makalah ukm

20
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Dalam krisis ekonomi yang terjadi di negara kita sejak beberapa waktu yang lalu, dimana banyak usaha berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti aktifitasnya, sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut. Mengingat pengalaman yang telah dihadapi oleh Indonesia selama krisis, kiranya tidak berlebihan apabila pengembangan sektor swasta difokuskan pada UKM, terlebih lagi unit usaha ini seringkali terabaikan hanya karena hasil produksinya dalam skala kecil dan belum mampu bersaing dengan unit usaha lainnya. Pengembangan UKM perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya. Kebijakan pemerintah ke depan perlu diupayakan lebih kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya UKM. Pemerintah perlu meningkatkan perannya dalam memberdayakan UKM disamping mengembangkan kemitraan usaha yang saling menguntungkan antara pengusaha besar dengan pengusaha kecil, dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apa itu Usaha Kecil Menengah? 2. Kriteria usaha kecil menegah? i

Post on 21-Oct-2014

983 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah ukm

BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan

ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan

tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Dalam krisis

ekonomi yang terjadi di negara kita sejak beberapa waktu yang lalu, dimana banyak usaha

berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti aktifitasnya, sektor Usaha Kecil dan

Menengah (UKM) terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut. Mengingat

pengalaman yang telah dihadapi oleh Indonesia selama krisis, kiranya tidak berlebihan

apabila pengembangan sektor swasta difokuskan pada UKM, terlebih lagi unit usaha ini

seringkali terabaikan hanya karena hasil produksinya dalam skala kecil dan belum mampu

bersaing dengan unit usaha lainnya.

Pengembangan UKM perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah maupun

masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya.

Kebijakan pemerintah ke depan perlu diupayakan lebih kondusif bagi tumbuh dan

berkembangnya UKM. Pemerintah perlu meningkatkan perannya dalam memberdayakan

UKM disamping mengembangkan kemitraan usaha yang saling menguntungkan antara

pengusaha besar dengan pengusaha kecil, dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Apa itu Usaha Kecil Menengah?

2. Kriteria usaha kecil menegah?

3. Strategi Umum Pengembangan UKM

4. bidang-bidang usaha yang dikembangkan UKM

5. Daya dukung pengembangan UKM

6. Tantangan UKM dalam globalisasi

1.3 Tujuan Penulisan

untuk mengetahui pengertian dari UKM serta perkembanganya.

 

 

i

Page 2: Makalah ukm

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN USAHA KECIL MENENGAH

Dalam perekonomian Indonesia Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) merupakan

kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar.Selain itu Kelompok ini terbukti tahan

terhadap berbagai macam goncangan krisi ekonomi.Maka sudah menjadi keharusan

penguatan kelompok usaha mikro, kecil dan menengah yang melibatkan banyak

kelompok. Kriteria usaha yang termasuk dalamUsaha Mikro Kecil dan Menengah telah

diatur dalam payung hukum berdasarkan undang-undang.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah (UMKM) ada beberapa kriteria yang dipergunakan untuk mendefinisikan

Pengertian dan kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Pengertian-pengertian UMKM

tersebut adalah :

1. Usaha Mikro

Kriteria kelompok Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau

badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam

Undang-Undang ini.

2. Usaha Kecil

Kriteria Usaha Kecil Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan

oleh orang perorangan atau badan

usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,

dikuasai, atau menjadi

bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang

memenuhi kriteria Usaha

Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

3. Usaha Menengah

Kriteria Usaha Menengah Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan

atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi

B. KRITERIA UKM

 Kriteria Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) menurut UU ini digolongkan

berdasarkan jumlah aset dan Omset yang dimiliki oleh sebuah usaha.

No UsahaKriteria

Asset Omzet

1 Usaha Mikro Maks. 50 Juta Maks. 300 Juta

2 Usaha Kecil > 50 Juta – 500 Juta > 300 Juta – 2,5 Miliar

i

Page 3: Makalah ukm

3 Usaha Menengah > 500 Juta – 10 Miliar > 2,5 Miliar – 50 Miliar

 

C. Strategi Umum Pengembangan UKM

 Pengembangan terhadap sektor swasta merupakan suatu hal yang tidak diragukan lagi perlu

untuk dilakukan.UKM memiliki peran penting dalam pengembangan usaha di

Indonesia.UKM juga merupakan cikal bakal dari tumbuhnya usaha besar.”Hampir semua

usaha besar berawal dari UKM.Usaha kecil menengah (UKM) harus terus ditingkatkan (up

grade) dan aktif agar dapat maju dan bersaing dengan perusahaan besar. Jika tidak, UKM di

Indonesia yang merupakan jantung perekonomian Indonesia tidak akan bisa maju dan

berkembang.

Satu hal yang perlu diingat dalam pengembangan UKM adalah bahwa langkah ini tidak

semata-mata merupakan langkah yang harus diambil oleh Pemerintah dan hanya menjadi

tanggung jawab Pemerintah.Pihak UKM sendiri sebagai pihak yang dikembangkan, dapat

mengayunkan langkah bersama-sama dengan Pemerintah.Selain Pemerintah dan UKM, peran

dari sektor Perbankan juga sangat penting terkait dengan segala hal mengenai pendanaan,

terutama dari sisi pemberian pinjaman atau penetapan kebijakan perbankan. Lebih jauh lagi,

terkait dengan ketersediaan dana atau modal, peran dari para investor baik itu dari dalam

maupun luar negeri, tidak dapat pula kita kesampingkan.

Pemerintah pada intinya memiliki kewajiban untuk turut memecahkan tiga hal masalah klasik

yang kerap kali menerpa UKM, yakni akses pasar, modal, dan teknologi yang selama ini

kerap menjadi pembicaraan di seminar atau konferensi. Secara keseluruhan, terdapat

beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pengembangan terhadap unit usaha

UKM, antara lain kondisi kerja, promosi usaha baru, akses informasi, akses pembiayaan,

akses pasar, peningkatan kualitas produk dan SDM, ketersediaan layanan pengembangan

usaha, pengembangan cluster, jaringan bisnis, dan kompetisi.

Perlu disadari, UKM berada dalam suatu lingkungan yang kompleks dan dinamis.Jadi, upaya

mengembangkan UKM tidak banyak berarti bila tidak mempertimbangkan pembangunan

(khususnya ekonomi) lebih luas. Konsep pembangunan yang dilaksanakan akan membentuk

‘aturan main’ bagi pelaku usaha (termasuk UKM) sehingga upaya pengembangan UKM tidak

hanya bisa dilaksanakan secara parsial, melainkan harus terintegrasi dengan pembangunan

ekonomi nasional dan dilaksanakan secara berkesinambungan. Kebijakan ekonomi (terutama

pengembangan dunia usaha) yang ditempuh selama ini belum menjadikan ikatan kuat bagi,

terciptanya keterkaitan antara usaha besar ukm saat ini,Kementerian Koperasi dan Usaha

Kecil Menengah berencana untuk menciptakan 20 juta usaha kecil menengah baru tahun

2020.Tahun 2020 adalah masa yang menjanjikan begitu banyak peluang karena di tahun

tersebut akan terwujud apa yang dimimpikan para pemimpin ASEAN yang tertuang dalam

Bali Concord II. Suatu komunitas ekonomi ASEAN, yang peredaran produk-produk barang

dan jasanya tidak lagi dibatasi batas negara, akan terwujud. Kondisi ini membawa sisi positif

i

Page 4: Makalah ukm

sekaligus negatif bagi UKM. Menjadi positif apabila produk dan jasa UKM mampu bersaing

dengan produk dan jasa dari negara-negara ASEAN lainnya, namun akan menjadi negatif

apabila sebaliknya. Untuk itu, kiranya penting bila pemerintah mendesain program yang jelas

dan tepat sasaran serta mencanangkan penciptaan 20 juta UKM sebagai program nasional.

D. BIDANG-BIDANG USAHA YANG DI KEMBANGKAN UKM

a. Usaha Manufakur (Manufacturing Business)

 Yaitu usaha yang mengubah input dasar menjadi produk yang bisa dijual kepada

konsumen. Kalau anda bingung, contohnya adalah konveksi yang menghasilkan

pakaian jadi atau pengrajin bambu yang menghasilkan mebel, hiasan rumah, souvenir

dan sebagainya. 

b. Usaha Dagang (Merchandising Business) 

Adalah usaha yang menjual produk kepada konsumen. Contohnya adalah pusat

jajanan tradisional yang menjual segala macam jajanan tradisional atau toko

kelontong yang menjual semua kebutuhan sehari-hari. 

c. Usaha Jasa (Service Business) 

Yakni usaha yang menghasilkan jasa, bukan menghasilkan produk atau barang untuk

konsumen. Sebagai contoh adalah jasa pengiriman barang atau warung internet

(warnet) yang menyediakan alat dan layanan kepada konsumen agar mereka bisa

browsing, searching, blogging atau yang lainnya.

Sektor ekonomi UKM yang memiliki proporsi unit usaha terbesar berdasarkan

statistik UKM tahun 2004-2005 adalah sektor (1) Pertanian, Peternakan, Kehutanan

dan Perikanan; (2) Perdagangan, Hotel dan Restoran; (3) Industri Pengolahan; (4)

Pengangkutan dan Komunikasi; serta (5) Jasa – Jasa. Sedangkan sektor ekonomi yang

memiliki proporsi unit usaha terkecil secara berturut-turut adalah sektor (1)

Pertambangan dan Penggalian; (2) Bangunan; (3) Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan; serta (4) Listrik, Gas dan Air Bersih. Secara kuantitas, UKM memang

unggul, hal ini didasarkan pada fakta bahwa sebagian besar usaha di Indonesia (lebih

dari 99 %) berbentuk usaha skala kecil dan menengah (UKM).Namun secara jumlah

omset dan aset, apabila keseluruhan omset dan aset UKM di Indonesia digabungkan,

belum tentu jumlahnya dapat menyaingi satu perusahaan berskala nasional.Data-data

tersebut menunjukkan bahwa UKM berada di sebagian besar sektor usaha yang ada di

Indonesia. Apabila mau dicermati lebih jauh, pengembangan sektor swasta,

khususnya UKM, perlu untuk dilakukan mengingat sektor ini memiliki potensi untuk

menjaga kestabilan perekonomian, peningkatan tenaga kerja, meningkatkan PDB,

mengembangkan dunia usaha, dan penambahan APBN dan APBD melalui

perpajakan.

E. DAYA DUKUNG PENGEMBANGAN UKM

i

Page 5: Makalah ukm

Sejak lama Pemerintah sudah melakukan pembinaan terhadap usaha kecil, menengah dan

koperasi. Pembinaan terhadap kelompok usaha ini semenjak kemerdekaan telah mengalami

perubahan beberapa. Dahulu pembinaan terhadap koperasi dipisahkan dengan pembinaan

terhadap usaha kecil dan menengah. Yang satu dibina oleh Departemen Koperasi sedangkan

yang lain dibina oleh Departemen Perindustrian dan Departemen Perdagangan. Setelah

melalui perubahan beberapa kali maka semenjak beberapa tahun terakhir pembinaan terhadap

usaha kecil, m eneng ah dan koperasi dilakukan satu atap di bawah Departemen Koperasi,

Pengusaha Kecil dan Menengah. 

Berdasarkan kepada PROPENAS (Program Pembangunan Nasional) 2000-2004 ditetapkan

program pokok pembinaan usaha kecil, menengah dan koperasi sebagai berikut: 

1. Program penciptaan Iklim Usaha yang Kondusif. 

Program ini bertujuan untuk membuka kesempatan berusaha seluas-luasnya, serta

menjamin kepastian usahan dengan memperhatikan kaidah efisiensi ekonomi sebagai

prasyarat untuk berkembangnya PKMK. Sedangkan sasaran yang akan dicapai adalah

menurunnya biaya transaksidan meningkatnya skala usaha PKMK dalam kegiatan

ekonomi. 

2. Program Peningkatan Akses kepada Sumber Daya Produktif. 

Tujuan program ini adalah meningkatkan kemampuan PKMK dalam memanfaatkan

kesempatan yang terbuka dan potensi sumber daya, terutama sumber daya lokal yang

tersedia. Sedangkan sasarannya adalah tersedianya lembaga pendukung untuk

meningkatkan akses PKMK terhadap sumber daya produktif, seperti SDM, modal, pasar,

teknologi dan informasi. 

3. Program Pengembangan Kewirausahaan dan PKMK Berkeunggulan

Kompetitif. Tujuannya untuk mengembangkan perilaku kewira-usahaan serta

meningkatkan daya saing UKMK. Sedangkan sasaran adalah meningkatnya pengetahuan

serta sikap wirausaha dan meningkatnya produk-tivitas PKMK. 

Sebelum dilaksanakannya kebijakan Otonomi Daerah pembinaan terhadap usaha kecil, m

eneng ah dan koperasi ditangani langsung oleh jajaran Departemen Koperasi dan UKM

yang berada di daerah. Sedangkan Pemerintah Daerah hanya sekedar memfasilitasi, kalau

tidak boleh dikatakan hanya sebagai penonton. Semua kebijakan dan pedoman

pelaksanaannya merupakan kebijakan yang telah ditetapkan dari Pusat, sementara aparat

di lapangan hanya sebagai pelaksana. Pembinaan yang diberikan tersebut cenderung

dilakukan secara seragam terhadap seluruh Daerah dan lebih bersifat mobilisasi

dibandingkan pemberdayaan terhadpa usaha kecil, m eneng ah dan koperasi. 

Sejalan dengan kebijakan Otonomi Daerah yang memberikan kewenangan kepada Daerah

untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya maka pembinaan usaha kecil,

menengah dan koperasi harus melibatkan seluruh komponen di Daerah. Peran Pemerintah

i

Page 6: Makalah ukm

Daerah sebagai pelaksana kewenangan penyelenggaraan pemerintahan Daerah Otonom

akan sangat menentukan bagi pembinaan UKMK. 

Dalam rangka pelaksanaan Otonomi Daerah maka pembinaan terhadap usaha kecil, m

eneng ah dan koperasi perlu dirumuskan dalam suatu pola pembinaan yang dapat

memberdayakan dan mendorong peningkatan kapasitas usaha kecil, m eneng ah dan

koperasi tersebut. Pola pembinaan tersebut harus memperhatikan kondisi perkembangan

lingkungan strategis yang meliputi perkembangan global, regional dan nasional.

Disamping itu juga pola pembinaan tersebut hendaknya belajar kepada pengalaman

pembinaan terhadap usaha kecil, m eneng ah dan koperasi yang telah dilaksanakan selama

ini. 

Pola pembinaan terhadap usaha kecil, menengah dan koperasi yang ditawarkan untuk

meningkatkan kapasitas dan daya saingnya dalam rangka Otonomi Daerah antara lain

adalah : 

a. Pelaksana program-program pokok pengembangan UKMK yang telah diatur di dalam

Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) 2000-2004 yang meliputi ; Program

Penciptaan Iklim Usaha yang Kondusif, Program Peningkatan Akses kepada Sumber

Daya Produktif, dan Program Pengembangan Kewirausahaan dan PKMK

Berkeunggulan Kompetitif secara terpadu dan berkelanjutan. 

b. Pelaksanaan program-program pengembangan UKMK yang disusun dengan

memperhatikan dan disesuaikan kondisi masing-masing Daerah, tuntutan, aspirasi dan

kepentingan masyarakat, serta kemampuan Daerah. 

c. Keterpaduan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, masyarakat, lembaga keuangan,

lembaga akademik dan sebagainya dalam melakukan pembinaan dan pengembangan

usaha kecil, m eneng ah dan koperasi. 

d. Pemberdayaan SDM aparatur Pemerintah Daerah agar mampu melaksanakan proses

pembinaan dan pengembangan terhadap usaha kecil, m eneng ah dan koperasi. 

e. Pengembangan pewilayahan produk unggulan sesuai potensi dan kemampuan yang

dimiliki dalam suatu wilayah bagi usaha kecil, menengah dan koperasi dalama rangka

meningkatkan daya saing.

f.  Mensinergikan semua potensi yang ada di Daerah untuk meningkatkan

pengembangan usaha kecil, m eneng ah dan koperasi sehingga mampu memberikan

kontribusi bagi pengembangan implentasi kebijakan Otonomi Daerah. 

g. Sosialisasi tentang kebijakan perekonomian nasional dalam rangka memasuki era

pasar bebas AFTA (ASEAN Free Trae Area), APEC ( Asia Pacific Cooperation) dan

WTO (World Trade Organization) kepada seluruh kelompok usaha kecil,meneng ah

dan koperasi. Akhirnya kita berharap melalui pola pembinaan yang dikembangkan

tersebut didapat outcomes yang yang bersinergi antara kebijakan pembinaan usaha

kecil, m eneng ah dan koperasi dengan kebijakan Otonomi Daerah. Sehingga antara

i

Page 7: Makalah ukm

kebijakan Otonomi Daerah dengan pembinaan usaha kecil, m eneng ah dan koperasi

terdapat simbiosis mutualisma. Implementasi kebijakan Otonomi Daerah akan

menentukan bagi keberhasilan pembinaan usaha kecil, m eneng ah dan koperasi serta

sebaliknya pelaksanaan pembinaan UKMK akan mendorong keberhasilan pelaksanaan

Otonomi Daerah, dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

 

F. TANTANGAN UKM DALAM ERA GLOBALISASI

 Saat ini ketika krisis financial global terjadi di mana-mana, bahkan di negara (yang kita

kenal) sangat maju perekonomiannya. Krisis financial global ini juga (akan) berdampak

terhadap perekonomian domestik, dan perekonomian nasional pada umumnya.

Dampaknya bagi usaha mikro kecil dan menengah (UKM), serta peran apa yang harus

dilakukan (juga) mulai dibicarakan dimana-mana. Posisi UKM Indonesia dengan jumlah

yang sangat besar inilah yang menyebabkan tentang hal ini menjadi sangat penting.

Banyak hal terkait dengan UKM. Mulai dari keterlibatan jutaan sektor primer yang ada di

dalamnya, penyerapan tenaga kerja dalam jumlah yang sangat banyak, hingga sisi-sisi

strategis lainnya.  Banyak pihak mulai memetakan fungsi strategis UKM dalam kontribusi

pembangunan dan ekonomi bangsa.

Dalam berbagai penelitian tentang UKM, sering dituturkan bahwa perannya begitu besar

bagi perkembangan ekonomi nasional. Saat krisis ekonomi, UKM bisa diandalkan sebagai

katup pengamanan yang handal. Namun harus diakui, sebagian besar UKM masih tersandera

dengan permasalahnnya sendiri, yaitu adanya keterbatasan tempat usaha, keterbatasan

sumberdaya manusia profesional yang kompeten dan memadai, serta terbatasnya teknologi,

dan keterbatasan modal.

Selama ini dalam berbagai kesempatan,saya sering mengungkapkan, bahwa masalah utama

membangun UKM adalah lemahnya integrasi dan mengoptimalisasi 4 hal di atas. Hingga kini

belum ada satu system yang mampu dibangun untuk melahirkan UKM-UKM Indonesia yang

tangguh dan memiliki daya saing handal.  

Ada contoh yang baik yang dapat kita gunakan untuk membedah bahasan ini, yaitu ketika

Indonesia pada masa awal-awal keemasan orde baru mencanangkan swasembada beras.

Karena saat itu pemerintah menyadari bahwa beras bukan hanya komoditas pangan, tetapi

juga komoditas politik dan sosial. Seluruh elemen masyarakat, infrastruktur dan kebijakan

pemerintah diarahkan untuk mencapai target-target yang sudah jelas ditentukan oleh

pemerintah, yaitu tercapainya swasembada beras. Kemetrian-kementrian juga harus menjadi

bagian dari program tersebut (Bimas dan Inmas) dan tidak ada satu elemen masyarakat dan

pemerintah yang terlewatkan.

Dapat kita catat di era itu Indonesia mengalami pertumbuhan pembangunan infrastruktur

yang sangat membanggakan, mulai dari pembangunan bendungan dan irigrasi, pembangunan

jalan raya, pelabuhan, pabrik pupuk, dan sebagainya.

i

Page 8: Makalah ukm

Perguruan tinggi, didorong juga untuk menciptakan dan menghasilkan produk-produk hasil

penelitian yang aplikatif, dan tepat guna. Mahasiswa dikerahkan untuk turun ke desa-desa

menjadi bagian perubahan bagi masyarakat petani, demikian juga dengan peran swadaya

masyarakat berupa lahirnya kelompok-kelompok tani, kelompok-kelompok nelayan, hingga

kelompok-kelompok peternak. Mereka di dukung oleh kehadiran Petugas Penyuluh Lapangan

(PPL) yang menjadi ‘agen perubahan’ bagi aplikasi teknologi baru yang dilahirkan di balai-

balai penelitian dan perguruan tinggi untuk sampai ke masyarakat, khususnya petani.

Saat itu, sektor pertanian benar-benar ‘bergairah’.  Inovasi di bidang pengolahan lahan,

pembibitan dan pembenihan, pupuk, serta teknologi pengolahan berkembang sangat pesat.

Bukan itu saja, pemerintah juga membangun infrastruktur pendukung dengan menugaskan

Kementrian Koperasi untuk membangun infrastruktur perkoperasian yang memadai, berupa

lahirnya Badan Usaha Unit Desa ( BUUD), Koperasi Unit desa (KUD) serta mendirikan

badan penunjang penting lainnya, antara Bulog, yang menjamin hasil produksi petani dapat

dijual dengan harga yang layak. Untuk membangun sinergi dan dukungan modal bagi petani,

pemerintah menugaskan perbankan untuk secara khusus untuk memberikan kredit bagi para

petani.

Cerita di atas bukan soal romantisme masa lalu, tetapi saya hanya ingin menunjukkan satu hal

bahwa lahan usaha, tenaga kerja dan sumberdaya manusia, teknologi, dan modal, tidak bisa

dibangun sendiri-sendiri. Keterlibatan dan dukungan pemerintah harus nyata, partisipasi

masyarakat harus jelas, dukungan infrastruktur harus memadai, dan peran ‘agen of change’

harus ada dan berada di tengah masyarakat.  Karena itu, membangun UKM itu bukan hanya

menyediakan kredit mikro saja, tetapi yang juga tak kalah pentingnya adalah membangun 4

elemen lainnya.

 

BAB III

PENUTUP

i

Page 9: Makalah ukm

A. KESIMPULAN

 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan

ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan

tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Dalam krisis

ekonomi yang terjadi di negara kita sejak beberapa waktu yang lalu, dimana banyak usaha

berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti aktifitasnya, sektor Usaha Kecil dan

Menengah (UKM) terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut. Untuk itu harus

ada langkah yang ditempuh untuk mengatasi krisis tersebut.

Oleh karena itu usaha kecil menengah harus mendapat dukungan penuh oleh pemerintah agar

usaha kecil menegah bisa lebih berkembang dan juga dapat membuka lapangan pekerjaan

yang lebih besar lagi dan juga dapat mengurangi jumlah pengangguran dan juga agar

perekonomian lebih stabil dengan adanya sector dari usaha kecil menengah.

B. SARAN

 Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu saran dan kritik yang

sifatnya membangun sangat kami harapkan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

i

Page 10: Makalah ukm

1. Dr. Ir. Mohammad Jafar Hafsah, “Upaya Pengembangan Usaha Kecil

Menengah”

,http://www.smecda.com/deputi7/file_Infokop/EDISI%2025/pengemb_UKM.pd

2. http://id.wikipedia.org/wiki/Usaha_Kecil_dan_Menengah

 

KATA PENGANTAR

i

Page 11: Makalah ukm

Alhamdulillahirobbil ‘Alamin segala Puji dan Syukur Penulis Panjatkan kepada Allah SWT 

yang telah memberikan taufik dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah ini, Namun penulis menyadari makalah ini belum dapat dikatakan

sempurna karena mungkin masih banyak kesalahan-kesalahan. Shalawat serta salam semoga

selalu dilimpahkan kepada junjunan kita semua habibana wanabiana Muhammad SAW,

kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku

umatnya.

Makalah ini penulis membahas mengenai “PENGEMBANGAN USAHA KECIL DAN

MENENGAH”, dengan makalah ini penulis mengharapkan agar dapat membantu sistem

pembelajaran. Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan makalah ini.

Akhir kata penulis ucapkan terimakasih atas segala perhatiannya.

Raha, Agustus 2013

Penyusun

i

Page 12: Makalah ukm

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB       I     PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang.................................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................................1

C. Tujuan..............................................................................................................2

D. Manfaat...........................................................................................................2

BAB     II     PEMBAHASAN ................................................................................. 3

    2.1     Pengertian Filsafat ........................................................................................3

    2.2     Filsafat Pendidikan .......................................................................................3

    2.3     Esitimologi dan Ontologi ..............................................................................4

    2.4     Beberapa Aliran Filsafat Pendidikan ............................................................5

BAB    III     PENUTUP ............................................................................................8

A. Kesimpulan......................................................................................................8

B. Saran................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................9

i

Page 13: Makalah ukm

MAKALAH

PENGEMBANGAN

USAHA KECIL DAN MENENGAH

DISUSUN OLEH :

NAMA : ZAMRIA

JURUSAN : GEOGRAFI

SEMESTER : II

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

KELAS RAHA

2013

i

Page 14: Makalah ukm

i