makro ekonomi
DESCRIPTION
Makro Ekonomi. Materi Kuliah: Pengantar Perbedaan mikro dengan makro ekonomi Asal usul ilmu ekonomi makro Perhatian ilmu ekonomi makro Peran Pemerintah dalam bidang ekonomi Menghitung pendapatan nasional Perekonomian pasar uang Perekonomian pasar barang (2 sektor; 3 sektor; 4 sektor) - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
Makro Ekonomi Materi Kuliah:
Pengantar Perbedaan mikro dengan makro ekonomi Asal usul ilmu ekonomi makro Perhatian ilmu ekonomi makro Peran Pemerintah dalam bidang ekonomi Menghitung pendapatan nasional Perekonomian pasar uang Perekonomian pasar barang (2 sektor; 3 sektor; 4 sektor) Menghitung pendapatan nasional perekonomian pasar barang Masalah-masalah ekonomi makro Keseimbangan pasar uang dengan pasar barang
Buku-buku referensi: Case & Craigh, Prinsip-prinsip Makro Ekonomi Iskandar Putong, Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Adiwarman A Karim, Ekonomi Islam: Analisis Makro Muhammad, Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Ekonomi Islam
Pengertian, Permasalahan, Tujuan dan Variabel Ekonomi Makro
Pengertian Ilmu yang mempelajarai mekanisme bekerjanya
perekonomian secara keseluruhan (agregat). Yang dimaksud variabel keseluruhan adalah variabel tingkat
pendapatan nasional, konsumsi rumah tangga, investasi nasional, tingkat tabungan, belanja pemerintah, tingkat harga umum, jumlah uang beredar (inflasi), kesempatan kerja, neraca pembayaran
Permasalahan Inflasi Pengangguran Neraca pembayaran yang timpang Pertumbuhan penduduk yang tinggi Peningkatan kapasitas produksi
PERBEDAAN MIKRO DGN MAKRO EKONOMI
Mikro mempelajari fungsi masing-masing industri dan perilaku masing-masing unit pengambilan keputusan, khususnya perusahaan bisnis dan rumah tangga
Makro mempelajari atau memusatkan perhatian pada faktor-faktor yang mempengaruhi produksi produk-2 tertentu dan perilaku masing2 industri, tetapi pada penentu jumlah keluaran nasional total
Mikro keputusan ekonomi individual Makro keputusan ekonomi agregatif Prinsip ekonomi mikro melandasi analisis ekonomi
makro
Perbedaan Mikro Ekonomi dgn Makro Ekonomi
Konsumsi Produksi Harga Ketenaga-kerjaan
Mikro Konsumsi Individu
Jumlah produksi suatu perusahaan
Harga setiap barang/ jasa
Kebutuhan tenaga kerja satu perusahaan
Makro Konsumsi Negara
Jumlah produksi nasional
Harga barang/ jasa secara keseluruhan
Kebutuhan tenaga kerja secara keseluruhan
AKAR ILMU EKONOMI MAKRO
DEPRESI BESAR Model Klasik
Ahli ekonomi menerapkan model ekonomi mikro (model Klasik) pada masala perekonomian yang luas, contoh:
Analisis penawaran dan permintaan klasik mengasumsikan bahwa penawaran tenaga kerja yang berlebih akan menyebabkan turunnya upah ke tingkat keseimbangan baru; akibatnya, pengangguran tidak bertahan lama.
Revolusi Keynesian John Meynard Keynes (The General Theory of Employment, Interest
dan Money, 1936) Bukan harga dan upah yang menentukan tingkat peluang kerja, melainkan
tingkat permintaan agregat akan barang dan jasa. Campur tangan pemerinta perlu disertakan dalam perekonomian untuk mempengaruhi tingkat keluaran dan peluang kerja. Caranya: pemerintah merangsang permintaan agregat untuk mengangkat ekonomi keluar dari resesi
AKAR ILMU EKONOMI MAKRO
EKONOMI MAKRO BARU Penyesuaian perekonomian secara tepat pada tahun 1960-an
Ungkapan Walter Heller penasihat ekonomi Presiden Kennedy dan johnson: penyesuaian perekonomian secara tepat sebagai peran pemerintah dalam mengatur inflasi dan pengangguran
Ketidaksesuaian dengan kenyataan sejak tahun 1970-an Sejak tahun 1970-an perekonomian AS mengalami serangkaian
fluktuasi besar dalam tingkat peluang kerja, keluaran, dan inflasi. Tahun 1974-75 dan 1980-82 AS mengalami resesi hebat, akibatnya
jutaan orang kehilangan pekerjaan dan mengakibatkan kerugian besar karena kehilangan keluaran dan pendapatan
Terjadi Stagflasi (Stagnasi + Inflasi) bila tingkat harga keseluruhan naik cepat (inflasi) selama periode resesi atau tingkat pengangguran tinggi dan lama (stagnasi)
PERHATIAN ILMU EKONOMI MAKRO
Perhatian utama: Inflasi Pertumbuhan keluaran (output) atau konjungtur bisnis Pengangguran
Kebijakan Pemerintah: Kebijakan fiskal kebijakan menyangkut pajak dan keluaran Kebijakan moneter alat yang digunakan oleh bank sentral
untuk mengendalikan pasokan (penawaran) uang Kebijakan pertumbuhan (sisi penawaran) kebijakan
pemerintah yang berfokus pada penawaran agregat dan kenaikan produksi dan bukannya merangsang permintaan agregat
KOMPONEN EKONOMI MAKRO
Fokus komponen ekonomi makro: Rumah tangga (sektor rumah tangga/ek. satu sektor) Perusahaan (sektor swasta/ek. dua sektor) Pemerintah (sektor publik/ek. tiga sektor) Luar negeri (sektor internasional/ek. Empat sektor)
Hubungan empat komponen tergambar dalam diagram arus melingkar, yang menunjukkan pendapatan yang diterima dan pembayaran yang dilakukan oleh masing-masing sektor perekonomian
Diagram Arus Melingkar
PemerintahPerusahaanRumah Tangga
Luar Negeri
Pembelian barang & jasa
Pajak
Pajak
Pembayaran gaji, bunga,
transfer
Gaji, bunga, dividen, laba dan sewa
Pembelian barang & jasa buatan luar negeri (Import)
Pembelian barang & jasa buatan dalam negeri oleh orang asing (eksport)
Pembelian barang & jasa
Tiga Pasar Dasar
PemerintahPerusahaan Rumah Tangga Luar Negeri
PASAR BARANG
DAN JASA
PASAR BARANG
DAN JASA
PASAR TENAGA KERJA
PASAR TENAGA KERJA
PASAR UANG/
MODAL (FINANSIAL
MARKET)
PASAR UANG/
MODAL (FINANSIAL
MARKET)
METODOLOGI ILMU EKONOMI MAKRO
AS
AD
P
Y0
P*
Y*
TREND DAN SIKLUS PEREKONOMIAN SUATU NEGARA
GDP
0 t
Pertumbuhan
Lembah
A
Puncak
Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi
Negara Mazhab Klasik
Pelopornya : Adam Smith (An Inquiry into The Nature and Causes of The Wealth of Nations)
Berpandangan fenomena ekonomi sebagai fenomena alam yang selalu bersifat eksak dengan ketentuan hukum alam
Asusmsinya : perfect competition = perilaku ekonomi sama dengan keteraturan alam seiring dengan adanya pengatur yang tidak kentara invinsible hand.
Dasar Filsafatnya : Laisses faire = setiap individu bebas dalam melakukan kegiatan ekonomi
apapun Perekonomian tidak akan terjadi kekurangan permintaan, sehingga pada
akhirnya penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu tercapai (tidak ada pengangguran)
Hukum Say (Jean Batiste Say) = supply creats its own demand)
Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi
Negara Corak Kegiatan Ekonomi
Corak perekonomian berbentuk : Perekonomian bersifat subsisten dan bersifat modern
Ekonomi Subsisten = di dalamnya terdapat dua pelaku ekonomi (produsen dan rumah tangga) Y = C (pendapatan upah untuk beli barang produksi)
ProdusenKonsumen/ RM Tangga
Tenaga kerja/jasa tenaga kerja
Upah/gaji
Pembayaran
Produk/Barang
Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi
Negara Corak Kegiatan Ekonomi Modern
Ekonomi Modern = di dalamnya terdapat lebih dua pelaku ekonomi (produsen dan rumah tangga, lembaga keuangan dan investor) Y = C + S + I
ProdusenKonsumen/ RM Tangga
Pengeluaran Konsumsi
Produk/Barang
Tenaga Kerja
Upah/Gaji
Investor Bank
TabunganInvestasiPinjaman
Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi
Negara
Penentu Tingkat Kegiatan Perekonomian Faktor harus dipenuhi agar kondisi full-employment, yaitu sebagai berikut
: Jumlah barang modal yang dipergunakan dalam perekonomian Jumlah dan kualitas tenaga kerja yang bersedia Jumlah dan jenis kekayaan alam yang digunakan Tingkat teknologi yang dipergunakan
Notasi ekonominya : Y = f [M, TK, Q, T]
Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi
Negara
Keynesian Tokoh John Maynard Keynes pelopor teori dan kebijakan ekonomi
modern. Buku terkenalnya = The General Theory of Employment, Interest and
Money Campur tangan pemerintah bukan hanya sekedar Night Guard, melainkan
juga ikut langsung menentukan dan mengarahkan perekonomian ke arah yang lebih baik melalui kebijakan ekonomi
Dasar Filsafat : Dalam perekonomian, pihak swasta tidak sepenuhnya diberikan
kekuasaan untuk mengelola perekonomian, karena pada kondisi tertentu sebagaimana pandangan kaum sosialis menyatakan bahwa pihak swasta selalu mementingkan dirinya sendiri yaitu untuk mendapatkan keuntungan
Keynes tidak percaya dengan kekuatan dari laissez faire yang dapat mengoreksi diri sendiri untuk mencapai kondisi full employment.
Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi
Negara Pandangan Keynes : kegiatan perekonomian
Fleksibilitas tingkat bunga terhadap tabungan dan investasi Keynes tidak sependapat dengan kaum klasik besar kecilnya tingkat
tabungan juga ditentukan oleh besar kecilnya tingkat pendapatan dan kecenderungan mengkonsumsi.
Tingkat upah dan pengangguran Tingkat upah sehubungan dengan penawaran tenaga kerja yang melebihi
permintaannya yang berdasarkan analisis klasik jumlah yang dibutuhkan Manakala tingkat upah turun, maka tingkat pendapatan pun akan turun, dan
selanjutnya daya beli akan turun dan tentu saja pengeluaran masyarakat akan semakin berkurang kelebihan kapasitas produksi.
Faktor Penentu Kegiatan Ekonomi Negara Kegiatan perekonomian suatu negara adalah tingkat permintaan efektif, yaitu
permintaan yang disertai oleh kemampuan untuk membayar barang dan jasa yang diminta permintaan agregatif (C, I, G, X – M).
Notasi ekonomi Keynsian = Y = AE = C + I + G + (X – M) AE = Agregat Expenditure
THE ROLE, FUNCTION AND PARTICIPATION OF GOVERNMENT IN ECONOMIC(1)
Role and Function of Government in Economy Poverty, Employment and Growth Establishment of Equitable Distribution of Income and
Wealth Islam Urges Equality of Opportunity Islamic Mechanisms to Reduce Inequality in Income and Wealth
Establishment of Socio-economic Justice Justice in Production Justice in Consumption Justice in Distribution
Sustaining a Conducive Environment for Economic Activities
THE ROLE, FUNCTION AND PARTICIPATION OF GOVERNMENT IN ECONOMIC (2)
Participation of Government in Economy Conventional Perspective
Classic : Not any government interference in an economy. The market should be allowed to operate on its own, of course, the invisible hand of the nature will take care of it. The economy will always be at equilibrium without any government intervention, they determined by the demand and supply in market.
Keynes : Many particular cases for vital government participation in an economy. Government policy is needed to guide, correct and supplement its operation in certain aspects.
Islamic Perspective Government to save the economic and other aspects of muslim life from all
evils. Government is entitled to interfere in the private right of ownership to
preserve social interest The economic rationale of government participation in an economy can
also be established through the concept of Fard Kifayah. Islamic government is responsible to guarantee the basic needs of all.
THE GOVERNMENT APPROACH TO ECONOMIC MANAGEMENT (1)
Some Approachable Aspects for an Islamic Government
Spiritual and Material Functions of an Islamic Governtmen
THE GOVERNMENT APPROACH TO ECONOMIC MANAGEMENT (2)
Some Approachable Aspects for an Islamic Government
Islamic Government has the responsibility to provide all necessities of life that would enhance the standars of living as a whole: QS 16: 97; 22: 77; 2: 286; 1 : 185.
Islamic government should create a brotherly environment within and outside the country conducive to economic activities
Islamic government to free the entire economy and its affairs of moral corruption.
Islamic government should attempt to a goal of human welfare
What now
THE GOVERNMENT APPROACH TO ECONOMIC MANAGEMENT (3)
Spiritual and Material Functions of an Islamic Governtmen, Spiritual Upliftment:
Create to inculcating Islamic spiritual values Education system with Islamic principles Enforce the prescribed penalties for any
violation of Islamic rules and values Material Development
Has enunciated six basic need --> maximise the material welfare
Education and training Employment Adequate food and clothing Comfortable housing Appropriate healthy environment
ECONOMIC FUNCTIONS ON AN ISLAMIC GOVERNMENT (1)
These functions are essential in order for an economy to operate smoothly and successfully Poverty, Employment and Growth Establishment of Equitable
Distribution of Income and Wealth Establishment of Socio-economic
Justice Sustaining a Conducive
Environment for Economic Activities
ECONOMIC FUNCTIONS ON AN ISLAMIC GOVERNMENT (2)
Poverty, Employment and Growth The full and efficient employment of all
human and natural resources; The eradication of poverty and fulfillment
of basic human needs, and The optimum rate of economic growth.
The role of government is of primary importance building social infra-structure as well as the formation of economic planning which have tremendous impact on the eradication of poverty.
ECONOMIC FUNCTIONS ON AN ISLAMIC GOVERNMENT (4)
Equitable Distribution of Income and Wealth Islam urges Equality of Opportunity
Islam advocate equality of opportunity among the people of the society as a whole
Everyone would freely be able to earn wealth in accordance with their physical and mental abilities and efficiencies without having faced any legal or social restriction
Islamic Mechanism to Reduce Inequality in Income and Wealth
Islam strongly encourages the rice to spend for people in the lower income group over and above compulsory payments so that wealth would trickle-down among the various classes of society.
ECONOMIC FUNCTIONS ON AN ISLAMIC GOVERNMENT (6)
Establishment of Socio-economic Justice Justice in Production
Government should make sure of two things : No exploitation is present in the production process No illicit method is pursued to acquire wealth
Justice in Consumption Fulfillment of the basic needs of everyone in society Supervision of observance of norms and values of
consumption
Justice in Distribution Justice and benevolence are two main principles of
distribution in Islam. Supervision in the process distribution of income and wealth :
No concentration of wealth in hands of only a few members of society
Every factor of production gets its just share from the production process.
ECONOMIC FUNCTIONS ON AN ISLAMIC GOVERNMENT (7)
Sustaining a Conducive Environment for Economic Activities : A peaceful social environment is one of the
determinants of growth
The Islamic government is to ensure the full observance of those divine principles to provide security to life and property in the economy
Government role in an economy to maintain law and order in society.
GOVERNMENT POLICY INAN ISLAMIC ECONOMY (1)
Islamic Economic --> human welfare Human welfare --> fiscal policy Fiscal policy --> ideological orientation
Taxation in an Islamic Economy Justifying Necessities for Taxation in an
Islamic Economy Determination of tax Payers, Procedures of
Tax Assessment and Collection in an Islamic Economy
Other Means of Acquiring Resources for an Islamic Government
Public Expenditure in an Islamic StatePolicy
ECONOMIC FUNCTIONS ON AN ISLAMIC GOVERNMENT (5)
Establishment of Socio-economic Justice Government has a great responsibility
rendering justice to its society, it function of economics affair implies :
Levy an affordable rate of taxes Justly allocate its resources among the sectors
of the economy Provide equal opportunity to all productive
sector Regulate the wages and prices in the economy Prohibit those practices which entail injustice Ensure a good balance between the material
and spiritual development of the people
MENGUKUR OUTPUT & PENDAPATAN NASIONAL
Ekonomi makro mengandalkan data Data diperoleh dari sumber data, yaitu: laporan
pendapatan nasional dan neraca produk Fungsi Laporan Pendapatan Nasional dan Neraca
Produk: Untuk menyampaikan data tentang kinerja ekonomi Untuk pembandingan produk dari satu waktu ke waktu
lain
Macam Pendapatan Nasional Gross National Product/GNP
Nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam suatu periode tertentu (satu tahun) yang diukur dengan satuan uang
GNP dihitung dengan menjumlahkan semua nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara tersebut ditambah dengan penduduk negara tersebut yang ada di luar negeri
Gross Domestic Product/GDP Nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara
dalam suatu periode tertentu yang menjumlahkan semua hasil dari warga negara yang bersangkutan ditambah warga negara asing yang bekerja di negara yang bersangkutan
Metode Menghitung Pendapatan Nasional
Metode Produksi Didasarkan pada penjumlahan nilai produksi yang
dihasilkan oleh sektor produksi {Y= PqnxQin} atau dengan menghitung nilai tambah Y= NTB = NTM1+ NTM2+…+ NTM9
Menurut BPS sektor tersebut meliputi: Pertanian; Pertambahan & Penggalian; Industri
pengolahan; Listrik, gas dan air bersih; Bangunan; Perdagangan, restoran, dan hotel; Pengangkutan dan komunikasi; Keuangan, persewaan bangunan dan jasa perusahaan; Jasa-jasa
Contoh: Biji gandum/kg dijual Rp. 1500; Gandum terigu= 2000; Terigu roti = 3000; Roti roti bakar = 3500
Metode Menghitung Pendapatan Nasional
Metode Pendapatan Metode ini menjumlahkan semua pendapatan dari
faktor produksi dalam perekonomian: Tenaga kerja (W) Modal (i) Tanah (R) Skill/entrepreneurship (P)
Rumus = Y = YW + Yi + YR + YP
Hasil perhitungan ini sering disebut dengan pendapatan nasional (National Income=NI)
Metode Menghitung Pendapatan Nasional
Metode Pengeluaran/Penggunaan Metode ini menghitung pendapatan nasional dengan cara
menjumlahkan semua pengeluaran, baik yang dilakukan: Rumah tangga konsumen (C) Rumah tangga swasta/produsen (I) Rumah tangga pemerintah (G) Export netto (X – M)
Secara matematik dirumuskan Y = AE = C + I + G + (X – M) AE = Agregate Expenditure
Hasil perhitungan dengan metode ini sering disebut dengan Produksi Nasional Brutto (GNP)
Produk Domestik Bruto Produk domestik Bruto = Gross Domestic Product merupakan
konsep kunci dalam laporan pendapatan dan neraca produk nasional
GDP = nilai pasar keluaran total sebuah negara, yaitu nilai pasar semua barang jadi dan jasa akhir yang diproduksi selama periode waktu tertentu oleh faktor-faktor produksi yang berlokasi di dalam suatu negara
Barang jadi dan jasa akhir = barang dan jasa yang diproduksi untuk penggunaan akhir
Barang intermediate = barang yang diproduksi oleh perusahaan untuk diolah lebih lanjut oleh perusahaan lain.
Nilai tambah = perbedaan antara nilai barang ketika meninggalkan tahap produksi dan biaya barang ketika memasuki tahap produksi
Hubungan PNB, PN, Pendapatan Pribadi dan Pendapatan Disposible
Pendapatan nasional sebenarnya dihitung dari: GNP – (Penyusutan + Pajak Tidak Langsung + Transfer
Payment Perusahaa + Kesalahan Statistik) + Subsidi kepada Perusahaan Pemerintah
Pendapatan pribadi = semua jenis pendapatan (termasuk pdptan yang diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan apa pun yang diterima oleh penduduk suatu negara)
Pendapatan disposible = pendapatan yang menjadi hak penduduk yang dapat dibelanjakan tanpa tanggungan yang menjadi kewajibannya
Hubungan PNB, PN, Pendapatan Pribadi dan Pendapatan Disposible
Dalam perhitungan pendapatan nasional, digunakan dua macam harga, yaitu: Harga Konstan (Hk) Harga Yang Berlaku (Hb)
Indeks harga = perbandingan antara pendapatan nasional nominal dengan pendapatan nasional riil
Produk Domestik Bruto Negara X
Tahun Produk Jumlah Harga NTBhb NTBhk 1990
1990
1991
1992
X
X
X
10
20
25
10
15
17
100
300
425
100=(10X10)
200=(10X20)
250=(10X25)
1990
1991
1992
Y
Y
Y
15
30
50
5
6
6,5
75
180
325
75=(5X15)
150=(5X30)
250=(5X50)
1990
1991
1992
Z
Z
Z
30
60
70
2
2,5
3
60
150
210
60=(2X30)
120=(2X60)
140=(2x70)
PDBhb = tahun 1990 = 100+75+60 = 235
tahun 1991 = 300+180+150 = 630
tahun 1992 = 425+325+210 = 960
PDBhk90 tahun 1990 = 100+75+60 = 235
tahun 1991 = 200+150+120 = 470
tahun 1992 = 250+250+140 =640