manajemen perioperatif pada hipertiroid

24

Upload: windi-pertiwi

Post on 13-Aug-2015

213 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

Manajemen Perioperatif Pada Hipertiroid

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen Perioperatif Pada Hipertiroid
Page 2: Manajemen Perioperatif Pada Hipertiroid

Anatomi tiroid

Kelenjar tiroid terdiri atas 2 buah lobus yang terletak di sebelah kanan dan kiri trakea dan diikat bersama oleh jaringan tiroid yang dikenal dengan “Isthmus tiroid” yang melintasi trakea di depannya

Page 3: Manajemen Perioperatif Pada Hipertiroid

FISIOLOGI HORMON TIROID

Page 4: Manajemen Perioperatif Pada Hipertiroid

Fisiologi

Page 5: Manajemen Perioperatif Pada Hipertiroid

Lanjutan,..

Page 6: Manajemen Perioperatif Pada Hipertiroid

lanjutanSebagian besar T3 dan T4 terikat pada protein plasma,

yaitu protein bound iodine (PBI), sisanya dalam bentuk T3 dan T4 bebas yang terikat pada protein jaringan. Ada 3 jenis PBI yang terdapat di dalam plasma yaitu thyroxine binding albumin (TBA), thyroxine binding prealbumin (TBPA), dan thyroxine binding globulin (TBG). Dari ketiga protein tersebut yang paling tinggi afinitasnya terhadap T3 dan T4 adalah TBG (terhadap T4 55%, terhadap T3 65%).

Kadar PBI dalam plasma dapat berubah-ubah. Hal ini akan mempengaruhi jumlah T3 dan T4 yang terikat pada protein tersebut dan mempengaruhi kadar T3 dan T4 yang bebas. T3 dan T4 plasma yang bebas merupakan bentuk T3 dan T4 plasma yang berperan fisiologik aktif, artinya T3 dan T4 bebas ini berperan dalam proses pengendalian melalui mekanisme umpan balik dan berfungsi aktif terhadap sel-sel sasaran.

Page 7: Manajemen Perioperatif Pada Hipertiroid

Lanjutan,...Metabolisme Hormon TiroidT4 dan T3 mengalami deiodinasi di hati, ginjal dan

banyak jaringan lain. Pada orang dewasa normal sepertiga T4 dalam darah secara normal diubah menjadi T3 dan 45% diubah menjadi RT3. Hanya sekitar 13% T3 dalam darah disekresi oleh kelenjar tiroid dan 87% dibentuk melalui deiodinasi T4.

Terdapat 3 deiodinase berbeda yang bekerja pada hormone tiroid, yaitu :

D1: konsentrasi tinggi di hati, ginjal, tiroid dan hipofisis, berperan terutama dalam pembentukan T3 dari T4 di perifer

D2: terdapat di Otak, hipofisis dan lemak coklat, berperan dalam pembentukan T3.

D3: otak dan organ reproduksi, mungkin sebagai sumber utama RT3 di darah dan jaringan.

Page 8: Manajemen Perioperatif Pada Hipertiroid
Page 9: Manajemen Perioperatif Pada Hipertiroid

HIPERTIROIDHipertiroidisme adalah tirotoksikosis yang

diakibatkan oleh kelenjar tiroid yang hiperaktif. Tirotoksikosis ialah manifestasi klinis kelebihan hormon tiroid yang beredar dalam sirkulasi. Dengan kata lain hipertiroid terjadi karena adanya peningkatan hormon tiroid dalam darah dan biasanya berkaitan dengan keadaan klinis tirotoksikosis

Page 10: Manajemen Perioperatif Pada Hipertiroid

ETIOLOGIPenyebab Umum HipertiroidGrave’s Disease (penyebab paling sering)Goiter multinodulerIntake hormon tiroid yang berlebihan

Page 11: Manajemen Perioperatif Pada Hipertiroid

GEJALA KLINIS

Page 12: Manajemen Perioperatif Pada Hipertiroid

Index Wayne Dan New CastleGejala Subyektif

Angka Gejala Obyektif Ada Tidak

Dispnoe d`effort +1 Tiroid Teraba+3 -3

Palpitasi +2 Bruit diatas systole+2 -2

Capai/lelah +2 Eksoftalmus +2 -

Suka panas -5 Lid Retraction +2 -

Suka dingin +5 Lid Lag +1 -

Keringat Banyak +3 Hiperkinesis+4 -2

Nervous +2 Tangan panas +2 -2

Tangan basah +1 Nadi

Tangan panas -1 80 x/mnt - -3

Nafsu makan ↑ +3 80-90 x/mnt - -

Nafsu makan ↓ -3 > 90 x/mnt +3 -

BB ↑ -3 < 10 : Eutiroid10 – 20 : Normal20 : Hipertiroid

Page 13: Manajemen Perioperatif Pada Hipertiroid

KlinisSkor Interpretasi

Umur timbul gejala1 5-24 th 25-34 th 35-44 th 45-54 th > 55 th

0 11 - +23 = Eutiroid24-39 = ragu-ragu

40-80 = Hipertiroid4

8

12  

16 

Psychological precipiptant -5  

Frequent checking -3  

Severe antiopathy anxietas -5  

Nafsu makan↑ +5  

Tiroid teraba +3  

Bruit +18  

Eksoptalmus +19  

Lid retraction +9  

Hiperkinesis +4  

Tremor halus +4  

Nadi >90 +16  

80-90 +8  

<80 0  

Index New Castle

Page 14: Manajemen Perioperatif Pada Hipertiroid

PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan laboratorium T3, T4, dan TSH.Pemeriksaan biopsi kelenjat tiroid.CT Scan

Page 15: Manajemen Perioperatif Pada Hipertiroid

Manajemen preoperatif hipertiroidTindakan pembedahan pada pasien hipertiroid

pada pasien yang akan menjalani pembedahan elektif harus ditunda sampai kondisi pasien eutiroid.

Pasien dengan goiter yang besar memiliki problem potensial terkait dengan jalan napasnya. Sehingga, pada pasien ini, penilaian jalan napas menjadi hal utama yang harus dinilai dengan cermat.

Nadi isitirahat yang direkomendasikan adalah 85 kali/menit.

Page 16: Manajemen Perioperatif Pada Hipertiroid

Lanjutan,...Obat antitiroid dan antagonis β-adrenergik

dilanjutkan sampai pagi hari operasi.Pemberian Prophylthiouracil dan

methimazole adalah penting karena kedua obat ini memiliki waktu paruh yang pendek.

Obat antagonis β-adrenergik seringkali digunakan untuk mengontrol denyut jantung

Benzodizepin adalah pilihan yang baik untuk sedasi preoperatif.

Page 17: Manajemen Perioperatif Pada Hipertiroid
Page 18: Manajemen Perioperatif Pada Hipertiroid

Manajemen intra operatifTekhnik general anestesi ini perlu di perhatikan

terhadap pengawasan jalan nafas, terutama pada pasien dengan operasi goiter.

Fungsi kardiovaskuler dan temperatur tubuh harus dimonitor secara ketat pada pasien yang memiliki riwayat hipertiroid.

Hindari agen induksi yang menstimulasi saraf simpatis seperti penggunaan ketamin.

Thiopenthal merupakan agen induksi pilihan karena memiliki aktivitas antitiroid pada dosis tinggi. (3-4 mg/kgbb)

Page 19: Manajemen Perioperatif Pada Hipertiroid

Cont,...Kedalaman pembiusan harus cukup kuat

sebelum dilakukan manipulasi seperti pemakaian laringoskop untuk intubasi guna menghindari gejolak hemodinamik

Pemberian agen blok neuromuskuler (NMBAs) harus diberikan secara hati-hati, karena keadaan tirotoksikosis seringkali berhubungan dengan peningkatan insiden miopati dan miastenia gravis (rokuronium 0.6 – 1.2 mg/kg iv)

Page 20: Manajemen Perioperatif Pada Hipertiroid

Cont,...Untuk menumpulkan respon hemodinamik saat

melakukan intubasi dapat diberikan lidokain, fentanyl atau kombinasi keduanya yang diberikan sebelum intubasi.

Pemeliharaan dapat digunakan agen inhalasi seperti Isofluran, desfluran Sevofluran dan lain-lain.

N2O dapat digunakan sebagai analgetik selain dengan opioid.

Perhatian terhadap ablasi kornea atau ulserasi pada pasien dengan eksoftalmus dengan pemberian salep mata.

Page 21: Manajemen Perioperatif Pada Hipertiroid

Manajemen post operatifAncaman serius pada pasien hipertiroid pada

periode postoperatif adalah badai tiroid (thyroid storm), yang memiliki ciri hiperpireksia, takikardi, penurunan kesadaran (agitasi, delirium, koma) dan hipotensi.

Pasien yang menjalani subtotaltiroidektomi juga beresiko mengalami hipotiroid paska pembedahan dengan insidensi sebanyak 60%. Sedangkan untuk pasien yang menjalani total tiroidektomi, sebagian besar akan mengalami hipotiroid paska pembedahan (Crisaldo S et Mercado A.,2005)

Page 22: Manajemen Perioperatif Pada Hipertiroid

TERIMA KASIH

Page 23: Manajemen Perioperatif Pada Hipertiroid
Page 24: Manajemen Perioperatif Pada Hipertiroid