manajemen berbasis aktivitas dan aktivity based costing

5
MANAJEMEN BERBASIS AKTIVITAS Aktivitas utama manjemen adalah mancari laba untuk kelangsungan hidup perusahaan. Setiap aktivitas harus memperoleh manfaat yang lebih besar daripada pengorbanannya,karena setiap aktivitas adalah biaya. Manajemen berdasarkan aktivitas adalah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian aktivitas untuk mencapai sasaran kerja dan tujuan organisasi melalui proses perbaikan terus menerus. Perbaikan itu meliputi bidang alat kerja, metode kerja, tenaga kerja, sasaran kerja, tingkat harga, kualitas produk, dan kualitas pelanggan. Semua aktivitas adalah biaya karena aktivitas adalah pengorbanan sumber-sumber daya yang dapat diukur dengan satuan uang atau aktivitas adalah pengorbanan input untuk memperoleh output dan keuntungan. Manajemen harus berusaha meningkatkan aktivitas yang bernilai tambah dan mengurangi aktivitas yang tidak bernilai tambah secara sistematis. Aktivitas bernilai tambah seperti riset pasar, merancang dan mengembangkan produk, membuat dan menjual produk, serta pelayanan purna jual produk. Sedangkan aktivitas yang tidak bernilai tambah seperti pemeriksaan pekerjaan, pengerjaan ulang, memindahkan bahan baku dan barang setengah jadi, penjadwalan, waktu tunggu, dan penyimpanan. Aktivitas ini harus dikurangi kalau mungkin dihapuskan. Cooper dan Kaplan mengelompokkan penerapan ABM ini ke dalam 2 kategori, yaitu: ABM operasional

Upload: sayrosul

Post on 01-Jan-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen Berbasis Aktivitas Dan Aktivity Based Costing

MANAJEMEN BERBASIS AKTIVITAS

Aktivitas utama manjemen adalah mancari laba untuk kelangsungan hidup

perusahaan. Setiap aktivitas harus memperoleh manfaat yang lebih besar daripada

pengorbanannya,karena setiap aktivitas adalah biaya.

Manajemen berdasarkan  aktivitas adalah perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan dan pengendalian aktivitas untuk mencapai sasaran kerja dan tujuan organisasi

melalui proses perbaikan terus menerus. Perbaikan itu meliputi bidang alat kerja, metode

kerja, tenaga kerja, sasaran kerja, tingkat harga, kualitas produk, dan kualitas pelanggan.

Semua aktivitas adalah biaya karena aktivitas adalah pengorbanan sumber-sumber 

daya yang dapat diukur dengan satuan uang atau aktivitas adalah pengorbanan input  untuk 

memperoleh output dan keuntungan. Manajemen harus berusaha meningkatkan aktivitas yang

bernilai tambah dan mengurangi aktivitas yang tidak bernilai tambah secara sistematis.

Aktivitas bernilai tambah seperti riset pasar, merancang dan mengembangkan produk,

membuat dan menjual produk, serta pelayanan purna jual produk. Sedangkan aktivitas yang

tidak bernilai tambah seperti pemeriksaan pekerjaan, pengerjaan ulang, memindahkan bahan

baku dan barang setengah jadi, penjadwalan, waktu tunggu, dan penyimpanan. Aktivitas ini

harus dikurangi kalau mungkin dihapuskan.

Cooper dan Kaplan mengelompokkan penerapan ABM ini ke dalam 2 kategori, yaitu:

  ABM operasional

Berusaha untuk meningkatkan efisiensi operasi dan tingkat penggunaan asset serta

menurunkan biaya, fokusnya adalah melakukan sesuatu dengan benar dan melakukan

aktivitas dengan lebih efisien.

  ABM Strategis

Berusaha meningkatkan permintaan akan aktivitas dan profitabilitas pada efisiensi

aktivitas saat ini atau efisiensi aktivitas yang telah ditingkatkan. ABM strategis berfokus

pada pemilihan aktivitas yang tepat untuk operasi perusahaan. ABM bertujuan untuk

mengelola dan mengendalikan kinerja usaha dengan menggunakan informasi berdasarkan

aktivitas sebagai sumber dalam mendukung proses pengambilan keputusan manajemen.

Lima output informasi dasar dari ABM menurut Miller adalah:

         Biaya dari aktivitas dan proses bisnis

         Biaya dari non value added activity

Page 2: Manajemen Berbasis Aktivitas Dan Aktivity Based Costing

         Pengukuran aktivitas berdasarkan kinerja perusahaan

         Biaya produk/jasa  akurat

         Pemicu biaya

Keunggulan yang dimiliki oleh ABM menurut Blocher,adalah:

  ABM mengukur efiktifitas proses dan aktivitas bisnis dan mengidentifikasi bagaimana

proses dan aktivitas tersebut bisa diperbaiki untuk menurunkan biaya dan meningkatkan

nilai bagi pelanggan.

  ABM memperbaiki fokus manajemen dengan cara mengalokasikan sumber daya untuk

menambah nilai aktivitas kunci, pelanggan, dan metodee untuk mempertahankan

keunggulan bersaing perusahaan.

Adanya keunggulan-keunggulan di atas menyebabkan ABM memiliki manfaat yang

cukup banyak bagi perusahaan khususnya pihak manajemen. Beberpa manfaat dari ABM

menurut Tunggal, adalah:

         Menyediakan suatu cara untuk proses berkesinambungan

         Memfokuskan pada biaya-biaya penting

         Menciptakan suatu hubungan antara biaya-biaya bisnis dan menciptakan nilai

         Menyertakan semua fungsi bisnis dalam suatu orgnisasi

         Mengikuti peran perubahan perilaku dalam sistem pelaporan

Menurut Hansen dan Mowen, ABM ini meliputi perhitungan biaya produk dan

analisis nilai proses. Jadi di dalam model ABM terdapat 2 dimensi utama,yaitu:

         Dimensi biaya

Dimensi biaya memberikan informasi biaya mengenai sumber, aktivitas produk

dan pelanggan (objek biaya lainnya yang mungkin diperlukan). Tujuannya adalah

memperbaiki keakuratan biaya.

         Dimensi proses

Dimensi proses memberikan informasi tentang aktivitas apa yang dikerjakan,

mengapa dikerjakan, dan seberapa baik dikerjakan. Tujuannya adalah untuk pengurangan

biaya.

Tahapan pelaksanaan ABM:

         Activity analysis

Pengendalian dimulai dari pemahaman kegiatan yang dikerjakan

         Market Targetting

Page 3: Manajemen Berbasis Aktivitas Dan Aktivity Based Costing

ABM menuntut pihak manajemen senior untuk selalu menetapkan apa yang dibutuhkan

pelanggan dan menyiapkan target operasional untuk mencapai kebutuhan tersebut.

         Bussiness Process Improvement

Manajer harus menyelaraskan bermacam-macam proses yang ada dalam perusahaan,

untuk membantu organisasi mengoptimalkan proses yang mendasari untuk mencapai hasil yang

lebih efisien.

         Activity Improvement

Pemfokusan perhatian terhadap perbaikan jasa,proses bisnis dan aktivitas

         Procces control

Pengendalian terhadap proses merupakan tindakan untuk meyakinkan bahwa proses

(aktivitas) yang dilaksanakan untuk menghasilkan output beroperasi secara efektif dan

konsisten

Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan penerapan ABM:

         Budaya organisasi

Budaya organisasi mencerminkan kerangka berfikir dari karyawan termasuk perilaku,

nilai, dan keyakinan yang dianut oleh karyawan.

         Dukungan dan komitmen manajemen puncak

Penerapan ABM membutuhkan waktu dan sumber daya, sehingga dukungan dan peran

dari manajemen puncak sangat diperlukan untuk keberhasilan penerapannya.

         Perubahan proses

Perubahan bisa terjadi apabila diterapkannya suatu proses yang sudah dirancang untuk

menghasilkan nperubahan tersebut. Perbaikan dari proses yang sudah ada sangat

mendukung keberhasilan  penerapannya.

         Pelatihan berkelanjutan

Memberikan kesempatan pada karyawan untuk mengikuti pelatihan serta meningkatkan

keahlian mereka terhadap lingkungan kerja mereka yang cepat berubah sangatlah penting.

Kesulitan dalam mengadopsi pendekatan ABM mencakup biaya dan kompleksitas

pelaksanaan analisis yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi tugas – tugas yang akan

diklasifikasikan sebagai aktivitas untuk pengakuan biaya, dan juga pengidentifikasian pemicu

biaya yang tepat yang dapat dipakai sebagai ukuran aktivitas. Selain itu sulit pula

mengandalkan pendekatan ini apabila struktur insentif dan program pengukuran kinerja

terkait dengan aspek operasi lainnya.