manajemen

25
Konsep, Peranan, Prinsip-prinsip, dan Fungsi-fungsi Manajemen | 1 MANAJEMEN A. KONSEP MANAJEMEN Manajemen berasal dari kata to mange yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manjemen itu. Jadi, manajemen itu merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan. Menurut literatur lain kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Sebenarnya kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti "mengendalikan," terutama dalam konteks mengendalikan kuda, yang berasal dari bahasa latin manus yang berarti "tangan". Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.

Upload: ryan2305

Post on 26-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Konsep, Peranan, Prinsip-prinsip, dan Fungsi-fungsi Manajemen | 16

MANAJEMENA. KONSEP MANAJEMENManajemen berasal dari kata to mange yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manjemen itu. Jadi, manajemen itu merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan.Menurut literatur lain kataManajemenberasal dari bahasa Perancis kunomnagement, yang memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur.Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Sebenarnya kata manajemen mungkin berasal daribahasa Italia(1561)maneggiareyang berarti "mengendalikan," terutama dalam konteks mengendalikan kuda, yang berasal dari bahasa latinmanusyang berarti "tangan". Bahasa Prancislalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadimnagement, yang memiliki artiseni melaksanakan dan mengatur.Perlu diketahui bahwa manajemen dan organisasi bukan tujuan, tetapi hanya alat untuk mencapai tujuan yang diiinginkan, karena tujuan yang ingin dicapai adalah pelayanan dan atau laba (profit).Walaupun manajemen dan organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja, tetapi harus diatur dengan sebaik-baiknya. Karena jika manajemen dan organisasi ini baik maka tujuan optimal dapat diwujudkan, pemborosan terhindari, dan semua potensi yang dimiliki akan lebih bermanfaaat.Untuk lebih jelasnya pengertian manajemen ini didefenisikan sebagai berikut:

Drs. H. Malayu S.P. HasibuanManajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.Robbins dan Coulter (1999) menyebutkan manajemen adalah proses pengkoordinasian dan pengintegrasian kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan secara efektif dan efisien melalui orang lain. Dua kata penting yang saling terkait di sini adalah pengkoordinasian orang lain dan efektif efisien. Pengkoordinasian orang lain artinya melibatkan orang lain, sedangkan efektif dan efisien untuk menunjukkan berdaya guna dan berhasil guna. Pengkoordinasian orang lain tidak berarti kegiatan tidak dapat dilakukan sendiri, hanya saja dalam pertimbangan efektifitas dan efisiensi, perlu pelibatan orang lain. Lalu untuk dapat tercapai secara optimal pelibatan tersebut, perlu dikelola atau ada proses atau upaya pengkoordinasian yang disebut manajemen.

G.R. TerryManagement is a distinict process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling performed to determine and accomplish stated objectives by the use of human being and other resources.Artinya:Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terddir dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.

Ahli-ahli lain juga memberikan definisi yang kurang lebih sama. Gibson, Donelly, dan Ivancevich (1996) menyebutkan manajemen adalah proses yang dilakukan seorang atau beberapa orang untuk mengkoordinasikan aktifitas orang lain untuk mencapai hasil-hasil yang tidak dapat dicapai oleh orang itu sendiri. Follet dalam Stoner dan Wankel (1986), menyebutkan bahwa manajemen adalah seni untuk melakukan sesuatu melalui orang lain. Kemudian Siagian dalam Dadang dan Sylvana (2007) mengemukakan bahwa manajemen adalah kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh sesuatu dalam rangka pencapaian tujuan melalui orang lain.

Jadi, manajemen itu merupakan suatu ilmu dan juga suatu seni. Sebagai suatu ilmu, manajemen harus memiliki landasan keilmuan yang kokoh. Sebagai seni, maka manajemen dipraktekkan berdasarkan keterampilan yang diterapkan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Dari defenisi-defenisi diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa:1. Manajemen mempunyai tujuan yang ingin dicapai.2. Manajemn merupakan perpaduan antara ilmu dengan seni.3. Manajemen merupakan proses yang sistematis, terkoordinasi, kooperatif, dan terintegrasi dalam memanfaatkan unsur-unsurnya.4. Manajemen baru dapat diterapkan jika ada dua orang atau lebih melakukan kerja sama dalam suatu organisasi.5. Manajemen harus didasarkan pada pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab.6. Manajemen terdiri dari beberapa fungsi.7. Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan.Konsep dasar manajemen sendiri mengalami perkembangan sepanjang sejarah yang tidak terlepas dari para ahli manajemen. Secara umum perkembangan teori manajemen dapat dibagi 4 yaitu:1. Pemikiran awal manajemenSebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen.Peristiwa pertama terjadi pada tahun1776, ketikaAdam Smithmenerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik,The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang masing-masing melakukan pekerjaan khusus perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan (1) meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, (2) menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan (3) menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja. Peristiwa penting kedua yang memengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalahRevolusi IndustridiInggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut "pabrik." Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.2. Era manajemen ilmiahEra ini ditandai dengan berkembangan perkembangan ilmu manajemen dari kalangan insinyur sepertiHenry Towne,Frederick Winslow Taylor,Frederick A. Halsey, danHarrington EmersonManajemen ilmiahdipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya,Principles of Scientific Management, pada tahun1911. Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah sebagai "penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan." Beberapa penulis seperti Stephen Robbins menganggap tahun terbitnya buku ini sebagai tahun lahirya teori manajemen moderen. Perkembangan manajemen ilmiah juga didorong oleh munculnya pemikiran baru dariHenry Ganttdan keluarga Gilberth. Henry Gantt. yang pernah bekerja bersama Taylor di Midvale Steel Compan, menggagas ide bahwa seharusnya seorang mandor mampu memberi pendidikan kepada karyawannya untuk bersifat rajin (industrious) dan kooperatif. Ia juga mendesain sebuah grafik untuk membantu manajemen yang disebut sebagaiGantt chartyang digunakan untuk merancang dan mengontrol pekerjaanEra ini juga ditandai dengan hadirnya teori administratif, yaitu teori mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh para manajer dan bagaimana cara membentuk praktik manajemen yang baik. Pada awal abad ke-20, seorang industriawanPerancisbernamaHenri Fayolmengajukan gagasan lima fungsi utama manajemen: merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan.Gagasan Fayol itu kemudian mulai digunakan sebagai kerangka kerja buku ajar ilmu manajemen pada pertengahan tahun1950, dan terus berlangsung hingga sekarang.Selain itu, Henry Fayol juga mengagas14 prinsip manajemenyang merupakan dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah manajemen.Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun1940-anketikaPatrick Blackettmelahirkan ilmuriset operasi, yang merupakan kombinasi dari teori statistika dengan teorimikroekonomi. Riset operasi, sering dikenal dengan "manajemen sains", mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidanglogistikdan operasi. Pada tahun1946,Peter F. Drucker sering disebut sebagai Bapak Ilmu Manajemen menerbitkan salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: "Konsep Korporasi" (Concept of the Corporation). Buku ini muncul atas ideAlfred Sloan(chairmandariGeneral Motors) yang menugaskan penelitian tentangorganisasi. Kelebihan Manajemen Ilmiah :Dapat diterapkan pada berbagai macam kegiatan organisasi, disamping organisasi industri. Teknik efisiensi dari manajemen ilmiah seperti studi waktu dan gerak, menyadarkan bahwa pekerjaan dapat dibuat efifisan dan masuk akal.

Kelemahan Manajemen Ilmiah :Manajemen ilmiah lebih berfokus pada manusia itu rasional untuk memperoleh material, tetapi kurang memperhatikan segi-segi sosial para pekerja.

3. Era manusia sosialEra manusia sosial ditandai dengan lahirnya mahzab perilaku (behavioral school) dalam pemikiran manajemen di akhir era manajemen sains. Mahzab perilaku tidak mendapatkan pengakuan luas sampai tahun 1930-an. Katalis utama dari kelahiran mahzab perilaku adalah serangkaian studi penelitian yang dikenal sebagaieksperimen Hawthrone.Eksperimen Hawthrone dilakukan pada tahun 1920-an hingga 1930-an di Pabrik Hawthrone milikWestern Electric Company Worksdi Cicero, Illenois. Kajian ini awalnya bertujuan mempelajari pengaruh berbagai macam tingkat penerangan lampu terhadap produktivitas kerja. Hasil kajian mengindikasikan bahwa ternyata insentif seperti jabatan, lama jam kerja, periode istirahat, maupun upah lebih sedikit pengaruhnya terhadap output pekerja dibandingkan dengan tekanan kelompok, penerimaan kelompok, serta rasa aman yang menyertainya. Peneliti menyimpulkan bahwa norma-norma sosial atau standar kelompok merupakan penentu utama perilaku kerja individu.Kontribusi lainnya datang dariMary Parker Follet. Follett (18681933) yang mendapatkan pendidikan di bidang filosofi dan ilmu politik menjadi terkenal setelah menerbitkan buku berjudulCreative Experiencepada tahun 1924.Follet mengajukan suatu filosifi bisnis yang mengutamakan integrasi sebagai cara untuk mengurangi konflik tanpakompromiataudominasi. Follet juga percaya bahwa tugas seorang pemimpin adalah untuk menentukan tujuan organisasi dan mengintegrasikannya dengan tujuan individu dan tujuan kelompok. Dengan kata lain, ia berpikir bahwa organisasi harus didasarkan pada etika kelompok daripada individualisme. Dengan demikian, manajer dan karyawan seharusnya memandang diri mereka sebagai mitra, bukan lawan.Pada tahun 1938, Chester Barnard (18861961) menulis buku berjudulThe Functions of the Executiveyang menggambarkan sebuah teori organisasi dalam rangka untuk merangsang orang lain memeriksa sifat sistem koperasi. Melihat perbedaan antara motif pribadi dan organisasi, Barnard menjelaskan dikotonomi "efektif-efisien". Menurut Barnard, efektivitas berkaitan dengan pencapaian tujuan, dan efisiensi adalah sejauh mana motif-motif individu dapat terpuaskan. Dia memandang organisasi formal sebagai sistem terpadu yang menjadikan kerjasama, tujuan bersama, dan komunikasi sebagai elemen universal, sementara itu pada organisasi informal, komunikasi, kekompakan, dan pemeliharaan perasaan harga diri lebih diutamakan. Barnard juga mengembangkan teori "penerimaan otoritas" yang didasarkan pada gagasan bahwa atasan hanya memiliki kewenangan jika bawahan menerima otoritasnya.4. Era moderenPelopornya adalah Abraham Maslow, Chris Argyris, Douglas Mc Gregor, Edar Schien, David Mc Cleland, Robert Blake and Jane Mouton, Ernest Dale, Peter Drucker dan ahli-ahli manajemen operasi/manajemen sains. Manajemen modern adalah perluasan manajemen ilmiah. Manajemen modern mulai berkembang sejak tahun 1940 an dan banyak menggunakan manajemen sains atau manajemen operasi atau riset operasi sebagai pendekatan ilmu manajemen, yang banyak menggunakan ilmu matematika, fisika, untuk memecahkan masalah oprasional. Pada awalnya ilmu manajemen operasi digunakan dalam ilmu kemiliteran dalam hal-hal operasional militer. Tujuan dari manajemen sains/manajemen ilmu adalah untuk memberikan landasan kuantitatif dalam pengambilan keputusan (Gibson, Donelly, Ivancevich, 1996).

Dalam manajemen modern, konsep manajemen dibagi menjadi :

1. Manajemen berdasarkan hasil.2. Manajemen berdasarkan tanggungjawab sosial.3. Manajemen berdasarkan sasaran.4. Manajemen berdasarkan pengecualian.5. Manajemen terapan.

Kelebihan Manajemen Modern :Banyak digunakan dalam kegiatan-kegiatan sehari-hari meliputi penganggaran modal, perencanaan produk, manajemen persediaan, penjadwalan, metode antrian, transportasi.

Kelemahan Manajemen Modern :Konsep manajemen modern sulit dipahami karena perhitungannya yang sulit.

B. PERANAN ILMU MANAJEMENIlmu manajemen memiliki peranan sebagai berikut:1. Pengambilan keputusan berdasarkan tujuanPenerapan ilmu manajemen memerlukan suatu organisasi berorientasikan tujuan (purpose oriented). Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan harus direncanakan dan dilakukan sesuai dengan tujuan organisasi. Jangan berdasarkan kebiasaan atau rutinitas yang telah sering dilakukan.

2. Pengambilan keputusan berdasarkan informasi dan analisisPengambilan keputusan berdasarkan ilmu manajemen memerlukan suatu sistem pengolahan informasi yang efisien. Dengan meningkatnya kompleksitas lingkungan dan dampaknya yang sangat penting pada kelangsungan lingkungan hidup suatu organisasi manajemen menjadi sangat penting. Informasi yang akurat dan tepat waktu harus diolah dan dianalisis agar adapat digunakan untuk meramalkan kejadian-kejadian penting yang akan datang (bersifat ekonomis) dengan tingkat keakuratan yang memadai.

3. Pengambilan keputusan unuk tujuan ganda.Manajemen selalu dituntut untuk memperhatikan tujuan ganda, prioritas dan pemecahan pertentangan antara tujuan (objectives) berbagai kelompok kepentingan. Dengan demikian, diharapkan penerapan pendekatan sistematis yang lebih meluas di dalam menangani masalah pencapaian tujuan ganda dan untung ruginya. Pendekatan interaktif berdasarkan komputer dengan model ilmu manajemen menemukan penerapan yang lebih luas didalam memformulasikan tujuan dan pengambilan keputusan.

4. Penekanan yang meningkat pada produktivitasAgar dapat memperbaiki efektivitas proses manajemen, yang harus diperhatikan antara lain: produktivitas sumber daya manusia, manajemen modal dan material yang efektif, dan proses pengambilan keputusan yang efisien.

5. Peningkatan perhatian pada perilaku kelompokPerilaku pengambilan keputusan kelompok akan menjadi sangat penting peranannya apabila kita berfokus pada penggunaan sumber daya manusia yang efektif. Studi perilaku pengambilan keputusan kelompok, khususnya pentingnya perasaan membagi tujuan (share purpose) bagi keefektivan organisasi. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh kepala setiap unit organisasi harus diarahkan pada pencapaian tujuan organisasi perusahaan.

6. Manajemen modal, energi, material yang efisienPenghematan biaya melalui sumber-sumber daya (modal, energi dan material) merupakan andil seratus persen pada keuntungan perusahaan, sedangkan penghematan biaya pada hal lain seperti saluran distribusi mungkin hanya memberikan andil yang sedikit pada keuntungan.

7. Manajemen tentang segala kemungkinan yang lebih sistematisManajemen tentang segala kemungkinan atau lebih dikenal dengan contigency manajemen akan menjadi lebih sistematis dan teratur berkat tersedianya sistem informasi, model ilmu manajemen dan fasilitas komputasi dengan komputer.

8. Lebih berinteraksi dengan faktor eksternalProses manajemen adalah suatu sistem yang terbuka, harus bisa mengatasi paling tidak menyesuaikan dengan keadaan lingkungan diluar organisasi sebagai kendala misalnya kebutuhan masyarakat tentang barang dan jasa yang selalu berubah juga dibutuhkan informasi. Jadi, ilmu manajemen mensyaratkan bahwa harus berinteraksi dengan dunia luar yang disebut faktor-faktor eksternal seperti instansi pemerintah, situasi internasional, faktor sosial, ekonomi, lingkungan, konsumen, perubahan situasi pasar, selera konsumen, saingan, dan lain sebagainya.

C. PRINSIP-PRINSIP MANAJEMENPrinsip-prinsip manajemenadalah dasar-dasar dannilaiyang menjadi inti dari keberhasilan sebuahmanajemen.Menurut Henry Fayol. seorang industrialis asal Perancis, prinsip-prinsip dalam manajemen sebaiknya bersifat lentur dalam arti bahwa perlu di pertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah. Prinsip - prinsip umum manajemen menurut Henry Fayol terdiri dari.Pembagian kerja (Division of work)Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian sehingga pelaksanaan kerja berjalan efektif. Oleh karena itu, dalam penempatankaryawanharus menggunakan prinsipthe right man in the right place. Pembagian kerja harusrasional/objektif, bukanemosionalsubyektif yang didasarkan atas dasarlike and dislike.Dengan adanya prinsip orang yang tepat ditempat yang tepat (the right man in the right place) akan memberikan jaminan terhadap kestabilan, kelancaran dan efesiensikerja. Pembagian kerja yang baik merupakan kunci bagi penyelengaraan kerja. kecerobohan dalam pembagian kerja akan berpengaruh kurang baik dan mungkin menimbulkan kegagalan dalam penyelenggaraan pekerjaan, oleh karena itu, seorang manajer yang berpengalaman akan menempatkan pembagian kerja sebagai prinsip utama yang akan menjadi titik tolak bagi prinsip-prinsip lainnya.Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)Setiapkaryawandilengkapi dengan wewenang untuk melakukan pekerjaan dan setiap wewenang melekat atau diikuti pertanggungjawaban. Wewenang dan tanggung jawab harus seimbang. Setiap pekerjaan harus dapat memberikan pertanggungjawaban yang sesuai dengan wewenang. Oleh karena itu, makin kecil wewenang makin kecil pula pertanggungjawaban demikian pula sebaliknya.Tanggung jawab terbesar terletak pada manajer puncak. Kegagalan suatu usaha bukan terletak pada karyawan, tetapi terletak pada puncak pimpinannya karena yang mempunyai wewemang terbesar adalah manajer puncak. oleh karena itu, apabila manajer puncak tidak mempunyai keahlian dan kepemimpinan, maka wewenang yang ada padanya merupakan bumerang.

Disiplin (Discipline)Disiplinmerupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawab. Disiplin ini berhubungan erat dengan wewenang. Apabila wewenang tidak berjalan dengan semestinya, maka disiplin akan hilang. Oleh karena ini, pemegang wewenang harus dapat menanamkan disiplin terhadap dirinya sendiri sehingga mempunyai tanggung jawab terhadap pekerjaan sesuai dengan wewenang yang ada padanya.Kesatuan perintah (Unity of command)Dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan prinsip kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik. Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesuai dengan wewenang yang diperolehnya. Perintah yang datang dari manajer lain kepada serorang karyawan akan merusak jalannya wewenang dan tanggung jawab serta pembagian kerja.Kesatuan pengarahan (Unity of direction)Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya, karyawan perlu diarahkan menuju sasarannya. Kesatuan pengarahan bertalian erat dengan pembagian kerja. Kesatuan pengarahan tergantung pula terhadap kesatuan perintah. Dalam pelaksanaan kerja bisa saja terjadi adanya dua perintah sehingga menimbulkan arah yang berlawanan. Oleh karena itu, perlu alur yang jelas dari mana karyawan mendapat wewenang untuk pmelaksanakan pekerjaan dan kepada siapa ia harus mengetahui batas wewenang dan tanggung jawabnya agar tidak terjadi kesalahan. Pelaksanaan kesatuan pengarahan (unity of directiion) tidak dapat terlepas dari pembagian kerja, wewenang dan tanggung jawab, disiplin, serta kesatuan perintah.Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiriSetiap karyawan harus mengabdikan kepentingan sendiri kepada kepentingan organisasi. Hal semacam itu merupakan suatu syarat yang sangat penting agar setiap kegiatan berjalan dengan lancar sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik.Setiap karyawan dapat mengabdikan kepentingan pribadi kepada kepentingan organisasi apabila memiliki kesadaran bahwa kepentingan pribadi sebenarnya tergantung kepada berhasil-tidaknya kepentingan organisasi. Prinsip pengabdian kepentingan pribadi kepada kepentingan organisasi dapat terwujud, apabila setiap karyawan merasa senang dalam bekerja sehingga memiliki disiplin yang tinggi.Penggajian pegawaiGajiatau upah bagi karyawan merupakan kompensasi yang menentukan terwujudnya kelancaran dalam bekerja. Karyawan yang diliputi perasaan cemas dan kekurangan akan sulit berkonsentrasi terhadap tugas dan kewajibannya sehingga dapat mengakibatkan ketidaksempurnaan dalam bekerja. Oleh karena itu, dalam prinsip penggajian harus dipikirkan bagaimana agar karyawan dapat bekerja dengan tenang. Sistem penggajian harus diperhitungkan agar menimbulkan kedisiplinan dan kegairahan kerja sehingga karyawan berkompetisi untuk membuat prestasi yang lebih besar. Prinsipmore pay for more prestige(upah lebih untuk prestasi lebih), dan prinsip upah sama untuk prestasi yang sama perlu diterapkan sebab apabila ada perbedaan akan menimbulkan kelesuan dalam bekerja dan mungkin akan menimbulkan tindakan tidak disiplin.Pemusatan (Centralization)Pemusatan wewenang akan menimbulkan pemusatan tanggung jawab dalam suatu kegiatan. Tanggung jawab terakhir terletak ada orang yang memegang wewenang tertinggi atau manajer puncak. Pemusatan bukan berarti adanya kekuasaan untuk menggunakan wewenang, melainkan untuk menghindari kesimpangsiuran wewenang dan tanggung jawab. Pemusatan wewenang ini juga tidak menghilangkan asas pelimpahan wewenang (delegation of authority)Hirarki (tingkatan)Pembagian kerja menimbulkan adanya atasan dan bawahan. Bila pembagian kerja ini mencakup area yang cukup luas akan menimbulkan hirarki. Hirarki diukur dari wewenang terbesar yang berada pada manajer puncak dan seterusnya berurutan ke bawah. dengan adanya hirarki ini, maka setiap karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia mendapat perintah.Ketertiban (Order) Ketertiban dalam melaksanakan pekerjaan merupakan syarat utama karena pada dasarnya tidak ada orang yang bisa bekerja dalam keadaankacauatautegang. Ketertiban dalam suatu pekerjaan dapat terwujud apabila seluruh karyawan, baik atasan maupun bawahan mempunyai disiplin yang tinggi. Oleh karena itu, ketertiban dan disiplin sangat dibutuhkan dalam mencapai tujuan.

Keadilan dan kejujuranKeadilandan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Keadilan dan kejujuran terkait denganmoralkaryawan dan tidak dapat dipisahkan. Keadilan dan kejujuran harus ditegakkan mulai dari atasan karena atasan memiliki wewenang yang paling besar. Manajer yang adil dan jujur akan menggunakan wewenangnya dengan sebaik-baiknya untuk melakukan keadilan dan kejujuran pada bawahannya.Stabilitas kondisi karyawanDalam setiap kegiatan kestabilan karyawan harus dijaga sebaik-baiknya agar segala pekerjaan berjalan dengan lancar. Kestabilan karyawan terwujud karena adanya disiplin kerja yang baik dan adanya ketertiban dalam kegiatan.Manusiasebagai makhluk sosial yangberbudayamemiliki keinginan, perasaan dan pikiran. Apabila keinginannya tidak terpenuhi, perasaan tertekan dan pikiran yang kacau akan menimbulkan goncangan dalam bekerja.Prakarsa (Inisiative)Prakarsa timbul dari dalam diri seseorang yang menggunakan daya pikir. Prakarsa menimbulkan kehendak untuk mewujudkan suatu yang berguna bagi penyelesaian pekerjaan dengan sebaik-beiknya. Jadi dalam prakarsa terhimpun kehendak, perasaan, pikiran, keahlian dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu, setiap prakarsa yang datang dari karyawan harus dihargai. Prakarsa (inisiatif) mengandung arti menghargai orang lain, karena itu hakikatnya manusia butuh penghargaan. Setiap penolakan terhadap prakarsa karyawan merupakan salah satu langkah untuk menolak gairah kerja. Oleh karena itu, seorang manajer yang bijak akan menerima dengan senang hari prakarsa-prakarsa yang dilahirkan karyawannya.Semangat kesatuan dan semangat korpsSetiap karyawan harus memiliki rasa kesatuan, yaitu rasa senasib sepenanggungan sehingga menimbulkan semangat kerja sama yang baik. semangat kesatuan akan lahir apabila setiap karyawan mempunyai kesadaran bahwa setiap karyawan berarti bagi karyawan lain dan karyawan lain sangat dibutuhkan oleh dirinya. Manajer yang memiliki kepemimpinan akan mampu melahirkan semangat kesatuan (esprit de corp), sedangkan manajer yang suka memaksa dengan cara-cara yang kasar akan melahirkanfriction de corp(perpecahan dalam korp) dan membawa bencanaD. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

Manajemen disini dibagi atas beberapa fungsi seperti dikemukakan oleh Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan dalam bukunya yang berjudul MANAJEMEN. Pembagian fungsi-fungsi manajemen ini tujuannya adalah:a. Supaya sistematika urutan pembahasannya lebih teratur;b. Agar analisis pembahasannya lebih mudah dan lebih mendalam;c. Untuk menjadi pedoman pelaksanaan proses manajemen bagi manajer.

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEMMenurut:

G.R. TERRYJOHN F. MEELOUIS A. ALLENMC. NAMARA

1. PlanningPlanning LeadingPlanning2. OrganizingOrganizing PlanningProgramming3. Actuating Motivating Organizing Budgeting4. ControllingControlling ControllingSystem

HENRY FAYOL HAROLD KOONTZDR. S. P. SIAGIAN PROF. DRS.& CYRIL ODONNEL OEY LIANG LEE

1. Planning Planning Planning Perencanaan2. Organizing OrganizingOrganizing Pengorganisasian3. Commanding Staffing Motivating Pengarahan4. CoordinatingDirectingControlling Pengkoordinasian5. Controlling Controlling EvaluatingPengontrolan

Fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan para penulis tidak sama dan ada perbedaan dalam berbagai literatur, hal ini akibat dari sudut pandang, akan tetapi dasar pemikirannya relatif sama. Seperti dikutip dari pendapat Robert Tanembaum, perbedaan itu disebabkan oleh:1. Kompleksnya perusahaan karena jumlahnya sangat banyak, maupun karena perkembangan lapangan usaha dan organisasi yang berbeda-beda.2. Tidak adanya persamaan terminologi diantara ratusan pengarang yang menyangkut konsep yang sama.3. Pemakaian kata-kata tanpa memperhatikan dengan serius arti dan nilainya.4. Oleh masing-masing pengarang kurang diuraikan fungsi-fungsi manajemen lainnya.5. Kadang-kadang diselipkan soal teknik, kemahiran diantara fungsi-fungsi manajer.6. Mencampuradukkan fungsi dan proses.7. Deskripsi fungsi-fungsi sangat subjektif,8. Mencampuradukkan fungsi dan kegiatan pekerjaan.

Berdasarkan hal diatas, kita tidak perlu memperdebatkan pembagian fungsi-fungsi manajemen tersebut. Yang lebih penting, perlu kita ketahui pengertian fungsi-fungsi dan aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan pada setiap fungsi manajemen tersebut.Berikut akan dijelaskan lebih rinci mengenai fungsi-fungsi manajemen:

1. Perencanaan (planning)Perencanaan adalah proses penentuan tujuan dan pedoman pelaksanaan, dengan memilih yang terbaik dari alternatif-alternatif yang ada. (Drs. H. Malayu S.P Hasibuan)Planning is the function of a manager which involves the selection from alternativies of objectives, policies, procedures, and programs. (Harold Koontz and Cyril ODonnel)Artinya:Perencanaan adalah fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur, dan program-program dari alternatif-alternatif yang ada.Jadi, masalah perencanaan adalah masalah memilih yang terbaik dari beberapa alternatif yang ada.DalamFungsi perencanaan,tahap perencanaan (planning) dipikirkan langkah-langkah yang harus diambil, yaitu dengan menetapkan: tujuan yang ingin dicapai, cara mencapai tujuan tersebut, dan cara untuk melakukan pengawasan

2. Pengorganisasian (organizing)Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan menempatkan orang-orang pada aktivitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut. (Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan)Organizing is the estabilishing of effective behavorial relationship among persons so that they may work together effeciently and again personal satisfactions for the purpose of achieving some goal or objective. (G.R. Terry)Artinya:Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien, dan dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu.Fungsi pengorganisasian (organizing)berkaitan dengan penentuan struktur organisasi. Struktur organisasi dibentuk sesuai dengan rencana, dan tergantung pada tujuan dan jenis kegiatan. Fungsi pengaturan (directing) atau sering juga disebut leading, yaitu fungsi yang mengatur anggota organisasi agar menjalankan tugasnya seperti yang telah ditentukan supaya tujuan yang ditetapkan dapat tercapai.

3. Pengarahan (actuating)Pengarahan adalah mengarahkan semua bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif untuk mencapai tujuan. (Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan)Actuating is setting all members of the group to want to archieve and to strike to achieve the objective willingly and keeping with the managerial planning and organizing efforts. (G.R. Terry)Artinya:Pengarahan adalah membuat semua anggota kelompok agar mau bekerja sama dan bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian.

4. Pengendalian (controlling)Earl P. StrongControlling is the process of regulating the various factors in enterpise according to the requirement of its plans.Artinya:Pengendalian adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaaan, agar sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana.

Harold KoontzControl is the measurement and correction of the performance of subordinates in order to make sure that enterprise objectives and the plans devised to attain then are accomplished.Artinya:Pengendalian adalah pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan dapat terselenggara.Fungsi pengawasan (controlling)bertujuan untuk melihat apakah kegiatan yang dilakukan serta hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan rencana dan ke arah yang diinginkan. Tiga hal penting dalam pengawasan adalah: menentukan standar atau tolok ukur pre stasi kerja, mengukur hasil kerja dengan standar yang ada, dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memperbaiki hasil kerja yang tidak sesuai tolok ukur.Fungsi pengawasan berkaitan erat dengan rencana. Pengawasan tidak dapat dilakukan tanpa rencana. Sebaliknya, keberhasilan rencana tidak dapat diperoleh, tanpa ada yang memonitor keberhasilannya. Biasanya hubungan antara rencana dan pengawasan dapat dilihat melalui anggaran. Dana pelaksanaan yang menyimpang jauh dari anggaran menunjukkan adanya masalah yang tidak terlihat pada waktu merencana.