manajemen kas

27
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Setiap perusahaan atau badan usaha pada umumnya didirikan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapatkan laba yang maksimum, untuk mempertinggi tingkat pertumbuhan perusahaan. Untuk mencapai laba yang maksimum perusahaan perlu mengetahui perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Kas di perlukan baik untuk membiayai biaya operasi perusahaan sehari-hari maupun untuk mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap. Kas memegang peranan penting dan menjadi salah satu pusat perhatian dan pengawasan dalam menunjang kegiatan perusahaan sehari-hari. Suatu hal yang tidak mungkin bila suatu perusahaan dapat berkembang tanpa di sertai pengaturan atau manajemen serta pengawasan atas sumber- sumber penerimaan kas dan pengeluaran kas. Setiap perusahaan akan berusaha untuk menyediakan uang kas dalam jumlah yang ideal. Artinya tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit, yang dapat menurunkan efesiensi akibat tertanamnya uang dalam kas yang sebenarnya tidak produktif, atau terlampau sedikit karena akan mengganggu likuiditas perusahaan. Apabila kas yang dimiliki perusahaan terlalu sedikit maka

Upload: satiti-annisa

Post on 14-Nov-2015

56 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

Makalah yang menjelaskan tentang kas dan manajemennya

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Setiap perusahaan atau badan usaha pada umumnya didirikan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapatkan laba yang maksimum, untuk mempertinggi tingkat pertumbuhan perusahaan. Untuk mencapai laba yang maksimum perusahaan perlu mengetahui perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Kas di perlukan baik untuk membiayai biaya operasi perusahaan sehari-hari maupun untuk mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap. Kas memegang peranan penting dan menjadi salah satu pusat perhatian dan pengawasan dalam menunjang kegiatan perusahaan sehari-hari. Suatu hal yang tidak mungkin bila suatu perusahaan dapat berkembang tanpa di sertai pengaturan atau manajemen serta pengawasan atas sumber-sumber penerimaan kas dan pengeluaran kas. Setiap perusahaan akan berusaha untuk menyediakan uang kas dalam jumlah yang ideal. Artinya tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit, yang dapat menurunkan efesiensi akibat tertanamnya uang dalam kas yang sebenarnya tidak produktif, atau terlampau sedikit karena akan mengganggu likuiditas perusahaan. Apabila kas yang dimiliki perusahaan terlalu sedikit maka kegiatan perusahaan tidak dapat dilakukan dengan baik dan efisien karena kas tidak cukup untuk membiayai kegiatan-kegiatan perusahaan. Oleh karena itu, manajer keuangan harus menentukan jumlah kas yang seimbang.

BAB IIKONSEP

2.1 KASKas merupakan salah satu bagian dari aktiva yang paling likuid (paling lancar), yang bisa dipergunakan segera untuk memenuhi kewajiban finansial perusahaanKas adalah alat pembayaran yang sah, memiliki 2 kriteria, yaitu:1. Tersedia; berarti kas harus ada dan dimiliki serta dapat digunakan sehari-hari sebagai alat pembayaran untuk kepentingan perusahaan 2. Bebas; setiap item dapat diklasifikasikan sebagai kas, jika diterima umum sebagai alat pembayaran sebesar nilai nominalnya.Kas meliputi: Uang tunai (kertas/logam) baik yang ada ditangan perusahaan (Cash in hand) atau ada di bank (bank), Cek, demand deposit, money order dll.

2.1.1 SIFAT DAN KARAKTERISTIK KAS

Aktif tapi tidak produktif; untuk memperoleh rentabilitas, kas tidak boleh dibiarkan menganggur (idle cash). Untuk memperoleh pendapatan, kas harus diubah terlebih dahulu menjadi persediaan, piutang dst. Tetapi juga tdk diperkenankan seluruh kas diubah bentuknya, karena perusahaan akan kesulitan beroperasi apbl tidak disediakan kas yang memadai. Dari kondisi ini maka manajemen harus mampu menciptakan adanya keseimbangan antara kedua kepentingan tersebut. Tidak memiliki identitas kepemilikan, sehingga mudah dipindah tangankan. Dengan kondisi ini maka manajemen harus yakin bahwa: - Setiap pengeluaran kas harus sesuai dengan tujuan - Semua uang yang seharusnya diterima, benar2 diterima - Tidak ada penyalahgunaan terhadap uang milik perusahaan

2.1.2 ALIRAN KAS DALAM PERUSAHAAN

Kas selalu dibutuhkan perusahaan dalam menjalan kan usahanya (membiayai operasi, invstasi baru) Pengeluaran kas bersifat kontinyu seperti: pembelian bahan, pembayaran gaji dan upah. Pengeluaran kas bersifat intermittent misalnya: pembayaran bunga, deviden, pajak penghasilan, dll. Aliran kas masuk juga ada yang bersifat kontinyu seperti: kas hasil penjualan tunai, penagihan piutang. Sedangkan yang intermittent seperti: tambahan modal, penjualan surat berharga, penerimaan kredit Bank, dll.

2.1.3 MOTIF PENAHANAN KAS (John Maynard Keynes)Secara umum, kas merupakan aset paling tidak produktif dibandingkan aset lainnya..Karena ditinjau dari sisi produktivitas, memegang aset seminimal mungkin merupakan pilihan yang baik untuk perusahaan.1. Motif Transaksi, Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan transaksi. seperti membayar upah tenaga kerja, membeli bahan baku, membayar biaya listrik dan lain sebagainya. Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan transaksi. Transaksi perusahaan dari penjualan, yang berarti perusahaan menerima kas. Perusahaan harus membayar gaji pegawai, membeli bahan mentah, membayar utang dagang. Kas keluar dan kas masuk tidak selalu tersinkronisasi. Jika kas keluar > kas masuk, perusahaan bisa menghadapi masalah likuiditas.2. Motif Berjaga-jaga, Kas diperlukan untuk berjaga-jaga menghadapi ketidakpastian dimasa mendatang. Berjaga-jaga menghadapi ketidakpastian di masa mendatang. Contoh : Membayar kebutuhan mendadak. Alternatif lain, memperoleh pinjaman stanbyy loan / line of credit (rek. Koran), tapi ini ada biaya komitmen meski uang tidak dipakai.3. Motif Spekulasi, Kebutuhan kas untuk memperoleh keuntungan karena perubahan harga surat berharga investasi surat berharga Contoh: Di kebutuhan masa y.a.d perusahaan berencana meluncurkan produk baru2.1.4 KAS YANG EFISIEN

Manajemen kas yang efisien terletak pada : Penyediaan jumlah kas yang aman Pengadaan kas dengan cepat Investasi kas dalam investasi jangka pendek untuk menghasilkan penghasilan yang layak

2.2 MANAJEMEN KASDidefinisikan sebagai pengoptimasian penggunaan kas sebagai aktiva. Hal ini berarti tidak boleh terjadi kegagalan pemakaian kas, dan pengawasan terhadap posisi kas.Tujuan manajemen kas meliputi 2 hal: likuiditas dan earning. Likuiditas : manajemen harus secara sadar menjaga likuiditas dan jumlah kas yang harus ada dalam perusahaan. Earning : tiap pengeluaran perusahaan harus diarahkan untuk mendapatkan kemungkinan hasil yang lebih besar dibandingkan dengan kas yang dikeluarkan. Selain itu manajemen harus menjamin pembayaran dilakukan secara ekonomis

2.2.1 ELEMEN MANAJEMEN KASPengolaan kas akan dipisahkan menjadi elemen-elemen berikut ini yang dapat mempermudah pembahasan mengenai pengelolaan kas dan menggambarkan berbagai kerja Sama yang saling berhubungan : RAMALAN/ TAKSIRAN KAS.Tujuan Peramalan/ Perkiraan Kas:Suatu Ramalan atau taksiran kas (cash forecast) merupakan proyeksi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas serta saldonya dalam suatu periode tertentu. ini merupakan suatu fungsi yang perlu dalam setiap rencana administrasi kas yang dikelola dengan baik.tujuan dasar dari penyiapan anggaran kas adalah untuk merencanakan kas yang diperlukan perusahaan ditinjau dari segi jangka panjang dan jangka pendek juga. juga penyiapan anggaran membrikan alat untuk mengantisipasikan kesempatan penggunaan kas secara efektiv dalam hal ada kelebihan kas. selain tujuan umum ini beberapa kegunaan spesifik dari anggaran kas adalah sebagai berikut :1. Untuk mennunjukan fluktuasi yang paling tinggi atau musiman dalam kegiatan perusahaan yang memerlukan investasi yang lebih besar dalam persediaan dan piutang.2. Untuk menunjukan waktu dan jumlah dana yang diperlukan untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo, pembayaran oajak, dividen, dan bunga.3. Untuk membantu perencanaan pertumbuhan, termasuk jumlah dana yang diperlukan untuk perluasan perusahaan dan modal kerja.4. Untuk menunjukan jauh dimuka kebuuhan, jumlah dan lamanya dana yang diperlukan dari sumber luaragar memungkinkan usahkannya pinjaman yang paling menguntungkan.5. Untuk membantu mendapatkan kredit bank dam memjukan kelayakan kredit perusahaan secara umum.6. Untuk menetapkan jumlah dan lamanya dana yang mungkin tersedia untuk investasi.7. Untuk merencanakan pengurangan pinjaman.8. Untuk mengkoordinasi kebutuhan keuangan dari anak perusahaan dan devisi perusahaan.9. Untuk memungkinkan perusahaan mengambil keuntungan berupa potongan kontan (cash discount) dan pembelian secara progesif, sehingga dangan demikian meningkatkan laba.METODE PERAMALAN KASTiga metode telah dikembangkan untuk menyusun ramalan kas. Meskipun saldo akhir adalah kas yang ditaksirkan, tetapi metode-metode itu berbeda terutama dalam hubungan titik-tolak peramalan dan perincian-perincian yang tersedia ;1. Taksiran langsung atas penerimaan dan pengeluaran kas.2. Metode laba bersih yang disesuaikan ( Ajusted Net Income Method).3. Diferensial metode kerja (Working Capital Differential). MANAJEMEN ARUS KAS, yaitu pengelolaan penerimaan dan pengeluaran kas. INVESTASI DANA YANG BERLEBIHAN . HUBUNGAN BANK. PENGENDALIAN INTERNAL (INTERNAL CONTROL).Prinsip pengendalian intern :Kesempatan penggunaan dana secara tidak wajar atau tidak benar adalah demikian besar, sehingga seorang controller harus selalu menekankan keperluan untuk mengadakan perlindungan yang wajar dalam fungsi pengeluaran kas. Diperlukan adanya kewaspadaan dan prosedur pemeriksaan yang sehat. Meskipun system pengendalian intern dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan organisasi , tetapi beberapa saran umum yang bersama ditetapkan sebagai berikut :1. Kecuali untuk transaksi kas kecil, semua pembayaran harus dilakukan dengan cheque2. Semua cheque harus diberi nomor terlebih dahulu, dan semua nomor yang dipergunakan atau dibatalkan harus dipertanggung jawabkan3. Semua cheque pembayaran umum harus ditanda-tangani oleh dua orang secara bersama-sama.4. Tangung jawab untuk penerima kas harus dipisahkan dari tanggung jawab untuk pengeluaran kas.5. Semua orang yang menandatangani cheque atau yang menyetujui pembayaran harus dipertanggungkan secukupnya.6. Rekonsiliasi bank harus dilakukan oleh mereka yang tidak menandatangani cheque atau menyetujui pembayaran.7. Pencatatan kas harus terpisah sama sekali dari tugas melakukan pembayaran.8. Faktur yang telah disetujui untuk pembayaran dan semua dokumen pendukung ydiperlukan ang harus menjadi persayarat untuk melakukan pembayaran.9. Cheque untuk mengisi kembali imprest fund kas kecil dan pembayaran gaji dan upah harus dibayar kepada individu tertentudan bukan kepada perusahaan atau pembawa.

2.2.2 SUMBER KAS

Hasil Penjualan tunai & penerimaan piutang Penjualan aktiva tetap Penjualan atau emisi saham atau adanya penambahan modal oleh pemilik. Pengeluaran tanda bukti hutang (wesel), hutang obligasi, hutang bank dll Penerimaan diluar usaha perusahaan (ex: bunga) Adanya penerimaan kas dari sewa, bunga atau dividen, hadiah, atau restitusi pajak dari periode sebelumnya.

2.2.3 PERENCANAAN KASAspek utama perencanaan kas adalah penyusunan anggaran kas. Manajer harus menyiapkan daftar kegiatan untuk menimbulkan kas (pembelanjaan) dan kegiatan menggunakan kas (pengoperasian dan penginvestasian). Atau membuat proyeksi Cash in flow, Cash out flow dan balance (saldo) Agar tujuan tercapai, ada 2 hal yang harus dilakukan:1. Menentukan sumber penerimaan kas, misal; kas dari operasi rutin, kas dari pelunasan utang jangka panjang, investasi dari pemilik, penjualan aktiva tetap, mengeluarkan obligasi dll 2. Menentukan rencana penggunaan kas, misal; pembayaran dividen, pembayaran utang jangka panjang, pembelian aktiva tetap, membayar gaji karyawan, dll Berdasarkan 2 hal tadi maka manajemen dapat mengetahui seberapa besar kas yang dibutuhkan atau seberapa besar kas yang menganggur, selanjutnya dapat ditentukan langkah selanjutnya terhadap kas yang berlebihan/menganggur

2.2.4 PENGGUNAAN KAS Pengeluaran untuk biaya produksi (BBB, BTK, BOP) Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek atau jangka panjang. Pembelian aktiva tetap Pembelian kembali saham yang beredar Pengambilan kas dari perusahaan oleh pemilik Pembayaran hutang jangka pendek atau panjang Pembayaran sewa, bunga, pajak dll Pembelian barang dagangan dengan tunai Pembayaran biaya operasi perusahaan seperti pembayaran gaji, pembelian supplies kantor, biaya iklan, dll. Pengeluaran kas untuk membayar deviden.

2.2.5 TRANSAKSI YANG TIDAK MEMPENGARUHI KAS Pembebanan depresiasi, amortisasi, dan deplesi terhadap aktiva tetap, intangible assets. Pengakuan adanya kerugian piutang. Pengakuan penghapusan atau pengurangan nilai buku dari aktiva yang dimiliki. Penghentian aktiva tetap Pembayaran stock dividen (pembayaran dividen dalam bentuk saham). Adanya penyisihan atau pembatasan penggunaan laba. Adanya penilaian kembali aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.

2.3 ANGGARAN KASAnggaran Kas menunjukkan Rencana Arus Kas Masuk (cash inflows) dan Arus Kas Keluar (cash outflows) dan posisi akhir pada setiap periode. Kebanyakan perusahaan menyusun rencana arus kas jangka panjang maupun jangka pendek (1 tahun rencana laba). Pada dasarnya Anggaran Kas terdiri dari 2 bagian, yaitu Rencana Penerimaan Kas (arus kas masuk) dan Rencana Pengeluaran (arus kas keluar)Rencana arus kas masuk dan keluar menunjukkan perlunya kemungkinan pembelanjaan jika terjadi defisit kas dan perlu perencanaan investasi jika terjadi kelebihan kas . Anggaran kas memiliki hubungan erat secara langsung dengan anggaran lain, misalnya rencana penjualan, anggaran Piutang & Biaya dan Anggaran Pengeluaran Modal.

Tujuan utama Anggaran Kas, adalah :1. Menunjukkan kemungkinan posisi kas sebagai akibat dari operasi perusahaan 2. Identifikasi kemungkinan kekurangan atau kelebihan kas 3. Menentukan perlunya pembelanjaan atau tersedianya kas yang menganggur untuk investasi 4. Mengkoordinasikan kas dengan jumlah modal kerja, penjualan, investasi dan utang 5. Menentukan dasar yang sehat untuk pengendalian posisi kas secara terus menerus Penyusunan Anggaran Kas menjadi tanggungjawab Bagian Keuangan. Karena penyusunan anggaran ini berdasarkan anggaran lain, maka Bagian Keuangan harus bekerja sama dengan manajer-manajer lain karena keputusan-keputusan mereka langsung berpengaruh terhadap arus kas perusahaan. Penyusunan anggaran kas harus realisitis dan harus ada keseimbangan antara tersedianya kas dengan kegiatan-kegiatan yang memerlukan kas.

2.3.1 DIMENSI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KAS

Biasanya Perencanaan & Pengendalian Kas meliputi 3 dimensi waktu, yaitu Anggaran Kas Jangka Panjang, Anggaran Kas Jangka Pendek dan Anggaran Kas untuk Operasional

1. Anggaran Kas Jangka Panjang :Sesuai dengan dimensi waktu dari pengeluaran modal dan Rencana Laba Strategis Jangka Panjang. Estimasi penerimaan kas (terutama dari penjualan barang atau jasa dan pinjaman ) dan estimasi pengeluaran kas (terutama untuk biaya-biaya, pengeluaran modal dan pembayaran utang) merupakan dasar yang sehat untuk keputusan-keputusan yang menyangkut keuangan, untuk penggunaan kas dan untuk kredit jangka panjang2. Anggaran Kas Jangka PendekSesuai dengan Rencana Laba taktis jangka pendek. Anggaran Kas jangka pendek memerlukan rencana atau estimasi kas masuk dan kas keluar yang rinci yang secara langsung berkaitan dengan rencana laba tahunan; misalnya estimasi penerimaan kas dari penjualan dan estimasi pengeluaran kas untuk membayar pembelian mesin-mesin dan peralatan baru3. Anggaran Kas untuk Operasional :Digunakan oleh perusahaan terutama untuk perencanaan & pengendalian aliran kas masuk dan keluar berdasarkan kegiatan sehari-hari (day-to-day operation).Tujuan utama anggaran ini adalah untuk pengendalian kas yang dinamis atas posisi kas dalam rangka meminimalkan biaya bunga dan opportunity cost karena kas yang menganggur.

2.3.2 PENDEKATAN PENYUSUNAN ANGGARAN KASAda 2 pendekatan yang dapat digunakan dalam menyusunan Anggaran Kas, yaitu :1. Pendekatan Penerimaan & Pengeluaran Kas (cash receipt and disbursements approach)Sumber-sumber penerimaan kas muncul dari transaksi-transaksi seperti penjualan tunai, penerimaan piutang dan piutang wesel, bunga yang diterima dari investasi, penjualan aktiva tetap dan penghasilan lain-lain. Pengeluaran kas muncul dari berbagai pembayaran tunai, misal pembelian bahan baku, upah langsung, biaya-biaya tunai (excl. penyusutan ) pembelian aktiva tetap untuk periode ybs. pajak dan pembayaran dividen. Pada pendapatan ini semua pos yang besifat accrual harus dijabarkan terlebih dahulu kedalam cash bacis . Pendekatan ini mudah digunakan jika perusahaan telah membuat laba komprehensif karena semua data telah tersedia scara rinci. Pendekatan ini berguna untuk menyusun Anggaran Aliran Kas jangka pendek. 2. Pendekatan Akuntansi Keuangan (Financial Accounting atau Income Statement approach)Pendekatan ini, banyak digunakan oleh perusahaan, terutama untuk penyusunan Anggaran Kasa Jangka Panjang. Pendekatan ini, tidak memerlukan data yang rinci Pendekatan ini, penyusunan aliran kas mulai dari Laporan Laba/Rugi, kemudian laporan tersebut disesuaikan dengan cara mengubah dari accrual basis menjadi cash basis.

2.3.3 MEMPERCEPAT PEMASUKAN KAS

Pengurangan waktu penagihan piutang dengan cara : Perusahaan melakukan penagihan sedini mungkin Penggunaan preauthorized debit untuk menghilangkan proses penagihan Pengurangan waktu pengumpulan kas Dalam mempercepat pengumpulan kas yang perlu diperhatikan : Waktu pengumpulan Lock box systemmeliputi penyelenggaraan berbagai rekening/simpanan dalam berbagai area geografis yang mempunyai pengalihan kas dalam jumlah besar, sehinggah penyetor dan para pelanggan akan memakan waktu yang lebih sedikit dalam perjalanan, paling baik apabila tidak lebih dari satu hari. Bank konsentrasi2.3.4 MEMPERLAMBAT PENGELUARAN KAS

Pengendalian pengeluaran kas sentralisasi hutang Prosedur operasi pembayaran kas harus dibentuk Payable through draft (PTD) ; suatu alat yang digunakan untuk memperlambat pembayaran. Penyelenggaraan suatu rekening pembayaran kas yang terpisah untuk pembayaran gaji dan deviden kas. Penyelenggaraan rekening bersaldo nol ; penggunaan suatu rekening kas konsentrasi bersama-sama dengan berbagai rekening pembayaran kas yang bersaldo nol dengan tujuan meniadakan saldo kas menganggur dalam rekening pembayaran.

2.3.5 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESAR KECILNYA PERSEDIAAN KAS

Kas adalah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkatlikuiditasnya. Makin tinggi tingkat jumlah kas maka perusahaan semakin likuid (sebaliknya). Jumlah kas yang paling ideal sampai saat ini belum ada standar umumnya, tetapi telah terdapat beberapa pedomanuntuk menentukan jumlah kas perusahaan. Hal inidikemukaan oleh H.G Guthmann bahwa jumlah kas yang adadi perusahaan yang well finance hendaknya tidak kurangdari 5%-10% dari jumlah aktiva lancar. Jumlah kas dapat pula dihubungkan dengan salesnya (penjualan). Perbandingan antara sales dengan jumlah kasrata-rata menggambarkan tingkat perputaran kas (cashturnover). Makin tinggi turnovernya makin baik Karena berartimakin efisien penggunaan kasnya.Seperti halnya persediaan, kas juga memiliki persediaan bersih atau persediaan minimal yang disebut sebagai safety cashbalance (merupakan jumlah kas minimal dari kas yang harus dipertahankan oleh perusahaan agar dapat memenuhikewajiban finansiilnya sewaktu-waktu.Faktor yang memenuhi besar kecilnya persediaan bersih kas:1. Perimbangan antara aliran kas masuk dan kas keluar2. Penyimpangan terhadap aliran kas yang diperkirakan3. Adanya hubungan yang baik dengan bank

2.4 SIKLUS KONVERSI KAS Model Persediaan untuk Kas (Model Baumol)William Baumol (1952) mengidentifikasikan bahwakebutuhan akan kas dalam perusahaan mirip denganpemakaian persediaan. Apabila perusahaan memilikisaldo kas yang tinggi perusahaan akan mengalami kehilangan kesempatan untuk menginvestasikan danatersebut pada kesempatan investasi yang lain yang lebihmenguntungkan (sebaliknya). Konsep pemesanan persediaan yang paling ekonomis(EOQ/Economic Order Quantity) bertujuan untukmeminimumkan biaya persediaan (biaya simpan danbiaya pesan).

Persamaan untuk EOQ (Q) = (2oS/C)1/2Persamaan untuk Kas Optimal (C*) = ( 2 F D / k )1/2Dengan : D = Total jumlah tambahan kas yang diperlukan setiap periode perencanaan (per tahun)C = Jumlah yang diperoleh dari penjualan sekuritasatau peminjaman (Saldo Kas)F = Biaya Tetap dari penjualan sekuritas atau peminjamank = Tingkat pendapatan bunga yang hilang (biaya kesempatan) karena memegang kasBiaya Kesempatan = ( C / 2 ) kBiaya Transaksi = ( D / C ) F

Misalnya kebutuhan kas setiap periodenya selalu sama.Apabila pada awal periode jumlah kas = Q, maka sedikitdemi sedikit saldo kas akan mencapai 0. Pada saatmencapai 0, perusahaan perlu merubah aktiva lain(misalnya sekuritas) menjadi kas sebesar Q. Permasalahannya adalah berapa jumlah sekuritas yangharus diubah menjadi kas setiap kali diperlukan yangakan meminimumkan biaya karena memiliki kas danbiaya karena merubah sekuritas menjadi kas

Contoh kasus:

Kebutuhan kas perusahaan selama satu bulan Rp. 20 juta. Perusahaan memperoleh kas dengan menjual surat berharga. Biaya transaksi perolehan kas adalah Rp. 10 ribu, sedangkan tingkat bunga adalah 18% per tahun, atau 1,5% per bulan. Saldo kas dapat dihitung sebagai berikut:C = [(2 x 10.000 x 20.000.000)/0,015)]1/2= Rp. 5.163.978Saldo kas yang optimal adalah Rp. 5.163.978. Keterangan:Dalam periode satu bulan, perusahaan melakukan order pengisian kas sebanyak 20juta/5,163 juta = 3,9 kali atau sekitar empat kali. TC = (5.163.978/2) x 0,015 + (20.000.000/5.163.978) x 10.000TC = 38.730 + 38.730 = 77.460

Model Random Aliran Kas (Model Miller-Orr)Perusahaan perlu menetapkan batas atas (h) dan batas bawah (z) saldo kas. Apabila saldo kas mencapai batas atas perusahaan perlu merubah sejumlah tertentu kas, agar saldo kas kembali ke jumlah yang diinginkan. Sebaliknya apabila saldo kas menurun, perusahaan perlu menjual sekuritas. Batas atas dalam gambar tersebut ditunjukkan oleh garis h dan batas bawah oleh titik 0. Nilai z bisa hitung dengan formula:z= (3 b 2 / 4 i ) 1/3h= 3 zC= 4 z / 3Keterangan:z = batas bawah yang akan dicari h = batas atas b = biaya transaksi (tetap) pembelian/penjualan surat berharga 2 = varians aliran kas bersih harian i = tingkat bunga harian pada surat berharga C = rata-rata saldo kas

Contoh:Misalkan penyimpangan aliran kas bersih harian adalah Rp. 2.000, tingkat bunga adalah 10%per tahun, biaya transaksi pembelian surat berharga adalah Rp. 100.000. Berapa batas bawah dan atas? Tingkat bunga harian, dengan mengasumsikan satu tahun ada 365 hari.i = 0,1 / 365 = 0,000274Varians aliran kas bersih harian:2 = (2.000)2 = Rp. 4.000.000

Batas bawah (z) dan batas atas (h) dihitung sebagai berikut:z = [3 x 100.000 x 4.000.000 / (4 x 0,000274)]1/3 = Rp. 103.068 h = Rp. 103.0 68 x 3 = Rp. 309.204 Rata-rata saldo kas adalah C = (4 x Rp. 103.068)/3 = Rp. 137.424

Misalkan kita menetapkan batas minimal adalah Rp. 100.000, sehingga saldo kas tidak akan pernah menyentuh nilai 0. Nilai z, h dan C adalah:z = Rp. 103.068 + Rp. 100.000 = Rp. 203.068 h = Rp. 309.204 + Rp. 100.000) = Rp. 409.204 C = ((4 x Rp. 203.068) (Rp. 100.000)) / 3 = Rp. 237.424Formula:z = (3 b 2 / 4 i ) 1/3 + L

2.5 KAS MINIMUMFaktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya persediaan besi kas meliputi:1. Perimbangan antara aliran kas masuk dan keluar. Jika adanya perimbangan jumlah dan waktu penerimaan dengan pengeluaran kas, akan dapat mengurangi jumlah kas minimal.2. Penyimpangan terhadap aliran kas yang diperkirakan, jika etimasi hampir selalu sama dengan riil maka dapat meminimalkan kas.3. Adanya hubungan yang baik dengan bank, hubungan baik dgn Bank akan mudah memperoleh kredit segera dalam kondisi kesulitan kas, maka persediaan besi kas tidak perlu besar.

Contoh 1: Perusahan Gatotkaca menetapkan bahwa safety level of cash harus cukup untuk menutup pengeluaran selama 7 hari. Pengeluaran kas rata-rata sehari berjumlah Rp. 600.000,00.Jadi, Safety level of cash Balance = 7 x Rp. 600.000,00 = Rp. 4.200.000,00 Contoh 2: Selama 3 hari puncak dalam bulan Agustus pengeluaran kas perusahaan Gatotkaca berturut-turut Rp. 750.000,00, Rp. 800.000,00, Rp. 850.000,00. Rata-rata pengeluaran kas = Rp. 800.000,00Bilamana jumlah hari yang diinginkan pada periode puncak adalah 5 hari. Maka safety level of cash Balance pada periode puncak perusahaan Gatotkaca adalah 5 x Rp. 800.000,00 = Rp. 4.000.000,00.

BAB IIIPENUTUP

3.1 KESIMPULAN DAN SARAN

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.

Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.