manajemen mutasi pegawai negeri sipil kota serang

262
MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG (Studi Kasus pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Pada Konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara Oleh MAMAY KHOIROYYAROH NIM. 6661102256 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2015

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL

KOTA SERANG

(Studi Kasus pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial Pada Konsentrasi Manajemen Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh

MAMAY KHOIROYYAROH

NIM. 6661102256

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2015

Page 2: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG
Page 3: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG
Page 4: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG
Page 5: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

“Yakini setiap Doa”

karena hanya Cahaya Allah yang menjadi jalan bahwa doa akan segera terkabul dalam bentuk apapun “

Dengan rasa syukur kepada Allah SWT,

Skripsi ini kupersembahkan

Kepada Mamah, Bapak,

serta Kaka,Adik,Sepupu, seluruh keluargaku dan semua orang disekitarku

Page 6: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

ABSTRAK

Mamay Khoiroyyaroh. 2015. NIM. 102256. Skripsi. Manajemen Mutasi

Pegawai Negeri Sipil Kota Serang (Studi Kasus pada Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang). Program Studi Ilmu Administrasi Negara.

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Pembimbing I: Yeni Widyastuti, M.Si dan Pembimbing II : Rina Yulianti,

M.Si

Penelitian ini membahas mengenai Manajemen Mutasi Pegawai Negeri Sipil Kota

Serang (studi Kasus pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang).

Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan dan memberi penjelasan tentang tata

cara dan mekanisme mutasi Pegawai Negeri Sipil Kota Serang. Metode yang

digunakan yaitu metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

Penentuan Informannya menggunakan teknik purposive. Teknik pengumpulan

data melakukan observasi dan wawancara langsung dan dokumentasi. Instrumen

Penelitian ini yaitu peneliti itu sendiri. Pengujian keabsahan data dalam penelitian

ini dilakukan dengan cara triangulasi dan mengadakan Member check yang di

dasarkan dari teori fungsi-fungsi manajemen Siagian (2005) yang terdiri dari

Lima dimensi yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan

dan penilaian. Teknik analisis data penelitian mengikuti konsep yang diberikan

Miles and Huberman dan Spradely. Manajemen Mutasi Pegawai Negeri Sipil di

Kota Serang khususnya di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang masih

terdapat beberapa kekurangan, baik dari segi perencanaan, pengorganisasian,

maupun pengawasan. Temuan penelitian ini dimensi fungsi penggerakan

memiliki kategori yang cukup baik dibandingkan dengan indikator perencanaan,

pengorganisasian, pengawasan, dan penilaian. Saran penulis yaitu Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang lebih meningkatkan koordinasi dengan

Badan Kepegawaian Daerah Kota Serang, dan Baperjakat Kota Serang lebih

meningkatkan sikap profesionalismenya terhadap semua pegawai yang diusulkan

untuk di tempatkan menurut kualifikasi dan kemampuannya.

Kata Kunci : Manajemen, Mutasi, Pegawai Negeri Sipil

Page 7: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

ABSTRACT

Mamay Khoiroyyaroh. 2015. NIM. 102256. Thesis. Management Transfer of

Public Servant of Serang (Case study at the Department of Education and

Culture in Serang). Public Administration Departemen. Faculty of Social and

Political Science. University of Sultan Ageng Tirtayasa. Ist

: Yeni Widyastuti,

M.Si ; 2nd

: Rina Yulianti, M.Si

This study discusses the Management Transfer of Public Servant of Serang (Case study at the Department of Education and Culture in Serang). The purpose of this

study to describe and provide an explanation of the procedure and mechanism of

transfer of the public servant. The method used is descriptive research method

with qualitative approach. Determination of informants using purposive

technique. Data collection techniques and interviews direct observation and

documentation. The research instrument that researchers themselves. Testing the

validity of the data in this study is done by means of triangulation and hold the

Member check is based on the theory of Management Functions by Siagian

(2005) which consists of five dimensions: planning, organizing, mobilization, monitoring and assessment. Research data analysis techniques as follows a given

concept Miles and Huberman and Spradely. Management Transfer of Public

Servant of Serang especially in the department of Education and Culture in

Serang there are still some shortcomings, both in terms of planning, organizing,

and monitoring. The findings of this study have category dimensional actuating

function quite well in comparison with indicators of planning, organizing,

monitoring, and assessment. Recommendation of that research are further improve

coordination with the Regional Employment Board of Serang and Baperjakat

Serang further improve professionalism attitude towards all employees are

proposed to be placed according to qualifications and abilities.

Keywords: Management, mutation, Public Servant

Page 8: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

i

KATA PENGANTAR

Bismilahirrahmaanirrahiim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan

karunia-Nya yang telah diberikan kepada kita semua. Dan atas berkat rahmat,

karunia, dan ridhonya pula penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Sosial pada konsentrasi Manajemen

Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

dengan judul “Manajemen Mutasi Pegawai Negeri Sipil Kota Serang (studi

Kasus pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang)”. Hasil skripsi ini

tentunya tak lepas dari bantuan banyak pihak yang selalu mendukung peneliti

secara moriil dan materiil. Maka dengan ketulusan hati, peneliti ingin

mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak sebagai

berikut:

1. Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd selaku Rektor Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

2. Dr. Agus Sjafari, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

3. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si selaku wakil Dekan 1 Program

Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Page 9: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

ii

4. Mia Dwiana W, M.I.Kom selaku wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

5. Gandung Ismanto, S.Sos, MM selaku wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

6. Rahmawati, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

7. Ipah Ema Jumiati, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa

8. Ima Maesyaroh, M.Si selaku dosen pembimbing akademik dari semester

awal sampai akhir yang senantiasa memberikan arahan dan masukkan

selama perkuliahan.

9. Yeni Widyastuti, M.Si Selaku Dosen Pembimbing I dalam Penyusunan

skripsi ini. Terimakasih atas arahan, masukan, bimbingan dan

pembelajaran dalam proses penyusunan skripsi ini

10. Rina Yulianti, M.Si selaku Dosen pembimbing II. Terimakasih yang

senantiasa memberikan arahan, masukkan, bimbingan dan pembelajaran

dalam proses penyusunan penelitian ini

11. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang

membekali peneliti dengan ilmu pengetahuan selama perkuliahan.

12. Seluruh Pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang dan

narasumber BKD Kota Serang yang mengizinkan penulis meminta waktu

dan tenaganya dalam membantu penulis mencapai tujuan penelitian.

Page 10: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

iii

13. Kedua Orang tua tercinta, nenek, umi, Kakak, adik, sepupu, semua

keluargaku yang selalu memberikan semangat baik moral maupun materil

dalam penyelesaian penelitian ini, selalu tak kenal lelah mendoakan setiap

saat demi keberhasilan anak cucunya. Terima kasih atas segala kasih

sayang dan pengorbanan yang tiada tara.

14. Sahabat-sahabatku mila, tuti, iis, icha, dedeh, kharisma, maryati

terimakasih yang selalu memberikan masukan dan motivasi selama proses

penyelesaian penelitian. serta seluruh teman-teman kelas F dan G

Administrasi Negara angkatan 2010 khususnya kelas Non Reguler yang

tidak bisa disebutkan satu per-satu, terimakasih atas kebersamaannya

selama ini.

Tidak lupa penulis memohon maaf atas semua kekurangan dan kesalahan

yang terdapat dalam skripsi ini. Penulis memohon kritik dan saran yang dapat

membawa skripsi ini menjadi lebih baik. Penulis berharap semoga skripsi ini

dapat dilanjutkan menjadi sebuah skripsi yang dapat bermanfaat dan berguna bagi

siapa saja yang membaca dan penulis khususnya. Terimakasih

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Serang, Januari 2015

Mamay Khoiroyyaroh

NIM. 6661102256

Page 11: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

iv

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i

DAFTAR ISI……………………………………………………………… ............... iv

DAFTAR TABEL……………………………………………………………........... viii

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………… .......... ix

DAFTAR LAMPIRAN…………………………… .................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................................... 13

1.3 Pembatasan Masalah .............................................................................................. 13

1.4 Perumusan Masalah ............................................................................................... 14

1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................................... 14

1.6 Manfaat Penelitian ................................................................................................. 14

1.7 Sistematika Penulisan ............................................................................................ 15

Page 12: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

v

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN ASUMSI

DASAR

2.1 Landasan Teori .................................................................................................... 17

2.1.1 Arti Manajemen ............................................................................................ 17

2.1.2 Fungsi-fungsi Manajemen ............................................................................. 18

2.1.3 Manajemen Kinerja .................................................................................... 20

2.1.4 Teknik Penyusunan pola Karier PNS ......................................................... 21

2.1.5 Manajemen dan Pengembangan Karier Sumber Daya Manusia ................... 22

2.1.6 Rotasi Mutasi Pegawai Sebagai Suatu Pembinaan ....................................... 23

2.1.6.1 Perencanaan Kebutuhan dan Formasi ............................................... 23

2.1.6.2 Penempatan ...................................................................................... 24

2.1.6.2.1 Penempatan dalam Jabatan ................................................ 24

1. Promosi dan Mobilisasi .................................................. 24

2. Promosi dan Mutasi........................................................ 25

3. Rotasi Jabatan ................................................................ 27

4 Demosi ............................................................................ 28

5. Dasar-dasar Rotasi Jabatan ............................................ 28

6. Pengertian Mutasi, Tujuan Mutasi, Prinsip Mutasi,

cara-cara Mutasi, dan sebab-sebab Mutasi......................... 29

2.1.7 Kompetensi Jabatan pada Instansi Pemerintah ............................................. 33

2.1.7.2 Gamabaran Umum Standar Kompetensi Jabatan .......................... 35

Page 13: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

vi

2.1.7.2 Kebijakan Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara

Nomor 43/KEP/2001 Tentang Standar Kompetensi Jabatan

Struktural Pegawai Negeri Sipil ...................................................... 37

2.1.7.3 Pengukuran Kompetensi Jabatan .................................................... 37

2.1.7.4 Faktor Memengaruhi Kompetensi................................................... 38

2.1.8 Eselonisasi ................................................................................................ 39

2.1.8.1 Alur Karier Pegawai Negeri Sipil Sampai Dengan

Pengangkatan Dalam Jabatn Eselon IV ........................................ 40

2.1.8.2 Pendiidkan dan Pelatihan.............................................................. 41

2.1.8.3 Pengangkatan PNS Dalam Jabatan Struktural .............................. 43

2.1.8.4 Pengangkatan PNS Dalam Jabatan Fungsional ............................ 45

2.1.8.5 Pengelompokan Jabatan Struktural ............................................. 46

2.1.9 Analisis Jabatan dan Analisis Beban kerja ............................................... 47

2.1.9.1Kebiajaksanaan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara Nomor 1989 Tentang Pedoman Penyelenggaraan

Analisis Jabatan ............................................................................ 48

2.1.9.2 Motivasi Kerja ............................................................................. 49

2.1.9.3 Evaluasi Kinerja ........................................................................... 51

2.2 Penelitian Terdahulu ............................................................................................. 52

2.3 Kerangka Berpikir .................................................................................................. 58

2.4 Asumsi Dasar ......................................................................................................... 61

Page 14: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

vii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian ....................................................................... 62

3.2 Fokus Penelitian ..................................................................................................... 63

3.3 Lokasi Penelitian .................................................................................................... 63

3.4 Fenomena yang diamati ......................................................................................... 64

3.4.1 Definisi Konsep ........................................................................................... 64

3.4.2 Definisi Operasional .................................................................................... 66

3.5 Instrumen Penelitian............................................................................................... 69

3.6 Informan Penelitian ................................................................................................ 70

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 71

3.7 Teknik pengolahan dan Analisis Data.................................................................... 75

3.8 Jadwal Penelitian ................................................................................................... 78

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Keadaan Geografis dan Deskripsi obyek penelitian .............................................. 80

4.1.1 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah........ 81

4.1.2 Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi Badan

Kepegawaian Daerah ................................................................................... 82

4.1.3 Tupoksi Bidang Pengembangan Karier Badan Kepegawaian Daerah

Kota Serang Perpindahan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan

Pemerintah Kota Serang ........................................................................... 85

4.1.4 Gambaran Umum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang ....... 86

4.1.5 Strategi dan Kebijakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota

Serang ....................................................................................................... 87

Page 15: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

viii

4.1.6 Program Kerja di Bagian Umum dan Kepegawaian ................................ 89

4.1.7 Struktur Organisasi, Kedudukan dan Tupoksi Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang ......................................................................... 91

4.2 Deskripsi Data Penelitian ....................................................................................... 97

4.2.1 Informan Penelitian ..................................................................................... 99

1. Perencanaan. ............................................................................................ 101

2. Pengorganisasian. .................................................................................... 104

3. Penggerakan............................................................................................. 108

4. Pengawasan. ............................................................................................ 111

5. Penilaian .................................................................................................... 114

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................................. 122

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan……………………………………………………………. ............... 141

5.2 Saran…………………………………………………………………... ................ 142

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 16: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Rekapitulasi PNS yang mengusulkan Mutasi di lingkungan Pemerintah

Kota Serang .............................................................................................. 8

Tabel 2.1 Pangkat tertinggi – pangkat terendah PNS dalam jabatan struktural ........ 43

Tabel 3.1 Definisi operasional penelitian ........................................................ ........ 67

Tabel 3.2. Informan Penelitian ......................................................................... ........ 71

Tabel 3.3. Pedoman wawancara ................................................... ................... ........ 73

Tabel 3.4. Jadual penelitian....................................................................................... 79

Tabel 4.1 Rekapitulasi Pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang

menurut tingkat pendidikan ..................................................................... 95

Tabel 4.2 Deskripsi Informan Penelitian .................................................................. 100

Tabel 4.3 Keadaan pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang

menurut Pangkat/Gol dab jenis kelamin................................................... 119

Table 4.4 Jumlah Pejabat Struktural/Eselon

Table 4.5 Jumlah Pegawai yang sudah Lulus Diklat Struktural ............................... 121

Tabel 4.6 Pembahasan dan hasil penelitian .............................................................. 139

Page 17: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir penelitian ....................................................... 60

Gambar 4.1 Struktur organisasi BKD Kota Serang ......................................... .84

Gambar 4.2 Struktur organisasi Dinas Pendidikan Kota Serang ..................... .96

Gambar 4.3 Skema alur pengusulan dari SKPD ke BKD………………….....128

Page 18: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat ijin penelitian dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Lampiran 2 Surat Keterangan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota

Serang

Lampiran 3 Surat keterangan telah menyelesaikan penelitian

Lampiran 3 Instrumen penelitian

Lampiran 4 Member Check

Lampiran 5 Matriks Wawancara setelah Reduksi Data

Lampiran 6 Foto peneliti dengan informan penelitian di Dinas pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang

Lampiran 7 Riwayat hidup penelitian yang disertai photo

Lampiran 8 Dokumen lain yang relevan

Page 19: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu profesi yang ada di Indonesia

dari sekian pekerjaan yang banyak diminati oleh masyarakat. Dalam hal ini,

Pegawai Negeri Sipil merupakan sumber daya aparatur negara bertugas

memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil dan

merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan dan pembangunan,

dengan dilandasi kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan Undang-undang

Dasar 1945. Dalam Manajemen Pegawai Negeri Sipil menurut UU No.43/1999

pasal 1 adalah keseluruhan upaya untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan

derajat profesionalisme penyelenggaraan tugas, fungsi dan kewajiban

kepegawaian yang meliputi perencanaan, penggajian, kesejahteraan, dan

pemberhentian. Hal ini dipertegas dengan Undang-undang Nomor 5 tahun 2014

tentang Aparatur Sipil Negara dijelaskan dalam ketentuan umum Bab I pasal 1

disebutkan bahwa Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah

profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja

yang bekerja pada instansi pemerintah.

Page 20: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

2

Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN

adalah Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja

yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu

jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan

peraturan perundang-undangan. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat

PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat

sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk

menduduki jabatan pemerintahan. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja

yang selanjutnya disingkat PPPK adalah warga negara Indonesia yang memenuhi

syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu

tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan. Sementara itu

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN

yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,

bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Pegawai Negeri Sipil di Indonesia, bisa dirasakan semakin penting untuk

menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan dalam usaha mencapai tujuan

nasional yaitu mewujudkan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban

modern, demokratis, adil dan bermoral tinggi. Kedudukan dan peranannya yang

penting menyebabkan Pegawai Negeri senantiasa dituntut supaya memiliki

kesetiaan dan ketaatan penuh dalam menjalankan tugas-tugasnya dan memusatkan

seluruh perhatian serta mengerahkan segala daya dan tenaga secara berdaya guna

dan berhasil guna.

Page 21: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

3

Pembinaan Pegawai Negeri Sipil perlu dilakukan dengan sebaik-baiknya

dengan berdasarkan pada perpaduan sistem prestasi kerja dan sisem karier yang

dititik beratkan pada sistem prestasi kerja. Hal ini dimaksudkan untuk memberi

peluang bagi Pegawai Negeri Sipil yang berprestasi tinggi untuk meningkatkan

kemampuannya secara profesional dan berkompetensi secara sehat.

Kondisi kualitas dan kemampuan Aparatur dalam hal pengisian formasi

jabatan saat ini belum sepenuhnya sepadan dengan tugas pokok, fungsi dan

kewajiban yang dibebankan kepadanya, sehingga masih dipandang perlu untuk

disempurnakan kembali kearah yang lebih objektif melalui evaluasi kinerja,

pemikiran khusus pimpinan dan hasil Analisa Jabatan sebagai bahan

pertimbangan di dalam pengambilan sebuah keputusan. Oleh karena itu untuk

memenuhi tantangan dan perkembangan kinerja instansi pemerintah dalam

meningkatkan sumber daya manusia aparatur yang lebih profesional agar dapat

melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawab secara efektif, efisien, dan

optimal.

Perubahan lingkungan kerja yang begitu dinamis banyak dihadapi oleh

setiap organisasi. Organisasi dan strukturnya selalu dituntut untuk dapat

beradaptasi dan bergerak dengan perubahan itu, perubahan dilakukan agar

organisasi dapat segera merespons atas berbagai perubahan yang terjadi. Otomatis

perubahan dalam struktur organisasi juga memberikan dampak pada

pengembangan karier individu pegawai, yang mana pengembangan karier yaitu

proses identifikasi potensi karier pegawai dan mencari serta menerapkan cara

yang tepat untuk mengembangkan potensi tersebut. pengembangan karier dapat

Page 22: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

4

dikatakan sebagai peningkatan potensi diri yang dilakukan seseorang untuk

mencapai rencana karier. Pengembangan karier setiap pegawai dikembangkan

sesuai dengan pengembangan karier organisasi dalam jalur karier yang telah

ditetapkan untuk mencapai sasaran-sasaran kariernya.

Tujuan dari pengembangan karier adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan dan memperbaiki kinerja pegawai

2. Menyadarkan pegawai tentang kebutuhan, nilai, dan tujuan yang

diinginkan di dalam instansi/organisasi

3. Menyadarkan pegawai tentang adanya peluang, karier dan pekerjaan

yang selaras dengan kemampuan pegawai yang bersangkutan.

4. Meningkatkan harga diri dan kebanggaan atas kontribusi yang

bersangkutan terhadap instansi/organisasi

5. Menumbuhksn kepuasan pegawai sebagai refleksi dan produktivitas

kerja pegawai.

6. Memberikan arahan bagi pegawai akan karier yang diinginkan pada

masa yang akan datang. (Moeheriono,2010:233)

Dalam manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Perencanaan karier

adalah termasuk sebagai bagian program pembinaan tenaga kerja. Tujuan kegiatan

pembinaan ini adalah untuk memelihara (maintainance) pegawai dengan cara

pengembangannya, sesuai kompetensi, bakat dan kemampuannya agar bisa

berfungsi dengan baik dan optimal bagi tempat bekerja atau pada instansi

pemerintah (Moeheriono, 2010:233).

Pembangunan nasional dewasa ini telah berada pada suatu era yang

modern. Hal ini ditandai oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu

pula dalam pemanfaatannya. Untuk itu, dalam meningkatkan kualitas kinerja

pegawai dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan relevan

dengan kebutuhan-kebutuhan pelayanan publik. Dalam menghadapi dan

menjalani kondisi seperti ini, lembaga atau instansi pemerintah perlu melakukan

Page 23: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

5

program yang matang tentang pendayagunaan sumber daya manusianya. Tuntutan

tersebut berimplikasi pada perlunya penataan, pengembangan dan pemanfaatan

secara terpadu akan sumber daya manusia yang tersedia. Sumber daya manusia

adalah kekuatan dan kekayaan yang dimiliki manusia sebagai penunjang dalam

proses pembangunan baik sebagai produsen yang dikembangkan untuk menaikkan

produktivitas dan juga sebagai manusia yang diberikan ruang sosial ekonomi dan

politik untuk mengembangkan diri secara utuh.

Perkembangan pemikiran dan praktik manajemen sumber daya aparatur

negara berbasis kompetensi, dengan mengacu pada kebijakan tentang undang-

undang kepegawaian telah mengarah pada berkembangnya konsep dan standar

kompetensi jabatan. Sebagai tindak lanjut dari PP No.101 Tahun 2000 tentang

pendidikan dan pelatihan jabatan PNS, Lembaga Administrasi Negara (LAN)

telah merumuskan standar kompetensi jabatan struktural untuk jenjang pada

eselon IV hingga eselon I, sebagaimana dimuat dalam serangkaian keputusan

Kepala Lembaga dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) tingkat I hingga

Tingkat IV.

Saat ini, bangsa Indonesia telah menata diri dengan berbagai perubahan-

perubahan mendasar ke arah yang lebih baik dan lebih demokratis dalam berbagai

kehidupan. Salah satu perubahan mendasar yang sedang digulirkan saat ini adalah

perubahan manajemen negara dari manajemen berbasis pusat menjadi manajemen

berbasis daerah. Perubahan itu secara resmi tertuang dalam Undang-undang

Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah yang

kemudian direvisi dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Page 24: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

6

Otonomi daerah dan dapat di mnafaaatkan sebagai ruang baru mewujudkan

otonomi untuk mengatur pemerintahaanya secara lebih baik (good governance).

Perubahan terhadap UU tersebut berimplikasi terhadap Manajemen PNS di

indonesia khususnya dalam hal Kepegawaian Daerah.

Dalam hal kepegawaian daerah rotasi dan mutasi merupakan fenomena yang

biasa terjadi di sebuah organisasi, sedangkan promosi yaitu merupakan kenaikan

jabatan dari jabatan yang rendah ke dalam jabatan yang lebih tinggi. Di Kota

Serang Undang-undang Republik Indonesia No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

Sipil Negara (ASN) yang salah satu isi UU nya membahas tentang lelang jabatan

terbuka yang baru saja di sosialisasikan kepada seluruh SKPD, namun belum

diimplementasikan. Dengan adanya Undang-undang ASN seluruh pegawai bebas

mempromosikan jabatannya sesuai dengan kriteria yang di anggap layak dan

mampu, selain itu pegawai juga dapat bersaing sehat dengan masing-masing

kompetensi yang dimiliki, karena bersifat umum sehingga dari provinsi lain pun

bisa ikut mempromosikan jabatannya (BKD,2014).

Badan Kepegawaian Daerah merupakan badan yang dibentuk setelah

pelaksanaan otonomi daerah Tahun 1999. Badan ini yang mengurusi administrasi

kepegawaian pemerintah daerah baik di pemerintah daerah kabupaten/kota

maupun pemerintah daerah provinsi. hampir sebagian besar BKD ini hanya

berada di tingkat kabupaten/kota sedangkan di tingkat provinsi banyak yang

masih menggunakan biro yakni Biro Kepegawaian. Sesuai dengan UU

pemerintahan Daerah kewenangan mengatur kepegawaian mulai dari rekrutmen

sampai dengan pensiun berada di kabupaten/kota. Pembentukan BKD pada

Page 25: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

7

umumnya didasarkan pada peraturan Daerah masing-masing. Sebelum

pelaksanaan otonomi daerah semua urusan kepegawaian berada di pemerintah

pusat adapun yang ada di daerah hanya sebagai pelaksana administrasi

kepegawaian dari kebijakan pemerintah pusat (Thoha,2010:18).

Dalam kegiatan pengembangan karier ini SKPD yang paling banyak

menyerahkan usulan pegawai atau usulan jabatan rotasi/mutasi/promosi kepada

BKD Kota Serang adalah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang. Bahwa

terdapat 5.0447 PNS di Kota Serang 75% atau 3.500 adalah Pegawai Negeri Sipil

berada di bawah nauangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang, jadi

bisa dikatakan Dinas Pendidikan adalah sebagai SKPD yang memiliki struktur

organisasi yang besar dan lingkupnya luas meliputi pegawai Fungsional dan

pegawai Struktural seperti UPT, Pengawas, Guru, Kepala Sekolah di bandingkan

SKPD lain, dan terdapat pola karier diagonal seperti seorang Guru mutasi ke

struktural dan vertikal seperti dari staf mutasi ke Eselon IV.

Page 26: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

8

Tabel 1.1

Rekapitulasi Pegawai Negeri Sipil yang Mengusulkan Mutasi

di Lingkungan Pemerintah Kota Serang Tahun 2014

(BKD Kota Serang, 2014)

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada tanggal 21 Maret 2014

dengan Kasubbag Kepegawaian ibu Hj.Faozah, SE di Kantor Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan Kota Serang bahwa rotasi/mutasi/promosi terjadi bukan hanya

terjadi dilingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan saja, namun di seluruh

SKPD se-Kota Serang yang dimungkinkan akan terjadi perpindahan pegawai

antar SKPD.

No Nama SKPD Jumlah

1 Dinas Pendidkan dan Kebudayaan Kota Serang 119

2 Dinas Kesehatan 21

3 Dinas Pekerjaan Umum 20

4 Dinas Tata Kota 10

5 Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata;

20

6 Dinas Perdagangan, Perindustrian dan

Koperasi 15

7 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

15

8 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 12

9 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika

15

10 Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah 21

11 Dinas Sosial 17

12 Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan

19

Page 27: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

9

Mutasi/rotasi/promosi tersebut bisa terjadi sampai dua atau tiga kali dalam

setahun. Hal ini terjadi karena kebutuhan pegawai di semua SKPD pemerintah

Kota Serang sangat tinggi. Selain itu, untuk kepentingan tertentu

rotasi/mutasi/promosi dapat terjadi antar pemerintah daerah baik tingkat

Kabupaten /Kota maupun tingkat Provinsi. Artinya pegawai yang berasal dari

lingkungan pemerintah Kota Serang dapat melakukan rotasi/mutasi/promosi baik

ke tingkat Kabupaten /Kota maupun ke tingkat Provinsi.

Informasi lain yang berkaitan dengan promosi jabatan di lingkungan Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang, terjadi karena beberapa hal yaitu:

pertama, karena adanya kekosongan jabatan dalam formasi tertentu. Kedua,

sebagai akibat dari rotasi dan mutasi maka dimungkinkan adanya promosi bagi

jabatan tertentu untuk segera di isi oleh pejabat yang baru. Ketiga, sebagai sebuah

penghargaan bagi pegawai yang memiliki dedikasi dan prestasi yang baik, maka

promosi bagi orang yang bersangkutan dapat dilakukan.

Secara ideal rotasi/mutasi/promosi Pegawai Negeri Sipil harus berdasarkan

prestasi kerja, Nomor Daftar Urut Kepangkatan, masa kerja pegawai, formasi

pegawai dan pangkat/gol pegawai yang bersangkutan dan atas penilaian langsung

dari pimpinan. Namun demikian kenyataannya tidak sedikit pegawai yang di

usulkan mutasi/rotasi/promosi jabatan di SKPD Pendidikan terjadi karena

keinginan organisasi dan keinginan sendiri.

Sejalan dengan hal tersebut dan dalam rangka perencanaan kepegawaian

secara nasional serta terpenuhinya jumlah dan mutu Pegawai Negeri Sipil pada

satuan organisasi Negara, sesuai dengan jenis, sifat, dan beban kerja yang harus

Page 28: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

10

dilaksanakan, maka formasi Pegawai Negeri Sipil secara nasional ditetapkan

setiap tahun anggaran. Selanjutnya, berdasarkan formasi Pegawai Negeri Sipil

secara nasional tersebut ditetapkan formasi Pegawai Negeri Sipil untuk masing-

masing satuan organisasi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Propinsi/Kabupaten/Kota sesuai dengan kebutuhan. Hal ini tertuang Dalam

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.54 Tahun 2003 tentang perubahan

atas Peraturan Pemerintah No. 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri

Sipil.

Di sisi lain Pegawai Negeri Sipil yang di rotasi atau di pindahkan ke bidang

lain yang berada di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang,

berlatarbelakang permasalahan yang berkaitan dengan kinerja pegawai atau

disiplin kerja pegawai, sehingga kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota

Serang selalu mengadakan rotasi maupun mutasi atau sering disebut rolling

tempat kerja, atau pindah kerja ke unit kerja atau organisasi unit lain. Adapun

tujuan dari mutasi dan rotasi tersebut antara lain:

1) Agar pegawai tersebut tidak merasakan kejenuhan di tempat kerja yang

pertama;

2) Adanya kebutuhan kinerja di bidang lain maupun tempat lain;

3) Pegawai tersebut melakukan perilaku yang tidak sesuai dengan kriteria

bekerja atau kedisiplinan yang ada di Kantor Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang terdapat 57 Pegawai

Negeri Sipil, terdiri atas, 1 orang Kepala Dinas, Eselon IIb, 1 orang Sekretaris

Page 29: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

11

eselon IIIa, 5 orang Kepala Bidang eselon IIIb, dan 14 Kepala Seksi dan 3

kasubbag eselon IVa. Di tambah dengan 33 pegawai pelaksana yang tersebar di

setiap bidang. Di samping itu, di lingkungan SKPD Pendidikan dan Kebudayaan

Kota Serang terdapat 6 UPT Pendidikan dan 1 UPT Sanggar Kegiatan Bersama

(SKB) dengan jumlah pegawai 14 pegawai eselon IV dan 42 pelaksana. Selain

permasalahan tersebut Rotasi Mutasi pegawai struktural di Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang berimbas pada SKPD lain di pemerintahan Kota Serang

atau juga terjadi pada UPT pendidikan di 6 Kecamatan yaitu Kecamatan Serang,

Cipocok Jaya, Kasemen, Walantaka, Taktakan dan Curug.

Berdasarkan wawancara dan observasi awal di lapangan, berikut ini peneliti

jelaskan beberapa permasalahan terkait mutasi di Kota Serang.

Pertama Dari sisi perencanaan, pemerintah daerah dalam hal ini Pemerintah

Kota Serang tidak membuat pemetaan kekuatan pegawai di tiap-tiap SKPD, baik

dari segi latar belakang pendidikan maupun prestasi kerja karenanya terjadilah

permutasian yang tidak menggunakan daftar urut kepangkatan. Contohnya :

pegawai yang dipromosikan untuk menduduki jabatan tertentu berlatar belakang

Sarjana Pendidikan di mutasikan atau di rotasikan pada jabatan yang pekerjaannya

berkaitan dengan perhubungan, kesehatan maupun bagian keuangan khususnya di

bagian Keuangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang.

Kedua Dari sisi penempatan, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) tidak

bekerjasama dengan masing-masing SKPD yang diwakili oleh sub bagian

kepegawaian mengenai siapa saja pegawai yang harus terkena mutasi, dan sebab

apa perotasian dan permutasian tersebut terjadi. masih banyak pegawai fungsional

Page 30: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

12

(guru) mengusulkan menjadi pejabat struktural tanpa melalui jalur kepangkatan

dan jabatan yang benar. Selain itu, kurang memperhatikan keberadaan daftar urut

kepangkatan menjadi acuan untuk terjadinya kenaikan pangkat atau jabatan

seorang pegawai, yang bertujuan agar tidak terjadi adanya tumpang tindih urutan

pangkat kepegawaian, contohnya: Guru yang diusulkan ke jabatan struktural dan

ada guru yang diangkat menjadi Kepala Sekolah di SDN Taman Baru Kec.

Cipocok Jaya berpangkat III/c sementara para guru yang di pimpinnya ada yang

sudah berpangkat III/d bahkan IV/a.

Ketiga Dari sisi pengawasan, yaitu ketidaksesuaian penempatan pegawai

dengan perencanaan awal, contohnya ada pegawai yang terkena mutasi atau rotasi

mendapat undangan pelantikan tanpa konfirmasi dahulu kepada pegawai yang

bersangkutan dengan penempatan yang berbeda dengan usulan yang disampaikan

SKPD kepada BKD.

. Selain itu pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang juga

saat ini masih banyak pegawai yang tidak sesuai dengan kompetensi jabatan dan

latar belakang pendidikannya, misalnya yang seharusnya pegawai fungsional

(guru) di Lingkungan Sekolah Dasar, tetapi pegawai tersebut berada dilembaga

teknis daerah (pegawai struktural).

Sebelum terjadi rotasi/mutasi/promosi pimpinan terlebih dahulu melakukan

proses penilaian kinerja pegawai yang dianggap bahwa pegawai tersebut layak

untuk diusulkan, namun tidak serta merta SKPD yang mengusulkan ke BKD

langsung di setujui oleh tim Baperjakat.

Page 31: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

13

Berdasarkan penjabaran tersebut di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk

melakukan penelitian lebih lanjut tentang MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI

NEGERI SIPIL KOTA SERANG (Studi Kasus pada Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang).

1.2 Identifikasi Masalah

Dari berbagai permasalahan yang disampaikan di atas, peneliti dapat

mengidentifikasikan masalah-masalah yang berkaitan dengan Manajemen Mutasi

Pegawai Negeri Sipil Kota Serang (studi kasus pada Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang)

a. Dalam penempatan Pegawai banyak yang kurang sesuai dengan kompetensi

jabatan dan latar belakang pendidikan yang diampu, sehingga sistem pengedaran

pegawai kurang terarah

b. Kurangnya pengorganisasian dalam sistem manajemen mutasi di

lingkungan Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Serang

c. Kurangnya pengawasan terhadap tim Baperjakat yang mempunyai

kewenangan dalam menentukan posisi jabatan pegawai yang diusulkan

dari masing-masing SKPD.

1.3 Pembatasan Masalah

Agar penliti dapat lebih terarah, maka peneliti akan dibatasi yakni berfokus

pada faktor yang mempengaruhi Manajemen Mutasi Pegawai Negeri Sipil Kota

Serang yaitu : perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan

Page 32: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

14

rotasi/mutasi/promosi Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kota Serang.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut maka penliti merumuskan

masalah sebagai berikut : Bagaimanakah Manajemen mutasi PNS Kota Serang

(studi kasus pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang).

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui proses mutasi Pegawai Negeri Sipil Kota Serang (pada Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang).

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat praktis

a. Penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan masukan kepada Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang agar memberikan Kinerja

yang profesional kepada pegawai PNS sruktural maupun fungsional.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pikiran bagi pengambil

keputusan/kebijakan di Lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kota Serang

Manfaat Teoritis

Page 33: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

15

a. Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi

tentang bagaimana manajemen rotasi mutasi di Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang tersebut apakah sudah sesuai dengan ketentuan-

ketentuan yang benar menurut Peraturan Daerah yang melihat dari kriteria

seperti, masa kerja, formasi jabatan, daftar urut kepegawaian.

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

terhadap pengembangan ilmu pengetahuan terutama dalam panduan

pengetahuan manajemen pemerintahan terhadap aplikasi Ilmu

Administrasi Negara dan sebagai bahan untuk menguji teori relevan yang

telah dipilih untuk melengkapi pembendaharaan Ilmu Administrasi Negara

dengan upaya memodifikasi teori dalam memegang kemandirian atau

otonomi dan memperjelas sosok jati diri Ilmu Administrasi agar

keberadaannya sejajar dengan ilmu-ilmu lainnya.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang

penelitian yang dilakukan, adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Pendahuluan berisikan tentang keterangan umum latar belakang masalah

yang menjadi dasar penelitian, kemudian identifikasi masalah, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian baik secara teoritis maupun

manfaat secara praktis dan sistematika penulisan.

Page 34: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

16

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN ASUMSI DASAR

Pada bab ini diuraikan mengenai deskripsi teori yang berhubungan dengan

tema penelitian dilapangan, dalam deskripsi teori akan dijelaskan tentang

beberapa teori yaitu teori manajemen, sumber daya manusia, manajemen PNS,

manajemen kinerja diantaranya Dimensi kompetensi, motivasi kerja, evaluasi

kinerja, dan implementasi kebijakan publik. Kerangka Berpikir peneliti.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini membahas tentang metode penelitian, sumber data dan jenis

data, teknik pengumpulan data, instrument penelitian, teknik pengelolaan dan

analisis data, serta pengujian kredibilitas data.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pada bab ini merupakan bab yang berisi dekripsi obyek penelitian,

deskripsi hasil analisis data dan pembahasan.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisikan kesimpulan hasil penelitian dan rekomendasi

peneliti.

Page 35: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

17

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN ASUMSI

DASAR PENELITIAN

2.1 Landasan Teori

Untuk mewujudkan hal-hal yang telah menjadi tujuan penelitian, maka

penelitin ini memuat teori-teori yang berkaitan dengan masalah penelitian yang

dijadikan dasar pemikiran dan metodologi penelitian yang digunakan yaitu

metode penelitian kualitatif.

2.1.1 Arti Manajemen

Manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang di berikan oleh

para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen menurut

pengertian yang pertama itu, kita kemukakan tiga buah definisi. Dalam

Encylopedia of the Social Sciense dikatakan bahwa manajemen adalah suatu

proses dengan pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.

Menurut Haiman mengemukakan bahwa

Manjemen adalah Fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang

lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan bersama.

Sedangkan menurut Terry mengatakan bahwa manajemen adalah pencapaian

tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan

orang lain.

Page 36: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

18

Terry juga mendefinisikan manajemen dalam bukunya Principles of Management

yaitu "Suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian,

penggerakan dan pengawasan dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni demi

mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya”. Menurut Fathoni (2006:27)

mendefinisikan bahwa :

Manajemen adalah suatu proses yang khas terdiri dari tindakan-tindakan

yang dimulai dari penentuan tujuan sampai pengawasan, dimana masing-

masing bidang digunakan baik ilmu pengetahuan maupun keahlian yang

diikuti secara berurutan dalam rangka usaha mencapai sasaran yang telah

ditetapkan semula”.

Terry dan Leslie W. Rue (2010:1) mengemukakan definisi manajemen,

bahwa “Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan

bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan

organisasional atau maksud-maksud yang nyata”.

Sedangkan Handoko (2003 :10 ) mengatakan bahwa :

Manajemen adalah Bekerja dengan orang-orang untuk menentukan,

menginterpretasikan, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan

pelaksanaan fungsi-fungsi Perencanaan(Planning), Pengorganisasian

(Organizing), Penyusunan Personalia atau Kepegawaian (Staffing),

Pengarahan dan Kepemimpinan (Leading), dan Pengawasan (Controlling).

2.1.2 Fungsi-fungsi Manajemen

Setelah melihat beberapa fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan

oleh beberapa ahli yang berbeda-beda walaupun pendapat tersebut berbeda tetapi

maksud dan tujuan pemikirannya pasti mendekati sama, misalnya fungsi

manajemen yang dikemukaan oleh Terry dan Leslie W. Rue (2010:9) yaitu

Planning, Organizing, staffing, motivating dan Controlling

Page 37: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

19

1. Perencanaan (planning) yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan

penyusunan langkah-langkah yang akan di pakai untuk mencapai tujuan.

Merencanakan berarti mempersiapkan segala kebutuhan,

memperhitungkan matang-matang apa saja yang menjadi kendala, dan

merumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan yang bermaksud untuk

mencapai tujuan.

2. Pengorganisasian (organization) yaitu sebagai cara untuk

mengumpulkan orang-orang dan menempatkan mereka menurut

kemampuan dan keahliannya dalam pekerjaan yang sudah

direncanakan.

3. Staffing, menentukan keperluan-keperluan sumber daya manusia,

pengarahan, penyaringan, pelatihan dan pengembangan tenaga kerja.

4. Motivating mengarahkan atau menyalurkan perilaku manusia ke arah

tujuan-tujuan.

5. Pengawasan (controlling) yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari

organisasi ini sudah sesuai dengan rencana atau belum. Serta mengawasi

penggunaan sumber daya dalam organisasi agar bisa terpakai secara

efektif dan efisien tanpa ada yang melenceng dari rencana.

Hakikat dari fungsi manajemen dari Terry adalah apa yang direncakan, itu

yang akan dicapai. Maka itu fungsi perencanaan harus dilakukan sebaik mungkin

agar dalam proses pelaksanaanya bisa berjalan dengan baik serta segala

kekurangan bisa diatasi. Sebelum kita melakukan perencanaan, ada baiknya

rumuskan dulu tujuan yang akan dicapai.

Page 38: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

20

2.1.3 Manajemen Kinerja

Manajemen kinerja adalah manajemen tentang menciptakan hubungan

komunikasi yang efektif. Manajemen kinerja memfokuskan pada apa yang

diperlukan oleh organisasi, manajer, dan pekerja untuk berhasil. Manajemen

kinerja yang efektif tepat memberikan dasar bagi usaha untuk

mengkomunikasikan misi, nilai-nilai dan sasaran organisasi kepada seluruh

anggota organisasi. Faktor yang paling penting dalam manajemen kinerja adalah

penetapan sasaran organisasi, dimana disebutkan bahwa penetapan sasaran adalah

proses manajemen yang memastikan setiap anggota organisasi memahami aturan

dan hasil yang perlu dicapai untuk memaksimalkan kontribusi mereka bagi

organisasi secara keseluruhan.

Manajemen kinerja adalah tentang mengelola organisasi. Manajemen kinerja

mengelola kinerja dalam konteks lingkungan bisnis baik internal maupun

eksternal. Dengan demikian, cakupan manajemen kinerja meliputi kegiatan

menganalisis tujuan menyeluruh organisasi, menganalisis keterampilan pekerja

dan penugasan yang diberikan dalam kaitannya dengan tujuan unit kerja.

Dengan demikian hakikat manajemen kinerja adalah bagaimana mengelola

seluruh kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan organsasi yang telah

ditetapkan sebelumnya. Manajemen kinerja memberikan manfaat bukan hanya

bagi organisasi, tetapi juga manajer, dan individu. Manfaat manajemen kinerja

bagi organisasi antara lain adalah dalam menyesuaikan tujuan organisasi dengan

tujuan tim dan individu, memperbaiki kinerja, memotivasi pekerja, meningkatkan

komitmen, mendukung nilai-nilai inti, memperbaiki proses pelatihan dan

Page 39: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

21

pengembangan, meningkatkan dasar keterampilan, mengusahakan perbaikan dan

pengembangan berkelanjutan, mengusahakan basis perencanaan karier, membantu

menahan pekerja terampil untuk tidak pindah, mendukung inisiatif kualitas total

dan pelayanan pelanggan, dan mendukung program perubahan budaya.

(Wibowo,2011:10-21)

2.1.4 Teknis Penyusunan Pola Karier PNS

Unsur-unsur Yang Digunakan Dalam Penyusunan Pola Karier

1. Pendidikan Sekolah, tingkat dan jenis pendidikan sekolah yang

digunakan sebagai dasar pengangkatan pertama sebagai PNS

2. Kepangkatan, yaitu perhitungan secara normal akan kemungkinan-

kemungkinan seseorang Pegawai Negeri Sipil secara individual dan

berjenjang menjalani karier kepangkatan berdasarkan jabatannya.

3. Pendidikan dan pelatihan jabatan, yaitu tingkat dan jenis pendidikan

dan pelatihan jabatan yang wajib dan atau dapat diikuti seorang

Pegawai Negeri Sipil dalam rangka memenuhi dan atau meningkatkan

kualitas kompetensi dalam jabatannya.

4. Jabatan, yaitu perhitungan akan kemungkinan-kemungkinan seseorang

Pegawai Negeri Sipil secara individual dan berjenjang menjalani karier

jabatan struktural berdasarkan jabatan-jabatan yang tersedia dalam

organisasi dan sesuai persyaratan jabatan yang ditetapkan

5. Usia, yaitu perhitungan usia dan masa pengabdian seorang Pegawai

Negeri Sipil dalam Jabatan/ pangkat secara berjenjang mulai dari

Page 40: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

22

jabatan/ pangkat yang pertama kali sampai dengan mencapai batas usia

pension Pegawai Negeri Sipil.

6. Kompetensi, yaitu kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh

seorang Pegawai Negeri Sipil untuk mampu menajlankam jabatannya

secara profesional, efektif dan efisien.

7. Masa jabatan, yaitu masa kerja dalam jabatan yang pernah diduduki

yang menunjukan korelasi jabatan dan atau menggambarkan

pengalaman, kematangan, dan peningkatan kadar kualitas kompetensi

untuk menduduki jabatan berikutnya baik secara vertikal, horizontal

maupun diagonal.

8. Mutasi, perpindahan tugas dan atau perpindahan wilayah kerja, yaitu

perhitungan masa dan arah perpindahan seseorang Pegawai Negeri

Sipil dri Jabatan/ wilayah kerja satu ke jabatan/ wilayah kerja lainnya

yang memiliki keterkaitan (Korelasi jabatan) baik secara horizontal,

vertikal atau diagonal (BKD Kota Serang, 2013).

2.1.5 Manajemen dan Pengembangan Karier Sumber Daya Manusia

Karir adalah suatu proses seseorang selama bekerja; ada jalur untuk

mengembangkannya. Karir merupakan bagian dari perjalanan dan tujuan hidup

sesorang. Setiap orang berhak dan berkewajiban untuk sukses mencapai karir

yang lebih baik, itulah obsesinya. Anggapan yang sudah mapan dan nyata sering

kita jumpai dalam kehidupan masyarakat bahwa seseorang akan berhasil atau

sukses dalam karirnya bilamana seorang tersebut sudah menjadi atau menempati

Page 41: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

23

posisi manajer atu kepala pada suatu instansi, baik dalam pemerintahan maupun di

swasta. Dengan persepsi semacam ini, seseorang mendapat pengakuan dan merasa

dihargai, dihormati, baik di lingkungan kerja, di keluarga maupun di masyarakat,

status dan martabat menjadi terangkat serta menjadi suatu kebanggaan tersendiri.

(Moeheriono,2010:234)

2.1.6 Rotasi mutasi Pegawai Sebagai Suatu Pembinaan

2.1.6.1 Perencanaan Kebutuhan dan Formasi

Menurut Sedarmayanti (2010:374) Perencanaan kebutuhan pegawai

merupakan salah satu fungsi utama manajemen kepegawaian yang intinya

merupakan proses peramalan sistematis tentang permintaan dan penawaran

pegawai untuk masa yang akan datang dalam suatu organisasi. Perencanaan

kebutuhan pegawai dilaksanakan dengan berdasarkan beberapa hal sebagai

berikut :

a. Memberdayakan secara optimal pegawai yang sudah ada dalam

organisasi;

b. Memperhatikan beban kerja yang ada saat ini dan memperkirakan

beban kerja pada masa yang akan datang

c. Memperhatikan kualifikasi pendidikan dan pelatihan yang diperlukan

institusi atau unit organisasi.

d. Memperhatikan kebijakan umum pemerintah dalam pengadaan

pegawai.

Page 42: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

24

2.1.6.2 Penempatan

2.1.6.2.1 Penempatan dalam Jabatan

Menurut Sedarmayanti (2010:375) Penempatan merupakan langkah

selanjutnya setelah proses penyaringan selesai. Program orientasi dimaksudkan

untuk mensosialisasikan kepada pegawai baru hal-hal yang terkait dalam

organisasi. Jabatan adalah kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung jawab,

wewenang, dan hak seseorang pegawai negeri dalam rangka susunan suatu satuan

organisasi negara.

Penempatan Pegawai Negeri dalam jabatan dilaksanakan berdasarkan

prinsip profesionalisme sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja, dan jenjang

pangkat yang di tetapkan untuk jabatan itu serta syarat obyektif lainnya tanpa

membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras atau golongan.

1. Promosi dan Mobilisasi

Menurut Sedarmayanti (2010: 375) Promosi adalah penempatan pegawai

pada jabatan yang lebih tinggi dengan wewenang dan tanggung jawab yang lebih

tinggi dan penghasilan yang lebih tinggi pula. Manajemen Pegawai Negeri Sipil

Menurut Undang-undang No.43 Tahun 1999 bahwa dasar promosi bagi

pengangkatan pejabat antara lain adalah prestasi kerja, disiplin, loyalitas, Daftar

Urut Kepangkatan (DUK) yang dikategorikan baik, dan pegawai yang akan

dipromosi harus mempunyai perilaku yang tidak tercela, serta telah lulus dari

diklat penjenjangan.

Page 43: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

25

Karena adanya perampingan struktur organisasi, maka pegawai diarahkan

juga untuk mengisi jabatan fungsional, staf pindahan dari instansi yang dilikuidasi

juga diperlakukan sama dalam hal promosi, baik ke dalam jabatan fungsional

maupun jabatan struktural. Secara lebih spesifik pegawai yang diberikan suatu

kepercayaan, yaitu promosi harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam

peraturan-peraturan kepegawaian yang antara lain :

a. Pangkat/golongan yang telah memenuhi syarat;

b. Disiplin ilmu/latar belakang pendidikan formal;

c. Mempunyai kinerja/prestasi kerja yang lebih baik;

d. Telah mengikuti Diklat struktural/fungsional

e. Memperhatikan DUK

f. DP-3 paling tidak bernilai baik

g. Usia

h. Usulan unit kerja ke BAPPERJAKAT; dan

i. Atas persetujuan pimpinan instansi

Pada dasarnya setiap pegawai mempunyai jabatan karena mereka direkrut

berdasarkan kebutuhan untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang ada dalam

organisasi. Penempatan Pegawai Negeri dalam Jabatan dilaksanakan berdasarkan

prinsif profesionalisme sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja, dan jenjang

pangkat yang ditetapkan untuk jabatan itu serta syarat objektif lainnya tanpa

membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras, atau golongan. Dalam hal

pengangkatan pada Jabatan Struktural diatur oleh kebijakan melalui PP No.100

Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural.

Tugas pokok Baperjakat adalah memberikan pertimbangan kepada pejabat

pembina kepegawaian dalam pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian

dalam dan dari jabatan struktural eselon II ke bawah, memberikan pertimbangan

dalam pemberian kenaikan pangkat bagi PNS yang menduduki jabatan struktural

Page 44: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

26

yang menunjukan prestasi kerja yang luar biasa baiknya, menemukan penemuan

baru yang bermanfaatan bagi negara, dan pertimbangan perpanjangan usia

pensiun bagi PNS yang menduduki jabatan struktural eselon II ke bawah. Hal-hal

yang perlu ditingkatkan dalam pelaksanaan mutasi ini adalah pengarahan dan

pengawasan kepada bawahan agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik;

frekuensi sosialisasi peraturan dan penyediaan sasaran dan prasarana yang perlu

ditingkatkan. (Thoha,2010:57-59)

2. Promosi dan Mutasi

Pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian dari dan dalam jabatan

eselon II pada pemerintah daerah provinsi ditetapkan oleh gubernur.

Pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian dari dan dalam jabatan eselon II

pada pemerintahan daerah Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Bupati/Walikota

setelah berkonsultasi kepada gubernur. Dibandingkan pada pemberlakuan UU No

22 Tahun 1999, UU No 32 Tahun 2004 ini telah memberikan kewenangan yang

lebih besar kepada gubernur dalam promosi pejabat eselon II di Kabupaten/Kota

yang sebelumnya diputuskan oleh Kabupaten/Kota sendiri. Pengembangan karir

Pegawai Negeri Sipil Daerah mempertimbangkan integritas dan moralitas,

pendidikan dan pelatihan, pangkat, mutasi jabatan, mutasi antar daerah, dan

kompetensi.

Dalam hal mutasi, yaitu perpindahan Pegawai Negeri Sipil antar

Kabupaten/Kota dalam satu Provinsi ditetapkan oleh gubernur setelah

memperoleh pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara. Perpindahan

Pegawai Negeri Sipil antar Kabupaten/Kota antar Provinsi ditetapkan oleh

Page 45: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

27

Menteri Dalam Negeri setelah memperoleh pertimbangan Kepala Kepegawaian

Negara, demikian pula untuk perpindahan Pegawai Negeri Sipil

Provinsi/Kabupaten/Kota ke departemen/ lembaga pemerintah nondepartemen

atau sebaliknya.(Thoha,2010:82-83)

3. Rotasi Jabatan

Menurut Bambang Wahyudi (2002:178) memberikan definisi yaitu “suatu

job rotation atau perputaran jabatan merupakan suatu mutasi personal yang

dilakukan secara horizontal tanpa menimbulkan perubahan dalam hal gaji

ataupun pangkat/golongan dengan tujuan untuk menambah pengetahuan

seseorang tenaga kerja dan menghindarkan terjadinya kejenuhan. Dalam

metode job rotation para karyawan yang mengalami perpindahan secara

rutin dalam suatu pekerjaan kepekerjaan lain untuk memperoleh

pengetahuan organisasi atau perusahaan secara menyelurh”.

Rotasi merupakan Perputaran jabatan dari unit kerja satu ke unit kerja yang

lain dalam satu organisasi dan merupakan alat yang dapat digunakan oleh

manajemen perkantoran yang bertujuan sebagai sarana evaluasi penugasan

pejabat. Rotasi adalah alat yang penting dan efisien bagi pimpinan kantor untuk

melakukan penilaian terhadap pejabatnya, apakah kinerja yang bersangkutan

meningkat atau menurun dari jabatan lainnya yang pernah dipegangnya. Dari

evaluasi ini pimpinan kantor akan mengetahui kecocokan jabatan yang paling

tepat untuk diberikan kepada stafnya, sesuai dengan disiplin ilmu, keterampilan,

dan karakter yang dimiliki. Dengan demikian, pimpinan dapat menempatkan

pejabatnya pada jabatan yang paling tepat sesuai dengan kemampuannya (The

right man on the right place). Tanpa melakukan rotasi, maka pimpinan unit kerja

tentu tidak akan pernah tahu kemampuan dan kinerja pejabatnya.

Page 46: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

28

4. Demosi

Demosi berarti bahwa seseorang karena beberapa pertimbangan mengalami

penurunan pangkat atau jabatan dengan tanggung jawab dan penghasilan

yang lebih kecil

5. Dasar-Dasar Rotasi Jabatan

Hendakanya dalam pelaksanaan Rotasi Jabatan, organisasi menetapkan

terlebih dahulu suatu dasar pertimbangan yang dapat dijadikan pedoman

untuk memilih karyawan yang akan dirotasikan. Hasibuan (2003:102)

membagi dasar Rotasi Jabatan menjadi tiga landasan pelaksanaan, antara

lain :

1. Merit System, yaitu perpindahan jabatan yang didasarkan atas landasan

yang bersifat ilmiah, objektif dan hasil prestasi kerjanya. Sistem ini

termasuk dasar Rotasi Jabatan yang baik karena dapat meningkatkan

semangat dan disiplin karyawan sehingga produktivitasnya meningkat.

2. Seniority System, yaitu perpindahan jabatan yang didasarkan atas

landasan masa kerja, usia dan pengalaman kerja dari jabatan yang

bersangakutan. Sistem ini tidak objektif karena kecakapan orang yang

dipindahkan didasarkan pada senioritas dan belum tentu mampu

memangku jabatan yang baru.

3. Spoil System, yaitu perpindahan jabatan yang didasarkan atas landasan

kekeluargaan, sistem ini kurang baik karena didasarkan atas

pertimbangan suka atau tidak suka.

Page 47: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

29

6. Pengertian Mutasi, Tujuan Mutasi, Prinsip Mutasi, cara-cara Mutasi,

dan sebab-sebab Mutasi

a. Pengertian Mutasi

Menurut Hasibuan (2008:101) Salah satu tindak lanjut yang dilakaukan dari

hasil penilaian prestasi pegawai adalah mutasi pegawai. Karena dengan penilaian

prestasi pegawai akan diketahui kecakapan pegawai dalam menyelesaikan uraian

pekerjaan (job description) yang dibebankan kepadanya. Mutasi ini harus

didasarkan atas indeks prestasi yang dapat dicapai oleh pegawai bersangkutan.

Menurut Kadarisman (2013:68) Mutasi adalah kegiatan ketenagakerjaan

yang berhubungan dengan proses pemindahan fungsi, tanggung jawab, status

tertentu dengan tujuan agar tenaga kerja yang bersangkutan memperoleh kepuasan

kerja yang mendalam dan dapat memberikan prestasi kerja yang semaksimal

mungkin kepada organisasi. Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat

dikemukakan bahwa dengan demikian mutasi pegawai tersebut termasuk dala

fungsi pengembangan pegawai, karena fungsinya adalah untuk meningkatkan

efisiensi dan efektivitas kerja dalam organisasi.

Sedangkan dalam mutasi tersebut perlu dipertimbangkan pentingnya prinsip

mutasi, yaitu memutasikan pegawai pada posisi yang tepat serta pekerjaan yang

sesuai dengan pengetahuan, keterampilan, serta kemampuan (kompetensi)

pegawai yang bersangkutan sehingga terjadi peningkatan motivasi, semangat serta

produktivitas kerja.

Page 48: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

30

Mutasi dalam Manajemen Sumber Daya Manusia adalah alih tugas di mana

seseorang ditempatkan pada tugas baru dengan wewenang, tanggung jawab dan

penghasilan yang relatif sama dengan jabatan lama atau alih tempat di mana

secara prinsip, sama dengan alih tugas hanya pada hal yang kedua ini, secara fisik,

lokasi tempat kerja berbeda dengan yang sekarang.

Dengan adanya mutasi diharapkan dapat memberikan uraian pekerjaan,

sistem pekerjaan, lingkungan pekerjaan, dan alat-alat kerja yang cocok bagi

pegawai yang bersangkutan sehingga dapat bekerja secara efisien dan efektif pada

jabatan itu. Mutasi adalah suatu perubahan posisi/jabatan/tempat/pekerjaan yang

dilakukan baik secara horizontal maupun vertikal (promosi/demosi) di dalam

organisasi. Pada dasarnya mutasi termasuk dalam fungsi dan efektivitas kerja

dalam perubahan tersebut.

1. Mutasi horizontal artinya perubahan tempat atau jabatan pegawai tetapi

masih pada rangking yang sama di dalam organisasi itu. Mutasi

horizontal mencakup mutasi tempat dan mutasi jabatan.

2. Mutasi cara vertikal adalah perubahan posisi/jabatan/pekerjaan, promosi

atau demosi, ssehingga kewajiban dan kekuasaannya juga berubah.

Promosi memperbesar authority dan responsbility, sedang demosi

mengurangi authority dan responsbility seseorang pegawai.

Jadi promosi berarti menaikkan pangkat/jabatan, sedang demosi adalah

penurunan pangkat/jabatan seseorang. (Hasibuan. 2008:104)

b. Tujuan mutasi menurut Hasibuan (2010:102) adalah sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan poduktivitas pegawai/kayawan.

Page 49: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

31

2. Untuk menciptakan keseimbangan anatar tenaga kerja dengan

komposisi pekejaan atau jabatan.

3. Untuk memperluas atau menambah pengetahuan pegawai/karyawan.

4. Untuk menghilangkan rasa bosan/jenuh tehadap pekerjaannya.

5. Untuk memberikan perangsang agar pegawai/ karyawan mau berupaya

meningkatkan karir yang lebih tinggi.

6. Untuk alat pendorong agar spirit kerja meningkat melalui pesaingan

terbuka.

7. Untuk menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi fisik pegawai

8. Untuk mengatasi perselisihan antara sesama pegawai

c. Prinsip Mutasi

Prinsip mutasi adalah memutasikan pegawai kepada posisi yang tepat dari

pekerjaan yang sesuai, agar semangat dan produktivitas kerjanya

meningkat.

d. Cara-cara Mutasi

Menurut Hasibuan (2008:103) Cara mutasi ini dilakukan dengan dua cara

yaitu cara tidak ilmiah dan cara ilmiah, cara tidak ilmiah yaitu tidak

didasarkan kepada norma/standar kriteria tertentu, berorientasi semata-

mata kepada masa kerja dan ijazah, bukan atas prestasi atau faktor-faktor

riil, berorientasi kepada banyaknya anggaran yang tersedia, bukan atas

kebutuhan riil pegawai. Sedangkan mutasi dengan cara ilmiah yaitu

berdasarkan norma atau standar kriteria tertentu, seperti analisis pekerjaan,

berorientasi pada kebutuhan yang riil/nyata, berorientasi pada formasi riil

Page 50: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

32

kepegawaian, berorientasi kepada tujuan yang beraneka ragam,

berdasarkan objektivitas yang dapat dipertanggungjawabkan.

e. Sebab-sebab pelaksanaan mutasi menurut Hasibuan (2008:105) adalah

sebagai berikut :

a. Permintaan sendiri

Mutasi atas permintaan sendiri adalah mutasi yang dilakukan atasa

keinginan sendiri dari karywan yang bersangkutan dan dengan

mendapat persetujuan pimpinan organisasi. Mutasi pemintaan sendiri

pada umumnya hanya pemindahan jabatan yang peringkatnya sama

baik, anatrbagian maupun pindah ke tempat lain.

b. Alih tugas produktif (ATP)

Alih tugas produktif adalah mutasi karena kehendak pimpinan untuk

meningkatkan produksi dengan menempatkan karyawan yang

bersangkutan ke jabatan atau pekerjannya yang sesuai dengan

kecakapannya.

Dengan demikian, Menurut Kadarisman (2012:89) dapat dikemukakan

bahwa kegiatan mutasi SDM pegawai tidak selamanya bersumber dari

keinginan organisasi sendiri, tetapi tidak jarang mutasi juga berasal dari

pegawai yang bersangkutan. Manajemen SDM hanya merupakan

sumber sentral dalam pengambilan keputusan dan penentuan segala

kebijakan yang berhubungan dengan masalah kepegawaian. Gagasan

mutasi tidak selamanya berasal dari kebijakan manajemen SDM, tetapi

sering kali berasal dari keinginan pegawai.

Page 51: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

33

2.1.7 Kompetensi Jabatan pada Instansi Pemerintah

Kompetensi jabatan mempunyai peran yang sangat penting dan harus

mendapatkan perhatian serius dari pihak manajemen karena aspek kompetensi

jabatan ini sudah banyak digunakan sebagai dasar penentu posisi jabatan calon

karyawan atau calon pejabat yang akan menduduki suatu jabatan. Kebanyakan

pengguna kompetensi jabatan sering kali di pakai sebagai penentu oleh pihak

manajemen sumber daya manusia (MSDM) atau competency-based human

resource management sebagai dasar pertimbangan untuk menempatkan seseorang

karyawan atau pegawai pada posisi jabatan tertentu.

Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan

suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta

didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Dengan

demikian, kompetensi menunjukan keterampilan atau pengetahuan yang dicirikan

oleh profesionalisme dalam suatu bidang tertentu sebagai sesuatu yang terpenting,

sebagai unggulan bidang tersebut.

Pengertian dan arti kompetensi oleh Spencer adalah karakteristik yang

mendasari sesorang berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam

pekerjaannya atau karakteristik dasar individu yang memiliki hubungan kasual

atau sebagai sebab akibat dengan kriteria yang dijadikan acuan, efektif atau

berkinerja prima atau superior di tempat kerja atau pada situasi tertentu.

Page 52: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

34

Berdasarkan dari efisiensi kompetensi ini, maka beberapa makna yang terkandung

didalamnya adalah sebagai berikut :

a. Karakteristik dasar (underlying Characteristic) kompetensi adalah bagian

dari kepribadian yang mendalam dan melekat pada seseorang serta

mempunyai perilaku yang dapat diprediksikan pada berbagai keadaan

tugas pekerjaan.

b. Hubungan kasual (causally related) berarti kompetensi dapat

menyebabkan atau digunakan untuk memprediksikan kinerja sesorang,

artinya jika mempunyai kompetensi yang tinggi, maka akan mempunyai

kinerja tinggi pula (sebagai akibat).

c. Kriteria (cariterian referenced) yang jadiakan sebagai acuan, bahwa

kompetensi secara nyata akan memprediksikan seseorang dapat bekerja

dengan baik, harus terukur dan spesifik atau terstandar.

(Moheriono, 2010:15)

Secara rinci, ada lima dimensi kompetensi yang harus dimiliki oleh semua

individu, yaitu sebagai berikut :

a. Task skills, yaitu keterampilan untuk melaksankan tugas-tugas rutin

sesuai dengan standar di tempat kerja.

b. Task managemen skills, yaitu keterampilan untuk mengelola

serangkaian tugas yang berbeda yang muncul dalam pekerjaan.

c. Contingency management skill, yaitu keterampilan mengambil

tindakan yang cepat dan tepat bila timbul suatu masalah dalam

pekerjaan.

Page 53: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

35

d. Job role environment skills, yaitu keterampilan untuk bekerja serta

meemlihara kenyamanan lingkungan kerja

e. Transfer skill, yaitu keterampilan untuk beradaptasi dengan lingkungan

kerja baru. ( Moeheriono,2010:25)

Kebijakan Menteri Negara, yang antara lain menegaskan bahawa kompetensi

merupakan persyaratan dan mepertimbangan penting dalam penataan Pegawai

Negeri Sipil (PNS). Manajemen sumber daya paratur negara harus berbasis

kompetensi, yang mencakup pada semua aspek dalamm pengelolaan manajemen

sumber daya manusia (human resources development) , yang meliputi antara lain:

rekrutmen, seleksi, pengangkatan, penempatan, pelatihan, dan pengembangan

pegawai (training and development).

2.1.7.1 Gamabaran Umum Standar Kompetensi Jabatan

1. Kebijkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang

Pemerintahan Daerah

Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan

Daerah menerangkan bahwa prinsip-prinsip Pemberian Otonomi

Daerah adalah :

1. Penyelenggaraan Otonomi Daerah dilaksanakan dengan

memperhatikan aspek demokratis, keadilan, pemerataan serta

potensi dan keanekaragaman daerah

2. Peaksanaan otonomi daerah didasarkan pada otonomi luas, nyata

dan bertanggungjawab

Page 54: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

36

3. Pelaksanaan Otonomi Daerah yang luas diletakkan pada Daerah

Kabupaten/Kota, sedangkan Otonomi Daerah Provinsi merupakan

otonomi yang terbatas.

4. Pelaksanaan Otonomi Daerah harus sesuai dengan konstitusi

Negara, sehingga tetap terjamin hubungan yang serasi antar pusat

dan Daerah serta antar Daerah.

5. Pelaksanaan otonomi daerah harus lebih meningkatkan

kemandirian Daerah Otonom dan karenanya dalam daerah

Kabupaten/Kota tidak ada lagi wilayah administrasi.

6. Pelaksanaan Otonomi Daerah harus lebih meningkatkan fungsi

legislasi daerah, baik sebagai fungsi legitimasi, fungsi

pengawasan maupun fungsi anggaran dan penyelenggaraan

pembentukan dinas.

7. Pelaksanaan azas dekonsentrasi diletakan pada Daerah propinsi

dalam kedudukan sebagai wilayah administrasi untuk

melaksanakan kewenangan pemerintah tertentu yang dilimpahkan

kepada Gubernur sebagai Wakil Pemerintah.

8. Pelaksanaan tugas pembentukan dimungkinkan tidak hanya dari

pemerintahan kepada Daerah, tetapi juga dari pemerintah dan

Daerah Kepala Desa yang disesuaikan denagan pembiayaan,

sarana dan prasarana serta Sumber Daya Manusia dengan

Kewajiban melaporkan dan dipertanggungjawabkan kepada yang

menugaskan.

Page 55: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

37

2.1.7.2 Kebijakan Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor

43/KEP/2001 Tentang Standar Kompetensi Jabatan Struktural

Pegawai Negeri Sipil

Dalam rangka terwujudnya peningkatan profesionalisme Pegawai Negeri

sipi yang menduduki Jabatan Struktural Eselon II, III, IV di Lingkugan

Pemerintah Kota Serang perlu didasarkan pada suatu Standar Kompetensi Jabatan

sebagaimana keputusan Kepala Badan Kepegawaian. Dimana kompetensi Jabatan

tersebut adala suatu kemampuan dan karakteristik berupa pengetahuan, Keahlian

dan sikap perilaku yang harus dimiliki oleh seorang Pegawai Negeri Sipil pada

tingkatan jabatan struktural tertentu dalam pimpinan suaru unit kerja. Standar

Kompetensi sebagaimana pasal 4 kebijakan dimaksud terdiri dari Kompetensi

umum dan kompetensi khusus.

Untuk memenuhi syarat standar kompetensi umum Pegawai Negeri Sipil

dapat mengikuti pendidikan formal maupu pendidikan dan latihan kepemimpinan,

sedangkan untuk dapat memenuhi standar kompetensi khusus Pegawai Negeri

Sipil dapat memperolehnya melalui pendidikan dan pelatihan teknis sesuai dengan

uraian tugas/ jabatan di unit kerjannya masing-masing (BKD Kota Serang, 2013).

2.1.7.3 Pengukuran Kompetensi Jabatan

Pengertian pengukuran kompetensi jabatan merupakan proses

membandingkan atau menyamakan antara kompetensi jabatan yang

dipersyaratkan dengan kompetensi yang dimiliki seseorang karyawan, apakah

Page 56: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

38

sesuai, lebih besar atau lebih kecil. Tetapi biasanya jarang atau agak sulit

menempatkan seseorang itu cocok atau sesuai dengan kompetensi yang

dimilikinya. Karena setiap individu selalu memiliki keunggulan dan kelemahan

masing-masing (ada positif dan negatifnya).

Dalam setiap kompetensi individu seseorang, terdapat pengetahuan

(knowledge), keterampilan (skill), dan sikap perilaku (attitude). Dari ketiga

kompetensi tersebut rendah atau dengan kata lain, tidak baik. Oleh karenanya,

dalam setiap penempatan posisi jabatan kadang-kadang ada yang kurang sesuai

atau tidak sempurna, misalkan seseorang mempunyai pengetahuan dan

keterampilan sangat bagus, tetapi dilain pihak mempunyai sikap perilaku baik,

tetapi keterampilannya kurang baik atau rendah. Begitupun sebaliknya,

mempunyai sikap perilaku baik tetapi keterampilannya kurang baik.

2.1.7.4 Faktor Memengaruhi Kompetensi

Menurut Michael Zwell (2011) mengungkapkan bahwa terdapat beberapa

faktor yang dapat memengaruhi kecakapan kompetensi seseorang , yaitu sebagai

berikut :

1) Keyakinan dan nilai-nilai

Keyakinan orang tentang dirinya maupun terhadap orang lain akan

sangat memengaruhi perilaku. Apabila orang percaya bahwa mereka

tidak kreatif dan inovatif, mereka tidak akan berusaha berpikir tentang

cara baru atau berbeda dalam melakukan sesuatu. Kepercayaan banyak

pekerja bahwa manajemen merupakan musuh yang akan mencegah

mereka melakukan inisiatif yang seharusnya dilakukan. Untuk itu,

setiap orang harus berpikir positif baik tentang dirinya maupun

terhadap orang lain dan menunjukan ciri orang yang berpikir ke depan.

2) Keterampilan

Keterampilan memainkan peran di kebanyakan kompetensi. Berbicara di depan umum merupakan keterampilan yang dapat dipelajari,

dipraktikan, dan diperbaiki dengan instruksi, praktik dan umpan balik.

Dengan memperbaiki keterampilan berbicara di depan umum dan

Page 57: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

39

menulis, individu akan meningkat kecakapannya dalam kompetensi

tentang perhatian terhadap komunikasi. Pengembangan keterampilan

yang secara spesifik berkaitan dengan kompetensi dapat berdampak

baik pada budaya organisasi dan kompetensi individual.

3) Pengalaman

Keahlian dari banyak kompetensi memerlukan pengalaman

mengorganisasi orang. Komunikasi di hadapan kelompok,

menyelesaikan masalah, dan sebagianya. Orang yang tidak pernah

berhubungan denagn organisasi besar dan kompleks tidak mungkin

mengembangkan kecerdasan organisasional untuk memahami

dinamika kekuasaan dan pengaruh dalam lingkunagan seperti tersebut.

Orang yang pekerjaannya memerlukan sedikit pemikiran strategis

kurang mengembangkan kompetensi daripada mereka yang telah

menggunakan pemikiran strategis bertahun-tahun. Pengalaman

merupakan elemen kompetensi yang perlu, tetapi untuk menjadi ahli

tidak cukup dengan pengalaman.

4) Karaketristik Kepribadian

Kepribadian dapat memengaruhi keahlian manajer dan pekerja dalam

sejumlah kompetensi, termasuk dalam penyelesaian konflik,

menunjukan kepedulian interpersnal. Walaupun dapat berubah,

keperibadian tidak cenderung berubah dengan mudah. Tidaklah

bijaksana untuk mengharapkan orang memperbaiki kompetensinya

dengan mengubah keperibadiannya. (Wibowo.2011:339-342).

2.1.8 Eselonisasi

Golongan dan kepangkatan di lingkungan PNS diatur dalam dalam PP No.

99 Tahun 2000 dan PP No.12 Tahun 2000 tentang Kenaikan pangkat PNS, status

kepegawaian, susunan pangkat, Golongan dan Ruang. Eselonisasi ini terkait

dengan besarnya tugas dan wewenang dari Baperjakat. Eselonisasi ini terkait

dengan besarnya tugas dan wewenang dari jabatan yang akan diduduki oleh

pejabat yang bersangkutan. Namun seringkali eselonisasi ini juga sudah melekat

pada jabatan struktural masing-masing. Misalkan untuk diangkat menjadi Kepala

Pusat merupakan eselon II, Kepala Bagian merupakan eselon III, dan sebagainya.

Tak jarang juga terjadi seesorang yang diangkat dalam eselon tertentu namun

belum memenuhi syarat kepangkatan yang ditentukan walaupun pegawai tersebut

Page 58: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

40

dianggap telah mampu menduduki jabatan tersebut. Sehingga secara administratif

pejabat tersebut belum menerima tunjangan eselon sampai pangkatnya memenuhi.

(Thoha,2010:60)

2.1.8.1 Alur Karier Pegawai Negeri Sipil Sampai Dengan Pengangkatan

Dalam Jabatn Eselon IV

Apabila sudah ditetapkan formasi tambahan untuk S-1/ Diploma 4, dan

telah dilaksanakan ujian penerimaan dan telah dikeluarkan Surat Keputusan

Pengangkatan Sebagai calon Pegawai Negeri Sipil dengan golongan ruang III/a,

maka arah alur pembinaan sampai dengan diangkat sebagai pejabat struktural

Eselon IV adalah sebagai berikut :

Tahapan orientasi merupakan usaha pelatihan dengan cara memberikan

tugas khusus yang terprogram dalam waktu tertentu sehingga pegawai

mempunyai :

1. Gambaran secara umum tentang kegiatan organisasi

2. Gambaran tentang upaya yang harus dilakukan untuk menyumbangkan

kemampuan dasar menjelang tugas yang akan dipangkunya.

Dalam tahapan ini tugas dan tanggung jawab Pejabat Pengembangan

Karier adalah memonitor bakat, minat, dan potensi pegawai tersebut guna

menempatkan pegawai selanjutnya secara cepat :

1. Latihan Pra Jabatan;

2. Pengangkatan sebagai Pegawai Negeri Sipil;

3. Diklat Teknis

Page 59: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

41

4. Memperoleh kenaikan pangkat ke III/b dari hasil evaluasi mengenai

prestasi kerja dalam potensi pegawai yang bersangkutan kemudian

diidentifikasi diklat teknis yang dibutuhkan yang sejauh mungkin

sesuai dengan bakat dan niatnya.

5. Mutasi ke unit lain yang diarahkan pada unit tersebut yang

bersangkutan akan dipromosikan dalam jabatan struktural eselon IV

6. Memperoleh kenaikan pangkat III/c

7. Diklat teknis yang berkaitan dengan jabatan yang akan dipangkunya

8. Mengikuti Diklat Pimpinan IV

9. Penempatan dalam rangka pembangunan prestasi dari pengamatan

bakat dan minat pegawai tersebut, pegawai diarahkan untuk

ditugaskan dalam jabatan-jabatan yang memerlukan syarat kualifikasi

teknis dan kemampuan pengenalan kegiatan manajemen penugasan

pada tahap ini diatur sedemikian rupa sehingga pegawai yang

bersangkutan memperoleh serangkaian pembekalan melalui khusus

dan pengalaman baik teknis operasional maupun manajerial.

10. Penugasan dalam rangka pemantapan profesi diangkat sebagai Pejabat

Struktural Eselon IV sesuai dengan kemampuannya guna

memantapkan kemampuan manajerial yang bersangkutan agar dapat

meniti jenjang jabatan yang lebih tinggi. (BKD Kota Serang, 2013)

2.1.8.2 Pendiidkan dan Pelatihan

Peraturan terkini mengenai Diklat PNS adalah PP No. 101 tahun 2000

tentang pendidikan dan pelatihan Jabatan PNS. Jenis diklat yang pertama adalah

Page 60: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

42

pendidikan dan pelatihan Prajabatan adalah merupakan syarat pengangkatan

CPNS menjadi Pegawai Negeri Sipil dengan tujuan agar dapat terampil

melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya.

Sedangkan jenis Diklat yang kedua, pendidikan dan pelatihan dalam

jabatan adalah suatu pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu,

keahlian, kemampuan, dan keterampilan. Diklat dalam jabatan, yang selanjutnya

disebut sebagai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim)

dilaksanakan sesuai dengan PP No.101 Tahun 2000 tidak lagi merupkan

kewajiban pejabat sebelum diangkat sebagai pejabat struktural melainkan

merupakan persyaratan kompetensi kepemimpinan aparatur pemerintah yang

sesuai dengan jenjang jabatan struktural, yang terdiri dari :

1. Diklatpim Tingkat IV, diklat bagi mereka yang menduduki jabatan

struktural Eselon IV;

2. Diklatpim Tingkat III, diklat bagi mereka yang menduduki jabatan

struktural Eselon III;

3. Diklatpim Tingkat II, diklat bagi merea yang menduduki jabatan

struktural tingkat II;

4. Diklatpim Tingkat I, diklat bagi mereka yang menduduki jabatan

struktural Eselon I;

Para pegawai yang mengikuti diklat akan mengalami perubahan dalam

kegiatan kerjanya (berkinerja) karena pada umumnya wawasan dan pengetahuan

mereka bertambah serta sudah memiliki kerangka kerja dimasa mendatang

walaupun harus diakui tidak semua hasil keikutsertaan dalam diklat itu dapat

Page 61: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

43

secara efektif mempengaruhi kinerja pegawai. Keinginan daerah untuk diklat ini

adalah dilaksanakan up-grading.(Thoha,2010:69).

Tabel 2.1

Pangkat tertinggi- pangkat terendah PNS dalam jabatan struktural

Eselon Pangkat Tertinggi Gol. Pangkat Terendah Gol.

I.a Pembina Utama IV/e Pembina Utama Madya IV/d

I.b Pembina Utama IV/e Pembina Utama Madya IV/c

II.a Pembina

Utama Madya

IV/d Pembina Utama madya IV.c

II.b Pembina

Utama Muda

IV/c Pembina TK.I IV/b

III.a Pembina TK.I IV/b Pembina IV/a

III.b Pembina IV/a Penata TK.I III/d

IV.a Penata TK.I III/d Penata III/c

IV.b Penata III/c Penta Muda Tk III/b

V. a Penata Muda TK.I III/b Penata Muda III/a

2.1.8.3 Pengangkatan PNS Dalam Jabatan Struktural

Pegawai Negeri Sipil yang akan diangkat dalam Jabatan Struktural dapat

diadakan kriteria penilaian sebagai berikut :

1. Kemampuan Manajerial

Dinilai dari jabatan struktural satu tingkat di bawahnya yang pernah

dijabatnya.

2. Kemampuan Teknis

Page 62: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

44

Dinilai dari relevansi jabatan struktural dibawahnya 1 (satu) tingkat yang

pernah dijabat dengan jabatan yang akan didudukinya. Semakin tinggi

relevansinya nilainya makin tinggi.

3. Pengalaman

Dinilai berdasarkan pada riwayat jabatan dalam arti lamanya dan

bakannya jabatan struktural maupun jabatan non struktural.

4. Integritas

Pada dasarnya integritas seseorang adalah gambaran dari komitmen yang

bersangkutan terhadap tugas-tugas yang dibebankan.

5. Senioritas dalam Kepangkatan

Dinilai berdasarkan pada lamanya dalam pangkat terakhir dalam

jabatannya.

6. Daftar Urut Kepangkatan

Penilaian didasarkan atas DUK yang telah ditetapkan oleh instansinya.

7. Pendidikan

Penilaian didasarkan atas pendidikan formal yang dimiliki sesuai dengan

syarat jabatan.

8. Pendidikan dan Pelatihan Struktural

Penilaian didasarkan pada Diklat Struktural yang telah dimiliki sesuai

dengan Eselonnya.

9. Pendidikan dan Pelatihan Teknis Fungsional

Penilaian didasarkan pada diklat teknis yang dimiliki yang terkait

langsung dengan jabatan yang akan diduduki.

Page 63: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

45

10. Usia

Penilaian didasarkan atas usia yang paling lama untuk mencapai Batas

Usia Pensiun Sesuai dengan jabatan struktural yang akan didudukinya

11. Kesehatan

Penilaian didasarkan pada tingkat kesehatan yang bersangkutan yang

didasarkan pada surat keterangan dokter. Bila tidak ada surat keterangan

dokter ditetapkan atas dasar asumsi bahwa calon yang lebih muda

dianggap lebih sehat.

2.1.8.4 Pengangkatan PNS Dalam Jabatan Fungsional

Pengangkatan seorang Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan fungsional

dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan untuk

dapat mutasi keajabatan struktural adalah sangat terbatas dan sangat selektif.

Dalam hal ini jangan sampai terjadi perpindahan tersebut hanya untuk mengejar

pangkat, jabatan atau pun untuk memperpanjang batas usia pensiun. Pejabat yang

berwenang menagangkat, memindahkan dan memberhentikan Pegawai Negeri

Sipil dalam dan Dari Jabatan Struktural dan Fungsional adalah walikota selaku

Pejabat Pembina Kepegawaian.

Page 64: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

46

2.1.8.5 Pengelompokan Jabatan Struktural

Setelah masing-masing pejabat mengisi formulir persyaratan jabatan,

langkah selanjutnya adalah mengelompokan jabatan-jabatan menjadi :

1. Kelompok jabatan struktural yang fungsi dan tugasnya hampir sama.

Contoh : Kepala Subbagian Umum pada bagian Kepegawaian dengan

Kepala Subbagian Tata Usaha pada Sekretariat Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah dapat dikelompokan menjadi satu kelompok.

2. Kelompok Jabatan Struktural karena korelasi jabatan, jabatan tersebut

korelasinya kemana saja baik secra horizontal maupun vertikal;

3. Kelompok jabatan struktural khusus, kelompok jabatan struktural ini

hanaya dapat diduduki oleh seorang Pegawai Negeri Sipil yang telah

memenuhi syarat khusu.

Contoh : Kepala Seksi Pemetaan dan penomoran bangunan pada

Dinas Bangunan harus memiliki diklat teknis pemetaan.(BKD Kota

Serang, 2013)

Untuk dapat mengetahui alur karier jabatan maka setiap jabatan harus

dibuatkan persyaratan njabatan yang di buat masing-masing pejabat yang sedang

menduduki jabatan. Berdasarkan atas unsur-unsur yang digunakan untuk

menyusun pola karier Pegawai Negeri Sipil, persyaratan jabatan, dan

pengelompokan jabatan maka pola karier Pegawai Negeri Sipil dilingkungan

Pemerintah kota Serang dapat ditetapkan oleh pejabat Pembina kepegawaian

dengan surat keputusan dengan demikian seorang pejabat Eselon IV sudah dapat

Page 65: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

47

diketahui kemana arah mutasi jabatan baik dari horizontal maupun vertikal arah

pembinaan kariernya jelas dan terjamin.

2.1.9 Analisis Jabatan dan Analisis Beban kerja

Menurut J.simanjuntak (2005:39) Analisis jabatan dan analisis beban kerja

belum dapat dilakukan secara menyeluruh sebagai instrumen utama dalam

penempatan seorang pegawai pada unit organisasi sesuai dengan kebutuhan dan

pada jabatan struktural tertentu berdasarkan keahlian. Tidak adanya analisis beban

kerja mengakibatkan sulitnya membuat ukuran yang pasti kebutuhan suatu unit

organisasi akan pegawai. Akibatnya meskipun selama ini provinsi sudah

kelebihan pegawai akan tetapi para unit organisasi selalu merasakan kekurangan

pegawai sehingga cenderung menyelesaikan permasalahan rendahnya

produktivitas dengan penambahan jumlah pegawai.

Jabatan (occupation) diartikan sebagai kelompok pekerjaan yang berada

atau tersebar di beberapa unit organisasi, terdiri dari beberapa tugas yang sama

atau yang hampir sama sehingga dalam pelaksanaannya memerlukan syarat

jabatan yang sama pula.

Menurut Sedarmayanti (2010:145) Analisis pekerjaan adalah cara

sistematis, mengumpulkan dan menganaisis informasi tentang isi pekerjaan dan

kebutuhan tenaga manusia, serta konteks di mana pekerjaan dilaksankan. Analisis

pekerjaan biasanya melibatkan pengumpulan informasi karakteristik pekerjaan

yang membedakan dengan pekerjaan lain. Informasi yang dapat menolong dalam

membedakan antara lain :

1. Aktivitas dan tingkah laku pekerjaan

Page 66: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

48

2. Interaksi dengan lainnya

3. Standar kinerja

4. Pengaruh terhadap keuangan dan penganggaran

5. Mesin dan peralatan yang digunakan

6. Kondisi pekerjaan;

Analisis jabatan dapat dilakukan untuk berbagai tujuan. Berdasarkan

susunan atau penataan struktur organisasi dan jabatan, serta uraian jabatan dan

syarat jabatan, dapat dilakukan antara lain:

a. Identifikasi kebutuhan pekerja dan dengan demikian menyusun

perencanaan tenaga kerja.

b. Merumuskan tata prosedur dan pedoman kerja

c. Mengisi jabatan melalui rekrutmen dari internal atau eksternal organisasi.

d. Melakukan evaluasi kinerja dengan menggunakan sasaran dan uraian

jabatan sebagai tolak ukur

e. Melakukan promosi dan rotasi sebagai tindak lanjut evaluasi kinerja

f. Melakukan bimbingan dan pelatihan sebagai tindak lanjut hasil evaluasi

kinerja.

Dengan demikian, analisis jabatan dapat juga dilakukan untuk tujuan

perencanaan tenagakerja, pembinanaan dan perencanaan karier, menyusun tolak

ukur kinerja, identifikasi kebutuhan dan perencanaan pelatihan. (J.simanjuntak,

2005:56)

2.1.9.1 Kebiajaksanaan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara Nomor 1989 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Analisis

Jabatan

Analisis Jabatan adalah suatu teknik untuk mendapatkan informasi tentang

jabatan melalui proses penelitian dan pengkajian yang dilakukan secara analitik

terhadap jabatan yang diperlukan dalam suatu unit organisasi.

Page 67: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

49

Analisis Jabatan sebagai salah satu program pemacu PAN, perlu

dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan Pendayagunaan Aparatur,

khusus dalam pembinaan penyemurnaan dan penertiban di bidang kelembagaan,

ketatalaksanaan, kepegawaian dan pengawasan dalam rangka tercapainya suatu

kondisi Aparatur yang efisien, efektif, teratur, selaras, dan mantap dalam rangka

pelaksanaan program Pemerintah Daerah secara menyeluruh. Selanjutnya manfaat

yang diperoleh dari informasi Jabatan adalah sebagai berikut :

1. Di Bidang Kelembagaan : adanya rumusan dan rincian tugas yang

jelas dan terinci serta dengan memperhatikan hasil kerja dapat

dihitung beban kerja. Dengan demikian pada gilirannya

memudahkan penentuan susunan jabatan/ struktur.

2. Di Bidang Ketatalaksanaan : dapat diketahui cara untuk

melaksanaan tugas sebagaimana bahan penyusunan Prosedur

Kerja.

3. Di Bidang pengawasan : dapat memecahkan masalah dan

pencegahan terhadap kemungkinana adanya penyalahgunaan

wewenang di dalam penyelenggaraan tuagas pemerintahan melalui

penegasan P3 Waskat.(BKD Kota Serang).

2.1.9.2 Motivasi Kerja

Untuk menginspirasi orang untuk bekerja, sebagai individu maupun

kelompok dengan cara yang dapat menghasilkan hasil terbaik, kita perlu

membuka kekuatan motivasional pribadi mereka sendiri. Seni untuk memotivasi

orang dimulai dengan mempelajari bagaimana memengaruhi perilaku individu.

Page 68: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

50

Apabial telah memahami, kita mungkin akan mendapatkan manfaat yang

diinginkan baik organisasi maupun pekerjanya.

1. Pengertian Motivasi

Terdapat banyak pengertian tentang motivasi. Diantaranya adalah Robert

heller dalam wibowo (2011:381) yang menyatakan bahwa:

Motivasi adalah keinginan untuk bertindak. Ada pendapat bahwa motivasi

harus diinjeksi dari luar, tetapi sekarang semakin dipahami bahwa setiap

orang termotivasi oleh beberapa kekuatan yang berbeda. Dipekerjaan kita

perlu memengaruhi bawahan untuk menyelaraskan motivasinya dengan

kebutuhan organisasi.

Motivasi merupakan proses psikologi yang membangkitkan dan

mengarahkan perilaku pada pencapaian tujuan atau goal-directed behavior

(Robert Kretner dan Angelo Kinicki dalam wibowo (2011:381) Manajer perlu

memahami proses psikologi ini apabila mereka ingin berhasil membina pekerja

menuju pada penyelesaian sasaran organisasi.

Sedangkan Stephen P.Robbins dalam wibowo (2011:381) menyatakan

Motivasi sebagai proses yang menyebabkan intensitas (intensity), arah

(direction), dan usaha terus-menerus (persistence) individu menuju

pencapaian tujuan. Intensitas menunjukan seberapa keras seseorang

berusaha. Tetapi intensitas tinggi tidak mungkin mengarah pada hasil

kinerja yang baik, kecuali usaha dialakukan dalam arah yang

menguntungkan organisasi. Karenanya harus dipertimbangkan kualitas

usaha maupun intensitasnya. Motivasi mempunyai dimensi usaha terus

menerus. Motivasi merupakan ukuran berapa lama seseorang dapat

menjaga usaha mereka. Individu yang termotivasi akan menjalankan tugas

cukup lama untuk mencapai tujuan mereka.

Sementara itu, Jerald Greenberg dan Robert A. Baron dalam Wibowo (2010:382)

berpendapat bahwa:

Motivasi merupakan serakaian proses yang membangkitkan, mengarahkan,

dan menjaga perilaku manusia menuju pada pencapaian tujuan. Membangkitkan berkaitan dengan dorongan atau energi di belakang

Page 69: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

51

tindakan. Motivasi juga berkepentingan dengan pilihan yang dilakukan

orang dan arah perilaku mereka. Sedangkan perilaku menjaga atau

memelihara berapa lama orang akan terus berusaha untuk mencapai tujuan.

Kesimpulannya, motivasi merupakan dorongan terhadap serangkaian

proses perilaku manusia pada pencapaian tujuan. Sedangkan elemen yang

terkandung dalam motivasi meliputi unsur membangkitkan, mengarahkan,

menjaga menunjukkan intensitas, bersifat terus menerus dan adanya

tujuan.

2.1.9.3 Evaluasi Kinerja

Evaluasi kinerja dilakukan untuk memberikan penilaian terhadap hasil

kerja atau prestasi kerja yang diperoleh organisasi, tim atau individu. Evaluasi

kinerja akan memberikan umpan balik terhadap tujuan dan sasaran kinerja,

perencanaan dan proses pelaksanaan kinerja. Evaluasi kinerja dapat pula

dilakukan terhadap proses penilaian, review, dan pengukuran kinerja.

Evaluasi kinerja merupakan pendapat yang bersifat evaluatif atas sifat ,

perilaku seseorang, atau prestasi sebagai dasar untuk keputusan dan rencana

pengembangan personel (Kreitner dan Kinicki, 2001 :300) sementara itu,

(Newstrom dan Davis, 1997:173) memandang sebagai suatu proses mengevaluasi

kinerja pekerja, membagi informasi dengan mereka, dan mencari cara

memperbaiki kinerjanya

Evaluasi mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan dan pengembangan.

Evaluasi menunjukan keterampialn dan kompetensi pekerja yang ada sekarang ini

kurang cukup sehingga dikembangkan program. Efektivitas pelatihan dan

pengembangan dengan mengukur seberapa baik pekerja yang berpartisipasi

mengerjakan evaluasi kinerja.

Page 70: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

52

Evaluasi juga memenuhi kebutuahan umpan balik bagi pekerja tentang

bagaimana pandangan organisasi terhadap kinerjanya. Selanjutnya, evaluasi

kinerja dipergunakan sebagai dasar untuk mengealokasi reward. Keputusan

tentang siapa yang mendapatkan kenaikan upah dan reward lain sering

dipertimbangkan melalui evaluasi kinerja.

Pendekatan Evaluasi Kinerja menurut Kretner dan Knicki melihat saran

evaluasi dari segi pendekatannya, yang disebutkan sebagai pendekatan terhadap

sifat, perilaku, hasil, dan kontingensi. Sementara itu, Robbins melihat evaluasi

kinerja dalam ukuran hasil pekerjaan indivisu, perialaku, dan sikap. Pendapat di

antara keduanya bersifat saling melengkapi. (Wibowo.2011: 262)

Adapun pemanfaatan evaluasi kinerja yaitu : peningkatan kinerja,

pengembangan SDM, pemberian Kompensasi, Program Peningkatan

produktivitas, program Kepegawaian, dan menghindari keperluan perlakukan

diskriminasi.

2.2 Penelitian Terdahulu

Temuan-temuan melalui hasil berbagai penelitian sebelumnya merupakan

hal yang sangat perlu dan dapat dijadikan sebagai data pendukung dalam sebuah

penelitian. Salah satu data pendukung yang menurut peneliti perlu dijadikan

bagian tersendiri adalah penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan

yang sedang dibahas dalam penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah

terkait dengan Manajemen Rotasi Mutasi Pegawai Negeri Sipil. Sebagai bahan

Page 71: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

53

pertimbangan dalam penelitian ini, akan dicantumkan beberapa hasil penelitian

terdahulu berupa skripsi, tesis dan jurnal yang pernah peneliti baca sebelumnya :

Pertama penelitian yang dilakukan oleh Budi Santoso, Agung Riyardi

(2012), dengan judul ROTASI, MUTASI DAN PROMOSI KARYAWAN DI

KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KLATEN. Hasil atau temuan

pada penelitian tersebut yaitu secara umum bahwa rotasi yang dilakukan di

Kantor Pelayanan Pajak Pratam Klaten sudah sesuai dengan prinsip prinsip teori

tentang rotasi yaitu pemindahan tadi terjadi dalam satu tingkatan yang sama.

Sedangkan keterampilan yang harus dimiliki untuk dapat bekerja di tempat yang

baru sebagian besar serupa meskipun ada satu seksi yang berbeda dengan seksi

yang lain.

Kedua penelitian yang dilakukan oleh Hesti Nurani , Zulkarnaen , Endang

Indri Listyani tentang EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN MUTASI

PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN

KABUPATEN SINTANG, Hasil atau temuan pada penelitian tersebut yaitu

secara umum bahwa jumlah guru di Ibukota Kabupaten Sintang khususnya di

Kecamatan Sintang sebanyak 525 orang, dan kecamatan disekitarnya diantaranya

Kecamatan Sungai Tebelian sebanyak 228 orang, serta Kecamatan Sepauk

sebanyak 310 orang. Kondisi jumlah guru tersebut dinilai jauh melebihi cukup

manakala dibandingkan dengan keberadaan guru di beberapa kecamatan terjauh di

Kabupaten Sintang, seperti di Kecamatan Ambalau sebanyak 138 orang dan

Kecamatan Ketungau Hulu sebanyak 164 orang.

Page 72: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

54

Hal ini terjadi karena umumnya guru tidak ingin ditempatkan atau berlama-

lama bertugas di kecamatan terjauh tersebut. Realitas demikian tentunya menjadi

pekerjaan berat Pemerintah Kabupaten Sintang khususnya Badan Kepegawaian

Daerah (BKD) Kabupaten Sintang dalam mengurus guru khususnya guru yang

telah diangkat sebagai PNS. Menyikapi persoalan tentang banyaknya permintaan

mutasi oleh guru yang bertugas di wilayah kecamatan terjauh Kabupaten Sintang.

Diperoleh pernyataan informan bahwa, agar guru tidak mengalami

kejenuhan bekerja di tempat tugasnya, perlu dilakukan rotasi secara

berkala/periodik. Hal inilah hematnya kemudian kiranya perlu disikapi

Pemerintah Kabupaten Sintang melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Sintang,

BKD Kabupaten Sintang tentang pentingnya peranan rotasi dalam rangka

mengurangi permintaan mutasi dalam sistem penyelenggaraan kepegawaian.

Besarnya keinginan guru mengajukan pindah merupakan indikasi lemahnya

sistem rotasi kepegawaian. Paling tidak ada 3 (tiga) manfaat/kepentingan yang

dapat ditarik jika rotasi dilakukan, yaitu:

(a) Kepentingan Dinas Pendidikan Kabupaten Sintang;

(b) Kepentingan guru bersangkutan; dan

(c) Kepentingan masyarakat.

Menanggapi banyaknya permintaan guru PNS yang mengajukan mutasi atau

pindah tugas, dari kecamatan terjauh ke Kecamatan Sintang selaku Ibukota

Kabupaten Sintang, atau ke kecamatan disekitarnya, saya berharap itu sebuah

pertanda ada dinamisasi profesi guru, sehingga jangan diartikan Pemerintah

Kabupaten Sintang serta merta telah gagal mengurus guru. Sebab boleh jadi,

karena pengaruh geografis, kondisi lokasi dan jarak tempuh maka terdapat fungsi

rantai pemerintahlah yang putus. Fungsi pembinaan, supervisi, evaluasi dan

Page 73: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

55

monitoring yang diemban, tidak dijalankan semestinya. Bisa jadi pengelolaan

guru tidak sesuai dengan bentuk yang seharusnya diinginkan. Bisa jadi kurang

jalannya fungsi tersebut, karena kurangnya dukungan dana, pembinaan, evaluasi

dan monitoring, sehingga kedepannya perlu dievaluasi secara intensif lagi.

Mengingat besarnya pengorbanan guru yang bertugas di kecamatan terjauh di

Kabupaten Sintang semakin menginspirasikan guru tersebut sulit melakukan

pengabdian sesungguhnya, sehingga perlu dilakukan mutasi berdasarkan

kebijakan pemerintah setempat bukan didasarkan atas keinginan guru yang

bersangkutan. Minimnya fasilitas, telah lama mengabdi ditempat tugas dan

jauhnya jarak tempuh lokasi bertugas dengan keluarga, semakin menambah

kuatnya dorongan untuk mengajukan kepindahan, atau bisa dimutasikan di lokasi

kerja yang layak baginya sebagai wujud perhatian pemerintah setempat dan

penyegaran kerja. Kondisi demikian adalah dampak termanfaatkannya sistem

kepagawaian yang namanya mutasi tersebut, sehingga semakin menguatkan

keinginan untuk melakukan pengkajian tentang persoalan ini, dimana analisisnya

dimulai dari proses mutasi guru PNS dan evaluasi dampak terhadap mutasi

tersebut.

Setelah melihat dan memahami isi dari penelitian terdahulu yang pertama

penulis akan menyimpulkan perbedaan antara penelitian terdahulu dengan

penelitian penulis yaitu penelitian yang dilakukan oleh Budi Santoso di kantor

pelayanan pajak pratama Klaten selain meneliti tentang rotasi mutasi peneliti

terdahulu melakukan penelitian mengenai promosi pegawai dan remunerisasi dan

menyatakan bahwa di kantor tersbut belum banyak yang mengalami rotasi

Page 74: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

56

pegawai, penelitian terdahulu memfokuskan penelitian pada Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Kinerja pegawai

Penelitian terdahulu yang kedua yang dilakukan oleh Hesti Nurani ,

Zulkarnaen , Endang Indri membahas tentang bagaimana dampak dari kebijakan

mutasi yang dilakukan oleh Dinas Pedidikan Kabupaten Sintang melalui BKD

Kabupaten Sintang yang lebih memfokuskan pembahasannya mengenai mutasi

jabatan Fungsional (guru) yang berlomba-lomba ingin mengajukan permutasian

kepada BKD Kabupaten Sintang dengan alasan-alasan yang relevan sehingga

dibutuhkan kebijakan yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh permintaan

guru yang ingin mutasi dalam penyelenggaraan kepegawaian.

Sedangkan penelitian peneliti disini membahas mengenai bagaimana

manajemen mutasi di Kota Serang (Studi Kasus pada Dinas Pendidikan Kota

Serang) yang memfokuskan pada jabatan struktural yang mana terdapat beberapa

pegawai yang pernah melakukan Mutasi maupun rotasi. Rotasi Mutasi PNS yang

berada di Kantor Dinas Pendidikan Kota Serang dengan berdasarkan hasil

pertimbangan Baperjakat Kota Serang yang memfokuskan penelitian lebih ke

fungsi-fungsi manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,

pengawasan, dan penilaian. Sedangkan persamaan penelitian ini menggunakan

metode pendekatan kualitatif dengan menggunakan beberapa teori tentang

manajemen sumber daya manusia yang bertujuan untuk mengetahui tentang hasil

Kinerja Pegawai Negeri Sipil.

Ketiga Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi (PAN-RB) Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Page 75: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

57

Reformasi Birokrasi, disingkat Kemeneg PAN, adalah kementerian dalam

Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan aparatur negara dan reformasi

birokrasi. Kemeneg PAN bertugas membantu Presiden dalam merumuskan

kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, pengelolaan barang milik/kekayaan

Negara, pengawasan, penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan

pertimbangan terkait PAN dan Reformasi Birokrasi.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan,

Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian

Negara Republik Indonesia kedudukan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

adalah pembantu Presiden yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada

Presiden.

Tugas Pokok

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara , bertugas membantu Presiden

dalam merumuskan kebijakan

Fungsi

Dalam melaksanakan tugas, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

menyelenggarakan fungsi:

1. Perumusan kebijakan nasional di bidang pendayagunaan aparatur negara

yang meliputi kelembagaan pusat dan daerah, sumber daya manusia

aparatur, tata laksana, pelayanan publik, pengawasan, dan akuntabilitas

aparatur;

2. Koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pendayagunaan aparatur

negara yang meliputi kelembagaan pusat dan daerah, sumber daya

manusia aparatur, tata laksana, pelayanan publik, pengawasan, dan

akuntabilitas aparatur;

3. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung

jawabnya;

4. Pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;

5. Penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di

bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.

Visi

"Terwujudnya Aparatur Negara yang Profesional, Handal dan Bermoral Menuju Kepemerintahan yang Baik"

Misi

Page 76: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

58

1. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi koordinasi program pendayagunaan

aparatur negara;

2. Meningkatkan kualitas pelayanan publik;

3. Meningkatkan akuntabilitas kinerja aparatur;

4. Meningkatkan koordinasi pengawasan;

5. Menata kelembagaan yang efektif dan efisien;

6. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi ketatalaksanaan;

7. Meningkatkan profesionalitas SDM aparatur;

8. Meningkatkan kinerja aparatur Kementerian PAN.

Mutasi Kepegawaian adalah segala perubahan mengenai seseorang Pegawai

Negeri Sipil, seperti pengangkatan, pemindahan, pemberhentian, pemensiunan,

perubahan susunan keluarga, dan lain-lain.

Jenis Mutasi :

1. Mutasi Cuti Luar Tanggungan Negara

2. Mutasi CPNS

3. Mutasi Diklat

4. Mutasi Hukuman

5. Mutasi Jabatan

6. Mutasi Keluarga

7. Mutasi Karpeg

8. Mutasi Pendidikan

9. Mutasi Penghargaan

10. Mutasi Pindah Wilayah Kerja

11. Mutasi Pemberhentian

12. Mutasi Pindah Instansi

13. Mutasi Peninjauan Masa Kerja

14. Mutasi Berita Acara Pengambilan Sumpah/ Janji PNS

15. Mutasi Kenaikan Pangkat

16. Mutasi Pensiun

17. Mutasi Pegawai Baru

2.3 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir dalam penelitian ini menggambarkan peneliti mengenai

fokus penelitian tentang “Manajemen Rotasi Mutasi Pegawai Negeri Sipil di

Dinas Pendidikan Kota Serang”

Manajemen merupakan suatu proses menggunakan sumber daya organisasi

untuk mencapai tujuan organisasi melalui fungsi Planning, organizing, staffing,

motivating dan controlling. Menurut George R. Terry dan Leslie W.Rue

Page 77: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

59

Manajemen juga dikatakan sebagai suatu ilmu pengetahuan maupun seni karena

seni adalah pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan. Dan

mempunyai tujuan tertentu dan tidak dapat di raba. Ia beruasaha untuk mencapai

hasil-hasil tertentu, yang biasanya diungkapkan dengan istilah-istilah

“objectivies” atau hal-hal nyata, sedangkan Manajemen kinerja adalah

manajemen tentang menciptakan hubungan komunikasi yang efektif. Manajemen

kinerja memfokuskan pada apa yang diperlukan oleh organisasi, manajer, dan

pekerja untuk berhasil.

Dengan demikian, dalam pengembangan karier setiap pegawai

mendambakan kemajuan dalam meniti kariernya, artinya setiap pegawai harus

mempunyai gambaran yang jelas tentang anak tangga tertinggi apa yang bisa di

capainya selama dia menampilkan kinerja yang memuaskan. Pada umumnya

tahap-tahap yang harus dilalui adalah kenaikan pangkat, kenaikan jabatan, alih

tugas, alih wilayah kerja, dan penugasan khusus.

Page 78: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

60

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir Penelitian

Mutasi adalah suatu proses pembinaan bagi seluruh Pegawai Negeri Sipil untuk

mengembangkan kompetensi yang dimilki

Identifikasi masalah :

a. Dalam penempatan Pegawai banyak yang kurang sesuai dengan kompetensi

jabatan dan latar belakang pendidikan yang diampu, sehingga sistem pengedaran

pegawai kurang terarah

b. Kurangnya pengorganisasian dalam sistem manajemen mutasi di lingkungan Dinas

Pendiidkan dan kebudayaan Kota Serang

c. Kurangnya pengawasan terhadap tim Baperjakat yang mempunyai kewenangan

dalam menentukan posisi jabatan pegawai yang diusulkan dari masing-masing

SKPD

(Penulis,2015)

(peneliti,2014)

Teori Dr.Sondang P. Siagian (2005)

1. Perencanaan

2. Pengorganisasian

3. Penggerakan

4. Pengawasan

5. penilaian

Dapat mengetahui Manajemen Mutasi Pegawai Negeri Sipil Kota Serang

(Studi Kasus pada Dinas Pendidikan Kota Serang) dilaksanakan optimal

Page 79: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

61

2.4 Asumsi Dasar

Berdasarkan pada kerangka pemikiran yang telah dipaparkan diatas. Peneliti

telah melakukan observasi awal terhadap objek penelitian. Maka peneliti

berasumsi bahwa manajemen mutasi PNS di Kota Serang (Studi Kasus pada

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang) belum bisa berjalan dengan baik

melihat dari perencanaan, pengorganisasian, penempatan, kompetensi yang di

ampu masing-masing pegawai, dan pengawasan yang selama ini belum sesuai

dengan apa yang dilakukan oleh dinas Pendidikan dan Kebudayaan terhadap

pegawai yang akan di rotasi/mutasi/promosi karena pada dasarnya pegawai yang

di rotasi/mutasi /promosi karena keinginan sendiri dengan alasan yang berbeda-

beda bukan hanya berdasarkan penilaian Kepala Dinas saja. Karena pada

hakikatnya pegawai yang mempunyai kedekatan dengan orang-orang yang

berpengaruh terhadap perencanaan rotasi mutasi pegawai akan cenderung

diperhatikan dan dipertimbangkan keinginan tempat kerja yang baru sesuai

keinginan pegawai tersebut. Namun seharusnya menurut Sedarmayanti (2010)

Penempatan Pegawai Negeri dalam jabatan dilaksanakan berdasarkan prinsip

profesionalisme sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja, dan jenjang pangkat

yang di tetapkan untuk jabatan itu serta syarat obyektif lainnya tanpa

membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras atau golongan.

Page 80: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

555562

62

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian

Menurut Ndraha (1997:24) Metodologi penelitian adalah metodologi yang

digunakan untuk program dan kegiatan penelitian. Seperti telah dikemukakan

diatas, mengingat terdapat aneka ragam sasaran kajian dan masalah penelitian,

sedangkan metode adalah sebagai jalan, alat, cara, dan pendekatannyapun

bermacam-macam. Hal itu dipelajari melalui bahan ajaran yang sedikit-banyak

bersifat teknis operasional yang disebut Metode penelitian.Satori dan komariah

(2010:2) Penelitian merupakan suatu usaha menemukan pengetahuan ilmiah.

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang kita ketahui yang jumlahnya sangat

banyak dan beragam sedangkan pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang

mengikuti aturan-aturan ilmiah.

Sugiyono (2010:1) penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah atau

natural setting. dan pada dasarnya penelitian kualitatif merupakan cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian

mengenai Manajemen Rotasi Mutasi Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan peneliti menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan

kualitatif deskriptif. Pendekataan deskriptif ini menggambarkan obyek penelitian

ke dalam tulisan secara jelas.

Page 81: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

63

Irawan (2005:4.25) desain penelitian adalah rancangan penelitian yang

akan dilakukan oleh seorang peneliti. Desain penelitian mempunyai tiga

komponen besar yaitu permasalahan penelitian, kerangka teoritik,dan metodologi.

Ketiganya tidak dapat dipisahkan dan harus perlakukan secara integral, bukan

skedar urutan kegiatan. Jika satu saja diantara ketiga komponen itu lemah maka

seluruh desain ini akan menjadi lemah pula.

3.2 Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah pada Manajemen Mutasi Pegawai Negeri Sipil

Kota Serang (Studi Kasus pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota

Serang.Namun yang mempengaruhi Rotasi Mutasi Pegawai Negeri Sipil yaitu :

perencanaan pegawai, penempatan dan pengawasan pegawai rotasi mutasi

Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang.

3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian terletak di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota

Serang JL ki Ajurum No. 30 Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang 42121. Alasan

peneliti memilih Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang karena SKPD

yang selalu paling banyak pegawainya yang mengusulkan untuk

mutasirotasi/promosi, selain lokasi yang sangat strategis, yang menarik peneliti

untuk melakukan penelitian di lokasi tersebut tentu dengan pertimbangan

masalah-masalah yang terdapat didalamnya. Peneliti tertarik dengan pmanajemen

Mutasi/rotasi/promosi di Kota Serang. Sebagai observasi awal peneliti

Page 82: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

64

mendapatkan informasi dari Kasubbag Umum dan Kepegawaian Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang bahwa dalam prakteknya rotasi mutasi

Pegawai Negeri Sipil tersebut terdapat unsur politik di dalamnya.

3.4 Fenomena yang diamati

3.4.1 Definisi Konsep

Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan penelitian berkaitan dengan

Manajemen Rotasi Mutasi pegawai Negeri Sipil di Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang. Dengan tujuan agar manajemen rotasi mutasi di Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang ada kemajuan dalam meniti kariernya

dan bisa mempunyai gambaran yang jelas terhadap kinerja yang akan dicapainya

sehingga mengasilkan kinerja yang memuaskan dengan menggunakan Teori

Prof.Dr.Sondang P.Siagian (2005) tentang Fungsi-fungsi Manajemen, tahapannya

yaitu :

1. Perencanaan

Perencanaan merupakan langkah konkret yang pertama-tama diambil dalam

usaha pencapaian tujuan. Artinya, perencanaan merupakan usaha konkretisasi

langkah-langkah yang harus ditempuh yang dasar-dasarnya telah diletakkan

dalam strategi organisasi..

Telah umum diketahui bahwa setiap orang yang menduduki jabatan

manajerial mau tidak mau harus terlibat dalam pengambilan keputusan.

Hanya bentuk dan sifatnya yang berbeda tergantung pada tingkat jabatan

manajerial yang bersangkutan. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa

Page 83: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

65

terdapat tiga jenis keputusan yang diambil dalam satu organisasi, yaitu

keputusan strategik, keputusan teknis, dan keputusan operasional.

2. Pengorganisasian

Pengorganisasian ialah keseluruhan proses pengelompokan orang-orang alat-

alat, tugas-tugas, serta wewenang dan tanggung jawab sedemikian rupa

sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu

kesatuan yang utuh dan bulat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah

ditentukan sebelumnya.

3. Penggerakan

Penggerakan didefinisikan sebagai keseluruhan usaha, cara, teknik, dan

metode untuk mendorong para anggota organisasi agar mau dan ikhlas bekerja

dengan sebaik mungkin demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien,

efektif, dan ekonomis.

4. Pengawasan

Pengawasan merupakan proses pengamatan dari seluruh kegiatan organisasi

guna lebih menjamin bahwa semua pekerjaan yang sedang dilakukan sesuai

dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Sebagai fungsi organik

pengawasan merupakan salah satu tugas yang mutlak diselenggarakan oleh

semua yang menduduki jabatan manajerial, mulai dari manajer puncak hingga

para manajer rendah yang secara langsung mengendalikan kegiatan-kegiatan

teknis yang diselenggarakan oleh semua petugas perasional.

Page 84: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

66

5. Penilaian

Definisi penilaian ini menggunakan pengukuran dan pembandingan hasil-

hasil yang nyatanya dicapai dengan hasil-hasil yang seharusnya dicapai.

Penyelenggara fungsi penilaian didasarkan pada paling sedikit empat

konsepsi yang sangat fundamental.

1. Usaha pencapaian tujuan suatu organisasi merupakan proses

2. Karena usaha pencapaian tujuan akhir merupakan suatu proses

3. Orientasi waktu dari kegiatan-kegiatan penilaian adalah masa depan

4. organisasi, berbeda dengan pengawasan yang ditunjuk pada kegiatan

kegiatan yang sedang berlangsung

5. Perbedaan antara fungsi pengawasan fungsi penilaian dapat pula dilakukan

dengan melihat perbedaan sasaran antara pengawasan dan penilaian.

3.4.2 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjabaran dari konsep atau variabel

penelitian dalam rincian yang terukur atau disebut juga indikator penelitian.

Biasanya menggunakan table matriks, indikator dan nomor pernyataan sebagai

lampirannya. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Page 85: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

67

Tabel 3.1

Definisi Operasional

Dimensi Indikator Pertanyaan

Fungsi-

fungsi

Manajemen

Manajemen

Mutasi

Pegawai

Negeri Sipil

Kota Serang

Planning

(perencanaan)

Organizing

(pengorganisasian)

Apa tujuan Rotasi mutasi di dinas pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang?

Cara-cara apa saja yang dilakukan untuk melakukan

rotasi mutasi?

Apakah ada perencanaan lain diluar tujuan melakukan

rotasi mutasi pegawai Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang?

Apa dampak dari Rotasi Mutasi bagi pegawai di Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kota serang.?

Kesenjangan apa yang terjadi dan menjadikan

hambatan dalam ketidaktercapainya perencanaan

awal?

Faktor-faktor apa yang mempengaruhi permasalahan

perencanaan?

Bagaimana cara memberdayakan SDM PNS yang

terkena Rotasi mutasi pegawai?

Bagaimana proses yang ditempuh untuk menggerakan

seluruh sumber daya agar sesuai dengan tujuan yang

hendak dicapai?

Bagaimana koordinasi yang terjalin antara BKD

dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota

Serang?

Bagaimana mekanisme/prosedur dalam proses mutasi

pegawai?

Page 86: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

68

Sumber: peneliti 2014

Actuating

(penggerakan)

Controlling

(pengawasan)

Apakah dalam penempatan pekerjaan pegawai sudah

sesuai dengan kompetensi yang dimiliki ?

Adakah kebijakan dalam manajemen rotasi mutasi

pegawai yang tidak sesuai dengan peraturan yang

berlaku?

Apakah yang menjadi kendala dalam pelaksanaan

rotasi mutasi ?

Apakah ada jangka waku tertentu untuk melaksanakan

rotasi dan mutasi ?

Bagaimana pengawasan dilakukan agar sasaran dan

tujuan dapat tercapai?

Apakah target dan sasaran yang dicapai telah sesuai

dengan peraturan yang berlaku?

Apakah manajemen dalam rotasi mutasi pegawai telah

dilaksanakan secara efektif dan apa yang menjadi

kelemahan/ permasalahan yang terjadi sehingga

menjadikan hambatan dalam pelaksanaan rotasi

mutasi pegawai?

Apa yang menjadi pertimbangan untuk melakukan

rotasi mutasi pegawai?

Adakah pengawasaan intensf yang dilakukan terhadap

SKPD yang terkena rotasi mutasi pegawai khususnya

di dinas pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang?

Page 87: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

69

3.5 Instrumen penelitian

Irawan (2005:4.23) instrumen adalah alat untuk mengumpulkan data.

Instrumen mudah dibayangkan bila apa yang diukur bersifat jelas (tangible).

Instrumen sulit dibayangkan bila apa yang diukur bersifat tidak jelas (intangible)

seperti motivasi atau sikap.Instrumen yang baik harus absah (valid) dan dapat

dipercaya (reliabel). Instrumen valid adalah instrumen yang dengan tepat

mengukur apa yang harus diukur. Instrumen reliable bila hasil pengukuran itu

bersifat konsisten.

Satori (2010:61) konsep instrumen penelitian dipahami sebagai alat yang

dapat mengungkap fakta-fakta lapangan dan tidak ada alat yang paling elastis dan

tepat untuk mengungkap data kualitatif kecuali peneliti itu sendiri. Linoln dan

Guba, 1985:43 menjelaskan bahwa manusia sebagai instrumen pengumpulan data

memberikan keuntungan, dimana ia dapat bersikap fleksibel dan adaptif, serta

dapat menggunakan keseluruhan alat indera yang dimilikinya untuk memahami

sesuatu. Kekuatan peneliti sebagai instrumen penelitian meliputi empat hal yaitu :

pertama, kekuatan akan pemahaman metodologi kualitatif dan wawasan bidang

profesinya. Kedua, kekuatan dari sisi personality. Ketiga, kekuatan dari sisi

kemampuan hubungan sosial (human relation). Keempat, kekuatan dari sisi

keterampilan berkomunikasi.

Page 88: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

70

3.6 Informan Penelitian

Penelitian mengenai Manajemen Rotasi Mutasi Pegawai Negeri Sipil di

kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang. penentuan informannya

menggunakan teknik purposif yaitu dapat menentukan siapa saja yang menjadi

informan dalam penelitian ini yaitu Hj.Faozah SE sebagai kasubag umum dan

kepegawaian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang, Wasis

Dewanto,MPd sebagai Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang,

Farach Richi, S.STP, M.Si sebagai Sekretaris BKD Kota Serang, Husain,

S.Pd,M.Si sebagai Kasubid Bangrir dan pembinaan pegawai BKD Kota Serang,

dan di tambah dengan Pegawai yang pernah melakukan proses rotasi Mutasi yaitu

Drs. H. Lili Mutawali, M.Pd, Drs. Nursalim, M.Si, Sarnata, S.Pd, dan Iip

Muhamad Arif, S.Pd.

Page 89: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

71

Tabel 3.2

Informan Penelitian

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang merupakan

kombinasi dari beberapa teknik, dalam penelitian kualitatif ini terdapat beberapa

teknik dalam pengumpulan data, yakni :

No Informan Kode

Informan

Keterangan

Informan

1 Kasubag Umum dan kepegawaian

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kota Serang

11 Key informan

2 Sekretaris Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang

12 Key informan

3 Sekretaris BKD Kota Serang 13 Key Informan

4 Kasubid Bangrir pegawai BKD Kota

Serang

14 Key informan

5 Drs.H.lili Mutawali,MPd 15 Key informan

6 Drs. Nursalim,M.Si 16 Key informan

7 Sarnata,S.Pd, M.Si 17 Key informan

7 Iip Muhamad Arif, S.Pd 18 Secondary informan

Page 90: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

72

1. Sumber data primer

Menurut Irawan (2005:5.5) data primer adalah data yang diambil

langsung, tanpa perantara dari sumbernya. Sumber ini dapat berupa

benda-benda, situs, atau manusia.

Menurut Sugiyono (2010:62) Sumber data primer adalah sumber data

yang langsung memberikan data kepada pengumpul data tetapi masih

bersifat mentah karena belum di olah, Maka teknik pengumpulan data

primer dapat dilakukan dengan cara :

a. Interview (wawancara)

Wawancara adalah merupakan pertumaan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Pedoman

wawancara yang digunakan hanya garis-garis besar permasalahan

yang akan dinyatakan.

Satori (2010:135) dalam penelitian kualitatif ini peneliti

menggunakan jenis wawancara semi standar dalam istilah esterberg

disebut dengan wawancara semistruktur dan istilah patton adalah

wawancara bebas terpimpin. Pendekatan menggunakan petunjuk

umum wawancara yang merupakan kombinasi wawancara terpimpin

dan tak terpimpin yang menggunakan beberapa inti pokok

pertanyaan yang akan diajukan, yaitu interview membuat garis besar

pokok-pokok pembicaraan, namun dalam pelaksanaan interview

mengajukan pertanyaan secara bebas, pokok-pokok pertanyaan yang

Page 91: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

73

dirumuskan tidak perlu dipertanyakan secara berurutan dan

pemilihan kata-katanya juga tidak baku tetapi dimodifikasi pada saat

wawancara berdasarkan situasinya.

Tabel 3.3

Pedoman wawancara

No Informan

Pernyataan

1 Kasubag Umum dan kepegawaian,

sekretaris Dinas Pendidika dan Kebudayaan

Kota Serang, Sekretaris BKD Kota Serang

Tujuan adanya Rotasi Mutasi PNS di

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota

Serang.

Langkah-langkah serta acuan dalam

rotasi mutasi Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang

2 Kasubag Umum dan kepegawaian Dinas

Pendidikan Kota Serang, Sekretaris Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang,

pegawai dinas pendidikan dan Kebudayaan

yang pernah melakukan rotasi mutasi

Pencapaian tujuan-tujuan Rotasi Mutasi

PNS fungsional maupun Struktural di

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota

Serang.

3 Kasubag Umum dan Kepegawaian,

Sekretaris, Kasubbid bangrir BKD Kota

Serang, Pegawai Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang yang pernah

melakukan mutasi.

Sekretaris BKD Kota Serang

Usaha,cara, teknik&metode yang

dilakukan Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang serta perubahan

yang terjadi yang diharapkan setelah

adanya rotasi mutasi

Tindakan yang dilakukan BKD kota

serang untuk menyelesaikan

permasalahan-permasalahan yang terjadi

Page 92: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

74

(Sumber Peneliti 2014)

b. Observasi

Dimana peneliti bisa berperan sebagai Complete observe, complete

participant, observer as participant as observer.

Menurut Irawan (2005:4.12) metode penelitian observasi adalah

penelitian yang pengambilan datanya bertumpu pada pengamatan

langsung terhadap objek penelitian. Biasanya, penelitian dengan

metode observasi memerlukan kesabaran yang luar biasa dari

penelitinya, menyita banyak waktu dan tenaga, dan kejelian peneliti

untuk menangkap elemen-elemen paling pentingdari objek

penelitiannya.

Alwasilah.C (2003:211) dalam Satori (2010:104) menyatakan

bahwa, observasi adalah penelitian atau pengamatan sistematis dan

4

Kasubbid bangrir kepegawaian BKD Kota

Serang, Sekretaris BKD Kota serang

Pelaksanaan undang-undang

Kepegawaian tentangManajemen

Pegawai Negeri Sipil menurut UU

No.43/1999 pasal 1.

5

Kasubag Umum dan Kepegawaian Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang,

Kasubbid Bangrir Pegawai BKD Kota

Serang, Sekretaris Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang

Pengawasan pelaksanaan Rotasi Mutasi

PNS Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kota Serang.

Pertimbangan dalam melakukan rotasi

mutasi pegawai

Hasil-hasil yang telah diperoleh sesuai

dengan tujuan yang diharapkan

Page 93: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

75

terencana yang diniati untuk perolehan data yang dikontrol validitas

dan reliabilitasnya.

Dalam konteks penelitian kualitatif, observasi tidak untuk menguji

kebenaran tetapi untuk mengetahui kebenaran yang berhubungan

dengan aspek/kategori sebagai aspek studi yang dikembangkan

peneliti

2. Sumber data Sekunder

Sugyono (2010:62) sumber data sekunder adalah sumber yang tidak

langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat

orang lain atau lewat dokumen. Dokumentasi merupakan suatu tekhnik

pengumpulan data dimana peneliti memanfaatkan dokumen-dokumen

tertulis yang berkaitan dengan aspek-aspek yang diteliti.

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Menurut Bodgan&Biklen dalam Irawan (2005:5.24), analisis data adalah

proses mencari dan mengatur secara sistematis transkip interview, catatan di

lapangan, dan bahan-bahan lain yang anda dapatkan, yang kesemuanya itu anda

kumpulkan untuk meningkatkan anda untuk mempersentasikan penemuanan

kepada orang lain. Teknik analisis data bisa dilakukan dengan langkah-langkah

seperti pengumpulan data mentah. Transkip data, pembuatan koding, kategorisasi

data, penyimpulan sementara, triangulasi, penyimpulan akhir.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

data kualitatif, mengikuti konsep yang diberikan Miles and Huberman dan

Page 94: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

76

Spradely. Dan Pada umumnya analisis data merupakan upaya mencari dan menata

secara sistematik catatan hasil observasi, dan wawancara.

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu

maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan,

semakin lama peneliti di lapangan, maka jumlah data akan semakin

banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis

data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih

hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema

dan polanya.

b. Data Display (penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya, dalam hal

ini Miles and Huberman (1984) Dalam mendisplaykan data, maka akan

memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja

selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut.

c. Conclusion Drawing/ verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and

Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verivikasi. Kesimpulan awal

yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya.

Page 95: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

77

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru

yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau

gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap

sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kasual atau

interaktif, hipotesis atau teori.

Dalam penelitian ini penulis akan menganalisis menggunakan beberapa

sumber, menurut Irawan (2005:5.34) triangulasi adalah proses Check and recheck

antara satu sumber data dengan sumber data lainnya. Dalam proses ini beberapa

kemungkinan bisa terjadi :

1. Satu sumber cocok (senada, koheren) dengan sumber lain

2. Satu sumber data berada dari sumber lain, tetapi tidak harus berarti

bertentangan

3. Satu sumber 180 derajat bertolak belakang dengan sumber lain.

Dalam penelitian kualitatif, semua pendapat atau perspektif ini harus diperhatikan

dan diakomodasi.

Adapun untuk pengujian keabsahan datanya, pada penelitian ini dilakukan

dengan dua cara, yaitu triangulasi dan member check. Menurut Sugyono

(2010:127) Pengujian keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

triangulasi sumber dan triangulasi teknik.

a. Triangulasi sumber yaitu untuk menguji kredibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa

sumber, sedangkan Triangulasi Teknik untuk menguji kredibilitas data

Page 96: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

78

dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan

teknik yang berbeda.

b. Mengadakan Member Check

Membercheck adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti

kepada pemberi data. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui seberapa

jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh sumber

data. Setelah member check dilakukan, maka pemberi data dimintai

tandatangan sebagai bukti otentik bahwa peneliti telah melakukan

membercheck.

3.8 Jadwal Penelitian

1. Lokasi penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil judul penelitian mengenai

“Manajemen Mutasi Pegawai Negeri Sipil Kota Serang (studi kasus

pada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang)” penelitian ini

dilakukan di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Serang dan BKD Kota

Serang.

2. Jadual penelitian

Penelitian ini telah dilakukandari tanggal 21 Maret 2014 sampai saat ini

rincian jadual penelitian seperti di bawah :

Adapun waktu pelaksanaannya, Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret 2014

sampai saat ini.

Page 97: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

79

Tabel 3.4

Jadwal Penelitian

(sumber peneliti 2014)

No Nama Kegiatan

Tahun 2014 2015

Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Jan feb

1 Observasi awal

2 Penyusunan

awal

3 Bimbingan dan

revisi

4 Penyerahan

Proposal

5 Seminar

Proposal

6 Revisi Proposal

7 Penyusunan

Skripsi

8 Sidang Skripsi

9 Revisi Skripsi

Page 98: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

80

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Keadaan Geografis dan Deskripsi Obyek Penelitian

Kota Serang merupakan salah satu dari delapan kabupaten/Kota di

Propinsi Banten, terletak di ujung barat bagian utara Pulau Jawa dan merupakan

Ibu Kota Propinsi Banten dengan jarak 70 km dari Kota Jakarta, Ibu Kota

Negara Indonesia dengan luas wilayah 267 km2.

Secara geografis wilayah Kota Serang terletak pada koordinat 50

50’ – 60

21’ Lintang Selatan dan 1050 0’ – 106

0 22’ Bujur Timur. Jarak terpanjang menurut

garis lurus dari utara ke selatan adalah sekitas 15 km dan jarak terpanjang dari

barat ke timur adalah sekitar 20 km, sedangkan kedudukan secara administratif

berbatasan dengan:

- Sebelah Utara dibatasi oleh Laut Jawa

- Sebelah Timur dibatasi oleh Kabupaten Serang

- Sebelah Barat dibatasi oleh kabupaten Serang

- Sebelah Selatan dibatasi oleh Kabupaten Serang

Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Serang sebagai Lembaga Teknis Daerah,

Dinas Pendidikan dan kebudayaan ini sebagai tempat penelitian, kota ini lahir

pada tanggal 10 Agustus 2007 yaitu dengan disahkannya Undang-Undang Nomor

32 Tahun 2007 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Serang.

80

Page 99: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

81

Pada bab ini berisi mengenai gambaran umum objek penelitian yang berisi

profil Dinas Pendidikan Kota Serang, Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja

Dinas Pendidikan, kedudukan, tugas dan fungsi BKD Kota Serang, dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan mempunyai peran yang

sangat strategis sebagai indikator keberhasilan pembangunan sumber daya

manusia di Kota Serang. Untuk itu tuntutan akan profesionalitas, akuntabilitas dan

efektivitas kerja Pemerintah menjadi bentuk yang tidak dapat ditawar-tawar lagi

dalam mekanisme kerjanya. Sehubungan dengan hal itu kaidah normatif

pemerintahan tersebut menjadi bagian yang utuh dalam mekanisme Pemerintahan

di Kota Serang.

4.1.1 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah

Kedudukan Badan Kepegawaian Daerah adalah unsur pendukung tugas

Kepala Daerah, dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan dibawah dan

bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Tugas pokok

Badan Kepegawaian Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan

pelaksanaan kebijakan daerah dibidang mutasi kepegawaian, pengembangan karir

dan pembinaan pegawai, pendidikan dan pelatihan serta data dan informasi

kepegawaian berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Dalam

melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Badan Kepegawaian

Daerah mempunyai fungsi :

a. Penyusunan perencanaan dibidang mutasi kepegawaian, pengembangan

karir dan pembinaan pegawai, pendidikan dan pelatihan serta data dan

informasi kepegawaian;

Page 100: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

82

b. Perumusan kebijakan teknis dibidang mutasi kepegawaian, pengembangan

karir dan pembinaan pegawai, pendidikan dan pelatihan serta data dan

informasi kepegawaian;

c. Pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang mutasi

kepegawaian, pengembangan karir dan pembinaan pegawai, pendidikan dan

pelatihan serta data dan informasi kepegawaian;

d. Pembinaan, koordinasi, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan

dibidang mutasi kepegawaian, pengembangan karir dan pembinaan

pegawai, pendidikan dan pelatihan serta data dan informasi kepegawaian;

e. Pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas;

f. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas;

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

4.1.2 Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi

Badan Kepegawaian Daerah

Kepala Badan mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam

pelaksanaan penyusunan kebijakan daerah dibidang mutasi kepegawaian,

pengembangan karir dan pembinaan pegawai, pendidikan dan pelatihan serta data

dan informasi kepegawaian.

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Badan Kepegawaian Daerah.

Page 101: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

83

Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan perencanaan,

pengelolaan keuangan, urusan umum dan kepegawaian.

Sekretariat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

mempunyai fungsi :

a. Penyelenggaraan penyusunan perencanaan dan program;

b. Penyelenggaraan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi

keuangan dan administrasi kepegawaian;

c. Penyelenggaraan urusan umum dan perlengkapan, keprotokolan dan

hubungan masyarakat;

d. Penyelenggaraan penatausahaan, ketatalaksanaan, kearsipan dan

perpustakaan;

e. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi dan

pelaporan pelaksanaan kegiatan unit kerja;

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Page 102: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

84

Page 103: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

85

4.1.3 Tupoksi Bidang Pengembangan Karier Badan Kepegawaian

Daerah Kota Serang Perpindahan Pegawai Negeri Sipil di

Lingkungan Pemerintah Kota Serang

Sub Bidang Pengembangan Karier Pegawai dipimpin oleh seorang

Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Bidang Pengembangan Karier dan Pembinaan Pegawai. Sub Bidang

pengembangan karir pegawai mempunyai tugas pokok melaksanakan

kebijakan teknis bidang pengembangan karir pegawai.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sub Bidang

Pengembangan Karier Pegawai mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kegiatan bidang pengembangan karier pegawai;

b. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis bidang bidang

pengembangan karier pegawai;

c. Penyelenggaraan kegiatan bidang pengembangan karier pegawai

d. Penyusunan bahan pembinaan, koordinasi, fasilitasi bidang

pengembangan karier pegawai;

e. Evaluasi dan pelaporan bidang pengembangan karier pegawai;;

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Selain itu Perpindahan Pegawai Negeri Sipil antar Satuan Kerja Perangkat

Daerah harus memenuhi persyaratan/ kriteria sebagai berikut :

1) Telah melaksanakan tugas sekurang-kurangnya 5 Tahun pada SKPD yang

bersangkutan

Page 104: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

86

2) Pegawai Negeri Sipil tersebut mempunyai keahlian dan kompetensi yang

dibutuhkan oleh SKPD tersebut

3) SKPD yang bersangkutan benar-benar membutuhkan Pegawai Negeri Sipil

tersebut.

4) Pegawai Negeri Sipil tersebut tidak melaksanakan tugas sebagaimana

mestinya karena menderita sakit menahun berdasarkan pemeriksaan Dokter

pemerintah Daerah.

4.1.4 Gambaran Umum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang

Kota Serang sebagai daerah otonomi baru yang lahir melalui Undang-

Undang nomor 32 tahun 2007 tentang Pembentukan Kota Serang, Sebagai upaya

mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas di Kota Serang maka melalui

Peraturan Daerah No. 02 Tahun 2013 perubahan atas peraturan Daerah Kota

Serang Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas

Daerah Kota Serang. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang sebagai

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merasa perlu untuk menyusun Rencana

Strategis Pendidikan Tahun 2014-2018 yang didasarkan pada Peraturan Menteri

Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah

Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Dalam rangka pencapaian visi dan misi Kota Serang yang telah ditetapkan,

maka visi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang ditetapkan yaitu

Visi : Terwujudnya Generasi Madani yang Berkualitas, Kompetitif,

Berbudaya dan Berjiwa Wirausaha.

Page 105: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

87

Misi :

1. Mengembangkan akses dan pemerataan pelayanaan pendidikan

dengan memfokuskan pada peningkatan mutu pembelajaran sesuai

dengan kompetensi.

2. Meningkatkan pengelolaan manajemen pendidikan secara

sistematik dan berkelanjutan.

3. Meningkatkan kompetensi Tenaga Pendidik dan Kependidikan

sesuai dengan standar mutu pendidikan.

4. Meningkatkan sarana prasarana pendidikan di berbagai jenjang

pendidikan.

5. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan non

formal dan informal yang berbasis kecakapan hidup.

Yang dimaksud generasi Madani merupakan penerus yang berasal dari

masyarakat madani.Masyarakat madani merupakan masyarakat yang penuh

demokrasi dan sangat menyukai perdamaian yang menjunjung tinggi tentang

nilai-nilai kemanusiaan, memiliki masyarakat yang beradab, serta menguasai

teknologi dan ilmu pengetahuan.

4.1.5 Strategi dan Kebijakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota

Serang

Untuk merealisasikan Visi dan Misi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kota Serang madani yang berkualitas, kompetitif dan berjiwa wirausaha

merupakan program yang sangat strategis untuk merubah sikap dan prilaku

masyarakat Kota Serang pada umumnya dan khususnya masyarakat pendidikan

Page 106: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

88

yang berada di 6 wilayah kecamatan yang terdiri, 20 kelurahan, 46 desa yang

memiliki 6 Unit Pelaksana Teknis Pendidikan yaitu; UPT Pendidikan Kecamatan

Taktakan, UPT Pendidikan kecamatan Serang, UPT Pendidikan Kecamatan

Curug, UPT Pendidikan Kecamatan Cipocok Jaya dan UPT Pendidikan

Kecamatan Walantaka.

Potensi dan kekuatan yang sangat besar dan strategis tersebut dapat

dijadikan modal yang sangat besar bagi keberhasilan pembangunan di bidang

Pendidikan pada Dinas Pendidikan Kota Serang. Adapun strategi yang diterapkan

untuk mencapai tujuan yang diharapkan adalah sebagai berikut:

1. Pembinaan aparatur penyelenggara pendidikan,

2. Pengembangan dan pembangunan sumber daya manusia yang

dilakukan secara komprehensif,

3. Penataan dan penyelengaraan sistem manajemen pendidikan,

4. Melaksanakan peningkatan mutu dan kompetensi tenaga pendidik dan

kependidikan,

5. Melakukan pemetaan kebutuhan sarana dan prasarana di semua

tingkatan/jenjang pendidikan,

6. Membangun pemberdayaan masyarakat pendidikan melalui

pendidikan keagamaan di berbagai sekolah,

7. Menciptakan suasana belajar yang kondusif, terencana, terukur dan

sesuai dengan standar kelulusan Nasional,

8. Membangun jaringan kemitraan dengan semua stakeholders untuk

menciptakan masyarakat pembelajar,

Page 107: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

89

9. Menciptakan pemberdayaan masyarakat melalui program pendidikan

non formal dan informal yang berbasis life skill dan kesetaraan

gender,

10. Menciptakan model-model pembelajaran masyarakat berbasis lokal.

11. Pelestarian dan pengembangan nilai-nilai budaya daerah.

4.1.6 Program Kerja di Bagian Umum dan Kepegawaian

a. Jangka pendek

Menyelenggarakan pelayanan ketatausahaan dan administrasi

perkantoran dalam rangka mencapai standar pelayanan minimal kantor/

Dinas yang meliputi :

1. Melaksanakan pembinaan pegawai baik melalui rapat umum maupun

rapat pimpinan

2. Pengelolaan rumah tangga dan pengadaan perlengkapan Dinas

3. Pelaksanaan penyiapan usulan cuti pegawai

4. Pelaksanaan penyiapan Kartu Pegawai, TASPEN dan ASKES

Pegawai

5. Pelaksanaan penyediaan bahan dalam rangka pembinaan pegawai

6. Penyusunan dan pemeliharaan DUK dan DP3

7. Penyiapan dan pengusulan permohonan ijin dan tugas belajar

8. Mengadakan pengujian rutin satu bulan sekali

9. Mencatat tenaga edukatif dan tenaga administrasi yang akan

mengikuti penataran, kursus, diklat dan yang akan diberi

penghargaan.

Page 108: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

90

b. Jangka Menengah

1. Peningkatan disiplin pegawai melalui penyusunan perangkat

administrasi kehadiran atau absensi staff dan peimimpin

2. Optimalisasi sitem kerja untuk meningkatkan kualitas pelayanan

publik secara masyarakat

3. Pengkajian serta mengusulkan rencana kebutuhan pendidikan dan

pelatihan pegawai

4. Pelaksanaan penyiapan kelengkapan administrasi pengangkatan

CPNSD menjadi PNS serta sumpah dan janji pegawai

5. Pelaksanaan penyiapan usulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji

berkala dan penyesuaian masa kerja

6. Pelaksanaan penyiapan bahan untuk pengumpulan promosi jabatan

struktural dan fungsional

7. Pelaksanaan penyiapan usulan pemindahan tempat bekerja/mutilasi

pegawai

8. Pelaksanaan penyiapan usulan pemberhentian dan pensiun pegawai

9. Optimalisasi sumber daya kepegawaian yang ada melalui diklat,

seminar dan workshop.

c. Jangka Panjang

1. Penyiapan penyusunan rencana kebutuhan dan pengembangan

pegawai dan pengembangan pegawai

2. Melaksanakan investarisasi barang kebutuhan yang digunakan

dilingkungan Dinas Pendidikan

Page 109: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

91

3. Memberikan layanan teknis informasi melalui jaringan internet

kepada seluruh unit kerja dan pegawai dilingkungan pendidikan

4. Penyelenggaraan ketatausahaan dinas ditunjang dengan sarana dan

prasarana yang memadai

5. Penyelenggaraan penyiapan bahan dan pendokumentasian peraturan

perundang-undangan.

4.1.7 Struktur Organisasi, Kedudukan dan Tupoksi Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang

Susunan organisasi yang terdapat pada setiap organisasi pada dasarnya

merupakan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari orang-orang

untuk melaksanakan pekerjaan di dalam organisasi tersebut dan susunan

organisasi dapat memperjelas tugas dari masing-masing unit kerja organisasi.

Berdasarkan unit tugasnya masing-masing setiap jabatan memiliki fungsi dan

wewenang masing-masing yang berbeda satu sama lainnya dalam pelaksanaan

kerja organisasi.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan merupakan perangkat daerah sebagai

unsur pelaksana teknis di bidang pendidikan dan kebudayaan dipimpin oleh

seorang Kepala yang bertanggung jawab kepada Wali Kota melalui Sekretaris

Daerah berdasarkan Peraturan Walikota Serang Nomor 05 Tahun 2014 tentang

tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan adalah melaksanakan

kewenangan daerah di bidang pendidikan dan kebudayaan serta tugas pembantuan

yang diberikan oleh pemerintah pusat atau pemerintah Provinsi Banten. Untuk

Page 110: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

92

melaksanakan tugas pokok tersebut Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan dan kebudayaan,

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di

dibidang pendidikan yang meliputi Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD, TK, RA, KOBER,SPS, TPA), Pendidikan Dasar (SD, MI,

SMP, MTs), Pendidikan Menengah (SMA, MA dan SMK), Pendidikan

Non formal dan Informal,

a. Pelaksanaan teknis fungsional di bidang pendidikan,

b. Pelestarian dan pengembangan nilai-nilai budaya daerah,

c. Pengelolaan administrasi umum, meliputi urusan umum, urusan

keuangan dan urusan kepegawaian.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan kegiatan Sekretariat, yaitu urusan umum, perlengkapan,

kepegawaian, dan keuangan

b. Penyusunan rumusan dan penjabaran kebijakan teknis serta pelaksanaan

operasional dibidang pendidikan

c. Merencanakan, mempersiapkan mengelola, mengontrol, menelaah dan

mengevaluasi kebijakan teknis program dibidang pendidikan

d. Melakukan pengawasan teknis sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh

pemerintah

e. Pembinaan dan pengaturan terhadap Lembaga Pendidikan Luar Sekolah

Page 111: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

93

f. Pembinaan, pengaturan, dan pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan

operasional Lembaga Pendidikan Luar Sekolah

g. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis dalam lingkup tugasnya

h. Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan

tupoksinya.

Susunan Organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, terdiri dari :

a. Kepala;

b. Sekretariat, membawahkan :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2. Sub Bagian Keuangan;

3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.

c. Bidang Pembinaan SD, membawahkan :

1. Seksi Kurikulum dan Mutu Pendidikan SD;

2. Seksi Ketenagaan dan Kesiswaan SD;

3. Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SD.

d. Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, membawahkan :

1. Seksi Kurikulum dan Mutu Pendidikan SMP ;

2. Seksi Ketenagaan dan Kesiswaan SMP;

3. Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMP.

4. Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas dan Sekolah

MenengahKejuruan, membawahkan :

1. Seksi Kurikulum dan Mutu Pendidikan SMA/SMK;

2. Seksi Ketenagaan dan Kesiswaan SMA/SMK;

Page 112: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

94

3. Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA/SMK.

e. Bidang Pembinaan Anak Usia Dini Formal dan Non Formal,

membawahkan :

1. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini;

2. Seksi Kelembagaan Kursus dan Pelatihan

3. Seksi Pendidikan Masyarakat;

f. Bidang Kebudayaan, membawahkan:

1. Seksi Adat dan Budaya;

2. Seksi Sejarah dan Kepurbakalaan;

3. Seksi Kesenian;

g. Unit Pelaksana Teknis

Unit Pelaksana Teknis adalah unsur pelaksana teknis operasional dinas

di lapangan yang dipimpin oleh seorang kepala Unit Pelaksana Teknis

(UPT) yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala

dinas. Unit Pelaksana Teknis mempunyai tugas melaksanakan

sebagian tugas dinas yang memiliki wilayah satu kecamatan.

h. Kelompok jabatan fungsional melaksanakan sebagian tugas kegiatan

dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

a. Jumlah Kelompok Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan

kebutuhan dan beban kerja.

b. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah PNS dalam

jenjang fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai

bidang keahliannya, setiap kelompok dipimpin oleh seorang tenaga

Page 113: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

95

fungsional yang senior, yang ditunjuk diantara lembaga fungsional

yang berada di lingkungan dinas.

Adapun kondisi Pegawai Negeri Sipil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota

Serang berdasarkan tingkat pendidikan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1

Rekapitulasi Pegawai Dinas Pendidikan dan Kebuyaan Kota Serang

Menurut Tingkat Pendidikan

NO PENDIDIKAN JUMLAH

1 STRATA 3 2

2 STRATA 2 41

3 STRATA & DIPLOMA 4 36

4 DIPLOMA III 1

5 DIPLOMA II 1

6 DIPLOMA I 1

7 SLTA 1

8 SLTP -

9 SD -

JUMLAH 83

Apabila dilihat dari tingkat pendidikan, maka Komposisi pegawai di kantor

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang di dominasi oleh pegawai yang

berpendidikan S-I sebanyak 36, S-2 41, sedangkan pegawai yang berpendidikan

S-3 baru 2 pegawai.

Page 114: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

96

STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SERANG

TAHUN 2014

KepalaDinas

Drs. AKHMAD ZUBAIDILLAH, M.Si

Kabid SMA/SMK

Drs. LILI MUTAWALI, M.Pd

Kabid PNFI

TatangTaufik, R., S.Pd.,M.Pd.

Kasubag PEP SARNATA,S.Pd,M.Si

KasiKetenagaan&Kesiswaan SMP

HERLINA, SE

Kabid TK/SD

Drs.BAKRENI,M.Si

Kabid SMP M. AMINUDDIN, S.Pd, M.Si

KasubagKeuangan

SUMARDI, SE

Kasi Peningkt. Mutu Pend. SMA/SMK

SRI HIDAYATI, S.Pd, M.Pd

Kasubag Um &Kepeg Hj. FAOJAH, SE

Kasi Peningkt. Mutu Pend. SMP

Rd. RAHMAT SALEH, S.Pd

Kasi Kelembagaan danSarpras SMP

ENTAT KARYATA,SE, M.Si

KasiBinaKelembagaan

Dra.Hj.SUMIARSIH,M.Si

KasiBina PAUD

AL CHOTIJAH, S.Pd

Plt. KasiKesetaraandanKeaksaraan

AHMAD NURI, SH, M.Si

KasiKetenagaan&Kesiswaan TK/SD

HJ. DIAH PATRIASIH, S.Pd,MM

KasiKelembagaandanSarpras SMA/SMK

Hj. IIN INDIYAWATI,S.Pd

KasiKetenagaan&Kesiswaan SMA/SMK

MALIYAWATI,S.Pd, M.Si

Kasi Peningkt. Mutu Pend. TK/SD

Hj. NANI SUMARNI, S.Pd, M.Pd

KasiKelembagaandanSarpras TK/SD

TATANG TAUFIK R, S.Pd,M.Pd

Sekretaris Drs. WASIS DEWANTO, M.Pd

JabatanFungsional

UPT PENDIDIKAN

Page 115: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

97

4.2 Deskripsi Data dan Analisis Data

Deskripsi data yaitu suatu penjelasan mengenai data yang didapatkan dari

hasil penelitian. Adapun penelitian yang di teliti yaitu mengenai Manajemen

Mutasi Pegawai Negeri Sipil Kota Serang (studi kasus pada Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan Kota Serang). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Teori

Fungsi-Fungsi Manajemen dari Dr. Sondang P Siagian (2005) yang meliputi

perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan, dan penilaian.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian Kualitatif, adapun teknik pengumpulan data peneliti menggunakan

sumber data primer dan data sekunder, yang didalam teknik pengumpulan data

kualitatif ini lebih mendapatkan dan menerima data berupa kata-kata yang

dilakukan dengan cara melakukan wawancara kepada informan yang telah

ditentukan peneliti, dan telah di cantumkan pada Bab III, Selain data berupa kata-

kata dan tindakan, dalam penelitian ini juga peneliti menggunakan data-data dari

dokumentasi yang berada di lapangan pada saat pelaksanaan wawancara dengan

pegawai yang pernah mengalami rotasi mutasi, studi pustaka dan juga

dokumentasi yang sengaja peneliti ambil sendiri melalui pengamatan berperan

serta. Dokumentasi tersebut bermacam-macam bentuknya, diantaranya adalah;

buku peraturan daerah tentang standar kompetensi jabatan struktural, pedoman

juklak juknis bidang pengembangan karier, Tupoksi BKD Kota Serang, Tupoksi

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang, DUK Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang dan SOTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota

Serang.

Page 116: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

98

Selain itu peneliti juga mendapatkan data berupa keputusan Wali Kota

Serang tentang “pendelegasian penandatanganan usul nota persetujuan teknis

kenaikan pangkat, penandatangan petikan keputusan Wali Kota serang tentang

kenaikan pangkat, penandatanganan petikan keputusan Wali Kota Serang tentang

peningkatan status dari CPNS menjadi PNS, serta penandatangan surat keputusan

perpindahan pegawai dilingkungan pemerintah Kota Serang”

Dalam menganalisis data kualitatif ini, seperti penjelasan yang telah di

jelaskan sebelumnya, peneliti menggunakan teknik analisis data kualitatif,

mengikuti konsep yang diberikan Miles and Huberman dan Spradely. Dan Pada

umumnya analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematik

catatan hasil observasi, dan wawancara. Adapun teknik kegiatan peneliti yaitu:

Proses analisis data yang pertama adalah Data Reduction (Reduksi Data)

mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan

pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang

telah di reduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah

peneliti untuk mencari data selanjutnya.

Setelah data direduksi, langkah kedua selanjutnya yaitu Data Display

(penyajian Data). Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya.Yang

paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah

dengan teks yang bersifat naratif. Dalam mendisplaykan data, maka akan

memudahkan untuk memahami apa yang telah dipahami. Langkah ketiga

selanjutnya yaitu Conclusion Drawing/ verification. Dalam analisis data kualitatif

Page 117: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

99

menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verivikasi.

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah

bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya, tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada

tahap awal dan didukung oleh bukti-bukti valid dan konsisten saat peneliti

kembali kelapangan mengumpulakan data, maka kesimpulan yang dikemukakan

merupakan kesimpulan yang kredibel.

4.2.1 Informan Penelitian

Seperti yang telah dikemukakan di bab III, bahwa dalam penelitian

mengenai Manajemen Rotasi Mutasi Pegawai Negeri Sipil Dinas Pendidikan Kota

Serang, dalam pemilihan informan penelitiannya, peneliti menggunakan teknik

Purposive sampling (sampel bertujuan). Adapun informan-informan yang peneliti

tentukan, merupakan orang-orang yang menurut peneliti memiliki informasi yang

dibutuhkan dalam penelitian ini, karena mereka (informan) telah melakukan

proses rotasi mutasi dan promosi di Lingkungan Pemerintah Kota Serang yang

telah disesuaikan dengan permasalahan yang sedang peneliti teliti.

Selanjutnya perlu diketahui, adapun informan yang digunakan dalam

penelitian ini berjumlah 8 orang, diantaranya adalah:

Page 118: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

100

Tabel 4.2

Deskripsi Informan Penelitian

No Kode Informan Jabatan

1 I1 Hj, Faozah SE Kasubag Umum dan

Kepegawaian Dinas

Pendidikan dan kebudayaan

Kota Serang

2 I2 Wasis Dewanto, MPd Sekretaris Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan Kota Serang

3 13 Farach Richi, S,STP,

M.Si

Sekretaris BKD Kota Serang

4 I4 Husain, S.Pd, M.Si Kasubid bangrir dan

Pembinaan pegawai BKD

Kota Serang

5 I5 Drs. H.Lili Mutawali Pembinaan SMA/SMK Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan

Kota Serang

6 I6 Drs.Nursalim, M.Si Kabid Kebudayaan Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan

Kota Serang

7 I7 Sarnata. S.Pd Kasubbag perencanaan,

evaluasi dan program Dinas

pendidikan dan Kebudayaan

Kota Serang

8 I8 Iip Muhamad Arif, S.Pd Kasi NK3 Dinsos Kota

Serang

Data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan melalui observasi,

wawancara dan studi dokumentasi dilanjutkan dengan dilakukannya triangulasi

data yaitu Check and recheck antara sumber data dengan sumber data lainnya,

serta diberi kode-kode pada aspek tertentu berdasarkan jawaban-jawaban yang

sama dan berkaitan dengan pembahasan permasalahan penelitian, peneliti

Page 119: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

101

memberi kode untuk mempermudah peneliti dalam melakukan reduksi data,

peneliti memberikan kode aspek tertentu, yaitu :

1. Kode Q1, Q2, dan seterusnya menandakan daftar urutan pertanyaan

2. Kode I1 Sampai I8 menandakan daftar urutan informan.

Berdasarkan pengumpulan data dan hasil observasi, wawancara, studi

dokumentasi peneliti dalam Manajemen Mutasi Pegawai Negeri Sipil Kota Serang

(Studi kasus pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang) yang relevan

dengan teori Siagian (2005) yang digunakan oleh peneliti, diantaranya:

1. Perencanaan

Tercapai atau tidaknya tujuan suatu kebijakan akan tergantung pada

sejumlah persyaratan teknis. Terkait dengan penelitian ini manajemen Mutasi

Pegawai Negeri Sipil di Kota Serang secara teknis dilaksanakan oleh Badan

Kepegawaian Daerah Kota Serang. Selain itu bagaimana perencanaan awal yang

dilakukan oleh Badan Kepegawaian Daerah sebelum dari masing-masing SKPD

mengusulkan pegawai atau pejabat yang akan diusulkan oleh masing-masing

pimpinan. Salah satunya berawal dari penilaian pimpinan langsung dari masing-

masing SKPD sebelum diusulkan ke BKD. Berdasarkan hasil wawancara dengan

Sekretaris BKD Kota Serang Bapak Farach Richi (13) menyatakan bahwa:

“Perencanaan di BKD dalam kegiatan rotasi/mutasi/promosi yaitu

memberikan informasi kepada seluruh SKPD tentang formasi yang harus

segera di isi oleh pegawai atau pejabat yang sesuai dengan kompetensi

dan kemampuannya (wawancara, 12 Februari 2015 pukul 10.00 Wib)

Page 120: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

102

Selain itu perencanaan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kota Serang berdasarkan hasil wawancara dengan Kasubbag Umum dan

Kepegawaian Ibu Hj. Faozah, SE (I1) sebagai berikut :

“Sebelum merencanakan rotasi mutasi kita harus mengetahui bidang

mana atau SKPD mana yang sedang membutuhkan pegawai sesuai

dengan latar belakang pendidikan yang kita miliki, setelah kita

mengetahui adanya kekosongan pegawai di suatu bidang atau SKPD lain

dan kebetulan ada pegawai yang layak untuk diusulkan barulah kita

mengusulkan kepada pihak yang berwenang, seperti Kepala Dinas

Setempat, setelah di setujui oleh kepala Dinas, barulah diusulkan kepada

BKD Kota Serang dan diolah lagi oleh tim BAPPERJAKAT Kota

Serang”(wawancara pada 10 Mei 2014, pukul 11 Wib)

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang mengharapkan agar

semua stakeholder dalam permasalahan mutasi/mutasi/promosi yang disesuaikan

dengan latar belakang pendidikan, prestasi kerja, standar kompetensi jabatan,

pangkat/gol dan lain-lain ini agar lebih konsisten dan profesional dalam mengatur

prosesnya sesuai dengan prosedur dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) yang

telah dilimpahkan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kasubbag Perencanaan evaluasi dan

pelaporan Bapak Sarnata (I7) yaitu :

“Perencanaan dalam melakukan rotasi itu sebenarnya tidak ada

perencanaan sebelumnya hanya dasar penilaian kepala dinas saja,

sekalian melakukan penilaian apakah dia mampu jika ditempatkan di

bidang lain, jika mampu akan dipertahankan, jika tidak, di kembalikan ke

bidang sebelumnya, seperti hal nya saya waktu di promosikan sebagai

kasubbag PEP, saya hanya menerima surat pelantikan saja, berbicara

proses saya kurang mengikuti karena semuanya telah diatur oleh bagian

kepegawaian setelah menerima usulan dari kepala Dinas, jadi saya

hanya menghadiri pelantikan saja”.(wawancara 15 September 2014

pukul 09.00 Wib)

Page 121: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

103

Sedangkan menurut Bapak Iip Muhamad Arif (I8) yaitu:

“Dalam persiapan sampai tingkat koordinasi agaknya tidak ada.

Mungkin hal kendala ini akan terjadi jika setelah pegawai yang

bersangkutan diputuskan untuk mendapatkan mutasi. Seperti

seseorang yang di rencanakan tersebut mengalami pergeseran artinya

gagal untuk dilantik dikarenakan ada pejabat lain yang menurut

baperjakat lebih layak untuk dilantik. (wawancara 27 oktober pukul

09.00 Wib)

Berdasarkan hasil wawancara diatas salah satu yang akan berpengaruh

adalah setelah pegawai atau pejabat menerima surat pelantikan dari BKD Kota

Serang, dan nanti setelah UU ASN No 05 Tahun 2014 di implementasikan secara

menyeluruh khususnya di Kota Serang yang telah di sosialisasikan sebelumnya

yang akan menjadi peraturan baru menggantikan UU No 43 tahun 1999 tentang

pokok-pokok kepegawaian. Manajemen ASN tertulis pada pasal 55 tentang

Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan,

pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier, mutasi, promosi, penilaian

kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan

pensiun dan jaminan hari tua, perlindungan. Dari ke 14 itu, salah satunya

mengatur tentang mutasi dan promosi yang mana nanti setiap pegawai harus

mempunyai kompetensi sesuai dengan latar belakang pendidikan dan kebutuhan

di suatu bidang maupun SKPD lain, karena dengan UU tersebut akan di tetapkan

sistem merit yaitu orang-orang yang akan di rotasi/mutasi/promosi harus benar-

benar mempunyai kompetensi disesuaikan dengan bidang yang membutuhkan.

Selain itu pegawai juga harus melakukan prosedur dan mekanisme yang sesuai

Page 122: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

104

dengan aturan dan idealnya pegawai tersebut harus mengetahui prosesnya, dan

syarat apa saja yang harus di penuhi.

2. Pengorganisasian

Pengorganisasian disini lebih ke bagaimana proses yang di tempuh oleh

semua pegawai agar pegawai sendiri juga menyadari dan bisa menilai bagaimana

mekanisme yang profesional dalam melakukan rotasi/mutasi/promosi jabatan

(pengembangan karier) agar perencanaan yang dilakukan sesuai yang diharapkan

setiap pegawai yang mengusulkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan

Sekretaris BKD Kota Serang Bapak Farah Richi (13) :

“Dalam pengorganisasian BKD Kota Serang tinggal menerima surat

usulan jabatan dari masing-masing SKPD, setelah itu disposisi dokumen

masuk kepada kepala BKD, setelah itu sekretrais memberikan arahan dan

langsung dikonsepkan nama usulan jabatan, apabila memenuhi syarat

selanjutnya di rekap untuk dilakukan rapat baperjakat, sampai bisa

mengeluarkan SK untuk mempersiapkan pelantikan yang telah disetujui

oleh walikota, dan semua ini bersifat rahasia”(wawancara tanggal 13

februari 2015)

Kehati-hatian Tim baperjakat dalam menginformasikan hasil rekapan PNS

dari sekian banyak yang mengusulkan berdasarkan kualifikasi pendidikan dan

pengalaman yang telah dikonsepkan dalam forum Baperjakat sebelum pelantikan

dilaksanakan.

Namun ada penjelasan lain dari Bapak Nursalim (16)

“Kelemahan otonomi daerah yang terbuka semuanya bisa terjadi atas

wewenang dari pimpinan, sehingga karier tidak jelas, pengedaran pegawai

kurang sesuai dengan latar belakang pendidikan, jadi setiap SKPD selalu

mengusulkan kepada BKD untuk merotasi maupun mutasi yang bertujuan

agar di sesuaikan dengan kompetensi yang dimiliki sesuai dengan

pendidikannya, tetapi karena banyaknya pegawai yang mengusulkan dari

Page 123: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

105

tiap-tiap SKPD, tim baperjakat terkadang bingung dan merasa kesulitan,

sehingga masih banyak pegawai yang di rotasi mutasi maupun promosi

masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Seperti misalnya kepala

Dinkes itu latar belakang pendidikannya bukan dari dokter, malahan

pernah mendengar kepala Dishub itu dari Dokter atau sarjana kesehatan

(wawancara 21 Oktober jam 09.00 Wib)

Hal itu terjadi di karenakan masih kurangnya Sumber daya Manusia yang

mempunyai kemampuan dan pengalaman yang sesuai, jadi terjadi kesulitan BKD

dalam menerapkan pola karier yang telah di susun untuk pertimbangan setiap

pegawai yang akan melakukan Rotasi/mutasi/promosi. Namun dengan adanya

otonomi daerah semuanya bersifat terbuka, seperti misalnya penempatan pegawai

di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang yang meliputi pegawai

fungsional dan pegawai struktural yang mana masih banyak pegawai yang latar

belakang pendidikan S.Pd yaitu pegawai fungsional mutasi ke struktural seperti

dari guru mutasi menjadi Kepala Sekolah, Kepala Sekolah mutasi menjadi Kepala

Seksi yang pada dasarnya bila dilihat dari segi pekerjaannya sangat berbeda antara

fungsional dan struktural, yang mana di struktural pekerjaannya lebih kepada

administrasi kepegawaian, kebijakan-kebijakan yang di emban, tetapi hal tersebut

bisa saja terjadi, karena adanya teknis penyusunan pola karier yang salah satunya

yaitu pegawai tersebut akan melakukan pola karier seperti pendidikan dan

pelatihan jabatan yang bertujuan untuk kesesuaian kompetensi dalam jabatannya.

dalam wawancara dengan bapa Wasis Dewanto (I2) sebagai sekretaris Dinas

Pendidikan dan kebudayaan menanggapi pernyataan peneliti yaitu :

“Sebenarnya tidak harus S.Sos yang bekerja di struktural, karena saya

sendiri pernah berada di lingkungan sekolah atau menjabat sebagai pejabat fungsional khusus dengan latar belakang pendidikan sarjana

pendidikan, dan ada juga bahkan sering yang melakukan alih fungsi,

Page 124: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

106

misalnya dari fungsional khusus atau Guru pindah ke Dinas, semuanya

tidak menutup kemungkinan yang memiliki latar belakang pendidikan

Sarjana Pendidikan berada di struktural, karena semuanya sudah diatur

oleh Baperjakat

(wawancara pada tgl 05 november 2014 pukul 08.30 Wib )

Ditambahkan oleh Bapa Farach Richi (13) berdasarkan wawancaranya

yaitu :

“Tidak menutup kemungkinan bahwa sarjana pendidikan berada di

jabatan struktural dinas pendidikan dan Kebudayaan kota Serang,

karena semuanya memang sudah diatur oleh baperjakat melalui

pertimbangan sebelumnya seperti melalui pertimbangan analisis jabatan

di sesuaikan dengan analisis kebutuhan (wawancara pada tanggal 12

februari 2015 pukul 10.00 Wib)

Teknis penyusunan pola karier Pegawai Negeri Sipil unsur yang digunakan

pengembangan karier terdiri dari pendidikan, kepangkatan, pendidikan dan

pelatihan, jabatan, usia, kompetensi, masa jabatan, dan mutasi, ke 8 unsul pola

karier ini sebagai salah satu pertimbangan Baperjakat untuk memilih siapa-siapa

saja pegawai yang pantas sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi yang dimiliki

oleh pegawai yang telah mengusulkan. Pengembangan Karier Pemkot Serang

yang mengacu pada UU No 5 tahun 2014 tentang ASN (Aparatur Sipil Negara)

yang tertulis pada Pasal 55 tentang Manajemen PNS, dengan UU ini pegawai

yang mempunyai kompetensi akan besaing secara sehat untuk bisa menduduki

jabatan yang sesuai dengan kompetensi yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan

organisasi.

Selain itu, Bapak Iip Muhamad Arif, S.Pd (I8) juga menyatakan bahwa :

“Jika kegatan Rotasi mutasi berdasarkan aturan yang berlaku,

manajemennya akan lebih baik dan tidak akan ada isu-isu yang tidak

menyenangkan, seperti pegawai tersebut di promosikan karena faktor

Page 125: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

107

kedekatan dan titipan”. (wawancara tanggal 22 oktober 2014 jam 11.00

Wib)

Secara umum di Provinsi Banten dan khususnya di Kota Serang masih

banyak sekali ketidaksesuaian penempatan pegawai yang dibutuhkan oleh

organisasi atau SKPD, mengakibatkan kinerja dari masing-masing pegawai baik

untuk kinerja pegawai itu sendiri maupun kinerja SKPDnya sangat terbatas karena

tidak sesuai dengan kemampuan dan latar belakang pendidikan, seperti orang

kesehatan ada di perhubungan, orang militer ada di kesehatan. Itu semua jelas

tidak sesuai dengan aturan yang berlaku, dan bagaimana Negara ini bisa maju jika

manajemen PNS di Indonesia khususnya di Provinsi Banten masih kurang

berjalan secara efektif. Berdasarkan wawancara dengan Bapak Husaini (I4)

menyatakan :

“Namun kami sebagai bagian dari tim baperjakat, sudah berusaha

semaksimalmungkin agar semua pegawai yang telah diusulkan oleh

masing-masing SKPD di tempatkan sesuai dengan kompetensinya,

walaupun kadang penempatan pegawai kurang sesuai dengan latar

belakang pendidikannya, tetapi biasanya telah di sesuaikan dengan

pengalaman pekerjaan sebelumnya. Walaupun memang ada pegawai

titipan tetapi jika mereka sesuai dengan kriteria seperti kompetensinya

sesuai dengan kebutuhan. Saya rasa tidak ada masalah.(wawancara 23

oktober 2014 pukul 02.00 Wib)

Berdasarkan pemaparan di atas memang sangat sulit untuk bisa berjalan

secara ideal, karena pada kenyataannya penilaian dan pandangan seseorang pasti

akan berbeda, walaupun BKD menyatakan mereka sudah sangat profesional

sesuai dengan kualifikasi dalam bekerja, tetapi pandangan di luar akan sangat

berbeda karena sudah terlalu banyak isu-isu yang tidak baik. Maka dari itu

manajemen PNS di Kota Serang pada umumnya di Banten pasti akan selalu heboh

Page 126: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

108

ketika ada kegiatan pengembangan karier ini. Berdasarkan wawancara dengan

Bapak Farah Richi (13) Sekretaris BKD Kota Serang :

“Kegiatan ini memang selalu heboh setelah pelantikan dilakukan, karena

ada saja pegawai yang kurang setuju dengan keputusan yang telah kami

setujui bersama, dalam hal kegiatan pengembangan karier ini sebenarnya

tidak ada kesulitan, karena semua penilaian kami sudah di sesuaikan

dengan kompetensi jabatan, pengalaman kerja, pangkat/Gol, adapun

mengenai kesesuaian atau tidaknya latar belakang pendidikan biasanya

ada faktor lain yang mendukung pegawai tersebut layak, seperti misalnya

pegawai tersebut pernah bekerja dalam bidang yang sama setelah

ditempatkan di instansi lain dan telah mengikuti Diklat dan lain

sebagainya, adapun misalnya sepintas tidak sesuai, namun itu semua

sudah disesuaikan”(wawancara 13 februari pukul 08.30 Wib)

Berdasarkan wawancara diatas, bahwa kegiatan mutasi di Kota Serang

masih harus terus di evaluasi karena memang kegiatan ini selalu di bicarakan dan

selalu ada yang tidak menerima dengan keputusan tim Baperjakat dan telah

disetujui oleh walikota, sehingga masalah sering muncul setelah pelantikan

selesai.

3. Penggerakan

Penggerakan yang dimaksud disini yaitu bagaimana cara dan strategi agar

tujuan yang ingin dicapai organisasi bisa berhasil sesuai yang diharapkan

organisasi, seperti pembahasan mengenai mutasi PNS di Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang yang sering terjadi adanya penilaian yang kurang adil

dari pimpinan bagi beberapa pegawai seperti kekeliruan dalam DUK, latar

belakang pendidkan dan antara senior atau tidak dan semua terkait dengan

standar kompetensi dan penempatan pegawai.

Page 127: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

109

Sebagaimana hasil wawancara dengan Sekretaris Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang dengan Bapak Wasis Dewanto (I2)

“Dalam penempatan pegawai memang terkadang keliru, karena pada

dasarnya yang di anggap mempunyai kompetensi itu kebanyakan dari

pegawai yang relatif masih muda, sedangkan sangat banyak pegawai

yang lebih senior, maka penempatan pegawai dan pengembangan karir

pegawai sering kurang terarah karena mengenai standar kompetensi

secara operasional memang belum dilakukan sepenuhnya”.(wawancara

tanggal 03 November pukul 11.00 Wib)

Pengembangan karier seorang pegawai perlu dilakukan karena seorang

pegawai bekerja dalam suatu organisasi tidak hanya ingin memperoleh apa yang

dipunyai hari ini, tetapi juga mengharapkan ada perubahan, ada kemajuan, ada

kesempatan yang diberikan kepadanya untuk maju ke tingkat yang lebih tinggi

dan lebih baik.

Bapak Husaini (I4) juga mmenyatakan dalam hasil wawancaranya bahwa :

“Kota Serang adalah Daerah Otonom baru yang masih banyak

kekurangan pegawai sehingga masih ada yang belum sesuai karena

kebutuhan organisasi dan ada beberapa pejabat yang belum

sesuai,seperti pejabat tersebut belum lulus Diklatpim bahkan

terkadang ada pejabat yang belum mengikuti diklatpim jabatan

eselonnya tetapi dianggap mampu, ini semua bertujuan agar SDM

tetap bisa mengembangkan diri nya, walaupun idealnya Penempatan

pegawai harus sesuai dengan latarbelakang pendidikan yang dimiliki

(wawancara 04 november 2014 pukul 10.00 Wib)

Konsep otonomi daerah tak bisa dilepaskan dari kehidupan politik dan

pemerintahan pada tingkat lokal. Demokrasi akan terwujud dengan baik apabila

daerah memiliki kewenangan yang luas dalam mengatur dan mengurus daerahnya

masing-masing sebagai sebuah sistem dalam bingkai negara kesatuan. Maka dari

itu peran BKD sangat berpengaruh dalam penentuan pegawai.

Page 128: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

110

Namun pada kenyataannya ada saja pegawai yang pernah melakukan rotasi

/mutasi/promosi tanpa melihat Daptar Urut Kepangkatan dan latar belakang

pendidikan yang kurang sesuai dengan kebutuhan sehingga penyebaran Pegawai

tidak merata walaupun sudah dilakukan analisis jabatan sesuai dengan analisis

kebutuhan. Hal ini dibenarkan berdasarkan hasil wawancara dengan Kasubbag

Umum Kepegawaian (I1) Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Serang

wawancara dengan peneliti.

“Memang pernah terjadi bahkan saya juga sering melihat atau

mendapatkan informasi terkait permasalahan tersebut. yaitu tentang

mekanisme dalam melakukan rotasi/mutasi/promosi yang kadang kurang

profesional, karena pada ahirnya setiap pegawai yang diusulkan untuk

rotasi/mutasi/promosi jabatan itu seringkali terjadi kepada pegawai yang

dekat dengan pihak yang berwenang, dan pada ahirnya terjadi penyebaran

pegawai yang tidak terarah seperti misalnya di dinas pendidikan juga ada

pegawai yang latar belakang pendidikannya adalah sarjana pendidikan

menjabat sebagai kasubbag keuangan, padahal ada sarjana ekonomi tetapi

dia berada di pelaksana SMP/SMA dengan pangkat Gol yang sama”

(wawancara tanggal 23 september pukul 10.00 Wib)

Di tanggapi oleh Sekretaris BKD Bapak Farach Richi (13 )

“Kejadian tersebut bukan serta merta pegawai yang berlatar belakang

S.Pd tidak layak untuk menjabat sebagai Kasubag keuangan, kami juga

sudah menganalisis beban kerja sebelumnya bahwa pegawai tersebut

sudah memiliki pengalaman sebelumnya yaitu menjadi kasubag keuangan

di badan lingkungan hidup dan telah mengikuti Diklat-Pim” (wawancara

17 Februari 2015 pukul 02.00 Wib)

Dimana penyelenggaraan dan pengaturan pendididkan dan pelatihan

jabatan bagi PNS dimaksudkan agar terjaminnya keserasian pembinaan PNS,

tujuan pendidikan dan pelatihan jabatan antara lain adalah meningkatkan

pengabdian, mutu, keahlian, dan keterampilan, menetapkan adanya pola berpikir

Page 129: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

111

yang sama, menciptakan dan pengembangan metode kerja yang lebih baik dan

membina karier PNS.

Selain itu di tambahkan oleh Bapak H.Lili Mutawali (I5 ) yaitu :

“Dalam sejarah saya selama di dinas Pendidikan kota serang ini saya

sudah pengalami 8 kali rotasi, saya sudah merasakan bekerja di bidang

yang satu dan bidang lainnya, dan itu semua bukan keinginan sendiri untuk

melakukan rotasi maupun mutasi, itu atas penilaian pimpinan, itu semua

tidak lepas dari kriteria yang harus dimiliki oleh pegawai, adapun

kriterianya yaitu latar belakang pendidikan, mempunyai pengalaman di

bagian pengadministrasian, jujur, dan loyalitas, loyalitas disini memang

sangat berpengaruh untuk kelanjutan ke depannya (wawancara 30 oktober

pukul 09.00 Wib)

Melihat UU ASN yang sudah disosialisasikan walaupun belum di

implementasikan secara menyeluruh, namun semua stakeholder menanggapi

dengan baik dan hampir semua pegawai sangat setuju dengan kehadiran UU

tersebut karena semuanya mengharapkan perubahan yang baik dalam melakukan

proses perencanaan pengadaan pegawai rotasi mutasi dan promosi pegawai agar

lebih profesional dan memang harus menggunakan Merit System, karena dengan

sistem itu terlihat sangat adil dan profesional, tidak ada yang namanya faktor

politis dan nepotisme.

4. Pengawasan

Pemerintah Kota Serang mempunyai Badan Pertimbangan Jabatan dan

Pangkat atau disingkat menjadi BAPERJAKAT, yang nantinya akan mengatur

dan sebagai suatu badan yang akan mempertimbangkan proses

rotasi/mutasi/romosi jabatan pegawai yang diusulkan atau telah mempromosikan

jabatannya sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan oleh pimpinan

Page 130: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

112

organisasi. Seperti yang disampaikan dalam wawancara dengan Kasubid Bangrir

BKD Kota Serang (I4 ) sebagai berikut

“Badan Kepegawaian Daerah yaitu badan yang mengurusi administrasi

kepegawaian pemerintah daerah. Hampir sebagaian besar BKD ini hanya

berada di tingkat Kab/Kota sedangkan di tingkat provinsi banyak yang

masih menggunakan biro Kepegawaian. Di BKD ini terbentuk tim

baperjakat, adapun tim BAPERJAKAT itu yaitu: SEKDA sebagai Ketua

baperjakat, Walikota Sebagai Pembina, KEPALA BKD, SEKRETARIS,

KABID BANGRIR, ASDA 1, INSPEKTORAT”. (Wawancara 21 oktober

2014 pukul15.00 Wib)

Berdasarkan pernyataan di atas bahwa kuatnya tim baperjakat dalam

menentukan siapa-siapa saja yang akan diangkat atau di pilih untuk menduduki

jabatan yang kosong sesuai dengan kemampuan yang dimiliki seorang pegawai.

Namun itu semua mengakibatkan banyak hal yang harus benar-benar diperhatikan

oleh semua pihak bagaimana kinerja baperjakat dalam hal mengatur manajemen

PNS tersebut. Dan apakah target dan sasaran yang dicapai telah sesuai dengan

peraturan yang berlaku atau belum. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak

Husaini (I4) bahwa:

“Semua kegiatan baik buruknya pasti ada, seperti kegiatan

pengembangan karier ini namun target bidang pengembangan karier

disini yaitu untuk melayani masyarakat kota serang dan membentuk

pelayanan yang prima, seperti ada yang melakuakan rotasi atau mutasi,

kami akan melayani pegawai tersebut dalam mengurus syarat-syarat yang

harus dipenuhi. (wawancara 22 Oktober 2014 pukul 10.00 Wib)

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak H.Lili Mutawali (I5)

menyatakan bahwa:

“BKD bagian dari tim baperjakat yang mengatur atau memilah atau

memilih hasil usulan pejabat atau pegawai dari tiap-tiap organisasi yang

di usulkan untuk rotasi mutasi maupun promosi yang telah di anggap

mampu dan cakap dari segi latar belakang pendidikan, pengalaman,

Page 131: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

113

komptensi, dan sebagainya, namun dalam menentukan ini, banyak

permaslahan yang tidak profesional dalam penentuannya karena banyak

campur tangan dari luar (non Baperjakat) artinya banyak orang yang

melakukan rotasi mutasi maupun promosi jabatan di bawa ke ranah

pribadi, sehingga pegawai yang di Acc untuk menentukan posisi

jabatannya sebagian besar karena faktor kedekatan seseorang dengan

pejabat yang berwenang”. (wawancara tanggal 12 November 2014 pukul

10:30Wib)

Jabatan selalu melekat dengan orang-orang yang melakukannya, juga

dengan persyaratan yang diperlukan untuk melakukan tugas tersebut dan kondisi

lingkungan dimana pekerjaan tersebut akan dilakukan, karena sebelum pejabat-

pejabat itu dilantik hal yang utama dilakukan yaitu analisis jabatan dulu untuk

bahan pertimbangan karena analisis jabatan ini sebagai salah satu prosedur dalam

manajemen SDM menyangkut aspek keahlian, kualitas, karakteristik, motivasi,

pengetahuan, atau tugas yang diperlukan untuk suksesnya suatu pekerjaan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sekretaris BKD Kota Serang Bapak Farach

Richi (13) :

“Mengenai faktor kedekatan dan non baperjakat yang dimaksud tersebut

saya kira hanya beberapa persen saja, karena kami berusaha menunjukan

sikap profesional, walaupun setelah pelantikan dilaksanakan terkadang

ada pejabat yang menegosiasi penempatan jabatan yang baru yang mereka

pikir kurang cocok untuk dirinya, namun kami tidak pernah melayaninya,

karena ketika pejabat itu sudah di lantik maka itu semua sudah menjadi

keputusan bersama dalam rapat baperjakat yang telah disepakati sebelum

pelantikan di laksanakan (wawancara 17 februari 2015 pukul 02.00 WIB)

Dari pemaparan diatas bahwa keputusan dari tim baperjakat tidak bisa di

rubah lagi dan di tawar-tawar lagi karena selain dilihat dari latar belakang

pendidikan, dalam menganalisis jabatannya melalui Eselonering yaitu di nilai

berdasarkan Eselon juga.

Page 132: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

114

5. Penilaian

Penilaian ini suatu fungsi manajemen yang mana membahas tentang

perbandingan antara hasil-hasil yang nyatanya di capai dengan hasil-hasil yang

seharusnya dicapai seperti capaian kinerja pegawai Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang mengenai rotasi mutasi pegawai selama periode 2013-

2014, penilaian dalam proses rotasi/mutasi/promosi itu berdasarkan pimpinan

Dinas dan di serahkan lagi kepada tiap-tiap kepala Bidang dibawahnya untuk

mengurangi kesulitan pimpinan organisasi untuk menilai kinerja pegawai.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sekretaris Wasis Dewanto (I2) Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang bahwa :

“Dalam penilaian pegawai saya membantu pimpinan untuk melakukan dan

mempertimbangkan hasil kinerja pegawai dan mengharapkan mempunyai

sikap profesional dan tidak ada subyektivitas, tetapi sifat subyektivitas dari

pimpinan itu selalu ada, karena faktor subyektivitas secara loyalitas,

loyalitas seringkali dibawa ke ranah pribvvadi, tetapi harapan kami

profesional. jujur kami juga merasa kebingungan terhadap pegawai yang

akan di promosikan jabatan/ atau yang ingin rotasi masih dalam satu

organisasi kerja maupun pindah kerja ke SKPD lain karena banyak sekali

pegawai yang harus di nilai walaupun saya sudah di tetapkan untuk

menilai tiga orang yaitu bagian Keuangan, PEP dan kepegawaian”

(wawancara tanggal 05 November 2014 jam 09.00 Wib)

Dalam melakukan penilaian Pimpinan dan Sekretaris mengalami sedikit

kesulitan dalam mempertimbangkan pegawai yang akan di rotasi mutasi dan

promosi, walaupun pada ahirnya semua yang di usulkan dari SKPD. Dari SKPD

di usulkan kembali ke Baperjakat untuk diolah dan dipilih mana yang layak atau

tidak akibatnya ada pegawai yang pernah mengalami 8 kali rotasi dalam satu

organisasi di karenakan memang mengalami kekurangan pegawai yang sesuai

Page 133: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

115

dengan kompetensinya masing-masing, namun ada baiknya untuk pegawai

tersebut telah mendapatkan banyak pengalaman di semua bidang.

Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Hj.Faozah Kasubag Umum dan

Kepegawaian (I1 ) bahwa :

“Pada tahun 2013 tidak ada proses rotasi mutasi, karena pada umumnya

dilakukan 3 tahun sekali, itupun melihat dari kondisi di setiap SKPD

apakah banyak yang membutuhkan atau tidak, pada tangga 10 september

2014 telah dilakukan pelantikan terhadap pejabat eselon II, III, dan IV,

pengawas, dan kepala sekolah, banyak yang melakukan rotasi mutasi

maupun promosi sekitar 109 orang yang dilantik untuk memduduki

pekerjaan yang baru, seperti dari Guru menjadi Kepala Sekolah, Kepala

Sekolah menjadi pengawas, kepala Sekolah menjadi Kasi, dari kasi

menjadi kasubag, dan seterusnya. (wawancara tanggal 20 oktober 2014

pukul 09.00 Wib)

Berdasarkan hasil wawancara diatas banyak yang mengusulkan

rotasi/mutasi/promosi secara diagonal maupun vertikal, dan jika dilihat dari data

Sertijab Dinas Pendidikan dan Kebudayaan banyak pegawai fungsional yang

mutasi kurang sesuai dengan pangkat/gol yang dimiliki, Misalnya dari guru

mutasi ke kepala sekolah, masih terdapat pangkat/gol yang kurang, sedangkan

guru yang di ampunya memiliki pangkat/ golongan yang lebih tinggi dari Kepala

Sekolahnya.

Dalam hal penilaian pegawai Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak

Iip (I8) juga menanggapi bahwa dalam penilaian pegawai yang akan melakukan

mutasi/promosi/promosi bahwa:

“Secara normatif diberlakukannya SKP adalah salah satu bentuk

penilaian bagi pegawai yang bersangkutan. Selanjutnya berdasarkan

kebutuhan dan kekosongan jabatan tertentu, atasan akan menganalisis

kebutuhan pegawai untuk mengisi kekosongan tersebut. Dalam hal ini pimpinan akan menyeleksi siapa-siapa saja yang pantas dan layak

untuk dipromosikan atau dimutasikan. Dan Dugaan-dugaan yang

Page 134: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

116

disinyalir baik oleh pegawai yang bersangkutan atau pegawai yang

berada di lingkungan instansi, bahkan oleh LSM sampai sekarang

saya belum bisa membuktikan. Namun saya sudah bilang bahwa hal

ketidak adilan tersebut pasti ada”. (wawancara 04 November 2014

pukul 09.00 Wib)

Selain itu berdasarkan hasil wawancara dengan Kasubbid Bangrir (I4)

menjelaskan mengenai penilaian yang dilakukan oleh BKD terhadap masing-

masing SKPD bahwa:

“Dalam penilaian pegawai khususnya di SKPD, itu semua diluar

kontek BKD, sebab itu ada lieding sektornya masing-masing misalnya

pegawai yang ini jelek nih, yang ini kurang rajin, Dsb, penilaian itu

ada di pimpinan dinas setempat karena yang mengetahui sikap dan

prilaku seorang yaitu pimpinannya langsung. BKD hanya menerima

usulan sepanjang fomasi jabatannya itu ada, hanya saja penilaian

yang dimaksud disini penilaian BKD dalam menentukan penempatan

pegawai yang di bahas di porum rapat baperjakat yang di hadiri

semua tim baperjakat atas persertujuan walikota (wawancara 03

November 2014 pukul 02.00 Wib)

Berdasarkan pernyataan di atas dan berdasarkan hasil observasi

wawancara di lapangan peneliti berasumsi bahwa yang dominan yaitu adanya

faktor nepotisme yaitu kebanyakan pegawai yang diusulkan ke BKD untuk

melakukan rotasi/mutasi/promosi rata-rata pegawai tersebut mempunyai

hubungan dekat dengan pejabat yang berwenang, selain itu jika dilihat dari hasil

wawancara dengan informan yang telah ditentukan bahwa dalam hal Kegiatan

pengembangan karier ini semuanya saling menyalahkan seperti yang dikatakan

oleh pegawai yang berada di Dinas bahwa setelah ada hasil dari tim baperjakat

terkadang jika ada yang kurang sesuai dinas pun berasumsi bahwa semuanya

telah diatur oleh tim baperjakat walaupun terkadang secara normatif pegawai

tersebut kurang layak. Setelah perwakilan dari tim Baperjakat menyatakan bahwa

Page 135: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

117

baperjakat hanya menerima usulan dari SKPD masing-masing, dan kalaupun ada

yang kurang sesuai kami hanya mengatur dan menilai sedemikian rupa dari hasil

usulan. Dan peneliti bersasumsi bahwa di Kota Serang ini masih kekurangan

SDM yang kompeten.

Informasi lain dari beberapa informan Selain itu adanya faktor politis

seperti jabatan kadis, kabid, kasubbag, kasi, rata-rata terkait suatu politis di

pemerintahan, walaupun PNS idealnya tidak diperbolehkan ikut campur dalam hal

politik seperti pencalonan gubernur ataupun walikota, yang nantinya akan

berpengaruh untuk jabatannya ke depan, apakah naik jabatan, atau sebaliknya.

Dan perlu di ingat kembali bahwa pemerintahan di Banten sangat kental dengan

kekeluargaannya. Berdasarkan hasil Wawancara dengan Sekretaris BKD Kota

Serang bapak Farach Richi (13) bahwa :

“Kembali lagi ke UU No 5 tahun 2014 bahwa UU tersebut memang

belum mengakomodir secara keseluruhan terkait dengan netralitas PNS.

dan diharapkan ke depan ada suatu revisi bahwa netralitas PNS itu

merupakan hal mutlak karena salah satunya adalah dengan pencabutan

hak memilih seperti pencabutan hak memilih TNI dan POLRI , karena

mereka siapapun kepala Panglima atau Kapolrinya tidak masalah, tetapi

kalau PNS msih dimungkinkan suatu celah, karena terkait UU ASN itu

bagaimana kita tidak terkait suatu politis hak memilih kita ajah masih

dilibatkan seharusnya (netralitas pns), uu asn itu dapat memperjelas

posisi netralitas pns salah satunya hak dalam memilih“ (wawancara

tanggal 13 februari 2015 pukul 02.00 Wib)

Manajemen Rotasi Mutasi Pegawai Negeri Sipil Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang dilihat dari Daptar Urut Kepangkatan, dan Peraturan

Daerah Kota Serang nomor 4 Tahun 2010 tentang Standar Kompetensi Jabatan

pelaksanaan Rotasi Mutasi di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota

Serang ini sudah bisa dikatakan efektif walaupun belum sepenuhnya efektif.

Page 136: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

118

Karena standar kompetensi berikut pangkat/gol sangat penting untuk dijadikan

pedoman dalam menetapkan apakah seseorang bisa atau pantas menduduki suatu

jabatan struktural tertentu. Selain itu, juga dapat digunakan sebagai pedoman

untuk bisa melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan pada jabatan sruktural

tertentu. Pernyataan ini di pertegas oleh Bapak Drs.Nursalim (I6) yaitu

Karena pada dasarnya semua pegawai atau pejabat yang di promosikan

itu telah dianggap memenuhi persyaratan yang telah di tentukan oleh

walikota, tetapi memang dalam prosesnya karena yang mempromosikan

jabatan itu bukan 1 orang atau 2 orang saja, sangat banyak sekali,

sehingga kadang tim Baperjakat BKD Kota Serang merasa bingung untuk

memilih pejabat mana yang layak untuk di tempatkan di suatu jabatan yang

sedang dibutuhkan, karena mengingat formasi yang sedikit di banding

dengan pejabat yang mengajukan promosi jabatannya. (wawancara tanggal

13 oktober 2014 pukul 10.00Wib)

Jika dilihat dari daftar nominatif pelantikan pengukuhan pejabat di

lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang pada tanggal 10

September 2014 masih sangat banyak pegawai berikut golongannya yang kurang

sesuai seperti kasubbag dengan pangkat/golongan III b, sedangkan masih banyak

yang golongan lebih tinggi, seperti hasil analisa penulis lebih banyak kepala

sekolah/pejabat fungsional yang mempunyai pangkat/golongan yang lebih tinggi

yaitu IVa sampai IVc., daftar kejenjangan pangkat Pegawai Negeri Sipil dilihat

dari tabel di bawah ini :

Page 137: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

119

Tabel 4.3

Keadaan pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang

menurut Pangkat/Gol dan Jenis Kelamin

NO

Pangkat/Golongan

Jenis Keamin

Jumlah Pria Wanita

1 Golongan IV 28 7 35

3 Golongan III 25 21 46

3 Golongan II 2 - 2

4 Golongan I - - -

JUMLAH 55 28 83

Bahwa menurut DUK pegawai di kantor Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang dapat diuraikan sebagai berikut: jumlah Pegawai

Negeri Sipil di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang sejumlah

83 pegawai termasuk pengawas (non eselon) dari jumlah tersebut komposisi

pegawai di lihat dari golongan maka didominasi oleh pegawai golongan III dan

golongan IV.

Berdasarkan hasil wawancara Hal ini di tanggapi oleh Bapak Sarnata ( I7 ) yaitu :

“Mengingat munculnya Undang-undang ASN No 05 tahun 2014 yang

telah disosialisasikan dan akan diimplementasikan nanti di Kota Serang

saya merasa setuju dengan undang-undang tersebut, karena akan terjadi

promosi/lelang jabatan terbuka yang melahirkan persaingan yang sehat

sesuai dengan kompetensi yang dimiliki masing-masing pejabat yang akan

mempromosikan jabatannya, dan berharap dengan nanti UU ASN berjalan

di Kota Serang khususnya dalam masing-masing SKPD instansi

pemerintah mempunyai pegawai yang kompeten sesuai dengan background

pendidikannya”.(wawancara tanggal 14 oktober jam 09.00 Wib)

Page 138: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

120

Dalam pengangkatan dan pemindahan Pegawai Negeri Sipil pengukuran

standar kompetensi jabatan dijadikan syarat oleh wali Kota Serang untuk

menduduki jabatan struktural, karena apabila syarat tersebut tidak dilakukan maka

pegawai tersebut tidak akan bisa menduduki jabatan struktural yang lebih tinggi.

Berdasarkan tabel di bawah jumlah pejabat struktural/Eselon terdiri dari:

Eselon I tidak ada, Eselon II hanya 1 orang, Eselon III 15, dan Eselon IV

sebanyak 41 pegawai total pejabat Eselon sebanyak 57 (68%) dari jumlah

pegawai. Artinya, dapat dikatakan pada Kantor Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang jumlah pejabat strukturalnya lebih banyak dari stafnya.

Tabel 4.4

Jumlah Pejabat Struktural/Eselon

NO GOLONGAN JUMLAH

1 Eselon I -

2 Eselon II 1

3 Eselon III 15

4 Eselon IV 41

JUMLAH 57

Page 139: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

121

Tabel 4.5

Jumlah Pegawai yang sudah Lulus Diklat Struktural

NO JENIS DIKLAT JUMLAH

1 DIKLAT PIM TK, II 1

2 DIKLAT PIM TK, III 11

3 DIKLAT PIM TK, IV 30

JUMLAH 41

Apabila dilihat jumlah pegawai yang lulus diklat struktural, maka dapat

dikatakan pegawai yang diangkat sebagai pejabat struktural tidak mesti

mempertimbangkan diklat struktural. Karena tidak mengharuskan pegawai untuk

mengikuti diklat struktural dulu baru dapat diangkat. Seperti dapat dilihat pada

tabel diatas, pejabat yang telah mengikuti diklatpim Tk. II merupakan diklat untuk

pejabat yang memangku jabatan eselon II sebanyak 1 orang karena hanya Kepala

Dinas yang memangku jabatan eselon II, untuk pejabat eselon III sebanyak 15

pegawai sedangkan yang sudah mengikuti Diklatpim Tk. III baru 11 pegawai.

Demikian juga untuk pejabat eselon IV sebanyak 30 pegawai, padahal pada

struktur yang ada jumlah pejabat eselon IV ada 41, maka ada 11 pejabat eselon IV

yang belum mengikuti diklatpim Tk.IV.

Page 140: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

122

4.2 Pembahasan

Mutasi/rotasi/promosi merupakan fenomena yang sering terjadi bagi setiap

Pegawai Pemerintah Propinsi Banten terdiri dari Kabupaten/Kota yaitu

perpindahan atau rolling tempat kerja dari bidang satu ke bidang yang lain atau

dari SKPD ke SKPD yang lain sesuai dengan kebutuhan dari masing- masing

Instansi terkait. Selain itu promosi jabatan berbeda dengan mutasi, tetapi sekilas

bisa di katakan sama dengan mutasi, karena promosi jabatan itu salah satu mutasi

yang bersifat vertikal (naik jabatan), misalnya dari Kasi di promosikan untuk

menjadi Kabid. Namun sering terjadi promosi jabatan dengan cara mutasi ke

SKPD lain yaitu kegiatan perpindahan pegawai dari suatu jabatan ke jabatan lain

yang mempunyai status serta tanggung jawab yang lebih tinggi. Syarat-syarat

untuk promosi pada umumnya ditetapkan berdasarkan prestasi kerja,

pengalaman, pendidikan, kemampuan, kompetensi, dan sebagainya. Namun

terkadang salah satu syarat tersebut kurang diperhatikan.

Badan Kepegawaian Daerah mempunyai Standar Operasional Prosedur

(SOP) yang telah di sahkan oleh Kepala BKD dan telah di efektifkan pada tanggal

08 Sepetember 2014. Menjelaskan proses penyusunan rencana pengemabangan

karier PNS setelah menerima usulan dari masing-masing SKPD yang

mengusulkan yaitu :

1. Menerima surat Usulan Jabatan PNS dari SKPD di Lingkungan

Pemkot Serang yang sudah memenuhi syarat untuk

promosi/rotasi/mutasi.

Page 141: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

123

2. Surat yang telah diterima langsung diberi lembar disposisi beserta

Surat Usulan Jabatan di serahkan Kepada Kepala Badan.

3. Sekretaris Mempelajari dan memberi arahan/disposis Kepada

Kasubag untuk menyusun Draf nama-nama PNS yang akan

promosi/rotasi/mutasi

4. Setelah itu di serahkan kembali kepada Kasubag untuk mengkonsep

Nama-nama Usulan Jabatan PNS yang akan Promosi/Rotasi/Mutasi

sesuai disposisi dan arahan Sekretaris

5. Dari kasubag di serahkan kepada Kabid dan Kasubag untuk

Mengoreksi kembali, mempelajari Rekapan Nama-nama PNS yang

akan dilantik

6. Mengetik Surat Undangan Rapat Baperjakat Kota Serang

7. Menandatangani nota Dinas untuk rapat Baperjakat

8. Melakukan Rapat Baperjakat, untuk menentukan ya/tidak pegawai

tersebut dilantik

9. Menerima dan memperbaiki nama-nama PNS yang akan dilantik

berdasarkan saran dan masukan tim

10. Menandatangani Nota Dinas untuk pelaksanaan Pelantikan

11. Menyampaikan waktu pelantikan

12. Mengetik Surat Undangan Pelantikan

13. Mengatur, mengkoordinir Pelaksanaan Pelantikan

14. Memberi Stempel Walikota dan mengarsipkan Dokumen Pelantikan.

Page 142: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

124

Berdasarkan SOP penyusunan rencana pengembangan karier ini

manajemen Rotasi/mutasi/promosi pegawai akan di proses melalui 14 tahapan

diatas mulai dari penerimaan surat usulan sampai menetapkan pegawai dengan

masing-masing jabatan untuk dilantik. Namun dengan adanya otonomi daerah

semuanya bersifat terbuka, seperti misalnya penempatan pegawai di Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang yang meliputi pegawai fungsional dan

pegawai struktural. Untuk menduduki formasi jabatan sebagaimana diatur dalam

Peraturan Pemerintahan Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan

Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang pengangkatan Pegawai Negeri Sipil

dalam Jabatan Struktural, diperlukan jenjang kepangkatan yang memadai. Dengan

dimilikinya jenjang kepangkatan yang memadai Pegawai Negeri sipil yang akan

diangkat/ditempatkan untuk menduduki formasi jabatan struktural yang bertujuan

untuk mewujudkan Aparatur Daerah yang mampu menjaga persatuan dan

kesatuan bangsa, profesional dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas-

tugas pemberian pelayanan kepada masyarakat dengan berdayaguna dan

berhasilguna sesuai dengan tingkat kepuasan dan keinginan masyarakat (BKD

Kota Serang).

Dasar atau kriteria penilaian pegawai untuk ditempatkan dalam suatu

jabatan sesuai dengan aturan yang ada berdasarkan pertimbangan berikut :

pendidikan, pengalaman kerja, pendidikan dan pelatihan, penilaian DP3/SKP, dan

senioritas juga dijadikan pertimbangan.

Page 143: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

125

Analisis yang dilakaukan oleh pimpinan Dinas Pendidikan dan BKD Kota

Serang dirasakan belum optimal, karena masih banyak pegawai yang tidak sesuai

dengan latar belakang pendidikan, namun itu semua terjadi karena keterbatasan

Sumber Daya PNS yang ada, walaupun sekarang banyak pegawai yang memiliki

latar belakang pendidikan yang sesuai namun belum tentu pegawai tersebut

mampu dan layak, karena itu terjadi atas dasar penilaian pimpinan SKPD masing-

masing dan pengalaman kerja yang ditempuh masing-masing pegawai. Dalam

Peraturan Daerah Kota Serang No. 4 Tahun 2010 tentang Standar Kompetensi

Jabatan Struktural Pegawai Negeri Sipil bahwa untuk dapat diangkat dalam

jabatan struktural lebih tinggi Eselon III dan selanjutnya ke Eselon II perlu

melalui tahapan pematangan profesi. Pejabat struktural Eselon IVa. Secara

selektif ditugaskan pada jabatan struktural yang lebih tinggi dengan spesifikasi

bagi yang mempunyai kemampuan untuk mengarahkan dan menetapkan

kebijakan dibidang tugas masing-masing, sejalan dengan misi instansi dan arah

kebijakan pejabat Pembina kepegawaian disamping dimensi kerjanya pejabat

yang bersangkutan.

Mutasi/rotasi/promosi jabatan sebagai salah satu pengembangan karier

Pegawai Negeri Sipil. Dasar utama dalam melakukan penempatan pegawai dan

mutasi pegawai ini adalah waktu atau masa kerja di suatu unit. Untuk staf atau

pegawai yang baru menduduki pangkat Golongan III/a ditetapkan untuk

melakukan mutasi setiap 4 tahun sekali, sedangkan untuk pejabat struktural 3

tahun sekali. Akan tetapi untuk melihat kinerja belum dapat dilakukan secara

optimal, karena adanya berbagai keterbatasan terutama dalam pengukuran kinerja

Page 144: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

126

atau kompetensi pegawai. Karena penilaian melalui DP3/SKP itu ketika pegawai

tersebut akan melakukan mutasi/rotasi/promosi pegawai tersebut biasanya

nilainya dibaguskan karena untuk dijadikan salah satu persyaratan untuk bisa

diusulkan dalam pengangkatan pangkat/golongan.

Dalam Penyusunan Rencana Pengembangan Karier PNS /mutasi/promosi

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang sendiri, terjadi atas usulan dari

Kepala Dinas sebagai Pembina kepegawaian melalui penilaian terhadap kinerja

pegawai yang telah diserahkan lagi kepada pimpinan masing-masing bidang,

selain itu penilaian juga ada dari bawahan atau staf, sehingga laporan-laporan

yang terkumpul disimpulkan oleh Kepala Dinas sebagai Pembina kepegawaian

untuk pertimbangan karier pegawai selama bekerja. Karena banyaknya pegawai

terkadang pimpinan juga merasa lemah dalam hal penilaian pegawai walaupun

sudah di bantu oleh pegawai satuan dibawahnya.

Mutasi/rotasi/promosi mengacu pada peraturan UU No 43 Tahun 1999

yang akan digantikan oleh UU ASN No 4 Tahun 2014 namun di Kota Serang

belum ada aturan pelaksanaannya jadi belum di implementasikan secara

menyeluruh. Menyebabkan dalam proses penempatan seorang pegawai ada yang

dilihat dari senioritas, ada yang dilihat dari kompetensi, yang mana dalam UU

ASN itu mutlak harus di lihat dari kompetesi yang dimiliki seorang pegawai

bukan karena senior atau karena ada faktor subyektifitas dari pimpinan. Dari data

BKD yang mengusulkan khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota

Serang terdapat 119 pegawai namun yang dilantik hanya ada 97 pegawai yang

terbagi ke dalam jabatan Eselon II,III,IV, serta pengawas, dan Kepala Sekolah.

Page 145: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

127

Dalam kenyataanya dilapangan bahwa yang menjadi Kepala Sekolah dengan

pangkat Gol III/c dan III/d, sedangkan gurunya sudah banyak yang mempunyai

pangkat/Gol III/d bahkan IV/a. Selain itu mutasi dari jabatan fungsional ke

jabatan struktural dirasa kurang efektif karena ada pegawai yang diusulkan dari

jabatan fungsional tersebut berpangkat III/c mutasi menjadi Kasi, sementara

masih terdapat pegawai struktural yang berada di kantor Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota serang yang mempunyai pangkat/gol yang sama tetapi

pimpinan tidak mengusulkan kepada BKD. Karena jika pegawai dari struktural,

pegawai tersebut sudah mempunyai pengalaman dalam pengadministrasian.

Namun dalam penempatan pegawai yang sudah dilantik ini seperti terlihat tabel

dibawah ini :

NO Jabatan Lama Jabatan baru GOL

1 Kepala SD Negeri Gelam 2 UPT.

Pendidikan Kecamatan Cipocok Jaya

Kepala Seksi Kelembagaan,

Sarana dan Prasarana SD

Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan

III/c

2 Guru SDN Cipete 2 UPT Pendidikan

Kecamatan Curug

Kepala SDN Cipete 3 UPT.

Pendidikan dan Kebudayaan

Kecamatan Curug

III/d

3 Guru SDN Umbul Tengah UPT

Pendidikan Kec. Taktakan

Kepala SDN Jakung UPT.

Pendidikan dan Kebudayaan

Kecamatan Taktakan

III/d

4 Guru SD Jami Kec. Walantaka Kepala SDN Kuranji UPT.

Pendidikan dan Kebudayaan

Kecamatan Taktakan

III/d

5 Kepala SDN Sukalila UPT Pendidikan

Kec. Serang

Kepala SDN Lopang Domba

UPT. Pendidikan dan

Kebudayaan Kecamatan

Serang

III/d

6 Guru SDN Sepang UPT Pendidikan

Kec.Serang

Kepala SDN Taman Baru

UPT. Pendidikan dan

Kebudayaan Kecamatan

Cipocok Jaya

III/c

7 Guru SDN Citerep Kepsek SDN Sukalila UPT.

Dindikbud Kecamatan Serang III/d

Page 146: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

128

Analisis yang dilakaukan oleh pimpinan Dinas Pendidikan dan BKD Kota

Serang dirasakan belum optimal, namun itu semua terjadi karena keterbatasan

Sumber Daya PNS yang ada, walaupun sekarang banyak pegawai yang memiliki

latar belakang pendidikan yang sesuai namun belum tentu pegawai tersebut

mampu dan layak, karena itu terjadi atas dasar penilaian pimpinan SKPD masing-

masing dan pengalaman kerja yang ditempuh masing-masing pegawai.

BKD selalu merasa bahwa mereka sudah melakukan sikap profesionalnya.

Selain itu dalam hal menganalisis beban kerja/ jabatan sebelumnya dengan jabatan

yang baru BKD Kota Serang sudah melakukannya secara maksimal namun

terkadang seorang pegawai merasa tidak cocok dengan keputusan Baperjakat,

sedangkan BKD hanya mengolah pegawai yang ada yang diusulkan dari masing-

masing SKPD. Sebagaimana terlihat dalam skema berikut

Gambar 4.4

BKD

SKPD yang

mengusulkan

Kepala Dinas Menyetuijui

Surat Usulan ke BKD

Bagian Umum dan

Kepegawaian membuat

Rekapan Pegawai yang

akan mengusulkan

Pangkat/Gol (DUK), Latar

belakang pendidikan, Prestasi

kerja, Usia, Telah mengikuti Diklat

SEKDA (KETUA

BAPERJAKAT)

Page 147: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

129

Dalam skema tersebut dijelaskan proses pengusulan rotasi/mutasi/ promosi

pegawai dari SKPD terkait kepada BKD yang memiliki kewenangan dalam

penempatan dan pengesahan pegawai. Dalam penelitian ini, peneliti ingin

menjelaskan dan menggambarkan kondisi yang ada di lapangan untuk mengetahui

bagaimana manajemen mutasi Pegawai Negeri Sipil Kota Serang Studi Kasus

pada Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang dengan

menggunakan tahapan-tahapan sebagai berikut :

Perencanaan merupakan langkah konkret yang pertama-tama diambil dalam

usaha pencapaian tujuan. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa terdapat tiga

jenis keputusan yang diambil dalam satu organisasi, yaitu keputusan strategik,

keputusan teknis, dan keputusan operasional. Dilapangan, peneliti menemukan

bahwa secara tertulis tidak ada perencanaan riil yang ditetapkan oleh BKD hanya

saja yang akan menjadi masalah selanjutnya adalah setelah melakukan proses

penempatan pegawai yang kadang-kadang tidak sesuai dengan perencanaan awal

dari SKPD terkait. Contohnya seseorang yang direncanakan tersebut mengalami

pergeseran artinya gagal untuk dilantik dikarenakan ada pejabat lain yang menurut

Baperjakat lebih layak untuk dilantik. Hal ini berkaitan dengan proses lanjutan

setelah perencanaan. Namun usulan yang disampaikan oleh SKPD terkait dalam

hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang sebagai SKPD yang

mengusulkan perencanaan pegawai yang mutasi telah melakukan sesuai dengan

prosedur yang ditetapkan, yakni berdasar pada UU Kepegawaian Nomor 43

Tahun 1999. Selain itu, pegawai yang rotasi/mutasi/promosi harus benar-benar

Page 148: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

130

melakukan prosedur dan mekanisme yang sesuai dengan aturan dan idealnya

pegawai tersebut harus mengetahui prosesnya, dan syarat apa saja yang harus di

penuhi. Nyatanya dilapangan para pegawai yang mutasi/rotasi/promosi hanya

sampai pada proses menyerahkan berkas penunjang (dokumen mutasi) kepada

kepegawaian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang tanpa mengawal

sudah sejauh mana hal itu diproses. Sehingga tak jarang pegawai yang melakukan

mutasi mengalami kesulitan dalam mengurus mutasi/rotasi/promosi tersebut.

Terlebih jika mutasi yang dilakukan lintas SKPD atau lintas wilayah kerja. selain

Dinas, yang melakukan proses mutasi dengan kewenangan menyetujui atau tidak

berkas pegawai tersebut adalah BKD. Dengan tim Baperjakat dan keputusan

strategik dari Walikota sehingga menerbitkan SK.

Keputusan strategic ini merupakan keputusan pemegang kebijakan secara

penuh beserta tim baperjakat yang secara khusus mengolah data yang diusulkan

sehingga perencanaan yang sudah diusulkan tidak akan menghasilkan dampak

yang signifikan terhadap perencanaan kepegawaian daerah.

Kehati-hatian Tim baperjakat dalam menginformasikan hasil rekapan PNS

dari sekian banyak yang mengusulkan berdasarkan kualifikasi pendidikan dan

pengalaman yang telah dikonsepkan dalam forum Baperjakat sebelum pelantikan

dilaksanakan. Kegiatan ini merupakan bagian dari pengorganisasian dalam

tahapan mutasi pegawai. Dalam pengorganisasianini, BKD Kota Serang tinggal

menerima surat usulan jabatan dari masing-masing SKPD sesuai usulan masing-

masing, setelah itu disposisi dokumen masuk kepada kepala BKD, sekretrais

memberikan arahan dan langsung dikonsepkan nama usulan jabatan, apabila

Page 149: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

131

memenuhi syarat selanjutnya di rekap untuk dilakukan rapat baperjakat, sampai

bisa mengeluarkan SK untuk mempersiapkan pelantikan yang telah disetujui oleh

walikota, dan semua ini bersifat rahasia. Rahasia disini dimaksudkan karena selain

usulan tersebut, ada pertimbangan-pertimbangan khusus yang menjadi penilaian

tersendiri bagi Tim Baperjakat dan Pemegang Kebijakan dalam hal ini Walikota

serta menghindari terjadinya pro dan kontra antar pegawai/pejabat.

Dalam tahapan ini rentan sekali dengan unsur nepotisme, yaitu biasa

dikenal dengan sistem spoil/ kedekatan. Namun dewasa ini hal tersebut bukan hal

dominan, karena pegawai tersebut dipertimbangkan oleh tim Baperjakat, selain itu

indikator yang dijadikan tolak ukur penilaian syarat kualifikasi mutu aparatur

didalam penempatan suatu jabatan tertentu, diperlukan kriteria sebagai berikut :

1. kemampuan

2. Kecakapan kerja

3. Keterampilan

4. Kepribadian

5. Sikap

6. Organisasi

Dari ke 6 (enam) kriteria dimaksud, dapat dilihat klasifikasi jabatan yang akan

didudukinya sesuai dengan kompetensi dan pengalaman seta bakat yang ia miliki

berdasarkan penilaian pimpinan.

Selain itu unsur yang tak kalah penting dalam proses mutasi adalah

keseluruhan usaha, cara, teknik, dan metode untuk mendorong para anggota

organisasi agar mau dan ikhlas bekerja dengan sebaik mungkin demi tercapainya

Page 150: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

132

tujuan organisasi dengan efisien, efektif, dan ekonomis. Ini bertujuan dalam

pengembangan karir pegawai menguji loyalitas dan pengabdiannya sebagai abdi

Negara. Mutasi/rotasi/promosi tidak diperuntukan untuk semata-mata hanya

ingin mengejar posisi jabatan yang nyaman, namun harus mempunyai keinginan

untuk meningkatkan kinerja dan meningkatkan kompetensi yang dimiliki agar

berkembang dan tidak mengalami kejenuhan dalam posisi kerja, selain itu Pemda

juga mempunyai tujuan dilakukannya mutasi/rotasi/promosi salah satunya

menghindari KKN, karena jika pegawai tersebut sudah terlalu lama dalam

jabatan sebelumnya dimngkinkan pegawai tersebut sudah mengetahui jalan atau

cara untuk melakukan KKN.

Pengembangan karier seorang pegawai perlu dilakukan karena seorang

pegawai bekerja dalam suatu organisasi tidak hanya ingin memperoleh apa yang

dipunyai hari ini, tetapi juga mengharapkan ada perubahan, ada kemajuan, ada

kesempatan yang diberikan kepadanya untuk maju ke tingkat yang lebih tinggi

dan lebih baik.

Selain itu, sistem pengawasan merupakan proses pengamatan dari seluruh

kegiatan organisasi guna lebih menjamin bahwa semua pekerjaan yang sedang

dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Sebagai

fungsi organik pengawasan merupakan salah satu tugas yang mutlak

diselenggarakan oleh semua yang menduduki jabatan manajerial, mulai dari

manajer puncak hingga para manajer rendah yang secara langsung

mengendalikan kegiatan-kegiatan teknis yang diselenggarakan oleh semua

petugas operasional. Jabatan selalu melekat dengan orang-orang yang

Page 151: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

133

melakukannya, juga dengan persyaratan yang diperlukan untuk melakukan tugas

tersebut dan kondisi lingkungan dimana pekerjaan tersebut akan dilakukan,

karena sebelum pejabat-pejabat itu dilantik hal yang utama dilakukan yaitu

analisis jabatan dulu untuk bahan pertimbangan karena analisis jabatan ini

sebagai salah satu prosedur dalam manajemen SDM menyangkut aspek keahlian,

kualitas, karakteristik, motivasi, pengetahuan, atau tugas yang diperlukan untuk

suksesnya suatu pekerjaan. Kurangnya pengawasan terhadap tim Baperjakat

yang mempunyai kewenangan dalam menentukan posisi jabatan pegawai yang

diusulkan dari masing-masing SKPD memiliki banyak resiko karena bersifat

subjektifitas dan bisa saja berdasarkan atas “permintaan” bukan berdasarkan

pada penilaian dan kebutuhan SKPD terkait. Contoh pimpinan mengusulkan

pegawai fungsional menjadi pejabat struktural yang mana jika di analisis masih

banyak pegawai yang lebih layak untuk diusulkan mengingat DUK yang dimilki

pegawai satu sama lain yang sama persis, hanya yang membedakan posisi kerja

sebelumnya anatar jabatan struktural dan fungsional, tetapi alangkah baiknya

pimpinan mengusulkan pegawai yang berada di struktural agar pegawai tersebut

bisa mengembangkan kompetensinya sesuai yang dibutuhkan, karena pada

dasarnya untuk dapat mutasi/rotasi/promosi kejabatan struktural adalah sangat

terbatas dan sangat selektif. Dalam hal ini jangan sampai terjadi perpindahan

tersebut hanya untuk mengejar pangkat, jabatan, ataupun untuk memperpanjang

batas usia pensiun. Contoh lain dari itu pernah ditemukan pegawai struktural

yang berada pada posisi jabatan struktural dimutasikan ke SKPD lain dengan

alasan yang kurang jelas karena menurut Key informan pimpinan yang bekerja

Page 152: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

134

sama dengan Bagian kepegawaian tersebut tanpa konfirmasi terlebih dahulu

sebelum pegawai tersebut diusulkan, jadi pegawai tersebut hanya tau setelah

menerima surat pelantikan dari BKD. Pejabat yang berwenang mengangkat,

memindahkan dan memberhentikan Pegawai Negeri Sipil dalam dan dari jabatan

struktural dan fungsional adalah Walikota selaku Pejabat Pembina Kepegawaian.

Alasan pemilihan tersebut bisa menjadi dua sisi yakni hal positifnya

bahwa yang bersangkutan memiliki beberapa prestasi dibanding dengan

jabatan/pangkat/ golongan pegawai tersebut, negatifnya adalah mutasi tersebut

dilakukan karena unsur ketidaksukaan seperti like or dislike dalam pekerjaan.

Baik diterapkan pada pegawai struktural maupun pegawai fungsional.

Dalam penilaian pegawai baik yang mutasi maupun tidak menggunakan

pengukuran dan pembandingan hasil-hasil yang nyatanya dicapai dengan hasil-

hasil yang seharusnya dicapai. Penyelenggara fungsi penilaian didasarkan pada

paling sedikit empat konsepsi yang sangat fundamental.

1. Usaha pencapaian tujuan suatu organisasi merupakan proses

2. Karena usaha pencapaian tujuan akhir merupakan suatu proses

3. Orientasi waktu dari kegiatan-kegiatan penilaian adalah masa depan

4. organisasi, berbeda dengan pengawasan yang ditunjuk pada kegiatan

kegiatan yang sedang berlangsung

Perbedaan antara fungsi pengawasan fungsi penilaian dapat pula dilakukan

dengan melihat perbedaan sasaran antara pengawasan dan penilaian hal ini

diwujudkan dalam bentuk penlaian tersirat dan tersurat. Penilaian tersirat

dilakukan dalam kegiaan sehari-hari seperti budaya dan disiplin kerja di

Page 153: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

135

lingkungan kantor/ instansi pegawai tersebut. Sedangkan penilaian tersurat adalah

penilaian dalam bentuk SKP/ DP3 pegawai. Ini dibuktikan didalam SKP selain

perencanaan kerja, budaya kerja dan loyalitas terhadap pimpinan maupun

pekerjaan ternilai sesuai dengan pekerjaan yang dibebankan kepada setiap

pegawai, yang mana dengan SKP pegawai yang mempunyai beban pekerjaan

lebih berat dan banyak maka pegawai tersebut memiliki tunjanagan yang lebih

tinggi pula disesuaikan dengan beban kerja yang di lakukan. Jadi dengan SKP

pegawai akan lebih termotivasi dalam hal melaksanakan pekerjaannya karena

akan melahirkan kinerja yang sesuai dengan kemampuan atau kehahlian. SKP

juga dilakukan sebelum beban kerja dilaksanakan sehingga pekerjaan akan tertata

rapi dan sesuai dengan rencana yang dibuat.

Dasar dalam pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian PNS dari dan

dalam jabatan sesuai dengan kompetensi jabatan pada perangkat organisasi daerah

di semua eselon. Standar Kompetensi Jabatan bertujuan untuk mewujudkan

ketepatan pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian PNS dari dan jabatan

sesuai dengan kompetensi jabatan di semua eselon, mewujudkan efisiensi dan

efektifitas pelaksanaan tugas, tanggung jawab PNS sesuai dengan kompetensi

jabatan serta optimalisasi kinerja di semua eselon.

Untuk menduduki formasi jabatan sebagaimana diatur dalam Peraturan

Pemerintahan Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan

Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang pengangkatan Pegawai Negeri Sipil

dalam Jabatan Struktural, diperlukan jenjang kepangkatan yang memadai.

Dengan dimilikinya jenjang kepangkatan yang memadai Pegawai Negeri sipil

Page 154: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

136

yang akan diangkat/ ditempatkan untuk menduduki formasi jabatan struktural

yang bertujuan untuk mewujudkan Aparatur Daerah yang mampu menjaga

persatuan dan kesatuan bangsa, profesional dan bertanggungjawab dalam

melaksanakan tugas-tugas pemberian pelayanan kepada masyarakat dengan

berdayaguna dan berhasilguna sesuai dengan tingkat kepuasan dan keinginan

masyarakat (BKD Kota Serang).

Manajemen Rotasi Mutasi Pegawai Negeri Sipil Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang dilihat dari tingkat pendidikan, jenjang Kepangkatan,

eselonisasi dan Diklat yang pernah diikuti jika dikaitkan dengan Peraturan Daerah

Kota serang nomor 4 Tahun 2010 tentang Standar Kompetensi Jabatan diatas

pelaksanaan Rotasi/mutasi/promosi di lingkungan Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang ini sudah bisa dikatakan efektif walaupun belum

sepenuhnya efektif karena kurang pertimbangan syarat-syarat yang telah

disebutkan sebelumnya. Sementara standar kompetensi sangat penting untuk

dijadikan pedoman dalam menetapkan apakah seseorang bisa atau pantas

menduduki suatu jabatan struktural tertentu. Selain itu, juga dapat digunakan

sebagai pedoman untuk bisa melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan pada

jabatan sruktural tertentu.

Jika dilihat dari daftar nominatif pelantikan pengukuhan pejabat di

lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang pada tanggal 10

September 2014 masih sangat banyak pejabat berikut golongannya yang tidak

sesuai seperti kasubbag dengan pangkat/golongan III b seharusnya minimal IIIc,

sedangkan masih banyak yang golongan lebih tinggi, seperti hasil analisa peneliti

Page 155: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

137

lebih banyak kepala sekolah/pejabat fungsional yang mempunyai

pangkat/golongan yang lebih tinggi yaitu IVa sampai IVc. Dalam pengangkatan

dan pemindahan Pegawai Negeri Sipil pengukuran standar kompetensi jabatan

dijadikan syarat oleh wali Kota Serang untuk menduduki jabatan struktural,

karena apabila syarat tersebut tidak dilakukan maka pegawai tersebut tidak akan

bisa menduduki jabatan struktural yang lebih tinggi.

Disini Peneliti melakukan pengumpulan data mentah, misalnya melalui

wawancara dan observasi. Setelah itu pada umumnya peneliti menganalisis data

upaya mencari dan menata secara sistematik catatan hasil observasi, dan

wawancara. setelah reduksi data, ini bertujuan untuk menegaskan pernyataan di

sesuaikan dengan teori yang disampaikan serta keadaan dilapangan. Setelah itu,

pada tahap ini, peneliti merubah catatan ke bentuk tertulis. Dalam tahap ini, persis

seperti apadanya dan tidak dicampurkan dengan pemikiran peneliti.

Terdapat tiga jenis triangulasi, yaitu : triangulasi sumber, triangulasi teknik,

dan triangulasi waktu. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data

yang telah diperoleh dari lapangan melalui beberapa sumber, cara menggunakan

informan yang berbeda untuk melakukan cross check dan penelusuran data

sekunder. Sedangkan triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data

kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda misalnya

mengkombinasikan teknik wawancara dan studi dokumentasi. Triangulasi data

dengan mengembalikan kompilasi data serta hasil interpretasi data kepada

informan, untuk mendapatkan masukan, koreksi atas kesalahan dan

menghindarkan subjektifitas peneliti.

Page 156: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

138

Membercheck adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti

kepada informan. Tujuannya adalah untuk mengetahui kesesuaian data yang

diberikan oleh pemberi data. Apabila pemberi data sudah menyepakati data yang

diberikan berarti data tersebut valid dan kredibel namun jika sebaliknya, maka

data tidak valid atau tidak kredibel atau disebut juga dengan keraguan data,

biasanya setelah peneliti melakukan wawancara dengan narasumber selalu

disertakan membercheck.

Dijelaskan kembali bahwa Di Kota Serang setiap akan ada kegiatan

rotasi/mutasi/promosi pegawai itu terjadi di semua SKPD sekota Serang, masing-

masing pimpinan SKPD mengusulkan pegawai melalui penilaian langsung dari

pimpinan untuk diusulkan ke BKD Kota Serang. Dalam hal ini peran BKD yang

meliputi Tim Baperjakat sangat berpengaruh dan mempunyai kewenangan dalam

mengatur penempatan pegawai terhadap kelanjutan karier Pegawai Negeri Sipil

khususnya di Kota Serang.

Seperti yang disinggung sebelumnya dari semua faktor dan variabel hasil

wawancara dengan para narasumber dapat disimpulkan bahwa dari ke 5 indikator

yang telah di paparkan dan di analisis datanya ada yang dominan yaitu:

Page 157: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

139

Tabel 4.6

Pembahasan dan Hasil Penelitian

Dimensi Hasil Temuan di Lapangan Kategori

Teori Fungsi-fungsi Manajemen (Siagian, 2005)

1. Perencanaan

Para pegawai yang mutasi/rotasi/promosi hanya sampai pada proses

menyerahkan berkas penunjang (dokumen mutasi) kepada

kepegawaian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang tanpa

mengawal sudah sejauh mana hal itu diproses. Sehingga tak jarang

pegawai yang melakukan mutasi mengalami kesulitan dalam mengurus

mutasi/rotasi/promosi tersebut. Terlebih jika mutasi yang dilakukan

lintas SKPD atau lintas wilayah kerja.

Kurang

Baik

2. Pengorganisasian

Dalam proses penerimaan usulan sampai dikeluarkannya SK semua

dokumen yang telah dirapatkan baperjakat bersifat rahasia. Rahasia

disini dimaksudkan karena selain usulan tersebut, ada pertimbangan-

pertimbangan khusus yang menjadi penilaian tersendiri bagi Tim

Baperjakat dan Pemegang Kebijakan dalam hal ini Walikota serta

menghindari terjadinya pro dan kontra antar pejabat-pejabat politis

Kurang

Baik

3. Penggerakan

Kekeliruan dalam DUK, latar belakang pendidkan, antara senior atau

tidak dan semua terkait dengan standar kompetensi dan penempatan

pegawai tetapi pada akhirnya di sesuaikan juga dengan pengalaman

masing-masing. Walaupun

Baik

4. Pengawasan

Kurangnya pengawasan terhadap tim Baperjakat yang mempunyai

kewenangan dalam menentukan posisi jabatan pegawai yang diusulkan

dari masing-masing SKPD memiliki banyak resiko karena bersifat

subjektifitas dan bisa saja berdasarkan atas “permintaan” bukan

berdasarkan pada penilaian dan kebutuhan SKPD terkaitdalam

perencanaannya karena ada campur tangan dari luar (non Baperjakat)

artinya banyak orang yang melakukan rotasi mutasi mapun promosi

jabatan di bawa ke ranah pribadi, sehingga pegawai yang di Acc untuk

menentukan posisi jabatannya sebagian besar karena faktor kedekatan

seseorang dengan pejabat yang berwenang.

Kurang

Baik

5. Penilaian

Bahwa baperjakat hanya menerima usulan dari SKPD masing-masing,

dan kalaupun ada yang kurang sesuai kami hanya mengatur dan

menilai sedemikian rupa dari hasil usulan. Jika ada sedikit kekeliruan

itu disebabkan karena di Kota Serang ini masih kekurangan SDM yang

yang kompeten

Baik

Page 158: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

140

Maka dari tabel 4.6 dapat di simpulkan bahwa Manajemen Mutasi Pegawai

Negeri Sipil Kota Serang (Studi Kasus Pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kota Serang) belum berjalan dengan optimal terutama pada indikator

perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan.

Page 159: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

141

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu mengenai

Manajemen mutasi/rotasi/promosi Pegawai Negeri Sipil Kota serang (studi

kasus pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang), maka peneliti

mengambil kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah yang telah peneliti

buat pada bab 1 (satu) sebelumnya yaitu. Bagaimanakah Manajemen mutasi

PNS Kota Serang (studi kasus pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota

Serang. Hasil analisis manajemen mutasi/rotasi/promosi Pegawai Negeri Sipil

Kota Serang (studi kasus pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota

Serang) ini sebagai berikut :

Pertama, dalam perencanaan mutasi/rotasi/promosi jabatan pegawai

belum maksimal, karena dalam melakukan perencanaan Dinas pendidikan

hanya sebatas mengusulkan, dan setelah itu BKD yang sangat berpengaruh

terhadap proses pengembangan karier tersebut, mulai dari proses penerimaan

usulan dari masing-masing SKPD sampai dikeluarkannya SK Walikota.

Namun itu semua tidak terlepas dari berawalnya penilaian dari masing-masing

SKPD yang sangat subjektif.

Kedua, banyak ditemukan pegawai yang memegang jabatannya yang

kurang sesuai dengan DUK, latar belakang pendidikan dari pegawai

fungsional maupun struktural. Selain itu banyak pegawai fungsional yang

Page 160: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

142

menjadi Kepala Sekolah dengan pangkat/golongan lebih rendah dari guru

yang diampu atau pegawai yang masih muda telah menduduki jabatan yang

lebih tinggi sedangkan bawahannya lebih senior.

Ketiga, memiliki banyak resiko karena bersifat subjektifitas dan bisa

saja berdasarkan atas “permintaan” bukan berdasarkan pada penilaian dan

kebutuhan SKPD terkait dalam perencanaannya karena ada campur tangan

dari luar (non Baperjakat) artinya banyak orang yang melakukan rotasi mutasi

maupun promosi jabatan di bawa ke ranah pribadi, sehingga pegawai yang di

disetujui untuk menentukan posisi jabatannya sebagian besar karena faktor

kedekatan seseorang dengan pejabat yang berwenang. Ini semua terjadi tidak

hanya di Dinas Pendidikan namun di SKPD lain juga dapat ditemukan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang peneliti ajukan

berupa rekomendasi yaitu :

1. Dalam hal penentuan pegawai yang akan di mutasi ataupun promosi

Dinas Pendidikan dalam hal perencanaan harus lebih teliti dan harus

benar-benar sesuai karena perencanaan akan sangat berpengaruh

terhadap jalannya kegiatan pengembangan karier tersebut.

2. Dalam penentuan pegawai harus lebih dilihat dari latar belakang

pendidikan pegawainya dan kebutuhan SKPD yang di sesuaikan

dengan pekerjaan dan kemampuannya, sehingga pegawai tersebut

Page 161: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

143

dapat bekerja dengan kemampuan yang dimiliki serta akan

menghasilkan kinerja yang lebih efektif.

3. Dinas pendidikan harus melakukan penilaian secara keseluruhan mulai

dari prestasi kerja, daftar Urut Kepangkatan, dan menghilangkan sifat

like or dis-like terhadap pegawai yang salah satunya di lihat dari

pegawai yang mempunyai sifat loyal terhadap pimpinan.

Penulis juga Berharap Baperjakat BKD Kota Serang harus lebih

meningkatkan sikap profesionalismenya agar semua pegawai yang merasa tidak

mempunyai kedekatan dengan pejabat yang berwenang tidak merasa iri terhadap

pegawai lainnya yang mempunyai kerabat dekat dengan pejabat yang berwenang

mengakibatkan semua prosesnya dibawa ke ranah pribadi dan bisa menentukan

posisi jabatan yang diinginkan. Sehingga manajemen rotasi mutasi dan promosi

ini akan bisa berjalan dengan baik sesuai dengan peraturan dan persyaratan yang

telah ditentukan. Dan SKPD ini juga harus menjalin kerja sama dengan setiap

stakeholder untuk menumbuhkankembangkan setiap SKPD Se kota Serang dan

BKD Kota Serang ini dapat melakukan kegiatan Manajemen Rotasi Mutasi dan

Promosi Pegawai Negeri Sipil yang semakin efektif, efisien dan produktif.

Page 162: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

DAFTAR PUSTAKA

Handoko,Hani. 2003. Manajemen.Yogyakarta:BPFE

Irawan, Prasetya. 2005.Metodologi Penelitian Administrasi. Jakarta: Universitas

Terbuka

Melayu S.P Hasibuan. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT

Bumiaksara

Miftah,Thoha. 2010.Manajemen Kepegawaian Sipil di Iindonesia.Jakarta:kencana

Moeheriono.2010.Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor: Ghalia

Indonesia

Nawawi,Hadari. 2011.Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:Gadjah

Mada University Press

Ndraha,Taliziduhu. 1997. Metodologi Ilmu Pemerintahan. Jakarta:PTRineka cipta

Kadarisman, 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta:PT RajaGafindo

persada

Siagian,p sondang. 2006. Manjemen internasional.Jakarta: PT bumi aksara

Satori, djam’an& komariah,Aan.2010.Metodologi Penelitian Kualitatif :Bandung.

Alfabeth

Sedarmayanti. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PTRefika

aditama

Simanjuntak, j Payaman. 2005.Manajemen dan Evaluasi Kinerja.jakarta:fakultas

ekonomi UI indonesia

Sugiyono. 2010.Memahami Penelitian Kualitatif.Bandung: cv. Alfabeta

Page 163: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

Terry George R. &leslie W.Rue. 2010.Dasar-dasar Manajemen.Jakarta:PT bumi

aksara

.1986. Asas-asasManajemen.Bandung:Alumni

Wibowo. 2011, Manajemen Kinerja Jakarta: PT RajaGrafindo persada

Dokumen-dokumen

Peraturan Pemerintah RI Tahun 2012 tentang Pegewai Negeri Sipil (PNS)

Undang-undang Kepegawaian No.43/1999 pasal 1

Undang-undang No.32 Tahun 2004 tentang otonomi daerah

Peraturan Pemerintah No. 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil.

Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

DUK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang

Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 4 tahun 2010 tentang Standar Kompetensi

jabatan struktural Pegawai Negeri Sipil

Jurnal-jurnal

Budi Santoso, AgungRiyardi .2012. Rotasi, Mutasi dan Promosi Karyawan di

Kantor Pelayanan Paja kPratama Klaten.(26 - 34)

Hesti Nurani , Zulkarnaen , Endang Indri Listyan. 2013. Evaluasi dampak

kebijakan mutasi pegawai negeri sipil dalam lingkungan Dinas Pedidikan

Kabupaten Sintang .Jurnal Tesis PMIS-UNTAN-PSIAN

Bambang wahyudi.2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung :Sulita

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-

RB)

Page 164: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

Sumber Internet

http://indonesia.go.id/in/kementerian/kementerian/kementerian-negara-

pendayagunaan-aparatur-negara-dan-reformasi-birokrasi/1645-profile/269-

kementerian-negara-pendayagunaan-aparatur-negara-dan-reformasi-

birokrasi Di akses 21 Mei 2014, jam 4:16

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/10/jbptunikompp-gdl-s1-2004-aielanurha-496-

Bab+II+e-a.doc Di akses 16 Mei 2014, jam 10:05

Page 165: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG
Page 166: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG
Page 167: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

MEMBER CHECK

Nama : Farach Richi, S.STP

Jabatan : Sekretaris BKD Kota Serang

Kode informan : I3

Dimensi I : Fungsi-Fungsi Manajemen

Bagaimana proses rotasi mutasi dan promosi di Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang, dan jelaskan menurut bapa/ibu jika

permasalahan rotasi mutasi dan promosi di kaitkan dengan fungsi-fungsi

manajemen meliputi, Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerakan,

Pengawasan dan Penilaian.

1) Planning (Perencanaan)

1. Apa tujuan dilaksanakannya mutasi/rotasi/promosi di Kota Serang?

Tujuannya untuk mengembangkan karier PNS di Kota Serang sesuai

dengan usulan yang di serahkan oleh tiap-tiap SKPD , selain itu

agar jabatan yang kosong agar bisa segera di isi oleh pegawai yang

sesuai dengan kualifikasi dan kemampuan. dan memberikan

penghargaan bagi yang promosi

2. Langkah awal apa yang dilakukan BKD Kota Serang sebelum

menerima usulan dari masing-masing SKPD se Kota Serang?

Setelah banyak yang pensiun eari jabatan fungsional maupun

struktural pasti banyak jabatan yang kosong untuk segera di isi, jadi

BKD harus Memberikan informasi kepada masing-masing SKPD

untuk segera di isi

3. Persyaratan apa yang harus dipenuhi oleh setiap calon yang akan

mengusulkan mutasi/promosi/rotasi ke BKD Kota Serang?

Page 168: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

Sebelum pegawai tersebut diusulkan, itu kan melalui penilaian

terlebih dahulu dari masing-masing pimpinan masing-masing,

adapun setelah usulan itu kami terima ada 14 tahapan dalam

standar operasional prosedur yang telah kami susun.

4. Apakah BKD mempunyai tujuan lain diluar tujuan melakukan proses

mutasi/rotasi/promosi Pegawai?

Tidak ada

5. Apa dampak positif dan negatif dari mutasi/rotasi/Promosi ?

Positifya menghindari pegawai tersebut melakukan KKN karena jika

pegawai tersebut sudah terlalu lama menjabat di jabatan yang sama

kemungkinan besar pegawai tersebut tau jalan untuk melakukan

KKN, sedangkan dampak negatifnya paling setelah selesai

pelantikan.

6. Jika perencanaan awal terdapat ketidaktercapaian. Kesenjangan apa

yang terjadi dan menjadikan hambatan dalam ketidaktercapaiannya

perencanaan awal ?

Tercapai tidaknya tergantung hasil rapat Baperjakat, dan menurut

kami semua perencanaan pasti tercapai dan tidak ada hambatan

7. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi permasalahan perencanaan?

Faktor SDM PNS yang terkadang kurang sesuai dengan usulan,

karena kami menilainya melalui eselonering.

2) Organizing (Pengorganisasian)

1. Bagaimana cara memberdayakan SDM PNS yang terkena

mutasi/rotasi/Promosi Pegawai ?

Penempatannya harus sesuai dengan latarbelakang pendidikan yang

dimiliki, jika kurang sesuai kami sesuaikan dengan pengalaman dan

keterampilan yang dimiliki pegawai melalui analisis kompetensi

jabatan

Page 169: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

2. Bagaimana proses yang ditempuh untuk menggerakan seluruh Sumber

Daya agar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai?

Bidang Pengembangan karir menempatkan SDM PNS dari hasil

Baperjakat, selanjutnya di serahkan pada SKPD masing masing selaku

atasan langsung

3. Bagaiamana koordinasi yang terjalin antara BKD dengan SKPD Kota

Serang khusunya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang, jika

baik, koordinasi yang baik itu seperti apa ?

Badan Kepegawaian Daerah tidak ada perlakuan khusus pada setiap

masing- masing SKPD

3) Actuating (Penggerakan)

1. Bagaimana mekanisme/ prosedur dalam proses mutasi pegawai ?

Setiap SKPD mengusulkan Rotasi mutasi bagi Pejabat PNS selaku

atasan langsung

2. Apakah dalam penempatan pekerjaan pegawai sudah sesuai dengan

kompetensi yang dimiliki, berikan contohnya ?

Kota Serang adalah Daerah Otonom baru yang masih banyak

kekurangan pegawai sehingga masih ada yang belum sesuai karena

kebutuhan organisasi ada beberapa pejabat yang belum sesuai, tapi

dianggap mampu .

3. Adakah kebijakan dalam manajemen rotasi/mutasi/promosi pegawai

yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku ?

Tidak ada

4. Apakah yang menjadi kendala dalam pelaksanaan

mutasi/rotasi/promosi ?

Tidak ada kendala

5. Apakah ada jangka waktu tertentu untuk melaksanakan rotasi mutasi

dan promosi?

Ada

6. Berapa lama, atau biasanya berapa tahun sekali kegiatan itu ada ?

Page 170: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

Promosi dua tahun, misalnya dia dipromosikan ke eselon IVa jangka

waktu yang tidak bisa di tentukan

7. Apakah BKD menilai langsung seluruh SKPD yang berada di Kota

Serang sebelum dari tiap-tiap SKPD mengusulkan ke BKD untuk

melakukan mutasi/rotasi/promosi?

Semua pertimbangan dibahas di baperjakat

4) Controlling (Pengawasan)

1. Bagaimana pengawasan yang dilakukan agar sasaran dan tujuan dapat

tercapai ?

Semua sasaran dan tujuan ada pada visi misi Kota Serang dan SKPD

masing masing.

2. Apakah manajemen dalam mutasi/rotasi/promosi pegawai telah

dilaksanakan secara efektif dan apa yang menjadi kelemahan/

permasalahan yang terjadi sehingga menjadikan hambatan dalam

pelaksanaan mutasi/rotasi/promosi di Kota Serang?

Ya / tidak ada hambatan

3. Apa yang menjadi pertimbangan untuk melakukan mutasi/rotasi/

promosi pegawai?

Kognitif apektif dan psicomotor dan tanggung jawab

4. Adakah pengawasan intensif yang dilakukan terhadap SKPD yang

terkena rotasi mutasi pegawai khususnya di Dinas Pendidikan dan

kebudayaan Kota Serang ?

Sudah pasti ada, karena proses rotasi mutasi dan promosi yang

dilakuakan pasti membutuhkan waktu yang tidak bisa ditentukan.

Karena berawa dari pimpinan masing-masing SKPD

Page 171: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

5) Penilaian

1. Bagaimana cara penilaian BKD terhadap pegawai yang sudah

diusulkan dari tiap-tiap SKPD?

Sepanjang formasi jabatannya ada semua usulan bisa diterima namun

tidak serta merta setiap usulan di setujui.

2. Apakah selama bapa bekerja di BKD Kota Serang pernah melihat

penilaian dari pimpinan, baik pimpinan dari masing-masing SKPD

khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang maupun

dari tiap-tiap Bidang yang tugasnya menilai stafnya dan mengusulkan

pegawai yang dirasa cukup layak yang kurang adil terhadap seorang

pegawai ?

Tidak ada, Karena BKD hanya menilai pegawai setelah menerima

usulan dari masing-masing SKPD. Jadi yang tau sikap, karakter

seorang pegawai di dinas Pendidikan yaitu atasan langsung yang

berada di lingkungan SKPD tersebut

3. Permasalahan apa yang sering muncul di tiap-tiap SKPD menyangkut

kegiatan mutasi/rotasi/promosi?

Tidak ada, diluar kontek BKD, sebab itu ada lieding sektornya

masing-masing misalnya pegawai yang ini jelek nih, yang ini kurang.

Dimensi II : Manajemen Rotasi Mutasi dan Promosi pegawai Negeri Sipil

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang

1. Berapa lama bapa menjadi sekretaris BKD Kota Serang sekaligus Baperjakat

BKD Kota Serang ?

2. Pengalaman apa yang sering terjadi ketika ada kegiatan mutasi/rotasi/promosi

Yang jelas masalah waktu,

3. mksudnya pa?

maksudnya setelah baperjakat menerima semua usulan dari masing-masing

SKPD, semuanya di satukan untuk di rapatkan oleh tim Baperjakat dan

Page 172: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

ketika tim baperjakat telah selesai melakukan rapat, semua hasilnya di

serahkan sesuai instruksi wali kota untuk melakukan pelantikan.

Sebagaimana yang di uraikan di SOP pengembangan karier PNS.

4. Bagaimana tanggapan bapa jika kita singgung mengenai latar belakang

pendidikan pegawai yang berada di masing-masing SKPD khusunya Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang ?

Jika dilihat memang di Dinas Pendidikan itu rata-rata pegawai berlatar

belakang pendidikan sarjana pendidikan, tetapi rata-rata mereka sudah

melakukan pendidikan S-2 nya yaitu manajemen pendidkan.Dan saya pikir

tidak ada masalah mengenai latar belakang pendidikan, karena kalau dinas

pendidikan itu memang membutuhkan orang yang berasal dari pendidikan,

karena misalnya ketika ada workshop yang menyangkut tentang program

pendidikan, seperti workshop kurikulum, pegawai tersebut menghadiri acara

tersebut dan sudah pasti harus menyampaikan kembali kepada pengawas,

bagaiamana, menyampaikan ke kepala sekolah, jadi intinya pegawai yang

latar belakang pendidkan S.Pd menurut saya memang tidak ada masalah.

5. Apakah ada kejanggalan mengenai latar belakang pendidikan terhadap beban

kerja setelah usulan di setujui oleh Baperjakat untuk setiap pegawai yang

berada di masing-masing SKPD Khususnya di Dinas Pendidikan dan

kebudayaan Kota Serang terkait dengan kegiatan atau pekerjaan yang sedang

di emban pegawai tersebut ?

Kejanggalan sih tidak ada, karena kita tinggal mengikuti SOP yang ada

6. Dan jika dilihat mengapa ada kekeliruan, seperti misalnya kepala dinas

perhubungan berasal dari orang kesehatan, kepala Dinas Kesehatan berasal

dari militer, jika hal tersebut kenyataannya ada bagaiamana tanggapan bapa?

Yang saya tau karena di Dinkesnya sudah beberapa tahun yaitu selama 8

tahun, selain penyegaran supaya ada pembelajaran. Karena pada dasarnya

setiap pegawai yang berada di suatu SKPD walaupun dikatan tidak sesuai

dengan latar belakang pendidikan tersebut tetapi pasti berada di bidang

yang menyangkut dan tidak akan pernah jauh dengan kemampuannya.

Page 173: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

7. Usulan Kegiatan apa yang lebih sering di lakukan Dinas pendidikan dan

kebudayaan Kota Serang apakah (rotasi mutasi dan promosi) dari ketiga

kegiatan itu mana yang lebih sering diusulkan, dan permasalahan apa yang

sering muncul ?

Dinas Pendidikan itu terbagi dua jabatan fungsional dan jabatan struktural,

lingkupnya besar, jadi yang diusulkan itu kemungkinan besar banyak dan

mutasi/rotasi/promosi itu saling berkaitan dengang ketganya karena kami

juga meilihat dulu ada yang pensiun atau tidak, dan berapa kepala sekolah

yang pensiun, jadi tergantung kebutuhan

8. Mutasi/rotasi/promosi yaitu kegiatan pengembangan karier yang sering

dilakukan oleh setiap instansi, nah dalam satu SKPD terdapat bagian-bagian

dan bidang-bidang yang telah di pimpin oleh masing-masing kepala bidang

atau bagian yang telah menerima amanat untuk menilai stafnya masing-

masing. Menurut bapa kriteria apa saja yang dinilai ?

Pengalaman kerja, kompetensi jabatan, Standar PNS, mulai dari absensi,

penilaian DP3/SKP

9. Jika DP3/SKP bagian dari persyaratan untuk kelayakan pegawai. Bagaimana

cara membedakan pegawai layak atau tidak untuk diusulkan kepada pimpinan

untuk dimutasi atau promosi?

Dari skpd masing-masing yang tau baik buruknya pegawai, karena jika

dengan dp3 juga penilaiannya sangat subjektif

10. Selain DP3 ada 3 persyaratan pegawai yang harus dipenuhi sebelum pegawai

tersebut di usulkan untuk mutasi/rotasi/promosi yaitu persyaratan

administratif kepegawaian, hasil tes pemetaan potensi pegawai, hasil

penilaian kinerja meliputi aspek capaian kerja dan aspek kompetensi yang

diperlukan, menurut penilaian bapa apakah di dinas pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang sudah memenuhi persyaratan tersebut?

Kewenangannya dari skpd masing-masing, BKD hanya menerima usulan

11. Jika sudah mengapa masih banyak pegawai yang mengusulkan dengan

kompetensi yang terkadang masih kurang sesuai dengan kompetensi dan

kebutuhan ?

Page 174: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

Tapi kami pastikan semuanya sudah sesuai, karena kami juga telah

melakukan anjab di sesuikan dengan analisis kebutuhan

12. Adakah permasalahan yang menjadikan hambatan terhadap peningkatan

kompetensi pegawai setelah rotasi/mutasi/promosi dilakukan?

Bukan hambatan, tetapi lebih kepada penyesuaian pekerjaan baru yang

tujuannya untuk meningkatlkan kompetensi yang di miliki. Karena biasanya

pekerjaan baru, tanggung jawabnya pun baru dengan pegawai yang baru

13. Dalam promosi selain melihat kompetensi dan prestasi yang dimiliki

seseorang, apakah pertimbangan senioritas juga dijadikan pertimbangan

untuk bisa melakukan rotasi mutasi dan promosi ?

Secara umum belum, secara khusus udah karena yang senior juga belum

tentu mampu

14. Apakah di dinas pendidikan dan kebudayaan kota serang yang akan

melakukan mutasirotasi/promosi lebih banyak karena alasan keinginan

sendiri atau memang keinginan organisasi atau langsung penilaian dari BKD?

Keinginan organisasi dan ada peluang untuk di isi

15. Apakah yang bisa mengikuti dan sudah pasti di Acc dalam kegiatan

mutasi/rotasi/promosi hanya berlaku untuk pegawai yang mempunyai

kedekatan dengan pejabat yang berwenang ?

Belum tentu, karena org yang di usulkan oleh pimpinani tu sudah pasti layak,

dan jika memang pegawai tersebut mempunyai kedekatan dengan pejabat

berwenang, sepanjang syarat dan kriteria tersebut seuai dengan aturan, itu

sangat tidak ada masalah, namun kembali lagi ke penilaian orang lain pasti

beda-beda karena mereka hanya melihat sebelah mata saja.

16. Selain tim baperjakat yang mempunyai kewenangan, apakah ada campur

tangan dari luar atau non baperjakat dalam menentukan pegawai yang telah

diusulkan dari masing-masing SKPD, dan apa sebenarnya yang di sebut

dengan non baperjakat tersebut?

Tidak ada campur tangan, kalaupun ada kami tidak pernah

menghiraukannya

Page 175: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

17. Apakah yang dimaksud dengan kuatnya tim baperjakat dalam banyak hal

bersifat politis padahal yang sesungguhnya berorientasi administratif dan

akhirnya manajemen karir yang tidak pernah jelas kemana arahnya karir

seseorang, karena banyak faktor kedekatan sepeti titipan ?

Semuanya pasti jelas, kalaupun titipan, jika mereka mempunyai kemampuan

untuk di promosikan, sepanjang formasi itu ada dan sesuai dengan

kompetensi yang dimiliki pegawai tersebut saya rasa tidak ada masalah.

Page 176: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

MEMBER CHECK

Nama : Wasis Dewanto, M.Pd

Jabatan : Sekretaris Dinas Pendidikan dan

kebudayaan Kota Serang

Kode Informan : 12

Dimensi I : Fungsi-Fungsi Manajemen

Bagaimana proses rotasi mutasi dan promosi di Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang, dan jelaskan menurut bapa/ibu jika

permasalahan rotasi mutasi dan promosi dikaitkan dengan fungsi-fungsi

manajemen meliputi, Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerakan,

Pengawasan dan Penilaian.

1) Planning (Perencanaan)

1. Apa tujuan Rotasi mutasi dan promosi di Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang?

Tujuan setiap pimpinan mengusulkan kepada BKD karena pegawai

tersebut cakap dan pantas untuk di rotasi mutasi maupun di

promosikan untuk naik jabatan di SKPD yang sama atau SKPD yang

lain untuk menempati jabatan yang kosong.

2. Cara-cara apa saja atau persyaratan apa yang dilakukan atau di penuhi

untuk melakukan rotasi mutasi dan Promosi, dan apa perbedaan dari

ketiganya ?

Kalau usulan jabatan promosi rotasi dan mutasi itu preogratif di

SKPD itu ada pada kepala dinas sebagai Pembina kepegawaian, untuk

usulan promosi rotasi mutasi itu di usulkan oleh para pimpinan

satuan di bawah kepala dinas, misalnya ada staf nya atau ada kasi

yang dianggap layak untuk diusulkan mutasi karena kalau mutasi itu

Page 177: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

pertimbangan waktu jabatan itu rata-rata 3 tahun di rotasi atau

dimutasi, kalau promosi pertimbangan prestasi, loyalitas, artinya taat

dan asos pada tugas, misalkan datang dan pulang kerja sesuai dengan

waktu, setiap perintah atasan mampu melaksanakan, dari masing-

masing bidang mengusulkan. Disesuaikan dengan kompetensi dan

kemampuan yang dimiliki.

3. Apakah ada tujuan lain diluar tujuan melakukan rotasi mutasi dan

promosi Pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang ?

Selain tujuan untuk penyegaran dan menyehatkan organisasi saya

kira tidak ada tujuan lain karena semuanya karena memang

kebutuhan organisasi.

4. Apa dampak dari rotasi mutasi dan Promosi Dinas Pendidikan dan

kebudayaan Kota Serang ?

Kalau berbicara dampak saya kira tidak ada dampak, karena

semuanya sudah dipertimbangkan dan semua usulan yang di usulkan

oleh kepala dinas itu sudah pasti untuk kemajuan karier pegawai

5. Jika perencanaan awal terdapat ketidaktercapaian, Kesenjangan apa

yang terjadi dan menjadikan hambatan dalam ketidaktercapaiannya

perencanaan awal ?

Selama ini jika dari perencanaan di SKPD ini menurut saya sudah

baik, tetapi jika ada kesenjangan biasanya setelah baperjakat

menentukan siapa-siapa saja pegawai yang di Acc untuk dilantik,

karena tidak semua usulan di Acc oleh baperjakat.

6. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi permasalahan perencanaan ?

Permasalahannya biasanya terjadi setelah mendengar pengumuman

pegawai yang akan dilantik, biasanya banyak isu-isu yang tidak jelas,

seperti ada kekeliruan baperjakat dalam memilih atau meng Acc

pegawai yang akan di lantik.

Page 178: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

2) Organizing (Pengorganisasian)

1. Bagaimana cara memberdayakan SDM PNS yang terkena Rotasi

mutasi dan Promosi Pegawai ?

Dialakukan bimbingan secara berkala dalam melaksanakan tugas dan

fungsinya di bawah pimpinan kepala dinas dan sekretaris

2. Bagaimana proses yang ditempuh untuk menggerakan seluruh Sumber

Daya agar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai?

Seharusnya sih sebelum pegawai tersebut diusulkan antara kepala

dinas, sekretaris, dan kasubag kepegawaian melakukan rapat

koordinasi, agar semua yang direncanakan sesuai keinginan bersama

3. Bagaiamana koordinasi yang terjalin anatara BKD dengan Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang ?

usulan dari kita itu masuk ke BKD, BKD sebagai sekertaris baperjakat

yang membawa semua dokumen usulan, dan setelah ada persiapan

pelantikan atas dasar usulan dari SKPD siapa saja yang di acc, dan

kerja sama anatar dinas pendidikan dengan BKD hanya untuk hal

administrasi dan dalam hal pelaksanaan pelantikan

4. Hambatan apa yang biasanya terjadi ketika pimpinan hendak

memutuskan atau mengusulkan bahwa pegawai tersebut layak untuk di

rotasi mutasi maupun promosi?

Kalau hambatannya biasanya ada di baperjakat yaitu mengalami

kesulitan untuk menempatkannya sesuai dengan kompetensinya.

sedangkan pegawai di Kota serang masih dianggap kurang pegawai

yang sesuai dengan kompetensi jabatan yang dimiliki.

3) Actuating (Penggerakan)

1. Bagaimana mekanisme/ prosedur dalam proses mutasi pegawai ?

Sudah saya jelaskan di awal kalau prosedurnya itu berawal dari

penialain dari masing-masing bidang yang mengusulkan kepada

pimpinan langsung bahwa pegawai tersebut layak untuk di

promosikan, dimutasi maupun di rotasi tergantung kebutuhan.

Page 179: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

2. Apakah dalam penempatan pekerjaan pegawai sudah sesuai dengan

kompetensi yang dimiliki ?

Semua pegawai yang diusulkan sudah pasti pegawai yang di anggap

mampu dan cakap. Setelah itu baperjakat yang mengatur semuanya di

sesuaikan dengan kompetensi yang dimiliki masing-masing pegawai

3. Adakah kebijakan dalam manajemen rotasi mutasi dan promosi

pegawai yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku ?

Secara ideal memang harus mengikuti peraturan yang berlaku, karena

memang jika semua mengikuti aturan yang berlaku seperti misalnya

setiap pegawai yang bekerja sesuai dengan kompetensi yang dimiliki

Negara ini pasti tidak akan ada masalah dan aman.

4. Apakah yang menjadi kendala dalam pelaksanaan rotasi mutasi dan

promosi di Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Serang ?

Semua yang di rencanakan rotasi mutasi dan promosi biasanya

kendala yang di temukan itu setelah mereka di lantik, seperti misalnya

kendalanya itu setelah penempatan tempat kerja

yang baru mereka merasa asing dan harus beradaptasi dengan

lingkuangan kantor yang baru atau bidang yang baru.

5. Apakah ada jangka waktu tertentu untuk melaksanakan rotasimutasi

dan promosi?

Tidak ada janga waktu tertentu hanya saja pegawai tersebut jika

hendak melakukan rotasi mutasi dan promosi minimal menduduki

jabatan selama 2 tahun sampe 3 tahun.

4) Controlling (Pengawasan)

1. Bagaimana pengawasan yang dilakukan agar sasaran dan tujuan dapat

tercapai ?

Di dinas pendidikan ini saya sebagai sekretaris memberikan tugas

pada masing-masing bidang untuk mengawasi semua stafnya masing-

masing karena kami juga merasa kesulitan jika harus menilai semua

atau kelesuruhan pegawai, karena Kalau pengawasan itu mutlak dari

Page 180: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

BKD, kalaupun di dinas ini pimpinan langsung yang mengawasi

seluruh pegawai di dinas.

2. Apakah target dan sasaran yang dicapai telah sesuai dengan peraturan

yang berlaku ?

Mudah-mudahan sudah

3. Apakah manajemen dalam rotasi mutasi dan promosi pegawai telah di

laksanakan secara efektif dan apa yang menjadi kelemahan/

permasalahan yang terjadi sehingga menjadikan hambatan dalam

pelaksanaan rotasi mutasi dan promosi?

Kalau di Dinas ini yang saya tau dan alami tidak ada permasalahan

dan hambatan, karena memang Kepala dinas di bantu dengan

sekretaris yang mempunyai wewenang untuk menilai pegawai.

4. Apa yang menjadi pertimbangan untuk melakukan rotasi mutasi dan

promosi pegawai?

Melihat prestasi kerja selama bekerja, di adakannya DP3 oleh

masing-masing kepala bidang, sekarang lebih enak kegiatanya akan

diganti oleh SKP

5. Adakah pengawasan intensif yang dilakukan terhadap SKPD yang

terkena rotasi mutasi pegawai khususnya di Dinas Pendidikan dan

kebudayaan Kota Serang ?

Ada, karena di buktikan dengan adaya laporan bulanan yang setiap

kegiatan pun selalu dilampiri dengan hasil SPJ

6. Bagaimana kerja sama yang terjalin antara BKD Kota Serang dengan

BKD?

Kerja sama kita dengan BKD yaitu pertama Usulan yang di anggap

mampu dan cakap dari kita semua usulkan ke BKD, setelah masuk ke

BKD, dari BKD sebagai sekretaris baperjakat yang membawa

dokumen usulan untuk dirapatkan dalam rapat baperjakat, atas dasar

usulan-usalan dari skpd masing-masing yang sudah masuk ke rapat

baperjakat dalam satu kota setelah mendapatkan hasil rapat siapa

saja pegawai yang di Acc, baperjakat mengeluarkan surat pelantikan

Page 181: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

baperjakat menilai bahwa dari Dinas pendidikan nih ada yang cocok ,

jadi kerja sama di sini hanya dalam kerja sama administrasi dan

persiapan pelantikan.

5) Penilaian

1. Bagaimana cara penilaian terhadap pegawai yang dilakukan oleh

pimpinan Dinas Pendidikandan dan Kebudayaan Kota Serang terhadap

pegawai yang rencananya layak untuk di usulkan?

Penilaian dilakukan langsung oleh pimpinan dan saya juga ikut

membantu dalam hal penilaian ini, tetapi kami juga menyerahkan

kembai kepada unit satuan dibawah yaitu para kepala bidang.

2. Apakah selama bapa/ibu bekerja di dinas Pendidikan pernah melihat

penilaian dari pimpinan, baik pimpinan dinas maupun pimpinan

daritiap-tiap Bidang yang tugasnya menilai dan mengusulkan pegawai

yang dirasa cukup layak yang kurang adil terhadap beberapa pegawai ?

Tidak, hanya terkadang jika hasil penilaian sudah ada dipimpinan

dinas, saya juga tidak serta merta memberikan informasi kembali

kepada pegawai yang terkena rotasi mutasi

3. Jika dapat membandingkan antara pimpinan dengan kabid, kasubag

yang tugasnya untuk menilai, walaupun Kabid dan kasubag juga di

nilai lagi oleh pimpinan dinas, adakah pertentangan yang sering terjadi

antar keduanya?

Tidak

Page 182: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

Dimensi II: Manajemen Rotasi Mutasi dan Promosi Pegawai Negeri Sipil

Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Serang

1. Berapa lama bapa bekerja di dinas pendidikan dan kebudayaan kota

serang?

6 tahun

2. Selama bapa bekerja disini, sudah mengalami berapa kali rotasi dan

promosi dan bagaimana prosesnya?

1 kali promosi, dari staf menjadisekretaris, kalo proses itu kan penilaian

langsung dari pimpinan dan selanjutnya bagian kepegawaian yang

mengurusnya

3. Bagaimana penilaian pimpinan selama bapa bekerja di dinas tersebut,

apakah pimpinan tersebut sudah melakukan penilaian yang profesional

atau belum?

Penilaian pimpinan sampai dengan hari ini cukup baik

4. Bagaimana tanggapan bapa jika kita singgung mengenai latar belakang

pendidikan pegawai yang berada di dinas pendidikan dan kebudayaan

Kota Serang?

Latar belakang pendidikan di Dinas ini memang banyak S-1 nya dari

sarjana pendidikan tetapi banyak juga pegawai yang telah melanjutkan ke

S-2 nya yaitu manajmen pendidikan, mereka telah meyesuaikan

pendidikannya. Walaupun ada beberapa yang memang masih ada yang

kurang sesuai tetpi saya pastikan pegawai tersebut mampu dalam

mengejakan beban pekerjaannya masing-masing

5. Dan setelah saya mengamati DUK dinas pendidikan dan kebudayaan kota

serang, rata-rata pegawai disini berlatar belakang pendidikan S.Pd, coba

jelaskan yang di maksud bapa dengan pendidikan sesuai dengan

pendidikannya, contohnya seperti apa ?

Contohnya semuanya latar belakangnya dari manajmen pendidikan

Page 183: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

6. Apakah ada kejanggalan pengenai latar belakang pendidikan untuk setiap

pegawai yang berada di Dinas tersebut terkait dengan kegiatan atau

pekerjaan yang sedang di emban pegawai tersebut ?

Tidak ada

7. Rotasi mutasi dan promosi yaitu kegiatan pengembangan karir yang

sering dilakukan oleh setiap instansi, nah dalam satu dinas itu terdapat

bagian-bagian dan bidang-bidang yang telah di pimpin oleh masing-

masing kepala bidang atau bagian yang menerima amanat untuk menilai

stafnya masing-masing, menurut bapa kriteria apa saja yang dinilai ?

minimal eselon 4, Masa kerja, prestasi kerja setelah diusulkan ke BKD,

baperjakat mempertimbangkan prestasi kerja, kompetensi pegawai

melalui analisis jabtan, analisis jabatan ini berasal dari analisi kebutuhan

dalam rangka memenuhi jabatan, meyehatkan organisasi, karena ga

mungki selamanya pegawai tersebut ada pada jabatan yang itu- itu ajah ,

8. Dan bagaimana tanggapan bapa mengenai staf di sisni apakah mereka

selalu datang tepat waktu dan bekerja sesuai dengan kompetensinya

masing-masing atau tidak ?

Tanggapan saya, sejauh ini sih selalu datang tepat waktu, dan mengenai

kompetensi pasti di sesuaikan, karena tidak mungkin sekali jika pegawai

tersebut tidak mampu dengan pekerjaan itu, tetapi masih tetap berada di

bidang tersebut.

9. Jika DP3 bagian dari persyaratan untuk kelayakan pegawai apakah layak

atau tidak untuk diusulkan kepada pimpinan untuk di mutasi atau promosi?

Jika dalam penilaian melalui DP3 mengalami penurunan tidak layak

untuk di promosikan. Walaupun masa kerjanya sudah layak.

10. Terus selama ini ada tidak pegawai yang mengalami penurunan nilai?

Sejauh ini belum ada, setiap tahunnya selalu naik.

11. Selain DP3 ada 3 persyaratan pegawai yang harus dipenuhi sebelum

pegawai tersebut di usulkan untuk rotasi mutasi dan promosi yaitu

persyaratan administratif kepegawaian, hasil tes pemetaan potensi

pegawai, hasil penilaian kinerja meliputi aspek capaian kerja dan aspek

Page 184: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

kompetensi yang diperlukan, apakah di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kota Serang sudah memenuhi persyaratan tersebut?

Sudah

12. Jika sudah mengapa masih banyak pegawai yang mengusulkan dengan

kompetensi terkadang masih kurang sesuai dengan kebutuhan ?

Itulah kuatnya tim baperjakat, kita sebagai unit SKPD kn hanaya

mengusulkan saja, diluar SKPD hanya baperjakat yang punya wewenang

13. Selain tim baperjakat yang mempunyai kewenangan, apakah ada campur

tangan dari luar atau non baperjakat dalam menentukan pegawai yang

telah diusulkan dari masing-masing SKPD, dan apa sebenarnya yang di

sebut dengan non baperjakat tersebut?

Tidak ada campur tangan, yang di sebut Non baperjakat itu biasanya ada

pegawai yang mempunyai kedekatan dengan pejabat yang berpengaruh

sehingga di bawa ke ranah pribadi, ini memang sering kali permaslahan

yang muncul, tetapi saya sendiri tidak bisa membuktikan secara detail.

14. Apakah yang dimaksud dengan kuatnya tim baperjakat dalam banyak hal

bersifat politis padahal yang sesungguhnya berorientasi administratif dan

akhirnya manajemen karir yang tidak pernah jelas kemana arahnya karir

seseorang, karena banyak faktor kedekatan sepeti titipan ?

Semuanya pasti jelas, kalaupun titipan, jika mereka mempunyai

kemampuan dan sesuai dengan kriteria atau kebutuhan organisasi dan

layak untuk di promosikan, sepanjang formasi itu ada dan sesuai dengan

kompetensi yang dimilikinya semuanya biasa saja tidak ada

permasalahan. Itu tergantung dari penilaian diri masing-masing

15. Adakah permasalahan yang menjadikan hambatan terhadap peningkatan

kompetensi pegawai setelah di rotasi ?

Permasalahan sudah pasti ada tetapi tidak menjadikan hambatan pada

Dinas, karena Dinas dsini hanya mengusulkan saja ke BKD, adapun di

Dinas hanya dinilai langsung oleh atasan di bantu oleh sekretaris.

Page 185: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

16. Dalam promosi selain melihat kompetensi dan prestasi yang dimiliki

seseorang, apakah pertimbangan senioritas juga dijadikan pertimbangan?

Tidak, sekarang menggunakan sistem merit yaitu sistem prestasi kerja,

karena kemaren juga banyak pegawai yang lebih muda di promosikan ke

keluar karena di sesuaikan dengan latar belakang pendidikannya,

walaupun ada pegawai yang lebih senior yaitu pasti pangkat dan

golongannya lebih tinggi

17. Apakah di dinas pendidikan dan kebudayaan kota serang yang akan

melakukan rotasi mutasi dan promosi lebih banyak karena alasan

keinginan sendiri atau memang keinginan organisasi atau langsung

penilaian dari BKD?

Keinginan sendiri dan kepentiangan organisasi, namun seringkali karena

kebutuhan organisasi, dan jika rotasi (intern) msih dalam satu dinas itu

tidak harus mengusulkan ke BKD hanya butuh SPT (surat perintah tugas)

dari pimpinan SKPD setempat.

Page 186: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

MEMBER CHECK

Nama : Husaini, S.Pd, M.Si

Jabatan : Kasubid Bangrir BKD Kota Serang

Kode informan : I4

Dimensi I : Fungsi-Fungsi Manajemen

1) Planning (Perencanaan)

1. Apa tujuan dan apa yang menyebabkan Rotasi mutasi dan promosi di Kota Serang?

Tujuannya mengevaluasi kinerja pegawai sesuai tupoksi dan memberikan

penghargaan bagi yang promosi.

2. Cara-cara apa saja atau persyaratan apa yang dilakukan atau di penuhi untuk

melakukan rotasi mutasi dan Promosi ?

Persyaratannya rotasi dilakukan apabila dalam jabatan structural minimal sudah 2

tahun dalam jabatannya dan bagi yang promosi sudah golongan 3 b dan mempunyai

kemampuan

3. Apakah BKD mempunyai tujuan lain diluar tujuan melakukan rotasi mutasi dan

promosi Pegawai ?

Tidak

4. Apa dampak dari rotasi mutasi dan Promosi ?

Pasti ada

5. Jika perencanaan awal terdapat ketidaktercapaian. Kesenjangan apa yang terjadi dan

menjadikan hambatan dalam ketidaktercapaiannya perencanaan awal ?

Masing-masing SKPD mengajukan usulan kepada pegawai yang kinerjanya tidaj

sesuai dengan capaian kegiatan.

Page 187: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

6. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi permasalahan perencanaan ?

Faktor SDM PNS

2) Organizing (Pengorganisasian)

1. Bagaimana cara memberdayakan SDM PNS yang terkena Rotasi mutasi dan Promosi

Pegawai ?

Penempatannya harus sesuai dengan latarbelakang pendidikan yang dimiliki

2. Bagaimana proses yang ditempuh untuk menggerakan seluruh Sumber Daya agar

sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai?

Bidang penegmbangan karier menempatkan SDM PNS dari hasil Baperjakat,

selanjutnya di serahkan pada SKPD masing-masing selaku atasan langsung

3. Bagaiamana koordinasi yang terjalin anatara BKD dengan SKPD Kota Serang

khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang, jika baik, koordinasi

yang baik itu seperti apa ?

Badan Kepegaaian daerah tidak ada perlakuan khusus pada setiap masing-masing-

SKPD

3) Actuating (Penggerakan)

1. Bagaimana mekanisme/ prosedur dalam proses mutasi pegawai ?

Setiap SKPD mengusulkan Rotasi mutasi bagi Pejabat PNS selaku atasan langsung

2. Apakah dalam penempatan pekerjaan pegawai sudah sesuai dengan kompetensi yang

dimiliki, berikan contohnya ?

Kota Serang adalah Daerah Otonom baru yang masih banyak kekurangan pegawai

sehingga masih ada yang belum sesuai karena kebutuhan organisasi ada beberapa

pejabat yang belum sesuai, tapi dianggap mampu.

3. Adakah kebijakan dalam manajemen rotasi mutasi dan promosi pegawai yang tidak

sesuai dengan peraturan yang berlaku ?

Tidak ada

4. Apakah yang menjadi kendala dalam pelaksanaan rotasi mutasi dan promosi di Dinas

Pendidikan dan kebudayaan Kota Serang ?

Page 188: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

Tidak ada

5. Apakah ada jangka waktu tertentu untuk melaksanakan rotasi mutasi dan promosi?

Ada

4) Controlling (Pengawasan)

1. Bagaimana pengawasan yang dilakukan agar sasaran dan tujuan dapat tercapai ?

Semua sasaran dan tujuan ada pada visi misi Kota Serang dan SKPD masing-

masing

2. Apakah target dan sasaran yang dicapai telah sesuai dengan peraturan yang berlaku ?

Iya, baik buruknya pasti ada, namun target pengembangan karier yaitu untuk

melayani masyarakat Kota Serang dan membentuk pelayanan yang prima

3. Apakah manajemen dalam rotasi mutasi dan promosi pegawai telah dilaksanakan

secara efektif dan apa yang menjadi kelemahan/permasalahan yang terjadi sehingga

menjadikan hambatan dalam pelaksanaan rotasi mutasi dan promosi Kota Serang?

Ya/tidak ada hambatan, bagi bidang bagrir

4. Apa yang menjadi pertimbangan untuk melakukan rotasi mutasi dan promosi

pegawai?

Kognitif, apektif, dan psicomotor dan tanggung jawab

5. Adakah pengawasan intensif yang dilakukan terhadap SKPD yang terkena rotasi

mutasi pegawai khususnya di Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Serang ?

Sudah pasti ada, karena proses rotasi mutasi dan promosi yang dilakukan pasti

membutuhkan waktu yang tidak bisa ditentukan.

5) Penilaian

1. Bagaimana cara penilaian BKD terhadap pegawai yang sudah diusulkan dari tiap-

tiap SKPD terhadap pegawai yang rencananya telah layak untuk disusulkan ?

Sepanjang formasi jabatannya ada semua usulan bisa diterima

2. Apakah selama bapa bekerja di BKD Kota Serang pernah melihat penilaian dari

pimpinan, baik pimpinan dari masing-masing SKPD khususnya Dinas Pendidikan

Kota Serang maupun dari tiap-tiap Bidang yang tugasnya menilai stafnya dan

Page 189: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

mengusulkan pegawai yang dirasa cukup layak yang kurang adil terhadap seorang

pegawai?

Tidak ada, karena BKD hanya menilai pegawai setelah menerim usulan dari masing-

masing SKPD. Jadi yang tau sikap, karakter seorang pegawai di dinaspendidikan

yaitu atasan langsung yang berada di lingkukan SKPD tersebut.

3. Permasalahan apa yang sering muncl di tiap-tiap SKPD menyangkut kegiatan rotasi

mutasi dan promosi?

Tidak ada, diluar kontek BKD, sebab itu ada leading sektornay masing-masing

misalnya pegawai yang ini jelak nih, yang ini kurang

4. Jika dapat membandingkan antara pimpinan dengan kabid, kasubag yang tugasnya

untuk menilai, walaupun Kabid dan kasubag juga di nilai lagi oleh pimpinan dinas,

adakah pertentangan yang sering terjadi antar keduanya?

Tidak ada, karena kami sering melakukan rapat koordinasi dan sering malakukan

konsultasi semua kegiatan pegawai

Dimensi II : Manajemen Rotasi Mutasi dan Promosi pegawai Negeri Sipil Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang

1. Berapa lama ibu/bapa bekerja di Dinas pendidikan dan kebudayaan Kota Serang ?

3 tahun

2. Penagalaman apa yang sering terjadi ketika ada kegiatan rotasi murasi dan promosi?

Ya jelas masalah waktu

3. Maksudnya pa ?

Maksudnya setelah baperjakat menerima semua usulan dari masing-masing SKPD,

semuanya di satukan untuk dirapatkan oeleh tm baperjakat telah selesai melakukan rapat,

semua hasilnya diserahkan dengan instruksi walikota untuk melakukan pelantikan.

4. Bagaimana tanggapan bapak jika kita singgung mengenai latar belakang pendidikan

pegawai yang berada di masing-masing SKPD Khusunya Dinas pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang

Page 190: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

Jika dilihat memang di Dinas pendidikan itu raat-rata pegawai berlatar belakang

pendidikan darjana pendidikan, tetapi rata-rata mereka sudah melakukan S-2 nya yaitu

manjemen pendidikanyang berada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang. Dan

saya pikir tidak ada masalah mengenai latar belakang pendidikan, karena kalau dinas

pendidikan itu memang nmembutuhkan orang yang berasal dari pendidikan karena

misaknya ketika ada worksohop yang menyngkut tentang program pendidikan, seperti

whorkshop kurikulum, pegawai tersebut mengakhiri acara tersebut dan sudah pasti harus

menyampaikan kembali kepada Pengawas, bagaimana, menyampaikan ke kepala sekolah,

jadi intinya pegawai yang latar belakang pendidikan, S,Pd menurut saya memang tidak ada

masalah

5. Apakah ada kejanggalan mengenai latar belakang pendidikan untuk setiap pegawai yang

berada di masing-masing SKPD khususnya di Dinas pendidikan dan Kebudayaan Kota

Serang ini terkait dengan kegiatan atau pekerjaan yang sedang di emban pegawai tersebut ?

Sepertinya kelajanggalan sih tidak ada, tetapi memang karwna setiap pekerjaan terkadang

tidak sesuai dengan keinginan kita, maka pegawai tersebut cepat merasakan bosan dan

jenuh sehingga pekerjaan yang sedang di emban dilakukan dengan asal-asalan

6. Dan jika dilihat mengapa ada kekeliruan, seperti misalnya kepala dinas perhubungan berasal

dari orang kesehatan, kepala Dinas Kesehatan berasal dari militer, jika hal tersebut

kenyataannya ada bagaimana tanggapan bapa ?

Yang saya tau karena di dinkesnya sudah beberapa tahun yaitu selama 8 tahun, selaim

penyegaran supaya ada pembelajaran. Karena pada dasarnya setiap pegawai yang berada

di suatu SKPD walaupun dikatakan tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan tersebut

tetapi pasti berada di bidang yang menyangkut dan tidak akan pernah jauh dengan

kemampuannya.

7. Usulan Kegiatan apa yang lebih sering di lakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota

Serang, apakah ( rotasi, mutasi, promosi) dari ketiga kegiatan itu mana yang lebih sering,

dan permasalahan apa yang sering muncul?

Diusulkan, dilihat ada yang pensiun atau tidak, dan berapa kepala sekolah yang pensiun,

jadi dilihat dari kebutuhan

8. Rotasi mutasi dan promosi yaitu kegiatan pengembangan karier yang sering dilakukan oleh

setiap instansi, nah dalam satu dinas ini terdapat bagian-bagian dan bidang-bidang yang

Page 191: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

telah di pimpin oleh masing-masing kepala bidang atau bagian yang telah menerima amanat

untuk menilai stafnya masing-masing. Menurut bapak kriteria apa saja yang dinilai ?

Standar PNS, nilai dari absensi, penilaian DP3

9. Jika DP3 bagian dari persyaratan untuk kelayakan pegawai. Bagaimana cara membedakan

pegawai layak atau tidak untuk diusulkan kepada pimpinan untuk dimutasi atau promosi?

Dari SKPD masing-masing yang tau baik buruknya PNS

10. Selain DP3 ada 3 persyaratan pegawai yang harus dipenuhi sebelum pegawai tersebut di

usulkan untuk rotasi mutasi dan promosi yaitu persyaratan administratif kepegawaian, hasil

tes pemetaan potensi pegawai, hasil penilaian kinera meliputi aspek capaian kerja dan aspek

kompetensi yang diperlukan, menurut penilaian bapak apakah di dinas pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang sudah memenuhi persyaratan tersebut?

Kewenangannya dari SKPD masing-masing

11. Jika sudah mengapa masih banyak pegawai yang mengusulkan dengan kompetensi yang

terkadang masih kurang sesuai dangan kompetensi dan Kebutuhan?

Yang jelas yang diusulkan itu baik

12. Adakah permasalahan yang menjadikan hambatan terhadap peningkatan kompetensi

pegawai setelah rotasi mutasi dan promosi dilakukan?

Bukan hambatan, tetapi lebih kepada penyesuaian pekerjaan baru yang tujuannya untuk

meningkatkan kompetensi yang dimiliki. Karena biasanya pekerjaan baru, tanggungjawab

pun baru dengan pegawai yang baru

13. Dalam promosi selain melihat kompetensi dan prestasi yang dimiliki seseorang, apakah

pertimbangan senioritas juga dijadikan pertimbangan untuk bisa melakukan rotasi mutasi

dan promosi ?

Secara umum belum, secara khusus udah

14. Apakah di dinas pendidikan dan kebudayaan kota serang yang akan melakukan rotasi mutasi

dan promosi lebih banyak karena alasan keinginan sendiri atau memang keinginan

organisasi atau langsung penilaian dari BKD?

Keinginan organisasi

15. Apakah yang bisa mengikuti dan sudah pasti di Acc dalam kegiatan rotasi mutasi dan

promosi ini hanya berlaku untuk pegawai yang mempunyai kedekatan dengan pejabat yang

berwenang?

Page 192: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

Belum tentu, karena orang yang disusulkan oleh pimpinan itu sudah pasti layak dan jika

memang pegawai tersebut mempunyai kedekatan dengan pejabat berwenang, sepanjang

syarat dan kriteria tersebut sesuai denagn aturan, itu sangat tidak ada masalah, namun

kembali lagi ke penilaian orang lain pasti ebda-beda karena mereka hanya melihat sebelah

mata saja.

16. Selain tim baperjakat yang mempunyai kewenangan , apakah ada campur tangan dari luar

atau non baperjakat dalam menentukan pegawai yang telah disusulkan dari masing-masing

SKPD, dan apa sebenernya yang disebut dengan non baperjakat tersebut?

Tidak ada campur tangan

17. Apakah yang dimaksud dengan kuatnya tim baperjakat dalam banyak hal bersifat politis

padahal yang sesungguhnya berorientasu administrative dan akhirnya manajemen karir yang

tidak pernah jelas kemana arahnya karier seseorang, karena banyak faktor kedekatan seperti

titipan?

Semuanya pasti kelas, kalaupun titipan jika mereka mempunyai kemampuan untik di

promosikan, sepanjang formasi itu ada sesuai dengan kompetensi yang dimiliki

Page 193: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

MEMBER CHECK

Nama : Hj. Faozah, SE

Jabatan : Kasubbag Umum dan Kepegawaian

Kode informan : I1

Dimensi I : Fungsi-Fungsi Manajemen

1) Planning (Perencanaan)

1. Apa tujuan dan apa yang menyebabkan Rotasi mutasi dan promosi di

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang?

Penyebab rotasi mutasi pegawai yaitu biasanya berawal dari

penilaian pimpinan yang membawahi beberapa bidang yang diserahi

tugas untuk menilai stafnya masing-masing, tujuannya untuk

memenuhi bidang atau SKPD yang membutuhkan pegawai di bidang

lain atau SKPD yang lain yang sedang membutuhkan pegawai untuk

menempati suatu jabatan, setelah itu pimpinan mengusulkan pegawai

tersebut kepada Badan Kepegawaian Daerah untuk di setujui atau

tidak untuk mengikuti pelantikan

2. Cara-cara apa saja atau persyaratan apa yang dilakukan atau di penuhi

untuk melakukan rotasi mutasi dan Promosi ?

Pegawai tersebut mempunyai kompetensi yang sesuai dengan

kebutuhan, minimal pangkat IIId untuk kasubag, kabid, dan kasi.

3. Apakah ada tujuan lain diluar tujuan melakukan rotasi mutasi dan

promosi Pegawai Dinas Pendidikan Kota Serang ?

Tidak ada tujuan lain, selain untuk memenuhi permintaan SKPD yang

membutuhkan pegawai untuk menduduki suatu jabatan tertentu

Page 194: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

4. Apa dampak dari rotasi mutasi dan Promosi Dinas Pendidikan dan

kebudayaan Kota Serang ?

Selama ini tidak ada dampak, karena pada dasarnya pegawai tersebut

ada yang merasa senang dan ada yang merasa takut, takut di sini di

maksudkan takut tidak betah di jabatan baru, tetapi disisi lain pegawai

tersebut senang karena tidak merasa terlalu jenuh oleh pekerjaan

yang sudah biasa untuk seorang pegawai

5. Kesenjangan apa yang terjadi dan menjadikan hambatan dalam

ketidaktercapaiannya perencanaan awal ?

Walaupun ada, ini lebih dimaksudkan kepada kesenjangan perindividu

saja, kalau saya sendiri yang mengurus pengadministrasian pegawai

yang di usulkan oleh kepala dinas ke BKD itu kepala dinas dan

sekretaris yang lebih paham dan mempunyai wewenang untuk

menentukan siapa saja, yang pantas untuk di usulkan

6. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi permasalahan perencanaan ?

Faktor yang mempengaruhi biasanya dalam penempatan jabatan

pegawai sebelum waktu di berikan surat pelantikan kabar tentang

menentuan posisi jabatan sudah terdengar dan kadang banyak

permasalahan disitu, namun saya tidak bisa membuktikan secara

langsung

2) Organizing (Pengorganisasian)

1. Bagaimana cara memberdayakan SDM PNS yang terkena Rotasi

mutasi dan Promosi Pegawai ?

Caranya setelah kegiatan pengembangan karier sudah selesai,

pimpinan Dinas dan sekretaris harus memberikan arahan dan

masukan kepada pegawai yang lain yang berada di Dinas tersebut,

untuk selalu tetap bersemangat dalam bekerjam terus tingkatkan

prestasi kerja dan kemampuan yang dimiliki

Page 195: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

2. Bagaimana proses yang ditempuh untuk menggerakan seluruh Sumber

Daya agar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai?

Dilakukannya kegiatan rutin seperti rapat antar bidang, guna

meningkatkan koordinasi antar bidang satu dengan bidang lain, agar

semua kegiatan bisa menjadi kompak dan tidak ada perasaan iri dan

lain sebagainya

3. Bagaiamana koordinasi yang terjalin anatara BKD dengan Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang ?

Baik, khususnya kepada pegawai yang akan melakukan mutasi karena

dibuktikan bisa konsultasi dalam penyampaian data pegawai secara

umum dan khusus

3) Actuating (Penggerakan)

1. Bagaimana mekanisme/ prosedur dalam proses mutasi pegawai ?

Secara ideal nya berawal dari pimpinan kepala dinas yang menilai

seluruh pegawai yang berada di dinas ini, setelah itu biasanya kalau

melakukan mutasi ada pegawai yang akan melakukan mutasi itu

karena keinginan sendiri, biasanya mengusulkan kepada bagian umum

dan kepegawaian, setelah itu saya yang mengusulkan dan

mengkonsultasikan kepada pimpinan

2. Apakah dalam penempatan pekerjaan pegawai sudah sesuai dengan

kompetensi yang dimiliki ?

Saya rasa sudah, walaupun disini rata-rata pegawai berasal dari

sarjana pendidikan tetapi hampir semua sudah melanjutkan ke S-2

3. Adakah kebijakan dalam manajemen rotasi mutasi dan promosi

pegawai yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku ?

Page 196: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

Sudah berlaku, biasanya walaupun sudah sesuai dengan aturan, tetapi

jika dari tim baperjakat belum bisa tegas dan adil, manajemen PNS

akan selalu acak-acakan

4. Apakah yang menjadi kendala dalam pelaksanaan rotasi mutasi dan

promosi di Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Serang ?

Kendala akan muncul ketika kita sudah akan dilantik, namun ternyata

posisi kita di geser lagi dikarenakan ada peawai yang di angap

mampu untuk mengembangkan karirnya.

5. Apakah ada jangka waktu tertentu untuk melaksanakan rotasi mutasi

dan promosi?

Jangka waktunya itu tergantung walikota yang menentukan dan

mempersetujui hasil rapat, tetapi, kalau pegawai yang di usulkan

karena permintaan sendiri maupun organisasi pegawai tersebut

minimal telah bekerja dan menduduki jabatan tertentu selama 2

sampai 3 tahun

4) Controlling (Pengawasan)

1. Bagaimana pengawasan yang dilakukan agar sasaran dan tujuan dapat

tercapai ?

Pengawasannya kalau disini kasubag dan kabid di kasih kepercayaan

untuk menilai staf nya masing-masing, dengan tujuan sedikit

meringankan beban kepala dinas dan sekretaris, karena akan terasa

bingung jika harus menilai secara keseluruhan.

2. Apakah target dan sasaran yang dicapai telah sesuai dengan peraturan

yang berlaku ?

Sesuai, walaupun pasti masih ada saja pegawai yang menyalahi

aturan, tapi hampir semua sudah mengikuti aturan

3. Apakah manajemen dalam rotasi mutasi dan promosi pegawai telah

dilaksanakan secara efektif dan apa yang menjadi

kelemahan/permasalahan yang terjadi sehingga menjadikan hambatan

dalam pelaksanaan rotasi mutasi dan promosi?

Page 197: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

Seperti yang saya telah jelaskan sebelumnya, hambatan pasti selalu

ada, tetapi tidak terlalu menjadi permasalahan, itu hanya hambatan

dari perindividu saja, kalau saya sebagai skasubag hanya

menjalankan tugas saya yang mengurus semua persyaratan-

persyaratan pegawai yang akan melakukan kegiatan itu

4. Apa yang menjadi pertimbangan untuk melakukan rotasi mutasi dan

promosi pegawai?

Dilihat dari prestasi kerja, masa kerja, kompetensi yang dimiliki

5. Adakah pengawasan intensif yang dilakukan terhadap SKPD yang

terkena rotasi mutasi pegawai khususnya di Dinas Pendidikan dan

kebudayaan Kota Serang ?

Jelas, ada karena semua yang di usulkan itu atas penilaian pimpinan

melalui kegiatan pegawai di lingkungan kantor dengan melihat

absensi kehadirandari pagi sampai sore

5) Penilaian

1. Bagaimana cara penilaian terhadap pegawai yang dilakukan oleh

pimpinan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang terhadap

pegawai yang rencananya layak untuk di usulkan?

Selain dari absensi yaitu Melalui Dp3 yang setiap setahun sekali

dikekuarkan, biasanya nilai Dp3 juga mempengaruhi pegawai untuk

dipromosikan

2. Apakah selama bapa bekerja di dinas Pendidikan pernah melihat

penilaian dari pimpinan, baik pimpinan dinas maupun pimpinan dari

tiap-tiap Bidang yang tugasnya menilai dan mengusulkan pegawai

yang dirasa cukup layak yang kurang adil terhadap beberapa pegawai ?

Semua orang tidak ada yang sempurna, jika berbicara adil atau tidak

itu tergantung pegawai itu menyikapinya, karena pada hakikatnya

PNS itu harus benar-benar siap jika di tempatkan dimana saja

Page 198: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

3. Jika ada, menurut bapa kenapa hal tersebut bisa terjadi, dan apa yang

menjadi faktor terjadinya penilaian yang kurang adil tersebut ?

Dalam organisasi pemerintahan memiliki masing-masing kepala-

kepala bidang dan kasubag yang membawahi staf nya masing-masing,

dan menurut saya tidak ada penilaian yang kurang adil, tetapi

penilaian secara subyektif memang pasti ada

4. Jika dapat membandingkan antara pimpinan dengan kabid, kasubag

yang tugasnya untuk menilai, walaupun Kabid dan kasubag juga di

nilai lagi oleh pimpinan dinas, adakah pertentangan yang sering terjadi

antar keduanya?

Tidak ada, karena kami sering melakukan rapat koordinasi dan sering

malakukan konsultasi semua kegiatan pegawai

Dimensi II : Manajemen Rotasi Mutasi dan Promosi pegawai Negeri Sipil

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang

1. Berapa lama ibu/bapa bekerja di Dinas pendidikan dan kebudayaan Kota

Serang ?

4 tahun

2. Bagaimana penilaian pimpinan selama ibu/bapa bekerja di Dinas Pendidikan

Kota Serang?

sangat baik

3. Bagaimana tanggapan ibu jika kita singgung mengenai latar belakang

pendidikan pegawai yang berada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota

Serang

Sebagian besar pegawai dengan latar belakang pendidikannya, namun dari

segi keterampilan di struktural sagat dibutuhkan, tetapi saya sendiri dari SE,

berada di kasubag umum dan kepegawaian, dan saya tidak merasa hambatan

dalam menjakankan tupoksi dinas ini

Page 199: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

4. Apakah ada kejanggalan mengenai latar belakang pendidikan untuk setiap

pegawai yang berada di Dinas ini terkait dengan kegiatan atau pekerjaan

yang sedang di emban pegawai tersebut ?

Semuanya menyesuaikan pekerjaannya walaupun tidak sesuai dengan latar

belakang pendidikannya, karena pengalaman baru lebih menantang pegawai

untuk mendapatkan pengalaman dan ilmu baru

5. Apa yang menjadi penyebab sering terjadinya rotasi mutasi PNS di Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang

Karena kebutuhan pegawai di Kota Serang masih cukup tinggi mengingat

Kota serang menjadi kota otonom baru

6. Dalam rotasi mutasi dan promosi Apakah tujuan lain selain tujuannya untuk

penyegaran pegawai dalam organisasi ?

Tidak ada tujuan lain, selain karena kebutuhan organisasi dan menghindari

pegawai tersebut merasa jenuh

7. Rotasi mutasi dan promosi yaitu kegiatan pengembangan karier yang sering

dilakukan oleh setiap instansi, nah dalam satu dinas ini terdapat bagian-

bagian dan bidang-bidang yang telah di pimpin oleh masing-masing kepala

bidang atau bagian yang telah menerima amanat untuk menilai stafnya

masing-masing. Menurut ibu kriteria apa saja yang dinilai ?

Nilai Dp3 harus selalu naik , namun tahun 2014 ini DP3 akan diganti

dengan SKP (sasaran Kerja PNS), dan setiap pegawai yang diusulkan

minimal sudah bekerja selam 2 sampai 3 tahun

8. Jika DP3 bagian dari persyaratan untuk kelayakan pegawai. Bagaimana cara

membedakan pegawai layak atau tidak untuk diusulkan kepada pimpinan

untuk dimutasi atau promosi?

Selain penilaian melalui DP3, penilaian lain juga seperti loyal pada

pimpinan, dan selalu membuktikan hasil pekerjaan dengan baik

9. Selain DP3 ada 3 persyaratan pegawai yang harus dipenuhi sebelum pegawai

tersebut di usulkan untuk rotasi mutasi dan promosi yaitu persyaratan

administratif kepegawaian, hasil tes pemetaan potensi pegawai, hasil

penilaian kinera meliputi aspek capaian kerja dan aspek kompetensi yang

Page 200: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

diperlukan, apakah di dinas pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang sudah

memenuhi persyaratan tersebut?

Sudah

10. Adakah permasalahan yang menjadikan hambatan terhadap peningkatan

kompetensi pegawai setelah rotasi mutasi dan promosi dilakukan?

Pasti ada, palagi jika pegawai tersebut bekerja dengan dengan beda

keahlian dari pekerjaan sebelumnya, pergawai tersebut harus melakukan

adaptasi kembali dan pasti perlu bimbingan kembali

11. Dalam promosi selain melihat kompetensi dan prestasi yang dimiliki

seseorang, apakah pertimbangan senioritas juga dijadikan pertimbangan

untuk bisa melakukan rotasi mutasi dan promosi ?

Secara ideal memang melihat DUK, namun jika saya liat sekarang pegawai

yang diusulkan itu tidak harus senior melainkan dilihat dri kompetensi yang

dimiliki dan kesesuaian kebutuhan

12. Apakah di dinas pendidikan dan kebudayaan kota serang yang akan

melakukan rotasi mutasi dan promosi lebih banyak karena alasan keinginan

sendiri atau memang keinginan organisasi atau langsung penilaian dari BKD?

Kalau mutasi terkadang karena keinginan sendiri dengan alasan pindah

tempat tinggal, atau mengikuti tugas suami. Dan sudah pasti ada yang rotasi

dan promosi mengingat ada pegawai yang akan mutasi

Page 201: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

MEMBER CHECK

Nama : Lili Mutawali, M.Si

Jabatan : Kabid SMA/SMK

Kode Informan : 14

Dimensi I : Fungsi-Fungsi Manajemen

Bagaimana proses rotasi mutasi dan promosi di Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang, dan jelaskan menurut bapa/ibu jika

permasalahan rotasi mutasi dan promosi di kaitkan dengan fungsi-fungsi

manajemen meliputi, Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerakan,

Pengawasan danPenilaian.

1) Planning (Perencanaan)

1. Apa tujuan dan penyebab Rotasi mutasi dan promosi di Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang?

Rotasi mutasi telah 8 kali saya alami, dan penyebabnya itu berawal

dari penilaian dari pimpinan, tujuannya itu untuk memenuhi kebuthan

jabatan.

2. Cara-cara apa saja atau persyaratan apa yang di lakukan atau di penuhi

untuk melakukan rotasi mutasi dan Promosi, dan apa perbedaan dari

ketiganya ?

selain penilaian dari pimpinan juga, dilihat dari background

pendidikan, pangkat/gol, perstasi kerja, capaian kerja artinya apakah

mampu atau tidak, selain itu juga kita sebagai bawahan harus

mempunyai sifat jujur, dan loyalitas terhadap pimpinan

3. Apakah ada tujuan lain di luar tujuan melakukan rotasi mutasi dan

promosi Pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang ?

Selain tujuan untuk penyegaran dan menyehatkan organisasi saya

kira tidak ada tujuan lain, karena itu semua terjadi karena kebutuhan

organisasi bukan keinginan sendiri

Page 202: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

4. Apa dampak dari rotasi mutasi dan Promosi Dinas Pendidikan dan

kebudayaan Kota Serang ?

Kalau menurut saya dampak dari rotasi mutasi dan promosi itu

bagaimana pegawai tersebut menyikapinya, karena misalnya pegawai

tersebut di tempatkan di pekerjaan yang baru dan kebetulan

bidangnya tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan, itu akan

menjadi dampak dari penurunan prestasi kerja nantinya. Tapi kalau

dampak positifnya pegawai berada di lingkungan yang baru dan tidak

merasa jenuh

5. Jika perencanaan awal terdapat ketidaktercapaian, Kesenjangan apa

yang terjadi dan menjadikan hambatan dalam ketidak tercapaiannya

perencanaan awal ?

6. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi permasalahan perencanaan ?

Terkadang tidak memperhatikan kompetensi pegawai yang di rotasi

mutasi dan promosi. Tetapi memang terlepas dari usulan dari SKPD,

selanjutnya tergantung dari penilaian dari BKD.

2) Organizing (Pengorganisasian)

1. Bagaimana cara memberdayakan SDM PNS yang terkena Rotasi

mutasi dan Promosi Pegawai ?

Dialakukan bimbingan secara berkala dalam melaksanakan tugas dan

fungsinya agar pegawai yang baru atau yang keluar bisa

mempersiapkan diri untuk melakukan tugasnya.

2. Bagaimana proses yang ditempuh untuk menggerakan seluruh Sumber

Daya agar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai

Dengan adanya bimbingan atau monitoring dari kepala dinas dan

sekertaris, pegawai bisa di ajak kerja sama untuk menyukseskan

kegiatan yang akan dilakaukan seperti hal nya dalam pengembangan

karir ini

Page 203: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

3. Bagaiamana koordinasi yang terjalin anatara BKD dengan Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang ?

Koordinasi berjalan dengan baik

4. Hambatan apa yang biasanya terjadi ketika pimpinan hendak

memutuskan atau mengusulkan bahwa pegawai tersebut layak untuk di

rotasi mutasi maupun promosi?

Tidak ada hambatan, hanya saja pimpinan merasa kesulitan jika harus

menilai secara keseluruhan.

3) Actuating (Penggerakan)

1. Bagaimana mekanisme/ prosedur dalam proses mutasi pegawai ?

Kalau maslah mutasi itu dilihat dari masa kerja, jadi hanya

pertimbanagan waktu jabatan, jika seorang pegawai minimal sudah 5

tahun bekerja dari mulai menjadi seorang PNS maka bisa

mengajukan. Karena jika mutasi itu keinginan organisasi berarti

pegawai tersebut memang layak di mutasi ke tempat lain karena

kebutuhan.

2. Apakah dalam penempatan pekerjaan pegawai sudah sesuai dengan

kompetensi yang dimiliki ?

Semua pegawai yang di rotasi mutasi dan promosi sesuai dengan

peraturan yang berlaku, adapun misalnya ada yg tidak sesuai itu akan

di pertimbangkan lagi, jika dia mampu, akan di lanjut, jika tidak akan

di usulkan kembali

3. Adakah kebijakan dalam manajemen rotasi mutasi dan promosi

pegawai yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku ?

Secara ideal memang harus mengikuti peraturan yang berlaku, karena

memang jika semua mengikuti aturan yang berlaku seperti misalnya

setiap pegawai yang bekerja sesuai dengan kompetensi yang dimiliki

Negara ini pasti tidak aka ada masalah dan aman.

Page 204: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

4. Apakah yang menjadi kendala dalam pelaksanaan rotasi mutasi dan

promosi di Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Serang ?

Semua yang di rencanakan rotasi mutasi dan promosi biasanya

kendala yang di temukan itu setelah mereka di lantik, seperti misalnya

kendalanya itu setelah penempatan tempat kerja yang baru mereka

merasa asing dan harus beradaptasi dengan lingkuangan kantor yang

baru atau bidang yang baru.apalagi jika pekerjaan yang baru tidak

sesuai dengan kompetensi, seperti saya dari org pendidikan pernah di

tempatkan di bagian kasubag kepegawaian. Itu akan beradaptasi dan

harus mengikuti pelatihan selama 2 tahun.

5. Apakah ada jangka waktu tertentu untuk melaksanakan rotasi mutasi

dan promosi?

Tidak ada jangka waktu, karena sesuai dengan kebutuhan, dan

Minimal seorang pegawai yang hendak di promosikan minimal harus

menduduki jabatan selama 2 tahun

4) Controlling (Pengawasan)

1. Bagaimana pengawasan yang dilakukan agar sasaran dan tujuan dapat

tercapai ?

Kalau pengawasan itu mutlak dari BKD, kalaupun di dinas ini

pimpinan langsung yang mengawasi seluruh pegawai di dinas.

2. Apakah manajemen dalam rotasi mutasi dan promosi pegawai telah

dilaksanakan secara efektif dan apa yang menjadi kelemahan/

permasalahan yang terjadi sehingga menjadikan hambatan dalam

pelaksanaan rotasi mutasi dan promosi?

Hmabatannya terlalu banyak yang menrecoki dari luar atau orang-

orang yang dekat dengan pemimpin2 apakah wali kota, apakah BKD,

misalnya di dinas pendidikan yang mengajukan atau menguslkan saya,

karena terlalu banyak campur tangan, ada yang merecoki bahwa

seseorang tersebut memperjuangkan kerabatnya untuk menduduki

jabtan tersebut.

Page 205: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

3. Apa yang menjadi pertimbangan untuk melakukan rotasi mutasi dan

promosi pegawai?

Mempunyai pengalaman di bagian pengadministrasian, loyalitas, dan

jujur

4. Adakah pengawasan intensif yang dilakukan terhadap SKPD yang

terkena rotasi mutasi pegawai khususnya di Dinas Pendidikan dan

kebudayaan Kota Serang ?

Ada, karena di buktikan dengan adaya laporan bulanan yang setiap

kegiatan pun selalu dilampiri dengan hasil SPJ selain itu Dp3 yang

setiap tahun dikeluarkan

5) Penilaian

1. Bagaimana cara penilaian terhadap pegawai yang dilakukan oleh

pimpinan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang terhadap

pegawai yang rencananya layak untuk di usulkan?

loyalitas, kompetensi dan etos kerja pegawai, dan prestasi kerja.

2. Apakah selama bapa/ibu bekerja di dinas Pendidikan pernah melihat

penilaian dari pimpinan, baik pimpinan dinas maupun pimpinan dari

tiap-tiap Bidang yang tugasnya menilai dan mengusulkan pegawai

yang dirasa cukup layak yang kurang adil terhadap beberapa pegawai ?

tidak

3. Jika dapat membandingkan antara pimpinan dengan kabid, kasubag

yang tugasnya untuk menilai, walaupun Kabid dan kasubag juga di

nilai lagi oleh pimpinan dinas, adakah pertentangan yang sering terjadi

antar keduanya?

Tidak

Page 206: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

Dimensi II : Manajemen Rotasi Mutasi dan Promosi Pegawai Negeri Sipil

Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Serang

1. Berapa lama bapa bekerja di dinas pendidikan dan kebudayaan kota

serang?

4 tahun

2. Selama bapa bekerja disini, sudah mengalami berapa kali rotasi dan

promosi dan bagaimana prosesnya?

Rotasi promosi sudah mengalami 8 kali, prosesnya berawal dari pimpinan

dinas

3. Jika sudaj 8 kali rotasi dan promosi, apakah ada permasalahan atau ada

pegawai yang merasa iri dengan karier bapa ?

Saya rasa tidak ada permasalahan, karena walapun saya sudah 8 kali

rotasi dan promosi, pegawai yang lain juga sama dan semua ini atas

kebijakan dari pimpinan, karena PNS itu harus siap di tempatkan dimana

saja.

4. Bagaimana tanggapan bapa jika kita singgung mengenai latar belakang

pendidikan pegawai yang berada di dinas pendidikan dan kebudayaan

Kota Serang?

Latar belakang pegawai pada Dinas Pendidikan sesuai dengan

pendidikannya.

5. Jika kata bapa pegawai di dinas ini sudah sesuai dengan pendidikannya,

memangnya di dinas ini lebih banyak sarjana apa ?

Sarjana pendidikan

6. Dan setelah saya mengamati DUK dinas pendidikan dan kebudayaan kota

serang, rata-rata pegawai disini berlatar belakang pendidikan S.Pd, coba

jelaskan yang di maksud bapa dengan pendidikan sesuai dengan

pendidikannya, contohnya seperti apa ?

Contohnya semuanya latar belakangnya dari manajmen pendidikan

Page 207: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

7. Tetapi mengapa di Dinas ini jika di perhatikan ada pegawai yang latar

belakang pendidikannya itu dari S.Pd tetapi dalam jabatannya sebagai

kasubag keuangan?

Pertama dilihat dari Pengalaman dalam hal pengadministrasian,

mempunyai backgrod kejujuran, karena walaupun misalnya kasubag

keuangan dari orang sarjana ekonomi atau perbangkan, namun jika

pegawai tersebut tidak jujur tidak loyal terhadap bawahan, itu akan

menjadi cemoohan bawahan saja

8. Apakah ada kejanggalan pengenai latar belakang pendidikan untuk setiap

pegawai yang berada di Dinas tersebut terkait dengan kegiatan atau

pekerjaan yang sedang di emban pegawai tersebut ?

Tidak ada, karena kalaupun tidak sesuai dan merasa baru dalam hal

pekerjaan itu pegawai tersebut di sarankan untuk mengikuti pelatihan-

pelatihan yang menunjang dengan pekerjaan yang sedang di emban.

9. Rotasi mutasi dan promosi yaitu kegiatan pengembangan karir yang

sering dilakukan oleh setiap instansi, nah dalam satu dinas itu terdapat

bagian-bagian dan bidang-bidang yang telah di pimpin oleh masing-

masing kepala bidang atau bagian yang menerima amanat untuk menilai

stafnya masing-masing, menurut bapa kriteria apa saja yang dinilai ?

Dijelaskan kembali bahwa kriteria seorang staf di bawah pempinan

bidang yaitu melalui Dp3, dan saya tidak merasakan kesulitan, hanya saja

jika ada seseorang yang mengalami penurunan , biasanya pegawai

tersebut langsung menanyakan alasannya. Dan saya harap bisa di

tingkatkan kembali prestasinya

10. Dan bagaimana tanggapan bapa mengenai staf bapa di ruangan ini, apakah

mereka selalu datang tepat waktu dan bekerja sesuai dengan

kompetensinya masing-masing atau tidak ?

Tanggapan saya, sejauh ini sih selalu datang tepat waktu, dan bekerja

sesuai dengan pejerjaannya masing-masing dan tidak ada kendala

Page 208: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

11. Jika DP3 bagian dari persyaratan untuk kelayakan pegawai apakah layak

atau tidak untuk diusulkan kepada pimpinan untuk di mutasi atau promosi?

Jika Pegawai yang di nilai dari DP3 mengalami penurunan tidak layak

untuk di promosi. makanya Dalam penilaian pegawai ini setiap tahun, dan

jika kalau pegawai mau meningkatkan pangkatnya jangan sampai ada

nilai yang kurang.

12. Terus selama ini ada tidak pegawai yang mengalami penurunan nilai,

khusunya di staf bapa di ruangan ini ?

Sejauh ini belum ada, setiap tahunnya selalu naik.

13. Selain DP3 ada 3 persyaratan pegawai yang harus dipenuhi sebelum

pegawai tersebut di usulkan untuk rotasi mutasi dan promosi yaitu

persyaratan administratif kepegawaian, hasil tes pemetaan potensi

pegawai, hasil penilaian kinerja meliputi aspek capaian kerja dan aspek

kompetensi yang diperlukan, apakah di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kota Serang sudah memenuhi persyaratan tersebut?

Sudah, Karena diharapkan harus di sesuaikan dengan latar belakang dan

pengalaman kerja,

14. Jika sudah mengapa masih banyak pegawai yang mengusulkan dengan

kompetensi terkadang masih kurang sesuai dengan kebutuhan ?

Itu karena wewenang dan kuatnya tim baperjakan dalam penentuan

penempatan kerja pegawai, dan bisa saja ada unsur politik di dalamnya,

seperti pegawai tersebut mempunyai kedekatan dengan BKD, walikota

atau wakil walikota

15. Menurut bapa bagaimana memperbaiki itu semua agar pegawai tersebut

tidak terlalu antusias bahwa jabatan adalah segalanya apapun caranya?

Pemerintah di kota serang berharap agar semua stakeholder yang

bersangkutan dengan kegiatan pengembangan karier diharuskan

mempunyai sikap yang professional seperti pegawai yang hendak di

promosikan harus di sesuaikan dengan latar belakang dan pengalaman

kerja.

Page 209: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

16. Adakah permasalahan yang menjadikan hambatan terhadap peningkatan

kompetensi pegawai setelah di rotasi ?

Permasalahan sudah pasti ada tapi tetapi tidak menjadikan hambatan

pada Dinas, karena Dinas dsini hanya mengusulkan saja ke BKD, adapun

di Dinas hanya dinilai langsung oleh atasan di bantu oleh sekretaris.

17. Dalam promosi selain melihat kompetensi dan prestasi yang dimiliki

seseorang, apakah pertimbangan senioritas juga dijadikan pertimbangan?

Mempertimbangkan daftar urut kepangkatan dan prestasi kerja.

18. Apakah ada kejanggalan menganai latar belakang pendidikan untuk setiap

pegawai yang berada di Dinas terkait dengan kegiatan atau pekerjaan yang

sedang di emban setiap pegawai?

Tidak ada kejanggalan, selama ini semua pegawai sesuai dengan

kompetensinya.

19. Apakah di dinas ini yang akan melakukan rotasi mutasi dan promosi atau

langsung penilaian langsung dari BKD?

Keinginan sendiri dan kepentiangan organisasi

Page 210: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

MEMBER CHECK

Nama : Drs. Nursalim,M.S.i

Jabatan : Kabid kebudayaan

Kode Informan : 15

Dimensi I : Fungsi-Fungsi Manajemen

Bagaimana proses rotasi mutasi dan promosi di Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang, dan jelaskan menurut bapa/ibu jika

permasalahan rotasi mutasi dan promosi di kaitkan dengan fungsi-fungsi

manajemen meliputi, Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerakan,

Pengawasan dan Penilaian.

1) Planning (Perencanaan)

1. Apa penyebab dan tujuan Rotasi mutasi dan promosi di Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang?

Penyebab rotasi mutasi pegawai yaitu biasanya atas penilaian

pimpinan dan bidang lain atau SKPD yang lain yang sedang

membutuhkan pegawai untuk menempati suatu jabatan yang sedang

dibutuhkan, setelah itu pimpinan mengusulkan pegawai tersebut

kepada Badan Kepegawaian Daerah untuk di setujui atau tidak untuk

mengikuti pelantikan

2. Cara-cara apa saja atau persyaratan apa yang dilakukan atau di penuhi

untuk melakukan rotasi mutasi dan Promosi, dan apa perbedaan dari

ketiganya ?

Syaratnya pegawai tersebut minimal sudah 2 tahun bekerja,

pengalaman di bidang yang sedang dibutuhkan mampu, kompetensi

sesuai dengan latar belakang pendidikan, perbedaannya hanya

Page 211: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

peempatannya saja, kalau misalkan rotasi itu pergeseran pegawai

dalam satu organisasi atau masih satu kota. Sedangkan mutasi itu

keluar daerah, ata daru kota ke provinsi atau kabupaten, kalau

promosi itu naik jabatan bisa promosi di tempat ada promosi ke luar,

tergantung kebutuhan saja, dan semuanya telah diatur oleh

Baperjakat.

3. Apakah ada tujuan lain diluar tujuan melakukan rotasi mutasi dan

promosi Pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang ?

Tidak ada tujuan lain selain untuk menyehatkan organisasi, dan

kebutuhan antar SKPD yang membutuhkan pegawai

4. Apa dampak dari rotasi mutasi dan Promosi Dinas Pendidikan dan

kebudayaan Kota Serang ?

Dampaknya itu paling ketika ada kegiatan yang sedang di jalankan

oleh seorang pegawai belum selesai namun keburu di gantikan oleh

pegawai lain.

5. Jika perencanaan awal terdapat ketidaktercapaian, Kesenjangan apa

yang terjadi dan menjadikan hambatan dalam ketidaktercapaiannya

perencanaan awal ?

Setelah melakukan rotasi mutasi dan promosi sudah pasti ada

Kesenjangan jika dalam melaksanakan program dan kegiatan tersebut

pimpinan kurang teliti dalam mengusulkan pegawai ke baperjakat jika

penilaian terhadap prestasi kerjanya, kompetensi yang dimiliki kurang

baik, sehingga ketidaktercapaian kegiatan (tolak ukur kerja) maka

tidak akan tercapai

6. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi permasalahan perencanaan ?

Seperti yang djelaskan diatas segala sesuatu harus didasari dengan

rencana, setelah terencana pimpinan harus pempunyai penlaian yang

professional karena Terkadang tidak memperhatikan kompetensi

pegawai yang di rotasi mutasi dan promosi.

Page 212: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

2) Organizing (Pengorganisasian)

1. Bagaimana cara memberdayakan SDM PNS yang terkena Rotasi

mutasi dan Promosi Pegawai ?

Dialakukan bimbingan secara berkala dalam melaksanakan tugas dan

fungsinya dari kasubag kepegawaian maupunn dari sekretarisdinas

2. Bagaimana proses yang ditempuh untuk menggerakan seluruh Sumber

Daya agar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai?

Harus sering melakukan pertemuan atau rapat dengan kasubag

kepegawaian, sekretaris dan pegawai yang direncanakan akan rotasi

mutasi dan promosi agar koordinasi yang terjalin antara pegawai

dengan pimpinan tidak ada kekeliruan.

3. Bagaiamana koordinasi yang terjalin anatara BKD dengan Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang ?

Koordinasi berjalan dengan baik

4. Hambatan apa yang biasanya terjadi ketika pimpinan hendak

memutuskan atau mengusulkan bahwa pegawai tersebut layak untuk di

rotasi mutasi maupun promosi?

Hambatannya mengalami kesulitan untuk menempatkannya sesuai

dengan kompetensinya.

3) Actuating (Penggerakan)

1. Bagaimana mekanisme/ prosedur dalam proses mutasi pegawai ?

Semua berawal dari penilaian dari kepala bidang masing-masing,

setelah itu di usulkan kepada pimpinan dinas.

2. Apakah dalam penempatan pekerjaan pegawai sudah sesuai dengan

kompetensi yang dimiliki ?

Sudah pasti sesuai karena setiap pegawai sudah di sesuaikan dengan

latar belakang yang dimiliki

3. Jika sudah sesuai, mengapa di dinas ini masih ada saja pegawai yang

latar belakangnya kurang sesuai, seperti kasubag keuangan bukan dari

Page 213: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

SE, sedangkan masih banyak pegawai yang berlatar belakang SE

dengan pangkat/golongan yang sama ?

Nah ini yang disebut kuatnya tim baperjakat, semuanya di atur dalam

baperjakat, tetapi baperjakat juga sebelum melakukan penempatan

tersebut ada yang disebut analisis jabatan, nah dengan analisis

jabatan ini baperjakat bisa mempertimbangkannya, bahwa pegawai

tersebut walaupun latar belakang S.pd namun pegawai tersebut

misalnya mempunyai pengalaman pekerjaannya bagian bendahara

4. Adakah kebijakan dalam manajemen rotasi mutasi dan promosi

pegawai yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku ?

Mungkin ada tetapi memang semuanya di atur oleh pimpinan karena

ada kebijakan penilaian itu sendiri

5. Apakah ada jangka waktu tertentu untuk melaksanakan rotasi mutasi

dan promosi?

Minimal menduduki jabatan selama 2 tahun, kalau prosesnya

tergantung pada hasil rapat tim baperjakat sampai dikeluarkannya

surat pelantikan yang telah disetujui oleh walikota.

4) Controlling (Pengawasan)

1. Bagaimana pengawasan yang dilakukan agar sasaran dan tujuan dapat

tercapai ?

Pegawai di dinas ini maupun di SKPD lain yang mengawasi itu

memang langsung dari pimpinan namun sesama pegawai yang di

bawahnya pun bisa mengawasi, dan bisa ngasih masukan kepada

pimpinan karena pimpinan juga tidak mungkin langsung melihat cara

kerja pegawai satu sama lain

2. Apakah target dan sasaran yang dicapai telah sesuai dengan peraturan

yang berlaku ?

Setiap kegiatan pasti saja ada kendala, namun kita juga harus

percayakan pada orang yang telah mengaturnya.

Page 214: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

3. Apakah manajemen dalam rotasi mutasi dan promosi pegawai telah

dilaksanakan secara efektif dan apa yang menjadi kelemahan/

permasalahan yang terjadi sehingga menjadikan hambatan dalam

pelaksanaan rotasi mutasi dan promosi?

Kalau di Dinas ini yang saya tau dan alami tidak ada permasalahan

dan hambatan, karena memang Kepala dinas di bantu dengan

sekretaris yang mempunyai wewenang untuk menilai pegawai. Kecuali

yang mutasi misalnya karena harus mengikuti suami/ pindah kerja itu

biasanya mengusulkan sendiri, karena itu bukan keinginan organisasi

4. Apa yang menjadi pertimbangan untuk melakukan rotasi mutasi dan

promosi pegawai?

Yang menjadi pertimbangan dalam melakukan rotas mutasi adalah

berawal dari peniliaian pimpinan terhadap pegawai mulai dari

pangkat/ Gol , perstasi, kompetensi yang dimiliki di sesuaikan dengan

kebutuhan atau kekosongan dalam SKPD yang lain yang

membutuhkan.

5. Adakah pengawasan intensif yang dilakukan terhadap SKPD yang

terkena rotasi mutasi pegawai khususnya di Dinas Pendidikan dan

kebudayaan Kota Serang ?

Ada, karena di buktikan dengan adaya laporan bulanan yang setiap

kegiatan pun selalu dilampiri dengan hasil SPJ

5) Penilaian

1. Bagaimana cara penilaian terhadap pegawai khususnya yang dirasakan

oleh bapa yang dilakukan oleh pimpinan Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang terhadap pegawai yang rencananya layak

untuk di usulkan?

Yang di rasakan oleh saya selama bekerja penilaian memang mutlak

dari pimpinan langsung bisa melalui dari absen harian, loyalitas

tehadap waktu misalnya datang dan pulang selalu tepat waktu. Begitu

pula saya sebagai kabid otomatis saya juga harus menilai staf saya

Page 215: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

dengan cara yang hamper sama, hanya bedanya kabid yang harus

mengusulkan kepada pimpinan, dan tidak semua siapa yang diusukan

langsung di terima.

2. Apakah selama bapa/ibu bekerja di dinas Pendidikan pernah melihat

penilaian dari pimpinan, baik pimpinan dinas maupun pimpinan dari

tiap-tiap Bidang yang tugasnya menilai dan mengusulkan pegawai

yang dirasa cukup layak yang kurang adil terhadap beberapa pegawai ?

Adil tidaknya itu bagaimana pegawai yang merasakan, karena

penilaian tiap orang pasti beda

3. Jika dapat membandingkan antara pimpinan dengan kabid, kasubag

yang tugasnya untuk menilai, walaupun Kabid dan kasubag juga di

nilai lagi oleh pimpinan dinas, adakah pertentangan yang sering terjadi

antar keduanya?

Tidak

Dimensi II : Manajemen Rotasi Mutasi dan Promosi Pegawai Negeri Sipil

Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Serang

1. Berapa lama bapa bekerja di dinas pendidikan dan kebudayaan kota

serang?

4 Tahun

2. Selama bapa bekerja disini, sudah mengalami berapa kali rotasi dan

promosi dan bagaimana prosesnya?

Mulai dari staf di promosikan ke kabid PNFI selama 2 tahun selanjutnya

di rotasi ke kabid kebudayaan, jadi rotasi kerja disini karena saya di

anggap mampu untuk di rotasi di bidang itu, karena ada pegawai yang

lain yang layak untuk promosi untuk menggantikan posisi saya.

Page 216: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

3. Bagaimana penilaian pimpinan selama bapa bekerja di dinas tersebut,

apakah pimpinan tersebut sudah melakukan penilaian yang profesional

atau belum?

Selalu baik karena tiap tahunnya nilai DP3 selalu meningkat

4. Bagaimana tanggapan bapa jika kita singgung mengenai latar belakang

pendidikan pegawai yang berada di dinas pendidikan dan kebudayaan

Kota Serang?

Latar belakang pegawai pada Dinas Pendidikan sesuai dengan

pendidikannya. Walapun terkadang ada saja memang kalau secara ideal

ada yang kurang sesuai dengan komptensinya

5. Jika kata bapa pegawai di dinas ini sudah sesuai dengan pendidikannya,

memangnya di dinas ini lebih banyak sarjana apa ?

Kebanyakan S-1 nya sarjana pendidikan, tapi rata-rata pendidikan

terakhirnya yaitu S-2 jurusan manajemen pendididkan, kalau lebih

jelasnya liat di DUK atau truktur organisasinya.

6. Dan setelah saya mengamati DUK dinas pendidikan dan kebudayaan kota

serang, benar rata-rata pegawai disini berlatar belakang pendidikan S.Pd,

coba jelaskan yang di maksud bapa dengan pendidikan sesuai dengan

pendidikannya, contohnya seperti apa ?

Contohnya semuanya latar belakangnya dari manajmen pendidikan

7. Apakah ada kejanggalan pengenai latar belakang pendidikan untuk setiap

pegawai yang berada di Dinas tersebut terkait dengan kegiatan atau

pekerjaan yang sedang di emban pegawai tersebut ?

Kalau mengenai kejanggalan itu urusan per individu masing-masing yang

melakukan kegiatan itu.

8. Rotasi mutasi dan promosi yaitu kegiatan pengembangan karir yang sering

dilakukan oleh setiap instansi, nah dalam satu dinas itu terdapat bagian-

bagian dan bidang-bidang yang telah di pimpin oleh masing-masing

kepala bidang atau bagian yang menerima amanat untuk menilai stafnya

masing-masing, menurut bapa kriteria apa saja yang dinilai ?

Page 217: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

Melalui DP3 dan cara kerja pegawai setiap hari, kalau kriterianya dilihat

dari kompetensi yang dimiliki dan adanya kesempatan untuk diusulkan

9. Dan bagaimana tanggapan bapa mengenai staf bapa di ruangan ini,

apakah mereka selalu datang tepat waktu dan bekerja sesuai dengan

kompetensinya masing-masing atau tidak ?

Ada yang sesuai dan ada yang tidak, namun itu sejalan nya waktu semua

pegawai bisa melakukan pekerjaan masing-masing yang di emban.

10. Jika DP3 bagian dari persyaratan untuk kelayakan pegawai apakah layak

atau tidak untuk diusulkan kepada pimpinan untuk di mutasi atau promosi?

Memang Dp3 bagian dari penilaian, namun selain itu juga pimpinan yang

langsung menilai dan yang mempunyai kekuasaan untuk menentukan

siapa saja yang pantas untuk diusulkan

11. Terus selama ini ada tidak pegawai yang mengalami penurunan nilai,

khusunya di staf bapa di ruangan ini ?

Sejauh ini belum ada, setiap tahunnya selalu naik.

12. Selain DP3 ada 3 persyaratan pegawai yang harus dipenuhi sebelum

pegawai tersebut di usulkan untuk rotasi mutasi dan promosi yaitu

persyaratan administratif kepegawaian, hasil tes pemetaan potensi

pegawai, hasil penilaian kinerja meliputi aspek capaian kerja dan aspek

kompetensi yang diperlukan, apakah di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kota Serang sudah memenuhi persyaratan tersebut?

Sudah

13. Jika sudah mengapa masih banyak pegawai yang mengusulkan dengan

kompetensi terkadang masih kurang sesuai dengan kebutuhan ?

Itu semua kebiajakan baperjakat

14. Adakah permasalahan yang menjadikan hambatan terhadap peningkatan

kompetensi pegawai setelah di rotasi ?

Permasalahan sudah pasti ada tetapi tidak menjadikan hambatan pada

Dinas, karena Dinas dsini hanya mengusulkan saja ke BKD, adapun di

Dinas hanya dinilai langsung oleh atasan di bantu oleh sekretaris.

Page 218: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

15. Dalam promosi selain melihat kompetensi dan prestasi yang dimiliki

seseorang, apakah pertimbangan senioritas juga dijadikan pertimbangan?

Mempertimbangkan daftar urut kepangkatan dan prestasi kerja, system

merit juga sudah mulai berlaku karena kmaren juga banyak yang usia

muda di promosikan sedangkan yang ainnya juga banyak yang lebih

senior dari dia

16. Apakah ada kejanggalan menganai latar belakang pendidikan untuk setiap

pegawai yang berada di Dinas terkait dengan kegiatan atau pekerjaan yang

sedang di emban setiap pegawai?

Tidak ada kejanggalan, karena mereka juga sudah pasti mempunyai

pengalaman kalaupun tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya.

17. Apakah di dinas ini yang akan melakukan rotasi mutasi dan promosi atau

langsung penilaian langsung dari BKD?

Tidak, BKD baru meniai setelah menerima usulan dari SKPD yang

mengusulkan

18. Apakah di dinas pendidikan kota serang yang akan melakukan rotasi

mutasi dan promosi lebih banyak karena alasan keinginan sendiri atau

memang keinginan organisasi atau langsung penilaian dari BKD ?

Keinginan sendiri dan kepentingan organisasi

Page 219: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

MEMBER CHECK

Nama : Iip Muhamad Arif, S.Pd

Jabatan : Kepala Seksi NK3 Dinsos Kota Serang

Kode Informan : 17

Dimensi I : Fungsi-Fungsi Manajemen

Bagaimana proses rotasi mutasi dan promosi di Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang, dan jelaskan menurut bapa/ibu jika

permasalahan rotasi mutasi dan promosi di kaitkan dengan fungsi-fungsi

manajemen meliputi, Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerakan,

Pengawasan dan Penilaian.

1) Planning (Perencanaan)

1. Apa tujuan Rotasi mutasi dan promosi di Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang?

Agar terjadi penyegaran dan gairah kerja yang lebih baik.

2. Cara-cara apa saja atau persyaratan apa yang di lakukan atau di penuhi

untuk melakukan rotasi mutasi dan Promosi, dan apa perbedaan dari

ketiganya ?

a. Telah memenuhi syarat dari segi kepangkatan dan prestasi kerja.

b. Semua kegiatan sebenarnya termasuk ke dalam golongan mutasi.

Jika rotasi terjadi dalam kedudukan yang sama, walau beda

jabatan atau bidang. Bahkan beda instansi di dalam pemerintahan

Kota serang. Promosi terjadi karena prestasi yang diperolehnya

sehingga orang atau pegawai yang bersangkutan diberi

kepercayaan untuk menduduki jabatan baru setingkat di atasnya.

Page 220: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

3. Apakah ada tujuan lain di luar tujuan melakukan rotasi mutasi dan

promosi Pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang ?

Kalau pun ada, mungkin disebut demosi. Demosi adalah lawan dari

promosi. Demosi terjadi karena prestasi kerja pegawai yang

bersangkutan yang kurang atau bahkan tidak dapat bekerja dalam

jabatannya. Sehingga jika dipertahankan akan menghambat kinerja

instansi secara keseluruhan.

4. Apa dampak dari rotasi mutasi dan Promosi Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang ?

Dampak positif, mungkin akan adanya penyegaran bagi pegawai yang

bersangkutan. Tapi perlu diantisipasi bahwa akan ada dampak

negatifnya tatkala pegawai yang bersangkutan tidak menghendaki

atau menyukai pekerjaan pada jabatan yang baru. Dampak lainnya

adalah ketika ia harus menyesuaikan diri pada pekerjaan barunya.

5. Jika perencanaan awal terdapat ketidaktercapaian, Kesenjangan apa

yang terjadi dan menjadikan hambatan dalam ketidaktercapaiannya

perencanaan awal ?

Jelas akan terjadi kesenjangan, seperti yang saya jelaskan

sebelumnya, seorang pegawai yang akan mengalami mutasi (baik

rotasi maupun promosi) seharusnya benar-benar diteliti asal

muasalnya, prestasinya track recordnya. Sehingga tujuan mutasi akan

tercapai dengan baik.

6. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi permasalahan perencanaan ?

a. Ketidaklengkapan data mengenai keberadaan pegawai di dalam

suatu instansi.

b. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pegawai yg akan dimutasi

masih kurang.

Page 221: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

2) Organizing (Pengorganisasian)

1. Bagaimana cara memberdayakan SDM PNS yang terkena Rotasi

mutasi dan Promosi Pegawai ?

a. Adanya pembinaan intern oleh kasubag kepegawaian atau

sekretaris dinas.

b. Pengarahan oleh kepala dinas kepada pegawai yang akan

dikenakkan mutasi.

2. Bagaimana proses yang ditempuh untuk menggerakkan seluruh

Sumber Daya agar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai?

a. Rapat koordinasi antar bidang di dalam suatu instansi.

b. Rapat konsultasi antara sekrtretariat (Kasubbag kepegawaian)

dan Kepala Dinas.

c. Pertemuan khusus antara pegawai yang akan terkena mutasi

dengan kepala dinas.

3. Bagaiamana koordinasi yang terjalin antara BKD dengan Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang ?

Koordinasi antara Dinas pendidikan dan BKD Kota Serang terjalibn

dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan konsultasi dan penyampaian

data pegawai baik secara umum maupun secara khusus (pegawai yang

akan terkena mutasi saja)

4. Hambatan apa yang biasanya terjadi ketika pimpinan hendak

memutuskan atau mengusulkan bahwa pegawai tersebut layak untuk di

rotasi mutasi maupun promosi?

Hambatan yang mungkin terjadi, tatkala adanya tekanan politis

(titipan) pegawai baik oleh garis birokrasi (pimpinan tertinggi)

maupun dari para tokoh masarakat / politisi.

Page 222: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

3) Actuating (Penggerakan)

1. Bagaimana mekanisme/ prosedur dalam proses mutasi pegawai ?

a. Secara khusus pegawai yang akan mutasi mengusulkan diri kepada

atasan uuntuk mutasi.

b. Selanjutnya bagian kepegawaian akan mengkonsultasikannya

kepada sekretariat dinas atau ke kepala dinas.

c. Selanjutnya dinas /instansi terkaiit mengusulkannya ke BKD.

2. Apakah dalam penempatan pekerjaan pegawai sudah sesuai dengan

kompetensi yang dimiliki ?

Yang saya tahu hampir semua pegawai di lingkungan Dinas

Pendidikan berasal dari sarjana pendidikan. Apalagi jika yang

bersangkutan berkedudukan sebagai pegawai fungsional.

3. Adakah kebijakan dalam manajemen rotasi mutasi dan promosi

pegawai yang tidaksesuai dengan peraturan yang berlaku ?

Jika diberlakukan secara terang-terangan sih tidak ada. Namun

disinyalir dugaan-dugaan yang diluar peraturan itu mungkin saja

terjadi. Tapi sampai hari ini saya belum mendapatkan buktinya.

4. Apakah yang menjadi kendala dalam pelaksanaan rotasi mutasi dan

promosi di Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Serang ?

Dalam persiapan sampai tingkat koordinasi agaknya tidak ada.

Mungkin hal kendala ini akan terjadi jika setelah pegawai yang

bersangkutan diputuskan untuk mendapatkan mutasi. Seperti

seseorang yang di rencanakan tersebut mengalami pergeseran artinya

gagal untuk dilantik dikarenakan ada pejabat lain yang menurut

baperjakat lebih layak untuk dilantik.

5. Apakah ada jangka waktu tertentu untuk melaksanakan rotasi mutasi

dan promosi?

Secara ideal seseorang yang telah menempati jabatan tertentu akan

merasa tenang jika telah menduduki selama 2 tahun atau lebih.

Karena semangat kerja dari mulai penyesuaian atau adaptasi sampai

Page 223: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

proses kerja dengan baik belum mengalami kejenuhan. Itu pun kalau

pekerjaan yang dilakukan memang di sukainya.

4) Controlling (Pengawasan)

1. Bagaimana pengawasan yang dilakukan agar sasaran dan tujuan dapat

tercapai ?

Pengawasan diberlakukan secara umum, mulai dari absensi yang

diberlakukan oleh Kepala Dinas sampai oleh BKD. Bahkan hal ini

ditembuskan ke instansi Inspektorat (lembaga yang mengawasi kinerja

pegawai)

2. Apakah target dan sasaran yang dicapai telah sesuai dengan peraturan

yang berlaku ?

Setiap kebijakan mungkin saja terjadi deviasi atau penyimpangan.

Namun demikian kita percayakan saja kepada mekanisme yang ada.

3. Apakah manajemen dalam rotasi mutasi dan promosi pegawai telah

dilaksanakan secara efektif dan apa yang menjadi kelemahan/

permasalahan yang terjadi sehingga menjadikan hambatan dalam

pelaksanaan rotasi mutasi dan promosi?

Selama ini saya pikir masih efektif, bahkan praktis tidak ada hambatan

atau kelemahan. Namun jika hasil mutasi tidak memuaskan bagi

pegawai yang bersangkutan, mungkin itu yang disebut permasalahan.

4. Apa yang menjadi pertimbangan untuk melakukan rotasi mutasi dan

promosi pegawai?

a. Prestasi kerja.

b. Masa kerja

c. Penghargaan

d. Kebutuhan

Page 224: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

5. Adakah pengawasan intensif yang dilakukan terhadap SKPD yang

terkena rotasi mutasi pegawai khususnya di Dinas Pendidikan dan

kebudayaan Kota Serang ?

Ada, absensi tiap hari baik pagi maupun sore. Itu kan cerminan

disiplin kerja. Selain itu juga ada laporan bulanan yang dapat

digunakan sebagai alat pemantau kinerja. Setiap kegiatan pun harus

dilampiri dengan hasil SPJ dan SPPD kegiatan tersebut.

5) Penilaian

1. Bagaimana cara penilaian terhadap pegawai yang dilakukan oleh

pimpinan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang terhadap

pegawai yang rencananya layak untuk di usulkan?

Secara normatif diberlakukannya DP3 atau SKP adalah salah benuk

menilaian bagi pegawai yang bersangkutan. Selanjutnya berdasarkan

kebutuhan dan kekosongan jabatan tertentu, atasan akan menganalisis

kebutuhan pegawai untuk mengisi kekosongan tersebut. Dalam hal ini

pimpinan akan menyeleksi siapa-siapa saja yang pantas dan layak

untuk dipromosikan atau dimutasikan.

2. Apakah selama bapa/ibu bekerja di dinas Pendidikan pernah melihat

penilaian dari pimpinan, baik pimpinan dinas maupun pimpinan dari

tiap-tiap Bidang yang tugasnya menilai dan mengusulkan pegawai

yang dirasa cukup layak yang kurang adil terhadap beberapa pegawai ?

Yang namanya manusia pasti ada kekurangannya, terlepas siapa dia.

Apakah dia pimpinan atau bawahan. Tapi yang jelas setiap keputusan

yang diambil harus kita hormati dan kita laksanakan dengan baik.

3. Jika ada, menurut bapa/ibu kenapa hal tersebut bisa terjadi, dan apa

yang menjadi faktor terjadinya penilaian yang kurang adil tersebut ?

Dugaan-dugaan yang disinyalir baik oleh pegawai ybs atau pegawai

yang berada di lingkungan instansi, bahkan oleh LSM sampai

Page 225: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

sekarang saya belum bisa membuktikan. Namun saya sudah bilang

bahwa hal ktidak adilan tersebut pasti ada.

4. Jika dapat membandingkan antara pimpinan dengan kabid, kasubag

yang tugasnya untuk menilai, walaupun Kabid dan kasubag juga di

nilai lagi oleh pimpinan dinas, adakah pertentangan yang sering terjadi

antar keduanya?

Bisa saja terjadi, namun biasanya yang paling tahu prestasi pegawai

adalah atasan langsungnya.

Dimensi II : Manajemen Rotasi Mutasi dan Promosi Pegawai Negeri Sipil

Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Serang

1. Berapa lama bapa bekerja di dinas pendidikan dan kebudayaan kota

serang?

1 tahun

2. Bagaimana penilaian pimpinan selama bapa bekerja di dinas tersebut,

apakah pimpinan tersebut sudah ,melakukan penilaian yang profesional

atau belum?

Sudah, dibuktikan dengan penilaian DP3 yang tiap awal tahun

diterbitkan.

3. Bagaimana tanggapan bapa jika kita singgung mengenai latar belakang

pendidikan pegawai yang berada di dinas pendidikan dan kebudayaan

Kota Serang?

Sebagian besar sesuai dengan latar belakang pendidikannya, namun

keterampilan juga sangat diperlukan. Karena sarjana pendidikan yang

ada seharusnya mengajar, bukan mengerjakan pengadministrasian.

4. Apakah ada kejanggalan pengenai latar belkang pendidikan untuk setiap

pegawai yang berada di Dinas tersebut terkait dengan kegiatan atau

pekerjaan yang sedang di emban pegawai tersebut ?

Page 226: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

Ada, namun tidak terlalu kentara. Karena setiap individu yang mendapat

tugas pekerjaan, segera beradaptasi di lingkup pekerjaannya.

5. Rotasi mutasi dan promosi yaitu kegiatan pengembangan karir yang

sering dilakukan oleh setiap instansi, nah dalam satu dinas itu terdapat

bagian-bagian dan bidang-bidang yang telah di pimpin oleh masing-

masing kepala bidang atau bagian yang menerima amanat untuk menilai

stafnya masing-masing, menurut bapa kriteria apa saja yang dinilai ?

a. Memenuhi nilai minimal yang ada di DP3

Dengan kriteria sbb: Kesetiaan, Prestasi Kerja, Tanggung Jawab,

Ketaatan, Kejujuran, Kerjasama, Prakarsa, dan Kepemimpinan.

Mulai tahun 2014 ini DP3 diganti dengan SKP (sasaran Kerja PNS)

b. Nilai DP3 dalam kurun 2 tahun terakhir harus naik.

c. Kinerja pegawai yang bersangkutan sesuai dengan bidangnya masing-

masing dipertanggungjawabkan melalui SPJ dan secara keseluruhan

(Instansi) dibuat dalam benttuk (laporan akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah( LAKIP dan (penetapan kinerja) TAPKIN

6. Jika DP3 bagian dari persyaratan untuk kelayakan pegawai apakah layak

atau tidak untuk diusulkan kepada pimpinan untuk di mutasi atau promosi

?

Seperti yang saya jelaskan pada no 5 di atas, kelayakan seseorang untuk

bisa mutasi dan promosi bukan hanya berdasarkan DP3 saja. Namun ada

penilaian lain misalnya, kooperatif, loyal pada pimpinan, dan

membuktikan bahwa ia bisa bekerja dengan laporan pekerjaan dan hasil

pekerjaan yang baik.

7. Apa yang menjadi penyebab sering terjadinya rotasi mutasi PNS di dinas

Pendidikan dan kebudayan kota serang?

Antara lain karena pindah alamat, atau mengikuti keluarga. Adanya

kebutuhan karena kekosongan personal dalam jabatan tertentu.

Page 227: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

8. Bagaimana proses penilaian pimpinan terhadap pegawai yang akan

melakukan rotasi mutasi?

Pegawai yang bersangkutan harus mengajukan curiculum vittae terlebih

dahulu. Adanya wawancara dengan pimpinan dan pegawai yang

bersangkutan harus mengemukakan alasan mengapa ia mengajukan rotasi

atau mutasi. Layak tidaknya tergantung pimpinan yang menentukan.

9. Apakah di dinas pendidikan kota serang yang akan melakukan rotasi

mutasi dan promosi lebih banyak karena alasan keinginan sendiri atau

memang keinginan organisasi atau langsung penilaian dari BKD ?

Ada, karena keinginan sendiri (yang ini biasanya karena yang

bersangkutan mengincar jabatan tertentu lalu melakukan lobi-lobi atau

pendekatan dengan pimpinan. Bahkan jauh di atasnya lagi pendekatan

dengan BKD) Tekanan organisasi tidak terlalu kental, kecuali pegawai

yang bersangkutan memang diperlukan oleh instansi tertentu atau adanya

jabatan yang kosong.

10. Dalam rotasi mutasi dan promosi selain bertujuan untuk penyegaran

pegawai dalam organisasi,apakah ada tujuan lain ?

Sepanjang yang saya tahu, tidak ada tujuan lain. Kecuali untuk

meningkatkan kinerja. Itupun kalau terlalu sering bisa kacau juga.

11. Adakah permasalahan yang menjadikan hambatan terhadap peningkatan

kompetensi pegawai setelah di rotasi ?

Ya pasti ada saja. Karena pegawai yang bersangkutan harus beradaptasi

dulu dengan lingkungan kerja yang baru.

12. Dalam promosi selain melihat kompetensi dan prestasi yang dimiliki

seseorang, apakah pertimbangan senioritas juga dijadikan pertimbangan?

Istilahnya bukan senioritas karena umur, tapi berdasarkan daftar urut

kepangkatan. Kan lucu kalau kepala bidangnya masih III/c sedangkan

kepala seksinya sudah IV a.

Page 228: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

13. Apakah yang dimaksud dengan kuatnya tim baperjakat dalam banyak hal

bersifat politis padahal yang sesungguhnya berorientasi administratif dan

akhirnya manajemen karir yang tidak pernah jelas kemana arahnya karir

seseorang ?

Secara ideal memang harus melalui baperjakat, semua keputusan yang

diambil berdasarkan pertimbangan baperjakat. Hal lain di luar itu, saya

tidak terlalu menghiraukan.

14. Selain promosi jabatan, bagaimana proses rotasi mutasi dan promosi di

dinas pendidikan terutama sewaktu bapa menjalani proses mutasi ke

instansi lain, tolong jelaskan menurut bapa jika permasalahan rotasi mutasi

dan promosi dikaitkan dengan fungsi-fungsi manajemen meliputi

perencanaan, pengorganiasian, penggerakan, penilaian dan pengawasan?

Secara teoretis memang harus begitu, seorang pegawai atau pimpinan

pegawai yang bersangkutan harus memahami bagaimana perencanaan

permutasian, dengan cara mengidentifikasi siapa-siapa saja yang pantas

dipromosikan. Setelah data hasil pengidentifikasian didapat maka perlu

ada langkah berikutnya yaitu perlu adanya pengorganisasian baik dengan

bidang-bidang maupun dengan sekretariat. Bahkan dengan instansi lain

yang berkaitan misalnya BKD. Setelah diorganisasikan maka langkah

selanjutnya adalah ditentukan gerakan atau strategi yang baik agar tidak

salah memilih pegawai yang akan di promosikan atau di mutasi. Penilaian

dan pengawasan bisa saja dilakukan oleh pejabat langsung yang berada

satu tingkat di atasnya, atau dilakukan oleh instansi lain yang berwenang.

(misalnya isnprktorat, BKD dsb.)

Page 229: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

MEMBER CHECK

Nama : Sarnata

Jabatan : Kasubbag PEP DindikBud Kota Serang

Kode Informan : 16

Dimensi I : Fungsi-Fungsi Manajemen

Bagaimana proses rotasi mutasi dan promosi di Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang, dan jelaskan menurut bapa/ibu jika

permasalahan rotasi mutasi dan promosi di kaitkan dengan fungsi-fungsi

manajemen meliputi, Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerakan,

Pengawasan danPenilaian.

1) Planning (Perencanaan)

1. Apa tujuan Rotasi mutasi dan promosi di Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang?

Bertujuan untuk menempatkan seseorang sesuai dengan

kompetensinya sehingga program dan kegiatan di Dinas bisa

dilaksanakan sesuai dengan tugas masing-masing

2. Cara-cara apa saja atau persyaratan apa yang di lakukan atau di penuhi

untuk melakukan rotasi mutasi dan Promosi, dan apa perbedaan dari

ketiganya ?

- sudah memenihi kompetensi jabatan yang akan diduduki

- sudah memenuhi minimal pangkat/golongan

- memenuhi syarat-syarat administrasi tentang pangkat dan jabatan

Page 230: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

3. Apakah ada tujuan lain di luar tujuan melakukan rotasi mutasi dan

promosi Pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang ?

Selain tujuan untuk penyegaran dan menyehatkan organisasi saya

kira tidak ada tujuan lain, karena memang jika terlalu sering bisa

pusing juga baperjakat

4. Apa dampak dari rotasi mutasi dan Promosi Dinas Pendidikan dan

kebudayaan Kota Serang ?

- Adanya peningkatan etos kerja bagi pegawai yang sesuai dengan

kompetensinya atau sebaliknya

- Kurangnya konsisensi pada program dan kegiatan yang sedang

berjalan (terhambat)

5. Jika perencanaan awal terdapat ketidaktercapaian, Kesenjangan apa

yang terjadi dan menjadikan hambatan dalam ketidaktercapaiannya

perencanaan awal ?

Kesenjangan dalam melaksanakan program dan kegiatan bisa

terhambat, sehingga ketidaktercapaian kegiatan ( tolak ukur kerja)

tidak tercapai

6. Faktor-faktorapa yang mempengaruhi permasalahan perencanaan ?

Terkadang tidak memperhatikan kompetensi pegawai yang di rotasi

mutasi dan promosi.

2) Organizing (Pengorganisasian)

1. Bagaimana cara memberdayakan SDM PNS yang terkena Rotasi

mutasi dan Promosi Pegawai ?

Dialakukan bimbingan secara berkala dalam melaksanakan tugas dan

fungsinya

2. Bagaimana proses yang ditempuh untuk menggerakan seluruh Sumber

Daya agar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai?

- Dengan cara mempengaruhi bawahnnya

- Mengarahkan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Page 231: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

3. Bagaiamana koordinasi yang terjalin anatara BKD dengan Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang ?

Koordinasi berjalan dengan baik ketika akan melakukan rotasi mutasi

dan promosi.

4. Hambatan apa yang biasanya terjadi ketika pimpinan hendak

memutuskan atau mengusulkan bahwa pegawai tersebut layak untuk di

rotasi mutasi maupun promosi?

Hambatannya mengalami kesulitan untuk menempatkannya sesuai

dengan kompetensinya.

3) Actuating (Penggerakan)

1. Bagaimana mekanisme/ prosedur dalam proses mutasi pegawai ?

Mengusulkan atau diusulkan oleh pimpinannya masing-masing

2. Apakah dalam penempatan pekerjaan pegawai sudah sesuai dengan

kompetensi yang dimiliki ?

Semua pegawai yang di rotasi mutasi dan promosi sesuai dengan

peraturan yang berlaku

3. Adakah kebijakan dalam manajemen rotasi mutasi dan promosi

pegawai yang tidaksesuai dengan peraturan yang berlaku ?

Secara ideal memang harus mengikuti peraturan yang berlaku, karena

memang jika semua mengikuti aturan yang berlaku seperti misalnya

setiap pegawai yang bekerja sesuai dengan kompetensi yang dimiliki

Negara ini pasti tidak aka ada masalah dan aman.

4. Apakah yang menjadi kendala dalam pelaksanaan rotasi mutasi dan

promosi di Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Serang ?

Semua yang di rencanakan rotasi mutasi dan promosi biasanya

kendala yang di temukan itu setelah mereka di lantik, seperti misalnya

kendalanya itu setelah penempatan tempat kerja yang baru mereka

merasa asing dan harus beradaptasi dengan lingkuangan kantor yang

baru atau bidang yang baru.

Page 232: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

5. Apakah ada jangka waktu tertentu untuk melaksanakan rotasi mutasi

dan promosi?

Minimal menduduki jabatan selama 2 tahun

4) Controlling (Pengawasan)

1. Bagaimana pengawasan yang dilakukan agar sasaran dan tujuan dapat

tercapai ?

Kalau pengawasan itu mutlak dari BKD, kalaupun di dinas ini

pimpinan langsung yang mengawasi seluruh pegawai di dinas.

2. Apakah target dan sasaran yang dicapai telah sesuai dengan peraturan

yang berlaku ?

Untuk mencapai pemerintahan yang baik.

3. Apakah manajemen dalam rotasi mutasi dan promosi pegawai telah

dilaksanakan secara efektif dan apa yang menjadi kelemahan/

permasalahan yang terjadi sehingga menjadikan hambatan dalam

pelaksanaan rotasi mutasi dan promosi?

Kalau di Dinas ini yang saya tau dan alami tidak ada permasalahan

dan hambatan, karena memang Kepala dinas di bantu dengan

sekretaris yang mempunyai wewenang untuk menilai pegawai.

4. Apa yang menjadi pertimbangan untuk melakukan rotasi mutasi dan

promosi pegawai?

Dedikasi, loyalitas, dan kompetensi serta etos kerja pegawai

5. Adakah pengawasan intensif yang dilakukan terhadap SKPD yang

terkena rotasi mutasi pegawai khususnya di Dinas Pendidikan dan

kebudayaan Kota Serang ?

Ada, karena di buktikan dengan adaya laporan bulanan yang setiap

kegiatan pun selalu dilampiri dengan hasil SPJ

Page 233: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

5) Penilaian

1. Bagaimana cara penilaian terhadap pegawai yang dilakukan oleh

pimpinan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang terhadap

pegawai yang rencananya layak untuk di usulkan?

Dedikasi, loyalitas, kompetensi dan etos kerja pegawai, dan prestasi

kerja.

2. Apakah selama bapa/ibu bekerja di dinas Pendidikan pernah melihat

penilaian dari pimpinan, baik pimpinan dinas maupun pimpinan dari

tiap-tiap Bidang yang tugasnya menilai dan mengusulkan pegawai

yang dirasa cukup layak yang kurang adil terhadap beberapa pegawai ?

tidak

3. Jika dapat membandingkan antara pimpinan dengan kabid, kasubag

yang tugasnya untuk menilai, walaupun Kabid dan kasubag juga di

nilai lagi oleh pimpinan dinas, adakah pertentangan yang sering terjadi

antar keduanya?

tidak

Dimensi II : Manajemen Rotasi Mutasi dan Promosi Pegawai Negeri Sipil

Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Serang

1. Berapa lama bapa bekerja di dinas pendidikan dan kebudayaan kota

serang?

6 tahun

2. Selama bapa bekerja disini, sudah mengalami berapa kali rotasi dan

promosi dan bagaimana prosesnya?

1 kali promosi, dari staf menjadi Kasubbag, kalo proses itu kan penilaian

langsung dari pimpinan dan selanjutnya bagian kepegawaian yang

mengurusnya, kalo saya hanya menerima surat pelantikan saja setelah

diusulkan

Page 234: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

3. Bagaimana penilaian pimpinan selama bapa bekerja di dinas tersebut,

apakah pimpinan tersebut sudah melakukan penilaian yang profesional

atau belum?

Penilaian pimpinan sampai dengan hari ini cukup baik yang dibuktikan

dengan DP3 dari tahun ke tahun selalu nilainya ada kenaikan

4. Bagaimana tanggapan bapa jika kita singgung mengenai latar belakang

pendidikan pegawai yang berada di dinas pendidikan dan kebudayaan

Kota Serang?

Latar belakang pegawai pada Dinas Pendidikan sesuai dengan

pendidikannya.

5. Jika kata bapa pegawai di dinas ini sudah sesuai dengan pendidikannya,

memangnya di dinas ini lebih banyak sarjana apa ?

Kamu bisa lihat di struktur organisasi atau di DUK

6. Dan setelah saya mengamati DUK dinas pendidikan dan kebudayaan kota

serang, rata-rata pegawai disini berlatar belakang pendidikan S.Pd, coba

jelaskan yang di maksud bapa dengan pendidikan sesuai dengan

pendidikannya, contohnya seperti apa ?

Contohnya semuanya latar belakangnya dari manajmen pendidikan

7. Apakah ada kejanggalan pengenai latar belakang pendidikan untuk setiap

pegawai yang berada di Dinas tersebut terkait dengan kegiatan atau

pekerjaan yang sedang di emban pegawai tersebut ?

Tidak ada

8. Rotasi mutasi dan promosi yaitu kegiatan pengembangan karir yang

sering dilakukan oleh setiap instansi, nah dalam satu dinas itu terdapat

bagian-bagian dan bidang-bidang yang telah di pimpin oleh masing-

masing kepala bidang atau bagian yang menerima amanat untuk menilai

stafnya masing-masing, menurut bapa kriteria apa saja yang dinilai ?

Dedikasi, loyalitas terhadap lembaga, etos kerja, kemampuan dalam

bekerja, Dp3, prestasi kerja.

Page 235: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

9. Dan bagaimana tanggapan bapa mengenai staf bapa di ruangan ini, apakah

mereka selalu datang tepat waktu dan bekerja sesuai dengan

kompetensinya masing-masing atau tidak ?

Tanggapan saya, sejauh ini sih selalu datang tepat waktu, tetapi

terkadang jika sudah memasuki hari kamis, jumat, banyak pegawai yang

kadang telat datang, tapi itu semua terjadi karena ada kepentingan lain.

Mengenai pekerjaan masing-masing sudah berjalan sesuai dengan

kemampuannya walauoun mereka latar belakangnya hamper sarjana

pendidikan semua.,

10. Jika DP3 bagian dari persyaratan untuk kelayakan pegawai apakah layak

atau tidak untuk diusulkan kepada pimpinan untuk di mutasi atau promosi?

Pegawai yang di nilai DP3 mengalami penurunan tidak layak untuk di

promosi.

11. Terus selama ini ada tidak pegawai yang mengalami penurunan nilai,

khusunya di staf bapa di ruangan ini ?

Sejauh ini belum ada, setiap tahunnya selalu naik.

12. Selain DP3 ada 3 persyaratan pegawai yang harus dipenuhi sebelum

pegawai tersebut di usulkan untuk rotasi mutasi dan promosi yaitu

persyaratan administratif kepegawaian, hasil tes pemetaan potensi

pegawai, hasil penilaian kinerja meliputi aspek capaian kerja dan aspek

kompetensi yang diperlukan, apakah di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kota Serang sudah memenuhi persyaratan tersebut?

Sudah

13. Jika sudah mengapa masih banyak pegawai yang mengusulkan dengan

kompetensi terkadang masih kurang sesuai dengan kebutuhan ?

Sebenarnya pertanyaan ini yang harusnya menjawab adalah BKD, karena

mereka yang mengatur kemana pejabat atau pegawai yang diusulkam

untuk di tempatkan intansi yang sedang membutuhkan. Namun menurut

saya jika kompetensi pegawai kurang sesuai dengan kebutuhan, biasanya

Page 236: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

memang instansi tersebut lagi benar-benar membutuhkan, sedangkan

pegawai yang di usulkan misalnya cukup sedikit.

14. Adakah permasalahan yang menjadikan hambatan terhadap peningkatan

kompetensi pegawai setelah di rotasi ?

Permasalahan sudah pasti ada tapi tetapi tidak menjadikan hambatan

pada Dinas, karena Dinas dsini hanya mengusulkan saja ke BKD, adapun

di Dinas hanya dinilai langsung oleh atasan di bantu oleh sekretaris.

15. Dalam promosi selain melihat kompetensi dan prestasi yang dimiliki

seseorang, apakah pertimbangan senioritas juga dijadikan pertimbangan?

Mempertimbangkan daftar urut kepangkatan dan prestasi kerja.

16. Apakah ada kejanggalan menganai latar belakang pendidikan untuk setiap

pegawai yang berada di Dinas terkait dengan kegiatan atau pekerjaan yang

sedang di emban setiap pegawai?

Tidak ada kejanggalan, selama ini semua pegawai sesuai dengan

kompetensinya.

17. Apakah di dinas pendidikan kota serang yang akan melakukan rotasi

mutasi dan promosi lebih banyak karena alasan keinginan sendiri atau

memang keinginan organisasi atau langsung penilaian dari BKD ?

Keinginan sendiri dan kepentingan organisasi

18. Apakah di dinas ini yang akan melakukan rotasi mutasi dan promosi atau

langsung penilaian langsung dari BKD?

BKD hanya menerima hasil usulan setelah itu di rapatkan oleh tim

baperjakat

Page 237: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

MATRIKS HASIL WAWANCARA SETELAH REDUKSI DATA

Keterangan : I1

Kasubag Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Serang

I

Q

I1

Q1 Apa yang menjadi penyebab sering terjadinya rotasi mutasi PNS

di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang Penyebab rotasi mutasi pegawai yaitu biasanya atas penilaian

pimpinan dan bidang lain atau SKPD yang lain yang sedang

membutuhkan pegawai untuk menempati suatu jabatan yang sedang

dibutuhkan, setelah itu pimpinan mengusulkan pegawai tersebut

kepada Badan Kepegawaian Daerah untuk di setujui atau tidak untuk

mengikuti pelantikan”.

Q2 Bagaimana proses penilaian pimpinan terhadap pegawai yang

akan melakukan rotasi mutasi maupun promosi ?

Proses penilaiannya yaitu setiap pegawai harus memenuhi

persyaratan yang telah ditentukan seperti kesesuaian Gol/pangkat,

latar belakang pendidikan, Dp3 harus mempunyai nilai yang tinggi,

perilaku selama bekerja, pengalaman, kompetensi yang dimiliki.

Q3 Setiap berapa tahun sekali biasanya pegawai melakukan rotasi

mutasi ?

Tidak di tentukan berapa bulan atau tahun, karena bagaimana

kebutuhan saja, tetapi pegawai yang hendak melakukan rotasi mutasi

itu minimal 5 tahun bekerja dan memenuhi syarat yang telah

ditentukan.

Q4 Adakah permasalahan yang menjadikan hambatan terhadap

peningkatan kompetensi pegawai setelah dirotasi?

Bukan hambatan, tetapi lebih kepada penyesuaian awal terhadap

pekerjaan yang baru yang di tempat yang baru dengan orang yang

baru, biasanya itu masalahnya, dan itu membutuhkan waktu, karena

pekerjaannya atau tingkat kesulitannya akan berbeda dengan

pekerjaan awal, kecuali mutasi atau rotasi dengan bidang atau

pekerjaan yang sama.

Q5 Apakah benar pegawai yang diusulkan untuk melakukan proses

mutasi itu hanya berlaku untuk pegawai yang dekat dengan

Page 238: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

pejabat yang berwenang dan besarnya upeti yang dikeluarkan?

Kalau di Dinas ini saya tidak tau jika yang diusulkan itu yang

mempunyai kedekatan, karena biasanya Dinas hanya mengusulkan ke

BKD setelah hasil penilaian selama pegawai tersebut bekerja, setelah

itu BKD yang akan meng ACC apakah layak atau tidak, dan

kebanyakan permasalahan di BKD sendiri itu biasanya banyak

campur tangan dari luar atau disebut non-Baperjakat yang

mengusulkan saudara atau kerabatnya menyarankan untuk diangkat

dalam jabatan tertentu, sehingga terkadang banyak pegawai yang

kurang kompeten dalam bidang yang ampunya.

Page 239: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

MATRIKS HASIL WAWANCARA SETELAH REDUKSI DATA

Keterangan : I2

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang

I

Q

I2

Q1 Apa yang menjadi penyebab sering terjadinya rotasi mutasi PNS

di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang

sebenarnya bukan penyebab, tetapi memang rotasi mutasi maupun

promosi sudah sering terjadi melalui proses penilaian dari pimpinan,

penilaian ini sangat di diwajibkan bagi Setiap instansi dalam

memutuskan pegawai yang layak untuk di rotasi mutasi, selain

melihat prestasi kerjanya, pimpinan juga melihat dari perilaku sehari-

hari selama pegawai tersebut bekerja dan saya sebagai sekretaris

harus menerima masukan juga dari bawahan untuk bahan

pertimbangan

Q2 Bagaimana proses penilaian pimpinan terhadap pegawai yang

akan melakukan rotasi mutasi maupun promosi ?

Proses penilaiannya yaitu setiap pegawai harus memenuhi

persyaratan yang telah ditentukan seperti kesesuaian Gol/pangkat,

latar belakang pendidikan, Dp3 harus mempunyai nilai yang tinggi,

perilaku selama bekerja, pengalaman, kompetensi yang dimiliki.

Q2 Dalam rotasi mutasi maupun promosi selain bertujuan untuk

penyegaran pegawai dalam organisasi, apakah ada tujuan lain ?

Tujuan setiap pimpinan mengusulkan kepada BKD karena pegawai

tersebut cakap dan pantas untuk di rotasi mutasi maupun di

promosikan untuk naik jabatan di SKPD yang sama atau SKPD yang

lain untuk menempati jabatan yang kosong.

Q3 Dalam promosi selain melihat kompetensi dan prestasi yang

dimiliki seseorang, apakah pertimbangan senioritas juga

dijadikan pertimbangan

Engga dipergunakan, sekarang system merit yang digunakan,

senioritas dipertimbangkan Cuma tidak dijadikan pertimbangan yang

utama, tetapi prestasi yang digunakan, walaupun kita sudah mengenal

DUK (daftar urut kepangkatan) tetapi prestasi kerja yang

dipergunakan, jika melihat DUK pangkat yang paling tinggi pasti

pegawai yang sudah senior.

Page 240: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

Q4 Apa yang dimaksud dengan kuatnya tim baperjakat dalam

banyak hal bersifat politis pada hal-hal yang sesungguhnya

berorientasi administratif dan akhirnya manajemen karir yang

tidak pernah jelas kemana arahnya karir seseorang

Menegenai pertanyaan ini sebenarnya bukan saya yang harus

menjawab tetapi BKD yang pantas menjawabnya, kalau di dinas ini

saya dengan kepala Dinas dan tiap-tiap kepala bidang berusaha untuk

bersikap professional dalam penilaian pegawai, karena SKPD hanya

mengusulkan kepada BKD, di terima atau tidaknya itu tergantung

BKD, dan penempatan pegawai di atur oleh BKD dan harus siap

ditempatkan dimana saja sampai BKD mengeluarkan SK. Dan

masalah yang bersifat politis itu hanya orang yang terlibat dalam

dalam penentuan (tim baperjakat) asumsi saya ada juga sifat

subjektifitas pasti selalu ada, karena penilaian secara loyalitas itu

sangat subjektif karena semua pegawai pasti sama baiknya, tetapi

pegawai tersebut ada yang lebih loyal.

Q5 Sekarang sudah banyak orang yang mempunyai kemampuan

dengan pendidikan yang sesuai, tapi mengapa di dinas ini masih

banyak pegawai dengan latar belakang pendidikan yang tidak

sesuai dengan bidang yang diampu seperti S.Pd menjadi kasubag

keuangan sementara ada SE berada di pelaksana di bidang

SMA/SMK dengan pangkat golongan yang sama

Kompetensi itu tidak selalu dilihat dari background pendidikan, dan

ada analisis jabatan yang dilakukan yang asalnya dari analisis

kebutuhan, walaupun dia S.Pd kalau pegawai tersebut sebelumnya

selalu berada di bidang keuangan, jadi pantas saja jika pegawai

tersebut menjabat sebagai kasubag keungan, itu semua diatur oleh

baperjakat yang bertujuan yang menyehatkan organisasi agar tidak

jenuh.

Page 241: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

MATRIKS HASIL WAWANCARA SETELAH REDUKSI DATA

Keterangan : I4

Kabid Bangrir BKD Kota Serang

I

Q

I3

Q1 Apa yang menjadi penyebab sering terjadinya rotasi mutasi PNS

di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang Penyebabnya itu karena kebutuhan pejabat yang kosong di suatu

instansi, penyegaran untuk pegawai, karena sangat tidak sehat jika

pegawai tersebut misalnya sudah mengalami 10 tahun menjabat

dalam jabtan yang ampunya. saya sebagai kasubid bangrir BKD

Kota Serang selaku tim baperjakat hanya tinggal menunggu atau

menerima usulan dari Dinas-dinas yang mengusulkan pegawai

maupun pejabat yang akan melakukan rotasi mutasi”.

Q2 Bagaimana proses dan pertimbangan baperjakat dalam

melakukan rotasi mutasi dan promosi pegawai di seluruh SKPD

khususnya pada Dispendbudkot Serang?

Sebelum melakukan rapat kami sangat memperhatikan dulu syarat-

syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pegawai seperti

Persyaratan administratif kepegawaian, Hasil tes pemetaan potensi

pegawai, dan Hasil penilaian kinerja pegawai. Setelah itusebelum

menentukan penempatan pegawai, terlebih dahulu kami melakuan

rapat dan merekap pegawai dari masing-masing SKPD yang telah

mengusulkan untuk di tempatkan ke SKPD yang membutuhkan,

setelah rapat tim baperjakat menyerahkan laporan hasil rapat untuk

ditandatangani walikota dalam bentuk SK untuk dijadikan dasar

pelantikan. Setelah SK keluar itu karena pegawai tersebut disetujui

walikota untuk menduduki instansi yang kosong.

Q2 Tim Baperjakat itu terdiri dari siapa saja ?

Baperjakat itu terdiri dari walikota sebagai Pembina, dan Sekda

sebagai ketua, dan anggotanya Kepala BKD, sekretaris, Asda 1,

inspektorat.

Q3 Dalam keanggotaan baperjakat yang mempunyai kewenangan

untuk menentukan siapa saja pegawai yang pantas mealakukan

promosi mutasi dan rotasi apakah badan diklat dilibatkan untuk

menilai kompetensi seseorang yang telah diusulkan tiap-tiap

SKPD

Page 242: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

Badan diklat tidak termasuk ke dalam keanggotaan tim Baperjakat.

Q4 Jika badan diklat tidak termasuk dalam tim baperjakat, apakah

badan Diklat yang di sebut non baperjakat? Bukan, mungkin jika pernah mendengar banyak yang ikut campur

dalam menentukan penempatan pegawai setelah hasil rapat, itu hanya

berita yang meramaikan Susana saja. Karena penilaian orang pasti

beda-beda

Q5 Bagaimana koordinasi yang terjalin antara BKD Kota Serang

dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Serang

Sangat baik sekali, bukan hanya dengan Dispendbud Kota Serang

saja, dengan SKPD yang lain juga Baperjakat mempunyai koordinasi

yang cukup baik dalam hal informasi formasi pegawai, informasi

penerimaan CPNS, informasi atas kekosongan pegawai di suatu

instansi, dsb. Karena pada dasarnya di bangrir ini melayani semua

permintaan pegawai negeri sipil yang akan melakukan kenaikan

pangkat, mutasi kerja, promosi kerja, dsb

Q6 Apakah yang bisa mengikuti dan sudah pasti di Acc dalam

kegiatan rotasi mutasi dan promosi ini hanya berlaku untuk

pegawai yang mempunyai kedekatan dengan pejabat yang

berwenang ?

Belum tentu, karena orang yang di usulkan oleh pimpinan itu sudah

pasti layak, dan jika memang pegawai tersebut mempunyai kedekatan

dengan pejabat berwenang, sepanjang syarat dan kriteria tersebut

seuai dengan aturan, itu sangat tidak ada masalah, namun kembali

lagi ke penilaian orang lain pasti beda-beda karena mereka hanya

melihat sebelah mata saja.

Page 243: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

MATRIKS HASIL WAWANCARA SETELAH REDUKSI DATA

Keterangan : I5

Kabid SMA/SMK Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota

Serang

I

Q

I4

Q1 Apa yang menjadi penyebab sering terjadinya rotasi mutasi PNS

di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang

Rotasi mutasi telah 8 kali saya alami, dan penyebabnya itu berawal

dari penilaian dari pimpinan, setelah itu di ajukan ke BKD, karena

yang mengeluarkan SK itu adalah BKD, selain penilaian dari

pimpinan juga, dilihat dari background pendidikan, pangkat/gol,

perstasi kerja,capaian kerja artinya apakah mampu atau tidak, selain

itu juga kita sebagai bawahan harus mempunyai sifat jujur, dan

loyalitas terhadap pimpinan

Q2 Dalam rotasi mutasi maupun promosi selain bertujuan untuk

penyegaran pegawai dalam organisasi, apakah ada tujuan lain ?

Yang ke satu untuk penyegaran, untuk menambah wawasan dan

pengalaman, jadi dengan adanya rotasi pegawai tidak jemu dengan

bidang satu, sebab saya juga di nilai oleh kepala dinas di bantu oleh

sekretaris jadi kalau Misalnya ada staf saya dirasa cukup layak untuk

di promosikan dan selagi ada kebutuhan, mengusulkan kepada

Kepala Dinas dan sekretaris untuk mengusulkan ke Baperjakat,

karena promosi datang karena kebutuhan bukan karena keinginan

karena kita harus siap ditempatkan dimana saja.

Q3 Apa yang menjadi hambatan dalam perencanaan rotasi mutasi

dan promosi

Hambatannya yaitu biasanya banyak campur tangan dari luar(non

Baperjakat) artinya banyak orang yang melakukan rotasi mutasi

mapun promosi jabatan di bawa ke ranah pribadi, sehingga pegawai

yang di Acc untuk menentukan posisi jabatannya sebagian besar

karena faktor kedekatan seseorang dengan pejabat yang berwenang

Page 244: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

Q4 Bapa kan kurang lebih sudah melakukan 8 kali rotasi, apakah

selama ini ada permasalahan berkaitan dengan ini, apakah ada

pegawai yang iri dengan jabatan bapa yang cukup sering di

rotasi ini ?

dalam rotasi mutasi di dinas ini, bukan hanya saya yang di rotasi

walaupun saya sudah 8 kali rotasi , dari bidang lain juga banyak yang

dirotasi, karena permintaan kebutuhan organisasi melalui penilaian

Kepala Dinas langsung apakah cakap dan layak untuk di rotasi.

Q5 Biasanya dalam jabatan sebelumnya dan sblum di rotasi selama

berapa tahun sebelum menduduki jabatan baru

Selama tiga tahun bahkan pernah hanya 2 bulan saja saya di rotasi

kembali ke bidang lain,

Page 245: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

MATRIKS HASIL WAWANCARA SETELAH REDUKSI DATA

Keterangan : I6

Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kota Serang

I

Q

I5

Q1 Apa yang menjadi penyebab sering terjadinya rotasi mutasi PNS

di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang

penyebabnya yaitu kelemahan otonomi daerah yang terbuka

semuanya bisa terjadi atas wewenang dari pimpinan, sehingga karier

tidak jelas sehingga pengedaran pegawai kurang sesuai dengan

background pendidikan, jadi setiap SKPD selalu mengusulkan

kepada BKD untuk merotasi maupun mutasi yang bertujuan agar di

sesuai kan dengan kompetensi yang dimiliki sesuai dengan

pendiidkannya, tetapi karena banyaknya pegawai yang mengusulkan

dari tiap-tiap SKPD tim baperjakat terkadang bingung dan merasa

kesulitan, sehingga masih banyak pegawai yang yang di rotasi

mutasi maupun promosi masih belum sesuai

Seperti misalnya kepala Dinkes itu latar belakang pendidikannya

bukan dari dokter, malahan pernah mendengar kepala Dishub itu dari

Dokter atau sarjana kesehatan.

Q2 Bagaimana proses penilaian pimpinan terhadap pegawai yang

akan melakukan rotasi mutasi maupun promosi ?

Sebagai kabid mempunyai tanggung jawab untuk menilai setiap

pegawai atau staf yang membawahi saya yaitu melalui perilaku

sehari-hari dalam melakukan dan mengerjakan tanggung jawabnya

masing-masing, selain itu Dp3 juga bahan penilaian yang sangat

lengkap terdiri dari penilaian, kesetiaan, prestasi kerja, tanggung

jawab, ketaatan, kejujuran, kerja sama, prakarsa dan kepemimpinan.

Kedelapan point tersebut wajib diisi atau dinilai oleh setiap pimpinan

untuk pertimbangan pegawai agar terlihat hasil kerja masing-masing

pegawai dan nanti pegawai tersebut bisa terus meningkatkan prestasi

kerjanya untuk bisa lebih baik.

Q3 Apa tujuan pimpinan dalam mengusulkan jabatan yang dimiliki

pegawai kepada baperjakat, apakah pegawai tersebut

mengetahui bahwa pegawai tersebut akan di promosikan ?

Tujuannya agar karier pegawai terus meningkat, kemampuannya

lebih berkembang, dan yang pasti pengalaman bekerja bertambah,

Page 246: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

menghilangkan kejenuhan. Terlepas dari itu pimpinan telah

melakukan penilaian dan selalu mengevaluasi setiap pegawai atau

staf nya setiap hari. Secara ideal pegawai tersebut jangan sampai

mengetahui bahwa di akan di usulkan rotasi mutasi ataupun promosi

karena itu semua bersifat rahasia.

Q4 Jika rotasi mutasi maupun promosi suatu hal yang biasa normal

dan lumrah tetapi seringkali pegawai yang akan melakukan

rotasi mutasi maupun promosi dilakukan dengan prosedur dan

mekanisme yang tidak professional, mengapa bisa terjadi, dan

bagaimana untuk memperbaiki sifat pegawai yang cenderung

berpikir bahwa jabatan adalah segalanya ?

Tidak semua pegawai mempunyai sifat seperti itu, karena semua

proses itu semua bisa terjadi karena dasar penilaian langsung dari

pimpinan, saya juga dsini sebagai kabid tidak langsung menjadi

kabid, saya juga pernah mengalami jadi staf, dan itu semua bisa

terjadi karena pengalaman kerja saya, dengan pengalaman

kempampuan saya juga ikut bertambah melalui pendidikan dan

pelatihan. Jika ada pegawai yang mempunyai sifat tersebut sudah

jelas pegawai tersebut mempunyai kerabat pejabat atau rekan kerja,

atau dulunya teman seperjuangan, dsb, yang mengangikabatkan

pegawai yang terkadang blm memenuhi syarat dan ketentuan sudah

langsung melangkah ke level yang lebih tinggi.

Dan asumsi saya untuk memperbaikinya, semua stakeholder yang di

atasnya harus lebih sering mengevaluasi diri untuk lebih bertindak

adil dan menjalankan visi misi nya dan amanat yang telah di pegang.

Q5 Apakah ada pengawasan dalam terkait permasalahan rotasi

mutasi dan promosi pegawai? Jika ada siapa sih sebenarnya

yang mengawasi penuh, apakah DPRD termasuk tim

pengawasan ?

Yang mengawasi penuh yaitu Tim baperjakat BKD Kota Serang

mereka mempunyai tim khusus yang terdiri dari ketua baperjakat,

Pembina, dan anggota-anggotanya. DPRD tidak termasuk ke dalam

tim baperjakat

Q6 Jika bukan, yang disebut non baperjakat yang di sinyalir ikut

campur dalam penentuan penempatan pegawai itu siapa

Saya juga kurang tau akan hal itu, tetapi mungkin yang disebut non

baperjakat itu ada beberapa pegawai yang mempunyai kedekatan

dengan pejabat yang berwenang dan bisa saja orang tersebut

mempunyai kerabat, sanak saudara yang akhirnya bisa dibawa ke

ranah pribadi

Page 247: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

MATRIKS HASIL WAWANCARA SETELAH REDUKSI DATA

Keterangan : I7

Kasubag PEP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota

Serang

Q I

I6

Q1 Apa yang menjadi penyebab sering terjadinya rotasi mutasi PNS

di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang Penyebab terjadinya seseorang di rotasi mutasi itu terkadang usulan

BKD karena pada SKPD lain terdapat kekosongan pejabat yang harus

segera di isi. Dan selain itu proses rotasi mutasi jabatan itu murni atas

penilaian pimpinan setempat. Dan jika ada pertanyaan bagaimana

dengan persyaratan yang harus dipenuhi pegawai itu sudah pasti telah

dipenuhi oleh setiap pegawai yang akan melakukan rotasi, dan

kebanyakan atas keinginan sendiri jika rotasi masih dalam satu unit.

Q2 Sewaktu bapa melakuakan rotasi dasar penyebab apa yang

menjadi alasana bapa di promosi menjadi Kasubag

Berawal dari penilaian pimpinan di bidang saya yang lama, lalu di

usulkan kepada pimpinan untuk dipertimbangkan ke Baperjakat,

untuk di promosikan namun masih dalam satu organisasi karena

terdapat kekosongan pada waktu itu, yaitu di bagian PEP yang saya

jabat sekarang.

Q3 Bagaimana tanggapan bapa jika kita singgung mengenai latar

belakang pendidikan pegawai yang berada di Dinas pendidikan

dan Kebudayaan ini

Jika saya ikut mengamati juga bahwa benar memang banyak sekali

pegawai yang berlatar belakang sarjana pendidikan tetapi kembali

lagi kepada pengalaman yang dimiliki setiap pegawai, seperti

misalnya sarjana pendidikan sebagai kasubag keuangan, kalau secara

idealnya pegawai tersebut kurang cocok untuk berada dalam bagian

keuangan tetapi beliau pasti pernah jadi bendahara, atau apa lah yang

menyangkut dengan keuangan

Page 248: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

Q4 Bagaimana tanggapan bapa mengenai UU ASN no 5 tahun 2014

tentang lelang jabatan terbuka, apakah di kota serang sudah

berjalan atau belum?

UU ASN di Kota Serang baru di sosialisasikan belum di

implementasikan dan saya merasa setuju jika UU tersebut bisa

berjalan dengan baik karena akan melahirkan persaingan kompetisi

yang sehat dalam mempromosikan jabatannya. Dan sangat bisa

terjadi pegawai yang kemampuannya kurang akan bisa tergeser

walaupun pegawai tersebut sudah sangat lama bekerja di instansi

tersebut.

Q5 Bagaimana penilaian pimpinan selama bapa bekerja di dinas

tersebut, apakah pimpinan tersebut sudahmelakukan penilaian

yang profesional atau belum?

Penilaian pimpinan sampai dengan hari ini cukup baik yang

dibuktikan dengan DP3 dari tahun ke tahun selalu nilainya ada

kenaikan

Page 249: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

MATRIKS HASIL WAWANCARA SETELAH REDUKSI DATA

Keterangan : I8

Kepala seksi NK3 Dinsos Kota Serang

I

Q

I4

Q1 Apa yang menjadi penyebab sering terjadinya rotasi mutasi PNS

di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang

Rotasi mutasi dan promosi itu selain karena untuk penyegaran, yaitu

karena kebutuhan organisasi di SKPD yang lama maupun SKPD

yang lain yang membutuhkan.

Q2 Dalam rotasi mutasi maupun promosi selain bertujuan untuk

penyegaran pegawai dalam organisasi, apakah ada tujuan lain ?

Yang ke satu untuk penyegaran, untuk menambah wawasan dan

pengalaman, jadi dengan adanya rotasi pegawai tidak jemu dengan

bidang yang itu-itu ajah

Q3 Bagaimana penilaian pimpinan selama bapa bekerja di dinas

tersebut, apakah pimpinan tersebut sudah ,melakukan penilaian

yang profesional atau belum?

Sudah, dibuktikan dengan penilaian DP3 yang tiap awal tahun

diterbitkan.

Q4 Bagaimana proses penilaian pimpinan terhadap pegawai yang

akan melakukan rotasi mutasi?

Pegawai yang bersangkutan harus mengajukan curiculum vittae

terlebih dahulu. Adanya wawancara dengan pimpinan dan pegawai

yang bersangkutan harus mengemukakan alasan mengapa ia

mengajukan rotasi atau mutasi. Layak tidaknya tergantung pimpinan

yang menentukan.

Q5 Pernah tidak bapa merasakan penilaian yang tidak adil dari

pimpinan ketika bapa dinyatakan untuk mutasi ke instansi lain ?

Mungkin bukan tidak adil tetapi memang ada kekosongan dan

membutuhkan pegawai di instansi tersebut, namun memang saya

juga kurang paham ketika saya menerima surat pelantikan untuk

mutasi, karena saya selama bekerja di sini belum pernah melakukan

kesalahan apa-apa.

Page 250: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

Q6 Apa ini bukti penilaian dari pimpinan yang disebut like-dislike ?

Saya tidak bisa mengatakan iya atau tidak, karena menyangkut

permasalahan ini saya juga tidak bisa membuktikan secara nyata,

kareana penilaian itu murni dari pimpinan kita sendiri, jadi suka tidak

suka, kita harus terima, karena mungkin kinerja saya selama bekerja

kurang. Dan jika saya pindah akan mengurangi kejenuhan saya di

tempat kerja yang lama.

Q7 Dalam promosi selain melihat kompetensi dan prestasi yang

dimiliki seseorang, apakah pertimbangan senioritas juga

dijadikan pertimbangan?

Istilahnya bukan senioritas karena umur, tapi berdasarkan daftar urut

kepangkatan. Kan lucu kalau kepala bidangnya masih III/c

sedangkan kepala seksinya sudah IV a.

Page 251: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG
Page 252: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG
Page 253: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG
Page 254: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG
Page 255: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG
Page 256: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG
Page 257: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG
Page 258: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

Lampiran Gambar

(Gambar dengan Kasubag Umum dan Kepegawaian ibu Hj.Faozah, SE)

Page 259: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

(Gambar dengan Kasubid Bangrir BKD Kota Serang)

(Gambar dengan Bapak Iip )

Page 260: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

(Gambar dengan Kasubag PEP Bapak Sarnata, S.Pd, M.Si)

(Gambar dengan Kabid SMA/SMK Bapak Drs. H. Lilimtawali, M.Pd)

Page 261: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

(Gambar dengan Sekretaris Bapak Drs. Wasis Dewanto, M.Pd)

(Gambar dengan Kabid Kebudayaan & Sekertaris BKD Kota Serang)

Page 262: MANAJEMEN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA SERANG

RIWAYAT HIDUP

Identitas Pribadi :

1. Nama : Mamay Khoiroyyaroh

2. Tempat, tanggal lahir : Pandeglang, 20 Mei 1993

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Pekerjaan : Mahasiswa

6. Statu Perkawinan : Belum Kawin

7. Alamat : Kp. Ciakar, RT/RW 002/001 Kel/Desa Munjul

Kecamatan Munjul, Pandeglang, Banten

8. Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1. SDN Munjul 1 angkatan 1999- 2005

2. SMPN 1 Munjul angkatan 2005-2007

3. SMAN 6 Pandeglang angkatan 2007-2010

4. Perguruan Tinggi Negeri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 2010 sampai sekarang