manajemen pemasaran , pentingnya manajemen pemasaran pada abad 21

Upload: nadia-nur-thahirrah

Post on 16-Jul-2015

968 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

MANAJEMEN PEMASARAN

Oleh : Nadia Nur Thahirrah (108.574.252)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS EKONOMI S1 MANAJEMEN

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayahNya. Sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini sebagai tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran. Saya telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Harapan saya, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar dapat lebih baik lagi dari sebelumnya. Tak lupa ucapan terimakasih saya sampaikan kepada Dosen Pembimbing atas bimbingan, dorongan dan ilmu yang telah diberikan kepada saya. Sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dan insyaAllah sesuai yang saya harapkan. Dan saya ucapkan terima kasih pula kepada rekan-rekan dan semua pihak yang terkait dalam penyusunan makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan sumbang pemikiran sekaligus pengetahuan bagi kita semuanya. Amin.

Surabaya, September 2011

Penyusun

BAB I DEFINISI DAN PETINGNYA PEMASARAN1. DEFINISI PEMASARAN Menurut Philip Kotler (1997:8) pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Menurut The American Marketing Association Marketing (management) adalah sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan pendistribusian gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memenuhi tujuan individu dan organisasi. Menurut William J. Stanton (1993:7 )pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial .

1.1. Pentingnya Pemasaran pada Abad 21 Marketing saat ini tidak hanya digunakan di organisasi laba seperti perusahaanperusahaan dagang, tetapi juga digunakan oleh organisasi non profit untuk menjalankan kegiatannya. Dengan marketing perusahaan berusaha keras agar produk-produk mereka dapat dikenal oleh masyarakat luas dengan marketing, perusahaan juga dapat mencapai sasarannya dengan lebih efektif. Dengan marketing tujuan perusahaan tidak hanya semata-mata mengejar target penjualan akan tetapi peusahaan dapat lebih memahami keinginan dan kebutuhan konsumen mereka dan dengan marketing perusahaan dapat lebih memahami perilaku konsumen mereka. 2. LINGKUP PEMASARAN Jika diperhatikan, pengertian pemasaran menurut para ahli di atas, ruang lingkupnya terbatas pada bidang bisnis saja. Namun, seiring dengan perkembangan jaman, aktivitas pemasaran tidak lagi sekadar beruang-lingkup di bidang bisnis saja, tetapi jangkauannya telah melebar ke berbagai dimensi yang lain. Dewasa ini, pemasaran tidak lagi digunakan oleh koorporat bisnis saja, tetapi organisasiorganisasi sosial kemasyarakatan atau departemen-departemen pemerintah juga menggunakannya. Seorang pemuda yang membuat website yang berisi surat-surat dan puisipusi cinta yang ditujukan untuk gadis pujaan hatinya termasuk terlibat dalam aktivitas pemasaran. Setiap orang, organisasi, institusi, maupun koorporat yang mencoba membujuk

seseorang atau sekelompok massa untuk berbuat sesuatu menyumbang korban bencana alam, tidak merokok di tempat umum, menghemat listrik, membeli suatu produk, mengajak berkencan pada hakikatnya telah terlibat dalam aktivitas pemasaran. Jadi, pemasaran tidak terbatas dalam dunia bisnis saja, tetapi mempunyai makna kemasyarakatan yang luas. Ambil contoh, seseorang terdampar di sebuah pulau yang kosong. Tidak ada seorang pun di pulau tersebut. Ia terpaksa harus menjalani hidupnya sendirian. Segala kebutuhan hidupnya harus ia penuhi sendiri. Mulai memasak, bercocoktanam, beternak, membuat perkakas sampai membuat rumah. Ia sama sekali menggantungkan hidupnya pada kekuatannya sendiri. Dalam keadaan seperti ini, ia sama sekali tidak memerlukan aktivitas pemasaran. Situasi tersebut sangat berbeda dengan kita yang hidup di tengah masyarakat. Aktivitas hidup yang kita lakukan berbeda dengan aktivitas yang dilakukan tokoh kita di atas. Kita tidak harus menguasai semua ketrampilan sebagaimana halnya tokoh kita tersebut, karena telah ada orang lain atau organisasi yang melakukan aktivitas-aktivitas tersebut. Yang dituntut pada setiap individu yang hidup di tengah masyarakat adalah kemampuan berinteraksi dengan pihak-pihak lain dalam suatu komunitas. Dalam artian, kita harus mampu memasarkan ide-ide kita, kemampuan dan ketrampilan kita atau berbagai hal yang bisa kita hasilkan kepada pihak lain. Tanpa kemampuan memasarkan, sulit bagi kita untuk survive di tengah masyarakat saat ini. Begitu pula bagi suatu organisasi, institusi, koorporat, masyarakat maupun negara sekali pun, kemampuan dan aktivitas pemasaran merupakan syarat mutlak untuk bisa bertahan dalam kehidupan dewasa ini. William J.Stanton dan Y.Lamarto dalam buku mereka Prinsip Pemasaran menyatakan bahwa di dalam perspektif kemasyarakatan ini, (1) para pemasar, (2) apa yang mereka pasarkan, dan (3) potensi pasarnya semuanya memiliki dimensi yang luas. Selain perusahaan niaga, kategori pemasar ( marketers ) dapat pula mencakup beberapa unit sosial yang berbeda, misalnya, (a) partai politik yang berusaha untuk memasarkan calonnya kepada masyarakat ; (b) direktur museum seni yang memamerkan koleksi terbarunya untuk menarik bantuan dana dan jumlah pengunjung yang lebih banyak; (c) serikat buruh yang memasarkan ide-idenya kepada para anggota dan pengelola perusahaan; dan (d) para profesor yang berusaha membuat mata kuliah mereka menarik minat mahasiswa. Sebagai tambahan untuk serangkaian item yang biasanya dianggap sebagai produk dan jasa, apa yang dipasarkan bisa mencakup (a) gagasan-gagasan, seperti mengurangi polusi atau menyumbang Palang Merah; (b) manusia, seperti pelatih sepak bola yang baru atau calon politisi; (c) tempat, seperti lokasi untuk pabrik/industri atau tempat untuk berlibur. Dalam artian, pasar mencakup pengertian yang lebih luas dan tidak hanya terbatas pada konsumen langsung dari produk, jasa dan ide-ide. Sebagai contoh, pasar sebuah universitas negeri mencakup pembuat undang-undang ( legislator ), pihak yang menyediakan dana, masyarakat yang tinggal dekat kampus yang mungkin terpengaruh oleh kehidupan kampus, dan alumni. Pasar sebuah perusahaan bisnis mencakup badan-badan pemerintahan, pencinta lingkungan dan juru taksir pajak daerah.

BAB II TENTANG PEMASARAN1. KONSEP INTI PEMASARAN 1.1. KEBUTUHAN

Konsep dasar yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia adalah pernyataan dari rasa kahilangan, dan manusia mempunyai banyak kebutuhan yang kompleks. Kebutuhan manusia yang kompleks tersebut karena ukan hanya fisik (makanan, pakaian, perumahan dll), tetapi juga rasa aman, aktualisasi diri, sosialisasi, penghargaan, kepemilikan. Semua kebutuhan berasal dari masyarakat konsumen, bila tidak puas consumen akan mencari produk atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut. 1.2. KEINGINAN

Bentuk kebutuhan manusia yang dihasilkan oleh budaza dan kepribadian individual dinamakan keinginan. Keinginan digambarkan dalam bentuk obyek yang akan memuaskan kebutuhan mereka atau keinginan adalah hasrat akan penawar kebutuhan yang spesifik. Masyarakat yang semakin berkembang, keinginannya juga semakin luas, tetapi ada keterbatasan dana, waktu, tenaga dan ruang, sehingga dibutuhkan perusahaan yang bisa memuaskan keinginan sekaligus memenuhi kebutuhan manusia dengan menenbus keterbatasan tersebut, paling tidak meminimalisasi keterbatasan sumber daya. Contoh : manusia butuh makan, tetapi keinginan untuk memuaskan lapar tersebut terhgantung dari budayanya dan lingkungan tumbuhnya. Orang Yogya akan memenuhi kebutuhan makannya dengan gudeg, orang Jepang akan memuaskan keinginannya dengan makanan sukayaki dll. 1.3. PERMINTAAN

Dengan keinginan dan kebutuhan serta keterbatasan sumber daya tersebut, akhirnya manusia menciptakan permintaan akan produk atau jasa dengan manfaat yang paling memuaskan. Sehingga muncullah istilah permintaan, yaitu keinginan menusia akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan ketersediaan untuk membelinya.

Kebutuhan, keinginan dan permintaan

Produk (organisasi jasa dan ide)

Nilai kepuasan pelanggan dan mutu

Pemasaran dan calon pembeli

Pasar

Hubungan dan jaringan

Pertukaran dan transaksi

Gambar 1. Konsep inti pemasaran

1.4.

PRODUK (Organisasi, jasa, ide)

Sejalan dengan munculnya kebutuhan, keinginan dan permintaan, perusahaan berusaha keras untuk mempelajarinya, mereka melakukan riset pemasaran, mengamati perilaku konsumen, menganalisis keluhan yang dialami konsumen, mencari jawaban produk atau jasa apa yang sedang disukai atau bahkan produk apa yang tidak disukai, dan lain-lain. Dengan kegiatan diatas, akhirnya perusahaan dapat menawarkan segala sesuatu kepada pasar untuk diperhatikan, untuk dimiliki atau dikonsumsi sehingga konsumen dapat memuaskan kebutuhan sekaligus keinginannya, sesuatu itu disebut produk. Produk tidak hanya mencakup obyek fisik, tetapi juga jasa, orang, tempat, organisasi ataupun gagasan. Contoh : perusahaan manufaktur menyediakan : barang (komputer, monitor, printer), jasa (pengiriman, pemasangan, pelatihan, perbaikan, dan pemeliharaan), ide / gagasan (kekuatan / keunggulan jenis komputer) 1.5. NILAI PELANGGAN

Karena semua perusahaan berusaha menwarkan produk dan jasa yang superior, maka konsumen dihadapkan pada pilihan yang beraneka ragam. Konsumen membuat pilihan pembeli berdasarkan pada persepsi mereka mengenai nilai yang melekat pada berbagai produk dan jasa ini. Nilai bagi pelanggan adalah selisih antara nilai total yang dinikmati pelanggan karen memiliki serta menggunakan suatu produk dan biaya total yang menyertai produk tersebut. Nilai total antara lain nilai dari produk, jasa, personil pemasar, biaya waktu, biaya energi yang dikeluarkan, biaya psikis. Setelah pemberian nialai, konsumen akan mengevaluasi dan hasil evaluasi ini akan mempengaruhi kepuasan dan peluang untuk membeli ulang produk tersebut.

1.6.

KEPUASAN PELANGGAN

Kepuasan pelanggan tergangtung pada anggapan kinerja produk dalam menyerahkan nilai relative terhadap harapan pembeli. Bila kinerja atau prestasi sesuai atau bahkan melebihi harapa, pembelinya merasa puas. Perusahaan yang cerdik mempunyai tujuan membuat gembira pelanggan dengan hanya menjanjikan apa yang dapat merekaserahkan, kemudian menyerahkan lebih banyak dari yang mereka janjikan.

1.7.

MUTU

Kepuasan pelanggan berkaitan erat dengan mutu, yang saat ini ada istilah Total Quality Management (TQM) yaitu program yang dirancang untuk memperbaiki mutu produk, jasa dan proses pemasaran secara terus menerus. TQM memiliki komitmen antara lain : focus terhadap pelanggan memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah memiliki komitmen jangka panjang, membutuhkan kerja sama tim, memperbaiki proses memperbaiki proses secara kesinambungan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan untuk karyawan

1.8.

PERTUKARAN

Pertukaran adalah tindakan untuk memperoleh barang yang dikehendaki dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalan. Ada 5 kondisi yang harus dipenuhi agar pertukaran dapat terjadi: a.terdapat sedikitnya dua pihak b. masing-masing pihak memiliki sesuatu yang mungkin berharga bagi pihak lain c. masing-masing pihak mampu berkomunitas dan melakukan penyerahan d. Masing-masing pihak bebas menerima atau menolak tawaran pertukaran e. Masing-masing pihak yakin bahwa berunding dengan pihak lain adalah layak dan bermanfaat (negoisasi)

1.9.

TRANSAKSI

Transaksi adalah perdagangan antara dua pihak, yang paling sedikit melibatkan dua macam nilai, persetujuan mengenai kondisi, waktu dan tempat.

1.10. HUBUNGAN Proses menciptakan, memelihara, dan meningkatkan hubungan erat yang semakin bernilai dengan pelanggan dan pihak-pihak yang berkepentingan yang lain dengan kata lain hubungan adalah praktik membangun hubungan jangka panjang yang memuaskan dengan pihak-pihak pelanggan, pemasok (supplier), penyalur (distributor), guna mempertahankan bisnis jangka panjang mereka. Agar hubungan dapat tercipta dalam jangka panjang antara lain: saling mempercayai, saling menguntungkan menjanjikan dan memberikan kualitas yang tinggi, pelayanan yang baik, harga yang pantas antar pihak menghasilkan ikatan ekonomi, teknik dan sosial yang kuat antar pihak yang berkepentingan menekan biaya transaksi dan waktu pencarian pelanggan

1.11. JARINGAN Jeringan terdiri dari perusahaan dan semua pihak-pihak pendukung ; pelanggan, suplir, distributor, pengecer, agen iklan, ilmuwan dan pihak lain yang bersama-sama dengan firm telah membangun hubungan bisnis yang saling menguntungkan.

1.12. PASAR Pasar terdiri dari semua pelanggan potencial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu yang sama, yang mungkin bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan itu.

1.13. PEMASAR DAN CALON PEMBELI Seseorang yang mencari satu atau lebih calon pembeli yang akan terlibat dalam pertukaran tersebut. Calon pembeli adalah seseorang yang diidentifikasikan oleh pemasar sebagai orang yang mungkin bersedia dan mampu terlibat dalam pertukaran tersebut.

Jadi konsep inti pemasaran adalah : proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran penetapan harga, promosi penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi.

2. FALSAFAH PEMASARAN Ada falsafah yang sebaiknya digunakan sebagai pedoman usaha pemasaran ini untuk mencapai pertukaran yang didambakan dengan pasar sasaran. Pemberian bobot yang harus diberikan pada organisasi, pelanggan dan masyarakat yang berkepentingan seringkali saling bertentangan. Sehingga perlu ada landasan dari aktifitas pemasaran organisasi tersebut. Dalam Kottler (1997), landasan ini dikelompokkan dalam lima konsep alternative antara lain: 2.1. KONSEP PRODUKSI Falsafah bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan harganya terjangkau serta manajemen harus berusaha keras untuk memperbaiki produksi dan efesiensi distribusi. Konsep ini adalah falsafah paling tua digunakan dalam penjualan. Konsep ini masih berlaku dan bermanfaat pada dua situasi, yaitu situasi pertama, bila permintaan akan produk lebih besar dari penawannya ; situasi kedua, terjadi kalau biaya produk terlalu tinggi dan perbaikan produktifitas diperlukan untuk menurunkannya. Akan tetapi, perusahaan yang bekerja dengan falsafah ini menghadapi resiko tinggi dengan focus terlalu sempit pada operasinya sendiri. Bila perusahaan berusaha menurunkan harga, yang pasti dilupakan adalah kualitas, padahal yang di inginkan konsumen adalah harga rendah dengan barang yang menarik. 2.2. KONSEP PRODUK Falsafah bahwa konsumen akan menyukai produk bermutu terbaik dan sifat paling inovatif dan bahwa organisasi harus mencurahkan energi untuk terus menerus melakukan perbaikan produk. 2.3. KONSEP PENJUALAN Falsafah bahwa konsumen tidak akan membeli produk organisasi dalam jumlah yang cukup kecuali organisasi mengadakan usaha penjualan dan promosi berskala besar. Konsep ini biasanya dilakukan pada barang yang tidak dicari, yaitu barang yang mungkin tidak terpikirkan untuk dibeli oleh konsumen, contoh : ensiklopedia, asuransi,dll. Industri ini harus mahir dalam melacak calon pelanggan dan menjual manfaat produk kepada

2.4.

2.5.

konsumen. Tujuannya adalah menjual yang perusahaan buat, bukan produk apa yang dibutuhkan masyarakat konsumen. KONSEP PEMASARAN Falsafah manajemen pemasaran ini berkeyakinan bahwa pencapaian sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan penyampaian kepuasan didambakan itu lebih efektif dan efisien daripada pesaing. Kemungkinan konsep ini membingungkan bila dibandingkan dengan konsep penjualan. KONSEP PEMASARAN BERWAWASAN SOSIAL Falsafah bahwa organisasi harus menentukan kebutuhan, keinginan dan minat pasar serta menyerahkan kepuasan yang didambakan itu secara lebih efektif dan efisien daripada pesaing dengan cara yang bersifat memelihara atau memperbaiki kesejahteraan konsumen dan masyarakat. Konsep ini mengajak pemasar membangun pertimbangan sosial dan etika dalam praktek pemasaran mereka. Hal ini agar dapat menyeimbangkan dan menyelaraskan 3 faktor yang penting, yaitu : laba perusahaan, pemuas keinginan konsumen dan kepentingan publik.

3. TUGAS MANAJEMEN PEMASARAN Tugas-tugas manajer pemasaran dapat dilihat dari segi fungsi manajemen yang dilakukan dalam bidang pemasaran, yaitu bagaimana proses manajemen itu dijalankan untuk mengubah sumber-sumber menjadi produk yang dapat memenuhi kebutuhan manusia. Tugas-tugas itu antara lain : Mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen Mengembangkan suatu konsep produk yang ditujukan untuk memuaskan/ melayani kebutuhan Membuat desain produk Mengembangkan pembungkusan dan merk Menetapkan harga agar memperoleh Return on investment yang layak Mengatur distribusi Memeriksa penjualan Menciptakan komunikasi pemasaran yang efektif dengan menggunkan media atau cara lain yang tepat

4. BAURAN PEMASARAN PRODUK BARANG & JASA Produk (Products) o Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. o Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan tertentu. o Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide.

Produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, berdasarkan berwujud tidaknya yaitu: 1. Barang Barang fisik, dirasa, merupakan sehingga dipegang, bisa produk dilihat, yang berwujud diraba/disentuh, dipindahkan dan

disimpan,

perlakuan fisik lainnya. 2. Jasa Jasa kepuasan Contoh : merupakan yang bengkel aktivitas ditawarkan reparasi, , manfaat, untuk salon atau dijual. kecantikan,

kursus, hotel, lembaga pendidikan dll.

BAB III KESIMPULAN Manajemen pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam

kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran pada saat ini sangat dibutuhkan karena tidak hanya perusahaan yang membutuhkan pemasaran, organisasi non profit juga membutuhkan

pemasaran untuk menjalankan aktifitasnya. Ruang lingkup pemasaran tidak hanya berputar-putar saja pada perusahaan bahkan setiap individu saat ini membutuhkan pemasaran utuk memudahkan menjalani kegiatannya. Konsep inti pemasaran meliputi : kebutuhan,keinginan, permintaan, produk, nilai pelanggan, kepuasan pelanggan, mutu, pertukaran, transaksi, hubungan, jaringan, pasar, dan pemasarn dengan calon pembeli. Falsafah pemasaran adalah suatu digunakan sebagai pedoman usaha pemasaran ini untuk mencapai pertukaran yang didambakan dengan pasar sasaran. Tugas pemasar meliputi : Mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen, Mengembangkan suatu konsep produk yang ditujukan untuk memuaskan/ melayani kebutuhan, Membuat desain produk, Mengembangkan pembungkusan dan merk, Menetapkan harga agar memperoleh Return on investment yang layak, Mengatur distribusi, Memeriksa penjualan , Menciptakan komunikasi pemasaran yang efektif dengan menggunkan media atau cara lain yang tepat.