makalah_kel3 (1).docx koreksi 1

32
TUGAS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK PELAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK DAN PEMERINTAH Saya mohon maaf ni karena judul yang dikirimkan ke saya adalah ? Judul di silabus pelaporan keuangan sektor publik dan pemerintah Oleh : Kelompok 3 WARDAH MUHARRIYANTI WIRA HUSNA Dosen Pengasuh : Dr. rer.pol. Heru Fahlevi, SE, M.Sc 1

Upload: ruskanulmaarif

Post on 10-Nov-2015

225 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

makalah kelompok 3 yang telah Ruskanu Ma'arif koreksi sebagai pembanding....di uplod oleh : Ruskanu Maarif sebagai saran dan masukan buat kelompok 3

TRANSCRIPT

TUGAS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

PELAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK DAN PEMERINTAHSaya mohon maaf ni karena judul yang dikirimkan ke saya adalah ?

Judul di silabus pelaporan keuangan sektor publik dan pemerintah

Oleh :Kelompok 3

WARDAH MUHARRIYANTIWIRA HUSNA

Dosen Pengasuh : Dr. rer.pol. Heru Fahlevi, SE, M.Sc

STAR BPKP TAHAP IIPROGRAM MAGISTER AKUNTANSIUNIVERSITAS SYIAH KUALA2015Pelaporan Keuangan Sektor Publik Dan PemerintahWardah Muharriyanti, Wira HusnaMhasiswa Pascasarjana Program Magister AkuntansiUniversitas Syiah Kuala, Banda AcehEmail : [email protected] Publik merupakan organisasi yang kompleks dan heterogen. Kompleksitas sektor publik tersebut menyebabkan kebutuhan informasi untuk perencanaan dan pengendalian manajemen lebih bervariasi. Laporan keuangan sektor publik diperlukan untuk menyediakan informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan dan menunjukkan akuntabilitas entitas atas penggunaan sumber daya. PSAK 45 merupakan dasar hukum laporan keuangan sektor nir laba saat ini. Kelemahan yang terjadi PSAK 45 tidak mampu untuk tidak memadai untuk merekam hal-hal yang diatur tidak memadai untuk merekam hal-hal yang terjadi. Sesuai dengan PSAK 45 Basis akuntansi yang digunakan adalah akuntansi berbasis akrual. Tujuan dari Makalah ini adalah untuk melihat bagaimana perbedaan sistem pelaporan keuangan sektor publik khususnya pada lembaga nirlaba non pemerintah yaitu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Yayasan dan Partai Politik. Pada Makalah ini penulis akan membahas tentang laporan keuangan pada sektor publik nir laba yaitu LSM, Yayasan dan Partai Politik yang ada di Indonesia

Kata Kunci : Sektor Publik, Laporan Keuangan, basis kas, basis Akrual.

1. PendahuluanAkuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. Akuntansi dan laporan keuangan mengandung pengertian sebagai suatu proses pengumpulan, pengolahan, dan pengkomunikasian informasi yang bermanfaat untuk pembuatan keputusan dan untuk menilai kinerja organisasi. Karena kebutuhan informasi di sektor publik lebih bervariasi, maka informasi tidak terbatas pada informasi keuangan yang dihasilkan dari sistem akuntansi organisasi. Informasi non-moneter seperti ukuran output pelayanan harus juga dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan.Sesuai dengan PSAK No. 45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba, organisasi nirlaba disarankan menerapkan basis akuntansi akrual secara penuh atas pengakuan dan pengukuran penerimaan dan pengeluaran dana. Sedangkan basis akuntansi yang sekarang ini diterapkan oleh kebanyakan organisasi nirlaba dalam pembuatan laporan keuangan adalah basis kas atau modifikasi dari basis kas.Penggunaan basis kas tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa organisasi nirlaba diwajibkan membuat laporan keuangan sesuai dengan format lembaga donor, dimana sebagian besar berupa Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana, Laporan Status Anggaran dan Laporan Status Dana yang dibuat dengan akuntansi berbasis kas.

2. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Laporan Keuangan Nirlaba LSMTerdapat perbedaan karakteristik antara perusahaan nirlaba dengan perusahaan bisnis, dimana perbedaaan utamanya terletak pada darimana perusahaan nirlaba memperoleh sumber dana untuk melakukan aktivitasnya. Salah satu sumber dana perusahaan nirlaba yang utama adalah dari sumbangan para donator, namun pendapatan perusahaan nirlaba juga bisa jadi dari pendapatan jasa yang diberikan seperti memberikan training kepada orang lain.Kegiatan yang dilakukan perusahaan nirlaba tidak akan lepas dari pertanggung jawaban dana yang digunakan, apalagi jika dana yang digunakan itu berasal dari donator.Untuk itu perlu dibentuk suatu pelaporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang diharapkan laporan keuangan entitas nirlaba dapat lebih mudah dipahami, memiliki relevansi, dan memiliki daya banding yang tinggi.Menurut PSAK 45 Laporan keuangan entitas nirlaba meliputi laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode laporan, laporan aktivitas serta laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan posisi keuangan (neraca), termasuk catatan atas laporan keuangan, menyediakan informasi yang relevan mengenai likuiditas, fleksibilitas keuangan, dan hubungan antara aset dan liabilitas.Tujuan dari pelaporan keuangan LSM adalah menyediakan informasi yang berguna untuk mengambil keputusan, di samping untuk menunjukan akuntabilitas organisasi serta menjaga tingkat kepercayaan sumber dana dengan menyediakan informasi mengenai sumber-sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya keuangan; menyediakan informasi mengenai bagaimana organisasi LSM mendanai aktivitasnya dan memenuhi persyaratannya; menyediakan informasi yang berguna dalam mengevaluasi kemampuan organisasi LSM dalam mendanai aktivitasnya dan memenuhi kewajiban serta komitmennya; menyediakan informasi kondisi keuangan suatu organisasi LSM dan perubahan di dalamnya; dan menyediakan informasi menyeluruh yang berguna dalam mengevaluasi kinerja organisasi LSM dari segi biaya jasa, efisiensi, dan pencapaian tujuan (Indra Bastian:2007).Laporan keuangan LSM juga memainkan perananprediktifdanprospektifyang menyediakan informasi yang berguna dalam memprediksi banyaknya sumber daya yang diisyaratkan untuk operasi berkelanjutan, sumber daya yang dapat dihasilkan oleh operasi yang berkelanjutan, dan risiko ketidakpastian di masa depan. Laporan keuangan dapat juga menyediakan informasi kepada pemakainya, seperti: mengindikasikan apakah sumber daya telah ditetapkan dan digunakan sesuai dengan anggaran yang ditetapkan; dan mengindikasikan apakah sumber daya telah ditetapkan dan digunakan sesuai dengan persyaratan, termasuk batas keuangan yang ditetapkan oleh pengambil kebijakan di masing-masing LSM.Untuk mencapai tujuannya, laporan keuangan LSM harus disusun atasdasar akrual. Dengan dasar ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat terjadinya (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) serta dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan periode bersangkutan.Laporan keuangan LSM yang disusun atas dasar akrual akan memberikan informasi kepada pemakai tidak hanya transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas, tetapi juga kewajiban pembayaran kas di masa depan. Oleh karena itu, dengan penggunaan dasar akrual, laporan keuangan LSM dapat menyediakan jenis transaksi masa lalu dan peristiwa lainnya yang paling berguna bagi pemakai dalam pengambilan keputusan.Laporan keuangan LSM biasanya disusun atas dasar kelangsungan usaha organisasi LSM dan dalam melanjutkan usahanya di masa depan. Oleh karena itu, organisasi ini diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi secara material skala pelayanannya.Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masing-masing kelompok aset neto berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan oleh penyumbang, yaitu: terikat secara permanen, terikat secara temporer, dan tidak terikat.Pembatasan permanenadalah pembatasan penggunaan sumber daya yang ditetapkan oleh penyumbang agar sumber daya tersebut dipertahankan secara permanen, tetapi entitas nirlaba diizinkan untuk menggunakan sebagian atau semua penghasilan atau manfaat ekonomi lainnya yang berasal dari sumber daya tersebut.Pembatasan temporeradalah pembatasan penggunaan sumber daya oleh penyumbang yang menetapkan agar sumber daya tersebut dipertahankan sampai dengan periode tertentu atau sampai dengan terpenuhinya keadaan tertentu.Sumbangan terikatadalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyumbang. Pembatasan tersebut dapat bersifat permanen atau temporer.Sumbangan tidak terikatadalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyumbang.Laporan aktivitas mencakup entitas nirlaba secara keseluruhan dan menyajikan perubahan jumlah aset neto selama suatu periode. Perubahan aset neto dalam laporan aktivitas tercermin pada aset neto atau ekuitas dalam posisi keuangan.

Metode Pembuatan dan Penyimpanan Laporan AkuntansiMenyimpan akun berarti menggunakan metode yang tepat untuk menyimpan informasi keuangan sehingga organisasi dapat melihat bagaimana penggunaan dari dana dan darimana dana tersebut berasal. Catatan akun dapat disimpan dalam format manual dengan kata lain buku akun atau dalam computer dengan menggunakan salah satu software akunting dari sekian banyak software yang beredar di pasaran.Ada dua macam metode utama dari menyimpan laporan:1. Akuntansi dengan basis kas2. Akuntansi dengan basis akrualAkuntansi KasJenis ini adalah cara yang paling mudah dalam menyimpan laporan akuntansi dan tidak membutuhkan keahlian pembukuan yang tinggi. Fitur dari laporan ini adalah:Transaksi pembayaran dicatat dalam Buku Bank atau Buku Kas ketika dibayarkan dan transaksi masuk dicatat ketika barang diterima. Sistem ini tidak memperhitungkan jeda waktu maupun tagihan-tagihan yang belum dibayar dan tem ini tidak secara otomatis mencatat jumlah kewajiban maupun aset organisasi, tidak dapat mencatat transaksi non-tunai seperti donasi barang atau depresiasi, ketika diringkas catatan-catatan ini akan menghasilkan laporan penerimaan dan pembayaran selama satu periode. Laporan ini menunjukkan aliran uang yang masuk dan keluar organisasi dan saldo kas setiap saat.Akuntansi AkrualPembukuan dengan sistem ini melibatkan pembukuan berpasangan double entry yaitu pembukuan yang mengacu pada dua aspek dari pencatatan transaksi keuangan untuk mengenali bahwa setiap transaksi selalu ada 2 pihak yang terlibat: pemberi dan penerima. Dua aspek ini disebut debit dan kredit. Sistem ini lebih sulit dan membutuhkan keahlian akuntansi. Pengeluaran dicatat dalam Buku Besar pada saat transaksi terjadi, dan bukan pada saat pengelauran tersebut dibayarkan aktual, dan ketika pendapatan terjadi bukan pada saat waktu diterima. Dengan mencatat kewajiban keuangan ketika transaksi terjadi, bukan pada saat pembayaran atau penerimaan, maka akan mengatasi masalah jeda waktu, dan memberikan gambaran yang lebih benar/tepat dari situasi keuangan.Pendekatan HibridBanyak LSM yang mengadopsi pendekatan half-way house. Mereka menggunakan akuntansi berbasis kas sepanjang tahun, dan setelah angka-angka pada akhir tahun didapatkan, angka-angka tersebut kemudian (seringnya dengan bantuan auditor) dirubah menjadi sesuai dengan basis akrual dan digunakan sebagai akun akhir dan dipakai demi keperluan audit (Emmy Hafild, 2012). Hal ini mencakup pengidentifikasian semua akrual dan pemabayaran di muka, hibah yang belum dibelanjakan dan pembelian aset modal sepanjang tahun tersebut.

2. LAPORAN KEUANGAN YAYASANYayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dandiperuntukkan dalam mencapai tujuan tertentu dibidang social, keagamaan dan kemanusiaan yang tidakmempunyai anggota.Laporan keuangan yayasan memiliki karakteristik mempunyai sumber daya yang berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan, menghasilkan barang dan jasa tanpa bertujuan memupuk laba dan kalau suatu yayasan menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik yayasan tersebut,Tidak ada kepemilikan dalam arti bahwa kepemilikan tidak dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya yayasan pada sasat likuidasi, serta laporan keuangan yayasan terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Definisi istilah dalam akuntansi yayasan Pembatasan permanen adalah pembatasan penggunaan sumber daya yang ditetapkan oleh penyumbang agar sumber daya tersebut dapat dipertahankan secara permanen. Pembatasan temporer adalah pembatsan penggunaan sumber daya oleh penyumbang agar sumber daya tersebut dapat dipertahankan sampai dengan periode tertentu atau sampai dengan terpenuhinya keadaan tertentu. Sumbangan terikat adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi unutk tujuan tertentu oleh penyumbang. Sumbangan tidak terikat adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyumbangA.Tujuan Laporan KeuanganYaitu menyediakan informasi yang releven untuk memenuhi kepentingan para penyumbang, anggota pengelola, kreditor, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi yayasanLaporan keungan meyajikan informasi mengenai :1. Jumlah dan sifat aktiva, kewajiban, serta aktiva bersih suatu yayasan2. Pengaruh trasaksi, peristiwa, dan situasi lainnya yang mengubah nilai serta sifat aktiva bersih 3. Jenis dan jumlah arus masuk serta arus keluar sumber daya selama periode dan hubungan diantara keduanya4. Cara suatu yayasan mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh pinjaman, dan melunasi pinjaman serta faktor lainnya yang berpengaruh terhadap likuiditasnya5. Usaha jasa suatu yayasan.? Bagaimana perlakuan akuntansi yayasan bila ada donatur yang menyumbangkan sumbangan berupa barang, apakah sumbangan berupa barang ini dapat diuangkan ? bila dapat bagaimana caranya? Lalu apakah disajikan juga dalam laporan keuangan yayasan? - See more at: http://keuanganlsm.com/bagaimana-perlakuan-akuntansi-yayasan/#sthash.HCHwxdCk.dpufB.Unsur-unsur dalam sistem akuntansi Komponen komponen sistem akuntansi Secara tradisional terdiri dari komponen-komponen adalah bagan perkiraan/akun, buku besar, jurnal, buku cek, manual prosedur akuntansi, dan siklus akuntansi.C. Tahap Pengembangan Sistem AkuntansiA. Perbedaan antara akuntansi untuk yayasan dan organisasi bisnisPrinsip akuntansi (Owen, and C. Adams, 1996) yang diterima umum bisa diterapkan dalam praktek akuntansi nonprofit. Namun, ada beberapa perbedaan yang signifikan yaitu :1.Akuntansi untuk sumbangan2.Kapitalisasi dan penyusutan aktiva3.Klasifikasi biaya fungsional1.Akuntansi untuk sumbanganYayasan yang memenuhi syarat mendapat status bebas pajak akan ditunjuk untuk menerima sumbangan. Prosedur yang ekuivalen untuk menangani akuntansi sumbangan dalam yayasan adalah prosedur khusus, yaitu :a. Janji atau komitmen. Pada tahun 1993, Dewan Standar Akuntansi Keuangan atau Financial Accounting Standart Board(FASB) menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan No. 116 tentang akuntansi untuk sumbangan yang diterima dan sumbangan yang dibuat, di mana pedoman pencatatan piutang, piutang yang tidak terikat, dan piutang yang dapat dijalankan secara sah untuk dicatat akan diatur. Piutang tanpa syarat merupakan piutang yang tidak tergantung pada kejadian di masa depan.b. Jasa dan Materi yang didermakan. Pedoman pernyataan FASB No.116 mensyaratkan akuntansi untuk sumbangan barang-barang dalam suatu yayasan. Selain itu, waktu yang dimiliki sukarelawan juga harus dilaporkan sebagai waktu yang dimiliki sukarelawan untuk menghasilkan kreasi atau peningkatan aktiva nonkeuangan, seperti waktu tenaga sukarelawan untuk memperbarui pusat perawatan anak dan jasa yang diberikan secara sukarela adalah keahlian khusus, seperti akuntan, perawat, teknisi listrik, guru, dsb.c. Kejadian-kejadian khusus dan Hak Keanggotaan Pembina. Orang yang dibayar untuk menyelenggarakan suatu acara yang akan menghadirkan para penyumbang sering kali menerima manfaat nyata. Hak keanggotaan Pembina menandakan hak individu dalam penggunaan fasilitas dan penerimaan jasa.2.Kapitalisasi dan Penyusunan AktivaYayasan perlu mencatat pembelian peralatan dan barang substansial jangka panjang seperti komputer, mobil, dan bangunan, sebagai aktiva serta menanggung porsi biaya per tahun untuk barang-barang yang masih memiliki umur manfaat. Yayasan juga perlu mencatat aktiva. Namun ada beberapa aktiva di sektor non profit yang menerima perlakuan khusus, seperti koleksi museum, bangunan sejarah, buku perpustakaan, dan kebun bianatang.3.Klasifikasi Pengeluaran FungsionalYayasan perlu melaporkan pengeluaran kas sesuai dengan klasifikasi fungsinya. Dua klasifikasi pengeluaran fungsional primer adalah pelayanan program dan aktivitas pendukung. Sementara itu klasifikasi aktivitas pendukung meliputi pengelolaan dan aktivitas umum, penggalian dana, dan pengembangan keanggotaan. Praktek tersebut sangat bervariasi dan satu yayasan ke yayasan lainnya. B. Implikasi Perbedaan antara Akuntansi Nonprofit dan Akuntansi SwastaImplikasi dari perbedaan praktek akuntansi nonprofit dan akuntansi swasta adalah diperlakukan keahlian tambahan bagi personil, penasihat keuangan, atau auditor. Jadi sumbangan dan pembelian barang-barang serta peralatan yang memerlukan penanganan khusus, diatur dengan melibatkan seorang akuntan spesialis yayasan.Beberapa yayasan tidak memiliki sumber daya untuk mengembangkan sistem akuntansi yayasan. Faktor-faktor pertimbangan basis akuntansi adalah :1. Besaran transaksi yayasan dalam piutang dan pembayaran atas basis yang terus menerus. Jika tagihan tidak dibayar atau hibah belum dilunasi atau biaya sepanjang tahun belum dicatat, maka akuntansi berbasis kas akan memberikan gambaran keuangan yang samabaiknya dengan akuntansi berbasis akrual.2. Keahlian dan waktu yang membatasi staf bagian pembukuan.3. Posisi arus kas yayasan. Jika arus kas dijadikan fokus, maka akun pembayaran dan piutang dapat menjadi akun pengendali.4. Ukuran anggaran yayasan. Beberapa yayasan yang baru masih kecil belum memiliki kewajiban pembayaran, dan tidak punya piutang, akan memilih akuntansi berbasis kas. Di sisi lain, jika anggaran dan transaksi keuangan sudah mulai berkembang, peralihan dari akuntansi berbasis kas ke akuntansi berbasis akrual akan terjadi.C. Perbedaan antara Akuntansi Nonprofit dan Akuntansi Swasta

Organisasi NirlabaPartai Politik

UU YayasanUU Partai Politik dan UU Pemilu

tidak ada batasa penyumbangAda batasa penyumbang

Tidak ada batasan maksimum jumlah sumbanganAda batasan maksimum jumlah sumbangan

tidak ada kewajiban melaporkan daftar penyumbang (terutama individu)atan sesuai dengan tujuan (organisasi dan manajemen yang baik

hasil kegiatan berupa keghasil kegiatan berupa kekuasaan politik

Akuntabilitasberupa kegiatan sesuai dengan tujuan organisasi dan manajemen yang baikakuntabilitas berupa bersih dari politik uang, kepatuhan kepada hukum dan posisi politik sesuai dengan janji kepada masyarakat

AKTIVITAS PENGENDALIAN DALAM SIKLUS AKUNTANSI TAHUNANPengelolaan Anggaran OperasionalAnggaran menggambarkan apa yang diharapkan menyangkut belanja dan pendapatan pada suatu periode waktu. Anggaran tersebut berguna untuk memproyeksikan berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk inisiatif utama,seperti pembelian fasilitas dan kontrak karyawan baru. Anggaran operasional itu juga membantu dalam menjalankan anggaran lainnya seperti anggaran modal, dan anggaran proposal.

Bagaimana Anggaran Tahunan Dipersiapkana.Pemilihan waktu aktivitas anggaranPaling tidak, dua atau tiga bulan sebelum awal tahun pembukuan, anggaran untuk tahun yang akan datang mulai dipikirkan. Anggaran tersebut biasanya sesuai dengan tahun pembukuan yang mencerminkan siklus operasional yayasan.b.Siapa yang sebaiknya terlibat dalam proses anggaran?Pengelola harus berpartisipasi di semua tahap proses penganggaran dimana pertanggungjawaban atas setiap item juga akan dilakukan. Bagi sebagian besar yayasan, manajemen perencanaan dan keuangan adalah aktivitas yang cenderung memisahkan organisasi. Perencanaan program seringkali dipandang sebagai kewenangan dewan pengurus. Keputusan perencanaan program seringkali dinilai tidak mencerminkan realitas ekonomi, sedangkan keputusan manajemen kauangan sering mengabaikan misi pragmatis yayasan. Karena alasan ini, baik staf program maupun keuangan sebaiknya mengembangkan anggaran itu dapat dijadikan sebagai pedoman untuk pengeluaran dan pengambilan keputusan.c.Langkah-langkah dalam proses penganggaranLangkah pertama dalam proses penganggaran adalah mereview program dan pencapaian manajemen serta pelaksanaan keuangan pada akhir tahun. Selanjutnya, perkiraan biaya yang diperlukan meliputi staf, persediaan, dan sumber daya lain. Staf program dan keuangan akan memastikan tersedianya sumber daya yang diperlukan. Akhirnya, bandingkan antara proyeksi pengeluaran dan penerimaan. Tidak ada aturan yang mengatakan bahwa anggaran harus seimbang pada setiap periode anggaran. Program dan aktivitas manajemen harus dievaluasi ulang dan disesuaikan. Memotong seluruh jenis pengeluaran dalam persentase yang tetap bukan cara yang efektif untuk mengurangi pengeluaran. Ketika rencana diubah, termasuk anggaran, pengeluaran dan penerimaan diharapkan bisa tepat.d.Menyiapkan anggaran bulananMenyiapkan anggaran bulanan yang mencerminkan pembagian anggaran ke dalam 12 bulan dari penerimaan dan pengeluaran yang ada secara seimbang merupakan hal yang bermanfaat. Penerimaan dari penggalian dana di bulan Desember akan dimasukkan dalam anggaran bulanan untuk bulan Oktober hingga Januari. Dengan menyiapkan rincian anggaran bulanan dan realisasinya, akurasi perubahan dan revisi anggaran dapat dilakukan secara tepat. Anggaran dan proses anggaran dapat menjadi kendaraan yang penting bagi manajemen keuangan dalam mencapai misi secara lebih baik.e.Kriteria untuk cadangan operasional yayasanDefinisi cadangan operasional atau saldo tidak terikat mirip dengan sisa laba atau kekayaan pemilik. Sisa laba atau kekayaan pemilik adalah dana yang biasanya terakumulasi selama beberapa tahun yang digunakan oleh yayasan sesuai dengan kebijakan pengurus. Tujuan yayasan harus menjaga keseimbangan antara pendapatan operasional dan pengeluaran untuk bertahan hidup. Cadangan operasional mempunyai beberapa fungsi yaitu memungkinkan yayasan bertahan hidup bila terjadi kerugian operasional yang disebabkan oleh kondisi ekonomi atau kesalahpahaman manajemen, meningkatkan fleksibilitas yayasan, yang dapat digunakan sebagai modal ventura untuk mengembangkan program baru, menggantikan program yang telah usang, atau mengembangkan jasa dan kepentingan yayasan, memperluas kesempatan memperoleh kredit dan mebolehkan pembiayaan yang menguntungkan dari perluasan dan pertumbuhan yayasan. Hal ini termasuk membolehkan perubahan arah atau fokus program dan aktivitas.f.Besar cadangan OperasionalJumlah cadangan operasional yang diperlukan oleh suatu yayasan tergantung pada karekteristik individu dan hal-hal sebagai berikut: reliabilitas sumber daya pendapatan, arus kas musiman, skedul arus kas, ketersediaan keuangan eksternal, stabilitas pengeluaran, sifat-sifat utang, sifat-sifat aktiva lainnya, dan sifat-sifat kesempatang.MendidikSuatu yayasan memiliki tanggungjawab untuk mendidik konstituennya mengenai kebutuhan dan tujuan cadangan. Apakah para penyumbang mungkin akan menahan hak atau sumbangannya karena cadanangan operasional? Konstituen sebaiknya diberitahu mengenai kebutuhan dan tujuan cadangan ini.i.Kas kecilKas kecil memungkinkan pembelian atau pembayaran dalam jumlah kecil secara tunai dalam bentuk item-item seperti perangko, persediaan kantor, parkir, dsb. Pengelola harus mengembangkan suatu kebijakan menyangkut berapa banyak uang yang sebaiknya tersedia di kas kecil dan pengeluaran maksimum yang dapat dibayarkan melalui kas kecil. Dana kas kecil sebaiknya disimpan dalam kotak terkunci atau laci. Auditor merekomendasikan agar hanya satu orang yang disebut custodian yang memiliki akses ke kas kecil ini, dan orang tersebut bertanggungjawab atas seluruh aktivitas kas kecil. Untuk mengeluarkan dan akas kecil, yayasan perlu membayar atau menggunakan voucher kas kecil sebagai dokumentasi atas setiap transaksi dan menentukan siapa yang akan menyetujui pembayaran kas kecil. j.Penetapan dana kas kecilApabila pengelola telah menetapkan (dengan pertimbangan input dari staf) berapa besar dana yang diperlukan, tulislah cek kepada custodian kas kecil (bukan untuk kas) untuk mengisi dana kas kecil.k.Checklist pengendalian internal kasDiperlukan daftar pertanyaan yang menggambarkan pengendalian akuntansi internal umum yang digunakan untuk kas kecil. Daftar ini dapat digunakan untuk mereview pengendalian akuntansi dan menentukan bidang yang diperlukan untuk tindakan selanjutnya.

3. LAPORAN KEUANGAN PARTAI POLITIKPartai politik adalah politik institusi politik yang berupa organisasi nonpemerintahan yang didirikan untuk memperjuangkan hak dan kewajiban warga negara dalam rangka mencapai kesejahteraan serta kedaulatan rakyat.Laporan keuangan parpol disajikan sebagai bentuk akuntabilitas dari dana-dana publik yang telah mereka gunakan dan sebagai bentukcomplianceterhadap ketentuan UU (UU No 31 Tahun 2002). Hal khusus berkaitan dengan akuntansi keuangan parpol adalahform over substance,bukansubstance over form.Berdasarkan ketentuanForm over substance,makaparpol harus mencatat transaksi keuangannya berdasarkan ketentuan yang dibuat olehKPU, tetapi jika ada hal-hal yang belum tercantum dalam ketentuan KPU maka akuntansiparpol dapat dilandaskan pada standar akuntansi yang berlaku umum.Dasar penyusunan Pedoman Sistem Akuntansi Keuangan Parpol adalah PSAK 45 tentang Standar akuntansi untuk entitas nirlaba. PSAK 45 sementara ini adalah merupakan standar/acuan bagi akuntansi partai politik sebelum ditetapkannya standar akuntansi khusus yang berlaku untuk partai politik.Susunan lengkap dari laporan keuangan parpol harus mencakup keseluruhan informasi yang dipersyaratkan oleh PSAK 45 maupun PSAK selain 45 yang berlaku umum untuk semua jenis usaha. Dengan demikian PSAK-PSAK yang lain akanapplicablesepanjang hal-hal tertentu belum diatur di PSAK 45. Untuk mengetahui lebih mendalam tentang bagaimana sistem akuntansi parpol maka kita dapat melihat ke lampiran SK KPU no 676 tahun 2003 yaitu (koreksi) TATA ADMINISTRASI KEUANGAN DAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN PARTAI POLITIK, SERTA PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM ? lampiran II mengenai Pedoman sistem akuntansi keuangan partai politik. Dalam Pedoman tersebut telah dibuat ketentuan mengenai urutan secara kronologis tata cara parpol dalam membukukan dan menyusun laporan keuangannya. (bisa ibu tunjukkan lampiran II mengenai pedoman sistim akuntansi keuangan partai politik dan apakah partai politik telah memenuhi laporan sesuai dengan sk kpu tersebut) atau seperti apa bunyi dari lampiran II sk kpu no 676 tahun 2003 tersebut?Penyusunan dan penyajian laporan keuangan partai politik harus mengacu pada buku pedoman sistem akuntansi keuangan parpol tersebut. Klausul dari ketentuan KPU no 676 menyatakan bahwa masih parpol masih dapat menggunakan system yang telah mereka susun sebelumnya atau yang telah berjalan untuk menyusun laporan keuangan tahun 2003. Untuk tahun berikutnya (2004) maka parpol harus menggunakan buku pedoman tersebut atau mereka masih dapat menggunakan sistem sistem yang mereka desain sendiri tetapi dengan syarat bahwa sistem yang mereka miliki harus lebih komprehensif, penyimpangannya tidak terlalu jauh, dan telah memenuhi persyaratan minimal yang ditetapkan dalam buku pedoman. (koreksi) yang dicontohkan tahun 2004, bagaimana dengan tahun sekarang tahun 2015 apakah partai politik masih menggunakan buku pedoman yang mereka susun dan desain sendiri?Yang perlu diperhatikan berkaitan dengan sistem akuntansi parpol adalah bahwa berdasarkan ketentuan dari KPU tersebut yang dimuat di lampiran (buku II), ditetapkan bahwa parpol harus seragam dalam membukukan dan mencatat transaksinya. Keseragaman ini lebih lanjut adalah sebagai upaya agar setiap laporan kuangan parpol memiliki daya banding yang tinggi. Bentuk keseragaman ada pada perlakuan akuntansi, sisdur serta format baku laporan keuangannya.Hal-hal khusus akuntansi parpol adalah sebagai berikut: Laporan keuangan terdiri dari Laporan posisi keuangan, Laporan aktivitas,Laporan Arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan parpol adalah laporan keuangan gabungan dari seluruh struktur kepengurusan parpol. Akuntansi parpol tidak bertujuan untuk mengukur laba/Profit, dengan demikian aspek kinerja keuangan parpol yang dinilai adalah dari segi bagaimana parpol tersebut dapat menghasilkan uang untuk mendanai kegiatannya dan bagaimana transparansi dan akuntabilitas keuangan parpol terhadap para resource/penyumbang sumber daya keuangan dan publik. Asumsi dasar menggunakan basis akrual dengan sistem pencatatandouble entry systemdan Unit pelaporan adalah tunggal (bukan sebagaimultiple entities). Sudah mulai diperkenalkansegregation of functiondi mana unit unit pencatatan, pembukuan dan custody sudah dipisahkan dalam fungsi-fungsi di parpol. Tahun pelaporan (tahun takwim 1 Januari sampai 31 Desember ) tetapi khusus untuk tahun 2003 tahun pelaporan adalah dari sejak ditetapkan sebagai badan hokum sampai 31 Desember 2003. (Pasal 6 ayat 2, SK KPU NO 676 Tahun 2003). Penanggung jawab utama laporan keuangan parpol adalah ketua umum parpol yang bersangkutan, tanggung jawab ini dinyatakan dalam suatumanagementrepresentation letter.Laporan keuangan harus ditandatangani minimal oleh Bendahara Umum dan Ketua Umum Parpol. Parpol harus menjalankan pengendalian intern seperti yang dipersyaratkan dalam lampiran I SK KPU NO 676 Tahun 2003 yaitu mengenai petunjuk pelaksanaan tata admistrasi keuangan parpol dan peserta pemilu. Segala kekayaan parpol harus terpisah dari kekayaan pengurusnya. Diharapkan bahwa semua transaksi keuangan parpol baik transaksi keuangan maupun transaksi dana kampanye dilakukan melalui mekanisme perbankan.Pelaporan Dana KampanyeLaporan Dana Kampanye dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban peserta Pemilu dalam hal pengelolaan Dana Kampanye yang meliputi sumber-sumber perolehan dan penggunaannya. Laporan Dana Kampanye sebagaimana tersaji dalam Buku III berisi informasi tentang semua penerimaan kas dan non kas serta pengeluaran kas dan non kas peserta Pemilu (Supriyanto dan Wulandari, 2012).Laporan dana kampanye menyajikan sisi sumber dan penggunaan dana kampanye parpol. Laporan ini disajikan oleh parpol yang mengikuti Pemilihan Umum sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan tahunan, dan hanya disajikan pada periode tahun yang ada pemilihan umum di dalamnyaJenis Laporan Dana KampanyeLaporan Dana Kampanye yang disusun oleh peserta pemilihan umum terdiri atas : Laporan Dana Kampanye Peserta Pemilu (berisi sumber dan penggunaan dana kampanye) Catatan atas Laporan Dana Kampanye Peserta Pemilu, yang berisi keterangan mengenai item-item dalam Laporan Dana Kampanye. Informasi Tambahan, yang meliputi:Daftar Sumbangan Dana Kampanye Peserta Pemilu di Atas Rp 5.000.000,00, yaitu daftar yang berisi informasi mengenai nama-nama penyumbang yang memberikan sumbangan baik kas maupun non kas untuk Dana Kampanye dengan nilai sumbangan melebihi Rp 5.000.000,00; ringkasan Sumbangan Dana Kampanye Peserta Pemilu per Klasifikasi, yaitu daftar yang memuat rincian jumlah sumbangan berdasarkan klasifikasi penyumbang dan bentuk sumbangan yang diperoleh Dana Kampanye; daftar Aktiva Eks-Kampanye Peserta Pemilu, yaitu daftar yang memuat rincian aktiva yang dimiliki oleh peserta Pemilu pada saat kampanye selesai. Aktiva ini merupakan aktiva yang digunakan oleh peserta Pemilu untuk kegiatan kampanye; daftar Sumbangan Tak Beridentitas, yaitu daftar yang memuat rincian sumbangan yang diperoleh Dana Kampanye yang berasal dari sumber-sumber yang tidak jelas atau tidak dapat diketahui identitas lengkapnya; daftar Sumbangan Berupa Utang, yaitu daftar yang memuat rincian sumbangan berupa utang pihak ketiga kepada Dana Kampanye; hal krusial yang terdapat dalam Pelaporan Dana Kampanye Pemilu peserta Pemilu adalah keberadaan Rekening Khusus Dana Kampanye (RKDK). RKDK dibentuk sejak saat ditetapkannya partai politik menjadi peserta Pemilu oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan ditutup satu hari setelah masa kampanye berakhir. Masa kampanye berlangsung selama tiga minggu dan berakhir tiga hari sebelum pemungutan suara. Sumbangan yang ditujukan untuk keperluan kampanye sebelum dibukanya rekening khusus. Dalam Undang-undang NO. 2 tahun 1999, dipisahkan antara dana rutin dan dana kampanye. Pelaporan dana rutin dilaporkan setiap akhir tahun, sedangkan laporan dana kampanye dilakukan dalam laporan dana kampanye lima tahun sekali, lima belas hari sebelum dan 30 hari setelah pemungutan suara.Dana Kampanye dikelompokkan oleh partai politik sebagai sumbangan terikat temporer dan dialihkan menjadi saldo awal pada saat rekening khusus Dana Kampanye dibentuk.Demikian pula pengeluaran-pengeluaran untuk keperluan kampanye yang terjadi sebelum dibukanya rekening khusus, dicatat dalam pembukuan Partai politik Dengan adanya RKDK ini maka semua lalu lintas keuangan dana kampanye harus dilakukan melalui rekening ini. Sebagai bentuk transparansi maka rekening tersebut harus terbuka dan dapat diakses oleh publik yang membutuhkan informasi mengenai keuanganparpol.

SUMBER DANA PARTAI POLITIKPP No. 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan kepada Parpol. Juga dijelaskan Permendagri No. 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran dalam APBD, Pengajuan dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Parpol.Secara rinci perbandingan mengenai aturan-aturan keuangan partai politik dapat dilihat di bawah ini:a. Iuran AnggotaHampir semua negara menekankan bahwa sumber utama keuangan partai adalah iuran anggota. Anggota menyumbang bukan untuk mendapatkan imbalan keuntungan atau fasilitas, tetapi karena ingin agar idealismenya dan aspirasinya dibawakan oleh partai tempat dia menjadi anggota.b. Sumbangan PerusahaanJumlah anggota yang mampu menyumbang terbatas mengakibatkan partai politik menerima sumbangan dari perseorangan bukan anggota. Akhirnya, guna memenuhi kebutuhan yang terus meningkat partai politik menerima sumbangan dari badan hukum, khususnya lembaga bisnis atau perusahaan (Katz and Maiz, 1994). Negara-negara mempunyai posisi yang berbeda-beda tentang sumbangan dari perusahaan ini. Negara yang melarang sumbangan dari perusahaan adalah Amerika Serikat dan Filipina, sedangkan Inggris dan Jerman tidak jelas. Thailand hanya melarang sumbangan dari perusahaan negara. Yang mengizinkan sumbangan dari perusahaan terjadi di banyak Negara seperti Argentina, Portugal, Ceko kecuali dari bank dan asuransi, Italia. Sumbangan perusahaan ini ada yang dibatasi, tetapi ada pula yang tidak dibatasi. Yang membatasi misalnya Portugal dan Ceko. Yang tidak membatasi adalah Argentina, Afrika Selatan, Italia, Inggris, Jerman, dan Thailand.c. Subsidi Dana PublikHampir semua negara memberikan subsidi kepada partai politik. Misalnya Jerman, Amerika Serikat, Portugal, Ceko, Inggris, Afrika Selatan, dan Filipina. Di Thailand, pengesahan undang-undang mengenai subsidi dari pemerintah baru berlaku tahun 1997 setelah sebelumnya usulan undang-undang selalu ditolak.d. Fasilitas PublikSebagian besar negara yang dipelajari melarang penggunaan fasilitas publik atau negara dalam kegiatan partai politik. Negara-negara yang jelas-jelas melarang antara lain Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Portugal, Filipina, Kanada dan Afrika Selatan. Sedangkan negara yang tidak mengatur secara jelas adalah Argentina, Italia dan Thailand.e. Sumbangan IndividualKebanyakan negara-negara demokrasi membatasi jumlah sumbangan individual, misalnya Amerika Serikat, Inggris, Ceko, Jerman, dan Portugal. Namun ada juga yang tidak membatasi jumlah sumbangan individual, yang termasuk dalam kategori ini misalnya negara-negara Kanada, Argentina, Afrika Selatan, Italia dan Thailand. Selain itu ada negara yang membatasi jumlah sumbangan tunai. Di atas jumlah tersebut, sumbangan harus diberikan dalam bentuk cek. Yang membatasi ini misalnya Kanada dan Filipina. Selain itu, identitas individu yang menyumbang diatur dalam undang-undang. Sebagian besar negara mengizinkan sumbangan anonim, tetapi dalam jumlah tertentu. Negara yang mengizinkan sumbangan anonim tetapi dengan batasan besar sumbangan ini misalnya Portugal dan Kanada. Argentina mengizinkan sumbangan anonim tanpa batas besarnya sumbangan. Negara-negara yang melarang sumbangan anonym adalah Ceko, Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Jerman, Filipina dan Thailand. Argentina dan Afrika Selatan tidak membatasi sumbangn anonim ini.f .sumbangan Organisasi Buruh dan SejenisBanyak negara yang melarang sumbangan organisasi buruh, organisasi non-profit dan organisasi massa lainnya untuk partai politik. Negara-negara yang melarang misalnya Amerika Serikat, Kanada, dan Filipina. Sedangkan yang tidak melarang adalah Argentina, Italia, Inggris, Jerman, Ceko dan Afrika Selatan.g. Sumbangan dari Pihak AsingHampir semua negara melarang, kecuali Ceko yang mengizinkan apabila dana berasal dari organsiasi nirlaba asing; Afrika Selatan, dari pemerintah, swasta maupun dari organisasi nirlaba dan Italia yang mengizinkan sumbangan dari organisasi buruh di luar negeri.

Dasar Penyusunan Akuntansi Partai PolitikDasar penyusunan akuntansi partai politik dibuat berdasarkan pada PSAK 45, UUNo. 2 tahun 2008 dan No. 3 tahun 1999.Selain itu dalam UU No. 31tahun 2002 dijelaskan bahwa partai politik memiliki kewajiban membuat pembukuan, memelihara daftar penyumbang dan jumlah sumbangan yang diterima yang terbuka untuk oleh diketahui masyarakat dan pemerintah. Membuat laporan keuangan secara berkala satu tahun sekali, dan dilaporkan paling lambat 6 (enam) bulan setelah tutup buku kepada komisi pemilihan umum setelah diauditoleh akuntan publik. Partai politik juga berkewajiban untuk memiliki rekeningkhusus dana kampanye pemilihan umum dan menyerahkan laporan dana kampanye setelah diaudit akuntan publik kepada komisi pemilihan umum paling lambat 97 hari setelah hari pemungutan suara.

Permasalahan yang Terhadap Laporan Keuangan LSM, Yayasan, dan Partai Politik1. Kenyataan yang terjadi dilapangan PSAK 45 tidak memadai untuk merekam hal-hal yang diatur dalam UU Pemilihan dan UU Partai Politik.2. Belum terbukanya sebagian besar parpol untuk memberikan laporan keuangannya karena belum memiliki petugas pelaksana informasi daerah dan memiliki standar pencatatan keuangan yang minimalis, serta belum sesuai standar akuntansi, Terjadi ketidakseragaman dan ketidakcukupan informasi keuangan dalam laporan keuangan yang disampaikan oleh partai politik. 3. Kemungkinan besar terjadinya penyalahgunaan kekuasaaan seperti White Collar Crime yang disebabkan tidak transparannya sistem keuangan Partai Politik (Bawengan,2011)4. Sebagian besar subsidi APBN dihabiskan untuk operasional partai, seperti pembayaran listrik, gaji pegawai, dan pengarsipan. Sedangkan pendidikan politik yang seharusnya jadi pos yang diberi anggaran paling besar justru cenderung diabaikan (Indonesia Corruption Watch)5. Tidak ada PSAK khusus yang mengatur standar akuntansi untuk yayasan. PSAK yang paling cocok untuk sementara waktu digunakan saat ini adalah PSAK 45 tentang organisasi nirlaba. ( menurut ibuk .. apakah PSAK 45 tersebut sudah diterapkan sepenuhnya di yayasan,partai politik, yayasan maupun lsm) berikan contoh laporan partai politik, yang sudah sesuai dengan PSAK 45 6. Kondisi riel yang ada dilapangan pada mayoritas lembaga swadaya masyarakat di Indonesia tidak transparannya keuangan lembangnya terhadap public. Sedangkan dari sisi program-program yang disusun dan dijalankan banyak di antaranya yang tidak memiliki program jelas dan tidak tepat sasaran.

(tidak ada kesimpulan)

Referensi

Anonymous, 2008. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2008,tentang Partai politik.

Bawengan, G. A,2011. PengantarPsychologiKriminal, Pradnya Paramita,Jakarta

Didik Supriyanto dan Lia Wulandari, Bantuan Keuangan Partai Politik: Metode Penetapan Besaran, Transparansi, Dan Akuntabilit as Pengelolaan Yayasan Perludem, 2012.

Emmy Hafild, Akuntansi untuk LSM dan Partai Politik. Edisi pertama. Penerbit erlangga. Jakarta.

Emmy Hafild, disusun oleh Tim Studi: Rini P. Radikun, Mahmudin Muslim, Ragil Kuncoro, Laporan Studi Standar Akuntansi Keuangan Khusus Partai Politik,Editor: diterbitkan atas kerjasama antara: Transparency International Indonesia dan IFES.

Gra. R., D. L. Owen, dan C. Adams. 1996.AccountingandAccountability:Changes and Challenges in Corporate Social and Environmental Reporting. Prentice-Hall, Inc. London.

Richard Katz and Peter Mair, How Party Organize: Change and Adaption in Party Organization in Western Democracies, London: Sage Publication, 1994.

Lampiran 1Contoh Laporan Aktivitas LSM

Lampiran 2 : Laporan Posisi Keuangan pada LSM

Lampiran 3 : Laporan Keuangan Yang telah di audit pada Yayasan

17