makalah.demografi kelompok migrasi

40
MAKALAH TUGAS DEMOGRAFI DAN KESEHATAN MIGRASI OLEH : KELOMPOK 3 1. Nurhasanah Aristia (04091003023) 2. Sekar Purnama Ningsih (04091003024) 3. Anissa Tussoliha (04091003025) 4. Nawang Wulandari (04091003026) 5. Noviasari Nastiti (04091003027) 6. Miranda Novalina (04091003029) 7. Eva Citra Dewi (04091003030) PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

Upload: anonymous-wigzwcof

Post on 04-Dec-2015

236 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah.demografi Kelompok Migrasi

MAKALAH

TUGAS DEMOGRAFI DAN KESEHATAN

MIGRASI

OLEH :

KELOMPOK 3

1. Nurhasanah Aristia (04091003023)2. Sekar Purnama Ningsih (04091003024)3. Anissa Tussoliha (04091003025)4. Nawang Wulandari (04091003026)5. Noviasari Nastiti (04091003027)6. Miranda Novalina (04091003029)7. Eva Citra Dewi (04091003030)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2010

Page 2: Makalah.demografi Kelompok Migrasi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, berkat rahmat dan karunia Allah SWT, kami diberikan

nikmat kesehatan dan kekuatan untuk dapat menyelesaikan makalah

DEMOGRAFI DAN KESEHATAN mengenai MIGRASI. Makalah ini disusun

dan disesuaikan dengan sumber – sumber yang didapat agar dapat membantu

proses belajar mengajar Mata Kuliah Demografi Dan Kesehatan mengenai

Migrasi.

Tak lupa pula kami haturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu terselesaikannya makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini

masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan,

pengetahuan, dan sumber yang dimiliki kami. Oleh karena itu, kami sangat

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun bagi kami. Dan kami

berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Penulis

Page 3: Makalah.demografi Kelompok Migrasi

DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................... i

Kata Pengantar ................................................................................................... ii

Daftar Isi .............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................11.1 Latar belakang Masalah ............................................................................11.2 Rumusan Masalah .....................................................................................21.3 Tujuan .......................................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................42.1 Pengertian Desa ........................................................................................42.2 Pengertian Kota.........................................................................................42.3 Pengertian Penduduk.................................................................................42.4 Pengertian Migrasi ....................................................................................52.5 Pengertian Transmigrasi............................................................................52.6 Pengertian Urbanisasi................................................................................52.7 Jenis-Jenis Migrasi....................................................................................6

BAB III PEMBAHASAN.................................................................................... 3.1 Jenis – Jenis Migrasi 3.2 Proses Migrasi 3.3 Faktor-Faktor Terjadinya Migrasi 3.4 Dampak Migrasi Penduduk 3.5 Pengaruh Migrasi Terhadap Perkembangan Keperawatan Komunitas 3.6 Migrasi di Indonesia - Fakta & Angka

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................253.1 Kesimpulan ...............................................................................................253.2 Saran .........................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Makalah.demografi Kelompok Migrasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Penduduk dunia saat ini telah mencapai lebih dari 6 miliar, dimana di

antara jumlah tersebut, 80 persen tinggal di negara-negaraberkembang itu,

United Nations (2001) memproyeksikan bahwa penduduk perkotaan di

negara-negara berkembang terus meningkat dengan rata-rata pertumbuhan 2,4

persen per tahun. Angka ini merupakan dua kali lipat angka pertumbuhan

penduduk total negara-negara berkembang pada umumnya, yakni sekitar 1,2

persen. Meski penduduk perkotaan di negara-negara maju juga meningkat

dengan angka pertumbuhan yang lebih besar daripada angka pertumbuhan

penduduk totalnya, dan juga angka urbanisasinya jauh lebih besar daripada

negara-negara berkembang, pertumbuhan perkotaan di negaranegara

berkembang tetap lebih cepat disertai dengan meningkatnya penduduk

perkotaan secara absolut. Sensus Penduduk 2000 menunjukkan bahwa jumlah

penduduk perkotaan di Indonesia telah mencapai lebih dari 85 juta jiwa,

dengan laju kenaikan sebesar 4,40 persen per tahun selama kurun 1990-2000.

Jumlah itu kira-kira hampir 42 persen dari total jumlah penduduk. Mengikuti

kecenderungan tersebut, dewasa ini (2005) diperkirakan bahwa jumlah

penduduk perkotaan telah melampaui 100 juta jiwa, dan kini hampir setengah

jumlah penduduk Indonesia tinggal di wilayah perkotaan. Hal ini tentu saja

berdampak sangat luas pada upaya perencanaan dan pengelolaan

pembangunan wilayah perkotaan. Meningkatnya proporsi penduduk yang

tinggal di perkotaan dapat berarti bahwa penduduk berbondong-bondong

pindah dari pedesaan ke perkotaan, atau dengan kata lain penduduk

melakukan urbanisasi.

Page 5: Makalah.demografi Kelompok Migrasi

Secara demografis sumber pertumbuhan penduduk perkotaan adalah

pertambahan penduduk alamiah, yaitu jumlah orang yang lahir dikurangi

jumlah yang meninggal; migrasi penduduk khususnya dari wilayah perdesaan

(rural) ke wilayah perkotaan (urban); serta reklasifikasi, yaitu perubahan status

suatu desa (lokalitas), dari lokalitas rural menjadi lokalitas urban, sesuai

dengan kriteria yang ditetapkan dalam Sensus oleh Badan Pusat Statistik.

Pertambahan penduduk alamiah berkontribusi sekitar sepertiga bagian

sedangkan migrasi dan reklasifikasi memberikan andil dua per tiga kepada

kenaikan jumlah penduduk perkotaan di Indonesia, dalam kurun 1990-1995.

Dengan kata lain migrasi sesungguhnya masih merupakan faktor utama dalam

penduduk perkotaan di Indonesia. Kegiatan industri dan jasa di kota-kota

tersebut yang semakin berorientasi pada perekonomian global, telah

mendorong perkembangan fisik dan sosial ekonomi kota, namun semakin

memperlemah keterkaitannya (linkages) dengan ekonomi lokal, Khususnya

ekonomi perdesaan. Dampak yang paling nyata hanyalah meningkatnya

permintaan tenaga kerja, yang pada gilirannya sangat memacu laju pergerakan

penduduk dari desa ke kota.

Proses-proses kehidupan di dalam demografi biasanya bergerak

lambat, membutuhkan waktu yang banyak hingga sukar diamati dalam waktu

singkat. Akan tetapi dalam migrasi prosesnya sering kali berlangsung secara

mendadak yang merupakan akibat-akibat dari perubahan situasi yanga hebat

dan spontan. Seperti keguncangan situasi politik, ekonomi atau bencana alam,

yang pada gilirannya akan membangkitkan perubahan-perubahan

kependudukan dan kemasyarakat yang selanjutnya menuntut perubahan

bentuk pelayanan di semua sektor kehidupan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat ditentukan rumusan

masalah yaitu “Bagaimana proses migrasi itu berlangsung?”, “Apa dampak

dari tempat yang ditinggalkan dan tempat yang dituju?”, dan “Mengapa orang

melakukan migrasi?”.

Page 6: Makalah.demografi Kelompok Migrasi

1.3 Tujuan

1. Mengetahui bagaimana proses migrasi itu berlangsung

2. Mengetahui hubungan migrasi dengan keperawatan komunitas

3. Mengetahui migrasi di Indonesia-fakta dan angka ( menurut IOM)

Page 7: Makalah.demografi Kelompok Migrasi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Desa

Desa, menurut definisi universal, adalah sebuah aglomerasi permukiman

di area perdesaan (rural). Di Indonesia, istilah desa adalah pembagian wilayah

administratif di Indonesia di bawah kecamatan, yang dipimpin oleh Kepala Desa.

2.2 Pengertian Kota

Kota adalah satuan wilayah yang merupakan simpul jasa distribusi,

berperan memberikan pelayanan pemasaran terhadap wilayah pengaruhnya,

luasnya ditentukan oleh kepadatan jasa distribusi yang bersangkutan. Pengertian

lain menyebutkan kota adalah satuan pemukiman bukan pedesaaan yang berperan

didalam satuan-satuan wilayah pengembangan dan atau wilayah nasional sebagai

simpul jasa menurut pengamatan tertentu (Lihat RUU Tata Ruang Kota).

2.3 Pengertian Penduduk

Penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang

terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain

secara terus menerus / kontinu. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan

manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Penduduk suatu

negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:

• Orang yang tinggal di daerah tersebut

• Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut.

Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ.

Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. Kepadatan

penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas area dimana

mereka tinggal.

Page 8: Makalah.demografi Kelompok Migrasi

2.4 Pengertian Migrasi

Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke

tempat yang lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang

merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara

lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang

berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.

2.5 Pengertian Transmigrasi

Yaitu perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduknya ke pulau

yang jarang penduduknya dalam satu negara. Penyelenggaraan transmigrasi

dikatakan berhasil bila memenuhi syarat :

Jumlah penduduk yang transmigrasikan tiap tahun lebih banyak

dari pada pertambahan penduduk dari daerah yang ditinggalkan.

Antara transmigran dengan penduduk yang didatangi dapat hidup

berdampingan.

Transmigrasi yang diatur dalam (UU No 3 th 1972) disebut Transimigrasi

Umum.

Transmigrasi yang dibiayai sendiri tapi diatur oleh pemerintah disebut

Transmigrasi Spontan atau Transimigrasi Swakarsa.

2.6 Pengertian Urbanisasi

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa atau daerah ke kota.

Urbanisasi terjadi karena adanya anggapan bahwa kota adalah tempat untuk

merubah nasib, tempat untuk mencari penghidupan yang lebih baik dan tempat

untuk mencari kesenangan. Urbanisasi merupakan salah satu indikator dari tingkat

kemajuan ekonomi suatu negara atau wilayah. Persebaran penduduk yang tidak

merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan

kehidupan social kemasyarakatan.

Definisi migrasi dalam arti luas menurut .Lee, S.Everett. (1991: 7);

Migrasi adalah perubahan tempat tinggal secara permanen atau semi

permanen.Tidak ada pembatasan, baik pada jarak perpindahan maupun sifatnya,

Page 9: Makalah.demografi Kelompok Migrasi

yaitu apakah tindakan itu bersifat suka rela atau terpaksa; serta tidak diadakan

perbedaan antara migrasi dalam negeri dan migrasi ke luar negeri. Jadi pindah

tempat dari satu tempat tinggal ke tempat tinggal lain hanya dengan melintasi

lantai antara kedua ruangan itu dipandang sebagai migrasi, sama seperti

perpindahan dari Bombay di India ke Cedar Rapids di IOWA meskipun tentunya

sebab-sebab dan akibat-akibat perpindahan itu sangat berbeda Tidak semua

macam perpindahan dari satu tempat ketempat lain dapat digolongkan kedalam

definisi ini; yang tidak dapat digolongkan misalnya pengembaraan orang nomad

dan pekerja-pekerja musiman yang tidak lama berdiam di suatu tempat, atau

perpindahan sementara.

Menurut http://ms.wikipedia.org/wiki/Migrasi, migrasi ialah

penghijrahan seseorang dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan tujuan

menetap secara sementara atau kekal. Migrasi melintasi kawasan, negeri, negara,

atau antarabangsa.

Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari

suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik/negara atau batas

administratif/batas bagian dalam suatu negara (batas waktunya 6 bulan): ada niat

untuk menetap.

Migran adalah orang yang pindah tempat tinggal secara permanen

(menurut PBB)

Mover adalah orang yang berpindah-pindah dalam batas satu

daerah kesatuan politik/administratif.

Kriteria migran :

a. Migran seumur hidup (life time migrant)

b. Migran risen (recent migrant)

c. Migran total (total migrant)

2.7 Jenis-jenis Migrasi

1. Migrasi masuk (in-migration) adalah masuknya penduduk ke suatu

daerah tempat tujuan

Page 10: Makalah.demografi Kelompok Migrasi

2. Migrasi keluar (out-migration) adalah perpindahan penduduk

keluar dari suatu daerah.

3. Migrasi neto adalah selisih antara migrasi masuk dengan migrasi

keluar.

4. Migrasi bruto adalah jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar.

5. Migrasi total adalah seluruh kejadian migrasi, mencakup migrasi

semasa hidup dan migrasi pulang (semua orang yang pernah pindah)

6. Migrasi internasional adalah perpindahan penduduk dari suatu

negara ke negara lain. Inmigration (yang masuk) dan Emigration (keluar)

7. Urbanisasi adalah bertambahnya proporsi penduduk yang berdiam

di daerah kota yang disebabkan oleh proses pindahan penduduk ke kota

atau ke tempat pemukiman yang lebih padat penduduk

8. Transmigrasi (resettlement atau settlement) adalah perpindahan

penduduk dari satu daerah untuk menetap ke daerah lain yang di tetapkan

didalam wilayah Indonesia guna kepentingan pembangunan atau yang di

atur dalam UU

Page 11: Makalah.demografi Kelompok Migrasi

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Jenis – Jenis Migrasi

Migrasi penduduk terbagi menjadi 2 jenis yaitu:

Migrasi internasional. Migrasi internasional adalah perpindahan penduduk

yang melewati batas suatu negara.

Migrasi interen adalah migrasi yang terjadi dalam batas wilayah suatu

negara. Terdiri dari:

Migrasi sirkuler yaitu perpindahan penduduk sementara karena

mendekati tempat pekerjaan.

Komuter atau ngelaju yaitu pergi ketempat atau kota lain di pagi

hari dan pulang di sore hari ataupun malam hari.

Urbanisasi yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan

maksud untuk mencari nafkah.

2.2 Proses Migrasi

Proses migrasi dalam sebuah negara menunjukkan bahwa negara tersebut

sedang membangun dengan begitu pesat. Namun itu bukanlah satu hal yang dapat

dibanggakan. Pendatang asing sebenarnya diperlukan oleh negara berkembang, ini

bergantung pada ekonomi dari sektor pertanian kepada sektor perindustrian dan

perkhidmatan.

Pada awal tahun 1990an, apabila jumlah pendatang meningkat secara

drastis hingga melebihi satu juta orang, masalah ini akan menimbulkan masalah

banyak pihak, terutama mereka yang datang dengan tujuan yang tidak baik.

Dalam konteks negara kita Indonesia, kehadiran hampir sebagian besar tenaga

buruh asing inilah yang telah menyumbangkan tenaga ke arah pembangunan

negara.

Dalam era mencapai wawasan 2020 ini, ketergantungan kepada buruh

asing khususnya dalam bidang pendidikan, pertanian dan pertambahan harus

Page 12: Makalah.demografi Kelompok Migrasi

dibendung dengan segera. Sudah waktunya rakyat negara ini mencontoh warga

asing yang rajin dan tekun bekerja walaupun bukan untuk negara sendiri.

Sebenarnya banyak faktor dalam terjadinya proses migrasi ini.

Adapun faktor-faktor tersebut adalah:

Faktor ekonomi

Faktor ekonomi merupakan faktor utama proses migrasi ini. Kedudukan

ekonomi yang kuat dan kokoh menyebabkan wujudnya banyak sektor-sektor

pertanian, pendidikan, dan pertambangan. Sekaligus membuka peluang kepada

rakyat sebuah negara termasuk juga golongan pendatang yang datang khususnya,

untuk mencari pekerjaan di negara orang. Golongan pendatang ini terbatas,karena

untuk dapat masuk ke sebuah negara secara sah sangatlah sulit 

Taraf ekonomi yang rendah di negara sendiri

Bagi negara Indonesia khususnya, kemakmuran ekonomi seringkali

dijadikan alasan untuk menjelaskan mengapa negara ini banyak mengekspor

tenaga kerja. Sejak krisis ekonomi di Asia yang menyebabkan jatuhnya nilai mata

uang negara-negara dunia ketiga, secara tidak langsung harga-harga barang di

pasaran meningkat drastis, maka ini juga merupakan salah satu faktor pendorong

orang-orang melakukan migrasi. Taraf kehidupan semakin tinggi, sebagai

alternatifnya mereka terpaksa mencari nafkah di negeri orang. Dengan alasan

tersebut maka mereka melakukan migrasi ke negara-negara yang menyediakan

peluang pekerjaan banyak kepada mereka.

Jumlah penduduk yang padat dengan pertumbuhan ekonomi yang tidak

seimbang di negara asal mereka, menyebabkan mereka terpaksa mencari alternatif

lain untuk memenuhi kebutuhan. Oleh karena itu, mereka mencari pekerjaan di

negara lain yang dinilai dapat memberikan upah yang relatif tinggi daripada di

negara asal mereka.

Page 13: Makalah.demografi Kelompok Migrasi

Faktor sosial budaya

Faktor sosial budaya merupakan faktor penting terjadinya migrasi. Negara

tujuan mereka cenderung negara dengan keadaan sosial budaya yang sama atau

paling tidak mirip dengan negara asal.

Faktor persamaan sosial budaya antara kedua negara akan selamanya

menjadi daya tarik untuk mereka datang ke negara tersebut. Dengan adanya

persamaan ciri-ciri ini, proses untuk mereka menyesuaikan diri akan lebih mudah.

Upaya mereka menyesuaikan diri dengan kehidupan di negara tersebut merupakan

"pasport" utama agar dapat beradaptasi di negara tersebut.

Hubungan kekeluargaan yang sering dijadikan sebagai batu loncatan

dikalangan pendatang baru untuk bermigrasi ke suatu negara. Migrasi kaum

keluarga terdahulu membentuk satu rangkaian yang memudahkan kedatangan

migran lain. Selain itu, terdapat sejumlah pendatang yang telah mendapatkan

kehidupan yang lebih baik di negara tersebut, membuat saudara mereka ingin juga

bermigrasi ke negara tersebut. Akan lebih mudah jika kita memiliki keluarga atau

saudara di negara tersebut.

Persamaan cara hidup dari segi budaya, bahasa, makanan, dan kebebasan

beragama merupakan antara ciri-ciri yang mempunyai persamaan yang erat antara

penduduk kedua negara. Upaya mereka menyesuaikan diri dengan masyarakat

setempat dapat lebuh baik dan terhindar dari konflik.

Persamaan bahasa yang ada memudahkan golongan pendatang ini

berinteraksi dengan masyarakat setempat.

Faktor persamaan agama juga memiliki peranan penting yang menjadi

daya tarik. Atas dasar saudara di dalam agama, maka kehadiran mereka dapat

diterima oleh masyarakat setempat. Kebebasan beragama yang diamalkan secara

harmoni dan dihormati oleh semua kaum,merupakan suatu daya tarik bagi migran.

Faktor kestabilan politik

Kestabilan politik sebuah negara merupakan faktor penting dalam proses

migrasi antarabangsa. Sebuah negara yang aman dan makmur secara tidak

langsung dapat membuat orang-orang ingin bermigrasi ke negara tersebut.

Page 14: Makalah.demografi Kelompok Migrasi

Alasan yang menyebabkan manusia / orang pelakukan aktifitas migrasi :

1. Alasan Politik / Politis

Kondisi perpolitikan suatu daerah yang panas atau bergejolak akan

membuat penduduk menjadi tidak betah atau kerasan tinggal di wilayah tersebut.

2. Alasan Sosial Kemasyarakatan

Adat-istiadat yang menjadi pedoman kebiasaan suatu daerah dapat

menyebabkan seseorang harus bermigrasi ke tempat lain baik dengan paksaan

maupun tidak. Seseorang yang dikucilkan dari suatu pemukiman akan dengan

terpaksa melakukan kegiatan migrasi.

3. Alasan Agama atau Kepercayaan

Adanya tekanan atau paksaan dari suatu ajaran agama untuk berpindah

tempat dapat menyebabkan seseorang melakukan migrasi.

4. Alasan Ekonomi

Biasanya orang miskin atau golongan bawah yang mencoba mencari

peruntungan dengan melakukan migrasi ke kota. Atau bisa juga kebalikan di mana

orang yang kaya pergi ke daerah untuk membangun atau berekspansi bisnis.

5. Alasan lain

Contohnya seperti alasan pendidikan, alasan tuntutan pekerjaan, alasan

keluarga, alasan cinta, dan lain sebagainya.

2.3 Faktor-Faktor Terjadinya Migrasi

Pada dasarnya ada dua pengelompokan faktor-faktor yang menyebabkan

seseorang melakukan migrasi, yaitu faktor pendorong (push factor) dan faktor

penarik (pull factor).

Faktor-faktor pendorong (push factor) antara lain adalah:

Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan seperti menurunnya daya

dukung lingkungan, menurunnya permintaan atas barang-barang tertentu yang

bahan bakunya makin susah diperoleh seperti hasil tambang, kayu, atau bahan dari

pertanian.

Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal (misalnya tanah untuk

pertanian di wilayah perdesaan yang makin menyempit).

Page 15: Makalah.demografi Kelompok Migrasi

Adanya tekanan-tekanan seperti politik, agama, dan suku, sehingga

mengganggu hak asasi penduduk di daerah asal.

Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinan.

Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami, musim

kemarau panjang atau adanya wabah penyakit.

Faktor-faktor penarik (pull factor) antara lain adalah:

Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk memperbaikan taraf

hidup.

Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik.

Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, misalnya

iklim, perumahan, sekolah dan fasilitas-fasilitas publik lainnya.

Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat

kebudayaan sebagai daya tarik bagi orang-orang daerah lain untuk bermukim di

kota besar.

2.4 Dampak Migrasi Penduduk

Migrasi penduduk baik internal atau nasional maupun eksternal atau

internasional masing-masing memiliki dampak positif dan negatif terhadap daerah

asal maupun daerah tujuan.

a. Dampak Positif Migrasi Internasional antara lain :

Dampak Positif Imigrasi

1. Dapat membantu memenuhi kekurangan tenaga ahli

2. Adanya penanaman modal asing yang dapat mempercepat pembangunan

3. Adanya pengenalan ilmu dan teknologi dapat mempercepat alih teknologi

4. Dapat menambah rasa solidaritas antarbangsa

Dampak Positif Emigrasi

1. Dapat menambah devisa bagi negara terutama dari penukaran mata uang

asing

2. Dapat mengurangi ketergantungan tenaga ahli dari luar negeri, terutama

orang yang belajar ke luar negeri dan kembali ke negara asalnya

Page 16: Makalah.demografi Kelompok Migrasi

3. Dapat memeperkenalkan kebudayaan ke bangsa lain

b. Dampak Positif Migrasi Nasional antara lain :

Dampak Positif Transmigrasi

1. Dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama transmigran

2. Dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja di daerah tujuan transmigrasi

3. Dapat mengurangi pengangguran bagi daerah yang padat penduduknya

4. Dapat meningkatkan produksi pertanian seperti perluasan perkebunan

kelapa sawit, karet, coklat dan lain-lain

5. Dapat mempercepat pemerataan persebaran penduduk

Dampak Positif Urbanisasi

1. Dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota

2. Mengurangi jumlah pengangguran di desa

3. Meningkatkan taraf hidup penduduk desa

4. Kesempatan membuka usaha-usaha baru di kota semakin luas

5. Perekonomian di kota semakin berkembang

c. Dampak Negatif Migrasi Internasional antara lain :

Dampak Negatif Imigrasi

Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.

Imigran yang masuk adakalanya di antara mereka memiliki tujuan yang

kurang baik seperti pengedar narkoba, bertujuan politik, dan lain-lain.

Dampak Negatif Emigrasi

1. Kekurangan tenaga terampil dan ahli bagi negara yang ditinggalkan

2. Emigran tidak resmi dapat memperburuk citra negaranya

d. Dampak Negatif Migrasi Nasional antara lain :

Dampak Negatif Transmigrasi

1. Adanya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para

transmigran

Page 17: Makalah.demografi Kelompok Migrasi

2. Terbengkalainya tanah pertanian di daerah trasmigrasi karena transmigran

tidak betah dan kembali ke daerah asalnya

Dampak Negatif Urbanisasi

1. Berkurangnya tenaga terampil dan terdidik di desa

2. Produktivitas pertanian di desa menurun

3. Meningkatnya tindak kriminalitas di kota

4. Meningkatnya pengangguran di kota

5. Timbulnya pemukiman kumuh akibat sulitnya mencari perumahan

6. Lalu lintas di kota sangat padat, sehingga sering menimbulkan kemacetan

lalu lintas.

3.5 PENGARUH MIGRASI TERHADAP PERRKEMBANGAN

KEPERAWATAN KOMUNITAS

Proses-proses kehidupan di dalam demografi biasanya bergerak lambat,

membutuhkan waktu yang banyak hingga sukar diamati dalam waktu singkat.

Akan tetapi dalam migrasi prosesnya sering kali berlangsung secara mendadak

yang merupakan akibat-akibat dari perubahan situasi yanga hebat dan spontan.

Seperti keguncangan situasi politik, ekonomi atau bencana alam, yang pada

gilirannya akan membangkitkan perubahan-perubahan kependudukan dan

kemasyarakat yang selanjutnya menuntut perubahan bentuk pelayanan di semua

sektor kehidupan.

Keadaan penduduk disuatu wilayah dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri

tertentu, seperti:

1. Biologis, meliputi umur dan jenis kelamin

2. Sosial, meliputi tingkat pendidikan, status perkawinan

3. Ekonomi, meliputi lapangan kerja, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan

4. Geografis, meliputi daerah tempat

Keperawatan komunitas merupakan suatu bentuk upaya pelayanan di

bidang / sektor kesehatan yang bertujuan memenuhi kebutuhan kesehatan

Page 18: Makalah.demografi Kelompok Migrasi

masyarakat dalam lingkungan tertentu dengan memperhatikan faktor-faktor yang

mempengaruhi kesehatan, seperti :

1. Lingkungan, yaitu lingkungan sosial budaya, fisik dan biologi dimana

masyarakat berkembang.

2. Perilaku, yaitu perilaku dari tiap individu, keluarga maupun masyarakat

pada suatu daerah tertentu.

3. Pelayanan kesehatan, pelayanan keperawatan komunitas bagian integral

dari upaya pelayanan kesehatan yang beorientasi pada pelayanan masyarakat

disuatu daerah.

4. Keturunan, yaitu sifat genetika yang ada dan diturunkan kepada keluarga

dan masyarakat di daerah tertentu.

5. Sasaran keperawatan komunitas adalah individu, keluarga dan masyarakat

sebagai suatu kesatuan sistem.

Proses migrasi berlangsung cepat dibandingkan dengan proses-proses

demografi lainnya. Sehingga mempunyai pengaruh yang besar terhadap gejala

kependudukan. Akibatnya terjadi perubahan komposisi penduduk di daerah itu.

Selain itu dengan bercampurnya penduduk migran dan penduduk asli akan

mengakibatkan terjadinya pergeseran kebudayaan dan norma-norma sosial pada

masyarakat itu. Dengan terjadinya pergeseran tersebut maka keperawatan

komunitas juga akan menjadi berkembang sesuai dengan sosial-budaya pada

masyarakat tersebut. Contoh sederhana budaya penduduk asli menganggap

penyakit malaria adalah kena wisa (bisa) maka dengan adanya migran yang lebih

berpendidikan anggapan tersebut berangsur-angsur akan berubah sesuai dengan

pengetahuan yang berkembang. Keperawatan komunitaspun akan bergeser pula,

dulunya pendekatan utama pada kuratif setelah perbauran tersebut maka

pendekatan promotif dan preventif lebih diutamakan tanpa mengabaikan

pendekatan kuratif.

Migrasi umumnya bersifat selektif, artinya bahwa yang pindah atau

menempati tempat tinggal baru atau meninggalkan tempat asalnya mempunyai

karakteristik kependudukan yang khas mengenai umur, pendidikan, status sosil,

Page 19: Makalah.demografi Kelompok Migrasi

kebudayaan dan sebagainya. Pada transmigrasi yang berangkat yang kuat-kuat

dan tergolog usia produktif, sedangkan yang lanjut usia tidak diperkenankan ikut,

maka komposisi penduduk pada daerah yang ditinggalkan prosentasi penduduk

usia lanjutnya meningkat. Di daerah ini perkembangan keperawatan komunitas

akan lebih diutamakan pada pelayanan keperawatan usia lanjut dengan bentuk

partisipasi masyarakat pada kegiatan Posyandu Usila.

Migrasi dari desa ke kota pada umumnya lebih banyak laki-laki dari pada

wanita, akibatnya rasio sek dipedesaan berkurang dan dikota bertambah. Banyak

penduduk usia muda dari daerah luar pulau Jawa bersekolah ke Pulau jawa. Akan

tetapi setelah tamat tidak mau kembali ke daerah asal, sehingga komposisi

penduduk yang berpendidikan tinggi di pulau Jawa meningkat dengan menyolok,

sedangkan di luar pulau Jawa tidak terlalu menyolok. Di daerah dengan komposisi

penduduk berpendidikan tinggi ini akan lebih baik keperawatan komunitasnya

berorientasi pada peran serta dengan kegiatan pembentukan kader-kader

kesehatan. Di daerah yang komposisi penduduknya mayoritas tenaga kerja, maka

keperawatan komunitas yang dilakukan adalah kesehatan di area kerja dalam

bentuk kegiatan keselamatan kerja.

3.6 Migrasi di Indonesia – Fakta & Angka (Menurut IOM)

Indonesia merupakan negara keempat terbesar dengan jumlah penduduk

sekitar 226 juta jiwa, yang saat ini tumbuh sekitar 1,24 persen (2,8 juta jiwa)

setiap tahunnya. Pulau Jawa yang terletak di pusatnya, dengan kepadatan

penduduk sebesar 1.000 orang per kilometer persegi, merupakan pulau dengan

jumlah penduduk terbanyak di dunia.

Migrasi berskala besar di Indonesia bukan merupakan fenomena baru, baik

dikarenakan oleh ketenagakerjaan maupun sebagai akibat konflik. Selama masa

penjajahan belanja, banyak tenaga kerja dari pulau Jawa di kirim ke pulau-pulau

di sekitarnya dan banyak lagi yang pindah ke pelabuhan dagang Malaka (di

Malaysia) untuk mencari pekerjaan. Selama Perang Dunia II, 200.000 orang Jawa

dipekerjakan sebagai tenaga kerja paksa di sekitar Asia Tenggara dan sebanyak 6

Page 20: Makalah.demografi Kelompok Migrasi

juta orang diharuskan untuk mengungsi secara internal selama revolusi

kemerdekaan. Walau program-program transmigrasi selama masa penjajahan dan

pasca-penjajahan telah merelokasi ratusan ribu penduduk Jawa ke pulau-pulau

bagian luar nusantara, migrasi menuju pulau Jawa telah membalikkan sebagian

besar arus redistribusi penduduk.

Sejak tahun 1965 hingga 1997, perekonomian di Indonesia mengalami

pertumbuhan yang cukup tinggi. Namun dengan terjadinya krisis eknomi di Asia,

perekonomian negara mengalami penurunan sebelum kemudian pulih kembali

setelah tahun 2000. Investasi langsung dari pihak asing menunjukkan angka

negatif di tahun 1998 namun meningkat hingga AS$ milyar di tahun 2005.

Terusnya peningkatan jumlah penduduk dan perekonomian yang

berangsur-angsur pulih telah memberi tekanan terhadap ketenagakerjaan. Sejak

1995 hingga 2005 jumlah tenaga kerja meningkat sebesar 1,3 persen, rata-rata

bertambah sebanyak 1,2 juta orang per tahun, namun dikarenakan krisis ekonomi,

peningkatan tersebut tidak dapat diserap secara efektif dan angka resmi

pengangguran meningkat dari 9,5 juta pada tahun 2003 menjadi 10,8 juta di tahun

2005.

Migrasi Ke Luar Negeri

Walau Indonesia mengirimkan banyak pekerja sementara ke luar negeri,

hanya sedikit warga Indonesia bekerja di negara asing sebagai migran, mahasiswa

atau pegawai magang secara permanen.

Pengiriman resmi pekerja kontrak ke luar negeri berkembang secara pesat

sejak akhir 1970an dengan permintaan yang paling besar dari Timur Tengah

untuk pekerja bangunan dan pekerja rumah tangga. Pemerintah mulai

mempromosikan tenaga kerja migran di tahun 1990an dan pada tahun 2006, telah

mencapai peningkatan hingga 712.160. Perbandingan jumlah wanita dalam

jumlah tersebut pada tahun 2006 adalah 75,3 persen.

Karena para tenaga kerja yang dikirim secara resmi umumnya menetap di

luar negeri selama lebih dari satu tahun dan banyak tenaga kerja Indonesia keluar

tidak melalui jalur resmi, jumlah pekerja kontrak Indonesia di negara asing

Page 21: Makalah.demografi Kelompok Migrasi

beberapa kali lebih banyak dibanding jumlah pengiriman per tahun. Jumlah

tersebut diperkirakan sebesar 4,3 juta pada tahun 2007. Migrasi semakin hari

semakin cenderung ter-femininasikan dan tidak terdokumentasi.

Pengiriman sekitar 3,9 juta tenaga kerja antara 1996 dan 2005 sama

besarnya dengan lebih dari sepertiga pertumbuhan tenaga kerja berusia 15 hingga

39 tahun selama masa tersebut. Hal tersebut merupakan sebuah faktor penting

dalam kesejahteraan ekonomi penduduk dewasa muda dan keluarga mereka.

Di Asia, Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara (bersama dengan

Filipina dan Sri Lanka) yang lebih banyak mengirimkan pekerja wanita daripada

pria. Angka ini sebagian besar dipengaruhi oleh jumlah relatif pengiriman ke

Malaysia dan Arab Saudi, yang bersama-sama menempati 86 persen dari

keseluruhan pengiriman pada thaun 2004.

Kaum wanita pada umumnya menduduki antara 40 hingga 50 persen

tenaga kerja yang dikirim ke Malaysia, namun lebih dari 90 persen dari mereka

yang dikirim ke Arab Saudi. Statistik terkini mengindikasikan bahwa 75,3 persen

dari semua pekerja yang ditempatkan pada tahun 2006 adalah wanita.

Sebagian besar pekerja migran dari Indonesia memiliki tingkat pendidikan

rendah dan bekerja di bidang pekerjaan yang tidak membutuhkan keterampilan

atau membutuhkan keterampilan rendah. Para pria umumnya bekerja di bidang

pertanian, konstruksi atau produksi, sedangkan sebagian besar wanita bekerja

sebagai pekerja rumah tangga atau perawat.

Dalam rangka meningkatkan perlindungan bagi para pekerja migran,

Pemerintah RI telah meratifikasi sebuah undang-undang nasional untuk

mereformasi sistem migrasi, memberikan perlindungan bagi pekerja migran, dan

menandatangani perjanjian bilateral dengan para negara tetangga penerima tenaga

kerja.

Undang-undang tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga

Kerja Indonesia di Luar Negeri bertujuan untuk menciptakan penanganan migrasi

yang lebih baik, termasuk peningkatan persyaratan pekerja dan mengurangi

tenaga kerja gelap dan tanpa dokumen; menciptakan mekanisme kelembagaan

untuk penempatan dan perlindungan pekerja migran; melakukan advokasi untuk

Page 22: Makalah.demografi Kelompok Migrasi

kepentingan mereka; dan menerapkan sanksi administratif dan pidana terhadap

pelanggaran ketentuan.

Pemerintah juga bekerja untuk meningkatkan dukungan layanan di negara-

negara tujuan, mengembangkan sebuah mekanisme yang lebih dapat diakses

untuk layanan-layanan dukungan, menyempurnakan pengumpulan data dan

mengembangkan kerjasamanya antar badan-badan pemerintahan.

Program Indonesia mengenai kontrak tenaga kerja luar negeri mengalami

restrukturisasi pada tahun 2006 dengan didirikannya Badan Nasional Penempatan

dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia atau BNP2TKI. Lembaga ini diberi

mandat untuk memberikan layanan, melakukan koordinasi, dan mengawasi

pendokumentasian, pemberian informasi dan orientasi pra-pemberangkatan,

penempatan dan pemulangan, penyebaran informasi, kesejahteraan dan

perlindungan. Di bulan Mei 2006, Indonesia dan Malaysia menandatangani

sebuah Nota Kesepahaman tentang pekerja rumah tangga migran.

Pengiriman uang dari tenaga kerja Indonesia di luar negeri meningkat

secara pasti dari AS$1,26 milyar di tahun 1997 menjadi sekitar AS$5,7 milyar

pada tahun 2006. Walau pengiriman uang di negara pengirim lainnya, seperti

Filipina, cenderung diinvestasikan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial atau

kegiatan produktif, migran Indonesia menggunakan uang kiriman untuk

membayar hutang, membangun rumah, membeli barang-barang mewah atau

membeli keperluan sehari-hari dan konsumsi anggota keluarga yang tinggal di

Indonesia. Menurut catatan Bank Dunia, keluarga menjadi bergantung pada

pengiriman uang dan, dengan sedikitnya peningkatan mata pencaharian secara

berkelanjutan, sebagai akibatnya para migran terjebak dalam siklus migrasi.

Seperti negara-negara lainnya di kawasan, Pemerintah RI sangat

menyadari mengenai permasalahan ini dan telah mulai mengambil inisiatif untuk

meningkatkan nilai pengiriman uang dan membantu mendorong perannya dalam

pembangunan, sebagai bagian dari sebuah kebijakan komprehensif untuk

meningkatkan perlindungan tenaga kerja migran Indonesia.

Terdapat pendapat bahwa arus migrasi gelap antara Indonesia dan

Malaysia kemungkinan merupakan arus tenaga kerja terbesar kedua di dunia, di

Page 23: Makalah.demografi Kelompok Migrasi

bawah yang terjadi antara Meksiko dan Amerika Serikat. Sebagian besar arus

tersebut adalah dari Jawa dan Sumatera ke bagian selatan Malaysia, namun juga

dengan pergerakan gelap dari Indonesia Timur ke daerah Sabah di Malaysia

timur. Sulit untuk mengestimasi jumlah warga Indonesia yang tinggal secara

gelap di Malaysia, namun IOM memperkirakan bahwa 95 persen dari migran

gelap yang berangkat dari Indonesia berada di Malaysia.

Dalam kerangka fenomena migrasi gelap, Indonesia mengalami tingkat

penyelundupan dan trafiking manusia yang sangat tinggi, termasuk trafiking

internal yang ekstensif di dalam negeri dari daerah pedesaan ke perkotaan,

khususnya untuk eksploitasi seksual dan tenaga kerja rumah tangga secara paksa.

Kurangnya pengetahuan dan kesadaran mengenai prosedur migrasi, hak-

hak para migran dan permasalahan trafiking pada umumnya telah menyebabkan

banyak korban menjadi rentan terhadap trafiking di seluruh Indonesia. Di tingkat

lokal, khususnya, dimana proses trafiking dimulai, para migran merupakan

mangsa dari para pelaku trafiking yang mengumbar janji-janji palsu mengenai

tawaran pekerjaan.

Pemerintah RI telah menunjukkan sebuah komitmen untuk mencegah dan

memerangi trafiking. Pada tahun 2007, perundang-undangan anti-trafiking yang

komprehensif ditetapkan untuk menjawab permasalahan ini dan memberikan

bantuan dan perlindungan kepada korban. Namun demikian, perkembangan ini

dihambat oleh besarnya skala permasalahan ini di Indonesia dan di kawasan ini

secara umum.

Migrasi Ke Dalam Negeri

Dalam beberapa tahun belakangan ini, sekitar 20,000 tenaga kerja asing

setiap tahunnya memperoleh izin kerja di Indonesia, pada prinsipnya, izin kerja

dikeluarkan bagi warga asing yang memiliki keahlian atau kemampuan yang tidak

mudah diperoleh di pasar tenaga kerja di Indonesia. Namun Departemen Tenaga

Kerja dan Transmigrasi RI memperkirakan sekitar 50,000 warga asing

menyalahgunakan visa kunjungan atau visa sementara mereka untuk mencari

pekerjaan.

Page 24: Makalah.demografi Kelompok Migrasi

Di tahun 2003, 25 persen izin kerja yang diterbitkan bagi warga asing

adalah untuk manager dan 72 persen untuk para profesional. Sebagai

perbandingan, Thailand menerbitkan 102,446 izin kerja bagi pekerja terampil dan

profesional selama tahun 2004.

Page 25: Makalah.demografi Kelompok Migrasi

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Ada beberapa jenis migrasi diantaranya Migrasi internasional dan Migrasi

interen.

2. Adanya proses migrasi di suatu negara menandakan bahwa negara tersebut

sedang dalam proses pembangunan. Adapun faktor – faktor yang mendorong

adanya proses migrasi secara umum adalah faktor ekonomi, faktor kestabilan

politik dan faktor sosial budaya.

3. Migrasi akan menyebabkan terjadinya perubahan komposisi penduduk

baik secara biologis, sosial, ekonomi. Perubahan tersebut terjadi pada daerah asal

dan tujuan. Perubahan yang terjadi sangat mempengaruhi terhadap perkembangan

keperawatan komunitas. Di mana perubahan tersebut terjadi tidak lain adalah

adaptasi / penyesuaian situasi yang ada.

4. Akibat krisis ekonomi di Indonesia, mulai tahun 1990an banyk warga

Indonesia yang memilih bermigrasi ke negara-negara lain untuk mencoba mencari

pekerjaan. Hingga pada tahun 2007 telah mencapai 4,3 juta, dengan sebagian

besar adalah wanita. Untuk sebaliknya, tiap tahun tenaga kerja asing yang masuk

Indonesia berkisar 20.000 orang.

4.2 Saran

1. Hendaknya Pemerintah ikut bertanggung jawab atas bertambahnya penduduk

yang relatif cepat yang merupakan salah satu faktor terjadinya migrasi.

2. Untuk warga Indonesia yang melakukan migrasi keluar negeri khususnya untuk

menjadi TKI (Tenaga Kerja Indonesia), Pemerintah dapat melakukan upaya-upaya

guna pencegahan eksploitasi sumber daya manusia dengan menekan angka

imigran gelap.

Page 27: Makalah.demografi Kelompok Migrasi