manajemen penyiaran radio cilegon pass fm dalam …repository.fisip-untirta.ac.id/1142/1/manajemen...
TRANSCRIPT
MANAJEMEN PENYIARAN RADIO CILEGON PASS FM DALAM
PEMENUHAN INFORMASI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah satu Syarat Ujian Sarjana (S-1)
Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Oleh:
Soffal Yahsya
NIM. 6662122630
KONSENTRASI JURNALISTIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG, JULI 2018
ABSTRAK
Soffal Yahsya. 6662122630. Manajemen Penyiaran Radio Cilegon PASS FM dalam
Pemeneuhan Informasi, yang dibimbing oleh Dr. Rahmi Winangsih, M.Si dan Ronny
Yudhi SP., M.Si.
Tujuan Penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui Planning penyiaran Cilegon PASS FM
dalam pemenuhan informasi, (2) Untuk mengetahui Bagaimana Organizing dan Producting
penyiaran Cilegon PASS FM, (3) mengetahui Actuating Penyiaran Cilegon PASS FM dalam
pemenuhan Informasi (4) mengetahui Controling yang dilakukan untuk memenuhi Informasi.
Penelitian ini dilakukan di Kantor Cilegon PASS FM yang berlokasi di Jl. Raya Cibeber
No.18 Cilegon Banten. Data dikumpulkan dengan objek penelitian. Kemudian diolah dengan
cara deskriptif kualitatif dengan Informan penelitian Program Director, Penyiar dan
Pendengar. Hasil penelitian ini menunjukan hasil bahwa manajemen Cilegon PASS FM
melakukan pengelolaan manajemen dengan baik dengan metode P.O.A.C (Planning,
Organizing, Actuating, Controling). Dalam prosesnya manajemen Cilegon PASS FM
mendapatkan sebuah strategi dalam mengelola manajemen penyiaran Cilegon PASS FM
dengan cara Planning: merencanakan program dengan menajemen struktural dengan
memebuat program yang mengandung muatan informasi, dihasilkannya program PASS Pagi
Pagi, AMPM, B PASS, Hello WeekEnd, Viral Of the Week. Organizing: melakukan
pengorganisasian penyiaran dengan cara mempesiapkan infromasi yang akan disampaikan
melalui program yang telah disiapkan, contohnya pencarian berita tertentu yang sesuai
dengan program yang dibutuhkan oleh program. Actuating: melaksanan strategi yang telah
ditentukan dengan cara melaksanakn penyiaran/On Air, dengan On Air infromasi
disampaikan melalui penyiar yang telah ditentukan sebelumnya. Controling: pelaksanaan
pengendalian dengan cara melakukan evaluasi, dalam evaluasi hal-hal yang kemungkinan
terjadi bisa diubah atau bisa dicegah. Dengan demikian Manajemen P.O.A.C telah
dilaksanakan dengan baik.
Kata kunci : Informasi, Manajemen Penyiaran, Radio, P.O.A.C,
ABSTRACT
Soffal Yahsya. 662122630. Broadcaing Management Radio Cilegon PASS FM in the
Fulfillment of Informaton, supervised by Dr. Rahmi Winangsih, M.Si and Ronny Yudhi
SP., M.Si.
The purpose of this study were (1) to determine the planning of broadcasting Cilegon PASS
FM in the fulfillment of information, (2) to find out how organizing and producting
broadcasting Cilegon PASS FM, (3) knowing the broadcasting actuating Cilegon PASS FM
in the fulfillment of information (4) knowing the control done to fulfill Information. This
research was conducted at Cilegon PASS FM Office located on Jl. Raya Cibeber No.18
Cilegon Banten. Data was collected with research objects. Then it is processed in a
qualitative descriptive way with the Program Informant Informants, Broadcasters and
Listeners. The results of this study show that the management of Cilegon PASS FM manages
management well with the method P.O.A.C (Planning, Organizing, Actuating, Controling). In
the process, the management of Cilegon PASS FM gets a strategy in managing the
broadcasting management of Cilegon PASS FM by Planning: planning programs with
structural management by making programs containing information content, generating
PASS Morning Morning program, AMPM, B PASS, Hello WeekEnd, Viral Of the Week.
Organizing: organizing broadcasting by preparing information that will be delivered through
the program that has been prepared, for example certain news searches that are in accordance
with the program needed by the program. Actuating: implementing a predetermined strategy
by broadcasting / On Air, with On Air information delivered through pre-determined
broadcasters. Controling: implementation of control by means of evaluating, in evaluating
things that are likely to occur can be changed or prevented. Thus the management of P.O..C
has been implemented properly.
Keywords: Information, Broadcasting Management, Radio, P.O.A.C
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T karena atas
rahmatnya penulis dapat menyelesaikan tugas Akhir Skripsi ini yang disusun
untuk memenuhi salahsatu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ilmu
Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa.
Penitian dalam skripsi ini merupakan kajian mengenai Manajemn
Penyiaran Radio Cilegon PASS FM Dalam Pemenuhan Informasi. Dalam
penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari
berbagai sisi, oleh karena itu penulis mengarapkan adanya kritik dan saran
yang membangun untuk skripsi ini. selesai nya penulisan skripsi ini tidak akan
terwujud tanpa adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini, dengan hati yang tulus penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya hingga saat
ini sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
2. Kedua Orang tua dan keluarga saya yang selalu memberika dukungan
kepada saya selama menjalani perkuliahan.
3. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Sultan ageng Tirtayasa.
4. Ibu Dra. Rahmi Winangsih, M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi
Universitas Sultan ageng Tirtayasa sekaligus sebagai Dosen Pembimbing
Skripsi I. Terimakasih banyak atas segala waktu dan kesempatanya dalam
iii
memberikan bimbingan, koreksi, nasehat, kritik, saran dan motivasinya
hingga terselesaikanya skripsi ini.
5. Bapak Iman Mukhroman, S.Sos., M.Si selaku Dosen Pembimbing
Akademik. Terimakasih telah memberikan bimbingan selama saya
menempuh perkuliahan di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
6. Bapak Ronny Yudhi SP., M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi II dan
dosen yang selalu membimbing penulis dalam segala hal dalam
menjalani perkuliahan di UNTIRTA. Terimakasih atas segala bimbingan,
nasehat, kritik, saran, dan motivasi selama ini.
7. Segenap Dosen dan Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik khususnya
jurusan Ilmu Komunikasi. Terimakasih atas segala pengajaran dan
bantuan yang telah diberikan.
8. Teman-teman Ilmu Komunikasi non-reguler angkatan 2012. Kalian
“jahat” telah meninggalkan saya di sisa masa perkuliahan saya.
9. Utut Wulandari yang telah membantu penulis di masa awal pengerjaan
skripsi, Haryati yang telah membantu dipertengahan proses penyususnan
skripsi, dan Juan Fajar Cahya yang telah membantu diakhir proses
pengerjaan skripsi
10. Seluruh tim Cilegon PASS FM yang telah memberikan kesempatan
penulis untuk melakukan penelitian.
11. Seluruh teman-teman radio komunitas kampus Untirta 107.9 Tirta FM
yang telah memberikan dukungan dan pengalaman yang berharga dan
warna dalam kehidupan saya selama masa perkuliahan
iv
12. Teman-temann Serikat Eksekutif Muda Untirta (SEMUT), atas
kepercayaanya kepada saya untuk menggali pengalaman dan memimpin
SEMUT selama satu tahun kepemimpinan.
13. Teman-teman Rasa Greentea, Genk Belakang atas makiannya yang
memotivasi
14. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis tuliskan satu
persatu
Kepada semua pihak, semoga amal baik yang telah diberikan dapat
diterima di sisi Allah S.W.T dan mendapat limpahan rahmat dari-nya. Ini
adalah pembuktian dari saya.
Cilegon, 13 Juli 2018
Penyusun
Soffal Yahsya
NIM 6662122630
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
MOTO DAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .............................................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... ix
BAB I PENDHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 4
1.3 Identifikasi Masalah .............................................................................................. 4
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................................. 4
1.5 Manfaat Penelitan ................................................................................................. 5
1.5.1 Manfaat Teoritis ............................................................................................ 5
1.5.2 Manfaat Praktis ............................................................................................. 6
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Teoritis
2.1.1 Pengertian Komunikasi ................................................................................. 7
2.1.2 Komunikasi Mass ........................................................................................ 8
2.2 Strategi
2.2.1 Definisi Strategi ............................................................................................ 9
2.2.2 Strategi Komunikasi ..................................................................................... 12
2.2.3 Strategi Penyiaran Radio .............................................................................. 13
2.2.4 Strategi Program ........................................................................................... 14
2.2.5 Manajemen Strategi P.O.A.C ........................................................................ 16
2.3 Radio
2.3.1 Radio Siaran .................................................................................................. 22
2.3.2 Radio FM ...................................................................................................... 23
vi
2.3.3 Program ......................................................................................................... 25
2.3.4 Penyiar .......................................................................................................... 29
2.4 Informasi ................................................................................................................ 31
2.5 Penelitia Terdahulu ................................................................................................ 32
2.6 Analisis SWOT ...................................................................................................... 39
2.7 Kerangka Berpikir ................................................................................................. 42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian ................................................................................................. 44
3.2 Paradigma Penelitian ............................................................................................ 46
3.3 Teknik Pengumulan Data
3.3.1 Teknik Obserasi ............................................................................................ 47
3.3.2 Teknik Wawancara Mendalam ..................................................................... 48
3.3.3 Studi Pustaka................................................................................................. 53
3.4 Teknik Analisis Data
3.4.1 Pengumpulan Analisis Data .......................................................................... 53
3.4.2 Reduksi Data ................................................................................................. 54
3.4.3 Uji Keabsahan Data ...................................................................................... 55
3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................................ 56
3.6 Jadwal Penelitian ................................................................................................... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Profi Perusahaan ........................................................................................... 58
4.1.2 Data Radio dan Informasi ............................................................................. 59
4.1.3 Sejarah Singkat Radio Cilegon PASS FM .................................................... 60
4.1.4 Visi dan Misi Perusahaan ............................................................................. 60
4.1.5 Struktur Organisasi ....................................................................................... 61
4.2 Deskripsi Informan ............................................................................................... 62
4.3 Gambaran Umum Program Penyiaran Cilegon PASS FM .................................... 63
4.4 Hasil Penelitian dan Pembahasan .......................................................................... 66
4.4.1 Perencanaan Penyiaran Cilegon PASS FM dalam Pemenuhan Informasi ... 67
4.4.2 Pengorganisasian Penyiaran Cilegon PASS FM dalam Pemenuhan
vii
Informasi ...................................................................................................... 73
4.4.3 Pelaksanaan Penyiaran Cilegon PASS FM dalam Pemenuhan Informasi .... 76
4.4.4 Pengawasan Penyiaran Cilegon PASS FM dalam Pemenuhan Informasi .... 80
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 85
5.2 Saran ...................................................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 89
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... 100
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................................ 101
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam memperoleh Informasi, manusia selalu mencari tahu dari
berbagai cara seperti dari perorangan, kelompok atau media yang sesuai
dengan kebutuhannya. Selama pencarian informasi ada proses komunikasi
untuk mendapatkan sebuah informasi yaitu dengan Komunikasi.
Komunikasi sendiri merupakan kegiatan dimana seorang menyampaikan
pesan melalui media tertentu kepada orang, lain dan sesudah menerima
pesan serta memahami sejauh kemampuannya. Selama tidak ada gangguan
(noise) komunikasi akan berjalan lancar dan efektif (Hardjana, 2003:11).
Sekarang sangat mudah untuk mendapatkan sebuah informasi yaitu bisa
bertanya, hingga selanjutya untuk memenuhi infromasi bisa melihat
diberbagai media mulai dari media cetak yang terpampang disekitar kita
(spanduk, baligo, selebaran), elektronik (televisi, radio) dan yang terbaru
media internet (website). Walaupun media massa analog mulai tergantikan
dengan media internet (digital) namun ada media yang masih bertahan
ditengah terpaan perubahan media massa yaitu media Radio. Dalam
sejarahnya media radio tercipta untuk menyampaikan informasi antar lokasi
yang berjauhan, lalu media radio sudah berkembang hingga sekarang
menjadi media hiburan dan informasi karena media Radio sekarang tidak
2
hanya berupa suara penyiar melainkan berisi musik yang disesuaikan
dengan segmentasi pendengarnya.
Radio sendiri merupakan salah satu media massa yang biasa digunakan
untuk menyampaikan infromasi, sangat berkaitan erat dengan kebutuhan
masyarakat/pendengar yang juga membutuhkan berbagai macam informasi
dan hiburan, berbagai macam informasi bisa disampaikan melalui audio
yang jelas dan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat pada
umumnya. Radio juga menyebakan ketergantungan terhadap Pendenarnya
disebabkan oleh karakteristik penyiar yang berbeda dan biasanya memiliki
ciri khas tertentu yang menimbulkan kedekatan, kedekatan penyiar radio
berbeda dengan media televisi, karena bersifat lokal merasa kenal dekat,
dengan adanya kedekatan itu menimbukan kepuasan tersendiri terhadap
pendengarnya dari keakraban antara penyiar – pendengar terdapat ruang
yang sangat tepat untuk menyampaikan sebuah informasi dari radio kepada
masyarakat/pendengar.
Tingkat persaingan stasiun radio dikota besar (termasuk Kota Cilegon)
dewasa ini cukup tinggi dalam merebut perhatian pendengar. Salah satu
usaha yang dilakukan yakni dengan membawakan acara yang sesuai dengan
segmentasi yang dituju sesuai dengan visi dan misi radio itu sendiri dengan
pola penyiaran yang menarik. Sehingga banyak diminati oleh audience
untuk mendengarkan siaran dari stasiun radio tersebut.
3
Berawal dari kompetitifnya persaingan dalam merebut audience tetap
dan menjadi sumber informasi yang praktis dan terjangkau. Setiap stasiun
radio memiliki ciri khasnya tersendiri sesuai dengan segmentasinya, seperti
radio Cilegon PASS FM memiliki ciri khas dalam menyajikan musik yang
sedang menjadi favorit di dikalangan Muda Dewasa Kota Cilegon serta
memberikan informasi. Itu sesuai dengan tagline/slogan yang dimiliki yaitu
“Pass Infonya, Pass Musiknya” Cilegon PASS FM melenggangakan sebagai
radio yang fokus menyajikan informasi dan musik di frekuensi radio 105.2
FM.
Walaupun Cilegon PASS FM dianggap menguasai segmentasi Muda
Dewasa di Kota Cilegon namun dalam realisasinya belum tentu bisa
sepenuhnya memenuhi informasi kepada pendengar, faktor persaingan antar
radio dan antar media (televisi, internet, aplikasi musik) menjadi tantangan
tersendiri bagi Cilegon PASS FM untuk tetap memenuhi informasi kepada
pendengar. Karena itu peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian
terhadap strategi Penyiar untuk memenuhi informasi di Radio Cilegon PASS
FM, Kota Cilegon .
Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk meneliti Cilegon PASS FM
bagaimana Tagline “Pass Infonya, Pass Musiknya” bisa direalisasikan dalam
penerapan penyiaran radio Cilegon PASS FM.
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan diatas, maka peneliti merumuskan masalah
sebagai berikut: Bagaimana Manajemen Penyiaran Radio Cilegon PASS
FM dalam pemenuhan informasi ?.
1.3 Identifikasi Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, peneliti mengidentifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana planning penyiaran Cilegon PASS FM dalam
pemenuhan informasi ?
2. Bagaimana organizing dan producting penyiaran Cilegon PASS
FM dalam pemenuhan informasi ?
3. Bagaimana Actuating penyiaran Cilegon PASS FM dalam
pemenuhan informasi ?
4. Bagaimana controling yang dilakukan Cilegon PASS FM dalam
pemenuhan informasi ?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari adanya penelitian ini adalah untuk:
1. mendeskripsikan planning penyiaran Cilegon PASS FM dalam
pemenuhan informasi
2. Mengetahui organizing dan productiing penyiaran Cilegon PASS
FM dalam pemenuhan informasi?
5
3. Mengetahui Actuating penyiaran Cilegon PASS FM dalam
pemenuhan informasi?
4. Memahami controling yang dilakukan Cilegon PASS FM dalam
pemenuhan informasi?
1.5 Kegunaan Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan
akademisi ilmu komunikasi umumnya, serta memberi konstribusi
terhadap pemikiran yang bermanfaat bagi dunia pendidikan khususnya
pada ilmu komunikasi yang memiliki kaitan dengan Manajmen serta
Strategi komunikasi penyiar.
Penelitian ini juga dapat memaparkan lebih rinci mengenai
manajemen komunikasi penyiar, apakah penerapannya telah sesuai dan
tepat dalam manajemen komunikasi penyiar agar dapat mencapai tujuan
yang diharapkan Cilegon Pass FM. Diharapkan hasil penelitian ini
dapat memperkaya hasil penelitian yang telah ada serta dapat memberi
gambaran mengenai hubungan antara ilmu Komunikasi dengan
manajemen dalam penyiaran.
6
1.5.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini memperluas pengetahuan penulis tentang penggunaan
fungsi bahasa dalam menerapkan ilmu komunikasi. Serta penelitian
mengenai manajemen komunikasi penyiar ini sebagai acuan bagi
penelitan yang berkaitan dengan media dan teori bahasa. Selain itu
menjadikan referensi untuk penelitaan selanjutnya yang lebih relevan.
Bagi peneliti, penelitan ini menjadi sarana untuk menimba
pengalaman dalam mengenal dunia di Media Penyiaran, juga sebagai
bentuk penyelesaian dari tugas akhir yang merupakan syarat kelulusan
Jurusan Ilmu Komunikasi.
Penggunaan strategi komunikasi yang tepat tentu dapat menjaga
kualitas siaran radio, hal tersebut berpengaruh pada pendengarnya.
Penyampaian pesan serta pengunaan fungsi bahasa yang tepat menjaga
kepercayaan dan minat pendengar untuk tetap setia. Sehingga hal
tersebut dapat menjadi siasat dalam persaingan Industri Media Radio
saat ini.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Komunikasi dan Komunikasi Massa
2.1.1 Pengertian Komunikasi
Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang ditakdirkan
secara langsung harus berkomunikasi antara manusia lain untuk
mendapatkan sebuah informasi, hal ini yang menyebabkan komunikasi itu
penting, memahami komunikasi berarti memahami apa yang terjadi selama
proses komunikasi berlangsung, apa yang terjadi, mengapa terjadi, apa yang
dirasakan, akibat-akibat apa yang ditimbulkan, apakah tujuan dari aktivitas
berkomunikasi sesuai dengan yang diinginkan, memahami hal-hal yang
dapat mempengaruhi dan memaksimalkan hasil-hasil dari kejadian tersebut.
Kata komunikasi atau communication berasal dari kata latin yaitu
komunis yang berarti sama, communication atau communicure yang berarti
membagi dan membuat sama. Istilah communis seringkali disebut sebagai
asal kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin yang serupa.
Carl I. Hovland mengatakan bahwa Ilmu Komunikasi adalah suatu
sistem yang berusaha menyusun prinsip-prinsip dalam bentuk yang tepat
mengenai hal memindahkan penerangan dan membentuk pendapat serta
sikap-sikap, selanjutnya Carl I. Hovland menyatakan komunikasi adalah
proses dimana seorang individu mentransfer rangsangan untuk mengubah
8
tingkah laku individu-individu yang lain
Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah dijelaskan sebelumnya
dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu kegiatan yang bertujuan
untuk menyampaikan sesuatu kepada komunikan sesuai dengan keinginan
komunikator. Hal ini akhirnya dapat menjadi tolok ukur bahwa komunikasi
adalah cara efektif untuk mendapatkan dan menyampaikan informasi yang
diinginkan. Diharapkan dengan komunikasi untuk menyampaikan informasi
adalah disampaikannya informasi yang berdampak positif untuk penerima
informasi.
2.1.2 Komunikasi Massa
Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh
Bittner, yakni komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan
melalui media massa pada seumlah orang (Rakhmat, 2003:188). Dari
definisi tersebut dapat diketahuhi bahwa komunikasi massa itu harus
menggunakan media massa yaitu, media elektronik, media cetak, media film.
Media Elektronik berupa: radio, televisi. Media Cetak, berupa: majalah,
surat kabar, koran. Sedangkan media film berupa film bioskop dan lainya.
Komunikasi massa dapat diartikan dalam dua cara yakni, pertama,
komunikasi oleh media, dan kedua, komunikasi untuk massa, namun ini
tidak berarti komunikasi massa adalah komunikasi untuk setiap orang.
9
Media tetap cenderung memilih khalayak, dan demikian pula sebaliknya
khalayak pun memilih media.
Komunikasi massa memiliki beberapa karakteristik. Karakteristik
terpenting pertama komunikasi massa adalah sifatnya yang satu arah.
Memang ada televisi atau radio yang mengadakan dialog interaktif yang
melibatkan khalayak secara langsung, namun itu hanya untuk keperluan
terbatas. Kedua, selalu ada proses seleksi.
Industri media massa menggambarkan delapan jenis usaha atau bisnis
media massa. Kata industri ketika dipakai untuk menggambarkan
usaha/bisnis media, menekankan tujuan utama dari media massa untuk
menghasilkan uang. Kedelapan industri media tersebut adalah buku, surat
kabar, majalah, rekaman, radio, film, televisi, dan internet .
2.2 Strategi
2.2.1 Definisi Strategi
Strategi berasal dari bahasa Yunani strategeia (stratos : militer
dan ag : pemimpin) yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang
jendral, dimana jendral tersebut dibutuhkan untuk memimpin suatu
angkatan perang agar dapat selalu memenangkan perang. Strategi
merupakan cara terbaik yang dijalankan untuk mencapai tujuan
tertentu. Selain itu pula bahwa strategi adalah suatu cara atau
10
langkah-langkah yang harus ditempuh oleh perusahaan dalam
mencapai tujuannya dalam menentukan persaingan dengan para
kompetitornya. Strategi secara umum adalah proses penentuan
rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka
panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya
bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Sedangkan secara
khusus strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental
senantiasa meningkat dan terus-menerus. serta dilakukan berdasarkan
sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di
masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa
yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya
kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen
memerlukan kompetensi ini (core competencies). Perusahaan perlu
mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan, untuk
mengetahui definisi mengenai strategi lebih mendalam. Berikut ini
beberapa definisi yang memberikan para ahli mengenai strategi :
Menurut Jauch dalam Saladin (2003:1). yang diartikan dalam
strategi adalah:
"Sebuah rencana yang disatukan. luas dan diintegrasi, yang
menghubungkan keunggulan strategi perusahaan dengan
tantangan lingkungan dan dirancang untuk memastikan bahwa
11
tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan
yang tepat oleh organisasi".
Menurut Chandler dalam Rangkuti (2001:3)
"Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam
kaitannya dengan tujuan jangka panjang. program tindak lanjut
serta prioritas alokasi sumber daya. ".
Menurut, Cristensen. Andrews, dan Guth, dalam Freddy
Rangkuti (2001:3) "Strategi merupakan alat untuk menciptakan
keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu fokus strategi
adalah memutuskan apakah strategi itu harus ada ataupun tidak ada".
Dapat disimpulkan, bahwa dari definisi di atas tersebut
memberikan penjelasan strategi merupakan suatu rencana permanen
atau cara tebaik dan langkah-langkah yang harus di tempuh untuk
sebuah kegagalan didalamnya termasuk formulasi tujuan dan
kumpulan rencana kegiatan untuk memperoleh suatu keberhasilan.
Hal ini mengidentifikasikan adanya upaya membuat daya saing
pekerjaan kegiatan dalam mengelola organisasi dan mencegah
pengaruh luar.
12
2.2.2 Strategi Komunikasi
Keberhasilan penyampaian komunikasi secara efektif banyak
ditentukan oleh strategi komunikasi. Strategi komunikasi yang baik akan
berdampak baik pula terhadap penyampaian informasi yang tepat. Menurut
Effendy, Strategi Komunikasi merupakan panduan dari perencaan
komunikasi (communication planning) dan Manajemen komunikasi
(communication planning) untuk mencapai tujuan strategi komunikasi harus
dapat menunjukkan bagaimana opersionalnya secara taktis harus dilakukan,
dalam arti kata bahwa pendekatan bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung
dari situasi dan kondisi.
Dengan demikian strategi komunikasi baik secara makro
(planed-multi-media strategy) maupun secara mikro (single communication
medium strategy) mempunyai fungsi ganda:
a. Menyebarkan pesan komunikasi yang bersifat informatif persuasif
dan instruktif secara sistematik kepada sasaran untuk memperolah
optimal.
b. Menjembatani “cultur gap” akibat kemudahan diperolehnya dan
kemudahan dioperasionalkannya media massa yang jika dibiarkan
akan merusak nilai-nilai budaya. (Effendy,1981:84).
13
2.2.3 Strategi Penyiaran Radio
Radio menempatkan pendengarnya sebagai subyek untuk mencapai
tujuan, dalam penelitian ini pemenuhan informasi sebagai tujuan dari radio.
Guna melancarkan informasi yang disampaikan kepada pendengar, para
personil yang ada didalam radio harus memiliki kecakapandalam mengolah
program penyiaran.
Sehingga segala sesuatu yang telah direncakana dapa tercapai dengan
baik. Jadi seluruh personil yang menggeluti dunia radio ini harus memiliki
pengetahuna yang memadai dengan tugasnya.
Perencanaan merupakan bagian dari standard operasional (SOP)
produksi siaran yang harus dipatuhi setiap broadcaster (Masduki, 2004:46).
Standard operasional proesedur meliputi:
1. Planning. Perencanaan produksi paket siaran melalui diskusi
kelompok oleh tim kreatif bersama para pelaksana siaran lainya.
Hasil planning berupa proposal yang memuat nama acara, target
pendengar, tujuan dan target pendengar, pemempatan siar, sumber
materi kata-kata, music, durasi, biaya produksi, promosi, serta crew
yang akan terliat dalam produksi seperti produser, presenter,
operator, dan penulis naskah.
2. Collecting, Pencarian, pengumpulan materi musik dan data yang
akan dibutuhkan, termasuk menghubuungi calon narsumber. Hasil
14
collecting beruupa materi siaran yang memadai dan siap olah
produksi siaran.
3. Writitng, seluruh materi yang diperoleh kemudian diklaifikasikan
untuk selanjutnya ditulis secara utuh dalam kalimat yang siap baca
atau disn sedemikian rupa yang dirangkai dengan naskah
pembuka-penutup atau naskah selingan.
4. Vocal recording. Perekaman suara presenter yang membacakan
naskah di ruang rekaman.
5. Mixing. Penggabungan materi vokal presenter dengan berbagai jenis
musik pendudkung dan lagu oleh operator atau mixerman dengan
perangkat teknologi analog atau digital sehingga menghasilkan
paket acara yang siap siar. Proses ini dilakukan dengan
memperlihatkan standard kemasan setiap acara.
6. On Air. Penayangan acara sesuai jadwalnya yang telah direncanakan.
Khusus untuk produksi siaan yang bersifat langsung (live), tidak
perlu vocal rercorder terlebih dahulu.
7. Evaluation. Sesuai siaran atay penyiaran paket acara dilakukan
evaluasi bersama oleh tim produksi untuk pengembangan lebih
lanjut. Evaluasi meliputi apa saja kelemahan materi, teknis,
koordinasi tim dan sebagainya.
15
2.2.4 Strategi Program
Pemrograman dalam penelitian ini adalah pemrograman program acara
siaran radio. Bouthm Norgafh weiss (Siregar 2001:203) menjelaskan
“membuat program atau acara radio dikenal dengan istilah programing.
Yang dimaksud membentuk kepribadian stasiun. Merupakan langkah
penting dalam media radio”.
Program siaran radio terdiri dari program reguler datau harian (daily
program), dan program khusus atau mingguan (special program/ weekly
program). Program reguler disiarkan setiap hari sedangkan program khusus
disiarkan seminggu sekali. Umumnya dijadwalkan malam hari dan akhir
pekan (Romli 2004:74).
Piter Pringle menjelaskan strategi program yang ditujukan dari aspek
manajemen strategi yaitu sebagai berikut, (1) perencanaan program, (2)
produksi dan pembelian program, (3) eksekusi program (4) pengawasan dan
evaluasi program.
Seperti dikemukakan diatas perencanaan proram mencakup pekerjaan
memperisapkan rencana jangka pendek, menengah dan jangka panjang yang
memungkinkan stasiun penyiaran untuk mendapatkan tujuan keuangannya.
Pada stasiun radio, perencanaa program mencakup pemilihan format
dan isi perogram yang dapat menarik dan memuaskan kebutuhan audien
yang pada segmen dan berdasarkan demografi tertentu. Perencanaan
16
program radio juga mencakup menarik penyiar yang memiliki kepribadian
dan gaya sesuai dengan format yang telah dipilihh stasiun radio yang
bersangkutan. (Morissan 2009:232).
2.2.5 Manajemen P.O.A.C
Manajemen adalah suatu proses pengaturan atau ketatalaksanaan untuk
mencapai suatu suatu tujuan dengan melibatkan orang lain. Sebagai suatu
proses ketataletaksanaan maka dikenal ada 2 istilah, yaitu fungsi
manajemen dan alat manajemen. Fungsi Manajemen dirumuskan George
R. Terry (Manullang. 1996:17) ada 4, yaitu Plannning (Perencanaan),
Organizing (Pengorganisasian), Actuating (pelaksanaan), dan Controling
(Pengawasan/Penendalian).
Dalam manajemen modern, keempat fungsi tersebut bukan berjalan
secara linier, tetapi merupakan siklus spiral. Secara sederhana dapat
dikatanan bahwa siklus manajemen yang dilakukan oleh suatu organisasi
adalah merencanakan, mengorganisasi staff, dan sumberdaya yang ada,
melaksankan program kerja, dan mengendalikan dan mengawasi jalannya
pekerjaan. Didalaam tahapan pengendalian dilakukan evaluasi untuk
memperoleh umpan balik (feedback) untuk dasar perencanaa selanjutnya
atau untuk perencanaan kembali (replanning). Demikian seterusnya
sehingga kegiatan fungsi-fungsi manajemen tersebut merupakan suatu siklus
spiral. (Mulyono. 2009:2)
17
Kegiatan penyiaran lebih menekankan pada berbagai aspek yang
meliputi perkemangan, proses, dampak, dan pengelolaan serta
pedayagunaan media masa baik berbentuk media cetak (surat kabar,
majalah), media auditif maupun mdia audiovisual (TV/Radio). Pengetahuan
dan keterampilan yang diberikan dibidang ini tidak saja menyangkut
aspek-aspek teoritis, akan tetapi menyangkut pula aspek teknis atau
keterampilan jurnalistik. Maka peran manajemen dalam kegiatan penyiaran
dapat menopang tercapainya tujuan suatu program (Morissan. 2011:32).
Penyiaran merupakan salasatukegiatan jurnalistik yang diperlukan
sebelum informasi atau berita dipublikasikan kepada khalayak. Dalam
kegiatan penyiaran ada kegiatan untuk mempersiapkan, mengedit, dan
menulis untuk dipublikasikan melalui media massa baik media cetak
maupun media elektronik.
Dalam hal ini penyiaran memerlukan manajemen untuk memprosesnya
hingga mencapai sebuah tujuan yang diinginkan. Tiap kegiatan pengelolaan
manajemen penyiaran sudah ada ketentuan-ketentuan yang harus dilakukan.
Penyimpangan dari ketentuan yang ada berarti penanganan manajemen
tidak profesional lagi dan akibatnya juga akan mempengaruhi output. Bila
pihak khalaak yang tidak lain adalah konsumen siaran juga turut dirugikan.
Untuk itu dalam penyiaran diperlukan tahap –tahap manajemen
komunikasi yaitu Planning, organizing, actuating, dan controling (POAC).
18
1. PLANNING (Perencanaan)
Dalam dunia penyiaran, perencanan merupakan unsur
yang sangat penting karena siaran memilik dampak yang sangat
luas di masyarakat, perencanaan menjadi pegangan dan
pelaksanaan untuk dilaksnakan. Dengan demikian melalui
perecanaan dapat dipersatukan kedamaan pandangan, sikap dan
tindak dalam pelaksanaan di lapangan.
Planning dilakukan sebelum kegiatan penyiaran
dilaksankan dengan mempertimbangkan beberapa unsur
sebagai berikut: komunikator, pesan , media, khalayak, dan
efek.
Seberapa matang persiapan komunikator yaitu si penyiar
dalam merencanakan penyiaran. Pesan yang terkandung dalam
penyiaran sangat mempengaruhi khalayak sehingga disinilah
planning yang matang dangat dibutuhkan agar terjadinya
feedback dari khalayak dan tercapainya tujuan dalam penyiaran.
Tentunya media juga sangat berpengaruh demi tercapainya
tujuan penyiaran, planning dalam media bisa dilakukan dengan
merencakanan media yang seperti apa yang akan menjadi
media penyiabaik itu media audio visual/TV atau radio.
Planning akan berbeda tergantung dengan media yang akan
19
digunakan. (Morissan, 2011:138).
2. ORGANIZING (Pengorganisasian)
Secara klasik, organisasi diartikan sebagai struktur uang
menggambarkan hirarki, secara modern organisasi diartikan
sebagai hubungan kerja antar manusia untuk mencapai tujuan
uang telah ditetapkan sebelumnya (Wahyudi, 1994:77).
Walaupun demikian menuru GR terry dalam wahyudi (1994:77)
organisasi dapat diartikan sebagai susunan dengan
bagian-bagian terpadu, sehingga hubungan merekadipengaruhi
oleh hubungan secara keseluruhan.
Organizing merupakan proses penyusuan struktur
organisasi yang sesuai dengan tujuan penyiaran, sumber daya
yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya.
Adapun penyusunan struktur organisasi yaitu
pengelompokkan kegiatan-kegiatan kerja yang kongkret dan
tegas sesuai engan lingkup pekerjaan, dan pembagin tugas.
Misalnya dalamkegiatan penyiaran perlu ada yang menangani
alat-alat atau logistik penyiaran, finansial penyiaran, kegiatan
yang menangani media dan isi siaran dan sebagainya secara
koordinatif. Melalui struktur organisai inilah semua tugas
mencapai tujuan diatur.
20
3. ACTUATING (Pelaksanaan)
Membangkitkan dan mendorong semua anggota kelompok agar
bekehendak dan berusaha dengan keras untuk mencapai tujuan
dengan ikhlas serta serasi dengan perencanaan dan usaha usaha
pengorganisian dari pihak pimpinan. Oleh karena itu
tercapainya tujuan bbukan hanya tergantung pada pergerakkan
dan pengawasan. Perencanaan dan pengorganisasian hanyalah
merupakan lansan yang kuar untuk adanya penggerak yang
terarah kepada sasaran yang dituju melalui pelaksanaan.
Dalam pelaksaaa kegiatan penyiaran ini adalah
mendistribusikan tugas dilapangan kepada masing-masing
orang sesuai dengan tugasnya masing-masing yang telah di
organisasi. Saat di lokasi seorang penyiar memegang peranan
utama dalam melakukan penyiaran. Hal yang harus dilakukan
seorang penyiar pada saat siaran, misalnya siaran di media
audio visual/tv antara lain menghimpun data sebanyak mungkin
untuk bahan siaran dan isi pesan yang sudah direncanakan,
menentukan perkiraan khalayak seperti apa yang akan
menyaksikan penyiaran, bersikap tenang dan ramah dalam
menyampaikan siaran khusunya saat siaran di media televisi
mimik wajah dan sikap seorang penyiar merupakan
21
pertimbangan untuk terjadinya feedback/Efek dai pemirsa
siaran.
4. CONTROLLING (Pengawasan)
Hasil siaran sebaiknya dievaluasi terlebih dahulu sebelum
disiarkan kepada publik, hal ini mengingat output siaran
memilik dampak sangat luas di masyarakat. Dengan kata lain,
pengawasan preventif jauh lebih tepat untuk diterapkan.
Kesalahan dapat diketahui secara dini dan diperbaiki sebelum
materi itu disiarkan, akan lebih baik bila kesalahan itu diketahui
saat materi itu sedang disiarkan.
Dalam kegiatan pascasiaran, perlu dilakukan koodinasi
dengan produser berita/informasi untuk melakukan check &
recheck data, mengoreksi naskah siaran, memberi label/tema
siaran, termasuk durasi pada pesan yang akan dipublikasikan.
Media penyiaran merupakan salah satu kegiatan jurnalistik yang paling
sulit dan paling menantang dibandingkan dengan jenis industri jurnalistik
lainnya. Mengelola media penyiaran pada dasarnya adalah mengelola
manusia. Keberhasilan media enyiaran sejatinya ditopang oleh kreativitas
manusia yang bekerja pada tiga pilar utama yang merupakan fungsi vital
yang dimilik setiap media penyiaran yaitu teknik, program, pemasaran, dan
manajemen.
22
Dengan demikian upaya untuk menyeimbangkan antara memenuhi
kepentingan pemilik dan kepentingan pemilik dan kepentingan masyarakat
memberikan tantangan tersendiri kepada pihak manajemen media penyiaran.
Media penyiaran pada dasarnya harus mampu melaksanakan berbagai
fungsi yaitu antara lain fungsinya sebagai media untuk beriklan, media
hiburan, media informasi dan media pelayanan. Untuk mampu
melaksanakan seluruh fungsi tersebut sekaligus dapat memenuhi
kepentingan pemasang iklan, audien serta pemilik dan karyawan merupakan
tantangan tersendiri bagi manajemen.
2.3. Radio
2.3.1 Radio Siaran
Radio merupakan suatu yang dicirikan oleh program yang sangat
terspesialisasi ditujukan kepada segmen khalayak yang sempit. Radio siaran
(radio broadcast) adalah suatu aspek komunikasi. Radio telah menjalani
proses perkembangan yang cukup lama sebelum menjadi media komunikasi
mass seperti dewasa ini. Donald McNicol dalam bukunya “Radio Conquest
of Space” menyatakan bahwa terkalahkannya ruang angkasa oleh radio (The
Conquest of space of Radio) dimulai pada tahun 1802 oleh Dane, Radio
merupakan karya yang sederhana, yakni, ditemukannya suatu penerimaan
pesan dalam jarak pendek dengan menggunakan kawat beraliran listrik.
James Maxwell berhasil menemukan rumus-rumus mewujudkan
23
gelombang elektromagnetis, yakni gelombang yang digunakan radio dan
televisi. Rumus ini ditemukannya pada tahun 1865. Berdasarkan teorinya itu
menyatakan bahwa gerakan magnetis dapat mengarungi ruang angkasa
secara bergelombang dengan kecepatan yakni 186.000 mil perdetik.
Dikemudian hari ternyata teori tersebut membuktikan kebenarannya.
Gelombang elektro magnetis itu bisa direfleksikan kepada suatu cahaya
pada tahun 1884 dan telah dibuktikan oleh Heinrich Hertz.
Radio siaran sebagai sarana propaganda, radio siaran secara serempak
dapat mencapai rakyat banyak seketika, telah menimbulkan dampak yang
besar terhadap politik, sosial, ekonomi, kebudayaan pendidikan, dan militer.
Pada mulanya, seketika radio siaran ditemukan fungsinya hanya untuk
memberi hiburan, penerangan dan pendidikan kepada khalayak. Namun
beberapa negara menggunakan radio untk propaganda. (Effendy,
1990:21-35).
2.3.2 Radio FM
Dalam rangka memproduksi siaran perlu diperhatikan sifat-sifat radio
seperti: (1) Auditori, sifat siaran adalah untuk didengar, maka isi siaran yang
sampai ditelinga hanya sepintas lalu saja. (2) Mengandung gangguan,
komunikasi dengan menggunakan saluran bahasa dan bersifat massal akan
menghadapi dua faktor gangguan yakni, semantic noise dan channel noise
factor (3) Akrab, seorang penyiar seolah-olah dekat dengan pendengar,
24
dengan sekatan menhidangkan acara-acara yang mengembirakan kepada
audience. (Effendy 1990:82-84).
Penyiaran menurut Chester, Garrison, dan Wilis dalam bukunya
“Television and Radio” menyatakan bahwa penyiaran sebagai pancaran
melalui ruang angkasa oleh sumber frekuensi dengan sinyal yang mampu
diterima telinga atau didengar dan dilihat oleh publik. Beberapa tipe
penyiaran: penyiaran bunyi standar atau AM (Aplitudo Modulation) dan
penyiaran FM (Frequency Modulations).
Penyiaran radio FM (Frequency Modulation), memiliki banyak kelebihan
dan daripada penyiaran radio standar. Pada umumnya lebih dinamis, suara
lebih jernih dan gangguan lebih rendah. Stasiun penyiaran radio FM dapat
didengar dengan kualitas yang sama baiknya dari jarak penerimaan
penyiaran radio AM. Karena cakupannya dibatasi oleh garis pandang
daripada masyarakat dipedesaan. Keterbatasan cakupan seperti ini
memungkinkan stasiun penyiaran radio FM untuk menggunakan frekuensi
yang sama karena secara geografis letaknya tidak berjauhan.
FCC (Federal Communication Commissions) memberikan wewenang
operasional bisnis bagi penyiaran radio FM secara komersial dan untuk
lebih mengefisiensikan penggunaan frekuensi FM, FCC memberikan
wewenang kepada stasiun radio FM untuk telibat dalam jasa tambaha
seperti “music fungsional” yang memiliki banyak variasi, misalnya
25
restauran, pabrik, musik latar belakang, selain itu, musik latar belakang di
toko-toko (storecasting), musik latar belakang, selain itu, musik latar
belakang pada kendaraan pembawa penumpang (radio transit). Jasa-jasa ini
terjadi karena sistem multiplex penyiran. Sistem ini memungkinkan
transmisi frekuensi penyiaran suatu program kedua (sekunder) yang dapat
diterima oleh individu-individu dan organisasi yang memilki alat
penerimaan ganda. Multiplexing juga memungkinkan siaran stereo
dilakukan, karena menggunakan sistem ini, dua sinyal yang dibutuhkan
untuk melengkapi suatu efek stereo dapat disiarkan pada frekuensi yang
sama. FCC memberikan izin untuk jenis peyiaran ini oleh penyiaran radio
FM pada taun 1961 dan sejumlah stasiun penyiaran radio mulai memberikan
program stereo. (Prayuda 2004: 25-30).
2.3.3 Program
Pada umumnya stasiun radio memproduksi sendiri program siarannya.
Hal ini menyebabkan stasiun radio hampir tidak pernah melibatkan pihak
luar dalam produksinya. Memproduksi program radio memerlukan
kemampuan dan keterampilan sehingga menghasilkan produksi program
yang menarik didengar. Menurut Morissan (2005:282) radio terdiri atas dua
jenis yaitu musik dan informasi. Kedua program ini kemudian dikemas
dalam berbagai bentuk yang tujuannya untuk memenuhi keutuhan audiens.
Program ini bisa berupa berita radio. Talkshow, info hiburan, jingle.
26
a. Berita Radio
Berita radio merupakan laporan atas suatu peristiwa atau pendapat
yang penting dan menarik. Siaran berita dibedakan dengan siaran
informasi. Siaran berita adalah sajian fakta yang diolah kembali
menurut kaidah jurnalistik radio. Sedangkan siaran informasi tidak
selalu bersumber dari fakta dilapangan, namun tetap dikerjakan
menurut kaidah jurnalistik. Format penyajian berita radio terdiri atas:
siaran langsung yaitu reporter mendapatkan fakta atau peristiwa dari
lapangan dan pada saat bersamaan melaporkannya dari lokasi.
Dalam produksi program informasi, kemasannya bisa hanya berupa
teks berisi ringkasan berita dari koran kemudian dibacakan oleh
penyiar atau bisa juga teks yang dikemas dengan menyertakan
musik.
b. Talkshow (Perbincangan Radio)
Talkshow pada dasarnya adalah kombinasi antara seni bicaradan
seni wawancara. Program perbincangan biasanya diarakan oleh
pemandu acara (host) bersama satu atau lebih narasumber untuk
membahas sebuah topik yang sudah dirancang sebelumnya.
Terdapat 3 (tiga) bentuk program Talkshow yang banyak digunakan
oleh stasiun radio:
1. One on one show yaitu bentuk perbincangan saat penyiar
27
(pewawancara) dan narasumber mendeskripsikan suatu topik
dengan dua posisi microphone terpisah distudio yang sama.
2. Panel Discussion yaitu pewawancara sebagai moderator bsama
sejumlah narasumber.
3. Call in Show yaitu program perbincangan yang hanya
melibatkan telepon dari pendengar. Topik ditentukan lebih
dahulu oleh penyiar di studio, diberikan contoh berdasarkan
pengalaman penyiar, kemudian pendengar diminta untuk
memberikan respon berdasarkan pengalaman masing-masing ke
stasiun radio. Tidak semua respon audiens layak disiarkan
sehingga perlu petugas penyeleksi telepon masuk sebelum
diudarakan.
Dalam pelaksanaannya urutan Talkshow adalah sebagai berikut:
pertama, pembukaan yang berarti perkenalan topik, latar belakang,
narasumber dan informasi interaksi denga pendengar jika memang
akan dilakukan demikian. Kedua, diskusi utama yang berisi
pertanyaan awal penyiar, tanggapan narasumber dan interaksi
pendengar. Ketiga, penutup yang berisi kesimpulan dan ucapan
terimakasih.
c. Infotainment Radio
Infotainmet merupakan dari singkatan dari information dan
28
entertainment yang berarti suatu kombinasi sajian siaran informasi
yang bersifat menghibur. Tiga bentuk infotainment radio yang
populer di Indonesia adalah;
1. Info-Entertainment yaitu penyampaian informasi dari dunia
hiburan dengan diselingi pemutaran lagu. Proporsi durasi
pemutaran lagu sama dengan pembacaan narasi informasi,
meskipun liriknyya tidak selalu berkaitan.
2. Infotainment yaitu penyampaian informasi, promosi dan
sejenisnya dari dunia hiburan yang topiknya menyatu atau
senada dengan lagu-lagu atau musik yang putar. Keduanya
saling mendukung dengan proporsi seimbang.
3. Information dan Entertainment yaitu sajian informasi
khusunya berisi berita-berita aktual dilengkapi dengan
perbincangan yang tidak selalu khasanah dunia hiburan,
diselingi pemutaran lagu, iklan dan sebagainya.
d. Jingle Radio
Jingle atau Radio Air Promo adalah gabungan musik dan kata yang
mengidentifikasi keberadaan sebuah stasiun radio. Tujuan produksi
Jingle bagi radio adalah untuk memromosikan keberadaan radio
baru ditengah masyarakat, memberikan informasi simbol atau
identitas terpenting dari radio agar selalu diingat pendengar,
29
membentuk citra radio dibenak pendengar, pada saat disiarkan
berfungsi sebagai jeda, selingan, dan sejenisnya, ada 3 jenis Jingle
untuk stasiun radio; (1) Jingle untuk stasiun Radio, (2) Jingle untuk
acara radio, (3) Jingle untuk penyiar radio.
2.3.4 Penyiar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, penyiar adalah orang yang
menyiarkan atau penyeru pada radio. Dalam bukunya Teknik dan
Komunikasi Penyiar Televis – Radio –MC , sebagai pengetahuan Praktik, M.
Habib Bari memberikan pengertian bahwa penyiar adalah seorang yang
terjamin akurasinya dengan menggunakan radio dengan tujuan untuk
diketahui oleh pendengarnya, dilaksanakan, dan dipahami. Sedangkan,
Torndike dan Barnhart dalam bukunya Junior Dictioary mengatakan bahwa
Person who make announcements over the radio atau orang yang
memberitahukan tentang sesuatu melalui radio. Selanjutnya, menurut Onong
U. Effendy dalam bukunya Radio Siaran-Teori dan Praktik penyiar adalah
orang yang menyajikan materi siran kepada para pendengar. (Prayuda 2006:
9-10).
Penyiar terkadang dideskripsikan sebagai seorang yang ideal, sifat ideal
tersebut meliputi kehangatan dan kasih sayang memiliki rasa humor dan
cerdas, jujur, rasa saling berbagi sekaligus teman yang selalu menemani
dengan baik, dapat dipercaya, memiliki rasa percaya diri, beresemangat, dan
30
optimis. Emosi lebih merupakan refleksi jiwa manusia yang terpancar dari
pembicaraannya. (Prayuda . 2006: 91).
Penolakkan yang terjadi mungkin karena tidak melibatkan rasa saling
memberi kehangatan dan kasih sayang dalam hubungan tersebut. Sebuah
keniscayaan bahwa rasa humor dapat menimbulkan tawa, atau kecerdasan
dapat membuka wawasan baru. Pada kenyataannya penyiar profesional
harus pintar bermain peran. Peran harus dilihat dengan sesuatu objektif,
karena memainkan emosi yang berlebihan dan menyebabkan penyiar tidak
cukup hanya memiliki rasa percaya diri, bersemangat dan optimis, karena
menarik datau tidaknya sebuah program ditentukan oleh hasil reaksi
pendengar. (Prayuda dalam Radio penyiar “It’s not just a talk”. 2006: 92).
Penyiar harus memahami siaran radio sebagai pengetahuan. Dengan
pemahaman bentuk acara penyiar radio akan dapat menentukan bagaimana
pesan-pesan itu diimplemantasikan kepada pendengar agar terjadi sebuah
proses komunikasi yang persuasif, perlu dipertimbangkan bagaimana
penyiar sebagai komunikator menyampaikan pesan dengan
mempertimbangkan pula kemampuan pendengar untuk menerima isi pesan.
(Prayuda 2006: 34).
31
2.4 Informasi
Menurut Prof. Onong U. Effendy MA menyebutkan pengertian
informasi ialah:
Pesan yang disampaikan kepada seseorang atau sejumlah orang
yang baginya merupakan hal yang baru diketahui.
Data yang telah diolah untuk disampaikan kepada yang
memerlukan atau untuk mengambil keputusan mengenai suatu
hal.
Kegiatan menyebarluaan pesan yang disertai penjelasan, baik
secara langsung maupun melalui media komunikasi kepada
khalayak yang baginya merupakan hal atau peristiwa baru.
Jadi, informasi adalah pesan atau data yang baru dan perlu disampaikan
kepada khalayak melalui media komunikasi. Informan ialah orangnya,
seseorang yang memberikan informasi kepada orang lain yang belum
mengetahuinya.
Dalam kasus komunikasi itu Effendy juga menyebutkan teori informasi
ialah teori berdasarkan proses komunikasi yang berlangsung secara runtut:
(1) dari sumber, (2) melalui penyandi (encoder) yang menerjemahkan
unsur-unsur pesan menjadi isyarat-isyarat (kata, gambar, dan sebagainya)
yang pada gilirannya menjadi getaran-getarann elektronik, (3) melalui
saluran, (4) melalui pengurai-sandi (decoder), dan (5) kepada penerima.
32
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1988) informasi ialah
(1) penerangan; (2) keterangan; pemberitahuan; kabar atau berita (tentang);
(3) keseluruhan makna yang menunjang amanat, telah terlihat dalam bagian
–bagian amanat itu. (Olii 2007:24).
2.5 Penelitian terdahulu
Untuk menghasilkan penelitian yang komperhensif, maka peneliti
mengambil beberapa penelitian sebelumnya sebagai bahan rujukan yang
bahasan penelitiannya relevan dengan judul yang dibuat. Tujuan dalam
mencantumkan penelitian lain ialah dengan maksud agar penelitian yang
yang diteliti tidak berdasarkan plagiat. Maka peneliti mencantumkan tiga
penelitian sebelumnya yang memiliki bahasan penelitian yang serupa.
1. Pengaruh Penggunaan Bahasa Sunda Banten Dan Gaya
Komunikasi Penyiar Dalam Penyiaran Radio Krakatau (93.7FM)
Terhadap Minat Dengar Masyarakat (Syifa Fauzia :
NIM.6662111065 Universitas Negeri Sutan Ageng Tirtayasa)
Radio Krakatau merupakan radio siaran yang sangat kental dengan
etnik Sunda Banten. Dalam melakukan siarannya, Radio Krakatau
menggunakan bahasa Sunda Banten dengan logat yang sangat kental dan
khas. Bahasa dan gaya komunikasi penyiar pada saat siaran tentunya
merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh seorang penyiar dalam
menyampaikan informasi. Dalam melakukan siaran, sebaiknya seorang
33
penyiar menggunakan bahasa yang dapat dimengerti pendengar, dan gaya
komunikasi yang dapat menarik minat dengar masyarakat, agar setiap
informasi yang disampaikan oleh seorang penyiar dapat diterima oleh
pendengar radio dan mencapai tujuan siarannya. Maka, tujuan penelitian ini
adalah untuk mengukur seberapa besar pengaruh penggunaan bahasa Sunda
Banten dan gaya komunikasi penyiar dalam penyiaran Radio Krakatau (93,7
FM) terhadap minat dengar masyarakat. Jenis penelitian bersifat eksplanatif
dengan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan adalah survey
dengan menyebar kuisioner kepada 100 responden di Kabupaten
Pandeglang. Dari analisis korelasi, antara variabel penggunaan bahasa
Sunda Banten, variabel gaya komunikasi penyiar dan variabel minat dengar
masyarakat memiliki hubungan yang kuat. Setelah dilakukan uji regresi
berganda dihasilkan persamaan Y = 4,543 + 0,244X1 + 0,517X2 dengan
hasil koefisien determinasi 49,1% yang menandakan bahwa minat dengar
masyarakat terhadap Radio Krakatau dipengaruhi oleh penggunaan bahasa
Sunda Banten dan gaya komunikasi penyiar, sementara sisanya sebesar
50,9% dipengaruhi oleh faktor lain. Penelitian ini menyimpulkan variabel
gaya komunikasi penyiar lebih mendominasi mempengaruhi minat dengar
masyarakat dibandingkan dengan variabel penggunaan bahasa Sunda
Banten.
34
2. Strategi Komunikasi Pemasaran Radio PASS FM Cilegon Dalam
Mendapatkan Iklan (Rosa Nofianti : NIM. 662103395 Universitas
Negeri Sutan Ageng Tirtayasa)
Radio Cilegon PASS FM merupakan salah satu radio swasta niaga di
Kota Cilegon. Dari total 9 radio yang ada di Cilegon, Pass FM harus
berkompetisi dengan 8 radio lainnya dengan berbagai cara untuk
mendapatkan pendengar sebanyak-banyaknya. Persaingan dalam
mendapatkan pendengar ini dilakukan oleh radio Pass FM untuk dapat
meyakinkan para pemasang iklan di radio Pass FM tersebut bahwa produk
atau jasa mereka dapat menarik perhatian banyak orang.
Sehubungan dengan Pass FM merupakan Radio swasta niaga, maka
sumber anggaran operasional untuk siaran berasal dari kerjasama antara
Pass FM dengan perusahaan-perusahaan untuk mempromosikan produk
perusahaan kepada khalayak melalui perencanaan periklanan dan
perencanaan pemasaran yang dibuat berdasarkan kesepakatan bersama
antara pihak radio Pass FM dengan pengiklan dari perusahan yang
bekerjasama. melalui iklan di Radio. PASS MEDIA, PT.
Radio Pariwara Angkasa Selaras Suara (PT. Radio PASS) adalah induk
perusahaan tempat bernaungnya Radio Pass FM Cilegon untuk siaran. Pass
FM beroperasi pada frekuensi 105,2 FM Cilegon dengan kekuatan
pemancar 3000 watt serta jangkauan siar radius hingga 50 km. Tujuan dari
35
penelitian ini adalah untuk megetahui strategi komunikasi pemasaran yang
digunakan radio Pass FM dalam mendapatkan iklan. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif menggunakan
beberapa langkah yaitu: Observasi, wawancara, dokumentasi, uji
Reliabiltas.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam medapatkan pengiklan.
Radio Pass FM Cilegon menggunakan teori Integrated Marketing
Communication (IMC), terbagi 4 bagian, yakni, Iklan, Penjualan
Perorangan, Promosi Penjualan, dan Hubungan Masyarakat, selanjutnya
model threeways strategy, yakni Pull strategy adalah upaya strategi menarik
pengiklan agar memakai produk atau jasa yang dikeluarkan sehingga
perolehan dalam pemasaran dapat meningkat. Push Strategy (strategi
mendorong) adalah upaya untuk merangsang pemakaian jasa dan
memberikan nilai tambah atau kepuasan bagi pelanggan setia yang telah
memakai jasa radio. Pass strategy adalah upaya untuk mempegaruhi atau
menciptakan opini publik yang menguntungkan, serta upaya perluasan
pemasaran.
Penelitian ini menemukan bahwa radio Pass FM Cilegon menggunakan
pull strategy dengan cara Mengirimkan Company Profile, memperluas link
menerangkan keuntungan beriklan di radio Pass FM, mengajukan
penawaran rate harga kepada pengiklan atau calon pengiklan. Push strategy
36
dengan cara menjelaskan mekanisme kerjasama yang mudah, menerangkan
penawaran program iklan sesuai dengan biaya yeng dimiliki pegiklan,
memberikan potongan harga sesuai kesepakatan bersama, negosiasi harga.
Dan yang trakhir adalah Pass Strategy dengan cara Menjaga hubungan baik
dengan pengiklan dan masyarakat Memberikan service dan pelayanan
terbaik, seperti : revisi iklan, pembuatan iklan, dan lain-lain.
3. Strategi Radio Republik Indonesia (RRI) Banten Dalam
Membangun Eksistensi Sebagai Lembaga Penyiaran Publik
(Annisa Nurprabandari : NIM. 6662102364 Universitas Negeri
Sultan Ageng Tirtayasa)
RRI Banten merupakan RRI termuda dari seluruh RRI di Indonesia
yang mulai mengudara pada tahun 2012 dan siaran produksinya di bawah
naungan atau binaan RRI Jakarta. Beroperasi pada frekuensi 94,9 FM di
daerah Karundang, Serang, RRI Banten merupakan Programma 1 (PRO 1)
yang merupakan kanal pemberdayaan masyarakat, yang segmentasi
program siarannya digolongkan untuk semua golongan atau usia, sehingga
manajemennya masih diawasi oleh pusat. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui strategi RRI Banten dalam membangun eksistensi sebagai
lembaga penyiaran publik. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan metode deskriptif menggunakan beberapa langkah yaitu:
Observasi, wawancara, riset diskusi, dokumentasi, uji validitas dan
37
penarikan kesimpulan. Berdasarkan analisis SWOT, penelitian ini
menemukan bahwa Radio Republik Indonesia Banten 94,9 FM mempunyai
kekuatan diantaranya RRI Banten merupakan bagian dari pemerintah
sehingga permodalan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau
Anggaran.
Pendapatan dan Belanja Daerah. Kelemahan, yaitu Kekurangan personil
dalam struktur organisasi. Peluang, Segmentasi siaran yang dibidik oleh
RRI adalah masyarakat-masyarakat yang tidak terjangkau oleh
hiburan-hiburan seperti halnya TV dan radio-radio swasta lainnya di
pelosok-pelosok daerah. Ancaman, Banyaknya kompetitor seperti radio
swasta, televisi, dan koran. Dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
tersebut, dapat ditentukan strategi yaitu, memaksimalkan akses yang
dimiliki untuk kerjasama serta merangkul pemerintah untuk memudahkan
perluasan jaringan, meningkatkan kualitas SDM karyawan dengan promosi
ke lain daerah, rotasi dan memberi reward, menambah segmentasi PRO 2
yang kontennya untuk anak muda/remaja serta melengkapi sistem siaran
dengan audio dan video streaming.
38
2.1 Tabel
Mapping Penelitian Tedahulu
No. Item Peneliti: Syifa Fauzia
(6662111065)
Peneliti: Rosa
Nofianti
(662103395)
Peneliti: Annisa
Nurprabandari
(6662102364)
1. Judul Pengaruh Penggunaan Bahasa
Sunda Banten Dan Gaya
Komunikasi Penyiar Dalam
Penyiaran Radio Krakatau
(93.7FM) Terhadap Minat
Dengar Masyarakat
Strategi Komunikasi
Pemasaran Radio
PASS FM Cilegon
Dalam Menapatkan
Iklan
Strategi Radio
Republik Indonesia
(RRI) Banten Dalam
Membangun Eksistensi
Sebagai Lembaga
Penyiaran Publik
2. Tahun 2016 2016 2015
3. Tujuan Untuk mengukur seberapa
besar pengaruh penggunaan
bahasa Sunda Banten dan
gaya komunikasi penyiar
dalam penyiaran Radio
Krakatau (93,7 FM) terhadap
minat dengar masyarakat.
Untuk megetahui
strategi komunikasi
pemasaran yang
digunakan radio
Pass FM dalam
mendapatkan iklan.
Untuk mengetahui
strategi RRI Banten
dalam membangun
eksistensi sebagai
lembaga penyiaran
publik.
4. Teori Teori Komunikasi Massa Teori Integrated
Communication
(IMC)
Teori Ekologi Media
5. Metode Kuantitatif Kualitatif Kualitatif
6. Persamaan Membahas tentang gaya
komunikasi atau gaya bahasa
Penelitian terhadap
Radio PASS FM
Cilegon
Membahas tentang
strategi dalam
penyiaran
7. Perbedaan Membahas tentang minat
dengar terhadap Radio
Krakatau
Membahas
marketing atau
pemasaran dalam
radio
Membahas eksistensi
Radio Republik
Indonesia (RRI) Banten
8. Sumber Repository Universitas
Negeri Sultan Ageng
Tirtayasa
Repository
Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa
Repository Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa
39
2.6 Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk
menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, dalam proyek
atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor
eksternal (luar) yaitu Strenghts, Weakness, Opportunities dan Threats.
Metode ini paling serign digunakan dalam meode evaluasi bisnis untuk
mencari strategi manajemen yang akan dilakukan. Analisis SWOT hanya
menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai pemecah masalah.
Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:
1. Strengths (Kekuatan)
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi,
proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis
merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi,
proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
2. Weakness (Kelemahan)
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi,
proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang
dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
3. Opportunities (Peluang)
Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang
40
terjadi . kondisi yang terjadi merupakan pelang dari organisasi,
proyek atau konsep bisni itu sendiri. Misalnya kompetitor,
kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.
4. Threats (Ancaman)
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini
dapat mengganggu organisasi proyek atau konsep bisnis itu
sendiri.
Setelah itu dibuat pemetaan analisis SWOT
Maka dibuatlah tabel matriks dan ditentukan sebagai tabel
informasi SWOT. Kemudian dilakukan perbandingan anara
faktor internal yang meliputi Strength dan weakness dengan
faktor luar Opportuninty dan Threat. Setelah itu kita bisa
melakukan strategi alternatif untuk dilaksanakan. Strategi yang
dipilih merupakan strategi yang paling menguntungkan dengan
resiko dan ancaman yang paling kecil.
Selain pemilihan alternatif analisis SWOT juga bisa
digunakan untuk melakukan perbaikan dan improvisasi.
Dengan mengetahui kelebihan (strength dan Opportunity) dan
kelemahan kita (weakness dan threat), maka kita melakukan
strategi untuk melakukan perbaikan diri. Mungkin salah satu
strateginya dengan meningkatkan Strength dan Opportunity
41
atau melakukan strategi yang lain yaitu mengurangi weakness
dan Threat. (Effendy. 1990).
Sebagai contoh analisis SWOT yang peneliti lakukan kepada
Radio Cilegon PASS FM, berikut analisisnya:
Strength- kekuatan dari Cilegon PASS FM FM ini adalah
satu-satunya radio di cilegon yang bersegmentasi
muda-dewasa fokus pada informasi dan musik, sehingga
dalam pelaksaanya seluruh program radio sudah jelas target
(pendengar) dan apa yang ingin disampaikan (informasi).
Weakness- kelemahan dari penyiran Cilegon PASS FM
sendiri adalah sebuah radio yang dimana hanya media
auditif tanpa apapun untuk ditampilkan terutama untuk
menyampaikan informasi hanya sekilas.
Opportuninties- karena Penggunaan kendaraan mobil
semakin pesat yang dimana kebutuhan hiburan di mobil
hanya musik player dan radio, sangat mungkin untuk
mejadi peluang untuk Cilegon PASS FM tetap memiliki
pendengar dan biasa menyamapikan informasi, selain itu
juga era transisi media ke digital juga menjadi alasan
Cilegon PASS FM memilik peluang dalam bisnis media.
Pengadaan akun sosial media dan versi radio streaming
42
solisi yang akan memeperluar penyampaian informasi.
Threats- ancaman yang diterima oleh Cilegon pass fm
adalah kompetitor radio lainya di kota cilegon, kompetitor
media elektronik yaitu televisi, dan kompetitor media
lainya yaitu Konten digital di Internet.
2.7 Kerangka Berpikir
Menyuguhkan kemudahan, hemat, dan fleksibel, Radio awalnya
menjadi media utama masyarakat untuk mendapatkan informasi dan hiburan
sebelum datangnya media baru yang menjadi alternatif masyarakat untuk
mendapatkan informasi seperti televisi yang menyuguhkan visual, internet
yang menyuguhkan konten versi digital dan kecepatan. Media baru tersebut
menjadi sebuah ancaman eksistensi media radio, peneliti bermaksud
meneliti bagaimana strategi radio Cilegon PASS FM dalam pemenuhan
informasi.
Sebelum penyiar berperan penting dalam pemenuhan informasi
ada beberapa faktor pendukung dibelakang penyiar yang harus dipersiapkan
sebelum pemenuhan informasi seperti; perencanaan program, pencarian
informasi, hingga akhirnya strategi penyiar itu sendiri untuk memenuhi
informasi kepada penyiar.
Berdasarkan hal tersebut tercipta kerangka berpikir seperti berikut:
43
Gambar 2.1 : Kerangka berpikir
Radio CILEGON PASS FM
PLANNING
ORGANIZING
ACTUATING
CONTROLING
PROGRAM PENYIARAN
STRATEGI PENYIARAN CILEGON PASS FM DALAM PEMENUHAN INFORMASI
Sumber: Peneliti
44
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2011:2), metode penelitian pada dasarnya
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat kata kunci yang harus
diperhatikan yaitu, cara ilmiah, tujuan, dan kegunaan.
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif.
Menurut buku Penulisan Kualitatif yang ditulis Burhan Bungin (2007),
Metode Penelitian Kualitatif berusaha mengungkap berbagai keunikan
yang ada dalam individu, kelompok, masyarakat atau organisasi dalam
kehidupan sehari-hari secara menyeluruh, rinci, dalam dan dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah (Miles and Huberman, 1994:6-7).
Dalam penelitian ini peneliti ingin mendapatkan informasi
mengenai manajemen dalam proses siaran untuk pemenuhan informasi.
Maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif
deskriptif dengan metode studi kasus. Menurut Rachmat Kriyantono dalam
buku Teknik Praktis Riset Komunikasi (2006), studi kasus adalah sebuah
metode riset yang menggunakan berbagai sumber data yang bisa digunakan
untuk meneliti, menguraikan, menjelaskan, secara komprehensif berbagai
aspek individu, kelompok, suatu program, organisasi atau peristiwa secara
45
sistematis. Sehingga dengan metode ini peneliti berharap dapat
menguraikan dengan rinci bagaimana manajemen penyiar Cilegon PASS
FM dalam pemenuhan informasi.
Secara umum ada tiga sifat tujuan penelitian yaitu besifat
penemuan adalah penelitian yang tidak pernah ada sebelumnya dan
data-data yang tidak pernah ditemui sebelumnya. Kedua bersifat
pembuktian adalah penelitian yang bersifat membuktikan keragu-raguan
dari penelitian yang pernah ada sebelumnya. Dan ketiga adalah bersifat
pengembangan yang bersifat mengembangkan dan memperdalam
mengenai hasil penelitian yang pernah diteliti sebelumnya.
Menurut Sugiyono, bila dilihat dari level of expenation penelitian
kualitatif bisa menghasilkan informasi yang deskriptif yaitu memberikan
penggambaran yang menyeluruh dan jelas terhadap situasi yang diteliti.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif untuk
mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial
dan perspektif partisipan.
Dengan metode studi kasus di mana dilakukan pemeriksaan yang
mendalam terhadap suatu keadaan dalam hal ini manajemen penyiar dalam
pemenuhan informasi, dengan menggunakan cara-cara sistematis dalam
melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi dan
pelaporan hasil. Sehingga diperoleh pemahaman yang mendalam tentang
46
mengapa sesuatu terjadi dan bagaimana sehingga dapat memahami objek
peneliti dan menjadi riset sebagai bukti baik.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti berupaya untuk memperoleh
informasi secara mendalam mengenai bagaimana manajemen komunikasi
penyiar Cilegon PASS FM dalam pemenuhan informasi, bagaimana peran
penyiar radio bisa memenuhi informasi dalam sebuah program.
3.2 Paradigma Penelitian
Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami
kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para
penganut dan praktisinya, bersifat normatif, menunjukan kepada praktisinya
apa yang harus dilakukan tanpa perlu melakukan pertimbangan eksistensial
atau epistimologi yang panjang. Dua arti pokok dari paradigma : (1)
seperangkat bentuk yang berbeda-beda dari sebuah kata seperti pada
ungkapan verb paradigm; sehingga munculah istilah hubungan
paradigmatic atau paradigmatic relationship, (2) jenis sesuatu, pola, atau
model seperti dalam ungkapan a paradigm for others to copy .Dalam
metodologi penelitian, paradigma merujuk pada seperangkat pranata
kepercayaan bersama metode-metode yang menyertainya. Selain berperan
sebagai rujukan dan sudut pandang, paradigma juga berperan sebagai ruang
batas peneliti dan sudut pandang, paradigma berpesan sebagai pembatas kisi
metodologis sesuai dengan paradigma yang diikuti. Ada seperangkat asumsi,
47
teori, konsep, dan proposisi yang berkaitan secara logis mengorientasikan
seorang peneliti. ( Alwasilah. 2006: 77-78)
Paradigma penelitian dalam riset ini adalah post-positivis. Penelti
mengupayakan untuk mengetahui lebih dalam, sebuah strategi penyiar
dalam pemenuhan informasi. Dalam paradigma ini menganggap bahwa
sebuah pemaknaan harus dipahami secara kontekstual, bahwa objek
penelitian merupakan hal terpenting, yang apabila diteliti dan dipahami
dalam setiap bagiannya akan membentuk suatu keutuhan yang tidak dapat
dipisahkan.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif ini menggunakan teknik pengumpulan
data dilapangan yaitu dilakukan teknik observasi, serta teknik wawancara
mendalam dengan pihak-pihak yang terlibat dalam manajemen penyiar
dalam pemenuhan informasi. Selanjutnya akan diuraikan sebagai berikut:
3.3.1 Teknik Observasi
Dalam teknik observasi ini digunakan untuk mengumpulkan
data tentang keadaan atau berbagai kegiatan yang dilakukan oleh
subjek penelitian. Teknik observasi yang digunakan dalam
penelitian mempunyai alasan, antara lain:
a. Teknik ini digunkan untuk mengumpulkan data mengenai
kegiatan yang dilakukan oleh subjek penelitian.
48
b. Data yang dikumpulkan dapat diamati dengan jelas dan
rinci mengenai penelitian tersebut.
Melalui teknik ini peneliti dapat mengamati bagaimana
manajemen penyiar dalam pemenuhan informasi dalam hal ini
Cilegon PASS FM.
3.3.2 Teknik Wawancara Mendalam
Wawancara mendalam adalah suatu cara mengumpulkan
data atau informasi dengan cara langsung atau bertatap muka
dengan informan agar bisa mendapatkan data lengkap dan
mendalam sesuai dengan objek penelitian. Wawancara ini
dilakukan dengan frekuensi tingi dan berulang-ulang secara intensif.
Dengan melakukan teknik wawancara, peneliti akan melakukan
interaksi dengan subjek penelitian agar peneliti dapat menafsirkan
berbagai jawaban yang telah dinyatakan melalui wawancara
tersebut.
Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian
terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya.
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah
wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in–depth interview)
adalah proses memperoleh keterang an untuk tujuan penelitian
49
dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara
dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa
menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara
dan informan terlibat dalam kehidupan yang relatif lama.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti saat
mewawancarai responden adalah intonasi suara, kecepatan berbicara,
sensitifitas pertanyaan, kontak mata, dan kepekaan nonverbal. Dalam
mencari informasi, peneliti melakukan dua jenis wawancara,
yaitu Autoanamnesa (wawancara yang dilakukan dengan subjek atau
responden) dan Aloanamnesa (wawancara dengan keluarga
responden).
Selanjutnya wawancara dapat dilakukan
secara terstruktur dan tidak terstruktur, dan dapat dilakukan dengan
tatap muka (face to face) maupun menggunakan telepon (Sugiyono,
2006; 138-140).
3.3.2.1 Informan Penelitian
Dalam penentuan informan penelitian, informan
penelitian merupakan unsur penting yang kemudian akan
memperkuat penelitian ini. Informan penelitian dikatakan
sebagai informan apabila telah memenuhi segala
50
pertimbanagn dan kelayakan sebagai infoman. Yang
dimaksud dengan pertimbangan tertentu yaitu orang yang
dianggap mengetahui segala bentuk informasi yang
dibutuhkan sehingga akan memudahkan peneliti dalam
menjelajahi situasisosail yang diteliti.
Faisal S. dengan mengutip pendapat Spradley
mengemukakan bahwa: “situasi sosial untuk sampel awal
sangat disarankan suatu situasi sosial yang di dalamnya
menjadi semacam muara dan banyak domain lainnya”.
Selanjutnya menyatakan bahwa sampel sebagai wujud
informan penelitian sebagai sumber data sebaiknya
memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu
melalui proses enkulturasi sehingga sesuatu itu
bukan hanya sekedar diketahui tapi juga
dihayati.
2. Mereka yang tergolong masih atau sedang
terlibat pada kegiatan tersebut.
3. Mereka yang punya waktu memadai untuk
dimintai informasi.
51
4. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan
informasi berdasarkan „kemasannya‟ sendiri.
5. Mereka yang pada mulanya tergolong asing
dengan peneliti sehingga lebih menggairahkan
untuk dijadikan nara sumber.
Dalam melakukan wawancara mendalam maka
diperlukan beberapa informan yang dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan terkait dengan penelitian ini. Kriteria
informan penelitian yang akan menjadi subjek dalam
penelitian ini terdiri dari dari:
A. Program Director (PD) Cilegon PASS FM
Eko Prasetyo (32) merupakan pimpinan
program yang menentukan alur program penyiaran
di Cilegon PASS FM, terutama mengenai isi dari
beberapa informasi yang akan disampaikan kepada
pendengar. Penulis ingin mengetahui bagaimana ia
bertindak sebagai pengendali program supaya arah
informasi tersampaikan.
Selain itu dibutuhkan juga informasi tambahan yang
berfungsi menguatkan Informan utama:
52
B. Announcer (Penyiar) Radio Cilegon PASS FM
Citra Rifnida (24) adalah informan tambahan
yang merupakan Penyiar di Cilegon PASS FM,
penelitian ingin terlibat langsung dalama prosesi
penyiaran, Penyiar berada diantara PD dan
pendengar langsung, jadi Penyiar bisa disebut
penyampai informasi langsung kepada pendengar.
Penambahan informan pendukung
C. Pendengar
Mahasiswi aktif Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa ini suka mendengarkan musik di
radio karena hiburan, selain itu Anggi juga
pendengar Infromasi. Semua telah ter-cover baik
melalui Penyiaran Radio.
3.3.3 Studi Pustaka
Buku, artikel, karya ilmiah, jurnal dan skripsi yang
membahas tentang permasalahan-permasalahan yang sama dengan
penelitian merupakan bahan sumber pustaka yang dipakai dalam
penelitian ini. Diharapkan dapat menambah detail tentang
penelitian.
53
3.4 Teknik Analisis Data
Analisis data yang dimaksud adalah untuk menganalisis data-data
yang telah diperoleh dari proses wawancara dan observasi. Teknik analisis
data menggunkanteknik analisis data kualitatif dengan melakukan analisis
secara deskriptif terhadap data yang telah diperoleh dilapangan berupa
kata-kata. Adapun langkah yang peneliti gunakan adalah menganalisis data
sesuai dengan pendapat yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman
yang menganalisis berdasarkan mengacu pada tahapan di bawah ini:
3. 4. 1 Pengumpulan Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif, proses pengumpulan data
bergerak dari lapangan dalam upaya membangun teori dari data.
Proses pengumpulan data ini diawali dengan memasukan lokasi
penelitian. Sehingga peneliti mendatangi lokasi penelitian di Studio
Cilegon PASS FM sebagai tempat lokasi penyiaran. Mengamati
proses penyiaran dengan rinci dan mengikuti proses kegiatan
tersebut dari awal hingga akhir dan kemudian menemui informan
penelitian yang telah disebutkan dipembahasan sebelumnya.
3. 4. 2 Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses pemilihan data dan
pemusatan perhatian kepada data-data yang dibutuhkan sebagai
data utama. Laporan lapangan direduksi kemudian dirangkum dan
54
dipilih hal yang pokok sehingga menjadi fokus pada hal-hal
penting.
1. Klasifikasi Data
Data yang telah terkumpul kemudian dikelompokan sesuai
dengan tujuan penelitian yaitu manajemen penyiar dalam
pemenuhan informasi.
2. Penyajian Data
Maksud dari penyajian data tersebut agar memudahkan peneliti
untuk melihat gambaran secara menyeluruh terhadap
penelitiannya.
3. Penarikan Kesimpulan
Setelah melakukan penyejian data barulah kesimpulan awal
dapat dilakukan. Sejak penelitian awal dan dalam proses
pengumpulan data peneliti harus berusaha melakukan analisis
dan mencari makana dari data-data yang telah terkumpul.
55
3.4.3 Uji Keabsahan Data
Setelah tahapan analisis data dilakukan, perlu diperhatikan juga
keabsahan data yang telah terkumpul. Dalam penelitian ini uji
keabsahan data (validitas) dengan menggunakan teknik Triangulasi.
Dimana dalam pengertiannya triangulasi adalah teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfatkan sesuatu yang lain dalam
membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian
(Moleong, 2004:330).
Moleong membedakan empat macam triangulasi diantaranya
dengan memanfaatkan sumber, metode, penyidik dan teori. Pada
penelitian ini peneliti hanya menggunakan teknik pemeriksaan
dengan memanfaatkan sumber yang artinya, peneliti hanya
membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu
informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dlam
penelitian kualitatif (Patton, 1987:331). Adapun untuk mencapai
kepercayaan itu maka diempuh langkah sebagai berikut:
1. Membandingkan hasil pengamatan dengan hasil wawancara.
2. Membandingkan apa yang dikatakan PD (Program Director),
dengan apa yang diamati secara pribadi.
3. Membandingkan apa yang dilaksanakan penyiar dengan apa
yang disampaikan oleh PD
56
4. Membandingkan informasi yang didapatkan oleh pendengar dari
penyiar.
5. Membandingkan hasil wawancara secara keseluruhan.
3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi dan waktu penelitian akan disesuaikan dengan kondisi
informan, sehingga diharapkan pada kegiatan penelitian ini tidak akan
menggangu kegiatan utama peneliti maupun kegiatan informan.
Lokasi penelitian ini dilakukan di beberapa tempat diantaranya :
Kantor & Studio Cilegon PASS FM (PT. Pariwara Angkasa Swara
Selaras)
Jl. Jendral Ahmad Yani. No. 18 Cibeber, Kota Cilegon – Banten.
Telp: (0254) 375 246 / Fax: (0254)375 246
web: www.passfmcilegon.com / email: [email protected].
Waktu Penelitian:
Waktu penelitian dilaksanakan pada jam kerja Cilegon PASS FM
pukul 08:00- 14:00 atau 17:00 – 22:00
57
3.6 Jadwal Penelitian
Jadwal Penelitian adalah patokan peneliti agar waktu dapat terbagi
dengan baik sehingga waktu penelitian terjadwal dengan semestinya.
Berikut jadwal penelitian disusun dalam bentuk tabel:
Tabel 3.1. Jadwal Penelitian
Keterangan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
1 Studi Pustaka
2 Observasi Awal
3 Revisi Bab I,II, III
4 Sidang Outline
5 Sidang Komprehemsif
5 Penelitian (Bab IV)
6 Sidang Skripsi
58
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Profil Perusahaan
PT. Radio Pariwara Angkasa Selaras Suara adalah perusahaan yang
menaungi Radio 105.2 Cilegon PASS FM untuk melakukan kegiatan siaran.
Cilegon PASS FM adalah radio swasta yang berdiri tepat pada tanggal 7
Januari tahun 2004. Cilegon PASS FM bert di Jalan Jendral Ahmad Yani No.
18 Cibeber yang dimana lokasi tersebut adalah lokasi strategis untuk sebuah
media radio di kota cilegon.
Beroperasi pada frekuensi 105.2 FM, Cilegon PASS FM memiliki
pemancara dengan kekuatan 3000 watt yang mencapai jangkauan siara
hingga radius 50 Km. Dengaan yang tercantum pada company profile yaitu
“Pass Infornya, Pass Musiknya” Cilegon PASS FM menjadikan stasiun
radio yang fokus menyajikan informasi (Berita, Tips) dan musik (Pop
mancanegara dan Indonesia) yang pass untuk pendengarnya. Produk
program siaran yang diolah semenarik mungkin baik on air maupun off air
untuk segmentasi wilayah Kota Cilegon, dan beberapa wilayah perbatasan
dari Kabupaten Serang: Serdang, Keramatwatu, Anyer dan sekitarnya.
Cilegon PASS FM memilki target pendengar dengan usia 19 – 40
tahun yang dimana usia tersebut adalah usia produktif dengan kata lain
59
pendengar Cilegon PASS fm bisa disebutkan adalah Pelajar/Mahasiswa,
Pegawai, Pangusaha, dan Ibu Rumah Tangga. Dengan segmen tersebut
Cilegon PASS FM telah menyesuaikan dengan fokus penyiaran dengan
musik dan informasi.
gambar4.1: logo
4.1.2 Data Radio dan Informasi
1. Company Name : PT. Pariwara Angkasa Selaras Suara
3. Radio Call : Cilegon PASS FM
4. Tagline : Pass infonya, Pass Musiknya
5. Closeline Mind : Your Music, Your Style
6. Listener Call : Sobat PASS
7. Frequency : FM 105.2 MHz
8. Phone : (0254)
9. On Air Phone : +62852 8080 1052
10.Email : [email protected]
11. website : www.cilegonpassfm.com
60
4.1.3 Sejarah Singkat Radio Cilegon PASS FM
Cilegon PASS FM adalah Radio swasta yang berdiri pada tanggal
7 Januari 2004 yang dikelola oleh Ibu Pipit selaku pemilik saham utama
Cilegon PASS FM. Namun pada 5 Maret 2014 berpindah kepemilikan
kepada Bapak H. Helldy Agustian. Sehingga hingga penelitian ini ditulis
Cilegon PASS FM telah berumur 14 Tahun. Dengan banyaknya radio lain di
Kota Cilegon radio Cilegon PASS FM harus berkompetisi dengan
menyajikan program-program yang baik dan menarik serta memainkan
musik terbaik dan informasi terbarukan.
4.1.4 Visi dan Misi Perusahaan
Visi: Menjadikan Radio Cilegon PASS FM sebagai media
penyiaran, informasi dan promosi yang cerdas, profesional
dan terdepan di Kota Cilegon, Banten.
Misi: Menyediakan solusi berkelanutan untuk pelaku bisnis.
61
4.1.5 Struktur Organisasi
Gambar4.2:strukrurmanajemen :
Struktur Organisasi PT. Pariwara Angkasa Selaras Suara atau 105.2
Cilegon PASS FM sebagai berikut:
Komisaris : H. Helldy Agustian
General Manager/Station Manager : Hj. Hani Handayani
Program Director : Eko Prasetyo
Manager Marketing : Saipul
Technical Support : Supandi
Finance : Citra Rifnida
Music Director : Adam Pratomo
Announcer/Penyiar : Hendra F., Rahmita Handayani, Citra,
Amel, Uki
General Manager/
Station Manager
Program Director Finance + Marketing Technical Support
Announcer
Music Director Creative Prouction
Sumber: Radio Cilegon PASS FM
62
4.2 Deskripsi Informan
Data Penelitian ini didapatkan melalui proses wawancara kepada
informan yang terdiri dari 3 (tiga) orang yang memliki wawasan terkait
manajemen Penyiaran Cilegon PASS FM dalam Pemenuhan Informasi,
yaitu;
1. Eko Prasetyo
Pria kelahiran 17 September 1988 ini Berkarir 4 tahun di dunia
Radio memberikan kematangan dalam menghadapi tantangan
industri radio, ditahun 2017 dia mantap menjabat Program
Director untuk mengelola program di Cilegon PASS FM,
faktor ini juga yang menjadikan peneliti tertarik untuk
menjadikan Eko Prasetyo sebagai Infroman dalam penelitian
ini.
2. Citra Rifnida
Wanita Lulusan Sarjana Hukum Untirta ini meninggalkan jalur
kuliahnya untuk menekuni hobinya berbicara didepan
microphone, 1,5 tahun menjadi penyiar di Cilegon PASS FM
membuktikan terus mengikuti Hobi dan berkariri didunia
penyiaran radio adalah pilihan.
3. Anggiananda Baldu
Memiliki bisnis yang membutuhkan mobilitas tinggi memuat
63
Anggi membutuhkan hiburan yang mudah digapai, melalui
radio Anggi mendapatkannya karena radio muda didengar
dimana-mana. Musik juga selalu menemani aktifias anggi
disela kegiatan.
Secara luas penelitian ini menyajikan data penelitian secara deskrptif
tentang manajemen Penyiaran Cilegon PASS FM dalam pemenuhan
Informasi. Yang didapat dari informan tersebut mealalui wawancara
langsung yang bertempat di kantor Cilegon PASS FM yang berlokasi di Jl.
Raya Cilegon No.18 Cibeber – Kota Cilegon – Banten.
4.3 Gambaran umum Program Penyiaran Cilegon PASS FM
Seperti yang dijelaskan oleh Morissan (2009:232) perencanaan
program adalah pemilihan format yang dapat menarik dan kebutuhan audien
pada segmen dan demografi tertentu. Sesuai dengan tagline yang dimiliki
oleh Cilegon PASS FM “Pass Infonya, Pass Musiknya” Program penyiaran
Cilegon PASS FM berfokus pada penyajian Informasi dan Musik. Program
di Utama di radio Cilegon PASS FM adalah PASS Pagi Pagi, AMPM,
B-PASS dan Zona Nyaman serta Program Hello Weekend di hari sabtu.
Semua program itu menyiarkan informasi dengan fokus infromasi yang
berbeda, dengan rincian berikut pada tabel:
64
tabel 4.3: Program Cilegon PASS FM
Program Reguler Senin - Jumat
Program Spesial (Sabtu)
Program spesial (Minggu)
Program
Siaran
Jam Siar Konten Penyiar Konten
Tambahan
Viral of The
Week
14:00-18:00 Ulasan ulang
hal viral
dalam 1 pekan
Flexible
Sumber: Radio Cilegon PASS FM
Program Siaran Jam
Siar
Konten siaran Penyiar Konten
Tambahan
Hello WeekEnd 14:00-
18:00
Informasi rekomendasi
menjelang akhir pekan
(wisata, tempat makan)
Rafi M.
Program
Siaran
Jam Siar Konten siaran Penyiar Konten
Tambahan
PASS
Pagi-Pagi
06:00-10:00 Berita (cuaca,
Internasional,
Nasional, Lokal
Uki
AMPM
(After
Morning Play
Music
10:00-14:00 Informasi ringan
(tips),
entertainment
Rahminday
B-PASS
(Business
PASS)
14:00-18:00 Informasi Bisnis
(Keuangan,
Otomotif,
Properti)
Citra
Rifnida
Talkshow
dengan
pelaku
bisnis
Zona Nyaman 19:00-22:00 Interaktif
pendengar dgn
request lagu
Amel Bincang
bersama
komunitas,
artis
65
Tabel itu didapatkan dari arsip Internal Cilegon PASS FM dan tambahan
dari pernyataan dari Program Director Cilegon PASS FM yang
diwawancarai pada 12 Juni 2018 pukul 20:00, Eko Prasetyo (Program
Director) yang menyatakan bahwa:
“kita berusaha memberikan informasi yang ringan,
yang mudah diserap, talk (dalam penyaiaran) informasi
maksimal disampaikan tidak lebih dari satu menit untuk
menghindari kebosanan pendengar dan mengganti ke saluran
lainnya.”
“kita ada di program „B-PASS‟ karena konten
(informasi/berita) yang berbeda-beda setiap hari (senin
otomotif, selasa perbangkan, rabu properti, kamis teknologi,
jumat random). Selain itu ada di program „PASS Pagi-pagi‟
yang terdapat berita-berita olahraga, cuaca, dan tidak terkait isu
sara. Program „AMPM‟ lebih ke tips-tips dan berita
entertainment karena di jam ini yang mendengar ibu-ibu.”
Cilegon PASS FM mengutamakan konten yang berbau informasi atau
berita, di pagi hari ada program „PASS Pagi-Pagi‟ berisi: berita cuaca, Berita
lokal (Kota Cilegon, Provinsi Banten), berita nasional (Indonesia), dan
berita Internasional (berbagai negara). Lalu ada program „AMPM’ yaitu
After Morning Play Music, program ringan dengan musik santai dan
diselingi informasi ringan seputar tips, dan infotaintment, lalu di siang
menuju sore ada program „B-PASS‟ yang berfoksus pada informasi bisnis,
misalnya Perbankan, Otomotif, Properti dan lainya. Untuk informasi
pariwisata diwakilkan pada program „Hello WeekEnd' yang diletakan pada
hari Sabtu.
66
Karena semua konten siaran di Cilegon PASS FM berfokus pada
informasi maka peran Program Director juga merangkap sebagai produser
program yang mengatur konten program secara penuh.
4.4 Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dalam Freddy Rangkuti (2001:3) Menurut, Cristensen. Andrews, dan
Guth Strategi merupakan alat untuk menciptakan keunggulan bersaing.
Persaingan menjadi awal pembentukan sebuah strategi yang akan diterapkan
pada Radio Cilegon PASS FM dalam wawancaranya Program Director
Cilegon PASS FM, Eko Prasetyo memapakarkan bahwa:
“Ancaman mungkin dari kompetitor sesama radio, sesama
media broadcast, (untuk) media -media yang satu
segmentasi (muda-dewasa) justru kita anggap partner”
Ancaman (Weakness) yang terdapat di Cilegon PASS FM sendiri disebut
bahwa sesama lembaga penyiaran radio merupakan kompetitor, selain itu
Cilegon PASS FM mengklaim media –media lain yang segmentasi sama
(target pemirsanya muda-dewasa ) merupakan partner untuk melanjutkan
prosesi penyiaran, contohnya pengambilan sumber informasi dari portal
online untuk memenuhi informasi merupakan cara menjadikan media lain
menjadikan partner.
Menurut Effendy dalam Olii (2007:24) informasi adalah kegiatan
menyebarluasan pesan yang disertai penjelasan, baik langsung maupun
media komunikasi kepada khalayak yang baginya merupakan hal atau
67
peristiwa baru. Dalam tagline-nya yaitu “Pass infonya, Pass Musiknya”
Cilegon PASS FM berusaha memenuhi informasi melalui kebutuhan akan
peristiwa baru melalui program –program yang yang disuguhkan, sebelum
semua program terlaksana dengan baik ada hal yang perlu dilakukan oleh
Cilegon PASS FM yaitu Strategi Manajemen P.O.A.C (George R. Terry),
melalui pemaparan berikut peneliti membahas Planning, Organizing,
Actuating, dan Controling yang dilakukan Cilegon PASS FM untuk
melaksanakan Strategi untuk memenuhi Informasi:
4.4.1 Planning/Perencanaan penyiaran oleh Cilegon PASS FM dalan
pemenuhan Informasi
Supaya tercapainya tujuan untuk memenuhi informasi
kepada pendengar sebuah lembaga media radio perlu merencakan
program penyiarannya yang baik dan efektif, strategi yang baik
berawal dari perencanaan yang baik untuk menerapkan
perencanaanya Cilegon PASS FM melakukan perencanaan penyiaran
dikendalikan oleh Eko Prasetyo yang menjabat sebagai Program
Director. Program Director bertangunga jawab atas Ide sebuah
program penyiaran, Kesesuaian Program dengan Visi-Misi
Perusahaan, dan Pelakasanaan Penyiarannya.
Menurut Masduki (2004:46) Perencanaan sendiri merupakan
bagian dari Standard Operasional Prosedur (SOP) produksi yang
harus dipatuhi setiap Broardcaster, salah satunya dari SOP program
yang dikemukakan oleh Masduki adalah Planning, memiliki artian
perencanaan produksi adalah hasil paket produksi siaran melalui
diskusi kelompok oleh tim kreatif bersama pelaksana lainnya.
68
Kesesuaian terdapat dalam perencanaan program Cilegon PASS FM,
menurut Eko sebagai Program Director saat diwawancarai oleh
peneliti mengatakan bahwa:
“ada perencanan tingkat produksi (Program Director,
Music Director, Creative Production) dan tingkat
manajemen (Komisaris, General Manager, Program
Director)”.
Proses Perencanaan Penyiaran di Cilegon PASS FM terbagi dua, yaitu
Proses Perencaan Tingkat Management atas dan Perencanaan
Manajemen tingkat bawah, dipaparkan oleh Eko sebagai Program
Director yang menjembatani Manajemen Atas dan Bawah, Program
Director melaksanakan program penyiaran yang telah disetujui
melalui perencanaan manajemen atas.
Perencanaaan Pelaksana Tugas
Manajemen Atas Komisaris, Station
Manager, Program
Director
Merencanakan
Program sesuai
Visi-Misi Perusahaan,
dan pecarian Client
Iklan
Manajemen Bawah Program Director,
Music Director,
Creative Production
Melaksanakan
Perencanaan yang
telah ditentukan oleh
Manajemen Atas
Gambar 4.4: tabel perencanaan
Pada tahap awal Program Director berkomunikasi kepada General
Manager untuk bertukar pikiran menentukan program yang cocok
untuk radio dan client serta segmentasi, penentuannya akan
69
didiskusikan di rapat tingkat manajemen yaitu Komisaris, Station
Manager dan Program Director jika disetujui Program yang diajukan
akan segera dilaksanakan. Proses ini cukup penting, karena persetujuan
ini sebuah program baru bisa dilaksanakan. Program yang diciptakan
juga telah disesuaikan oleh Kekuatan (Strenghts) yang dimiliki oleh
Cilegon PASS FM yang dipaparkan Eko dalam wawancaranya:
“kekuatan dari Cilegon PASS FM sih, (karena) satu
–satunya radio di cilegon yang bersegementasi
muda-dewasa, yang fokus kepada informasi dan
musik, jadi dalam pelaksanaanya program radio sudah
jelas target pendengarnya (muda-dewasa) dan apa
yang disampaikan (dalam program) kita sudah tertata
dengan baik karena memang kita fokus di informasi
dan musik. Dan target umur usia produktif dari 17-35
tahun.”
Serta Peluang (Opportunities) yang dimiliki Cilegon PASS FM yaitu
masih banyaknya pendengar yang mendengarkan Cilegon PASS FM
dengan berbagai cara.
“ternyata banyak sekali pendengar PASS FM yang
memang berkendara dalam artian pendengar
mendengar PASS FM saat mengendarai mobil
ataupun juga kita pernah survey ada 4 minimarket
tenyata mendengar pass fm juga, dan kita dari situ
optimis sebenarnya masih banyak sih pendengar
radio”
Dengan adanya faktor itu Program Director telah menentukan sebuah
Program yang telah disetujui oleh pihak Manajemen atas yang telah
disesuaikan dengan berbagai faktor terutama visi-misi perushaan,
70
tagline “Pass infonya, Pass musiknya”, permintaan client periklanan,
dan kebutuhan pendengar. Setelah melalui berbagai pertimbangan,
dengan melalui proses diskusi panjang disepakatailaha program berikut
untuk memenuhi informasi:
Tabel 4.5: Program Cilegon PASS FM
Menurut Morissan (2005:282) radio terdiri atas dua jenis yaitu musik
dan informasi. Kedua program ini kemudian dikemas dalam berbagai
bentuk yang tujuannya untuk memenuhi keutuhan audiens. Program ini
bisa berupa berita radio. Talkshow, info hiburan, jingle. Program
Cilegon PASS FM telah sesuai dengan teori yang dikemukaan oleh
Morissan yang berusaha memenuhi Radio dengan Informasi dan Musik,
Program Siaran Jam Siar Konten siaran
PASS Pagi-Pagi 06:00-10:00 Berita (cuaca,
Internasional, Nasional,
Lokal
AMPM (After
Morning Play
Music
10:00-14:00 Informasi ringan (tips),
entertainment
B-PASS (Business
PASS)
14:00-18:00 Informasi Bisnis
(Keuangan, Teknologi
Bank, Otomotif,
Properti)
Zona Nyaman 19:00-22:00 Interaktif pendengar dgn
request lagu
Hello WeekEnd Sabtu:
14:00-18:00
Informasi rekomendasi
menjelang akhir pekan
(wisata, tempat makan)
Viral Of The
Week
Minggu:
14:00-18:00
Ulasan ulang hal viral
dalam 1 pekan
71
selain itu tagline yang diusung oleh Cilegon PASS FM yaitu “Pass
infonya Pass Musiknya” lalu program yang diusungpun tidak jauh dari
program informasi, sesuai yang dijelaskan oleh Eko dalam wawancara
berikut:
“kita fokus kepada informasi dan musik, karena kita
berusaha memberikan info yang informatif, dan musik yang
terupdate sesuai segmentasi.”
Dari keteranggan tersebut peneliti melakukan observasi dengan cara
mengarkan lansung Cilegon PASS FM di frekuensi 105.2 FM yang
diamana dalam siarannya Penyiar Cilegon PASS FM hanya melakukan
Talking sederhana sambil menyampaikan informasi pendek terbaru,
tidak lebih dari 1 menit talking penyiar berakhir dan langsung disusul
oleh lagu yang udah disiapkan oleh penyiar.
Pada pelaksanaanya seluruh program yang sudah tahap
perencanaan tingkat manajemen bawah akan melanjutkan pada proses
produksi program.
“tingkat produksi sendiri dimulai pencarian informasi yang
diambil dari beberapa website berita terpercaya lalu PD
mengeloah dan membagi setiap berita yang didapat ke
program program.”
Dalam prosesnya Program Director mendapatkan informasi dari portal
Berita online berbagai sumber, jika Program Director mendapatkan
sebuah berita dengan bobot berat tentang regional (Banten), Nasional,
dan Internasional akan di letakaan di Program „PASS Pagi Pagi‟, berita
infotainment dan tips, Program Director akan meletakan informasi itu
72
kepada program „AMPM‟, dan Program B PASS akan Program
Director berikan informasi berbau bisnis yaitu Properti, Otomotif,
Perbankan, Teknologi, dan Kesehatan. Selain itu juga informasi
referensi wisata akan Program Director letakan pada program
HelloWeekend.
“Di Pass pagi pagi bobot berita lebih banyak misal berita
regional, nasional, dan internasional. AMPM lebih berita ke
infotaiment, dan program B PASS yang kepanjangan dari
Business PASS yang terdiri berita bisnis properti, otomotif,
bank, teknologi, dan kesehatan. Lalu program weeken lebih
ke santai ada program sabtu Hello Weekend lebih ke
Referensi yang lebih ke wisata regional.”
Diakui oleh Eko dalam wawancara yang sama selain pengambilan
sumber informasi dari portal berita juga beberapa informasi diproduksi
sendiri oleh Cilegon PASS FM yang langsung melakukan kegiatan
peliputan langsung, tapi dengan intesitas yang tidak banyak.
Cilegon PASS FM telah melaksanakan proses Planning dengan baik,
diwujudkan melalui terdapat tingkatan perencanaan yaitu Manajemen
Atas dan Manajemen Bawah, yang jika dijelaskan Manajemen Atas
adalah Komisaris, Station Manager, dan Program Director
penanggungjawab bagian Pra-Produksi dengan melaksanakan pencarian
Ide Program, menentukan bagaimana Program dijual kepada pengiklan.
Setelah melalui rangkaian tersebut terbentuklah program informasi:
PASS Pagi-Pagi, AMPM (After Morning Play Musik), B Pass (Business
PASS), Hello WeekEnd, dan Viral Of The Week. Lalu Manajemen
73
Bawah melanjutkan tugas Manajemen Atas dengan melaksanakan
bagian produksi Informasi dengan cara mengemas program melalui
proses Collecting, Writing, Vocal Recording dan Mixing dengan
sentuhan sentuhan kreatif Program Director, Creative Production, dan
Penentuan musik dari Music Director menjadikan kemasana program
infromasi lebih menarik dan nyaman bagi pendengar untuk
mendegarkan informasi yang disuguhkan Cilegon PASS FM.
4.4.2 Organizing/Pengorganisasian/pengelolaan penyiaran oleh
Cilegon PASS FM dalan pemenuhan Informasi
Setelah selesainya prosesi Perencanaan dilanjutkan kepada proses
pengorganisian, ditahap ini dalam pengorganisasian/mengelola
penyiarannya, menurut GR Terry dalam wahyudi (1994:77) organize
dapat diatikan sebagai susunan dengan bagian – bagian terpadu,
Organizing merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang
sesuai dengan tujuannya. Menurut Eko saat diwawancara menuturkan
proses Organizing di Cilegon PASS FM juga terjadi, dijelaskan bahwa
tugasnya hanya tinggal menjalankan apa yang sudah direncakakan
sebelumnya.
“jika semua ditetapkan plotnya saya (Program director)
lebih tidak terlalu repot yang dimana program tersebut
sudah berjalan sendiri.”
“tidak berbeda dengan produksi program pada
umumnya, alurnya seperti radio –radio lain”
74
Penyusunan tugas sesuai tujuan penyiaran telah dilaksanakan, dalam
keterangannya Program Director menuturkan bahwa dalam proses
memproduksi sebuah konten produksi program Cilegon PASS FM tidak
berbeda dengan radio pada umumnya, yang dimaksud adalah alur
produksi seperti: Ide Program diolah Program Director – Creative
Production mengolah audio – Music Director menyesuaikan lagu sesuai
jam siar program – lalu memilah Penyiar untuk menyiarkan sebuah
program informasi.
Proses pengorganisasian dilaksanakan oleh Program Director dengan
mencari informasi dari berbagai portal berita online dengan berbagai
jenis berita lalu disusun sesuai jenis informasinya kepada program radio
yang sesuai.
Sumber Informasi Jenis informasi Program radio
Cilegon PASS
FM
Kompas.com, tempo.co,
Radarbanten.co.id,
BMKG
Berita cuaca, Regional,
nasional, internasional
PASS PAGI
PAGI
Wolipop.com,
Kapanlagi.com
Vemale
Entertainment, tips, dan
musik
AMPM
Ekonomi.kompas.com,
detikfinance
Bisnis.com
Berita Bisnis B PASS
Vaadoo.com
GoIndonesiacom
Informasi pariwisata HelloWeekend
Tabel 4.5 sumber nformasi Cilegon PASS FM
75
Setelah pencarian informasi langkah selajnjutnya adalah membagi
informasi yang didapatkan sesuai program. Hal itu juga diperkuat
dengan keteranggan dari penyiar program B PASS, Citra Rifnida yang
mengatakan bahwa:
“itu kita dapatkan dari program director, jadi program
director yang mencarikan, saya siarkan dan menyampaikan
kepada pendengar. Tapi tetap kita pelajari dulu materi
sebelum disampaikan”
Dari keterangan tersebut bisa disimpulkan dalam tahap pemenuhan
informasi peran penyiar hanya sebagai ujung tombak untuk melaksakan
penyiaran di Cilegon PASS FM.
Sesuai dengan wawancara dan observasi Peneliti menyimpulkan
bahwa proses Organizing di Cilegon PASS FM hanya proses persiapan
program yang hanya melibatkan Program Director, menurut keterangan
Program Diirector Cilegon PASS FM Eko Prasetyo, Program Director
hanya mengelola program yang sudah direncanakan sebelulmnya, dan
hanya mengikuti sistematika yang sudah ada, Program Director hanya
tinggal menyusun Program, Membagi Informasi berita yang telah
didapatkan dari berbagai sumber ke program –program cilegon PASS
FM yang sesuai, lalu memiliih pelaksana penyiaran yaitu penyiar yang
sesuai dengan gaya siaran Programnya (PASS Pagi-Pagi, AMPM,
B-PASS, Hello WeekEnd), setelah itu bisa dilanjutkan ke tahap
selanjutnya yaitu Actuating.
76
4.4.3 Actuating/Pelaksanaan penyiaran oleh Cilegon PASS FM dalan
pemenuhan Informasi
Masduki (2004:46) On Air adalah Penayangan acara sesuai
jadwalnya yang telah direncanakan. Khusus untuk produksi siaan yang
bersifat langsung (live), On Air Menurut Program Director Cilegon
PASS FM Eko Prastyo adalah salah satu pelaksanaan strategi yang
sudah direncankan, ditanyai bagaimana pelaksanaan penyiaran Cilegon
PASS FM untuk memenuhi informasi, Eko memaparkan dalam
wawancara bahwa:
“Pelaksanaannya sendiri tidak lain adalah On Air, yang
dibantu posting sosial media dalam menyampaikan
informasi yang perlu kita broadcast.”
Dimaksudkan pelaksanaan penyiaran adalah On Air yang dimana
inti dari radio adalah On Air (mengudara) atau disiarkan hasil dari
perencanaan yang sudah direncakanan oleh Program Director,
penyampaian berita yang sudah dikumpulkan lalu dibagi per-program
yang sesuai. Program dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah ditentukan,
program reguler dilaksanakan pada hari senin hingga jumat yang terdiri
dari program acara: PASS Pagi Pagi di siarkan pada pukul 06:00-10:00
WIB, AMPM pada pukul 10:00 – 14:00, B PASS disiarakan pada pukul
14:00-18:00, dan Hello WeekEnd pada pukul 14:00-18:00 di hari sabtu.
Citra Rifnida sebagai penyiar program B PASS menjelaskan yang
dilakukan saat pelaksnaan (On Air)
77
“mungkin (strategi) yang dilakukan adalah dengan gaya
bahasa yang lebih elegan, tidak awur-auran, tidak hebring
(heboh) sendiri, lebih formal tapi tetap ramah.”
Supaya pendengar nyaman saat mendengar informasi memang perlu
trik khusus untuk menarik pendengar, seperti yang disebut oleh Citra
yaitu: Gaya Bahasa, Bahasa yang tertata, pengedalian intonsasi, dan
ramah. Jika sudah dilakukan dengan baik diharapkan penyampaian
informasi lebih tepat dan „mengena‟ pada pendengar.
Sifat-sifat radio menurut Effendy (1990:82) adalah untuk didengar,
maka isi siaran yang sampai ditelinga hanya sepintas lalu saja.
Selanjutnya adalah untuk memenuhi informasi kepada pendengar
dilakukan tambahan cara selain melaksankan on air (mengudara) yaitu
dengan cara publikasi melalui media sosial, perannya adalah sebagai
pembantu kekurangan dari penyampaian radio yaitu auditif, dan sekilas.
Selain untuk perluasan penyampaian informasi, menurut Eko media
sosial juga mejadi media promo Cilegon PASS FM:
“Untuk promo sendiri melalui media sosial, baik media
sosial yang dimilliki Cilegon PASS FM bahkan
(ditambah melalui) sosial media pribadi penyiar untuk
memperluas. (jangkauan sosial media)”
Creative Director adalah yang bertanggung jawab dalam pembuatan
konten sosial media, terkait konten informasi sosial media isi dibuat
berdasarkan informasi yang disampaikan pada penyiaran. Lebih
berwarna, unik dan mencolok adalah cara untuk menarik untuk dibaca
78
Gambar 4.6 : Publikasi Informasi Sosial Media
Pada contoh konten sosial media Gambar 4.6 bertajuk “PASSTI Fakta”
disampaikan musisi Internasional ZAYN telah merilis sebuah Lagu
terbaru dan lagunya sudah masuk di Cilegon PASS FM sehinga bisa di
request jika diingikan pendengar untuk didenggar saat pelaksanaan
penyiaran.
Gambar 4.7 Publikasi Informasi Sosial Media
79
Gambar 4.8: Publikasi Informasi Sosial Media
Pada gambar 4.7 informasi tentang hari pahlawan yang jatuh pada
tanggal 10 November beserta keterangan secukupnya. Berbeda dengan
gambar 4.8 infomasi arus lalu lintas di wilayah Pelabuhan Merak, Kota
Cilegon ini lebih mengutamakan kecepatan informasi dibanding warna
desain konten, dengan keteranan yang cukup detail untuk disampaikan
kepada pendengar Cilegon PASS FM yang menuju atau pergi ke daerah
pelabuhan merak.
Kekurangan media radio yang hanya audio melalui Frekuensi FM
menimbulkan kekurangan dalam pemenuhan informasi, secara
tradisional jika hanya mendengarkan audio dalam mememnuhi
informasi, tetapi Cilegon PASS FM memiliki solusi dengan terbatasnya
media radio yang hanya suara dan sekilas, yaitu dengan menghadirkan
konten informasi melalui sosial media, dalam pelaksanaanya sosial
80
media menjadi media visual bagi Cilegon PASS FM, Informasi yang di
Produksi oleh Program Director, lalu di produk gambar diproduksi oleh
creative director, lalu menuju pelaksanaan On Air oleh Penyiar yang
telah dipilih oleh Program Director sekaligus membagi jenis berita
sesuai program yang telah direncankan.
4.4.4 Controling/Pengawasan penyiaran oleh Cilegon PASS FM
dalan pemenuhan Informasi
Peneliti mengambil 1 orang sampel pendengar radio untuk
melakukan wawancara terhadap apa yang dibutuhkan oleh pendengar,
Anggiananda Baldu (24 tahun) menjelaskan dalam wawancara yang
dilakukan pada tanggal 9 Juli 2018, saat ditanyai perihal informasi apa
yang ingin didengar di radio Cilegon PASS FM:
“Informasi yang saya butuhkan itu tidak banyak macam,
karena masih berumur 24 tahunan, paling berita yang saya
butuhkan adalah berita, infotainment dan sedikit tips dan
pastinya infomrmasi tentang musik”
Dari keterangan tersebut bisa diambil contoh apa yang
dibutuhkan pendengar saat mendengar Cilegon PASS FM, yaitu Berita,
Infotainment, tips dan musik, yang jika peliti lihat ini sudah sesuai
dengan apa yang disuguhkan oleh Cilegon PASS FM dalam
Program-programnya. Lanjut dalam wawancara terhadap Anggiananda
memeberikan sebuah kritik/saran:
“sarannya mungkin harus ada segmen baru yang lebih segar.
Potongan –potongan komedi, atau iklan-iklan unik”
81
Dalam penjelasannya Anggiananda Cilegon PASS FM bisa
menjadikanya sebuah tanda atau patokan dalam pengawasn penyairan,
sudah tercapai atau tidakanya tujuan informasi yang disampaikan dan
dibutuhkan yang barati perlu adanya pengurangan atau penambahan
untuk menjadi program radio yang baik.
Hal –hal yang seperti ini adalah hal yang perlu dilakukan dalam
sebuah radio, yaitu fungsi pengawasan. Pada tahap ini merupakan
terdapat siklus akhir sebuah strategi program penyiaran yaitu
Evaluation (Masduki, 2004:46), Evaluasi bisa dilaksanakan sesuai
siaran atau penyiaran paket acara dilakukan evaluasi bersama oleh tim
produksi untuk pengembangan lebih lanjut. Evaluasi meliputi apa saja
kelemahan materi, teknis, koordinasi tim dan sebagainya.
Cilegon PASS FM mengadakan pengawasan (controling) melalui
Evaluasi yang diadakan mingguan dan bulanan yang dimana membahas
segala yang kurang dari program- program yang ada di Cilegon PASS
FM, apakah tercapai tujuan yang telah direncanakan, dan sebagainya.
“per satu bulan kita melakukan meeting untuk evaluasi, dari
situ kita bisa tahu minat pendengar, kepuasannya. Selain itu
ada pengawasan dari KPI D Banten (Komisi Penyiaran
Indonesia Daerah Banten) terkadang datang dan langsung
menanyai terkait program”
82
Tabel 4.9 :evaluasi internal
EVALUASI INTERNAL
Evaluasi Bulanan Evaluasi 6 Bulan
Program Director melakukan
pengawasan penyiaran terhadap
pelaksanaan penyiaran, yang
dilibatkan adalah Penyiar karena
selaku pelaksana penyiaran
Station Manager
melakukan pengawasan
terhdap Program yang
dimana Program dikelola
oleh program Director.
Tabel 4.10: evluasi eksternal
EVALUASI EKSTERNAL
PENDENGAR KPID BANTEN
Masukkan yang
didapat dari pendengar
secara lansgung, baik
dari SMS, WhatsApp,
Instagram Cilegon
PASS FM
KPID selaku pengawas penyiaran
yang berwenagn terhadap seluruh
kegiatan penyiaran yang ada,
salah satunya cilegon PASS FM
yang dimana salah satu anggota
dari KPID Provinsi Banten.
Selain dari internal Cilegon PASS FM, pengawasan juga dilakukan oleh
KPID Banten (Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Banten) yaitu
lembaga pemerintah yang menaungi berbagai media penyiaran di
Indonesia, KPID Banten biasa memberi pengawasan melalui kunjungan
langsung, atau pengiriman surat jika ada suatu yang salah dalam
pelaksanaan penyiaran.
Pelaksanaan Controling pada Radio Cilegon PASS FM dilakukan
83
melalui Evaluasi, dalam evaluasi membuka wawasan terhadap
kekurangan yang dimiliki oleh program radio Cilegon PASS FM.
Struktur Manajemen berlaku untuk saling mengawasi program dalam
pemenuhan informasi, Penyiar diawasi oleh Program Director, Program
Director diawasi oleh Station Manager, Station Manager diawasi oleh
Komisaris Utama dan Komisi Penyiaran. Selain itu pendengar juga
memiliki fungsi pengawas sebagai pihak yang target untuk pemenuhan
informasi dengan cara memberikan Kritik/saran yang membangun.
Peneliti mendapatkan 2 jenis evaluasi yang terdapat pada Radio Cilegon
PASS FM, yaitu Evaluasi Internal, dan Evaluasi Eksternal untuk
memaksimalkan fungsi Controling yang sempurna.
Peneliti mendapat kesimpulan dari seluruh Strategi Penyiaran Cilegon PASS
FM yang teridiri dari Planning, Organizing, Actuating, dan Controling
melalui skema berdasarkan wawancara dan observasi langsung Cilegon
PASS Radio:
84
Gambar 5.1 skema strategi berdasarkan penelitian
Sumber: Hasil Penelitian 2018
-PRA PRODUKSI
-PRODUKSI INFORMASI
PLANNING
-BAGI INFORMASI KE PROGRAM
-PEMILIHAN PENYIAR
ORGANIZING
-ON AIR / SIARAN
-PUBLIKASI INFORMASI
ACTUATING
KOMISARIS, GM, PD
-Menentukan Ide Program
-Pengajuan Proposal ke Client
PD, PENYIAR
-Melaksanakan penyiaran
-Publikasi Informasi ke SosMed
PROGRAM DIRECTOR
-Menyusun Program
-Menentukan Pelaksana
-Mencari informasi
MANAGEMENT, PENYIAR
-Evaluasi Bulanan
-Evaluasi 6 Bulanan
-EVALUASI
CONTROLING
85
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti terhadap
Cilegon PASS FM mengenai Strategi Penyiaran Cilegon PASS FM dalam
Pemenuhan Informasi, disimpulkan penerapan Strategi Manajemen P.O.A.C
yang dikemukakan oleh George R. Terry telah dilaksanakan dengan cukup
baik oleh Cilegon PASS FM dalam memenuhi informasi terhadap pendengar
1. Cilegon PASS FM telah melaksanakan proses Planning dengan
baik, diwujudkan melalui terdapat tingkatan perencanaan yaitu
Manajemen Atas dan Manajemen Bawah, yang jika dijelaskan
Manajemen Atas adalah Komisaris, Station Manager, dan
Program Director penanggungjawab bagian Pra-Produksi
dengan melaksanakan pencarian Ide Program, menentukan
bagaimana Program dijual kepada pengiklan. Setelah melalui
rangkaian tersebut terbentuklah program informasi: PASS
Pagi-Pagi, AMPM (After Morning Play Musik), B Pass
(Business PASS), Hello WeekEnd, dan Viral Of The Week. Lalu
Manajemen Bawah melanjutkan tugas Manajemen Atas dengan
melaksanakan bagian produksi Informasi dengan cara mengemas
program melalui proses Collecting, Writing, Vocal Recording dan
86
Mixing dengan sentuhan sentuhan kreatif Program Director,
Creative Production, dan Penentuan musik dari Music Director
menjadikan kemasana program infromasi lebih menarik dan
nyaman bagi pendengar untuk mendegar informasi yang
disuguhkan Cilegon PASS FM.
2. Proses Organizing di Cilegon PASS FM hanya proses persiapan
program yang hanya melibatkan Program Director. Program
Director hanya mengelola program yang sudah direncanakan
sebelulmnya, dan hanya mengikuti sistematika yang sudah ada,
Program Director hanya tinggal menyusun Program, Membagi
Informasi berita yang telah didapatkan dari berbagai sumber ke
program –program cilegon PASS FM yang sesuai, lalu memiliih
pelaksana penyiaran yaitu penyiar yang sesuai dengan gaya
siaran Programnya (PASS Pagi-Pagi, AMPM, B-PASS, Hello
WeekEnd.
3. Kekurangan media radio yang hanya audio melalui Frekuensi
FM menimbulkan kekurangan dalam pemenuhan informasi,
secara tradisional jika hanya mendengarkan audio dalam
mememnuhi informasi, tetapi Cilegon PASS FM memiliki solusi
dengan terbatasnya media radio yang hanya suara dan sekilas,
yaitu dengan menghadirkan konten informasi melalui sosial
87
media, dalam pelaksanaanya sosial media menjadi media visual
bagi Cilegon PASS FM, Informasi yang di Produksi oleh
Program Director, lalu di produk gambar diproduksi oleh
creative director, lalu menuju pelaksanaan On Air oleh Penyiar
yang telah dipilih oleh Program Director sekaligus membagi
jenis berita sesuai program yang telah direncankan.
4. Pelaksanaan Controling pada Radio Cilegon PASS FM dilakukan
melalui Evaluasi, dalam evaluasi membuka wawasan terhadap
kekurangan yang dimiliki oleh program radio Cilegon PASS FM.
Struktur Manajemen berlaku untuk saling mengawasi program
dalam pemenuhan informasi, Penyiar diawasi oleh Program
Director, Program Director diawasi oleh Station Manager,
Station Manager diawasi oleh Komisaris Utama dan Komisi
Penyiaran. Selain itu pendengar juga memiliki fungsi pengawas
sebagai pihak yang target untuk pemenuhan informasi dengan
cara memberikan Kritik/saran yang membangun. Peneliti
mendapatkan 2 jenis evaluasi yaitu Evaluasi Internal, dan
Evaluasi Eksternal untuk memaksimalkan fungsi Controling
yang sempurna..
88
5.2 Saran
1. Cilegon PASS FM harus memaksimalkan potensi pada sosial media
dalam pemenuhan informasi terhadap pendengar, dengan adanya sosial
media Cilegon PASS FM terbantu adanya kekurangan yang ada dimedia
radio yaitu hanya suara, dan hanya sekilas.
2. Penambahan Sumber daya manusia untuk melakukan pekerjaan Produser
Program, diharapkan membantu Program Director dalam mengelola setiap
program yang ada di Cilegon PASS FM tersendiri.
3. Menjadikan Gaya Siaran Cilegon PASS FM Seragam ke seluruh penyiar,
karena ciri khas akan membuat kenyamanan pendengar dalam mendengar
radio itu sendiri.
4. produksi berita sendiri lebih diperbanyak lagi karena jika produksi berita
sendiri itu memiliki sudut pandang sendiri terhadap nila informasi.
89
Daftar Pustaka
Buku :
Biagi, Shirley. Media/Impact: Pengantar Media Massa, Salemba Humanika: Jakarta, 2010.
Effendy. Uchjana Onong, Komunikasi Terori dan Praktek, PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung, 1984.
Morissan, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi, Kencanan
Prenada Media Group, Jakarta, 2011.
Rivers. WL, Jensen JW, Media Massa dan Masyarakat Modern Edisi Kedua, Prenada Media,
Jakarta, 2003.
Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif, 2004
Sugiyono. Metode Kualitatif da Kuantitatif. Alfabeta, Jakarta, 2010
Aridianto, Elvinaro, Drs, Msi., Komala, Lukiati, Dra, Msi
Mulyana, Deddy M.A., PhD., Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT Remaja Rosdakarya.
Bandung. 2007
Prayudha, Harley. Radio Suatu Pengantar untuk Wacana dan Praktik Penyiaran.
Banyumedia Publishing. Jakarta: 2004.
_______________. Radio Penyiar “it’s not just a talk”. Jakarta. 2006.
Olii, Helena. Berita & Informasi Jurnistik Radio. Indeks, Jakarta. 2007
Alwasih, A. Chaedar. Pokoknya Kualitatif. PT. Kiblat Buku Utama. Jakarta. 2006
Skripsi
Annisa Nurprabandi. 2016 Strategi Radio Republik Idonesia (RRI) Banten dalam
membangun Eksistensi sebagai lembaga Peyiaran. Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa: Banten.
90
Rosa Nofianti. 2016. Strategi Komunikasi Pemasaran PASS FM Cilegon dalam mendapatkan
Iklan. : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa: Banten
Sumber Lainnya
https://instagaram.com/clgpassradio/ (diakses pada 4 Juli 2018, 14.35)
LAMPIRAN
Lampiran 1. Penyiar Cilegon Pass FM sedang bersiaran
Lampiran 2. Cilegon Pass FM sdang mencari materi siaran
Lampiran 3. Peneliti saat melakukan wawancara dengan Narasumber
Lampiran 4. Publikasi Informasi melalui instagram
Lampiran 5. Publikasi Informasi melalui instagram