makalah_sifilis.doc

Upload: dewi-kurniasari

Post on 07-Jul-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 makalah_sifilis.doc

    1/32

    makalah sifilis

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1  Latar Belakang

    Sifilis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Treponema pallidum , yang

    merupakan penyakit kronis dan bersifat sistemik . selama perjalanan penyalit ini dapatmenyerang seluruh organ tubuh. Angka sifilis di Amerika Serikat pada tahun 1999

    merupakan rekor angka terendah yaitu 2, 3 kasus per 100. 000 orang dan centers for

    disease control and preention ! "#"$ telah menciptakan national paln for syphiliselimination. %actor resiko yang berkaitan dengan sifilis antara lain adalah

     penyalahgunaan &at , terutama crack cocaine ' pelacuran , tidak adanya pera(atan

    antenatal prenatal , usia muda status social ekonomi lemah dan banyak pasangan seksual.

    1.2  Tujuan

    )ahasis(i mampu menjelaskan dan menerangkan mengenai sifilis , antara lain '

    •  *engertian sifilis

    •  +tiologi penyebab sifilis

    •  +pidemiologi

    •  *atofisiologi penularan sifilis

    •  *engobatan serta asuhan kebidannya

    •  -omplikasi

    •  *encegahan

    BAB II

    ISI2.1 PENGERTIAN

    Sifilis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Treponema pallidum , yang

    merupakan penyakit kronis dan bersifat sistemik . selama perjalanan penyalit ini dapat

    menyerang seluruh organ tubuh.

    2.2 ETIOLOGI

    *enyebab sifilis adalah treponema pallidium, yang ditularkan ketika hubungan seksualdengan cara kontak langsung dari luka yang mengandung treponema.

    reponema dapat mele(ati selaput lendir yang normal atau luka pada kulit. 10/90 hari

    sesudah treponema memasuki tubuh, terjadilah luka pada kulitprimer !chancre atau ulkus

    durum$.

    "hancre ini kelihatan selama 1/ minggu dan kemudian sembuh secara spontan. es

    serologik untuk sifilis biasanya nonreaktif pada (aktu mulai timbulnya chancre, tetapikemudian menjadi reaktif sesudah 1/ minggu. 2/ minggu sesudah tampak luka primer,

    maka dengan penyebaran treponema pallidium diseluruh badan melalui jalan darah,

    timbulah erupsi kulit sebagai gejala sifilis sekunder.

  • 8/18/2019 makalah_sifilis.doc

    2/32

    +rupsi pada kulit dapat terjadi spontandalam (aktu 2/ minggu. *ada daerah anogenital

    ditemukan kondilomata lata. es serologik hampir seluruh positif selama fase sekunder

    ini, sesudah fase sekunder, dapat terjadi sifilis laten yang dapat berlangsung seumurhidup, atau dapat menjadi sifilis tersier. *ada sepertiga kasus yang tidak diobati, tampak

    manifestasi yang nyata dari sifilis tersier.

    2. 3 GAMBARAN LINI 

    1.  S!"!l!# $r!%er

    "hancre atau ulkus durum kelihatan pada temmpat masuknya kuman, 10/90 hari setelahterjadinya infeksi. "hancre berupa papula atau ulkus dengan pinggir/pinggri yang

    meninggi, padat, dan tidak sakit. uka tersebut paa alat genital biasanya terdapat ula

    dan terutama pada labia, tetapi bisa juga pada seriks. uka primer kadang/kadang terjadi pada selaput lendir atau kulit ditempat lain !hidung, dada, perineum, dan lain/lain$, dan

     pemeriksaan medan gelap !dark/field$ perlu dilakukan usaha untuk menemukan

    treponema pallidium disemua luka yang dicurigai. es serologik harus dibuat setiapminggu selama enam minggu.

    2.  S!"!l!# #ekun&er

    4ejala pada kulit timbul kira/kira 2 minggu 5 bulan !rata/rata minggu$ setelahhilangnya luka primer. -elainan yang khas pada kulit bersifat makulopapiler, folikuler,

    atau postuler. -arakteristik adalah alopesia rambut kepala yang tidak rata !month eaten$

     pada daerah oksipital. Alis mata dapat menghilang pada sepertiga bagian lateral. *apulayang basah dapat dilihat pada daerah anogenital dan pada mulut. *apula ini dekenal

    dengan nama kondilomata lata, dan mempunyai arti diagnostik untuk penyakit ini.

    -ondilomata lata agak meninggi, berbentuk budar, pinggirnya basah dan ditutup oleheksudat yang ber(arna kelabu. reponema pallidium dapat dijumpai pada luka ini dan tes

    srologik biasanya positif. imfadeno patia adalah tanda penting, kadang/kadang

    splenomegali dijumpai juga. Aspirasi dengan jarum dari kelenjer limfe yang bengkak pada biasanya menemukan cairan yang mengandung treponema pallidium yang dapatdilihat pada pemeriksaan lapangan gelap.

    3.  S!"!l!# laten

    idak mempunyai tanda/tanda atau gejala klinis. anda positif hanya serum yang reaktif,

    dan kadang/kadang cairan spinal juga reaktif. 6ika fase laten berlangsung sampai tahun,

    maka penyakit ini tidak menular lagi, kecuali pada janin yang dikandung (anita yang berpenyakit sifilis.

    '.  S!"!l!# ter#!er

    -adang pada ula ditemukan gumma. 7isini ada kecendrungan bagi gumma untukmenjadi ulkus nekrosis dan indurasi pada pinggirnya.

    (.  S!"!l!# &an ke)a%!lan

    *aling sedikit dua sepertiga dari (anita hamil dengan sifilis berumur 20/30 tahun. +fek

    sifilis pada kehamilan dan janin terutama tergantung pada lamanya infeksi terjadi, dan

     pada pengobatannya. 6ika penderita diobati dengan baik, ia akan melahirkan bayi yang

  • 8/18/2019 makalah_sifilis.doc

    3/32

    sehat. 6ika ia tidak diobati, ia akan mengalami abortus, atau aborataus prematurus dengan

    meninggal atau dengan tanda/tanda kongenital.

    Apabila infeksi dengan sifilis terjadi pada hamil tua, maka plasenta memberikan perlindungan terhadap janin dan bayi dapat dilahirkan sehat. Apabila infeksi terjadi

    sebelum plasenta terbentuk dan dilakukan pengobatan segera, infeksi pada janin mungkin

    dapat dicegah. *ada tiap pemeriksaan antenatal perlu dilakukan tes serologik terhadapsifilis.

    2.' PENGARUH SI*ILIS

    •  Ter)a&a$ ke)a%!lan

    1.  8nfeksi pada janin terjadi setelah minggu ke/1 kehamilan, dimana reponema telah

    dapat menembus barier plasenta.

    2.  Akibatnya' kelahiran mati dan partus *rematurus.3.  ayi lahir dengan lues kongenital' *emfigus sifilitus, dekskuamanasi telapak tangan/

    kaki serta kelainan mulut dan gigi.

    .  ila ibu menderita baru 2 bulan terakhir tidak akan terjadi lues kongenital.

    •  Ter)a&a$ jan!n &an ne+natu#

    7ahulu, sifilis merupakan penyebab dari 13 kasus lahir mati. Sifilis sekarang memiliki

     peran yang kecil tetapi presisten dalam kematian janin. Spiroketa mudah menembus placenta dan dapat menyebabkan infeksi congenital karna adanya imuno/ inkompetensi

    relatie sebelum 1: minggu, janin biasanya tidak memperlihatklan gejala kllinis jika

    terinfeksi sebelum kurun ini. frekunsi sifilis congenital berariasi sesuai stadim damn

    durasi infeksi pada ibu.. insidensi tertinggi adalah pada neonatus yang lahir dari ibudengan sifilis dini ! primer, sekunder, atau laten dini insidensi terendak pada penyakit

    laten lanjut $ penting di ketahui bah(a stadim sifilis pada ibu dapat menyebabkan infeksi

     pada janin. 8nfeksi sifilis congenital di bagi menjadi stadium dini yang bermanisestasi pada masa neonatus, dan penyakit stadim lanjut yang bermaniestasi pada remaja.

    Anjuran tera$! untuk ,an!ta )a%!l &engan #!"!l!# 

    kateg+r! Tera$!

    /  sifilis dini

    /  sifilis dengan durasilebih dari 1 tahun

    /  neoroafilis

    *enicillin 4 ben&atin, 2, juta unit intramuskulus sebagai suntikan

    tunggal, sebagian menganjurkan dosis kedua 1 minggu kemudian

    *enicillin 4 ben&atin, 2, juta unit intramuskulus setipa minggu untuk

    3 dosis

    *enicillin 4 kristal cair, 3/ juta unit intraena setipa jam selama 10/

    1 hari.

    *enicillin prokain cair, 2, juta unit intramuskulus setiap hari, plus

    setiap hari, plus probenerid 00 mg peroral kali sehari, keduanya

    selama 10/1 hari.

     

    T!n&ak lanjut

  • 8/18/2019 makalah_sifilis.doc

    4/32

    -ontrak sesual dalam 3 bulan terakhir perlu di ealuasi untuk sifilis dan terapi secara

     presumtif. )eskipun seronegatie. iter serologis ibu perlu di periksa setiap bulan dan

    saat persalinan untuk memastikan respons serologis terhadap terapi atau mengetahuireinfeksi pada kelompok beresiko tinggi ini. peningkatan titer kali lipat atau lebih

    mengisyaratkan reinfeksi atau kegagalan pengobatan sebagai contoh, titer ;7.*allidum?.

    3.  ulang. erjadi osteokondritis tulang panjang.(alaupun hanya sebagian ditemukan

    tanda klinis, hampir semua penderita menunjukkan kelainan radiologis..  Anemia hemolitik 

    .  =epatosplenomegali

    .  Sistem syaraf pusat,dijumpai kelainan sumsum tulang belakang.

    S!"!l!# +ngen+tal Lanjut

      anda/tanda sifilis lanjut'

    1.  -eratitis interstitialisiasanya terjadi pada umur pubertas dan bilateral.*ada kornea timbul pengaburan

    menyerupai gelas disertai askularisasi sklera.

    2.  4igi hutchinson

    -urangnya perkembangan gigi,maka insisor tengah menyerupai tong disertai takikdanlebih kecil dari nomal.

    3.  4igi mulberry*ada molar pertama kelainan pertumbuhan pada bagian mahkota.

    .  4angguan syaraf pusat ;888

    -etulian biasanya terjadi mendekati masa pubertas tetapi kadang/kadang terjadi pada

    setengah umur..   eurofilis

  • 8/18/2019 makalah_sifilis.doc

    5/32

    )enunjukkan kelainan seperti manifestasi sifilis yang didapat,peresis lebih sering terjadi

    dibandingkan pada orang de(asa.

    .  ulangerjadi sklerosis sehingga tulang kering menyerupai pedang !sabre$. ulang frontal yang

    menonjol atau dapat terjadi kerusakan akibat gomma yang menyebabkan destruksi

    terutama pada septum nasi.B.  -ulit

    imbul fisira disekitar rongga mulut dan hidung disertai ragado yang disebut sifilis rinitis

    infantil.:.  esi kardioaskuler 

    9.  "luttonCs joint

    St!g%ata S!"!l!# +ngen!tal

      esi sifilis kongenital dini dan lanjut dapat sembuh serta meninggalkan parut dankelainan yang khas. *arut dan kelainan demikian merupakan stigmata sifilis kongenital.

    1.  Stigmata esi 7ini

    •  4ambaran muka yang menunjukkan saddlenosa

    •  4igi menunjukkan gambar gigi insisor hutchinson dan gigi mullberry

    • 

  • 8/18/2019 makalah_sifilis.doc

    6/32

    *ada (aktu terjadi infeksi treponema, baik yang menyebabkan sifilis, frambusio atau

     pinta akan dihasilkan berbagai ariasi antibody. eberapa tes yang dikenal sehari/hari

    yang mendeteksi antibody non spesifik, akan tetapi dapat menunjukkan reaksi dengan8g) dan 8g4 adalah '

    a.  es yang menentukan antibody nonspesifik 

    •  es (asserman•  es khan

    •  es ;7

  • 8/18/2019 makalah_sifilis.doc

    7/32

    o  b.terjadi kenaikan titer tes nontreponemal lebih dari dua kalipengenceran ganda

    o  c.pada mulanya tes neotreponemal dengan titer tinggi !H1:$ persisten bertahan

    •  =arus dilakukan pemeriksaan "S4 setelah diberi pengobatan,kecuali ada infeksi

    ulang atau didonosis sifilis dini dapat ditegakkan.

    •  *enderita harus diberi pengobatan ulang terhadap sifilis yang lebih dari 2 tahun.*ada

    hanya sekali pengobatan ulang dilakukan sebab pengobatan yang cukup pada penderitaakan stabil dengan titel rendah.

    Reak#! $en!#!l!n

      7apat terjadi alergi atupun syok anapilatik sebagai reaksi terhadap penisilin.7apatterjadi reaksi psudo.Alergi pada kulit yaitu reaksi jarish/herE heimier dan hoigine !gejala

     psikotit akut akibat prokain dalam penisilin$.

    anda/tanda 6= !reaksi jerisch herEheimier$ ialah'1.erjadi kenaikan suhu tubuh yang disertai menngigil dan berkeringat

    2.esi bertambah jelas,misalnya lesi sifilis lebih merah

    3.perubahan fisiologis yang khas termasuk fisiokonttriksi dan hiperentilasi dan kenaikan

    tekanan darah dan output jantung

    BAB III

    PENUTUP

    A.  e#!%$ulan

    Sifilis disebabkan oleh spirokaeta reponema pallidum setelah suatu periode inkubasi

     beberapa minggu. 8nsiden sifilis di Amerika Serikat meningkat dan menimbulkan akibat

    yang serius selama masa hamil.*emeriksaan serologi tidak spesifik yang digunaan untuk tujuan skrining, terdiri dari dua

    tipe, yakni komplemen dan flokulasi. =asil pemeriksaan ;7

  • 8/18/2019 makalah_sifilis.doc

    8/32

    7alam penulisan makalah ini, penulis banyak memiliki kekurangan dan diharapkan

    apak8bu 7osen serta yang membaca dapat memberikan masukan.

    DA*TAR PUSTAA

    eeno, -enneth 6. 2009. Obstetri Williams. +4"' 6akartaobak. 200. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. +4"' 6akarta

    %ahmi, Sjaiful 7. 2003. Penyakit Menular Seksual . %- D8' 6akarta

    )ochtar,

  • 8/18/2019 makalah_sifilis.doc

    9/32

    membangun dari kalangan pembimbing untuk kesempurnaan makalah yang kami

    kerjakan ini.

    Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih yang sebanyak/banyaknya kepada

    semua pihak yang telah membantu tersellesaikanya kegiatan fortofolio untuk mata kuliah

    Sistem integumen, terutama kepada dosen pembimbing. erlepas dari semua kekurangan

     penulisan maklah ini, baik dalam susunan dan penulisanya yang salah, penulis memohon

    maaf dan berharap semoga penulisan makalas ini bermanfaat khususnya kepada kami

    selaku penulis dan umumnya kepada pembaca yang budiman.

    Akhirnya, semoga Allah senantiasa meberikan rahmat dan hidayah/ya kepada

    siapa saja yang mencintai pendidikan. Amin Fa

  • 8/18/2019 makalah_sifilis.doc

    10/32

    A 8

    *+7A=DDA

    -ulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh , dan bersambung dengan

    selaput lendir yang melapisi rongga/rongga dan lubang/lubang. -ulit mempunyai banyak 

    fungsi, didalamnya terdapat ujung saraf peraba, membantu mengatur suhu dan

    mengendalikan hilangnya air dari tubuh dan mempunyai sedikit kemampuan eEkretori,

    sekretori, dan absorpsi.

    -ulit dibagi menjadi lapisan 'epidermis atau kutikula , dermis atau korium dan

    endodermis.epidermis tersusun atas epitelium berlapis dan terdiri atas sejumlah selyangdisusun atas dua lapis yang jelas tampak ' selapis lapisan tanduk dan selapis &ona

    germinalis. agian/bagian epidermis dapat dilihat dengan mikroskop. apisan tanduk 

    terletak paling luar dan tersusun atas beberapa lapisan sel yang membentuk epidermis.

    Stratum korneum, selnya tipis datar, seperti sisik dan terus menerus dilepaskan.

    Stratum lusidum, selnya mempunyai batas tegas tetapi tidak ada intinya.

    Stratum granulosum, selapis sel yang jelas tampak berisi inti dan juga

    granulosum.

    Jona germinalis, terletak diba(ah lapisan tandukdan terdiri atas 2 lapis sel epitel

    yang berbentuk tegas.

    Sel berduri, yaitu sel dengan fibril halus yang menyambungsel yang satu denganyang lainyadidalam lapisan ini, sehingga setia sel seakan 5akan berduri.

    Sel basal, sel ini yang terus menerus memproduksi sel epidermis baru. Sel ini

    disusun dengan teratur berderet engan rapat membentuk lapisan pertama atau lapisan dua

    sel pertama dari sel basal yang duduk diatas papila dermis

    +pidermis tidak berisi pembuluh darah. saluran kelenjar keringat menembus

    epidermis dan mendampingi rambut. Sel epidermis membatasi folikel rambut. 7i atas

     permukaan epidermis terdapat garis lekuka yang berjalan sesuai dengan papil dermis

    diba(ahnya. 4aris/garis ini berbeda beda, pada ujunga jari terdapat ukiran yang jelas,

    yang pada setiap orang berbeda. )aka dari itu studi sidik jari dalam kriminologi

    dilandaskan.

    -orium atau demis tersusun atas jaringan fibrus dan jaringan ikat yang elastik.

    *ada permukaan dermis tersusun papil/papil kecil yang berisi ranting/rantin pembuluh

    darah kapiler.

    Djung akhir saraf sensoris yaitu puting peraba , terletak didalam dermis.kelemjar 

    keringat yang berbentuk tabung berbelit/belit dan banyak jumlahnya terletak disemailah

    dalam dermis, dan saluranya yang keluar melalaui dermis dan epidermis, bermuara di

  • 8/18/2019 makalah_sifilis.doc

    11/32

    atas permukaan kulit didalam lekukan halus yang disebut pori. Ada beberapa kelenjar 

    keringat yang berubah sifat yang dijumpai di kulit sebelah dalam telinga yaitu kelenjar 

    serumen.

    -elenjar sebaseus yaitu kelenjar kantong didalam kulit. entuknya seperti botol

    dan bermuara didalam folikel rambut. -elenjar ini paling banyak berada di atas kepala

    dan muka, sekitar hidung mulut dan telinga, dan sama sekali tidak terdapat pada kulit

    telapak tangan dan telapak kaki. -elenjar dan sluranya dilapisi oleh sel epitel. *erubahan

    didalam sel ini berakibat sekresi berlemak yang disebut sebum.

    A 88

    *+)A=ASA

    A. De"!n!#!

    Sifilis adalah salah satu penyakit menular seksual. *enyakit tersebut ditularkan

    melalui hubungan seksual, penyakit ini bersifat aten atau dapat kambuh lagi se(aktu/

    (aktu selain itu bisa bersifat akut dan kronis. *enyakit ini dapat cepat diobati bila sudahdapat dideteksi sejak dini. -uman yang dapat menyebabkan penyakit sifilis dapat

    memasuki tubuh dengan menembus selaput lendir yang normal dan mampu menembus

     plasenta sehingga dapat menginfeksi janin !Soedarto, 199:$.

    Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Treponema

     pallidum. *enyakit menular seksual adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan

    seksual. *enyakit ini sangat kronik, bersifat sistemik dan menyerang hampir semua alat

    tubuh !=idayat, 2009$.

    Sifilis ialah penyakit infeksi oleh Treponema palidum dengan perjalanan

     penyakit yang kronis, adanya remisi dan aksaserbasi, dapat menyerang semua organ

    dalam tubuh terutama sistem kardioaskular, otak, dan susunan saraf, serta dapat terjadi

    sifilis kongenital !)ansjoer, Arif, et al , 2000' 13$.

    erdasarkan beberapa teori di atas, dapat disimpulkan bah(a sifilis adalah

     penyakit infeksi yang dapat digolongkan *enyakit )enular Seksual !*)S$, yang

    disebabkan oleh Treponema palidium yang bersifat kronis dan bekerja secara sistemik.

    B. Et!+l+g!

  • 8/18/2019 makalah_sifilis.doc

    12/32

    Sifilis disebabkan oleh Treponema Pallidum. Treponema Pallidum termasuk 

    ordo Spiro!haeta, famili Treponemeto!eae yang berbentuk seperti spiral dengan panjang

    antara / 20 mikron dan lebar 0,1/ 0,2 mikron, mudah dilihat dengan mikroskop lapangan

    gelap akan nampak seperti spiral yang bisa melakukan gerakan seperti rotasi. #rganisme

    ini bersifat anaerob mudah dimatikan oleh sabun, oksigen, sapranin, bahkan oleh

    AKuades. 7idalam darah donor yang disimpan dalam lemari es Treponema Pallidum akan

    mati dalam (aktu tiga hari tetapi dapat ditularkan melalui tranfusi mengunakan darah

    segar !Soedarto, 1990$. Sifilis ini juga dapat menular melalui hubungan seksual dengan

     penderita sifilis. -ontak kilit dengan lesi yang mengandung T" pallidum juga akan

    menularkan penyakit sifilis.

     . EPIDEMIOLOGI

    Asal penyakit tidak jelas. Sebelum tahun 192 belum dikenal di +ropa. *ada

    tahun 19 terjadi epidemi di apoli. *ada abad ke/1: baru diketahui bah(a penularan

    sifilis melelui hubungan seksual. *ada abad ke/1 terjadi(abah di +ropa. Sesudah tahun

    1:0, morbilitas sifilis menurun cepat. Selama perang dunia 88, kejadian sifilis meningkatdan puncaknya pada tahun 19, kemudian menurun setelah itu.

    -asus sifilis di 8ndonesia adalah 0,1@. *enderita yang terbanyak adalah

    stadium laten, disusul sifilis stadium 8 yang jarang, dan yang langka ialah sifilis stadium

    88.

    D. Man!"e#ta#! l!n!#

    1. S!"!l!# $r!%er

    erlangsung selama 10 / 90 hari sesudah infeksi ditandai oleh "hancre sifilis

    dan adenitis regional. *apula tidak nyeri tampak pada tempat sesudah

    masuknyaTreponema pallidum. *apula segera berkembang menjadi ulkus bersih, tidak nyeri dengan tepi menonjol yang disebut !han!re. 8nfeksinya sebagai lesi primer akan

    terlihat ulserasi !chancre$ yang soliter, tidak nyeri, mengeras, dan terutama terdapat di

    daerah genitalia disertai dengan pembesaran kelenjar regional yang tidak nyeri. "hancre

     biasanya pada genitalia berisi reponema pallidum yang hidup dan sangat menular,

    chancre eEtragenitalia dapat juga ditemukan pada tempat masuknya sifilis primer.

    "hancre biasanya bisa sembuh dengan sendirinya dalam 5 minggu dan setelah

    sembuh menimbulkan jaringan parut. *enderita yang tidak diobati infeksinya

     berkembang ke manifestasi sifilis sekunder.

    2 . S!"!l!# Sekun&er

    erjadi sifilis sekunder, 2510 minggu setelah chancre sembuh. )anifestasi sifilis

    sekunder terkait dengan spiroketa dan meliputi ruam, mukola papuler non pruritus, yang

    dapat terjadi diseluruh tubuh yang meliputi telapak tangan dan telapak kakiL esi pustuler 

    dapat juga berkembang pada daerah yang lembab di sekitar anus dan agina, terjadi

    kondilomata lata !plak seperti eruka, abu5abu putih sampai eritematosa$. 7an plak 

     putih disebut #Mukous patkes$ dapat ditemukan pada membran mukosa, gejala yang

  • 8/18/2019 makalah_sifilis.doc

    13/32

    ditimbulkan dari sifilis sekunder adalah penyakit seperti flu seperti demam ringan, nyeri

    kepala, malaise, anoreksia, penurunan berat badan, nyeri tenggorokan, mialgia, dan

    artralgia serta limfadenopati menyeluruh sering ada. )anifestasi ginjal, hati, dan mata

    dapat ditemukan juga, meningitis terjadi 30@ penderita. Sifilis sekunder dimanifestasikan

    oleh pleositosis dan kenaikan cairan protein serebrospinal !"SS$, tetapi penderita tidak 

    dapat menunjukkan gejala neurologis sifilis laten.

    E. Rela$#!ng #!"!l!#.

    -ekambuhan penyakit sifilis terjadi karena pengobatan yang tidak tepat dosis

    dan jenisnya. *ada (aktu terjadi kekambuhan gejala 5 gejala klinik dapat timbul kembali,

    tetapi mungkin juga tanpa gejala hanya perubahan serologinya yaitu dari reaksi SS

    !Serologis Test $or Sy$ilis$ yang negatif menjadi positif. 4ejala yang timbul kembali sama

    dengan gejala klinik pada stadium sifilis sekunder.

     

  • 8/18/2019 makalah_sifilis.doc

    14/32

    saddel 5 nose, saber shin ! tulang kering terbentuk seperti pedang $ dan kadang 5 kadang

    gigi =utchinson dapat dijumpai. *rognosis sifilis kongenital tergantung beratnya infeksi

    tetapi kelainan yang sudah terjadi akibat neurosifilis biasanya sudah bisa

    disembuhkan. !Soedarto, 1990$.

    *. Pat+"!#!+l+g!

    1. Sta&!u% D!n!

    *ada sifilis yang didapat, Treponema pallidum masuk ke dalam kulit melalui

    mikrolesi atau selaput lendir, biasanya melalui senggama. -uman tersebut berkembang

     biak, jaringan bereaksi dengan membentuk infiltrat yang terdiri atas sel/sel limfosit dan

    sel/sel plasma, terutama di periaskuler, pembuluh/pembuluh darah kecil berproliferasi

    dikelilingi oleh Treponema pallidum dan sel/sel radang. +narteritis pembuluh darah kecil

    menyebabkan perubahan hipertrofi endotelium yang menimbulkan obliterasi lumen

    !enarteritis obliterans$. *ada pemeriksaan klinis tampak sebagai S 8. Sebelum S 8 terlihat,

    kuman telah mencapai kelenjar getah bening regional secara limfogen dan berkembang biak, terjadi penjalaran hematogen yang menyebar ke seluruh jaringan tubuh.

    )ultiplikasi diikuti oleh reaksi jaringan sebagai S 88 yang terjadi /: minggu setelah S 8.

    S 8 akan sembuh perlahan/lahan karena kuman di tempat tersebut berkurang jumlahnya.

    erbentuklah fibroblas/fibroblas dan akhirnya sembuh berupa sikatrik. S 88 juga

    mengalami regresi perlahan/lahan lalu menghilang. imbul stadium laten. 6ika infeksi T"

     pallidum gagal diatasi oleh proses imunitas tubuh, kuman akan berkembang biak lagi dan

    menimbulkan lesi rekuren. esi dapat timbul berulang/ulang.

    2. Sta&!u% Lanjut

    Stadium laten berlangsung bertahun/tahun karena treponema dalam keadaan

    dorman. reponema mencapai sistem kardioaskuler dan sistem saraf pada (aktu dini,

    tetapi kerusakan perlahan/lahan sehingga memerlukan (aktu bertahun/tahun untuk 

    menimbulkan gejala klinis. -ira/kira dua pertiga kasus dengan stadium laten tidak 

    memberi gejala.

    G. PENEGAHAN

    anyak hal yang dapat dilakukan untuk mencegah seseorang agar tidak tertular 

     penyakit sifilis. =al/hal yang dapat dilakukan antara lain '

    M idak berganti/ganti pasangan

    M erhubungan seksual yang aman' selektif memilih pasangan dan pempratikkanNprotectie seEC.

    M )enghindari penggunaan jarum suntik yang tidak steril dan transfusi darah yang sudah

    terinfeksi.

    H. PENATALASANAAN

    *enderita sifilis diberi antibiotik penisilin !paling efektif$. agi yang alergi

     penisillin diberikan tetrasiklin O00 mghr, atau eritromisin O00 mghr, atau

  • 8/18/2019 makalah_sifilis.doc

    15/32

    doksisiklin 2O100 mghr. ama pengobatan 1 hari bagi S 8 P S 88 dan 30 hari untuk 

    stadium laten. +ritromisin diberikan bagi ibu hamil, efektifitas meragukan. 7oksisiklin

    memiliki tingkat absorbsi lebih baik dari tetrasiklin yaitu 90/100@, sedangkan tetrasiklin

    hanya 0/:0@.

    #bat lain adalah golongan sefalosporin, misalnya sefaleksin O00 mghr 

    selama 1 hari, Sefaloridin memberi hasil baik pada sifilis dini, A&itromisin dapat

    digunakan untuk S 8 dan S 88.

    Penatalak#anaan Me&!#

    •  Sifilis primer dan sekunder 

    1. *enisilin ben&atin 4 dosis ,: juta unit 8) !2,juta unitkali$ dan diberikan 1 E

    seminggu

    2. *enisilin prokain dalam aKua dengan dosis 00.000 unit injeksi 8) sehari selama 10

    hari.

    3. *enisilin prokain Q2@ alumunium monostearat, dosis total ,: juta unit, diberikan 2,

     juta unitkali sebanyak dua kali seminggu.  Sifilis laten♣

    1. *enisilin ben&atin 4 dosis total B,2 juta unit

    2. *enisilin 4 prokain dalam aKua dengan dosis total 12 juta unit !00.000 unit sehari$.

    3. *enisilin prokain Q2@ alumunium monostearat, dosis total B,2 juta unit !diberikan 1,2

     juta unitkali, dua kali seminggu$.

      Sifilis 888♣

    1. *enisilin ben&atin 4 dosis total 9, juta unit

    2. *enisilin 4 prokain dalam aKua dengan dosis total 1: juta unit !00.000 unit$

    3. *enisilin prokain Q 2@ alumunium monostearat, dosis total 9, juta unit !diberikan 1,2

     juta unitkali, dua kali seminggu$♣  Dntuk pasien sifilis 8 dan 88 yang alergi terhadap penisilin, dapat diberikan'

    1. ertrasiklin 00mgoral, E sehari selama 1 hari.

    2. +ritromisin 00mgoral, E sehari selama 1 hari.

    Dntuk pasien sifilis laten lanjut !H 1 tahun$ yang alergi terhadap penisilin, dapat

    diberikan'

    1. etrasiklin 00mgoral, E sehari selama 30 hari

    2. +ritromisin 00mgoral, E sehari selama 30 hari.

    R#bat ini tidak boleh diberikan pada (anita hamil, menyusui, dan anak/anak.

    Penatalak#anaan e$era,atan

    ♣  )emberikan pendidikan kepada pasien dengan menjelaskan hal/hal sebagai berikut'

    1. ahaya *)S dan komplikais

    2. *entingnya mamatuhi pengobatan yang diberikan

    3. "ara penularan *)S dan pengobatan untuk pasangan seks tetapnya

    . =indari hubungan seks sebelum sembuh dan memakai kondom jika tidak dapat

    dihindarkan lagi.

  • 8/18/2019 makalah_sifilis.doc

    16/32

    . *entingnya personal hygiene khususnya pada alat kelamin

    . "ara/cara menghindari *)S di masa mendatang.

    8.  PROGNOSIS

    *rognosis sifilis menjadi lebih baik setelah ditemukannya penisilin. 6ika

     penisilin tidak diobati, maka hampir seperempatnya akan kambuh, @ akan mendapat S

    888, 10@ mengalami sifilis kardioaskuler, neurosifilis, dan 23@ akan meninggal.

    *ada sifilis dini yang diobati, angka penyembuhan mencapai 9@. -elainan

    kulit akan sembuh dalam B/1 hari. *embesaran kelenjar getah bening akan menetap

     berminggu/minggu.

    -egagalan terapi sebanyak @ pada S 8 dan S 88. -ambuh klinis umumnya

    terjadi setahun setelah terapi berupa lesi menular pada mulut, tenggorokan, dan regio

     perianal. Selain itu, terdapat kambuh serologik.

    *ada sifilis laten lanjut, prognosis baik. *ada sifilis kardioaskuler, prognosis

    sukar ditentukan. *rognosis pada neurosifilis bergantung pada tempat dan derajat

    kerusakan.

    Sel saraf yang sudah rusak bersifat irreersible. *rognosis neurosifilis pada

    sifilis dini baik, angka penyembuhan dapat mencapai 100@. eurosifilis asimtomatik 

     pada stadium lanjut juga baik, kurang dari 1@ memerlukan terapi ulang *rognosis sifilis

    kongenital dini baik. *ada yang lanjut, prognosis tergantung pada kerusakan yang sudah

    ada.

    . Pe%er!k#aan Penunjang

    Dntuk menentukan diagnosis sifilis maka dilakukan pemeriksaan klinik, serologi

    atau pemeriksaan dengan mengunakan mikroskop lapangan gelap !darkfield microscope$.

    *ada kasus tidak bergejala diagnosis didasarkan pada uji serologis treponema dan non

     protonema. Dji non protonema seperti %enereal   &isease 'esear!h (aboratory ! ;7

  • 8/18/2019 makalah_sifilis.doc

    17/32

    Benjolan kecil atau tumor 

    Disebut gummas, benjolan-benjolan ini dapat berkembang dari kulit, tulang, hepar,

    atau organ lainnya pada sifilis tahap laten. Jika pada tahap ini dilakukan pengobatan,

    gummas biasanya akan hilang.

    Masalah Neurologi

    Pada stadium laten, sifilis dapat menyebabkan beberapa masalah pada nervous

    sistem, seperti:

    ♣  Stroke

    ♣  Infeksi dan inflamasi membran dan airan di sekitar otak dan spinal ord

    !meningitis"

    ♣  #oordinasi otot yang buruk

      $umbness !mati rasa"♣

      Paralysis♣

      Deafness or visual problems♣

      Personality hanges♣

      Dementia♣

    Masalah kardiovaskular 

    Ini semua dapat meliputi bulging !aneurysm" dan inflamasi aorta, arteri mayor, dan

    pembuluh darah lainnya. Sifilis juga dapat menyebabkan valvular heart desease, seperti

    aorti valve stenonis.

    Infeksi HIV

    %rang de&asa dengan penyakit menular seksual sifilis atau borok genital lainnya

    mempunyai perkiraan dua sampai lima kali lipat peningkatan resiko mengidap 'I(. )esi sifilis

    dapat dengan mudah perdarahan, ini menyediakan jalan yang sangat mudah untuk

    masuknya 'I( ke aliran darah selama aktivitas seksual.

    Komplikasi kehamilan dan a!i aru lahir 

    Sekitar *+ bayi yang mengidap sifilis dari ibunya akan mati, salah satunya melalui

    keguguran, atau dapat hidup namun dengan umur beberapa hari saja. esiko untuk lahir 

    premature juga menjadi lebih tinggi.

      *ada stadium primer komplikasi diatas belum terjadi. )anifestasi di atas

    dapat muncul pada sifilis dengan stadium tersier dan kongenital karena

    infeksi reponema mencapai sistem saraf pusat !SS*$, sehingga apabila sudah mengenai

    SS* maka akan mengganggu semua sistem tubuh sehingga akan terjadi penurunan daya

    imun yang memudahkan masuknya infeksi lainnya, pada organ ginjal akan menyebabkan

    gangguan sistem perkemihan dan akan mengganggu sistem organ lainnya.

    . ASUHAN EPERA/ATAN

    1. Pengkaj!an

  • 8/18/2019 makalah_sifilis.doc

    18/32

    a. *emeriksaan fisik 

    -eadaan umum

    -esadaran, status gi&i, , , suhu, 7, nadi, respirasi

     b. *emeriksaan sistemik 

    -epala !mata, hidung, telinga, gigiPmulut$, leher !terdapat perbesaran tyroid atau tidak$,

    tengkuk, dada !inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi$, genitalia, ekstremitas atas dan

     ba(ah.

    c.*emeriksaan penunjang

    / *emeriksaan laboratorium !kimia darah, ureum, kreatinin, 47S, analisa urin, darah rutin$

    2. D!agn+#a e$era,atan ; Inter

  • 8/18/2019 makalah_sifilis.doc

    19/32

    / -lien merasa rileks

    / ;ital sign dalam keadaan normal

    / -lien dapat menerima dirinya apa adanya

    8nterensi'

    / -aji tingkat ketakutan dengan cara pendekatan dan bina hubungan saling percaya

    / *ertahankan lingkungan yang tenang dan aman serta menjauhkan benda/benda berbahaya

    / ibatkan klien dan keluarga dalam prosedur pelaksanaan dan pera(atan

    / Ajarkan penggunaan relaksasi

    / eritahu tentang penyakit klien dan tindakan yang akan dilakukan secara sederhana.

    d. -erusakan integritas kulit b.d. substansi kimia !T" pallidum$

    ujuan' setelah dilakukan tindakan kepera(atan pada klien, klien memiliki integritas kulit yang

     baik.

    -riteria'

    ♣  8ntegritas kulit yang baik bias dipertahankan !sensasi, elastic, temperature, hidrasi,

     pigmentasi$.♣  idak ada lukalesi pada kulit

    ♣  *erfusi jaringan baik 

    ♣  )enunjukkan adanya perbaikan kulit dan mencegah terjadinya cidera berulang.

    ♣  )ampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan pera(atan alami.

    8nterensi'

    o Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar.

    o =indari kerutan pada tempat tidur.

    o 6aga kenersihan kulit agar tetap bersih dan kering.

    o )onitor kulit akan adanya kemerahan.

    o )onitor status nutrisi pasien.o )andikan pasien dengan sabun dan air hangat.

    7A%A< *DSA-A

    7juanda, Adhi. 1999. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin" 6akarta' %-D8.

    http'(((.(armasif.co.idarchieesartikelseksologi.

    http'(((.tempointeraktif.commedikaarsip.

    http'(((.nurularifin.cominfopenyakitT)enularTSeksualTSifilis.php.

    http'askep/askeb/kita.blogspot.com

    http://www.warmasif.co.id/archieves/artikel/seksologihttp://www.tempointeraktif.com/medika/arsiphttp://www.nurularifin.com/info/penyakit_Menular_Seksual_Sifilis.phphttp://askep-askeb-kita.blogspot.com/http://www.warmasif.co.id/archieves/artikel/seksologihttp://www.tempointeraktif.com/medika/arsiphttp://www.nurularifin.com/info/penyakit_Menular_Seksual_Sifilis.phphttp://askep-askeb-kita.blogspot.com/

  • 8/18/2019 makalah_sifilis.doc

    20/32

    DA*TAR ISI

    =AA)A 6D7D...................................................................................... i

    -AA *+4AA

  • 8/18/2019 makalah_sifilis.doc

    21/32

    A 8

    *+7A=DDA

    tar BelakangSelama beberapa (aktu, sifilis telah keluar dari pandangan, pikiran, dan memori,

    etapi insiden di dunia arat sekarang telah bangkit lagi dan bisa sekali lagi menjadi

    masalah kesehatan utama. *erubahan ini telah mengikuti jumlah meningkat pesat

    manusia 8mmunodeficiency ;irus !=8;$ positif di seluruh dunia, bersama dengan

    kedatangan (isata(an kesehatan, ekonomi migran, pencari suaka, dan ketersediaan

    mudah murah perjalanan.

    Sama seperti sifilis tetapi menghilang sebagai sebuah entitas dalam memori kerja besar 

    sebagian dokter anestesi, maka tiba/tiba muncul kembali sebagai kondisi yang ada pada

    (anita menyajikan operasi untuk S". 4ambar 1 menunjukkan perubahan kejadian sifilisdi 8nggris selama 10 tahun terakhir. injauan ulang ini dimaksudkan menginformasikan

    untuk dokter anestesi mera(at (anita dengansifilis.

    I.2 Ru%u#an Ma#ala)

    . Apa yang dimaksud dengan sifilisU

    /. Apa etiologi dari sifilisU

    0. Apa patofisiologi dari sifilisU

    *. agaimana tanda dan gejala sifilisU

    1. Apa klasifikasi sifilisU

    2. Apa saja komplikasi dari sifilis ituU

    3. agaimana cara penularan dari sifilis ituU

    4. agaimana pengaruh terhadap kehamilan ituU

    5. Apa itu dari diagnosisU

    +. Apa saja penatalaksanaan dan terapi sifilisU

    11.  agaimana asuhan setelah persalinan pada penderita dan sifilis

    1.3. Tujuan1.  1.Dntuk mengetahui definisi sifilis

    2.  Dntuk mengetahui etiologi dari sifilis

    3.  Dntuk mengetahui patofisiologi dari sifilis

    .  Dntuk mengetahui tanda dan gejala siilis

    .  Dntuk mengetahui klasifikasi sifilis

    .  Dntuk mengetahui komplikasi sifilis

  • 8/18/2019 makalah_sifilis.doc

    22/32

    B.  Dntuk mengetahui penularan sifilis

    :.  Dntuk mengetahui pengaruh terhadap kehamilan

    9.  Dntuk mengetahui diagnosis

    10.  Dntuk mengetahui penatalaksanaan dan terapi

    11.  Dntuk mengetahui asuhan setelah persalinan pada penderita dan sifilis

     

    676 II*+)A=ASA

    2.1 De"!n!#!

    *enyakit Sifilis merupakan salah satu penyakit menular seksual !*)S$. esi sifilis

     bias

    terlihat jelas ataupun tidak terlihat dengan jelas. *enampakan lesi bisa dipastikan hampir

    seluruhnya terjadi karena hubungan seksual.

    *enyakit ini bisa menular jika ia melakukan hubungan seksual dengan (anita lainnya.

     amun tidak hanya sebatas itu, seorang ibu yang sedang hamil yang telah tertular

     penyakit ini bisa menularkannya kepada janinnya. Sifilis juga dapat diartikan sebagai

     penyakit infeksi yang disebabkan oleh reponema pallidum, merupakan peyakit kronisdan dapat menyerang seluruh organ tubuh dan dapat ditularkan pada bayi di dalam

    kandungan melalui plasenta.

    +fek sipilis pada kehamilan dan janin tergantung pada lamanya infeksi tersebut

    terjadi, dan pada pengobatannya. 6ika segera diobati dengan baik, maka ibu akan

    melahirkan bayinya dengan keadaan sehat. etapi sebaliknya jika tidak segera diobati

    akan menyebabkan abortus dan partus prematurus dengan bayi meninggal di dalam rahim

  • 8/18/2019 makalah_sifilis.doc

    23/32

    atau menyebabkan sipilis kongenital. Sifilis -ongenital terjadi pada bulan ke/

    kehamilan.

    Apabila sifilis terjadi pada kehamilan tua, maka plasenta memberi perlindungan terhadap

     janin sehingga bayi dapat dilahirkan dengan sehat. 7an apabila infeksi sifilis terjadi

    sebelum pembentukan plasenta maka harus dilakukan pengobatan dengan segera,sehingga kemungkinan infeksi pada janin dapat dicegah.

     

    2.2Et!+l+g! *enyebab infeksi sifilis yaitu reponema pallidum. reponema pallidum

    merupakan salah satu bakteri spirochaeta. akteri ini berbentuk spiral. erdapat empat

    subspecies yang sudah ditemukan, yaitu reponema pallidum pallidum, reponema

     pallidum pertenue, reponema pallidum carateum, dan reponema pallidum endemicum.

      reponema pallidum pallidum merupakan spirochaeta yang bersifat motile yang

    umumnya menginfeksi melalui kontak seksual langsung, masuk ke dalam tubuh inang

    melalui celah di antara sel epitel. #rganisme ini juga dapat menyebabkan sifilis.

    ditularkan kepada janin melalui jalur transplasental selama masa/masa akhir kehamilan.

    Struktur tubuhnya yang berupa heliks memungkinkan reponema pallidum pallidum

     bergerak dengan pola gerakan yang khas untuk bergerak di dalam medium kental seperti

    lender !mucus$. 7engan demikian organisme ini dapat mengakses sampai ke sistem

     peredaran darah dan getah bening inang melalui jaringan dan membran mucosa.

    2.3  Pat+"!#!+l+g!*erjalanan penyakit ini cenderung kronis dan bersifat sistemik. =ampir semua alat

    tubuh dapat diserang, termasuk sistem kardioaskuler dan saraf. Selain itu (anita hamil

    yang menderita sifilis dapat menularkan penyakitnya ke janin sehingga menyebabkan

    sifilis kongenital yang dapat menyababkan kelainan ba(aan atau bahkan kematian. 6ika

    cepat terdeteksi dan diobati, sifilis dapat disembuhkan dengan antibiotika. etapi jika

    tidak diobati, sifilis dapat berkembang ke fase selanjutnya dan meluas ke bagian tubuh

    lain di luar alat kelamin.

    2.' Tan&a &an gejala  8ejala biasanya mulai timbul dalam &aktu -0 minggu setelah terinfeksi9

    rata-rata 0-* minggu. Infeksi bisa menetap selama bertahun-tahun dan jarang

    menyebabkan kerusakan jantung, kerusakan otak maupun kematian. Infeksi olehreponema pallidum berkembang melalui * tahapan:

    1. *a#e Pr!%er.

      erbentuk luka atau ulkus yang tidak nyeri !cangker$ pada tempat yang terinfeksiL

    yang tersering adalah pada penis, ula atau agina. "angker juga bisa ditemukan di

    anus, rektum, bibir, lidah, tenggorokan, leher rahim, jari/jari tangan atau bagian tubuh

    lainnya. iasanya penderita hanya memiliki1 ulkus, tetapi kadang/kadang terbentuk

  • 8/18/2019 makalah_sifilis.doc

    24/32

     beberapa ulkus. "angker bera(al sebagai suatu daerah penonjolan kecil yang dengan

    segera akan berubah menjadi suatu ulkus !luka terbuka$, tanpa disertai nyeri. uka

    tersebut tidak mengeluarkan darah, tetapi jika digaruk akan mengeluarkan cairan jernih

    yang sangat menular. -elenjar getah bening terdekat biasanya akan membesar, juga tanpa

    disertai nyeri.uka tersebut hanya menyebabkan sedikit gejala sehingga seringkali tidak dihiraukan.

    uka biasanya membaik dalam (aktu 3/12 minggu dan sesudahnya penderita tampak

    sehat secara keseluruhan.

    2. *a#e Sekun&er.

      %ase sekunder biasanya dimulai dengan suatu ruam kulit, yang muncul dalam (aktu

    /12 minggu setelah terinfeksi.

  • 8/18/2019 makalah_sifilis.doc

    25/32

     parut. enjolan ini bisa ditemukan di hampir semua bagian tubuh, tetapi yang paling

    sering adalah pada kaki diba(ah lutut, batang tubuh bagian atas, (ajah dan kulit kepala.

    ulang juga bisa terkena, menyebabkan nyeri menusuk yang sangat dalam yang biasanya

    semakin memburuk di malam hari.

    2$ Sifilis kardioaskuler.  iasanya muncul 10/2 tahun setelah infeksi a(al. isa terjadi aneurisma aorta

    atau kebocoran katup aorta. =al ini bisa menyebabkan nyeri dada, gagal jantung atau

    kematian.

    3$ eurosifilis.

      Sifilis pada sistem saraf terjadi pada sekitar @ penderita yang tidak diobati.

    3 jenis utama dari neurosifilis adalah neurosifilis meningoaskuler, neurosifilis paretik

    dan neurosifilis tabetik.

    a. Neur+#!"!l!# %en!ng+

  • 8/18/2019 makalah_sifilis.doc

    26/32

    terpisah jauh, kadang sambil mengentakkan kakinya.

    *enderita tidak dapat merasa ketika kandung kemihnya penuh sehingga pengendalian

    terhadap kandung kemih hilang dan sering mengalami infeksi saluran kemih.

    isa terjadi impotensi. ibir, lidah, tangan dan seluruh tubuh penderita

    gemetaran. ulisan tangannya miring dan tidak terbaca. Sebagian besar penderita berpera(akan kurus dengan (ajah yang memelas. )ereka mengalami kejang disertai

    nyeri di berbagai bagian tubuh, terutama lambung. -ejang lambung bisa menyebabkan

    muntah. -ejang yang sama juga terjadi pada rektum, kandung kemih dan pita suara.

      iga minggu setelah infeksi, timbul lesi pada tempat masuknya reponema

     pallidum. esi pada umumnya hanya satu. erjadi afek primer berupa penonjolan/

     penonjolan kecil yang erosif, berkuran 1/2 cm, berbentuk bulat, dasarnya bersih, merah,

    kulit disekitarnya tampak meradang, dan bila diraba ada pengerasan. -elainan ini tidak

    nyeri. 7alam beberapa hari, erosi dapat berubah menjadi ulkus berdinding tegak lurus,

  • 8/18/2019 makalah_sifilis.doc

    27/32

    sedangkan sifat lainnya seperti pada afek primer. -eadaan ini dikenal sebagai ulkus

    durum.

    Sekitar tiga minggu kemudian terjadi penjalaran ke kelenjar getah bening di daerah lipat

     paha. -elenjar tersebut membesar, padat, kenyal pada perabaan, tidak nyeri, tunggal dan

    dapat digerakkan bebas dari sekitarnya. -eadaan ini disebut sebagai sifilis stadium 1kompleks primer. esi umumnya terdapat pada alat kelamin, dapat pula di bibir, lidah,

    tonsil, putting susu, jari dan anus. anpa pengobatan, lesi dapat hilang spontan dalam /

    minggu, cepat atau lambatnya bergantung pada besar kecilnya lesi

    . Sta&!u% II =Sekun&er>

      *ada umumnya bila gejala sifilis stadium 88 muncul, sifilis stadium 8 sudah sembuh.

    Gaktu antara sifilis 8 dan 88 umumnya antara /: minggu. -adang/kadang terjadi masa

    transisi, yakni sifilis 8 masih ada saat timbul gejala stadium 88.

    Sifat yang khas pada sifilis adalah jarang ada rasa gatal. 4ejala konstitusi seperti nyeri

    kepala, demam, anoreksia, nyeri pada tulang, dan leher biasanya mendahului, kadang/

    kadang bersamaan dengan kelainan pada kulit. -elainan kulit yang timbul berupa bercak/

     bercak atau tonjolan/tonjolan kecil. idak terdapat gelembung bernanah. Sifilis stadium

    88 seringkali disebut sebagai he 4reatest 8mmitator of All Skin 7iseases karena bentuk

    klinisnya menyerupai banyak sekali kelainan kulit lain. Selain pada kulit, stadium ini juga

    dapat mengenai selaput lendir dan kelenjar getah bening di seluruh tubuh.

    . S!"!l!# Sta&!u% III

      esi yang khas adalah guma yang dapat terjadi 3/B tahun setelah infeksi. 4uma

    umumnya satu, dapat multipel, ukuran milier sampai berdiameter beberapa sentimeter.

    4uma dapat timbul pada semua jaringan dan organ, termasuk tulang ra(an pada hidung

    dan dasar mulut. 4uma juga dapat ditemukan pada organ dalam seperti lambung, hati,

    limpa, paru/paru, testis dll. -elainan lain berupa nodus di ba(ah kulit, kemerahan dan

    nyeri.

    D. S!"!l!# Ter#!er

      ermasuk dalam kelompok penyakit ini adalah sifilis kardioaskuler dan

    neurosifilis !pada jaringan saraf$. Dmumnya timbul 10/20 tahun setelah infeksi primer.

    Sejumlah 10@ penderita sifilis akan mengalami stadium ini. *ria dan orang kulit

     ber(arna lebih banyak terkena. -ematian karena sifilis terutama disebabkan oleh stadium

    ini. 7iagnosis pasti sifilis ditegakkan apabila dapat ditemukan reponema pallidum.

    *emeriksaan dilakukan dengan mikroskop lapangan gelap sampai 3 kali !selama 3 hari berturut/turut$.

    es serologik untuk sifilis yang klasik umumnya masih negatif pada lesi primer, dan

    menjadi positif setelah 1/ minggu. SS !tes serologik sifilis$ dibagi dua, yaitu

    treponemal dan non treponemal. Sebagai antigen pada SS non spesifik digunakan

    ekstrak jaringan, misalnya ;7

  • 8/18/2019 makalah_sifilis.doc

    28/32

    dapat digunakan untuk menilai keberhasilan pengobatan. *ada SS spesifik, sebagai

    antigen digunakan treponema atau ekstraknya, misalnya reponema pallidum

    hemagglutination assay !*=A$ dan *8. Galaupun pengobatan diberikan pada stadium

    dini, SS spesifik akan tetap positif, bahkan dapat seumur hidup sehingga lebih

     bermakna dalam membantu diagnosis.2.- +%$l!ka#!1. +%$l!ka#! Pa&a an!n Dan Ba5!

      7apat menyebabkan kematian janin, partus immaturus dan partus premature. ayi

    dengan sifilis kongenital memiliki kelainan pada tulang, gigi, penglihatan, pendengaran,

    gangguan mental dan tumbuh kembang anak. #leh karena itu, setiap (anita hamil sangat

    dianjurkan untuk memeriksakan kesehatan janin yang dikandungnya. -arena pengobatan

    yang cepat dan tepat dapat menghindari terjadinya penularan penyakit dari ibu ke janin.

    2. +%$l!ka#! Ter)a&a$ Iu

    a. )enyebabkan kerusakan berat pada otak dan jantung

     b. -ehamilan dapat menimbulkan kelainan dan plasenta lebih besar, pucat, keabu/abuan

    dan licin

    c. -ehamilan V1 minggu dapat menyebabkan kematian janin

    d. -ehamilan lanjut dapat menyebabkan kelahiran prematur dan menimbulkan cacat.

    2.7 Penularan Sifilis bisa ditularkan atau diturunkan dari seorang ibu kepada anak dalam

    kandungannya. Sipilis kongenital, melalui infeksi transplasental terjadi pada saat janin

     berada di dalam kandungan ibu yang menderita sifilis. *enularan karena mencium atau

     pada saat menimang bayi dengan sifilis kongenital jarang sekali terjadi.

    "ara penularan sifilis lainnya antara lain melalui transmisi darah. =al ini bisa terjadi jika

     pendonor darah menderita sifilis pada stadium a(al. Ada lagi kemungkinan penularan

    cara lain, yaitu penularan melalui barang/barang yang tercemar bakteri penyebab sifilis,

    reponema pallidum, (alaupun itu baru secara teoritis saja, karena kenyataannya boleh

    dikatakan tidak pernah terjadi.

    6adi dari keterangan di atas dapat disimpulkan bah(a resiko penularan penyakit syphilis

    dapat terjadi jika'

    1. )elakukan hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap penyakit sifilis, jika

    tidak !pernah$ melakukan hubungan seksual aktif dengan penderita sifilis maka dia tidak

    akan punya resiko terkena penyakit ini.

    2. 8bu menderita sifilis saat sedang mengandung kepada janinnya le(at transplasental

    3. e(at transfusi darah dari darah penderita sifilis.

    2.? Pengaru) Ter)a&a$ e)a%!lan  Sifilis yang terjadi pada ibu yang hamil dapat mempengaruhi proses kehamilannya

    dan janin. erikut ini adalah pengaruh sifilis terhadap kehamilan yaitu'

  • 8/18/2019 makalah_sifilis.doc

    29/32

    1. 8nfeksi pada janin terjadi setelah minggu ke 1 kehamilan dan pada kehamilan dini,

    dimana reponema telah dapat menembus barier plasenta.

    2. Akibatnya kelahiran mati dan partus prematurus.

    3. ayi lahir dengan lues konginetal ' pemfigus sifilitus, diskuamasi telapak tangan/kaki,

    serta kelainan mulut dan gigi.. ila ibu menderita baru 2 bulan terakhir tidak akan terjadi lues konginetal.

    2.@ D!agn+#!#  7iagnosis ditegakkan berdasarkan gejala/gejalanya. 7iagnosis pasti ditegakkan

     berdasarkan hasil pemeriskaan laboratorium dan pemeriksaan fisik. 8nfeksi pada janin

    terjadi minggu 1 kehamilan dapat terjadiL partus prematurus, kelahiran mati, cacat

     ba(aan pada janin.

      7iagnosis pada ibu hamil agak sulit di tegakkan karena pada ibu hamil terjadi

     perubahan hormon. 7iagnosis dapat ditegakkan

    a. *emeriksaan serologik' ;7

  • 8/18/2019 makalah_sifilis.doc

    30/32

     M *enisilin 4 en&athin 2, juta 8) 3 kali dalm seminggu +ritromisin 00 mg kali

    hari selama 30 hari

    -ardioasculer atau neuro sifilis

     M *inisilin cristal 4 2, juta unit setiap hari selama 10 sampai 1 hari diikuti pinisilin 4

    en&athin secara 8) 2, juta unitM *enisilin procain 4 secara 8) setiap hari 2, juta unit ditambah probenecid 00 mg

    sebanyak kali hari selama 10/1 hari kemudian diikuti penisilin 4 en&atin sebanyak

    2, juta unit secara 8) Sebenarnya penisilin merupakan obat pilihan

      Anjuran pengobatan sifilis yang harus dilakukan pada ibu hamil stadium primer,

    sekunder, atau laten durasi kurang dari 1 tahun dapat diberikan pengobatan utama yaitu

     penisilin 4 en&athin 2, juta unit secara 8). etapi jika ibu mengalami alergi dapat

    diganti dengan +ritomisin 00 ng *# selama 1 hari serta setriakson 20 mg secara 8)

    selama 10 hari. Sedangkan pada Sifilis laten durasi lebih dari 1 tahun atau sifilis

    kardioasculer diberikan obat utama penisilin 4 en&athin 2, juta unit secara 8) setiap

    minggu 3E, tetapi jika ibu mengalami alergi penisilin dapat diganti dengan +ritromicin

    00 ng *# selama 30 hari.

    Sedangkan pada eurosifilis diberikan pengobatan utama pinisilin 4 akueous kristalin

    2, juta unit E selama 10/1 hari diikuti dengan penisilin 4 en&ethin 2, juta unit

    secara 8). Atau dapat diberi pinisilin 4 akueous prokain 2, juta unit 8) setiap hari

    dengan probenesid 00 mg *# selama 10/1 hari, kemudian diikuti dengan penisilin 4

    en&ethin 2, juta secara 8).

    2.11 A#u)an Setela) Per#al!nan Pa&a Pen&er!ta S!"!l!#1. ila keadekuatan pengobatan pada ibu tidak diketahui atau jika ibu tidak mendapatkan

     pinisilin ibu harus mendapatkan terapi

    2. 7iantara bayi yang selamat, banyak yang menderita sifilis congenital yang dapat

    menyebabkan kecacatan fisik dan retardasi mental.

  • 8/18/2019 makalah_sifilis.doc

    31/32

    BAB III

    PENUTUP 

    3.1 e#!%$ulan  *enyakit Sifilis merupakan salah satu penyakit menular seksual !*)S$. esi sifilis

     bisa terlihat jelas ataupun tidak terlihat dengan jelas. *enampakan lesi bisa dipastikan

    hampir seluruhnya terjadi karena hubungan seksual.

    7apat menyerang seluruh organ tubuh dan dapat ditularkan pada bayi di dalam

    kandungan melalui plasenta. *ada Sifilis -ongenital terjadi pada bulan ke/ kehamilan.

    *enyebab infeksi sifilis yaitu reponema pallidum. reponema pallidum merupakan salah

    satu bakteri spirochaeta.

      4ejala biasanya mulai timbul dalam (aktu 1/13 minggu setelah terinfeksiL rata/rata

    3/ minggu. 8nfeksi bisa menetap selama bertahun/tahun dan jarang menyebabkankerusakan jantung, kerusakan otak maupun kematian. 8nfeksi oleh reponema pallidum

     berkembang melalui tahapan yaitu fase primer, sekunder, laten dan tersier.

    *enularan karena mencium atau pada saat menimang bayi dengan sifilis kongenital

     jarang sekali terjadi, transfusi darah dari darah penderita sifilis, transplasenta, melakukan

    hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap penyakit sifilis.

    *engobatannya dapat diberikan antibiotik pilihan yaitu *enisilin selain itu juga diberikan

    eritromisin kerena tidak mempengaruhi janinnya.

    3.2 Saran  -ami sadar bah(a makalah yang kami susun masih banyak terdapat kesalahan. #leh

    karena itu kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang positif dan

    membangun, guna penyusunan makalah kami berikutnya agar dapat tersusun lebih baik

    lagi. 

  • 8/18/2019 makalah_sifilis.doc

    32/32

    DA*TAR PUSTAA

    )uchtar,