tahun.

b. Tabungan Mudharabah

1) Tabungan iB Hasanah

Investasi dana dalam mata uang Rupiah yang dikelola berdasarkan

prinsip Syariah dengan akad Mudharabah Mutlaqah atau simpanan

berdasarkan akad Wadiah.

11

Bambang Sutopo, Operational Manager, Wawancara Pribadi, (Jakarta: 4 November

2014, 16:40) 12

Mizwar Akmal, Gadai Syariah, Wawancara Pribadi, (Jakarta: 10 November 2014,

16:30)

Page 62: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

48

2) Tabungan iB Prima Hasanah

Investasi dana dalam mata uang Rupiah yang dikelola berdasarkan

prinsip Syariah dengan akad Mudharabah Mutlaqah dan bagi hasil

yang lebih kompetitif.

3) Tabungan iB Bisnis Hasanah

Investasi dana dalam mata uang Rupiah yang dikelola berdasarkan

prinsip Syariah dengan akad Mudharabah Mutlaqah dan

dilengkapi dengan detail mutasi debet dan kredit pada buku

tabungan.

4) Tabungan iB THI Hasanah

Investasi dana untuk perencanaan haji yang dikelola secara

Syariah dengan akad Mudharabah Mutlaqah dengan sistem setoran

bebas atau bulanan, bermanfaat sebagai sarana pembayaran Biaya

Penyelenggara Ibadah Haji (BPIH).

5) Tabungan iB Tapenas Hasanah

Investasi dana untuk perencanaan masa depan yang dikelola

secara Syariah dengan akad Mudharabah Mutlaqah dengan sistem

setoran bulanan, bermanfaat untuk membantu menyiapkan rencana

masa depan seperti rencana liburan, ibadah umrah, pendidikan

ataupun rencana masa depan lainnya.

c. Deposito Mudharabah

Investasi berjangka yang ditujukan bagi nasabah perorangan da

perusahaan, dengan menggunakan prinsip Mudharabah Mutlaqah.

Page 63: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

49

Pengelolaan dana disalurkan melalui pembiayaan yang sesuai dengan

prinsip Syariah dan menghasilkan bagi hasil yang kompetitif.

2. Produk Pembiayaan

a. Pembiayaan Konsumtif

1) Pembiayaan iB Hasanah Griya dengan akad Murabahah.

2) Pembiayaan iB Hasanah Haji dengan akad Ijarah dan Qardh.

3) Pembiayaan iB Hasanah OTTO dengan akad Murabahah.

4) Pembiayaan iB Hasanah Multi Guna dengan akad Murabahah.

5) Pembiayaan iB Hasanah Multi Jasa dengan akad Ijarah.

6) Pembiayaan iB Hasanah Flexsi dengan akad Murabahah dan

Ijarah.

b. Pembiayaan Produktif

Pembiayaan Produktif dengan akad Murabahah, Mudharabah,

dan Musyarakah.

1) Pembiayaan Wirausaha

2) Pembiayaan Tunas Usaha

3) Pembiayaan Usaha Mikro

4) Pembiayaan Produktif

c. Pembiayaan Lain-lainnya

1) Pembiayaan Gadai dengan akad Qardh

2) Pembiayaan Emas dengan akad Qardh dan Ijarah

Page 64: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

50

F. Produk pembiayaan murabahah di Bank BNI Syariah.

Pembiayaan murabahah memakai prinsip jual beli barang pada harga

asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati, dengan pihak bank selaku

penjual dan nasabah selaku pembeli. Karakteristiknya adalah penjual harus

memberi tahu harga produk yang ia beli dan menentukan sesuatu tingkat

keuntungan sebagai tambahannya. Pembayarannya dapat dilakukan secara

angsuran sesuai dengan kesepakatan bersama pembiayaan ini cocok untuk

anda yang membutuhkan tambahan asset namun kekurangan dana untuk

melunasinya secara sekaligus.13

Syarat-syarat :

1. Bank islam member tahu biaya modal kepada nasabah.

2. Kontrak pertama harus sah

3. Kontrak harus bebas dari riba

4. Bank Islam harus menjelaskan setiap cacat yang terjadi sesudah pembelian

dan harus membuka semua hal yang berhubungan dengan cacat.

5. Bank Islam harus membuka semua ukuran yang berlaku bagi harga

pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara hutang

6. Jika syarat dalam 1, 4 atau 5 tidak dipenuhi, pembeli memiliki pilihan :

a. Melanjutkan pembelian seperti apa adanya.

b. Kembali kepada penjual dan menyatakan ketidaksetujuan.

c. Membatalkan kontrak.

13

http://www.bnisyariah.tripod.com/bis_murabahah.html, diakses pada tanggal 25

November 2014, 22:20

Page 65: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

51

BAB IV

MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA

BANK BNI SYARIAH CABANG FATMAWATI

Dalam Manajemen Risiko Pembiayaan Murabahah pada Bank BNI

Syariah Cabang Fatmawati memiliki beberapa proses atau prosedur yang sudah

diterapkan. Dalam bab ini, penulis akan menguraikan tentang Manajemen Risiko

Pembiayaan Murabahah pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati, serta Faktor

Penyebab dan Penyelesaian pembiayaan murabahah bermasalah pada Bank BNI

Syariah Cabang Fatmawati.

A. Prosedur Dalam Mengajukan Pembiayaan Murabahah BNI Syariah

Cabang Fatmawati

Melihat kembali pada definisi manajemen risiko yang dibahas pada

bab sebelumnya, bahwa manajemen risiko terdiri dari beberapa proses atau

prosedur pada pembiayaan murabahah. Tahapan proses atau prosedur

manajemen risiko terhadap pembiayaan murabahah pada bank BNI Syariah

Cabang Fatmawati adalah sebagaimana tercantum dalam gambar 2.1

1. Nasabah Pembiayaan Murabahah datang ke Bank BNI Syariah untuk

mengisi formulir aplikasi Pembiayaan Murabahah. Formulir aplikasi ini

terdiri dari nama calon nasabah, jenis kelamin, nomor KTP,

1Arum, Consumer Processing Head, Wawancara pribadi, (Jakarta : 23 Desember 2014,

08:45)

Page 66: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

52

Gambar. 2

Prosedur Pembiayaan Murabahah

PROSEDUR PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK BNI SYARIAH CAB.

FATMAWATI

SALES

CONSUMERDIRECT SALES EFO PEMUTUSNASABAH

Pengajuan

Verifikasi

Dokumen

Penyelidikan

InformasiKunjungan Calon

Nasabah

Ditolak Diterima

Verifikasi

Data Usaha

Proses Scoring

DiterimaDitolak

Persetujuan

Pemutus

Ditolak Diterima

Pencairan

Dana

Sumber: Data Annual-Report Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati Tahun 2014

Page 67: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

53

tanggal jatuh tempo KTP, alamat sesuai KTP, tempat tanggal lahir,

pendidikan terakhir, status perkawinan,nama pasangan, nama ibu kandung,

jumlah tanggungan, alamat dan nomor telepon tempat usaha dilengkapi

dengan keterangan mengenai kegiatan usaha perusahaan, lama usaha,

omset rata-rata per bulan, penawaran fasilitas cash pick up, serta tanda

tangan calon nasabah.2

2. Selanjutnya, dokumen aplikasi yang telah diisi diserahkan kepada Sales

Consumer (CS) untuk diverifikasi dan diperiksa kebenaran calon nasabah

dalam mengisi formulir, serta kelengkapan dokumen aplikasi pembiayaan.

Jika dokumen aplikasi pembiayaan calon nasabah belum lengkap, maka

CS wajib meminta calon nasabah untuk segera melengkapi dokumen

tersebut agar dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya.

3. Dokumen aplikasi yang telah lengkap dan selesai diperiksa oleh CS,

kemudian diserahkan kepada Unit Customer sales (UCS) untuk dilakukan

penyelidikan informasi negatif calon nasabah melalui BI checking dan

DHN-BI.

4. Setelah verifikasi dokumen aplikasi selesai, Direct Sales (DS) dan Sales

Assisten, melakukan kunjungan ke tempat calon nasabah, mencari

informasi mengenai karakter calon nasabah dan kebenaran tujuan

pembiayaan yang akan diajukan.

5. Kemudian, EFO Electronik Finencing orgination, melakukan verifikasi

usaha calon nasabah yang terdiri dari lokasi usaha, jenis usaha, lamanya

2 Arum, Consumer Processing Head, Wawancara pribadi, (Jakarta : 23 Desember 2014,

08:45)

Page 68: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

54

usaha, aktivitas usaha, persediaan barang, kebutuhan modal kerja dan

informasi keuangan usaha.

6. EFO melakukan analisa keuangan melalui proses scoring untuk

menentukan Repayment Capacity (RPC) dan Innicial Disposible Income

Ratio (IDIR). Proses ini bertujuan untuk memberikan informasi penting

keputusan pembiayaan dan kemampuan calon nasabah dalam pembayaran

angsuran.

7. Setelah semua dokumen calon nasabah dan informasi mengenai usaha

calon nasabah sudah lengkap, selanjutnya dikeluarkan persetujuan

pembiayaan oleh pemegang Batas Wewenang Pemutus Persetujuan

Pembiayaan (BWPP) yaitu UH, MMM, Pimpinan Cabang Pembantu dan

Pimpinan Cabang.

8. Dana dicairkan dan diserahkan kepada calon nasabah melalui rekening

tabungan Pembiayaan yang sebelumnya telah dibuat oleh calon nasabah

pada saat pengajuan pembiayaan. 3

Jenis Risiko dalam Pembiayaan Murabahah Pada Bank BNI Syariah

Cabang Fatmawati yang sering dihadapi adalah risiko kredit, di mana risiko

ini timbul akibat kegagalan dari pihak nasabah dalam memenuhi

kewajibannya. Risiko kredit (pembiayaan) umumnya terjadi, karena usaha

nasabah yang sepi (kegiatan usaha sudah tidak berjalan lancar) dan usaha

nasabah tertimpa musibah (seperti banjir dan kebakaran) sehingga nasabah

3 Arum, Consumer Processing Head, Wawancara pribadi, (Jakarta : 23 Desember 2014,

08:45)

Page 69: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

55

sudah tidak mampu lagi membayar angsuran pembiayaan yang diajukannya

kepada bank.4

Pemberian pembiayaan melibatkan penerimaan risiko serta

menghasilkan keuntungan. Dalam mempertimbangkan potensi pembiayaan,

pihak bank perlu untuk menetapkan ketentuan untuk kerugian yang

diharapkan dan menyiapkan modal yang cukup untuk menyerap kerugian yang

tidak terduga. Bank dapat menggunakan agunan dan jaminan untuk membantu

mengurangi risiko yang melekat dalam transaksi-transaksi tersebut.5

Langkah-langkah yang dilakukan bank bni Syariah Cabang Fatmawati

untuk meminimalisir risiko ini antara lain : membuat kebijakan pembiayaan

secara tepat dan efektif, menetapkan prinsip kehati-hatian (Prudential

Banking) dalam proses pembiayaan, meningkatkan kualitas sumber daya

manusia, khususnya mereka yang menangani masalah pembiayaan

bermasalah.6

Pembiayaan bermasalah jarang timbul secara mendadak, tetapi datang

secara perlahan-lahan dengan memberikan tanda-tanda penyimpangan lebih

dulu kepada bank, kecuali terjadi suatu kecelakaan yang menimpa nasabah

atau bidang usahanya.7 sebab pembiayaan murabahah bermasalah sama halnya

dengan sebab pembiayaan-pembiayaan lain yang diberikan bank kepada

4Arum, Consumer Processing Head, Wawancara pribadi, (Jakarta : 23 Desember 2014)

5 Veithzal Rivai, Islamic Risk Management for Islamic Bank, h.239

6 Arum, Consumer Processing Head, Wawancara pribadi, (Jakarta : 23 Desember 2014)

7 Moh. Tjoekam, Perkreditan Bisnis inti Bank Komersil Konsep, Tehnik dan Kasus,

(Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama, 1999), h.264

Page 70: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

56

nasabahnya. Sebab-sebab terjadinya pembiayaan murabahah bermasalah pada

bank BNI syariah cabang Fatmawati.

Sebab-sebab terjadinya pembiayaan murabahah bermasalah pada Bank

BNI Syariah yang secara umum juga ada pada bank-bank lainnya adalah

sebagai berikut:8

1. Ditinjau dari sisi nasabah

a. Kondisi usaha nasabah pembiayaan yang sedang menurun hal ini

disebabkan oleh faktor manajerial perusahaan nasabah yang kurang

baik seperti, kelemahan dalam kebijakan pembelian dan penjualan,

lemahnya pengawasan biaya dan pengeluaran, kebijakan piutang yang

kurang tepat dan permodalan yang tidak cukup.

b. Karakter/sikap nasabah.

Ada kondisi dan situasi yang berubah-ubah, baik kondisi atau situasi

tersebut dapat pula mengubah sikap serta tingkah laku nasabah, dan

perubahan sikap tersebut terlihat sebagai berikut adanya unsur

kesengajaan oleh nasabah untuk menipu bank dengan jalan

memberikan data informasi yang tidak sebenarnya. Disamping itu

adanya itikad yang kurang baik dari nasabah dalam hal pembayaran

kembali pinjamannya, walaupun kemungkinan usahanya baik dan

berkembang.

8 Arum, Consumer Processing Head, Wawancara pribadi, (Jakarta : 23 Desember 2014)

Page 71: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

57

c. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

Hal ini juga merupakan salah satu penyebab timbulnya pembiayaan

bermasalah. Krisis moneter yang berkepanjangan membawa dampak

yang sangat luas, banyak perusahaan yang mem PHK

karyawan/pegawainya dikarenakan perusahaan sudah tidak beroperasi

lagi. Akibat dari PHK secara otomatis karyawan/pegawai tidak

memiliki pendapatan yang mengakibatkan menurunnya atau tidak

memiliki kemampuan untuk membayar kembali pembiayaan yang

didapatnya dari bank.9

2. Dari sisi Bank

Pembiayaan murabahah bermasalah dapat disebabkan antara lain:

a. Kurang tajamnya analisa

b. Tidak terpenuhinya kelengkapan persyaratan minimal yang seharusnya

sehingga data kurang akurat dan kurang relevan hal ini disebabkan

karena kurangnya ferivikasi ke pihak ketiga/nasabah.

c. Lemahnya pemantauan (monitoring).

d. Persaingan antar bank syariah juga merupakan salah satu penyebab

pembiayaan bermasalah.

e. Sistem dan prosedur yang menjadi acuan kurang di indahkan atau tidak

melalui prosedur yang seharusnya dan sering melakukan

penyimpangan.

f. Percaya begitu saja pada data yang disodorkan nasabah tanpa studi dan

penelitian yang komprehensif.

9Arum, Consumer Processing Head, Wawancara pribadi, (Jakarta : 23 Desember 2014)

Page 72: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

58

3. Faktor lingkungan adalah faktor yang berada diluar jangkauan bank dan

nasabah, seperti bencana alam, dan peraturan pemerintah yang berubah.

Dalam Negara yang sedang berkembang, baik dalam bidang politik

maupun ekonomi, peraturan-peraturan sering berubah, perubahan

peraturan ini terkadang membawa pengaruh terhadap jalannya suatu usaha.

BNI Syariah Cabang Fatmawati selalu mengembangkan jaringan-

jaringan yang meluas dan mudah dijangkau oleh masyarakat luas. Pada tahun

2012 pembiayaan yang dilakukan oleh BNI Syariah Cabang Fatmawati

mencapai 1,460,203,586 dengan presentase pembiayaan bermasalah mencapai

0,27%, dan pada tahun 2013 pembiayaan di BNI naik dari tahun sebelumnya

menjadi 1,805,099,507 dengan presentase pembiayaan bermasalah 0.36%

turun dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2014 pembiayaan yang dikeluarkan

oleh BNI naik menjadi 1.366,419,072 dengan persentase pembiayaan

bermasalah menurun menjadi 0.22% jauh dari ketentuan Bank Indonesia yaitu

5%. Walaupun kondisi ekonomi Indonesia yang mengalami krisis global tapi

tidak membuat nasabah mangkir dari tanggung jawabnya membayar

kewajiban pinjamannya ke Bank.10

Dari keterangan di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa Risiko

Murabahah yang di hadapi oleh bank BNI Syariah Cabang Fatmawati adalah,

nasabah membatalkan jual beli, nasabah memanipulasi informasi data

penghasilan, nasabah tidak mampu membayar kewajiban. Sedangkan Pada

pembiayaan Murabahah, BNI Syariah Cabang Fatmawati sudah cukup baik

10

Data Annual Report Bank BNI Syariah tahun 2012, 2013 dan 2014

Page 73: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

59

dalam melakukan diversifikasi risiko tersebut.11

B. Penerapan pelaksanaan Manajemen Risiko pada Bank BNI Syariah

Cabang Fatmawati

Proses manajemen risiko merupakan sistem yang komprehensif yang

meliputi pencintaan lingkungan manajemen yang kondusif, memelihara

pengukuran risiko yang efisien, proses mitigasi dan monitoring, serta

menciptakan sistem control internal yang memadai. Penerapan manajemen

risiko di bank BNI Syariah telah sesuai dengan PBI NO 13/23/PBI/2011

tetang penerapan manajemen risiko bagi bank umum syariah dan unit usaha

syariah dan berdasarkan standar operasional prosedur yang diterapkan oleh

bank BNI Syariah Cabang Fatmawati, sebagai langkah untuk meminimalisir

terjadinya risiko pembiayaan, secara structural kegiatan manajemen risiko

perusahaan berada dalam wilayah tanggung jawab direktur risiko dan

kepatuhan yang membawahi satuan kerja manajemen risiko yakni divisi

manajemen risiko. Divisi manajemen risiko bertindak secara indenpenden

terhadap divisi atau unit yang menjalankan fungsi bisnis atau operasional.12

Untuk membantu pelaksanaan proses dan sistem manajemen risiko. Bank BNI

Syariah membentuk komite-komite pada level direksi terdiri dari komite

kebijakan dan risiko (KKR), Komite Asset And Liabilities Manajemen

(KALMA), komite modal investasi dan teknologi serta komite sumber daya

manusia. Komite pada level komisaris – direksi terdiri dari komite audit,

11

Ibid 12

http://Annual-Report-BNI-Syariah -2012

Page 74: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

60

komite Remunerasi dan Nominasi serta komite pemantau risiko 13

Sejauh ini manajemen yang diterapkan Bank BNI Syariah sudah baik,

dan sesuai dengan konsep syariah. Meskipun demikian bank BNI syariah

harus lebih efektif, selektif dan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian.

1. Pelaksaanaan Tugas Komite Pemantau Risiko di BNI Syariah

Selama tahun 2010 Komite Pemantau Risiko telah melaksanakan tugasnya

antara lain sebagai berikut.14

a. Menyusun program kerja tahunan.

b. Melaksanakan rapat internal atau rapat bersama dewan komisaris dan

manajemen.

c. Mengevaluasi kebijakan dan strategi manajemen risiko yang disusun

oleh manajemen.

d. Mengevaluasi laporan-laporan internal berkala dari direksi, divisi

manajemen risiko, divisi hukum, kepatuhan dan kesekretarian, hasil

pemeriksaan Bank Indonesia. Hasil dari evaluasi laporan-laporan

tersebut digunakan sebagai alat pemantau kinerja manajemen dan jika

dianggap perlu, sebagai dasar rekomendasi kepada dewan komisaris

mengenai langkah-langkah yang perlu dilakukan dewan komisaris

dalam melakukan.15

e. Melakukan kajian dan diskusi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

rencana kerja komite pemantau risiko dan mengevaluasi kinerja komite

13

Ibid 14

Data Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati 15

Ibid

Page 75: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

61

di tahun 2010.

f. Mengevaluasi proses kebijakan penyaluran pembiayaan

g. Mengevaluasi proses manajemen risiko operasional, antara lain

aktivitas operasional cabang, penanganan pegawai yang terlibat kasus,

fraud dan transaksi yang mencurigakan, serta operasional sistem

teknologi.

h. Membuat rekomendasi dan memberikan masukan kepada dewan

komisaris antara lain yang berkaitan dengan kebijakan prosedur pemb

iayaan, organisasi manajemen risiko BNI Syariah dalam

menerapapkan Four eyes Principle dalam proses persetujuan

pembiayaan.16

i. Membuat rekomendasi dan memberikan masukan kepada dewan

komisaris atas action plan direksi berkaitan dengan penyelesaian

pelampauan batas maksimum penyaluran dana.

j. Mengevaluasi dan memberikan rekomendasi pada dewan komisaris

terkait tugas utama dewan komisaris,

k. Pemetaan tugas dan tanggung jawab komite-komite dibawah dewan

komisaris

l. Mengevaluasi struktur dan isi rencana kerja dan anggaran perusahaan

serta rencana bisnis BNI Syariah Cabang Fatmawati.

Penyelesaian yang diberikan oleh perbankan syariah tidak selamanya

berjalan dengan lancar, jika terjadi kegagalan atau permasalahan dalam

16

Data Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati

Page 76: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

62

pengambilan dana masyarakat tersebut kepihak bank, maka tentunya pihak

bank harus menyelamatkan dana masyarakat tersebut, karena dana tersebut

merupakan amanat yang dititipkan masyarakat kepada pihak bank. Kewajiban

untuk menjaga titipan dengan penuh amanah sangat ditekankan dalam Al-

Quran: 17

……

Artinya :

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat

kepada yang berhak menerimanya”….(An-nisa : 58)

Berdasarkan hal diatas maka pihak bank berkewajiban mengambil

tindakan-tindakan tertentu dalam menyelesaikan pembiayaan bermasalah dan

tentunya harus tetap berpegang pada prinsip syariah. Berikut akan dijelaskan

cara atau upaya yang dilakukan BNI Syariah Cabang Fatmawati dalam

mengatasi atau menyelesaikan pembiayaan murabahah bermasalah: 18

1. Melakukan pendekatan kepada nasabah pembiayaan, hal ini dilakukan

untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada nasabah pembiayaan.

Pendekatan yang dilakukan pihak bank dapat dilakukan dengan cara

mendatangi nasabah pembiayaan yang mengalami penunggakan kemudian

membicarakan atau mendiskusikan masalah yang sedang dihadapi

nasabah dan memberikan alternative jalan keluar dalam

menyelesaikannya. Jika nasabah bersedia membicarakan problem usaha

dan kondisi keuangan secara jujur dan terbuka ini berarti nasabah

17

Al-Quran dan Terjemah, salamadani jl. pasir wangi no 1 bandung. Cet-1 18

Wahyudi Hidayat, Consumer Processing Head, Wawancara pribadi, (Jakarta : 13

Januari 2015, 09:15)

Page 77: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

63

mempunyai kemauan baik untuk menyelesaikan masalah mereka dengan

bank dan bank pun bisa segera mengetahui apa yang menjadi penyebab

pembiayaan bermasalah sehingga selanjutnya bank bisa memutuskan atau

mengambil tindakan dalam menyelesaikannya. Namun tidak semua

nasabah bersikap demikian ada sebagian nasabah yang dengan sengaja

menghindar untuk ditemui.19

2. Collection, yaitu penagihan secara intensif. Dalam hal ini BNI Syariah

Cabang Fatmawati melakukan dengan dua cara sebagai berikut : pertama

penagihan secara persuasive yaitu dengan mengirimkan surat peringatan

atau teguran kepada nasabah pembiayaan murabahah yang menunggak

atas pembayaran angsurannya. Surat peringatan ini disampaikan secara

bertahap dimulai dari surat peringatan pertama, kedua dan ketiga,

penagihan secara langsung yakni dengan mendatangi langsung nasabah

pembiayaan murabahah yang mengalami penunggakan.

3. Rescheduling, dalam hal ini BNI Syariah Cabang Fatmawati memberikan

keringanan kepada nasabah pembiayaan murabahah menyangkut jadwal

pembayaran atau jangka waktu termasuk masa tenggang dan perubahan

besarnya angsuran misalnya perpanjangan jangka waktu pembiayaan

murabahah dari enam bulan menjadi satu tahun dan perpanjangan jangka

waktu angsuran pembiayaan murabahah dari 36 kali menjadi 48 kali

dengan demikian jumlah angsuran pun menjadi lebih kecil seiring dengan

penambahan jangka waktu angsuran. Fasilitas penjadwalan ulang ini

19

Rodney Wilson, alih bahasa: J.T. Salim, Bisnis Menurut Islam Teori ndan Praktek,

(Jakarta, PT. Intermasa, 1988), Cet-1, h.45

Page 78: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

64

diberikan kepada nasabah yang mempunyai I’tikad baik dan karakter yang

jujur, penambahan jangka waktu ini disebut riba nasiah. Dalam hal ini

penambahan tenggang waktu bagi orang yang berhutang ini, Allah

berfirmah : 20

……

Artinya :

“Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, Maka

berilah tangguh sampai Dia berkelapangan”…..(Al-Baqarah : 280)

4. Memberiakan diskon atau potongan kepada nasabah pembiayaan

murabahah, ini merupakan salah satu cara yang dilakukan BNI Syariah

Cabang Fatmawati dalam menyelesaikan pembiayaan murabahah

bermasalah, istilah ini dikenal dengan PPDM (Pemotongan Pelunasan

Dalam Murabahah) pemberian pemotongan disini yaitu pemotongan

marginnya saja bukan pada pokok pinjaman. Pemberian potongan ini

dimaksudkan untuk membantu atau memberikan kemudahan kepada

nasabah untuk dapat bisa menyelesaikan pembiayaan bermasalah.

Berbeda dengan bank konvensional yang menganut sistem bunga, justru

nasabah yang diberikan kredit oleh bank konvensional diwajibkan

mengambilkan kreditnya tersebut ditambah dengan bunga yang telah

dibebankan tanpa menghiraukan baik atau buruknya kondisi keuangan

nasabahnya. Pembebanan bunga tersebut tidaklah adil dan tidak sesuai

dengan asas-asas keuangan islam karena peminjam (nasabah) akan

20

Al-Quran dan Terjemah, salamadani jl. pasir wangi no 1 bandung. Cet-1

Page 79: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

65

dibebani dengan meningkatnya suku bunga yang bukan menjadi tanggung

jawabnya, melainkan terjadi sebagai akibat Negara yang menaikan suku

bunga dengan tujuan mempermudah pengendalian moneter. 21

5. Eksekusi jaminan yaitu penjualan barangbarang yang dijadikan jaminan

dalam rangka pelunasan pembiayaan. Hal ini dilakukan oleh bank apabila

nasabah sudah benar-benar tidak mampu lagi untuk bank membayar

hutangnya.

Hal ini diperbolehkan dalam islam, itulah mengapa unsure jaminan walau

tidak diisyaratkan dalam islam, namun dapat dimintakan sebagai tindakan

berjaga-jaga diantara kedua pihak. Dan besarnya jaminan yang akan

diambil tentunya hanya sebatas yang menjadi hak bank saja yaitu harga

jual yang telah disepakati pada saat ijab qabul dalam akad pembiayaan,

Allah berfirman : 22

Artinya :

“Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba),

Maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. dan

jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), Maka bagimu pokok

hartamu; kamu tidak Menganiaya dan tidak (pula) dianiaya”. (Al-

Baqarah : 279)

21

Rodney Wilson, alih bahasa: J.T. Salim, Bisnis Menurut Islam Teori ndan Praktek,

(Jakarta, PT. Intermasa, 1988), Cet-1, h.45 22

Al-Quran dan Terjemah, salamadani jl. pasir wangi no 1 bandung. Cet-1

Page 80: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

66

Proses eksekusi oleh BNI Syariah Cabang Fatmawati ini dapat

dilakukan dengan menyerahkan penjualan barang jaminan kepada nasabah

yang bersangkutan atau bank sendiri yang akan melakukan penjualan atas

barang jaminan nasabah tersebut, hal ini tentunya dilakukan berdasarkan

kesepakatan kedua belah pihak. Atau menyerahkan ke lembaga eksekutor,

dalam hal ini adalah BUPLN (Badan Urusan Piutang dan Lelang

Negara).23

Akan tetapi pada saat ini belum ada kasus penyelesaian

pembiayaan murabahah yang sampai melalui proses eksekusi ini.

6. Hapus buku yaitu langkah terakhir yang dilakukan BNI Syariah untuk

membebaskan nasabah dari beban hutangnya, dikarenakan nasabah sudah

tidak mampu lagi untuk mengembalikan pinjamannya dan barang yang

dijadikan jaminan tidak bisa diharapkan lagi. Seperti Firman Allah SWT :

24

Artinya :

“Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, Maka

berilah tangguh sampai Dia berkelapangan. dan menyedekahkan

(sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu

mengetahui”. (Al-Baqarah : 280)

Dalam menyelesaikan pembiayaan murabahah bermasalah yang

23

Wahyudi Hidayat, Consumer Processing Head, Wawancara pribadi, (Jakarta : 21

Januari 2014) 24

Al-Quran dan Terjemah, salamadani jl. pasir wangi no 1 bandung. Cet-1

Page 81: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

67

disebabkan oleh faktor lingkungan (faktor yang berada diluar jangkauan

bank dan nasabah, seperti bencana alam, peperangan, dan lain-lain) maka

bank perlu lagi melakukan analisis lebih lanjut tetapi yang perlu dilakukan

oleh bank adalah bagaimana membantu nasabah untuk segera memperoleh

penggantian dari perusahaan asuransi.25

Pada perbankan syariah jika

terdapat perbedaan atau perselisihan antara bank dengan nasabahnya,

maka kedua belah pihak harus menyelesaikan sesuai tata cara dan hukum

materi syariah. Lembaga yang mengatur hukum materi dan atau

berdasarkan prinsip syariah di Indonesia dikenal dengan nama Badan

Arbitrase Syariah Nasional (BASYARNAS).

Sama halnya dengan BNI Syariah Cabang Fatmawati, apabila

terjadi perselisihan atau sengketa antara kedua belah pihak yaitu bank

dengan nasabah, maka hendaknya merujuk atau menyelesaikan melalui

BASYARNAS, tentunya hal ini dilakukan jika sebelumnya pada saat

pembuatan akad murabahah ini, kedua belah pihak telah bersepakat bahwa

untuk berlangsungnya akad murabahah ini segala sesuatunya yang

menyangkut didalamnya akibat-akibat yang akan terjadi dalam akad ini,

maka yang berlaku adalah syariah islam, dengan menunjuk BASYARNAS

sebagai lembaga hukum yang akan menyelesaikan perselisihan tersebut.

sengketa yang timbul dalam akad murabahah ini apabila tidak bisa

diselesaikan pada PA (Pengadilan Agama) yang keputusannya mengikat

kedua belah pihak yang bersengketa.

25

Zainal Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta :Alvabet, 2005), Cet ke-

3, h.49

Page 82: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

68

Namun sampai saat ini belum ada kasus atau masalah di BNI

Syariah Cabang Fatmawati yang sampai kepada Badan Arbitrase Syariah

Nasional.26

Dengan kata lain bahwa permasalahan atau perselisihan yang

terjadi masih bisa ditangani atau diselesaikan secara musyawarah antara

pihak bank dengan nasabah.27

26

Wahyudi Hidayat, Consumer Processing Head, Wawancara pribadi, (Jakarta : 26

Januari 2015) 27

Ibid

Page 83: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Prosedur manajemen risiko dalam pembiayaan murabahah pada bank BNI

Syariah Cabanh Fatmawati terdiri dari:

a. Melakukan identifikasi risiko yang dihadapi dalam menetapkan

batasan-batasan

b. Mengukur risiko

c. Memantau risiko dan melaporkannya

d. Pengendalian risiko

e. Melakukan pengawasan, audit, menyelesaikan dan melaraskan

sistem pengelolaan risiko yang dilakukan BNI Syariah Cabang Fatmawati

yaitu :

a. Pembuatan kebijakan dalam pembiayaan secara efektif dan tepat

b. membuat prinsip kehati-hatian dalam pembiayaan melakukan proses

pembiayaan.

c. Membuat peningkatan kualitas dari segi SDM, dikhususkan untuk

mereka yang bertugas untuk mereka yang bertugas menangani

pembiayaan.

d. Mengefektifkan “Unit Manajemen Risiko”

Page 84: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

70

2. Penerapan manajemen risiko di bank BNI Syariah telah sesuai dengan PBI

NO 13/23/PBI/2011 tetang penerapan manajemen risiko bagi bank umum

syariah dan unit usaha syariah dan berdasarkan standar operasional

prosedur yang diterapkan oleh bank BNI Syariah Cabang Fatmawati,

sebagai langkah untuk meminimalisir terjadinya risiko pembiayaan, secara

structural kegiatan manajemen risiko perusahaan berada dalam wilayah

tanggung jawab direktur risiko dan kepatuhan yang membawahi satuan

kerja manajemen risiko yakni divisi manajemen risiko. Divisi manajemen

risiko bertindak secara indenpenden terhadap divisi atau unit yang

menjalankan fungsi bisnis atau operasional.1 Untuk membantu

pelaksanaan proses dan sistem manajemen risiko Bank BNI Syariah

membentuk komite-komite pada level direksi terdiri dari komite kebijakan

dan risiko (KKR), Komite Asset And Liabilities Manajemen (KALMA),

komite modal investasi dan teknologi serta komite sumber daya manusia.

Komite pada level komisaris – direksi terdiri dari komite audit, komite

Remunerasi dan Nominasi serta komite pemantau risiko

B. Saran

1. Setiap bank dalam melakukan pembiayaan akan timbul risiko, BNI

Syariah termasuk. Untuk itu diperlukan persiapan panduan pengelolaan

risiko bagi setiap bank syariah indonesia untuk melakukan studi banding

kenegara-negara yang sudah menjalankan perbankan syariah ini sangat

1 http://Annual-Report-BNI-Syariah -2012

Page 85: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

71

dibutuhkan mengingat struktur asset dan pembiayaan bank syariah berbeda

dengan konvensional.

2. Untuk memberikan pembiayaan murabahah agar bank BNI Syariah

mengacu dan melaksanakan sistematika serta tahapan pembiayaan yang

menjadi acuan sehingga memberikan hasil yang kompeten dan mampu

meminimalisir terjadinya pembiayaan bermasalah.

Page 86: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an Al-Karim

Antonio Mohammad Syafi’I, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta :

Gema Insani Press, 2001), Cet. Ke. 1.

Arifin Zainal, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta :Alvabet, 2005),

Cet ke-3

Arikunto Suharsimi, “prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktik”, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2010), Ed. Revisi 2010, Cet. Ke-14

Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2007),

Azharuddin Lathif, Fiqh Muamalat, Cet.1,

Bank BNI Syariah, Reliable Banking Partner: Annual Report/Laporan Tahunan

2012,

Basri Ikhwan Abidin,Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta:

PT. Bumi Aksara, 2008), Cetakan ke-1,

Darmawi Herman. Manajemen Risiko, (Jakarta : BUMI AKSARA, 1994), Cet Ke-

2, Ed 1,

Data Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati

Djojosoedarso Soeisno, Prinsip-prinsip Manajemen Risiko Asuransi, (Jakarta:

Salemba Empat, 2003),

Djojosoedarso Soeisno, Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi, (Jakarta

: Salemba Empat, 1999) Cet Ke. 1,

Hasibuan Malayu S.P., Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004),

Cet. Ke 3,

Page 87: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

http://Annual-Report-BNI-Syariah -2012

http://www.bnisyariah.tripod.com/bis_murabahah.html, diakses pada tanggal 25

November 2014, 22:20

Idroes N Ferry.,Manajemen Risiko Perbankan: Pemahaman 3 Pilar Kesepakatan

Basel II Terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksaannya di Indonesia

Karim A Adiwarman., Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2007), Ed. 3

Karim Adiwarman A., Pembiayaan Murabahah, Makalah Perbankan Syariah,

Kartonegoro Santanoe, Manajemen Risiko dan Asuransi, (Jakarta : PT Toko

Gunung Agung 1996), Cet Ke. 1,

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada, 2002), Ed. Revisi, Cet-6,

Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2012) Ed,

Revisi, Cet-10

Khalil Jafril, Jurnal KajianEkonomi Islam, Menyiasati Pertumbuhan Bank

Syariah di Indonesia (Jakarta : P3EI,2004.

Kiryanto Ryan, Journal:Bank dan Manajemen, Peluang dan Tantangan Ekonomi

2012, (Jakarta: Cakrawala Baru, 2011), Ed.ke-122,

Lathif Azharuddin, Fiqh Muamalat, Cet.1,

Muhammad Ibn Ahmad Ibnu Muhammad Ibn Rusyd, (Beirut: Bidayatul Mujtihad

wa Nihayatul Muqtasid Darul Qalam, 1988), vol. II,

Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum, (Jakarta :

BI-Tazkia, 1999),

Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2004),

Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta, UPP AMP

YKPN, 2005),

Page 88: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

Nasuhi Hamid dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan

Disertasi) Diterbitkan oleh CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Cetakan II, April 2007

Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/23/PBI/2011 Tentang Penerapan Manajemen

Risiko bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, diakses pada

26 ‎ tera‎‎ 2014 dari http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/pbi_132311f1.pdf

ReksoprajitnoSoedijono, Pengantar Manajemen Bank Umum, (Jakarta:

Gunadarma, 2003),

Rivai Veithzal, 2007, Bank and Financial Instution, (Jakarta: PT. Raja Grando

Persada)

Rivai Veithzal, dkk, Bank and Financial Institution Management: Conventional

and Sharia System, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007),

Salim Abbas, MA, Asuransi Dan Manajemen Risiko (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2005) Cet Ke 2..

Sari Lisa Kartika, “Penerapan Manajemen Risiko pada Perbankan Indonesia”,

diakses pada10 maret 2014, dari

http//ejournal.unesa.ac.idindex.phpjurnal-akuntansiarticleview280204

Swasth Irawan Bayu, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty,

2005), Ed. Ke-2,

Tampubolon Robert, Manajemen Risiko : pendekatan Kualitatif Untuk Bank

Komersil, (Jakarta: Elekmedia, 2004),

Tim Depkop, Panduan Unit Simpan Pinjam Syariah, (Jakarta, Departemen

Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah dan BNI, 1998), Cet-2,

Tjoekam Moh., Perkreditan Bisnis inti Bank Komersil Konsep, Tehnik dan Kasus,

(Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama, 1999),

Wilson Rodney, alih bahasa: J.T. Salim, Bisnis Menurut Islam Teori ndan

Praktek, (Jakarta, PT. Intermasa, 1988), Cet-1,

Yulianti Rahmi Timorita. Manajemen Risiko Perbankan Syariah. JUrnal

Ekonomi Islam La_Riba. Vol. III, no. 2, Desember 2009.

Page 89: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGBRI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

F'AKULTAS DAKWAII DAN ILMU KOMUNIKASITelepon/Fa,x . (02 I ) 7 4321 28 I 1 41 03580'

JI" lr. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412 lndonesia Website: rvrr.u,.l0ktlul!:rifa.aS.id, E-mail : <1qk!,a!tjg]&1_!llualirla-ju!d

s www"%#s& K

Nonror : Un.0 1/F5 lPP.00.9 {7 7A'UZOruLamp :1(satu)bundelHal : Bimbingan Skripsi

NamaNomor Pokok.lurtrsanSemesterTelp.Judul Skripsi

Tembusan:1. Dekan2. Ketua Jurusan Mar-rajen-ren Dakwah (MD)

Jakarta, 26 S.pt"*ber 2014

: Lukmanr-rl Hakim: I I 10053C00028: Manajemen Daku,ah (MD) / MLKS: IX (Sernbilan):085810332342: I\4anajemen Risiko Pembiayaan Murabahah pada Bank BNI

Syariah Cabang Fatmawati

Kepada Yth.Muamar Adifya, SE, M.AkDosen Fakuitas Dakwah dan Ilmu KomunikasiUIN Syaiif Hidayatullah Jakarta

Ass alaruu' alai kwn Wr. Wb.

Bersama ini kami sampaikan outline dan naskah proposal skripsi yang diajukan olehmahasiswa Fakultas Dakrvah dan llmu Konrunil<asi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagaiberikut,

Kami mohon kesediaannya untuk membimbing mahasiswa tersebut dalampenylisunan dan penyelesaian skripsinya selama 6 bulan dari tanggal 24 September 2014s.d.24 Maret 2015.

Demikian, atas perhatian dan kesediaannya kami sampaikan terima kasih.

Wassalamu' alaikum Wr. Wb.

idang Akademik

199r.D n

803 I

an. Dekan,

004

Page 90: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

KEIVIET.{TERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS DAK\,VAH DAN ILMU KOMUNIKASITeleponiFax : (02 I ) 7112728 / 7170j580

.ll. Ir. H..luanda No.95 Ciputat l5.ll2 lndonesia u,ebsire: !\!\ t1l!u1il4!.rr_!..1_,.1q!. E-mail rkrrl

NomorLampiranFIal

: Un.01/F5/PP.O0 9tW 12014

: Izin Penelitian (Shripsi)

I(epada Yth,Pimpinan Bank BNI SyariahCabang Fatmawatidi

Ternpat

A s.s a lcurut' a I q i hr m ll r. LV b.

Dekan Fakultas Dakrvah dan llmr-r Kornunikasi.lakarta rneneranqknn hah.,.,,a :

Jakarta, O2Oktobe r 201 I

UIN Syarif Hidayatullah

NamaNomor PokokTempat/Tanggal LahirSemesterJr-rrusan/Konsentras i

AlamatTelp.

Lr"rkmanul Hakimr I 1 0053000028Bekasi, 26 Juni 1990IX (Sembilan)Vlanajernen DakrvahKp. Rawa Bogo 003/001 .latimenr-rr Jatiasih0858 i 0332342

adalah benar mahasiswa Fakultas Dakrvah dan Ilmu Komunikasi UIN S1,'arifFlidal'atullah Jakarta yang akan uelaksanakan penelitian/mencari data dalarn rangkapenulisan skripsi berjudul Manujenten llisiko Pembiayctcrn lulurctbultcth pctclct BankBNI Syariah Ca$61ng Fatmcnrctti.

Sel.rr-rbttngan dengan itLr. clirnohon kiranya Bapak/lbtr/Sdr. dapattlieneriua/trtengizinkan r-nahasisrva kami tersebr:t clalnnt pelaksiutiian kegiatarrdimaksurci.

Dernikian. atas l<eriasat"na clzrn bantuannva karli nrengucaplian terin-ia kasih.

LI/ uss o I a ntu' a I a i h r nt LI/r. lL'b

Dekan.

el'Subhan, NIA 16601 t0 t9930i I 001

Ten-ibuszrn :

1. Wakil Dekan Biclang2. Ketua Jurr-rsanlProdi.

AkademikManaiemen Dakr.vah

Page 91: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

lSyariah Fatpawati

Bamtrang Hartopo*perational Manager

PT. Bank 8Nt Syariah, (antor Cabang Fatmawati, rl R S.f atmdwati No. 30 C D,Crlarrdak, ldkarta SelaIan

Ielp. (02 1't 7696807,7696808 75902925 75902910 /5902914, Fax L02 l /590289S 75902983 www bnrsy.rr,.rh !o 'o

,\5 BNI svariah

SUNAT HETERAilGEH

.d-r-+*lgnrll'e *rr*rr*r l,{1r Ltllh

Yang Befia*da Tangan di Bawah i:r! Men*rangkan bahr*a

FIanra

I\l I Sil

I !niurrreifnq

Jurusan

I uknrenrrl l-{ekim

{ { I nnqlnnfin?fi

LllN Syarif Hiilayatullah Jakarta

h{anajemen Da}rwah

T*lah Melaksanakan Penelitian di Bank Blrll Syanah Fatmauati Selama Desember

?{}X4 t*rhitung sejak tanggal 3{} Besember ?014 dan 'lti Februari 2015 dengan Judul

tr'farapmen Ers*o Fem$rayaar Sf#rafis*a* p*da S*nf EfiiI Syarbfi Fafm*wafr.

Demiki*n Surat l{et*rangan ini dibuat untult digunakan sehagaimana m*stinya

lrlfs-c-ee I+$rrr''-* l;e rlkr rrrl l,rllr l/lJh

1i] Fehruari ?015^r!f,

1

/*t-t

ffi-*ffi',*l

{,J-.

9J' "

d,

i\

\4

Page 92: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

Hasil Wawancara

Nama : Bpk. Bambang Hartopo

Jabatan : Operational Manager (OM)

Tempat : Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati

Tanggal : Jakarta, 04 April 2015

Pertanyaan : Bagaimana Struktur Organisasi Bank BNI Syariah Cabang

Fatmawati ?

Jawaban :

Struktur Organisasi

Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati

Branch Manager

Operational

Manager

SME

Financing

Head

General

Affairs

Head

Operational

Head

Customer

Service Head

Business

Manager

Consumer

Processing

Head

Sub Branch

Office/Cash

Office

Consumer

Sales Head

Page 93: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

Dari gambar di atas, pimpinan tertinggi di Bank BNI Syariah Cabang

Fatmawati yaitu Pimpinan Cabang yang bertugas untuk memimpin dan

bertanggung jawab penuh atas seluruh aktivitas operasional pada Bank. Branch

Manager membawahi langsung, untuk secara keseluruhan Branch Manager

Bertanggung Jawab, tetapi di pertisi langung ke Operational Manager, Business

Manager, dan SME Financing Head. Operational Manager menangani ke

Customer Service Head, Operational Head, dan General Affairs Head. Business

Manager menangani ke Consumer Processing Head, Consumer Sales Head, dan

Sub Branch Office/Cash Office.

Jakarta, 04 April 2015

(Lukmanul Hakim) (Bambang Sutopo)

Page 94: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

Hasil Wawancara

Nama : Wahyudi Hidayat

Jabatan : Divisi Consumer Prosessing Head

Tempat : Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati

Tanggal : Jakarta, 21Januari 2015

Pertanyaan : Jelaskan sejarah singkat Bank BNI Syariah Cabang

Fatmawati?

Jawaban : pada tahun 2001 BNI Syariah membuka dua cabang syariah di

Jakarta dan satu cabang di Bandung. Bank BNI Syariah membuka

cabang di Jakarta berlokasi di wilayah Blok A Jalan R.S

Fatmawati Raya pada saat itu masih Unit Usaha Syariah (UUS),

pemimpin cabang (Branch Manager) pertama kalinya yaitu

Tarmizi Bongso pada tahun 2001, dan Operational Manager

pertama yaitu Endang Rosawati.

Pada tahun 2003/2004 Unit Usaha Syariah (UUS) BNI relokasi di

pertokoan ITC Fatmawati. Kemudian pergantian pimpinan ke dua

yaitu Mahmur (alm) pada tahun 2004, dan Operational

Managernya yaitu Tuku Maulansah, sekarang menjadi Branch

Manager/pimpinan cabang Bank BNI Konvensional Cabang Jati

Negara. Kemudian pergantian Pemimpin cabang ke tiga yaitu

Nursiwan Ismail 2007, dan Operational Managernya yaitu Azhari

Asmawi. Kemudian pergantian pemimpin yang ke empat yaitu

Page 95: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

Supardi Najamuddin 2010, dan Operational Managernya yaitu

Bambang, yang pada saat ini menjadi pimpinan cabang Bank BNI

Syariah Cabang Makasar. Dan kemudian pergantian pimpinan

yang ke lima yaitu Muhammad Syarif 2011, sampai saat ini, dan

operational managernya yaitu Anang Heriyanturi.

Pada tahun 2011/2012 Bank BNI Syariah Relokai di Jalan R.S

Fatmawati Raya, No. 30 C-D, Cilandak, Jakarta Selatan, sampai

saat ini. Pimpinan cabangnya yaitu Muhammad Syarif, dan

Opertional Managernya yaitu Retno Widiyastuti, salah satu

pencetus/pendiri Bank BNI Syariah. Dan kemudian digantikan

oleh Bambang Sutopo, sampai saat ini. Dan Bank BNI Syariah

cabang fatmawati memiliki cabang pembantu (Capem) pertama

kali di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, cabang pembantu

(Capem) Bogor, dan cabang pembantu (Capem) Cimone

Tangerang. Namun saat ini, untuk cabang pembantu Bogor telah

di ambil alih oleh cabang Bogor dan cabang pembantu Cimone

Tangerang juga telah di ambil alih oleh cabang BSD.

Pada akhirnya Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati membuka

cabang pembantu baru di Cipulir dan sekarang juga sudah di

relokasi ke cabang pembantu Margonda Depok. Dan begitu juga

di ambil alih oleh cabang Depok. Saat ini Bank BNI Syariah

cabang fatmawati memiliki cabang pembantu (Capem) di UIN,

Page 96: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

capem di Cilandak, capem di Bintaro, capem di Tebet, capem di

Kalibata, capem di Polim, dan capem di Juanda.

Bank BNI Syariah Fatmawati memiliki keunggulan dalam

menghasilkan Branch Manager (BM), dan Operational Manager

(OM). Cabang fatmawati memiliki peringkat tertinggi dalam

menciptakan BM dan OM terbanyak.

Jakarta, 21 Januari 2015

(Lukmanul Hakim) (Wahyudi Hidayat)

Page 97: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

Hasil Wawancara

Nama : Jingga

Jabatan : Customer Service

Tempat : Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati

Tanggal : Jakarta, 25 Maret 2015

Pertanyaan : Jelaskan Visi dan Misi Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati?

Jawaban : Visi Bank BNI Syariah adalah Menjadi Bank Syariah pilihan

masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja.

Dan Misi Bank BNI Syariah adalah :

a. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada

kelestarian lingkungan.

b. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa

perbankan syariah.

c. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.

d. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk

berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan

ibadah.

e. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.

Page 98: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

Pertanyaan : Jelaskan Tata Nilai dan Budaya Kerja Bank BNI Syariah

Cabang Fatmawati?

Jawaban : Tata Nilai dan Budaya Kerja Bank BNI Syariah adalah Dalam

menjalankan kewajibannya yang berpedoman pada dasar hukum

syariah yaitu Al-Qur’an dan Hadits, seluruh insan Bank BNI Syariah

Cabang Fatmawati juga memiliki tata nilai yang menjadi panduan

dalam setiap perilakunya. Tata nilai ini dirumuskan dalam budaya

kerja Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati yaitu Amanah dan

Jamaah, dapat diuraikan sebagagi berikut:

a. Amanah

Menjalankan tugas dan kewajiban dengan penuh tanggung jawab

untuk memperoleh hasil yang optimal

1) Jujur dan tepati janji

2) Berani mengambil tanggung jawab

3) Semangat menghasilkan karya terbaik

4) Bekerja ikhlas dan mengutamakan niat ibadah

5) Beri layanan melebihi harapan

b. Jamaah

Bersinergi dalam menjalankan tugas dan kewajiban

1) Berani memberi maupun menerima umpan balik yang

konstruktif

2) Bangun sinergi secara kekeluargaan

Page 99: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

3) Sebarkan ilmu yang bermanfaat

4) Pahami kaitan proses kerja dengan rekan

5) Perkuat kepemimpinan diri (self lidership)

Jakarta, 25 Maret 2015

(Lukmanul Hakim) (Jingga)

Page 100: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

Hasil Wawancara

Nama : Arum

Jabatan : Divisi Consumer Prosessing Head

Tempat : Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati

Tanggal : Jakarta, 23 Desember 2014

Pertanyaan : Jelaskan Produk-produk Bank BNI Syariah Cabang

Fatmawati?

Jawaban :Produk-produk Bank BNI Syariah terdiri dari Produk Dana dan Produk

Pembiayaan dan Pembiayaan Lain-lainnya, sebagai berikut:

A. Produk Dana

1. Giro Wadiah

a. Giro iB Hasanah

Simpanan dalam mata uang Rupiah yang dikelola

berdasarkan prinsip Syariah dengan akad Mudharabah

Mutlaqah atau simpanan berdasarkan akad Wadiah.

b. Tabungan iB Hasanah

Investasi dana dalam mata uang Rupiah berdasarkan

akad Wadiah yang diperuntukkan bagi anak-anak dan

pelajar yang berusia dibawah 17 tahun.

2. Tabungan Mudharabah

a. Tabungan iB Hasanah

Page 101: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

Investasi dana dalam mata uang Rupiah yang dikelola

berdasarkan prinsip Syariah dengan akad Mudharabah

Mutlaqah atau simpanan berdasarkan akad Wadiah.

b. Tabungan iB Prima Hasanah

Investasi dana dalam mata uang Rupiah yang dikelola

berdasarkan prinsip Syariah dengan akad Mudharabah

Mutlaqah dan bagi hasil yang lebih kompetitif.

c. Tabungan iB Bisnis Hasanah

Investasi dana dalam mata uang Rupiah yang dikelola

berdasarkan prinsip Syariah dengan akad Mudharabah

Mutlaqah dan dilengkapi dengan detail mutasi debet

dan kredit pada buku tabungan.

d. Tabungan iB THI Hasanah

Investasi dana untuk perencanaan haji yang dikelola

secara Syariah dengan akad Mudharabah Mutlaqah

dengan sistem setoran bebas atau bulanan, bermanfaat

sebagai sarana pembayaran Biaya Penyelenggara

Ibadah Haji (BPIH).

e. Tabungan iB Tapenas Hasanah

Investasi dana untuk perencanaan masa depan yang

dikelola secara Syariah dengan akad Mudharabah

Mutlaqah dengan sistem setoran bulanan, bermanfaat

untuk membantu menyiapkan rencana masa depan

Page 102: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

seperti rencana liburan, ibadah umrah, pendidikan

ataupun rencana masa depan lainnya.

3. Deposito Mudharabah

Investasi berjangka yang ditujukan bagi nasabah perorangan

da perusahaan, dengan menggunakan prinsip Mudharabah

Mutlaqah. Pengelolaan dana disalurkan melalui pembiayaan

yang sesuai dengan prinsip Syariah dan menghasilkan bagi

hasil yang kompetitif.

B. Produk Pembiayaan

1. Pembiayaan Konsumtif

a. Pembiayaan iB Hasanah Griya dengan akad Murabahah.

b. Pembiayaan iB Hasanah Haji dengan akad Ijarah dan

Qardh.

c. Pembiayaan iB Hasanah OTTO dengan akad Murabahah.

d. Pembiayaan iB Hasanah Multi Guna dengan akad

Murabahah.

e. Pembiayaan iB Hasanah Multi Jasa dengan akad Ijarah.

f. Pembiayaan iB Hasanah Flexsi dengan akad Murabahah

dan Ijarah.

2. Pembiayaan Produktif

Pembiayaan Produktif dengan akad Murabahah, Mudharabah,

dan Musyarakah.

a. Pembiayaan Wirausaha

Page 103: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

b. Pembiayaan Tunas Usaha

c. Pembiayaan Usaha Mikro

d. Pembiayaan Produktif

3. Pembiayaan Lain-lainnya

a. Pembiayaan Gadai dengan akad Qardh

b. Pembiayaan Emas dengan akad Qardh dan Ijarah

Pertanyaan : Jelaskan Produk Pembiayaan Murabahah di Bank BNI

Syariah?

Jawaban :Pembiayaan murabahah memakai prinsip jual beli barang pada

harga ambahan keuntungan yang disepakati, dengan pihak bank

selaku penjual dan nasabah selaku pembeli. Karakteristiknya

adalah penjual harus memberi tahu harga produk yang ia beli dan

menentukan sesuatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya.

Pembayarannya dapat dilakukan secara angsuran sesuai dengan

kesepakatan bersama pembiayaan ini cocok untuk yang

membutuhkan tambahan asset namun kekurangan dana untuk

melunasinya secara sekaligus.

Syarat-syarat :

1. Bank islam member tahu biaya modal kepada nasabah.

2. Kontrak pertama harus sah

3. Kontrak harus bebas dari riba

Page 104: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

4. Bank Islam harus menjelaskan setiap cacat yang terjadi sesudah

pembelian dan harus membuka semua hal yang berhubungan

dengan cacat.

5. Bank Islam harus membuka semua ukuran yang berlaku bagi

harga pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara

hutang

6. Jika syarat dalam 1, 4 atau 5 tidak dipenuhi, pembeli memiliki

pilihan :

a. Melanjutkan pembelian seperti apa adanya.

b. Kembali kepada penjual dan menyatakan ketidaksetujuan.

c. Membatalkan kontrak.

SEKEMA MURABAHAH

Pembiayaan ini dapat diaplikasikan kepada pembiayaan di sektor-sektor perdagangan,

industri, pertanian dan jasa.

Contoh Perhitungan Angsuran murabahah

Kebutuhan Investasi Rp. 12.000.000.00

Modal Sendiri Rp. 4. 000.000.00

Pembiayaan Bank Rp. 8.000.000.00

MURABAHAH

NASABAH 1 BANK 2 SUPPLIE

4

3

Page 105: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

Jakarta, 23 Desember 2014

(Lukmanul Hakim) (Arum)

Jangka Waktu 3 Tahun

Ekspektasi Margin 10. 50% Effective p.a

Harga Beli Bank Rp. 8.000.000.00

Margin Bank Rp. 2.520.000.00

Harga Jual Bank Rp. 10. 520. 000.00

Angsuran Perbulan 292,222,22

Page 106: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

Hasil Wawancara

Nama : Wahyudi Hidayat

Jabatan : Divisi Consumer Prosessing Head

Tempat : Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati

Tanggal : Jakarta, 21 Januari 2015

Pertanyaan : Bagaimana cara atau upaya dalam mengahadapi atau

mengatasi pembiayaan murabahah bermasalah?

Jawaban : Melakukan pendekatan kepada nasabah pembiayaan, hal ini

dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada

nasabah pembiayaan.

Melakukan Collection, yaitu penagihan secara intensif. Dalam hal

ini BNI Syariah Cabang Fatmawati melakukan dengan dua cara

sebagai berikut : pertama penagihan secara persuasive yaitu

dengan mengirimkan surat peringatan atau teguran kepada

nasabah. Kedua, penagihan secara langsung yakni dengan

mendatangi langsung nasabah pembiayaan murabahah yang

mengalami penunggakan. Melakukan Rescheduling, dalam hal ini

BNI Syariah Cabang Fatmawati memberikan keringanan kepada

nasabah pembiayaan murabahah menyangkut jadwal pembayaran

atau jangka waktu termasuk masa tenggang. Memberiakan diskon

atau potongan kepada nasabah pembiayaan murabahah, ini

merupakan salah satu cara yang dilakukan BNI Syariah Cabang

Page 107: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

Fatmawati dalam menyelesaikan pembiayaan murabahah

bermasalah. Melakukan Eksekusi jaminan yaitu penjualan

barangbarang yang dijadikan jaminan dalam rangka pelunasan

pembiayaan. Melakukan hapus buku yaitu langkah terakhir yang

dilakukan BNI Syariah untuk membebaskan nasabah dari beban

hutangnya, dikarenakan nasabah sudah tidak mampu lagi untuk

mengembalikan pinjamannya dan barang yang dijadikan jaminan

tidak bisa diharapkan lagi.

Jakarta, 21 Januari 2015

(Lukmanul Hakim) (Wahyudi Hidayat)

Page 108: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

Hasil Wawancara

Nama : Arum

Jabatan : Divisi Consumer Prosessing Head

Tempat : Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati

Tanggal : Jakarta, 23 Desember 2014

1. Pertanyaan : Bagaimana Prosedur dalam mengajukan

pembiayaan murabahah BNI Cabang Fatmawati ?

Jawaban : Nasabah Pembiayaan Murabahah datang ke Bank BNI

Syariah untuk mengisi formulir aplikasi Pembiayaan

Murabahah. Selanjutnya, dokumen aplikasi yang telah

diisi diserahkan kepada Sales Consumer (CS) untuk

diverifikasi dan diperiksa kebenaran calon nasabah

dalam mengisi formulir, serta kelengkapan dokumen

aplikasi pembiayaan. Dokumen aplikasi yang telah

lengkap dan selesai diperiksa oleh CS, kemudian

diserahkan kepada Consumer Prosessing Unit untuk

dilakukan penyelidikan informasi negatif calon

nasabah melalui BI checking dan DHN-BI. Setelah

verifikasi dokumen aplikasi selesai, Direct Sales (DS)

dan Sales Assisten, melakukan kunjungan ke tempat

calon nasabah, mencari informasi mengenai karakter

calon nasabah dan kebenaran tujuan pembiayaan yang

Page 109: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

akan diajukan. Kemudian, EFO Electronik Financing

orgination, melakukan verifikasi usaha calon nasabah

yang terdiri dari lokasi usaha, jenis usaha, lamanya

usaha, aktivitas usaha, persediaan barang, kebutuhan

modal kerja dan informasi keuangan usaha. EFO

melakukan analisa keuangan melalui proses scoring

untuk menentukan Repayment Capacity (RPC) dan

Innicial Disposible Income Ratio (IDIR). Setelah

semua dokumen calon nasabah dan informasi

mengenai usaha calon nasabah sudah lengkap,

selanjutnya dikeluarkan persetujuan pembiayaan oleh

pemegang Batas Wewenang Pemutus Persetujuan

Pembiayaan (BWPP) yaitu UH, MMM, Pimpinan

Cabang Pembantu dan Pimpinan Cabang. Dana

dicairkan dan diserahkan kepada calon nasabah

melalui rekening tabungan Pembiayaan yang

sebelumnya telah dibuat oleh calon nasabah pada saat

pengajuan pembiayaan.

2. Pertanyaan : Risiko-risiko apa saja yang terkait dengan

pembiayaan murabahah?

Jawaban : Risiko yang sering kami hadapi pada pembiayaan

murabahah yaitu risikokredit, umumnya terjadi karena

usaha nasabah yang sepi (kegiatan usaha sudah tidak

Page 110: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

berjalan lancar) dan usaha nasabah tertimpa musibah

(seperti banjir dan kebakaran) sehingga nasabah sudah

tidak mampu lagi membayar angsuran pembiayaan

yang diajukannya kepada bank.

3. Pertanyaan :`Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan bank

untuk meminimlisir risiko ?

Jawaban : Bank membuat kebijakan pembiayaan secara tepat

dan efektif, menetapkan prinsip kehati-hatian dalam

proses pembiayaan, meningkatkan kualitas sumber

daya manusia, khususnya mereka yang menangani

masalah pembiayaan bermasalah.

4. Pertanyaan : Apa penyebab terjadinya pembiayaan murabahah

bermasalah pada Bank BNI Syariah yang secara

umum juga terjadi pada Bank-Bank lainnya ?

Jawaban : Bisa ditinjau dari sisi nasabah, kondisi usaha

nasabah yang pembiayaan sedang menurun yang

disebabkan oleh faktor manajerial perusahaan

nasabah yang kurang baik. Karakter atau sikap

nasabah, Ada kondisi dan situasi yang berubah-ubah,

baik kondisi atau situasi tersebut dapat pula

mengubah sikap serta tingkah laku nasabah, dan

perubahan sikap tersebut terlihat sebagai berikut

adanya unsur kesengajaan oleh nasabah untuk

menipu bank dengan jalan memberikan data informasi

Page 111: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

yang tidak sebenarnya. Pemutusan Hubungan Kerja

(PHK), Hal ini juga merupakan salah satu penyebab

timbulnya pembiayaan bermasalah.

5. Pertanyaan : berapa presentase atau data keuangan

pembiayaan murabahah bermasalah selama 3

tahun terakhir ?

Jawaban : Pada tahun 2012 pembiayaan yang dilakukan oleh

BNI Syariah Cabang Fatmawati mencapai

1,460,203,586 dengan presentase pembiayaan

bermasalah mencapai 0,27%, dan pada tahun 2013

pembiayaan di BNI naik dari tahun sebelumnya

menjadi 1,805,099,507 dengan presentase

pembiayaan bermasalah 0.36% turun dari tahun

sebelumnya. Pada tahun 2014 pembiayaan yang

dikeluarkan oleh BNI naik menjadi 1.366,419,072

dengan persentase pembiayaan bermasalah menurun

menjadi 0.22% jauh dari ketentuan Bank Indonesia

yaitu 5%

Jakarta, 23 Desember 2014

(Lukmanul Hakim) (Arum)

Page 112: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32372/1/LUKMANU… · Syariah harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh

Lampiran.

Struktur Organisasi

Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati

a. Consumer Processing a. Financing Support a. Administration

Assistant Assistant Assistant

b. Collection Assistant b. Operational Assistant

a. Sales Officer a. Teller

b. Sales Assistant b. Customer Servis

Branch Manager

Muhammad Syarif

SME Financing

Head

Suci

Business Manager

Elvita

Operational Manager

Bambang Sutopo

Customer Service

Head

Noni Halimi

General Affairs

Head

Ermawan Susanto

Operational Head

Iis Apriyanti

Sub Branch

Office/Cash Office

Consumer Sales

Head

Luana

Consumer Processing

Head

Wahyudi Hidayat

KCP UIN

Joko Sutrisno

KCP Bintaro

Hariadi

KCP Cilandak

Mutia F Nunjang

KCP Tebet

Rahmat Basuki

KCP Kalibata

Firli Febianto Setiawan

KCP Polim

Lisa Chandrawati

KCP Juanda

Rizki Chaironi