manajemen luka.pptx

Upload: dita-liesdi-nurmalasari

Post on 03-Apr-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    1/38

    Manajemen LukaKelompok G 2009 FKG UIPoli Bedah MulutRumah Sakit Umum Tangerang

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    2/38

    Manajemen Luka

    ManajemenLuka

    Wound Assesment :

    penilaianpasien dan

    luka

    Perawatanluka primer

    Re-asessment

    lukaLuka Bakar

    Ulkusdekubitus

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    3/38

    LUKA

    Definisi : Terputusnyakontinuitas jaringan

    tubuh Sebab-sebab: fisik,mekanik, kimia,termal

    Jenis-jenis:terbuka/tertutup, akut/kronis

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    4/38

    Manajemen Luka

    Tujuan : Mendapatkan penyembuhan yang cepat dengan fungsi dan estetik yangoptimal

    Pencegahan infeksi dan trauma lebih lanjutMemberikan lingkungan yang optimal untuk penyembuhanMenciptakan kondisi lingkungan yang optimal untuk penyembuhanMembersihkan luka dari eksudat dan jaringan nekrotikMelindungi luka dari infeksi

    Mengeliminasi faktor-faktor yang mengganggu penyembuhan lukaMenstimulasi pertumbuhan jaringan baruMengembalikan fungsiMemperbaiki kerusakan jaringan dengan gangguan kosmetikseminimal mungkin

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    5/38

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    6/38

    Wound Healing

    Menyatukan kedua tepi luka : jahitan, plester, skin graft,flap

    Hanya sedikit jar yg hilang Luka bersih Jaringan granulasi yang dihasilkan sangat sedikit Reepitelisasi sempurna : 10-14 hari, menyisakan jar parut

    tipis

    PrimaryClosure

    Tidak ada tindakan aktif untuk menutup luka, sembuhsecara alami (netervensi hanya : cleaning, dressingantibiotik bila perlu)

    Jaringan yang hilang cukup luas Luka terbuka / dibiarkan teerbuka, kadang kotor Terbentuk jar granulasi cukup banyak

    Luka ditutup oleh reepitelisasi dan deposisi jar ikatsehingga terjadi kontraksi, jar parut dapat luas/hipertrofik,terutama bila terjadi di daerah presternal, deltoid, danleher

    SecondaryClosure

    Delayed Primary closure : setelah mengulangidebridement dan terapi antibiotik

    TertiaryClosure

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    7/38

    Anamnesis

    Riwayat luka Keluhan yang dirasakan saat ini : nyeri, infeksi

    Riwayat kesehatan dan penyakit pasien secarakeseluruhan Riwayat penanganan luka yang sudah diperoleh Konsekuensi luka dan bekas luka bagi pasien

    (fungsional, kosmetik, dan psikologis

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    8/38

    Pemeriksaan Fisik

    Pemeriksaan tanda vital Pemeriksaan fisik umum : mencari

    kemungkinan faktor kormobid Penilaian tanda umum dan tanda lokal

    adanya infeksi

    Penilaian kerusakan struktur di bawahluka (pembuluh darah, syaraf, ligamentum,otot, tulang)

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    9/38

    Faktor faktor yang MempengaruhiPenyembuhan Luka

    Adanya penyakit lain : anemia, arteriosklerosis, keganasan,diabetes, penyakit autoimun, penyakit inflamasi, gangguanfungsi hati, rheumatoid arthritis, gangguan ginjal

    Infeksi Umur dan komposisi tubuh

    Status nutrisi Merokok Pengobatan

    Status psikologis Lingkungan sosial dan hygiene Akses terhadap perawatan luka Riwayat perawatan luka sebelumnya

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    10/38

    Inspeksi Luka

    1. Menentukan jenis luka : Akut dan kronis : beda luka akut dan kronis Penyebab luka : fisik, mekanik (abrasio,

    kontusio, laserasio, kombinasi), chemical,termal

    Tingkat kontaminasi (luka bersih, luka bersihterkontaminasi, luka terkontaminasi, lukakotor/terinfeksi) risiko infeksi,penatalaksanaan, bekas luka

    2. Penilaian status lokalis

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    11/38

    Penilaian Status Lokalis1. Benda asing dalam luka Adakah pasir, aspal, kotoran binatang, logam, atau karet. dll

    2. Dasar luka/tingkatpenyembuhan luka

    Menentukan penatalaksanaan dan pemilihan dressing (balutan)

    3. Posisi/letak luka Mempengaruhi kecepatan penyembuhan dan pemilihandressing

    4. Ukuran luka -Ukurpanjang, lebar, kedalamandanluasdasarluka.-Adakahpembentukansinus, kavitasdantraktus.-Adakahundermining.-Re-assessment : penambahanataupenguranganukuranluka.-Gunakanalatukuryang akurat, janganberganti-gantialatukur.-Penyembuhan luka ditandai dengan pengurangan ukuran luka.

    5. Jumlah discharge Kelembabanluka(lukakering, lembabataubasah).

    -Jumlahdischarge(sedikit, sedang, banyak).-Konsistensidischarge(pus, seropurulen, serous,serohemoragis, hemoragis)

    6. Bau Tidak berbau. Berbau. Sangat berbau

    7. Nyeri Penyebab nyeri (adakah inflamasi atau infeksi), derajat nyeri,kapan terasa nyeri (sepanjang waktu, saat mengganti pembalut)

    8. Tepi luka dan jaringandisekeliling luka Teratur, tidak teratur, menggaung, tanda radang, maserasi,dinilai kurang lebih sampai 5 cm dari tepi luka

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    12/38

    Pengukuran Luka

    Mengukur dengan penggaris : lebar, panjang, dan kedalaman luka

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    13/38

    Manajemen Luka

    Anestesi Luka Mencuci luka Debridement luka Menutup luka (Bedah minor) Membalut luka (wound dressing) Rumatan luka (re-assessment)

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    14/38

    Anestesi Luka

    Lidocaine 1% ataubupivacaine

    Penambahan epinefrin

    sebagai vasokonstriktor (kecuali utk end artery)

    Efek Lidocaine berakhir dalam 1 jam, sementara

    efek Bupivacaine dalam2-4 jam

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    15/38

    Prosedur

    1.Lakukan tindakan aseptik dan antiseptik2.Lakukan injeksi menggunakan jarum ukuran kecil (ukuran 25-30).3.Injeksikan secara perlahan ke dalam atau ke bawah kulit di sekeliling luka

    untuk mencegah material kontaminan terdorong ke area yang bersih.4.Jika anestetikum telah masuk secara benar, akan terlihat edema kulit sesaat

    setelah disuntikkan.5.Jika laserasi terjadi di area di mana dapat dilakukan blockade syaraf

    (misalnya di ujung-ujung jari), lakukan anestesi blok, karena efek anestesilebih baik.

    6.Tunggu 5-10 menit sampai anestesi bekerja.7.Sebelum dan selama melakukan tindakan eksplorasi luka dan pencucian, cek

    apakah anestesi masih efektif. Sensasi tekan tidak ditumpulkan olehanestesi lokal. Dengan anestesi yang adekuat pasien masih merasakantekanan, tapi tidak menyakitkan. Jepit ujung kulit dengan pinset atau sentuhmenggunakan ujung jarum. Bila pasien masih merasakan nyeri, tambahkananestesi.

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    16/38

    IRIGASI LUKA

    Irigasi luka dengan salinesolution

    Irigasi luka dengan tekanan

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    17/38

    Kontraindikasi Irigasi

    1.Luka berukuran sangat luas.2.Luka sangat kotor(memerlukan debridement

    tajam.Lakukan debridement dulu, baru kemudian irigasi

    luka).3.Luka dg perdarahan arteri atau vena.4.Luka yg mengancam jiwa (melibatkan struktur penting

    dibawahnya).

    5.Luka yang berada pada area mengandung jaringanareolar longgar bervaskularisasi tinggi, misalnya daerahalis mata.

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    18/38

    DEBRIDEMENT LUKA

    Surgical debridement(sharp debridement) Mechanical debridement

    Chemical debridement: preparat mengandung enzim

    Biological debridement: larva therapy

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    19/38

    SHARP DEBRIDEMENT

    Pegang tepi jaringan nekrotik dengan ujung forcep,

    pergunakan gunting yang tajam untuk memisahkannya dariluka di bawahnya. (A dan B). Jaringan sehat ditandai denganterjadinya perdarahan bila terluka, jadi bersihkan jaringannekrotik sampai tampak perdarahan pada potongan yangmenandakan batas jaringan sehat.

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    20/38

    Surgical Debridement

    Surgical debridement :menggunakan kuret

    Luka bersih: siap untuk ditutup

    secara primer

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    21/38

    Perawatan harian luka yang ditutupsecara primer

    Aplikasi salep antibiotika atau vaselin tipis-tipis Tutup luka dengan kassa steril dan diplester. Kassa diganti setelah 24 jam.

    Luka dijaga tetap bersih dan kering. Pasien boleh mandi, lukadibersihkan dengan air dan sabun dengan seksama,kemudian segera dikeringkan dengan handuk bersih dankering. Aplikasikan salep antibiotika tipis-tipis pada garis

    jahitan, kemudian luka kembali ditutup dengan kassa steril. Luka ditutup selama 3-5 hari kemudian dibiarkan terbuka

    sampai jahitan diangkat. Pada luka di ujung-ujung ekstremitas, mintalah pasien untuk

    melakukan elevasi kaki dan tangan secara berkala untukmengurangi oedema jaringan.

    Mengenali tanda2 infeksi, datang kembali kpd dokter.

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    22/38

    KONTRAINDIKASI PENUTUPANLUKA SEC PRIMER

    1.Infeksi. 2.Luka dg jaringannekrotik. 3.Waktu terjadinya luka >6 jam sebelumnya,

    kecuali luka diarea wajah. 4.Masih tdpt benda asing dlm luka. 5.Perdarahan dr luka

    6.Diperkirakan tdpt dead space setelahdilakukan jahitan. 7.Tegangan dlm luka atau kulit disekitar luka

    terlalu tinggi-perfusi jaringan buruk.

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    23/38

    INDIKASI PENUTUPAN LUKASECARA SEKUNDER

    1.Luka kecil (6 jam sebelumnya, kecuali bila luka

    diarea wajah.6.Luka terkontaminasi( highly contaminated wounds)7.Diperkirakan terdapat dead space setelah dilakukan jahitan

    darah terkumpul dlm dead space.8.Kulit yg hilang cukup luas9.Oedema jaringan yg hebat : jahitan terlalu kencang-

    mengganggu vaskularisasi-iskemia& nekrosis.

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    24/38

    Mengganti Balutan

    Melepas balutan dan

    melembabkan luka dengansaline

    Aplikasikan obat secara meratapada dasar luka dengan cotton

    bud

    Luka dicuci dengan saline lalukeringkan dengan hati-hati

    Memasang perban baru2 lapis perban.Lapis pertama untuk

    mempertahankan kelembaban luka dan menjagadasar luka tetap bersih.

    Lapis kedua dapat menempel dengan eratsehingga melindungi luka dari trauma.

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    25/38

    Penjahitan ( hec t ing )Fungsi utama suture adalah untuk mempertahankan penutupan luka dan

    membantu penyembuhannyaProses penyembuhan luka dapat dipengaruhi oleh: Banyaknya material sutur yang digunakan Jenis sutur Teknik suturing

    Nilai tension dari sutur

    Sutur yang ideal dapat menyesuaikan dengan segala keadaan dan memilikikarakteristik sebagi berikut:

    Mudah di- handle Kemampuan untuk membentuk secure knots Tensile strength yang tinggi Mampu merenggang untuk mengakomodasi edema luka dan mengembalikannya pada

    panjang aslinya dengan retraksi luka. Mudah disterilkan Mudah dilihat

    Tidak mahal

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    26/38

    Jenis Sutura

    Ada dua jenis sutur berdasarkan konfigurasi fisiknya, yakni: Monofilamen: Prolene, ethilon Multifilamen: silk

    Multifilamen suture merupakan tipe terpilin-pilin dan terjalin- jalin. Suture yang terjalin-jalin/tkepang biasanya mudah di-handle dan diikat, tapi mereka cenderung berpotensi sebagaitempat bersarangnya bakteri diantara benang yang akanmeningkatkan resiko infeksi.

    Multifilament suture umumnya mempunyai lebih banyakkapiler dibanding monofilament suture, unutk itu merekamempynuak lebih banyak potensi untuk komplikasi daninfeksi.

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    27/38

    A b so rb ab le Sutu re Mater ials

    Absorbable Suture Materials definisikan sebagai bahansutur yang akan kehilangan banyak tensile strength -nyadalam 60 hari setelah penjahitan.

    Kebanyakan Absorbable Suture sekarang merupakansubstansi sintetik, seperti: Polyglycolic acid (dexon),polyglactic acid (Vicryl, Polysorb), Polydioxanone (PDS),polytrimethylene carbonate (maxon), dan polyglecaprone(monoctyl, biosyn)

    Absorbable Suture ideal memiliki reaktivitas rendah,tensile strength yang tinggi, tingkat absorbsi yanglambat, dan knot security yang baik.

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    28/38

    No n -abs o rb ab le Sutu re Mater ials

    Nonabsorbable Suture secara umumdidefinisikan sebagai material berfilamen yangresisten terhadap degradasi oleh jaringan.

    Nonabsorbable Suture yang banyak digunakansaat ini meliputi: silk, nylon, polyprophylene(prolene), braided polyester (Marsilene,

    ethibond), dan polybutester (novofil).

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    29/38

    In ter rup ted Suture Tech niq ues

    Teknik

    suturing Kelebihan Kekurangan Gambar

    Simpleinterrupted

    Pengembalian tepi luka yang baik. Umum digunakan dandapat dikerjakan dengan cepat

    Teknik pengembalian tepimemerlukan pengalaman

    Pengembalian tidak sebagusteknik yang lain

    Tidak mengurangi ekstrinsic

    tensions dari tepi luka

    Verticalmattress

    Pengembalian tepi luka yang baik dan aposisi yangsempurna

    Mengurangi tension dari tepikulit

    Pengerjaannya cukup lama

    Menciptakan lebih banyak cross-marks

    Horizontalmattress

    Menguatkan jaringan subkutan

    Mengurangi tension dari tepikulit lebih efektif dibandingvertical mattress

    Tidak menciptakan aposisi tepiluka sebaik vertical mattress

    Half-buriedhorizontal

    mattress

    Mengurangi intrinsic tensiondan vascular compromise

    ketika mencapai ujung flap

    Memerlukan skill tinggi untuk menciptakan aposisi yang baik

    dari tepi luka

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    30/38

    Cont inuo us Suture Tech niqu es Teknik suturing

    Kelebihan Kekurangan Gambar

    Continuousover and over

    Dapat dikerjakan dengancepat untuk menutuplaserasi multipel dan luka

    besar

    Aposisi tepi luka lebihsulit diperoleh

    Inclusion cyst daptterbentuk

    Continuoussingle lock

    Dapat dikerjakan dengancepat

    Aposisi tepi luka lebih baik dari Continous over and over

    Epitelisasi yang lebihrendah dari tracts

    Aposisi tepi luka tidak sebaik simpleinterrupted, kecuali jika

    prosedurnya dikerjakandengan baik

    Continuousmattress

    Dapat dikerjakan dengancepat pada laserasi besar di daerah yang tertutup(cosmetically

    unimportant)

    Tidak menyediakanaposisi tepi luka yang

    baik

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    31/38

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    32/38

    Mengangkat Jahitan

    5-7 hari (luka di wajah), 10-14 hari (luka di tangan atau di tempat-

    tempat lain dengan regangan tinggi,misalnya di atas persendian) atau

    7-10 hari (di tempat lain)

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    33/38

    RE-ASSESSMENT LUKA

    1.Menilai status kesehatan pasien secara umum&memastikan status kesehatan tetap optimal utkpenyembuhan luka.

    2.Memastikan vaskularisasi kearea luka tetap baik.3.Menilai efektifitas penatalaksanaan:perubahan

    ukuran luka,keadaan dasar luka,tepi luka,jaringansekitar luka,produksi discharge

    4.Mendokumentasikan perubahan yang terjadi tiapkali penggantian balutan

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    34/38

    Pemberian Anti Tetanus Serum

    Suntikan tetanus ada 2 macam, yaitu anti tetanus serum (ATS) danvaksin tetanus toxoid.

    ATS sebanyak 1500 IU merupakan serum yang dapat langsungmencegah timbulnya tetanus.

    Vaksin tetanus toxoid 0,5 ml tidak untuk mencegah tetanus saat itu,namun untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap tetanus,sehingga mencegah terjadinya tetanus di kemudian hari bilaternyata luka tersebut masih mengandung kuman, juga mencegahtetanus pada kejadian lain dalam jangka waktu kira-kira 6 bulan bila

    tanpa booster.

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    35/38

    Indikasi suntikan ATS (Anti Tetanus Serum)

    Luka cukup besar (dalam lebih dari 1 cm) Luka berbentuk bintang Luka berasal dari benda yang kotor dan berkarat Luka gigitan hewan dan manusia Luka tembak dan luka bakar Luka terkontaminasi, yaitu: luka yang lebih dari 6 jam tidak

    ditangani, atau luka kurang dari 6 jam namun terpapar banyakkontaminasi, atau luka kurang dari 6 jam namun timbul karenakekuatan yang cukup besar (misalnya luka tembak atau terjepitmesin)

    Penderita tidak memiliki riwayat imunisasi tetanus yang jelas atautidak mendapat booster selama 5 tahun atau lebih

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    36/38

    Pemberian Tetanus Toksoid (Profilaksis the american college of surgeon committee on Trauma)

    Imunisasi pasif dengan human immune globulin tidakdiindikasikan jika pasien tersebut sudah mendapat suntikantoksoid minimal 2 kali sebelumnya.

    Pasien dengan imunisasi lengkap yaitu, pasien yang sudahmendapat booster dalam 10 tahun terakhir, tidak memerlukanpenatalaksanaan tambahan untuk luka-luka non tetanusbiasa. Jika luka dicurigai mengandung tetanus, injeksi 0,5 mltoksoid tetanus booster yang dapat diabsorbsi harus diberikan

    jika pemberian terakhir telah lebih dari 5 tahun yang lalu. Pasien dengan riwayat imunisasi lengkap tetapi booster yang

    didapat sudah melewati masa 10 tahun harus mendapattoksoid tetanus untuk semua luka tembus.

    Pasien dengan riwayat imunisasi pernah mendapat sekaliinjeksi atau kurang, atau riwyatnya tidak diketahui harusmendapat toksoid

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    37/38

    Imunisasi tetanus toxoid (TT) Jenis imunisasi ini minimal dilakukan lima kali seumur hidup untuk

    mendapatkan kekebalan penuh. Imunisasi TT yang pertama bisadilakukan kapan saja, misalnya sewaktu remaja. Lalu TT2 dilakukansebulan setelah TT1 (dengan perlindungan tiga tahun).

    Tahap berikutnya adalah TT3, dilakukan enam bulan setelah TT2(perlindungan enam tahun), kemudian TT4 diberikan satu tahun

    setelah TT3 (perlindungan 10 tahun), dan TT5 diberikan setahunsetelah TT4 (perlindungan 25 tahun).

    Imunisasitetanus

    sebelumnya

    (dosis)

    Luka kecil dan basah

    Luka-luka lainnya

    Toksoid TIG Toksoid TIG

    Tidak jelas Td - Td Ya

    0-1 Td - Td Ya

    2 Td - Td - ( X)

    3-lebih - (xx) - - ( XX) -

    Keterangan: TIG : Tetanus Imun Globulin(manusia) Td : Tetanus difteri toksoid - : Tidak diberikan Ya : Diberikan x : Kecuali luka lebih dari 24 jam xx : Kecuali telah lebih dari 10 tahun

    pemberian toksoid yang terakhir xxx : Kecuali telah lebih dari 5 tahun

    pemberian toksoid yang terakhi tetanustoksoid

  • 7/28/2019 manajemen luka.pptx

    38/38

    Terima kasih