makalah ukuran morbiditas

34
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai penyakit. Penyakit, sakit, cedera, gangguan, dan sakit, semuanya dikategorikan di dalam istilah tunggal morbiditas. Morbiditas (kesakitan) merupakan derajat sakit, cedera, atau gangguan pada suatu populasi. Morbiditas juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera, atau keberadaan suatu kondisi sakit. Morbiditas juga mengacu pada angka kesakitan, jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok orang yang berisiko. Angka morbiditas digunakan sebagai indicator status kesehatan. Pada tahun 1959, WHO menetapkan tiga ukuran morbiditas dalam laporan the expert committee on health statistics, yaitu : 1. Jumlah orang yang sakit 2. Periode atau lama sakit yang dialami 3. Durasi (waktu : jam, hari, minggu, bulan) penyakit Di dalam epidemiologi, ukuran utama morbiditas adalah angka insidensi dan prevalensi dan berbagai ukuran turunan dari kedua indicator tersebut. 1

Upload: rafny-cham

Post on 04-Aug-2015

1.832 views

Category:

Documents


60 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah ukuran morbiditas

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai

penyakit. Penyakit, sakit, cedera, gangguan, dan sakit, semuanya dikategorikan di dalam istilah

tunggal morbiditas. Morbiditas (kesakitan) merupakan derajat sakit, cedera, atau gangguan pada

suatu populasi. Morbiditas juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera,

atau keberadaan suatu kondisi sakit. Morbiditas juga mengacu pada angka kesakitan, jumlah

orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok

yang sehat atau kelompok orang yang berisiko.

Angka morbiditas digunakan sebagai indicator status kesehatan. Pada tahun 1959, WHO

menetapkan tiga ukuran morbiditas dalam laporan the expert committee on health statistics, yaitu

:

1. Jumlah orang yang sakit

2. Periode atau lama sakit yang dialami

3. Durasi (waktu : jam, hari, minggu, bulan) penyakit

Di dalam epidemiologi, ukuran utama morbiditas adalah angka insidensi dan prevalensi

dan berbagai ukuran turunan dari kedua indicator tersebut.

1.2. Tujuan

1.2.1. Menyajikan rate dan rasio digunakan dalam konsep insidensi, prevalensi, dan

konsep morbiditas (kesakitan) terkait lainnya;

1.2.2. Mendefinisikan istilah yang berkaitan dengan morbiditas;

1.2.3. Menyajikan insidensi, angka insidensi beserata rumusnya;

1.2.4. Menyajikan prevalensi, angka prevalensi beserta rumusnya;

1.2.5. Mengulas sumber data dan informasi morbiditas.

1

Page 2: makalah ukuran morbiditas

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Ukuran Morbiditas

Ada tiga angka kesakitan kunci yang digunakan dalam epidemiologi, yaitu :

2.1.1. Angka Insidensi

Insidensi digunakan sebagai alat ukur rate dari kasus baru penyakit, gangguan, atau

cedera yang terjadi dalam satu populasi. Insidensi adalah jumlah kasus baru suatu penyakit yang

muncul dalam suatu periode waktu dibandingkan dengan unit populasi tertentu dalam periode

waktu tertentu. Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit, sebelumnya harus

diketahui terlebih dahulu tentang :

a. Data tentang jumlah penderita baru

b. Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru ( Population at Risk ).

Rumus :

1. Isu-isu seputar pembilang/penyebut dalam angka insidensi

Penyebut yang digunakan dalam angka insidensi harus secara akurat mewakili jumlah

orang yang berisiko atau jumlah orang yang diteliti dalam kelompok atau populasi. Seiring

perjalanan waktu, jumlah orang yang berisiko dalam populasi akan berubah. Beberapa orang

mulai berisiko di akhir periode yang ditetapkan sebagai periode penelitian, sementara yang lain

mulai bebas dari risiko sesaat setelah periode penelitian dimulai. Dalam insidensi, hanya individu

yang berisiko yang akan terkena penyakit, dengan kata lain, populasi berisiko, harus dimasukkan

dalam penyebut. Pada populasi yang lebih besar akan lebih baik jika data penyebut tidak

2

Page 3: makalah ukuran morbiditas

dikoreksi dengan cara mengeluarkan individu yang tidak berisiko. Contoh, jika kasus campak

dihitung dengan menggunakan data sensus dari suatu kabupaten sebagai penyebutnya, kasus

mereka yang pernah terkena campak jangan disingkirkan.

a. Pembilang dalam Insidensi

Peran pembilang dalam insidensi adalah untuk menyediakan informasi yang spesifik

tentang kejadian suatu penyakit. Jika jumlah kasus atau orang beragam, pembilang harus

dapat dengan jelas menunjukkan perbedaan-perbedaannya. Periode waktu yang

digunakan untuk menghitung insidensi harus cukup untuk menjamin stabilitas pembilang

itu. Pembilang adalah jumlah kasus baru atau insidensi yang dimulai dalam satu periode

waktu. Pada populasi yang lebih kecil, dan kelompok-kelompok seperti sekolah umum,

pabrik, universitas, dan rumah sakit, pembilang dari angka insidensi harus merupakan

jumlah yang tepat dari kasus baru atau kejadian dimulainya sakit, atau orang yang jatuh

sakit pada kelompok tertentu dalam suatu periode waktu, sementara penyebut angka

insidensi harus mencakup mereka yang bebas dari penyakit pada permulaan periode

waktu itu.

b. Penyebut orang-waktu/orang-tahun

Pada studi prospektif, yaitu pada investigasi yang melacak kasus seiring perjalanan waktu

ke depan, orang-tahun (person year) digunakan sebagai penyebut dalam perhitungan

angka insidensi. Orang-tahun digunakan ketika banyak factor dating secara bersamaan

seperti usia, jenis kelamin, ras, dalam periode waktu yang bervariasi dan jika variasi

waktu itu disebabkan oleh individu yang keluar dan masuk penelitian pada waktu yang

berbeda dan pada usia yang berbeda, semua itu membuat perhitungan menjadi sulit.

Karakteristik perorangan dan waktu digunakan sebagai informasi penyebut dalam angka

insidensi berjangka pendek. Jika ukuran sampel besar, risiko rendah dan periode

waktunya panjang, orang-tahun dapat berfungsi dengan sangat baik. Masalah yang

muncul adalah apabila pajanan terhadap risiko tidak jelas sementara waktu penelitian

tidak tetap dan kegiatan-individu beragam selama periode waktu tersebut. Masalah lain

adalah bahwa seiring perjalanan waktu, usia juga bertambah sehingga kemungkinan besar

dapat menimbulkan perubahan pada data. Ada 3 hal yang harus ada untuk mendapatkan

validitas orang-tahun, yaitu :

3

Page 4: makalah ukuran morbiditas

1) Propabilitas penyakit atau risiko harus konstan selama periode penelitian;

2) Diasumsikan bahwa mereka yang keluar/mengundurkan diri dari penelitian memiliki

tingkat patologi yang sama dengan mereka yang tetap bertahan dan mengikuti

penelitian sampai terakhir;

3) Untuk beberapa subjek, kondisi patologis mungkin sangat parah dan memburuk

dengan cepat sehingga orang-orang tertentu di observasi kurang dari periode

penelitian yang seharusnya.

2. Metode angka insidensi

Angka insidensi digunakan untuk penyakit akut menular berjangka pendek (misal kolera

atau campak) atau dapat digunakan untuk mengukur kondisi kronis atau berjangka panjang

(missal kanker atau diabetes mellitus). Ada dua pendekatan yang digunakan untuk angka

insidensi, yaitu :

a. Angka insidensi kumulatif

Merupakan salah satu metode dengan jumlah orang yang berisiko digunakan sebagai

penyebut. Angka ini digunakan dalam penelitian longitudinal. Rate dapat berubah dari

waktu ke waktu dan semakin panjang periode waktu yang digunakan, semakin besar

kemungkinan seseorang untuk melakukan kesalahan dalam merata-ratakan rate yang

berbeda. Jadi, insidensi kumulatif digunakan untuk mengkaji sekelompok orang yang

diikuti perkembangan selama periode waktu yang sama.

b. Force of morbidity

Dalam Force of morbidity, populasi dan elemen waktu digunakan dalam penyebut, yang

pembilangnya meliputi jumlah kasus baru dari suatu penyakit atau gangguan. Jumlah ini

adalah jumlah kasus baru suatu penyakit yang terjadi per unit populasi dan pada kurun

waktu tertentu. Metode ini juga digunakan untuk memperkirakan risiko yang dimiliki

seseorang yang sehat untuk terkena suatu penyakit selama periode waktu tertentu. Force

of morbidity disebut juga dengan kepadatan insidensi (incidence density).

3. Waktu dalam insidensi

4

Page 5: makalah ukuran morbiditas

Waktu atau tanggal ditemukannya KLB sangat penting dalam studi dan penentuan

insidensi. Insidensi adalah estimasi yang akurat terhadap risiko atau kemungkinan terkena suatu

penyakit dalam periode waktu tertentu dan penyebutnya hanya mencakup populasi yang berisiko.

Angka insidensi harus meliputi satu periode waktu dan memiliki keterbatasan khusus

dalam elemen waktunya. Elemen waktu harus mempunyai tanggal awal dan tanggal akhir,

misalnya satu tahun. Jika periode waktu penyakit yang diteliti berlangsung dalam keseluruhan

durasi epidemi yang berjangka pendek, hal ini disebut angka serangan. Angka serangan

digunakan untuk menganalisis epidemic pada populasi kecil tertentu yang terpajan beberapa

penyakit atau kejadian yang menyebabkan cedera, seperti keracunan makanan, terpajan zat

kimia, atau kejadian yang berhubungan dengan lingkungan.

4. Prinsip-prinsip penggunaan angka insidensi

a. Angka insidensi dapat digunakan untuk mengestimasi propbilitas atau risiko terkena suatu

penyakit selama satu periode waktu tertentu;

b. Jika angaka insidensi meningkat, kemungkinan atau propabilitas risiko terkena penyakit

juga meningkat;

c. Jika angka inisdensi secara konsisten lebih tinggi selama kurun waktu tertentu dalam satu

tahun (seperti saat musim dingin), risiko terkena penyakit pada saat itu meningkat,

misalnya angka influenza paling tinggi terjadi saat musim dingin (waktu);

d. Jika angka insidensi secara konsisten lebih tinggi diantara mereka yang tinggal di suatu

tempat tertentu, risiko seseorang untuk terkena penyakit meningkat jika ia tinggal di

tempat tsb (tempat);

e. Jika angka insidensi secara konsisten lebih tinggi diantara mereka yang memiliki factor-

faktor gaya hidup tertentu, risiko terkena penyakit akan meningkat di kalangan kelompok

itu (orang);

f. Insidensi yang tinggi menyiratkan bahwa jumlah kasus yang baru juga banyak sehingga

risiko meningkat;

g. Jika angka insidensi penyakit terbukti memang tinggi, keberadaan suatu epidemic atau

kemungkinan terjadinya suatu epidemic dapat diketahui dan diperkirakan.

5

Page 6: makalah ukuran morbiditas

5. Risiko pada morbiditas

Risiko adalah propabilitas terjadinya suatu penyakit, cedera, kondisi, kematian atau

kejadian terkait lainnya yang mungkin menimbulkan hasil merugikan dan yang dapat

mempengaruhi status kesehatan suatu populasi yang memiliki kebiasaan negative. Populasi

berisiko merupakan kelompok yang digunakan sebagai penyebut dan harus dibatasi hanya pada

mereka yang dapat terpajan atau mengalami penyakit, kondisi, cedera, ketidakmampuan, ataupun

kematian. Focus utama ahli epidemiologi adalah populasi yang berisiko. Penetapan populasi

semacam ini dapat dilakukan secara langsung. Akan tetapi, kompleksitas yang sesederhana

apapun dari kelompok populasi ini tidak boleh diabaikan begitu pula dengan setiap aspek yang

tidak boleh dipandang sekilas saja karena semua aspek yang berkaitan dengan kejadian penyakit

mungkin penting untuk investigasi wabah. Salah satu masalah dalam populasi yang berisiko

adalah bahwa populasi yang dilibatkan dalam penelitian sering dihitung dalam kerangka waktu

satu tahun.

Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :

a. Incidence Rate

Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu

tertentu(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena

penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan.

Rumus :

K = Konstanta ( 100%, 1000 ‰)

Manfaat Incidence Rate adalah :

1) Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi

6

Page 7: makalah ukuran morbiditas

2) Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi

3) Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan

kesehatan.

b. Attack Rate

Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat

dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang

sama.

Manfaat Attack Rate adalah :

1. Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit.

2. Makin tinggi nilai AR, maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit

tersebut.

Rumus :

c. Secondary Attack Rate

Adalah Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua

dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orang/penduduk yang pernah terkena penyakit

pada serangan pertama. Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu

populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga ).

Rumus :

7

Page 8: makalah ukuran morbiditas

6. Istilah dalam morbiditas

a. Risk Ratio

Salah satu topic pokok yang berkaitan dengan risiko adalah risk satio. Risk ratio adalah

dari dua risiko yang terpisah. Risk ratio disebut juga risiko insidensi komulatif dan berkaitan erat

dengan rate ratio. Risk ratio berasal dari perbandingan probabilitas pengembangan suatu

penyakit. Risk ratio juga digunakan jika periode waktu penyakit memiliki durasi yang sudah

pasti. Pada penyakit yang memiliki masa inkubasi lama atau bervariasi, penetapan risk ratio

membutuhkan periode observasi yang cukup lama. Selama periode waktu yang cukup pendek

risk ratio atau risiko dari setiap kelompok populasi akan mendekati 2,0 tetapi jika periode waktu

memanjang, semua anggota kelompok akan terpajan. Rate ratio akan tetap konstan pada 2,0

selama periode observasi yang lebih lama, tetapi risk ratio akan mendekati 1,0 karena risiko

perorangan meningkat.

Risk ratio = Probabilitas pajanan suatu penyakit

Probabilitas suatu penyakit tanpa pajanan

b. Relative Risk

Relative risk adalah ukuran tradisional yang digunakan untuk mengkaji asosiasi diantara

karakteristik kelompok penyakit. Relative risk adalah rasio dari angka insidensi penyakit diantara

mereka yang terpajan suatu penyakit dibandingkan dengan angka ( rate) mereka yang tidak

terpajan penyakit itu. Rasio probabilitas terkena penyakit atau kematian yang terjadi diantara

mereka yang terpajan suatu penyakit dibandingkan dengan risiko mereka yang tidak terpajan

penyakit tersebut adalah hal yang berkaitan dengan relative risk.

Dalam relative risk ada dua asumsi yang digunakan. Asumsi 1 : Frekuensi penyakit atau

kejadian dalam suatu populasi harus kecil. Asumsi 2 : Kasus – kasus penyakit atau kejadian 8

Page 9: makalah ukuran morbiditas

harus mewakili kasus yang ada dalam populasi dan control studi merupakan perwakilan dari

mereka yang bukan kasus.

Relative Risk : Angka insiden penyakit pada mereka yang terpajan dalam suatu kelompok

Angka insiden penyakit pada mereka yang tidak terpajan dalam suatu kelompok

Relatif risk dinyatakan dalam bentuk ratio, juga disebut sebagai risk ratio karena relative

risk merupaka rasio terhadap risiko menjadi sakit jika anda tidak berpenyakit. Relative risk

digunakan untuk mengukur rasio peluang menjadi sakit bagi anggota kelompok yang beresiko,

tetapi belum terpajan agens atau patogen, yang kemudian dibandingkan dengan mereka yang

terpajan. Relative risk adalah rasio insidensi penyakit dalam kelompok yang terpajan dibagi

dengan insidensi penyakit dalam kelompok yang tidak terpajan, dan yang hasilnya didapat

dengan membagi insidensi satu kelompok ( yang terpajan) dengan insidensi kelompok lain (yang

tidak terpajan).

Rasio dari risiko didasrkan pada rasio 1,0. Rasio 1,0 atau lebih menunjukkan bahwa

risiko meningkat untuk mereka yang tidak terpajan. Kelompok yang tidak terpajan merupakan

kelompok pembanding dan digunakan sebagai pembilang dalam rumus. Sebaliknya risk rasio

kurang dari 1,0 menunjukkan penurunan risiko bagi mereka yang tidak terpajan. Kelompok

orang yang beresiko digunakan sebagai penyebut dalam rumus.

c. Attributable Risk

Attributable risk adalah angka penyakit pada orang yang terpajan yang dapat secara

langsung dihubungkan dengan pajanan penyakit tersebut. Atrributable risk dihitung dengan cara

mengurangi angka insidensi ( angka kematian ) penyakit pada individu yang tidak terpajan dari

individu yang terpajan. Diasumsikan bahwa penyebab penyakit memiliki peluang yang sama

untuk menyebabkan KLB penyakit atau kesakitan baik pada individu yang terpajan maupun

individu yang tidak terpajan. Attributable risk adalah adalah risiko perorangan atau

selisih/perbedaan risiko.

9

Page 10: makalah ukuran morbiditas

Jika faktor dalam populasi di ubah demi kepentingan populasi itu sendiri, faktor risiko

akan dihitung berdasarkan population attributable risk proportion ( disebut juga population

attributable risk fraction, jika tidak dikalikan 100). Population attributable risk proportion adalah

proporsi angka penyakit pada keseluruhan kelompok studi atau dalam keseluruhan populasi.

Ukuran ini dihitung dengan cara mengambil rate dari populasi total kemudian dikurangi dengan

rate dari kelompok yang tidak terpajan untuk mendapatkan total orang yang terpajan. Hasil

akhirnya adalah adalah proporsi rate total yang mewakili population attributable risk proportion

(x100).

Attributable risk = p(r-1) X 100

p(r-1) + 1

d. Relative Risk dan Attack Rate

Relative risk termasuk rasio sejati dan disajikan dalam rasio. Jika relative risk dihitung

dengan menggunakan angka serangan (attack rate), hasil akhirnya adalahrasio angka serangan.

Pendekatan yang terbaik adalah dengan menggunakan rasiodari yang terpajan dan sakit dibagi

dengan yang tidak terpajan dan sakit.

Relative risk dapat digunakan dalam angka serangan untuk mengukur risiko pajanan

terhadap keracunan makanan atau pajanan terhadap zat kimia atau risiko di industri. Rumus

untuk KLB keracunan makanan dan relative risk disajikan di bawah ini. Pada acara piknik

gereja, 48 orang memakan hidangan yang telah disediakan dan menjadi sakit, 15 orang tidak

memakan hidangan, tetapi menjadi sakit juga. Relative risk dapat dihitung dengan menggunakan

rumus :

Relative risk = Makan dan sakit = 48 = 3,2

Tidak makan dan sakit 1510

Page 11: makalah ukuran morbiditas

Faktor yang berhubungan dengan relative risk adalah gradien risiko ( infeksi ). Jika

terdapat pajanan atau hubungan dosis – respons atau hubungan sebab akibat lainnya, misalnya

merokok mengakibatkan kanker paru, maka gradien risikonya harus diperhitungkan.

Berdasarkan observasi ilmiah, suatu respons fenomena ambang akan muncul dalam tubuh jika

tubuh terpajan penyakit atau zat kimia. Pada awalnya tidak ada respons yang terlihat, tetapi saat

pajanan atau dosis mencapai tingkatan tertentu, reaksi baru dapat terlihat.

e. Faktor Risiko dan Promosi Kesehatan

Salah satu area risiko yang menarik banyak perhatian di zaman ini adalah faktor risiko

pada penyebab penyakit, ketidakmampuan, cedera, kondisi, gangguan, dan kematian. Fokus pada

factor risiko adalah penting karena fokus tersebut akan menunjukkan arah intervensi, pendidikan

kesehatan, promosi kesehatan, pencegahan dan perlindungan kesehatan.

Dalam epidemiologi, faktor risiko juga telah diperhitungkan pada beberapa aspek yang

berbeda termasuk istilahnya yang dipergunakan secara bergantian dengan agens penyebab.

Dewasa ini istilah tersebut sering dipakai pada penyakit kronis atau penyakit akibat gaya hidup

dan perilaku. Faktor risiko adalah perilaku atau pajanan yang berhubungan dengan peningkatan

risiko terhadap penyakit, cidera, kondisi, atau ketidakmampuan yang dapat dialami di kemudian

hari. Jika suatu risiko tertentu berhubungan dengan peningkatan frekuensi kejadian penyakit,

gangguan, cidera, ketidakmampuan, atau kematian dini, dan asosiasi itu dapat dijelaskan

berdasarkan hubungan sebab akibat, hal itu dapat dinyatakan sebagai faktor risiko. Faktor risiko

tidak hanya penting untuk mengidentifikasi, tetapi juga dibutuhkan di dalam pengukuran status

kesehatan. Frekuensi, bobot masalah, tingkat pajanan dalam populasi, dan tindakan pencegahan,

kesemuanya itu bergantung pada data penelitian yang memperlihatkan efek faktor risoko itu

terhadap kelompok atau populasi. Dengan demikian faktor apapun yang berhubungan penyakit,

ketidakmampuan, cedera, atau kematian yang diwakili oleh suatu peningkatan pada relative risk

adalah faktor risiko.

11

Page 12: makalah ukuran morbiditas

Satu hal yang berkaitan dengan faktor risiko adalah risk marker. Risk marker adalah

perilaku aktivitas, atau perbuatan kunci yang sudah dibuktikan dengan baik danjelas berkaitan

dengan peningkatan peluang mendapatkan penyakit. Risk marker adalah suatu faktor risiko yang

dapat dinyatakan sebaga indikator peningkatan risiko yang harus diamati dan dimodifikasi di

dalam kelompok penelitian atau keseluruhan kelompok populasi. Faktor risiko mirip dengan

indikator status kesehatan, tetapi lebih spesifik pada satu penyakit atau kondisi dan dapat diubah

atau dikurangi.

1.1.2. Insidensi dan Angka Serangan

Sebagian dari populasi terkadang beresiko menjadi sakit atau terpajan penyakit atau

cedera selama periode waktu tertentu. Periode waktu yang terbatas sering kali dikaitkan dengan

berkumpulnya sekelompok orang di suatu lokasi untuk menghadiri acara khusus, atau mungkin

akibat pajanan di tempat kerja. Dengan demikian rentang waktu KLB hanya berlangsung singkat

dan terbatas pada kelompok orang tertentu. Jika hal ini terjadi, perhitungan insidensi menjadi

lebih mudah. Insidensi dan risiko pajanan sering kali tetap sama walaupun periode waktunya

dipersingkat atau agak lebih panjang. Periode waktu pajanan dan risiko yang terbatas dan

kelompok masyarakat yang beresiko yang juga terbatas merupaka cirri unik angka serangan

(attack rate). Angka serangan adalah angka insidensi komulatif dan dipakai dalam epidemi.

Istilah angka infeksi terkadang digunakan bersama – sama dengan angka serangan. Angka

serangan menunjukkan insidensi orang sakit yang menampakkan tanda – tanda dan gejala

penyakit dan juga mencakup kasus infeksi yang tidak tampak. Sebenarnya suatu serangan

tersusun dari jumlah orang yang sakit akibat penyakit tertentu dalam periode waktu tertentu dan

dalam kelompok tertentu.

Konsep epidemiologi dipakai untuk menentukan ada tidaknya asosiasi diantara risiko

pajanan pada suatu kejadian khusus dan penyakit tertentu. Ada tiga rumus angka serangan:

1. Angka serangan kasar (crude attack rate)

2. Angka serangan umum (general attack rate )

12

Page 13: makalah ukuran morbiditas

1. Angka serangan Sekunder

Angka serangan sekunder dipakai dalam investigasi penyakit infeksius dengan periode

waktu yang terbatas dan pathogen yang terlibat memiliki masa inkubasi pendek.Angka serangan

sekunder sering digunakan pada saat kasus suatu penyakit yang terjadi di dalam rumah yang

berdekatan kelompok kerja yang sama,dan saat kasus primer penyakit terjadi di dalam periode

waktu dalam kelompok yang sama terkena penyakit.Jika orang lain dalam kelompok jatuh sakit

dan kejadiannya diakibatkan oleh infeksi primer,termasuk kasus sekunder.Mereka yang jatuh

sakit akibat terinfeksi kasus primer ditentukan dengan menggunakan angka serangan sekunder.

Rumus :

Angka Serangan Sekunder = Jumlah orang yangterkena penyakit selama inkubasi x100

Jumlah orang yang terkena kasus primer

2. Pendekatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada Angka Insidensi

Angka kejadian dalam bidang kesehatan dan keselamatan kerja disebut angka

insidensi,hal ini menyebabkan kerancuan dan jangan sampai dipertukarkan dengan angka

insidensi.

Angka insidensi K3 dihitung berdasarkan setiap kategori kehilangan hari kerja atau kasus

kejadian,bergantung pada angka yang ditempatkan sebagai pembilang dalam rumus.Penyebut

harus merupakan jumlah total jam kerja seluruh pegawai selama periode waktu yang sama

seperti periode waktu saat kasus.

Rumus :

Angka Insidensi = Jumlah cedera dan kesakitan x 200.000 x 100

(total kasus yang tercatat) Total jam kerja selama satu periode waktu

Angka Insidensi = Jumlah hari kehilangan kerja x 100

(kehilangan hari kerja) Jumlah kerja selama satu periode waktu

2.1.3. Prevalensi

13

Page 14: makalah ukuran morbiditas

Prevalensi adalah jumlah kasus penyakit,orang yang terinfeksi,atau kondisi yang ada

pada satu waktu tertentu,dihubungkan dengan besar populasi dari kasus berasal. Insidensi

memasukkan jumlah kasus baru sementara prevalensi tidak. Prevalensi setara dengan insidensi

yang dikalikan dengan rata-rata durasi kasus.

Faktor yang mempengaruhi prevalensi dalam suatu populasi :

- Penyakit baru muncul di populasi sehingga menyebabkan angka insidensi meningkat.Jika

insidensi meningkat prevalensi juga meningkat.

- Durasi penyakit mempengaruhi prevalensi.Jika penyakit memiliki durasi yang

panjang,prevalensi juga akan lebih lama pada posisi yang tinggi.

- Intervensi dan perlakuan mempunyai efek pada prevalensi.Jika perlakuan diberikan

berhasil menurukan jumlah kasus,durasi penyakit dan jumlah kasus akan menurun

sehingga prevalensi juga menurun.Imunisasi mencegah munculnya kasus baru dan

menurunkan prevalensi.Harapan hidup yang lebih lama berarti dapat meningkatkan

prevalensi penyakit kronis.

Angka Prevalensi

Angka prevalensi sebanding dengan angka insidensi dikalikan deengan rata-rata durasi

penyakit. Prevalensi dipengaruhi oleh dua elemen, 1 individu yang terkena penyakit masa lalu,

2 durasi penyakit.Intervensi dan penanganan akan memperpanjang masa hidup dan akan

berpengaruh pada penurunan angka prevalensi.Angak prevalensi dan informasi yang didapat dari

angka tersebut akan membantu dalam perencanaan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan

tempat tidur rumah sakit.

Ada dua konsep tambahan prevalensi.Pertama,prevalensi seumur hidup yaitu jumlah

total individu yang mengalami suatu kondisi,masalah atau penyakit selama hidup.konsep lainnya

adalah prevalensi tahunan.Prevalensi tahunan dalah jumlah total individu yang mengalami suatu

kondisi,masalah,dan penyakit pada waktu tertentu.Kasus penyakit yang dimulai sebelum tanggal

dimulainya perhitungan prevalensi tetap berlanjut sampai dalam periode penelitian,dimasukkan

dalam angka prevalensi tahunan.Kasus yang dimulai sebelum akhir masa studi,berlangsung

sepanjag tahun atau sembuh saat penelitian berakhir juga dimasukkan dalam perhitungan.

14

Page 15: makalah ukuran morbiditas

1. Prevalensi Periode

Prevalensi periode mencakup total individu yang pernah mengalami penyakit yang

menjadi sorotan pada periode waktu tertentu.Prevalensi periode dimulai pada satu titik waktu

dan berhenti pada satu titik waktu.Perhitungan juga memasukkan kasus baru yang terjadi selama

periode,begitu dengan kekambuhan penyakit selama periode waktu yang berurutan.Cara lain

untuk menyatakan prevalensi periode adalah dengan memasukkan point prevalence di awal

periode waktu kemudian ditambah dengan semua kasus baru yang terjadi selama periode waktu.

Rumus :

Angka Prevalensi Periode = Jumlah kasus penyakit x1000

Rata-rata populasi studi

2. Point Prevalence

Point prevalence adalah jumlah kasus individu yang mengalami penyakit,kondisi,atau

kesakitan pada satu titik waktu yang spesifik-jumlah kasus yang ada pada satu titik waktu.Point

prevalence mengukur keberadaan penyakit,kondisi pada satu titik waktu yang singkat,secara

teoritis menghentikan waktu semenit,sejam.

Rumus :

Point Prevalence rate = Jumlah kasus penyakit x1000

Total populasi studi

2.2. Sumber resmi informasi dan data statistik morbiditas

Lima area data statistik kesehatan yang umumnya digunakan dalam epidemiologi:

1. Laporan penyakit menular

2. Catatan klinis dan catatan medis rumah sakit

3. Catatan perusahaan dan lembaga

4. Survei kesehatan dan penyakit

5. Observasi berkelanjutan terhadap insidensi kesakitan dalam masyarakat

2.2.1. Sumber data dan Laporan penyakit menular

15

Page 16: makalah ukuran morbiditas

Laporan dan publikasi yang disusun dan disebarluaskan oleh departemen kesehatan baik

tingkat lokal, negara bagian, maupun tingkat federal merupakan sumber utama data penyakit

menular. The center for Disease Control menerbitkan MMWR (Morbidity and Mortality Weekly

Report) yang merupakan pusat informasi kesakitan yang paling umum dan paling luas

penyebarannya di Amerika Serikat.

The Center for Disease Control and Prevention (CDC) menetapkan satu sistem standar

pelaporan untuk semua jenis penyakit dengan fokus utama pada penyakit yang harus dilaporkan.

Pencatatan yang mencakup luka tembak, AIDS, abortus, kelainan kongenital, dan faktor-faktor

lain yang mempengaruhi status kesehatan.

Pelaporan penyakit pada awalnya berasal dari dokter dan laboraturium, yang kemudian

melaporkannya pada departemen kesehatan. Pelaporan penyakit yang harus dilaporkan atau

penyakit yang mengancam jiwa seseorang juga dapat dilaporkan secara langsung ke CDC. Akan

tetapi, jika berkaitan dengan respon tercepat yang dapat diberikan pada suatu epidemi, mereka

yang dapat memberikan respon yangtercepat adalah mereka yang paling dekat jaraknya dengan

pasien.

Pelaporan penyakit masih kurang lengkap dan kurang konsisten. Upaya telah dilakukan

untuk menjadikan proses pelaporan semakin efektif dan semakin mudah bagi sumber-sumber

pelaporan dewasa ini, dokter dapat menelepon, mengirim faks, atau mengisi kartu pos. Beberapa

dokter merasa rag untuk melaporkan penyakit yang dapat membawa aib, seperti AIDS dan PMS,

yang diderita anggota keluarga atau orang yang memegang posisi/kedudukan tertentu.

Dokter secara hukum dan etik wajib melaporkan kejadian semua penyakit yang harus

dilaporkan, termasuk penyakit yang mungkin berkaitan dengan aib. Penyakit biasa yang sering

dilihat oleh dokter dan penyakit yang jarang terjadi sehingga sulituntuk dikenali mungkin akan

luput dalam pelaporan. Semakin jarang atau semakin serius suatu penyakit seperti rabies, kolera,

pes, atau penyakit Lyme, semakin besar kemungkinannya untuk dilaporkan. Pelaporan kondisi

yang biasa mungkinpenting untuk menunjukkan suatu epidemi, tetapi bisa jadi tidak dialporkan.

Kontak pertama atau titik masuk pada sistem pelayanan kesehatan, kemungkinan besar

dengan dokter perawatan primer, merupakan kejadian kontak pertama dengan sumber pelaporan.

16

Page 17: makalah ukuran morbiditas

Dokter diwajibkan melaporkan kasus penyakit yang dapat dilaporkan atau kejadian tidak biasa

ke departemen kesehatan setempat.

2.2.2. Catatan klinis dan catatan medis rumah sakit

Dari luar, catatan medis rumah sakit dan klinik tampak seperti sumber data penyakit yang

reliabel. Akan tetapi, hal ini tidak selalu benar. data dari catatan medis bisa menjadi bias. Akibat

sistem baru pembayarandi muka yang menggunakan diagnosis dari kelompok terkait, dokter

cendrung membuat suatu diagnosis yang dapat memberikan pendapatan terbesar bagi rumah

sakit. Diagnosis primer mungkin akan dijadikan diagnosis sekunder jika memang dapat

menghasilkan uang yang lebih banyak.

Dengan alasan yang beragam, data kesakitan dari rumah sakit tidak selalu mencerminkan

tingkatan penyakit dalam masyarakat. Tidak semua orang pergi ke dokter atau klinik untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan jika mereka sakit, apa yang diobati di ruangan dokter belum

tentu dilaporkanmaupun dimasukkan dalam catatan rumah sakit. Orang akan menempuh

perjalanan jauh untuk bertemu dokter spesialis dan mungkin akan pindah ke komunitas lain agar

penyakitnya tidak dilaporkan terutama ke masyarakat umum. Keterbatasan dalam kebijakan

asuransi kesehatan, akses ke masalah-masalah pelayanan, ada tidaknya masalah perawatan,

pilihan managed care yang terbatas, tidak adanya pelaporan penyakit termasuk registrasi tumor,

semuanya berdampak pada proses pelaporan. Sering kali tidak ada populasi yang pasti pada

beberapa rumah sakit sehingga keseluruhan data kasar penyalit dapat dilihat. Pada rumah sakit

khusus seperti rumah sakit anak atau pusat perawatan lansia,sekumpulan penyakit tertentu

biasanya dapat dilihat.

Mengingat keterbatasan data dari rumah sakit, informasi morbiditas dari rumah sakit

memberikan suatu peluang untuk melakukan surveilans terhadap penyakit atau kondisi tertentu.

2.2.3. Data dan catatan dari organisasi managed care

17

Page 18: makalah ukuran morbiditas

Program-program magned care selama beberapa tahun belakangan ini mengalami

perkembangan yang sangat pesat.data yang tersedia dari organisasi besar seperti HMO (bealth

maintenance organization) suatu organisasi perawatan kesehatan IPA semakin memperbanyak

penelitan yang di lakukan oleh miologi.organisasi besar seperti HMO yang berorientasi pada

pencegahan penyakit dan biaya kesehatan ,secara rutin melakukan perbaikan terhadap database

dan catatan medis dan mereka . informasi tentang kesakitan dan kematian tidak hanya

memengaruhi menajemen organisasi ini, tetapi juga merupakan sumber data epediemologi yang

sangt baik.ahli epidiemologi yang mengenali keberbatasan data ini dan bahwa data ini jugak

tidak mewakili komunitas secara mempengaruh.HMO memiliki perjanjian kerja sama dengan

pengusaha besar dan data yang mereka lebih mencerminkan populasi kelas menengah, bukan

keseluruhan masyarakat .ada beberapa yang berupaya menjalin perjanjian kerja sama dengan

kelompok masarakat tertentu yang berupaya.pada program managed care, pengumpulan data

lebih di tujukan untuk menggunaan inter- perancanaan dan manajmen keuangan.data yang di

kumpulkan untuk alasan medis dan epediemologi ,lebih di tujukan untuk penggunaan dalam

administrasi program asuransi bukan untuk menahan dan pengadilan penyakit kecuali ke giatan

yang berhubungan dengan penyakit itu memiliki dampak pada aspek keuangan

2.2.4. Peruntunan catatan dan registrasi morbiditas

Registrasi peyakit adalah suatu sistim terorganisasi untuk menidentifikasi dan mencatat

tentang semua kasus peyakit yang berhasil didiagnosis .istilah rigister dan regestry digunakan

untuk berhatian .untuklebih tepatnya ,istilah register mengacu pada laporan aktual atau laporan

berasal dari data dasar yang ada pada komputer .register adalah suatu file data peyakit atau file

tertetu atau kondisi kesehatan lain yang dapat memengaruhi status kesehatan suatu atau

komunitas.registry (registrasi) adalah sistim pengumpulan data registar peyakit yang berkaitan

dengan data. Registrasi kanker dan tumor adalah sistim registrasi yang paling umum di pakai

saat ini. Beberapa negara bagian telah melakukan gebrakan besar untuk mengkomputerisasi dan

mengembangkan sistim registrasi kanker dan tumor yang sangat terpusat .pada petengahan tahun

1980-an di colorado, melalui kerja sama antara colorado departmen of health colorado hospital

association, sistim ini dikembangkan

18

Page 19: makalah ukuran morbiditas

Registrasi adalah penyusun register dengan membuat suatu catatan yang permanen

berdasarkan data komografi dan data indentifikasi,diagnosis,peyakit,frekuensi kejadian , pasien

yang bertahan hidup,imformasi mengenai pengobatan atau tindakan lanjut,dan informasi lain

yang penting dan unik sesuai dengan kondisi atau penyakitnya.kanker merupakan contoh yang

baik karena penyakit ini dapat diidentifikasi berdasarkan tipe tumor dan lokasinya.registrasi

menghasilkan suatu bank data digunakan untuk melaksanakan penelitian dan riset.

2.2.5. Peruntunan pencatatan dan komputeriasasi

Sistem peruntunan pencatatan (record linkage system)terlihat seperti konsep baru yang di

kendalikan oleh komputer.sejak pertengahan tahun 1940-an,ada upaya yang dilakukan untuk

menghubungkan akte kelahiran seseorang,akte kematian,catatan pernikahan dan

catatanpencereian.hal ini menjadi sorotan saat ini adalah bagaimana cara menghubungkan

registrasi kanker dengan catatan rumah sakit dan dengan juga ukte kematian seseorang yang

meninggal akibat kanker.perunutan pencatatan adalah penghubungan data dan informasi yang

terkandung dalam dua atau lebih catatan medis catatan ke sakitan ,catatan ke matian,dab catatan

kejadian vital lainnya.

2.2.6. Survey status kesehatan dan penyakit

Pada tahun 1956, kongres amerika serikat melakukan national health survey (NHS)yang

bertujuan untuk meyediakan sumber data dan informasi yang berkeseimbangan mengenai status

kesehatan penduduk di amerika serikat dan untuk mengumpulkan informasi yang menyuruh

mengenai kesakitan .NHS merupakan sumber utama informasi di negara untuk penyakit-

penyakit yang bisa terjadi ,cindera,ketidakmampuan,defisit,fungsional,dan pengguna pelayanan

kesehatan.survai ini di laksanakan oleh national canter for health statistics berikut beberapa

survai nasional di amerika serikat yang di lakukan secara teratur

The health interviuw survey –wawancara pada individu yang tidak dilembagakan di

seluruh rumah tangga secara nasional.beberapa item wawancara mencakup batasan

19

Page 20: makalah ukuran morbiditas

kegiatan sehari-hari , penyakit akut , kondisi kronis, dan kunjungan ke dokter dan rumah

sakit

Health and nutrition examination survey (dahulu health examination survey) –

dilaksanakan untuk menambah informasi yang telah du kumpulkan dalam health

interview survey. Sampelnya adalah individu dari populasi umum dan di kajikan melalui

skrining kesehatan dan peneriksa pisik yang di lakukun tiga tahun sekali

National hospital disharge survey-dilakukuan untnk mengumpulkan data tentang

populasi yang tengah memfaatkan dan sudah di pulangkan dari rumah sakit

National notifeyable di sease surveillance system-dilaksanakan oleh canter for disease

control sistim ini di terutamakan di gunakan untuk memberikan informasi mingguan

tentang kejadian peyakit yang di yatakan sebagai peyakit yang harus di laporkan.

Rangkuman datanya di berikan sekali setiap tahun ke datapartemen kesehatan dan ahli

empidiamologi di seluruh negara bagian.the morbdity and mortality weekly report dan

the summary of natifiable disease in the united states adalah media untuk melaporkan

penyakit yang statusnya harus di laporkan .(lihat penyakit yang harus di laporkan di

amerika serikat dan sistim pelaporan peyakit yang harus di laporkan gambar 2.7dalam

bab2

National nursing home survey-dilakukan untuk mengumpulkan data tentang populasi

yang menjalani perawatan jangka panjang dan status kesehatan penghuni panti wreda di

amerika serikat.

National ambulatory medical care servey –servai nasional tehadap sampel probalitas

yang di lakukun oleh division of health care statistics,canters for disease control and

prevention data statistik yang di hasil kan meyajikan karakteristik pasien ,doktor, dan

kunjungan karena keberadaan sebagai jenis penyakit baik akut maupun kronis,

National family grawth survey-membrikan informasi tentang kegiatan keluarga bencana

dan fertilitas yang di selenggarakan setiap lima tahun sekali , dengan menggunakan

teknik wawacara perorangan

Servey liked to vital records-informasi yang dapat dari individu ,dokter, atau rumah sakit

tentang kematian dan kelahiran dikumpukan untuk melengkapi akte kelahiran dan

kematian dan juga untuk memberikan informasi perawatan pranatal dan

20

Page 21: makalah ukuran morbiditas

fertilitas.impormasi tentang kesakitan dan rawat inap untuk tahun sebelumnya juga di

kumpulkan

21

Page 22: makalah ukuran morbiditas

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai

penyakit. Penyakit, sakit, cedera, gangguan, dan sakit, semuanya dikategorikan di dalam istilah

tunggal morbiditas. Morbiditas (kesakitan) merupakan derajat sakit, cedera, atau gangguan pada

suatu populasi.

Di dalam epidemiologi, ukuran utama morbiditas adalah angka insidensi dan prevalensi

dan berbagai ukuran turunan dari kedua indicator tersebut. Epidemi Propagted disebabakan pleh

penularan penyakit menular baik secara langsung maupun tidak dari satu individu ke individu

lainnya dan sumber penularan penyakitnya bisa beragam.Epidemi propagated terjadi akibat

penularan orang ke orang.

3.2. Saran

Semoga dengan adanya makalah ini, dapat ,menambah peengetahuan bagi pembacanya

mengenai segala sesuatu tentang morbiditas yaitu angka kesakitan yang ada di dalam

masyarakat.

22

Page 23: makalah ukuran morbiditas

23