manajemen nyeri pada kanker

Download Manajemen Nyeri Pada Kanker

If you can't read please download the document

Upload: rimapahlasari

Post on 17-Jan-2016

54 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

oncology

TRANSCRIPT

MANAJEMEN NYERI PADA KANKER: KOMPONEN PENTING DALAM PERAWATAN KANKER SECARA KOMPREHENSIP

Persepsi

Secara kontemporer manajemen nyeri pada kanker dan menekan gejala lainnya sering digunakan opioid, mengenali potensi ketergantungan rendah dan melihat rasio risiko-manfaat yang mengguntungkan secara keseluruhan. Konsep penting yang kedua, baru-baru ini yang tidak dapat dipungkiti terkait dengan penggunaan analgetik adjuvant seperti antidepresan, anticonvulsan kurang spesifik untuk beberapa tipe nyeri tertentu. Walaupun prinsip penanganan nyeri kontemporer merupakan pengetahuan dasar untuk daerah penyedia cancer care tetapi sayangnya jarang dimanfaatkan.

Epidemiologi dan Undertreatment

Nyeri merupakan gejala umum pada pasien penderita kanker, gejala umum yang terkait dengan kanker akan mempengaruhi sekitar (15%-25%) pasien dua, tiga pasien secara keseluruhan. Sebagian besar pasien mengeluh nyeri yang signifikan dalam hubungan awal muncul nyeri, lokalisir bahkan pada penyakit yang dapat disembukan. Jika nyeri sulit terkontrol dengan cara ini, efeknya dapat mengurangi kepatuhan pasien dengan rencana untuk meminta terapi sitotoksik dan dengan mempengaruhi status kinerja yang, mungkin mengecualikan pasien memasuki protokol untuk terapi diteliti. Dengan perkembangan metastasis, inseiden nyeri akan meningkat 40% menjadi 60% pada pasien dan pada penyakit yang telah menyebar jauh, 60% sampai 90% pasien memiliki keluhan nyeri yang signifikan. Pilihan kuratif telah tidak digunakan, fokus bergeser ke perawatan dan mengkontrol gejala yang dianggap sangat penting.

Meskipun kemajuan menjadi sangat pesat dalam pemahaman kita tentang nyeri pada kanker dan manajement dalam dekade terakhir itu aneh dan tentu saja tragis bahwa meskipun ketersedian, biaya terapi yang efektif, nyeri kanker tetap terobati bahkan di Negara-negara maju. Undertreatment harus selalu dipahami bahwa selalu berhungungan dengan deisit pengetahuan, kepercayaan, prilaku oleh:

Tenaga kesehatanPasien dan keluargaRegulasi dan sistem perawatan

Assessment

Pengalaman nyeri bervariasi pada banyak factor, salah satunya memberikan pengertian pada pasien dan hasilnya, penemuan awal akan berbasir luas. Tambahannya berfokus pada permintaan pada sindrom nyeri, proses dapat mencakup evaluasi perorangan, dia merasa dan sifat dari nyeri dan konsen dari keluarga.

Guideline yang telah dipublikasikan direkomendasikan untuk menilai nyeri pada awal dan kemudian dinilai ulang secara berkala, setiap laporan baru dari rasa sakit dan waktu yang sesuai dengan intervensi (misalnya 15-30 menit setelah pemberian parenteral dan 1 jam setelah pemberian obat secara oral).Banyak proses yang dinilai dapat juga bertujuan memberikan edukasi. Prognosis untuk nyeri selalu baik dan berorientasi kepada pasien, keluarga dan dokter yang merujuk harus meyakinkan.

Fisiologi Nosisepsi

Secara klasik, dipahami bahwa nyeri diinisiasi oleh karena cederannya jaringan perifer yang menghasilkan teraktivasinya nosiseptor baik didalam maupun kulit di stimulasi beberapa variasi seperti melibatkan trauma mekanik dan pelepasan mediator biokimia seperti prostaglandin, serotonin, norepinefrin, substansi P dan bradikinin. Stimulasi ini disampaikan bersama aferen sensorik berjalan menuju le akar ganglia dorsal. Saraf sinaps diakar ganglion dorsal merupakan tempat pertama terjadinya proses. Impuls listrik yang masuk dimodifikasi oleh integrasi informasi rangsang dan penghambatan tambahan dari yang berdekatan aferen neuron dan dari jalur turun yang berasal di otak melalui thalamus dan struktur lainnya. Dari akar dorsal sinyal afferent dan asendent spinotalamicus. Traktus spinotalamicus bercabang ke medulla, pons, otak tengah, dan thalamus, dimana thalamus merupakan tempat terjadinya proses secara keseluruhan. Kemudian, traktus neospinotalamicus ke korteks dan berakhir di postsentralis memberi rangsangan awal saja dan dipersepsikan sebagai nyeri.

Sinyal desending dimodulasi dari nucleus periaqueductal di otak tengah pada lokus mayor untuk reseptor opioid,