makroekonomi islam (1)

32
Makroekonomi Islam (1) Irfan Syauqi Beik, PhD

Upload: junaidi-pranata

Post on 14-Dec-2014

90 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

sip

TRANSCRIPT

Page 1: Makroekonomi Islam (1)

Makroekonomi Islam (1)

Irfan Syauqi Beik, PhD

Page 2: Makroekonomi Islam (1)

Makroekonomi Islam

• Makroekonomi Islam : bidang ilmu ekonomi Islam kontemporer yang relatif baru berkembang, dan belum se-advance ekonomi konvensional (khususnya mazhab neoklasik)

• Sifat kajian makroekonomi Islam saat ini :- Kajian historis- Kajian teoritis makroekonomi Islam- Kajian konsep operasionalisasi kebijakan

makroekonomi Islam (masih sangat terbatas)

Page 3: Makroekonomi Islam (1)

Alasan utama :

• Ekonomi Islam kontemporer baru berkembang dalam empat dekade terakhir lebih didominasi oleh institusi keuangan dan perbankan syariah

• Belum ada negara Islam yang 100 persen menjadikan ekonomi Islam sebagai dasar penyusunan kebijakan ekonomi

Page 4: Makroekonomi Islam (1)

Pendekatan Pembahasan

• All-or-nothing approach• Step by step approach

Pendekatan kedua lebih dominanPada pendekatan kedua, makroekonomi

konvensional dijadikan sebagai benchmark pembahasan

Page 5: Makroekonomi Islam (1)

Ruang Lingkup Pembahasan Makroekonomi Islam

UTS :• Pendapatan nasional, keuangan publik dan kebijakan fiskal

dalam perspektif Islam, pajak dan zakat sebagai instrumen kebijakan fiskal, konsep penerimaan dan pengeluaran negara

UAS :• Teori tentang uang, inflasi dan kebijakan moneter dalam

Islam• Teori tentang Upah dan Sistem Pengupahan Islami• Politik ekonomi syariah

Page 6: Makroekonomi Islam (1)

Tugas Matakuliah

• Tugas kelompok (2-3 orang)• Tugas : menganalisis kebijakan fiskal salah satu

negara anggota OKI selain Indonesia dari perspektif ekonomi syariah

• Panjang 15-20 halaman, TNR 11, spasi 1,5• Dikumpulkan pada saat pertemuan berikutnya

Page 7: Makroekonomi Islam (1)

Topik 1 :Teori Pendapatan Nasional

Page 8: Makroekonomi Islam (1)

Skema Arus Barang dan Uang dalam Perekonomian Islam

Konsumsi (C)

Pemerintah

Lembaga Keuangan

Lembaga

Zakat

Rumah Tangga Perusahaan/RT mustahik

Penghasilan (Y)

Pajak (T)

Simpanan (S)

Zakat

Muzakki (Z)

Pengeluaran Pemerintah (G)

Investasi (I)

Konsumsi

Mustahik (Cz)

Page 9: Makroekonomi Islam (1)

Hal yang menjadi catatan :• Nature simpanan (S) juga mencakup makna investasi

(pada tabungan dengan akad mudharabah)• Ada tambahan arus barang/jasa dan uang dari

rumah tangga muzakki ke rumah tangga mustahik • tujuan utama dari ditarik dan didistribusikannya

kembali zakat adalah untuk: (i) menjamin pemenuhan kebutuhan dasar setiap individu dalam suatu Negara, (ii) mengurangi kesenjangan dalam pendapatan dan kesejahteraan, dan (iii) mensucikan hati dan harta para muzaki.

Page 10: Makroekonomi Islam (1)

Pendekatan Model Produksi

• Pendekatan produksi mengukur arus produksi terkini akan barang-barang halal dan jasa dalam sebuah perekonomian (Yusoff, 2006).

• Metode ini mengukur pendapatan nasional dengan menjumlahkan pengeluaran-pengeluaran pada barang-barang produksi dan jasa yang halal oleh konsumen, pengusaha, pemerintah, dan orang-orang asing dalam suatu Negara seperti dalam identitas berikut :

Page 11: Makroekonomi Islam (1)

• Y adalah total produksi atau hasil produksi dalam sebuah perekonomian,

• C=C1+Cz adalah pengeluaran pribadi untuk konsumsi,

• I adalah investasi, • G adalah pengeluaran pemerintah, • X dan M adalah total ekspor dan impor

MXGICCYGDP z 1… (1)

Page 12: Makroekonomi Islam (1)

• Pengeluaran untuk konsumsi pribadi, C = C1 + Cz adalah konsumsi oleh rumah tangga pada barang dan jasa yang siap guna.

• C1 adalah konsumsi individu yang membayar zakat (muzakki)

• Cz adalah konsumsi individu yang menerima zakat (mustahik).

Page 13: Makroekonomi Islam (1)

• Mari kita asumsikan pada perekonomian tertutup, dimana tidak ada ekspor impor.

• Persamaan kemudian menjadi :

GICCYGDP z 1 … (2)

Page 14: Makroekonomi Islam (1)

Pendekatan Model Pendapatan

• Pendekatan pendapatan mengukur pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang terklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu: gaji atau hasil profesi, pendapatan dari asset-aset (kesejahteraan), serta keuntungan dagang dan perusahaan.

• Gaji dan penerimaan profesi, Yw, adalah pendapatan yang diterima oleh tenaga kerja atas kontribusinya dalam memproduksi barang dan jasa yang halal.

• Pendapatan dari aset-aset (kesejahteraan), YA, terdiri atas pendapatan dari penyewaan tanah atau bangunan ataupun dari properti-properti lainnya, serta termasuk di dalamnya adalah bagi hasil dari simpanan uang pada perbankan syariah.

Page 15: Makroekonomi Islam (1)

• Keuntungan dari perdagangan dan bisnis perusahaan adalah Yπ. Sehingga jika kita menggabungkan ketiganya, maka akan didapatkan :

YYYY AW … (3)

•sedangkan GDP kita dapatkan dari penjumlahan pendapatan-pendapatan tersebut dengan pajak-pajak tidak langsung dan depresiasi, sehingga;

TINDYYYY AW … (4)

TIND adalah pajak-pajak tidak langsung dan δ adalah depresiasi. Asumsikan keduanya sama dengan nol.

Page 16: Makroekonomi Islam (1)

• Dari persamaan (1) sampai dengan (4), dapat disimpulkan bahwa pendapatan nasional, GDP, digunakan untuk:

TZSCY 1 … (5)

dimana C1 adalah konsumsi individu yang membayar zakat (muzakki), dan S adalah saving/simpanan pihak rumah tangga dan perusahaan dalam bentuk keuntungan yang tidak didistribusikan. Z adalah pembayaran zakat dan T adalah pembayaran pajak bersih setelah dikurangi pembayaran transfer domestik dan subsidi-subsidi.

Page 17: Makroekonomi Islam (1)

Analisa Pengeluaran Agregat

• Pengeluaran zakat memiliki peran dalam penentuan GDP; semakin tinggi pengeluaran terhadap zakat, semakin tinggi pula penambahan pada keseimbangan hasil produksi (Metwally, 1983).

• Tahir menemukan bahwa hasil produksi agregat tergantung kepada pengeluaran dasar (autonomous), penyebaran dan pemerataan pendapatan, serta aliran zakat.

• Yusoff (2006) mencoba memasukkan komponen zakat dalam model makroekonomi sederhana untuk menganalisa pengaruh zakat pada proses penentuan keseimbangan pendapatan dan juga untuk mengetahui bagaimana zakat memainkan peranannya pada kebijakan manajemen permintaan

Page 18: Makroekonomi Islam (1)

Konsumsi Agregat

• Konsumsi yang diinginkan oleh para muzakki, C1, adalah:

),(1011 TZYcCC 0 < c1 < 1 … (6)

Sedangkan konsumsi yang diinginkan oleh para mustahik, Cz adalah:

,0 Ezzz ZcCC 0 < cz < 1 … (7)

ZE adalah besarnya zakat yang didistribusikan oleh pemerintah setelah zakat itu dikumpulkan

Page 19: Makroekonomi Islam (1)

• Asumsikan mustahik tidak memiliki pendapatan dan aset lain, sehingga para mustahik benar-benar tergantung kepada zakat (untuk sementara waktu)

• MPC para mustahik, cz, adalah 1, dan akan menyebabkan persamaan (7) menjadi:

,0 Ezz ZCC … (8)

Page 20: Makroekonomi Islam (1)

• Dengan menyamakan zakat secara horizontal dengan konsumsi (Cz) dan simpanan (Sz) para mustahik, maka zakat yang didistribusikan oleh pemerintah memiliki persamaan:

zzE SCZ … (9)

Dengan menurunkan formula diatas dan membagi kedua sisi dengan dZE, kita akan mendapatkan:

zzE

z

E

z MPSMPCdZ

dS

dZ

dC1

Page 21: Makroekonomi Islam (1)

• Konsumsi agregat sebuah negara menjadi :

zCCC 1

Ezz ZcCTZYcCC 0101 )( … (10)

konsumsi agregat dalam ekonomi bergantung kepada pendapatan, tingkat konsumsi untuk memenuhi kebutuhan dasar dan pokok, pajak, zakat, dan pemilikan asset oleh tiap individu.

Page 22: Makroekonomi Islam (1)

Kesimpulan

• Saat pendapatan bertambah, konsumsi juga akan meningkat, begitu juga saat tingkat konsumsi untuk memenuhi kebutuhan dasar dan pokok yang ditetapkan oleh ulama disuatu Negara bertambah, maka konsumsi pun akan meningkat.

• Akan tetapi, pajak memiliki efek negatif terhadap konsumsi. Sedangkan zakat dan pemilikan aset yang diberdayakan memiliki efek positif, dimana bertambahnya zakat dan efektifnya pemberdayaan aset akan merangsang pertumbuhan tingkat konsumsi.

Page 23: Makroekonomi Islam (1)

Topik 2 : Keuangan Publik dan Kebijakan Fiskal

dalam Islam

Page 24: Makroekonomi Islam (1)

Keuangan Publik dalam Ekonomi Konvensional

• Mazhab classical economics menganut paham individualisme (kebebasan individu) dalam berekonomi

• Akibatnya, hingga awal abad 20 (pra-great depression), peran negara sangat terbatas pengelolaan sumber-sumber anggaran dan proses alokasi dana dalam memenuhi kebutuhan publik

• Negara tidak mampu menentukan kebijakan ekonomi dalam melakukan proses perubahan sosial ekonomi

Page 25: Makroekonomi Islam (1)

• Namun demikian, dengan merebaknya pemikiran sosialisme dan terjadinya krisis ekonomi (great depression), muncul desakan perlunya intervensi pemerintah ide tersebut semakin terkristalisasi oleh JM Keynes

• Tujuan intervensi menjaga stabilitas kehidupan sosial ekonomi

• Karena itu, negara perlu sejumlah dana untuk menjaga stabilitas perekonomian via instrumen pajak dan devisa negara

Page 26: Makroekonomi Islam (1)

Private vs Public Sectors

Private (Swasta)• Kegiatan ekonomi berbasis

mekanisme pasar• Orientasi individu :

maksimisasi profit• Flow of product and

production factors

Public (Pemerintah)• Kegiatan ekonomi

didasarkan pada keputusan politik melibatkan lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif

• Orientasi negara : kesejahteraan masyarakat

• Flow of income and expenditure

Page 27: Makroekonomi Islam (1)

Bagaimana dengan mazhab Neoklasik saat ini?

Bagaimana dengan Washington Consensus?

Page 28: Makroekonomi Islam (1)

Definisi Keuangan Publik

• Ilmu yang mempelajari fakta-fakta, prinsip-prinsip, maupun teknik-teknik yang dilakukan pemerintah dalam memperoleh dan membelanjakan dananya, maupun pengaruh dari apa yang dilakukan pemerintah tersebut terhadap perekonomian.

Page 29: Makroekonomi Islam (1)

Definisi Keuangan Publik

• Mempelajari aktivitas finansial pemerintah yang mencakup seluruh unit pemerintah

• Menjelaskan belanja publik dan teknik-teknik membiayai belanja tersebut

• Menganalisis pengeluaran publik dan proses pengambilan keputusannya

Page 30: Makroekonomi Islam (1)

Keuangan Publik dalam Ekonomi Islam

• Definisi Abu Ubaid : beberapa macam bentuk kekayaan yang dikelola oleh pemerintah untuk rakyat

• Ada 4 konsep pokok:- Amwal (harta kekayaan) mutaqowwam (berharga)

dan ghair mutaqowwam (tidak berharga)- Wilayah (pengelolaan)- Imamah (pemerintah)- Ro’iyyah (rakyat)

Page 31: Makroekonomi Islam (1)

Definisi Keuangan Publik

• Definisi As-Syayiji : kumpulan prinsip dan kaidah kekayaan publik berdasarkan AlQuran, Sunnah dan Ijma, yang menjelaskan dan mengatur aktivitas ekonomi publik di negara Islam serta temuan para pakar berupa aturan dan solusi yang diterjemahkan dari ketiga sumber syariat Islam tersebut sesuai dengan konteks ruang dan waktu

Page 32: Makroekonomi Islam (1)

Ruang Lingkup Keuangan Publik

• Public expenditure• Government revenue and taxes• Government borrowing and indebtedness• Fiscal administration and technique membahas

hukum dan tata usaha keuangan negara, perimbangan keuangan antara pusat dan daerah, serta kebijakan fiskal

• Pengaruh keuangan publik terhadap pendapatan nasional, distribusi pendapatan nasional, kesempatan kerja, tingkat harga, dan alokasi sumberdaya