manajemen bangsal

95
MANAJEMEN BANGSAL 1 Muhamad Rofii

Upload: jeanny-ivones

Post on 31-Jul-2015

2.476 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen Bangsal

1

MANAJEMEN BANGSAL

Muhamad Rofii

Page 2: Manajemen Bangsal

2

Planning Organizing Actuating Controling

FUNGSI MANAJEMEN

Page 3: Manajemen Bangsal

3

PERENCANAAN(PLANNING)

Page 4: Manajemen Bangsal

4

Contoh: Visi Rumah Sakit Pondok Indah : Menjadi rumah sakit pilihan dengan menyediakan

layanan perawatan kesehatan terbaik, aman, bermutu tinggi dan inovatif.

Misi Rumah Sakit Pondok Indah Menyediakan pelayanan secara utuh, konsisten dan

terpadu berfokus pada pasien melalui praktek berbasis bukti yang sesuai dan pelayanan prima dengan komitmen kerjasama tim, keterlibatan dari pihak terkait dan peningkatan kompetensi individu yang berkesinambugan.

PERENCANAAN VISI MISI

Page 5: Manajemen Bangsal

5

Motto Rumah Sakit Pondok Indah “Kesehatan anda prioritas kami”

Nilai-nilai Rumah Sakit Pondok Indah :1. Integritas2. Berorientasi pada kualitas 3. Kerjasama tim 4. Etika 5. Semangat dan keteguhan 6. Inovasi 7. Pengembangan individu 8. Pembelajaran berkesinambungan

MOTTTO DAN NILAI-NILAI

Page 6: Manajemen Bangsal

6

Memberikan pelayanan keperawatan secara utuh, aman, bermutu tinggi dan inovatif yang berfokus pada pasien melalui praktik berbasis bukti yang sesuai, dengan komitmen peningkatan kompetensi individu secara berkesinambungan serta menjunjung kerjasama tim.

Misi keperawatan

Page 7: Manajemen Bangsal

7

Untuk mencapai pelayanan keperawatan secara utuh, aman, bermutu tinggi dan inovatif, kami bertujuan :

Memberikan asuhan keperawatan secara professional, berfokus pada keselamatan pasien.

Memenuhi setiap kebutuhan pasien. Menjalankan nilai–nilai yang dianut Pondok Indah Health

Care Group : integritas, kualitas dan kerjasama tim baik didalam maupun diluar unit keperawatan.

Menjalankan efisiensi biaya dalam pengelolaan operasional.

Mengadakan pelatihan dan pendidikan yang berkesinambungan baik di dalam maupun di luar RSPI (terbuka untuk belajar berubah dan berinovasi).

Tujuan keperawatan

Page 8: Manajemen Bangsal

8

Falsafah keperawatan : kami meyakini bahwa yankep secara utuh, aman, bermutu tinggi dan inovatif adalah :

Pemenuhan kebutuhan pasien dilakukan secara professional dg menggunakan metode proses keperawatan.

Perawatan bukan hanya merawat fisik pasien saja namun juga merawat dan memperhatikan pasien dari segi psikis, psikososial dan spiritualnya (sesuai tingkat kebutuhan pasien).

Tujuan askep dapat dicapai melalui usaha bersama dari semua anggota tim kes untuk merawat pasien secara paripurna.

Setiap pasien adalah individu yang harus diperlakukan sama tanpa membedakan kepercayaan,warna kulit, suku dan agama.

Setiap ps hrs diperlakukan dg hormat dan memperhatikan harga dirinya. Berusaha dengan segala kemampuan untuk merawat, memelihara dan

menjaga kesehatan pasien dengan penuh tanggung jawab. Dalam meningkatkan mutu kinerja perawat maka perlu di lakukan evaluasi

kinerja secara terus menerus dan mengadakan program pelatihan serta pendidikan berkesinambungan sesuai dengan perkembangan ilmu pegetahuan dan teknologi.

Perlu memperbaiki mutu secara terus menerus dengan senantiasa memonitor dan mengevaluasi setiap praktek pelayanan keperawatan.

Falsafah Keperawatan

Page 9: Manajemen Bangsal

9

PENGORGANISASIAN(ORGANIZING)

Page 10: Manajemen Bangsal

10

Pengorganisasian adl pengelompokan orang, alat, tugas, kewenangan, tanggung jawab dan aktivitas-aktivitas dalam organisasi dalam suatu koordinasi sehingga dapat digerakkan untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

PENGERTIAN PENGORGANISASIAN

Page 11: Manajemen Bangsal

11

1. Mengidentifikasi aktivitas2. Mengelompokkan aktivitas organisasi3. Mengklasifikasi berdasarkan kewenangan4. Mengkoordinasi antara tugas dan

kewajiban

LANGKAH PENGORGANISASIAN

Page 12: Manajemen Bangsal

12

Organisasi formal Organisasi informal

TIPE ORGANISASI

Page 13: Manajemen Bangsal

13

Rantai komando organisasi dibuat dg hub. hirarkis dlm alur autoritas dari atas ke bawah.

Kesatuan komando seorang pekerja mpy satu penyelia dan satu pemimpin dan satu rencana utk kelompok aktivitas dg objektif yg sama.

Rentang kontrol individu harus menjadi penyelia suatu kelompok

KOMPONEN STRUKTUR ORGANISASI (Swansburg, 2000)

Page 14: Manajemen Bangsal

14

Jumlah tugas yg dibebankan seseorang terbatas dan sesuai dg kemampuannya

Tiap bangsal / bagian memiliki perincian aktivitas yg jelas dan tertulis

Tiap staf memiliki perincian tugas yang jelas Variasi tugas bagi seseorang diusahakan sejenis

atau erat hubungannya Mencegah terjadinya pengkotakan antar staf/

kegiatan Penggolongan tugas berdasarkan kepentingan

mendesak, kesulitan dan waktu

Pengelompokan & Pembagian Kerja

Page 15: Manajemen Bangsal

15

Setiap staf mengetahui kepada siapa dia harus melapor, minta bantuan atau bertanya, dan siapa atasan langsung serta dari siapa dia menerima tugas

Page 16: Manajemen Bangsal

16

Struktur organisasi ruang rawat tidak termasuk dalam struktur organisasi RS bila dilihat dari SK Menkes no. 134 dan 135 tahun 1978.

Direktur RS perlu menerbitkan SK yg mengatur struktur organisasi ruang rawat.

Struktur organisasi bangsal utk menggambarkan:- Pola hubungan antar bagian / staf atasan baik

vertikal / horizontal- Posisi tiap bagian, wewenang dan tg-jwb serta

tanggung gugat. - Pengelompokkan kegiatan / sistem penugasan yg

digunakan.

Struktur Organisasi Bangsal

Page 17: Manajemen Bangsal

17

Karu bertanggung jawab mengorganisir Nakep yg ada dan kegiatan yankep yg akan dilakukan sesuai dg kebutuhan klien

Menurut Kron (1987) kategori klien didasarkan atas : 1. Tingkat yankep yg dibutuhkan klien kep. mandiri,

minimal, sebagian, total atau intensif. 2. Usia anak, dewasa, usia lanjut. 3. Dx/masalah kes yg dialami klien pwtn bedah, kulit. 4. Terapi yg dilakukan rehabilitas, kemoterapi. Karu bertanggung jawab menetapkan metode

penyusunan kep apa yg tepat digunakan di unit kerjanya untuk mencapai tujuan sesuai dg jumlah katagori tenaga yg ada di ruangan serta jumlah klien yg menjadi tanggung jawabnya.

Pengelompokkan Kegiatan Bangsal

Page 18: Manajemen Bangsal

18

STRUKTUR UNIT LANTAI 5C

Manager Nursing ServicesSr. Hilda da Cunha, SKp

DiTETAPKAN : Jakarta, 06 Oktober 2008

Menyetujui

(Dr. Hermansyur Kartowisastro, Sp. B-KBD)

Chief Executif Officer

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN N0: 1001/Dir-PIHG/2008

PN A

Sr. Maelani Susilowati, SKp

Nurse Assosiate :

1. Sr. Yayah Dariyah2. Sr. Suparti, AMK3. Sr. Herniwaty, AMK, 4. Sr. Heni Suhaeni, AMK5. Sr. Rika Fauziah, AMK6. Sr. Veronika Desti, AMK7. Sr. Dewi, AMK8. Sr. Meriska, AMK.9. Sr. Desnitai, AMK10. Sr. Aurora, AMK11. Sr. Viola, AMK

PN B

Sr. Lismanawati, SMIP

Nurse Assosiate :

1. Sr.Janeth Kanoh2. Sr. Rahayu, AMK3. Sr.Artin Handayani, AMK4. Sr.Wiwik, AMK5. Sr. Maria Juju, AMK 6. Sr. Lusia Ira, AMK7. Sr. Yeni Mursiani, AMK8. Sr. Nuryati, ,AMK9. Sr. Lestari, AMK10. Sr. Ayuni, AMK

Nurse Aid :

Christien Jacobus

Koordinator In PatientSr. Yuliana Sri Sudibiyanti, SKM

KUP Lt. 5CSr. Yully Harta mustikawati, SKp

Page 19: Manajemen Bangsal

19

Jabatan: Kepala Unit Perawatan (KUP) Departemen : Keperawatan Bertanggung jawab kepada: Manager

Keperawatan

CONTOH URAIAN TUGAS KEPALA UNIT PERAWATAN

Page 20: Manajemen Bangsal

20

Lulusan D III Kep/Kebidanan /S1 Kep Memiliki pengetahuan ttg manajemen Mpy pengalaman kerja min. 8 tahun di bidang yankep

dg pengalaman yg cukup luas dalam bidang manajemen

Menunjukkan kemampuan dapat :1. Bekerja secara efektif2. Memecahkan masalah3. Mengajar 4. Memimpin Memiliki kemampuan untuk beradaptasi dg perubahan

dan senantiasa bersikap luwes dan membuka diri untuk belajar

Kriteria utama :

Page 21: Manajemen Bangsal

21

Kepala Unit Perawatan adalah perawat ahli/terlatih baik pria maupum wanita yang memiliki kualifikasi pendidikan D III atau S1 serta dapat mengelola unit keperawatan

Kepala Unit Perawatan bertanggung jawab kepada Manager Keperawatan untuk terciptanya mutu pelayanan perawatan secara cost efektif.

Ringkasan Jabatan

Page 22: Manajemen Bangsal

22

Adalah menyangkut pengelolaan pasien, keuangan, logistik dan sumber daya manusia (SDM) yang berada di unitnya

Selain itu Kepala Unit Perawatan juga membantu menciptakan proses perubahan dalam unitnya kearah Visi Rumah Sakit

Tanggung Jawab :

Page 23: Manajemen Bangsal

23

1.Pelayanan perawatan pasien2.Manajemen SDM3.Budget4.Pendidikan5.Komunikasi6.Manajemen7.Pengembangan mutu pribadi

Ruang Lingkup Pekerjaan :

Page 24: Manajemen Bangsal

24

Jabatan : Primary Nurse (PN) Departemen : Keperawatan Laporan Ke : Kepala Unit Perawatan Bertanggung jawab kepada :

Manager Keperawatan

CONTOH URAIAN TUGAS PRIMARY NURSE

Page 25: Manajemen Bangsal

25

Lulusan D III Kep/Kebidanan atau S1 Kep. atau perawat yg ditunjuk dg pengalaman kerja sebagai perawat pelaksana minimal 5 tahun dg minimal tingkat kompeten.

Mempunyai kemampuan dalam mengatasi stres dan menetapkan prioritas.

Mempunyai kemampuan melakukan tugas-tugas khusus yg bervariasi dg pengawasan yg minimal

Menampilkan kemampuannya sesuai dengan jenjang pendidikannya

Mempunyai kemampuan memimpin dalam kep.

Kriteria utama :

Page 26: Manajemen Bangsal

26

Manajemen askep dg menggunakan proskep

Manajemen Sumber Daya Manusia Komunikasi efektif Pendidikan / edukasi Mutu pelayanan keperawatan Pengembangan diri

Ruang Lingkup Pekerjaan :

Page 27: Manajemen Bangsal

27

Jabatan : Nurse Associate Departemen : Keperawatan Laporan Ke : Kepala Unit Perawatan Bertanggung jawab kepada :

Manager Keperawatan

CONTOH URAIAN TUGAS NURSE ASSOCIATE

Page 28: Manajemen Bangsal

28

Lulusan S1/D III Kep./Kebidanan atau SPK Mempunyai kemampuan melakukan tugas-

tugas khusus yang bervariasi dengan pengawasan yang minimal

Menampilkan kemampuannya sesuai dengan jenjang pendidikannya

Kriteria utama :

Page 29: Manajemen Bangsal

29

Ringkasan Jabatan : Nurse Associate adalah seorang perawat

Ruang Lingkup Pekerjaan : 1. Askep dg menggunakan proskep2. Komunikasi efektif3. Pendidikan / edukasi4. Mutu pelayanan keperawatan5. Pengembangan diri

Page 30: Manajemen Bangsal

30

KETENAGAAN(STAFFING)

Page 31: Manajemen Bangsal

31

ORGANISASI MERUPAKAN KUMPULAN SEKELOMPOK ORANG-ORANG UNTUK MEWUJUDKAN TUJUAN

STAFF MERUPAKAN FUNGSI MANAJEMEN YANG SANGAT PENTING

STAFF MERUPAKAN FUNGSI YANG SANGAT KOMPLEKS

KETENAGAAN

Page 32: Manajemen Bangsal

32

ANGGOTA ORGANISASI/BADAN USAHA YANG MEMPEROLEH IMBALAN

PENERIMA KERJA BERADA DALAM SISTEM KERJA KEDUDUKAN SEBAGAI PEGAWAI DIPEROLEH

MELALUI PROSES SUATU SAAT AKAN MENGHADAPI PEMUTUSAN

HUBUNGAN KERJA

APA TENAGA/STAF/PEGAWAI?

Page 33: Manajemen Bangsal

33

Perencanaan Tenaga:◦ Metode Penugasan◦ Beban Kerja◦ Produktivitas◦ Penghitungan tenaga kerja

Proses seleksi dan penerimaan Orientasi staf baru Pendayagunaan staf kep. secara efektif dan

efisien

KETENAGAAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT

Page 34: Manajemen Bangsal

34

Manusia mrp unsur penting dlm setiap organisasiKeberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan

dan sasarannya serta kemampuan menghadapi tantangan internal maupun eksternal sangat ditentukan oleh kemampuan mengelola SDM setepat-tepatnya.

TUJUAN MANAJEMEN KETENAGAAN DI RUANG RAWAT:

Mendayagunakan tenaga keperawatan yang efektif dan produktif yang dapat memberikan pelayanan bermutu sehingga dapat memenuhi kepuasan pengguna jasa

TUJUAN MANAJEMEN KETENAGAAN

Page 35: Manajemen Bangsal

35

I. FUNGSI MANAJERIAL

1. PERENCANAANPenetapan tujuan, standar, penetapan aturan, prosedur, penyusunan rencana, perkiraan prediksi dan proyeksi di masa datang untuk meningkatkan yankep

2. PENGORGANISASIANMenyusun pengorganisasian, merancang pelaksanaan tugas, pendelegasian wewenang, pengkoordinasian pekerjaan

3. PENGARAHANMenggerakkan tenaga untuk menyelesaikan tugas, memotivasi bawahan, membina moral

4. PENGAWASANMenyusun standar, pemeriksaan untuk mengkaji prestasi kerja dibandingkan dengan standar

FUNGSI MANAJEMEN KETENAGAAN

Page 36: Manajemen Bangsal

36

1. PENGADAAN TENAGAUsaha untuk mendapatkan jumlah dan jenis tenaga yang diperlukan yang meliputi kegiatan:- Perencanaan kebutuhan tenaga- Rekruitmen dan seleksi- Penempatan karyawan- Orientasi karyawan

Lingkup ruang rawat:Perencanaan kebutuhan tenaga yang berupa usulan sesuai kebutuhan serta orientasi tenaga baru

2. PENGEMBANGAN TENAGAKegiatan peningkatan pengetahuan, ketrampilan melalui program training, penilaian prestasi kerja, program kompensasi

III. FUNGSI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJAMengembalikan tenaga pada masyarakat melalui pensiun, pemecatan

II. FUNGSI OPERASIONAL

Page 37: Manajemen Bangsal

37

MERUPAKAN PROSES DARI MEMPERKIRAKAN SECARA KUANTITATIF & KUALITATIF TENAGA YANG DIPERLUKAN SIAGIAN, 1983PERENCANAAN HARUS MEMENUHI SYARAT:

1. MENGETAHUI SIFAT-SIFAT/CIRIa. Disusun untuk mempermudah tercapainya tujuanb. Disusun oleh orang yang memahami tujuan organisasic. Disusun oleh orang yang memahami teknik

perencanaand. Disertai dengan perincian yang telitie. Bersifat sederhana, sistematis, jelas prioritasnyaf. Bersifat luwes, praktisg. Mudah dimodifikasih. Merupakan prediksi atas kejadian

PERENCANAAN KETENAGAAN

Page 38: Manajemen Bangsal

38

2. MEMANDANG PROSES PERENCANAAN UNTUK MENJAWAB 5 W + 1 H:

a. What : Kegiatan apa yang harus dijalankanb. Where: Di mana kegiatan akan dilaksanakanc. Who: Siapa yang melaksanakand. When: Kapan kegiatan tersebut dilaksanakane. Why: Mengapa kegiatan perlu dilaksanakanf. How: Bagaimana cara melaksanakan kegiatan

Page 39: Manajemen Bangsal

39

3. MEMANDANG PROSES PERENCANAAN TENAGA SEBAGAI PROSES ILMIAH

a. Mengetahui sifat hakiki masalahb. Mengumpulkan data yang akuratc. Menganalisa & menginterpretasikan datad. Menetapkan alternatif penyelesaian masalahe. Memilih cara penyelesaian masalahf. Melaksanakan rencana yang telah disusung. Menilai hasil yang dicapai

Page 40: Manajemen Bangsal

40

1. TEKNIK DELPHIDilakukan survei kebutuhan tenaga, hasilnya dilaporkan & dianalisa oleh ahli untuk dilakukan survei kembali, apakah peningkatan beban kerja perlu tambahan tenaga kerja

2. ANALISA KECENDERUNGAN (EKSTRAPOLASI & INDEKSASI)Ekstrapolasi: memperhitungkan perubahan masa lalu

untuk membuat proyeksi di masa datangIndeksasi: Metode estimasi kebutuhan tenaga di waktu

akan datang dengan menandai tingkat perkembangan karyawan

3. ANALISA BEBAN KERJADengan memperhitungkan & menganalisa beban kerja: job deskripsi, job spesifikasi, job distribusi

TEKNIK MEMPERKIRAKAN/ FORCASTING TENAGA

Page 41: Manajemen Bangsal

41

1. Mengidentifikasi bentuk dan beban kerja pelayanan kep2. Menentukan kategori perawat yang akan ditugaskan3. Menentukan jumlah masing-masing kategori perawat4. Menerima dan menyaring perawat5. Melakukan seleksi terhadap calon yang ada 6. Menentukan tenaga perawat sesuai dengan unit atau

shift7. Memberikan tg-jwb untuk melaksanakan tugas yankep

Langkah-langkah perencanaan tenaga menurut Druckter (Gillies, 1989, p.229)

Page 42: Manajemen Bangsal

42

Penerimaan/ recruitment adalah tahap pertama proses untuk mendapatkan staf baru dengan melihat staf baru dan mendorong mereka untuk mengajukan lamaran kerja dalam mengisi kekosongan tenaga (Gillies, 1989)

Seleksi kerja adalah proses pemilihan calon tenaga atau staf baru yang tepat sesuai dengan posisi yang kosong (Burgess, L.,1988)

Tidak dilakukan di ruang rawat

Ruangan dapat merencanakan usulan penambahan tenaga

PENERIMAAN & SELEKSI TENAGA KEPERAWATAN

Page 43: Manajemen Bangsal

43

Memperhatikan kategori klien yang dirawat, ratio perawat dan klien, metode penugasan

KATEGORI KEPERAWATAN KLIEN Keperawatan mandiri – self care

Klien memerlukan bantuan minimal dalam melakukan tindakan keperawatan dan pengobatan. Aktifitas perawatan diri dapat dilakukan mandiri oleh klien.

Keperawatan sebagian – partial care Klien memerlukan bantuan sebagian dalam tindakan

keperawatan dan pengobatan tertentu: pemberian obat intravena

PERKIRAAN KEBUTUHAN PERAWAT

Page 44: Manajemen Bangsal

44

Keperawatan total adalah klien memerlukan bantuan secara penuh dalam perawatan diri dan memerlukan observasi ketat

Keperawatan intensif adalah klien memerlukan observasi dan tindakan yang terus-menerus

METODE PENUGASANAdalah cara untuk membagi pekerjaan yang ada di suatu

unit perawatan kepada tenaga yang ada di unit tersebut.

KLASIFIKASI PASIEN (LANJUTAN)

Page 45: Manajemen Bangsal

45

METODE FUNGSIONALPengorganisasian tugas pelayanan keperawatan yang

didasarkan pada pembagian tugas menurut jenis pekerjaan yang dilakukan

KEUNTUNGAN:◦ Perawat trampil untuk tugas tertentu◦ Perawat mudah memperoleh kepuasan kerja setelah

selesai tugas◦ Kekurangan tenaga yang kompeten dapat digantikan

oleh tenaga yang tidak berpengalaman untuk satu tugas

METODE PENUGASAN (lanjutan)

Page 46: Manajemen Bangsal

46

Pelayanan keperawatan terpilah-pilah/ tidak total sehingga proses keperawatan sulit diterapkan

Setelah selesai tugas, banyak melakukan tugas non keperawatan

Perawat melihat askep hanya sebagai ketrampilan saja

METODE TIMPengorganisasian pelayanan keperawatan oleh sekelompok

perawat untuk sekelompok klien. Kelompok ini dipimpin oleh perawat yang berijazah dan berpengalaman serta punya pengetahuan di bidangnya

KERUGIAN:

Page 47: Manajemen Bangsal

47

1. Ketua tim adalah perawat yang berpendidikan luas dan berpengalaman

2. Komunikasi yang efektif diperlukan untuk kelanjutan askep. Dokumentasi harus selalu divalidasi

3. Pelaksanaan metode tim harus fleksibel, dapat dilakukan pada shift pagi, sore, malam

KONSEP DALAM METODE TIM

Page 48: Manajemen Bangsal

48

1. Menetapkan standar kinerja staf2. Membantu ketua tim dalam menetapkan sasaran unit

kerja3. Memberikan kesempatan ketua tim dan membantu

mengembangkan ketrampilan manajemen & kepemimpinan

4. Mengorientasikan staf baru 5. Menjadi nara sumber bagi ketua & anggota tim6. Memotivasi staf untuk meningkatkan kualitas askep7. Melakukan komunikasi terbuka

TANGGUNG JAWAB KEPALA RUANGAN

Page 49: Manajemen Bangsal

49

Mengkaji kebutuhan klien Menerapkan tindakan keperawatan Mengkoordinasi renpra dan pengobatan Membimbing anggota tim Meyakinkan semua hasil tindakan keperawatan

tercatat Menilai kemajuan klien secara langsung dan

melalui laporan

TANGGUNG JAWAB KETUA TIM

Page 50: Manajemen Bangsal

50

Bertanggung jawab terhadap semua klien dalam tim Mengikuti instruksi keperawatan yang tertera dalam

renpra. termasuk pengobatan Melaporkan askep.yang diberikan serta respon klien pada

ketua tim Menerima bantuan dan bimbingan dari ketua tim

TANGGUNG JAWAB ANGGOTA TIM

Page 51: Manajemen Bangsal

51

- MEMFASILITASI PELAYANAN KEPERAWATAN YANG KOMPREHENSIF

- MEMUNGKINKAN PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN- KONFLIK/ PERBEDAAN PENDAPAT ANTAR STAF DAPAT

DITEKAN MELALUI RAPAT TIM, YANG JUGA MERUPAKAN CARA EFEKTIF UNTUK BELAJAR

- MEMBERI KEPUASAN BAGI ANGGOTA TIM DALAM HUBUNGAN INTERPERSONAL

KERUGIAN:- RAPAT TIM MEMERLUKAN WAKTU - TIDAK DAPAT DILAKUKAN BILA PERAWAT BELUM TRAMPIL/

BERPENGALAMAN- PERTANGGUNGGUGATAN DALAM TIM TIDAK JELAS

KEUNTUNGAN:

Page 52: Manajemen Bangsal

52

PENGORGANISASIAN PELAYANAN KEPERAWATAN YANG BERTANGUNGGUNG JAWAB DALAM ASKEP KLIEN YANG MENJADI TANGGUNG JAWABNYA SELAMA 24 JAM TERUS MENERUS SEMENJAK MASUK SAMPAI PULANG DARI RS

KEUNTUNGAN MODEL PRAKTEK UNTUK KEPERAWATAN PROFESIONAL MEMUNGKINKAN PRAKTEK KEPERAWATAN KOMPREHENSIF MEMUNGKINKAN PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN MEMBERIKAN KEPUASAN KERJA BAGI PERAWAT MEMBERIKAN KEPUASAN BAGI KLIEN DAN KELUARGA

KERUGIAN HANYA DAPAT DILAKUKAN PERAWAT PROFESIONAL & BIAYA

LEBIH MAHAL

METODE PRIMER

Page 53: Manajemen Bangsal

53

Pengorganisasian pelayanan/ askep yang dilakukan oleh perawat profesional untuk sekelompok klien semenjak masuk RS sampai pulang (tanggung jawab total). Untuk metode ini perlu perawat yang berpengetahuan, trampil, dan punya kemampuan kepemimpinan. Idealnya 2 – 3 perawat untuk 8 – 12 klien

Keuntungan dan kerugian metode ini merupakan gabungan metode primer dan tim

METODE ALOKASI KLIEN/ KEPERAWATAN TOTALPengorganisasian pelayanan/ askep untuk satu atau

beberapa klien oleh satu orang perawat pada saat bertugas selama periode waktu tertentu atau sampai klien pulang

METODE MODULAR

Page 54: Manajemen Bangsal

54

Menurut Minetti & Hurchinsun (1975), dikutip dalam Gillies (1989, p.245), dengan memperhatikan waktu yang diperlukan untuk melakukan tindakan keperawatan

Waktu keperawatan langsung:- self care = ½ x 4 jam = 2 jam- partial care = ¾ x 4 jam = 3 jam- total care = 1- 1 ½ jam x 4 jam = 4 – 6 jam- intensif care = 2 x 4 jam = 8 jamRata-rata waktu keperawatan langsung 4 – 5 jam per klien per

hari Waktu keperawatan tidak langsung:

Co: mempersiapkan meja balutan, persiapan pemasangan infus/kateter

Gillies, 1989 menyebut rata-rata 38 menit/psn/hrWolfe dan Young dalam Gillies 1989 menyebutkan 60 mnt/psn/hr

Penghitungan tenaga (lanjutan)(Minetti & Hurchinsum)

Page 55: Manajemen Bangsal

55

Waktu penyuluhan klienPenyuluhan kesehatan klien sebaiknya dilakukan kurang lebih 15

menit/ pasien/ hari

Penghitungan waktu yang diperlukan untuk keperawatan klien diperoleh dari jumlah waktu keperawatan langsung, tidak langsung dan penyuluhan kesehatan

Tenaga juga dipengaruhi oleh beban kerjaPenentuan tenaga kerja tergantung: Jumlah klien/hr/tahun dalam 1 unit Kondisi/ tingkat ketergantungan Rata-rata hari rawat Waktu yang dibutuhkan untuk tindakan keperawatan dll (sosek,

bencana, politik, hukum, dan peraturan pemerintah, musim, kemajuan IPTEK)

Penghitungan tenaga (lanjutan)(Minetti & Hurchinsun)

Page 56: Manajemen Bangsal

56

Rumus Gillies, 1989

∑ jam kep yg Rata-rata sensus ∑ jam kprw ygdibutuhkan X psn/hr X ∑ hr/thn = dibutuhkan/th psn/hr

Hari/th - hari libur msg-msg X ∑ jam kerja ∑ jam kerja perawat msg pwt pwt perth

∑ jam kep.ygdibutuhkan/th = jumlah perawat di unit tsb∑ jam kerjapwt per th

Rasio perawat ahli; trampil = trampil = 55% : 45%Proporsi dinas pagi: sore: malam = 47% : 36 : 17%

Penghitungan tenaga (lanjutan) (Gillies)

Page 57: Manajemen Bangsal

57

Contoh:Bangsal neurologi rata-rata pelayanan keperawatannya per hari 5 jam/klien. Jumlah klien/hari rata-rata 20 klien, jam kerja 40 jam (5 haari/minggu, 20 hari cuti/tahun, 120 hari libur per tahun. Hitung kebutuhan perawat di bangsal tersebut

Jawab:5 jam x 20 klien x 365 = 36500 = 20,2 perawat(365 hr – 140 hr) x 8 jam 1800

Penghitungan tenaga (lanjutan) (Gillies)

Page 58: Manajemen Bangsal

58

Menurut Douglas (1984), tergantung dari derajat ketergantungan klien

∑ perawat = ∑ pasien x derajat ketergantungan pasien

∑ psn Minimal Parsial TotalPagi Sore Malam Pagi Sore Malam Pagi Sore

Malam1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,202 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,403 0,51 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1,08 0,90 0,60

PENGHITUNGAN TENAGA KEPERAWATAN(Douglas)

Page 59: Manajemen Bangsal

59

A. Berdasarkan klasifikasi pasien:Cara penghitungan berdasarkan: - tingkat ketergantungan pasien- rata-rata pasien per hari- jam perawatan yang diperlukan/hr/pasien- jam perawatan yang diperlukan/ruangan/hari- jam kerja efektif setiap perawat

Penghitungan Depkes, 2003

Page 60: Manajemen Bangsal

60

Kasus = 93/7 = 13 perawat

Lanjutan hitungan Depkes

No Jenis/kategori psn

Rata2 psn/hr

Rata2 jam pwt psn/hr

∑ jam prwt/hr

1 Penyakit dalam 10 3.5 35

2 Bedah 8 4 32

3 Gawat 1 10 10

4 Anak 3 4.5 13.5

5 Kebidanan 1 2.5 2.5

Jumlah 23 93

Jumlah jam perawatanJam kerja efektif per shift

Page 61: Manajemen Bangsal

61

Penghitungan ditambah faktor koreksi hari libur/cuti/hari besar dan juga adanya tugas-tugas non keperawatan seperti membuat rincian pasien, dll

a. Loss day/hari libur/cuti/hari besarJml.hr.mgg dlm 1 th + cuti + hr besar X jml.pwt tersedia

Jml.hr kerja efektif

Kasus: 52 + 12 + 14 = 78 x 13 = 3,5 orang 286

Lanjutan hitungan Depkes

Page 62: Manajemen Bangsal

62

b. Tugas non keperawatan

Jml. tng. kep. + loss day x 25 100

Kasus: 13 + 3,5 x 25 = 4,1 100

Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan = 13 + 3,5 + 4,1 = 20,6 = 21

Lanjutan hitungan Depkes

Page 63: Manajemen Bangsal

63

Training tentang peraturan umum dan kebijakan RS dan keperawatan

Orientasi dapat bersifat sentralisasi yang dilakukan oleh bidang keperawatan atau desentralisasi yang dilakukan di ruangan. Lamanya tergantung pada kompleksnya pekerjaan

Proses orang dewasa, di mana staf baru ditugaskan untuk mempelajari topik-topik tertentu dengan tujuan yang telah dirinci, untuk kemudian dilakukan diskusi

Internship. Staf baru bekerja dengan mencontoh staf lama, setelah dinilai kemampuannya staf baru dapat diberi tugas tersendiri. Staf lama yang dijadikan model harus yang punya kemampuan dan ketrampilan

Preceptorship, di mana staf baru bekerja bersama-sama dengan staf senior yang ditunjuk sebagai preceptor

PROSES ORIENTASI (penerimaan tenaga lanjutan)

Page 64: Manajemen Bangsal

64

Ada keseimbangan antara kebutuhan unit kerja dan kebutuhan staf

Siklus yang sibuk, tidak sibuk, berat, ringan, harus dilalui oleh semua staf yang terlibat dalam rotasi, serta setiap staf punya jam kerja yang sama

Setiap staf harus terlibat siklus pagi, sore, malam Hindari staf di luar rotasi Metode siklus yang dipakai harus sesuai dengan kondisi

dalam satu unit kerja Metode siklus yang dipakai harus sesuai kuantitas dan

kualitas staf dalam satu unit kerja Siklus yang digunakan mengikuti metode penugasan yang

dipakai Setiap staf perlu mencatat hari dinas, libur, dan shift

PENYUSUNAN JADUAL(Merupakan tanggung jawab kepala ruangan)

Page 65: Manajemen Bangsal

65

Produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan sumber yang digunakan

Efisien adalah ketepatan cara, usaha dalam menjalankan sesuatu dengan tidak membuang-buang sumber daya waktu, biaya, tenaga (Peter Salim, 1991)

Efektivitas adalah ukuran yang menyatakan seberapa baik dan seberapa jauh sasaran secara kuantitas dan kualitas dapat tercapai

Produktivitas tenaga keperawatan dipengaruhi:- Pendidikan- Sikap- Motivasi- Gizi dan kesehatan- Tingkat penghasilan- Lingkungan kerja- Kesempatan kerja dan berprestasi

PENDAYAGUNAAN TENAGA KEPERAWATAN DENGAN EFISIEN & PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

Page 66: Manajemen Bangsal

66

Absen dan turn over tenaga keperawatan adalah sangat mahal

Tenaga keperawatan memakan biaya 60% dari biaya tenaga lain

Kehilangan tenaga berarti kehilangan biaya seleksi, biaya orientasi, kehilangan tenaga yang potensial, produktivitas, menurun kepercayaan klien

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS & MENURUNKAN ABSEN, TURN OVER

- Lingkungan yang kondusif- Penghargaan: reinforcement, motivasi, gaji, promosi,

kenaikan pangkat- Pengembangan: pendidikan dan pelatihan (formal & informal)- Ketegasan & kejelasan reward dan punishment

ABSENT & TURN OVER

Page 67: Manajemen Bangsal

67

Produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan sumber yang digunakan

Efisiensi adalah ketepatan cara, usaha dalam menjalankan sesuatu dengan tidak membuang-buang sumber daya, waktu, biaya, tenaga (Peter Salim, 1991)

Efektifitas adalah ukuran yang menyatakan seberapa baik dan seberapa jauh sasaran secara kuantitatif dan kualitas dapat tercapai

Produktivitas dipengaruhi: pendidikan, sikap, motivasi, gizi dan kesehatan, tingkat penghasilan, lingkungan kerja, kesempatan kerja, dan berprestasi

PENDAYAGUNAAN TENAGA KEPERAWATAN DENGAN EFISIEN & PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

Page 68: Manajemen Bangsal

68

DIRECTING

Page 69: Manajemen Bangsal

PENGERTIAN PENGARAHAN Directing memberi arah Actuating memberi bimbingan Motivating memberi motivasi. Influencing mempengaruhi Commanding memerintahkan atau

memberi komando.

Page 70: Manajemen Bangsal

TUJUAN FUNGSI PENGARAHAN

Menciptakan kerjasama yg efisien. Mengembangkan kemampuan &

ketrampilan staf. Menimbulkan rasa memiliki & menyukai

pekerjaan. Mengusahakan suasana lingkungan kerja

yg dpt meningkatkan motivasi & prestasi kerja.

Membuat organisasi berkembang & dinamis.

Page 71: Manajemen Bangsal

FAKTOR PENGHAMBAT PENGARAHAN Kurang memahami perilaku & hubungan

antar manusia. Kurang memahami teori kebutuhan dasar

mns. Pembagian tugas yg tdk jelas. Hambatan dlm pelaksanaan. Kurang / tdk adanya penghargaan.

Page 72: Manajemen Bangsal

72

PENGENDALIAN(CONTROLING)

Page 73: Manajemen Bangsal

Merupakan fungsi terakhir dari fungsi manajemen

Merupakan bagian yg tidak bisa dipisahkan dengan proses pengarahan

Control ? Evaluasi? Supervisi?

PENGERTIAN PENGENDALIAN

Page 74: Manajemen Bangsal

proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dg target yg diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yg dihadapi.

Page 75: Manajemen Bangsal

Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan

Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yg mungkin ditemukan

Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yg terkait dg pencapaian tujuan dan target bisnis

Kegiatan dalam Fungsi Pengendalian

Page 76: Manajemen Bangsal

SUPERVISION

Page 77: Manajemen Bangsal

Supervision Active process of directing, guiding, and

influencing a worker’s performance On-site supervision

◦ Physically present or immediately available Off-site supervision

◦ Available through written and verbal communication

◦ Increased use of telecommunications technology is raising supervision questions

Page 78: Manajemen Bangsal

Levels in the traditional organizational pyramid

Page 79: Manajemen Bangsal

Components of Supervision

Initial direction Periodic

inspection Levels of

supervision◦ Unsupervised◦ Initial direction

and periodic inspection

◦ Continuous

Page 80: Manajemen Bangsal

Supervising Make frequent rounds, observe, and

communicate Provide the appropriate level of supervision Be available for questions/unexpected

problems Supervise in a positive, supportive manner

Page 81: Manajemen Bangsal

Effective Delegation and Supervision Skills

Communicate effectively Create an environment of trust and

cooperation Create an environment of teaching and

learning Promote patient satisfaction Provide feedback and follow-up

Page 82: Manajemen Bangsal

Positive Morale On the job each day Smile Recognition of individuals In communication (lots of open door) Rumor control In the lunchroom Support for colleagues

Page 83: Manajemen Bangsal

Never! Intimidate to motivate Yell Curse (sumpah serapah) Strike (menyerang) Use degrading terminology Berate in front of others Threaten

Page 84: Manajemen Bangsal

To Be Effective No one should have more than 8 direct

reports (reorganize?) You should have (minimum) a ½ hour

meeting each week with each direct report 25% of your time will be spent in ongoing

supervision Keep lines of communication open

Page 85: Manajemen Bangsal

Focus of Clinical Supervision Monitoring Teaching Ethical knowledge

and behavior Clinical competence Personal functioning Attention to client

welfare

Page 86: Manajemen Bangsal

Supervisory RolesSupervisory Roles

Teacher

Mentor

Evaluator

Facilitator of self-awareness and personal

exploration

Page 87: Manajemen Bangsal

Ciri-ciri Positif SupervisiCiri-ciri Positif Supervisi

Competence Fairness Diligence Caution Recognition and respect for power

differential

Page 88: Manajemen Bangsal

Supervisor as Professional ParentSupervisor as Professional Parent Socialization

Professional etiquette

Wisdom

Experience

Page 89: Manajemen Bangsal

Supervisi yang efektif dan efisien perlu latihan/praktek dan evaluasi penampilan agar dapat dijalankan secara tepat

Kegunaan supervisi adalah untuk memeriksa, mengevaluasi dan memperbaiki serta mengembangkan pelayanan

Supervisi sebagai pembimbingan Supervisi sebagai kontrol

Page 90: Manajemen Bangsal

90

Kunci utama dalam supervisi: komunikasi Komunikasi penting dalam mengkoordinasikan dan mengintegrasikan bagian dan aktivitas organisasi

Ada 4 aliran komunikasi formal: 1. Dari atas ke bawah 2. Dari bawah ke atas 3. Horisontal 4. Diagonal

Page 91: Manajemen Bangsal

Bentuk supervisi: 1. Langsung, contoh ? 2. Tidak langsung, contoh ? Jenis pengendalian berdasarkan yang

melaksanakan: 1. Internal: atas- bawah, bawah-atas, self

assesment, peer 2. Eksternal: audit eksternal, pelanggan

eksternal

Page 92: Manajemen Bangsal

92

1. Terorganisasi dan terencana2. Mempunyai standar3. Diketahui 2 belah pihak baik yg dilakukan

evaluasi maupun yang mengevaluasi4. Hasil disampaikan untuk perbaikan5. Bersifat terus-menerus

Prinsip dalam pengendalian

Page 93: Manajemen Bangsal

93

Berkesinambungan/continous Quality Improvement program

Sistematis Terpadu:pelaksanaanya secara terpadu dg

pengelolaam pelayanana lain secara keseluruhan/total Quality Management

Karakteristik Kegiatan Program Menjaga Mutu

Page 94: Manajemen Bangsal

94

SDM: penilaian kinerja: DP3, strandar penilaian kinerja: reward dan punisment

Mutu pelayanan: BOR, LOS,TOI, BTO, INOK Mutu RS: akreditasi, ISO

Kegiatan pengendalian mutu

Page 95: Manajemen Bangsal

95