manajemen fakultas ekonomi dan bisnis...
TRANSCRIPT
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODALPADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI
PERIODE 2008-2012
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi Syarat-Syarat MemperolehGelar Sarjana Ekonomi
Diajukan oleh :
EKA SEPTIA NURWAHYUNI
109081000076
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H / 2013 M
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
Nama : Eka Septia NurwahuniTempat, Tanggal Lahir : Lamongan, 19 September 1990Jenis Kelamin : PerempuanStatus : Belum MenikahAgama : IslamAlamat Rumah : Jl. Kertamukti RT.008 RW.04 No.3
Pisangan, Ciputat Timur, TangerangSelatan 15419
No. Telepon/ HP : (021) 7428668 / 081212378230Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN FORMAL
1997 – 2003 : SD Negeri Kp.Utan I2003 – 2006 : Mts Fathul Hidayah2006 – 2009 : MAN 4 Model Jakarta2009 – Sekarang : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
III. PENGALAMAN ORGANISASI
2003 – 2006 : Anggota OSIS di Mts Fathul HIdayah2006 – 2009 : Anggota Paduan Suara di Man 4 Model
Jakarta2009 – Sekarang : Anggota Himpunan Mahasiswa Islam
(HMI), Fakultas Ekonomi dan Bisnis UINSyarif Hidayatullah Jakarta
IV PENGALAMAN KERJA
2011 : Menjadi Guru Les Untuk Anak SD
vi
Abstract
This study aims to analyze the effect of dividend, profitability, assetgrowth, firm size and asset structure as an independent variable on capitalstructure be measured by debt to equity ratio as the dependent variable.
This study used a sample of 16 manufacturing company exchange listed onthe Stock Exchange at the time of the study was 5 years ie from 2008 to 2012.Sampling method used was purposive sampling method and statistical test used isa panel regression with random effect models. Empirical results of this studyindicate that there are significant variables simultaneously on dividend,profitability, asset growth, firm size and asset structure on debt to equity ratio byprobability is 0.000000. The results also show that the partial variable dividendsignificantly negative with a probability of 0.0257, profitability variablesignificantly negative with a probability of 0.0077, asset growth variable does notaffect the probability of 0.2240, firm size variable significantly positive a withprobability of 0.0000, and asset structure significantly negative with probability0.0007. And the relationship between the independent variable on the dependentvariable is equal to 45.5809%, which means that the rest influenced by othervariables not included in the model.
Keywords: dividend, profitability, asset growth, firm size, asset structure, andcapital structure.
vii
Abstrak
Penelitiaan ini bertujuan untuk menganalisis dividen, profitabilitas(ROA), pertumbuhan aktiva, ukuran perusahaan, dan struktur aktiva sebagaivariabel bebas terhadap struktur modal perusahaan yang diukur dengan debt toequity ratio sebagai variabel terikatnya.
Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 16 perusahaan manufakturyang terdaftar di BEI dengan waktu penelitian adalah 5 tahun yaitu dari tahun2008 – 2012. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah metode purposivesampling dan uji statistik yang digunakan adalah uji regresi panel dengan modelrandom effect. Hasil empiris penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruhsecara simultan pada variabel dividen, profitabilitas (ROA), pertumbuhan aktiva,ukuran perusahaan, dan struktur aktiva terhadap debt to equity ratio denganprobabilitas sebesar 0,000000. Hasil penelitian ini juga menunjukan secara parsialbahwa variabel dividen berpengaruh signifikan negatif dengan probabilitassebesar 0,0257, variabel profitabilitas (ROA) berpengaruh signifikan negatifdengan probabilitas sebesar 0,0077, variabel pertumbuhan aktiva tidakberpengaruh dengan probabilitas sebesar 0,2240, variabel ukuran perusahaanberpengaruh signifikan positif dengan probabilitas 0,0000, dan variabel strukturaktiva berpengaruh signifikan negatif dengan probabilitas sebesar 0,0007. Danhubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen adalah sebesar45,5809%, yang berarti sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidakdimasukan ke dalam model.
Kata kunci: dividen, profitabilitas, pertumbuhan aktiva, ukuran perusahaan,struktur aktiva dan struktur modal.
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Segala puji bagi Allah SWT atas segala nikmat, rahmat, karunia, hidayah dan
inayah-Nya yang diberikan kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan
seluruh umat muslim yang ada di dunia.
Alhamdulillahi Rabbil”alamin dengan rahmat dan ridho Allah SWT akhirnya
Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI
Periode 2008-2012”. Penulis menyadari bahwa hasil skripsi ini masih jauh dari
sempurna, Namun inilah hasil kerja maksimal yang dapat Penulis berikan. Pada
kesempatan ini, Penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
1. Allah SWT atas segala karunia, nikmat, hidayah serta kasih saying-NYA
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
2. Untuk Mama tersayang ibu Suliana dan Ayah tercinta bapak Tohari yang
selalu memberikan limpahan perhatian, kasih sayang, doa, semangat, kritikan
serta sindiran yang tidak pernah putus untuk kebaikan Ananda.
3. Bapak Prof. Ahmad Rodoni, MM selaku dosen pembimbing I yang selalu
meluangkan waktunya untuk memberikan arahan serta bimbingan juga
masukan-masukan yang sangat positif hingga akhirnya skripi ini dapat
terselesaikan.
4. Bapak Dr. Indo Yama Nasarusin,SE,. MAB selaku dosen pembimbing II yang
telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan serta bimbingan juga
masukan-masukan yang sangat positif hingga akhirnya skripi ini dapat
terselesaikan.
ix
5. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis yang telah memberikan ijin dalam penulisan skripsi ini.
6. Bapak Ahmad Dumyathi Bashori, Dr.,MA selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Ibu Titi Dewi Warninda SE,M.Si selaku
Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
7. Bapak Miftahul Munir, Drs., MM selaku dosen pembimbing akademik.
8. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM yang selama ini telah banyak membantu
penulis dalam banyak hal.
9. Seluruh Dosen dan jajaran staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah
memberikan ilmu pengetahuan yang luas selama perkuliahan.
10. Adikku yang paling sweet yang selalu memberikan semangat dukungan moril
sehingga penulis dapat lebih giat dan rajin dalam menyelesaiakan skripsi ini
11. Ibu Rita Widiarti, SE melalui beliaulah penulis mendapatkan berbagai macam
ilmu tentang ekonomi dan akuntansi. Berkat bimbingan beliau, penulis bisa
memperoleh banyak pengalaman dalam mengikuti berbagai lomba di
beberapa universitas-universitas untuk mewakili MAN 4 Model Jakarta. Dan
hingga sampai saat ini beliau selalu memberikan semangat dan motivasi
kepada penulis hingga skripsi ini dapat terselesaikan.
12. Sahabat-sahabat yang sudah penulis anggap seperti keluarga Ahmad Reyhan
(abang), Meri Wulandari, Maharani arief dan Fifi Fitriani terima kasih atas
semua semangat, dukungan serta doa yang selalu mereka berikan kepada
penulis.
13. Sahabat-sahabat terbaik penulis yang selalu menemani di bangku perkuliahan
maupun di luar perkuliahan baik suka maupun duka Meri Wulandari, Fajar
Ari Juniarti, Fany Agustine dan Fitri Indriana.
14. Risty Kurnia Ainannur sahabat penulis yang selalu bersama baik suka maupun
duka dan yang selalu membantu penulis dalam segala hal.
15. Keluarga besar Manajemen B 2009 yang tidak dapat saya sebutkan satu
persatu, terimakasih atas kebersamaan dan kekompakannya selama ini.
x
16. Suluruh teman-teman Manajemen Keuangan terima kasih atas
kebersamaannya selama ini.
17. Seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Uin Syarif Hidayatullah
yang namanya tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Atas jasa-jasa mereka semua penulis tidak bisa memberi apa-apa kecuali
Jazakumullah Khoiron Kasiron, semoga Allah membalas kebaikan mereka
dengan sebaik-baiknya. Penulis berharap bahwa skripsi ini akan mendatangkan
manfaat bagi para pembacanya. Akhir kata penulis memohon maaf apabila masih
terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan skripsi ini.
Ciputat, 08 Agustus 2013
Penulis
Eka Septia Nurwahyuni
NIM 10908100076
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................ ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ..................... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... v
ABSTRACT .. .... .............................................................................................. vi
ABSTRAK ... ...... ............................................................................................ vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang Penelitian ....................................................... 1
B. Perumusan Masalah................................................................. 13
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 15
A. Landasan Teori ........................................................................ 15
1. Pengertian Struktur Modal ................................................ 15
2. Teori Struktur Modal......................................................... 17
a. Teori Struktur Modal Tradisional .............................. 18
1) Pendekatan Laba Bersih (NI) .............................. 18
2) Pendekatan Laba Operasi Bersih (NOI) ............. 18
3) Pendekatan Tradisional ...................................... 19
b. Teori Struktur Modal Modern .................................... 20
1) Model Modigliani-Miller tanpa Pajak................. 20
2) Model Modigliani-Miller Efek Pajak.................. 21
xii
c. Pecking Order Theory ................................................ 21
d. Signaling Theory ........................................................ 23
e. Asymmetric Information Theory................................. 24
f. Trade-off Theory ........................................................ 25
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal ......... 25
4. Keterkaitan Antar Variabel ............................................... 29
B. Penelitian Terdahulu ............................................................... 31
C. Kerangka Berpikir ................................................................... 38
D. Hipotesis.................................................................................. 39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 41
A. Ruang Lingkup Penelitian....................................................... 41
B. Metode Penentuan Sampel ...................................................... 41
C. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 42
D. Metode Analisis Data ............................................................. 43
1. Analisis Data Panel ........................................................... 43
a. Model Common Effect.................................................. 45
b. Model Fixed Effect ....................................................... 46
c. Model Random Effect................................................... 47
2. Tahap Analisis Data .......................................................... 48
a. Uji Chow ...................................................................... 48
b. Uji Hausman ................................................................ 49
3. Uji Dasar Asumsi Klasik................................................... 51
a. Uji Normalitas.............................................................. 51
b. Uji Multikolineritas...................................................... 52
c. Uji Heteroskedastisitas................................................. 53
d. Uji Autokorelasi ........................................................... 54
e. Koefesien Determinasi ................................................. 56
f. Uji Simultan ................................................................. 56
g. Uji Parsial..................................................................... 57
xiii
E. Operasionalisasi Variabel........................................................ 59
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................ 62
A. Gambaran Umum Objek Penelitan ......................................... 62
1. Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia .............................. 62
2. Sejarah Objek Penelitian ................................................... 65
B. Pengujian dan Pembahasan ..................................................... 83
1. Deskriptif Sampel ............................................................. 83
2. Deskriptif Variabel ........................................................... 84
C. Analisis dan Pembahasan ........................................................ 98
1. Uji Persyaratan Analisis .................................................... 98
a. Uji Chow ............................................................... 98
b. Uji Hausman.......................................................... 101
2. Uji Asumsi Klasik ............................................................. 102
a. Uji Normalitas ....................................................... 102
b. Uji Multikolinieritas .............................................. 103
c. Uji Heteroskedastisitas .......................................... 105
d. Uji Autokorelasi .................................................... 107
3. Hasil Uji Signifikansi......................................................... 109
a. Uji Adjusted R2 ....................................................... 109
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ........................... 111
c. Uji Signifikansi Parsial (Uji T) .............................. 111
d. Analisis Regresi Berganda ..................................... 118
BAB V PENUTUP .................................................................................... 125
A. Kesimpulan.............................................................................. 125
B. Implikasi.................................................................................. 126
C. Saran........................................................................................ 127
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 129
LAMPIRAN.................................................................................................... 132
xiv
DAFTAR TABEL
No Keterangan Halaman1.1 Rata-Rata Nilai Debt to Equity Ratio....................................................... 41.2 Rata-Rata Variabel Rasio Keuangan........................................................ 62.1 Ringkasan Penelitian Sebelumnya ........................................................... 323.1 Sampel Penelitian..................................................................................... 423.2 Uji Statistik Durbin-Watson..................................................................... 524.1 Daftar Sampel Perusahaan ....................................................................... 844.2 Data Deskriptif Debt to Equity Ratio ....................................................... 854.3 Data Deskriptif Nilai Dividen .................................................................. 874.4 Data Deskriptif Profitabilitas ................................................................... 904.5 Data Deskriptif Pertumbuhan Aktiva....................................................... 934.6 Data Deskriptif Ukuran Perusahaan......................................................... 944.7 Data Deskriprif Struktur Aktiva............................................................... 964.8 Uji Signifikansi Common Effect .............................................................. 994.9 Uji Signifikansi Fixed Effect.................................................................... 1004.10 Uji Multikolinieritas................................................................................. 1044.11 Uji Heteroskedastisitas............................................................................. 1064.12 Uji Autokorelasi....................................................................................... 1084.13 Hasil Uji Adjusted R Square .................................................................... 1104.14 Hasil Uji T (Parsial) ................................................................................. 1134.15 Uji Regresi Berganda dengan Model Random Effect .............................. 118
xv
DAFTAR GAMBAR
No Keterangan Halaman1.1 Grafik Pertumbuhan Ekonomi ................................................................... 114.1 Grafik Debt to Equity Ratio ....................................................................... 854.2 Grafik Nilai Dividen .................................................................................. 894.3 Grafik Profitabilitas.................................................................................... 914.4 Grafik Pertumbuhan Aktiva ....................................................................... 924.5 Grafik Ukuran Perusahaan ......................................................................... 954.6 Grafik Struktur Aktiva ............................................................................... 974.7 Uji Normalitas............................................................................................ 103
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
No Keterangan Halaman
1.1 Hasil Regresi Common Effect .................................................................... 132
1.2 Hasil Regresi Fixed Effect.......................................................................... 133
1.3 Hasil Regresi Random Effect ..................................................................... 134
1.4 Uji Normalitas............................................................................................ 135
1.5 Uji Multikolinieritas................................................................................... 136
1.6 Uji Heteroskedastisitas............................................................................... 137
1.7 Uji Autokorelasi ......................................................................................... 138
1.8 Data Penelitian ........................................................................................... 139
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Peran manajemen keuangan semakin luas dan sangat penting. Seorang
manajer keuangan berkepentingan untuk mengadakan investasi dana pada
berbagai aktiva dan memperoleh kombinasi pembelanjaan terbaik dalam
hubungannya dengan penilaian perusahaan secara keseluruhan. Hal pertama
merupakan fungsi atau kegiatan penggunaan dana, sedangkan yang kedua
merupakan fungsi atau kegiatan memenuhi kebutuhan dana (Moeljadi 2006 ;7).
Salah satu tugas terpenting manajer keuangan adalah menggalang dana yang
dibutuhkan perusahaan untuk investasi dan operasinya. Inilah keputusan
pendanaan. Ketika suatu perusahaan perlu mendapatkan dana, perusahaan itu bisa
mengundang para investor untuk menanamkan uang kas sebagai ganti bagian laba
di masa depan, atau menjajikan untuk melunasi kas investor itu plus tingkat
bunga tetap. Dalam kasus pertama, para investor menerima pangsa saham dan
menjadi pemegang saham, pemilik sebagian perseroan. Dalam kasus kedua, para
investor adalah pemberi pinjaman, yakni investor utang yang suatu hari harus
mendapatkan pelunasan. Pilihan antara pendanaan utang dan ekuitas sering
disebut dengan keputusan struktur modal. (Myers, 2007;6).
2
Perusahaan yang sedang berkembang memerlukan modal yang dapat berasal
dari utang maupun ekuitas. Utang mempunyai dua keuntungan. Pertama, bunga
yang dibayarkan dapat dipotong untuk tujuan pajak, sehingga menurunkan biaya
efektif dari utang. Kedua, pemegang utang (debtholder) mendapat pengembalian
yang tetap, sehingga pemegang saham (stockholder) tidak perlu mengambil
bagian laba mereka ketika perusahaan dalam kondisi prima (Brigham dan
Houston, 2001;5).
Keputusan pendanaan akan menyangkut penentuan secara optimal mengenai
struktur modal dan kebijakan dividen. Penentuan keputusan yang optimal
mengenai struktur modal dan kebijakan dividen ini berhubungan dengan upaya
pencapaian tujuan perusahaan. Dalam teori keuangan tradisional dinyatakan
bahwa tujuan perusahaan adalah memaksimumkan kemakmuran atau kekayaan
para pemegang saham atau pemilik. dengan keputusan pendanaan yang optimal
secara teoritis akan dapat mengarah pada peningkatan kemakmuran atau kekayaan
para pemegang saham (Moeljadi, 2006;236).
Manajer perusahaan tidak membuat keputusan mengenai struktur modal
hanya satu kali saja tetapi secara teratur meningkatkan modal investasi untuk
mengembangkan perusahaan sehingga harus dipilih kombinasi antara modal
saham dan hutang untuk memperoleh tambahan dana. Keputusan pembayaran
pembayaran dividen akan mengurangi saldo laba ditahan sehingga mengurangi
penambahan dana secara internal. (Sundjaja, 2010;271)
3
Struktur modal perusahaan adalah campuran antara hutang jangka panjang
dan modal perusahaan yang digunakan untuk membiayai operasinya. Menurut
Riyanto (2001 ;84) struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara
modal asing (jangka panjang) dengan modal sendiri. Sedangkan menurut Brigham
dan Gapenski dalam Rodoni dan Ali (2010 ;137), struktur modal merupakan
proporsi atau perbandingan dalam menentukan pmenuhan kebutuhan belanja
perusahaan, apakah dengan cara menggunakan utang, ekuitas, atau dengan
menerbitkan saham.
Struktur modal merupakan salah satu keputusan keuangan yang kompleks
karena berhubungan dengan variabel keputusan keuangan lainnya. Untuk
mencapai tujuan perusahaan dalam memaksimalkan kekayaan pemilik, manajer
keuangan harus dapat menilai struktur modal perusahaan dan memahami
hubungannya dengan risiko, hasil atau pengembalian dan nilai. (Sundjaja dkk
2010 :271). Maka dari itu, salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk
memaksimalkan nilai perusahaan adalah dengan membuat struktur modal yang
optimal.
Salah satu kriteria dari struktur modal yang optimal, dapat diketahui dengan
mengukur rasio total hutang terhadap modal sendiri atau yang biasa disebut Debt
to Equity Ratio (DER).
Berikut ini disajikan data Debt to Equity Ratio perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI pada periode 2008-2012
4
Tabel 1.1Debt to Equity Ratio Perusahaan Manufaktur pada periode 2008-2012
No Perusahaan 2008 2009 2010 2011 20121. BBCA 9.55 9.14 8.51 8.09 7.662. BBRI 10.01 10.03 10.02 8.43 7.503. BBNI 12.07 10.88 6.50 6.90 6.664. BMRI 10.75 10.23 9.81 7.81 7.315. AALI 0.23 0.18 0.19 0.21 0.336. AUTO 0.45 0.39 0.38 0.47 0.627. SMGR 0.30 0.26 0.29 0.35 0.468. CPIN 2.91 0.82 0.46 0.43 0.489. UNVR 1.10 1.02 1.15 1.85 1.4310. INDF 3.11 2.45 1.34 0.70 0.7111. HMSP 1.00 0.69 1.01 0.90 1.1112. TLKM 1.38 1.22 0.98 0.69 0.6613 UNTR 1.05 0.76 0.84 0.69 0.5614. ADRO 1.41 1.43 1.18 1.32 1.2015. SMAR 1.17 1.30 1.14 1.01 0.9416. LSIP 0.54 0.27 0.22 0.16 0.2017. Rata-rata 3,56 3,19 2,58 2,39 2,36
Sumber : Data Diolah
Tabel 1.1 menjelaskan bahwa besarnya nilai rata-rata debt to equity ratio
(DER) pertahun perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode tahun
2008-2012. Rata-rata struktur modal pada 16 perusahaan manufaktur yang
menjadi sample penelitian di Bursa Efek Indonesia berada di atas satu dan setiap
tahunnya berfluktuatif, dimana rata-rata DER untuk tahun 2008 adalah sebesar
3,56; untuk tahun 2009 adalah sebesar 3,19; untuk tahun 2010 adalah sebesar
2,58; untuk tahun 2011 adalah sebesar 2,39; dan untuk tahun 2012 adalah sebesar
2,36. Namun jika dilihat dari masing-masing perusahaan ternyata beberapa
perusahaan memiliki DER diatas satu dan DER dibawah satu. Perusahaan PT
5
Astra Agro Lestari Tbk, PT Astra Otoparts Tbk, PT Semen Gresik (Persero) Tbk,
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk, PT
Telekomunikasi (Persero) Indonesia Tbk, PT United Tractors Tbk, PT Perusahaan
Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk memiliki DER dibawah satu.
Sedangkan PT Bank Centra Asia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank
Negara Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Unilever Indonesia Tbk, PT
Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Adaro Energy Tbk dan PT Sinar Mas Agro
Resources and Technology Tbk memiliki DER diatas satu yang berarti ini tidak
sesuai dengan teori struktur modal yang optimal.
Nilai DER yang berada di atas satu berarti perusahaan memiliki jumlah
hutang yang lebih besar daripada jumlah modal sendiri dan hal ini tidak sesuai
dengan teori struktur modal yang optimal dimana seharusnya jumlah hutang
perusahaan tidak boleh lebih besar daripada modal sendiri. Sementara itu
kebanykan investor lebih tertarik menanamkan modalnya ke dalam bentuk
investasi pada perusahaan yang mempunyai DER tertentu yang besarnya kurang
dari satu. Karena jika DER lebih besar dari satu berarti risiko yang ditanggung
oleh investor menjadi meningkat. Hal tersebut menggambarkan fenomena DER
perusahaan yang dapat dijadikan data penelitian ini mengenai kondisi yang
sebenarnya.
Riyanto menyatakan (2001 :279) ada beberapa faktor yang mempengaruhi
keputusan struktur modal perusahaan, antara lain : tingkat bunga, stabilitas dari
6
pendapatan, susunan dari aktiva, risiko dari aktiva, besarnya jumlah modal yang
dibutuhkan, keadaan pasar modal, sifat manajemen dan besarnya suatu
perusahaan.
Berdasarkan jurnal dari peneliti terdahulu, penelitian ini menguji pengaruh
dividen (Joni dan Lina, 2010), profitabilitas (Yuke Prabansari, 2005),
pertumbuhan aktiva (Sri Yulianti, 2011), ukuran perusahan (Werner Ria Murhadi,
2011), dan struktur aktiva (Glenn Indrajaya, 2011) terhadap Debt to Equity Ratio.
Data dari kelima rasio tersebut dapat dilihat dalam Tabel 1.2 berikut ini :
Tabel 1.2Rata-Rata Variabel Rasio Keuangan pada Perusahaan Manufaktur
periode 2008-2012
Variabel 2008 2009 2010 2011 2012Dividen (Rp) 179,90 282,20 349,92 373,91 48,97ROA (%) 19,77 21,24 20,81 23,06 16,87Pertumbuhan Aktiva (%) 18.39 12,04 15,60 18,66 17,68Ukuran Perusahaan (ln) 29,10 31,04 31,42 31,36 31,53Struktur Aktiva (%) 21,60 21,77 26,23 27,18 23,96Struktur Modal (X) 3,56 3,19 2,58 2,39 2,36Sumber : Data diolah
Tabel 1.2 diketahui bahwa rata-rata faktor yang mempengaruhi struktur modal
menunjukkan hasil yang masih fluktuatif, hal ini kemudian menjadi fenomena
gap. Fenomena empiris dalam penelitian ini didasarkan pada inkonsistensi data,
dimana berdasarkan tabel 1.2 menunjukkan bahwa profitabilitas dan struktur
aktiva pada tahun 2008-2009 dan pada tahun 2011-2012 menunjukkan fenomena
yang berbanding terbalik dengan DER dan membentuk hubungan negatif, tetapi
tidak demikian bagi struktur aktiva pada tahun 2011-2012 yang menunjukkan
7
fenomena yang searah dan membentuk hubungan yang positif. Sedangkan ukuran
perusahaan selama periode 2008-2010 menunjukkan fenomena yang berbanding
terbalik dan membentuk hubungan negatif, namun pada tahun 2010-2011
menunjukkan fenomena yang searah dan membentuk hubungan yang positif.
Sedangkan dividen pada tahun 2008-2011 menunjukkan fenomena yang
berbanding terbalik dan membentuk hubungan negatif, dimana pada saat dividen
meningkat justru tingkat DER rata-rata perusahaan menurun. Dan untuk
pertumbuhan aktiva pada tahun 2008-2009 dan 2011-2012 menunjukkan
fenomena yang searah sehingga membentuk hubungan positif, tapi tidak demikian
pada tahun 2009-2011 pertumbuhan aktiva menunjukkan fenomena yang
berbanding terbalik dan membentuk hubungan negatif. Dari ke semua variabel
tersebut diatas terjadinya hubungan yang tidak konsisten maka perlu diuji
pengaruh dari kelima variabel independen (dividen, profitablitas, pertumbuhan
aktiva, ukuran perusahaan, dan struktur aktiva) dalam mempengaruhi struktur
modal (debt to equity ratio) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2008-2012.
Dividen merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan keputusan
pendanaan suatu perusahaan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Joni dan
Lina (2010) menyatakan bahwa dividen tidak berpengaruh terhadap struktur
modal (leverage). Hal ini dijelaskan oleh pendapat yang dikemukakan oleh
Paramu (2006) menyatakan bahwa pembagian dividen akan meningkatkan
8
kesejahteraan pemegang saham dan menimbulkan ekspektasi positif dari pasar,
sehingga memudahkan perusahaan untuk menerbitkan sekuritas modal dan
menurunkan leverage. Pendapat ini bertentangan dengan Pecking Order Theory
yang menyatakan perusahaan lebih memilih pendanaan eksternal berupa hutang.
Profitabilitas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat hutang
perusahaan, menurut penelitian yang dilakukan oleh Manullang (2011) ditemukan
bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal sehingga sesuai
dengan hipotesis pecking order yang menyatakan profitabilitas berhubungan
negatif terhadap financal leverage, yang artinya semakin besar profitabilitas
perusahaan maka semakin kecil keputusan pendanaan melalui hutang. Hal ini
sejalan dengan penelitian Joni dan Lina (2010) yang menyatakan bahwa
perusahaan cenderung mendahulukan pendanaan internal, dalam hal ini berupa
laba ditahan yang berasal dari laba yang diperolehnya.
Pertumbuhan aktiva memiliki keterkaitan dengan sruktur modal. Pertumbuhan
aktiva adalah perubahan (peningkatan atau penurunan) total aktiva yang dimiliki
oleh perusahaan. Brigham dan Hosuton (2001 ;13) berpendapat bahwa
perusahaan dengan tingkat pertumbuhan aktiva yang cepat harus lebih banyak
mengandalkan pada dana eksternal. Semakin tinggi pertumbuhan perusahaan
maka semakin besar kebutuhan dana utntuk pembiayaan ekspansi. Hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Joni dan Lina (2010) yang menemukan
adanya pengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal.
9
Ukuran perusahaan mempunyai keterkaitan dengan struktur modal. Ukuran
perusahaan adalah ukuran besarnya aset yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut
penelitian yang dilakukan oleh Yuke Prabanansari (2005) yang menyatakan
bahwa adanya pengaruh positif signifikan antara ukuran perusahaan dengan
struktur modal. Sri Yuliati (2011) juga menemukan adanya pengaruh yang positif
signifikan antara ukuran perusahaan dengan struktur modal. hasil penelitian ini
mengindikasikan adalah semakin besar aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan
maka akan semakin besar pula hutang perusahaan tersebut. Hasil penelitian ini
mendukung Trade-off theory, yang mengemukakan bahwa perusahaan besar pada
umumnya mempunyai kemungkinan bangkrut yang relatif kecil dibandingkan
perusahaan kecil sehingga lebih mudah untuk melakukan pinjaman ke bank.
Brigham dan Houston (2006 ;39) menyatakan perusahaan yang aktivanya
sesuai untuk dijadikan jaminan kredit cenderung lebih banyak menggunakan
utang. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Frank dan Goyal (2007) dalam Sri
Yuliati (2011) menyatakan bahwa perusahaan yang mempunyai proporsi aktiva
lebih besar akan lebih mudah penilaian asetnya sehingga permasalahan informasi
asimetri menjadi semakin rendah dan hal itu akan membuat equity less costly
sehingga terdapat hubungan yang negatif antara struktur aktiva dan rasio leverage
Berdasarkan pada penelitian-penelitian sebelumnya diatas mengenai faktor-
faktor penentu struktur modal terjadi perbedaan hasil penelitian (research gap)
dan penelitian ini mencoba untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang
10
berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
di BEI periode 2008-2012. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dividen, profitabilitas, pertumbuhan aktiva, ukuran perusahaan, dan struktur
aktiva sebagai variabel bebas sementara variabel terikat yang digunakan adalah
debt to equity ratio.
Pada penelitian ini, penulis mengambil objek perusahaan industri manufaktur
yang terdaftar di BEI. Pertimbangan dalam pemilihan perusahaan manufaktur
yang go publik pada tahun 2008-2012 untuk dijadikan sampel penelitian adalah
karena sektor industri manufaktur merupakan komponen utama dalam
pembangunan ekonomi nasional dan proses manufaktur sangat diperlukan dalam
kehidupan manusia. Sebab, proses manufaktur merupakan dasar dari industri
manufaktur itu sendiri karena mempelajari proses pengolahan mulai dari awal
sampai akhir. Dan perusahaan-perusahaan yang penulis jadikan sampel ada
perusahaan-perusahaan yang menjadi favorit bagi para investor dari setiap
sektornya masing-masing.
Periode yang digunakan pada penelitian ini adalah dari tahun 2008-2012 pada
perusahaan industri manufaktur. Pertimbangan menggunakan periode tahun
tersebut dikarenakan pada tahun tersebut pertumbuhan ekonomi di Indonesia
dalam keadaan yang baik. Hal ini dapat dilihat dalam grafik dibawah ini yang
berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) yang telah diolah:
11
Gambar 1.1Grafik Pertumbuhan Ekonomi
Sumber : data diolah
Dari data diatas dapat dilihat bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada
tahun tersebut relatif stabil. Dapat dilihat pada tahun 2008 pertumbuhan ekonomi
di Indonesia mencapai 6,1%. Pada tahun 2009 perekonomian Indonesia
mengalami penurunan yakni 4,5% ini dapat disebabkan karena adanya krisis
global sehingga banyak negara di dunia yang terkena dampak negatif dari krisis
tersebut, dan salah satu nya adalah Indonesia. Namun pada tahun 2010 setelah
perekonomian dunia mulai membaik perekonomian Indonesia mulai mengalami
peningkatan kembali yaitu sebesar 6,3%. Dan pada tahun 2011 mengalami
peningkatan hingga mencapai angka sebesar 6,5% yang merupakan angka
tertinggi selama satu dekade terakhir. Kemudian pada tahun 2012 pertumbuhan
ekonomi mencapai angka 6,23%. Maka dari itu periode 2008-2012 layak
0
1
2
3
4
5
6
7
2008 2009 2010 2011 2012
12
dijadikan periode penelitian karena pertumbuhan ekonomi yang relatif positif dan
stabil.
Dan metode yang digunakan adalah menggunakan pooled data (analisis data
panel) yang berarti bahwa data yang merupakan gabungan antara data runtut
waktu (time series) dengan data seksi silang (cross section). Oleh karenanya, data
panel memiliki gabungan karakteristik keduanya yaitu data yang terdiri atas
beberapa objek dan meliputi beberapa waktu (Winarno, 2011 :91). Metode ini
menjelaskan pengaruh parsial dan simultan dari variabel dependen terhadap
variabel independen. Pengaruh parsial maksudnya menguji masing – masing
pengaruh variabel dependen terhadap variabel independen, sedangkan pengaruh
simultan maksudnya menguji secara keseluruhan variabel dependen terhadap
variabel independen.
Berdasarkan pemikiran tersebut, penulis ingin mengetahui lebih lanjut
mengenai berapa besar pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi struktur
modal berdasarkan variabel yang diukur dengan nilai dividen, profitabilitas
(ROA), pertumbuhan aktiva, ukuran perusahaan perusahaan, dan struktur aktiva
perusahaan. Dengan pentingnya analisis struktur modal untuk kelangsungan
hidup perusahaan beserta kebijakan-kebijakan yang mungkin dapat memberikan
keuntungan jangka panjang bagi pemilik, maka penulis tertarik meneliti lebih
lanjut dan menulisnya pada skripsi dengan judul:
13
”Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012 ”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh dividen, profitabilitas (ROA), pertumbuhan aktiva,
ukuran perusahaan, dan struktur aktiva terhadap struktur modal pada
perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2008-2012?
2. Berapa besar pengaruh dividen, profitabilitas (ROA), pertubuhan aktiva,
ukuran perusahaan, dan struktur aktiva terhadap struktur modal pada
perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2008-2012?
C. Tujuan dan Manfaat penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dapat dibuat tujuan dan manfaat
penelitian sebagai berikut:
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui pengaruh dividen, profitabilitas (ROA), pertumbuhan
aktiva, ukuran perusahaan, dan struktur aktiva terhadap struktur modal
pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang listing Bursa Efek
Indonesia periode 2008-2012 secara simultan dan parsial.
14
b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dividen, profitabilitas
(ROA), pertumbuhan aktiva, ukuran perusahaan, dan struktur aktiva
terhadap struktur modal pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang
listing Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.
2. Manfaat penelitian
a. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan agar penulis dapat menerapkan teori-
teori yang telah diperoleh selama perkuliahan dibidang manajemen
keuangan umumnya dan teori tentang struktur modal pada khususnya.
b. Bagi perusahaan
Dengan melihat hasil penelitian ini, dapat digunakan oleh perusahaan
sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan struktur modal
perusahaan.
c. Bagi Akademis
Hasil studi ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan
untuk mendalami penelitian sejenis serta sebagai tambahan literature di
bidang manajemen keuangan khususnya tentang struktur modal
perusahaan.
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Landasan teori ini menjabarkan teori-teori yang mendukung hipotesis serta
sangat berguna dalam analisis hasil penelitian. Landasan teori berisi pemaparan
teori serta argumentasi yang disusun sebagai tuntunan dalam memecahkan
masalah penelitian serta perumusan hipotesis.
1. Pengertian Struktur Modal
Kebijakan stuktur modal melibatkan pertimbangan (trade-off) antara
risiko dan tingkat pengembalian (Brigham dan Houston, 2001:5) :
a. Menggunakan lebih banyak hutang berarti memperbesar risiko yang
ditanggung pemegang saham
b. Menggunakan lebih banyak hutang juga memperbesar tingkat
pengembalian yang diharapkan.
Kebijakan struktur modal melibatkan adanya suatu pertukaran antara
risiko dan return:
a. Penggunaan lebih banyak utang akan meningkatkan risiko yang
ditanggung oleh para pemegang saham, misal risiko insolvabilitas,
kenaikan suku bunga dan financial distress.
16
b. Namun, penggunaan utang yang lebih besar biasanya akan
meyebabkan terjadinya ekspektasi return atas ekuitas menjaudi lebih
tinggi. Misalnya adanya penghematan pajak karena bunga yang
akhirnya dapat meningkatkan Earning Per Share dan Return on
Equity.
Menurut Brigham dan Houston (2001: 6) empat faktor utama yang
mempengaruhi keputusan struktur modal adalah:
a. Risiko bisnis, atau tingkat risiko yang terkandung dalam operasi
perusahaan apabila ia tidak menggunakan utang. Makin besar risiko
bisnis perusahaan, makin rendah rasio utang yang optimal.
b. Posisi perpajakan perusahaan. Salah satu alasan utama menggunakan
utang adalah bunganya yang dapat menjadi pengurang pajak, yang
selanjutnya akan mengurangi biaya utang efektif.
c. Fleksibilitas keuangan, atau kemampuan untuk memperoleh modal
dengan persyaratan yang wajar dalam kondisi yang buruk, yang
merupakan hal yang vital bagi keberhasilan jangka panjang
perusahaan.
d. Konservatisme atau keagresifan manajemen. Beberapa manajer lebih
agresif dari yang lainnya, sehingga beberapa perusahaan cenderung
menggunakan utang sebagai usaha untuk mendorong keuntungan.
17
2. Teori Sruktur Modal
Husnan (2002 ;299) menyatakan teori struktur modal menjelaskan
apakah ada pengaruh perubahan struktur modal terhadap nilai perusahaan,
kalau keputusan investasi dan kebijakan dividen dipegang konstan. Dengan
kata lain, seandainya perusahaan mengganti sebagian modal sendiri dengan
hutang (atau sebaliknya) apakah harga saham akan berubah, apabila
perusahaan tidak merubah keputusan-keputusan keuangan lainnya. Dengan
kata lain, kalau perubahan struktur modal tidak merubah nilai perusahaan,
brarti bahwa tidak ada struktur modal terbaik. Semua struktur modal adalah
baik. Tetapi kalau dengan merubah struktur modal ternyata nilai perusahaan
berubah, maka akan diperoleh struktur modal yang terbaik. Struktur modal
yang dapat memaksimumkan nilai perusahaan, atau harga saham, adalah
struktur modal yang terbaik.
Kecenderungan perusahaan yang makin banyak menggunakan hutang,
tanpa disadari secara berangsur-angsur akan menimbulkan kewajiban yang
makin berat bagi perusahaan saat harus melunasi (membayar kembali) hutang
tersebut. Tidak jarang perusahaan-perusahaan yang akhirnya tidak mampu
melunasi kewajiban tersebut, dan bahkan dinyatakan pailit. Teori struktur
modal yang dikembangkan oleh para ahli memiliki pengaruh terhadap faktor-
faktor yang mempengaruhi struktur modal, pada penelitian ini setiap variabel
didasarkan pada teori yang ada. Akan dijelaskan lebih mendetail, Menurut
18
Sjahrial (2008 :179), terdapat 2 (dua) kelompok besar tentang teori struktur
modal yaitu:
a. Teori Struktur Modal Tradisional
1) Pendekatan Laba Bersih (Net Income Approach)
Pendekatan laba bersih (NI) mengasumsikan bahwa investor
mengkapitalisasi atau menilai laba perusahaan dengan tingkat
kapitalisasi (Ke) yang konstan dan perusahaan dapat meningkatkan
jumlah utangnya dengan tingkat biaya utang (Kd) yang konstan
pula. Karena Ke dan Kd konstan maka semakin besar jumlah utang
yang digunakan perusahaan, biaya modal rata-rata tertimbang (Ko)
semakin kecil sebagai akibat penggunaan utang yang semakin
besar, nilai perusahaan akan meningkat apabila digunakan
persamaan dibawah ini:
V = EBIT (1 − T)Ko2) Pendekatan Laba Operasi Bersih (Net Operating Income = NOI)
Pendekatan ini melihat bahwa biaya modal rata-rata tertimbang
konstan berapapun tingkat hutang yang digunakan oleh
perusahaan. Pertama, diasumsikan bahwa biaya utang konstan
seperti halnya dalam pendekatan laba bersih. Kedua, penggunaan
utang yang semakin besar oleh pemilik modal sendiri dilihat
sebagai peningkatan risiko perusahaan. oleh karena itu tingkat
19
keuntungan yang diisyaratkan oleh pemilik modal sendiri aan
meningkat sebagai akibat meningkatkan risiko perusahaan.
3) Pendekatan Tradisional (Tradisional Approach).
Pendekatan ini mengasumsikan bahwa hingga suatu leverage
tertentu, risiko perusahaan tidak mengalami perubahan. Sehingga
baik Kd maupun Ke relatif konstan. Namun demikian setelah
leverage atau rasio utang tertentu, biaya utang dan biaya modal
sendiri meningkat.
Peningkatan biaya modal sendiri ini akan semakin besar dan
bahkan akan lebih besar daripada penurunan biaya karena
penggunaan utang yang lebih murah. Akibatnya biaya modal rata-
rata tertimbang pada awalnya menurun dan setelah leverage
tertentu akan meningkat. Oleh karena itu nilai perusahaan mula-
mula meningkat dan akan menurun sebagai akibat penggunaan
utang yang semakin besar. Dengan demikian menurut pendekatan
tradisional, tedapat struktur modal yang optimal untuk setiap
perusahaan. Struktur modal yang optimal tersebut terjadi pada saat
nilai peusahaan maksimum atau struktur modal yang
mengakibatkan biaya modal rata-rata tertimbang minimum.
20
b. Teori Struktur Modal Modern
1) Model Modigliani-Miller (MM) Tanpa Pajak
Franco Mondigliani dan Merton Miller (MM) memperkenalkan
model teori struktur modal secara sistematis, atas dasar penelitian
yang terus menerus, dengan beberapa asumsi sebagai berikut : (1)
Resiko bisnis perusahaan dapat diukur dengan standar deviasi laba
sebelum bunga dan pajak, dan perusahaan yang memiliki resiko
bisnis yang sama dikatakan berada dalam kelas yang sama, (2)
Semua investor dan investor potensial memiliki estimasi sama
terhadap EBIT perusahaan di masa mendatang, dengan demikian
semua investor memiliki harapan yang sama tentang laba
perusahaan dan tingkat resiko perusahaan, (3) Saham dan obligasi
diperdagangkan dalam pasar modal yang sempurna atau perfect
capital market. Adapun kriteria pasar modal yang efisien adalah:
informasi selalu tersedia bagi semua investor (symmetric
Information) dan dapat diperoleh tanpa biaya, tidak ada biaya
transaksi dan investor bersikap rasional, investor dapat melakukan
diversifikasi investasi secara sempurna, tidak ada pajak pendapatan
perorangan. Investor baik individu maupun institusi dapat
meminjam dengan tingkat bunga yang sama seperti halnya
21
perusahaan sebesar tingkat bunga bebas resiko (Sartono, 2001
:230).
2) Model Modigliani-Miller (MM) Efek Pajak
Husnan menyatakan (2002;326) Tahun 1963, MM menerbitkan
artikel sebagai lanjutan teori MM tahun 1958. Asumsi yang diubah
adalah adanya pajak terhadap penghasilan perusahaan (corporate
income taxes). Dengan adanya pajak ini, MM menyimpulkan
bahwa penggunaan utang (leverage) akan meningkatkan nilai
perusahaan karena biaya bunga utang adalah biaya yang
mengurangi pembayaran pajak (a tax deductible expense).
c. Pecking Order Theory
Secara singkat teori ini menyatakan bahwa: (a) Perusahaan
menyukai internal financing (pendanaan dari hasil operasi perusahaan
berwuj ud laba ditahan), (b) Apabila pendanaan dari luar (eksternal
financing) diperlukan, maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas
yang paling aman terlebih dulu, yaitu dimulai dengan penerbitan
obligasi, kemudian diikuti oleh sekuritas yang berkarakteristik opsi
(seperti obligasi konversi), baru akhirnya apabila masih belum
mencukupi, saham baru diterbitkan. Sesuai dengan teori ini, tidak ada
suatu target debt to equity ratio, karena ada dua jenis modal sendiri,
yaitu internal dan eksternal. Modal sendiri yang berasal dari dalam
22
perusahaan telah disukai daripada modal sendiri yang berasal dari luar
perusahaan. Pecking order theory menjelaskan mengapa perusahaan-
perusahaan yang profitable umumnya meminjam dalam jumlah yang
sedikit. Hal tersebut bukan disebabkan karena mereka mempunyai
target debt to equity ratio yang rendah, tetapi karena mereka
memerlukan external financing yang sedikit. Perusahaan yang
profitable akan cenderung mempunyai hutang yang lebih besar karena
dua alasan, yaitu (i) dana internal tidak cukup, dan (ii) hutang
merupakan sumber ekstenal yang lebih disukai. (Husnan, 2002 ;325)
Dana internal lebih disukai karena memungkinkan perusahaan
untuk tidak perlu “membuka diri lagi” dari sorotan pemodal luar.
Kalau bisa memperoleh sumber dana yang diperlukan tanpa
mempeoleh “sorotan dan publisitas publik” sebagai akibat penerbitan
saham baru. Dana eksternal lebih disukai dalam bentuk hutang
daripada modal sendiri karena dua alasan. Pertama adalah
pertimbangan biaya emisi. Biaya emisi obligasi lebih murah dari biaya
emisi saham baru ( Husnan, 2002 ;325), hal disebabkan karena
penerbitan saham baru akan menurunkan harga saham lama. Kedua,
manajer khawatir kalau penerbitan saham baru akan ditafsirkan
sebagai kabar buruk oleh pemodal, dan membuat harga saham akan
23
turun. Hal ini disebabkan antara lain oleh kemungkinan adanya
informasi asimetrik antara pihak manajemen dengan pihak pemodal.
d. Signaling Theory
Isyarat atau signal menurut (Brigham dan Houstoun, 2001: 36)
adalah suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang
memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen
memandang prospek perusahaan. Perusahaan dengan prospek yang
menguntungkan akan mencoba menghindari penjualan saham dan
mengusahakan setiap modal baru yang diperlukan dengan cara-cara
lain, termasuk penggunaan hutang yang melebihi target struktur modal
yang normal. Perusahaan dengan prospek yang kurang
menguntungkan akan cenderung untuk menjual sahamnya.
Pengumuman emisi saham oleh suatu perusahaan umumnya
merupakan suatu isyarat (signal) bahwa manajemen memandang
prospek perusahaan tersebut suram.
Apabila suatu perusahaan menawarkan penjualan saham baru
lebih sering dari biasanya, maka harga sahamnya akan menurun,
karena menerbitkan saham baru berarti memberikan isyarat negatif
yang kemudian dapat menekan harga saham sekalipun prospek
perusahaan cerah.
24
e. Asymmetric Information Theory
Asymmetric Information Theory atau ketidaksamaan informasi
menurut (Brigham dan Houstoun, 2001: 35) adalah situasi di mana
manajer memiliki infomasi yang berbeda (yang lebih baik) mengenai
prospek perusahaan daripada yang dimiliki investor. Asimetris
informasi ini terjadi karena pihak manajemen mempunyai informasi
yang lebih banyak daripada para pemodal. Dengan demikian, pihak
manajemen mungkin berpikir bahwa harga saham saat ini sedang
overvalue (terlalu mahal). Kalau hal ini yang diperkirakan terjadi,
maka manajemen tentu akan berpikir untuk lebih baik menawarkan
saham baru sehingga dapat dijual dengan harga yang lebih mahal dari
seharusnya.
Tetapi pemodal akan menafsirkan kalau perusahaan
menawarkan saham baru, salah satu kemungkinannya adalah harga
saham saat ini sedang terlalu mahal (sesuai dengan persepsi pihak
manjemen). Sebagai akibatnya para pemodal akan menawar harga
saham baru tersebut dengan harga yang lebih rendah. Karena itu emisi
saham baru akan menurunkan harga saham.
Teori struktur modal ini penting karena (1) setiap ada
perubahan struktur modal akan mempengaruhi biaya modal secara
keseluruhan, hal ini disebabkan masing-masing jenis modal
25
mempunyai biaya modal sendiri-sendiri, (2) besarnya biaya modal
secara keseluruhan ini, nantinya akan digunakan sebagai cut of rate
pada pengambilan keputusan investasi. Oleh karena itu struktur modal
akan mempengaruhi keputusan investasi
f. Trade Off Theory
Brigham dan Houston (2001;34) menyatakan Trade-off theory
dalam menentukan struktur modal yang optimal memasukkan
beberapa faktor antara lain pajak, biaya keagenan (agency costs) dan
biaya kesulitan keuangan (financial distress) tetapi tetap
mempertahankan asumsi efisiensi pasar dan symetric information
sebagai imbangan dan manfaat penggunaan hutang. Sjahrial
(2008;203) menyatakan tingkat hutang yang optimal tercapai ketika
penghematan pajak (tax shields) mencapai jumlah yang maksimal
terhadap biaya kesulitan keuangan (costs of financial distress). Trade-
off theory mempunyai implikasi bahwa manajer akan berpikir dalam
kerangka trade-off antara penghematan pajak dan biaya kesulitan
keuangan dalam penentuan struktur modal.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
Dalam menentukan struktur modal berkaitan dengan pembiayaan,
pembiayaan dihadapkan pada dua pilihan, yaitu apakah pembiayaan itu
dilakukan menggunakan internal financial atau dengan menggunakan
26
external financial. Dalam memilih alternatif sumber pembiayaan yang akan
dipilih, perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Menurut Brigham dan Houstoun (2001: 40) Faktor-faktor yang
mempengaruhi struktur modal adalah : “Sales stability, assets structure,
operating leverage, growth sales, profitability, taxes control, management
attitudes, lender and agency attitudes, market conditions, the firm internal
condition, financial flexibility.”
Suad Husnan (2002: 334) menyatakan bahwa yang paling
mempengaruhi struktur modal adalah lokasi distribusi keuntungan, stabilitas
penjualan dan keuntungan, kebijakan deviden, pengendalian dana risiko
kebangkrutan. Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2001: 210) faktor-
faktor yang mempengaruhi struktur modal antara lain: tingkat bunga, stabilitas
pendapatan¸ susunan aktiva, besarnya jumlah modal yang dibutuhkan,
keadaan pasar modal, sifat manajemen, besarnya suatu perusahaan.
Atas pertimbangan beberapa hal diantaranya adalah keterbatasan
waktu dan kesulitan memperoleh data, maka faktor-faktor yang akan
dianalisis dalam penelitian ini hanya terdiri atas lima faktor dividen,
profitability, growth, size, struktur aktiva.
a. Dividen
Kondisi keuangan perusahaan dapat digambarkan oleh pembayaran
dividen karena perusahaan diasumsikan akan membayar dividen hanya
27
jika perusahaan mendapatkan laba yang dan memiliki dana internal yang
memadai. Namun, tidak menutup kemungkinan perusahaan akan tetap
membagikan dividen walaupun perusahaan menderita kerugian guna
meningkatkan nilai perusahaan (Lina 2010:7).
Sedangkan menurut Husnan (2002;334) menyatakan apabila
perusahaan cenderung membagikan dividen yang besarnya tetap, maka
pembayaran dividen tersebut akan merupakan beban tetap bagi
perusahaan. Dengan demikian maka perusahaan yang menggunakan
leverage yang tinggi akan sulit untuk mempertahankan pembayaran
dividen yang tetap. Hal ini disebabkan karena leverage yang tinggi juga
akan menimbulkan beban tetap yang tinggi pula.
b. Profitabilitas (ROA)
Dalam mengelola kekayaan perusahaan yang ditunjukkan oleh laba
yang dihasilkan, profitabilitas menjadi suatu indikator kinerja yang
dilakukan oleh manajemen. Secara garis besar, laba yang dihasilkan
perusahaan berasal dari penjualan dan investasi yang dilakukan oleh
perusahaan.
Menurut Brigham dan Houstoun (2006 :36) menyatakan perusahaan
dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi akan
menggunakan utang relatif kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi
28
memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan
dengan dana yang dihasilkan secara internal.
Sujoko (2007 ;4) mendefinisikan profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan profit atau laba selama satu tahun yang
dinyatakan dalam rasio laba operasi dengan penjualan dari laba data
laporan laba rugi akhir tahun.
c. Pertumbuhan Aktiva
Weston dan Brigham (2006 :475) mengatakan perusahaan dengan
tingkat pertumbuhan yang cepat harus lebih banyak mengandalkan pada
modal eksternal. Floating cost pada emisi saham biasa adalah lebih tinggi
dibanding pada emisi obligasi. Dengan demikian perusahaan dengan
tingkat pertumbuhan yang tinggi cenderung lebih banyak menggunakan
hutang (obligasi) disbanding perusahaan yang lambat pertumbuhannya.
d. Ukuran Perusahaan (firm size).
Ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset yang
dimiliki perusahaan. Suatu perusahaan yang berukuran besar lebih mudah
memperoleh pinjaman dibandingkan dengan perusahaan kecil (Moeljadi,
2006: 274).
Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan,
pada perusahaan besar dengan total aktiva yang banyak akan lebih berani
untuk menggunakan modal dari pinjaman (debt financing) dalam
29
membelanjai seluruh aktiva baik aktiva tetap maupun aktiva lancar yang
digunakan untuk perluasan usaha dibandingkan dengan perusahaan yang
lebih kecil ukurannya. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur
keuangan berdasarkan pada kenyataana bahwa semakin besar perusahaan,
maka semakin besar pula menanamkan modalnya pada berbagai jenis
usaha, lebih mudah memasuki pasar modal, memperoleh penilaian kredit
yang tinggi (Salno dkk, 2005: 53 dalam penelitian Abdul Aziz
Wirdiyanto, 2009: 32)
e. Struktur Aktiva
Menurut Brigham dan Houston (2001: 39) perusahaan yang aktivanya
sesuai untuk dijadikan jaminaan kredit cenderung lebih banyak
menggunakan banyak utang . Aktiva multiguna yang dapat digunakan
oleh banyak perusahaan merupakan jaminan yang baik, sedangkan aktiva
yang hanya digunakan untuk tujuan tertentu tidak begitu baik untuk
dijadikan jaminan. Karena itu perusahaan real estate biasanya mempunyai
leverage yang tinggi, sedangkan perusahaan yang terlibat dalam penelitian
teknologi tidak demikian.
4. Keterkaitan antar Variabel Independen dan Dependen.
Husnan (2002;336) menyatakan perusahaan menggunakan leverage
yang tinggi akan sulit untuk mempertahankan pembayaran dividen yang tetap.
Hal ini disebabkan karena leverage yang tinggi juga akan menimbulkan beban
30
tetap yang tinggi pula. Karena itu hubungan antara dividen terhadap DER
adalah negatif. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Joni dan Lina (2010
:94) dividen tidak berpengaruh terhadap struktur modal yang menguatkan
penelitian ini adalah agency theory , yaitu dalam rangka menurunkan biaya
keagenan, dapat dilakukan antara lain dengan pengadaan hutang dan
pembagian dividend dan dapat bersifat saling menggantikan.
Menurut Weston dan Brigham (2006 ;713) perusahaan dengan tingkat
tingkat return on assets yang tinggi, umumnya menggunakan hutang dalam
jumlah yang relatif sedikit. Itu artinya berarti menurut teori yang
dikemumakan oleh Weston dan Brigham profitabilitas (ROA) memiliki
pengaruh yang negatif terhadap struktur modal. Dan penelitian yang
dilakukan oleh Glenn Indrajaya, Herlina dan Rini Setiadi (2011) menemukan
bahwa secara parsial profitabilitas memiliki pengaruh negatif terhadap
leverage
Menurut Rodoni dan Ali (2010 ;147) pertumbuhan secara tidak
langsung berpengaruh pada pendanaan yang signifikan, walaupun pada
keadaan dimana biaya kebangkrutan rendah. Jadi perusahaan dengan
pertumbuhan tinggi akan memiliki debt ratio yang lebih rendah dibandingkan
dengan perusahaan yang pertumbuhannya rendah. Penelitian yang dilakukan
oleh Sri Yuliati (2011) menemukan bahwa tidak adanya pengaruh antara
pertumbuhan aktiva dengan leverage.
31
Menurut Riyanto (2001;279) menyebutkan bahwa besarnya suatu
perusahaan juga mempengaruhi struktur modal perusahaan. Ukuran
perusahaan dapat juga mempengaruhi struktur modal karena semakin besar
suatu perusahaan akan cenderung menggunakan utang yang lebih besar. Jadi
ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal. Moeljadi
(2006;274) menyatakan ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya
asset yang dimiliki perusahaan. Suatu perusahaan yang berukuran besar lebih
mudah memperoleh pinjaman dibandingkan dengan perusahaan kecil.
Dan penelitian yang dilakukan oleh Mahvish Sabir dan Qaisar Ali
Malik (2013) menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif
terhadap struktur modal.
Teori yang dikemukakan oleh Sartono (2010 ;248) menyatakan
bahwa perusahaan yang memiliki asset tetap dalam jumlah besar dapat
menggunakan utang dalam jumlah besar hal ini disebabkan karena dari
skalanya perusahaan besar akan mudah mendapatkan akses ke sumber dana
dibandingkan dengan perusahaan kecil. Menurut penelitian yang dilakukan
oleh Joni dan Lina (2010) menemukan bahwa struktur aktiva berpengaruh
positif terhadap struktur modal.
B. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian sebelumnya telah menganalisa pengaruh struktur modal
yang terdiri dari long term debt, size company, sales growth, debt to equity ratio
32
dan debt to asset ratio terhadap profitabilitas yang diwakili oleh return on equity
(ROE) pada perusahaan yang tergabung dalam perusahaan industri pertambangan
di BEI periode 2004-2007.
Hasil penelitian adalah menujukkan bahwa long term debt, size company,
sales growth, debt to equity ratio dan debt to asset ratio memiliki pengaruh
langsung dan signifikan tethadap return on equity pada perusahaan yang
tergabung dalam perusahaan industri pertambangan di BEI periode 2004-2007,
long term debt juga memiliki pengaruh tidak langsung terhadap return on equity
melalui debt to equity ratio dan debt equity ratio juga memiliki pengaruh tidak
langsung terhadap ROE melalui long term debt, variabel yang memiliki pengaruh
dominan terhadap ROE pada perusahaan yang tergabung dalam perusahaan
industri pertambanagan di BEI periode 2004-2007 adalah debt to equity ratio,
pengaruh total long term debt, size company, sales growth, debt equity ratio dan
debt asset ratio terhadap ROE sebesar 94,246%.
Beberapa penelitian juga dilakukan di luar negeri dan di dalam negeri ,
diantaranya yang telah terdaftar di tabel 2.1 berikut ini :
33
Tabel 2.1Ringkasan Penelitian Sebelumnya
Peneliti Judul Variabel Metodologi Hasil
MahvishSabir danQaisar AliMalik(2013)
Determinants ofCapital Struture– A Study Of Oiland Gas Sectorof Pakistan
Profitability,Liquidity, Size,Tangibility
Panel dataanalysis
Hasilnya nyaadalah hanyaprofitabilitassaja yangmemilikipengaruhnegatif terhadapleveragesedangkan size,liquidity dantangibilityberpengaruhpositif.
AgustinaMuhrany,2012
Analisis faktor-faktor yangmempengaruhistruktur modalperusahaan foodand beverageyang listing diBEI 2007-2011
Profitabilitas,pertumbuhanpenjualan,likuiditas,struktur asset,dan ukuranperusahaan.
RegresiLinierBerganda
Secara simultansemua variabelberpengaruhterhadapstruktur modal.Secara parsialvariabelprofitabilitas,pertumbuhanpenjualanberpengaruhpositifsignifikan.sedangkanlikuiditasberpengaruhnegatifsignifikan.
GlennIndrajaya,Herlina,RiniSetiadi.2011
Pengaruhstruktur aktiva,ukuranperusahaan,tingkatpertumbuhan,profitabilitas
Struktur aktiva,ukuranperusahaan,tingkatpertumbuhan,risiko bisnis danprofitabilitas
Regresidatapooling
Secara parsialstruktur aktiva,ukuranperusahaan,tingkatpertumbuhandan risiko bisnis
34
dan risiko bisnisterhadapstruktur modal
(variabeldependen).Leverage(variabelindependen)
memilikipengaruh positifsignifikan.Sedangkanprofitabilitasmemilikipengaruhnegatifsignifikanterhadapleverage.
Joni danLina, 2010
Faktor-faktoryangmempengaruhistruktur modal
Pertumbuhanaktiva, strukturaktiva, ROA,ukuranperusahaan,dividen(variabelindependen).Leverage(variabeldependen)
Uji regresiberganda
Pertumbuhanaktiva danstruktur aktivamemilikipengaruh positifterhadapstruktur modal.profitabilitas(ROA)memilikipengaruhnegatif terhadapstruktur modal.Sedangkanukuranperusahaan dandividen tidakmemilikipengaruhterhadapstruktur modal.
HollongJecsonManullang,2011
Analisis faktor-faktor yangmempengaruhistruktur modalperusahaan LQ45 periode2005-2010
Likuiditas,profitabilitas,pertumbuhanaktiva, ukuranperusahaan(variabeldependen).DER (variabelindependen)
Analisisregresiberganda
Hasil penelitianini adalahvariabellikuiditas danprofitabilitasmempunyaipengaruhnegatifsignifikansedangkan
35
pertumbuhandan strukturaktiva positifsignifikan. Danukuranperusahaanpositif tapi tidaksignifikan.
YukePrabansaridan HadriKusuma,2005
Faktor- faktoryangmempengaruhistruktur modalperusahaanmanufaktur gopublic di BEI
Variabeldependen(DAR), variabelindependen :ukuranperusahaan,pertumbuhanaktiva,profitabilitasdan strukturkepemilikan
Regresilinierberganda
Hasil penelitianini adalahukuranperusahaan,pertumbuhanaktiva,profitabilitasdan strukturkepemilikanberpengaruhpositifsignifikan.Sedangkanhanya risikobisnis yangmemilikipengaruhnegatifsignifikan.
Gay B.Hatfield,Louis T.W.Cheng, andWallace N.Davidson,III (2004)
TheDeterminationof OptimalCapitalStructure: TheEffect of Firmand IndustryDebt Ratios onMarket Value
Industry debtand Firm debt
Pooleddata
Hubunganantara tingkatutangperusahaandengan tingkatutang antaraperusahaantidak menjadiperhatian pasar.
Werner RiaMurhadi,2011
DeterminanStruktur Modal :Studi di AsiaTenggara
Variabeldependen nyaadalah debt,sedangkanvariabelindependen nya
Pooledleastsquare
Hasil penelitianmenunjukkanfaktor yangmenentukankebijakan utangadalah
36
profitabilitas,ukuranperusahaan,assettangibility,tingkatpertumbuhannnon-debt taxshield
profitabilitas,ukuranperusahaan,asset tangibilitydan tingkatpertumbuhan.Sedangkan non-debt tax shieldtidak memilikipengaruh yangsignifikan.
Fadli, 2010Analisispengaruh faktor-faktor penentukebijakanstruktur modalterhadapleveragehipotesispecking orderdan trade offtheory
assettangibility, size,growth,profitability,earningvolatility(variabeldependen).Leverage(variabelindependen)
MetodeSEM
Hanya variabelassettangibility, sizedan growthyangberpengaruhsecarasignifikanterhadap tingkatleverage.
MonderKoukhi(2012)
CapitalStructureDeterminants:New Evidencefro, FrenchPanel Data.
CapitalStructure,Trade-offtheory, PeckingOrder,Financialdeficit, MarketTiming, French
Panel dataanalysis
Hasilnya adalahadanya salingmelengkapiantara hipotesistrade-off danvariabelpembiayaandefisit,sementara tidakada efek yangberartiterdeteksi untukkondisi pasarpada rasioutang.
37
Sri Yuliati(2011)
PengujianPecking OrderTheory: AnalisisFaktor-faktoryangMempengaruhiStruktur ModalIndustriManufaktur diBEI periodesetelah KrisisMoneter.
Pecking ordertheory, capitalstructure andleverage ratio.
Data Panel Hasilnya adalahsecara parsialterdapatpengaruhnegatif antaraprofitabilitasdan likuiditasterhadapleverage.Ukuranperusahaanberpengaruhpositif.Sedangkanstruktur aktivadanpertumbuhantidakberpengaruhterhadapleverage
Sumber : Jurnal dan skripsi peneliti terdahulu.
38
C. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Perusahaan Manufaktur
Variabel Independen
Dividen (X1), Profitabilitas(X2),Pertumbuhan Aktiva(X3), UkuranPerusahaan(X4), Struktur Aktiva(X5)
Variabel Dependen
Struktur Modal : Debt Ratio (Y)
Interpretasi
Interpretasi
Adjusted R2Uji SimultanUji Parsial
Uji Asumsi Klasik
AutokorelasiHeteroskedastisitasMultikolinieritasNormalitas
Metode Estimasi Terpilih
Uji HausmanUji Chow
Common Effect Random EffectFixed Effect
Metode Estimasi Data Panel
39
D. Hipotesis Penelitian
1. H0 : b1…b5 = 0, tidak terdapat pengaruh antara dividen, profitabilitas,
pertumbuhan aktiva, ukuran perusahaan dan struktur aktiva terhadap struktur
modal perusahaan manufaktur secara simultan.
H1 : b1…b5 ≠ 0, terdapat pengaruh antara dividen, profitabilitas, pertumbuhan
aktiva, ukuran perusahaan, dan struktur aktiva terhadap struktur modal
perusahaan manufaktur secara simultan.
2. H0 : b1 ≥ 0, tidak terdapat pengaruh negatif antara dividen terhadap struktur
modal perusahaan manufaktur.
H1 : b1 < 0, terdapat pengaruh negatif antara dividen terhadap struktur modal
perusahaan manufaktur.
3. H0 : b2 ≥ 0, tidak terdapat pengaruh negatif antara profitabilitas terhadap
struktur modal perusahaan manufaktur.
H1 : b2 < 0, terdapat pengaruh negatif antara profitabilitas terhadap struktur
modal perusahaan manufaktur.
4. H0 : b3 ≤ 0, tidak terdapat pengaruh pos itif antara pertumbuhan aktiva
terhadap struktur modal perusahaan manufaktur.
H1 : b3 > 0, terdapat pengaruh positif antara pertumbuhan aktiva terhadap
struktur modal perusahaan manufaktur.
40
5. H0 : b4 ≤ 0, tidak terdapat pengaruh positif antara ukuran perusahaan terhadap
struktur modal perusahaan manufaktur.
H1 : b4 > 0, terdapat pengaruh positif antara ukuran perusahaan terhadap
struktur modal perusahaan manufaktur.
6. H0 : b5 ≤ 0, tidak terdapat pengaruh positif antara struktur aktiva terhadap
struktur modal perusahaan manufaktur.
H1 : b5 > 0, terdapat pengaruh positif antara struktur aktiva terhadap struktur
modal perusahaan manufaktur.
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat
untuk melakukan riset. Jadi penelitian yang dilakukan adalah observasi tidak
langsung yang berupa data sekunder dengan menggunakan data yang berada di
Bursa Efek Indonesia. Untuk meneliti masalah yang ada, penulis meneliti laporan
keuangan mulai tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 (5 tahun).
B. Metode Penentuan Sampel
Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah populasi manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini
adalah sebanyak 16 perusahaan. Untuk penarikan sampel digunakan pendekatan
“Non Probability Random Sampling” dengan teknik “Purposive Sampling” yaitu
teknik penentuan sampel dengan menggunakan pertimbangan tertentu. (Sugiyono,
2003 ;122).
Adapun kriteria penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1. Perusahaan yang memiliki data laporan keuangan per tahun selama periode
penelitian.
2. Emiten yang konsisten terdaftar di Bursa Efek Indonesia salama periode
penelitian.
3. Tersedia data keuangan untuk variabel – variabel penelitian secara lengkap
pada periode penelitian.
42
Dari kriteria tersebut, maka didapat sampel yang berjumlah 16 perusahaan
manufaktur, antara lain :
Tabel 3.1
Sampel Penelitian
No. Kode Nama Perusahaan
1 BBCA PT. Bank Central Asia, Tbk2 BBRI PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk3 BBNI PT. Bank Negara Indonesia, Tbk4 BMRI PT. Bank Mandiri Indonesia, Tbk5 AALI PT. Astra Agro Lestari, Tbk6 AUTO PT. Astra Otoparts, Tbk7 SMGR PT. Semen (Persero) Indonesia, Tbk8 CPIN PT. Charoen Phokphan Indonesia, Tbk9 UNVR PT. Unilever Inddonesia, Tbk
10 INDF PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk11 HSMP PT. HM Sampoerna, Tbk12 TLKM PT. Telekomunikasi Inodnesia (persero), Tbk13 UNTR PT. United Tractors, Tbk14 ADRO PT. Adaro Energy, Tbk15 SMAR PT. Smart, Tbk16 LSIP PT. Pp London Sumatra Indonesia, Tbk
Sumber : Data Diolah
C. Metode Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini merupakan data sekunder, dimana data tersebut
adalah data yang berasal dari Laporan Keuangan perusahaan yang dipublikasikan
oleh Bursa Efek Indonesia, Indonesian Capital Market Directory (ICMD),
website perusahaan-perusahaan manufaktur yang listing di BEI dan website-
website pendukung lainnya.
43
D. Metode Analisis Data
1. Analisis Data Panel
Penilitian ini menggunakan bentuk data panel (pool data) yaitu data yang
merupakan gabungan antara data runtut waktu (time series) dengan data seksi
silang (cross section). Oleh karenanya, data panel memiliki gabungan
karakteristik keduanya yaitu data yang terdiri atas beberapa objek dan
meliputi beberapa waktu (Winarno, 2006;91).
Uji regresi panel ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara
variabel independen (bebas) yang terdiri dari dividen, profitabilitas,
pertumbuhan aktiva, ukuran perusahaan dan struktur asset terhadap variabel
dependen struktur modal yang diukur dengan debt equity ratio.
Pengelolaan data dalam penelitian ini menggunakan Software EViews
7.01 untuk menjelaskan hubungan antara variabel independen dan variabel
dependen melalui data panel. Penggunaan software ini dirasa tepat mengingat
analisis dengan data panel sudah disediakan EViews sejak versi awal dan
selama ini sudah menjadi salah satu keunggulan program EViews di banding
program-program statistik lainnya. Software Microsoft Excel 2007 juga
dipakai untuk mempermudah pengelolaan data seperti pembuatan grafik,
tabel, dan lain-lain.
Ketika melakukan suatu observasi perilaku unit ekonomi seperti rumah
tangga, perusahaan, atau negara, peneliti tidak hanya akan melakukan
44
observasi terhadap unit-unit tersebut di dalam waktu bersamaan, tetapi juga
perilaku unit-unit tersebut pada berbagai periode waktu. Menurut Agus
Widarjono (2009 ;229) penggunaan data panel dalam sebuah observasi
mempunyai beberapa keuntungan yang diperoleh. Pertama, data panel yang
merupakan gabungan dua data time series dan cross section mampu
menyediakan data yang lebih banyak sehingga akan lebih menghasilkan
degree of freedom yang lebih besar. Kedua, menggabungkan informasi dari
data time series dan cross section dapat mengatasi masalah yang timbul ketika
ada masalah penghilangan variabel (omitted-variabel).
Model dasar regresi panel adalah:
Keterangan :
Y = Variabel Dependen (Debt Ratio)
α = Konstanta
X1 = Dividen
X2 = Profitabilitas
X3 = Pertumbuhan Aktiva
X4 = Ukuran Perusahaan
X5 = Struktur Aktiva
B(1….5) = Koefesien regresi masing-masing variabel independen
Yit = α + b1X1it + b2X2it + b3X3it + b4X4it + b5X5it + e
45
e = Error term
t = Waktu
i = Perusahaan
Namun dalam penelitian ini model regresi panel yang digunakan
adalah dengan menggunakan variabel dengan lag. Menurut Winarno
(2006 :10.18) menuliskan persamaan regresi data panel tidak berbeda
dengan data seksi silang, bahkan kita dapat menggunakan variabel lag (-
1).
Adapun persamaan dari regresi data panel dalam penelitian ini adalah :
Metode estimasi model regresi dengan menggunakan data panel dapat
dilakukan melalui tiga pendekatan, antara lain:
a. Model Common Effect
Model Common Effect atau Pooled Least Square Model adalah
model estimasi yang menggabungkan data time series dan data cross
section dengan menggunakan pendekatan OLS (Ordinary Least
Square) untuk mengestimasi parameternya. Dalam pendekatan ini
tidak memperhatikan dimensi individu maupun waktu sehingga
perilaku data antar perusahaan diasumsikan sama dalam berbagai
kurun waktu. Pada dasarnya Model Common Effect sama seperti OLS
Yit-1 = α + b1X1it-1 + b2X2it-1 + b3X3it-1 + b4X4it-1 + b5X5it-1 +e
46
dengan meminimumkan jumlah kuadrat, tetapi data yang digunakan
bukan data time series atau data cross section saja melainkan data
panel yang diterapkan dalam bentuk pooled. Bentuk untuk model
Ordinary Least Square adalah:
Yit = b0 + b1Xit + b2Xit + €it untuk i=1,2,…,n dan t=1,2,…,t
b. Model Fixed Effect
Teknik model Fixed Effect adalah teknik mengestimasi data
panel dengan menggunakan variabel dummy untuk menangkap
adanya perbedaan intersep antara perusahaan namun intersepnya sama
antar waktu (time in variant). Disamping itu, model ini juga
mengasumsikan bahwa koefesien regresi (slope) tetap antar
perusahaan dan antar waktu.
Pendekatan dengan variabel dummy ini sering disebut Fixed
Effect Model atau Least Square Dummy Variabel (LSDV). Persamaan
model pada estimasi dengan menggunakan Fixed Effect Model dapat
ditulis dalam bentuk sebagai berikut:
Yit = b0 + b1Xit + b2Xit + b3DIi + b4D2i + …… + € it
Dimana: i = 1,2,…,n t = 1,2,…,t D = dummy
47
c. Model Random Effect
Random Effect Model adalah model estimasi regresi panel
dengan asumsi koefesien slope kontan dan intersep berbeda antara
individu dan antar waktu (Random Effect). Dimasukannya variabel
dummy di dalam Fixed Effect Model bertujuan untuk mewakili
ketidaktahuan tentang model yang sebenernya. Namun, ini juga
membawa konsekuensi berkurangnya derajat kebebasan (degree of
freedom) yang pada akhirnya mengurangi efesiensi parameter.
Masalah ini bisa diatasi dengan menggunakan variabel gangguan
(error terms) yang dikenal dengan metode Random Effect. Model ini
akan mengestimasi data panel dimana variabel gangguan mungkin
saling berhubungan antar waktu dan antar individu.
Random Effect digunakan untuk mengatasi kelemahan metode
efek tetap yang menggunakan variabel semu, sehingga model
mengalami ketidakpastian. Tanpa menggunkaan variabel semu,
metode efek random menggunakan residual, yang diduga memiliki
hubungan antar waktu dan antarobjek. (Winarno, 2006;9.17)
Model yang tepat digunakan untuk mengestimasi Random
Effect adalah Generalized Least Square (GLS) sebagai estimatornya,
karena dapat meningkatkan efesiensi dari least square. Bentuk umum
untuk Random Effect adalah:
48
Yit = ( ̅0 + µ i) + 1X1it + 2X2it + 3X3it + eit
Nama metode random effect berasal dari pengertian bahwa variabel
gangguan vit terdiri dari dua komponen yaitu variabel gangguan secara
menyeluruh eit yaitu kombinasi time series dan cross section dan variabel
gangguan secara individual µ i. Dalam hal ini variabel gangguan µ i adalah
berbeda-beda antar individu tetap antar waktu.
2. Tahap Analisis Data
Untuk memilih model yang paling tepat digunakan dalam mengelola data
panel, terdapat beberapa pengujian yang dapat dilakukan diantaranya:
a. Uji Chow
Widarjono (2009;238) menyatakan uji Chow adalah pengujian untuk
menentukan model Fixed Effect atau Common Effect yang lebih tepat
digunakan dalam mengestimasi data panel. Hipotesis dalam uji chow
adalah:
H0 : Common Effect Model
H1 : Fixed Effect Model
Menurut Widarjono (2009;239) dasar penolakan terhadap hipotesis di
atas adalah dengan membandingkan perhitungan F statistik dengan F
tabel. Perbandingan dipakai apabila hasil F hitung lebih besar (>) dari F
tabel, maka H0 ditolak yang berarti model yang lebih tepat digunakan
49
adalah Fixed Effect Model. Begitupun sebaliknya, jika F hitung lebih kecil
(<) dari F tabel, maka H0 diterima dan model yang lebih tepat digunakan
adalah Common Effect Model.
Perhitungan F statistik untuk Uji Chow dapat dilakukan dengan rumus:
Dimana:
RSS1 : Residual Sum of Squares dari model Common Effect
RSS2 : Residual Sum of Squares dari model Fixed Effect
m : Jumlah restriksi/pembatasan di dalam model Common Effect
n : Jumlah observasi
k : Jumlah parameter dalam model Fixed Effect
Sedangkan F tabel didapat dari:
b. Uji Hausman
Widarjono menyatakan ( 2009;240) Hausman test adalah pengujian
statistik untuk memilih apakah model Fixed Effect atau Random Effect
yang lebih tepat digunakan dalam regresi data panel. Uji ini
dikembangkan oleh Hausman dengan didasarkan pada ide bahwa LSDV
di dalam model Fixed Effect dan GLS adalah efesien sedangkan model
= ( )/( )/( )
F-tabel = α : df (n-1, n – k)
50
OLS adalah tidak efesien. Karena itu uji hipotesis nulnya adalah hasil
estimasi keduanya tidak berbeda sehingga Uji Hausman bisa dilakukan
berdasarkan perbedaan estimasi tersebut. Pengujian dilakukan dengan
hipotesis berikut:
H0 : Random Effect Model
H1 : Fixed Effect Model
Uji hausman akan mengikuti distribusi Chi-Square sebagai berikut
menurut Widarjono (2009 ;241)
Dimana:
Widarjono menyatakan (2009 ;241) statistik Uji Hausman ini
mengikuti distribusi statistik Chi-Square dengan degree of freedom
sebanyak k, dimana k adalah jumlah variabel independen. Jika nilai
statistik Hausman lebih besar dari nilai kritisnya maka H0 ditolak dan
model yang tepat adalah Fixed Effect sedangkan sebaliknya bila nilai
statistik Hausman lebih kecil dari nilai kritisnya maka model yang tepat
adalah model Random Effect.
m = Var ( )-1
= [ – GLS ]Var ( ) = ( )− ( GLS)
51
3. Uji Dasar Asumsi Klasik
Uji dasar asumsi klasimk pengujian yang dilakukan dengan tujuan untuk
menunjukkan bahwa hubungan antara variabel dependen variabel independen
bersifat linier serta tidak terjadi masalah data tidak berdistribusi normal,
multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi di antara variabel
dalam regresi tersebut.
Oleh karena itu, diperlukan pengujian dan pembersihan terhadap asumsi
dasar jika memang terjadi. Pengujian asumsi dasar klasik regresi dalam
penelitian ini terdiri dari:
a. Uji Normalitas
Suliyanto menyatakan (2011 ;69) uji normalitas dimaksudkan
untuk apakah nilai residual yang terstandarisasi pada model regresi
berdistribusi normal atau tidak. Nilai residual dikatakan berdistribusi
normal jika nilai residual terstandarisasi tersebut sebagian besar
mendekati nilai rata-ratanya. Tidak terpenuhinya normalitas pada
umumnya disebabkan karena distribusi data tidak normal, karena
terdapat nilai ekstrem pada data yang diambil.
Menurut Winarno (2006 : 5.39) untuk mendeteksi normalitas
dapat dilakukan dengan melihat koefesien Jarque-Bera dan
probabilitasnya. Kedua angka ini saling mendukung. Ketentuannya
adalah sebagai berikut:
52
1) Bila nilai J-B tidak signifikan (lebih kecil dari 2), maka data
berdistribusi normal.
2) Bila probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi atau α, maka
data bedistribusi normal (hipotesis nolnya adalah berdistribusi
normal).
b. Uji Multikolinieritas
Winarno menyatakan (2006 ;5.1) Multikoliniertas adalah
kondisi adanya hubungan linier antarvariabel independen. Karena
melibatkan beberapa variabel independen, maka multikolinieritas tidak
akan terjadi pada persamaan regresi sederhana (yang terdiri atas satu
variabel dependen dan satu variabel independen). Uji Multikolinieritas
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang terbentuk
ada korelasi yang tinggi atau sempurna di antara variabel bebas
(Suliyanto, 2011 : 82). Menurut Widarjono (2010 : 75) jika ada
multikolinieritas antar variabel independen, estimasi dengan
menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) masih
menghasilkan estimator yang tidak bias, linier dan mempunyai varian
yang minimum (BLUE) karena estimator yang BLUE tidak
memerlukan asumsi terbebas dari masalah multikolinieritas.
Metode untuk mendeteksi ada tidaknya masalah
multikolinieritas alam penelitian ini dilakukan dengan metode korelasi
53
parsial antar variabel independen. Sebagai aturan yang kasar (rule of
thumb), jika koefesien korelasi cukup tinggi di atas 0,85 maka diduga
ada multikolinieritas dalam model. Sebaliknya jika koefesien korelasi
kurang dari 0,85 maka diduga model tidak mengandung unsur
multikolinieritas. Akan tetapi perlu kehati-hatian terutama pada data
time series seringkali menunjukkan korelasi antara variabel
independen yang cukup tinggi. Korelasi tinggi ini terjadi karena data
time series seringkali menunjukkan unsure tren, yaitu data bergerak
naik dan turun secara bersamaan (Widarjono, 2010 :77).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi yang terbentuk terjadi ketidaksamaan varian dari
residual model regresi. Data yang baik adalah data yang
homoskedastisitas . homoskedastisitas terjadi jika varian variabel pada
model regresi memiliki nilai yang sma atau konstan (Suliyanto, 2011;
95). Heteroskedastisitas berarti varian variabel gangguan yang tidak
konstan. Dalam kenyataanya masalah heteroskedastisitas lebih sering
muncul pada data yang bersifat silang (cross section) dibanding data
runtut waktu (time series). Jika varian dari residual suatu pengamatan
ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut heteroskedastisitas.
54
Menurut Winarno (2006 :5.24) ada beberapa akibat apabila
residualnya bersifat heteroskedastisitas:
1) Estimator metode kuadrat terkecil tidak mempunyai varian yang
minimum (tidak lagi best), sehingga hanya memenuhi karakteristik
LUE (Linier Unbiased Estimator). Meskipun demikian, estimator
metode kuadrat terkecil masih bersifat linier dan tidak bias.
2) Perhitungan standar error tidak dapat lagi dipercaya kebenarannya,
karena varian tidak minimum. Varian yang tidak minimum
mengakbatkan estimasi regresi yang tidak efisien.
3) Uji hipotesis yang didasarkan pada uji t dan uji F tidak lagi
dipercaya karena standar errornya tidak dapat dipercaya.
Dalam penelitian metode yang digunakan untuk mendeteksi ada
tidaknya masalah heteroskedastisitas adalah metode Park. Uji Park
dilakukan dengan melakukan regresi fungsi-fungsi residual. Jika variabel
independen tidak signifikan secara statistik, maka dapat disimpulkan
bahwa model yang tebentuk dalam persamaan regresi tidak mengandung
heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah hubungan antara residual satu observasi dengan
residual observasi lainnya. Autokorelasi lebih mudah timbul pada data
55
yang bersifat runtut waktu (time series), karena berdasarkan sifatnya, data
masa sekarang dipengaruhi oleh data pada msa-masa sebelumnya.
Meskipun demikian, tetap dimungkinkan autokorelasi dijumpai pada data
yang bersifat antarobjek (cross section). (Winarno, 2006;5.26). Uji
Autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara
angggota serangkaian data observasi yang diurutkan menurut waktu atau
ruang (Suliyanto, 2011 : 125).
Menurut Singgih Santoso (2000 : 218) untuk mengambil keputusan
adanya atutokorelasi atau tidak dapat diambil dengan melihat
persyaratan sebagai berikut :
1) Angka DW dibawah -2 berarti terdapat autokorelasi positif.
2) Angka DW diantara -2 dan +2 berarti tidak adanya autokorelasi.
3) Angka DW diatas +2 berarti terdapat autokorelasi negatif.
Pendapat lain untuk mendeteksi tentang uji utokorelasi secara umum
bisa diambil patokan (Sunyoto, 2011;134):
1) Tejadi otokorelasi positif, jika nilai DW dibawah -2 (DW < -2)
2) Tidak terjadi otokorelasi, jika nilai DW berada diantara -2 dan +2
atau -2 ≤ DW ≤ +2
3) Terjadi otokorelasi negative jika nilai DW diatas +2 atau DW > +2
56
4. Koefesien Determinasi
Koefesien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa baik
garis regresi sesuai dengan data aktualnya (goodness of fit). Koefesien
determinasi ini mengukur presentase total varian variabel dependen Y
yang dijelaskna oleh variabel independen di dalam garis regresi. Menurut
Sulaiman (2004 : 86) nilai R2 mempunyai interval antara 0 samapai 1(0 <
R2 < 1). Semakin besar R2 (mendekati 1), semakin baik hasil untuk model
regresi tersebut dan semakin mendekati 0, maka variabel independen
secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel dependen.
5. Uji Simultan
Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel-variabel independen
secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan
dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. Menurut Suliyanto
(2011 :40), uji F digunakan untuk menguji pengaruh secara simultan
variabel bebas terhadap variabel tergantungnya. Jika variabel bebas
memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel tergantung, maka
model persamaan regresi masuk dalam kriteria cocok atau fit. Sebaliknya
jika tidak terdapat pengaruh secarasimultan maka hal ini akan masuk
dalam kategori tidak cocok atau non fit.
57
Menurut Suliyanto (2011 : 61), untuk menyimpulkan apakah model
masuk dalam kategori cocok (fit) atau tidak, kita harus membandingkan
nilai F hitung dengan F tabel dengan derajat bebas : df : α, (k-1), (n,k),
dimana k adalah jumlah variabel bebas ditambah konstanta dan n adalah
jumlah pengamatan (ukuran sampel). Dasar pengambilan keputusannya
adalah jika nilai F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang
berartia bahwa variabel independen secara simultan berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen, tetapi jika F hitung ≤ F tabel, maka
H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti bahwa independen secara simultan
tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
6. Uji Parsial
Uji t digunakan untuk melihat signifikansi dari pengaruh independen
secara individu terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel
lain bersifat konstan. Nilai t hitung digunakan untuk menguji apakah
sebuah variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
tergantung atau tidak.
Pengujian dalam penelitian ini digunakan uji satu arah karena
hipotesis yang diajukan sudah menunjukkan arah, yaitu positif dan
negatif. Uji ini dilakukan dengan memperbandingkan t hitung dengan t
tabel. Adapun nilai t tabel diperoleh dengan df:α,(n-k) dimana α adalah
tingkat signifikansi yang digunakan, n adalah jumlah pengamatan (ukuran
58
sampel), dan k adalah jumlah variabel independen. Dasar pengambilan
keputusannya adalah jika t hitung > t tabel, berarti H0 ditolak yang berarti
bahwa variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen, tetapi jika t hitung ≤ t tabel, maka H0 diterima yang berarti
bahwa variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen (Suliyanto, 2011 : 63).
Selain membandingkan nilai t tabel dengan t hitung, untuk mengetahui
apakah variabel dependen berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen dalam penelitian ini juga dilakukan dengan melihat nilai
probabilitas masing-masing variabel independen. Apabila nilai
probabilitas variabel independen lebih kecil dari tingkat signifikansi yang
digunakan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan
variabel dependen terhadap variabel independen. Adapun nilai
probabilitas dalam penelitian ini diperoleh dengan membagi dua nilai
probabilitas yang muncul dalam output persamaan regresi. Hal ini
dilakukan karena dalam penelitian ini, uji yang adalahuji satu arah
sedangkan nilai probabilitas yang muncul pada output regresi adalah nilai
probabilitas untuk uji dua arah sehingga nilai probabilitas harus dibagi dua
(Widarjono 2009 : 47).
59
E. Operasionalisasi Variabel
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Penentuan variabel pada
dasarnya merupakan operasionalisasi terhadap konstruk, yaitu upaya mengurangi
abstraksi konstruk sehingga dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara
tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan konstruk,
sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi
pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran
konstruk yang lebih baik (Indriantoro dan Supomo, 2002;9).
Model operasional variabel dalam penelitian ini dapat ditunjukan sebagai
berikut:
1. Variabel Independen
Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel terikat (Sugiyono, 2003 : 33). Adapun yang menjadi variabel
independen dalam penelitian ini adalah:
a. Dividen
Dividen dalam hal ini adalah dividen untuk pemegang saham biasa
(common stock dividend), merupakan bagian dari laba yang dibagikan
kepada pemegang saham dari laba yang diperoleh perusahaan.
60
b. Profitabilitas
Profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk mengasilkan
laba (Rodoni dan Ali, 2010 : 28). Profitabilitas dalam penelitian ini
diukur dengan menggunakan ROA (return on asset).
c. Pertumbuhan Aktiva
Weston dan Brigham (2006; 475) mengatakan perusahaan dengan
tingkat pertumbuhan yang cepat harus lebih banyak mengandalkan pada
modal eksternal. Indikator dalam pertumbuhan aktiva dalam penelitian
ini adalah :
pertumbuhan aktiva = aktiva tahun t − aktiva tahun t − 1aktiva tahun t − 1d. Ukuran Perusahaan
Menurut Ferry dan Jones (dalam Sujianto, 2001), ukuran
perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang
ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total penjualan
dan rata-rata total aktiva. Jadi, ukuran perusahan merupakan ukuran atau
besarnya asset yang dimiliki oleh perusahaan. Indikator ukuran
perusahaan ini diukur dengan rumus= Ln Total Asete. Struktur Aktiva
Mencerminkan seberapa besar aktiva tetap mendominasi komposisi
kekayaan yang dimilki perusahaan (Delcoure, 2006 dalam Masdar Mas’ud,
61
2008 :8). Dalam struktur asset ini digunakan indicator Tangibility Assets,
dengan rumus: =2. Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas
(Sugiyono, 2003 : 33). Variabel dependen (terikat) dalam penelitian
ini adalah struktur modal yang diukur dengan Debt to Equity Ratio.
Debt to Equity Ratio digunakan untuk mengukur perimbangan
antara kewajiban yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri.
Rasio ini juga dapat berati sebagai kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban membayar utangnya dengan jaminan modal
sendiri. Rumusan untuk mencari DER dapat digunakan perbandingan
antara total utang dengan total ekuitas sebagai berikut (Kasmir,
2008:158). Dalam penelitian ini debt equity ratio dapat dirumuskan
sebagai berikut:
= Total HutangTotal Ekuitas
62
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia
Sejarah singkat Indonesia sebenernya telah mulai sejak Pemerintah
Hindia Belanda pada tanggal 14 Desember 1912, dengan bantuan Pemerintah
Kolonial Belanda, bursa efek pertama Indonesia didirikan di Batavia, pusat
Pemerintah Kolonial Belanda dan dikenal sebagai Jakarta saat ini. Pendirian
bursa efek (stock exchange) di Batavia adalah dalam rangka memupuk sumber
pembiayaan bagi perkebunan milik Batavia yang tumbuh secara besar-
besaran di Indonesia.
Bursa Batavia sempat ditutup selama periode perang dunia pertama
dan kemudian dibuka lagi pada 1925. Selain bursa Batavia, pemerintah
colonial juga mengoperasikan bursa pararel di Surabaya pada tanggal 11
Januari 1925 dan di Sem arang pada tanggal 1 Agustus 1925. Namun kegiatan
bursa ini dihentikan lagi ketika terjadi pendudukan oleh tentara Jepang di
Batavia. Pada tahun 1952, tujuh tahun setelah Indonesia memproklamirkan
kemerdekaan, bursa saham dibuka lagi dengan memperdagangkan saham dan
obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan Belanda sebelum
perang dunia. Kegiatan bursa saham kemudian berhenti lagi ketika pemerintah
meluncurkan program nasionalisasi pada tahun 1956.
63
Sejak tahun 1956 pemerintah telah mencoba untuk mengaktifkan
kembali pasar modal sebagai sarana pembiayaan kegiatan ekonomi. Pada
awalnya pemerintah mendorong pertumbuhan pasar modal melalui pemberian
fasilitas perpajkan, baik kepada perusahaan-perusahaan yang go public
maupun para investor serta lembaga-lembaga penunjang yang terkait
termasuk broker dan dealer. Fasilitas perpajakan kemudian dihapuskan
setelah diberlakukan peraturan perpajakan yang baru pada tahun 1983,
sedangkan pajak penghasilan atas bunga deposito dan tabungan berjangka
lainnya ditunda pemungutannya. Keadaan ini sudah tetntu mengakibatkan
iklim investasi di pasar modal kurang menarik. Oleh karena itu, kemudian
pemerintah berusaha mendorong kembali pertumbuhan pasar modal dengan
mengeluarkan paket-paket deregulasi, seperti paket Desember 1987, paket
Oktober 1988, dan paket Desember 1988. Salah satu isi paket tersebut yang
terpenting adalah dinaikkannya pajak penghasilam atas bunga deposito dan
tabungan berjangka lainnya sebesar 15% final. Kebijaksanaan pengenaan
pajak final atas tabungan ternyata berdampak sangat positif terhadap pasar
modal, karena pendapatan masyarakat pemodal menjadi berkurrang, sehingga
mereka cenderung mencari alternative lain dala menginvestasikan uangnya.
Tidak sampai tahun 1977, bursa saham kembali dibuka dan
ditandatangani oleh Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam), institusi baru
dibawah Departemen Keuangan, kegiatan perdagangan dan kapitalisasi pasar
64
saham pun mulai meningat dan mencapai puncaknya pada tahun 1990 seiring
dengan perkembangan pasar financial dan sektor swasta.
Pada tanggal 13 Juli 1992, bursa saham diswastanisasi menjadi PT.
Bursa Efek Jakarta (BEJ). Swastanisasi bursa saham menjadi PT. BEJ ini
mengakibatkan beralihnya fungsi Bapepam (Badan Pelaksana Pasar Modal)
menjadi Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM).
Pada tanggal 22 Mei 1995, BEJ meluncurkan Jakarta Auotomated
Trading System (JATS), sebuah sistem perdagangan otomatis yang
menggantikan sistem perdangan manual. Sistem baru ini dapat memfasilitasi
perdagangan saham dengan frekuensi yang lebih besar dan lebih menjamin
kegiatan pasar yang fair dan transparan dibanding sistem perdagangan
manual.
Pada tahun 2002, BEJ juga menerapkan perdagangan jarak jauh
(remote trading), sebagai upaya meningkatkan akses pasar, efesiensi pasar,
kecepatan, dan frekuensi perdagangan. Dan pada tahun 2007 dilakukan
penggabungan Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES)
yang kemudian berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).
65
2. Sejarah Objek Penelitian.
Berikut adalah sejarah singkat dari sampel dari objek penelitian ini
(britama.com):
a. PT. Bank Centra Asia, Tbk
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) didirikan di Indonesia tanggal 10
Agustus 1955 dengan nama “N.V. Perseroan Dagang Dan Industrie
Semarang Knitting Factory” dan mulai beroperasi di bidang perbankan
sejak tanggal 12 Oktober 1956. Saat ini BBCA memiliki 1 kantor pusat di
Jakarta, 918 kantor cabang di seluruh Indonesia dan 2 kantor perwakilan
luar negeri.Berdasarkan Anggaran Dasar Bank, Bank beroperasi sebagai
bank umum. BBCA bergerak di bidang perbankan dan jasa keuangan
lainnya.
Pada tanggal 11 Mei 2000, BBCA memperoleh pernyataan efektif dari
BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Saham Perdana /
IPO BBCA sebanyak 662.400.000 saham dengan jumlah nilai nominal
Rp500,- dengan harga penawaran Rp1.400,- per saham, yang merupakan
22% dari modal saham yang ditempatkan dan disetor, sebagai bagian dari
divestasi pemilikan saham Republik Indonesia yang diwakili oleh Badan
Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Penawaran umum ini dicatatkan
pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 31 Mei
2000.
66
b. PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) didirikan 16
Desember 1895. Kantor pusat BBRI berlokasi di Gedung BRI I, Jl.
Jenderal Sudirman Kav. 44-46, Jakarta 10210. Pada saat ini BBRI
memiliki 18 kantor wilayah, 16 kantor inspeksi, 442 kantor cabang
domestik, 1 kantor cabang khusus, 3 kantor perwakilan di luar negeri, 545
kantor cabang pembantu, 914 kantor kas, 5.000 BRI unit, dan 1.778 teras.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
BBRI adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program
Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada
umumnya, khususnya dengan melakukan usaha di bidang perbankan,
termasuk melakukan kegiatan operasi sesuai dengan prinsip syariah.
Pada tanggal 31 Oktober 2003, BBRI memperoleh pernyataan efektif
dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham
BBRI (IPO) kepada masyarakat sebanyak 3.811.765.000 dengan nilai
nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp875,- per saham.
Selanjutnya, opsi pemesanan lebih sejumlah 381.176.000 lembar saham
dan opsi penjatahan lebih sejumlah 571.764.000 lembar saham masing-
masing dengan harga Rp875,- setiap lembar saham telah dilaksanakan
masing-masing pada tanggal 10 November 2003 dan 3 Desember 2003.
Setelah IPO BRI dan opsi pemesanan lebih dan opsi penjatahan lebih
67
dilaksanakan oleh Penjamin Pelaksana Emisi, Negara Republik Indonesia
memiliki 59,50% saham di BRI. Saham-saham tersebut dicatatkan pada
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 10 November 2003.
c. PT. Bank Negara Indonesia, Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) didirikan 05 Juli
1946 di Indonesia sebagai Bank Sentral. Pada tahun 1968, BNI ditetapkan
menjadi “Bank Negara Indonesia 1946”, dan statusnya menjadi Bank
Umum Milik Negara. Kantor pusat BNI berlokasi di Jl. Jend. Sudirman
Kav. 1, Jakarta. Pada saat ini BNI memiliki 168 kantor cabang, 912
cabang pembantu domestik serta 429 outlet lainnya. Selain itu, jaringan
BNI juga meliputi 4 kantor cabang luar negeri yaitu Singapura, Hong
Kong, Tokyo dan London serta 1 kantor perwakilan di New York.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
BBNI adalah melakukan usaha di bidang perbankan (termasuk melakukan
kegiatan berdasarkan prinsip syariah).
Pada tanggal 28 Oktober 1996, BBNI memperoleh pernyataan efektif
dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham
BBNI (IPO) Seri B kepada masyarakat sebanyak 1.085.032.000 dengan
nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp850,- per
68
saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada tanggal 25 November 1996.
d. PT Bank Mandiri, Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) didirikan 02 Oktober 1998
dan mulai beroperasi pada tanggal 1 Agustus 1999. Kantor pusat BMRI
berkedudukan di Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 – 38 Jakarta Selatan.
Saat ini BMRI mempunyai 12 kantor wilayah domestik, 68 kantor area,
dan 949 kantor cabang pembantu, 502 kantor mandiri mitra usaha, 291
kantor kas dan 5 cabang luar neger yang berlokasi di Cayman Islands,
Singapura, Hong Kong, Timor Leste dan Shanghai (Republik Rakyat
Cina).
BMRI didirikan melalui penggabungan usaha PT Bank Bumi Daya
(Persero) (“BBD”), PT Bank Dagang Negara (Persero) (“BDN”), PT Bank
Ekspor Impor Indonesia (Persero) (“Bank Exim”) dan PT Bank
Pembangunan Indonesia (Persero) (“Bapindo”). Berdasarkan Anggaran
Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan BMRI adalah melakukan usaha
di bidang perbankan.
Pada tanggal 23 Juni 2003, BMRI memperoleh pernyataan efektif dari
BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham
BMRI (IPO) kepada masyarakat sebanyak 4.000.000.000 dengan nilai
69
nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp675,- per saham.
Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
tanggal 14 Juli 2003.
e. PT. Astra Agro Lestari, Tbk
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) didirikan dengan nama PT
Suryaraya Cakrawala tanggal 3 Oktober 1988, yang kemudian berubah
menjadi PT Astra Agro Niaga tanggal 4 Agustus 1989. Perusahaan mulai
beroperasi komersial pada tahun 1995. Kantor pusat AALI dan entitas
anak (“Grup”) berlokasi di Jalan Pulo Ayang Raya Blok OR no. 1,
Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta. Perkebunan kelapa sawit AALI
saat ini berlokasi di Kalimantan Selatan dan pabrik minyak goreng
berlokasi di Sumatra Utara. Perkebunan dan pabrik pengolahan entitas
anak berlokasi di pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.
Pada tanggal 30 Juni 1997, AALI melakukan penggabungan usaha
dengan PT Suryaraya Bahtera. Penggabungan usaha ini dicatat dengan
metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest). Setelah
penggabungan usaha ini, nama Perusahaan diubah menjadi PT Astra Agro
Lestari dan meningkatkan modal dasar dari Rp250 miliar menjadi Rp2
triliun yang terdiri dari 4 miliar saham dengan nilai nominal Rp500
(Rupiah penuh).
70
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
AALI adalah perkebunan, perdagangan umum, perindustrian,
pengangkutan, konsultan dan jasa. Namun kegiatan utama Perusahaan
bergerak dalam bidang usaha kelapa sawit.
Pada tanggal 9 Desember 1997, AALI melakukan penawaran umum
perdana saham AALI (IPO) kepada masyarakat sebanyak 125.800.000
saham dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran
sebesar Rp1.550,- per saham.
f. PT. Astra Otoparts, Tbk
PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) didirikan tanggal 20 September 1991
dan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1991. Pabrik AUTO
berlokasi di Jakarta dan Bogor. Perusahaan tergabung dalam kelompok
usaha Astra Grup.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
AUTO terutama bergerak dalam perdagangan suku cadang kendaraan
bermotor, baik lokal maupun ekspor, dan manufaktur dalam bidang
industri logam, plastik dan suku cadang kendaraan bermotor.
Saat ini kegiatan pemasaran AUTO meliputi dalam dan luar negeri,
termasuk Asia, Timur Tengah, Oceania, Amerika, Eropa dan Afrika, dan
71
memiliki divisi perdagangan yang beroperasi di Singapura dan entitas
anak di Australia.
Pada tanggal 29 Mei 1998, AUTO memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham AUTO
(IPO) kepada masyarakat sebanyak 75.000.000 saham dengan nilai
nominal Rp500,- per saham dan harga perdana sebesar Rp575,- per saham.
Pada tanggal 15 Juni 1998, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa
Efek Indonesia.
g. PT. Semen Gresik (Persero), Tbk
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (dahulu bernama PT Semen Gresik
(Persero) Tbk) (SMGR) didirikan 25 Maret 1953 dengan nama “NV
Pabrik Semen Gresik” dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal
07 Agustus 1957. Kantor pusat SMGR berlokasi di Jl. Veteran, Gresik
61122, Jawa Timur, sedangkan lokasi pabrik semen SMGR dan anak
usaha berada di Gresik dan Tuban di Jawa Timur, Indarung di Sumatera
Barat serta Pangkep di Sulawesi Selatan.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
SMGR meliputi berbagai kegiatan industri, namun kegiatan utamanya
adalah dalam sektor industri semen. Hasil produksi SMGR dan anak usaha
dipasarkan di dalam dan di luar negeri.
72
Pada tanggal 04 Juli 1991, SMGR memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham SMGR
(IPO) kepada masyarakat sebanyak 40.000.000 dengan nilai nominal
Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp7.000,- per saham.
Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
tanggal 08 Juli 1991.
h. PT. Charoen Indonesia Tbk
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) didirikan 07 Januari
1972 dalam rangka Penanaman Modal Asing (“PMA”) dan beroperasi
secara komersial mulai tahun 1972. Kantor pusat CPIN terletak di Jl.
Ancol VIII No. 1, Jakarta dengan kantor cabang di Sidoarjo, Medan,
Tangerang, Balaraja, Serang, Lampung, Denpasar, Surabaya, Semarang,
Makasar, Salahtiga dan Cirebon.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
CPIN terutama meliputi produksi dan perdagangan pakan ternak, peralatan
peternakan dan pengolahan daging ayam serta penyertaan saham pada
perusahaan lain.
Pada tahun 1991, CPIN memperoleh pernyataan efektif dari
BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham
(IPO) Perusahaan kepada masyarakat sebanyak 2.500.000 dengan nilai
73
nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp5.100,- per
saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada tanggal 18 Maret 1991.
i. PT. Unilever Indonesia Tbk
PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember
1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat
oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh
Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada
tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia
dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam
Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.
Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi
tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever
Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi,
S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT
Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman
dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari
1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998
Tambahan No. 39.
74
Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta
dan Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua
Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada
tanggal 16 November 1981.
Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003,
para pemegang saham menyepakati pemecahan saham, dengan
mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10
per saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46
yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan
disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan keputusan No. C-17533 HT.01.04-TH.2003.
Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin,
minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan
minuman dari teh dan produk-produk kosmetik.
Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada
tanggal 13 Juni, 2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang
dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14 Juni 2000,
perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan memberi jasa-
jasa penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan
Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia
dengan keputusan No. C-18482HT.01.04-TH.2000.
75
j. PT Indofood Sukses Makmur Tbk
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) didirikan tanggal 14
Agustus 1990 dengan nama PT Panganjaya Intikusuma dan memulai
kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1990. Kantor pusat INDF
berlokasi di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 27, Jl. Jend.
Sudirman Kav. 76 – 78, Jakarta. Sedangkan pabrik dan perkebunan INDF
dan anak usaha berlokasi di berbagai tempat di pulau Jawa, Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi dan Malaysia.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
INDF antara lain terdiri dari mendirikan dan menjalankan industri
makanan olahan, bumbu penyedap, minuman ringan, kemasan, minyak
goreng, penggilingan biji gandum dan tekstil pembuatan karung terigu.
Pada tahun 1994, INDF memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-
LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham INDF
(IPO) kepada masyarakat sebanyak 21.000.000 dengan nilai nominal
Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp6.200,- per saham.
Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
tanggal 14 Juli 1994.
76
k. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) didirikan tanggal 27
Maret 1905 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1913 di
Surabaya sebagai industri rumah tangga. Kantor pusat HMSP berlokasi di
Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya, serta memiliki pabrik yang
berlokasi di Surabaya, Pasuruan, Malang, Karawang, Probolinggo dan
Lumajang. HMSP juga memiliki kantor perwakilan korporasi di One
Pacific Place, lantai 18, Sudirman Central Business District (SCBD), Jln.
Jend. Sudirman Kav. 52 – 53, Jakarta 12190.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
HMSP meliputi manufaktur dan perdagangan rokok serta investasi saham
pada perusahaan-perusahaan lain.
Pada tahun 1990, HMSP memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham HMSP
(IPO) kepada masyarakat sebanyak 27.000.000 dengan nilai nominal
Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp12.600,- per saham.
Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
tanggal 15 Agustus 1990.
77
l. PT Telekomunikasi (Persero) Indonesia, Tbk
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk /
TELKOM (TLKM) pada mulanya merupakan bagian dari “Post en
Telegraafdienst”, yang didirikan pada tahun 1884. Pada tahun 1991,
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1991, status Perusahaan
diubah menjadi perseroan terbatas milik negara (“Persero”). Kantor pusat
TLKM berlokasi di Jalan Japati No. 1, Bandung, Jawa Barat.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
TLKM adalah menyelenggarakan jaringan dan jasa telekomunikasi,
informatika, serta optimalisasi sumber daya perusahaan, dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk
mencapai tujuan tersebut di atas, TLKM menjalankan kegiatan yang
meliputi: (a) Usaha Utama: Merencanakan, membangun, menyediakan,
mengembangkan, mengoperasikan, memasarkan atau menjual,
menyewakan, dan memelihara jaringant elekomunikasi dan
informatika (b) Usaha Penunjang: 1).Menyediakan jasa transaksi
pembayaran dan pengiriman uang melalui jaringan telekomunikasi dan
informatika. 2).Menjalankan kegiatan dan usaha lain dalam rangka
optimalisasi sumber daya yang dimiliki Perusahaan, yang antara lain
meliputi pemanfaatan aktiva tetap dan aktiva bergerak, fasilitas sistem
78
informasi, fasilitas pendidikan dan pelatihan, dan fasilitas pemeliharaan
dan perbaikan.
Jumlah saham TLKM sesaat sebelum penawaran umum perdana
(Initial Public Offering atau IPO) adalah 8.400.000.000, yang terdiri dari
8.399.999.999 saham Seri B dan 1 saham Seri A Dwiwarna yang
seluruhnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia (Pemerintah).
Pada tanggal 14 November 1995, Pemerintah menjual saham TLKM yang
terdiri dari 933.333.000 saham baru Seri B dan 233.334.000 saham Seri B
milik Pemerintah kepada masyarakat melalui IPO di Bursa Efek Indonesia
(“BEI”) (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya), dan
penawaran dan pencatatan di Bursa Efek New York (“NYSE”) dan Bursa
Efek London (“LSE”) atas 700.000.000 saham Seri B milik Pemerintah
dalam bentuk American Depositary Shares (“ADS”). Terdapat 35.000.000
ADS dan masing-masing ADS mewakili 20 saham Seri B pada saat itu.
m. PT. United Tractors, Tbk
PT United Tractors Tbk (UNTR) didirikan di Indonesia pada tanggal
13 Oktober 1972 dengan nama PT Inter Astra Motor Works dan memulai
kegiatan operasinya pada tahun 1973. UNTR berkedudukan di Jakarta dan
mempunyai 18 cabang, 17 kantor lokasi dan 12 kantor perwakilan yang
tersebar di seluruh Indonesia. Kantor pusat berlokasi di Jalan Raya Bekasi
Km. 22, Cakung, Jakarta. Perusahaan melalui pemegang saham utama, PT
79
Astra International Tbk (Astra), adalah bagian dari Jardine Matheson
Holdings Ltd.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
usaha UNTR dan entitas anak (bersama-sama disebut “Grup”) meliputi
penjualan dan penyewaan alat berat beserta pelayanan purna jual,
pertambangan dan kontraktor pertambangan. Termasuk didalam
kontraktor pertambangan adalah jasa kontraktor pertambangan terpadu.
Pada tahun 1989, UNTR melalui Penawaran Umum Perdana
Saham menawarkan 2.700.000 lembar sahamnya kepada masyarakat
dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham, dengan harga penawaran
sebesar Rp7.250,- per saham.
n. PT Adaro Enery, Tbk
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) didirikan dengan nama PT Padang
Karunia tanggal 28 Juli 2004 dan mulai beroperasi secara komersial pada
bulan Juli 2005. Kantor pusat ADRO berlokasi di Gedung Menara Karya,
Lantai 23, Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5, Kav. 1-2, Jakarta Selatan.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
ADRO bergerak dalam bidang usaha perdagangan, jasa, industri,
pengangkutan batubara, perbengkelan, pertambangan, dan konstruksi.
Entitas anak bergerak dalam bidang usaha pertambangan batubara,
80
perdagangan batubara, jasa kontraktor penambangan, infrastruktur,
logistik batubara, dan pembangkitan listrik.
Pada 04 Juli 2008, ADRO memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ADRO
(IPO) kepada masyarakat sebanyak 11.139.331.000 lembar saham dengan
nilai nominal Rp100,- per saham dan Harga Penawaran Rp1.100,- per
saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada tanggal 16 Juli 2008.
o. PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology, Tbk
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology (Smart) Tbk (SMAR)
didirikan 18 Juni 1962 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun
1962. Kantor pusat SMAR berlokasi di Sinar Mas Land Plaza, Menara II,
Lantai 30 Jl. MH. Thamrin No. 51 Jakarta 10350. Pabrik dan kebun divisi
perkebunan SMAR dan entitas anak berlokasi di Sumatra Utara, Jambi,
Riau, Bangka, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan
Selatan, sedangkan pabrik pengolahannya berlokasi di Surabaya, Medan,
Tarjun dan Jakarta.
PT Purimas Sasmita adalah entitas induk SMAR, sedangkan Golden
Agri-Resources Ltd. (GAR), Perusahaan Publik di Singapore Exchange,
adalah pemegang saham akhir SMAR.
81
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
SMAR dan entitas anak meliputi pengembangan perkebunan, pertanian,
perdagangan, pengolahan hasil perkebunan, serta bidang jasa pengelolaan
dan penelitian yang berhubungan dengan usaha. Hasil produksi SMAR
dan entitas anak meliputi hasil olahan kelapa sawit antara lain minyak
goreng, lemak nabati dan margarin serta minyak kelapa sawit (CPO), inti
sawit (PK), minyak inti sawit (PKO), cocoa butter substitute (CBS), fatty
acids, glycerine, sabun dan produk kemasan seperti botol dan tutup botol.
Pada tahun 1992, SMAR memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham
(IPO) SMAR kepada masyarakat sebanyak 30.000.000 dengan nilai
nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp3.000,- per
saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada tanggal 20 Nopember 1992.
p. PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia, Tbk
PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)
didirikan tanggal 18 Desember 1962 dan mulai beroperasi secara
komersial pada tahun 1962. Kantor pusat LSIP terletak di Prudential
Tower Lantai 15, Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Setiabudi, Jakarta Selatan,
sedangkan kantor cabang operasional berlokasi di Medan, Palembang,
Makassar, Surabaya dan Samarinda. Perusahaan induk adalah PT
82
SalimIvomas Pratama Tbk / SIMP dan Perusahaan induk utama adalah
First Pacific Company Limited, Hong Kong.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
LSIP bergerak di bidang usaha perkebunan yang berlokasi di Sumatera
Utara, Sumatera Selatan, Jawa, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara dan
Sulawesi Selatan. Produk utamanya adalah minyak kelapa sawit dan karet,
serta kakao, teh dan benih dalam kuantitas yang lebih kecil.
Di samping mengelola perkebunannya sendiri, LSIP juga
mengembangkan perkebunan di atas tanah yang dimiliki petani kecil
setempat (perkebunan plasma) sesuai dengan pola perkebunan “inti-
plasma” yang dipilih pada saat Perusahaan melakukan ekspansi
perkebunan.
Pada tanggal 07 Juni 1996, LSIP memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham LSIP
(IPO) kepada masyarakat sebanyak 38.800.000 dengan nilai nominal
Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp4.650,- per saham. Saham-
saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal
05 Juli 1996.
83
B. Pengujian dan Pembahasan
1. Deskriptif Sampel
Penelitian ini menggunakan 16 perusahaan manufaktur sebagai sampel.
Keenambelas perusahaan tersebut adalah perusahaan yang paling sering
diminati menurut masing-masing subsektornya dan memilik asset terbesar
menurut masing-masing subsektornya pada periode 2008-2012. Berikut
adalah daftar tabel dan grafik perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel:
Tabel 4.1Daftar Sampel Penelitian
No Kode Nama Perusahaan1. BBCA PT. Bank Central Asia, Tbk2. BBRI PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk3. BBNI PT. Bank Negara Indonesia, Tbk4. BMRI PT. Bank Mandiri Indonesia, Tbk5. AALI PT. Astra Agro Lestari, Tbk6. AUTO PT. Astra Otoparts, Tbk7. SMGR PT. Semen (Persero) Indonesia, Tbk8. CPIN PT. Charoen Phokphan Indonesia, Tbk9. UNVR PT. Unilever Indonesia, Tbk10. INDF PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk11. HMSP PT. HM Sampoerna, Tbk12. TLKM PT. Telekomunikasi Indonesia (persero), Tbk13 UNTR PT. United Tractors, Tbk14. ADRO PT. Adaro Energy, Tbk15. SMAR PT. Smart, Tbk16. LSIP PT. Pp London Sumatra Indonesia, Tbk
Sumber : data diolah dari www.idx.co.id dan ICMD
84
2. Deskriptif Variabel
Dalam penelitian ini, data diolah dengan menggunakan alat bantu
software EViews 7.01 yang telah teruji dengan baik dalam menjelaskan
hubungan antara variabel independen (bebas) dan dependen (terikat) melalui
regresi panel. Selain itu penelitian ini juga menggunakanb software Microsoft
Excel 2007 untuk mempermudah dalam mengelola data. Variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah struktur modal sebagai variabel
dependen yang diukur dengan debt to equity ratio, sementara variabel
independen yang digunakan adalah dividen, profitabilitas (ROA),
pertumbuhan asset, ukuran perusahaan, dan struktur aktiva. Penelitian ini
dilakukan dalam rentang waktu 2008-2012. Berikut ini adalah penjelasan
mengenai variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Debt to equity ratio
Dalam penelitian ini, data mengenai debt to equity ratio diperoleh dari
laporan keuangan masing-masing perusahaan yang menjadi sampel. Berikut
ini disajikan tabek dan grafik yang berisi data debt equity ratio dari
perusahaan-perusahaan manufaktur yang menjadi sampel penelitian ini dalam
periode 2008-2012.
DER = Total Hutang
Total Ekuitas
t
85
Tabel 4.2Data Deskriptif Debt to Equity Ratio
No Perusahaan 2008 2009 2010 2011 20121 BBCA 9,55 9,14 8,51 8,09 7,662. BBRI 10,01 10,03 10,02 8,43 7,503. BBNI 12,07 10,88 6,50 6,90 6,664. BMRI 10,75 10,23 9,81 7,81 7,315. AALI 0,23 0,18 0,19 0,21 0,336. AUTO 0,45 0,39 0.,38 0,47 0,627. SMGR 0,30 0,26 0,29 0,35 0,468. CPIN 2,91 0,82 0,46 0,43 0,489. UNVR 1,10 1,02 1,15 1,85 1,4310. INDF 3,11 2,45 1,34 0,70 0,7111. HMSP 1,00 0,69 1,01 0,90 1,1112. TLKM 1,38 1,22 0,98 0,69 0,6613 UNTR 1,05 0,76 0,84 0,69 0,5614. ADRO 1,41 1,43 1,18 1,32 1,2015. SMAR 1,17 1,30 1,14 1,01 0,9416. LSIP 0,54 0,27 0,22 0,16 0,20
Sumber : Data Diolah
Gambar 4.1Grafik Debt Equity Ratio
Sumber: Data diolah
0
2
4
6
8
10
12
14
2008 2009 2010 2011 2012
BBCABBRIBBNIBMRIAALIAUTOSMGRCPINUNVRINDFHMSPTLKMUNTRADROSMARLSIP
86
Pada tabel dan grafik di atas dapat dilihat besarnya debt equity ratio
(DER) masing-masing perusahaan yang dijadikan sampel penelitian periode
2008-2012. Pada tahun 2008, debt equity ratio tertinggi dimiliki oleh
perusahaan PT Bank Negara Indonesia, Tbk dengan jumlah sebesar 12,07 atau
1207% sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT Astra Agro Lestari, Tbk
dengan jumlah sebesar 0,23 atau 23%. Pada tahun 2009, debt equity ratio
tertinggi dimiliki oleh perusahaan PT Bank Negara Indonesia, Tbk dengan
jumlah sebesar 10,88 atau 1088% sedangkan yang terendah dimili oleh PT
Astra Agro Lestari, Tbk dengan jumlah sebesar 0,18 atau 18%. Pada tahun
2010 debt equity ratio tertinggi dimiliki oleh perusahaan PT. Bank Rakyat
Indonesia, Tbk sebesar 10.02 atau 1002%, sedangkan yang terendah dimiliki
oleh PT Astra Agro Lestari, Tbk sebesar 0,19 atau 19%. Pada tahun 2011 debt
equity ratio tertinggi dimiliki oleh perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia,
Tbk sebesar 8,43 atau 843%, sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT.
Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia, Tbk sebesar 0,16 atau
16%. Pada tahun 2012 debt equity ratio tertinggi dimiliki oleh perusahaan PT.
Bank Central Asia, Tbk sebesar 7,66 atau 766%, sedangkan yang terendah
dimiliki oleh PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia, Tbk
sebesar 0,20 atau 20%.
87
b. Dividen
Dividen adalah kemampuan perusahaaan yang berbentuk perseroan
terbatas yang diberikan kepada para pemegang saham (Weston dan Copeland
:2005 dalam Rodoni dan Ali, 2010 :121). Berikut ini adalah tabel dan grafik
yang berisi data dividen dari perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel
dari penelitian ini pada periode 2008-2012.
Tabel 4.3Data Deskriptif Dividen(angka dalam Rupiah)
No Perusahan 2008 2009 2010 2011 20121. BBCA 100,00 110,00 112,50 157,00 43,502. BBRI 168,82 132,06 115,97 122,28 0,003. BBNI 8,00 56,92 65,98 62,48 0,004. BMRI 88,55 19,26 140,24 104,97 0,005. AALI 505,00 905,00 830,00 995,00 230,006. AUTO 294,00 598,00 592,00 105,00 0,007. SMGR 215,19 308,45 306,26 330,89 0,008. CPIN 0,00 196,00 64,90 42,00 0,009. UNVR 315,00 399,00 444,00 546,00 300,0010. INDF 47,00 93,00 133,00 175,00 0,0011. HMSP 110,00 765,00 1640,00 1750,00 0,0012. TLKM 296,94 288,06 322,59 371,91 0,0013 UNTR 320,00 330,00 590,00 920,00 210,0014. ADRO 11,90 29,00 30,35 0,00 0,0015. SMAR 190,00 75,00 150,00 200,00 0,0016. LSIP 208,00 209,00 61,00 100,00 0,00
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan tabel 4.3 dan gambar 4.2 dapat dilihat besarnya dividen
masing-masing perusahaan yang dijadikan sampel penelitian periode 2008-
2012. Pada tahun 2008, dividentertinggi dimiliki oleh perusahaan PT Astra
Agro Lestari, Tbk dengan jumlah sebesar Rp 505,- sedangkan yang terendah
88
dimiliki oleh PT Charoen Phokphan Indonesia,Tbk dengan jumlah sebesar Rp
0,- itu artinya PT Charoen Phokphan Indonesia,Tbk tidak mempunyai dividen
pada tahun 2008. Pada tahun 2009, dividentertinggi dimiliki oleh perusahaan
PT Astra Agro Lestari, Tbk dengan jumlah sebesar Rp 905,- sedangkan yang
terendah dimiliki oleh PT Bank Mandiri, Tbk dengan jumlah sebesar Rp
19,26,- Pada tahun 2010, dividentertinggi dimiliki oleh perusahaan PT HM
Sampoerna, Tbk dengan jumlah sebesar Rp 1640,- sedangkan yang terendah
dimiliki oleh PT Adaro Energy, Tbk dengan jumlah sebesar Rp 30,35,- Pada
tahun 2011, dividentertinggi dimiliki oleh perusahaan PT HM Sampoerna,
Tbk dengan jumlah sebesar Rp 1640,- sedangkan yang terendah dimiliki oleh
PT Adaro Energy, Tbk dengan jumlah sebesar Rp 0,0,- artimya pada tahun
2010 PT Adaro Energy, Tbk tidak memiliki dividen. Pada tahun 2012,
dividentertinggi dimiliki oleh perusahaan PT Astra Agro Lestari, Tbk dengan
jumlah sebesar Rp 230,- sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT Adaro
Energy, Tbk dengan jumlah sebesar Rp 0,0,- artimya pada tahun 2010 PT
Adaro Energy, Tbk tidak memiliki dividen., begitu juga dengan perusahaan-
perusahaan yang lainnya mereka rata-rata tidak memiliki dividen pada tahun
2012 seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk,
PT Bank Mandiri Tbk, PT Astra Otoparts Tbk, PT Semen Gresik (pesero)
Tbk, PT Charoen Phokphan Indonesia Tbk, PT Indofood Sukses Makmur
89
Tbk, PT HM Sampoerna Tbk, PT Telekomunikasi TPT Smart Tbk, PT Pp
London Sumatra Indonesia, Tbk.
Gambar 4.2Grafik Nilai Dividen
Sumber : Data Diolah
c. Profitabilitas
Profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk mengasilkan
laba (Rodoni dan Ali, 2010 : 28). Profitabilitas dalam penelitian ini diukur
dengan menggunakan ROA (return on asset). Berikut ini adalah tabel dan
grafik yang berisi data dividen dari perusahaan-perusahaan yang menjadi
sampel dari penelitian ini pada periode 2008-2012.
0200400600800100012001400160018002000
2008 2009 2010 2011 2012
BBCABBRIBBNIAALIAUTOSMGRCPINUNVRINDFHMSPTLKMUNTRADROSMARLSIP
90
Tabel 4.4Data Deskriptif Profitabilitas
(angka dalam persen)No Perusahaan 2008 2009 2010 2011 20121. BBCA 3,14 3,17 3,28 3,57 2,442. BBRI 3,59 3,12 3,69 3,99 4,333. BBNI 0,96 1,51 2,21 2,49 2,674. BMRI 2,50 2,74 3,11 2,99 3,235. AALI 60,59 33,02 33,71 32,66 28,386. AUTO 19,39 20,39 24,96 18,02 14,227. SMGR 33,85 35,94 30,35 25,89 23,668. CPIN 7,25 40,39 43,24 33,62 26,799. UNVR 53,01 56,76 52,16 53,18 39,4610. INDF 6,57 6,20 4,70 4,10 4,2011. HMSP 35,93 40,72 42,62 56,31 43,6212. TLKM 22,26 22,91 21,47 20,24 21,7513 UNTR 16,96 22,31 17,04 16,76 14,8014. ADRO 8,67 20,20 12,44 17,72 9,1615. SMAR 14,75 9,72 13,27 16,79 13,1316. LSIP 26,96 20,78 24,85 30,78 18,17
Sumber : Data diolah
Pada tabel 4.4 dan gambar 4.3 dapat dilihat besarnya profitabilitas
(ROA) masing- masing perusahaan yang dijadikan sampel penelitian periode
2008-2012. Pada tahun 2008, profitabilitas (ROA)tertinggi dimiliki oleh
perusahaan PT Astra Agro Lestari, Tbk sebesar 60,59% sedangkan yang
terendah dimiliki oleh PT Bank Negara Indonesia, Tbk sebesar 0,96%. Pada
tahun 2009, profitabilitas (ROA)tertinggi dimiliki oleh perusahaan PT HM
Sampoerna, Tbk sebesar 40,72% sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT
Bank Negara Indonesia sebesar 1,51%. Pada tahun 2010, profitabilitas
(ROA)tertinggi dimiliki oleh perusahaan PT Unilever Indonesia, Tbk sebesar
52,16% sedangkan yang terendah masih dimiliki oleh PT Bank Negara
Indonesia sebesar 2,21%. Pada tahun 2011, profitabilitas (ROA)tertinggi
91
dimiliki oleh perusahaan PT HM Sampoerna, Tbk sebesar 56,31% sedangkan
yang terendah masih dimiliki oleh PT Bank Negara Indonesia sebesar 2,49%.
Pada tahun 2011, profitabilitas (ROA)tertinggi masih dimiliki oleh
perusahaan PT HM Sampoerna, Tbk sebesar 43,62% sedangkan yang
terendah dimliki oleh PT Bank Central Asia sebesar 2,44%.
Gambar 4.3Grafik Profitabilitas
Sumber : Data diolah.
d. Pertumbuhan Aktiva.
Weston dan Brigham (2006; 475) mengatakan perusahaan dengan tingkat
pertumbuhan yang cepat harus lebih banyak mengandalkan pada modal
eksternal. Berikut ini adalah tabel dan grafik yang berisi data dividen dari
0
10
20
30
40
50
60
70
2008 2009 2010 2011 2012
BBCABBRIBBNIBMRIAALIAUTOSMGRCPINUNVRINDFHMSPTLKMUNTRADROSMARLSIP
92
perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel dari penelitian ini pada periode
2008-2012.
Gambar 4.4Grafik Pertumbuhan Aktiva
Sumber : data diolah
Pada tabel 4.5 dan gambar 4.4 dapat dilihat besarnya pertumbuhan
aktiva masing- masing perusahaan yang dijadikan sampel penelitian periode
2008-2012. Pada tahun 2008, pertumbuhan aktiva tertinggi dimiliki oleh
perusahaan PT United Tractors, Tbk sebesar 75,72% sedangkan yang terendah
dimiliki oleh PT Pp London Sumatra Indonesia, Tbk sebesar -1,61%. Pada
tahun 2009, pertumbuhan aktiva tertinggi dimiliki oleh perusahaan PT Bank
Rakyat Indonesia, Tbk sebesar 28,80% sedangkan yang terendah masih
dimiliki oleh PT Pp London Sumatra Indonesia, Tbk sebesar -1,40%. Pada
tahun 2010, pertumbuhan aktiva tertinggi masih dimiliki oleh perusahaan PT
Bank Rakyat Indonesia, Tbk sebesar 27,56% sedangkan yang terendah
-1001020304050607080
2008 2009 2010 2011 2012
BBCABBRIBBNIBMRIAALIAUTOSMGRCPINUNVRINDFHMSPTLKMUNTRADROSMARLSIP
93
dimiliki oleh PT Adaro Energy, Tbk sebesar -4,39%. Pada tahun 2011,
pertumbuhan aktiva tertinggi dimiliki oleh perusahaan PT Charoen Phokpand
Indonesia, Tbk sebesar 35,74% sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT
HM Sampoerna, Tbk sebesar -5,60%. Pada tahun 2012, pertumbuhan aktiva
tertinggi dimiliki oleh perusahaan PT Semen Gresik (persero), Tbk sebesar
35,18% sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT Imdofood Sukses Makmur,
Tbk sebesar 6,59%.
Tabel 4.5Data Deskriptif Pertumbuhan aktiva
(angka dalam persen)
No Perusahaan 2008 2009 2010 2011 20121. BBCA 12,04 14,99 14,88 17,72 11,812. BBRI 20,78 28,80 27,56 16,23 17,333. BBNI 10,04 12,77 9,27 20,31 11,454. BMRI 12,33 10,09 13.98 22,70 15,175. AALI 16,13 16,14 16,12 16,07 21,716. AUTO 15,26 16,67 20,26 24,08 27,537. SMGR 24,52 22,15 20,17 26,34 35,188. CPIN 8,78 3,30 21,85 35,74 32,779. UNVR 21,96 15,07 16,25 20,47 18,5010. INDF 33,27 1,99 17,07 13,35 6,5911. HMSP 2,89 9,81 15,85 -5,60 18,4112. TLKM 11,21 6,91 2,25 3,30 8,0713 UNTR 75,72 6,82 21,70 5,36 8,3114. ADRO 25,93 26,72 -4,39 26,39 28,8415. SMAR 1,84 1,85 22,18 18,01 10,1716. LSIP -1,61 -1,40 14,61 22,12 11,10Sumber : data diolah
e. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset yang
dimiliki perusahaan. Suatu perusahaan yang berukuran besar lebih mudah
94
memperoleh pinjaman dibandingkan dengan perusahaan kecil (Moeljadi,
2006: 274). Berikut ini adalah tabel dan grafik yang berisi data dividen dari
perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel dari penelitian ini pada periode
2008-2012.
Tabel 4.6Data Deskriptif Ukuran Perusahaan
(angka dalam LN (Logaritma Natural)
No Perusahaan 2008 2009 2010 2011 20121. BBCA 33.13 33.27 33.41 33.58 33.692. BBRI 33.14 33.39 33.64 33.79 33.953. BBNI 32.94 33.06 33.15 33.33 33.444. BMRI 33.51 33.61 33.74 33.95 34.095. AALI 29.51 29.66 29.81 29.95 30.156. AUTO 29.01 29.17 29.35 29.57 29.817. SMGR 29.99 30.19 30.37 30.61 30.918. CPIN 29.27 29.30 29.50 29.81 30.099. UNVR 29.50 29.64 29.79 29.98 30.1510. INDF 31.30 31.33 31.49 31.61 31.6811. HMSP 30.41 30.50 34.45 30.59 30.7612. TLKM 32.14 32.21 32.23 32,26 32.3413 UNTR 30.75 30.82 31.02 31.46 31.5414. ADRO 31.14 31.37 31.33 31.56 31.8215. SMAR 29.93 29.95 30.15 30.32 30.4116. LSIP 29.22 29.21 29.34 29.54 29.65
Sumber : data diolah
Pada tabel 4.6 dan grafik 4.5 dapat dilihat besarnya ukuran perusahaan
masing- masing perusahaan yang dijadikan sampel penelitian periode 2008-
2012. Pada tahun 2008, ukuran perusahaan tertinggi dimiliki oleh perusahaan
PT Bank Mandiri, Tbk dengan nilai 33,51 sedangkan yang terendah dimiliki
oleh PT Astra Otoparts, Tbk dengan nilai 29,01. Pada tahun 2009, ukuran
95
perusahaan tertinggi dimiliki oleh perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk
dengan nilai 33,39 sedangkan yang terendah masih dimiliki oleh PT Astra
Otoparts, Tbk dengan nilai 29,17. Pada tahun 2010, ukuran perusahaan
tertinggi dimiliki oleh perusahaan PT Bank Mandiri, Tbk dengan nilai 34,45
sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT Pp London Sumatra Indonesia, Tbk
dengan nilai 29,34. Pada tahun 2011, ukuran perusahaan tertinggi masih
dimiliki oleh perusahaan PT Bank Mandiri, Tbk dengan nilai 33,95 sedangkan
yang terendah dimiliki oleh masih PT Pp London Sumatra Indonesia, Tbk
dengan nilai 29,54. Pada tahun 2011, ukuran perusahaan tertinggi masih
dimiliki oleh perusahaan PT Bank Mandiri, Tbk dengan nilai 34,09 sedangkan
yang terendah dimiliki oleh masih PT Pp London Sumatra Indonesia, Tbk
dengan nilai 29,65.
Gambar 4.5Grafik Ukuran Perusahaan
Sumber : Data diolah
26272829303132333435
2008 2009 2010 2011 2012
BBCABBRIBBNIBMRIAALIAUTOSMGRCPINUNVRINDFHMSPTLKMUNTRADROSMARLSIP
96
f. Struktur Aktiva
Menurut Brigham dan Houston (2006, 39) perusahaan yang aktivanya
sesuai untuk dijadikan jaminaan kredit cenderung lebih banyak menggunakan
banyak utang. Berikut ini adalah tabel dan grafik yang berisi data dividen dari
perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel dari penelitian ini pada periode
2008-2012.
Tabel 4.7Data Deskriptif Struktur Aktiva
(angka dalam persen)
No Perusahaan 2008 2009 2010 2011 20121. BBCA 1,08 1,05 1,05 1,09 1,302. BBRI 0,55 0,43 0,39 0,39 0,513. BBNI 1,85 1,63 1,54 1,36 1,384. BMRI 1,28 1,26 2,23 1,19 1,105. AALI 30,70 32,29 20,56 33,56 39,606. AUTO 1,76 15,00 17,63 22,23 23,477. SMGR 31,21 30,99 49,24 59,21 3,198. CPIN 32,00 3,15 29,63 36,15 35,069. UNVR 1,15 0,91 47,8 50,70 47,9110. INDF 24,21 26,76 24,83 24,11 25,0011. HMSP 26,83 24,33 19,91 19,87 17,8312. TLKM 77,88 78,33 76,02 72,68 69,1813 UNTR 41,00 48,50 44,65 29,44 30,2114. ADRO 17,57 17,46 21,70 25,31 25,0715. SMAR 28,55 33,20 31,45 30,85 33,1316. LSIP 27,99 33,05 31,08 26,86 29,53
Sumber : data diolah
Pada tabel 4.7 dan gambar 4.6 dapat dilihat besarnya struktur aktiva masing-
masing perusahaan yang dijadikan sampel penelitian periode 2008-2012. Pada
tahun 2008, struktur aktiva tertinggi dimiliki oleh perusahaan PT Telekomunikasi
97
Indonesia, Tbk sebesar 77,88% sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT Bank
Rakyat Indonesia, Tbk sebesar 0,55%. Pada tahun 2009, struktur aktiva tertinggi
dimiliki oleh perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk sebesar 78,33%
sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk sebesar
0,43%. Pada tahun 2010, struktur aktiva tertinggi dimiliki oleh perusahaan PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk sebesar 76,02% sedangkan yang terendah
dimiliki oleh PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk sebesar 0,39%. Pada tahun 2011,
struktur aktiva tertinggi dimiliki oleh perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia,
Tbk sebesar 72,08% sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT Bank Rakyat
Indonesia, Tbk sebesar 0,39%. Pada tahun 2012, struktur aktiva tertinggi dimiliki
oleh perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk sebesar 69,18% sedangkan
yang terendah dimiliki oleh PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk sebesar 0,51%.
Gambar 4.6Grafik Struktur Aktiva
Sumber : data diolah.
0102030405060708090
2008 2009 2010 2011 2012
BBCABBRIBBNIBMRIAALIAUTOSMGRCPINUNVRINDFHMSPTLKMUNTRADROSMAR
98
C. Analisis dan Pembahasan
1. Uji Persyaratan Analisis
a. Uji Chow
Uji Chow ialah pengujian untuk menentukan model Fixed Effect atau
Common Effect yang lebih tepat digunakan dalam mengestimasi data panel.
Hipotesis dalam uji chow dalam penelitian ini adalah: H0 : Common Effect
Model H1 : Fixed Effect Model Dasar penolakan terhadap hipotesis di atas
adalah dengan membandingkan perhitungan F-statistik dengan F-tabel.
Perbandingan dipakai apabila hasil F hitung lebih besar (>) dari F tabel, maka
H0 ditolak yang berarti model yang lebih tepat digunakan adalah Fixed Effect
Model. Begitupun sebaliknya, jika F hitung lebih kecil (<) dari F tabel, maka
H0 diterima dan model yang digunakan adalah Common Effect Model. Berikut
adalah hasil uji Chow yang dilakukan dalam penelitian ini:
99
Tabel 4.8
Uji Signifikansi Common Effect
Dependent Variable: DER(-1)
Method: Panel Least Squares
Date: 07/17/13 Time: 22:27
Sample (adjusted): 2009 2012
Periods included: 4
Cross-sections included: 16
Total panel (balanced) observations: 64
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -40.15631 5.818204 -6.901840 0.0000
DIVIDEN(-1) -0.001969 0.000762 -2.585329 0.0123
ROA(-1) -0.893482 2.036578 -0.438717 0.6625
GROWTH(-1) -1.343411 1.640343 -0.818982 0.4161
SIZE(-1) 1.468634 0.177961 8.252565 0.0000
ST_AKTIVA(-1) -6.781722 1.095616 -6.189868 0.0000
R-squared 0.823289 Mean dependent var 3.011406
Adjusted R-squared 0.808055 S.D. dependent var 3.796355
S.E. of regression 1.663240 Akaike info criterion 3.944472
Sum squared resid 160.4493 Schwarz criterion 4.146867
Log likelihood -120.2231 Hannan-Quinn criter. 4.024205
F-statistic 54.04391 Durbin-Watson stat 0.940994
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber : Data diolah.
100
Tabel 4.9
Uji Signifikansi Fixed Effect
Dependent Variable: DER(-1)Method: Panel Least SquaresDate: 07/17/13 Time: 22:30Sample (adjusted): 2009 2012Periods included: 4Cross-sections included: 16Total panel (balanced) observations: 64
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 13.77498 9.509165 1.448601 0.1547DIVIDEN(-1) 0.000294 0.000715 0.410879 0.6832
ROA(-1) -3.222465 2.256282 -1.428219 0.1605GROWTH(-1) 0.016218 1.243602 0.013041 0.9897
SIZE(-1) -0.331298 0.309515 -1.070378 0.2904ST_AKTIVA(-1) 0.615801 1.514719 0.406544 0.6864
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.958042 Mean dependent var 3.011406Adjusted R-squared 0.938527 S.D. dependent var 3.796355S.E. of regression 0.941257 Akaike info criterion 2.975365Sum squared resid 38.09646 Schwarz criterion 3.683749Log likelihood -74.21169 Hannan-Quinn criter. 3.254433F-statistic 49.09222 Durbin-Watson stat 1.278038Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber : Data diolah
Hasil perhitungan dari uji chow adalah sebagai berikut :
F=, , /( ), /( ) = 12,632535
Hasil dari F hitung adalah sebesar 9,20700 sedangkan nilai F tabel untuk
numerator 15 dan denumenator 59 adalah 1,84 yang berarti lebih kecil dari nilai F
hitung. Dengan demikian maka H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya model regresi
yang lebih baik adalah model dengan Fixed Effect.
101
b. Uji Hausman
Uji Hausman adalah pengujian statistik untuk memilih apakah model
Fixed Effect atau Random Effect yang lebih tepat digunakan. Pengujian uji
Hausman dalam penelitian ini dilakukan dengan hipotesis berikut:
H0 : Random Effect Model
H1 : Fixed Effect Model
Statistik Uji Hausman ini mengikuti distribusi statistik Chi-Squares
dengan degree of freedom sebanyak k, dimana k adalah jumlah variabel
independen. Widarjono (2009 ;241) menyatakan jika nilai statistik Hausman
lebih besar dari nilai kritisnya, maka H0 ditolak dan model yang lebih tepat
adalah model Fixed Effect sedangkan sebaliknya bila nilai statistik Hausman
lebih kecil dari nilai kritisnya, maka model yang lebih tepat adalah model
Random Effect. Untuk melakukan uji Hausman digunakan alat bantu software
Eviews. Hasil dari perhitungan statistik uji Hausman adalah sebagai berikut := ( )-1 = -22,23357
Hasil dari penghitungan statistik Hausman adalah sebesar -22,23357,
sedangkan nilai kritis Chi-Squares dengan df sebesar 5 pada α = 0,05 adalah
sebesar 11,07 yang berarti lebih kecil dari nilai statistik Hausman. Dengan
demikian maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak yang
berarti model yang lebih tepat digunakan dalam penelitian ini adalah model
Random Effect.
102
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas dimaksudkan untuk apakah nilai residual yang
terstandarisasi pada model regresi berdistribusi normal atau tidak. Nilai
residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual terstandarisasi
tersebut sebagian besar mendekati nilai rata-ratanya. Tidak terpebuhunya
normalitas pada umumnya disebabkan karena distribusi data tidak normal,
karena terdapat nilai ekstrem pada data yang diambil (Suliyanto, 2011: 69).
Menurut Winarno (2011 ;5.37) untuk mendeteksi normalitas dapat
dilakukan dengan melihat koefesien Jarque-Bera dan probabilitasnya. Kedua
angka ini saling mendukung. Ketentuannya adalah sebagai berikut:
1) Bila nilai J-B tidak signifikan (lebih kecil dari 2), maka data berdistribusi
normal.
2) Bila probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi atau α, maka data
bedistribusi normal (hipotesis nolnya adalah berdistribusi.
Suliyanto menyatakan (2011 ;75) dalam perangkat EViews yang
digunakan dalam penelitian ini normalitas dapat diketahui dengan melihat
kepada histogrammdan uji jarque-bera (JB) dengan nilai X2 tabel. Jika JB ≤
X2 tabel atau chi-square tabel maka nilai residual terstandarisasi dinyatakan
berdistribusi normal.
103
Berikut adalah hasil normalitas data yang digunakan dalam penelitian ini :
Gambar 4.1
Uji Normalitas
Sumber : Data diolah
Dari grafik histogram diatas dapat dilihat bahwa nilai Jarque-Bera
sebesar 3,974788 atau berada dibawah nilai X2 (tabel chi-square) yaitu
sebesae 11,07050. Selain itu, nilai probabilitasnya sebesar 0,137052 nilai
tersebut lebih besar dari derajat kesalahan yaitu sebesar 5% atau 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
yang terbentuk ada korelasi yang tinggi atau sempurna di antara variabel
bebas (Suliyanto, 2011 : 82). Multikolinieritas adalah hubungan liniear antar
variabel independen di dalam regresi berganda. Model regresi yang baik
0
2
4
6
8
10
12
14
16
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
S eries : S tandardized Res idualsS am ple 2009 2012Observations 64
M ean 6.87e-15M edian -0.463206M ax im um 5.045428M inim um -3.756002S td. Dev. 1.844775S kewness 0.610100K urtos is 3.040735
Jarque-B era 3.974788P robability 0.137052
104
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Menurut
Widarjono (2010 : 75) jika ada multikolinieritas antar variabel independen,
estimasi dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) masih
menghasilkan estimator yang tidak bias, linier dan mempunyai varian yang
minimum (BLUE) karena estimator yang BLUE tidak memerlukan asumsi
terbebas dari masalah multikolinieritas.Metode untuk mendeteksi ada
tidaknya masalah multikolinieritas alam penelitian ini dilakukan dengan
metode korelasi parsial antar variabel independen. Sebagai aturan yang kasar
(rule of thumb), jika koefesien korelasi cukup tinggi di atas 0,85 maka diduga
ada multikolinieritas dalam model. Sebaliknya jika koefesien korelasi kurang
dari 0,85 maka diduga model tidak mengandung unsur multikolinieritas.
Berikut ini adalah hasil dari uji multikolinieritas dengan korelasi parsial :
Tabel 4.10Uji Multikolinieritas
Sumber : Data Diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien korelasi antar
sesama variabel independen dalam penelitian ini berada pada kisaran angka
dibawah 0,85 sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam
penelitian ini terbebas dari masalah multikolinieritas.
DIVIDEN ROA GROWTH SIZE ST_AKTIVADIVIDEN 1.000000 0.537219 -0.031786 -0.158873 0.157406
ROA 0.537219 1.000000 -0.010458 -0.630309 0.366859GROWTH -0.031786 -0.010458 1.000000 -0.025538 0.008109
SIZE -0.158873 -0.630309 -0.025538 1.000000 -0.378658ST_AKTIVA 0.157406 0.366859 0.008109 -0.378658 1.000000
105
c. Uji Heteroskedatisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi yang tebentuk terjadi ketidaksamaan varian dari residual model
regresi. Data yang baik adalah data yang homoskedastisitas.
Homoskedastisitas terjadi jika varian variabel pada model regresi memiliki
nilai yang sma atau konstan (Suliyanto, 2011 : 95). Heteroskedastisitas berarti
varian variabel gangguan yang tidak konstan. Masalah heteroskedastisitas
dengan demikian lebih sering muncul pada cross section daripada data time
series. Jika varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya
tetap, maka disebut heteroskedastisitas.
Untuk menguji masalah heteroskedastisitas, penelitimenggunakan uji
Park, yaitu dengan membuat persamaan regresidengan cara mengganti
variabel dependen dengan residual kuadratnya.Apabila probabilitas yang ada
bernilai diatas 0,05 yang berarti tidaksignifikan, maka data dinyatakan bebas
dari masalahheteroskedastisitas yang berarti bahwa data yang ada adalah data
yangbersifat homoskedastisitas. Berikut ini adalah hasil uji Park
yangdilakukan terhadap data yang digunakan dalam penelitian ini :
106
Tabel 4.11Uji Heteroskedastisitas
Dependent Variable: LOG(RES2)Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)Date: 07/17/13 Time: 11:59Sample (adjusted): 2009 2012Periods included: 4Cross-sections included: 16Total panel (balanced) observations: 64Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 4.693813 7.080526 0.662919 0.5100DIVIDEN -0.000327 0.000774 -0.422510 0.6742
ROA -3.505690 2.564268 -1.367131 0.1769GROWTH -1.834786 2.064461 -0.888748 0.3778
SIZE -0.096391 0.214835 -0.448675 0.6553ST_AKTIVA -2.336053 1.307348 -1.786864 0.0792
Effects SpecificationS.D. Rho
Cross-section random 0.646905 0.1442Idiosyncratic random 1.575737 0.8558
Weighted Statistics
R-squared 0.150736 Mean dependent var -0.018445Adjusted R-squared 0.077524 S.D. dependent var 1.735283S.E. of regression 1.666664 Sum squared resid 161.1105F-statistic 2.058891 Durbin-Watson stat 1.306558Prob(F-statistic) 0.083703
Unweighted Statistics
R-squared 0.199669 Mean dependent var -0.023866Sum squared resid 181.8117 Durbin-Watson stat 1.157793
Sumber : Data diolah
107
Dari tampilan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai probabilitas untuk semua
variabel independen berada diatas 0,05 dengan rincian probabilitas dividen sebesar
0,6742, probabilitas ROA sebesar 0,1769, probabilitas pertumbuhan asset sebesar
0,3778, probabilitas ukuran perusahaan sebesar 0,6553, probabilitas struktur aktiva
sebesar 0,9402 dan probabilitas dividen sebesar 0,0792. Dengandemikian maka tidak
ditemukan adanya masalah heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier
ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t-1
(sebelumnya). jika terjadi korelasi maka dinyatakan terjadi autokorelasi dan model
yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. dalam model ini digunakan nilai
Durbin-Watson untuk menguji autokorelasi.
108
Tabel 4.12Hasil Uji Autokorelasi
Dependent Variable: DER(-1)Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)Date: 07/18/13 Time: 00:00Sample (adjusted): 2009 2012Periods included: 4Cross-sections included: 16Total panel (balanced) observations: 64Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -23.52560 6.113503 -3.848137 0.0003DIVIDEN(-1) -0.001367 0.000597 -2.289833 0.0257
ROA(-1) -4.983795 1.804487 -2.761890 0.0077GROWTH(-1) -1.417793 1.153472 -1.229153 0.2240
SIZE(-1) 0.935871 0.191035 4.898955 0.0000ST_AKTIVA(-1) -4.025241 1.117383 -3.602382 0.0007
Effects SpecificationS.D. Rho
Cross-section random 1.175939 0.6095Idiosyncratic random 0.941257 0.3905
Weighted Statistics
R-squared 0.498998 Mean dependent var 1.118926Adjusted R-squared 0.455809 S.D. dependent var 1.598015S.E. of regression 1.178845 Sum squared resid 80.60117F-statistic 11.55362 Durbin-Watson stat 1.107031Prob(F-statistic) 0.000000
Unweighted Statistics
R-squared 0.763869 Mean dependent var 3.011406Sum squared resid 214.4013 Durbin-Watson stat 0.416173
Sumber : Data diolah
Menurut Danang Sunyoto (2011 :134) Salah satu ukuran dalam menentukan
ada tidaknya masalah autokorelasi adalah dengan uji Durbin-Watson (DW) dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) Terjadi otokorelasi positif, jika nilai DW dibawah -2 (DW < -2)
109
2) Tidak terjadi otokorelasi, jika nilai DW berada diantara -2 +2 atau -2 ≤ DW ≤ +2
3) Terjadi otokorelasi negative jika nilai DW diatas +2 atau DW > +2
Pendapat lain untuk mendeteksi tentang uji otokorelasi secara umum bisa
diambil patokan(Singgih, 2000 :218):
1) Angka DW dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif
2) Angka DW diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi.
3) Angka DW diatas +2, berarti ada autokorelasi negatif.
Maka setelah kita melihat nilai Durbin-Watson dalam model adalah sebesar
1,107031 sehingga dinyatakan bebas masalah autokorelasi negatif.
3. Hasil Uji Signifikansi
a. Uji Adjusted R2
Nilai R2 menunjukkan kemampuan model untuk menjelaskan hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen. Dan nilai adjusted R square dianggap
lebih baik daripada R2 atau R square karena semakin banyak variabel independen
yang dimasukkan kedalam model maka nilai adjusted R square akan semakin
berkurang akibat penyesuaian dengan model. Oleh karena itu yang akan kita lihat
dalam model ini adalah nilai adjusted R square.
110
Tabel 4.13Hasil Uji Adjusted R Square
Dependent Variable: DER(-1)Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)Date: 07/18/13 Time: 00:00Sample (adjusted): 2009 2012Periods included: 4Cross-sections included: 16Total panel (balanced) observations: 64Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -23.52560 6.113503 -3.848137 0.0003DIVIDEN(-1) -0.001367 0.000597 -2.289833 0.0257
ROA(-1) -4.983795 1.804487 -2.761890 0.0077GROWTH(-1) -1.417793 1.153472 -1.229153 0.2240
SIZE(-1) 0.935871 0.191035 4.898955 0.0000ST_AKTIVA(-1) -4.025241 1.117383 -3.602382 0.0007
Effects SpecificationS.D. Rho
Cross-section random 1.175939 0.6095Idiosyncratic random 0.941257 0.3905
Weighted Statistics
R-squared 0.498998 Mean dependent var 1.118926Adjusted R-squared 0.455809 S.D. dependent var 1.598015S.E. of regression 1.178845 Sum squared resid 80.60117F-statistic 11.55362 Durbin-Watson stat 1.107031Prob(F-statistic) 0.000000
Unweighted Statistics
R-squared 0.763869 Mean dependent var 3.011406Sum squared resid 214.4013 Durbin-Watson stat 0.416173
Sumber : Data diolah
Nilai Adjusted R-square sebesar 0,455809 menunjukkan bahwa pengaruh
variabel independen (dividen, ROA, growth¸firm size, dan struktur aktiva)
adalah sebesar 45,5809% terhadap variabel dependen ( Struktur Modal / DER).
Sisanya sebesar 54,4191% variabel DER dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
111
yang tidak terdapat dalam model seperti faktor intern atau ekstern ekonomi
yang lain seperti pajak, pertumbuhan penjualan, likuiditas, inflasi, dan lain-
lain.
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji F ini bertujuan untuk mengetahui besar pengaruh variabel independen
(dividen, ROA, pertumbuhan aktiva,ukuran perusahaan, dan struktur aktiva)
terhadap variabel dependen ( Struktur Modal / DER) secara simultan atau secara
bersama-sama.
Dari hasil regresi diatas maka bisa dilihat bahwa nilai F hitung adalah
11,55362 dengan probabilitas 0,000000. Sementara nilai F tabel dengan df : α,(k-
1),(n-k) atau 0,05, (6-1), (64-6) adalah 2,37 yang berarti lebih kecil dari F hitung.
oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa variabel independen (dividen,
profitabilitas, pertumbuhan aktiva,ukuran perusahaan, dan struktur aktiva) secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap debt to equity ratio perusahaan-
perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini pada periode 2008-2012.
c. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Uji t ini digunakan untuk melihat besar pengaruh variabel independen
(dividen, profitabilitas, growth, firm size, dan ukuran perusahaan) terhadap
variabel dependen (debt equity ratio) secara parsial atau secara individu dengan
menganggap variabel lain bersifat konstan. Uji ini dilakukan dengan
memperbandingkan t hitung dengan t tabel. Jika nilai t hitung > t tabel, berarti
112
H0ditolak yang berarti bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel
dependen, dan begitu juga sebaliknya.
Uji yang dilakukan menggunakan uji satu sisi (one tail test), dengan
signifikansi α sebesar 5%, maka diperoleh t tabel sebagai berikut:
t tabel (t kritis) = {α; df = (n-k) }
= 5% :\; df = ( 64-5)
= 0,05 ; df 59
= 1,67109
Selain membandingkan nilai t tabel dengan t hitung untuk mengetahui apakah
variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen dalam
penelitian ini juga dilakukan dengan melihat probabilitas masing-masing variabel
independen. Apabila nilai probabilitas variabel independen lebih kecil dari tingkat
signifikansi yang digunakan yaitu sebesar 5% atu 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh signifikan variabel independen terhadap variabel
dependen. Maka dari itu dapat ditarik kesimpulan berikut adalah model regresi
panel untuk uji signifikansi parameter individual.
113
Tabel 4.14Hasil Uji t (parsial) Random Effect
Dependent Variable: DER(-1)Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)Date: 07/18/13 Time: 00:00Sample (adjusted): 2009 2012Periods included: 4Cross-sections included: 16Total panel (balanced) observations: 64Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -23.52560 6.113503 -3.848137 0.0003DIVIDEN(-1) -0.001367 0.000597 -2.289833 0.0257
ROA(-1) -4.983795 1.804487 -2.761890 0.0077GROWTH(-1) -1.417793 1.153472 -1.229153 0.2240
SIZE(-1) 0.935871 0.191035 4.898955 0.0000ST_AKTIVA(-1) -4.025241 1.117383 -3.602382 0.0007
Effects SpecificationS.D. Rho
Cross-section random 1.175939 0.6095Idiosyncratic random 0.941257 0.3905
Weighted Statistics
R-squared 0.498998 Mean dependent var 1.118926Adjusted R-squared 0.455809 S.D. dependent var 1.598015S.E. of regression 1.178845 Sum squared resid 80.60117F-statistic 11.55362 Durbin-Watson stat 1.107031Prob(F-statistic) 0.000000
Unweighted Statistics
R-squared 0.763869 Mean dependent var 3.011406Sum squared resid 214.4013 Durbin-Watson stat 0.416173
Sumber : Data diolah
114
Berdasarkan hasil uji t di atas, maka :
1. Uji Parsial Dividen terhadap struktur Modal
Nilai t hitung dividen sebesar -2,289833 dan nilai t tabel sebesar -1,671
dengan probabilitas 0,0257 yang berarti lebih kecil dari nilai α = 0,005. Karena (t
hitung) < (-tabel) maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima
yang berarti bahwa variabel dividen berpengaruh signifikan dan pengaruhnya
negatif terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini mendukung penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Gupta (2010) yang menemukan bahwa dividen
mempunyai pengaruh yang negatif signifikan terhadap struktur modal. Namun
penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Joni dan Lina (2010) yang menemukan bahwa dividen tidak berpengaruh
terhadap sruktur modal.
Menurut Husnan (2002 ;334) apabila perusahaan cenderung membagikan
dividen yang besarnya tetap, maka pembayaran dividen tersebut akan merupakan
beban tetap bagi perusahaan. Dengan demikian maka perusahaan yang
menggunakan leverage yang tinggi akan sulit untuk mempertahankan
pembayaran dividen yang tetap tersebut. Hal ini disebabkan karena leverage yang
tinggi juga akan menimbulkan beban tetap yang tinggi pula.
2. Uji Parsial Profitabilitas terhadap Struktur Modal
Nilai t hitung profitabilitas (ROA) sebesar -2,761890 dan nilai nilai t tabel
sebesar -1,671 dengan probabilitas 0,0077 yang berarti lebih kecil dari nilai α =
115
0,005. Karena (t hitung) < (-tabel) maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan
H1 diterima yang berarti bahwa variabel profitabilitas (ROA) berpengaruh
signifikan dan pengaruhnya negatif terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini
mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sri Yuliati (2011),
Holong Jecson Manullang (2011), dan Panca Winahyuningsih (2009) yang
menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur
modal.
Ini sesuai dengan pecking order theory dengan indikasi semakin tinggi
profitabilitas perusahaan akan semakin kecil pinjaman perusahaan dan
sebaliknya ketika profitabilitas rendah, maka aktivitas investasi laba akan
berkurang sehingga perusahaan lebih bergantung pada pendanaan hutang.
3. Uji Parsial Pertumbuhan Aktiva terhadap Struktur Modal
Nilai t hitung pertumbuhan aktiva sebesar -1,22953 dan nilai t tabel sebesar
- 1,671 dengan probabilitas 0,2240 yang berarti lebih besar dari nilai α = 0,005.
Karena t hitung < t tabel dan probabilitas > alfa, maka dapat disimpulkan bahwa
H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti bahwa variabel pertumbuhan aktiva tidak
berpengaruh terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini mendukung penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Herlina (2011) dan Sri Yuliati (2011) yang
menemukan bahwa tidak adanya pengaruh antara pertumbuhan aktiva terhadap
struktur modal.
116
Berdasarkan teori hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh Brigham dan Houston (2001 ;13) berpendapat bahwa
perusahaan dengan tingkat pertumbuhan aktiva yang cepat harus lebih banyak
mengandalkan pada dana eksternal. Semakin tinggi pertumbuhan perusahaan
maka semakin besar kebutuhan dana untuk pembiayaan ekspansi.
4. Uji Parsial Ukuran Perusahaan terhadap struktur Modal
Nilai t hitung ukuran perusahaan sebesar 4,898955 yang berarti lebih besar
dari nilai t tabel 1,671 dengan probabilitas 0,0000 yang berarti lebih kecil dari
nilai α = 0,005, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang
berarti bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh signifikan dan
pengaruhnya positif terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini mendukung
hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sri Yuliati (2011) dan Herlina
(2011) yang menemukan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang
positif signifikan terhadap struktur modal.
Dan Hasil penelitian ini mendukung Trade –off Theory yang mengemukakan
bahwa perusahaan besar pada umumnya mempunyai kemungkinan bangkrut
yang relatif kecil dibandingkan perusahaan kecil sehingga lebih mudah untuk
melakukan pinjaman ke bank.
5. Uji Parsial Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal
Nilai t hitung struktur aktiva sebesar -3.602382 dan nilai t tabel sebesar -1,671
dengan probabilitas 0,0007 yang berarti lebih kecil dari nilai α = 0,005. Karena
117
(t hitung) < (-tabel) maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima
yang berarti bahwa variabel struktur aktiva berpengaruh signifikan dan
pengaruhnya negatif terhadap struktur modal. Penelitian ini mendukung
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Frank dan Goyal (2007) yang
menyatakan bahwa perusahaan yang mempunyai proporsi struktur aktiva lebih
besar akan lebih mudah penilaian asetnya sehingga permasalahan informasi
asimetri menjadi semakin rendah dan hal itu akan membuat equity less costly
sehingga terdapat hubungan negatif antara struktur aktiva dengan struktur modal.
118
d. Analisis Regresi Berganda
Tabel 4.16Uji Regresi Berganda dengan Model Random Effect
Sumber : Data diolah
Berdasarkan output diatas maka dapat didapatkan persamaan regresi :
DER = -23,52560 – 2,289833 DIV – 2,761890ROA - 1,229153GROWTH +
4,898955SIZE – 3,602382SA + e
Dependent Variable: DER(-1)Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)Date: 07/18/13 Time: 00:00Sample (adjusted): 2009 2012Periods included: 4Cross-sections included: 16Total panel (balanced) observations: 64Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -23.52560 6.113503 -3.848137 0.0003DIVIDEN(-1) -0.001367 0.000597 -2.289833 0.0257
ROA(-1) -4.983795 1.804487 -2.761890 0.0077GROWTH(-1) -1.417793 1.153472 -1.229153 0.2240
SIZE(-1) 0.935871 0.191035 4.898955 0.0000ST_AKTIVA(-1) -4.025241 1.117383 -3.602382 0.0007
Effects SpecificationS.D. Rho
Cross-section random 1.175939 0.6095Idiosyncratic random 0.941257 0.3905
Weighted Statistics
R-squared 0.498998 Mean dependent var 1.118926Adjusted R-squared 0.455809 S.D. dependent var 1.598015S.E. of regression 1.178845 Sum squared resid 80.60117F-statistic 11.55362 Durbin-Watson stat 1.107031Prob(F-statistic) 0.000000
Unweighted Statistics
R-squared 0.763869 Mean dependent var 3.011406Sum squared resid 214.4013 Durbin-Watson stat 0.416173
119
Keterangan :
Y : Debt to Equity Ratio
X1it-1 : Dividen
X2it-1 : Return On Asset
X3it-1 : Pertumbuhan Aktiva
X4it-1 : Ukuran Perusahaan
X5it-1 : Struktur aktiva
e : error term
Dari hasil pengujian hipotesis, maka dapat diinterpetasikan bahwa dari 5
variabel yang digunakan, hanya ada 4 variabel yang memiliki pengaruh signifikan
terhadap variabel dependen (struktur modal yang diproksikan dengan debt to
equity ratio), yaitu dividen, profitabilitas (ROA), ukuran perusahaan dan struktur
aktiva.
Adapun interpretasi penulis terhadap penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh dividen terhadap struktur modal
Berdasarkan tabel 4.15 di atas, variabel dividen sebesar -2,289833 yang
berarti lebih kecil dari nilai -t tabel sebesar -1,671 dengan probabilitas 0,0257
yang berarti lebih kecil dari nilai α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H0
ditolak dan H1 diterima yang berarti bahwa variabel dependen dividen
berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal.
120
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Gupta (2010) yang menemukan bahwa dividen mempunyai pengaruh yang negatif
signifikan terhadap struktur modal. Namun penelitian ini tidak sesuai dengan
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Joni dan Lina (2010) yang
menemukan bahwa dividen tidak berpengaruh terhadap struktur modal.
Menurut Husnan (2002 ;334) apabila perusahaan cenderung membagikan
dividen yang besarnya tetap, maka pembayaran dividen tersebut akan merupkan
beban tetap bagi perusahaan. Dengan demkian maka perusahaan yang
menggunakan leverage yang tinggi akan sulit untuk mempertahankan
pembayaran dividen yang tetap tersebut. Hal ini disebabkan karena leverageyang
tinggi juga akan menimbulkan beban tetap yang tinggi pula.
Nilai dividen adalah -0,001367 menunjukkan bahwa jika nilai dividen
mengalami kenaikan sebesar satu rupiah, maka akan mengurangi debt to equity
ratio sebesar -0,001367 persen dengan asumsi bahwa variabel lain bernilai
konstan atau tetap.
2. Pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal
Berdasarkan tabel 4.15 di atas, variabel profitabilitas sebesar -2,761890 yang
berarti lebih kecil dari nilai -t tabel sebesar -1,671 dengan probabilitas 0,0077
yang berarti lebih kecil dari nilai α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H0
ditolak dan H1 diterima yang berarti bahwa variabel profitabilitas (ROA)
berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal.
121
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Sri Yuliati (2011), Holong Jecson Manullang (2011), dan Panca Winahyuningsih
(2009) yang menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif signifikan
terhadap struktur modal. Dengan indikasi semakin tinggi profitabilitas perusahaan
akan semakin kecil pinjaman perusahaan dan sebaliknya ketika profitabilitas
rendah, maka aktivitas investasi laba akan berkurang sehingga perusahaan lebih
bergantung pada pendanaan hutang.
Profitabilitas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat hutang
perusahaan, dengan tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan perusahaan
untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan mereka dengan dana yang
dihasilkan secara internal (Brigham dan Houstoun 2001 :40).
Nilai profitabilitas (ROA) adalah -4,983795 menunjukkan bahwa jika nilai
profitabilitas mengalami kenaikan sebesar satu persen, maka akan mengurangi
debt equity ratio sebesar -4,983795 persen dengan asumsi bahwa variabel lain
bernilai konstan atau tetap.
3. Pengaruh pertumbuhan aktiva dengan struktur modal
Berdasarkan tabel 4.15 di atas, variabel pertumbuhan aktiva sebesar-
1,229153 yang berarti lebih kecil dari nilai -t tabel sebesar -1,671 dengan
probabilitas 0,2240 yang berarti besar dari nilai α = 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti bahwa variabel pertumbuhan aktiva
tidak berpengaruh terhadap struktur modal.
122
Berdasarkan teori hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh Brigham dan Houston (2001 ;13) berpendapat bahwa
perusahaan dengan tingkat pertumbuhan aktiva yang cepat harus lebih banyak
mengandalkan pada dana eksternal. Semakin tinggi pertumbuhan perusahaan
maka semakin besar kebutuhan dana untuk pembiayaan ekspansi. Namun hasil
penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Herlina
(2011) dan Sri Yuliati (2011) yang menemukan bahwa tidak adanya pengaruh
yang signifikan antara pertumbuhan aktiva terhadap struktur modal.
Nilai pertumbuhan aktiva adalah -1,229153 namun karena nilai pertumbuhan
aktiva terbukti tidak berpengaruh signifikan, maka jika pertumbuhan aktiva
mengalami kenaikan atau penurunan sebesar berapapun, tidak akan
mempengaruhi nilai pertumbuhan aktiva.
4. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal
Berdasarkan tabel 4.15 di atas, variabel ukuran perusahaan sebesar 4,898955
yang berarti lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,671 dengan probabilitas 0,0000
yang berarti besar dari nilai α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak
dan H1 diterima yang berarti bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh
positif signifikan terhadap struktur modal.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Sri Yuliati (2011) dan Herlina (2011) yang menemukan bahwa ukuran
perusahaan mempunyai pengaruh yang positif signifikan terhadap struktur modal.
123
Dan hasil penelitian ini mendukung Trade –off Theory yang mengemukakan
bahwa perusahaan besar pada umumnya mempunyai kemungkinan bangkrut yang
relatif kecil dibandingkan perusahaan kecil sehingga lebih mudah untuk
melakukan pinjaman ke bank.
Ukuran perusahaan merupakan suatu indikator yang menunjukkan kekuatan
finansial perusahaan. perusahaan besar dapat mengakses pasar modal dan
memiliki fleksibelitas dan kemampuan lebih untuk mendapatkan dana. (Joni dan
Lina 2010). Perusahaan besar dapat memberikan jaminan dalam hal pelunasan
hutang yang lebih besar daripada perusahaan kecil. Perusahaan yang besar juga
cenderung memiliki kecenderungan untuk menggunakan sumber pendanaan
eksternal daripada perusahaan yang berukuran kecil karena accessibility
perusahaan ke pasar modal.
Nilai ukuran perusahaan adalah 0,935871 menunjukkan bahwa jika ukuran
perusahaan mengalami kenaikan sebesar satu rupiah, maka akan menambahdebt
equity ratio sebesar 0,935871 persen dengan asumsi bahwa variabel lain bernilai
konstan atau tetap.
5. Pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal
Berdasarkan tabel 4.15 di atas, variabel ukuran perusahaan sebesar -3,602382
yang berarti lebih kecil dari nilai -t tabel sebesar -1,671 dengan probabilitas
124
0,0007 yang berarti besar dari nilai α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H0
ditolak dan H1 diterima yang berarti bahwa variabel struktur aktiva berpengaruh
negatif signifikan terhadap struktur modal.
Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Frank
dan Goyal (2007) yang menyatakan bahwa perusahaan yang mempunyai proporsi
struktur aktiva lebih besar akan lebih mudah penilaian asetnya sehingga
permasalahan informasi asimetri menjadi semakin rendah dan hal itu akan
membuat equity less costly sehingga terdapat hubungan negatif antara struktur
aktiva dengan struktur modal.
Menurut Bambang Riyanto (1995;298) dalam Yuke Prabanansari (2005;5)
menyatakan jika pengukuran struktur aktiva didasarkan pada rasio antara total
aktiva tetap terhadap total aktiva, maka secara teorirtis terdapat hubungan yang
negatuf antara struktur aktiva dengan struktur modal. Semakin tinggi struktur
aktiva (yang berarti semakin besar jumlah aktiva tetap) maka penggunaan modal
sendiri akan semakin tinggi (yang berarti penggunaan modal asing semakin
sedikit) atau struktur modalnya makin rendah.
Nilai struktur aktiva perusahaan adalah -4,025241 menunjukkan bahwa jika
ukuran perusahaan mengalami kenaikan sebesar satu persen, maka akan
mengurangi debt equity ratio sebesar 0,935871 persen dan begitu juga sebaliknya
dengan asumsi bahwa variabel lain bernilai konstan atau tetap.
125
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dengan dilakukannya penelitian yang telah dilakukan dengan tujuan untuk
menguji pengaruh dividen, profitabilitas, pertumbuhan aktiva, ukuran perusahaan
dan struktur aktiva terhadap struktur modal terhadap perusahaan manufaktur yang
listing di BEI periode 2008-2012 dengan menggunakan uji asumsi klasik dan
regresi panel berdasarkan software EViews. Maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Hasil Pengujian
Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa seluruh variabel
independen berpengaruh terhadap struktur modal. Sementara pengujian secara
parsial menunjukkan bahwa dividen berpengaruh negatif signifikan terhadap
struktur modal. Profitabilitas (ROA) berpengaruh negatif signifikan terhadap
struktur modal. Pertumbuhan aktiva tidak berpengaruh terhadap struktur
modal. Ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap struktur
modal. Struktur aktiva berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur
modal.
2. Nilai Adjusted R-Square
Dalam penelitian ini nilai Adjusted R-Square adalah sebesar 45,56% yang
berarti semua variabel independen yaitu dividen, profitabilitas (ROA),
126
pertumbuhan aktiva, ukuran perusahaan dan struktur aktiva mampu
menjelaskan struktur modal sebesar 45,56% sedangkan sisanya dijelaskan
oleh faktor-faktor lain diluar model seperti pajak, pertumbuhan penjulan,
likuiditas, inflasi dan lain sebagainya.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan ada beberapa implikasi yang
mungkin bisa bermanfaat diantaranya :
1. Bagi Akademisi
Penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi penelitian
selanjutnya. Penelitian ini juga dapat disempurnakan misalnya dengan
menggunkan variabel lain disamping yang diteliti pada penelitian ini,
menambah rentang tahun dan atau menambah sampel penelitian atau mencoba
meneliti industri lain yang sudah go public atau dengan menggunkaan telaah
studi kasus pada perusahaan tertentu.
2. Bagi Perusahaan
Bagi perusahaan, adanya pengaruh-pengaruh yang terjadi antara beberapa
variabel independen seperti dividen, profitabilitas, pertumbuhan aktiva,
ukuran perusahaan dan struktur aktiva terhadap struktur modal, diharapkan
hasil pnelitian ini dapat membantu perusahaan dalam melihat kecenderungan
yang terjadi di BEI dalam hal penentuan kebijakan struktur modalnya, agar
perusahaan bisa menjadikan informasi yang didapat ini untuk mengambil
keputusan pengambilan dana. karena keputusan keuangan yang diambil akan
127
berpengaruh terhadap keputusan keuangan lainnya dan akan berpengaruh
terhadap kemajuan dan kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan
datang.
3. Bagi Investor
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbagan dalam menentukan
dan memutuskan investasi yang akan dilakukan, karena tentunya setiap
investor menginginkan prospek yang baik bagi perusahaannya.
C. Saran
Berikut ini peneliti menuliskan beberapa saran untuk para peneliti selanjutnya
yang akan melakukan penelitian yang sejenis dengan penelitian ini:
1. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah debt equity ratio
perusahaan manufaktur sebagai variabel dependen. Dan variabel independen
yang digunakan dividen, profitabilitas, pertumbuhan aktiva, ukuran
perusahaan,dan struktur aktiva. Hendaknya penelitian berikutnya
menggunakan variabel yang berbeda atau lebih beragam untuk mendapatkan
hasil penelitian yang berbeda dan lebih relevan dengan kondisi pasar modal
saat ini.
2. Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah regresi panel
data, dengan menggunakan model random effect. Lebuh baik lagi apabila
dalam penelitian berikutnya dapat menggunakan metode lain yang berbeda.
3. Dalam penelitian ini sampelnya adalah perusahaan-perusahaan manufaktur
yang terbesar yang listing di BEI. Penelitian berikutnya bisa saja
128
menggunakan seluruh perusahaan di BEI agar mendapatkan hasil yang lebih
baik.
4. Dalam penelitian ini periode peneltiannya adalah 2008-2012. Peneliti
berikutnya diharapkan lebih memperbaharui dan menambah periode
penelitian agar hasil yang didapat lebih maksimal.
129
DAFTAR PUSTAKA
Brigham, Eugene F and Houstoun, F Joul. “Manajaemen Keuangan” Edisi 8,Erlangga, Jakarta, 2001.
Brigham, Eugene F and Houstoun, F Joul. “Dasar-dasar Manajemen Keuangan”Edisi 10 , Salemba Empat, Jakarta, 2006.
Fadli, “Analisis Pengaruh faktor-faktor Penentu Kebijakn Struktur Modal terhadapLeverage Hipotesis Pecking Order dan Trade Off Theory”, Skripsi, FE UINSyarif Hidayatullah, Jakarta, 2010.
Hamid, Abdul. “Buku Pedoman Penulisan Skripsi”. FEB, UIN Jakarta, 2012.
Hatfield, Gay B, Louis T.W. Cheng, and Wallace N. Davidson, III. “TheDetermination of Optimal Capital Structure: The Effect of Firm and IndustryDebt Ratios on Market Value”, Journal of Financial and Strategic Decision,Volume 7 Number 3, Fall 2004.
Husnan, Suad. “Manajemen Keungan : Teori dan Terapam (Keputusan JangkaPendek)”. Buku 2, Edisi 4, BPFE Yogyakarta, 2002.
Indrajaya, Glenn, Herlina dan Rini Setiadi. “Pengaruh Struktur Aktiva, UkuranPerusahaan, Tingkat Pertumbuhan, Profitabilitas, dan Risiko BisnisTerhadap Struktur Modal: Studi Empiris Pada Perusahaan SektorPertambangan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007”,Jurnal Ilmiah Akuntansi Nomor 06 Tahun ke-2 September-Desember 2011.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, “Metodologi Penelitian Bisnis untukAkuntansi dan Manajemen”, BPFE Yogyakarta, 2002.
Joni dan Lina “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal” Jurnal Bisnis danAkuntansi, Vol 12, No. 2, Agustus 2010, Hlm. 81-96.
Keown, Arthur J, Martin, D John, J William Pretty and David F Scott, JR “ Prinsipdan Penerapan Manajemen Keuangan” Edisi 10, Indeks, 2010.
Kouki, Mondher, “ Capital Structure Determinants: New Evidence from FrenchPanel Data”, Internatiounal Journal of Business and Management , Vol. 7,No.1, January 2012
Manullang, Holong Jecson. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi StrukturModal Perusahaan LQ 45 Periode 2005-2010” Skripsi, FE UniversitasDiponegoro, Semarang, 2011.
130
Moeljadi, “Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif”, Jilid 1,Bayumedia, Malang, 2006.
Murhadi, Werner Ria. “Determinan Struktur Modal : Studi di Asia Tenggara”. JurnalManajemen dan Kewirausahaan, Vol.13,No.2, September 2011.
Muhrany, Agustin. “Anaisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur ModalPerusahaan Food and Beverage yang Listing di Bursa Efek IndonesiaPeriode 2007-2011”, Skripsi, FEB UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2012.
Murhadi, Werner Ria. “Determinan Struktur Modal : Studi Kasus di Asia Tenggara”.Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol 13, No. 2, September 2011:91-98.
Myers, Brealy Marcus. “Dasar-dasar Manajemen Keuangan Perusahaan”, Jilid 1,Erlangga, 2007.
Prabanansari, Yuke dan Hadri Kusuma. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi StrukturModal Perusahaan Manufaktur Go Public di Bursa Efek Jakarta”. JurnalBisnis dan Manajemen, ISSN : 1410-9018, 2005.
Riyanto, Bambang. “Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan”. Edisi 4, Cetakanketujuh, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta, 2001.
Rodoni, Ahmad dan Herni Ali. “Manajemen Keuangan”. Mitra Wacana Media,Jakarta, 2010.
Sabiq, Marvish dan Qaisar Ali Malik, “Determinants of Capital Struture – A Study OfOil and Gas Sector of Pakistan”, Interdiciplanary Journal of Contamparary Researchin Businiess, Vol 3, No 10, February 2013.
Santoso, Singgih. “Buku Pelatihan SPSS Parametrik”. Elex Komputindo, Jakarta,2000.
Sartono, Agus “Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi” Edisi ketiga, BPFEYogyakarta, 2001.
Setiawan, Andi. “Analisis Pengaruh Profit, Growth, dan Asset Structure terhadapStruktur Modal (Studi Empiris pada Perusahaan LQ 45)”, Skripsi, FEB UINSyarif Hidatyatullah, Jakarta, 2010.
Sjahrial, Dermawan. “Manajemen Keuangan” Edisi 2, Mitra Wacana Media, Jakarta,2008.
Sugiyono. “Metode Penelitian Bisnis” CV. Alfabeta, Bandung, 2003.
131
Sujoko dan Ugy Soebiantoro “Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage,Faktor Intern dan Faktor Ekstern terhadap Nilai Perusahaan” JurnalManajemen dan Kewirausahaan, Vol 9, No. 1, 41-48.
Sulaiman, Wahid, “Analisis Regresi Menggunakan SPSS, Contoh Kasus danPemecahannya”, Andi, Yogyakarta, 2004.
Suliyanto, “Ekonometrika Terapan, Teori dan Aplikasi dengan SPSS”, Penerbit Andi,Yogyakarta, 2011.
Sundjaja, Ridwan dkk “Manajemen Keuangan 2”, Edisi 6, Literata Lintas Media,Bandung, 2010
Sunyoto, Danang. “Praktik SPSS Untuk Kasus”. Nuha Medika, Yogyakarta, 2009.
Widarjono, Agus. “Analisis Multivariat Terapan”. Unit Penerbit dan PercetakanSTIM YKPN, 2010.
Widarjono, Agus. “Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya”. Ekonisia FE UII,Yogyakarta, 2009.
Winarno, Wing Wahyu. “Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan EViews”. UnitPenerbit dan Percetakan STIM YKPN, 2006.
Yuliati, Sri “Pengujian Pecking Order Theory : Analisis Faktor-Faktor yangMempengaruhi Struktur Modal Industri Manufaktur di BEI Periode SetelahKrisis Moneter” Politeknosains Vol.X.No.1, 2011.
www.idx.co.id
www.icmd.co.id
www.britama.com
132
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Regresi Common Effect Model
Dependent Variable: DER(-1)Method: Panel Least SquaresDate: 09/06/13 Time: 08:24Sample (adjusted): 2009 2012Periods included: 4Cross-sections included: 16Total panel (balanced) observations: 64
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -40.15631 5.818204 -6.901840 0.0000DIVIDEN(-1) -0.001969 0.000762 -2.585329 0.0123
ROA(-1) -0.893482 2.036578 -0.438717 0.6625GROWTH(-1) -1.343411 1.640343 -0.818982 0.4161
SIZE(-1) 1.468634 0.177961 8.252565 0.0000ST_AKTIVA(-1) -6.781722 1.095616 -6.189868 0.0000
R-squared 0.823289 Mean dependent var 3.011406Adjusted R-squared 0.808055 S.D. dependent var 3.796355S.E. of regression 1.663240 Akaike info criterion 3.944472Sum squared resid 160.4493 Schwarz criterion 4.146867Log likelihood -120.2231 Hannan-Quinn criter. 4.024205F-statistic 54.04391 Durbin-Watson stat 0.940994Prob(F-statistic) 0.000000
133
Lampiran 2 Hasil Regresi Fixed Effect Model
Dependent Variable: DER(-1)Method: Panel Least SquaresDate: 09/06/13 Time: 08:26Sample (adjusted): 2009 2012Periods included: 4Cross-sections included: 16Total panel (balanced) observations: 64
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 13.77498 9.509165 1.448601 0.1547DIVIDEN(-1) 0.000294 0.000715 0.410879 0.6832
ROA(-1) -3.222465 2.256282 -1.428219 0.1605GROWTH(-1) 0.016218 1.243602 0.013041 0.9897
SIZE(-1) -0.331298 0.309515 -1.070378 0.2904ST_AKTIVA(-1) 0.615801 1.514719 0.406544 0.6864
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.958042 Mean dependent var 3.011406Adjusted R-squared 0.938527 S.D. dependent var 3.796355S.E. of regression 0.941257 Akaike info criterion 2.975365Sum squared resid 38.09646 Schwarz criterion 3.683749Log likelihood -74.21169 Hannan-Quinn criter. 3.254433F-statistic 49.09222 Durbin-Watson stat 1.278038Prob(F-statistic) 0.000000
134
Lampiran 3 Hasil Regresi Random Effect Model
Dependent Variable: DER(-1)Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)Date: 09/06/13 Time: 08:27Sample (adjusted): 2009 2012Periods included: 4Cross-sections included: 16Total panel (balanced) observations: 64Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -23.52560 6.113503 -3.848137 0.0003DIVIDEN(-1) -0.001367 0.000597 -2.289833 0.0257
ROA(-1) -4.983795 1.804487 -2.761890 0.0077GROWTH(-1) -1.417793 1.153472 -1.229153 0.2240
SIZE(-1) 0.935871 0.191035 4.898955 0.0000ST_AKTIVA(-1) -4.025241 1.117383 -3.602382 0.0007
Effects SpecificationS.D. Rho
Cross-section random 1.175939 0.6095Idiosyncratic random 0.941257 0.3905
Weighted Statistics
R-squared 0.498998 Mean dependent var 1.118926Adjusted R-squared 0.455809 S.D. dependent var 1.598015S.E. of regression 1.178845 Sum squared resid 80.60117F-statistic 11.55362 Durbin-Watson stat 1.107031Prob(F-statistic) 0.000000
Unweighted Statistics
R-squared 0.763869 Mean dependent var 3.011406Sum squared resid 214.4013 Durbin-Watson stat 0.416173
135
Lampiran 4 Uji Normalitas
0
2
4
6
8
10
12
14
16
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
S eries : S tandardized Res idualsS am ple 2009 2012Observations 64
M ean 6.87e-15M edian -0.463206M ax im um 5.045428M inim um -3.756002S td. Dev. 1.844775S kewness 0.610100K urtos is 3.040735
Jarque-B era 3.974788P robability 0.137052
136
Lampiran 5 Uji Multikolinieritas
DIVIDEN ROA GROWTH SIZE ST_AKTIVA
DIVIDEN 1.000000 0.537219 -0.031786 -0.158873 0.157406
ROA 0.537219 1.000000 -0.010458 -0.630309 0.366859
GROWTH -0.031786 -0.010458 1.000000 -0.025538 0.008109
SIZE -0.158873 -0.630309 -0.025538 1.000000 -0.378658
ST_AKTIVA 0.157406 0.366859 0.008109 -0.378658 1.000000
137
Lampiran 6 Uji Heteroskedastisitas
Dependent Variable: LOG(RES2)Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)Date: 07/17/13 Time: 11:59Sample (adjusted): 2009 2012Periods included: 4Cross-sections included: 16Total panel (balanced) observations: 64Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 4.693813 7.080526 0.662919 0.5100DIVIDEN -0.000327 0.000774 -0.422510 0.6742
ROA -3.505690 2.564268 -1.367131 0.1769GROWTH -1.834786 2.064461 -0.888748 0.3778
SIZE -0.096391 0.214835 -0.448675 0.6553ST_AKTIVA -2.336053 1.307348 -1.786864 0.0792
Effects SpecificationS.D. Rho
Cross-section random 0.646905 0.1442Idiosyncratic random 1.575737 0.8558
Weighted Statistics
R-squared 0.150736 Mean dependent var -0.018445Adjusted R-squared 0.077524 S.D. dependent var 1.735283S.E. of regression 1.666664 Sum squared resid 161.1105F-statistic 2.058891 Durbin-Watson stat 1.306558Prob(F-statistic) 0.083703
Unweighted Statistics
R-squared 0.199669 Mean dependent var -0.023866Sum squared resid 181.8117 Durbin-Watson stat 1.157793
138
Lampiran 7 Uji Autokorelasi
Dependent Variable: DER(-1)Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)Date: 09/06/13 Time: 08:27Sample (adjusted): 2009 2012Periods included: 4Cross-sections included: 16Total panel (balanced) observations: 64Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -23.52560 6.113503 -3.848137 0.0003DIVIDEN(-1) -0.001367 0.000597 -2.289833 0.0257
ROA(-1) -4.983795 1.804487 -2.761890 0.0077GROWTH(-1) -1.417793 1.153472 -1.229153 0.2240
SIZE(-1) 0.935871 0.191035 4.898955 0.0000ST_AKTIVA(-1) -4.025241 1.117383 -3.602382 0.0007
Effects SpecificationS.D. Rho
Cross-section random 1.175939 0.6095Idiosyncratic random 0.941257 0.3905
Weighted Statistics
R-squared 0.498998 Mean dependent var 1.118926Adjusted R-squared 0.455809 S.D. dependent var 1.598015S.E. of regression 1.178845 Sum squared resid 80.60117F-statistic 11.55362 Durbin-Watson stat 1.107031Prob(F-statistic) 0.000000
Unweighted Statistics
R-squared 0.763869 Mean dependent var 3.011406Sum squared resid 214.4013 Durbin-Watson stat 0.416173
139
Lampiran 8 Data Penelitian
tahun der dividen roa growth size st_aktiva2008 BBCA 9.5500 100.0000 0.0314 0.1264 33.1346 0.01082009 9.1400 110.0000 0.0317 0.1499 33.2743 0.01052010 8.5100 112.5000 0.0328 0.1488 33.4131 0.01052011 8.0900 157.0000 0.0357 0.1772 33.5762 0.01092012 7.6600 43.5000 0.0244 0.1181 33.6878 0.01302008 BBNI 12.0700 8.0000 0.0096 0.1004 32.9380 0.01852009 10.8800 56.9200 0.0151 0.1277 33.0582 0.01632010 6.5000 65.9800 0.0221 0.0927 33.1468 0.01542011 6.9000 62.4800 0.0249 0.2031 33.3317 0.01362012 6.6600 0.0000 0.0267 0.1145 33.4401 0.01382008 BBRI 10.0100 168.8200 0.0359 0.2078 33.1367 0.00552009 10.6300 132.0600 0.0312 0.2880 33.3898 0.00432010 10.0200 115.9700 0.0369 0.2756 33.6331 0.00392011 8.4300 122.2800 0.0399 0.1623 33.7835 0.00392012 7.5000 0.0000 0.0433 0.1733 33.9434 0.00512008 SMGR 0.3000 215.1900 0.3385 0.2452 29.9922 0.31212009 0.2600 308.4500 0.3594 0.2215 30.1922 0.30992010 0.2900 306.2600 0.3035 0.2017 30.3759 0.49242011 0.3500 330.8900 0.2589 0.2634 30.6097 0.59212012 0.4600 0.0000 0.2366 0.3518 30.9111 0.63192008 AALI 0.2300 505.0000 0.6058 0.1613 29.5059 0.30702009 0.1800 905.0000 0.3302 0.1613 29.6554 0.32292010 0.1900 830.0000 0.3371 0.1612 29.8048 0.30562011 0.2100 995.0000 0.3266 0.1607 29.9538 0.33562012 0.3300 230.0000 0.2838 0.2171 30.1503 0.39602008 AUTO 0.4500 294.0000 0.1939 0.1526 29.0126 0.01762009 0.3900 598.0000 0.2039 0.1667 29.1668 0.15002010 0.3800 592.0000 0.2496 0.2026 29.3513 0.17632011 0.4700 105.0000 0.1802 0.2468 29.5718 0.22232012 0.6200 0.0000 0.1422 0.2753 29.8150 0.23472008 CPIN 2.9100 0.0000 0.0725 0.0878 29.2755 0.32002009 0.8200 196.0000 0.4039 0.0330 29.3080 0.03152010 0.4600 64.9000 0.4324 0.2185 29.5056 0.29632011 0.4300 42.0000 0.3362 0.3574 29.8112 0.36152012 0.4800 0.0000 0.2679 0.3277 30.0947 0.35062008 UNVR 1.1000 315.0000 0.5301 0.2196 29.5036 0.0115
140
2009 1.0200 399.0000 0.5676 0.1507 29.6439 0.00912010 1.1500 444.0000 0.5216 0.1625 29.7945 0.47682011 1.8500 546.0000 0.5318 0.2047 29.9807 0.50702012 1.4300 300.0000 0.3946 0.1850 30.1505 0.47912008 INDF 3.1100 47.0000 0.0657 0.3327 31.3097 0.24212009 2.4500 93.0000 0.0620 0.0199 31.3294 0.26762010 1.3400 133.0000 0.0470 0.1707 31.4870 0.24832011 0.7000 175.0000 0.0410 0.1335 31.6123 0.24112012 0.7100 0.0000 0.0420 0.0659 31.6761 0.25002008 HMSP 1.0000 110.0000 0.3593 0.0289 30.4119 0.26832009 0.6900 765.0000 0.4072 0.0981 30.5055 0.24332010 1.0100 1640.0000 0.4262 0.1585 34.4560 0.19912011 0.9000 1750.0000 0.5631 -0.0560 30.5951 0.19872012 1.1100 0.0000 0.4362 0.1841 30.7641 0.17832008 BMRI 10.7500 88.5500 0.0250 0.1233 33.5128 0.01282009 10.2300 19.2600 0.0274 0.1009 33.6089 0.01262010 9.8100 140.2400 0.0311 0.1398 33.7398 0.01232011 7.8100 104.9700 0.0299 0.2270 33.9444 0.01192012 7.3100 0.0000 0.0323 0.1517 34.0856 0.01102008 TLKM 1.3800 296.9400 0.2226 0.1121 32.1447 0.77882009 1.2200 288.0600 0.2291 0.0691 32.2115 0.78332010 0.9800 322.5900 0.2147 0.0225 32.2338 0.76022011 0.6900 371.9100 0.2024 0.0330 32.2663 0.72682012 0.6600 0.0000 0.2175 0.0807 32.3439 0.69182008 UNTR 1.0500 320.0000 0.1696 0.7572 30.7599 0.41602009 0.7600 330.0000 0.2231 0.0682 30.8258 0.48502010 0.8400 590.0000 0.1704 0.2170 31.0222 0.44652011 0.6900 920.0000 0.1676 0.5636 31.4692 0.29442012 0.5600 210.0000 0.1480 0.0831 31.5490 0.30212008 ADRO 1.4100 11.9000 0.0867 0.2593 31.1491 0.17572009 1.4300 29.0000 0.2020 0.2672 31.3797 0.17462010 1.1800 30.3500 0.1244 -0.0439 31.3348 0.21702011 1.3200 0.0000 0.1772 0.2639 31.5690 0.25312012 1.2000 0.0000 0.0916 0.2884 31.8224 0.25072008 SMAR 1.1700 190.0000 0.1475 0.0184 29.9362 0.28552009 1.3000 75.0000 0.0972 0.0184 29.9544 0.33202010 1.1400 150.0000 0.1327 0.2218 30.1548 0.31452011 1.0100 200.0000 0.1679 0.1801 30.3204 0.30852012 0.9400 0.0000 0.1313 0.1017 30.4172 0.3313
141
2008 LSIP 0.5400 208.0000 0.2696 -0.0161 29.2246 0.27992009 0.2700 209.0000 0.2078 -0.0140 29.2105 0.33052010 0.2200 61.0000 0.2485 0.1461 29.3469 0.31082011 0.1600 100.0000 0.3078 0.2212 29.5467 0.26862012 0.2000 0.0000 0.1817 0.1119 29.6528 0.2953
142
143
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010 Page 1
Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05
df untuk penyebut
(N2)
df untuk pembilang (N1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 245 246
2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40 19.40 19.41 19.42 19.42 19.43
3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 8.76 8.74 8.73 8.71 8.70
4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.94 5.91 5.89 5.87 5.86
5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 4.70 4.68 4.66 4.64 4.62
6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 4.00 3.98 3.96 3.94
7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 3.60 3.57 3.55 3.53 3.51
8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 3.31 3.28 3.26 3.24 3.22
9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 3.10 3.07 3.05 3.03 3.01
10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 2.94 2.91 2.89 2.86 2.85
11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 2.82 2.79 2.76 2.74 2.72
12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 2.72 2.69 2.66 2.64 2.62
13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 2.63 2.60 2.58 2.55 2.53
14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 2.57 2.53 2.51 2.48 2.46
15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 2.51 2.48 2.45 2.42 2.40
16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.46 2.42 2.40 2.37 2.35
17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 2.41 2.38 2.35 2.33 2.31
18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37 2.34 2.31 2.29 2.27
19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 2.34 2.31 2.28 2.26 2.23
20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 2.31 2.28 2.25 2.22 2.20
21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.32 2.28 2.25 2.22 2.20 2.18
22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30 2.26 2.23 2.20 2.17 2.15
23 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32 2.27 2.24 2.20 2.18 2.15 2.13
24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25 2.22 2.18 2.15 2.13 2.11
25 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28 2.24 2.20 2.16 2.14 2.11 2.09
26 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22 2.18 2.15 2.12 2.09 2.07
27 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2.31 2.25 2.20 2.17 2.13 2.10 2.08 2.06
28 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29 2.24 2.19 2.15 2.12 2.09 2.06 2.04
29 4.18 3.33 2.93 2.70 2.55 2.43 2.35 2.28 2.22 2.18 2.14 2.10 2.08 2.05 2.03
30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.16 2.13 2.09 2.06 2.04 2.01
31 4.16 3.30 2.91 2.68 2.52 2.41 2.32 2.25 2.20 2.15 2.11 2.08 2.05 2.03 2.00
32 4.15 3.29 2.90 2.67 2.51 2.40 2.31 2.24 2.19 2.14 2.10 2.07 2.04 2.01 1.99
33 4.14 3.28 2.89 2.66 2.50 2.39 2.30 2.23 2.18 2.13 2.09 2.06 2.03 2.00 1.98
34 4.13 3.28 2.88 2.65 2.49 2.38 2.29 2.23 2.17 2.12 2.08 2.05 2.02 1.99 1.97
35 4.12 3.27 2.87 2.64 2.49 2.37 2.29 2.22 2.16 2.11 2.07 2.04 2.01 1.99 1.96
36 4.11 3.26 2.87 2.63 2.48 2.36 2.28 2.21 2.15 2.11 2.07 2.03 2.00 1.98 1.95
37 4.11 3.25 2.86 2.63 2.47 2.36 2.27 2.20 2.14 2.10 2.06 2.02 2.00 1.97 1.95
38 4.10 3.24 2.85 2.62 2.46 2.35 2.26 2.19 2.14 2.09 2.05 2.02 1.99 1.96 1.94
39 4.09 3.24 2.85 2.61 2.46 2.34 2.26 2.19 2.13 2.08 2.04 2.01 1.98 1.95 1.93
40 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12 2.08 2.04 2.00 1.97 1.95 1.92
41 4.08 3.23 2.83 2.60 2.44 2.33 2.24 2.17 2.12 2.07 2.03 2.00 1.97 1.94 1.92
42 4.07 3.22 2.83 2.59 2.44 2.32 2.24 2.17 2.11 2.06 2.03 1.99 1.96 1.94 1.91
43 4.07 3.21 2.82 2.59 2.43 2.32 2.23 2.16 2.11 2.06 2.02 1.99 1.96 1.93 1.91
44 4.06 3.21 2.82 2.58 2.43 2.31 2.23 2.16 2.10 2.05 2.01 1.98 1.95 1.92 1.90
45 4.06 3.20 2.81 2.58 2.42 2.31 2.22 2.15 2.10 2.05 2.01 1.97 1.94 1.92 1.89
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010 Page 2
Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05
df untuk penyebut
(N2)
df untuk pembilang (N1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
46 4.05 3.20 2.81 2.57 2.42 2.30 2.22 2.15 2.09 2.04 2.00 1.97 1.94 1.91 1.89
47 4.05 3.20 2.80 2.57 2.41 2.30 2.21 2.14 2.09 2.04 2.00 1.96 1.93 1.91 1.88
48 4.04 3.19 2.80 2.57 2.41 2.29 2.21 2.14 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88
49 4.04 3.19 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88
50 4.03 3.18 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.07 2.03 1.99 1.95 1.92 1.89 1.87
51 4.03 3.18 2.79 2.55 2.40 2.28 2.20 2.13 2.07 2.02 1.98 1.95 1.92 1.89 1.87
52 4.03 3.18 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.07 2.02 1.98 1.94 1.91 1.89 1.86
53 4.02 3.17 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86
54 4.02 3.17 2.78 2.54 2.39 2.27 2.18 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86
55 4.02 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.06 2.01 1.97 1.93 1.90 1.88 1.85
56 4.01 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85
57 4.01 3.16 2.77 2.53 2.38 2.26 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85
58 4.01 3.16 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.05 2.00 1.96 1.92 1.89 1.87 1.84
59 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.04 2.00 1.96 1.92 1.89 1.86 1.84
60 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.25 2.17 2.10 2.04 1.99 1.95 1.92 1.89 1.86 1.84
61 4.00 3.15 2.76 2.52 2.37 2.25 2.16 2.09 2.04 1.99 1.95 1.91 1.88 1.86 1.83
62 4.00 3.15 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.99 1.95 1.91 1.88 1.85 1.83
63 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83
64 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.24 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83
65 3.99 3.14 2.75 2.51 2.36 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.85 1.82
66 3.99 3.14 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.84 1.82
67 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.98 1.93 1.90 1.87 1.84 1.82
68 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.87 1.84 1.82
69 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.86 1.84 1.81
70 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.14 2.07 2.02 1.97 1.93 1.89 1.86 1.84 1.81
71 3.98 3.13 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.97 1.93 1.89 1.86 1.83 1.81
72 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.81
73 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.81
74 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.22 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.85 1.83 1.80
75 3.97 3.12 2.73 2.49 2.34 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.83 1.80
76 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.80
77 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.80
78 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.80
79 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.79
80 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.21 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.84 1.82 1.79
81 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 1.84 1.82 1.79
82 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 1.84 1.81 1.79
83 3.96 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.91 1.87 1.84 1.81 1.79
84 3.95 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.90 1.87 1.84 1.81 1.79
85 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.84 1.81 1.79
86 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.84 1.81 1.78
87 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.83 1.81 1.78
88 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.81 1.78
89 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78
90 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010 Page 3
Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05
df untuk penyebut
(N2)
df untuk pembilang (N1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
91 3.95 3.10 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78
92 3.94 3.10 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.94 1.89 1.86 1.83 1.80 1.78
93 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.83 1.80 1.78
94 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.83 1.80 1.77
95 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.82 1.80 1.77
96 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.19 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.80 1.77
97 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.19 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.80 1.77
98 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77
99 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77
100 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.97 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77
101 3.94 3.09 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.93 1.88 1.85 1.82 1.79 1.77
102 3.93 3.09 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.77
103 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.76
104 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.76
105 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.81 1.79 1.76
106 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.79 1.76
107 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.18 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.79 1.76
108 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.18 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
109 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
110 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
111 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
112 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.96 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
113 3.93 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.92 1.87 1.84 1.81 1.78 1.76
114 3.92 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75
115 3.92 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75
116 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75
117 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.80 1.78 1.75
118 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.80 1.78 1.75
119 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.78 1.75
120 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.78 1.75
121 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
122 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
123 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.08 2.01 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
124 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
125 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
126 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.95 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
127 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.95 1.91 1.86 1.83 1.80 1.77 1.75
128 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.95 1.91 1.86 1.83 1.80 1.77 1.75
129 3.91 3.07 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.80 1.77 1.74
130 3.91 3.07 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.80 1.77 1.74
131 3.91 3.07 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.80 1.77 1.74
132 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.79 1.77 1.74
133 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.79 1.77 1.74
134 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.79 1.77 1.74
135 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.77 1.74
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010 Page 4
Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05
df untuk penyebut
(N2)
df untuk pembilang (N1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
136 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.77 1.74
137 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
138 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
139 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
140 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
141 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.08 2.00 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
142 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.07 2.00 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
143 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
144 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
145 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.94 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
146 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.94 1.90 1.85 1.82 1.79 1.76 1.74
147 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.94 1.90 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73
148 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.94 1.90 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73
149 3.90 3.06 2.67 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73
150 3.90 3.06 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73
151 3.90 3.06 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73
152 3.90 3.06 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73
153 3.90 3.06 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.78 1.76 1.73
154 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.78 1.76 1.73
155 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.78 1.76 1.73
156 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.76 1.73
157 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.76 1.73
158 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
159 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
160 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
161 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
162 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
163 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
164 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
165 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
166 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
167 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.06 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
168 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.06 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
169 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.06 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
170 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
171 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
172 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
173 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
174 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
175 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
176 3.89 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
177 3.89 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
178 3.89 3.05 2.66 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
179 3.89 3.05 2.66 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
180 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010 Page 5
Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05
df untuk penyebut
(N2)
df untuk pembilang (N1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
181 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72
182 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72
183 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72
184 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72
185 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.75 1.72
186 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.75 1.72
187 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
188 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
189 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
190 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
191 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
192 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
193 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
194 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
195 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
196 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
197 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
198 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
199 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
200 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
201 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
202 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
203 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
204 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
205 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
206 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
207 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.71
208 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
209 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
210 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
211 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
212 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
213 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
214 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
215 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
216 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
217 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
218 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
219 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
220 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71
221 3.88 3.04 2.65 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71
222 3.88 3.04 2.65 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71
223 3.88 3.04 2.65 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71
224 3.88 3.04 2.64 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71
225 3.88 3.04 2.64 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 1
Titik Persentase Distribusi t (df = 1 – 40)
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884
2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712
3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453
4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318
5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343
6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763
7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529
8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079
9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681
10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370
11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470
12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963
13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198
14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739
15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283
16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615
17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577
18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048
19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940
20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181
21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715
22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499
23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496
24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678
25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019
26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500
27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103
28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816
29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624
30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518
31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.37490
32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.36531
33 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.35634
34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.34793
35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.34005
36 0.68137 1.30551 1.68830 2.02809 2.43449 2.71948 3.33262
37 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.32563
38 0.68100 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.31903
39 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.31279
40 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.30688
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah
dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam
kedua ujung
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 2
Titik Persentase Distribusi t (df = 41 – 80)
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
41 0.68052 1.30254 1.68288 2.01954 2.42080 2.70118 3.30127
42 0.68038 1.30204 1.68195 2.01808 2.41847 2.69807 3.29595
43 0.68024 1.30155 1.68107 2.01669 2.41625 2.69510 3.29089
44 0.68011 1.30109 1.68023 2.01537 2.41413 2.69228 3.28607
45 0.67998 1.30065 1.67943 2.01410 2.41212 2.68959 3.28148
46 0.67986 1.30023 1.67866 2.01290 2.41019 2.68701 3.27710
47 0.67975 1.29982 1.67793 2.01174 2.40835 2.68456 3.27291
48 0.67964 1.29944 1.67722 2.01063 2.40658 2.68220 3.26891
49 0.67953 1.29907 1.67655 2.00958 2.40489 2.67995 3.26508
50 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327 2.67779 3.26141
51 0.67933 1.29837 1.67528 2.00758 2.40172 2.67572 3.25789
52 0.67924 1.29805 1.67469 2.00665 2.40022 2.67373 3.25451
53 0.67915 1.29773 1.67412 2.00575 2.39879 2.67182 3.25127
54 0.67906 1.29743 1.67356 2.00488 2.39741 2.66998 3.24815
55 0.67898 1.29713 1.67303 2.00404 2.39608 2.66822 3.24515
56 0.67890 1.29685 1.67252 2.00324 2.39480 2.66651 3.24226
57 0.67882 1.29658 1.67203 2.00247 2.39357 2.66487 3.23948
58 0.67874 1.29632 1.67155 2.00172 2.39238 2.66329 3.23680
59 0.67867 1.29607 1.67109 2.00100 2.39123 2.66176 3.23421
60 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3.23171
61 0.67853 1.29558 1.67022 1.99962 2.38905 2.65886 3.22930
62 0.67847 1.29536 1.66980 1.99897 2.38801 2.65748 3.22696
63 0.67840 1.29513 1.66940 1.99834 2.38701 2.65615 3.22471
64 0.67834 1.29492 1.66901 1.99773 2.38604 2.65485 3.22253
65 0.67828 1.29471 1.66864 1.99714 2.38510 2.65360 3.22041
66 0.67823 1.29451 1.66827 1.99656 2.38419 2.65239 3.21837
67 0.67817 1.29432 1.66792 1.99601 2.38330 2.65122 3.21639
68 0.67811 1.29413 1.66757 1.99547 2.38245 2.65008 3.21446
69 0.67806 1.29394 1.66724 1.99495 2.38161 2.64898 3.21260
70 0.67801 1.29376 1.66691 1.99444 2.38081 2.64790 3.21079
71 0.67796 1.29359 1.66660 1.99394 2.38002 2.64686 3.20903
72 0.67791 1.29342 1.66629 1.99346 2.37926 2.64585 3.20733
73 0.67787 1.29326 1.66600 1.99300 2.37852 2.64487 3.20567
74 0.67782 1.29310 1.66571 1.99254 2.37780 2.64391 3.20406
75 0.67778 1.29294 1.66543 1.99210 2.37710 2.64298 3.20249
76 0.67773 1.29279 1.66515 1.99167 2.37642 2.64208 3.20096
77 0.67769 1.29264 1.66488 1.99125 2.37576 2.64120 3.19948
78 0.67765 1.29250 1.66462 1.99085 2.37511 2.64034 3.19804
79 0.67761 1.29236 1.66437 1.99045 2.37448 2.63950 3.19663
80 0.67757 1.29222 1.66412 1.99006 2.37387 2.63869 3.19526
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah
dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam
kedua ujung
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 3
Titik Persentase Distribusi t (df = 81 –120)
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
81 0.67753 1.29209 1.66388 1.98969 2.37327 2.63790 3.19392
82 0.67749 1.29196 1.66365 1.98932 2.37269 2.63712 3.19262
83 0.67746 1.29183 1.66342 1.98896 2.37212 2.63637 3.19135
84 0.67742 1.29171 1.66320 1.98861 2.37156 2.63563 3.19011
85 0.67739 1.29159 1.66298 1.98827 2.37102 2.63491 3.18890
86 0.67735 1.29147 1.66277 1.98793 2.37049 2.63421 3.18772
87 0.67732 1.29136 1.66256 1.98761 2.36998 2.63353 3.18657
88 0.67729 1.29125 1.66235 1.98729 2.36947 2.63286 3.18544
89 0.67726 1.29114 1.66216 1.98698 2.36898 2.63220 3.18434
90 0.67723 1.29103 1.66196 1.98667 2.36850 2.63157 3.18327
91 0.67720 1.29092 1.66177 1.98638 2.36803 2.63094 3.18222
92 0.67717 1.29082 1.66159 1.98609 2.36757 2.63033 3.18119
93 0.67714 1.29072 1.66140 1.98580 2.36712 2.62973 3.18019
94 0.67711 1.29062 1.66123 1.98552 2.36667 2.62915 3.17921
95 0.67708 1.29053 1.66105 1.98525 2.36624 2.62858 3.17825
96 0.67705 1.29043 1.66088 1.98498 2.36582 2.62802 3.17731
97 0.67703 1.29034 1.66071 1.98472 2.36541 2.62747 3.17639
98 0.67700 1.29025 1.66055 1.98447 2.36500 2.62693 3.17549
99 0.67698 1.29016 1.66039 1.98422 2.36461 2.62641 3.17460
100 0.67695 1.29007 1.66023 1.98397 2.36422 2.62589 3.17374
101 0.67693 1.28999 1.66008 1.98373 2.36384 2.62539 3.17289
102 0.67690 1.28991 1.65993 1.98350 2.36346 2.62489 3.17206
103 0.67688 1.28982 1.65978 1.98326 2.36310 2.62441 3.17125
104 0.67686 1.28974 1.65964 1.98304 2.36274 2.62393 3.17045
105 0.67683 1.28967 1.65950 1.98282 2.36239 2.62347 3.16967
106 0.67681 1.28959 1.65936 1.98260 2.36204 2.62301 3.16890
107 0.67679 1.28951 1.65922 1.98238 2.36170 2.62256 3.16815
108 0.67677 1.28944 1.65909 1.98217 2.36137 2.62212 3.16741
109 0.67675 1.28937 1.65895 1.98197 2.36105 2.62169 3.16669
110 0.67673 1.28930 1.65882 1.98177 2.36073 2.62126 3.16598
111 0.67671 1.28922 1.65870 1.98157 2.36041 2.62085 3.16528
112 0.67669 1.28916 1.65857 1.98137 2.36010 2.62044 3.16460
113 0.67667 1.28909 1.65845 1.98118 2.35980 2.62004 3.16392
114 0.67665 1.28902 1.65833 1.98099 2.35950 2.61964 3.16326
115 0.67663 1.28896 1.65821 1.98081 2.35921 2.61926 3.16262
116 0.67661 1.28889 1.65810 1.98063 2.35892 2.61888 3.16198
117 0.67659 1.28883 1.65798 1.98045 2.35864 2.61850 3.16135
118 0.67657 1.28877 1.65787 1.98027 2.35837 2.61814 3.16074
119 0.67656 1.28871 1.65776 1.98010 2.35809 2.61778 3.16013
120 0.67654 1.28865 1.65765 1.97993 2.35782 2.61742 3.15954
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah
dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam
kedua ujung
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 4
Titik Persentase Distribusi t (df = 121 –160)
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
121 0.67652 1.28859 1.65754 1.97976 2.35756 2.61707 3.15895
122 0.67651 1.28853 1.65744 1.97960 2.35730 2.61673 3.15838
123 0.67649 1.28847 1.65734 1.97944 2.35705 2.61639 3.15781
124 0.67647 1.28842 1.65723 1.97928 2.35680 2.61606 3.15726
125 0.67646 1.28836 1.65714 1.97912 2.35655 2.61573 3.15671
126 0.67644 1.28831 1.65704 1.97897 2.35631 2.61541 3.15617
127 0.67643 1.28825 1.65694 1.97882 2.35607 2.61510 3.15565
128 0.67641 1.28820 1.65685 1.97867 2.35583 2.61478 3.15512
129 0.67640 1.28815 1.65675 1.97852 2.35560 2.61448 3.15461
130 0.67638 1.28810 1.65666 1.97838 2.35537 2.61418 3.15411
131 0.67637 1.28805 1.65657 1.97824 2.35515 2.61388 3.15361
132 0.67635 1.28800 1.65648 1.97810 2.35493 2.61359 3.15312
133 0.67634 1.28795 1.65639 1.97796 2.35471 2.61330 3.15264
134 0.67633 1.28790 1.65630 1.97783 2.35450 2.61302 3.15217
135 0.67631 1.28785 1.65622 1.97769 2.35429 2.61274 3.15170
136 0.67630 1.28781 1.65613 1.97756 2.35408 2.61246 3.15124
137 0.67628 1.28776 1.65605 1.97743 2.35387 2.61219 3.15079
138 0.67627 1.28772 1.65597 1.97730 2.35367 2.61193 3.15034
139 0.67626 1.28767 1.65589 1.97718 2.35347 2.61166 3.14990
140 0.67625 1.28763 1.65581 1.97705 2.35328 2.61140 3.14947
141 0.67623 1.28758 1.65573 1.97693 2.35309 2.61115 3.14904
142 0.67622 1.28754 1.65566 1.97681 2.35289 2.61090 3.14862
143 0.67621 1.28750 1.65558 1.97669 2.35271 2.61065 3.14820
144 0.67620 1.28746 1.65550 1.97658 2.35252 2.61040 3.14779
145 0.67619 1.28742 1.65543 1.97646 2.35234 2.61016 3.14739
146 0.67617 1.28738 1.65536 1.97635 2.35216 2.60992 3.14699
147 0.67616 1.28734 1.65529 1.97623 2.35198 2.60969 3.14660
148 0.67615 1.28730 1.65521 1.97612 2.35181 2.60946 3.14621
149 0.67614 1.28726 1.65514 1.97601 2.35163 2.60923 3.14583
150 0.67613 1.28722 1.65508 1.97591 2.35146 2.60900 3.14545
151 0.67612 1.28718 1.65501 1.97580 2.35130 2.60878 3.14508
152 0.67611 1.28715 1.65494 1.97569 2.35113 2.60856 3.14471
153 0.67610 1.28711 1.65487 1.97559 2.35097 2.60834 3.14435
154 0.67609 1.28707 1.65481 1.97549 2.35081 2.60813 3.14400
155 0.67608 1.28704 1.65474 1.97539 2.35065 2.60792 3.14364
156 0.67607 1.28700 1.65468 1.97529 2.35049 2.60771 3.14330
157 0.67606 1.28697 1.65462 1.97519 2.35033 2.60751 3.14295
158 0.67605 1.28693 1.65455 1.97509 2.35018 2.60730 3.14261
159 0.67604 1.28690 1.65449 1.97500 2.35003 2.60710 3.14228
160 0.67603 1.28687 1.65443 1.97490 2.34988 2.60691 3.14195
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah
dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam
kedua ujung
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 5
Titik Persentase Distribusi t (df = 161 –200)
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
161 0.67602 1.28683 1.65437 1.97481 2.34973 2.60671 3.14162
162 0.67601 1.28680 1.65431 1.97472 2.34959 2.60652 3.14130
163 0.67600 1.28677 1.65426 1.97462 2.34944 2.60633 3.14098
164 0.67599 1.28673 1.65420 1.97453 2.34930 2.60614 3.14067
165 0.67598 1.28670 1.65414 1.97445 2.34916 2.60595 3.14036
166 0.67597 1.28667 1.65408 1.97436 2.34902 2.60577 3.14005
167 0.67596 1.28664 1.65403 1.97427 2.34888 2.60559 3.13975
168 0.67595 1.28661 1.65397 1.97419 2.34875 2.60541 3.13945
169 0.67594 1.28658 1.65392 1.97410 2.34862 2.60523 3.13915
170 0.67594 1.28655 1.65387 1.97402 2.34848 2.60506 3.13886
171 0.67593 1.28652 1.65381 1.97393 2.34835 2.60489 3.13857
172 0.67592 1.28649 1.65376 1.97385 2.34822 2.60471 3.13829
173 0.67591 1.28646 1.65371 1.97377 2.34810 2.60455 3.13801
174 0.67590 1.28644 1.65366 1.97369 2.34797 2.60438 3.13773
175 0.67589 1.28641 1.65361 1.97361 2.34784 2.60421 3.13745
176 0.67589 1.28638 1.65356 1.97353 2.34772 2.60405 3.13718
177 0.67588 1.28635 1.65351 1.97346 2.34760 2.60389 3.13691
178 0.67587 1.28633 1.65346 1.97338 2.34748 2.60373 3.13665
179 0.67586 1.28630 1.65341 1.97331 2.34736 2.60357 3.13638
180 0.67586 1.28627 1.65336 1.97323 2.34724 2.60342 3.13612
181 0.67585 1.28625 1.65332 1.97316 2.34713 2.60326 3.13587
182 0.67584 1.28622 1.65327 1.97308 2.34701 2.60311 3.13561
183 0.67583 1.28619 1.65322 1.97301 2.34690 2.60296 3.13536
184 0.67583 1.28617 1.65318 1.97294 2.34678 2.60281 3.13511
185 0.67582 1.28614 1.65313 1.97287 2.34667 2.60267 3.13487
186 0.67581 1.28612 1.65309 1.97280 2.34656 2.60252 3.13463
187 0.67580 1.28610 1.65304 1.97273 2.34645 2.60238 3.13438
188 0.67580 1.28607 1.65300 1.97266 2.34635 2.60223 3.13415
189 0.67579 1.28605 1.65296 1.97260 2.34624 2.60209 3.13391
190 0.67578 1.28602 1.65291 1.97253 2.34613 2.60195 3.13368
191 0.67578 1.28600 1.65287 1.97246 2.34603 2.60181 3.13345
192 0.67577 1.28598 1.65283 1.97240 2.34593 2.60168 3.13322
193 0.67576 1.28595 1.65279 1.97233 2.34582 2.60154 3.13299
194 0.67576 1.28593 1.65275 1.97227 2.34572 2.60141 3.13277
195 0.67575 1.28591 1.65271 1.97220 2.34562 2.60128 3.13255
196 0.67574 1.28589 1.65267 1.97214 2.34552 2.60115 3.13233
197 0.67574 1.28586 1.65263 1.97208 2.34543 2.60102 3.13212
198 0.67573 1.28584 1.65259 1.97202 2.34533 2.60089 3.13190
199 0.67572 1.28582 1.65255 1.97196 2.34523 2.60076 3.13169
200 0.67572 1.28580 1.65251 1.97190 2.34514 2.60063 3.13148
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah
dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam
kedua ujung
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com) Page 1
Diproduksi oleh:
Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com)
Titik Persentase atas Distribusi Chi-Square
( χ2 )
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com) Page 2
Titik Persentase Distribusi Chi-Square untuk d.f. = 1 - 50
Pr 0.25 0.10 0.05 0.010 0.005 0.001
df
1 1.32330 2.70554 3.84146 6.63490 7.87944 10.82757
2 2.77259 4.60517 5.99146 9.21034 10.59663 13.81551
3 4.10834 6.25139 7.81473 11.34487 12.83816 16.26624
4 5.38527 7.77944 9.48773 13.27670 14.86026 18.46683
5 6.62568 9.23636 11.07050 15.08627 16.74960 20.51501
6 7.84080 10.64464 12.59159 16.81189 18.54758 22.45774
7 9.03715 12.01704 14.06714 18.47531 20.27774 24.32189
8 10.21885 13.36157 15.50731 20.09024 21.95495 26.12448
9 11.38875 14.68366 16.91898 21.66599 23.58935 27.87716
10 12.54886 15.98718 18.30704 23.20925 25.18818 29.58830
11 13.70069 17.27501 19.67514 24.72497 26.75685 31.26413
12 14.84540 18.54935 21.02607 26.21697 28.29952 32.90949
13 15.98391 19.81193 22.36203 27.68825 29.81947 34.52818
14 17.11693 21.06414 23.68479 29.14124 31.31935 36.12327
15 18.24509 22.30713 24.99579 30.57791 32.80132 37.69730
16 19.36886 23.54183 26.29623 31.99993 34.26719 39.25235
17 20.48868 24.76904 27.58711 33.40866 35.71847 40.79022
18 21.60489 25.98942 28.86930 34.80531 37.15645 42.31240
19 22.71781 27.20357 30.14353 36.19087 38.58226 43.82020
20 23.82769 28.41198 31.41043 37.56623 39.99685 45.31475
21 24.93478 29.61509 32.67057 38.93217 41.40106 46.79704
22 26.03927 30.81328 33.92444 40.28936 42.79565 48.26794
23 27.14134 32.00690 35.17246 41.63840 44.18128 49.72823
24 28.24115 33.19624 36.41503 42.97982 45.55851 51.17860
25 29.33885 34.38159 37.65248 44.31410 46.92789 52.61966
26 30.43457 35.56317 38.88514 45.64168 48.28988 54.05196
27 31.52841 36.74122 40.11327 46.96294 49.64492 55.47602
28 32.62049 37.91592 41.33714 48.27824 50.99338 56.89229
29 33.71091 39.08747 42.55697 49.58788 52.33562 58.30117
30 34.79974 40.25602 43.77297 50.89218 53.67196 59.70306
31 35.88708 41.42174 44.98534 52.19139 55.00270 61.09831
32 36.97298 42.58475 46.19426 53.48577 56.32811 62.48722
33 38.05753 43.74518 47.39988 54.77554 57.64845 63.87010
34 39.14078 44.90316 48.60237 56.06091 58.96393 65.24722
35 40.22279 46.05879 49.80185 57.34207 60.27477 66.61883
36 41.30362 47.21217 50.99846 58.61921 61.58118 67.98517
37 42.38331 48.36341 52.19232 59.89250 62.88334 69.34645
38 43.46191 49.51258 53.38354 61.16209 64.18141 70.70289
39 44.53946 50.65977 54.57223 62.42812 65.47557 72.05466
40 45.61601 51.80506 55.75848 63.69074 66.76596 73.40196
41 46.69160 52.94851 56.94239 64.95007 68.05273 74.74494
42 47.76625 54.09020 58.12404 66.20624 69.33600 76.08376
43 48.84001 55.23019 59.30351 67.45935 70.61590 77.41858
44 49.91290 56.36854 60.48089 68.70951 71.89255 78.74952
45 50.98495 57.50530 61.65623 69.95683 73.16606 80.07673
46 52.05619 58.64054 62.82962 71.20140 74.43654 81.40033
47 53.12666 59.77429 64.00111 72.44331 75.70407 82.72042
48 54.19636 60.90661 65.17077 73.68264 76.96877 84.03713
49 55.26534 62.03754 66.33865 74.91947 78.23071 85.35056
50 56.33360 63.16712 67.50481 76.15389 79.48998 86.66082
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com) Page 3
Titik Persentase Distribusi Chi-Square untuk d.f. = 51 - 100
Pr 0.25 0.10 0.05 0.010 0.005 0.001
df
51 57.40118 64.29540 68.66929 77.38596 80.74666 87.96798
52 58.46809 65.42241 69.83216 78.61576 82.00083 89.27215
53 59.53435 66.54820 70.99345 79.84334 83.25255 90.57341
54 60.59998 67.67279 72.15322 81.06877 84.50190 91.87185
55 61.66500 68.79621 73.31149 82.29212 85.74895 93.16753
56 62.72942 69.91851 74.46832 83.51343 86.99376 94.46054
57 63.79326 71.03971 75.62375 84.73277 88.23638 95.75095
58 64.85654 72.15984 76.77780 85.95018 89.47687 97.03883
59 65.91927 73.27893 77.93052 87.16571 90.71529 98.32423
60 66.98146 74.39701 79.08194 88.37942 91.95170 99.60723
61 68.04313 75.51409 80.23210 89.59134 93.18614 100.88789
62 69.10429 76.63021 81.38102 90.80153 94.41865 102.16625
63 70.16496 77.74538 82.52873 92.01002 95.64930 103.44238
64 71.22514 78.85964 83.67526 93.21686 96.87811 104.71633
65 72.28485 79.97300 84.82065 94.42208 98.10514 105.98814
66 73.34409 81.08549 85.96491 95.62572 99.33043 107.25788
67 74.40289 82.19711 87.10807 96.82782 100.55401 108.52558
68 75.46124 83.30790 88.25016 98.02840 101.77592 109.79130
69 76.51916 84.41787 89.39121 99.22752 102.99621 111.05507
70 77.57666 85.52704 90.53123 100.42518 104.21490 112.31693
71 78.63374 86.63543 91.67024 101.62144 105.43203 113.57694
72 79.69042 87.74305 92.80827 102.81631 106.64763 114.83512
73 80.74670 88.84992 93.94534 104.00983 107.86174 116.09151
74 81.80260 89.95605 95.08147 105.20203 109.07438 117.34616
75 82.85812 91.06146 96.21667 106.39292 110.28558 118.59909
76 83.91326 92.16617 97.35097 107.58254 111.49538 119.85035
77 84.96804 93.27018 98.48438 108.77092 112.70380 121.09996
78 86.02246 94.37352 99.61693 109.95807 113.91087 122.34795
79 87.07653 95.47619 100.74862 111.14402 115.11661 123.59437
80 88.13026 96.57820 101.87947 112.32879 116.32106 124.83922
81 89.18365 97.67958 103.00951 113.51241 117.52422 126.08256
82 90.23670 98.78033 104.13874 114.69489 118.72613 127.32440
83 91.28944 99.88046 105.26718 115.87627 119.92682 128.56477
84 92.34185 100.97999 106.39484 117.05654 121.12629 129.80369
85 93.39395 102.07892 107.52174 118.23575 122.32458 131.04120
86 94.44574 103.17726 108.64789 119.41390 123.52170 132.27732
87 95.49723 104.27504 109.77331 120.59101 124.71768 133.51207
88 96.54842 105.37225 110.89800 121.76711 125.91254 134.74548
89 97.59932 106.46890 112.02199 122.94221 127.10628 135.97757
90 98.64993 107.56501 113.14527 124.11632 128.29894 137.20835
91 99.70026 108.66058 114.26787 125.28946 129.49053 138.43786
92 100.75031 109.75563 115.38979 126.46166 130.68107 139.66612
93 101.80009 110.85015 116.51105 127.63291 131.87058 140.89313
94 102.84960 111.94417 117.63165 128.80325 133.05906 142.11894
95 103.89884 113.03769 118.75161 129.97268 134.24655 143.34354
96 104.94783 114.13071 119.87094 131.14122 135.43305 144.56697
97 105.99656 115.22324 120.98964 132.30888 136.61858 145.78923
98 107.04503 116.31530 122.10773 133.47567 137.80315 147.01036
99 108.09326 117.40688 123.22522 134.64162 138.98678 148.23036
100 109.14124 118.49800 124.34211 135.80672 140.16949 149.44925