makna simbolik jenis dan fungsi ragam hias rumah …

70
MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH ADAT TONGKONAN DESA SA’DAN KECAMATAN BALUSU KABUPATEN TORAJA UTARA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh Muhammad Paisyal Ramli NIM 10541 00348 10 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2015

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH ADAT

TONGKONAN DESA SA’DAN KECAMATAN BALUSU

KABUPATEN TORAJA UTARA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat guna Memperoleh

Gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

Muhammad Paisyal Ramli

NIM 10541 00348 10

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

Page 2: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

i

MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH ADAT

TONGKONAN DESA SA’DAN KECAMATAN BALUSU

KABUPATEN TORAJA UTARA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat guna Memperoleh

Gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

Muhammad Paisyal Ramli

NIM 10541 00348 10

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Page 3: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi

:MaknaSimbolikJenisdanFungsiRagamHiasRumahAdatTon

gkonanDesaSa’danKecamatanBalusuKabupatenToraja Utara

Mahasiswa yang bersangkutan:

Nama : MUHAMMAD PAISYAL RAMLI

NIM : 10541 00348 10

Jurusan : Pendidikan Seni Rupa

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Setelahdiperiksadanditeliti,

makaskripsiinitelahmemenuhipersyaratandanlayakuntuk di ujikan.

Makassar November 2015

Disetujui oleh

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. H. Abdul Kahar Wahid Drs. Benny Subiantoro, M. Sn.

NIP. 1301628755 NIP. 19540525 198203 1 002

Diketahui:

Dekan FKIP Ketua Program Studi

Unismuh Makassar Pendidkan Seni Rupa

Dr. A. Sukri Syamsuri, M. Hum. Andi Baetal Mukaddas,S.Pd., M.Sn.

NBM. 858 625 NBM. 431 879

Page 4: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Judul Skripsi

:MaknaSimbolikJenisdanFungsiRagamHiasRumahAdatTon

gkonanDesaSa’danKecamatanBalusuKabupatenToraja Utara

Nama : MUHAMMAD PAISYAL RAMLI

NIM : 10541 00348 10

Jurusan : Pendidikan Seni Rupa

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Setelah diperiksa danditeliti,

makaskripsiinitelahmemenuhipersyaratandanlayakuntuk di ujikan.

Makassar November 2015

Disetujui oleh

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. H. Abdul Kahar Wahid Drs. Benny Subiantoro, M. Sn.

NIP. 1301628755 NIP. 19540525 198203 1 002

Diketahui:

Dekan FKIP Ketua Program Studi

Unismuh Makassar Pendidkan Seni Rupa

Dr. A. Sukri Syamsuri, M. Hum. Andi Baetal Mukaddas, S.Pd., M.Sn.

NBM. 858 625 NBM. 431 879

Page 5: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

v

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Muhammad PaisyalRamli

Stambuk : 10541 00348 10

Jurusan : Pendidikan Seni Rupa

Judul Skripsi : MaknaSimbolikJenisdanFungsiRagamHiasRumahAdatTongkonan

DesaSa’dan KecamatanBalusuKabupatenToraja Utara

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli

karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau dibuatkan oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi apabila pernyataan

ini tidak benar.

Makassar, November 2015

Yang Membuat Pernyataan

Muhammad PaisyalRamli

Page 6: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

v

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Muhammad PaisyalRamli

Stambuk : 10541 00348 10

Jurusan : Pendidikan Seni Rupa

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya akan menyusun

sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan pembimbing yang

telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam penyusunan skripsi.

4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti butir 1,2, dan 3, saya bersedia menerima sanksi

sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, November 2015

Yang Membuat Perjanjian

Muhammad PaisyalRamli

Page 7: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

v

Page 8: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …
Page 9: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …
Page 10: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukur-sukurnya yang boleh direbut oleh

manusia ialah menundukan diri sendiri. ( Ibu Kartini )

“Maha suci Engkau. Dunia ini bagaikan samudera tempat banyak ciptaan-ciptaanNya

yang tenggelam. Maka jelajahilah dunia ini dengan menybut nama Allah sebagai

kapal-kapal yang menyelamatkanmu. Kembangkanlah keimanan sebagai layarmu ,

logika sebagai pendayung kapalmu, ilmu pengetahuan sebagai nahkoda perjalananmu

dan sabar sebagai jangkar dalam setiap badai dan cobaan”. ( Ali bin Abi thalib ra )

Perjuangan merupakan

pengalaman

berharga yang dapat

menjadikan kita

manusia yang berkualitas.

Skripsi ini kupersembahkan untuk kedua

orangtuaku,

saudaraku , sahabatku yang selalu setia mendukung

serta nasihatnya yang menjadi jembatan perjalanan

hidupku.

Page 11: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

vii

ABSTRAK

MUHAMMAD.PAISYAL.RAMLI. 105410034810. 2015. “Makna Simbolik Jenis dan

Fungsi Ragam Hias Rumah Adat Tongkonan Layuk Desa Sa’dan Kecamatan Balusu

Kabupaten Toraja Utara”. Skripsi. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data akurat makna

simbolik jenis dan fungsi ragam hias ruamah adat Tongkonan Layuk di Desa Sa’dan

Kecamatan Balusu Kabupaten Toraja Utara. Penelitian ini bersipat deskriptif, yakni berusaha

mengungkapkan makna simbolik jenis dan fungsi ragam hias rumah adat Tongkonan di Desa

Sa’dan, dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan

dokumentasi. Hasil penelitian ini menyimpulkan adanya beberapa bentuk ragam hias rumah

adat Tongkonan antara lain Pa’barre Allo, Pa’bulu Londong, Pa’tedong , Pa’bombo Uai,

Pa’sekong Kandaure, Pa’erong, Pa’re’po Sangbua, Pa’tedong Tumuru, Pa’tangke Lumu’,

Pa’takku pare, Pa’barra’barra’. Kesemua jenis ragam hias rumah adat Tongkonan

(tongkonan layuk) tersebut memiliki makna dan simbol-simbol tertentu bagi pemilik rumah

adat tersebut.

Page 12: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ...................................................................... iv

SURAT PERJANJIAN .......................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ........................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................... x

DAFTAR SKEMA ................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xv

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................. 4

D. Manfaat Hasil Penelitian ...................................................... 4

E. Sistematika Penulisan .......................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Pustaka ...................................................................... 6

B. Kerangka Pikir ...................................................................... 31

Page 13: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

x

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian .................................................. 32

B. Variabel dan Desain Penelitian ............................................ 33

C. Definisi Overasional Variabel .............................................. 34

D. Objek dan Subjek Penelitian ................................................ 35

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 35

F. Teknik Analisis Data ............................................................ 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................... 37

A. Penyajian Hasil Penelitian ................................................... 37

B. Pembahasan .......................................................................... 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 51

A. Kesimpulan ........................................................................... 51

B. Saran ..................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 53

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................... 54

RIWAYAT HIDUP ............................................................................... 61

xi

Page 14: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1. Rumah Adat Tongkonan .................................................................. ̀ 12

Gambar 2. Rumah Adat Nangroeh Aceh Darrusalam ........................................... 15

Gambar 3. Rumah Adat Sumatra Barat................................................................. 15

Gambar 4. Rumah Adat Bengkulu ......................................................................... 6

Gambar 5. Rumah Adat Betawai ......................................................................... 16

Gambar 6. Rumah Adat Bali ................................................................................. 17

Gambar 7. Rumah Adat Kalimantan Barat ........................................................... 17

Gambar 8. Rumah Adat Sulawesi Utara .............................................................. 18

Gambar 9. Rumah Adat Sulawesi Tengah .............................................................. 18

Gambar 10. Rumah Adat Gorontalo ....................................................................... 19

Gambar 11. Rumah Adat Bugis Makassar ............................................................. 19

Gambar 12. Rumah Adat Bola Soba Kab. Bone ..................................................... 20

Gambar 13. Rumah Adat Polewali Mandar ............................................................ 20

Gambar 14. Ragam Hias Pada Bubungan Atas Rumah Adat Bantaeng ................ 25

Gambar 15. Ragam Hias Pada Jendela Rumah Adat barru ..................................... 25

Gambar 16. Ragam Hias Pada Bubungan Atap rumah adat jeneponto ................... 25

Gambar 17. Ragam Hias Pada bubungan Atap Rumah Adat Kajang ..................... 26

Gambar 18. Ragam Hias pada bubungan Atap Rumah Adat Selayar ..................... 26

Gambar 19. Ragam Hias pada Rumah Adat Bulukumba ....................................... 26

Gambar 20. Ragam Hias Pa’bulu londong .............................................................. 34

Gambar 21. Ragam Hias Pa’tedong ........................................................................ 35

Gambar 22. Ragam Hias Pa’kapu baka................................................................... 36

Gambar 23. Ragam Hias Pa’bombo uai .................................................................. 36

Page 15: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

xiv

Gambar 24. Ragam Hias Pa’sekong kandaure ........................................................ 37

Gambar 25. Ragam Hias Pa’tangke Lumu ............................................................ 37

Gambar 26. Ragam Hias Pa’daun Bolu ................................................................. 38

Gambar 27. Tampak Depan Ragam Hias Rumah Adat Tongkonan ...................... 51

Gambar 28. Tampak Depan Ragam Hias Rumah Adat Tongkonan ..................... 51

Gambar 29. Tampak Samping Kiri Ragam Hias Rumah Adat Tongkonan .......... 52

Gambar 30. Tampak Samping Kiri Ragam Hias Rumah Adat Tongkonan .......... 52

Gambar 31. Tampak Samping Kanan Ragam Hias Rumah Adat Tongkonan ...... 52

Gambar 32. Tampak Samping Kanan Ragam Hias Rumah Adat Tongkonan ....... 53

Gambar 33. Tampak Belakang Ragam Hias Rumah Adat Tongkonan ................. 53

Gambar 34. Tampak Belakang Ragam Hias Rumah Adat Tongkonan ................. 53

Page 16: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah

melimpahkan rahmat, nikmat dan segala karunia-Nya. Atas perkenan-Nya pula

sezarrah kuasa-Nya ini dinisbikan dari ketiadaan, sebagai suatu ujian, pelajaran dan

menjadi satu ruas jalan penghambaan diri ini untuk selalu bersyukur atas segala

anugerah yang diberikan. Skripsi ini adalah setitik dari sederetan berkah-Mu.

Salam kemuliaan bagi kekasih-Nya, Rasulullah Muhammad SAW., sebagai

suri teladan umat hingga akhir zaman, yang telah memberi pencerahan kepada umat

manusia untuk ke luar dari peradaban jahiliah dan memegang teguh Islam di dalam

kehidupan ini. Semoga tercurah pula untuk keluarga, para sahabat, serta pengikut

beliau hingga akhir zaman.

Skripsi yang ideal, seperti yang sering kita dengar bahwa sedikit banyak

seharusnya bisa menunjukkan siapa kita, dan apa saja yang telah kita peroleh selama

sekian tahun kuliah. Setelah melalui proses panjang kuliah di Program Studi

pendidikan Seni Rupa tentunya memiliki kemampuan tersendiri dalam menggambar.

Oleh karena itu penulis mencoba membuat skripsi ini sebagai sebuah karya “seni

lukis” untuk memudahkan proses penyusunannya. Ilustrasi yang tentunya sejalan

dengan studi khusus yang pernah menjadi tugas terberat penulis sebelum terjun pada

penulisan skripsi. Sebagai sebuah karya “seni lukis” seharusnya, di skripsi ini

tertuang ide-ide penulis sesuai dengan pengalaman seni, persepsi penulis dalam

Page 17: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

ix

memaknai kehidupan, dan mengandung warna-warna yang penulis sukai, yang

sekaligus dapat menggambarkan ciri dan karakter “seni lukis” penulis.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak baik

moril maupun materiil, penulisan skripsi ini tidak akan terwujud. Hanya Allah

Subehanahu Wa Ta’ala yang dapat membalas kebaikan dan bantuannya. Oleh karena

itu, secara khusus dalam lembaran ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada

Allah SWT. Terima kasih kepada orang-orang yang penulis hormati dan cintai, yang

telah bersedia membiarkan dirinya menjadi jalan kehendak-Nya bagi penulis menjadi

cermin untuk lebih mengenal dan memperbaiki diri, yang tetap berani berkata benar

dan jujur sekalipun menyakitkan, menuntun penulis dalam membentuk fondasi yang

benar untuk berjalan mengabdi pada-Nya, dengan segala hormat khususnya kedua

orang tua Ramli dan Ruhati yang telah berjuang, berdoa, mengasuh, membesarkan,

mendidik, dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu. Demikian pula,

penulis mengucapkan terima kasih kepada adik tersayang Muh.Fahrul dan

Muh.Farhan, kakanda Rati, S.S., para keluarga yang tidak hentinya memberikan

motivasi, dan kepada Drs. H. Abdul Kahar Wahid selaku pembimbing I dan Drs.

Benny Subiantoro, M.Sn. pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan, arahan

serta motivasi sejak awal penulisan skripsi ini dengan sepenuh hati.

Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada; (1) Dr. H. Irwan

Akib, M. Pd., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, (2) Dr. A.

Syukri Syamsuri, M. Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Page 18: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

x

Universitas Muhammadiyah Makassar, (3) Andi Baetal Mukaddas, S.Pd., M.Sn.,

selaku Ketua Program Studi Pendidikan Seni Rupa, dan (4) Muhammad Thahir, S.

Pd., selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Seni Rupa, serta seluruh dosen dan

staf dalam lingkup Program Studi Pendidikan Seni Rupa.

Dan, orang-orang spesial yang dihadirkan-Nya dalam kehidupan penulis,

untuk mengajari penulis mensyukuri anugerah kehidupan dengan mencoba berani

terjun ke dalamnya tanpa perlu banyak berkata-kata, terima kasih kepada sahabat-

sahabat terdekat penulis, keluarga besar kelas C rekan-rekan mahasiswa Program

Studi Pendidikan Seni Rupa Unismuh Makassar, Sahabat, (intuisi team work),

Sahabat Seni Rupa (ex-project), serta sahabat di kontrakan Pao-Pao beserta rekan-

rekan lainnya yang tidak sempat disebutkan seluruhnya, dari anda semualah penulis

belajar tersenyum tulus dan tetap bersyukur dalam menjalani hidup pemberian-Nya.

Tidak akan cukup terima kasih penulis buat anda semua. Semoga Allah SWT,

Sang Maha Pemberi, yang selama ini memenuhi harapan dan keinginan penulis

dengan kebijaksanaan-Nya, ke-Pemurahan-Nya, ke-Maha kayaan-Nya, dan kasih

sayang-Nya berkenan menggantinya berlipat ganda dengan sesuatu yang lebih baik.

Amin.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin agar mencapai hasil yang sebaik-

baiknya, namun penulis menyadari bahwa ini bukanlah karya “seni lukis” terbaik

penulis karena ketidaksesuaian dengan target dan jadwal penyelesaian serta tidak

Page 19: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

xi

semua ide berhasil tertuang ke dalam “kertas”. Tentunya karya ini masih sangat jauh

dari tingkat masterpiece. Untuk itu kritik dan saran yang membangun penulis

harapkan demi perbaikan yang akan datang. Penulis mengharapkan semoga skripsi ini

bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Makassar, 28 November 2015

Penulis

Page 20: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap masyarakat memiliki kebudayaan masing-masing yang dijadikan

sebagai pedoman dalam melangsungkan aktivitas di dalam kehidupannya. Apabila

masyarakat tidak mampu menjaga dan melestarikan kebudayaannya maka secara

perlahan kebudayaan tersebut akan pudar dan berangsur-angsur menghilang. Hal

tersebut bisa dipengaruhi oleh modernisasi yang semakin mengglobal. Namun,

solidaritas yang sangat kuat dalam kebudayaan masyarakat tersebut bisa

mempertahankan Tradisi atau adat yang diyakini. (Lumowah Benny,1978:12)

Rumah adat Tongkonan peninggaalan suku Toraja yang merupakan

rumah adat masyrakat Toraja atapnya melengkung menyerupai perahu atau tanduk

kerbau terdiri atas susunan bambu, dibagian depan terdapat deretan tanduk kerbau

sedangkan di bagian bawah digunakan sebagai kandang kerbau memiliki keunikan

bentuk tersendiri.

Hampir semua suku bangsa yang ada di Sulawesi Selatan memiliki

interpretasi simbolik terhadap Rumah Adat, diantaranya adalah dimaknainya

rumah tidak hanya sebagai tempat tinggal semata, tetapi rumah juga memiliki

fungsi komunikatif terhadap status sosial dari si pemilik rumah kepada orang lain.

Bagian-bagian rumah yang paling sering memiliki simbol komunikatif status

sosial si pemilik terdapat pada bentuk tangga (baik ukuran maupun jumlah anak

tangganya), besaran rumah,bentuk atap, jendela dan berbagai ukiran dan

aksesoris yang melekat di dalam maupun di luar rumah. Dengan melihat bagian-

t

Page 21: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

2

bagian rumah yang ada maka siapapun (baik orang Toraja sendiri, orang luar

ataupun peneliti) yang memiliki nilai budaya dari hasil internalisasi seperti yang

dimiliki oleh orang Toraja akan dengan mudah mengetahui status kebangsawanan

seseorang. Setiap orang tidak diperkenangkan membuat rumah dengan mengambil

simbol-simbol status sosial orang lain, jika tidak memiliki garis genealogis atas

garis keturunan yang tegas dengan status sosial yang termaknai dalam bentuk

rumah, maka hal tersebut diposisikan sebagai suatu bentuk pelanggaran adat dan

akan dikenakan sanksi, karena hal tersebut telah diatur (meminjam istilah

muhannis ) aturan adat . (Lumowah Benny,1978:12)

Rumah dalam terminologi Toraja disebut dengan banua. Namun banua

dewasa ini menjadi bahasa umum yang mencoba ditarik kewilayah tanpa kelas,

kecuali pada generasi sosial yang didasarkan pada ekonomi. Padahal ada dua

istilah penyebutan untuk tempat tinggal yang didalamnya memiliki makna status

sosial. Banua lebih diartikan sebagai Rumah menurut cerita dari mulut ke mulut

bentuk rumah yang sekarang ini adalah bentuk keempat dari perkembangannya.

Bentuk rumah yang pertama adalah Banua pandokodena’. rumah ini bentuknya

agak bundar dengan dinding terbuat dari daun-daunan dan atapnya terbuat dari

rumput seperti sarang burung pipit, dari bentuk inilah kemudian dikenal dengan

sebutan Pandoko kena, yang berarti Pandoko (kubu) Dena’ (burung pipit). Ada

juga cerita yang beredar bahwa rumah-rumah ini pada mulanya juga tergantung

seperti sarang burung dan dari sinilah ada juga menyebutnya Banua di toke’.

Tetapi sampai beberapa jauh hubungan kedua bentuk rumah ini dengan

kedatangan dan asal usul nenek moyang suku ini masih perlu pengkajian yang

lebih dalam.

Page 22: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

3

Banua lentonga’pa adalah bentuk lanjutan rumah di Toraja. Lentong

berarti tiang, sedang Apa’ berarti empat jadi artinya rumah tiang empat yang

artinya rumah ini sudah menggunakan empat tiang meski dinding masih daun-

daun dan atap rumput. Bentuknya tetap segi empat persegi panjang, Banua

lentongapa’ ini kini lebih banyak digunakan untuk kandang ternak. Bersamaan

dengan timbulnya bentuk rumah ini masyarakat Toraja mulai mengenal peralatan

logam. Diperkirakan jaman ini di Toraja kedatangan suku bangsa yang berpindah

dari semenanjung Indo Cina, hal ini jelas sekali terlihat dari ciri-ciri kepercayaan

yang berkembang yang dikenal dengan nama “AlukTodolo”. .(Lumowah

Benny,1978:14)

Perkembangan selanjutnya adalah Banua Tamben yang bangunannya

terdiri adanya kayu-kayu yang disusun berselang seling dalam bentuk empat

persegi panjang. Semua sisi bangunan ini sudah dibangun dari kayu yang diselang

seling, jadi tidak lagi dari daun-daunan, hanya atapnya saja yang masih dibuat dari

rumput.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka penulis berkeinginan

untuk meneliti “Makna Simbolik Jenis dan Fungsi Ragam Hias Rumah Adat

Tongkonan Layuk Desa Sa’dan Kecamatan Balusu Kabupaten Toraja Utara”.

Penelitian ini mencoba untuk mengulas secara mendalam tentang makna, jenis

dan fungsi ragam hias rumah adat tongkonan layuk Desa Sa’dan Kecamatan

Balusu Kabupaten Toraja Utara.

Page 23: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

4

B. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan tersebut,

dapat diuraiakan beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana jenis ragam hias Rumah Adat Tongkonan Layuk di Desa

Sa’dan Kecamatan Balusu Kabupaten Toraja Utara ?

2. Bagaimana fungsi ragam hias Rumah Adat Tongkonan Layuk di Desa

Sa’dan Kecamatan Balusu Kabupaten Toraja Utara ?

3. Apa makna simbolik ragam hias Rumah Adat Tongkonan Layuk di

Desa Sa’dan Kecamatan Balusu Kabupaten Toraja Utara ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka penelitian ini

bertujuan memperoleh data akurat, jelas dan benar atas masalah yang dirumuskan,

Secara terperinci tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mendeskripsikan fungsi ragam hias Rumah Adat Tongkonan

Layuk di Desa Sa’dan Kecamatan Balusu’ Kabupaten Toraja Utara.

2. Untuk mendeskripsikan bentuk ragam hias Rumah Adat Tongkonan

Layuk di Desa Sa’dan Kecamatan Balusu Kabupaten Toraja Utara.

3. Untuk mendeskripsikan makna simbolik ragam hias Rumah Adat

Tongkonan Layuk di Desa Sa’dan Kecamatan Balusu Kabupaten

Toraja Utara.

Page 24: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

5

D. Manfaat Hasil Penelitian

1. Bagi peneliti

a. Peneliti ingin menambah pengetahuan dan wawasan tentang ragam hias.

b. Peneliti dapat memberikan petunjuk adanya makna, jenis dan fungsi ragam

hias..

2. Bagi Mahasiswa

a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan dan refrensi di

bidang seni, khususnya seni rupa.

b. Diharapkan hasil penelitian ini dijadikan sebagai data awal untuk

melakukan penelitian yang lebih berkualitas tentang seni rupa.

3. Bagi lembaga Universitas Muhammadiyah Makassar

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam

penelitian-penelitian selanjutnya.

b. Sebagai tolak ukur kemampuan mahasiswa Universitas Muhammadiyah

Makassar khususnya jurusan seni rupa, dalam menentukan langkah kedepan

mencapai tujuan yang diinginkan.

Page 25: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

Ada beberapa hal yang merupakan landasan teori yang dijadikan bahan

dalam penelitian ini, mengingat hal tersebut maka keseluruhan hasil penelitian

dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, dengan demikian berguna untuk

dijadikan sebagai landasan pemikiran dalam mencari titik permasalahan seputar

objek penelitian yang relevan dengan objek penelitian.

Sebagai dasar penelitian ini penulis mengutip teori atau pendapat yang

berhubungan dengan penelitian yaitu:

1. Pengertian Makna dan Simbol

a. Pengertian Makna

Menurut Aryadin (2014:17) Makna adalah arti atau maksud yang

tersimpul dari suatu kata, jadi makna dengn bendanya sangat bertautan dan saling

menyatu. Jika suatu kata tidak bisa dihubungkan dengan bendanya, peristiwa atau

keadaan tertentu maka kita tidak bisa memperoleh makna dari kata itu ( Tjiptadi,

1984:19 )

Sedangkan menurut Poerwadarminta (1978) Makna arti atau maksud

suatu tulisan atau gambar.

Page 26: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

7

b. Pengertian Simbol

Kata “simbol” berasal dari kata Yunani yaitu “symbolos” yang berarti tanda atau

ciri yang memberitahukan sesuatu hal kepada seseorang.

Menurut Bahari dalam Suandi (2009: 109) simbol adalah suatu tanda di

mana hubungan tanda dan denotasinya ditentukan oleh suatu peraturan yang

berlaku umum atau ditentukan oleh suatu kesepakatan bersama (konvensi).

Menurut Said dalam Suandi (2004: 5). simbol adalah tanda yang

diwujudkan sebagai bentuk visual bagi sesuatu makna tertentu yang abstrak, yang

bersifat komunikatif bagi masyarakat tertentu, namun tidak bagi masyarakat lain.

Hal ini mengandung pengertian bahwa simbol dalam masyarakat tidak dapat

dilepaskan dari ketentuan normatif dalam kesatuan sosial masyarakat tersebut

(kecuali untuk beberapa simbol yang universal yang telah dipergunakan secara

meluas dikalangan masyarakat lain).

2. Rumah Adat Tongkonan

Rumah adat Toraja dikenal dengan sebutan Tongkonan memiliki

keunikan tersendiri, dibandingkan dengan rumah adat dari suku yang lain

(Sumatera dan Kalimantan). Tongkonan merupakan rumah adat yang berbentuk

rumah panggung dari kayu. Kolong di bagian bawah rumah biasanya dipakai

sebagai kandang kerbau, babi atau ternak. Bentuk atap rumah tongkonan

melengkung dan dilapisi ijuk hitam. Rumah tongkonan yang berdiri berjejer akan

mengarah ke Utara dengan ujung atap yang runcing ke atas melambangkan

leluhur mereka yang berasal dari Utara. (Lumowah:1978). Bagaimana sebenarnya

arsitektur dari rumah panggung khas suku Toraja ini?

Page 27: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

8

Rumah adat Toraja dengan manusia dan bumi sangat eratnya sehingga

cara dan waktu pembangunan memerlukan peraturan tertentu, yang semuanya

berhubungan erat dengan ajaran Aluk Todolo. Dari bentuknya yang selalu harus

persegi panjang dan tidak dapat dirobah sampai cara pemasangan kayu (silongko)

yakni perpotongan kayu yang saling mengait dan kayu (siamma’) yang

merupakan pemasangan kayu di atas ke dalam kayu yang di bawahnya dengan

ketentuan tidak boleh memakai paku ataupun pasak.

Hal-hal yang harus diperhatikan dan menjadi patokan dasar pada

pembangunan rumah adat Toraja adalah:

1 Rumah harus selalu berbentuk persegi empat panjang.

2 Bangunan rumah harus selalu menghadap ke Utara.

3 Bangunan rumah harus dibangun serasi dengan peralatan yang

merupakan pelengkap atau hiasan seperti pemasangan ukiran-ukiran.

4 Ukuran panjang,lebar dan tinggi bangunan harus seimbang sesuai dengan

adat dan dalam penentuan ukuran lebar bangunan harus ditetapkan lebih

dulu.

5 Semua kayu yang digunakan, sewaktu akan menentukan letaknya selalu

harus menjaga dan memperhatikan pangkal kayu dan ujung kayu.

Berikut ini adalah bagian-bagianutama pada rumah adattongkonan :

a. Garopang, yakni tiang induk padabanguanan yang ditempatkan ditiap

sudut bangunan sebagai tempat perpotongan semua sulur dan dikenal

dengan nama sulur, dan umumnya untuk sebuah bangunan seperti Banua

TallungLanta’ semuanya berjumlah 8 buah dengan ukuran :

Page 28: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

9

Ujung bagian bawah (pangkal atau pokok) 22 x 22 Cm. Ujung bagian

atas (penghujung) 20 x 20 Cm. Tinggi tiang maksimum 3,25

b. LentongAlla’ atau Lentong Bamban yakni tiang yang ada antara tiang

gero pada semua sisi bangunan termasuk tiang depan dan belakang yang

seluruhnya berjumlah 23 tiang,dengan ukuran : Ujung bagian bawah

(pangkal atau pokok) 22 x 20 Cm. Ujung bagian atas (penghujung) 20 x

18 Cm. Tinggi tiang maksimum 3,25 M

c. Tulak Somba, yakni tiang penopang yang berada di ujung Utara dan

ujung Selatan bangunan diberi nama Longa berukuran : Ujung tiang

bagian atas (penghujung) 20 x 20 Cm. Ujung bagian bawah (pangkal atau

pokok) 35 x 35 Cm. Tinggi 7,00 M sampai 8,00

Tiang-tiang tersebut dihubungkan oleh kayu yang mempunyai arti sangat

penting karena merupakan kunci kekuatan berdirinya tiang-tiang tersebut. Kayu

ini yang jumlahnya 3 buah setiap susunan dikenal dengan sebutan Sulur dan di

beri nama Roroan ada dua macam yang semuanya bertemu pada tiang garopang,

masing-masing yang pendek berada di Utara dan Selatan bangunan dengan yang

panjang di sisi atau sebelah Timur dan Barat bangunan membujur dari Utara ke

Selatan berukuran :

a) RoroanLembe’ yakni sulur yang menghubungkan tiang pada sisi

bangunan menjulur dari Utara ke Selatan : tebal 18 x 4 Cm, panjang 10

M, jumlah seluruhnya 6 batang

Page 29: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

10

b) Roroan Baba yakni sulur yang menghubungkan tiang-tiang pada bagian

Utara dan Selatan (muka dan belakang) bangunan membujur dari Timur

ke Barat : Tebal 18 x 4 Cm. Panjang 5 M. Jumlah seluruhnya 6 batang

Ujung tiang dihubungkan oleh balok-balok yang membujur Timur ke Barat dan

melintang Utara ke Selatan dikenal dengan sebutan :

a. TangdanLambe’ kayu yang melintang dari Utara ke Selatan berukuran

tebal 20 x 8 Cm. Panjang 9,50 M. Iumlah 4 batang

b. Pata’ yakni balok yang berukuran lebih besar dari TangdanLambe’

lainnya berukuran : Tebal 20 x 15 Cm. Panjang 9,50 M

Jumlah kedua bentuk kayu ini adalah 4 batang sehingga seluruhnya berjumlah 8

batang sedangkan kayu yang membujur dari Timur ke Barat berjumlah 12 batang

disebut Tangdan Baba berukuran : Tebal 20 x 8 Cm. Panjang 4,50 M

Gambar1.Rumah adatTongkonandi Bonoran, Kecamatan Sanggalangi,

Kabupaten Toraja Utara

(www.Kebudayaan Indonesia.net)

Mengapa orang Toraja suka dengan arsitektur rumah yang memiliki

kolong?.Tongkonan adalah rumah adat dengan ciri rumah panggung dari kayu dan

kolong di bawah rumah biasanya dipakai sebagai kandang kerbau.Atap rumah

dilapisi ijuk hitam dan bentuknya melengkung persis seperti perahu

Page 30: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

11

telungkup.Ada juga yang mengatakan bentuknya seperti tanduk kerbau.Sekilas

mirip bangunan rumah gadang di Minang atau Batak.

Sebenarnya bukan karena itu, kolong rumah adat di Toraja dipakai

sebagai kandang kerbau,babi atau ternak sebagai penanda jika ada musuh yang

datang. Struktur rumah adat Tongkonanberdasarkan elemen-elemen bangunan

rumah sebagai berikut:

a. Tandok,adalah bagian depan rumah Tongkonan. Tondok digunakan

sebagai tempat ruang tidur keluarga.

b. Sali’, terletak di bagian tengah rumah Tongkonan. Sali’ digunakan

sebagai tempat berkumpul dengan keluarga juga digunakan sebagai

dapur dan tempat untuk pembuatan kerajinan tangan.

c. Sumbu, terletak di bagian belakang rumah Tongkonan. Biasanya Sumbu

digunakan sebagai tempat barang atau sebagian kamar untuk orang tidur

(mayat)

3. Bentuk Rumah Adat

a. Pengertian Bentuk Rumah Adat

Menurut Situmorang (2008: 34) bentuk adalah sebuah istilah inklusif

yang memiliki beberapa makna. Ia dapat merujuk pada penampilan eksternal yang

dapat dikenali, seperti kursi atau tubuh manusia yang mendudukinya. Ia juga bisa

secara tidak langsung merujuk pada suatu kondisi khusus dimana sesuatu

bertindak atau memanifestasikan dirinya sendiri, misalnya ketika kita

membicarakan tentang air di dalam bentuk es atau uap.

Page 31: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

12

Darsono dalam Meisar Ashari (2013: 4) menjelaskan bahwa bentuk ada

dua macam, yang pertama adalah bentuk visual (visual forms), yaitu bentuk fisik

dari sebuah karya seni atau kesatuan dari unsur-unsur pendukung karya seni

tersebut. Selanjutnya adalah bentuk khusus (special forms), yaitu bentuk yang

tercipta karena adanya hubungan timbal balik antara nilai yang dipancarkan oleh

fenomena bentuk fisik terhadap tanggapan kesadaran emosional.

Berdasarkan beberapa defenisi, maka dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud dengan bentuk rumah adat adalah keseluruhan konstruksi bangunan

mulai dari atap, badan rumah, sampai pada tiang-tiang dan tangga rumah dengan

bentuknya yang khas dan dilengkapi dengan berbagai jenis ragam hias.

b. Bentuk-Bentuk Rumah Adat di Nusantara

Setiap wilayah di Nusantara memiliki corak kebudayaannya masing-

masing. Keberagaman tersebut melahirkan karya-karya yang beragam pula, salah

satunya rumah adat. Berikut ini gambar-gambar bentuk rumah adat di Nusantara:

Gambar 2. Rumah adat Nangro Aceh Darussalam (Krong Bade)

Sumber: (http://senibudaya12.blogspot.com)

Page 32: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

13

Gambar 3. Rumah adat Sumatra Barat (Rumah Gadang)

Sumber: (http://senibudaya12.blogspot.com)

Gambar 4. Rumah adat Bengkulu (Rumah Rakyat)

Sumber: (http://senibudaya12.blogspot.com)

Page 33: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

14

Gambar 5. Rumah adat Betawi (Rumah Kebaya)

Sumber: (http://senibudaya12.blogspot.com)

Gambar 6. Rumah adat Bali (Rumah Gapura)

Sumber: (http://senibudaya12.blogspot.com)

Page 34: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

15

Gambar 7. Rumah adat Kalimantan Barat (Istana Kesultanan Pontianak)

Sumber: (http://senibudaya12.blogspot.com)

Gambar 8. Rumah adat Sulawesi Utara (Rumah Pewaris)

Sumber: (http://senibudaya12.blogspot.com)

Page 35: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

16

Gambar 9. Rumah adat Sulawesi Tengah (Rumah Tambi)

Sumber: (http://senibudaya12.blogspot.com)

Gambar 10. Rumah adat Gorontalo (Dolohupa)

Sumber: (http://senibudaya12.blogspot.com

c. Bentuk Rumah Adat di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat

Rumah adat yang terdapat di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat pada

dasarnya memiliki kesamaan konsep struktur bangunan meskipun dari segi bentuk

berbeda. Gambar-gambar berikut merupakan beberapa jenis rumah adat yang

terdapat di Sulawesi Selatan maupun di Sulawesi Barat,

Page 36: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

17

Gambar 11. Rumah adat Bugis Makassar (Balla lompoa), Sulawesi Selatan

Sumber: (Foto Wandi, 2014)

Gambar 12. Bola Soba Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan

Sumber: (Foto Abdi, 2015)

Gambar 13. Rumah Adat Polewali Mandar

Sumber: (Foto Abdi, 2015)

Page 37: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

18

4. Pengertian Ragam Hias

a. Pengertian Ragam Hias

Pengertian ragam hias menurut Gustami S.P adalah :

Ragam hias ialah tiap bentuk yang merupakan komponen produk seni yang

ditambahkan atau sengaja dibuat untuk tujuan sebagai hiasan atau untuk

menambah indahnya suatu barang sehingga lebih bagus dan menarik. (1980 : 27).

Menurut Kasiyan ragam hias mempunyai istilah lain yakni ornamen.

Perkataan ornamen berasal dari kata “Ornare” (bahasa latin) yang berarti

menghiasi. Ornamen adalah setiap hiasan bergaya geometrik atau yang lainnya,

yang dibuat pada suatu bentuk dasar darihasil kerajinan tangan dan arsitektur.

a. Fungsi Ragam Hias

Sebagai sebuah karya seni, ragam hias pada rumah adat Toraja

merupakan wujud produk kesenian masa lampau. Sebagai sebuah warisan

kebudayaan fisik, wujud ragam hias merupakan manifestasi ekspresi masyarakat

setempat dalam menata pranata sosial lingkungannya. Secara teoritis keberadaan

ragam hias sebagai karya seni pada rumah adat mempunyai tiga macam fungsi,

seperti yang dikemukakan oleh Edmund B.Feldman dalam Meisar Ashari(2013:

19-20) yaitu meliputi, fungsi personal, fungsi sosial, dan fungsi fisik.

1). Fungsi Personal (personal functions).

Gambar visual ditulis dengan didahului bahasa sebagai alat

komunikasi.Akan tetapi, seni melampaui komunikasi informasi, tetapi

juga mengungkapkan seluruh dimensi kepribadian manusia, atau

psikologis, keadaan tertentu. Seni adalah lebih dari simbol standar dan

tanda-tanda yang digunakan karena pembentukan unsur-unsur, seperti:

garis, warna, tekstur, mengirim subliminal makna luar informasi dasar.

Keberadaan unsur-unsur ini memberikan maksud dan makna kepada artis

dan penonton.

Page 38: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

19

2). Fungsi Sosial (social functions)

Seni melakukan fungsi sosial jika: (1) mempengaruhi kelompok manusia;

(2) hal ini dibuat untuk dapat dilihat atau digunakan dalam situasi umum;

(3) ini menggambarkan aspek-aspek kehidupan bersama oleh semua

sebagai lawan jenis pengalaman pribadi.

3). Fungsi Fisik (physical functions)

Seni dalam ikatan “fungsi fisik” merujuk pada benda-benda yang dibuat

untuk digunakan sebagai alat atau wadah.Sebagai sebuah contoh, pada

desain industri, mereka menciptakan benda industri, yang dibuat dan

dijual untuk konsumen. Seni saling berhubungan dan bertanggung jawab

terhadap cakupan wilayah atau lingkungan, baik tampilannya dan cara

kerjanya. Selanjutnya di sini, seni berarti lebih daripada menghiasi atau

memperindah pada pengertian dasarnya.

Konsepsi terhadap ketiga fungsi keberadaan karya seni tersebut menjadi

sebuah rujukan untuk dapat memahami dan menjelaskan ragam hias pada rumah

adat Mandar.

b. Jenis Relief Ragam Hias

Jenis-jenis relief ragam hiasseperti yang dijelaskan oleh Meisar Ashari

(2013:72) ada 5 jenis relief, antara lain, (1) relief rendah (low relief; stacciato

relievo), (2) relief sedang (bas relief; bassa relivo), (3) relief tinggi (high relief;

alto relivo), (4) relief cekung (uncreaux relief), dan (5) relief terawang atau

tembus (a your relief).

1). Relief Rendah (low relief; stacciato relievo)

Relief rendah adalah golongan jenis relief yang teknis pengerjaannya

menggunakan teknik yang sederhana dan termasuk tidak memiliki

tingkat kerumitan, sebab menampilkan jenis pola yang berupa garis, baik

garis lengkung maupun garis lurus. Jenis relief rendah umumnya

dimanfaatkan pada tepi motif ragam hias, yaitu sebagai perantara pola

motif satu dengan pola motif lainya.

Page 39: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

20

2). Relief Sedang (bas relief; bassa relivo)

Relief sedang merupakan jenis relief yang tingkat kerumitannya sesuai

dengan desain, namun teknis pengerjaan tidak serumit relief tinggi

sehingga jenis relief sedang ini banyak diaplikasikan pada jenis motif

atau pola yang umum dijumpai.

3). Relief Tinggi (high relief; alto relivo)

Pola-pola motif yang digunakan juga tergolong pola yang rumit

sehinggaimplementasinya banyak didapatkan sebagai penggabungan

jenis-jenis relief seperti, relief rendah, sedang, dan cekung. Untuk itu

jenis relief tinggi tergolong jenis relief yang tingkat kerumitannya

lebih sulit dibanding dengan jenis relief lainnya sebab pada teknis

pengerjaannya lebih menonjol jika dibandingkan dengan relief sedang

4). Relief Cekung (uncreaux relief)

Jenis relief cekung dimanfaatkan sebagai pendukung pola-pola hias

yang rumit dan terlihat lebih sulit dan menarik.

5). Relief Terawang (a your relief)

Disebut relief terawang karena gambarnya menembus bidang datar,

sehingga berupa lubang-lubang gambar atau terawangan.

Kelima jenis relief tersebut adalah jenis-jenis relief yang diaplikasikan

pada ragam hias untuk merealisasikan ide serta gagasan berdasarkan pola dan

motif hias.Merealisasikan bentuk dan struktur ragam hias akan berdasar pada pola

dan motif, begitu juga dalam merealisasikan pola atau motif hias akan

menyesuaikan jenis pola yang akan digunakan.

Page 40: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

21

c. Motif dan Pola Ragam Hias

Motif dapat diartikan sebagai elemen pokok dalam ragam hias, motif

merupakan bentuk dasar dalam penciptaan atau perwujudan bentuk ragam hias.

Sedangkan pola merupakan hasil susunan atau pengorganisasian dari motif-motif

tertentu dalam bentuk dan komposisi tertentu pula.

Secara umum, ragam hias dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu ragam

hias organis dan ragam hias inorganis. Ragam hias organis menurut Guntur

dalam Meisar Ashari (2013: 82-83) adalah jenis ragam hias yang dalam tampilan-

tampilannya menggunakan elemen-elemen atau organ-organ hayati, baik yang

berasal dari tanaman, binatang, maupun manusia. Selanjutnya, ragam hias

inorganis adalah perwujudan ragam hias yang bersumber dari fenomena alam

yang tidak hidup (Nirhayati), yaitu tampak seperti, awan, bintang, bulan,

matahari, sungai, karang dan lain-lain.

Dalam ragam hias, pola merupakan bentuk pengulangan motif, artinya

sejumlah motif yang diulang-ulang secara struktural dipandang sebagai pola. Jika

sebuah motif misalnya berupa sebuah garis lengkung, kemudian diatur dalam

ulangan tertentu, maka susunannya akan menghasilkan suatu pola, yaitu

merupakan penyebaran garis dan warna dalam ulangan tertentu(Ashari, 2013: 77-

78).

Page 41: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

22

Berikut beberapa jenis ragam hias yang terdapat pada rumah adat, yaitu:

Gambar 14. Ragam hias pada bubungan atap rumah adat Bantaeng

Sumber: (Foto Abdi, 2015)

Gambar 15. Ragam hias pada bagian jendela rumah adat Barru

Sumber: (Foto Abdi, 2015)

Gambar 16. Ragam hias pada bubungan atap rumah adat Jeneponto

Sumber: (Foto Abdi, 2015)

Page 42: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

23

Gambar 17. Ragam hias pada bubungan atap rumah adat Kajang

Sumber: (Foto Abdi, 2015)

Gambar 18. Ragam hias pada bubungan atap rumah adat Selayar

Sumber: (Foto Abdi, 2015)

Gambar 19. Ragam Hias pada rumah adat Bulukumba

Sumber: (Foto Abdi, 2015)

Page 43: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

24

B. Kerangka Pikir

Macam-macam bentuk rumah adat dapat ditemui diseluruh penjuru

Nusantara, dan memiliki ciri-ciri dan kekhasan yang berbeda-beda. Bentuk yang

dibuat tidak hanya untuk kegiatan adat, tetapi mengandung makna–makna yang

menjadi acuan kebudayaan setempat. Bentuk rumah adat merupakan simbol yang

memiliki arti tertentu, dan tidak hanya untuk tempat kegiatan ritual belaka, tetapi

juga untuk kebutuhan lain yang berhubungan dengan ekstetika kegiatan kegiatan

sosial.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa bentuk rumah adat tidak hanya sebagai

tempat kegiatan ritual saja tetapi mengandung makna simbolik tertentu, namun

disetiap daerah mungkin memiliki arti yang berbeda-beda mengenai arti dari

bentuk rumah adat tersebut, hal ini disebabkan karena perbedaan kejiwaan,

kepercayaan, maka dari itu tidak menutup kemungkinan ada yang sama dan ada

yang tidak dalam cara memandang bentuk rumah adat tersebut atau makna

simboliknya.

Berdasarkan uraian dan tinjauan pustaka, maka dibuat skema yang

dijadikan sebagai kerangka pikir.

Page 44: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

25

Skema 2.1. Kerangka Pikir

Jenis Ragam Hias

Rumah Adat

Tongkonan

Makna Simbolis

Ragam Hias Rumah

AdatTongkonan

Hasil Penelitian

Rumah

AdatTongkon

an

Fungsi Ragam Hias

Rumah Adat

Tongkonan

Page 45: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif, yang artinya

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme yang biasanya

digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, di mana peneliti

berperan sebagai instrumen kunci. (Sugiyono, 2011 : 15). Dalam arti lain yakni

bagaimana cara memberikan pemaparan suatu objek berdasarkan kenyataan yang

ada mengenai Makna Simbolik Jenis dan Fungsi Ragam Hias Rumah Adat

Tongkonan Layuk Desa Sa’dan Kecamatan Balusu’ Kabupaten Toraja Utara.

Denzin dan Lincoln (Moleong, 2006: 5) menyatakan bahwa penelitian kualitatif

adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan

fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode

yang ada. Teknik yang digunakan dalam memilih sumber data informan dalam

penelitian, yaitu dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik

pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,

2011:219). Adapun bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif

(Descriptive Research), yaitu penelitian yang menggambarkan atau melukiskan

situasi tertentu berdasarkan data yang diperoleh secara terperinci sesuai

permasalahan yang ditetapkan dalam penelitian ini (Moleong, 2006).

Page 46: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

27

2. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian ini adalah di Desa Sa’dan Kecamatan Balusu’

Kabupaten Toraja Utara.

B. Variabel dan Desain Penelitian

1. Variabel

Dalam Kamus Bahasa indonesia (1999:459) variabel merupakan variasi,

berubah-ubah, bermacam-macam; berbeda-beda sesuai standar. Dari sini penulis

dapat mengambil kesimpulan bahwa variabel yang dimaksud adalah apa saja yang

ingin diteliti didalam penelitian ini. Adapun variabelnya adalah sebagai berikut:

a. Jenis ragam hias rumah adat Tongkonan Layuk Desa Sa’dan Kecamatan

Balusu Kabupaten Toraja Utara

b. Makna simbolik fungsi dan bentuk ragam hias ruamah adat Tongkonan

Layuk Desa Sa’dan Kecamatan Balusu Kabupaten Toraja Utara

2. Desain Penelitian

Seperti yang kita ketahui bahwa fungsi dari desain penelitian adalah

untuk mengatur setting penelitian dan sebagai kerangka acuan dalam

penelitian.Maka dari itu untuk membuat penelitian ini menjadi mudah dan baik

haruslah memiliki desain penelitian yang baik pula.Adapun desain penelitian ini

sebagai berikut:

Page 47: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

28

Skema 3.1 Desain penelitian.

C. Definisi Operasional Variabel

Untuk memperjelas ruang lingkup variabel, penulis mengemukakan

definisi sebagai acuan di dalam mengumpulkan data. Definisi yang dimaksud

sebagai berikut:

1. Ragam Hias Rumah Adat Tongkonan.

Bentuk ragam hias yang dimaksudkan adalah keseluruhan ragam hias

yang digunakan pada bangunan baik ragam hias berfungsi aktip seperti tiang,

atap maupun ragam hias yang berfungsi pasif berupa ukiran-ukiran yang

melekat pada dinding dari tiap bangunan.

Makna Simbolis Ragam Hias

Rumah Adat Tongkonan

Jenis Ragam Hias Rumah

Adat Tongkonan

Penyajian Data

Analisis Data

Kesimpulan

Pengumpulan Data

Fungsi Ragam Hias Rumah

Adat Tongkonan

Page 48: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

29

2. Fungsi Ragam Hias Rumah Adat Tongkonan.

Fungsi ragam hias yang dimaksud adalah keseluruhan ragam hias yang

ada pada stuktur bangunan rumah adat Tongkonan.

3. Makna simbolis yang terkandung pada struktur bangunan Tongkonan

yang meliputi atap dari setiap senti seluruh ragam hias yang ada pada

rumah Tongkonan yang menjadi objek peneliti.

D. Objek dan Subjek Penelitian

Objek penelitian merupakan sasaran atau permasalahan yang akan

diteliti. Objek dari penelitian ini adalah Makna Simbolik Jenis dan Fungsi Ragam

Hias Rumah Adat Tongkonan Layuk Desa Sa’dan Kecamatan Balusu Kabupaten

Toraja Utara adalah tokoh masyarakat, ketua adat yang diyakini mengetahui

permasalahan yang akan diteliti.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menyangkut cara yang dilakukan dalam

mengumpulkan informasi dalam kaitannya dengan penelitian. Teknik yang

digunakan dalam mengumpulkan data adalah teknik observasi, wawancara dan

dokumentasi. Penjelasan ketiga teknik ini diuraikan sebagai berikut:

1. Teknik observasi

Teknik ini digunakan dengan cara mendatangi subjek yang akan diteliti

dan mengamati secara langsung subjek yang akan diteliti tersebut, guna

mendapatkan data yang akurat dan pasti

2. Teknik wawancara

Dalam teknik ini penulis akan mengadakan dialog langsung dengan

subjek yang akan diteliti, dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang akan

Page 49: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

30

dijawab langsung oleh narasumber yang diteliti, di mana penulis akan

memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan variabel penelitian dan hal–hal

lain yang dianggap penting oleh penulis. Narasumber yang akan diwawancarai

adalah tokoh masyarakat di desa sa’dan.

3. Studi Dokumentasi

Pada teknik ini penulis akan melakukan pemotretan, pencatatan dan

sketsa gambar, guna dapat mengambil gambar tentang objek yang diteliti, dan

kemudian akan disesuaikan dengan data – data apa saja yang dibutuhkan di dalam

penelitian ini

F. Teknik Analisis Data

Berdasarkan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

mengenaiyaitu Makna Simbolik Ragam Hias Rumah Adat Tongkonan Desa

Sa’dan Kecamatan Balusu Kabupaten Toraja yaitu:

1. Data hasil observasi, Interview/wawancara dan dokumentasi

dikumpulkan dan diperiksa kembali.

2. Menganalisis permasalahan yang ada serta menyusun kembali untuk

dikaji lebih lanjut.

3. Mengadakan kategorisasi data dan membuat kriterianya baik data yang

diperoleh melalui observasi, wawancara, maupun hasil dokumentasi.

4. Teknik analisis data adalah non statistik atau analisis kualitatif karena

data yang terkumpul merupakan data kualitatif.

5. Memaparkan kajian tersebut kedalam uraian secara deskripsi.

Page 50: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil observasi terdapat banyak jenis ragam hias yang

terdapat pada rumah adat tongkonan layuk. Namun dalam penelitian ini hanya

ragam hias yang bersifat sakral saja diantaranya ragamhias Pa’Bulu Londong, Pa’

Tedong, Pa’kapu Baka, Pa’ bombouai, Pa’sekongkandaure, Pa’tangke lumu’,

Pa’daun bolu, Pa’daun bolu.

1. Jenis Ragam Hias Rumah Adat Tongkonan Desa Sa’dan Kecamatan

Balusu Kabupaten Toraja Utara

a. Ragam Hias Pa’Bulu Londong bulatan warna merah, putih, hitam dan kuning

menyatu membuat bentuk keindahan yang terdapat pada ragam hias Pa’Bulu

Londong warna dari motipnya merupakan penggabungan antara lingkaran dan

garis. Bentuk dari ragam hias ini seperti sayap serangga yang tersusun rapi juga

terlihat seperti daun.

Gambar 20. Ragam Hias Pa’ bulu londong

Sumber: Hasil penelitian

b. Ragam Hias Pa’ Tedong sangat indah dilihat dari segi pencampuran

antara warna merah, kuning dan hitam karena Pa’ Tedong ini adalah

Page 51: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

32

gambar kerbau. Bentuknya sangat floral dan rapi untuk dilihat dari

segi gaya dapat dilihat bahwa Pa’ Tedong ini seperti kerbau yang

memiliki dua mata Ragam Hias Pa’ Tedong sangat indah dilihat dari

segi pencampuran.

Gambar 21. Ragam Hias Pa’ tedong

Sumber: Hasil Penelitian

c. Ragam Hias Pa’kapu Baka dari segi warna ragam ini sangat bagus dan

menarik gradasi warnanya dan indah sehingga memunculkan sesuatu

karya yang menarik serta hiasan seperti warna putih menjadikan ragam

hias ini menjadi sangat unik. Bentuk dari Pa’kapu Baka yaitu

geometris yang berbentuk layaknya segi empat, bentuknya

menggambarkan pencampuran antar bentuk lengkung serta bentuk

lurus.

Page 52: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

33

Gambar 22. Ragam Hias Pa’kapu Baka

Sumber: Hasil Penelitian

d. Ragam Hias Pa’ bombouai sangat unik karena memiliki nama bombo

artinya binatang air. Garis-garisnya besar dan lengkungannya jelas.

Gambar 23. Ragam Hias Pa’bombouai

Sumber: Hasil Penelitian

Page 53: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

34

e. Ragam Hias Pa’sekongkandaure dari segi bentuk ragam hias ini

memiliki bentuk yang sangat unik dilihat karna memiliki garis-garis

yang tersusun rapi menyerupai labirin.

Gambar 24. Ragam Hias Pa’sekongkandaure

Sumber: Hasil Penelitian

f. Ragam Hias Pa’tangke lumu’ motif ukiran ini menyerupai tumbuhan

laut yang tumbuh saling berkaitan dan tak terputus. Dari segi warna

ragam hias Pa’tangke lumu’ sangat mengesankan karena adanya

gradasi warna merah dan putih yang saling mengikat satu sama lain,

warna emas yang menjadi daya tarik tersendiri pada ragam hias ini

Gambar 25. Ragam Hias Pa’tangkelumu’

Sumber: Hasil Penelitian

Page 54: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

35

g. Ragam Hias Pa’daun bolu dalam bahasa toraja berarti daun bolu

(sirih) dari segi bentuk ragam hias ini sangat unik memiliki garis

warna merah yang melengkung dan warna putih yang menyerupai

daun sirih.

Gambar 26. Ragam Hias Pa’daun bolu

Sumber: Hasil Penelitian

Kesemua jenis atau bentuk ragam hias pada tiap-tiap bagian rumah adat

Tongkonan di Desa Sa’dan Kecamatan Balusu Kabupaten Toraja Utara yang telah

disebutkan satu-persatu, menandakan bahwa rumah adat Tongkonan di desa

tersebut secara khusus dan Kabupaten Toraja Utara memiliki kekayaan jenis

ukiran setiap jenis ukiran yang terdapat di setiap rumah adat Tongkonan memiliki

warna dan karakter yang mewakili dinamika kehidupan masyarakat.

Page 55: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

36

2. Fungsi Ragam Hias Rumah Adat Tongkonan Desa Sa’dan Kecamatan

Balusu Kabupaten Toraja Utara

Berdasarkan hasil wawancara terhadap narasumber pada tanggal 04

November 2015 maka dapat disimpulkan bahwa ragam hias yang terdapat di

rumah adat tongkonan Desa Sa’dan memiliki tiga macam fungsi yakni fungsi

personal, fungsi social dan fungsi fisik.

- Menurut Suriah fungsi ragam hias untuk memperindah rumah adat Tongkonan.

(fungsi fisik)

- Menurut Lius Suba fungsi ragam hias untuk membedakan status sosial

masyarakat dan sebagai penghormatan terhadap leluhur. (fungsi sosial)

- Menurut Markus Anton fungsi ragam hias untuk melambangkan kekuatan dan

kesuburan. (fungsi personal)

- Menurut Sarung Allo fungsi ragam hias untuk memperindah dan memiliki

makna yang bersumber dari adat istiadat, agama maupun system sosial. (fungsi

fisik dan fungsi sosial)

3. Makna Simbolik Ragam Hias Rumah Adat Tongkonan di Desa Sa’dan

Kecamatan Balusu Kabupaten Toraja Utara

Mengenai makna ragam hias rumah adat tongkonan di Desa Sa’dan

Kecamatan Balusu Kabupaten Toraja Utara berikut ini penulis terlebih dahulu

menyebutkan nama Tongkonan dan pemiliknya sebagai sampel penelitian ini

sebagai berikut:

- Tongkonan Layuk atas nama Suriyah dan Sa’bulompo

Berikut ini akan diuraikan mengenai makna yang terkandung pada tiap-tiap jenis

ukiran atau ragam hias pada bagian-bagian rumah adat tongkonan sebagai status

sosial masyarakat sebagai berikut:

- Pa’buluLondong :Bermakna melambangkan keperkasaan dan

kearifan.(Gambar 28. Halaman 37)

- Pa’ Tedong: Memiliki dua makna yakni; 1. Melambangkan kesejahteraan

bagi masyarakat Toraja 2. Rumpun keluaraga diharapkan dapat

menternakkan kerbau. (Gambar 29. Halaman 38)

Page 56: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

37

- Pa’ Kapu baka. Makna sebagai tanda harapan agar keluarga senantiasa

hidup rukun, damai sejahtera, bersatu padu bagaikan harta benda yang

tersimpan dengan aman dalam sebuah bakul. (Gambar 30. Halaman 39).

- Pa’bomboUai: Memiliki dua makna yakni; 1.Kita (manusia) harus cepat

bekerja, tepat waktu dan membawa hasil yang baik. 2. Manusia harus

mempunyai keterampilan dalam melaksanakan sesuatu pekerjaan

sehingga dapat memberikan hasil yang berlipat ganda dan memuaskan

semua pihak. (Gambar 31. Halaman 38)

- Pa’sekongKandaure: Mengandung makna agar keturunan atau anak cucu

kiranya agar selalu hidup dalam kebahagiaan bagaikan cahaya dari

perhiasan tersebut (kandaure). (Gambar 32. Halaman 40)

- Pa’tangkeLumu’ : Makna diharapkan agar kaum keluarga, anak cucu

turun-temurun senantiasa berada dalam mata rantai yang tak terpisahkan,

dan saling bersalahan pendapat serta saling berjauhan dalam kehidupan

sehari-hari bagi kaum keluarga adalah suatu perbuatan yang tidak terpuji.

(Gambar 33. Halaman 40)

- Pa’daun Bolu : Menurut kepercayaan yang masih menganut paham

alukTodolo, merupakan simbol bagi manusia agar selalu mendapat

perlindungan dan berkat dari penciptanya. (Gambar 34. Halaman 41)

Demikianlah uraian dari keseluruhan bentuk ragam hias rumah adat

Tongkonan yang memiliki makna dari tiap bagiannya.Sehingga dengan demikian,

bahwa keanekaragaman bentuk ragam hias rumah adat Tongkonan di desa

tersebut juga menandakan adanya keanekaragaman makna baik berupa nasehat,

larangan maupun himbauan yang diukirkan pada setiap bagian rumah adatnya.

B. Pembahasan

Sebagai hasil penelitian pada penyajian analisis data maka telah

didapatkan sejumlah data mengenai Ragam Hias Rumah Adat Tongkonan di Desa

Sa’dan Kecamatan Balusu Kabupaten Toraja Utara.

1. Jenis Ragam Hias

Adapun jenis ragam hias yang terdapat di rumah adat Tongkonan desa

Sa’dan Kecamatan Balusu Kabupaten Toraja Utara memiliki nama atau sebutan

sesuai dengan arti dan makna yang terkandung pada tiap-tiap ukiran atau ragam

hias tersebut. Jenis ragam hias tersebut antara lain Pa’barre Allo,

Page 57: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

38

Pa’buluLondong, Pa’tedong, Pa’bomboUai, Pa’sekongKandaure, Pa’erong,

Pa’re’poSangbua, Pa’tedongTumuru, Pa’tangkeLumu’, Pa’takku Pare, Pa’

barra’barra’.

Kesemua jenis ragam hias yang telah disebutkan di atas memiliki motif

menyerupai benda-benda baik yang terdapat di alam, maupun sebagai hayalan

menurut kepercayaan orang Toraja. Sehingga dengan demikian, keanekaragaman

jenis ragam hias yang terdapat pada tiap-tiap bagian rumah adat Tongkonanakan

menambah nilai seni yang juga menjadi simbol-simbol tertentu berdasarkan

makna yang terkandung di dalamnya.

2. Fungsi Ragam Hias

Fungsi ragam hias yang terdapat di rumah adat Tongkonan desa Sa’dan

Kecamatan Balusu Kabupaten Toraja Utara memiliki fungsi sebagai untuk

menambahkan nilai estetik berdasarkan status sosial pemilik rumah adat

bersumber dari adat istiadat, maupun sistem sosial. Sedangkan fungsi ragam hias

rumah adat daerah lain hanya sebagai wujud fisik suatu bangunan.

3. Makna Ragam Hias

Penduduk atau suku asli yang mendiami Tanah Toraja sejak dahulu

dikenal berasal dari Toraja Selatan Atau Toraja Sa’dan atau Toraja Tae’. Di dalam

mengatur sandi-sandi kehidupan dan kebudayaan dahulu kala orang Toraja dalam

masyarakat mengenal empat statifikasi atau pelapisan masyarakatnya yang disebut

tana’ yaitu:

- Tana’ Bulaan: yaitu lapisan bangsawan tinggi di

Tallulembangnadisebut Puang.

Page 58: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

39

- Tana’ Bassi: yaitu lapisan bangsawan menengah di

Tallulembangnadisebut Tomakaka.

- Tana’ Karurung: yaitu lapisan kebanyakan di

Tallulembangnadisebut kaunan.

- Tana’ Kuakua: yaitu lapisan terendah di Tallulembangnadisebut tai

manuk.

Hal ini sampai sekarang tercermin pada ragam hias yang terdapat pada

tiap-tiap bagian rumah adatnya.Masyarakat yang berada pada statifikasi pertama

dan kedua mutlak memiliki ragam hias pada rumah adatnya.Masyarakat yang

berada pada statifikasi ketiga boleh menghiasi rumah adatnya dengan ukiran atau

ragam hias, boleh juga tidak menghiasinya.Tetapi masyarakat yang berada pada

statifikasi keempat tidak boleh mengukir atau menghiasi rumah adatnya.Sehingga

dengan demikian, nampaklah perbedaan status sosial masyrakat yang tercermin

pada bangunan rumah adat yang mereka miliki.

Ada beberapa ragam hias ruamah adat Toraja tetapi berdasarkan hasil

penelitian di Sa’dan hanya memiliki beberapa jenis ragam hias. Ragam hias

adalah bercorak dekoratif. Artinya ragam hias terdiri dari goresan warna yang bila

tak memiliki goresan atau memiliki warna artinya adalah lukisan di atas kayu.

Makna yang terkandung pada tiap-tiap rumah adat Toraja (Tongkonan) di

Desa Sa’dan Kecamatan Balusu Kabupaten Toraja Utara mengandung berbagai

lambang atau simbol baik berupa nasehat, larangan, perintah maupun pemberi

motivasi dalam kehidupan. Hal ini disebutkan di Tana Toraja dahulu hingga

sekarang menganut aliran kepercayaan yang disbut “AlukTodolo”. Kepercayaan

ini bagi masyarakat Toraja dijadikan cerminan kehidupannya. Sehingga makna

Page 59: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

40

yang terkandung pada penggambaran setiap jenis ragam hias rumah adatnya

biasanya berpatokan pada aliran kepercayaannya serta berbagai hal yang berkaitan

pada gerak-geriknya dalam kehidupan sehari-hari hingga persiapannya menuju ke

alam arwah atau biasa disebut “Puya”.

Disamping makna yang terkandung pada tiap-tiap bentuk ragam hias

rumah adatnya, terdapat pula makna yang terkandung pada warna yang

dimilikinya. Warna-warna yang dimiliki pada ragam hias rumah adat Tongkonan

ada empat macam yakni: warna merah yang bermakna darah orang Toraja dengan

ungkapan berani mempertahankan kebenaran, warna kuning yang bermakna

kebangsawanan orang Toraja, warna putih yang bermakna mengingatkan bagi

orang Toraja supaya tidak melanggar Aluk(aturan-aturan dalam masyarakat), dan

warna hitam yang bermakna perjalanan hidup manusia (khususnya orang Toraja

dalam kedukaan atau kesedihan).

Dengan adanya berbagai makna yang terkandung pada tiap-tiap bagian

rumah adat Toraja memiliki nilai tersendiri bagi pemiliknya dan memiliki

keunikan serta rasa seni yang tinggi bagi yang melihatnya, baik wisatawan manca

negara maupun para wisatawan domestik.

Warna yang digunakan hanya terdiri atas empat macam yang

mengandung arti empat asal manusia yakni manusia berasal dari tanah (warna

hitam), berasal dari api (warna merah), berasal dari air (warna kuning), berasal

dari udara atau angin (warna putih). Warna-warna itu diperoleh dari bahan

alami.Misalnya warna putih dari batu kapur, warna merah dari tanah merah,

warna kuning juga dari tanah sedangkan warna hitam campuran dari jelaga

dengan tuak cuka (ballo).

Page 60: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

41

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian tentang ragam hias rumah adat

Tongkonan Layuk Desa Sa’dan Kecamatan Balusu Kabupaten Toraja Utara maka

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Jenis ragam hias rumah adat Tongkonan yang terdapat di Desa Sa’dan

Kecamatan Balusu Kabupaten Toraja Utara antara lain Pa’barre Allo

(menyerupai bulatan matahari), Pa’bulu Londong(menyerupai bulu ayam

jantan), Pa’tedong (menyerupai kepala kerbau), Pa’bombo Uai

(menyerupai binatang yang larinya bagaikan angin di air), Pa’sekong

Kandaure (menyerupai manik-manik), Pa’erong (menyerupai peti mati),

Pa’re’po Sangbua (menyerupai garis siku-siku), Pa’tedong Tumuru

(menyerupai kerbau yang duduk di dalam air sambil kepalanya muncul di

permukaan), Pa’tangke Lumu’(menyerupai cabang lumut), Pa’takku pare

(menyerupai padi yang runduk), Pa’barra’barra’ (menyerupai beras

yang banyak)

2. Fungsi ragam hias rumah adat Tongkonan yang terdapat di Desa Sa’dan

Kecamatan Balusu Kabupaten Toraja Utara berdasarkan pendapat

narasumber yakni untuk menambahkan nilai estetis dan sebagai simbol

status sosial pemilik rumah adat.

Page 61: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

42

3. Makna yang terkandung pada tiap-tiap rumah adat Toraja (Tongkonan)

yang terdapat di Desa Sa’dan Kecamatan Balusu Kabupaten Toraja

Utara. Mengandung berbagai lambang atau simbol, baik berupa nasehat,

larangan, perintah maupun berbagai pemberi motivasi dalam kehidupan

ini. Adanya berbagai makna yang terkandung dalam tiap ukiran Toraja

menandakan adanya perbedaan status sosial masyarakatnya.

B. Saran

Berdasarkan dari kesimpulan yang telah dipaparkan di atas maka melalui

penelitian ini disarankan:

1. Kepada pemerintah daerah Toraja Utara, kiranya senantiasa

menghimbau masyarakat Tana Toraja pada umumnya dan masyarakat

Dsa Sa’dan pada khususnya, agar selalu menjaga kelestarian budaya,

memprioritaskan pembangunan dibidang kepariwisataan dmi member

motivasi wisatawan baik mancanegara maupun domestik. Kepada

pemilik rumah adat Tongkonan agar senantiasa menjaga dan

memperbaiki kelestarian rumah adatnya demi menjaga kelestarian

budaya leluhurnya.

2. Kepada Mahasiswa, khususnya mahasiswa jurusan pendidikan seni

rupa, agar hasil penelitian ini menjadi bahan informasi untuk

dipelajari.

Page 62: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

43

DAFTAR PUSTAKA

Alexnova-Alex.Blogspot.Com//Rumah Adat// di Sulawesi

Selatan.(Online).Diakses tanggal 24 Agustusr 2015.

Aryadi, 2014. Kajian Bentuk “Uma Jompaa” Desa Ndano Na’e Kecamatan

Donggo Kabupaten Bima. Proposal. Makassar. FKIP UNISMUH

Makassar.

Gustami, S.P 1980. Seni Ornamen Indonesia, Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia

Jogjakarta: ASRI.

Hamid, Abu. 1986.Bingkisan budaya Sulawesi Selatan. Makassar: Antropologi

Universitas Negeri Hasanuddin.

Ixe.11. Blog Spot. Com // Pengertian Adat. (Online) diakses tanggal 24 Agustus

2015.

Kebudayaan Indonesia.Com // Rumah Adat Tongkonan // di Sulawesi Selatan

(Online) diakses tanggal 24 Agustus 2015.

Lumowah Benny. 1978. Anjungan Sulawesi Selatan”TONGKONAN” (Rumah

Adat Toraja). Jakarta: PT AKSARA BARU.

Lysen, A. 1976. Individu dan Masyarakat. Bandung : Sumur Bandung.

Moleong. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Poerwadarminta, W.J.S. 1982. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Suntingan pusat

Pembinaan dan Pengembangan bahasa, Jakarta: Balai Pustaka.

Rumpe.1999. Ragam Hias Rumah Adat Toraja (Tongkonan dan Lumbung)

Sebagai Simbol Status Sosial Masyarakat Desa Kesu’ Kecamatan

Sanggalangi’ Kabupaten Tana Toraja.Makassar : FSD Universitas

Negeri Makassar.

Siti Nur Aryani. Oposisi Pasca Tradisi. Islam Agama Perlawanan.(Online),

diakses tanggal 24 Agustus 2015.

Suandi. 2015. Analisis bentuk bangunan dan ragam hias rumah adat Mandar di

Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Proposal.

Makassar. FKIP UISMUH Makassar.

Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Rajagrafindo

Prasada

Sugiyono. 2011. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Alfabeta

Page 63: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

44

Syamsuri,Sukri. A, dkk. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar:

FKIPUNISMUH Makassar.

Tasikuban .wordpress. Com /…/ Pengertian Tradisi 30 November 2012. (Online)

diakses tanggal 24 Agustus 2015.

Wojowasito S.1999. “Kamus Bahasa Indonesia(Edisi Revisi). C.V. Pengarang.

Malang

Page 64: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

45

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 65: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

46

FORMAT WAWANCARA

Wawancara ini dilakukan dalam rangka mengumpulkan data dalam

penelitian yang berjudul “Makna Simbolik Ragam Hias Rumah Adat Tongkonan

Desa Sa’dan Kecamatan Balusu Kabupaten Toraja Utara”.

Adapun proses pertanyaan dalam format wawancara yang akan diajukan

oleh peneliti adalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan Rumah adat Tongkonan ?

2. Bagaimana cara pembuatan Rumah adat Tongkonan ?

3. Bagaimana jenis pemilihan jenis kayu yang digunakan dalam pembuatan

Rumah adat Tongkonan?

4. Berapa jumlah tiang yang dipakai dalam pembuatan Rumah adat Tongkonan

?

5. Apakah ada maknanya mengapa dibagian depan Rumah Adat Tongkonan

terdapat tanduk kerbau ?

6. Mengapa atap rumah Adat Tongkonan harus berbentuk melengkung ?

7. Apa yang dipakai dalam pembuatan atap rumah Adat Tongkonan ?

8. Ada berapa jenis ragam hias Rumah Adat Tongkonan ?

9. Apasaja makna simbolis dan ragam hias Rumah Adat Tongkonan ?

10. Pewarna apakah yang dipakai dalam pembuatan ragam hias Rumah Adat

Tongkonan ?

Page 66: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

47

DAFTAR RESPONDEN

1. Nama Lengkap : Suriah

Umur : 51 thn

Agama : Kristen

Pekerjaan : Tani / Tokoh Masyarakat

Waktu Wawancara : 06 November 2015

2. Nama Lengkap : Lius Suba

Umur : 45 thn

Agama : Kristen

Pekerjaan : Tani / Pengrajin

Waktu Wawancara : 07 November 2015

3. Nama Lengkap : Markus Anton

Umur : 35 thn

Agama : Kristen

Pekerjaan : Pembuat Ragam Hias

Waktu Wawancara : 07 November 2015

4. Nama Lengkap : Sarung Allo

Umur : 63 thn

Agama : Kristen

Pekerjaan : Pembuat Rumah Adat Tongkonan

Waktu Wawancara : 07 November 2015

Page 67: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

48

STUDI DOKUMENTASI

Gambar 39. Tampak depan Ragam Hias Rumah Adat Tongkonan

(Foto Muh.Paisyal.Ramli,06 November 2015)

Gambar 40. Tampak depan Ragam Hias Rumah Adat Tongkonan

(Foto Muh.Paisyal.Ramli, 06 November 2015)

Page 68: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

49

Gambar 41. Tampak samping kiri Ragam Hias Rumah Adat Tongkonan

(Foto Muh.Paisyal.Ramli, 06 November 2015)

Gambar 42. Tampak samping kiri Ragam Hias Rumah Adat Tongkonan

(Foto Muh.Paisyal.Ramli, 06 November 2015)

Gambar 43. Tampak samping kanan Ragam Hias Rumah Adat Tongkonan

(Foto Muh.Paisyal.Ramli, 06 November 2015)

Page 69: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

50

Gambar 44. Tampak samping kanan Ragam Hias Rumah Adat Tongkonan

(Foto Muh.Paisyal.Ramli, 06 November 2015)

Gambar 45. Tampak belakang Ragam Hias Rumah Adat Tongkonan

(Foto Muh.Paisyal.Ramli, 06 November 2015)

Gambar 46. Tampak belakang Ragam Hias Rumah Adat Tongkonan

(Foto Muh.Paisyal.Ramli, 06 November 2015)

Page 70: MAKNA SIMBOLIK JENIS DAN FUNGSI RAGAM HIAS RUMAH …

51

RIWAYAT HIDUP

Muhammad Paisyal Ramli, disapa Ical lahir di Enrekang pada

tanggal 17 Januari 1991. Penulis merupakan anak kedua dari

empat bersaudara dari pasangan Ramli dan Ruhati. Penulis

memulai jenjang pendidikan di SD Negeri 5 Pasui pada tahun

1997, selesai pada tahun 2003, di tahun yang sama penulis melanjutkan

pendidikan SMP Negeri 2 Baraka, selesai di tahun 2006, kemudian melanjutkan

pendidikan MAN 1 Baraka, tamat pada tahun 2009. Pada tahun 2010, penulis

tercatat sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar. Sejak

menjadi mahasiswa, penulis aktif berkarya seni lukis dan telah menyelesaikan

studi khusus, berpameran di Warkop 27 Boss Lompoa pada bulan Juni tahun

2015 bersama lima perupa lainnya dengan tema Intuisi.

Atas dasar keyakinan yang kuat kepada sang pencipta serta do’a dan restu

ayah dan ibu tercinta bersama saudara, keluarga, teman-teman, penulis dapat

berkarya dalam bentuk tulisan yakni: menyusun skripsi yang berjudul “Makna

Simbolik Jenis dan Fungsi Ragam Hias Rumah Adat Tongkonan Layuk Desa

Sa’dan Kecamatan Balusu Kabupaten Toraja Utara”.