makna narasi tentang konflik kemiskinan,...

131
MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN, DAN SOLIDARITAS MASYARAKAT MUNA DALAM FILM JEMBATAN PENSIL Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos.) oleh Rizka Maftuhah NIM 11140510000138 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2018 M  

Upload: lamcong

Post on 09-Mar-2019

269 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

MAKNA NARASI TENTANG

KONFLIK KEMISKINAN,

KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

DAN SOLIDARITAS MASYARAKAT MUNA

DALAM FILM JEMBATAN PENSIL

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S. Sos.)

oleh

Rizka Maftuhah

NIM 11140510000138

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H / 2018 M

 

Page 2: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

 

Page 3: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

 

Page 4: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

 

Page 5: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

i

ABSTRAK

Rizka Maftuhah

Makna Narasi tentang Konflik Kemiskinan, Ketidaksetaraan Hak

Pendidikan dan Solidaritas Masyarakat Pulau Muna dalam Film

Jembatan Pensil.

Kemiskinan merupakan masalah yang terjadi di Indonesia.

Setiap tahun angka kemiskinan semakin bertambah. Saat ini persoalan

kemiskinan harus segera dituntaskan. Ketidaksetaraan hak pendidikan

adalah dampak dari kemiskinan. Pendidikan seharusnya menjadi agen

untuk mencerdaskan manusia namun sangat disayangkan masih banyak

masyarakat yang tidak mendapatkannya secara adil.

Berdasarkan latar belakang, penulis merumuskan pertanyaan

penelitian yaitu: Bagaimana struktur narasi awal, tengah dan akhir

dalam film Jembatan Pensil dengan menggunakan teori analisis narasi

Todorov? Apakah pesan yang terkandung dalam film Jembatan Pensil?

Metodologi yang digunakan oleh penulis ialah pendekatan

kualitatif deskriptif. Penulis melakukan observasi teks naskah dan

menonton film Jembatan Pensil untuk mendapatkan data-data. Penulis

melakukan wawancara mendalam dengan penulis naskah film Jembatan

Pensil. Dokumentasi yang digunakan berupa catatan skenario, buku-

buku, jurnal dan data-data dari internet.

Penelitian ini menggunakan analisis narasi model Tzvetan

Todorov. Analisis tersebut menggunakan skema alur awal, tengah dan

akhir. Pada alur awal cerita digambarkan dengan kondisi yang tertib.

Alur tengah merupakan kondisi yang mulai kacau dengan adanya

gangguan. Pada alur akhir cerita dibuat dengan kondisi tentram. Film

ini juga dilengkapi dengan kerangka konsep makna yang terkandung

dalam film Jembatan Pensil ini.

Penemuan dari penelitian dalam Film Jembatan Pensil

digambarkan pada sekolah yang ada di Pulau Muna. Sekolah Towea

menjadi bukti ketidaksetaraan hak pendidikan Indonesia. Akses

pendidikan yang sulit dan rendahnya pengetahuan menjadi kritik sosial

di masyarakat. Selain masalah pendidikan, Pulau Muna juga

mengalami hambatan ekonomi sehingga masyarakat Muna sulit

mengembangkan potensi yang dimilikinya. Sehingga dapat

menurunkan kualitas masyarakat di Pulau Muna.

Kata Kunci: Film Jembatan pensil, Kemiskinan,

Pendidikan, Analisis Narasi dan Alur

 

Page 6: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

ii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah Subhanu wa Ta’ala. Sang pencipta yang telah memberikan

segala anugerah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan.

Sholawat dan salam tak lupa kita sanjungkan kepada junjungan

kita Nabi Muhammad Shallahu ‘alaihi wa sallam yang telah

memberikan jalan yang terang untuk kita semua. Skripsi ini

merupakan sebuah karunia yang luar biasa bagi penulis untuk

memenuhi tugas akhir sebagai persyaratan mendapatkan gelar

sarjana sosial di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sehubung dengan terselesaikannya skripsi ini. Penulis

ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang

telah turut andil dalam penyusunan penelitian ini. Semoga

penelitian ini senantiasa memberikan manfaat bagi penulis dan

pembaca. Dengan rasa hormat, penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Suparto, M. Ed, Ph. D

selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Dr. Hj. Roudhonah, M.

Ag selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi serta Dr.

Suhaimi M. Si selaku Wakil Dekan III Bidang

 

Page 7: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

iii

Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi.

2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Drs.

Masran, MA dan Sekretaris Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam Fita Fathurokhmah, M. Si.

3. Siti Nurbaya M. Si, selaku dosen pembimbing skripsi

yang senantiasa sabar dalam memberikan bimbingan dan

arahan hingga terselesaikannya skripsi ini.

4. Dr. Armawati Arbi M. Si, selaku dosen pembimbing

akademik yang telah mengarahkan dan memberikan

nasihat selama menempuh perkuliahan.

5. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi beserta staf tata usaha dan karyawan.

6. Seluruh karyawan beserta staf Perpustakaan Utama dan

Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Exan Zen selaku penulis naskah film Jembatan Pensil

yang telah mengizinkan penulis untuk meneliti filmnya

serta memberikan data dan informasi yang penulis

butuhkan.

8. Orang tua tercinta, Bapak Abdul Aziz dan Ibu Azizah

yang selalu memberikan semangat serta dukungan moril

dan materil kepada penulis.

9. Sahabat Ideocaffe, Nurul Fadhilah, Dini Khaerani, Siti

Febri, Ovi Eka, Rizka Fauziah, Siti Zahro, Filza Itqiya,

dan Rafiqah yang selalu memotivasi dan menghibur

selama penyusunan skripsi ini.

 

Page 8: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

iv

10. Teman-teman seperjuangan Ayu Rahmawati, Hanifah

Dwi Utami, Amalia Assyifa, Bella Putri, Sulistiyaningsih,

Puput Safinatunnajah, Larasati Satitiputri, dan Azkiyaul

Umami yang telah setia menjadi tempat bertukar pikiran

dan ilmu selama menempuh perkuliahan.

11. Teman-teman KKN MAPAN 088, Anita Aprilia dan

Ahmad Muhajirin yang senantiasa membantu dan berbagi

pengalaman yang dimiliki.

12. Untuk teman-teman KPI C 2014 dan rekan-rekan

mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta angkatan 2014.

13. Serta seluruh pihak yang telah membantu demi kelancaran

penyusunan skripsi ini.

Jakarta, 3 Agustus 2018

Rizka Maftuhah

 

Page 9: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ......................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ......................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................... 6

D. Tinjauan Pustaka ............................................................... 7

E. Metode Penelitian .............................................................. 9

F. Waktu Penelitian ............................................................... 13

G. Sistematika Penulisan ........................................................ 13

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP ....... 15

A. Analisis Narasi ................................................................... 15

B. Analisis Narasi Model Todorov ........................................ 18

1. Kondisi Awal Cerita ...................................................... 18

2. Kondisi Pertengahan Cerita ........................................... 21

3. Pemulihan ...................................................................... 25

C. Narasi dalam Film ............................................................. 27

D. Film .................................................................................... 28

1. Pengertian Film ............................................................. 28

2. Jenis-jenis Film ............................................................. 29

3. Film sebagai Media Dakwah ........................................ 32

E. Konsep Kemiskinan ........................................................... 35

 

Page 10: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

vi

F. Ketidaksetaraan Hak Pendidikan ....................................... 37

G. Solidarias Sosial ................................................................ 38

1. Tolong Menolong ......................................................... 40

2. Kepeduliaan Sosial ....................................................... 41

BAB III GAMBARAN UMUM....................................................... 43

A. Sinopsis Film Jembatan Pensil .......................................... 43

B. Pemeran Film Jembatan Pensil .......................................... 45

C. Produksi Film Jembatan Pensil ......................................... 53

BAB IV TEMUAN DAN HASIL ANALISIS ................................ 56

A. Analisis Alur Awal Cerita pada Film Jembatan Pensil ...... 56

B. Analisis Alur Tengah Cerita pada Film Jembatan Pensil..... 65

C. Analisis Alur Akhir Cerita pada Film Jembatan Pensil ....... 70

D. Pesan Solidaritas dalam Film Jembatan

Pensil ................................................................................... 73

E. Interpretasi Penelitian .......................................................... 89

BAB V PENUTUP ............................................................................ 94

A. Kesimpulan ........................................................................ 94

B. Saran .................................................................................. 95

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 97

LAMPIRAN-LAMPIRAN

 

Page 11: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 : Didi Mulya ................................................................. 45

Gambar 3.2 : Azka Marzuki .............................................................. 46

Gambar 3.3 : Angger Bayu ............................................................... 46

Gambar 3.4 : Nayla D. Purnama ....................................................... 47

Gambar 3.5 : Permata Jingga ................................................. ........... 48

Gambar 3.6 : Vickram Priyono .............................................. ........... 48

Gambar 3.7 : Kevin Julio ....................................................... ........... 49

Gambar 3.8 : Alisia Rininta.................................................... ........... 50

Gambar 3.9 : Agung Saga ...................................................... ........... 50

Gambar 3.10 : Andi Bersama ................................................ ........... 51

Gambar 3.11: Merriam Bellina .............................................. ........... 52

Gambar 3.12: Deden Bagaskara ............................................. ........... 53

 

Page 12: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini kemajuan pesat terjadi pada bidang teknologi dan

komunikasi. Pesan yang disampaikan komunikator kepada

komunikan tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Pesan memiliki

makna yang luas, tidak sebatas informasi dan berita saja. Hal

tersebut mempermudah manusia dalam memenuhi kebutuhannya.

Media penyampaian pesan semakin mengembangkan inovasinya

melalui film, novel, koran, website, dan lain sebagainya.

Film merupakan media komunikasi berupa gambar dan

suara yang menghasilkan sebuah perpaduan yang seimbang.

Fungsi film yaitu sebagai media edukasi, persuasi, hiburan, dan

informasi. Film juga diartikan sebagai hasil budaya dan alat

ekspresi kesenian.1 Hasil produksi sebuah film tersebut menjadi

suatu ungkapan atas realitas yang terjadi. Karya film yang

diproduksi memiliki unsur pesan yang akan disampaikan kepada

penontonnya.

Film menjadi salah satu sarana untuk menyampaikan pesan

yang digambarkan dalam alur cerita berupa adegan-adegan pada

sebuah narasi. Dalam buku Komunikasi Antarmanusia, Devito

mengatakan, isyarat mempunyai kebebasan makna, mereka tidak

memiliki karakter atau sifat dari benda atau hal yang mereka

gambarkan, suatu kata memiliki arti atau makna yang mereka

1 Onong Uchjana Effendy, Televisi Siaran, Teori dan Praktek

(Bandung: Alumni, 1986), h. 239.

 

Page 13: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

2

gambarkan, karena kitalah yang secara bebas menentukan arti

atau maknanya.2 Narasi adalah representasi dari peristiwa-

peristiwa atau rangkaian dari peristiwa-peristiwa.3 Hal tersebut

terlihat dari rangkaian cerita yang digambarkan dalam sebuah

film. Karakteristik yang dimiliki yaitu alur, latar serta

penokohan. Pada penelitian ini subjek yang dikaji adalah film

Jembatan Pensil dengan menggunakan kajian analisis narasi.

Pada penelitian ini mengambil permasalahan yang ada

pada sebuah film Jembatan Pensil. Film yang mengambil latar

tempat di daerah pelosok yang kurang mendapat perhatian

masyarakat Indonesia ini, namun keindahannya membuat kagum

akan kebesaran Sang Pencipta. Pulau Muna yang berada di

Sulawesi Tenggara memiliki sebuah sekolah yang

memprihatinkan. Hal tersebut menggambarkan pendidikan di

pelosok Indonesia yang kurang mendapat perhatian oleh pemilik

kebijakan. Hal menarik dari film ini yaitu adanya perbedaan dari

film bertema sejenis yang mengaitkan kemiskinan lalu hidup di

pelosok kemudian putus asa dan pergi ke kota untuk mencari

kehidupan yang lebih baik. Film ini justru memberikan gambaran

tentang kegigihan dan usaha untuk tetap bertahan dalam keadaan

terpuruk. Lokasi pembuatan film ini berada di pulau yang terletak

di Sulawesi bagian Tenggara. Pulau tersebut merupakan bagian

dari wilayah Indonesia yang jarang menjadi sorotan dalam

2 Joseph A. Devito, Komunikasi Antarmanusia (Tangerang:

Karisma Publishing Group, 2011), h. 131. 3 Eriyanto, Analisis Naratif (Jakarta: Prenadamedia Group,

2013), h. 2.

 

Page 14: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

3

industri film di Indonesia. Karakter pemeran pada film ini juga

menjadi kemenarikan tersendiri dalam penokohannya. Didi

Mulya sebagai aktor baru harus berperan sebagai pemeran utama

dan menjadi tokoh down syndrome. Tokoh utama ini menjadi inti

cerita serta menggeser keberadaan aktris dan aktor terkenal

seperti Kevin Julio, Alisia Rininta, dan Merriam Bellina.

Kemiskinan menjadi permasalahan mendasar yang

menyebabkan ketidakmampuan masyarakat untuk merubah

nasibnya dalam arti meningkatkan kesejahteraan hidup.4 Meski di

tengah kemiskinan yang dialami merekapun dan menepiskan

harapan untuk bisa memiliki kehidupan yang sama dengan

masyarakat yang lain. Hal demikian, membuat anak-anak itu

menjadi perlu memperjuangkan hak mereka terutama pada

bidang pendidikan.

Saat orang-orang sudah berada pada kenikmatan hidup dan

canggihnya teknologi. Anak-anak di daerah tersebut harus susah

payah dan berjuang demi mendapatkan apa yang mereka inginkan

dengan usaha yang keras. Lima sekawan ini mempertaruhkan

nyawa mereka demi sampai ke sekolah untuk belajar. Namun,

jika kita telusuri tak sedikit anak-anak yang menyia-nyiakan

pendidikan yang mapan hanya karena sebuah kemalasan.

Masyarakat Pulau Muna memiliki matapencaharian sebagai

nelayan. mereka membudidayakan hasil laut dari tanah

kelahirannya. Para nelayan juga bergotong royong untuk

mendapatkan hasil laut yang berkulitas. Cerita dalam film

4 Hartomo Dkk, Ilmu Sosial Dasar (Jakarta: Bumi Aksara,

2008), h. 209.

 

Page 15: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

4

Jembatan Pensil terdapat pula unsur jalinan ukhuwwah

antarmanusia yang ditonjolkan dalam film tersebut. Masyarakat

yang saling membantu juga terdapat persahabatan yang terjalin

antara anak-anak di Pulau Muna dalam menuntut ilmu dan

meraih cita-cita. Anak-anak terkadang menjadikan ajang

persahabatan untuk hal-hal yang mengandung mudharat. Film ini

menggambarkan tentang persahabatan yang semestinya dipupuk

oleh kesederhanaan dan kesetiaan. Penggambaran karakter pada

film ini diperankan oleh aktris dan aktor Indonesia. Selain itu

juga film ini memperkenalkan para pemeran baru di dunia peran.

Meskipun demikian, sangat disayangkan film edukasi dan

mengandung nilai moral ini kurang diminati oleh masyarakat

Indonesia sehingga pesan tidak banyak sampai ke masyarakat.

Konflik yang terjadi memang terlihat jelas dalam film ini

yaitu ketidaksetaraan hak pendidikan bagi masyarakat Indonesia.

Isu tersebut juga diangkat dalam film ini lengkap dengan

penggambaran sekolah gratis beralaskan pasir, murid seadanya,

dan bangunan yang jauh dari layak.5 Masalah pendidikan yang

harus lebih diperhatikan lagi. Film yang dibintangi oleh Kevin

Julio ini juga terdapat makna yang sangat penting yaitu mengenai

sebuah kesetiakawanan terhadap sesama serta ikhtiar untuk

mendapatkan apa yang diinginkan.

Analisis narasi model Todorov menjelaskan struktur cerita

awal sampai akhir. Model ini menggambarkan sebuah cerita yang

5 http://mediaindonesia.com/news/read/121624/belajar-cinta-

kasih-dari-jembatan-pensil/2017-09-09 diakses pada 03 Maret 2018

pukul 19.45.

 

Page 16: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

5

berawal dari keseimbangan kemudian kekacauan dan

keseimbangan. Penulis menganalisis konflik cerita film Jembatan

Pensil menggunakan analisis narasi model Todorov.

Berdasarkan beberapa alasan di atas, penulis tertarik

untuk mengambil judul “Makna Narasi tentang Konflik

Kemiskinan, Ketidaksetaraan Hak Pendidikan dan

Solidaritas Masyarakat Pulau Muna dalam Film Jembatan

Pensil”

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah maka penulis membatasi

penelitian ini pada narasi tentang kemiskinan,

ketidaksetaraan hak pendidikan dan solidaritas yang

terdapat dalam film Jembatan Pensil. Penelitian ini dibatasi

hanya dengan mengkaji pesan yang terdapat pada isi teks

narasi dialog dari film Jembatan Pensil. Film berdurasi 90

menit dan naskah film sebanyak 97 lembar halaman.

Naskah film Jembatan Pensil ini dikaji dengan

menggunakan analisis narasi model Todorov. Model

tersebut menerapkan tiga tahap yaitu tahap awal yang

berisikan gambaran awal cerita, tahap tengah (kekacauan)

yaitu tahap timbulnya konflik dalam sebuah cerita dan

tahap akhir tentang penyelesaian konflik yang terjadi.

2. Rumusan masalah

a. Bagaimana narasi pada alur cerita awal, tengah, dan

akhir pada film Jembatan Pensil?

 

Page 17: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

6

b. Apa pesan yang ingin disampaikan penulis dalam

film Jembatan Pensil?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan

pada bagian sebelumnya, oleh karena itu tujuan dari

penelitan yang ingin dicapai adalah:

a. Untuk menggambarkan narasi alur awal, tengah, dan

akhir dalam film Jembatan Pensil.

b. Untuk mengetahui pesan yang terkandung dalam film

Jembatan Pensil.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat yaitu:

a. Secara Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi bagi perkembangan ilmu komunikasi,

berkaitan dengan penelitian kualitatif mengenai analisis

naratif dan memberikan pemahaman kepada mahasiswa,

khususnya mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi. Penulis juga mengharapkan agar penelitian

ini dijadikan pengetahuan tentang analisis narasi makna

yang terkandung dalam film Jembatan Pensil kepada

pembaca mengenai bentuk usaha yang dilakukan untuk

meraih cita-cita dan juga memberikan pengetahuan

mengenai makna kesetiakawanan sosial dalam

kehidupan sehari-hari.

 

Page 18: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

7

b. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan

wawasan dan nilai positif bagi para mahasiswa dalam

bidang penyiaran seperti pembuatan naskah film dan

berkontribusi dalam industri perfilman Indonesia.

Penulis berharap agar penelitian ini berguna untuk

menambah ilmu tentang narasi film atau menjadi

referensi untuk penelitian selanjutnya bagi para

mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

D. Tinjauan Pustaka

Pada penelitian ini peneliti juga menggunakan beberapa

penelitian yang memiliki persamaan dan perbedaan dengan

penelitian ini. Adapun judul tersebut adalah sebagai berikut:

Pertama “Korupsi dalam Film” oleh Rhafidilla Vebrynda

tahun 2014, Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian tersebut memiliki

persamaan dengan penelitian ini dalam objek penelitian. Namun,

penelitian ini memiliki perbedaan dari segi metode analisis.

Penelitian ini menggunakan analisis narasi model Todorov

sedangkan penelitian yang dilakukan Rhafidilla menggunakan

model Aktan dan oposisi segi empat Algirdas.6

Penelitian Devi Kharisma dan Ira Dwi Mayangsari tahun

2018, Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan

Bisnis, Universitas Telkom yang mengangkat penelitian “Analisis

6 Rhafidilla Vebrynda, “Korupsi dalam Film” (Jurnal Ilmu

Komunikasi, Volume 11, Nomor 2, Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta, 2014).

 

Page 19: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

8

Naratif Tzvetan Todorov dalam Film Moana sebagai

Representasi Kesetaraan Gender” penelitian ini memiliki

perbedaan, peneliti tersebut meneliti film animasi Moana dan

penelitian ini meneliti film Jembatan Pensil. Peneliti mengkaji

tentang ikhtiar dan solidaritas sementara penelitian Devi dan Ira

tidak, mereka merepresentasikan kesetaraan gender pada film

Moana. Persamaannya yaitu menggunakan pendekatan dan model

analisis naratif yang sama yaitu model Tzvetan Todorov. 7

Penelitian Lilik Kustanto 2015, Jurusan Televisi, Fakultas

Seni Media dan Rekam, Institut Seni Indonesia yang melakukan

penelitian tentang “Analisis Narasi Kemiskinan dalam Program

Reality Televisi “Pemberian Misterius” di Stasiun SCTV”. Pada

penelitian ini memiliki perbedaan dan persamaan dengan

penelitian yang peneliti lakukan. Perbedaan penelitian tersebut

dengan penelitian ini ialah dari segi objek penelitian. Pada

penelitian Lilik menggunakan objek program reality show pada

stasiun televisi sedangkan penelitian ini menggunakan film

bioskop. Persamaannya kedua penelitian ini menggunakan

metode analisis narasi.8

7 Devi Kharisma dan Ira Dwi Mayangsari, “Analisis Naratif

Tzvetan Todorov dalam Film Moana sebagai Representasi Kesetaraan

Gender” (E-Proceedeng of Management, Volume 5, Nomor 1,

Universitas Telkom, 2018). 8 Lilik Kustanto, “Analisis Naratif: Kemiskinan dalam

Program Reality TV “Pemberian Misterius” Di Stasiun Sctv” Jurnal

Rekam Vol. 11 No. 2 (Oktober 2015)..

 

Page 20: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

9

E. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Paradigma adalah sistem keyakinan dasar atau cara

memandang dunia yang membimbing peneliti, tidak hanya

pemilihan metode, tetapi juga cara-cara fundamental yang

bersifat ontologis, epistimologis, dan metodologi.9 Secara

sederhana paradigma ialah proses bagaimana kita berfikir

terhadap sesuatu. Paradigma yang digunakan pada

penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme. Paradigma

konstruktivisme berusaha memahami dan

mengkonstruksikan sesuatu yang menjadi pemahaman

subjek yang akan diteliti.10

Secara sederhana paradigma

konstruktivisme ini memandang bahwa kenyataan

merupakan hasil dari konstruksi yang dilakukan oleh

manusia.

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.

Metode penelitian ini menghasilkan temuan data deskriptif

berupa kata-kata. Metode penelitian kualitatif adalah

metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada

kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah

eksperimen) peneliti merupakan instrumen kunci, teknik

pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi

9 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan

Praktik (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 26. 10

Maryaeni, Metodologi Penelitian Budaya (Jakarta:Bumi

Aksara, 2005), h. 7.

 

Page 21: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

10

(gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada

generalisasi.11

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode

kualitatif dan analisis narasi model Todorov. Analisis narasi

adalah studi tentang struktur pesan atau telaah mengenai

aneka fungsi bahasa.12

Analisis narasi model Todorov

menggunakan skema keseimbangan-konflik atau gangguan-

keseimbangan. Model ini identik dengan analisis narasi

yang terstruktur karena menurut Todorov dalam sebuah

cerita mempunyai kronologis.

4. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah film “Jembatan

Pensil” yang disutradarai oleh Hasto Broto. Objek

penelitiannya adalah narasi dialog film Jembatan Pensil.

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi adalah adanya perilaku yang tampak dan

adanya tujuan yang dicapai. Perilaku yang tampak dapat

berupa perilaku yang dapat dilihat langsung oleh mata,

11

Sugiono, Memahami Penelitian Kuantitatif (Bandung:

Alfabeta, 2006), h. 1. 12

Alex Sobur, Analisis Teks Media (Suatu Pengantar untuk

Analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing (Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2001), h. 18.

 

Page 22: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

11

dapat didengar dapat dihitung dan dapat diukur.13

Observasi yang biasa digunakan dalam penelitian

kualitatif yaitu observasi partisipasi, observasi tidak

berstruktur, dan observasi tersamar. Penelitian ini

melakukan observasi tidak berstruktur yaitu observasi

yang dilakukan tanpa panduan sehingga observasi

tersebut tidak dipersiapkan secara sistematis. Penulis

melakukan observasi dengan cara mengamati dengan

menonton film Jembatan Pensil dan juga pada teks

naskah film Jembatan Pensil.

b. Wawancara

Menurut Stewart dan Cash, wawancara diartikan

sebagai sebuah interaksi yang di dalamnya terdapat

pertukaran atau berbagi aturan, tanggung jawab,

perasaan, kepercayaan, motif, dan informasi. Wawancara

bukanlah suatu kegiatan dengan kondisi satu orang

melakukan atau memulai pembicaran sementara yang

lain hanya mendengarkan.14

Wawancara dibagi menjadi

wawancara mendalam dan wawancara bertahap. Pada

penelitian ini menggunakan wawancara mendalam.

Wawancara mendalam adalah proses mendapatkan

keterangan untuk tujuan menemukan data penelitian

dengan cara tanya jawab antara pewawancara dengan

informan atau orang yang diwawancarai.

13

Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk

Ilmu-Ilmu Sosial (Jakarta: Salemba Humanika, 2010), h. 132. 14

Haris Herdiansyah, h. 132.

 

Page 23: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

12

Narasumber yang diwawancarai secara mendalam

sebagai key informan yaitu penulis Exan Zen.

Wawancara mendalam ini dilakukan untuk

mengumpulkan data dan informasi agar memudahkan

penulis dalam menganalisis narasi dalam film Jembatan

Pensil

c. Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan salah satu cara yang

dapat dilakukan peneliti kualitatif untuk mendapatkan

gambaran dari sudut pandang subjek melalui suatu

media tertulis dan dokumen lainnya yang ditulis atau

dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan.15

Dokumen-dokumen yang dikumpulkan untuk laporan

penelitian ini adalah catatan skenario sinema Jembatan

Pensil, buku-buku, dan data-data dengan objek

penelitian.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari data dan menyusun

secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,

cacatan lapangan dan dokumentasi dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam katagori, menjabarkan ke

dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam

pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan

15

Haris Herdiansyah, h. 143.

 

Page 24: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

13

dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah

dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.16

Penulis menganalisis data dengan menggunakan metode

deskriptif, analisis narasi model Todorov guna menjawab

rumusan masalah di atas. Analisis naratif model Todorov

ini menggunakan skema awal cerita, tengah cerita, dan

akhir cerita. Awal cerita yang menggambarkan

keseimbangan. Kemudian pada tengah cerita terdapat

gangguan. Pada akhir cerita kembali pada keseimbangan.

Dalam sebuah narasi film cenderung memiliki runtutan

cerita yang logis.

F. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh peneliti sendiri. Hal yang

penulis lakukan untuk mendapatkan data-data akurat ialah

melakukan wawancara pada beberapa pihak terkait di kediaman

narasumber. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Juli

2018.

G. Sistematika Penulisan

Bab 1 merupakan bagian pendahuluan yang menguraikan

latar belakang masalah penelitian yaitu mengenai kemiskinan,

ketidaksetaraan hak pendidikan dan solidaritas masyarakat Pulau

Muna pada film Jembatan Pensil. Penelitian ini membatasi dan

merumuskan masalah dengan pertanyaan penelitian mengenai

alur awal, tengah, akhir dan pesan yang terkandung dalam film

Jembatan Pensil serta memaparkan tujuannya. Pada bab ini juga

16

Sugiono, Memahami Penelitian Kuantitatif (Bandung:

Alfabeta, 2006), h. 89.

 

Page 25: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

14

menguraikan manfaat penelitian secara akademik dan praktis

serta tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

Landasan teori dan kerangka konsep yang merupakan bab 2

membahas tentang teori yang digunakan dalam penelitian ini.

Teori teresebut berupa teori analisis narasi model Todorov serta

definisi-definisi yang menyangkut konsep kemiskinan,

pendidikan dan solidaritas.

Pada bab berikutnya yaitu bab 3 menyajikan gambaran

umum mengenai objek penelitian. Gambaran umum ini berisi

tentang sinopsis, pemeran beserta karakteristik dan gambar

pemain film Jembatan Pensil. pada bab ini juga menjelaskan

sekilas mengenai produksi film Jembatan Pensil yang digali oleh

peneliti dengan menggunakan media yang ada seperti, buku,

jurnal, artikel, maupun website.

Bab 4 menampilkan data-data yang terkait dengan pesan

yang disampaikan dalam film Jembatan Pensil dan temuan

penelitian yang ditemukan oleh peneliti selama proses pencarian

data. Data tersebut ialah mengenai analisis naratif model Todorov

kemudian dikaitkan dengan pesan yang ada dalam film Jembatan

Pensil.

Pada bab penutup menjelaskan tentang kesimpulan yaitu

resume hasil analisis dan saran yang ditemukan dari penelitian

yang telah dilakukan oleh penulis.

 

Page 26: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

15

BAB II

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP

A. Analisis Naratif

Narasi berasal dari bahasa Latin narre, yang artinya

“memberi tahu”.1 Artinya narasi merupakan sebuah usaha untuk

memberi tahu sesuatu berupa peristiwa baik nyata maupun fiksi

pada khalayak. Karya fiksi berupa dongeng atau cerita

merupakan sebuah narasi. Menurut Bordwell & Thompson dalam

buku Film Art, narasi didefinisikan sebagai rantai peristiwa

dalam hubungan sebab akibat yang terjadi pada waktu dengan

urutan waktu yang berurutan. Secara sederhana narasi adalah

rangkaian dari peristiwa-peristiwa.

Sebuah narasi memiliki unsur-unsur narasi, tingkat

ketekunan dan kesimpulan dari sebuah cerita atau merupakan

bayangan dari kehidupan nyata.2 Karakteristik narasi pertama,

adanya rangkaian peristiwa. Peristiwa dirangkai menjadi

sistematis seperti terdapat peristiwa A, B, C maka peristiwa

tersebut harus dirangkaiankan. Kedua, tidak acak melainkan

adanya kelogisan antara peristiwa satu dengan yang lainnya.

1 Eriyanto, Analisis Naratif (Jakarta: Prenadamedia Group,

2013), h. 1. 2 Novri, Analisis Narasi Interaktif pada Game Farm Ville2, e-

Proceeding of Art & Design Vol. 2, (April 2015): h. 61. Diakses pada

20 April 2018 dari http://repository. Telkomuniversity.id

id/pustaka/files/100015/jurnal_eproc/analisis-narasi-interaktif-pada-

game-farm-ville2.pdf.

 

Page 27: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

16

Ketiga, peristiwa tidak serta merta dipindahkan ke dalam sebuah

teks. Pada dasarnya peristiwa-peristiwa tersebut pasti dilakukan

melalui tahap pemilihan dan penghilangan.

Pendekatan yang dikembangkan pada tipe pendekatan naratif

sebagai berikut:3

a) Biografi adalah bentuk studi naratif dimana peneliti menulis

dan mencatat pengalaman orang lain.

b) Auto-etnografi bentuk studi naratif dimana individu

atau orang lain yang ditulis subyek penelitian bagi tulisanya

sendiri. Semua cerita pribadi penulis dan makna

kebudayaan penulis tertuang dalam tulisan

c) Sejarah Kehidupan, disebut juga riwayat hidup adalah

suatu naratif dari keseluruhan pengalaman hidup seseorang.

Fokusnya sering meliputi titik balik atau peristiwa penting

dalam kehidupan individu. Dalam pendidikan, studi naratif

secara khusus tidak meliputi laporan dari suatu keseluruhan

kehidupan tetapi malah berfokus pada suatu bagian atau

peristiwa tunggal dalam kehidupan individu.

d) Sejarah tutur atau sejarah lisan adalah pengumpulan refleksi

pribadi tentang peristiwa dan sebabnya terhadapa satu atau

beberapa individu (Plummer, 1998) yang mungkin

memiliki fokus kontekstual yang spesifik, misalnya cerita

yang ditutukan oleh pengajar atau anak-anak didik di kelas

atau cerita yang dituturkan tentang organisasi.

3 John W. Cresswell, Penelitian Kualitatif dan Desain Riset:

Memilih Antara Lima Pendekatan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015),

h. 99.

 

Page 28: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

17

Analisis naratif adalah analisis mengenai narasi, baik narasi

fiksi (novel, puisi, cerita rakyat, dongeng, film, komik, musik dan

sebagainya) ataupun fakta seperti berita.4 Pada struktur narasi

fiksi ialah mengenai rangkaian peristiwa yang di dalamnya

terkandung unsur-unsur lain, seperti tokoh-tokoh, latar, sudut

pandang dan sebagainya. Narasi adalah penuturan yang

mengandung tiga komponen: awal, tengah dan akhir.5 Sebuah

narasi akan merangkaikan tiga kompenen tersebut dalam suatu

struktur cerita yang utuh. Dalam analisis narasi terdapat dua

aspek penting yaitu cerita (story) dan alur cerita (plot): 6

1. Cerita (Story): sebuah peristiwa yang disajikan secara

berurutan sesuai dengan kronologis. Peristiwa tersebut dapat

disajikan dalam bentuk teks maupun tidak.

2. Alur cerita (Plot): sesuatu yang ditampilkan secara tersurat

dalam sebuah teks. Di dalamnya terdapat rincian tempat,

waktu kejadian dan bagaimana cerita tersebut berjalan.

Perbedaan cerita dan alur;

Keutuhan Urutan

Cerita Cerita disajikan

dari awal hinga

akhir

Peristiwa diceritakan

secara berurutan

Plot Cerita secara Urutan peristiwa di

4 Eriyanto, Analisis Naratif (Jakarta: Prenadamedia Group,

2013), h. 9. 5 Alex Sobur, Komunikasi Naratif (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2014), h. 236. 6 Eriyato, Analisis Narasi (Jakarta: Prenadamedia Group,

2013), h. 15.

 

Page 29: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

18

gamblang

dituangkan dalam

teks

putar-putar

B. Analisis Naratif Model Todorov

Gagasan todorov menarik karena ia melihat teks ke dalam

tahapan atau struktur tertentu.7 Model ini banyak digandrungi

oleh para peneliti untuk meneliti baik karya fiksi maupun

nonfiksi. Menurut Todorov, narasi itu adalah apa yang dikatakan,

karena itu ia mempunyai urutan kronologis, motif dan plot, serta

hubungan sebab akibat dari suatu peristiwa. Rangkaian dalam

sebuah peristiwa tertentu digunakan oleh banyak naratif.8 Pada

Model Todorov merumuskan sebuah narasi dengan ekuilibrium

(keseimbangan)-gangguan-ekuilibrium (keseimbangan).

1. Kondisi awal cerita (Keseimbangan/Ekuilibrium)

Pada suatu cerita fiksi maupun nonfiksi memulai dengan

suatu ketentraman dalam isi cerita. Hal tersebut merupakan

situasi yang akan menjadi penentu untuk keberlanjutan

cerita dimata khalayak. Apabila penonton tidak tertarik

dengan awal cerita yang disajikan bisa jadi mereka tidak

akan melanjutkan untuk cerita-cerita selanjutnya. Setiap

penonton atau pembaca memiliki tingkat minat yang

berbeda-beda oleh karena itu bagian awal cerita menjadi

penentu keberlanjutan suatu cerita. Penulis harus

7 Eriyanto, h. 46.

8 Tony Thwaites, Introducing Cultural and Media Student

(Sebuah Pendekatan Semiotik), (Yogyakarta: Jalasutra, 2009), h. 183.

 

Page 30: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

19

menggarap sebuah cerita dengan sungguh-sungguh dan

serius.9 Penulis juga diharapkan dapat menyajikan cerita

yang sesuai untuk menarik minat dan perhatian penonton.

Sebuah tindakan atau kejadian tidak mungkin dapat

hadir begitu saja. Tindakan lahir dari sebuah situasi yang

kemudian berkembang dan meningkatkan lebih maju pada

masa mendatang. Situasi biasanya terbagi menjadi dua

macam, pertama situasi yang sederhana dan situasi yang

rumit. Sebuah situasi sederhana atau rumit tergantung dari

bagian-bagian yang berbeda. Rumit atau tidaknya suatu

situasi dapat diukur dari kaitan-kaitan antara satu faktor

dengan faktor lainnya, dapat diukur dari jumlah faktornya,

dan dapat pula diukur dari akibat-akibat yang ditimbulkan

serta rangkaian-rangkaian kejadian selanjutnya.10

Keseimbangan dan keteraturan dalam sebuah cerita pada

dasarnya diawali dengan kondisi saat keadaan berjalan

tertib dan teratur. Sebuah cerita kepahlawanan, narasi awal

menggambarkan kondisi yang damai dan tentram. Narasi

dalam tema persahabatan, narasi awal bisa berupa

keakraban di dalam sebuah kelompok persahabatan atau

komunitas. Dengan kata lain, memang kondisi yang

berlangsung dalam sebuah cerita itu masih selaras, serasi

dan harmonis.

9 Gorys Keraf, Argumentasi dan Naratif, (Jakarta: Gramedia,

2004), h. 152. 10

Gorys Keraf, h. 151.

 

Page 31: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

20

Keseimbangan memiliki arti keadaan seimbang,

keadaan yang terjadi apabila semua gaya dan

kecenderungan yang ada tepat diimbangi atau dinetralkan

oleh gaya dan kecenderungan yang sama, tetapi

berlawanan. Menurut Todorov, sebuah cerita yang ideal

ialah jika suatu cerita diawali dengan keseimbangan atau

ekuilibrium hingga kemudian diganggu oleh suatu keadaan

tertentu.11

Kondisi keseimbangan ini menjadi tolok ukur

untuk mengetahui daya tarik penonton pada bagian-bagian

selanjutnya. Materi yang disajikan harus mampu

merangsang keingintahuan pembaca atau penonton.12

Narasi terbagi menjadi dua macam, yaitu narasi fiksi dan

nonfiksi. Dalam penyajian narasi fiksi maupun nonfiksi

sebenarnya memiliki kesamaan pada bagian penyajian.

Pada narasi nonfiksi penulis perlu menganalisa materi atau

bahan yang akan disajikan. Hal tersebut agar dapat

meyakinkan penonton bahwa semua tindak-tanduk dalam

seluruh narasi merupakan perkembangan logis dari situasi

aslinya. Narasi fiksi tidak memerlukan analisa dalam

materinya melainkan menciptakan materi tersendiri.13

Kalimat-kalimat bukan berbentuk rangkaian tanpa akhir

tetapi berbentuk lingkaran-lingkaran yang dapat diketahui

secara batiniah oleh pembacanya. Awal kalimat seharusnya

11

Tzevetan Todorov, Tata Sastra, (Jakarta: IKAPI, 1985), h.

51. 12

Gorys Keraf, Argumentasi dan Naratif, (Jakarta: Gramedia,

2004), h. 152. 13

Gorys Keraf, h. 152.

 

Page 32: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

21

memberikan gambaran yang stabil dan seimbang. Pada alur

keseimbangan (awal) cerita secara bertahap akan berubah

dari suatu keadaan ke keadaan yang lain secara abstrak.14

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa narasi bermula

dari keadaan yang seimbang. Cerita dibuat dengan keadaan

yang harmonis dan tentram. Tahap ini menggambarkan

kejadian yang belum berkonflik sehingga penonton dibawa

pada ketenangan terlebih dahulu. Cerita awal tentu saja

akan membawa pada bagian-bagian selanjutnya dan pada

tahap keseimbangan ini disebut sebagai pengantar untuk

melanjutkan pada tahap selanjutnya.

Penulis berkewajiban menuntun para penonton agar

masuk dalam cerita yang dibuat dengan cara menarik

perhatian penonton atas tontonan atau materi yang

disajikan. Pada film Jembatan Pensil ini keseimbangan

terlihat pada alur awal cerita salah satunya kehidupan

keluarga nelayan yaitu Pak Mone dan Ondeng yang hidup

secara sederhana. Hal lain adalah pekerjaan nelayan Gading

yang bekerja seperti biasa yaitu menangkap ikan dan

berlaut. Meskipun hidup dalam keadaan yang sederhana

namun mereka tetap bersemangat dalam menjalani hidup.

2. Kondisi Pertengahan Cerita (Gangguan/Kekacauan)

Bagian selanjutnya dalam struktur narasi yaitu adanya

gangguan atau ketidakseimbangan dalam cerita.

Keseimbangan awal tersebut perlahan berubah dengan

14

Tzevetan Todorov, Tata Sastra (Jakarta: IKAPI, 1985), h. 50-

51.

 

Page 33: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

22

berjalannya cerita. Pada bagian ini keadaan yang baik dapat

berubah dapat berubah menjadi buruk dan seterusnya.15

Umumnya tahap ini merupakan kelanjutan dari cerita

sebelumnya. Oleh karena itu, kejadian pada bagian ini

merupakan kausalitas dari peristiwa di masa lampau. Pada

tahap pertengahan ini juga terdapat babak-babak yang

berusaha untuk memaksimalkan ketegangan dan keresahan

pembaca atau penonton.

Bermacam-macam gangguan yang dapat hadir dalam

sebuah cerita. Seperti datangnya tokoh yang merusak

keteraturan pada tahap awal. Kemudian juga perubahan

watak tokoh dari sifat protagonis menjadi antagonis.

Misalnya dalam film drama romantis, pada bagian kedua

sebuah gangguan ditandai dengan adanya perusak

hubungan dua sejoli yang sedang menjalin kasih. Kemudian

selanjutnya dalam film bertema kekeluargaan, adanya

perbedaan pemikiran antara anak dan orang tua juga bisa

memulai adanya gangguan ditahap kedua ini. Semua itu

dapat menjadikan adanya perubahan keteraturan menjadi

situasi yang tidak teratur.

Ketidakseimbangan semakin terasa dan akibatnya

semakin dirasakan dengan timbulnya kesadaran terhadap

ketidakseimbangan tersebut. Pada tahap ini tokoh merasa

semakin mengalami kehancuran dalam hidupnya karena

biasanya gangguan sudah berada di titik puncak atau

15

Eriyato, Analisis Narasi (Jakarta: Prenadamedia Group,

2013), h. 47.

 

Page 34: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

23

klimaks. Todorov sebelumnya telah mengungkapkan bahwa

keseimbangan pada bagian ini sudah berubah menjadi

ketidakseimbangan situasi.16

Bagian pertengahan ini

ditandai dengan masuknya cerita pada tahap konkretisasi

atau perwujudan. Cerita perlahan-lahan melepaskan diri

dari situasi awal untuk menuju pada tahap konflik yang

lebih dalam lagi. Konflik ditampilkan dengan jelas dan

detail kepada khalayak. Berbagai permasalahan dalam

cerita seperti perbedaan kepentingan, permusuhan

antartokoh, perebutan hak sehingga permasalahan semakin

terlihat dan kompleks. Apabila situasi awal disajikan

dengan jelas oleh penulis maka tahap gangguan dalam

cerita ini akan mudah dipahami oleh khalayak dengan baik.

Semua kejadian yang terjadi pada tahap pertengahan ini

merupakan kausalitas dari apa yang terjadi pada masa

lalu.17

Oleh karena itu penulis dituntut untuk menyajikan

cerita awal yang menarik sehingga penonton dapat

memahami kelanjutan konflik pada tahap gangguan ini.

Alur pertengahan cerita ini disebut juga sebagai fase yang

paling menegangkan. Ketegangan yang terjadi bukan hanya

terdapat pada cerita fiksi saja melainkan juga pada cerita

nonfiksi. Seperti pada kisah tentang “Perjuangan Para

Pahlawan Indonesia” dan lain sebagainya. Pada awal

16

Eriyato, Analisis Narasi (Jakarta: Prenadamedia Group,

2013), h. 48. 17

Gorys Keraf, Argumentasi dan Naratif, (Jakarta: Gramedia,

2004), h. 153.

 

Page 35: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

24

pekembangan cerita memang belum nampak konfliknya,

namun saat pertikaian itu timbul, ketidakseimbanganpun

berada pada puncaknya.

Gangguan yang ada pada cerita bisa pula disebabkan

oleh ketidakpatuhan terhadap sesuatu. Secara sederhana,

ketentraman yang terjadi di tahap awal tidak dijaga dengan

baik atau adanya pelanggaran terhadap suatu aturan.

Kesimpulannya adalah bagian pertengahan cerita ini

merupakan bagian yang terdapat konflik di dalamnya. Saat

tokoh menyadari adanya konflik yang terjadi maka kondisi

semakin rumit. Cerita akan diciptakan semenarik mungkin

dengan dimasukan gangguan-gangguan serta ketegangan

agar penonton lebih tertarik lagi serta memiliki keinginan

untuk mengetahui kelanjutan cerita. Jika dilihat sepertinya

gangguan lebih cocok ada pada cerita imajinatif namun

kenyataannya pada cerita faktualpun terdapat gangguan-

gangguan atau ketidakseimbangan karena realitanya

kehidupan tidak semulus dan sesuai dengan keinginan

manusia. Oleh karena itu, pada tahap ini juga sering disebut

sebagai tahap lanjutan dari cerita yang disajikan

sebelumnya. Pada film Jembatan Pensil pun terdapat

gangguan di dalamnya. Salah satunya ialah saat keadaan

sekolah di wilayah Indonesia sangat memperihatinkan dan

bapak dari anak yang memiliki keterbelakangan mental

yaitu Ondeng, hilang saat berlaut dan saat itu pula ondeng

 

Page 36: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

25

sangat terpukul karena Bapak merupakan keluarga satu-

satunya yang dimiliki oleh Ondeng.

3. Pemulihan (Keseimbangan/Ekuilibrium)

Pada tahap akhir dari cerita ini sering disebut sebagai

tahap pemulihan. Tahap pemulihan ini merupakan

penyelesaian dari permasalahan yang terjadi pada tahap

perkembangan sebelumnya. Namun, pada tahap ini sebuah

cerita kadang tak selamanya menemui penyelesaian seperti

yang kita sebut dengan cerita gantung. Penyelesaian pada

tahap akhir ini hanya saja memang sudah dibuat sebagai

tindakan akhir dari sebuah permasalahan sebenarnya.

Pada tahap akhir cerita, gangguan yang terjadi pada saat

tahap sebelumnya dapat diselesaikan sehingga ketertiban

dapat kembali lagi. Pada tahap ini pada umumnya

menceritakan kehadiran sosok yang menjadi pelerai dari

masalah yang timbul sebelumnya. Situasi mulai kembali

normal secara perlahan-lahan.18

Struktur narasi menurut

Todorov ialah pada tahap akhir cerita ini merupakan tahap

saat kondisi seimbang kembali hadir dalam cerita.

Keseimbangan yang terjadi hampir mirip dengan

keseimbangan yang ada di tahap awal cerita tetapi

hakikatnya tidak selalu sama. Perbedaan yang terjadi ialah

saat keseimbangan di tahap awal merupakan dasar

keseimbangan yang ada sedangkan pada tahap ini lebih

pada kehadiran sosok yang yang berusaha memulihkan

18

Eriyanto, Analisis Narasi (Jakarta: Prenadamedia Group,

2013), h. 48.

 

Page 37: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

26

gangguan. Gunanya untuk menciptakan kembali

keseimbangan yang ada di tahap awal cerita. Oleh karena

itu, dalam satu cerita terdapat dua keseimbangan yang

berbeda.19

Inti dari tahap akhir cerita ini merupakan usaha untuk

membuat keseimbangan itu kembali hadir. Namun, usaha

tersebut tak selalu berhasil. Seperti dalam cerita superhero

misalnya, pada tahap ini pahlawan hadir untuk menghadapi

musuh tetapi pahlawan tersebut seringkali dideskripsikan

gagal terlebih dahulu agar menarik minat para penonton.

Setelah itu kekacauan kembali dimunculkan dalam bentuk

lebih besar lagi, saat itulah pahlawan digambarkan berhasil

mengalahkan musuh dan mendapatkan kemenangan serta

warga dapat kembali beraktivitas seperti sediakala.20

Menurut Todorov, akhir dari suatu peristiwa yang

terbentuk secara sederhana, yaitu kesadaran yang baru

muncul pada tokoh-tokoh yang terlibat dalam cerita, baik

langsung maupun tidak langsung dalam sebuah cerita.21

Pada sebuah cerita harus dirangkai secara utuh oleh

penulisnya. Hal tersebut dikarenakan sebuah cerita bukan

hanya penggalan-penggalan keadaan melainkan sebuah

rangkaian cerita dari awal hingga akhir. Dalam rangkaian

19

Tzevetan Todorov, Tata Sastra (Jakarta: IKAPI, 1985), h.

51. 20

Eriyanto, Analisis Narasi (Jakarta: Prenadamedia Group,

2013), h. 48. 21

Gorys Keraf, Argumentasi dan Naratif, (Jakarta: Gramedia,

2004), h. 155.

 

Page 38: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

27

yang utuh tersebut membuat penonton atau pembaca paham

akan makna cerita yang disampaikan oleh penulis.22

Kesimpulannya adalah dalam tahap akhir cerita ini

merupakan akhir dari keselurahan narasi yang disajikan.

Keseimbangan yang kembali hadir ini merupakan akhir dari

proses penyampaian cerita. Penulis memiliki ide yang

bermacam-macam dalam memasukan ke tahap akhir ini.

Misal dengan mendatangkan tokoh pelerai, mematikan

tokoh atau menghilangkan tokoh. Hal tersebut guna untuk

menyelesaikan konflik yang ada sejak awal cerita. Oleh

karena itu, tahap ini merupakan penutup cerita.

Dalam film Jembatan Pensil pada alur akhir ini berusaha

menggambarkan ketentraman kembali. Salah satunya saat

Bapak dari Ondeng meninggal, nelayan Gading berusaha

untuk menenangkan Ondeng dengan menghibur sehingga

Ondeng bersemangat kembali dan juga kondisi jembatan

yang sudah rapuh kembali di renovasi oleh masyarakat agar

Ondeng dan teman-temannya dapat menggunakan jembatan

tersebut untuk fasilitas pendidikan mereka.

C. Narasi dalam Film

Analisis narasi sering dijadikan metode dalam penelitian

yang kemudian digunakan untuk membantu memahami,

menganalisis, dan mengevaluasi sebuah kisah.23

Analisis naratif

22

Gorys Keraf, h. 155. 23

Lilik Kustanto, “Analisis Naratif: Kemiskinan dalam

Program Reality TV “Pemberian Misterius” di Stasiun Sctv” Jurnal

 

Page 39: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

28

adalah sebuah cara yang kuat dan bermanfaat untuk menjelajahi

teks-teks media dan menemukan ideologi di balik struktur

tersebut.24

Biasanya, analisis narasi digunakan untuk mengkaji

teks-teks yang ada dalam film maupun acara televisi seperti

sinetron maupun acara lainnya. Namun, analisis naratif pun dapat

digunakan untuk menganalisis teks-teks dalam bentuk nonfiksi

seperti berita. Analisis naratif yang digunakan dapat

memudahkan dalam mendapatkan berbagai temuan dalam sebuah

narasi. Hal tersebut dikarena dengan analisis narasi kita dapat

menemukan sesuatu yang tersembunyi dalam suatu teks media.

Melalui film ini, peneliti akan mengkajinya dari narasi dan teks

dialog film “Jembatan Pensil”.

D. Film

1. Pengertian Film

Menurut Undang-undang Nomor 8 tahun 1992:

“Film adalah karya cipta seni dan budaya yang

merupakan media komunikasi massa pandang-dengar

yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan

direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video,

dan atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam

segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi,

proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa

suara yang dapat dipertunjukkan dan atau ditayangkan

dengan sistem proyeksi mekanik, elekronik, dan/ atau

lainnya”.25

Rekam Vol. 11 No. 2 (Oktober 2015): h. 113 Diakses Pada 19 Maret

2018 Dari: http://journal.isi.ac.id/index.php. 24

Jane Stokes, How To Do Media and Cultural Studies

(Panduan untuk Melaksanakan Penelitian dalam Kajian Media

Budaya), (Yogyakarta: PT Bentang Pustaka, 2003), h. 73. 25

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Nomor 8 Tahun

1992.

 

Page 40: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

29

Film itu identik dengan sesuatu yang mampu

membawa orang ke kehidupan lain dan dapat melupakan

kehidupan sehari-hari.26

Adakalanya pertunjukan film

menjadi sorotan yang membuat masyarakat larut dalam

cerita pada sebuah film. Sebuah film sering disebut sebagai

sarana hiburan dan rekreasi masyarakat yang relatif

murah.27

Hal tersebut membuat film dianggap cocok dan

efektif dalam penyampaian isi pesan. Kekuatan dan

kemampuan film menjangkau banyak segmen sosial

sehingga film berpotensi untuk memengaruhi khalayak.28

2. Jenis-jenis Film

Menurut tema (genre) film dibagi menjadi beberapa

jenis yaitu:29

a. Drama

Tema ini menonjolkan aspek-aspek human interest

sehingga ditargetkan pada perasaan penonton untuk

menghayati kejadian yang terjadi dalam sebuah

cerita/film.

26

M. Sarief Arief, Politik Film di Hindia Belanda (Depok:

Komunitas Bambu, 2009), h. 5. 27

Askurifai Baskin, Membuat Film Indie itu Gampang

(Bandung: Katarsis, 2003), h. 7. 28

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2013), h. 127. 29

Askurifai Baskin, Membuat Film Indie itu Gampang

(Bandung: Katarsis, 2003), h. 93.

 

Page 41: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

30

b. Action

Adegan pada tema ini adalah adegan fisik seperti

perkelahian, kekerasan, atau pertarungan antara para

tokoh dalam cerita.

c. Komedi

Pada genre ini cerita yang identik dibumbuhi dengan

adegan lawak dan biasanya diperankan oleh pelawak

yang sekaligus sebagai pemain film. Genre ini disukai

oleh masyarakat karena aspek hiburan yang sangat

kental karena menghasilkan gelakan tawa para

penontonnya.

d. Tragedi

Tema ini menitikberatkan pada nasib seseorang.

Sebuah film dengan akhir cerita sang tokoh selamat atau

tewas dalam suatu peristiwa seperti peristiwa

perampokan, pemerkosaan dan sebagainya.

e. Horor

Pada tema ini menonjolkan esensi menyeramkan pada

ceritanya. Karena dapat memberikan rasa takut pada

penonton. Suasana horor dapat dibuat dengan berbagai

teknik seperti animasi, special effect, atau langsung dari

pemeran tokoh dalam film tersebut.

Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia drama adalah

cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau

emosi yang khusus disusun untuk pertunjukkan teater. Kata

“drama” berasal dari bahasa Yunani yang berarti berbuat,

 

Page 42: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

31

berlaku, bertindak, atau beraksi. Pada dasarnya drama

bertujuan untuk menghibur. Seiring berjalannya waktu

drama tidak hanya bertujuan untuk menghibur, tetapi juga

sebagai wadah penyalur seni dan aspirasi, sarana hiburan

dan pendidikan.30

Drama memiliki jenis yang bermacam-macam pula,

apabila dilihat berdasarkan sarana pertunjukan yaitu;31

a. Drama panggung: drama yang dimainkan oleh para

pemain dipanggung pertunjukkan. Penonton berada

disekitar panggung dan dapat dinikmati langsung oleh

penonton.

b. Drama radio: jenis drama yang disiarkan di radio.

Berbeda dengan drama panggung, drama radio hanya

dapat didengar.

c. Drama televisi: drama ini bersifat visual dan auditif.

Drama televisi dapat ditayangkan langsung dan dapat

pula direkam dahulu.

d. Drama film: drama ini sama dengan drama televisi. Jika

drama televisi di layar kaca, drama film ditampilkan

menggunakan layar lebar dan dipertunjukkan di bioskop.

Pada film Jembatan pensil ini masuk pada jenis drama

film. Seperti yang sudah dijelaskan di atas drama jenis ini

merupakan drama yang cukup digemari oleh masyarakat.

30

Putra, Drama Teori dan Pementasan (Yogyakarta: PT Citra

Aji Pratama, 2012), h. 2. 31

Putra, h. 17.

 

Page 43: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

32

3. Film sebagai Media Dakwah

Dakwah dapat dilakukan dengan cara apapun asalkan

cara yang digunakan adalah cara yang baik. Pada

hakikatnya dakwah merupakan kegiatan mengajak dan

menyerukan untuk berbuat pada hal yang mengandung

kebaikan. Namun dalam melakukan dakwah tersebut perlu

digunakan beberapa cara. Saat ini zaman semakin

berkembang dan maju maka dakwah perlu dilakukan

dengan cara yang modern dan mampu menari minat

masyarakat untuk menyuarakan kebaikan

Media sangat diperlukan dalam berdakwah untuk

mengefektifkan penyampaiannya. Media dijadikan alat

bantu untuk menyukseskan aktifitas dakwah para da’i. Tak

dapat dipungkiri akhir-akhir ini banyak orang-orang yang

berdakwah melalui media. Hal itu dapat kita perhatikan saat

ini media yang gunakan para da’i misalnya untuk

berceraham, melakukan kajian, ataupun mengaji dapat

dilakukan dengan mudah menggunakan Youtube, music,

film dan lain sebagainya.

Berbicara mengenai media yang digunakan dalam

berdakwahpun sangat bermacam-macam, menurut A.

Hasjmy, media dakwah merupakan sarana atau alat dakwah

sebagai berikut mimbar (podium) dan khitobah

(pidato/ceramah); qalam (pena) dan kitabah (tulisan);

masrah (pementasan) dan malhamahn (drama); seni suara

 

Page 44: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

33

dan seni bahasa; madrasah dan dayah (surau); serta

lingkungan kerja dan usaha.32

Apabila dikaitkan dengan ilmu komunikasi, film

merupakan suatu media komunikasi yang juga dapat

dijadikan media dakwah. Film memiliki dimensi isi yang

kemudian isi tersebut akan disampaikan pada penontonnya.

Sama halnya dengan komponen dakwah yang berupa materi

dakwah. Materi tersebut berupa isi yang akan disampaikan

pula oleh mad’u (orang yang didakwahi).

Film memiliki beberapa fungsi, Pertama sebagai nilai

edukasi, nilai pendidikan yang ada di dalam sebuah film

merupakan pengajaran yang memiliki aspek positif kepada

penonton. Kedua, sebagai nilai informatif, yaitu sebuah

film dapat dijadikan media informasi kepada masyarakat

mengenai isi dari film tersebut. Ketiga nilai persuasif, film

dilihat dari kandungan pesan yang berusaha untuk

mengendalikan sikap atau perilaku penontonnya.33

Filmpun memiliki nilai persuasi yang dapat dijadikan

sebagai Media dakwah. Pada zaman Rasulullah dan sahabat

media yang ada sangat terbatas, yakni berkisar pada

dakwah qauliyyah bi al-lisan dan dakwah fi’liyyah bi al-

32

Mubasyaroh “Film Sebagai Media Dakwah (Sebuah Tawaran

Alternatif Media Dakwah Kontemporer” Jurnal Komunikasi Penyiaran

Islam Vol 2, No. 2 (Desember 2014): h. 7 diakses pada tanggal 27 April

2018 dari http://journal.stainkudus.ac.id. 33

Yoyon Mudjiono “Kajian Semiotika dalam Film” Jurnal Ilmu

Komunikasi Vol. 1 No. 1 (April 2011): h. 137 diakses Pada 18 Maret

2018 dari http://jurnalilkom. uinsby. ac. id.

 

Page 45: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

34

uswah, ditambah dengan media penggunaan surat (rasail)

yang sangat terbatas.34

Saat ini berbeda dengan dahulu,

teknologi sudah dapat menembus batas.

Dakwah dengan menggunakan media-media baru seperti

surat kabar, majalah, cerpen, cergam, piringan hitam, kaset,

film, radio, televisi, stiker, lukisan, iklan, pementasan di

arena pertunjukan, puisi, nyanyian, musik, dan media, seni

lainnya, dapat mendorong dan membantu para pelaku

dakwah dalam menjalankan tugasnya.35

Oleh karena itu,

berdakwah menjadi hal yang mudah dilakukan oleh setiap

kalangan masyarakat.

Jenis media yang bervariasi semakin memudahkan pesan

dakwah tersampaikan pada masyarakat. Salah satunya

adalah media audio visual yaitu media yang menyampaikan

informasi berupa gambar dan suara. Pada penelitian kali ini

media yang digunakan adalah media film. Melalui media

film inilah informasi dapat disampaikan secara teratur pada

penontonnya. Film ini menjadi media dakwah tidak

monoton namun ada variasinya, karena film juga memiliki

fungsi entertaint (hiburan), dengan hiburan ini masyarakat

selaku penerima dakwah akan terhibur ketika mengikuti

kegiatan dakwah, sehingga dakwah yang mereka terima

menjadi sesuatu yang menarik dan sayang untuk

34 Drs. Samsul Munir Amin, M.A., Ilmu Dakwah (Jakarta:

Amzah, 2009), h. 112. 35

Prof. KH. Ali Yafie, Teologi Sosial Telaah Kritis Persoalan

Agama dan Kemanusiaan (Yogyakarta: LKPSM, 1997) h. 91-92.

 

Page 46: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

35

ditinggalkan.36

film leih lebih terbilang cocok dalam

menarik antusias masyarakat sehingga pesan lebih mudah

tersalurkan.

E. Konsep Kemiskinan

Kemiskinan dipahami sebagai suatu permasalahan yang

dikaitkan dengan sektor ekonomi masyarakat tetapi jika dilihat

secara luas kemiskinan dapat dilihat dari sudut pandang yang luas

baik sosial maupun budaya dari masyarakat. Permasalahan

kemiskinan ini sering dihadapi masyarakat dan menjadi masalah

di Indonesia. Kemiskinan dipahami sebagai sebuah kondisi

ketidakmampuan utnuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari

mulai dari pemenuhan sandang, papan, dan pangan. Ivanovich

Agusta dalam buku yang berjudul Diskursus, Kekuasaan, dan

Praktik Kemiskinan di Pedesaan, kemiskinan dipahami sebagai

diskursus tentang lapisan sosial terbawah atau kondisi

keterbatasan, di mana penempatan posisi sosial pada tingkat

terbawah dan kondisi keterbatasan diperoleh melalui susunan

objektif arena yang dikembangkan dari subjektivitas pengetahuan

lokal.37

Hal tersebut bisa terjadi karena rendahnya penghasilan

masyarakat dan juga kualitas dari sumber daya manusia itu

sendiri. Dalam membicarakan masalah kemiskinan, Mardimin

36 Mubasyaroh “Film sebagai Media Dakwah (Sebuah Tawaran

Alternatif Media Dakwah Kontemporer” Jurnal Komunikasi Penyiaran

Islam Vol 2, No. 2 (Desember 2014): h. 13 diakses pada tanggal 27

April 2018 dari http://journal.stainkudus.ac.id/index. 37 Ivanovich Agusta, Diskursus, Kekuasaan, dan Praktik

Kemiskinan di Pedesaan (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia,

2014), h. 38.

 

Page 47: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

36

mengungkapkan dalam buku Kritis Proses Pembangunan di

Indonesia mengenai jenis kemiskinan sebagai berikut:38

1. Kemiskinan absolut

Seseorang dapat dikatakan miskin jika tidak mampu

memenuhi kebutuhan minimum hidupnya untuk memelihara

fisiknya agar dapat bekerja penuh dan efisien.

2. Kemiskinan relatif

Kemiskinan relatif muncul jika kondisi seseorang atau

sekelompok orang dibandingkan dengan kondisi orang lain dalam

suatu daerah.

3. Kemiskinan Struktural

Kemiskinan struktural lebih menuju kepada orang atau

sekelompok orang yang tetap miskin atau menjadi miskin karena

struktur masyarakatnya yang timpang, yang tidak

menguntungkan bagi golongan yang lemah.

4. Kemiskinan Situsional atau kemiskinan natural

Kemiskinan situsional terjadi di daerah-daerah yang kurang

menguntungkan dan oleh karenanya menjadi miskin.

5. Kemiskinan kultural

Kemiskinan penduduk terjadi karena kultur atau budaya

masyarakatnya yang sudah turun temurun yang membuat mereka

menjadi miskin.

Kemiskinan yang terjadi di Indonesia sebagian besar

diterjadi daerah-daerah tertentu. Indonesia memiliki kekayaan

alam yang luas namun tak dapat dipungkiri kejadian malang

38

Yohanes Mardimin, Kritis Proses Pembangunan di Indonesia

(Yogyakarta: Kanisius, 1996), h. 24.

 

Page 48: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

37

terjadi pada masyarakatnya. Pada penjelasan sebelumnya faktor

ekonomi bukanlah satu-satunya dalang akibat kemiskinan.

Menurut Tadjuddin Noer Effendi dalam buku Sumber Daya

Manusia Peluang Kerja dan Kemiskinan mengemukakan tentang

dua faktor dari kemiskinan yaitu faktor external seperti birokrasi

yang mencegah seseorang memanfaatkan kesempatan yang ada

dan fakor internal seperti rendahnya tingkat pendidikan atau

adanya hambatan budaya.39

Pada film Jembatan Pensil ini

merupakan kritik sosial mengenai kemiskinan di wilayah

Indonesia.

F. Ketidaksetaraan Hak Pendidikan

Pendidikan merupakan sebuah media untuk mencerdaskan

manusia. Pendidikan bertujuan untuk membangun tatanan bangsa

yang berbalut dengan nilai kecerdasan, kepekaan serta kepedulian

terhadap bangsa dan negara. Pendidikan sebagai tombak untuk

melenyapkan kebodohan, menyelesaikan persoalan sosial dan

menuntaskan permasalahan bangsa dan negara. Dalam kehidupan

suatu negara pendidikan memegang peranan utama untuk

menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, karena

pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan

mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Hal tersebut

tersebut maka pengaturan hak-hak warga atas pendidikan diatur

dalam kostitusi sebagai bentuk jaminan kepastian hukum dan

wujud pengakuan negara terhadap hak-hak warga negaranya.

Dalam proses penyelenggaraan pendidikan di Indonesia,

39

Tadjuddin Noer Effendi, Sumber Daya Manusia Peluang

Kerja dan Kemiskinan (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1995), h. 251.

 

Page 49: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

38

kewajiban negara dalam pemenuhan hak atas pendidikan dasar

tersebut diatur dalam Undang-undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 dan beberapa peraturan perundang-

undangan lainnya yang berkaitan dengan pemenuhan hak atas

pendidikan dasar.40

Pendidikan harus dapat diakses oleh semua orang, terutama

oleh kelompok-kelompok yang paling rentan, secara hukum dan

faktual, dan tanpa diskriminasi, terhadap kawasan-kawasan yang

dilarang.41

Hal tersebut seharusnya menjadi gambaran bahwa

setiap masyarakat memiliki hak yang sama dalam bidang

pendidikan namun dalam kenyataannya tidak semua masyarakat

Indonesia telah mendapatkan pendidikan yang layak. Faktor yang

menjadikan tidak meratanya pendidikan di Indonesia ialah

kemiskinan dan kurangnya perhatian dari pihak-pihak tertentu.

Dalam film Jembatan Pensil ini menggambarkan sebuah sekolah

yang hanya beralaskan tanah serta beratap bambu tetap

dipertahankan sebagai prasarana belajar serta sulitnya sarana

sekolah seperti buku pelajaran dan alat-alat sekolah.

G. Solidaritas Sosial

Solidaritas adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam

kehidupan bermasyarakat. Pada dasarnya setiap masyarakat

membutuhkan solidaritas untuk keberlangsungan hidupnya. Hal

40

Emmanuel Sujatmoko, “Hak Warga Negara dalam

Memperoleh Pendidikan, Jurnal Konstitusi” Vol. 7, No. 1 (Februari

2010): h. 195 diakses pada 14 Agustus 2018 dari

https://media.neliti.com/media/publications/110344-ID-hak-warga-

negara-dalam-memperoleh-pendid.pdf 41

Jayadi Damanik, Perlindungan dan Pemenuhan Hak atas

Pendidikan (Jakarta: Komnas HAM, 2005), h. 76.

 

Page 50: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

39

tersebut membuat kelompok-kelompok sosial tetap ada dan

bertahan saat terdapat rasa solidaritas di dalamnya. Solidaritas

adalah keberadaan rasa saling percaya antara satu sama lain,

mewujudkan cita-cita bersama, kesetiakawanan dan rasa

sepenanggungan diantara individu sebagai anggota kelompok

karena adanya perasaan emosional dan moral yang dirasakan

bersama.

Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang tak pernah

puas dengan apa yang didapatkan. Hal tersebut terlihat dari

interaksi sosial yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari saat

manusia melakukan proses interaksi. Mereka tak cukup hanya

memiliki satu kawan melainkan memiliki lebih dari satu kawan

bahkan kelompok pertemanan. Oleh sebab itu, pergaulan sosial

sangat memberikan pengaruh kepada manusia itu sendiri.

Pengaruh tersebut bisa dalam bentuk pola pikir maupun

perbuatan. Jika berada pada lingkungan yang masyarakatnya

berperilaku jahat maka keselarasaran seorang individu dengan

masyarakat yang seperti ini akan menjadikannya manusia yang

jahat pula. Begitu juga sebaliknya, apabila lingkungannya

memberikan energi positif maka perilaku dan pikirannya pun

akan mengikuti lingkungannya.42

Solidaritas sosial merupakan konsep sentral dari Durkheim

dalam membangun teori sosiologi. Emile Durkheim menyatakan

bahwa solidaritas sosial adalah kesetiakawanan yang menunjuk

pada suatu keadaan hubungan antara individu dan atau kelompok

42

Khalil Al-Musawi, Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana

(Jakarta: Lentera, 1990), h. 118.

 

Page 51: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

40

yang didasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang

dianut bersama yang diperkuat oleh pengalaman emosional

bersama.43

Berikut bentuk solidaritas sosial yaitu:

1. Tolong-Menolong

Bentuk solidaritas yang terdapat dalam film Jembatan

Pensil ialah mengenai Ta’awun (tolong-menolong).

Ta’awun diartikan sebagai menghilangkan atau paling tidak

mengurangi kesulitan orang.44

Perbuatan yang demikian

merupakan bagian dari akhlakul karimah yaitu akhlak yang

terpuji. Berusaha membantu (kerja sama) dalam kebaikan,

meskipun diri sendiri sedang dalam kesusahan, serta

mencintai saudaranya sesama muslim sebagaimana dirinya

mencintai diri sendiri.45

Dalam Al-Quran juga menjelaskan konsep mengenai

persaudaraan (ukhuwwah) di dalamnya tercakup berbagai

ajaran. Rasa persaudaraan ini melahirkan keutamaan,

keikhlasan, dan kasih sayang yang melahirkan sikap positif

seperti tolong-menolong, mengutamakan orang lain,

pemaaf, pemurah, setia kawan, dan sikap mulia lainnya.46

Al-Quran menjelaskan dalam surah Al-Maidah ayat 2

43

Jones, Pengantar Teori-Teori Sosial (Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia, 2009), h. 123. 44

Fauzi Rachman, Islamic Relationship, (Jakarta: Erlangga,

2012), h. 166. 45

Ahmad Yani, Be Excellent (Menjadi Pribadi Terpuji),

(Jakarta: Al-Qalam, 2007), h. 221. 46

Ahmad Yani, h. 218.

 

Page 52: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

41

mengenai anjuran untuk saling tolong-menolong sesama

umat manusia:

“Dan tolong menolonglah kamu dalam

(mengerjakan) kebajikan dan takwa dan janganlah

tolong menolong dalam berbuat dosa dan

permusuhan...”

Hal tersebut tergambar dalam adegan saat Ondeng

rela menggendong satu persatu teman-temannya untuk

menyeberang sungai ketika akses jembatan ke sekolah

roboh. Peran penting solidaritas dapat diukur

keberhasilannya jika solidaritas dapat menciptakan

kesatuan dan kesamaan perjuangan dalam masyarakat.47

Film berdurasi 90 menit ini mengandung makna solidaritas

yang dijalin oleh tokoh-tokoh yang berperan. Makna

solidaritas menjelaskan tentang persamaan rasa dan tujuan

yang akan dicapai.

2. Kepedulian Sosial

Kepedulian sosial merupakan sikap memperlakukan

orang lain dengan penuh kebaikan dan kedermawanan,

peka terhadap perasaan orang lain, siap membantu orang

yang membutuhkan pertolongan, tidak pernah berbuat

47 Irene Ariani, “Pentingnya Solidaritas dalam Kehidupan

Manusia”, diakses dari https:// www. kompasiana. com

ireneariani/pentingnya- solidaritas-dalam-kehidupan-manusia pada 22

April 2018.

 

Page 53: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

42

kasar, dan tidak menyakiti hati orang lain.48

Konsep

kepedulian sosial terdapat dalam surah Al-Kautsar 1-3:

“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu

nikmat yang banyak.. Maka dirikanlah shalat

karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya

orang-orang yang membenci kamu Dialah yang

terputus.”

Pada masyarakat pedesaan kepaduan dan kesatuan

(social solidarity) merupakan akibat dari sifat-sifat yang

sama, persamaan dalam pengalaman, tujuan yang sama,

bagian dari masyarakat pedesaan hubungan pribadinya

bersifat informal dan tidak bersifat kontrak sosial

(perjanjian).49

Kesetiaan antara umat Muslim merupakan

syarat terciptanya ukhuwwah. Hal tersebut dilakukan dalam

kondisi apapun baik dalam keadaan susah maupun senang.

48

Mukhlas Samani, Konsep dan Model Pendidikan Karakter,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 56. 49

Munandar Soelaiman, Ilmu Sosial Dasar (Teori dan Konsep

Ilmu Sosial), (Bandung: Eresco, 1995), h. 82.

 

Page 54: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

43

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sinopsis Film Jembatan Pensil

Jembatan Pensil menceritakan tentang kehidupan Ondeng,

Innal, Aska, Nia, dan Yanti berjuang dalam menuntut ilmu.

Mereka bersekolah di sekolah gratis milik pak guru. Sekolah

yang beralaskan tanah itu menjadi saksi bisu perjuangan lima

anak dalam memperjuangkan cita-citanya. Selain itu, Mereka

juga harus melewati sebuah jembatan yang sudah rapuh.

Jembatan tersebut dapat mengancam nyawa mereka setiap

melewatinya.

Ondeng, anak laki-laki dengan keterbatasan fisik dan

mental serta Innal sosok anak tuna netra tidak menjadi alasan

untuk melenyapkan mimpi-mimpinya. Mereka tetap optimis

menghadapi kehidupan. Begitupun teman-teman mereka yang

menerima kekurangan Innal dan Ondeng. Mereka saling

membantu dalam keadaan apapun. Menurut mereka rintangan

akan lebih mudah apabila dihadapi bersama-sama.

Di tengah kondisi yang haru pak guru membawa kabar baik

untuk anak-anak yaitu akan ada guru baru. Ia adalah Bu Aida

yang datang dari Jakarta. Bu Aida ini adalah putri dari Pak Guru

yang sudah menyelesaikan pendidikannya. Kehadiran Bu Aida

disambut baik oleh anak-anak di sekolah. Mereka sangat antusias

saat pertama kali bertemu Bu Aida karena mereka membutuhkan

tambahan sosok pengajar.

Aida senang mengajar di SD Towea tetapi ia tidak

didukung oleh ibunya. Namun, Aida tetap berpegang teguh untuk

 

Page 55: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

44

dapat mengajar meski tidak mendapat bayaran ia tetap mengajar

di sekolah tersebut. Aida yang ikut mengajar di SD Towea sering

mengajak anak-anak untuk belajar di alam terbuka seperti di

bukit dan gua. Aida ditemani oleh Gading, nelayan muda yang

tertarik dengan kebaikan hati Aida tetapi ibu Farida tidak

menyukai Gading karena pekerjaannya hanya sebagai seorang

nelayan.

Aida merasa salut dengan semangat yang dimiliki oleh

anak-anak di sana. Meskipun penuh dengan keterbatasan mereka

tetap ceria dan bersyukur dengan apa yang diberikan Tuhan.

Ondeng memiliki cita-cita yang sangat mulia. Ia ingin

membangun sebuah jembatan yang kokoh untuk teman-temannya

ke sekolah. Film ini mengandung makna tentang perjuangan

hidup dan rasa syukur terhadap apa yang diberikan Tuhan.

Mereka tetap bersekolah dengan gembira meski harus melewati

perjalanan yang berliku untuk pergi dan pulang dari sekolah.

 

Page 56: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

45

B. Pemeran Film Jembatan Pensil

1. Didi Mulya sebagai Ondeng

Gambar 3.1

Ondeng adalah anak laki-laki berumur 14 tahun. Ia memiliki

keterbelakangan mental sehingga ia masih duduk di bangku

sekolah dasar meskipun umurnya sudah melewati siswa SD.

Ondeng merupakan anak yang setia kawan dengan teman-

temannya, sehingga teman-temannya sayang kepada Ondeng. Di

balik kekurangan yang ia miliki tak dapat disangka Ondeng

sangat pandai menggambar sketsa wajah dan pemandangan.

Dengan kegemaran menggambar yang ia miliki tersebut Ondeng

menghabiskan waktunya untuk menggambar apa yang

menurutnya menarik.

 

Page 57: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

46

2. Azka Marzuki sebagai Aska

Gambar 3.2

Aska adalah salah satu teman Ondeng. Ia adalah anak yang

pandai di kelas. Aska juga sangat sayang dengan teman-temannya

dan tidak mempedulikan keadaan fisik maupun psikis dari teman-

temannya. Rumah Aska tak jauh dari rumah Ondeng sehingga

mereka saling membantu. Aska sosok anak yang pemberani di

mata teman-temannya. Pada suatu hari ada beberapa preman yang

mengganggu jalannya aktivitas sekolah dengan tidur dan makan

di kelas sehingga kondisi kelas kotor dan berantakan namun Aska

berani berbicara untuk meminta pada preman itu pergi

meninggalkan kelas mereka.

3. Angger Bayu sebagai Innal

Gambar 3.3

 

Page 58: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

47

Innal digambarkan sebagai siswa tuna netra di sekolahnya. Ia

juga berteman dengan Ondeng dan Aska. Keterbelakangan

penglihatan yang dimiliki, Innal tetap semangat melanjutkan

sekolah. Innal menjadi orang yang beruntung di tengah

kekurangan yang ia miliki ia masih mempunyai teman-teman

yang senantiasa membantu dan mendukung apa yang dia lakukan.

Tokoh Innal juga digambarkan sebagai anak yang sabar, terlihat

saat Innal diganggu oleh Attar ia terlihat sabar dan tidak marah.

4. Nayla D. Purnama sebagai Nia

Gambar 3.4

Nia merupakan teman dari Ondeng, Azka, dan Innal. Nia adalah

salah satu perempuan yang kuat menghadapi kerasnya kehidupan.

Ia merupakan gadis kecil yang pandai. Meskipun hidup di tengah

keluarga yang sederhana, ia tetap semangat menuntut ilmu. Ia

beserta teman-temannya yang lain menelusuri hutan dan

menyeberang di tengah sungai demi sampai di sekolah. Nia juga

anak yang ceria ia sangat suka bermain dengan teman-temannya.

 

Page 59: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

48

5. Permata Jingga sebagai Yanti

Gambar 3.5

Selanjutnya adalah Yanti, perempuan kecil ini juga salah satu

teman Ondeng. Peran Yanti tak beda jauh dengan Nia, Yanti juga

anak yang baik dan rajin. Ia terbilang anak yang cerdas di kelas.

Sama dengan teman-temannya yaitu Ondeng, Aska, Innal dan

Nia, Yanti juga bernasib demikian. Ia harus menyeberang

jembatan yang rapuh untuk bisa bersekolah dan menimba ilmu

bersama teman-temannya.

6. Vickram Priyono sebagai Attar

Gambar 3.6

 

Page 60: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

49

Attar adalah anak juragan sapi yang kaya. Dengan kelebihan yang

ia miliki membuatnya menjadi sombong. Ia digambarkan sebagai

anak kecil yang nakal. Ia pernah menghina Ondeng karena

Ondeng tidak bisa menjawab pertanyaan pak guru. Attar menjadi

anak yang tidak mandi karena terlalu sering dimanjakan oleh

orang tuanya. Attar memiliki sifat yang buruk yaitu tidak

bersikap ramah dengan orang lain.

7. Kevin Julio sebagai Gading

Gambar 3.7

Gading adalah seorang nelayan. Ia adalah orang yang baik dan

senang membantu. Ia membantu mencari tas Ibu Aida yang

hilang di tenggelam di laut. Gading juga sosok manusia yang

menjelma sebagai malaikat untuk Ondeng. Saat Ondeng terpuruk

karena kehilangan kedua orang tuanya. Saat itu Gading yang

merawat Ondeng. Kemudia Gading juga yang mewujudkan

mimpi Ondeng untuk membangun jembatan untuk teman-teman

Ondeng menyeberang saat ingin ke sekolah.

 

Page 61: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

50

8. Alisia Rininta sebagai Aida

Gambar 3.8

Aida adalah anak dari bapak guru. Ia merupakan lulusan

universitas di Jakarta. Aida sengaja pulang ke tanah kelahirannya

untuk mengabdi dan menggantikan bapaknya sebagai guru. Ia

adalah perempuan yang cantik dan baik kepada siapapun. Dalam

cerita, Gading digambarkan menyukai Aida karena sikapnya yang

baik dan ramah. Aida sangat perhatian dengan murid-muridnya di

sekolah. Karena menurutnya dengan membagi ilmu maka ilmu

tersebut akan lebih bermanfaat.

9. Agung Saga sebagai Arman

Gambar 3.9

 

Page 62: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

51

Arman adalah kakak dari Attar. Ia digambarkan sebagai laki-laki

yang agresif. Ia juga menyukai Aida namun aida tidak

menyukainya. Obsesinya terhadap Aida membuat ia sering

mengambil hati kedua orang tua Aida. Pada suatu hari Arman di

amanatkan untuk menjemput Aida di pelabuhan namun dengan

keteledorannya ia tertidur di mobil sehingga Aida tidak di jemput

olehnya. Arman juga memutarbalikkan fakta saat orang tua Aida

menanyakan Aida karena khawatir. Hal tersebut disebabkan Aida

belum juga sampai rumah. Namun, Arman berbohong dan

mengutarakan bahwa ia sudah mencarinya tetapi Aida tidak juga

ditemukan.

10. Andi Bersama sebagai Bapak Guru

Gambar 3.10

Pak Guru adalah orang yang mendirikan sekolah dimana tempat

Ondeg menuntut ilmu. Pak guru merupakan sosok yang baik dan

bijaksana. Ia bersikukuh untuk tetap mengajar walaupun

kondisinya sudah menua. Ia menyalurkan ilmu kepada murid-

muridnya dengan tulus dan sabar. Pak guru adalah orang tua dari

 

Page 63: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

52

Aida. Sehingga sifat yang diturunkan kepada Aida tidak beda

jauh. Lelaki yang mulai tua itu, sangat menyayangi murid-

muridnya. Prinsip yang ia miliki adalah membantu adalah tugas

setiap manusia, selagi mampu bantulah orang-orang yang ada

disekitar kita.

11. Merriam Bellina sebagai Ibu Farida

Gambar 3.11

Ibu Farida merupakan istri dari Bapak Guru dan ibu dari

Aida. Sikap ibu Farida sangatlah ketus. Ia tidak menyukai

Gading karena dekat dengan Aida. Ia lebih setuju dengan

Arman. Ibu Farida digambarkan sebagai ibu yang

matrealistis. Dalam cerita, Gading tidak disukai dan

dianggap rendah oleh Ibu Aida karena Gading hanyalah

seorang nelayan. Sedangkan Arman sangat didukung

untuk dekat dengan Aida karena ia adalah anak juragan

sapi yang kaya.

 

Page 64: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

53

12. Deden Bagaskara sebagai Pak Mone

Gambar 3.12

Pak Mone adalah orang tua Ondeng. Ia sangat sayang

sekali dengan Ondeng. Menurutnya Ondeng adalah harta

yang paling berharga untuknya. Pak Mone juga sangat

berjuang untuk kehidupannya dengan Ondeng. Ia

berprofesi sebagai nelayan bersama Gading. Pak Mone

adalah sosok yang selalu bersyukur meskipun hidup

diterpa kesulitan ia tetap bahagia dan bersyukur. Ia

digambarkan sebagai orang yang bertanggung jawab

terhadap keluarga terutama Ondeng. Ia rela bertaruh

nyawa demi mencukupi kebutuhan hidupnya dan anak

tunggalnya.

C. Produksi Film Jembatan Pensil

Film Jembatan Pensil merupakan film berlatarbelakang

keindahan alam Indonesia yaitu Pulau Muna, Sulawesi Tenggara.

Film ini mendeskripsikan tentang ikhtiar anak-anak yang ada di

pulau Muna untuk tetap mendapatkan pendidikan yang layak.

 

Page 65: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

54

Meskipun kondisi rumit yang harus mereka lalui selama menuju

sekolah.

Lokasi Pulau Muna ini diambil untuk memperkenalkan

pesona pulau di Indonesia. Tidak banyak yang mengetahui bahwa

di Sulawesi Tenggara merupakan destinasi wisata yang patut

untuk dikunjungi. Film-film Indonesia saat ini seringkali

mengambil lokasi produksi di luar negeri. Padahal Indonesia

memiliki banyak pulau yang dapat dibanggakan sehingga

menjadikan keunggulan untuk Indonesia. Hasto berharap film ini

bisa memberikan gambaran tentang destinasi dan budaya lokal

Kabupaten Muna, sebagai salah satu daerah terindah di Sulawesi

Tenggara.1

Jembatan Pensil dibintangi oleh aktor dan aktris Indonesia,

diantaranya Kevin Julio, Alisia Rininta, Merriam Bellina, Deden

Bagaskara, Agung Saga dan Andi Bersama. Film ini juga

diperankan oleh bintang baru yaitu Didi Mulya, Azka Marzuki,

Angger Bayu, Vickram Priyono, Nayla Purnama, dan Permata

Jingga. Mereka semua adalah anak-anak yang memerankan

tokoh-tokoh di film Jembatan Pensil. Menurut Exan Zen selaku

penulis skenario film Jembatan Pensil:

“Oh itu casting selama dua atau tiga bulan, kita open

casting. Terus kan juga ada casting director nya juga kan

itu pak Andi Bersama yang memerankan menjadi pak guru.

Yang jadi pak guru itu adalah sutradara teater anak-anak

1 http://berita360.com/jembatan-pensil-potret-film-indonesia-

yang-menonjolkan-wisata-dan-pendidikan/ diakses pada 22 April 2018

pukul 20.53

 

Page 66: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

55

yang ada di daerah Bulungan. Jadi anak-anak itu dilatih

selama satu bulan nah setelah lulus casting kemudian

dilatih lagi satu bulan.”2

Film bertema pendidikan yang ditulis oleh Exan Zen. Ia

juga seorang penulis naskah pada serial Suami-Suami Takut Istri

dan Wanita Pembawa Berkah. Menurutnya, film ini terilhami dari

kisah masa kecil dengan kawan-kawan SD di kampung halaman.3

Ia kemudian menyalurkan melalui teks untuk skenario film yang

berdurasi sembilan puluh menit ini.

Film yang diproduksi oleh Tyas Abiyoga ini ditonton oleh

penonton yang berjumlah kurang lebih seratus ribu penonton

pada tahun 2017.4 Segelintir orang menganggap bahwa film ini

merupakan modifikasi dari film karya Riri Riza yaitu Laskar

Pelangi. Film Jembatan Pensil ini masih belum bisa menyaingi

eksistensi film yang diproduksi di Bangka-Belitung itu. Meskipun

demikian, film yang diperankan oleh Didi Mulya inipun memiliki

nilai moral berupa pesan solidaritas dan ikhtiar yang ingin

disampaikan kepada masyarakat.

2 Wawancara dengan penulis naskah Exan Zen pada 23 Mei

2018. 3 Wawancara dengan penulis naskah Exan Zen pada 23 Mei

2018. 4http://hiburan.metrotvnews.com/film/JKRy6epk-perolehan-

penonton-film-indonesia-akhir-pekan di akses pada 24 April 2018

pukul 18.45

 

Page 67: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

56

BAB IV

TEMUAN DAN HASIL ANALISIS

Dalam bab ini penulis menganalisis alur cerita film

Jembatan Pensil menurut Tzvetan Todorov. Pada analisis naratif

model Todorov, cerita dibagi menjadi tiga bagian yaitu alur awal,

tengah, dan akhir. Setelah itu, peneliti memaparkan narasi yang

berkaitan dengan solidaritas dan ikhtiar dengan menggunakan

bentuk-bentuk solidaritas dan ikhtiar.

A. Analisis Alur Awal Cerita pada Film Jembatan Pensil

Berawal dari sebuah sekolah di Pulau Muna Sulawesi

Tenggara. Sekolah tersebut memiliki beberapa siswa diantaranya

adalah Ondeng, Innal, Aska, Nia, dan Yanti. Mereka merupakan

masyarakat asli Pulau Muna. Kondisi kehidupan mereka penuh

dengan keterbatasan. Mereka bersekolah di Sekolah Towea yang

didirikan oleh seorang guru tua yang dipanggil Pak Guru.

Film ini menceritakan tentang lika-liku kehidupan yang

dialami lima anak dalam menempuh pendidikan di Pulau Muna.

Ondeng merupakan tokoh utama dalam film Jembatan Pensil. Ia

merupakan anak downsyndrom yang memiliki keterbelakangan

pikiran namun hatinya mulia. Innal juga anak tuna netra yang

pandai. Aska, Yanti, dan Nia merupakan sahabat yang baik dan

pengertian terhadap teman-temannya yang memiliki kekurangan

dari segi mental dan psikis.

 

Page 68: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

57

Pada awal cerita ini digambarkan tentang kondisi yang

stabil. Kondisi tersebut berjalan lancar dan tertib serta belum

terlihat adanya konflik yang menyelimuti cerita. Hal tersebut

karena alur awal cerita menampakkan keseimbangan cerita.

Penulis skenario memperlihatkan keseimbangan cerita melalui

penggambaran anak-anak SD Towea yang ingin melanjutkan

sekolah dan bercita-cita tinggi. Namun, kondisi pendidikan yang

tidak layak menjadi salah satu persoalan bagi mereka. Keinginan

yang kuat membuat mereka tidak menghiraukan apa yang terjadi.

Berikut percakapan antara Nia dengan ibunya:

Ibu Inal : “Ibu kan dengar kata orang, Inal...kalau

tidak bisa baca tulis, tidak paham

pengetahuan.. tidak berilmu atau

bodohlah.. dibilangnya tidak pernah

makan bangku sekolah”

Inal : “Hehe iya bu, Innal cuma bercanda

maaf ya bu..”

Ibu Inal : “Ibu menyesal dulu tidak pernah

sekolah... makanya, ibu ingin Innal dan

Nia sekolah, biar tidak seperti ibu...”

Nia : “Iya, bu. Nanti Nia ingin melanjutkan

sekolah ke Jakarta supaya bisa mencari

bapak.”

Nia : “Bapak sudah lama kerja di Jakarta tapi

tidak pernah pulang, nanti Nia akan

mencari bapak di Jakarta sekalian

sekolah di sana.”

Pada dialog di atas terlihat Nia memiliki kesadaran dalam

menuntut ilmu. Nia yang berkeinginan untuk sekolah tidak

ditunjang oleh keadaan pendidikan yang ada di Pulau Muna.

Sebagian masyarakat menganggap pendidikan tidak terlalu

penting. Kondisi demikian, membuat banyak orang yang tidak

 

Page 69: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

58

melanjutkan pendidikan. Seperti orang tua dari Nia dan Innal

yang mengakui bahwa dirinya tidak paham akan pengetahuan

karena tidak pernah bersekolah. Rendahnya pengetahuan di Pulau

Muna membuat Pak Guru yang diperankan oleh Andi Bersama

mengambil alih pendidikan di Pulau Muna. Ia mendirikan sebuah

sekolah gratis bernama Sekolah Towea. Sekolah tersebut menjadi

tombak pendidikan bagi masyarakat terutama anak-anak di Pulau

Muna. Percakapan di atas menunjukan bahwa Nia merasa tidak

puas jika hanya sampai sekolah dasar saja. Keinginan Nia yang

besar tersebut juga diimbangi dengan kecerdasan yang ia miliki.

Keterbatasan ekonomi yang ia miliki bukan menjadi penghambat

cita-citanya tetap tertanam dalam dirinya.

Pendidikan yang digambarkan dalam film Jembatan

Pensil ini merepresentasikan adanya ketimpangan pendidikan di

Indonesia. Kondisi pendidikan Indonesia yang masih dalam

keadaan rendah pengetahuan baik komunikasi maupun teknologi.

Hal tersebut menjadikan kurang meratanya perhatian dari

masyarakat perkotaan. Pentingnya pendidikan menjadi kurang

tersalurkan pada masyarakat kelas bawah yang berada di pelosok

Indonesia. Ondeng, Innal, Aska, Yanti, dan Nia menuntut ilmu

hanya dengan sekolah beratapkan bambu menunjukkan

ketidaksetaraan pendidikan dari segi prasarana untuk kaum

menengah ke bawah.

Pada film ini juga mengandung kritik sosial mengenai

kemiskinan. Masyarakat Muna yang bekerja sebagai nelayan dan

berpenghasilan minim menjadikan relevansi antara pendidikan

 

Page 70: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

59

yang ada di Pulau Muna. Kehidupan yang kurang mapan

menjadikan masyarakat harus bekerja lebih keras. Pada adegan

antara Yanti dengan ibunya:

Yanti : “Ah, tidak beratlah bu..Aska saja bawa

anyaman nentu banyak-banyak bisa itu...

semakin banyak kutumbu gola yang kita

jual, kan semakin banyak uang yang kita

dapat?”

Ibu Yanti : “Kenapa kamu tiba-tiba berpikir tentang

uang banyak?”

Yanti : “Yanti ingin melanjutkan sekolah

sampai tinggi, bu. Butuh uang banyak

untuk biayanya, to? Seperti anaknya Pak

guru. Dia kuliah di Jakarta, hebat kan

bu?”

Yanti : “ Di kampung kita ini tidak ada dokter

to? Yanti ingin jadi dokter, bu supaya

bisa menolong orang kampung yang sakit

supaya tidak sampai meninggal seperti

bapak.”

Begitu pula mengenai dialog antara Yanti dan ibunya.

Yanti pun mengutarakan hal yang sama dengan Nia. Ia ingin

melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Namun, kondisi

keuangan yang menjadi permasalahan utamanya. Mereka tidak

menyerah meskipun dalam keadaan yang serba kekurangan.

Meskipun mereka harus banting tulang dengan berdagang. Hal

tersebut tidak menyurutkan keinginan besar serta cita-cita mulia

yang mereka miliki. Orang tua mereka yang selalu mendukung

setiap harapan anak-anaknya.

Cita-cita merupakan keinginan besar yang dimiliki oleh

setiap manusia. Dalam meraih cita-cita tersebut diperlukan usaha

 

Page 71: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

60

dan doa yang kuat. Setiap manusia berhak bercita-cita menjadi

apapun yang diinginkan. Usaha yang dilakukan Aska di tengah

hidup kekurangan menjadi gambaran bahwa setiap proses yang

dijalani akan menghasilkan sesuatu. Begitu pula dengan cita-cita

yang diutarakan Aska kepada kakaknya. Berikut percakapannya:

Aska : “Ini kak, ada banyak pesanan dari

tengkulak.”

Aska : “Kalau sudah banyak, nanti uang

tabungan ini untuk biaya sekolah... sampai

Aska jadi Presiden...”

Kakak : “Aiihh... mau jadi Presiden...?”

Kakak : “Kalau mau jadi Presiden, bantu kakak

menganyam nentu. Nanti uang tabunganmu

akan kakak tambah...!”

Aska : “kakak setuju aska jadi presiden?”

Kakak : “Kamu adik kakak, Aska... hanya kamu

satu satunya keluarga kakak... Hanya kamu

harapan kakak di masa tua nanti... Jadi

jangan pernah kecewakan kakak, apalagi

jika nanti kamu benar-benar jadi

Presiden...!”

Aska : “Siap, Kak...! Aska tidak akan

mengecewakan kakak... Calon Presiden

akan menganyam nentu banyak-banyak...!”

Kakak : “laksanakan presiden!”

Percakapan di atas menunjukkan bahwa cita-cita boleh

dimiliki oleh siapapun. Sebuah cita-cita tidak dibatasi dari segi

materi maupun keadaan yang terjadi. Sekalipun hidup dalam

keadaan miskin dan kekurangan. Hal tersebut bukan menjadi

penghalang setiap orang untuk bercita-cita. Seperti yang

dilakukan oleh tokoh Aska, ia memiliki cita-cita menjadi presiden

walau dalam kondisi yang memprihatinkan.

 

Page 72: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

61

Setiap hari mereka berusaha untuk dapat hadir di sekolah.

Fasilitas seperti seragam, sepatu, alat tulis, dan buku pelajaran

menjadi persoalan dalam menempuh pendidikan. Mereka

menggunakan perlengkapan sekolah dengan seadanya. Sepatu

yang selalu mereka kalungkan saat menuju sekolah tersebut agar

sepatu tetap awet karena perjalanan yang ditempuh sangat jauh.

Aska juga mengutarakan alasan mereka menggunakan seragam

yang serba kebesaran saat sekolah. Alasan tersebut ialah untuk

berhemat dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Yanti pun menjelaskan seragam yang sudah sempit tetapi tetap

digunakan. Hal tersebut karena uang untuk membeli seragam

baru belum mencukupi.

Cita-cita dan harapan Ondeng, Aska, Innal, Nia, dan Yanti

menjadi alasan untuk tetap dapat bersekolah. Mereka

mengupayakan sekolah walaupun keadaan bangunan sekolah

sudah tidak layak untuk dijadikan tempat belajar. Sekolah

tersebut merupakan satu-satunya sekolah yang ada di Pulau

Muna. Sekolah Towea merupakan sekolah gratis yang didirikan

oleh Pak Guru. Ia adalah sosok yang berjasa dalam memajukan

pendidikan dipulau tersebut. Ia rela menjadi pengajar tanpa

mendapatkan imbalan.

Pada suatu saat pak guru menjelaskan bahwa sekolah

tersebut akan kehadiran seorang guru baru. Berita tersebut

membuat anak-anak menjadi senang karena akan kedatangan

seorang guru baru. Guru tersebut adalah putri tunggal pak guru.

 

Page 73: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

62

Ia bernama Aida, yaitu seorang sarjana dari Jakarta. Berikut

percakapan anak-anak saat menuju ke sekolah:

Nia : “Aska, semangat sekali kamu hari ini?”

Aska : “Iya lah Nia, semangat! Kan mau bertemu

dengan guru baru?”

Inal : “Senang sekali ya, sekolah kita sekarang

punya dua guru.”

Yanti : “Iya, Inal. Kasihan Pak guru kalau

mengajar sendirian. Mana sekarang pak

guru sering sakit.”

Mereka antusias dalam menyambut kedatangan ibu guru

Aida. Seorang guru adalah pekerjaan yang tidak mudah tetapi

tugas yang sangat mulia. Seorang guru dengan sabar dan setia

mengajar para siswa tentang ilmu yang dimilikinya. Sejak tidak

dapat membaca sampai dapat membaca dengan lancar. Sejak

tidak mengenal angka sampai paham beribu angka. Sejak tidak

mengerti suatu hal sampai paham akan pengetahuan yang ada

dunia. Ibu guru Aida menjadi energi semangat yang baru untuk

anak-anak. Hal tersebut terlihat dari antusias anak-anak disekolah

saat kedatangan ibu guru aida di kelasnya. Berikut percakapan

mereka:

Pak guru : “Aida akan tiba di Towea nanti sore.”

Pak guru : “Besok pagi, dia sudah menjadi guru

kalian.”

Ondeng :“Guru baru...! Inal, Aska, kita punya

guru baru..! Nia, Yanti...Bu Aida guru

baru kita.. guru baru!!!”

Situasi yang digambarkan dalam kutipan dialog di atas

adalah kegembiraan Ondeng dan teman-teman dalam menyambut

kehadiran guru baru mereka. Sebab selama mereka bersekolah

 

Page 74: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

63

hanya ada satu tenaga pendidik yang mengajar mereka setiap

hari. Pak guru juga tidak muda lagi, kini ia sudah renta dan sakit-

sakitan sehingga perlu adanya guru baru untuk mengisi kelas

dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Ibu guru Aida

diharapkan dapat memberikan ilmu kepada anak-anak di sekolah.

Meskipun kondisi fisik sekolah Towea sudah rapuh dan tidak

layak setidaknya kedatangan guru baru tersebut dapat menambah

semangat dan memotivasi anak-anak di sekolah.

Aida mulai mengajar di sekolah Towea. Ia merasa sedih

melihat kondisi sekolah tersebut. Kemudian, kondisi yang

memprihatinkan juga digambarkan saat menempuh jalan ke

sekolah. Anak-anak tersebut harus berjalan sepuluh kilometer dari

kediaman mereka. Jalan yang ditapaki bukan jalan yang mudah

melainkan lembah, hutan, serta sebuah jembatan. Jembatan

tersebut terbuat dari kayu yang sudah keropos. Bentuk jembatan

tersebut sudah tidak teratur.

Tokoh Innal, Aska, Yanti, dan Nia bertempat tinggal jauh

dari sekolah. Mereka menggunakan jembatan untuk menyeberang

ke sekolah. Tokoh Ondeng adalah teman yang setia meskipun

perjalanan menuju sekolah tidak memerlukan jembatan tersebut,

ia dengan setia menunggu empat temannya menyeberang.

Ondeng memastikan teman-temannya menyeberang dengan

selamat. Meskipun demikian mereka tetap semangat dan tidak

menyerah saat melintasi perjalanan tersebut. Menurut mereka,

itulah tantangan dalam proses menuntut ilmu. Namun, kondisi

 

Page 75: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

64

jembatan yang mereka seberangi setiap hari memang sudah tidak

layak digunakan.

Pada suatu hari saat ingin menyeberang mereka hampir

celaka karena jembatan semakin rusak. Mereka semua tegang tapi

berusaha untuk tetap tenang. Kayu penyanggah jembatan tiba-tiba

meretak karena rapuh. Mereka terkejut saat jembatan mulai

goyang dan hampir runtuh. Namun, mereka berhasil melewati

dan selalu berhati-hati hingga di ujung jembatan. Wajah mereka

pun digambarkan sangat lega karena dapat menyeberang dengan

selamat.

Kejadian tersebut selalu terulang saat mereka melintasi

jembatan untuk ke sekolah. Kondisi Innal yang tidak dapat

melihat membuat Aida yang melihat langsung perjuangan mereka

menjadi tegang dan cemas. Mereka saling membantu dengan

menjulurkan tangan di sisi jembatan. Keadaan mengerikan

menjadi asupan setiap hari yang harus dilalui oleh mereka.

Berikut percakapannya:

Ondeng : “Innal, Innal!

Aska...! Yanti...!

Nia...! Hati-hati.”

Aida, Aska, Ondeng : “Awaaaaaas...!!!”

Innal : “Nia Hati-hati.”

Innal : “Nia.”

Nia :“Iya Innal, Nia

tidak apa-apa.”

Begitulah percakapan yang selalu mereka ucapkan.

Mereka saling mengingatkan untuk selalu berhati-hati saat

menyeberang. Kondisi yang sudah tidak layak menjadi ancaman

 

Page 76: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

65

untuk keselamatan mereka. Namun mereka hanya memiliki

fasilitas tersebut untuk bisa sampai ke sekolah. Hal tersebut tak

pernah menyurutkan mereka untuk berhenti berjuang

mendapatkan ilmu. Keadaan pendidikan yang tidak merata

menjadi persoalan yang harus dituntaskan oleh masyarakat

Indonesia terutama pemerintah setempat. Perhatian khusus juga

perlu ditujukan kepada masyarakat pedesaan dan pelosok serta

menghargai perjuangan dalam meraih cita-cita.

B. Analisis Alur Tengah Cerita pada Film Jembatan Pensil

Pada alur cerita ini keadaan semakin tidak stabil dan teratur

dalam cerita. Penulis semakin membuat konflik naik ke

permukaan. Para penonton dibuat merasakan sebuah ketegangan

yang lebih meningkat. Bagian sebelumnya digambarkan jembatan

yang rapuh dan rusak. Hari berikutnya Ondeng mengkhawatirkan

kondisi teman-temannya saat harus menyeberang jembatan.

Kondisi jembatan yang rusak membuat Ondeng berniat untuk

memperbaharui jembatan tersebut. Jembatan yang menjadi satu-

satunya prasarana untuk sampai di sekolah belum diperbaiki. Hal

tersebut membuat Ondeng menyisihkan uang untuk dana

pembuatan jembatan. Ondeng bukan lah orang yang kaya raya

melainkan hanyalah seorang anak nelayan yang memiliki

penghasilan terbatas. Keterbatasan biaya untuk kehidupan sehari-

hari tidak menghentikan niatnya untuk membuat jembatan yang

baru. Hal tersebut juga didukung oleh Pak Mone. Berikut bukti

percakapannya:

 

Page 77: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

66

Pak Mone : “Ondeng selalu menabung

uang jajannya di situ...

Katanya untuk membangun

jembatan buat teman-

temannya...”

Gading : “Jembatan buat teman-

temannya...?”

Pak Mone : “Iya..”

Saat Innal, Aska, Yanti, dan Nia hendak menuju sekolah.

Mereka merasakan jembatan tersebut sudah tidak layak lagi untuk

digunakan. Namun, mereka tetap berjalan menuju jembatan

tersebut karena khawatir akan terlambat ke sekolah. Jembatan

tersebut tiba-tiba runtuh saat mereka melintas. Aska, Innal, Nia,

dan Yanti jatuh ke sungai. Pada saat itu semua panik dan

ketakutan. Ondengpun langsung terjun ke sungai untuk

membantu keempat teman-temannya meskipun ia tidak bisa

berenang. Kondisi jembatan yang hancur membuat mereka saling

menyalahi atas musibah yang menimpa mereka. Hal tersebut

terjadi karena semua peralatan sekolah yang mereka bawa hanyut

ke sungai saat jembatan tersebut ambruk. Kini mereka tidak

memiliki lagi peralatan sekolah untuk belajar. Berikut dialog saat

pertengkaran kecil yang sempat terjadi:

Aska : “Kamu juga, Yanti...! Kenapa

tidak sabaran...?! Jembatan itu tidak

kuat buat kita berempat...! Gara-

gara kamu dan Nia... jembatannya

ambruk, kita semua nyaris

celaka...!”

Nia : “Sudah, sudah... Saya minta

maaf... Kita jangan bertengkar...

Yang penting kita semua

selamat...!”

 

Page 78: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

67

Aska : “Tapi kita semua kehilangan

sepatu dan tas...! Mau pakai apa

kita sekolah...?!”

Suasana tersebut semakin terasa menegangkan. Mereka

merasa bersalah akan kejadian yang terjadi pada pagi itu.

Meskipun dalam keadaan kesal dan marah Innal, Aska, Nia,

Yanti, dan Ondeng tetap melanjutkan perjalanan ke sekolah

dalam keadaan basah. Mereka terus berjalan dengan perasaan

sedih karena kehilangan alat sekolah mereka. Mereka

memikirkan alat-alat sekolah yang sudah hanyut ke sungai. Alat-

alat tersebut mereka dapatkan dengan susah payah harus terbuang

sia-sia. Kondisi demikian merupakan bentuk kesulitan ekonomi

yang mereka alami. Mereka juga harus memikirkan biaya untuk

membeli semua barang yang hilang. Kondisi perekonomian

mereka terbatas dengan kemampuan yang dimiliki sehingga perlu

adanya penambahan waktu kerja untuk mendapatkan hasil yang

lebih. Saat tiba di sekolah pak Guru dan Bu Guru Aida merasa

heran dengan keadaan mereka yang basah kuyup, berikut

percakapannya:

Pak Guru : “Kalian dari mana...? Biasanya

kalian datang paling awal, sekarang

terlambat, basah kuyub pula...”

Aska : “Jembatannya runtuh... kami

semua jatuh...”

Attar :“Syukuuuurrrr...!!!

Syukuuuurrrr...!!!”

Pak Guru : “Jangan mentertawakan kesedihan

temanmu...! Itu tidak baik...!”

 

Page 79: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

68

Mendengar penjelasan Aska Pak Guru dan Bu Guru Aida

nampak sedih. Mereka tidak tega melihat kondisi anak-anak

harus bertarung nyawa demi mendapatkan pendidikan di sekolah.

Perjuangan anak-anak dalam meraih pendidikan yang selayaknya

tergambar dalam dialog di atas. Namun, salah satu teman sekelas

mereka bernama Attar mengolok-olok teman-temannya yang

sedang kesusahan. Attar memang dikenal sebagai anak yang

sombong dan nakal. Ia adalah anak seekor juragan sapi yang kaya

raya sehingga ia tidak membantu teman-temannya yang sedang

kesulitan. Setelah menjelaskan semuanya, anak-anak dipersilakan

untuk kembali masuk ke kelas dan melanjutkan pelajaran seperti

biasa. Setelah jembatan itu ambruk Ondeng terlihat cemas dan

bingung. Ia memikirkan bagaimana teman-temannya

menyeberang nanti saat ingin ke sekolah. Jembatan yang biasa

digunakan sudah tidak ada. Ondeng memaksa kakak angkatnya

yaitu Gading agar mencari cara untuk menolong teman-temannya

melintasi sungai. Gadingpun bingung karena saat itu adalah hari

minggu. Ondeng memang memiliki keterbatasan pikiran namun

ia adalah anak yang baik dan peduli dengan teman-temannya.

Saat itu Gading berusaha menjelaskan bahwa hari itu adalah hari

libur. Ia berjanji untuk membantu Innal, Aska, Yanti, dan Nia

menyeberang sungai.

Sebuah konflik kembali hadir dan kadarnya semakin

meningkat. Pada sebelumnya jembatan yang biasa di gunakan

anak-anak untuk pergi ke sekolah runtuh. Pada bagian ini

menceritakan Ondeng mengalami demam tinggi dan selalu

 

Page 80: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

69

memanggil-manggil Ayahnya. Ia terlihat depresi dengan kejadian

yang menipanya Ondeng merasa tak sanggup hidup sendiri.

Beberapa saat yang lalu Ayah Ondeng tewas saat melaut. Ayah

Ondeng merupakan pekerja keras. Setiap hari ia melaut demi

mendapatkan uang untuk membahagiakan anak semata

wayangnya. Gading panik dan segera mencari obat untuk

menurunkan panas yang dialami Ondeng. Saat Gading kembali

dari toko obat, ia kaget Ondeng tidak ada di rumahnya. Seorang

nelayan tiba-tiba mengabari Gading bahwa Ondeng pergi

membawa perahu untuk ke tengah laut. Mirisnya, perahu yang

dibawa Ondeng adalah perahu yang sudah tidak layak dan

mesinnya mengalami kebocoran. Gading semakin panik. Saat

bersamaan Bu Guru Aida bersama anak-anak hadir di pinggir

dermaga untuk melihat keadaan Ondeng di tengah laut. Kejadian

itu membuat semua orang gempar dan khawatir dengan keadaan

Ondeng, berikut dialognya:

Nelayan 1 : “Perahu itu perahu rusak... sudah

bocor...!”

Aida : (makin panik) “Ya ampun....

bagaimana kalau sampai...”

Aska : (Semakin panik) “Ondeng tidak

bisa berenang...!”

Nelayan 1 : “Mesinnya rusak...! Baru mau

saya perbaiki...”

Setelah itu Gading langsung menyiapkan perahu untuk

mengejar Ondeng yang sudah jauh di tengah laut. Gading dengan

muka sedih dan panik hentak terus mendayung perahu dengan

sekuat tenaga. Namun, kondisi perahu yang dinaiki Ondeng

 

Page 81: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

70

semakin bocor dan sudah hampir tenggelam. Ondeng ketakutan

dan terus memanggil Ayahnya:

Ondeng :“Bapak..! Bapaaaakkkk...!”

Ondeng : “Perahu bocor... bocor...!

Bapaak... Tolong...!

Tolooong...!”

Ondeng : “Bapak...! Tolong...!

Tolong Ondeng, bapak...

Perahu bocor... Ondeng

tidak bisa renang...

Tolooong...!”

Saat itu Gading segera mempercepat kayuhan perahu

untuk menyelamatkan Ondeng. Namun, setelah berteriak-teriak

memanggil orang tuanya di tengah laut. Nyawa Ondeng tidak

dapat diselamatkan. Ia tenggelam di lautan dan meninggal dunia.

Semua yang ada di dermaga langsung mengangkat Ondeng yang

sudah terbujur kaku. Gading, Aida dan anak-anak merasa amat

sedih yang mendalam. Kepergian ondeng untuk selamanya

mengingatkan akan perjuangan untuk mendapat pendidikan yang

sama dengan anak-anak lainnya.

C. Analisis Alur Akhir Cerita pada Film Jembatan Pensil

Alur ini merupakan tahap akhir dalam sebuah cerita. Pada

tahap ini identik dengan penyelesaian konflik atau kekacauan

yang terjadi dalam cerita. Keseimbangan kembali setelah adanya

ketidakteraturan. Dalam sebuah akhir cerita terdapat dua

kemungkinan cerita yang benar-benar selesai atau cerita dibuat

 

Page 82: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

71

menggantung. Hal tersebut tergantung pada penulis yang ingin

menyajikan cerita kepada penonton.

Saat alur akhir cerita ini, tokoh Attar digambarkan

mengalami perubahan sikap. Ia menjadi baik saat kepergian

Ondeng untuk selamanya. Attar mulai menyesali sikap-sikapnya

selama ini sudah menyakiti banyak orang. Perkataannya sering

menyakiti hati orang-orang di sekelilingnya sehingga tak banyak

orang yang kesal dan sakit hati terhadapnya. Ia menyadari

kekayaan yang ia miliki bukan sepenuhnya miliknya tapi ada

milik orang lain di dalamnya.

Meskipun Ondeng bukan teman dekat Attar, ia juga

merasakan kesedihan yang mendalam atas meninggalnya

Ondeng. Penyesalannya semakin dalam saat mengingat

perlakuannya kepada Ondeng dulu. Ia mengingat saat ia

mengganggu Ondeng dengan menggelitik tubuh Ondeng dari

belakang. Attar juga sering melempar gulungan kertas ke kepala

Ondeng. Saat Ondeng menolong Attar yang jatuh namun

ditepisnya dengan kasar.

Semua itu pekat dalam ingatan Attar saat itu. Wajahnya

penuh kesedihan dan penyelasan mengingat perbuatannya selama

ini. Kini ia mulai merubah perlakuannya kepada teman-

temannya. Pada alur ini Attar digambarkan akrab dengan teman-

temannya yaitu Aska, Innal, Yanti dan Nia. Pada tahap ini

keseimbangan kembali dihadirkan dengan perubahan sikap Attar

yang sebelumnya menjadi faktor kekacauan dalam cerita.

 

Page 83: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

72

Alur cerita ini semakin mendekatkan pada akhir sebuah

cerita. Pada alur ini penulis mengakhirkan cerita dengan

terwujudnya mimpi Ondeng selama ini. Ondeng memiliki

keinginan yang sangat mulia sebelum akhirnya ia

menghembuskan nafas terakhirnya. Anak dengan

keterbelakangan mental itu ingin membangun sebuah jembatan

sebagai bentuk kasih dan kesetiakawanan untuk teman-temannya.

Dalam cerita sebelumnya dijelaskan bahwa jembatan yang sudah

rapuh tersebut kondisinya semakin rusak. Kemudian berselang

beberapa waktu jembatan tersebut tak kuat dan akhirnya roboh.

Ondeng dan kawan-kawan sangatlah sedih karena jembatan satu-

satunya yang dapat mengantarkan mereka ke sekolah kini sudah

tidak dapat digunakan lagi.

Sebelum Ondeng meninggal, ia sempat khawatir dengan

teman-temannya yang tidak dapat menggunakan jembatan

tersebut. Ia selalu mengatakan kepada Gading “Jembatan untuk

teman-teman.. jembatan untuk teman-teman” . Gading selalu

terenyuh ketika mengingat kata-kata tersebut. Pada akhirnya

Gading berinisiatif membangun sebuah jembatan untuk anak-

anak sesuai dengan mimpi Ondeng sebelum meninggal dunia.

Orang-orang di desa juga senantiasa membantu termasuk

Innal, Aska, Yanti, Nia dan Attar. Mereka dengan semangat

bekerja sama untuk membantu para warga dalam membangun

jembatan. Kehangatan dan gotong royong sangat terasa saat

proses pembangunan jembatan tersebut. Pada akhirnya jembatan

tersebut kembali lagi dengan kondisi yang kokoh. Innal, Aska,

 

Page 84: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

73

Yanti, dan Nia menamai jembatan tersebut dengan Jembatan

Pensil sesuai dengan jumlah pensil yang dibagi lima oleh Ondeng

saat membantu mereka sebagai tanda solidaritas dalam

persahabatan.

D. Pesan Solidaritas Film Jembatan Pensil

Dalam penelitian film Jembatan Pensil ini, penulis melihat

adanya pesan Solidaritas yang ingin disampaikan penulis naskah

kepada penonton, berikut penjelasannya:

Solidaritas merupakan bentuk kepedulian dan keinginan

untuk tolong menolong kepada sesama. Solidaritas adalah sifat

(perasaan) solider, sifat satu rasa (senasib), perasaan setia kawan

yang pada suatu kelompok anggota wajib memilikinya. Sosial

adalah berkenaan dengan masyarakat, perlu adanya komunikasi

dalam usaha menunjang pembangunan, suka memperhatikan

kepentingan umum.

Dalam film ini, makna yang disampaikan penulis adalah

tentang bentuk solidaritas atau kesetiakawanan antarsesama. Hal

tersebut ditampilkan menggunakan dialog oleh setiap tokoh yang

berperan dalam film ini. Berikut bentuk solidaritas yang terdapat

pada film Jembatan pensil:

a. Saling Memberi dan Tolong-Menolong dengan

Sesama

Manusia adalah makhluk yang tidak dapat hidup tanpa

bantuan dari orang lain. Lingkungan dan tempat tinggal

 

Page 85: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

74

menjadi aspek keterkaitan manusia sebagai makhluk sosial.

Hal tersebut dikarenakan tindakan yang dilakukan manusia

dengan cara memanfaatkan lingkungan dan alam adalah

guna untuk menyempurnakan dan meningkatkan

kesejahteraan hidup untuk kelangsungan hidup sesama

manusia.

Dalam kehidupan bermasyarakat tentunya kita akan

menemukan berbagai macam sifat-sifat manusia. Salah

satunya adalah sifat selalu ingin memberi dan membantu.

Sifat tersebut adalah sifat yang Allah anjurkan kepada

setiap makhluk-Nya. Dalam surah Al-Maidah/5:2 berikut

ayatnya:

“Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan)

kebajikan dan takwa dan jangan tolong-menolong

dalam perbuatan dosa dan pelanggaran. Dan

bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah

amat berat siksa-Nya” (QS. Al-Maidah :2)

Dalam film Jembatan Pensil ini banyak sekali dialog

para tokoh yang mengisyaratkan mengenai pesan solidaritas

berupa bentuk saling tolong-menolong dan memberi kepada

sesama. Pada percakapan di siang hari antara Nia, Yanti,

Aska, dan Innal terdapat makna berbagi kepada sesama

 

Page 86: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

75

kawan. Yanti menyisakan makanan untuk teman-temannya.

Meskipun ia hidup dalam kondisi perekonomian yang sulit

sehingga ia harus sekolah sambil berjualan. Namun, ia tak

pernah lupa untuk berbagi kepada teman-temannya. Hal

tersebut dilakukan oleh mereka untuk menghemat

pengeluaran saat di sekolah. Berikut percakapannya:

Nia : “Dah habis Katumbu Gola-nya, Yanti...?”

Yanti : “Alhamdulillah sudah, Nia...”

Aska : “Habis semuanya, Yanti...? Tidak ada sisa

buat kita...”

Yanti : “Adalah buat kita berlima, Aska...”

Inal : “Alhamdulillah... masih ada buat kita...”

Kemudian pada dialog selanjutnya juga membuktikan

bentuk saling tolong-menolong sangat tergambar jelas saat

menuju sekolah, Ondeng selalu menjemput teman-

temannya di ujung jembatan. Ondeng yang memiliki

kekurangan dalam dirinya, namun ia tak pernah lupa untuk

selalu membantu teman-temannya. Berikut percakapan

antara Ondeng dan Bu Guru Aida:

Aida : “Ondeng...! Kenapa turun di sini...? Karet

hapusannya jatuhnya sudah jauh... akan

susah mencarinya...”

Ondeng : “Bukan... bukan hapusan...! Jemput

teman...!”

Aida : “Eh, eh, pak...! Stop...! Stop...!!!”

Aida : “Itu Ondeng mau kemana, to...?”

Sopir : “Biasa... menunggu teman-temannya di

jembatan...”

Perbuatan Ondeng kala itu mengajarkan mengenai

sebuah kesetiaan dan bentuk solidaritas yang sangat kuat.

 

Page 87: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

76

Tidak jarang seorang manusia lupa akan kesulitan yang

dihadapi oleh manusia lain. Ondeng mengajarkan bahwa

keterbatasan yang ia miliki bukan menjadi batu sandungan

untuk menolong teman-temannya. Pada kenyataannya,

mungkin sulit melakukan hal seperti yang dilakukan oleh

Ondeng. Jika kita tidak memiliki kepekaan sosial.

Ondeng adalah anak empat belas tahun yang memiliki

keterbelakangan mental yang diperankan oleh Didi Mulya

Pemeran utama ini menjadi tokoh sentral dalam film yang

tayang September 2017. Percakapan-percakapan yang ada

dalam film ini ringan dan sederhana. Namun, tidak dapat

dipungkiri bahwa hal tersebut mengandung makna yang

mendalam.

Percakapan antara murid-murid SD Towea saat belajar

dengan alam di Puncak bukit tinggi memiliki makna

tersendiri. Ondeng mengatakan sepatah kata mengenai

sebuah makna kebersamaan dalam persabahabatan. Berikut

percakapannya:

Nia : “Ada buku tapi tidak ada pensil... Mau

menulis pakai apa...?”

Gading : “Eh, buat apa...?”

Ondeng : “Buat potong ini...! Potong lima... buat

teman-teman..”

Maksud dari percakapan di atas adalah ketika Nia

mengatakan bahwa ia sudah tidak memiliki alat tulis. Tiba-

tiba Ondeng mengambil pisau yang ada didekatnya. Gading

pun khawatir Ondeng akan melakukan sesuatu. Pisau

 

Page 88: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

77

tersebut akan digunakan untuk memotong pensil baru

Ondeng menjadi lima bagian. Kemudian akan dibagikan

kepada teman-temannya.

Ondeng memang terbelakang pikirannya, tetapi

kebaikan dihatinya tidak perlu diragukan lagi. Jika kita lihat

saat ini, tak sedikit masyarakat terlalu sibuk memikirkan

hidupnya sendiri. Hal tersebut membuat lupa bahwa hakikat

manusia sebagai makhluk sosial ialah membantu dan

memberi kepada siapapun yang membutuhkan. Kita sebagai

manusia jangan pernah takut untuk berbagi kepada sesama.

Pada hakikatnya, memberi pada kebaikan maka Allah-lah

yang akan memberi gantinya di dunia berupa pahala dan

balasan kebaikan untuk di akhirat kelak.

Pertemanan yang dijalin oleh Ondeng dan kawan-

kawan kadang kala tak semulus jalan melurus. Kekesalan

ataupun perbedaan pendapat sering pula terjadi. Seperti saat

kondisi jembatan yang runtuh, mereka terlihat adu

argumentasi dan emosi satu sama lain berikut

percakapannya:

Inal : “Semua ini gara-gara saya...! Aska

hampir celaka karena menolong saya yang

jatuh di bukit... Jadinya kita semua

kesiangan sampai sini...”

Inal : “Kita berebut menyeberangi jembatan

karena takut terlambat ke sekolah... Kita

semua jatuh ke sungai...”

Inal : “Ondeng hampir mati tenggelam karena

ingin menolong saya... Kita kehilangan

sepatu, tas dan semua peralatan sekolah...

 

Page 89: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

78

semua itu gara-gara saya...! Saya tidak

berguna...!!!”

Ondeng : “Inal... Inal... jangan begitu... Inal...

Waaa...”

Aska : "Inal... semua ini bukan salah siapa-

siapa... Kita ini bersahabat...kita harus

saling membantu...harus saling tolong

menolong... kalau tidak, untuk apa kita

bersahabat...?”

Percakapan di atas terjadi sesaat setelah jembatan itu

runtuh. Mereka sangat sedih dan takut. Hal tersebut

menjadikan emosi dan panik menyelimuti hati mereka saat

ingin menuju sekolah. Mereka saling menyalahkan satu

sama lain. Namun, kejadian itu tak berlanjut lama ketika

suasana mereda. Mereka menyadari bahwa semua yang

terjadi memang sudah takdir Tuhan. Persahabatan yang

mereka jalin selama ini tidak boleh ada pertikaian. Mereka

mengerti bahwa persahabatan harus saling memberi dan

menolong satu sama lain.

Berikutnya mengenai keinginan Ondeng untuk

membangun jembatan bagi teman-temannya. Hal tersebut

adalah impian yang mulia, ia sangat ingin membantu

teman-temannya agar tidak kesusahan lagi saat berangkat

dan pulang dari sekolah. Berikut perkataan Ondeng kepada

Bu guru Aida saat belajar di Alam terbuka:

Ondeng : “Pensil... Pensil...! Jembatan

pensil...! Jembatan pensil...!

Ondeng akan membangun jembatan

pensil...!”

 

Page 90: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

79

Sebuah mimpi yang selalu ada dipikiran Ondeng dan ia

selalu mencari cara bagaimana agar ia selalu dapat

membantu teman-temannya agar dapat bersekolah. Bahkan

suatu ketika ia rela berenang di sungai demi membantu

teman-temannya. Padahal ia tidak dapat berenang tetapi ia

berusaha memberanikan diri untuk bisa berenang dan

menolong teman-temannya yang kesulitan.

Suatu ketika impian besar Ondeng untuk membangun

sebuah jembatan belum tercapai. Pada suatu saat Ondeng

mengalami demam, badannya panas tinggi. Dan dalam

keadaan yang meringkih kesakitan menahan demam ia

masih sempat mengingat teman-temannya dan memaksa ke

jembatan untuk bantu teman-temannya, berikut

percakapannya:

Gading : “Ya Allah... Ondeng panas sekali...”

Ondeng : (seperti mengigau) “Jembatan...

jembatan... sungai... Bantu teman-teman..

bantu... jembatan... sungai...”

Gading : “Iya, Deng... Iya... Ondeng tidak usah

sekolah dulu ya... Kak Gading akan bantu

teman-teman Ondeng menyebrangi

sungai... Sekalian Kak Gading cari obat

buat Ondeng... “

Gading panik melihat keadaan Ondeng yang demam

tinggi. Ia berusaha menenangkan Ondeng. Kemudian

Gadinglah yang membantu teman-teman Ondeng

menyebrangi sungai untuk berangkat ke sekolah. Dalam

keadaan sakitpun Ondeng masih memikirkan keadaan

 

Page 91: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

80

teman-temannya dan berusaha untuk tetap membantu

mereka.

Allah menyuruh setiap hamba-Nya untuk senantiasa

saling tolong-menolong dalam kebajikan dan diikuti dengan

ketaqwaan kepada-Nya. Keduanya merupakan sebuah

kesinambungan. Saat kita bertaqwa pada Allah maka kita

senantiasa mendapatkan ridha Allah SWT. kemudian

tolong-menolong adalah perbuatan yang baik maka orang-

orang akan menghargai perbuatan baik kita.

Uraian di atas merupakan bentuk solidaritas berupa

saling memberi dan tolong-menolong yang terdapat dalam

film Jembatan Pensil. Adapun hikmah yang dapat dipetik

dari film berdurasi 90 menit ini ialah dengan tolong-

menolong akan terciptanya hidup yang tentram dan

harmonis dan juga dapat menumbuhkan rasa gotong-royong

antarsesama masyarakat.

b. Peduli Terhadap Keadaan Orang Lain

Peduli terhadap sesama merupakan bentuk dari sebuah

solidaritas di masyarakat. Menurut Adler, kepedulian sosial

sebagai sebuah sikap keterhubungan dengan kemanusiaan

pada umumnya dan juga sebuah empati bagi setiap anggota

komunitas manusia.1 Rasa peduli terhadap sesama

semestinya ditumbuhkan dan dijadikan prinsip dalam

1 Jess Feist & Gregory, Theories of Personalit, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2008), h. 68

 

Page 92: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

81

kehidupan setiap manusia. Hal tersebut guna

memperlihatkan rasa simpati dan mengurangi rasa kesulitan

orang lain. Jika kita menunjukkan rasa peduli kepada

sesama maka orang lainpun akan merasakan keberadaan

kita di dekatnya. Pesan-pesan kepedulian juga disampaikan

dalam film yang disutradarai oleh Hasto Broto ini.

Beberapa dialog yang disampaikan dalam film Jembatan

Pensil merupakan pesan-pesan demikian. Peneliti mengkaji

beberapa dialog-dialog tersebut.

Pada suatu hari saat Pak Mone ingin berangkat bekerja.

Pak Mone tak pernah lupa untuk memberikan uang saku

kepada Ondeng. Pak Mone menceritakan kepada rekan

kerjanya yaitu Gading bahwa Ondeng sangat rajin

menabung. Di balik kepolosannya, Ondeng ternyata

memiliki niat mulia yaitu ingin membangun jembatan. Hal

itu yang menjadikan ia selalu menyisihkan uang sakunya.

Berikut dialog antara Pak Mone dan Gading:

Pak Mone : “Ini buat jajan besok di

sekolah... bapak mau melaut

dulu sama Kak Gading...

Ondeng baik-baik di rumah,

ya...?”

Pak Mone : “Ondeng selalu menabung

uang jajannya di situ...

Katanya untuk membangun

jembatan buat teman-

temannya...”

Gading : “Jembatan buat teman-

temannya...?”

Pak Mone : “Iya..”

 

Page 93: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

82

Dari segi fisik dan psikis Ondeng adalah anak yang

berbeda dengan teman-temannya. Tetapi memang ia juga

anak yang paling istimewa diantara teman-temannya yang

lain. Tokohnya digambarkan sebagai anak berusia empat

belas tahun namun memiliki badan yang besar. Usia

tersebut ia masih duduk di kelas lima sekolah dasar. Di

balik keterbelakangan yang dimiliki, ia adalah anak yang

pandai menggambar sketsa. Buah hasil goresan tangannya

sangatlah indah bak mirip dengan aslinya. Lebih dari

istimewa, dialog di atas merupakan penyampaian pesan

solidaritas mengenai kepedulian Ondeng dengan teman-

temannya. Ia rela menabung untuk membangun jembatan,

dalam pikirnya hanya bagaimana teman-temannya yaitu

Innal, Nia, Yanti, dan Aska dapat menyeberang jembatan

yang layak.

Pertemanan antara Ondeng, Aska, Innal, Nia, dan Yanti

merupakan sebuah pertemanan yang dijalin dengan

sederhana dan kesetiaan. Terlihat saat Ondeng tertimpa

musibah, yaitu Pak Mone tewas saat melaut. Kala itu

Ondeng sangat sedih dan terpukul. Namun, teman-

temannya selalu memberi dukungan dan berusaha

menenangkannya. Teman-teman yang datang melayat ke

rumah Ondeng saat itu memang tak memberikan materiil

namun mereka memberikan pelukan hangat. Hal tersebut

guna agar Ondeng tidak lagi sedih dan mengingat bahwa

 

Page 94: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

83

masih banyak orang-orang yang menyayangi Ondeng.

Meskipun ia kini hidup sebatang kara.

Setelah dirundung kesedihan atas kepergian orang

tuanya. Gading yang sudah menganggap Ondeng sebagai

bagian dari keluarganya memiliki inisiatif untuk mengajak

Ondeng tinggal bersamanya. Pada suatu ketika Ondeng

lupa bahwa hari itu adalah hari Minggu, tetapi Ondeng

memaksa untuk pergi ke jembatan, berikut percakapannya:

Gading : “Ondeng...! Ondeng...!”

Gading : “Ondeng mau kemana...?”

Ondeng : “Mau ke jembatan...! Jembatan...! Teman-

teman Ondeng...! Inal... Aska... Nia...

Yanti... menunggu Ondeng... di jembatan...

Gading : “Sekarang hari Minggu, Deng... hari

libur... Teman-temanmu tidak akan pergi

sekolah...”

Ondeng : “Oh... Minggu... Minggu libur ya...?

Libur... Lupa Ondeng...”

Gading : “Iya... Libur... besok baru sekolah lagi...”

Percakapan menggambarkan kepedulian Ondeng

kepada Innal, Aska, Yanti, dan Nia. Ondeng tidak peduli

dengan keadaannya yang sedang berduka, ia tetap memaksa

untuk pergi ke jembatan. Akhirnya Gading berusaha

mengingatkan bahwa hari itu ialah hari libur. Kemudian

Ondeng barulah mengingat bahwa hari itu adalah hari

minggu. Peristiwa di atas mengajarkan bahwa kita harus

peduli pada sesama bagaimanapun keadaannya. Kepedulian

adalah bagian dari rasa sayang dan setia pada sesama.

 

Page 95: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

84

Gading sangat menyayangi Ondeng dan menganggap

sebagai adiknya sendiri. Gading berinisiatif untuk

menghibur Ondeng yang masih terlihat murung setelah

kepergian Pak Mone. Pada suatu saat Gading mengajak

Ondeng pergi ke Kota Raha menggunakan sepeda motor

miliknya. Usaha yang dilakukan Gading untuk menghibur

Ondeng ialah dengan mengajak jalan-jalan ke kota, Gading

juga berbaik hati membelikan alat-alat sekolah untuk

Ondeng. Gading membelikan roti untuk Ondeng, tetapi

Ondeng tiba-tiba teriak saat melihat roti yang berjajar

sangat banyak. Ondeng meminta Gading membelikan roti-

roti tersebut untuk teman-temannya, berikut

percakapannya:

Ondeng : “Ka Gading, roti.. roti..Buat teman-

teman... boleh...? Boleh...?”

Ondeng : “Buat Inal... buat Aska... buat Yanti... buat

Nia...”

Gading : “Ya tentu saja..”

Begitu peduli nya tokoh Ondeng dengan teman-

temannya. Ia tak lupa untuk membelikan roti dari kota

untuk teman-temannya. Pada saat kembali ke rumah Innal,

Aska, Yanti, dan Nia sudah ada di depan rumah untuk

bertemu Ondeng. Mereka sengaja menemui Ondeng untuk

melihat kondisi Ondeng sekaligus menghibur dengan

mengajak bermain bersama. Rasa peduli teman-teman

Ondeng atas kondisi Ondeng kala itu juga tergambarkan

dari dialog berikut ini:

 

Page 96: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

85

Aska Cs : “Ondeeeeng...!!!”

Ondeng : “Inaaal...! Askaaa... Niaaa...! Yantiiii...!”

Aska : “Ini Deng... saya buatkan kamu perahu

dari nentu...!”

Ondeng : “Wuah... bagusss... seperti perahu

bapak...”

Inal : “Ini saya bawakan layang-layang buat

kamu, Deng...”

Nia : “Ini layang-layang buatan Nia dan Kak

Inal, Deng...”

Ondeng : “Wuah... kaghati... kaghati..”

Yanti : “Ini Deng... saya bawa katumbu gola buat

kamu...”

Ondeng : “Ini Ondeng bawakan roti buat kalian...

Roti...!”

Aska Cs : “Roti...?”

Ondeng : “Iya... Roti dari Raha...! Roti Raha...”

Aska Cs : “Ondeng dari kota...?”

Ondeng : “Iya... Ayo kita makan bersama...! Makan

bersama...”

Dari percakapan di atas, mereka saling mempedulikan

kondisi satu sama lain. Ondeng yang selalu ingat dengan

teman-temannya dan teman-temannya juga yang selalu

peduli dengan kondisi Ondeng saat itu. Mereka semua

berusaha untuk berbuat kebajikan guna meringankan beban

satu sama lain. Allah berfirman dalam surah An-Nisa 4: 36

yang berbunyi sebagai berikut:

 

Page 97: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

86

“Sembahlah Allah dan janganlah engkau

mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan

berbuat baiklah pada dua orang ibu-bapak, karib-

kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,

tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan

teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya-mu.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang

sombong dan membangga-banggakan diri” (Surah An-

Nisa 4: 36)

Belum selesai kesedihan yang dirasakan Ondeng

setelah kepergian sang Bapak. Ia kini dirundung rasa cemas

dan sedih. Hal tersebut karena jembatan yang biasa

digunakan oleh teman-temannya sudah runtuh, ia pun

menangis di dermaga dan Gading segera menghampiri

Ondeng. Berikut percakapannya:

Gading : “Ondeng masih memikirkan bapak...?”

Ondeng : (menggeleng) “Jembatan... jembatan

sudah tidak ada... Bagaimana teman-teman

Ondeng...? (Cemas) Inal... Nia... Yanti...

Aska... bantu teman-teman...! Bantu

teman-teman... Ayo, ayo...!”

Dari dialog di atas, Ondeng benar-benar cemas dengan

teman-temannya. Ia seketika sedih dan takut apabila terjadi

hal buruk menimpa teman-temannya. Ondeng mengajak

Gading untuk membantu teman-temannya untuk

menyeberang saat ingin sekolah. Bentuk kepedulian yang

luar biasa seorang anak yang luar biasa. Ondeng sangat

ingin membantu teman-temannya agar dapat tetap

bersekolah. Gading berusaha menenangkan Ondeng dan

 

Page 98: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

87

berjanji akan membantu teman-temannya menyeberang

sungai agar tetap bersekolah

Saat sampai di sekolah Aida mencari-cari Ondeng yang

biasanya tiba bersama teman-temannya. Namun, Ondeng

belum terlihat juga keberadaannya. Beberapa saat kemudian

Gading datang mebawa sebuah kabar. Ia memberitahukan

bahwa Ondeng sedang sakit, berikut percakapannya:

Aida : “Ondeng mana...?”

Gading : “Ondeng sakit... demamnya tinggi...”

Inal : (Kawatir)“Ondeng sakit...? Ya Allah...

ayo jenguk”

Aska : “Pak Guru... boleh kami tengok Ondeng

dulu...?”

Pak Guru : “Aida... Kamu temani mereka tengok

Ondeng...”

Mereka seketika panik mendengar kabar bahwa

Ondeng sakit. Kemudian beberapa saat setelah itu mereka

bersama-sama bergegas ke rumah Ondeng. Dalam

percakapan di atas, merupakan bentuk kepedulian teman-

teman kepada Ondeng yang sedang sakit. Mereka merasa

harus melihat keadaan Ondeng dan memberikan doa dan

semangat sebagai bentuk kepedulian antarsesama.

Saat Ondeng mengalami demam tinggi dan kecelakaan

di laut semua sangat sedih dan merasa kehilangan. Ondeng

merupakan sosok anak yang baik dan ceria dimata teman-

temannya. Namun, setelah kepergian ondeng untuk

selamanya mereka seakan kehilangan sosok periang itu.

 

Page 99: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

88

Yanti mengatakan kepada teman-temannya tepat di depan

makam Ondeng:

“Ondeng sahabat sejati kita... dia selalu ada untuk

kita.”

Mendengar perkataan Yanti sambil menangis, Aida

dengan ratapan penuh haru berucap:

“Ondeng Anak yang baik... hatinya mudah tersentuh..

itulah yang membuat kita akan selalu terkenang

padanya...”

Ondeng memiliki ruang tersendiri di hati orang-orang

terdekatnya. Ia anak yang selalu terkenang akan kebaikan

dan kepeduliannya kepada teman-temannya. Bahkan

sampai Ondeng sudah tiadapun teman-temannya masih

merasakan keberadaan Ondeng didekat mereka. Bentuk

solidaritas yang mereka lakukan ialah mewujudkan impian

Ondeng untuk membangun jembatan yang selama ini

menjadi impian Ondeng, dan berikut dialog saat jembatan

tersebut selesai dibangun:

Innal : "Ondeng akan selalu ada di hati kita...”

Aska : “Ondeng pasti akan bahagia di sana...

impiannya membangun jembatan untuk

kita telah kita wujudkan sesuai dengan

gambarnya...”

Nia : “Sesuai dengan jumlah pensilnya yang

dibagi lima...”

Aska CS : “jembatan pensil...!!!”

 

Page 100: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

89

E. Interpretasi Penelitian

Setelah penulis menganalisis film Jembatan Pensil ini dengan

menggunakan analisis narasi model Todorov, penulis juga

menemukan makna solidaritas dan ikhtiar dalam film ini.

Solidaritas sosial yang ada dalam film ini tergambar dari perilaku

masyarakat dalam kehidupan sosial yaitu saat anak-anak

menjunjung nilai kesetiakawanan pada alur akhir pada saat

setelah Ondeng meninggal dunia. Mereka mewujudkan mimpi

Ondeng bersama-sama. Konsep ikhtiar juga tergambar dari film

ini ketika perjuangan anak-anak dalam menuntut ilmu, mereka

harus bisa bertahan dalam keterbatasan yang dimiliki demi

meraih apa yang diimpikan. Pada film ini terdapat bentuk

solidaritas dan ikhtiar, yaitu:

Bentuk solidaritas pertama, saling memberi dan tolong-

menolong. Tokoh-tokoh dalam film ini sering menggambarkan

bentuk solidaritas berupa saling memberi satu sama lain.

Contohnya, saat Innal, Aska, Yanti, dan Nia tidak memiliki pensil

kemudian Ondeng rela memotong pensilnya menjadi lima bagian

dan diberikan pada teman-temannya. Tokoh Ondeng yang setiap

hari menunggu di ujung jembatan untuk menolong teman-

temannya menyeberang jembatan. Hal tersebut sejalan dengan

yang dikatakan oleh Exan Zen sebagai penulis naskah film

Jembatan Pensil bahwa:

“Nah iya itu dibagi kepada teman-temannya, sambil ia

berpesan mau jadi apapun kita, kita jangan sampai lupa

sama persahabatan kita. Karena karet penghapus itukan

 

Page 101: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

90

simbol selesainya kehidupan kan? Dan satu persatu kawan

saya meninggal, dan masih tersisa satu yang punya

penghapus itu tadi cuman saya tidak tahu alamatnya dan

tinggal dimana, yang satu persatu mati kecelakaan, dan dua

terkena serangan jantung. Dan sekarang tinggal kami

berdua. Untuk jembatan pensil itu saya ubah karena karet

penghapus adalah simbol kehidupan berakhir, dan saya

ubah ke Pensil sebagai tanda awal mula sebuah kehidupan.

Dan pada adegan itu ada pensil yang dipotong menjadi

empat itu sebenarnya. Jadi saya waktu itu saya berlima

sekawan, waktu kelas 6 itu ada yang tidak memiliki

penghapus, ada yang tidak punya pensil. Dan disitu kami

saling berbagi. Ada yang pensilnya sudah pendek dan

disambung pakai kertas. Dan ada kawan saya satu lagi itu

sangat baik dan setia kawan jadi ada pensilnya itu dibagi

lima.”2

Bentuk solidaritas kedua, kepedulian sosial digambarkan saat

tokoh Ondeng memiliki rasa empati kepada teman-temannya. Ia

memiliki keterbelakangan mental tetapi ia selalu menampakkan

bentuk peduli dan setia kepada teman-temannya. Bahkan saat ia

sakit, ia sangat mengkhawatirkan teman-temannya yang ingin

menyeberang dengan jembatan rapuh tersebut. Berikut adalah

penuturan Exan Zen saat diwawancarai di Taman Ismail Marzuki:

“Ya kesetiakawanan sosial, jadi gini ya saling asah, saling

asih, saling asuh dan ssaling melindungi, saling memberikan

perhatian. Tokoh Ondeng itukan meskipun memiliki

keterbelakangan mental, ia kan selalu mengingat bapaknya,

dan istimewanya ia juga selalu ingat teman-temannya. Dan

ini sebenarnya sebuah kritik sosial, mengapa anak

keterbelakangan mental yang harus memiliki rasa setia

2 Wawancara dengan Penulis naskah Exan Zen pada 23 Mei

2018.

 

Page 102: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

91

kawan. Seharusnya orang-orang yang sehat dan normal

yang melakukan itu. Si ondeng itu sangat sayang dengan

kawan-kawannya. Bahkan saat ia sakit ia selalu ingat

kawan-kawannya, bagaimana dengan kawan-kawannya?

Bagaimana nanti jika jembatannya sudah ambruk?

Bagaimana teman-temannya jika ingin menyeberang?

Bahkan kan ide untuk membangun jembatan itu kan datang

dari ondeng sendiri. Ia ingin membangun sebuah jembatan,

karena sebenarnya jembatannya itu sudah kurang bagus dan

berbahaya jadi ketika orang-orang lewat situ karena

memang tinggal kayu rapuh saja yang jadi penyanggahnya.

Terus juga saat anak-anak mengalungkan sepatu, mengapa

ketika ingin berangkat ke sekolah sepatunya harus

dikalungkan? Begitu pun saat pulang? Ya supaya awet

sampai berapa tahun. Karena dulu kan masih susah jarang

yang memakai sepatu dan mahal, ya satu-satunya cara ya

seperti itu supaya awet. Sebenarnya ada dialog kenapa si

Inal itu celananya kebesaran? Ya sama, kata bapak Inal

supaya awet dan tidak perlu beli lagi. Jadi memang begitu

sengaja orang tua dulu membelikan baju yang besar biar

sekaligus dua atau tiga tahun bisa dipakai. Dan mungkin

baru bisa diganti kalau sudah sempit dan sudah robek.

Karena seragam dulu tidak semurah sekarang kan.”3

Pada film ini juga mengandung makna ikhtiar yang dingin

disampaikan kepada penonton, bentuk ikhtiar pertama, usaha

yang dilakukan oleh kelima anak sekolah dasar tersebut perlu

diapresiasi. Mereka bekerja dengan keras demi mendapatkan

hasil yang maksimal. Seperti dalam adegan Yanti yang membawa

banyak makanan untuk dijual. Ia berharap hasil yang akan

didapatkan dari berjualan tersebut besar pula. Berikut kutipan

3 Wawancara dengan Penulis naskah Exan Zen pada 23 Mei

2018.

 

Page 103: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

92

wawancara dengan Exan Zen sebagai penulis naskah film

Jembatan Pensil:

“Terus juga saya pengen cerita ke penonton bahwa usaha

jangan sembarang usaha. Kita harus usaha yang giat kalo

mau dapat hasil yang besar. Makanya di situ ada adegan

Yanti bawa katumbu gola nya banyak. Ya soalnya dia juga

mau dapat hasil yang banyak juga. Kadang kita suka lucu,

belum usaha maksimal tapi udah berharap dapat yang

besar-besar ya intinya kerja keraslah. Jangan kalah sama

anak-anak dalam cerita film ini. Susah payah pontang

panting biar bisa sukses. Kan bisa jadi sejahtera juga

hidupnya.”4

Bentuk ikhtiar kedua, perjuangan hidup anak-anak yang

penuh kekurangan menjadikan mereka sosok pejuang yang

tangguh. Film ini menggambarkan tokoh-tokoh yang luar biasa.

Anak yang tuna netra dan juga downsyndrom menjadi contoh

bahwa hidup akan tetap berjalan meski dengan keterbatasan yang

ada hidup harus tetap semangat dan pantang menyerah demi

mencapai cita-cita, hal tersebut diperkuat oleh argumen penulis

naskah film Jembatan Pensil:

“Sebenarnya itu bercerita tentang perjuangan anak-anak

untuk bersekolah, dari ketidakmampuan dan keterbatasan

yang dimiliki. Mereka sadar mereka memiliki keterbatasan,

ada yang buta, ada yang keterbelakangan mental. Dan dari

keterbatasan itu muncul semangat yang luar biasa dan

mereka tidak takut dengan apapun. Seperti mereka ingin

sekolah. Pemeran Yanti itu kan bilang, saya ingin sekolah

agar bisa jadi dokter, sebenarnya ada kalimat lanjutan yang

4 Wawancara dengan Penulis naskah Exan Zen pada 23 Mei

2018.

 

Page 104: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

93

luar biasa tapi dihapus tidak tau kenapa alasannya dan saya

juga kecewa sebenarnya. Lanjutannya seperti ini saya ingin

menjadi dokter agar bisa mengobati orang-orang dikampung

supaya tidak meninggal seperti bapak. Kan jadi motivasinya

jangan sampai ada lagi yang sakit dan meninggal seperti

bapak. Kalau sekadar jadi dokter kan ya sudah sampai situ

selesaikan.”5

Peneliti mendapatkan beberapa kelebihan dari film Jembatan

Pensil ini. Peneliti menyampaikan dengan menggunakan

rangkaian analisis narasi. Pertama, analisis narasi dapat

menggambarkan makna yang terkandung di dalam film ini,

sehingga peneliti mampu mengerti pesan solidaritas yang

dinarasikan dalam film ini. Kedua, memahami tentang makna

ikhtiar yang terdapat dalam film Jembatan Pensil. Dengan

analisis narasi ini, peneliti dapat mendeskripsikan rangkaian

cerita yang terdiri dari alur awal, tengah dan akhir pada film

Jembatan Pensil.

5 Wawancara dengan Penulis naskah Exan Zen pada 23 Mei

2018.

 

Page 105: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

94

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam film Jembatan Pensil ini menggambarkan tentang

ketidaksetaraan pendidikan yang terjadi di Pulau Muna. Kondisi

fisik sekolah yang jauh dari kata layak dan sempurna menjadi

kritik sosial untuk pemerintah. Pada alur awal mendeskripsikan

sekolah dengan satu guru tua yang harus berjuang mengajar

setiap hari demi mencerdaskan murid-muridnya. Hal tersebut

membuat anak Pak Guru bersedia menjadi guru di sekolah

Towea. Sekolah tersebut memiliki akses sebuah jembatan rapuh

yang harus dilewati oleh Ondeng, Yanti, Nia, Innal, dan Yanti

saat ingin pulang maupun pergi ke sekolah. Pada suatu ketika

jembatan itu tidak kuat menahan beban terlalu berat sehingga

runtuh saat anak-anak tersebut menyeberang adegan tersebut

terdapat pada alur tengah cerita saat konflik mulai meningkat.

Pada saat jembatan tersebut runtuh anak-anak merasa sedih

karena peralatan sekolah mereka seketika hanyut tebawa arus

sungai. Kemiskinan yang terjadi di Pulau Muna tergambar dari

kondisi ekonomi yang sulit. Mereka mendapatkan sarana sekolah

harus berjuang dengan menabung. Beberapa saat kemudian

bencana datang pada Ondeng. Ia tewas di laut akibat depresi

karena kepergian orang tuanya. Tewasnya Ondeng menjadikan

kesedihan bagi semua orang. Pada alur akhir dijelaskan setelah

kepergian Ondeng, masyarakat Muna mengadakan gotong royong

 

Page 106: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

95

untuk membangun jembatan yang ambruk. Hal tersebut guna

merealisasikan mimpi Ondeng selama ini. Jembatan tersebut juga

bukti kesetiakawanan Ondeng kepada teman-temannya yang akan

terkenang selalu. Pada film Jembatan ini juga mengandung

makna yang ingin disampaikan kepada khalayak. Makna yang

terdapat dalam film ini tentang sebuah ikhtiar yang dijalankan

anak-anak di Pulau Muna dalam mendapatkan hak pendidikan

yang sama dengan anak-anak pada umumnya.

B. Saran

Seorang peneliti dalam melakukan penelitian tentu saja

akan melakukan sebuah kekhilafan atau kesalahan. Seperti

penelitian ini pastilah memiliki kekurangan di dalamnya. Hal

tersebut, membuat peneliti memiliki beberapa saran untuk

dijadikan sebuah renungan bersama agar ke depannya lebih baik

lagi. Berikut saran dari peneliti:

1. Penulis Skenario

Awal dalam cerita di film ini kurang menyambungkan

pada cerita berikutnya. Sehingga cerita awal seakan

terpotong dan tidak jelas. Awal cerita digambarkan

kedatangan Ibu guru Aida dari kota yang pulang ke

kampung halaman untuk mengajar menggantikan bapaknya

mengajar di sekolah. Tanpa dijelaskan awal mula ibu Guru

Aida saat berkuliah dan kehidupan sebelumnya. Dan juga

dalam film tersebut disebutkan bahwa Ibu ondeng sudah

meninggal beberapa bulan yang lalu namun tidak diberikan

penjelasan napak tilas peristiwa meninggalnya ibu Ondeng.

 

Page 107: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

96

Apabila ditambahkan di bagian tersebut maka akan lebih

jelas cerita yang disampaikan.

2. Penonton dan Khalayak

Film ini menyampaikan pesan-pesan moral yang ingin

disampaikan kepada penonton. Hal tersebut berarti bahwa

film tersebut bukan hanya memiliki fungsi sebagai

hiburannya. Tetapi juga sebagai pembelajaran untuk kita

semua. Memberikan pesan kepada khalayak bahwa kita

memerlukan bantuan dan empati satu sama lain. Dan pada

film ini juga menyampaikan konsep ikhtiar dalam

mendapatkan sesuatu. Sehingga melalui film ini pesan-

pesan tersebut dapat dipahami mengenai konsep ikhtiar dan

solidaritas yang digambarkan dalam film.

 

Page 108: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

97

DAFTAR PUSTAKA

Agusta, Ivanovich. Diskursus, Kekuasaan, dan Praktik

Kemiskinan di Pedesaan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor

Indonesia, 2014.

Al-Musawi, Khalil. Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana.

Jakarta: Lentera, 1990.

Amin, Samsul Munir. Ilmu dakwah. Jakarta: Amzah, 2009.

Arief, M. Syarief. Politik Film di Hindia Belanda. Depok:

Komunitas Bambu, 2009.

Baskin, Askurifai. Membuat Film Indie itu Gampang. Bandung:

Katarsis, 2003.

Jayadi Damanik. Perlindungan dan Pemenuhan Hak atas

Pendidikan. Jakarta: Komnas HAM, 2005.

Devito, Joseph A. Komunikasi Antarmanusia. Tangerang:

Karisma Publishing Group, 2011.

Effendi, Tadjuddin Noer. Sumber Daya Manusia Peluang Kerja

dan Kemiskinan. Yogyakarta: Tiara Wacana, 1995.

Effendy, Onong Uchjana. Televisi Siaran, Teori dan Praktek.

Bandung: Alumni, 1986.

Eriyanto. Analisis Naratif. Jakarta: Prenadamedia Group, 2013.

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktek.

Jakarta: PT Bumi Aksara: 2013

Hartomo. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Herdiyansyah, Haris. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk

Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika, 2010.

 

Page 109: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

98

Jones. Pengantar Teori-Teori Sosial. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia, 2009.

Keraf, Gorys. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia, 1981.

Mardimin, Yohanes . Kritis Proses Pembangunan di Indonesia.

Yogyakarta: Kanisius, 1996.

Maryaeni. Metodologi Penelitian Budaya. Jakarta: Bumi Aksara,

2005.

Putra. Drama Teori dan Pementasan. Yogyakarya: PT Citra Aji

Pratama, 2012.

Rachman, Fauzi. Islamic Relationship. Jakarta: Erlangga, 2012.

Thwaites, Tony. Introducing Cultural and Media Student

(Sebuah Pendekatan Semiotik). Yogyakarta: Jalasutra,

2009.

Todorov, Tzevetan. Tata Sastra. Jakarta: IKAPI, 1985.

Samani, Mukhlas. Konsep dan Model Pendidikan Karakter.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013.

Sobur, Alex. Analisis Teks Media (Suatu Pengantar untuk

Analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing)

Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001.

Soelaiman, Munandar. Ilmu Sosial Dasar (Teori Dan Konsep

Ilmu Sosial). Bandung: Eresco, 1995.

Soekanto, Soerjono, dkk. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:

Rajagrafindo Persada, 2014.

Stokes, Jane. How To Do Media and Cultural Studies (Panduan

untuk Melaksanakan Penelitian dalam Kajian Media

Budaya), Yogyakarta: PT Bentang Pustaka, 2003.

 

Page 110: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

99

Sugiono. Memahami Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta,

2006.

W. Cresswell, John. Penelitian Kualitatif dan Desain Riset:

Memilih antara Lima Pendekatan. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2015.

Yafie, Ali. Teologi Sosial Telaah Kritis Persoalan Agama dan

Kemanusiaan. Yogyakarta: LKPSM, 1997.

Yani, Ahmad. Be Excellent (Menjadi Pribadi Terpuji). Jakarta:

Al-Qalam, 2007.

Sumber Lain:

Devi, Karisma., dan Mayangsari, Ira Dwi. “Analisis Narasi

Todorov dalam Film Moana sebagai Representasi

Kesetaraan Gender” e-Proceeding of Management Vol.

5, No. 1 (Maret 2018).

Emmanuel Sujatmoko, “Hak Warga Negara dalam Memperoleh

Pendidikan, Jurnal Konstitusi” Vol. 7, No. 1 (Februari

2010)

Mubasyaroh. “Film Sebagai Media Dakwah (Sebuah Tawaran

Alternatif Media Dakwah Kontemporer” Jurnal

Komunikasi Penyiaran Islam Vol 2, No. 2 (Desember

2014), h. 7.

Mudjiono, Yoyon. “Kajian Semiotika Dalam Film” Jurnal Ilmu

Komunikasi Vol. 1 No. 1 (April 2011)

 

Page 111: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

100

Novri. “Analisis Narasi Interaktif pada Game Farm” e-

Proceeding of Art & Design Vol. 2, (April 2015)

Kustanto, Lilik. “Analisis Naratif: Kemiskinan Dalam Program

Reality Tv “Pemberian Misterius” Di Stasiun Sctv” Jurnal

Rekam Vol. 11 No. 2 (Oktober 2015)

Vebrynda, Rhafidilla. “Korupsi dalam Film” Jurnal Ilkom

Vol.11, No, 2 (Desember 2014).

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1992.

Wawancara pribadi dengan Penulis Naskah Cerita, Exan Zen, 23

Mei 2018.

http://mediaindonesia.com/news/read/121624/belajar-cinta-kasih-

dari-jembatan-pensil/2017-09-09

http://poskotanews.com/2017/07/24/film-jembatan-pensil-

ditonton-jokowi/

https://www.jawapos.com/read/2017/09/03/154907/jembatan-

pensil-kisah perjuangan-berat-anak-anak-demi-sekolah

https://celebrity.okezone.com/read/2017/08/23/206/1761651/staf-

kepresidenan-gelar-nonton-bareng-film-untuk-anak-

berkebutuhan-khusus

https://kompasiana.com/ireneariani/pentingnya-solidaritas-dalam-

kehidupan-manusia

http://berita360.com/jembatan-pensil-potret-film-indonesia-yang-

menonjolkan-wisata-dan-pendidikan/

http://hiburan.metrotvnews.com/film/JKRy6epk-perolehan-

penonton-film-indonesia-akhir-pekan

https://kbbi.web.id/imbang

 

Page 112: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

LAMPIRAN-LAMPIRAN

 

Page 113: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

 

Page 114: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

 

Page 115: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

 

Page 116: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

 

Page 117: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

Hasil Wawancara

Narasumber: Exan Zen

Jabatan: Penulis Naskah

Tanggal wawancara: 23 Mei 2018

Tempat wawancara: Galeri Cipta 2 (Taman Ismail Marzuki)

Keterangan: P= Peneliti

N= Narasumber

P: Selamat sore Mas, perkenalkan saya Rizka dari UIN Jakarta.

N: Oh iya sore, Saya Exan Zen, panggil saja mas Exan.

P: Oke mas, kita mulai saja ya mas wawancara kita, yang saya

ketahui Bapak ini adalah seorang penulis skenario. Nah, saya

ingin menanyakan awal mula bapak memasuki dunia perfilman

ini?

N: Ini yang mana nih? Secara keseluruhan atau tentang film

Jembatan Pensil saja?

P: Iya mas semuanya, dari awal dulu mas bagaimana?

N: Saya gemar menulis itu dari kecil, sejak SD. Begitu bisa

mengetik saya sudah mulai menulis.

P: Oh begitu, memang sudah basic sekali ya mas, dari awal suka

menulis..

 

Page 118: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

N: Ya, memang dari kecil sudah hobby, sama seperti memasak.

Sejak kecil saya sudah hobby menulis dan memasak. Namun,

saya bisa menulis cerita saat sudah bisa menggunakan mesin

ketik

P: Oh jadi dulu masih zaman mesin ketik?

N: Iya tentu, padahal saya dulu kelas 4 SD belum bisa membaca.

P: Wah, belum bisa baca tapi bisa jadi penulis ya hehe

N: Ya begitulah, dulu paman saya heran kenapa keponakan ini

(saya) kok belum juga bisa membaca, akhirnya saya diberi mesin

ketik. Logikanya ketika menggunakan mesin ketik otomatis harus

bisa membaca.

P: Oh iya ya benar.

N: Akhirnya dari situ saya belajar membaca. Dan mulai dari

mesin ketik itu saya ingin menjadi seorang penulis. Begitu bisa

baca, semua bacaan atau buku milik paman saya, entah itu bacaan

orang kuliah ya saya baca semua, jadi bukan pelajaran anak SD

lagi yang saya tapi buku anak kuliahanpun saya baca juga.

Kadang saya di marahi oleh paman karena membaca buku orang

dewasa sampai saya bacanya mengumpat menggunakan senter

batre jaman dulu kan lampu jarang. Semua novel-novel yang ada

di rumah saya baca semua karena sakin senangnya sudah bisa

baca. Pada kelas 6 SD saya sudah bisa membuat naskah drama.

Berarti dalam dua tahun sejak pertama bisa membaca. Pada SMP

saya sudah bisa membuat pertunjukkan sendiri berupa panggung

teater. Dan pada SMA saya pindah ke Jakarta dan mulai

menekuni sebagai seorang penulis. Namun, tahun 1993 saya

berhenti menulis karena fokus ke teater. Jadi baru aktif menulis

lagi tahun 2007. Baru 2007 itu aktif kembali. Karena saya juga

mengajar teater untuk 13 sekolah di Jakarta Utara

 

Page 119: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

P: Oh, berarti mas seorang guru juga ya?

N: Ya, guru ekstrakulikuler, kebetulan dapat beasiswa dari

depdiknas tahun 2007. Jadi 2007 itu terakhir saya ngajar teater.

Termasuk salah satu sekolah di Kelapa Gading. Pokoknya 13

sekolah, jadi saya dalam sehari bulak-balik ke sekolah-sekolah

tersebut sekitar dari pagi sampai jam 6 sore. Jadi 2007 selesai

mengajar, kemudian fokus menulis. 2007 juga terakhir pentas di

sebuah pementasan itu sampai selesai. Dan sekarang fokus

menulis.

P: Sudah ada film baru lagi mas yang sedang ditulis?

N: Rencananya sih banyak ada 4 judul tapi belum ada

realisasinya tahun ini..

P: Masih butuh proses ya mas.

N: Iya betul masih dalam proses. Itu film Jembatan pensil saja

lama sekali sekitar satu tahun setengah. Dan keseluruhan itu

sampai tayang di bioskop sekitar dua tahunan. Awalnya itu film

untuk di Lombok tapi produsernya tidak jelas. Akhirnya project

ini diambil oleh orang Muna, Sulawesi Tenggara.

P: Ya mas pemandangan di Muna bagus-bagus ditampilkan

dalam film itu.

N: Ya harusnya banyak lagi pemandangan bagus yang harus

ditampilkan. Namun, tidak keambil karena cuaca, sebenarnya ada

adegan yang bagus jadi ada danau nembusnya kelaut jadi lewat

terowongan gitu namun karena cuaca hujan jadi air kalau di laut

kan pasang ya. Jadi kalau dipaksa adegan di situ bisa jadi kita

tidak bisa keluar dari terowongan karena airnya sudah pasang.

Terusnya banyak sekali pulau-pulau kecil ada juga miniatur yang

 

Page 120: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

mirip seperti di raja ampat. Tapi sayangnya tidak ke ambil

gambarnya, hanya sekilas-sekilas saja.

P: Nah pada saat mengambil keputusan untuk berkarier sebagai

seorang penulis skenario, bagaimana respon keluarga, orang tua,

istri atau anak?

N: orang tua awalnya kurang mendukung, bahkan paman saya

juga tidak mendukung dan bertanya pada saya kenapa harus jadi

penulis. Paman-paman saya memang bergelut di dunia seni ada

yang seorang pelukis dan penulis juga ada takutnya masa

depannya agak suram. Paman saya dulu adalah pelukis pinggiran

yang ada di pasar baru. Dia adalah pelopor pelukis di pasar baru.

Tinggal di Jakarta akhirnya pulang kembali ke Jember dan

akhirnya menjadi guru. Tapi begitu saya SMA minat saya tidak

dapat dibendung lagi oleh orang tua dan lain-lain akhirnya saya

diijinkan untuk jadi penulis. Dan Saya disuruh mengambil semua

buku-buku yang ada dirumah paman saya.

P: Oh jadi memang awalnya kurang mendapat dukungan dari

keluarga gitu ya?

N: Awalnya si ya memang tidak mendukung, karena awalnya

paman-paman saya kurang berhasil bekerja dibidang kesenian.

Menurut orang tua saya, bidang seni untuk masa depan itu kurang

meyakinkan.

P: Masuk pada film yang mas tulis, yaitu film jembatan pensil ini

mas tempo lalu pernah bilang bahwa film ini kisahnya terilhami

dari kisah kawan-kawan di masa SD. Nah jika boleh tau memang

keadaan wilayah di sana saat itu bagaimana Pak? Memang mas

tinggal di sana ya?

N: Oh engga, itu di Jember, itu terinspirasi dari kisah masa kecil

saya dengan kawan-kawan.

 

Page 121: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

P: Oh seperti itu

N: Tadinya ingin mengambil lokasi di Lombok, jadi kalau untuk

shooting lokasi bisa dimana saja.

P: Oh jadi begitu ya mas kalau membuat film tidak mesti sama?

N: Iya tidak harus sama.

P: Memang waktu di Jember bagaimana keadaannya mas?

N: Jadi saya waktu itu saya berlima sekawan, waktu kelas 6 itu

ada yang tidak memiliki penghapus, ada yang tidak punya pensil.

Dan disitu kami saling berbagi. Ada yang pensilnya sudah pendek

dan disambung pakai kertas. Dan ada kawan saya satu lagi itu

sangat baik dan setia kawan jadi ada pensilnya itu dibagi lima.

P: Oh jadi dibagi-bagi keteman-temannya?

N: Nah iya itu dibagi kepada teman-temannya, sambil ia berpesan

mau jadi apapun kita, kita jangan sampai lupa sama persahabatan

kita. Karena karet penghapus itukan simbol selesainya kehidupan

kan? Dan satu persatu kawan saya meninggal, dan masih tersisa

satu yang punya penghapus itu tadi cuman saya tidak tahu

alamatnya dan tinggal dimana, yang satu persatu mati kecelakaan,

dan dua terkena serangan jantung. Dan sekarang tinggal kami

berdua. Untuk jembatan pensil itu saya ubah karena karet

penghapus adalah simbol kehidupan berakhir, dan saya ubah ke

Pensil sebagai tanda awal mula sebuah kehidupan. Dan pada

adegan itu ada pensil yang dipotong menjadi empat itu

sebenarnya.

P: Saya mengetahui cerita di film ini setelah saya menonton dan

kemudian saya tafsirkan menurut sudut pandang seorang

penonton. Nah saya ingin mendengar langsung dari penulisnya

 

Page 122: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

mengenai cerita di flm ini itu sesungguhnya menceritakan tentang

apa?

N: sebenarnya itu bercerita tentang perjuangan anak-anak untuk

bersekolah, dari ketidakmampuan dan keterbatasan yang dimiliki.

Mereka sadar mereka memiliki keterbatasan, ada yang buta, ada

yang keterbelakangan mental. Dan dari keterbatasan itu muncul

semangat yang luar biasa dan mereka tidak takut dengan apapun.

Seperti mereka ingin sekolah. Pemeran Yanti itu kan bilang, saya

ingin sekolah agar bisa jadi dokter, sebenarnya ada kalimat

lanjutan yang luar biasa tapi dihapus tidak tau kenapa alasannya

dan saya juga kecewa sebenarnya. Lanjutannya seperti ini saya

ingin menjadi dokter agar bisa mengobati orang-orang

dikampung supaya tidak meninggal seperti bapak. Kan jadi

motivasinya jangan sampai ada lagi yang sakit dan meninggal

seperti bapak. Kalau sekadar jadi dokter kan ya sudah sampai situ

selesaikan.

P: Jadi itu adegannya di potong gitu ya mas?

N: Ya kurang lebih begitu, di editlah.

P: Bagaimana konsep solidaritas menurut bapak?

N: Ya kesetiakawanan sosial, jadi gini ya saling asah, saling asih,

saling asuh dan saling melindungi, saling memberikan perhatian.

Tokoh Ondeng itukan meskipun memiliki keterbelakangan

mental, ia kan selalu mengingat bapaknya, dan istimewanya ia

juga selalu ingat teman-temannya. Dan ini sebenarnya sebuah

kritik sosial, mengapa anak keterbelakangan mental yang harus

memiliki rasa setia kawan. Seharusnya orang-orang yang sehat

dan normal yang melakukan itu. Si ondeng itu sangat sayang

dengan kawan-kawannya. Bahkan saat ia sakit ia selalu ingat

kawan-kawannya, bagaimana dengan kawan-kawannya?

Bagaimana nanti jika jembatannya sudah ambruk? Bagaimana

 

Page 123: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

teman-temannya jika ingin menyebrang? Bahkan kan ide untuk

membangun jembatan itu kan datang dari ondeng sendiri. Ia ingin

membangun sebuah jembatan, karena sebenarnya jembatannya

itu sudah kurang bagus dan berbahaya jadi ketika orang-orang

lewat situ karena memang tinggal kayu rapuh saja yang jadi

penyanggahnya. Terus juga saat anak-anak mengalungkan sepatu,

mengapa ketika ingin berangkat ke sekolah sepatunya harus

dikalungkan? Begitu pun saat pulang? Ya supaya awet sampai

berapa tahun. Karena dulu kan masih susah jarang yang memakai

sepatu dan mahal, ya satu-satunya cara ya seperti itu supaya awet.

Sebenarnya ada dialog kenapa si Inal itu celananya kebesaran?

Ya sama, kata bapak Inal supaya awet dan tidak perlu beli lagi.

Jadi memang begitu sengaja orang tua dulu membelikan baju

yang besar biar sekaligus dua atau tiga tahun bisa dipakai. Dan

mungkin baru bisa diganti kalau sudah sempit dan sudah robek.

Karena seragam dulu tidak semurah sekarang kan.

P: Oh iya-iya mas saya tahu cerita yang itu. Terus mas?

N: terus juga saya pengen cerita ke penonton bahwa usaha jangan

sembarang usaha. Kita harus usaha yang giat kalo mau dapat

hasil yang besar. Makanya di situ ada adegan Yanti bawa

katumbu gola nya banyak. Ya soalnya dia juga mau dapat hasil

yang banyak juga. Kadang kita suka lucu, belum usaha maksimal

tapi udah berharap dapat yang besar-besar ya intinya kerja

keraslah. Jangan kalah sama anak-anak dalam cerita film ini.

Susah payah pontang panting biar bisa sukses. Kan bisa jadi

sejahtera juga hidupnya.

P: Terus mas, di film itu kan terlihat anak-anak itu sangat senang

saat kedatangan guru baru ya? Memangnya disana sangat sulit

banget untuk tenaga pendidik?

N: Ya kan satu-satunya sekolah dan guru disana kan hanya satu

kan. Karena itukan di daerah terpencil dan susah terjangkau oleh

 

Page 124: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

orang lain. Sebenarnya sih selain itu juga orang-orang kurang

peduli terhadap pendidikan, orang lebih sibuk dengan mencari

ikan, karena kehidupan rutin disana kan itu. Jadi nanti walaupun

selesai sekolah akan kembali lagi ke laut. Anak-anak yang

diperankan itu kan (teman-teman ondeng) itukan tinggalnya di

balik bukit, dan puluhan kilo baru sampai di sekolah jadi memang

perjuangan sekali untuk mendapatkan pendidikan.

P: Dan, ada yang unik dari film ini mengenai pemeran/tokohnya

Pak. Di film ini saya melihat lumayan banyak pemain baru dan

juga masih anak-anak. Bila boleh tau bagaimana pemilihan

tokoh-tokoh untuk film ini?

N: Oh itu casting selama dua atau tiga bulan, kita open casting.

Terus kan juga ada aktingkus nya juga kan itu pak Andi Bersama

yang memerankan menjadi pak guru. Yang jadi pak guru itu

adalah sutradara teater anak-anak yang ada di daerah Bulungan.

Jadi anak-anak itu dilatih selama satu bulan nah setelah lulus

casting kemudian dilatih lagi satu bulan.

P: oh jadi ada open casting selama dua bulan mas?

N: iya kemudian mereka langsung dibawa ke lokasi syuting.

P: Saya melihat film ini sarat akan makna yang bermanfaat,

sebenarnya pesan apa yang ingin penulis sampaikan melalui film

ini?

N: Kesetiakawanan sosial itu yang ingin disampaikan,

kesetiakawanan antaranak, perjuangan dan usaha anak-anak

dalam belajar. Gini loh, orang tua harus berkaca kalau anak-anak

saja bisa kompak dan rukun serta tidak ada perselisihan, mengapa

yang tua bisa ribut dengan persoalan yang lain gitukan.

P: Lalu, mas harapan untuk film-film di indonesia itu apa mas?

 

Page 125: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

N: Kita sangat berharap film-film berbobot itu banyak di

Indonesia, namun film-film tersebut agak susah dijual. Ini saja

kita sama XXI nya kan. Terus hanya diberikan 24 layar se-

Indonesia, dan di Jakarta hanya 6 layar. Jadi saat penayangan film

Jembatan pensil ini kita diberikan jam tayang berbarengan

dengan film warkop DKI Reborn kan. Dan akhirnya bioskop di

blok semua oleh film itu. Mereka menggunakan dana sekitar 15

Milyar untuk promosi nya saja. Akhirnya mereka berhasil

menarik minat masyarakat dan akhirnya kalah kita, dapat tiga hari

langsung bioskop kena warkop DKI semua, dan layar-layar kita

diambil semua, tapi di daerah Sulawesi Tenggaranya itu hari

pertama kita sudah tembus seribu penonton justru warkop kalah

disitu, layarnya warkop keambil. Dan di Jakarta kita bertahan

sampai dua belas hari itu di Blok M. Dan itu adalah tempat yang

tidak terduga oleh kami dan juga di Pondok Indah. Dan kita

dikasih tempat di XXI itu di tempat yang tiketnya mahal-mahal

untuk menengah ke atas. Padahal ini ditujukan untuk kalangan

bawah dan anak-anak. Seperti di artha gading yang tiketnya di

atas paling murah 35.000 disitukan orang-orang menengah ke

atas kadang mana peduli soal seperti ini mereka hidupnya udah

enak. Persoalan-persoalannya gak penting bagi mereka.

P: Berarti segmentasinya memang untuk kalangan menengah ke

bawah mas?

N: Ya betul untuk kalangan bawah dan anak-anak sih.

P: Apakah ada hambatan dalam penulisan cerita ini atau dalam

pembuatan film ini?

N: Banyak juga sih, pada akhirnya kan kita harus menyamakan

persepsi dengan produser, sebenarnya saya mau bawa ke

dramatic comedy juga. Dengan produser yang pertama kental

dengan drama komedinya tapi kemudian dipanggil oleh produser

 

Page 126: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

yang lain dia gamau drama komedi. Saya menulis sebenarnya

hambatannya adalah berhenti menulis kemudian mengambil tisu

dan mengusap air mata sampai kadang anak-anak saya melihat

dan bertanya ayahnya kenapa, hehe karena memang banyak

sekali itu tisu sampai bertumpuk. Ya habis bagaimana saya harus

membunuh seorang tokoh yang ada di cerita itu, itu adalah hal

yang sangat berat. Dan juga ia adalah tokoh yang paling saya

sukai dan tokoh yang paling istimewa walaupun cacat. Karena

saat itu juga saya teringat peristiwa masa kecil bersama kawan-

kawan saya yang tiga orang itu sudah meninggal semua. Jadi

kisah si Ondeng itu meninggal sebetulnya kisah dari kawan saya

jadi dia tidak sengaja bergelantungan di mobil dikampung saya

sekitar tahun 80-an jadi mobil itu adalah hal yang mewah jadi gak

sengaja ia bergelantungan dan supir itu tidak tau jadi main asal

jalan aja, terbawalah ia sepanjang 10 KM dan tidak kuat akhirnya

ia jatuh dan pecah kepalanya kemudian di film ini saya ganti

dengan naik perahu. Menyambung yang tadi jadi film-film bagus

belum tentu laku seperti film Surat Untuk Bidadari itukan film

bagus tapikan gak laku tapi di luar negri dia laku memenangkan

beberapa festival.

P: oh begitu ya mas..

N: Ya bahkan film jembatan pensil ini sudah ada yang bajak

dijadikan novel, jadi dia mengaku bahwa dia adalah orang dari

istana kepresidenan karena kita pernah tayang disana.

P: Wah lalu bagaimana mas?

N: Saya sudah tanya ke produsernya, tapi belum saya tindak

lanjut lagi, itu sudah dijual secara online di tokopedia kalau tidak

salah.

P: Berarti tindak kriminal ya mas, mengambil hak cipta orang?

 

Page 127: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

N: Ya sebenarnya si begitu, tapi ya novel jaman sekarang siapa

ya peminatnya sudah jarang, trs saya berpikir itu orang nyari duit

gitu amat, tapi saya meyakini tidak akan laku. Etikanya ya izin

saya dulu dengan saya, boleh saja sebenarnya tapi harus

dijelaskan diangkat dari film jembatan pensil, skenario dari saya,

dan produksi PT Grahandika. Tapi itu semua tidak disebutkan,

nama saya dan produksinya makanya saya tidak izinkan. Waktu

pertama kali tayang itu di Pondok Indah dia langsung gelar novel

itu dan saya kaget karena saya tidak tau belum baca juga dia

mengaku dari istana kepresidenan, covernya diubah semua dan

menyantumkan rekomendasi dari presiden Jokowi. Tapi saya

tidak mempercayai begitu saja, bisa saja itu dikarang-karang

karenakan adik saya kerja di istana negara dan adik ipar saya di

pasmapres. Saya mau interogasi tapi kasihan juga. Dan sepertinya

ia menerbitkan sendiri di Yogya. Kalau dulu novel mungkin

masih laku tapikan sekarang zaman gadget dan toko buku juga

sudah banyak yang sepi. Sekarang itu lebih efektif hitungan detik

juga bisa langsung menggunakan gadget ya kan?

P: Gak efisien juga ya mas di jaman sekarang kalau masih

menggunakan buku novel berbentuk fisik hehe.

N: Nah iya itu kurang efisien lah.

P: Nah mas ini kan sebagai penulis lalu tadi katanya sempat

menjadi guru, apa mas tidak mau mencoba peruntungan di bidang

lain?

N: Dulu saya pernah jadi koki, tukang ojek, tukang besi gitu deh

pokoknya.

P: Politikus pernah mas? (sambil bercanda)

N: Oh kalau itu tidak, tapi mengamati dan mengikuti

perkembangan politik indonesia ya terus saya ikuti. Karena kita

 

Page 128: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

harus tau politik kan. Karena persoalan politik kenaikan harga

sembako dan lain-lainnya itu kan tergantung dari politiknya. Jika

kita buta dan tak mengikuti perkembangannya itu alangkah

ruginya kita. Cuma kita jangan terjebak terlalu jauh dalam hal itu

takutnya nanti ribut antarteman hehe. Oiya saya pernah beberapa

kali buka restoran juga di pasar baru namun, tidak berkembang

dan akhirnya tutup karena belum cocok. Dasarnya memang

hobby saya dua yang saya bilang tadi yaitu menulis dan memasak

jadi di rumah sehari-hari saya yang memasak bahkan di rumah

mertua pun saya kadang masak. Jadi macam-macam masakan

nusantara saya bisa. Kadang-kadang saya mengkomposisikan

misal bumbu masakan padang dengan masakan ini, lalu masakan

aceh dengan ini. Ya dikombinasikan saja hehe

P: Wah bisa mas dijadikan film?

N: Iya ya judulnya kuliner. Oiya saya juga nulis tukang bubur

naik haji menjadi co-writer bersama empat orang lainnya.

Alhamdulillah berjalan 5 tahun sinetron itu. Sebenarnya TBNH

itu ratingnya masih di atas lima tapi berhenti karena pindah

station kan karena ada persoalan.

P: Oiya mas jadi lulusan mana mas?

N: Saya lulusan SMA saja. Tidak kuliah saya mah kuliah di jalan

hehe. Dulu saya pernah bilang ke orang tau saya cita-cita saya

ingin jadi tukang besi tua. Dan orang tua saya bilang kalau saya

aneh hehe cita-cita jadi tukang. Karena saya melihat toko besi

dikawasan Tanjung Priok waktu baru datang ke Jakarta dan saya

tertarik dalam hati saya sepertinya kalau saya kerja di sana saya

akan dapat ide. Eh benar saja sebulan kerja disana saya dapat

menulis beberapa cerita dan di beli oleh TPI namun sayangnya

belum sempat diproduksi karena saat itu TPI di alihkan ke citra

media nusantara.

 

Page 129: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

P: Mas jadi di jakarta sudah berapa tahun?

N: Jadi sejak 1991, lulus SMA saya kerja nyari uang sendiri

untuk ongkos ke Jakarta. Setelah kerja dapat uang langsung ke

Jakarta. Sampai di Jakarta saya beli mesin ketik di Poncol itu

masih 125.000,

P: Berarti sudah sekitar 27 tahun ya mas di Jakarta?

N: Waktu itu saya diajak ke Gunung Agung, Wali Songo ketoko-

toko buku. Saya dulu masih suka baca. Inginnya si beli buku tapi

uangnya ga cukup saat itu. Kata paman saya solat dulu yuk,

yaudah kita solat. Terus saya haus mau beli minum juga gada

uangnya. Nah saat wudhu saya minum saja air keran nya.

Ternyata di Gunung Agung itu sudah disiapkan itu air minum. Itu

udah ada aqua dingin. Wah saya malu, pertama kali minum aqua

dingin ya disitu di masjid Wali Songo. Nah pulang dari situ

ternyata uang cukup nih buat beli buku. Saya belilah di Pasar

Senin yang loak akhirnya saya beli disitu dan gak beli di toko-

toko buku tadi. Dan di loakan juga banyak buku bagus.

P: Wah jadi mas juga memang suka sekali membaca ya?

N: Ya suka sekali baca, tapi sekarang udah malas baca,

maksudnya baca bentuk bukunya udh malas. Karena kebanyakan

kerjaan kita kan di laptop ya sekalian saja baca disitu langsung

googling lebih praktis. Sekarang tuh kan banyak orang pintar

dadakan karena baca buku. Orang paham sekali agama karena

baca buku dan kadang gatau ada beberapa kata yang dihilangkan

kalau kita ga telitikan kalau ayat-ayat suci kan harus teliti itu, trus

juga mengartikan kan harus dari beberapa sumber soalnya kadang

yang tadi saya bilang ada beberapa kata yang terbuang itu bikin

menyesatkan.

 

Page 130: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

Foto Bersama Exan Zen (Penulis Naskah Cerita Film

Jembatan Pensil)

 

Page 131: MAKNA NARASI TENTANG KONFLIK KEMISKINAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41692/1/RIZKA... · MAKNA NARASI TENTANG . KONFLIK KEMISKINAN, KETIDAKSETARAAN HAK PENDIDIKAN,

Poster Film Jembatan Pensil