makalahilmiah - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/bul vol 6 no. 2 thn...

12
Program pemerintah untuk membangun industri baja berbasis bahan baku lokal di Kalimantan Selatan telah dipelopori oleh PT Krakatau Steel bermitra dengan PT Antam (Persero) Tbk yang telah memasuki tahap konstruksi. Selain itu perusahaan ini juga menggandeng Posco untuk mendirikan pabrik baja di Cilegon. Kebutuhan bahan baku berupa bijih besi untuk menopang kedua proyek tersebut sangat besar. Untuk jangka waktu 20 tahun ke depan diperkirakan potensi bijih besi yang ada di Indonesia saat ini tidak akan cukup untuk mensuplai industri baja tersebut. Langkah strategis pemerintah perlu dilakukan agar bijih besi menjadi mineral strategis nasional. Kata Kunci : Bijih besi, mineral strategis PELUANG BIJIH BESI DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KOMODITAS MINERAL STRATEGIS NASIONAL Oleh: Bambang Pardiarto Pusat Sumber Daya Geologi Jl. Soekarno Hatta No. 444 Bandung SARI Government program to develop steel industry based on local raw material located in South Kalimantan has been scouted by PT. Krakatau Steel which entered to construction stage. Also the company join to Posco to establish steel industry in Cilegon. The demand of iron ore to support those projects are very large. For the next 20 years the iron ore potential in Indonesia will be not sufficient to supply domestic steel industry. Government strategic policies will be need in order iron ore to become national strategic mineral. Keywords : Iron ore, strategic mineral ABSTRACT MAKALAH ILMIAH 59 PENDAHULUAN Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 2011 2 Perkembangan permintaan bahan baku bijih besi maupun produknya berupa baja pada negara yang berbasis industri men secara langsung akan memberikan dampak yang sangat berarti bagi negara berkembang (Indonesia) terutama dalam kebijakan pengelolaan sumber daya alam khususnya sektor pertambangan pada komoditi bijih besi sebagai salah satu kebutuhan bahan baku industri baja nasional. Besi merupakan salah satu komoditi logam yang permintaannya selalu meningkat. Pada tahun 2002 produksi bijih unjukkan yang selalu naik. Apalagi dengan kejadian gempa dan tsunami yang melanda Jepang pada bulan Maret 2011, maka permintaan baja dunia juga akan mengalami lonjakan yang signifikan. Hal ini trend besi mencapai lebih dari 1.000 juta ton, sedangkan produksi baja kasar melebihi 900 juta ton untuk pertama kali. Hal ini merupakan pencerminan dari pertumbuhan tinggi yang tidak dapat diperkirakan dari konsumsi dan produksi baja China sejak awal dekade ini. Pertumbuhan produksi baja China sejak tahun 2000 hampir sama dengan produksi di Amerika. Meskipun China memiliki industri bijih besi yang besar namun produksinya tidak mencukupi untuk memenuhi permintaan dalam negeri, sehingga negeri ini sangat tergantung dengan impor. Pertumbuhan yang cepat telah menghilangkan berbagai surplus bijih besi dan meningkatkan harga.

Upload: buithuan

Post on 07-Jun-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 2 thn 2011/03-Buletin Ir Bambang P... · BuletinSumberDayaGeologiVolume6Nomor -20112 MAKALAHILMIAH

Program pemerintah untuk membangun industri baja berbasis bahan baku lokal di KalimantanSelatan telah dipelopori oleh PT Krakatau Steel bermitra dengan PT Antam (Persero) Tbkyang telah memasuki tahap konstruksi. Selain itu perusahaan ini juga menggandeng Poscountuk mendirikan pabrik baja di Cilegon. Kebutuhan bahan baku berupa bijih besi untukmenopang kedua proyek tersebut sangat besar. Untuk jangka waktu 20 tahun ke depandiperkirakan potensi bijih besi yang ada di Indonesia saat ini tidak akan cukup untuk mensuplaiindustri baja tersebut. Langkah strategis pemerintah perlu dilakukan agar bijih besi menjadimineral strategis nasional.KataKunci : Bijih besi,mineral strategis

PELUANG BIJIH BESI DALAM PEMENUHANKEBUTUHAN KOMODITAS MINERAL STRATEGIS NASIONAL

Oleh:Bambang Pardiarto

Pusat Sumber Daya GeologiJl. Soekarno Hatta No. 444 Bandung

SARI

Government program to develop steel industry based on local raw material located in SouthKalimantan has been scouted by PT. Krakatau Steel which entered to construction stage. Alsothe company join to Posco to establish steel industry in Cilegon. The demand of iron ore tosupport those projects are very large. For the next 20 years the iron ore potential in Indonesia willbe not sufficient to supply domestic steel industry. Government strategic policies will be need inorder iron ore to becomenational strategicmineral.Keywords : Iron ore, strategicmineral

ABSTRACT

MAKALAH ILMIAH

59

PENDAHULUAN

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20112

Perkembangan permintaan bahanbaku bijih besi maupun produknya berupabaja pada negara yang berbasis industrimen

secara langsung akanmemberikan dampak yang sangat berartibagi negara berkembang (Indonesia)terutama dalam kebijakan pengelolaansumber daya alam khususnya sektorpertambangan pada komoditi bijih besisebagai salah satu kebutuhan bahan bakuindustri baja nasional.

Besi merupakan salah satu komoditilogam yang permintaannya selalumeningkat. Pada tahun 2002 produksi bijih

unjukkan yang selalu naik.Apalagi dengan kejadian gempa dantsunami yang melanda Jepang pada bulanMaret 2011, maka permintaan baja duniajuga akan mengalami lonjakan yangsignifikan. Hal ini

trend

besi mencapai lebih dari 1.000 juta ton,sedangkan produksi baja kasarmelebihi 900juta ton untuk pertama kali. Hal inimerupakan pencerminan dari pertumbuhantinggi yang tidak dapat diperkirakan darikonsumsi dan produksi baja China sejakawal dekade ini. Pertumbuhan produksi bajaChina sejak tahun 2000 hampir samadengan produksi di Amerika. MeskipunChina memiliki industri bijih besi yang besarnamun produksinya tidak mencukupi untukmemenuhi permintaan dalam negeri,sehingga negeri ini sangat tergantungdengan impor. Pertumbuhan yang cepattelah menghilangkan berbagai surplus bijihbesi danmeningkatkan harga.

Page 2: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 2 thn 2011/03-Buletin Ir Bambang P... · BuletinSumberDayaGeologiVolume6Nomor -20112 MAKALAHILMIAH

60 Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20112

MAKALAH ILMIAH

baja Indonesia masih jauh lebih rendah jikadibandingkan dengan Malaysia yang sudahmencapai 500 kg. Apalagi jika dibandingkandengan Korea yang sudah mencapai 1000kg per kapita/tahun (Firmanti, 2011).Rendahnya konsumsi baja nasional kitamerupakan cerminan dari suatu negaraberkembang yang belum masuk kategoriindustrialisasi .

Produksi baja kasar dunia dari tahun ketahun mengalami peningkatan yang sangatberarti. Data produksi tahun 2000 sampai2009 menunjukkan produksi tendensinyanaik terus. Sedangkan produksi bajanasional kita peningkatannya sangatberfluktuasi. Pada tahun 2009 produksi bajatingkat dunia mencapai 1,2 milyar ton,sedangkan produksi nasional mencapai 3,5juta ton.

Kondisi produksi besi spon ( )dan baja kasar ( ) dunia jugamengalami peningkatan yang berarti,dimana pada tahun 2010 masing-masingsudah mencapai 1 milyar ton dan 1,4 milyarton (Tabel 1).

pig ironcrude steel

KonsumsidanproduksiBaja

Bijih besi yang merupakan salah satujenis mineral logam pada saat ini menjadiperhatian karena diperlukan sebagai bahanbaku industri baja. Dari tahun ke tahunkonsums i ba ja dun ia menga lam ipeningkatan yang sangat pesat. Sedangkankonsumsi baja untuk Indonesia sangatberfluktuasi disebabkan antara lain olehpertumbuhan ekonomi yang kurang stabil .Data dari Worldsteel Association (2010)menunjukkan konsumsi baja dunia sampaidengan tahun 2009 mencapai 1 milyar ton,sedangkan konsumsi baja nasional kitahanyamencapai 7,2 juta ton.

Perkembangan konsumsi baja perkapita pada tingkat dunia dari tahun ke tahunjuga mengalami peningkatan, namunsecara nasional mengalami fluktuasi. Padatahun 2009 konsumsi baja per kapita/tahundunia mencapai 193 kg, sedangkan untuknasional hanya mencapai 30 kg . Konsumsi

Tabel 1.Perbandingan konsumsi, per kapita/tahun nasional dan dunia 2000-2009produksi baja

(Worldsteel Association, 2010)

TahunKonsumsi BajaKasar

(ribu ton)Konsumsi BajaPerkapita (Kg)

Produksi Baja(RibuTon)

Indonesia Dunia Indonesia Dunia Indonesia Dunia2000 5.471 845.105 25,6 149,6 2.848 848.3942001 5.608 855.356 25,8 149,6 2.781 851.0732002 5.422 910.986 24,6 157,6 2.461 904.1702003 5.064 971.876 22,7 166,2 2.042 969..9152004 6.404 1.060.202 28,3 179,5 3.682 1.071.5082005 9.084 1.134.208 39,7 190,0 3.675 1.144.1362006 5.208 1.236.991 22,5 204,8 3.759 1.247.2632007 6.718 1.316.953 28,6 217,3 4.160 1.346.2102008 8.707 1.300.722 37,1 214,3 3.915 1.329.1232009 7.227 1.023.324 30,1 193,3 3.503 1.224.204

Page 3: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 2 thn 2011/03-Buletin Ir Bambang P... · BuletinSumberDayaGeologiVolume6Nomor -20112 MAKALAHILMIAH

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20112

MAKALAH ILMIAH

61

Tabel 2.Produksi besi spon dan baja kasar dunia 2009-2010 (juta ton)

Besi spon Baja kasarNegara2009 2010 2009 2010

Amerika 19,0 29,0 59 90,0Brazil 35,0 32,0 34 33China 544 600 568 530Perancis 8 10 13 16Jerman 20 29 33 44India 30 39 57 67Jepang 86 82 88 110Republik Korea 30 31 53 56Rusia 44 47 59 66Ukraina 26 26 30 31Inggris 87 7 10 10Negara lain 85 67 236 250Total Dunia 935 1000 1240 1400

and Park, 1986). Secara fisik jenis cebakanini berupa lapisan tipis sedang yang terdiridari perlapisan besi oksida, besi karbonatatau material besi silika dengan ataujasper. Genesa cebakan inimerupakanhasilsedimentasi yang berhubungan denganproses volkanisme bawah laut pada zamanP r a -Kamb r i um . O l eh k a r e na i t uketerdapatan cebakan ini lebih banyakdijumpai pada negara atau daerah yangsecara geologi memiliki fisiografi berupa

. Kadar ekonomis dari cebakan BIFmenurut literatur berkisar antara 25-35%Fe.Sumber daya besi dunia diperkirakanmencapai 800 milyar ton yang mengandunglogambesimencapai 230milyar ton (USGS,2011). Sedangkan cadangan bijih besidiperkirakan sebanyak 180 milyar ton yangmengandung logam besi 87 milyar ton(Tabel 3).

chert

craton

Pada tahun 2009 China mengimporhampir 2/3 bijih besi dari total pengekspordunia dan telah memproduksi yangmencapai 60 % dari total produksi dunia.Sehingga besarnya konsumsi Chinaini menjadi faktor primer penentuperkembangan indust r i b i j i h bes iinternasional. Konsumsi baja dunia tahun2011 diperkirakandimana produksi baja dunia mencapai 1,2milyar ton (Herlina, 2010) . Kondisi inidiperkirakan akan terjadi surplus baja untukbeberapa saat.

Sekitar 90% bijih besi dunia berasaldari jenis cebakan besi yang disebut sebagai

/ ( Guilbert

pig iron

pig iron

cherty Banded Iron Formation BIF

POTENSIBIJIHBESI

sekitar 950 - 1 milyar ton,

Tabel 3.Potensi bijih besi dunia (juta ton)Produksi tambang CadanganNegara

2009 2010 Bijih LogamAmerika 27 49 6900 2100Australia 394 420 24000 15000Brasil 300 370 29000 16000Kanada 32 35 6300 2300China 880 900 23000 7200India 245 260 7000 4500Iran 33 33 2500 1400Kazakhstan 22 22 8300 3300Mauritania 10 11 1100 700Meksiko 12 12 700 400Rusia 92 100 25000 14000Afrika Selatan 55 55 1000 650Swedia 18 25 3500 2200Ukraina 66 72 30000 9000Venezuela 15 16 4000 2400Negara lain 43 50 11000 6200Total Dunia 2240 2400 180000 87000

(USGS, Mineral.com.Summaries, Jan. 2011)

(USGS, Mineral.com.Summaries, Jan. 2011)

Page 4: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 2 thn 2011/03-Buletin Ir Bambang P... · BuletinSumberDayaGeologiVolume6Nomor -20112 MAKALAHILMIAH

Secara geologi wilayah Indonesiahanya merupakan busur magmatis dantentunya hanya sedikit mempunyai potensicebakan besi tipe(BIF). Sejauh ini telah ditemukan indikasi

terdapatnya cebakan besi tipe BIF diKabupa ten Tanggamus , Lampung(Subandrio, 2006). Namun demikian belumdilakukan evaluasi potensi sumberdayacebakanbijih besi ini .

Banded Iron Formation

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20112

MAKALAH ILMIAH

62

Gambar 1. Diagram jumlah lokasi sumberdaya bijih besi di Indonesia (PSDG, 2010)

Gambar 2. Diagram total sumberdaya bijih besi Sumatera, Kalimantan,Kepulauan Nusa Tenggara dan Pulau Sulawesi ( PSDG, 2010)

Pulau Pulau

Keterangandihapus

Ribu

Page 5: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 2 thn 2011/03-Buletin Ir Bambang P... · BuletinSumberDayaGeologiVolume6Nomor -20112 MAKALAHILMIAH

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20112

MAKALAH ILMIAH

63

Walaupun demikian, adanya kenaikanpermintaan bijih besi dan kenaikan hargabaja yang tinggi di pasaran dunia akanmembuka peluang untuk eksploitasiendapan bijih besi Indonesia yang bersekalakecil paling tidak untukmemasok kebutuhanbahanbaku industri baja dalamnegeri.

Pulau Kalimantan dibandingkan denganpulau-pulau lainnya di Indonesiamempunyaipotensi bijih besi yang paling banyak, baikdari jumlah lokasinya maupun sumber dayadan/atau cadangannya. Berdasarkan dataneraca sumber daya mineral tahun 2010,terdapat 28 lokasi potensi bijih besi primer diPulau Kalimantan dengan total sumberdaya330 juta ton (Gambar 1 dan2).

Potensi bijih besi di Indonesia dijumpaidalam 4 (empat) jenis cebakan yaitu besiprimer, laterit besi , besi sedimen dan pasirbesi. Sumber daya dan cadangan darimasing-masing jenis cebakan tersebuttahun 2010 tercatat sebagai berikut (Tabel 4):

PT. Krakatau Steel sebagai satu-satunya pabrik baja terintegrasi di Indonesiasejak tahun 1989 memproduksi besi spon( ) sebagai bahan baku pembuatanbaja kasar ( ). Teknologi yangdigunakan bersifat konvensional yaitu

yang menggunakanbahan baku besi pelet dan bahangas alam. Kapasitas produksi besi spon saatini adalah 2,3 juta ton/tahun danmemerlukan

sebanyak 4,5 juta ton magnetit (Fe O )dalam bentuk besi pelet yang seluruhnyadiimport dari Swedia dan Brasil. Sedangkankapasitas produksi baja kasar ( )nasional adalah 6,5 juta ton/tahun yangmemerlukan bahan baku sebanyak 8 jutaton/tahun dalam bentuk besi spon danbaja (Deperind, 2006).

Namun demikian permasalahan yangdihadapi oleh PT. Krakatau Steel adalahtidak adanya pasokan bahan baku daridalam neger i yang menyebabkanketergantungan pada pasokan dari luarnegeri. Pemerintah mempunyai programyang disebut pengembangan

. Masih tingginya angka import bajauntuk kebutuhan nasional maka akanme n j a d i k a n k e u n t u n g a n b a g ipengembangan yangmenggunakan teknologi konvensional yaituantara lain :

Untuk mengurangi ketergantunganbahan baku dari luarnegeriKegiatan di Indonesiamasih kurangMengurangi ketergantungan terhadap

dan HBI impor yang harganyaberfluktuasiPeluang pemanfaatan bahan bakudalamnegeriSDM untukkhususnya sudah siap.

Namun demikian terdapat beberapakendala pengembangan di

KONDISI INDUSTRI BESI BAJA DALAMNEGERI

Pig IronCrude Steel

DirectReduction Process

reduction

Crude steel

scrap

Iron MakingPlant

Iron Making Plant

steel making

iron making plant

scrap

iron making plantdirect reduction

ironmaking plant

3 4

Sumber daya (ton) Cadangan (ton)Jenis CebakanBijih

Bijih Logam Bijih Logam

Besi Primer 557.185.779 309.516.579 29.884.494 18.824.146

Besi Laterit 1.462.374.969 591.836.571 106.030.000 24.178.655

Besi Sedimen 18.002.186 11.496.162

Pasir Besi 1.647.778.892 148.854.726 4.732.000 2.417.961

Tabel 4 :Potensi bijih besi di Indonesia

(Tim Neraca, PSDG, 2010)

Page 6: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 2 thn 2011/03-Buletin Ir Bambang P... · BuletinSumberDayaGeologiVolume6Nomor -20112 MAKALAHILMIAH

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20112

MAKALAH ILMIAH

64

Indonesia antara lain :Biaya investasi besar dengankecilTersedianya( ) pada pasar dunia sehinggaprodusen dapat memilih berkonsentrasipada prosesUntuk teknologi yang sudahbahan baku yang digunakan masihimpor( kualitas dan kuantitas bijih besilokal tidakmemenuhi syarat)Saat ini kondisi pasar baja dunia

bergairah yang dipicu oleh permintaan pasaryang besar terutama dari negara besarseperti China dan India yang memicusemakin tingginya harga baja di pasar dunia.Selain itu dipicu oleh kondisi pasca gempadan tsunami di Jepang pada bulan Maret2011, maka akan semakin meningkatkankonsumsi baja untuk keperluan terutamapembangunan infrastruktur. Sementara itu didalam negeri beberapa industri baja hilirmenghadapi tekanan akibat tingginya hargabaja dunia tersebut

Sebagai gambaran, berdasarkan dataDepperin, selama 2006 total produksi bajahulu nasional ( ) hanya tercatat2,5 juta ton dibandingkan kebutuhan idealyang mencapai 6 juta ton. Sementara itu,total kapasitas produksi baja hilir pada tahunyang sama mencapai 24,4 juta. Saat iniindustri yangmemanfaatkan produk baja hilirsemakin banyak seperti industri otomotif,industri galangan kapal, industri elektronikdan industri konstruksi. Namun akibatketerbatasan kapasitas produksi dan jugaketerbatasan di bidang teknologi yangdimiliki produsen baja dalam negeri, makakalangan konsumen industri seperti otomotifdan elektronik lebih memilih mengimporbahanbakuuntuk kebutuhanproduksinya.

Kondisi ini tidak diantisipasi olehinvestor lokal yang hanya mencarikeuntungan sesaat yaitu denganmen g e k s p l o i t a s i b i j i h b e s i d a nmengekspornya langsung ke luar negeri.Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentangpertambangan mineral dan batubara telahmengamanatkan pemegang izin usahapertambangan (IUP) dan izin usahapertambangan khusus (IUPK) OperasiProduksi wajib melakukan pengolahan danpemurnian hasil penambangan di dalamnegeri. Namun masa transisi saat ini justrudimanfaatkan untuk melakukan ekploitasi

s e b a n y a k - b a n y a k n y a t a n p amempersiapkan pendir ian pabr ikpengolahandi dalamnegeri.

Beberapa investor telahmerencanakanpembangunan pabrik pengolahan bijih besi.Perusahaan tambang bijih besi PT SebukuIron Lateritic Ores (SILO) Tbk di PulauSebuku, Kotabaru, Kalimantan Selatanakan membangun pabrik pengolahan bijihbesi . Selain itu PT Krakatau Steel dan PTANTAM Tbk bekerjasama merencanakanpembangunan pabrik pengolahan bijih besidengan nama PT Meratus Jaya Iron & Steel(MJIS) di Kabupaten Tanah Bumbu. Sejauhini PT MJIS yang sudah melaksanakankegiatan konstruksinya.

Dengan adanya pembangunan pabrikbesi di Pulau Kalimantan maka aspektransportasi dari lokasi tambang yangtersebar di wilayah ini menjadi keuntungantersendiri bagi industri hilir. Di satu sisikeberadaan rencana pabrik tersebut masihterpusat di wilayah Provinsi KalimantanSelatan sedangkan disisi lain potensi bijihbesi juga tersebar di wilayah KalimantanTengah dan Kalimantan Barat. Oleh karenaitu di kedua wilayah tersebut perlu jugadibangun pabrik pengolahan bijih besi(Gambar 3). Keunggulan lokasi maupunsumber daya ini menjadi daya tarik investoruntuk mengusahakannya terutama biladikaitkan dengan keharusan melakukanpengolahanbijih di dalamnegeri.

Selain masalah kurangnya pasokandari industri hulu, masalah tingginya hargabaja di pasar dunia juga sangat berpengaruhterhadap perkembangan industri baja didalam negeri. Seperti diketahui pada tahun2010 harga HRC di pasar dunia sudahmencapai US$ 1.050 per ton per April darisebelumnya pada Januari masih sekitarUS$ 710 per ton. Tingginya harga baja duniaini disebabkan oleh mahalnya harga bahanbaku berupa bijih besi dan kenaikan hargaminyak dunia.

Melonjaknya harga baja duniamempengaruhi sejumlah industri hilir bajadomestik seperti pabrik seng baja (baja lapisseng) yang terpaksa mengurangi produksihingga50%danpipa baja yang tidakmampumengimbangi kenaikan harga bahan bakudengan harga jual produk akhir.

P a d a h a l k o n s u m e n y a n gmenggunakan baja seperti industrikonstruksi, industri otomotif dan elektronik

return

semifinished productslab/billet

steel-rollingproven

iron making

Page 7: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 2 thn 2011/03-Buletin Ir Bambang P... · BuletinSumberDayaGeologiVolume6Nomor -20112 MAKALAHILMIAH

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20112

MAKALAH ILMIAH

65

masih terus berkembang. Saat ini terlihatkecenderungan pemakaian besi baja yanglebih besar pada pembangunan propertitermasuk apartemen, bangunan komersialdan perumahan karena makin mahalnyaharga kayu yang pasokannya semakin langka.Permintaan dari sektor otomotif juga meningkat.Produksi mobil meningkat menjadi 325 ribu unitpada 2007 dari tahun sebelumnya296 ribu unit.

Kegairahan dari industri baja dunia ternyatamembawa lain yaitu kecenderunganinvestor asing mengincar pabrik baja di dalamnegeri dengan cara akuisisi. Potensi pasar duniayang saat ini bergairah menyebabkan nilaiindustri baja semakin tinggi terutama bagi pemainbaja dunia yang terintegrasi sehingga bagimereka tidak ada masalah pasokan bahan bakubaja karena dapat dipenuhi dari lingkunganmereka sendiri. Dampak langsung dari kondisi iniadalah terbentuknya kerjasama antara PT. KSdengan Posco (Pohang Steel Corporation) dari

Korea untuk membangun pabrik baja di Cilegondengan kapasitas produksi 6 juta ton/tahun.

Pasokan bahan baku industri besi dan bajasangatlah terbatas. Masalah ini tidak sajadirasakan oleh industri nasional melainkan jugadirasakan oleh industri tingkat dunia. Hal initerjadi antara lain karena kapasitas produksiyang ada belum mampu mengimbangikebutuhan yang ada. Pasokan bijih besi di pasardunia nampaknya sudah banyak terserap olehChina. Untuk hal tersebut terdapat empatperusahaan peleburan baja asal China yangmelakukan kontrak dengan pemasok bijih besidari Australia dengan nilai kontrak mencapaiUS$ 9 juta untukwaktu 25 tahun. Ini berarti Chinaakan mendatangkan lebih dari 12 juta ton bijihbesi per tahun dari Australia. Prediksi kondisibijih besi dunia untuk lima tahun kedepan

issue

EVALUASI

Gambar 3. Peta Sebaran wilayah IUP, Potensi dan Rencana Lokasi Pembangunan PabrikPengolahan Bijih Besi ( PSDG, 2010)

Wilayah Ijin Usaha Pertambangan Biji Besi Ibukota Kabupaten Lokasi Rencana Pembangunan Pabrik Pengolahan Bijih BesiUsulan Lokasi Rencana Pembangunan Pabrik Pengolahan Bijih Besi

Lokasi Potensi Bijih Besi Primer

Lokasi Potensi Bijih Besi Laterit

Page 8: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 2 thn 2011/03-Buletin Ir Bambang P... · BuletinSumberDayaGeologiVolume6Nomor -20112 MAKALAHILMIAH

MAKALAH ILMIAH

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 2011266

menurut UBS (2010),perkiraan pada tahun 2011 industri baja duniaakan mengalami defisit pasokan bijih besi yangcukup signifikan yaitu sekitar 6,3 juta ton . Namunpada tahun 2012 kondisi pasaran bijih besi dapatdikatakan normal. Untuk tahun 2013 hingga 2015akan terjadi kehilangan pasar yang banyak olehkarena kondisi suplai yang lebih besar daripada

(Tabel 5).

Kondisi kapasitas produksi baja terutamaoleh industri strategis nasional PT KS saat inimencapai 2,55 juta ton/tahun yangmenggunakantekonologi DR Hyl-3 ( ) dan BFKS ( ) masing-masing berkapasitas1,35 dan 1,2 juta ton/tahun. Sedangkankebutuhan bahan baku bijih besi untuk membuatbaja di Indonesia terutama oleh PT KS , hampirseluruhnyamasih diimpor dari negara lain berupapelet dalam jumlah yang cukup besar. Hal inikarena spesifikasi bijih besi yang ada di Indonesiamasih dianggap belum cocok untuk digunakansebagai bahan baku bagi industri besi bajanas iona l . Kond is i i n i mengak iba tkanberkurangnya devisa negara dan kurangkokohnya fundamental industri baja tersebutkarena besarnya ketergantungan bahan bakuimpor.

Untuk menjamin kelancaran prosesindustri besi baja di PT KS saat ini dan rencanapengembangan kapasitas produksi dimasamendatang, perlu dukungan penyediaan bahan

baku bijih besi dalam jumlah yang cukup danharga yang kompetitif. Sampai saat inikebutuhan bijih besi nasional masih diimpor dariluar negeri seperti dari Brazil, Peru, Canada danlainnya. Dari potensi yang ada baru sebagiankeci l bahan tambang tersebut yangdimanfaatkan untuk kebutuhan industri besi-bajadi Indonesia. Dalam perkembangan globaldiperkirakan akan terjadi kecenderungan defisitpasokan bijih besi dunia yang mengakibatkankeberadaan bijih besi semakin langka danmahalharganya.Berkaitan dengan peningkatan kapasitasproduksi baja PT KS telah melakukan kerjasamadengan Posco salah satu produsen baja dariKorea Selatan yang kapasitas produksinyamencapai 30,5 juta/tahun. Kerja samapembangunan pabrik akan dilakukan dua tahapyang akan memerlukan dana sekitar US$ 6milyar dengan kapasitas produksi baja 6 jutaton/tahun . Untuk tahap pertama akan dibangunpabrik berkapasitas 3 juta ton/tahun yang akanselesai tahun 2013 dengan investasi US$ 2,5- 3milyar dengan produk seperti HRC, dan

Pemancangan tiang tahap pertamadilakukan bulan Juli 2011 dan diharapkan akanmulai berproduksi tahun 2014. Lokasi pabrik bajapatungan ini dengan luas 350 hektar berada diKrakatau Industrial EstateCilegon, Banten( Suhendra, 2010).

B e r k a i t a n d e n g a n s t r a t e g ipengembangan maka upaya yangditempuh oleh PT KS melalui PT MJIS yangbermitra dengan PT Antam (Persero) Tbk inidikenal menggunakan jalur yaitupengembangan pabrik iron making sekala kecildengan kapasitas kurang lebih 300 ributon/tahun, biaya investasi sekitar Rp. 596milyar.Jalur ini mempunyai keuntungan sebagai berikut(Deperind, 2007) :Pembangunan dapat direalisasikan dalamwaktu cepatHasil produksi berupa besi yang akan

Invesment Research

demand

Direct ReductionBlast Furnace

slabplate.

iron making

quick win

spons

Program revitalisasi PT KS yangmenghabiskan dana kurang lebih US$ 570 jutayang meliputi pengembangan teknologi

senilai US$ 220 juta dan untukmodernisasi US$ 350 juta, maka besi dengankadar rendah yang mendominasi endapan bijihbesi di Indonesia akan dapat diolah didalamnegeri. Sehingga hal ini berdampak pada total100% impor bijih besi yang selama ini dilakukanPT KSdapat dikurangi ( Suhendra, 2010).

blastfurnace

Tabel 5.Perkiraan demand dan suplai bijih besi dunia.

Satuan 2011e 2012e 2013e 2014e 2015e

Total demand Juta ton 1.085 1.155 1.196 1.276 1.321

Pertumbuhan % 6,6 6,4 3,5 6,7 3,5

Total suplai Juta ton 1.079 1.158 1.252 1.383 1.488

Defisit/surplus Juta ton - 6,3 3,0 56,5 106,9 167,5

Page 9: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 2 thn 2011/03-Buletin Ir Bambang P... · BuletinSumberDayaGeologiVolume6Nomor -20112 MAKALAHILMIAH

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20112

MAKALAH ILMIAH

67

Gambar 4. Skenario kebutuhan bahan baku bijih besi PT. Krakatau Steel ( Kusno, 2011)

Total Sumberdaya (ton) Total Cadangan (ton)Wilayah

Besi primer Besi laterit Besi primer Besi laterit

Pulau Kalimantan 319.307.707 485.345.835 24.091.005 3.644.183

Kalimantan Selatan 10.071.860 485.345.835 3.737.890* 3.644.183**

Tabel 6.Resume sumberdaya dan cadangan bijih besi di Pulau Kalimantan ( PSDG, 2010)

Tabel 7.Perbandingan antara kebutuhan bijih besi dengan cadangan untuk masa 20 tahun.

Proyek Kerjasama Kebutuhan bahanbaku bijih besi (ton)

Cadangan tersedia(ton) Defisit (ton)

PT. MJIS 12.000.000 2.216.005 9.783.995

PT. KS dan JVPT.KS+Posco diCilegon, Jabar

314.000.000 39.803.868 274.196.132

*) Produksi 1.521.885 ton (2010) dikonversi ke cadangan terbukti**) Produksi 3.664.183 ton (2010) dikonversi ke cadangan terbukti

Page 10: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 2 thn 2011/03-Buletin Ir Bambang P... · BuletinSumberDayaGeologiVolume6Nomor -20112 MAKALAHILMIAH

MAKALAH ILMIAH

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 2011268

diolah lebih lanjut dengan fasilitas existingyang adadi Cilegon.Memanfaatkan infrastruktur dan pemasokyang telah ada di KalimantanSelatan.

PT MJIS yang berlokasidikawasan Kapet Tanah Bumbu di KalimantanSelatan merencanakan produksi berupa besispons ditargetkan sekitar 315.000 ton/ tahunsebagai bahan baku pengolahan baja di PT KSdiCilegon, Banten (Bambang P, 2009). Sehinggaindustri ini akan memerlukan pasokan bijih besisekitar 600.000 ton/tahun dengan kadarFe>57% .

Sementara itu kebutuhan industri PT KSsendiri yang pabriknya ada di Cilegon denganproduksi baja 2.500.000 ton/tahun memerlukanbijih besi sebanyak 3.000.000 ton/tahun. Selainitu untuk industri baja baru patungan antara PTKS dan Posco dengan rencana produksi baja6.000.000 ton/tahun akan memerlukan bijih besisebanyak 12.700.000 ton/tahun (Gambar 4).Dari ketiga industri tersebut perkiraan totalkebutuhan bijih besi untuk industri baja PT KSdan industri patungan PT KS-Posco secarakeseluruhan akan mencapai 16.300.000ton/tahun. Kalau kita asumsikan umur industritersebut paling lama 20 tahunmaka total bijih besiyang diperlukan sebanyak 326.000.000 ton.

Dengan demikian kebutuhan bijih besiindustri PT KS secara keseluruhan akanmencapai 16.300.000 ton/tahun diantaranya600.000 ton/tahun untuk proyek PT MJIS diKalimantan Selatan. Sehingga jika PT MJIStersebut beroperasi untuk selama 20 tahun akanmemerlukan bahan baku bijih besi sebanyak12.000.000 ton . Hasil inventarisasi di PulauKalimantan potensi bijih besi secara keseluruhandapat diresumekan sebagai berikut (Tabel 6 ):

Dengan demikian secara teoritis jikaperbandingan antara total cadangan bijih besi diKalimantan Selatan yang tersisa sampai dengantahun 2010 sebanyak 2.216.005 ton dengankebutuhan bahan baku untuk proyek industri besibaja Kalsel selama 20 tahun sekitar 12.000.000ton maka akan terdapat defisit bahan baku yangcukup besar yaitu sebanyak 9.783.995 ton.Sedangkan untuk kebutuhan bahan baku industribaja PTKSmaupun Joint Venture PTKS + Poscodi Cilegon, Banten untuk selama 20 tahun akanmengalami defisit sebanyak 274.196.132 ton(Tabel 7).Berdasarkan evaluasi tersebut maka kebutuhanbijih besi pada proyek PT. MJIS khususnya diKalimantan Selatan akan mengalami defisitbahan baku yang cukup signifikan. Untukmemecahkan masalah ini diperlukan beberapasolusi antara lain :- Meningkatkan kegiatan eksplorasi untukmenaikkan status potensi sumberdaya hipotetikmenjadi cadangan. Hal ini mutlak dilakukan

mengingat potensi sumberdaya masih banyak.Kegiatan eksplorasi geofisika dengan metoda

yang ditindaklanjuti denganpemboran inti sangat efektif untuk peningkatanstatus potensi ini.- Menerapkan teknologi metalurgi yang tepatdengan umpan bijih besi berkadar rendah.Penyesuaian teknologi diperlukan mengingatsebagian potensi yang ada umumnyamerupakan bijih besi tipe laterit yang berkadarrendah. Salah satu cara adalah dengan teknik

yang diikuti denganpemisahan magnetik untuk menghasilkankonsentrat magnetik dengan kandungan besitinggi( Pramusanto danSaleh, 2005).- Mendapatkan jaminan pasokan bahan bakumelalui campur tangan aparat pemerintahKabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru untukmembuat kebijakan agar dapat mendorong paracalon pemasok seperti PT SILO danperusahaan lainnya untuk bersedia memenuhikebutuhan proyek PT MJIS baik jumlah,kualitasmaupun jangkawaktu pasokan.- Untuk jaminan pasokan jangka panjang selaindari perusahaan yang sudah berproduksi diw i l a yah in i , hendaknya konso rs i umme l a k s a n a k a n p e n g u a s a a n l a h a npertambangan bijih besi demi keamananpasokan tersebut.- Kekurangan bijih besi primer dapat diambil dariwilayah diluar Kalimantan Selatan seperti diKalimantan Tengah dan Kalimantan Barat yangsudah banyak perusahaan melakukanpenambangan.

Dalam bab penjelasan Undang -Undang Nomor 4 tahun 2009 pada pasal 27dinyatakan besi menjadi salah satu dari tujuhkomoditas mineral logam lainnya untukdijadikan pencadangan negara pertambangandalam usaha untuk ketahanan energi danindustri strategis nasional. Hasil evaluasikebutuhan bijih besi industri baja PT. KS untukmasa produksi selama 20 tahun akan terjadidefisit bijih besi dengan total mencapai283.980.127 ton. Untuk memenuhi kebutuhanini maka impor bijih besi dari mancanegaramenjadi alternatif lainnya sepanjang secaraekonomi masih menguntungkan perusahaan.Namun apabila secara ekonomi impor tidakmenguntungkan maka pemerintah harusmengeluarkan kebijakan strategis agarpengelolaan bijih besi ini sepenuhnya menjadit a n g g u ngan nega r a d em i men j a g akelangsungan industri strategis nasional sepertiPT KS.

Sejalan dengan ketentuan perundanganmaka setelah tahun 2014 ekspor bijih besihanya boleh dilakukan setelah ada peningkatannilai tambahnya. Namun apabila fasilitas

Industri iron making

ground magnetic

magnetizing roasting

Page 11: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 2 thn 2011/03-Buletin Ir Bambang P... · BuletinSumberDayaGeologiVolume6Nomor -20112 MAKALAHILMIAH

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20112

MAKALAH ILMIAH

69

infrastruktur belum tersedia maka pemerintahseyogyanya tetap melarang kegiatan ekspordalam bentuk bahan mentah sambil menungguse lesa i nya pembangunan . Seh inggasumberdaya yang masih tersisa diharapkandapat menjamin kelangsungan industri bajadalamnegeri.

Berkaitan dengan lingkungan khususnyapotensi bijih besi yang tumpang tindih dengankawasan lindung, maka pemerintah akanmengeluarkan kebijakan strategis yaitu daerahpotensi tersebut akan ditetapkanmenjadi wilayahizin usaha pertambangan khusus (WIUPK) agardapat dimanfaatkan untuk mendukungkebutuhan bahanbaku industri dalamnegeri.

Dengan demikian untuk kebutuhan jangkapanjang maka peluang besi menjadi komoditasstrategis nasional sangat besar untuk diterapkanmulai saat ini di Indonesia.

Perkembangan global konsumsi bajayang semakin meningkat telah memicu industri

baja untukmeningkatkan kapasitas produksinya.Akibatnya produksi bijih besi juga mengalamipeningkatan yang signifikan. Hal ini diperkirakansuatu saat akan menimbulkan kelangkaan dankrisisnya bahan baku untuk industri baja ini.Hasil evaluasi kebutuhan bijih besi untuk industribaja PT. Krakatau Steel untuk beroperasi selama20 tahun akan mengalami defisit sebanyak283.980.127 ton. Dengan demikian cukupberalasan bijih besi menjadi komoditas mineralstrategis nasional yang dikelola oleh negara.Untuk itu dalam jangka panjangnya diperlukankebijakan pemerintah yang mendukungkepentingan strategis nasional ini .

Penulis menyampaikan terima kasihkepada editor khususnya kepada Dr.Ir.BambangT. Setiabudi M.Sc. yang telah memberikanmasukan dan saran untuk perbaikanmakalah ini.

PENUTUP

UCAPANTERIMAKASIH

Firmanti, A., 2011, Konsumsi baja nasional, ,GranMelia, Jakarta 7April 2011.

HerlinaK.D, 2010, Tahun depanharga baja naik 10-15%, http:// industri.kontan.co.idKusno, 2011, Kebutuhan , diskusi non formal, Bandung.Suhendra, 2010, Industri bajaminta ekspor bijih besi kena bea keluar, Detik Finance.Pardiarto, B., 2009, Tinjauan rencana pembangunan industri besi baja di Kalimantan Selatan, Buletin

SumberDayaGeologi, Volume4Nomor 2, 2009.Pramusanto; Saleh, N., 2005,Coal basedmagnetizing roasting for iron cap ore of lateritic ore, IMAMining

Conference 2005, Jakarta.Subandrio, A.S.M, 2006, (BIF) :

September 19-21 th 2006,Bandung, Indonesia.

Tim Neraca, 2010, Laporan penyusunan neraca sumber daya mineral, Pusat Sumber Daya Geologi( )

…...……, 2003; Kebutuhan Mineral Logam Dalam Industri Nasional, Seminar Supply Demand MineraldanBatubaraSertaPengawasannya,Direktorat Industri logam Mesin danMaritim, Jakarta.

............., 2006, Perkembangan rencana pembangunan industri di Kalimantan Selatan,Simposiumnasional pengembangan industri baja, Deperind , Jakarta 23Maret 2006.

……….., 2010, LaporanKajianBesi di Kalimantan, Pusat SumberDayaGeologi ( ).………..,2010, 2009,

Brussel. ( )

Seminar future prospect of steel construction in Indonesia

fluxmaterials

Indonesian Banded Iron Formation A new challenge of iron deposit bycontroversial discovery of BIF in Tanggamus area- Lampung, South Sumatera, Proceedings of9th International Symposium on Mineral Exploration (ISME IX),

unpublished

iron making

unpublishedSteel statistical year book World steel association, Worldsteel committee on

economics studies, worldsteel.org

DAFTAR PUSTAKA

Page 12: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 2 thn 2011/03-Buletin Ir Bambang P... · BuletinSumberDayaGeologiVolume6Nomor -20112 MAKALAHILMIAH

MAKALAH ILMIAH

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 2011270

……….., 2010, UBS Global I/O : Iron ore, 8 November 2010, UBS Invesment Research,www.wpgresources.com.au.

……….., 2011, , USGeological SurveyMineral Commodity Summaries

Diterima tanggal 11 April 2011Revisi tanggal 16 Juli 2011