man investasi bab i-bab iv

34
BAB I (Pertemuan ke-1) P E N D A H U L U A N Berbagai definisi telah diberikan oleh para ahli, diantaranya oleh William F. Sharpe & Gordon J. Alexander dalam bukunya : “Investments” menyatakan bahwa investasi berarti pengorbanan nilai saat ini yang pasti untuk nilai mendatang yang mungkin tidak pasti . Menurut Charles P.Jones dalam bukunya : ”Investments, Analysis and Management” menulis bahwa suatu investasi dapat didefinisikan sebagai komitmen dana pada satu atau beberapa asset yang akan dipegang selama beberapa waktu mendatang. Pada umumnya diakui bahwa investasi meliputi investasi finansial seperti saham dan obligasi dan investasi riil seperti real estate dan pabrik. PENGERTIAN INVESTASI. Investasi adalah setiap wahana di mana dana ditempatkan dengan harapan dapat memelihara atau menaikkan nilai dan atau memberikan hasil (return) yang positif. Berbagai jenis investasi dapat dibedakan berdasarkan atas beberapa faktor, seperti : apakah investasi itu berupa surat berharga atau kekayaan; langsung atau tidak langsung; hutang, penyertaan, atau opsi; resiko rendah atau tinggi; dan jangka pendek atau jangka panjang. Surat Berharga atau Kekayaan Surat berharga (securities) adalah investasi yang menunjukkan bukti hutang, kepemilikan suatu usaha, atau hak legal untuk memperoleh atau menjual kepemilikan suatu usaha. Jenis surat berharga yang paling umum adalah obligasi (bond), saham (stock) dan opsi (options). Kekayaan (property) adalah investasi dalam kekayaan riil atau kekayaan pribadi yang tampak. Kekayaan riil (real property) adalah tanah, bangunan dan yang secara permanen melekat pada tanah. Kekayaan pribadi yang tampak (tangible personal property) termasuk benda-benda seperti emas, barang antik dan barang seni.

Upload: mnurrezar

Post on 26-Nov-2015

17 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Bab investasi 1-4

TRANSCRIPT

BAB I (Pertemuan ke-1)P E N D A H U L U A N

Berbagai definisi telah diberikan oleh para ahli, diantaranya oleh William F. Sharpe & Gordon J. Alexander dalam bukunya : Investments menyatakan bahwa investasi berarti pengorbanan nilai saat ini yang pasti untuk nilai mendatang yang mungkin tidak pasti. Menurut Charles P.Jones dalam bukunya : Investments, Analysis and Management menulis bahwa suatu investasi dapat didefinisikan sebagai komitmen dana pada satu atau beberapa asset yang akan dipegang selama beberapa waktu mendatang.

Pada umumnya diakui bahwa investasi meliputi investasi finansial seperti saham dan obligasi dan investasi riil seperti real estate dan pabrik.

Pengertian Investasi.

Investasi adalah setiap wahana di mana dana ditempatkan dengan harapan dapat memelihara atau menaikkan nilai dan atau memberikan hasil (return) yang positif. Berbagai jenis investasi dapat dibedakan berdasarkan atas beberapa faktor, seperti : apakah investasi itu berupa surat berharga atau kekayaan; langsung atau tidak langsung; hutang, penyertaan, atau opsi; resiko rendah atau tinggi; dan jangka pendek atau jangka panjang.

Surat Berharga atau Kekayaan

Surat berharga (securities) adalah investasi yang menunjukkan bukti hutang, kepemilikan suatu usaha, atau hak legal untuk memperoleh atau menjual kepemilikan suatu usaha. Jenis surat berharga yang paling umum adalah obligasi (bond), saham (stock) dan opsi (options).

Kekayaan (property) adalah investasi dalam kekayaan riil atau kekayaan pribadi yang tampak. Kekayaan riil (real property) adalah tanah, bangunan dan yang secara permanen melekat pada tanah. Kekayaan pribadi yang tampak (tangible personal property) termasuk benda-benda seperti emas, barang antik dan barang seni.

Langsung atau tidak Langsung.

Investasi langsung adalah investasi di mana investor langsung memperoleh hak atas surat berharga atau kekayaan. Contoh: pembelian saham, obligasi, sejumlah kekayaan riil atau mata uang langka dengan maksud untuk memelihara nilai atau memperoleh penghasilan.

Investasi tidak langsung adalah investasi yang dilakukan dalam suatu portofolio (paket) atau kelompok surat berharga atau kekayaan. Contoh: pembelian saham dari dana bersama (mutual fund) yaitu portofolio surat berharga yang dikeluarkan oleh berbagai perusahaan, sehingga investor memiliki hak atas sebagian portofolio dan bukannya saham dari suatu perusahaan tertentu.

Hutang, Penyertaan atau Opsi.

Hutang (debt) merupakan dana yang dipinjamkan untuk memperoleh penghasilan bunga dan janji pembayaran kembali pinjaman pada suatu waktu tertentu di masa depan. Bila investor membeli instrument hutang seperti obligasi, ia meminjamkan uang kepada pihak yang mengeluarkan obligasi yang berjanji membayar tingkat bunga tertentu selama jangka waktu tertentu, dan pada akhirnya jumlah pokoknya akan dikembalikan.

Penyertaan (equity) merupakan pemilikan pada suatu usaha atau kekayaan. Investasi penyertaan ditunjukkan dengan surat berharga atau hak atas kekayaan. Investor pada umumnya mendapat penyertaan dalam suatu usaha dengan membeli surat berharga yang disebut saham.

Opsi (options) merupakan surat berharga yang memberikan kesempatan untuk membeli surat berharga atau kekayaan lain dengan harga tertentu selama jangka waktu tertentu. Contohnya: investor membeli opsi Rp. 1 juta untuk membeli surat hutang dari PT. A seharga Rp. 60 juta sampai 31 Desember 1995. Jika surat hutang itu saat ini dinilai Rp. 48 juta, maka investor tidak akan melakukan opsi itu.

Resiko Rendah atau Tinggi. Resiko adalah kemungkinan bahwa nilai atau hasil dari investasi akan berbeda dari nilai yang diharapkan atau kemungkinan sesuatu yang tidak diinginkan terjadi. Resiko (risk) dan hasil (return) senantiasa berkaitan erat, dalam arti bahwa makin tinggi resiko investasi makin besar fluktuasi kemungkinan hasil yang bisa terjadi.

Investasi resiko rendah adalah investasi yang dianggap aman relative terhadap dana yang ditanamkan dan hasil yang akan diterima. Investasi resiko tinggi sering dianggap spekulatif. Dalam hal ini, investasi dan spekulasi dipakai untuk menunjukkan pendekatan yang berbeda terhadap proses investasi.

Investasi dipandang sebagai proses pembelian surat berharga atau kekayaan di mana stabilitas nilai dan tingkat hasilnya dapat diperkirakan.

Spekulasi adalah proses pembelian wahana yang sama, di mana nilai dan hasilnya sangat tidak pasti atau dengan kata lain merupakan proses investasi resiko tinggi.

Jangka Pendek atau Jangka Panjang.

Investasi jangka pendek adalah investasi yang waktunya 1 tahun atau kurang. Investasi jangka panjang adalah investasi dengan jatuh tempo lebih panjang atau tidak mengenal jatuh tempo. Contoh: sertifikat deposito 6 bulan merupakan investasi jangka pendek, sedangkan obligasi 20 tahun adalah investasi jangka panjang.

Namun demikian dapat terjadi bahwa obligasi jangka panjang dijual dalam jangka pendek atau depostio berjangka 1 tahun di perpanjang otomatis (automatic roll-over) setiap jatuh tempo.

MANAJEMEN INVESTASI

Manajemen Investasi adalah proses pengelolaan uang. Pekerjaan merencanakan, meng-implementasikan dan mengawasi dana investor individual maupun institusional disebut dengan Manajemen Investasi.

Dua terminologi lain yang umum digunakan untuk menjabarkan proses ini adalah manajemen portofolio dan manajemen uang.

Individu yang melakukan pengelolaan portofolio investasi disebut manajer investasi, manajer uang/keuangan atau manajer portofolio. (Portofolio adalah sekelompok bentuk investasi).Dalam bahasa industry : manajer investasi adalah mengelola uang, maka proses manajemen investasi adalah bagaimana seorang manajer investasi mengelola uang. Proses ini membutuhkan suatu pemahaman terhadap berbagai piranti investasi, cara penilaian piranti investasi, dan berbagai strategi yang dapat digunakan untuk menyeleksi piranti investasi yang seharusnya dimasukkan dalam portofolio untuk dapat mencapai tujuan investasi.

Investor dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu : Investor Ritel dan Investor Institusional.Investor ritel terdiri dari individu-individu dan investor institusional terdiri dari perusahaan asuransi, institusi simpanan (bank, asosiasi simpanan, pinjaman & serikat kredit), dana pensiun, perusahaan investasi dan dana bantuan/endowmen.

STRUKTUR PROSES INVESTASI.

Proses investasi adalah mekanisme yang mempertemukan penawar (mereka yang punya dana lebih) dengan peminta (mereka yang membutuhkan dana). Penawar dan peminta dipertemukan bersama melalui lembaga finansial dan pasar finansial. Kadang mereka berhubungan langsung seperti: transaksi kekayaan.

Lembaga finansial seperti bank, biasanya menerima tabungan dan kemudian meminjamkannya atau menginvestasikannya. Pasar finansial adalah forum di mana penawar dan peminta dana dipertemukan melalui perantara, seperti pasar saham, pasar obligasi dan pasar opsi. Harga dari wahana investasi dalam pasar tersebut merupakan hasil dari keseimbangan antara kekuatan penawaran dan permintaan.

Peserta dari proses investasi terdiri dari pemerintah, perusahaan dan individu dengan keterangan sbb:

a. Pemerintah.

Setiap tingkat pemerintah (pusat, propinsi, kabupaten) memerlukan jumlah dana yang cukup besar baik untuk belanja modal seperti pembangunan sekolah, rumah sakit, jalan dan jembatan yang dipenuhi melalui surat berharga, hutang jangka panjang maupun untuk kebutuhan operasional seperti bila penerimaan pajak lebih kecil dari pengeluarannya yang bias dipenuhi melalui surat berharga hutang jangka pendek.

Pemerintah bisa juga menjadi penawar dana, jika memiliki dana menganggur dan dapat melakukan investasi jangka pendek untuk mendapatkan hasil. Namun pada umumnya pemerintah merupakan peminta neto dana artinya meminta dana lebih banyak dari pada yang ditawarkan.b. Perusahaan.

Perusahaan juga memerlukan jumlah dana yang besar untuk mendukung kegiatannya. Kebutuhan dana jangka panjang untuk membelanjai pembangunan atau perluasan pabrik, membeli peralatan dan pengembangan produk. Kebutuhan dana jangka pendek untuk membiayai persediaan, pihutang dan biaya operasional lainnya.

Perusahaan mengeluarkan berbagai surat berharga hutang dan penyertaan untuk membelanjai kebutuhan itu. Meskipun perusahaan juga menjadi penawar dana untuk kelebihan uangnya sementara, tetapi umumnya perusahaan merupakan peminta neto dana.c. Individu.

Para individu menawarkan dana melalui berbagai cara, seperti menabung di bank, membeli obligasi, saham, opsi atau tanah dan bangunan. Sedangkan permintaan dana individu berasal dari pinjaman untuk membeli kekayaan, seoerti mobil dan rumah.

Namun demikian, sebagai suatu kelompok, individu merupakan penawar neto dana. Olrh karena pemerintah dan perusahaan merupakan peminta neto dana, maka peranan investor individual cukup besar sebagai penyedia dana yang dibutuhkan untuk membiayai pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.PROSES INVESTASI PERORANGAN.Dalam rangka menyederhanakan teori, teknik dan metode investasi, maka pembahasannya menggunakan analisa investor individual. Namun prinsip tersebut dapat digunakan oleh para professional dari investor institusional untuk menciptakan portofolio yang dapat memenuhi tujuan investasi dari lembaga bersangkutan.

Investor individu harus merencanakan, menyusun dan melaksanakan program investasinya sesuai dengan tujuan finansialnyan secara keseluruhan. Program tersebut harus menghasilkan portofolio investasi yang memiliki kombinasi resiko dan hasil yang diinginkannya.

Langkah dalam proses investasi individu adalah sbb:

a. Memenuhi prasyarat investasi.

Sebelum melakukan investasi, beberapa persyaratan perlu dipenuhi oleh individu, yaitu:

1. Kebutuhan hidup telah dipenuhi secukupnya, karena investasi bukan merupakan substitusi terhadap pemenuhan itu tetapi merupakan mekanisme untuk menggunakan dana yang ada saat ini untuk memenuhi kebutuhan masa depan.

2. Tabungan minimum atau investasi likuid telah dipupuk untuk menghadapi kebutuhan tunai darurat.

3. Asuransi jiwa, kesehatan, kerugian dan liability untuk menghadapi kerugian karena kematian, sakit, kerusakan kekayaan dan karena kehilangan kekayaan lainnya.

4. Pensiun untuk memenuhi kebutuhan hidup dihari tua.

b. Menyusun tujuan investasi.Tujuan investasi menyangkut pernyataan mengenai waktu, jumlah, bentuk dan resiko yang berhubungan dengan hasil yang diinginkan. Contoh: tujuan investasi untuk memupuk dana Rp. 30 juta guna uang muka pembelian rumah pada tahun1997 atau memupuk dana Rp. 500 juta untuk pensiun pada tahun 2020. Dana yang cukup harus tersedia untuk investasi dan tingkat hasil/bunga yang wajar harus digunakan untuk mencapainya.

c. Menilai wahana investasi.

Proses penilaian wahana investasi menyangkut penilaian atas potensi hasil dan resiko dari masing-masing wahana. Hasil dari proses penilaian ini berupa ukuran-ukuran hasil, resiko dan nilai untuk wahana tersebut.

d. Memilih investasi yang cocok.

Analisis dan seleksi wahana investasi berdasarkan tingkat hasil, resiko, nilai, perhitungan pajak, dan sebagainya dilakukan untuk memenuhi tujuan individu yang bersangkutan. Proses pemilihan ini penting karena menentukan arah kegiatan dan keberhasilan pengelolaan investasi.

Contohnya: individu yang meninginkan untuk memupuk dana Rp. 40 juta dalam waktu 3 tahun dapat memilih saham untuk investasinya. Jika perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut bangkrut, individu tersebut justru akan kehilangan uangnya.

e. Menyusun portofolio.

Portofolio investasi adalah sekelompok wahana investasi yang dimiliki individu tersebut. Dengan menggunakan berbagai teknik dan metode, investor individual dapat mengkombinasikan wahana sedemikian rupa sehingga tujuan investasi tercapai dan hasil, resiko serta nilai investasi optimal.

Diversifikasi yang meliputi sejumlah wahana investasi yang membentuk portofolio dapat memberikan hasil yang lebih tinggi atau paparan resiko yang lebih kecil dibandingkan jika hanya terbatas pada beberapa investasi saja. Suatu portofolio memiliki sifat resiko hasil yang berbeda dari pada sifat masing-masing wahana secara terpisah.f. Pengelolaan portofolio.Pengelolaan portofolio menyangkut pemantauan atas perilaku yang terjadi dibandingkan dengan prestasi yang diharapkan dari wahana investasi. Jika hasil, resiko dan nilaia investasi tidak sesuai dengan tujuan atau harapan, maka tindakan koreksi harus dilakukan. Tindakan koreksi tersebut biasanya berupa penjualan investasi tertentu dan menggunakan hasil penjualan itu untuk membeli wahana lain. Jadi, pengelolaan portofolio menyangkut monitoring dan restrukturisasi portofolio.

WAHANA INVESTASI.Berbagai wahana investasi tersedia dengan berbagai jangka waktu, harga/biaya, hasil, resiko dan perpajakan yang dapat diklasifikasikan dalam berbagai golongan.

Wahana jangka pendek

Wahana jangka pendek dengan waktu 1 tahun atau kurang, termasuk tabungan, sertifikat dan deposito dan sebagainya. Instrument ini sering digunakan untuk memanfaatkan dana yang menganggur guna mendapatkan penghasilan.

Namun wahana ini juga dipilih karena factor keamanan, kemudahan dan kesederhanaannya. Selain itu, wahana juga dapat melemgkapi portofolio investor khususnya untuk memenuhi kebutuhan likuiditas dan kebutuhan darurat.Saham biasa

Saham biasa (common stock) adalah investasi penyertaan (equity) yang menunjukkan kepemilikan dalam perusahaan perseroan. Setiap saham biasa menunjukkan sebagian kepemilikan tersebut. Misalnya: 1 saham biasa dari suatu PT yang mempunyai 10.000 saham menunjukkan 1/10.000 kepemilikan.

Hasil dari investasi saham biasa berasal dari 2 sumber, yaitu:

Deviden, berupa pembayaran dari perusahaan kepada pemegang saham.

Capital gains, yang timbul dari penjualan saham dengan harga jual diatas harga beli.

Surat berharga penghasilan tetapSurat berharga penghasilan tetap (fixed income securities) adalah sekelompok wahana investasi yang memberikan suatu penghasilan tetap secara periodik. Bentuk utama surat berharga terdiri atas:

a. Obligasi (bond), yaitu surat hutang dari perusahaan atau pemerintah yang memberikan bunga tertentu dan pengembalian nilai nominalnya pada saat jatuh tempo. Investor dapat membeli atau menjual obligasi sebelum jatuh tempo dengan harga yang berbeda dengan nilai nominalnya.

b. Saham preferen (preferred stock), merupakan bukti kepemilikan dalam suatu perusahaan. Berbeda dengan saham biasa, maka saham preferen memberikan tingkat deviden tertentu/tetap yang pembayarannya didahulukan dari pada deviden saham biasa.

c. Saham konvertibel (convertible securities), merupakan obligasi atau saham preferen yang memungkinkan investor untuk mengubahnya menjadi sejumlah saham. Saham ini selain memberi bunga atau deviden tetap juga berpotensi memberi capital gains. OpsiOpsi (options) adalah surat berharga yang memberikan kesempatan bagi investor untuk membeli surat berharga lain atau kekayaan dengan harga tertentu selama jangka waktu tertentu. Pembeli opsi tidak dijamin hasilnya, dan bisa kehilangan seluruh jumlah yang diinvestasikan baik karena tidak cukup menarik untuk digunakan ataupun karena jangka waktunya habis.

Bentuk utama dari opsi meliputi :

a. Right, yaitu opsi untuk membeli sebagian dari suatu surat saham biasa dengan harga tertentu selama jangka waktu tertentu (paling lama 2-3 bulan).

Contoh: hak untuk membeli 1 saham dengan harga Rp. 10.000,- untuk setiap 10 Right yang dimiliki (setiap hak = 1/10 surat saham). Kemanfaatannya adalah harga saham yang dapat dibeli dibawah harga pasar.

b. Warrant, yaitu opsi untuk membeli sejumlah surat saham biasa dengan harga tertentu selama jangka waktu tertentu (umumnya 2-10 tahun).

Perbedaannya dengan Right adalah sbb:

Harga saham pada saat dikeluarkan warrant lebih tinggi dari harga pasar.

Setiap warrant memberi hak membeli 1 atau lebih (bukan sebagian) surat saham.

Jangka waktunya jauh lebih panjang bahkan bisa tidak terbatas.

Contoh: Warrant PT. GM member kesempatan membeli 3 surat saham seharga Rp. 80.000,- per-saham sampai 31 Desember 2010. Jika harga pasar saham PT. GM naik di atas Rp. 80.000,-, maka warrant tersebut akan memberi manfaat.

c. Put and Call, di mana put adalah opsi untuk menjual 100 surat saham pada atau sebelum tanggal tertentu dan call adalah opsi untuk membeli 100 surat saham pada atau sebelum tanggal tertentu dan harga tertentu. Jangka waktunya antara 1 9 bulan dan harga saham pada saat dikeluarkan put dan call ditentukan mendekat harga saham. Kemanfaatan put apabila investor mengantisipasi turunnya harga sedangkan call apabila investor mengharapkan kenaikan harga saham.

WAHANA INVESTASI LAINNYA.

Wahana investasi lainnya adalah sbb:a. Perdagangan Komoditi dan Finansial Berjangka (future trading), berupa jaminan dari penjual untuk menyerahkan komoditi, valuta asing atau instrument finansial dengan harga tertentu pada tanggal tertentu.

b. Dana Bersama (mutual fund) yaitu perusahaan yang menginvestasi dalam diversifikasi portofolio surat berharga. Dana menjual saham kepada investasi yang memperoleh bunga dalam portofolio surat berharga yang dimiliki dana. Umumnya dana bersama mengeluarkan dan membeli kembali saham sesuai permintaan dengan harga yang mencerminkan nilai proporsional portofolio pada saat transaksi

c. Real Estate, meliputi investasi dalam: rumah, tanah dan berbagai bentuk kekayaan yang menghasil-kan seperti apartemen. Kemanfaatannya berupa penghasilkan dari sewa, kenaikan nilai atau harga dan tahan terhadap inflasi.

d. Investasi Perisai Pajak (tax-sheltered investment) merupakan investasi yang memberikan keuntungan pajak tertentu. Contoh: bunga dari obligasi pemerintah tidak dikenakan pajak dan hanya 40% dari capital gains jangka panjang yang terkena pajak. Kemanfaatannya karena tingkat pajak penghasilan bisa mencapai 50%, maka investasi ini member hasil bersih setelah pajak yang lebih tinggi dari investasi lainnya.

e. Emas dan investasi lain, yaitu investasi dalam logam mulia, perhiasan, barang antik, dan benda seni. Investasi ini bisa merupakan kelengkapan dalam portofolio investor. Kemanfaatan logam mulia adalah memiliki standar nilai dan harganya bisa mengalami kenaikan. Sedangkan barang antik, seni dan koleksi perangko juga memberikan kepuasan atau kesenangan psikis bagi pemiliknya.

---o0o---

BAB IIPASAR & TRANSAKSI INVESTASI

PASAR EFEK

Pasar Efek (securities market) merupakan mekanisme yang memungkinkan penawar dan peminta dana melakukan transaksi penjualan dan pembelian sekuritas.

Pasar efek dapat dibedakan menjadi:

a. Pasar Uang (money market) dimana efek jangka pendek dibeli dan dijual.

b. Pasar Modal (capital market) dimana transaksi dilakukan untuk efek jangka panjang seperti saham dan obligasi.

Yang akan dibahas pada bab ini hanyalah Pasar Modal, karena Pasar Uang hanya berhubungan dengan perbankan

Pasar Modal dapat digolongkan ke dalam Pasar Perdana dan Pasar Sekunder.

1. Pasar Perdana.

Pasar perdana (Primary Market) adalah pasar di mana emisi baru (new issue) efek ditawarkan kepada publik. Bila suatu perusahaan menawarkan efek baru, sejumlah institusi akan terlibat dalam proses penjualan. Perusahaan yang mengeluarkan efek (emiten) akan menggunakan bank investasi (investment banker) sebagai underwriter atau penjamin bahwa emiten akan menerima setidaknya jumlah minimum tertentu untuk emisinya.

Jika emisi efeknya sangat besar, bank investasi akan mengajak bank lain sebagai partner untuk membentuk sindikasi underwriting dengan maksud untuk membagi resiko yang berhubungan dengan penjualan efek baru.

Masing-masing anggota sindikasi membentuk kelompok pemasar (selling group) yang bertanggung jawab untuk mendistribusi bagian tertentu dari emisi baru kepada investor publik. Kelompok pemasar biasanya terdiri dari sejumlah perusahaan pialang (brokerage firm) yang masing-masing menerima tanggungjawab memasarkan bagian tertentu dari emisi.

Balas jasa untuk underwriting dan penjualan biasanya berupa diskon atas harga jual efek.

Contoh: bank investasi membayar emiten Rp. 1.000 per-saham yang akan dijual kepada pembeli Rp.2.000 per-saham. Bank investasi kemudian menjualnya kepada anggota pemasar Rp. 1.750 per-saham. Dengan demikian bank investasi memperoleh Rp. 1.750 Rp. 1.000 = Rp.750 per-saham, dan anggota kelompok pemasar mendapatkan Rp. 2.000 Rp. 1.750 = Rp. 250 per-saham yang dijual.

2. Pasar Sekunder.Pasar sekunder (secondary market) adalah pasar di mana efek diperdagangan setelah dijual perdana (emisi). Pasar sekunder timbul karena setelah suatu efek di issue, sementara pembelinya ingin menjual saham tersebut dan lainnya ingin membelinya. Pasar sekunder terutama terdiri dari: bursa efek (organized securities exchange) dan pasar melalui kaunter (over the counter market).B U R S A E F E K

Bursa Efek (Securities Exchange) adalah lembaga sentral di mana kekuatan penawaran dan permintaan untuk efek tertentu dipertemukan. Seluruh perdagangan dilakukan di satu tempat, dan dibawah sejumlah peraturan tertentu. Bursa utama dimana transaksi saham dan obligasi dilakukan di Indonesia adalah Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Di Amerika bursa efek utamanya adalah New York Stock Exchange (NYSE) dan American Stock Exchange (AMEX).

Untuk dapat melakukan perdagangan efek, individu atau perusahaan pialang harus terdaftar (listed) menjadi anggota (member) bursa. Keanggotaan ini dibagi dalam 3 kategori utama:1. Melakukan transaksi untuk Klien.

a. Pialang Komisi (commission Broker), peranannya 52%, kegiatannya melakukan transaksi penjualan dan pembelian saham + obligasi sesuai permintaan klien.

b. Pialang Obligasi (Bond Broker), peranannya 2%, kegiatannya pialang komisi yang hanya melakukan transaksi obligasi untuk kliennya.

2. Melakukan transaksi untuk Anggota Lain.

a. Pialang Independen (Independen Broker), peranannya 10%, kegiatannya melakukan pesanan untuk pialang lain yang tidak dapat melakukannya karena aktivitas pasar yang sangat tinggi.

b. Spesialis (Specialist), peranannya 29%, kegiatannya mengusahakan kehidupan pasar terus menerus dan melakukan transaksi odd-lot.

3. Melakukan transaksi untuk Diri Sendiri.Pedagang Terdaftar (Registered Trader), peranan 4%, kegiatannya membeli dan menjual efek bagi diri sendiri dan harus mentaati peraturan untuk melindungi publik.

Semua transaksi dilakukan dilantai bursa atas dasar proses lelang (auction process). Tujuannya adalah memenuhi semua pesanan pembelian pada harga terendah dan memenuhi semua pesanan penjualan pada harga tertinggi, sehingga baik pembeli maupun penjual mendapat hasil sebaik mungkin.

BURSA OPTION & BURSA FUTURES

Options yang membolehkan pemegangnya untuk membeli atau menjual asset finansial pada suatu harga tertentu selama periode tertentu didaftar dan diperdagangkan di bursa tertentu. Di Amerika bursa options yang dominan adalah Chicago Board Options Exchange (CBOE).Futures yang merupakan kontrak yang menjanjikan penyerahan mendatang dari komoditi, valuta asing, atau instrument finansial dengan harga tertentu pada suatu tanggal tertentu, diperdagangkan pada berbagai bursa. Di Amerika bursa futures yang dominan adalah Chicago Board Trade (CBT) yang merupakan forum terorganisasi di mana anggotanya dapat melakukan transaksi atas komoditi yang terdaftar dan kontrak finansial mendatang.

PASAR OVER-THE COUNTEROver The Counter (OTC) Market bukan merupakan suatu lembaga khusus, tetapi merupakan cara lain memperdagangankan efek. Pasar OTC berupa jaringan telekomunikasi yang tersebar diberbagai tempat dimana pembeli dan penjual dari efek tertentu dapat dipertemukan bersama.

Harga pasar dari surat efek OTC terbentuk dari pertemuan antara kekuatan penawaran dan permintaan oleh dealer. Lain halnya dengan Bursa Efek (dimana penjual & pembeli dipertemukan oleh pialang), maka dealer melakukan perdagangan surat efek tertentu sebagai pihak ke-2 dengan menawarkan untuk membeli atau menjual pada harga tertentu.

Contoh: dealer melakukan transaksi dengan menawarkan untuk membeli saham dari investor dengan harga tertinggi Rp. 2.950 (bid price), dan menjual saham kepada investor lain dengan harga terendah Rp.3.100 (ask price). Dealer mendapatkan laba dari perbedaan antara bid price dan ask price.Transaksi OTC yang dilakukan atas surat efek yang terdaftar (listed) di bursa efek disebut Pasar Tersier (Third Market). Pasar ini diadakan untuk memenuhi kebutuhan investor institusional besar seperti Mutual Fund dan Asuransi Jiwa.

Apabila transaksi OTC dilakukan langsung antara pembeli dan penjual institusional besar, maka transaksi itu dinamakan Pasar Kuarter (Fourth Market). Pasar kuarter dilakukan tidak melalui dealer, tapi bisa menggunakan perusahaan pialang untuk membantu mendapatkan penjual atau pembeli yang cocok.

PENGATURAN PASAR EFEK

Peraturan perundang-undangan tentang efek dikeluarkan terutama untuk:

a. Menjamin keterbukaan yang cukup dan akurat mengenai informasi bagi investor yang adan dan potensial

b. Mencegah dan menghukum penyalahgunaan dan misrepresentasi

c. Membentuk lembaga yaitu komisi & bursa, seperti : BAPEPAM dan BEJ, BES yang ditugaskan untuk menegakkan hokum (enforecement) dan penyelenggaraan transaksi.TRANSAKSI EFEK

Kondisi pasar efek bisa dibedakan antara keadaan dimana tingkat harga secara umum meningkat (bull market) atau menurut (bear market). Perubahan keadaan pasar umumnya disebabkan karena perubahan dalam sikap investor, aktivitas perekonomian dan tindakan/kebijaksanaan pemerintah untuk memacu atau menurunkan tingkat kegiatan ekonomi.

Bull Market adalah pasar yang menguntungkan (favorable), umumnya berhubungan dengan optimism investor, kegairahan ekonomi dan pemacuan pemerintah.

Bear Market adalah pasar yang tidak menguntungkan (unfavorable), umumnya berhubungan dengan pesimisme investor, kelesuan ekonomi, dan pengendalian pemerintah. Kondisi pasar sulit diperkirakan dan biasanya baru dapat diketahui hanya setelah terjadi.

Agar dapat melakukan transaksi, investor harus memahami prosedue untuk melakukan transaksi serta pelaku-pelaku yang terlibat di dalam pasar efek, diantaranya adalah sbb:

a. Pialang Saham.

Pialang saham (stock broker) adalah mereka yang mendapat lisensi dari bursa untuk melakukan perdagangan efek dan terikat pada etika bursa, sehingga menjadi perantara bagi investor untuk membeli dan menjual efek. Pialang bekerja untuk perusahaan pialang (brokerage firm) yang menjadi anggota bursa efek.

Kegiatan utama stock broker menyangkut pembelian dan penjualan yang diminta klien, ia tidak membeli dan menjual sendiri tetapi hanya melaksanakan transaksi klien dengan harga sebaik mungkin. Selain itu dia juga memberikan berbagai jasa bagi klien terutama berupa informasi berupa: bulletin yang membahasa aktivitas pasar, termasuk rekomendasi daftar investasi, laporan penelitian yang memuat analisa ekonomi, pasar, industry, serta perusahaan dan dihubungkan dengan rekomendasi untuk membeli atau menjual efek.

Brokerage firm akan mengirimkan laporan bulanan mengenai seluruh transaksi klien, biaya komisi, biaya bunga, penerimaan deviden, hasil bunga dan saldo account klien.

Brokerage firm juga akan menginvestasikan uang tunai menganggur pada account klien di pasar uang, sehingga klien dapat memperoleh bunga. Disamping itu brokerage firm akan menyimpan sertifikat saham kliennya. Saham yang disimpan perusahaan disebut nama jalan (Street name) karena broker dapat melikuidirnya untuk klien tanpa harus mendapatkan tanda-tangannya.

Dengan melihat berbagai jenis dan mutu dari pelayanan yang diberikan brokerage firm dan stock broker maka kita harus berhati-hati memilihnya dan perlu kita pilih seorang stock broker yang memahami tujuan dari investasi kita dan dapat secara efektif membantu anda dalam mencapai tujuan tersebut.

Investor yang hanya ingin melakukan transaki dan tidak memerlukan berbagai jasa broker lainnya, akan lebih cocok dengan discount broker yang hanya melakukan transaksi bagi klien tanpa atau dengan sedikit memberi jasa informasi atau jasa konsultasi investasi. Berbagai lembaga keuangan seperti bank dan perusahaan asuransi memasuki usaha brokerage ini.

Di Amerika Serikat, discount brokerage terbesar adalah Charles Schwab and Company yang diakuisisi oleh Bank of America.b. Pembukaan Account

Hubungan legal antara klien dan broker dibentuk dengan pembukaan account di mana klien memberikan berbaagai informasi baik mengenai data pribadi maupun finansial sehingga stock broker dapat menilai tujuan investasi kliennya serta kemampuannya untuk membayar pesanan-pesanannya. Investor dapat membuka account dengan lebih dari satu brokerage firm untuk memanfaatkan lebih banyak opini dari berbagai kelompok broker.

Berbagai jenis account dapat dibentuk dengan stock broker, antara lain sbb:

a. Account tunggal (single account) atau Bersama (joint account)

Account tunggal untuk individu dan account bersama untuk suami-istri atau orang tua dan anak

b. Account tunai (cash account) atau margin (margin account)Account tunai dimana klien hanya dapat melaksanakan transaksi tunai. Account margin dimana klien diberikan hak meminjam oleh brokerage firm (dengan meninggalkan surat-surat efek sebagai kolateral).

c. Account diskresioner (discretionary account) dimana broker dapat menggunakan pertimbangan-nya sendiri untuk melaksanakan transaksi pembelian atau penjualan atas nama kliennya. Account ini sangat dibatasi oleh bursa dan hanya digunakan untuk efek-efek tertentu.

c. Transaksi Odd-lot dan Round-lotTransaksi odd-lot berarti transaksi efek yang hanya meliputi kurang dari 100 surat efek. Sedangkan transaksi Round-lot maksudnya transaksinya terdiri dari 100 surat efek atau kelipatan darinya 200, 300 dan seterusnya.

Contohnya: Transaksi pembelian 25 surat efek disebut Transaksi Odd-lot dan Round-lot nya misalkan transaksi pembelian 200 saham.

Jika terjadi transaksi pembelian sebesar 225 saham, hal ini merupakan kombinasi antara odd dan round lot.

Seluruh transaksi di lantai bursa dilakukan dalam round-lot, sedangkan transaksi odd-lot memerlukan bantuan spesialis yang menangani efek tertentu dengan tambahan fee.

Seorang investor biasanya pada tahap awal program investasinya banyak yang menggunakan transaksi odd-lot.

d. Jenis Pesanan Dasar

Ada 3 jenis pesanan dasar yang dapat digunakan dalam transaksi efek, yaitu sbb:

a. Pesanan Pasar (marker order)Yaitu pesanan untuk membeli atau menjual saham pada harga yang terbaik saat pesanan diberikan. Jenis ini adalah cara tercepat untuk memenuhi pesanan, karena dilaksanakan segera setelah sampai di lantai bursa atau setelah diterima oleh dealer, sehingga pembeli atau penjual yakin bahwa harga pesanannya akan sama atau sangat dekat dengan harga saat pesanan diberikan.

b. Pesanan Terbatas (limit order)Yaitu pesanan untuk membeli pada harga tertentu atau dibawahnya atau menjual pada atau di atas harga tertentu. Pesanan ini bisa mencapai jangka waktu tertentu atau tetap berlaku sampai dicabut.

c. Pesanan stop-kerugian (stop-loss order)Yaitu pesanan untuk menjual suatu saham bila harga pasarnya mencapai atau turun dibawah tingkat tertentu dimana stop order menjadi market order.

e. Jenis Transaksi Dasar

Dalam perdagangan efek terdapat 3 jenis transaksi dasar untuk mencapai tujuan investasi, yaitu sbb:

a. Pembelian Panjang (long purchase)Pembelian panjang dimana investor membeli efek dengan harapan nilainya akan naik dan dapat dijual dikemudian hari dengan keuntungan. Transaksi ini merupakan jenis yang paling umum dan dasar dengan prinsip membeli rendah dan menjual tinggi. Hasil yang diharapkan dari transaksi ini berupa deviden atau bunga yang diterima selama pemilikan efek dan perbedaan antara harga jual dan harga beli efek (capital gain).

b. Penjualan pendek (short sale)Hal ini terjadi dimana investor melalui broker menjual efek yang dipinjam dari pihak lain untuk kemudian dibeli kembali dengan harga yang diharapkan telah turun. Laba dapat diperoleh dari perbedaan antara hasil penjualan sebelumnya dengan harga pembelian kembali. Jadi jika transaksi panjang, investor mengharapkan keuntungan dari kenaikan harga, dalam transaksi pendek ini investor mendapat laba dari penurunan harga

c. Pembelian margin (margin sale)Hal ini terjadi dimana investor, dengan modal sendiri dan uang pinjaman dari perusahaan pialang, membeli efek. Dalam hal ini Bank Sentral menetapkan persyaratan margin (margin requirement) dimana pembelian efek harus dibelanjai dengan modal sendiri (misalnya 60%), sehingga sisanya (40%) dapat dipinjam dari brokerage firm. Oleh karena itu investor dapat membeli lebih banyak efek daripada modalnya sendiri, sehingga dapat memperbesar tingkat hasil (return).f. Biaya TransaksiBagi investor yang ingin membeli atau menjual wahana investasi, sulit bahkan tidak mungkin mendapatkan sendiri partner transaksi yang cocok untuk melakukan tawar-menawar. Daripada melalui kesulitan negosiasi langsung, investor umumnya melakukan transaksi melalui broker atau dealer. Struktur dan besarnya biaya transaksi mempengaruhi hasil investasi karena itu perlu dipertimbangkan dalam membuat keputusan investasi.

Broker diperkenalkan untuk mengenakan komisi sebagai balas jasa dalam melaksanakan transaksi. Pada dasarnya terdapat 2 jenis komisi, yaitu :

a. Tarif komisi tetap (fixed commission schedules) yang berlaku untuk transaksi-transaksi kecil yang sering dilakukan oleh investor individual

b. Komisi yang dirundingkan (negotiated commission) untuk transaksi-transaksi besar institusional.

Dengan demikian perusahaan pialang saling bersaing baik atas dasar pelayanan maupun biaya transaksi.

Saham

Komisi atas transaksi saham didasarkan atas table tarif. Komisi atas kelipatan round-lot umumnya lebih rendah (rata-rata per-saham) daripada transaksi round-lot tunggal. Komisi atas odd-lot lebih tinggi (per-saham) daripada transaksi round-lot yang sama.

Contohnya:

Brokerage fee di Amerika Serikat per-maret 1983

NILAI TRANSAKSIFee untuk Odd-lot atau 100 saham

Di bawah $800

$800 - $2.500

$2.500 - $5.000

Di atas $5.000

$ 8,43 + 2,70% nilai transaksi

$ 16,85 + 1,70% nilai transaksi

$ 29,50 + 1,30% nilai transaksi

$ 94, 50

Disamping itu, transaksi odd-lot menambah differential fee 12,5 sen per-saham atas saham dengan harga kurang dari $ 40 dan 25 sen per-saham atas saham diatas $ 40

Jadi dalam pembelian 60 saham dengan harga $ 30 per-saham yang mempunyai nilai transaksi $ 1.800, perhitungan brokerage fee nya menjadi sbb:

Fee dasar:

$ 16,85 + 1,7 % ($1..800) = $ 16,85 + Rp. 30,60=$ 47,45

Fee differential 12,5 sen X 60 saham:

= 7,50 +

Jumlah Komisi

=$ 54,95

Obligasi

Komisi broker untuk transaksi obligasi biasanya bervariasi berdasarkan atas jumlah dan nilai obligasi. Perusahaan pialang biasanya menentukan fee minimum tanpa memandang jumlah obligasi dalam transaksi.

Contoh:

Di Amerika Serikat, komisi bervariasi antara $ 2,50 - $ 30 per obligasi untuk obligasi perusahaan $ 1.000. Minimum fee $ 25 - $ 30 dan diatasnya antara $ 5 - $ 10 per obligasi.

Biaya transaksi obligasi lebih rendah dari komisi transaksi saham. Discount broker mengenakan antara $ 2 - $ 5 per obligasi dengan minimum $ 25.

Option

Fee broker untuk right dan warrant sama dengan tariff untuk saham. Fee didasarkan atas harga pasar dari efek pada saat transaksi dilakukan. Fee untuk put and call tergantung dari jumlah dan nilai dari kontrak option.

Contoh:

Di Amerika Serikat, kontrak bernilai antara $ 100 dan $ 800, dikenakan fee $ 25, fee untuk kontrak $2.000 adalah $ 44. Discount broker mengenakan komisi yang lebih rendah dari broker biasa.

Perdagangan Berjangka

Biaya transaksi untuk perdagangan komoditi berjangka (future trading) tergantung dari nilai kontrak, yaitu besarnya (kuantitas) kontrak kali harga dari komoditi, valuta atau instrumen finansial yang bersangkutan. Discount broker mengenakan fee lebih rendah (bisa separuh atau kurang) dari commodity broker.

Mutual Fund

Biaya transaksi untuk mutual fund umumnya merupakan persentase dari harga saham. Dalam hal ini, dapat dibedakan antara saham dari mutual fund yang dapat dibeli langsung dan tidak memerlukan fee broker, dikenal sebagai no load fund, dan saham yang tidak dibeli langsung dan memerlukan komisi, dikenal sebagai load fund.

Real Estate

Pembelian real estate bisa dilakukan oleh investor secara langsung, sehingga tidak perlu membayar komisi. Dalam hal penjualan real estate melalui real estate broker atau agent, maka penjual harus membayar tariff sebagai persentase dari harga jual, misalnya 3 %. Bila investor membeli sebagian dalam sebuah properti atau dalam kelompok properti, biaya penjualan (missal 5%) dimasukkan dalam harga pembelian.

---o0o---

BAB III ( Pertemuan ke 3 & 4 )HASIL DAN RESIKO INVESTASI

KONSEP HASIL

Hasil (return) dapat dipandang sebagai penghargaan untuk investasi.

Contohnya: anda memiliki tabungan Rp. 1 juta dengan bunga 10% setahun dan seorang teman usaha anda meminta pinjaman sejumlah uang tersebut. Jika anda memberikan pinjaman itu, sudah selayaknya anda mengenakan bunga 10%. Dengan strategi itu berarti anda memperoleh penghargaan yang sama seperti jika anda tetap menabung dan tidak memberikan pinjaman tersebut.

UNSUR-UNSURHasil dari suatu investasi terdiri dari 2 unsur utama, yaitu penghasilan berjalan seperti bunga, deviden, sewa dan lainnya, yang ke-2 adalah capital-gain berupa kenaikan nilai karena harga jual investasi lebih tinggi dari harga belinya.

Penghasilan Berjalan

Penghasilan berjalan (current income) adalah penghasilan periodic yang diterima secara tunai atau cepat dapat diubah menjadi tunai, yang bersumber dari pemilikan suatu investasi, seperti: bunga yang diterima dari obligasi, deviden dari saham dan sewa dari real estate.Capital Gain

Investor tidak hanya mengharapkan untuk memperoleh penghasilan berjalan, tetapi juga pengembalian dari dana yang diinvestasikan dikemudian hari. Pemegang obligasi akan memperoleh dana yang di-investasikan pada jatuh tempo atau investor bisa menjualnya sebelum jatuh tempo. Sedangkan saham, kekayaan dan wahan investasi lain tidak mempunyai masa jatuh tempol, sehingga pengembalian dananya tidak pasti.

Jika suatu investasi dijual dengan menghasilkan jumlah yang lebih besasr dari harga belinya disebut capital gain, jika terjadi sebalinya disebut capital loss.NILAI HISTORIS DAN HASIL YANG DIHARAPKAN

Dalam dunia investasi, umumnya dilakukan pemantauan atas dana historis dari suatu wahana investasi tertentu untuk memperkirakan kemungkinan dimasa depan.

Dengan analisa data historis ini dapat dilakukan proyeksi hasil yang diharapkan dengan melalui 2 arah:

a. Melanjutkan trend peningkatan hasil 5 tahun terakhir atau beberapa tahun terakhir tergantung data historisnya.b. Mengikuti pola siklus hasil 5 tahunan atau beberapa tahun tergantung data historisnya. TINGKAT HASIL

Tingkat hasil (level of return) yang dicapai atau diharapkan dari suatu investasi tergantung dari beberapa ember, terutama yang bersifat internal dan kekuatan eksternal maupun inflasi.

Sifat Internal

Contohnya: jenis wahana investasi, cara pembelanjaannya, klien dari emiten dan manajemennya mempengaruhi tingkat hasil. Saham dari pabrik baja yang besar, dikelola baik, dibelanjakan sepenuhnya dengan penyertaan (equity-financed) yang kliennya adalah perakitan/karoseri mobil Toyota, diiharapkan memberikan tingkat hasil yang berbeda dengan pabrik garmen yang kecil. Manajemen kurang baik, dibelanjai terutama dengan hutang (debt-financed) yang kliennya tok-toko kecil.

Kekuatan Eksternal

Contohnya: perang, resesi, peraturan baru, kebijaksanaan politik yang diluar kekuasaan emiten wahana investasi juga berpengaruh terhadap tingkat hasil. Namun, setiap wahana investasi terkena pengaruh yang berbeda sehingga kekuaataan eksternal yang sama mengakibatkan hasil dari suatu wahana bisa naik sedangkan hasil dari wahana lain bisa turun.

Inflasi

Cenderung memberikan pengaruh positif terhadap jenis-jenis wahana investasi seperti real estate dan pengaruh embert jenis wahana lainnya seperti saham dan obligasi

PENGUKURAN HASILPengukuran hasil dari suatu investasi didasarkan atas waktu dari penghasilan berjalan dan capital gain/capital loss nya. Dalam hal ini ada 3 faktor utama yang memegang peranan penting yaitu bunga sebagai hasil dasar bagi penabung, konsepsi hasil selama periode investasi ditanamkan dan nilai waktu dari uang.

Bunga

Tabungan pada lembaga keuangan merupakan salah satu bentuk investasi yang paling dasar. Penabung memperoleh bunga sebagai penghargaan atas penempatan dananya. Bunga tersebut merupakan penghasilan sedang nilai investasinya (tabungan awal) tidak mengalami capital gain/capital loss.

Berbagai cara dapat dilakukan untuk perhitungan bunga, yaitu:

a. Bunga Sederhana, yaitu bunga yang dibayar hanya pada saldo akurat selama jumlah waktu actual dana yang bersangkutan ditabung

Contoh:

Tabungan Rp.100 dengan bunga 6% selama 1 tahun.

Akan memperoleh bunga = 1 x 0,06 x Rp.100 = Rp. 9 (selama periode tersebut)

Jika pada akhir tengah tahun tabungannya ditarik sebesar Rp. 50.

Maka akan memperoleh bunga = X 0,06 x Rp.50 = Rp. 6 (selama periode 1 tahun)

b. Bunga Majemuk, yaitu bunga yang dibayarkan baik pada tabungan awal maupun pada setiap bunga yang terpupuk dari satu embertiv periode berikutnya.

Contoh:

Perhitungan bunga majemuk tahunan 5% atas tabungan awal Rp.1.000,-

TANGGAL(1)

Tabungan

(Penarikan)(2)

Saldo Awal(3)

Bunga

(0,05) x (2)(4)

Saldo Akhir

(2) + (3)

1/1/1992

1/1/1993

1/1/1994 Rp. 1.000

(Rp. 300)

Rp. 1.000Rp. 1.000

Rp. 750

Rp. 1.787,50Rp. 50

Rp. 37,50

Rp. 89,38Rp. 1.050

Rp. 787,50

Rp. 1.878,88

Hasil selama periode Investasi ditanamkan

Hasil investasi yang berupa penghasilan berjalan selalu terealisir, karena biasanya diterima oleh investor selama periode investasi. Sedangkan hasil yang berupa capital-gain/loss bisa terealisir apabila wahana investasi yang bersangkutan dijual pada akhir periode investasi, tetapi bisa bersifat potensial bila wahana tersebut tidak dijual dan tetap dipegang/ditanamkan.

Hasil investasi bisa positif atau embert. Penghasilan berjalan bisa terjadi embert seperti rendahnya tingkat hunian dalam apartemen sehingga penerimaan sewa tidak bisa menutup biaya operasional dan akhirnya investor harus menutup ember tersebut.

Capital loss bisa terjadi bila nilai pasar dari jenis investasi menurun selama periode investasi.

Seluruh hasil yang diperoleh selama periode dimana suatu investasi ditanam disebut Hasil Periode Penanaman (Holding Period Return / HPR) dengan rumus sbb:

HPR=(Penghasilan-berjalan) + (Capital-gain/loss)

Nilai Investasi Awal

HPR merupakan cara yang praktis untuk menilai pemilihan berbagai embertive jenis investasi.

Nilai Waktu dari Uang

Pada dasarnya , makin cepat investor menerima hasil dari suatu investasi makin baik, karena kesempatan untuk menginvestasikan dan memperoleh tambahan hasil ember selalu ada. Oleh karena itu jika investor mendapatkan hasil lebih cepat berarti nilai uangnya lebih besar dibandingkan dengan nilai uang dimasa ember. Jadi waktu menjadi factor penting dalam proses penilaian dan keputusan memilih embertive investasi.

Nilai Mendatang (Future Value).Nilai mendatang adalah jumlah dimana deposit sekarang akan tumbuh selama suatu periode bila ditempatkan dalam tabungan dengan bunga majemuk.

Contoh:

Nilai mendatang dari deposito Rp. 1.000,- dengan bunga majemuk 8% setahun, maka diperoleh dengan perhitungan sbb:

Jumlah akhir tahun ke-1=Rp. 1.000 ( 1 + 0,08 )= Rp. 1.080

Jumlah akhir tahun ke-2= Rp. 1.080 ( 1 + 0,08 ) = Rp. 1.166,40

Untuk menghitung nilai mendatang Rp. 1.000 pada akhir tahun n, proses diatas harus diulang n kali. Oleh karena proses ini terlalu memakan waktu, maka telah tersedia embe ember bunga majemuk.

Nilai Sekarang (Present Value).Nilai sekarang adalah kebalikan dari nilai mendatang, dalam arti sebagai nilai saat ini dari suatu jumlah yang akan diterima di masa dating. Tingkat bunga untuk menghitung nilai sekarang disebut tingkat diskon (discount rate).Contoh:

Nilai sekarang dari Rp.1.000 yang akan diterima setahun mendatang dengan diskon 8% dihitung sbb:

X ( 1 + 0,08 )= Rp. 1.000

X

= Rp. 1.000 / ( 1 + 0,08 )

X

= Rp. 925,93

Dengan kata lain, jika Rp. 925,93 ditabung sekarang dengan bunga 8%, maka setahun kemudian akan bernilai Rp.1.000,-.

Nilai Sekarang dari Suatu Aliran Penghasilan.Jumlah yang akan diterima mendatang bisa berupa satu jumlah sekaligus (single lump-sum) atau suatu aliran (steam) yang akan diterima setiap tahun sebagaimana penerimaan hasil dari suatu investasi. Aliran penghasilan tersebut bisa berupa aliran campuran (mixed stream) di mana penghasilan tahunan tersebut jumlahnya tidak selalu sama dan anuitas (annuity) di mana penghasilan anuitas tahunan tersebut jumlahnya selalu sama.

Nilai sekarang dari suatu aliran campuran penghasilan tahunan harus dihitung dengan menggunakan sumber-sumber nilai sekarang untuk setiap tahun dan kemudian dijumlahkan.

Nilai sekarang dari suatu anuitas dapat dihitung dengan cara yang sama seperti aliran campuran. Namun untuk mempermudah perhitungan tersebut telah tersedia embe ember nilai sekarang untuk setiap rupiah anuitas dengan berbagai tahun dan tingkat diskon.

Investasi yang Layak.Dengan menggunakan konsep nilai sekarang. Maka suatu investasi dianggap layak apabila nilai sekarang dari penerimaan (dengan tingkat diskon tertentu) sama atau melebihi (nilai sekarang) dari pengeluaran ; dimana pengeluaran (harga beli) dari investasi dilakukan sekarang, sehingga pengeluaran dan nilai sekarangnya dianggap sama.

Dengan menggunakan contoh table, maka terdapat 3 alternatif:

1. Jika pengeluaran investasi (sekarang) sama dengan Rp. 187,77, investor akan memperoleh tingkat hasil sama dengan 8%.

2. Jika pengeluaran investasi (sekarang) lebih kecil dari Rp. 187,77, investor akan memperoleh tingkat hasil yang lebih besar dari 8%.

3. Jika pengeluaran investasi (sekarang) lebih besar dari Rp. 187,77, investor akan memperoleh tingkat hasil yang lebih kecil dari 8%.

Oleh karena itu,, investor akan melakukan investasi dalam keadaan alternative ke-2 atau setidak-tidaknya alternative ke-1.

Y i e l d.Yield dari suatu investasi adalah tingkat diskon dimana nilai sekarang dari penerimaan (benefit) tepat sama dengan pengeluaran investasinya (cost).

Apabila yield telah dapat dihitung, maka kelayakan suatu investasi dapat ditentukan. Apabila yield dari suatu investasi lebih besar atau sama dengan tingkat diskon yang dikehendaki maka investasi tersebut dapat diterima. Investasi yangmemberikan yield di bawah tingkat diskon yang dikehendaki, tidak bisa diterima.

R E S I K O.Resiko adalah kemungkinan bahwa hasil nyata dari suatu investasi dapat berbeda-beda dari nilai yang diharapkan.

Resiko timbul dari berbagai sumber yang saling berhubungan. Sumber resiko yang utama adalah sbb:

a. Resiko Bisnis.

Yaitu derajat ketidakpastian dari hasil suatu investasi dan kemampuan untuk membayar investor berupa bunga, deviden, sewa dan hasil lainnya, karena maju-mundurnya perusahaan atau kekayaan di mana investor memiliki investasi.

b. Resiko Finansial.

Yaitu resiko yang berhubungan dengan kombinasi (mix) pembelanjaan hutang (debt) dan penyertaan (equity) untuk membelanjai suatu perusahaan atau kekayaan; makin besar hutangnya makin besar resikonya, karena pembayaran bunga dan pengembalian hutang merupakan kewajiban tetap dan diprioritaskan.

c. Resiko Daya Beli.

Yaitu kemungkinan perubahan tingkat harga-harga, dimana investasi yang nilainya parallel dengan tingkat harga (saham, property) akan menguntungkan pada periode kenaikan harga, sedang investasi yang memberi hasil tetap (tabungan, obligasi) akan disenangi pada periode penurunan tingkat harga.

d. Resiko Suku Bunga.

Yaitu resiko perubahan suku bunga umum yang mempengaruhi harga surat berharga terutama yang memberikan penghasilan tetap (obligasi); dalam hal ini, harga obligasi turun jika suku bunga naik untuk memberikan pembeli tingkat hasil yang sama pada harga pasar yang berlaku, sebaliknya harga obligasi naik jika suku bunga turun agar hasilnya turun sebagai akibat kenaikan harga pasar itu.

e. Resiko Likuiditas.

Yaitu resiko sulitnya likuiditas suatu investasi dengan mudah pada harga yang layak; pada umumnya wahana investasi yang diperdagangkan di pasar tipis (thin market), di mana permintaan dan penawaran kecil (seperti tanah mentash dilokasi terisolir dan terpencil) cenderung kurang likuid daripada yang diperdagangkan di pasar luas (broad market) seperti saham dan obligasi dari perusahaan besar yang terdaftar di pasar bursa.

f. Resiko Pasar.

Yaitu resiko yang ditimbulkan oleh factor-faktor yang tidak tergantung dari wahana investasi, seperti peristiwa politik, ekonomi, social, selera dan preferensi investor, pengaruh setiap factor terhadap masing-masing jenis wahana investasi tidak sama, seperti ancaman perang di Timur Tengah yang kaya minyak akan menurunkan nilai dan hasil saham dari perusahaan minyak tetapi akan menaikkan nilai dan hasil saham perusahaan pesawat terbang militer.

BAB IV (Pertemuan ke-5)PEMBENTUKAN PROGRAM INVESTASI

PERENCANAAN FINANSIAL

Setiap investor perlu memiliki program untuk mencapai tujuan investasinya. Inti program investasi tersebut adalah rencana investasi yang dapat membuat tujuan menjadi operasional. Oleh karena tujuan investasi harus konsisten dengan tujuan finansial secara keseluruhan, maka rencana investasi harus sesuai dengan perencanaan finansial yang lebih luas. Perencanaan finansial ini tidak hanya menyangkut pendapatan dan pengeluaran tetapi juga termasuk asuransi dan pajak.

Proses perencanaan finansial meliputi 3 kegiatan utama yaitu sbb:

1. Penilaian Keadaan Finansial saat ini.

Untuk menilai keuangan saat ini dapat ditunjukkan dengan 2 laporan keuangan yaitu laporan posisi keuangan (neraca) dan laporan hasil usaha (rugi/laba).

A. Neraca (Balance Sheet).

Neraca mencerminkan kekayaan, hutang dan modal pada saat tertentu.

Persamaan dari hubungan ketiga unsur tsb adalah sbb:

Kekayaan =Hutang + Modal

Bentuk neraca terdapat pos Aktiva, Pasiva & Modal.

Aktiva berupa kekayaan yang bisa berbentuk : kas, stock barang, uang muka sewa ruangan/ kendaraan dan sebagainya.

Aktiva (asset) dapat digolongkan dalam finansial dan nonfinansial. Aktiva finansial merupakan kekayaan yang dapat dengan cepat diubah menjadi uang tunai, aktiva ini termasuk kas, tabungan/deposito, investasi security dan pemberian pinjaman/piutang.

Aktiva nonfinansial meliputi kekayaan yang dibeli untuk digunakan dalam usaha; aktiva ini termasuk real estate (tanah dan bangunan), kendaraan, peralatan dan perabotan.

Hutang (liability) berasal dari berbagai sumber seperti faktur/tagihan yang belum dibayar, transaksi dengan penangguhan pembayaran, saldo cicilan utang, pinjaman hipotik dan hutang lainnya.

Modal (net worth) merupakan sumber kekayaan yang berasal dari pemilik (equity) sehingga merupakan jumlah yang tertinggal setelah seluruh aktiva dijual dan semua utang dibayar. Persamaannya menjadi sbb:

Modal = Aktiva + Hutang

Oleh karena modal mencerminkan kekayaan pemilik, maka bisa menjadi ukuran keberhasilan finansial dalam proses perencanaan finansial.

B. Laporan Hasil Usaha (Income Statement).

Laporan hasil usaha memuat kegiatan finansial yang telah terjadi selama suatu periode tertentu, biasanya 1 tahun. Laporan ini memuat 3 unsur dasar yaitu: penghasilan, biaya dan sumbangan terhadap tabungan atau investasi yang bisa positif (laba) atau negative (rugi).

Penghasilan (income), merupakan uang tunai yang diterima selama suatu periode dan bagi individu meliputi: upah, gaji, bonus, komisi, deviden, sewa dan bunga yang diterima. Juga termasuk capital gain (loss), hasil penjualan aktiva dan uang lainnya yang diterima selama periode tsb.

Biaya (expense) adalah pembayaran tunai yang dilakukan selama suatu periode tertentu. Kategori utama biaya bagi individu termasuk diantaranya: perumahan, listrik, PAM, Gas LPG, makan, mobil, kesehatan, pakaian, asuransi, pajak, barang rumah tangga, rekreasi dan hiburan.

Sumbangan terhadap tabungan atau investasi, bila selisih penghasilan atas biaya ternyata positif dapat dipakai menambah tabungan atau investasi, atau membayar hutang; bila negative harus ditutup dengan mengurangi tabungan atau investasi atau dengan meminjam.

2. Menetapkan Tujuan Finansial.

Tujuan finansial harus ditetapkan dalam batas kemampuan untuk dapat dicapai. Tujuan tersebut dapat dibedakan menjadi:

a. Tujuan jangka Panjang.

Yaitu 5 tahun atau lebih, namun harus tetap konkrit, misalnya: pensiun pada umur 55 tahun dengan modal Rp. 500 juta, membeli rumah Rp. 100 juta tahun 2020, atau biaya pendidikan di perguruan tinggi sebesar 8 juta setiap tahun.

b. Tujuan jangka Pendek.

Yaitu 1 atau 2 tahun, tetapi harus konsisisten dengan tujuan jangka panjang, misalnya memupuk modal Rp. 50 juta pada akhir tahun depan, membeli mobil Rp. 100 juta 2 tahun mendatang.

3. Penyusunan Anggaran.Anggaran (Budget) adalah rencana pendapatan dan pengeluaran sebagai pedoman arahan kegiatan finansial untuk mencapai tujuan jangka pendek. Anggaran umumnya mencakup periode 1 tahun yang dipecah dalam interval bulanan sesuai dengan siklus penagihan dari setiap organisasi.

Anggaran terdiri dari 3 aspek utama yaitu : perkiraan pendapatan, perkiraan pengeluaran dan perkiraan surplus atau defisit.

Perkiraan tersebut disusun atas dasar tunai (cash basis) artinya pendapatan dihitung pada saat diterima secara tunai dan pengeluaran diperkirakan pada bulan dikeluarkan secara tunai.

ASURANSI

Asuransi merupakan unsur penting dalam perencanaan finansial, karena memberikan perlindungan terhadap peristiwa yang merugikan keuangan dan memberikan kemanfaatan tunai. Asuransi memerlu-kan pembayaran sekarang untuk kemanfaatan potensial di masa depan. Keputusan untuk membeli asuransi dapat mempengaruhi jumlah dana yang dapat diinvestasikan.

a. Prinsip Asuransi.Banyak jenis asuransi yang telah berkembang luas, meskipun setiap bentuk memberikan berbagai jenis perlindungan, namun semuanya memiliki sifat-sifat umum tertentu yang menyangkut: resiko, mekanisme dan resiko yang dapat diasuransikan.Resiko dalam asuransi dapat diartikan sebagai ketidakpastian yang menyangkut kerugian ekonomis.

Mekanisme asuransi, memungkinkan orang untuk mengurangi resiko finansial dengan membagi kerugian yang menyangkut terjadinya peristiwa yang tidak pasti. Setiap tertanggung membayar premi yang relative kecil untuk memperoleh janji penggantian kerugian tertentu. Pihak penanggung, berdasarkan hukum angka besar, dapat memperkirakan jumlah penggantian kerugian selama periode tertentu.

Resiko yang dapat diasuransikan, harus memenuhi syarat tertentu, yaitu: harus ada sekelompok besar orang dengan eksposur kerugian yang serupa, eksposur kerugian tersebut harus diakibatkan sebab-sebab yang tidak disengaja dan tidak diharapkan, biaya asuransinya harus relative rendah dan resiko itu tidak boleh memiliki potensi malapetaka yang luas.

b. Program Pensiun.

Apabila asuransi jiwa pada hakekatnya memberikan perlindungan terhadap kematian premature, maka pensiun memberikan perlindungan terhadap kehidupan yang panjang. Oleh karena itu setiap orang perlu mempersiapkan diri dengan menabung (mencicil pembentukan dana) untuk hari tua pada saat yang bersangkutan harus berhenti bekerja dan tidak memiliki sumber penghasilan lagi.

Berbagai bentuk asuran dan pension dapat diperoleh baik secara individual oleh individu yang bersangkutan maupun melalui jaminan social, programa yang diadakan oleh pengusaha bagi karya-wannya.

PAJAK

Dalam program investasi pajak juga harus dipertimbangkan untuk strategi investasi yang berhubungan dengan berbagai jenis wahana investasi. Bahkan perpajakan mempunyai pengaruh atas seluruh keputusan finansial, dalam arti pengetahuan mengenai pajak dapat bermanfaat untuk mengurangi pajak sehingga akan meningkatkan hasil sesudah pajak dalam rangka mencapai tujuan finansial.

Pajak dalam Investasi.

Bagi seorang investor, dimensi perpajakan utama menyangkut penghasilan berjalan, capital gain, perlindungan pajak dan perencanaan pajak.

a. Penghasilan Berjalan.

Investor yang investasinya mendapatkan penghasilan berjalan seperti deviden & bunga dikenakan pajak tergolong pajak rendah (low tax bracket) capital gain, perlindungan pajak dan perencanaan pajak. Penghasilan berjalan ini dikenakan pajak sebagai penghasilan biasa (ordinary income).

b. Capital Gain.

Capital gain jangka pendek dikenakan pajak seperti pajak penghasilan biasa, sehingga tidak memberikan keuntungan bagi pajak.

Sedangkan 60% capital gain jangka panjang dibebaskan (totally exempt) dari pajak; sisanya 40% dikenakan pajak seperti penghasilan biasa, sehingga tariff pajak maksimum dari capital gain jangka panjang adalah 20% (40% kena pajak dengan tariff maksimum 50%)