manajemen keuangan

18
BAB I PENDAHULUAN Perencanaan merupakan salah satu dari fungsi manajemen dan penganggaran merupakan salah satu jenis perencanaan. Penganggaran meliputi penganggaran perusahaan dan penganggaran bukan perusahaan. Penganggaran perusahaan berarti penganggaran untuk organisasi yang bertujuan mencari laba, sedangkan penganggaran bukan perusahaan (penganggaran nirlaba) berarti penganggaran untuk organisasi yang tidak bertujuan mencari laba. Penganggaran beda dengan anggaran, perencanaan beda dengan rencana. Perencanaan adalah proses menyusun rencana, sedangkan rencana adalah hasil perencanaan. Penganggaran adalah proses menyusun anggaran, sedangkan anggaran adalah hasil penganggaran. Rencana dapat dinyatakan dalam angka (kuantitatif) tetapi dapat juga tidak dinyatakan dalam angka (kuantitatif), sedangkan anggaran dinyatakan dalam angka (kuantitatif) dan umumnya dalam satuan mata uang. Penganggaran sangat erat hubungannya dengan akunting, karena penganggaran merupakan salah satu bidang akunting dan termasuk bagian akunting manajemen. Anggaran banyak manfaatnya sebagai alat pelaksanaan pekerjaan, tetapi anggaran juga mempunyai kelemahan, sebab anggaran dibuat berdasarkan asumsi, bila asumsinya berubah 1

Upload: dewi-lestari

Post on 14-Aug-2015

36 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

mj

TRANSCRIPT

Page 1: MANAJEMEN KEUANGAN

BAB I

PENDAHULUAN

Perencanaan merupakan salah satu dari fungsi manajemen dan penganggaran

merupakan salah satu jenis perencanaan. Penganggaran meliputi penganggaran perusahaan

dan penganggaran bukan perusahaan. Penganggaran perusahaan berarti penganggaran untuk

organisasi yang bertujuan mencari laba, sedangkan penganggaran bukan perusahaan

(penganggaran nirlaba) berarti penganggaran untuk organisasi yang tidak bertujuan mencari

laba.

Penganggaran beda dengan anggaran, perencanaan beda dengan rencana.

Perencanaan adalah proses menyusun rencana, sedangkan rencana adalah hasil perencanaan.

Penganggaran adalah proses menyusun anggaran, sedangkan anggaran adalah hasil

penganggaran. Rencana dapat dinyatakan dalam angka (kuantitatif) tetapi dapat juga tidak

dinyatakan dalam angka (kuantitatif), sedangkan anggaran dinyatakan dalam angka

(kuantitatif) dan umumnya dalam satuan mata uang. Penganggaran sangat erat hubungannya

dengan akunting, karena penganggaran merupakan salah satu bidang akunting dan termasuk

bagian akunting manajemen.

Anggaran banyak manfaatnya sebagai alat pelaksanaan pekerjaan, tetapi anggaran

juga mempunyai kelemahan, sebab anggaran dibuat berdasarkan asumsi, bila asumsinya

berubah maka anggaran kurang bermanfaat, kecuali direvisi sesuai dengan perubahan

asumsi.

1

Page 2: MANAJEMEN KEUANGAN

BAB II

PEMBAHASAN

A. Peramalan

Pengertian Peramalan

Peramalan (forecasting) merupakan bagian vital bagi setiap organisasi bisnis dan untuk

setiap pengambilan keputusan manajemen yang sangat signifikan. Peramalan menjadi dasar

bagi perencanaan jangka panjang perusahaan. Dalam area fungsional keuangan, peramalan

memberikan dasar dalam menentukan anggaran dan pengendalian biaya. Pada bagian

pemasaran, peramalan penjualan dibutuhkan untuk merencanakan produk baru, kompensasi

tenaga penjual, dan beberapa keputusan penting lainnya. Selanjutnya, pada bagian produksi

dan operasi menggunakan data-data peramalan untuk perencanaan kapasitas, fasilitas,

produksi, penjadwalan, dan pengendalian persedian (inventory control). Untuk menetapkan

kebijakan ekonomi seperti tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, tingkat

inflasi, dan lain sebagainya dapat pula dilakukan dengan metode peramalan.

Peramalan adalah penggunaan data masa lalu dari sebuah variabel atau kumpulan

variabel untuk mengestimasi nilainya di masa yang akan datang. Asumsi dasar dalam

penerapan teknik-teknik peramalan adalah:“If we can predict what the future will be like we

can modify our behaviour now to be in a better position, than we otherwise would have

been, when the future arrives.” Artinya, jika kita dapat memprediksi apa yang terjadi di

masa depan maka kita dapat mengubah kebiasaan kita saat ini menjadi lebih baik dan akan

jauh lebih berbeda di masa yang akan datang. Hal ini disebabkan kinerja di masa lalu akan

terus berulang setidaknya dalam masa mendatang yang relatif dekat.

Metode Peramalan

Salah satu cara untuk mengklasifikasikan permasalahan pada peramalan adalah

mempertimbangkan skala waktu peramalannya yaitu seberapa jauh rentang waktu data yang

ada untuk diramalkan. Terdapat tiga kategori waktu yaitu jangka pendek (minggu bulan),

menengah (bulan tahun), dan jangka panjang (tahun dekade). Tabel berikut ini

menunjukkan tipe-tipe keputusan berdasarkan jangka waktu peramalannya.

2

Page 3: MANAJEMEN KEUANGAN

Tabel 5.1 Rentang Waktu dalam Peramalan

Rentang Waktu Tipe Keputusan Contoh

Jangka Pendek

( 3 – 6 bulan)Operasional

Perencanaan Produksi,

Distribusi

Jangka Menengah

( 2 tahun)Taktis

Penyewaan Lokasi dan

Peralatan

Jangka Panjang

(Lebih dari 2 tahun)Strategis

Penelitian dan

Pengembangan untuk

akuisisi dan merger

Atau pembuatan produk

baru

Selain rentang waktu yang ada dalam proses peramalan, terdapat juga teknik atau

metode yang digunakan dalam peramalan. Metode peramalan dapat diklasifikasikan dalam

dua kategori, yaitu:

1. Metode Kualitatif

Metode ini digunakan dimana tidak ada model matematik, biasanya dikarenakan data

yang ada tidak cukup representatif untuk meramalkan masa yang akan datang (long term

forecasting). Peramalan kualitatif menggunakan pertimbangan pendapat-pendapat para

pakar yang ahli atau experd di bidangnya. Adapun kelebihan dari metode ini adalah

biaya yang dikeluarkan sangat murah (tanpa data) dan cepat diperoleh. Sementara

kekurangannya yaitu bersifat subyektif sehingga seringkali dikatakan kurang ilmiah.

Salah satu pendekatan peramalan dalam metode ini adalah Teknik Delphi, dimana

menggabungkan dan merata-ratakan pendapat para pakar dalam suatu forum yang

dibentuk untuk memberikan estimasi suatu hasil permasalahan di masa yang akan

3

Page 4: MANAJEMEN KEUANGAN

datang. Misalnya: berapa estimasi pelanggan yang dapat diperoleh dengan realisasi

teknologi 3G.

2. Metode Kuantitatif

Penggunaan metode ini didasari ketersediaan data mentah disertai serangkaian

kaidah matematis untuk meramalkan hasil di masa depan. Terdapat beberapa macam

model peramalan yang tergolong metode kualitiatif, yaitu:

a) Model-model Regresi

Perluasan dari metode Regresi Linier dimalan meramalkan suatu variabel yang

memiliki hubungan secra linier dengan variabel bebas yang diketahui atau

diandalkan.

b) Model Ekonometrik

Menggunakan serangkaian persamaan-persamaan regresi dimana terdapat variabel-

variabel tidak bebas yang menstimulasi segmen-segmen ekonomi seperti harga dan

lainnya.

c) Model Time Series Analysis (Deret Waktu)

Memasang suatu garis trend yang representatif dengan data-data masa lalu (historis)

berdasarkan kecenderungan datanya dan memproyeksikan data tersebut ke masa

yang akan datang.

Prosedur Peramalan

Dalam melakukan peramalan terdiri dari beberapa tahapan khususnya jika

menggunakan metode kuantitatif. Tahapan tersebut adalah:

1. Definisikan Tujuan Peramalan

Misalnya peramalan dapat digunakan selama masa pra-produksi untuk mengukur

tingkat dari suatu permintaan.

2. Buatlah diagram pencar (Plot Data)

Misalnya memplot demand versus waktu, dimana demand sebagai ordinat (Y) dan

waktu sebagai axis (X).

4

Page 5: MANAJEMEN KEUANGAN

et = Y(t) – Y’(t)

SSE = e(t)2 = [Y(t)-Y’(t)]2

3. Memilih model peramalan yang tepat

Melihat dari kecenderungan data pada diagram pencar, maka dapat dipilih beberapa

model peramalan yang diperkirakan dapat mewakili pola tersebut.

4. Lakukan Peramalan

5. Hitung kesalahan ramalan (forecast error)

Keakuratan suatu model peramalan bergantung pada seberapa dekat nilai hasil

peramalan terhadap nilai data yang sebenarnya. Perbedaan atau selisih antara nilai

aktual dan nilai ramalan disebut sebagai “kesalahan ramalan (forecast error)” atau

deviasi yang dinyatakan dalam:

Dimana : Y(t) = Nilai data aktual pada periode t

Y’(t) = Nilai hasil peramalan pada periode t

t = Periode peramalan

Maka diperoleh Jumlah Kuadrat Kesalahan Peramalan yang disingkat SSE (Sum

of Squared Errors) dan Estimasi Standar Error (SEE – Standard Error Estimated)

SEE=√∑i=1

n

[ Y ( t )−Y '( t ) ]2

n−2

5

Page 6: MANAJEMEN KEUANGAN

6. Pilih Metode Peramalan dengan kesalahan yang terkecil.

Apabila nilai kesalahan tersebut tidak berbeda secara signifikan pada tingkat

ketelitian tertentu (Uji statistik F), maka pilihlah secara sembarang metode-metode

tersebut.

7. Lakukan Verifikasi

Untuk mengevaluasi apakah pola data menggunakan metode peramalan tersebut

sesuai dengan pola data sebenarnya.

B. Perencanaan dan Penganggaran Keuangan

Perencanaan merupakan salah satu dari fungsi manajemen dan penganggaran

merupakan salah satu jenis perencanaan. Penganggaran meliputi penganggaran

perusahaan dan penganggaran bukan perusahaan. Penganggaran perusahaan berarti

penganggaran untuk organisasi yang bertujuan mencari laba, sedangkan penganggaran

bukan perusahaan (penganggaran nirlaba) berarti penganggaran untuk organisasi yang

tidak bertujuan mencari laba.

Penganggaran beda dengan anggaran, perencanaan beda dengan rencana.

Perencanaan adalah proses menyusun rencana, sedangkan rencana adalah hasil

perencanaan. Penganggaran adalah proses menyusun anggaran, sedangkan anggaran

adalah hasil penganggaran. Rencana dapat dinyatakan dalam angka (kuantitatif) tetapi

dapat juga tidak dinyatakan dalam angka (kuantitatif), sedangkan anggaran dinyatakan

dalam angka (kuantitatif) dan umumnya dalam satuan mata uang. Penganggaran sangat

erat hubungannya dengan akunting, karena penganggaran merupakan salah satu bidang

akunting dan termasuk bagian akunting manajemen.

Anggaran banyak manfaatnya sebagai alat pelaksanaan pekerjaan, tetapi anggaran

juga mempunyai kelemahan, sebab anggaran dibuat berdasarkan asumsi, bila asumsinya

berubah maka anggaran kurang bermanfaat, kecuali direvisi sesuai dengan perubahan

asumsi.

Dalam berkembangnya usaha saat ini, yaitu dengan bertambah kompleksnya tantangan

yang harus dihadapi dengan besarnya resiko yang ditanggung oleh pengusaha pada

usahanya, mendorong dikembangkannya sistem anggaran sebagai salah satu alat

perencanaan manajemen. Secara sederhana anggaran didefinisikan sebagai rencana

6

Page 7: MANAJEMEN KEUANGAN

keuangan atau peramalan laba. Anggaran dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari

perusahaan, untuk itu anggaran harus disusun secara cermat dan hati-hati dengan

perhitungan dan estimasi yang baik dan melibatkan setiap departemen yang terkait.

Untuk mendapatkan pengertian yang lebih jelas mengenai anggaran, penulis mengutip

beberapa pendapat tentang definisi anggaran secara umum.

Pengertian anggaran menurut Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Manajemen”

adalah sebagai berikut :

“Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif,

yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain, yang

mencakup jangka waktu satu tahun.”

Sedangkan pengertian anggaran menurut M. Munandar dalam bukunya “Budgeting :

Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja” yaitu :

“Budget (anggaran) adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis,

meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (kesatuan)

moneter dan berlaku untuk jangka (periode) tertentu yang akan datang”.

Menurut M. Nafarin dalam bukunya “Penganggaran Perusahaan” menyatakan

bahwa :

“Budget (anggaran) adalah suatu rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

organisasi yang dinyatak secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam

satuan uang untuk jangka waktu tertentu”.

Dari ketiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa anggaran adalah :

Suatu rencana kuantitatif tertulis mengenai kegiatan organisasi yang disusun secara

sistematis dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu dimasa

yang akan datang dan mencerminkan sasaran organisasi serta tujuan operasi yang

dirumuskan oleh pimpinan dan seluruh karyawan secara bersama-sama.

Karakteristik Anggaran

Anggaran harus disusun dan dihitung dengan cermat agar operasionalisasi

perusahaan dapat berjalan dengan efektif. Untuk mewujudkan hal tersebut anggaran harus

7

Page 8: MANAJEMEN KEUANGAN

memiliki karakteristik tertentu. Berdasarkan buku yang berjudul “Akuntansi Manajemen”,

oleh Mulyadi mengemukakan karakteristik anggaran adalah sebagai berikut :

“1. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain

keuangan.

2. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu satu tahun.

3. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen, yaitu manajer

setuju menerima tanggung jawab untuk mencapai sasaran yang ditetapkan

dalam anggaran.

4. Usulan anggaran dinilai dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih

tinggi dari penyusunan anggaran.

5. Sekali disetujui, anggaran hanya dapat diubah di bawah kondisi tertentu.

6. Secara berkala, kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan

anggaran dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan.”

Dari hasil uraian diatas dapat diikhtisarkan bahwa anggaran harus berupa satuan

keuangan mencakup jangka waktu satu tahun, berisi komitmen, disetujui oleh pihak

berwenang, dapat berubah dalam kondisi tertentu dan harus berupa hasil aktual.

Klasifikasi Anggaran

Anggaran perusahaan berfungsi sebagai alat bantu manajemen dalam pengambilan

keputusan setiap kegiatan yang dilaksanakan suatu perusahaan, sehingga dalam hal ini

anggaran perusahaan akan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. Seluruh kegiatan

yang ada di perusahaan akan terkait dengan anggaran perusahaan. Oleh karena itu, anggaran

perusahaan akan terdiri dari berbagai macam anggaran lainnya baik dari segi isi, bentuk

maupun fungsinya. Sehubungan dengan hal di atas, maka perlu diketahui jenis anggaran apa

saja yang umumnya ada dalam suatu organisasi.

Menurut M Nafarin dalam bukunya “Penganggaran Perusahaan” anggaran dapat

diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang, sebagai berikut :

1. Menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran Variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval kapasitas tertentu

dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat

aktivitas (kegiatan) yang berbeda.

8

Page 9: MANAJEMEN KEUANGAN

b. Anggaran tetap, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas

tertentu disebut juga anggaran statis.

2. Menurut cara penyusunan, anggaran terdiri dari:

a. Anggaran Periodik adalah anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu. Umumnya

periode satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran.

b. Anggaran Kontinu adalah anggaran yang dibuat untuk memperbaiki anggaran yang telah

dibuat.

3. Menurut jangka waktu, anggaran terdiri dari:

a. Anggaran jangka pendek (anggaran taktis) adalah anggaran yang dibuat dengan jangka

waktu paling lama sampai satu tahun.

b. Anggaran jangka panjang (anggaran strategis) adalah anggaran yang dibuat untuk

jangka waktu lebih dari satu tahun.

4. Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari:

a. Anggaran Operasional adalah anggaran untuk menyusun anggaran laporan laba rugi.

Anggaran operasional antara lain terdiri dari:

Anggaran penjualan

Anggaran biaya pabrik yang terdiri dari anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya

tenaga kerja langsung, anggaran biaya overhead pabrik.

Anggaran beban usaha

Anggaran laporan laba rugi

b. Anggaran Keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran

keuangan, antara lain terdiri dari:

Anggaran kas

Anggaran piutang

Anggaran persediaan

Anggaran utang

Anggaran neraca

5. Menurut kemampuan menyusun, anggaran terdiri dari:

a. Anggaran Komprehensif merupakan rangkaian dari berbagai macam anggaran yang

disusun secara lengkap.

b. Anggaran Parsial adalah anggaran yang disusun tidak secara lengkap, anggaran hanya

menyusun bagian anggaran tertentu saja.

6. Menurut fungsinya, anggaran terdiri dari:

9

Page 10: MANAJEMEN KEUANGAN

a. Anggaran Apropriasi (Appropriation Budget) adalah anggaran yang dibentuk bagi

tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk tujuan lain.

b. Anggaran Kinerja (Performance Budget) adalah anggaran yang disusun

berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi (perusahaan) yang

dikeluarkan oleh masing-masing aktivitias tidak melampaui batas.

Dari uraian di atas, klasifikasi anggaran dapat dibedakan dengan melihat dari dasar

penyusunan, cara penyusunan, jangka waktu, bidang anggaran, kemampuan penyusunan dan

dari fungsinya.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran

Dalam penyusunan anggaran perlu dipertimbangkan faktor-faktor yang dapat

mempengaaruhi keadaan anggaran tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan

tersebut dikemukakan oleh M Munandar dalam bukunya “Budgeting : Perencanaan

Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja” dimana terdiri dari dua faktor

adalah sebagai berikut :

“1. Faktor-faktor intern, yaitu data informasi dan pengalaman yang terdapat

di perusahaan itu sendiri.

2. Faktor-faktor ekstern, yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat

diluar perusahaan, tetapi dirasa mempunyai pengaruh terhadap kehidupan

perusahaan.”

Penjelasan dari faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran di atas

adalah sebagai berikut :

1. Faktor-faktor intern antara lain berupa :

a. Penjualan tahun-tahun yang lalu.

b. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan harga jual, syarat

pembayaran barang yang dijual, pemilihan saluran distribusi dan sebagainya.

c. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan.

d. Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan, baik jumlahnya (kuantitatif) maupun

ketrampilan dan keahliannya (kualitatif).

e. Modal kerja yang dimiliki perusahaan.

f. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan.

10

Page 11: MANAJEMEN KEUANGAN

g. Kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan

fungsi-fungsi perusahaan, baik di bidang pemasaran, produksi, pembelajaan,

administrasi maupun personalia.

2. Faktor-faktor ekstern antara lain berupa :

a. Keadaan persaingan.

b. Tingkat pertumbuhan penduduk.

c. Tingkat penghasilan masyarakat.

d. Tingkat pendidikan masyarakat.

e. Tingkat penyebaran penduduk.

f. Agama, adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat.

g. Berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya

maupun keamanan.

h. Keadaan perekonomian nasional maupun internasional, kemajuan teknologi dan

sebagainya.

Dari uraian di atas, terlihat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi dalam

penyusunan anggaran dapat berasal dari faktor-faktor yang terjadi didalam perusahaan

maupun diluar perusahaan. Faktor-faktor tersebut dapat diantisipasi lebih awal dengan

memperhatikan situasi dan kondisi yang terjadi pada saat itu.

11

Page 12: MANAJEMEN KEUANGAN

BAB III

PENUTUP

Perencanaan merupakan salah satu dari fungsi manajemen dan penganggaran

merupakan salah satu jenis perencanaan. Penganggaran meliputi penganggaran perusahaan

dan penganggaran bukan perusahaan. Penganggaran perusahaan berarti penganggaran untuk

organisasi yang bertujuan mencari laba, sedangkan penganggaran bukan perusahaan

(penganggaran nirlaba) berarti penganggaran untuk organisasi yang tidak bertujuan mencari

laba.

Penganggaran beda dengan anggaran, perencanaan beda dengan rencana.

Perencanaan adalah proses menyusun rencana, sedangkan rencana adalah hasil perencanaan.

Penganggaran adalah proses menyusun anggaran, sedangkan anggaran adalah hasil

penganggaran. Rencana dapat dinyatakan dalam angka (kuantitatif) tetapi dapat juga tidak

dinyatakan dalam angka (kuantitatif), sedangkan anggaran dinyatakan dalam angka

(kuantitatif) dan umumnya dalam satuan mata uang. Penganggaran sangat erat hubungannya

dengan akunting, karena penganggaran merupakan salah satu bidang akunting dan termasuk

bagian akunting manajemen.

Anggaran banyak manfaatnya sebagai alat pelaksanaan pekerjaan, tetapi anggaran

juga mempunyai kelemahan, sebab anggaran dibuat berdasarkan asumsi, bila asumsinya

berubah maka anggaran kurang bermanfaat, kecuali direvisi sesuai dengan perubahan

asumsi.

12

Page 13: MANAJEMEN KEUANGAN

DAFTAR PUSTAKA

J.Keown,Arthur. 2011. Manajemen Keuangan. Jakarta : Indeks.

www.google.com

13