makalah tugas kelompok - · pdf fileiman kepada allah berarti meyakini dengan sepenuh hati...

18
i MAKALAH TUGAS KELOMPOK “MAKNA RUKUN IMAN DALAM PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN” Matakuliah: Agama Islam Dosen: Drs. Moehadi, M.Pd Disusun oleh: 1. Azizatul Mar’ati (14144600200) 2. Nur Ihsani Rahmawati (14144600186) 3. Nurul Fitria Febrianti (14144600175) Kelas : A5-14 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA TAHUN 2014

Upload: vanthu

Post on 03-Feb-2018

261 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH TUGAS KELOMPOK -  · PDF fileIman kepada Allah berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT itu ada, Allah Maha Esa. Keyakinan itu diucapkan dalam kalimat:

i

MAKALAH TUGAS KELOMPOK

“MAKNA RUKUN IMAN

DALAM PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN”

Matakuliah: Agama Islam

Dosen: Drs. Moehadi, M.Pd

Disusun oleh:

1. Azizatul Mar’ati (14144600200)

2. Nur Ihsani Rahmawati (14144600186)

3. Nurul Fitria Febrianti (14144600175)

Kelas : A5-14

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

TAHUN 2014

Page 2: MAKALAH TUGAS KELOMPOK -  · PDF fileIman kepada Allah berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT itu ada, Allah Maha Esa. Keyakinan itu diucapkan dalam kalimat:

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan

segala Rahmat dan KaruniaNya kami dapat menyelesaikan makalah yang

berjudul ” Makna Rukun Iman dalam Pembentukan Kepribadian”. Tidak

lupa kami ucapkan terima kasih kepada guru pembimbing, teman-teman,

dan segenap pihak yang telah memberi dukungan dalam menyelesaikan

makalah ini dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat menambah wawasan

tentang makna rukun iman dalam pembentukan kepribadian, khususnya

dalam memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan tentang “ Agama

Islam “

Dengan segala kerendahan hati. Kami sangat mengharapkan kritik

dan sarannya yang bersifat membangun, agar kami dapat menyusun

makalah lebih baik lagi. Kami menyadari masih banyak kekurangan dan

jauh dari sempurna. Karena kesempurnaan sesungguhnya hanya datangnya

dari Allah SWT. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca

pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Yogyakarta, 19 November 2014

Penulis

Page 3: MAKALAH TUGAS KELOMPOK -  · PDF fileIman kepada Allah berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT itu ada, Allah Maha Esa. Keyakinan itu diucapkan dalam kalimat:

iii

DAFTAR ISI

JUDUL ……………………………………………………………………….i

KATA PENGANTAR ……………………………………………………....ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………...iii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………1

1.1 Latar Belakang …………………………………………………..1

1.2 Rumusan Masalah……………….……………………………....2

1.3 Tujuan Penulisan ........................………………...……....……...2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………....4

2.1 Pengertian Rukun Iman ……………………………….……....4

2.2 Peran Rukun Iman dalam Pembentukan Kepribadian………5

a. Iman kepada Allah SWT ……………………………………5

b. Iman kepada malaikat ………………………………………7

c. Iman kepada kitab-kitab…………………………………….7

d. Iman kepada rasul…………………………………………...9

e. Iman kepada hari akhir…………………………………….10

f. Iman kepada qoda’ dan qadar……………………………..11

BAB III KESIMPULAN…………………………………………………14

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..15

Page 4: MAKALAH TUGAS KELOMPOK -  · PDF fileIman kepada Allah berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT itu ada, Allah Maha Esa. Keyakinan itu diucapkan dalam kalimat:

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rukun artinya tiang atau bagian yang pokok. Sesuatu tidak akan menjadi

atau berdiri tegak, bila bagian-bagian yang pokok atau rukunnya tidak terpenuhi.

Iman menurut bahasa adalah membenarkan. Adapun menurut istilah syari‟at yaitu

meyakini dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan membuktikannya dalam

amal perbuata.

Iman menurut etimologi berarti percaya, sedangkan menurut terminologi

berarti membenarkan secara dengan hati, lalu diungkapkan dengan kata-kata, dan

diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam islam rukun iman terdiri dari

enam pilar keyakinan. Enam pilar itu meliputi iman kepada Allah, iman kepada

malaikat, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Rasul, iman kepada hari

kiamat, iman kepada qada‟ dan qadar. Rukun iman sangat berperan penting dalam

kehidupan manusia, utamanya dalam pembentukan sikap kepribadian umat

manusia.

Kepribadian ialah sesuatu yang dengan jelas membedakan seseorang

dengan orang lain. Kepribadian itu adalah karakteristik umum seseorang.

Kepribadian itu mengandung berbagai karakteristik pula seperti cara bertindak,

minat, kemampuan intelektual, dan sikap pada umumnya. Gabungan seluruh

karakteris- tik itulah yang membentuk kepribadian. Kepribadian menunjuk

keseluruhan individu itu. Memang, dalam garis besarnya kepribadian itu merupa-

kan gabungan karakteristik pisik dan psikis seseorang individu. Tetapi

karakteristik psikis itulah yang menandai secara dominan kepribadian seseorang.

Page 5: MAKALAH TUGAS KELOMPOK -  · PDF fileIman kepada Allah berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT itu ada, Allah Maha Esa. Keyakinan itu diucapkan dalam kalimat:

2

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian rukun iman?

2. Bagaimana peran rukun iman dalam pembentukan kepribadian?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Memberikan pengetahuan tetantang rukun iman.

2. Manumbuhkan rasa iman kepada Allah SWT, malaikat-malaikatNya,

kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, hari akhir, serta beriman kepada qada‟ dan

qadar.

3. Menumbuhkan individu yang memiliki kepribadian lurus atau kepribadian

yang baik dalam setiap tingkah lakunya.

Page 6: MAKALAH TUGAS KELOMPOK -  · PDF fileIman kepada Allah berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT itu ada, Allah Maha Esa. Keyakinan itu diucapkan dalam kalimat:

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian rukun iman

Iman berarti membenarkan Allah dan membenarkan Nabi Muhammad

SAW , malaikat-malaikat, kitab kitab, hari kiamat dan juga qadha‟ dan

qadharNya. Ia merangkumi semua aspek kepercayaan dan kenyakinan adalah

mu‟min dan mu‟minah.

Rukun iman adalah kepercayaan dalam diri. Seorang islam dikatakan

beriman bila ia percaya pada rukun iman. Rukun iman itu terdiri atas iman kepada

Allah SWT, iman kepada para malaikat-Nya, iman kepada Kitab-kitab-Nya, iman

kepada para rasul-Nya, percaya pada Hari Akhir, dan percaya pada ketentuan

Allah biasa disebut dengan qadha‟ dan qadar.

Sesuai dengan firman Allah dalam Q.S Al-Baqarah ayat 177:

“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu

kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada

Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan

memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim,

orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-

orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya,

mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang

menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam

Page 7: MAKALAH TUGAS KELOMPOK -  · PDF fileIman kepada Allah berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT itu ada, Allah Maha Esa. Keyakinan itu diucapkan dalam kalimat:

4

kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka Itulah orang-

orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang

bertakwa.”

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari hadits „Umar bin al-Khaththab

Radhiyallahu „anhu yang menyatakan bahwa Malaikat Jibril pernah bertanya

kepada Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam tentang Iman, maka Rasulullah

Shallallahu „alaihi wa sallam menjawab:

“Iman itu adalah engkau beriman kepada Allah, Malaikat-MalaikatNya, Kitab-

Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, dan Hari Akhir, serta beriman kepada qadar yang

baik maupun buruk.”

Rasa percaya yang kuat terhadap rukun iman tersebut akan membentuk

nilai-nilai yang melandasi manusia dalam setiap aktivitasnya. Dengan nilai-nilai

itu, diharap setiap individu memiliki kepribadian yang lurus atau kepribadian

yang baik dalam setiap tingkah lakunya.

2.2 Peran Rukun Iman dalam Pembentukan Kepribadian

a. Iman kepada Allah SWT

Iman kepada Allah berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah

SWT itu ada, Allah Maha Esa. Keyakinan itu diucapkan dalam kalimat:

“Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah”

Pada hakekatnya kepercayaan kepada Allah SWT sudah dimiliki manusia

sejak ia lahir. Bahkan manusia telah menyatakan keimanannya kepada Allah SWT

sejak ia berada di alam arwah. Dengan beriman kepada Allah kita akan selalu

merasa bahwa setiap yang kita lakukan itu diawasi oleh Allah SWT sehingga kita

akan menumbuhkan sikap diantaranya:

1. Berbuat baik.

Orang yang beriman akan selalu mendapat bimbingan dari Alah SWT,

oleh karena itu apa yang dilakukannya adalah perbuatran-perbuatan baik dan

terpuji. Contoh-contoh perbuatan baik itu meliputi : rendah hati, memiliki sikap

dan jiwa sosial, mengahrgai sesama orang lain, jujur, sabar, santun, berani dalam

Page 8: MAKALAH TUGAS KELOMPOK -  · PDF fileIman kepada Allah berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT itu ada, Allah Maha Esa. Keyakinan itu diucapkan dalam kalimat:

5

hal kebenaran, hatinya tenang, tidak goyah atau terombang ambing oleh ajakan

nafsu jahat atau orang yang akan menyesatkan. Seperti Firman Allah dalam QS

Ar-ra‟d ayat 28:

Artinya: “ orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan

mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi

tenteram.”

2. Taqwa

Taqwa adalah menjaga diri dari segala perbuatan dosa dengan

melaksanakan segala apa yang diperintah oleh Allah SWT dan juga meninggalkan

apa yang telah dilarang-Nya. Keimanan seseorang kepada Allah SWT belum

sempurna jika ia tidak bertaqwa, yakni mewujudkannya dalam bentuk yang nyata

dengan beramal shaleh atau berbuat kebaikan kepada orang lain.

3. Malu

Tanda keimanan yang amat penting dari seseorang yaitu al haya’ atau

mempunyai rasa malu. Maksud dari mempunyai rasa malu disini bukan kita

merasa malu berbicara di depan orang banyak sehingga merasakan panas dingin

jika berbicara di depan umum atau kita merasa malu dengan penampilan yang

kurang meyakinkan atau kurang keren di depan teman-teman kita dalam suatu

acara. Akan tetapi, rasa malu yang harus kita tanam sebagai orang yang beriman

yaitu malu jika kita tidak melakukan perbuatan atau hal-hal yang telah dibenarkan

oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.

4. Syukur

Tanda keimanan seseorang yang amat penting adalah selalu bersyukur.

Allah SWT menganugerahkan nikmat yang banyak kepada manusia. Setiap detik

dalam kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dengan yang namanya nikmat

Allah SWT.

Page 9: MAKALAH TUGAS KELOMPOK -  · PDF fileIman kepada Allah berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT itu ada, Allah Maha Esa. Keyakinan itu diucapkan dalam kalimat:

6

Oleh karena itu, sudah sepatutnya manusia selalu bersyukur kepada Allah

SWT. Syukur berarti “berterima kasih kepada Allah SWT”. Dalam arti lain,

syukur ialah memanfaatkan nikmat yang diberikan Allah SWT kepada kita sesuai

dengan kehendak yang memberikannya.

5. Sabar

Sabar merupakan bagian yang penting dari iman. Dalam hadits yang

diriwayatkan oieh Abu Nu‟aim, Rasulullah SAW bersabda “Sabar adalah

sebagian dari iman. Kedudukan sabar bagi iman sangat penting, seperti

kedudukan hari Arafah dalam ibadah haji.”

6. Ridha dengan Keputusan Allah

Ridha berarti menerima keputusan kalah atau menang dengan hati yang

lapang. Jika mendapat kemenangan maka siap untuk menjalankan tugas sebagai

tanda kesyukuran kepada Allah SWT, dan jika dinyatakan kalah, maka terima

dengan hati yang lapang, dan merasa bahwa memang belum rejekinya. Seorang

ulama tasauf, Ibnu Athaillah Sakandari menyatakan: “Keridhaan adalah

mengarahkan perhatian hati kepada ketentuan Tuhan bagi si hamba dan

meninggalkan ketidaksenangan“. Seorang ulama yang lain, Ruwaim menyatakan:

“ Keridhaan adalah tenangnya hati dalam menjalani ketetapan Allah.”

Perilaku-perilaku yang mencerminkan sikap beriman kepada Allah SWT:

Berusaha untuk lebih maju

Tidak bersikap sombong

Bersikap pemaaf serta segera bertaubat jika melakukan kesalahan

Menyadari akan kebesaran dan kekuasaan Allah

Berperilaku dan bersikap baik kepada sesama manusia

Beribadah kepada Allah dengan menjalankan perintah Nya dan menjauhi

larangan Nya

Selalu bersyukur dan memenfaatkan yang telah diberikan Allah dengan

baik

Menjaga dan melestarikan alam dengan baik

Page 10: MAKALAH TUGAS KELOMPOK -  · PDF fileIman kepada Allah berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT itu ada, Allah Maha Esa. Keyakinan itu diucapkan dalam kalimat:

7

b. Iman kepada malaikat-malaikat

Iman kepada malaikat allah berarti percaya atau yakin dengan sepenuh hati

bahwa malaikat ada dan diciptakan Allah SWT dari nur (cahaya) yang bertugas

mengawasi dan mencatat apapun perbuatan yang manusia kerjakan. Dalam

menjalankan tugasnya malaikat tidak memiliki rasa lelah dalam mengawasi

sehingga setiap muslim akan bersikap:

1. Berhati-hati pada setiap apa yang ia kerjakan

Itu terjadi karena malaikat selalu mengwasi tindakan kita, apabila kita

berbuat dosa maka malaikat akan mencatatnya dan akan diminta

pertanggungjawaban di akhirat nanti.

2. Tenang karena malaikat selalu mengawasinya

Prilaku yang tenang timbul karena kita dalam pengawasan malaikat, jadi

disetiap perbuatan yang baik akan dicatat, dan pasti akan mendapatkan pahala

sesuai perbuatannya.

3. Banyak bersyukur

Dengan adanya malaikat kita harus banyak bersukur kepada Allah, karena

Allah SWT menugaskan para malaikat untuk menjaga, membantu, mendoakan

hamba-hambaNya dan para malaikat selalu memintakan ampun umat muslim.

4. Ta'at

Melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya,

sebagaimana dicontohkan malaikat dalam pengabdian-nya kepada Allah SWT.

c. Iman kepada kitab-kitab

Kitab adalah kumpulan wahyu atau firman Allah SWT yang disampaikan

kepada para rasulNya melalui malaikat jibril yang berisi ajaran-ajaran agama

sebagai pedoamn hidup manusia yang lengkap dan dibukukan. Iman kepada kitab

Allah adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT menurunkan kitab-

kitabNya kepada Rasul-rasulNya untuk disampaikan kepada seluruh umat di

dunia agar memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat.

Page 11: MAKALAH TUGAS KELOMPOK -  · PDF fileIman kepada Allah berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT itu ada, Allah Maha Esa. Keyakinan itu diucapkan dalam kalimat:

8

Fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah

Beberapa fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah swt antara lain:

Memberi petunjuk kepada manusia agar dapat mencapai kebahagiaan

hidup di dunia dan akhirat

Memperoleh penjelasan yang mutlak mengenai kebenaran dalam

menghadapi segala persoalan

Dapat membedakan yang hak dan batil

Mengetahui kisah umat di zaman dahulu, ada yang durhaka da juga yang

taat sehingga dapat diambil pelajaran dari kisah tersebut.

Perilaku yang mencerminkan iman kepada kitab-kitab Allah :

a. Meyakini bahwa sebelum Al Qur‟an, Allah SWT menurunkan kitab-kitab

kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya

b. Meyakini dengan sebenarnya bahwa kitab yang terakhir adalah Al Qur‟an

yaitu sebagai pedoman hidup.

c. Menyembah dan beribadah hanya kepada Allah SWT.

d. Meyakini bahwa Al Qur‟an adalah mukjizat Nabi Muhamad SAW sebagai

penyempurna.

Dengan mempercayai kitab-kitab Allah SWT seorang muslim akan memiliki

sifat:

1. Senang dalam menuntut ilmu

Itu disebabkan karena dalam salah satu kitab Allah menerangkan kebaikan

orang-orang yang berilmu.

2. Tidak mudah putus asa

Dalam salah satu kitab Allah yaitu Al-Quran disebutkan bahwa umat

manusia dilarang mudah putus asa.

Seperti firman Allah QS Yuusuf ayat 87:

Page 12: MAKALAH TUGAS KELOMPOK -  · PDF fileIman kepada Allah berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT itu ada, Allah Maha Esa. Keyakinan itu diucapkan dalam kalimat:

9

Artinya: “Hai anak-anakku, pergilah kamu, Maka carilah berita tentang Yusuf

dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya

tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".( QS

Yuusuf:87)

3. Santun pada orang tua.

4. Berkata benar, dan lain-lain.

d. Iman Kepada Rasul Allah

Beriman kepada Rasul ialah percaya bahwa Allah telah memilih diantara

anak dan cucu Adam a.s, diutus untuk membimbing umatnya kejalan yang benar

agar mereka hidup bahagia baik di dunia maupun di akhirat kelak, seperti firman

Allah SWT dalam QS Al-Mu‟min ayat 78:

Artinya: “ Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum

kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara

mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi

seorang rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah”; maka

apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan

ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil. ( QS Al-

Mu‟min:78}

o Fungsi iman kepada rasul Allah adalah:

1. Meningkatkan kepercayaan bahwa ajaran dan janji Allah adalah benar

2. Memantapkan keyakinan bahwa hal-hal yang dilakukan dari ajaran rasul

adalah benar.

Page 13: MAKALAH TUGAS KELOMPOK -  · PDF fileIman kepada Allah berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT itu ada, Allah Maha Esa. Keyakinan itu diucapkan dalam kalimat:

10

3. Meningkatkan semangat beramal saleh dan melakukan perbuatan yang

bermanfaat bagi dirinya serta masyarakat untuk kehidupan di dunia dan

akhirat

4. Memperkuat kepercayaan bahwa para rasul adalah teladan hidup yang wajib

diikuti dalam meraih kebahagiaan

o Perilaku yang mencerminkan beriman kepada rasul Allah adalah:

- Melaksanakan ajaran yang dibawa oleh rasul dan menjauhi larangannya

- Menjadikan hidup selalu bermanfaat bagi orang lain atau masyarakat

- Selalu berbuat baik supaya dapat menikmati nikmatnya surga dan

terhindar dari neraka

- Berlaku jujur dan benar (sidiq)

- Bertanggungjawab mengemban amanah (amanah)

- Berlaku cerdas dan bijaksana (fathonah)

- Senantiasa sabar menghadapi cobaan, seperti sifat rasul

- Selalu tawakal. Dalam sikapnya rasul-rasul Allah selalu tawakal, jadi

umat manusia menteladani sikap beliau.

- Rajin beribadah

- Senantiasa menjaga alam se isinya

- Tidak sombong, dan lain-lain

e. Iman Kepada Hari Kiamat

Kiamat dibagi menjadi 2 yakni kiamat sugro(kiamat kecil) dan kiamat

kubro(kiamat besar). Kiamat sugro(kiamat kecil) adalah kiamat yang terjadi hanya

pada seseorang atau kaum tertentu saja misalnya kematian seseorang atau

kematian suatu kelompok tertentu sedangkan kiamat kubro(kiamat besar) adalah

kehancuran semua makhluk hidup dan alam semesta raya dan tak ada yang hidup

satu pun. Dengan beriman kepada hari akhir seorang muslim akan bersifat:

- Rajin beribadah

- Selalu berbuat baik

- Jujur

Page 14: MAKALAH TUGAS KELOMPOK -  · PDF fileIman kepada Allah berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT itu ada, Allah Maha Esa. Keyakinan itu diucapkan dalam kalimat:

11

- Berusaha untuk tidak berbuat dosa

- Hormat pada kedua orang tua,dll

f. Iman Kepada qadha’ dan qadar

Allah SWT telah menciptakan manusia beserta takdirnya. Takdir Allah di

bagi 2 yakni :

1) Takdir mua’llaq: yaitu takdir yang erat kaitannya dengan ikhtiar

manusia(Takdir yang masih dapat diubah). Contoh: seorang siswa bercita-cita

ingin menjadi insinyur pertanian. Untuk mencapai cita-citanya itu ia belajar

dengan tekun. Akhirnya apa yang ia cita-citakan menjadi kenyataan. Ia

menjadi insinyur pertanian. Hal ini Allah berfirman dalam QS Ar-Ra‟d ayat

11:

Artinya: Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya

bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.

Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka

merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah

menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat

menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. ( QS Ar-

Ra‟d:11)

2) Takdir mubram; yaitu takdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak dapat

diusahakan atau tidak dapat di tawar-tawar lagi oleh manusia. Contoh. Ada

orang yang dilahirkan dengan mata sipit , atau dilahirkan dengan kulit hitam

sedangkan ibu dan bapaknya kulit putih dan sebagainya, jenis kelamin dan

waktu kematian seseorang..

Page 15: MAKALAH TUGAS KELOMPOK -  · PDF fileIman kepada Allah berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT itu ada, Allah Maha Esa. Keyakinan itu diucapkan dalam kalimat:

12

Setelah seorang muslim mempercayai qadha dan qadar ini maka mereka

akan bersifat: Tidak mudah putus asa, dermawan, bekerja keras, sabar, tawakal,

semangat dalam menjalankan ibadah dan pekerjaannya, dan lain-lain.

Fungsi Iman kepada Hari Akhir

a. Menambah iman serta ketaqwaan kepada Allah SWT

b. Lebih taat kepada Allah dan Rasulullah SAW denganmenghindarkan diri

dari perbuatanmaksiat

c. Senantiasa hidup dengan hati-hati, waspada, dan selalumeminta ampunan

kepada Allah SWT

d. Memberi motivasi untuk beramal dan beribadah karenasegala perbuatan

baik akan mendapat balasan di akhirat

e. Selalu menghiasi diri dengan berzikir kepada Allah SWTsehingga jiwa

menjadi tenang

f. Melatih diri untuk banyak bersyukur dan bersabar. Karena orang yang

beriman kepada qadha dan qadar, apabila mendapat keberuntungan, maka ia

akan bersyukur, karena keberuntungan itu merupakan nikmat Allah yang

harus disyukuri. Sebaliknya apabila terkena musibah maka ia akan sabar,

karena hal tersebut merupakan ujian, seperti firman Allah dalam QS. An-

Nahl ayat 53:

Artinya:”dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah( datangnya),

dan bila ditimpa oleh kemudratan, maka hanya kepada-Nya lah kamu meminta

pertolongan. ”( QS. An-Nahl:53).

g. Menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa. Sifat itu terdapat dalam

QS.Yusuf ayat 87 dan Sabda Rasulullah: yang artinya” Tidak akan masuk

sorga orang yang didalam hatinya ada sebiji sawi dari sifat

kesombongan.”( HR. Muslim)

h. Memupuk sifat optimis dan giat bekerja. Karena keberuntungan itu tidak

datang begitu saja dari Allah, tetapi harus diusahakan. Oleh sebab itu, orang

Page 16: MAKALAH TUGAS KELOMPOK -  · PDF fileIman kepada Allah berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT itu ada, Allah Maha Esa. Keyakinan itu diucapkan dalam kalimat:

13

yang beriman kepada qadha dan qadar senantiasa optimis dan giat bekerja

untuk meraih kebahagiaan dan keberhasilan itu. Seperti firaman Allah

dalam QS Al- Qashas ayat 77:

Artinya : Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu

(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari

(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana

Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di

(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-norang yang berbuat

kerusakan. (QS Al- Qashas:77)

i. Menenangkan jiwa. Orang yang beriman kepada qadha dan qadar

senangtiasa mengalami ketenangan jiwa dalam hidupnya, sebab ia selalu

merasa senang dengan apa yang ditentukan Allah kepadanya. Jika

beruntung atau berhasil, ia bersyukur. Jika terkena musibah atau gagal, ia

bersabar dan berusaha lagi. Seperti firman Allah dalam QS. Al-Fajr ayat 27-

30:

Artinya : “Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang

tenang lagi diridhai-Nya. Maka masuklah kedalam jamaah hamba-hamba-Ku,

dan masuklah kedalam sorga-Ku.”( QS. Al-Fajr:27-30)

Page 17: MAKALAH TUGAS KELOMPOK -  · PDF fileIman kepada Allah berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT itu ada, Allah Maha Esa. Keyakinan itu diucapkan dalam kalimat:

14

BAB III

Kesimpulan

Iman berarti membenarkan Allah dan membenarkan Nabi Muhammad

SAW , malaikat-malaikat, kitab kitab, hari kiamat dan juga qadha‟ dan

qadharNya. Penanaman karakter dasar kepribadian implementasi rukun iman

seharusnya menumbuhkan sifat-sifat mulia seperti tanggung jawab, selalu

berusaha berbuat , rendah hati, menjauhi segala larangan Allah, bertawakal

kepada Allah, sabar, hati tenang, tidak mudah putus asa, berjiwa social, jujur,

optimis, selalu mensyukuri nikmat Allah. Takdir Allah di bagi menjadi 2 yakni

Takdir mua‟llaq(Takdir yang masih dapat diubah) dan Takdir mubram(takdir

yang tidak dapat di tawar-tawar lagi).

Page 18: MAKALAH TUGAS KELOMPOK -  · PDF fileIman kepada Allah berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT itu ada, Allah Maha Esa. Keyakinan itu diucapkan dalam kalimat:

15

DAFTAR PUSTAKA

Azra, Azumardi, dkk., 2002, Buku Teks Pendidikan Agama Islam

Pada Perguruan Tinggi Umum,Jakarta: Depag

Nurdin, Ali, dkk., 2008, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Universitas

Terbuka

Zainuddin, Muhadi, 2012, Aqidah Islamiyah, Yogyakarta: PP Aji

Mahasiswa Al-Muhsin

Al-Jumaanatul „alii, hal 27,252,246,476,250,272,394,594.CV Penerbit

Jumaanatul „Alii-Art(Al-Qur‟an)

http://kebunhidayah.wordpress.com/2009/08/18/rukun-islam-rukun-iman-

dan-rukun-ihsan/, 10 November 2012, Sabtu, 14.00. Diunduh pada tanggal 17

November 2014

http://www.scribd.com/doc/25481906/Pengertian-Iman, 10 November

2012, Sabtu, 14.25. Diunduh pada tanggal 17 November 2014

http://manhaj-salafusshalih.blogspot.com/2010/12/dalil-larangan-

berputus-asa.html,11 November 2012, Minggu, 22.05. Diunduh pada tanggal 17

November 2014

http://nprayoga01.blogspot.com/2013/12/peran-rukun-islam-dan-rukun-

iman-dalam_8697.html . Diunduh pada tanggal 17 November 2014

http://www.scribd.com/doc/35443595/Makalah-Iman-Kepada-Hari-

Kiamat (Dinukil dari buku” Detik-detik Terakhir Kehidupan Rasulullah saw, hal

75-79 disusun oleh K.H. Firdaus A.N., Publicita, Jakarta , 1977) Diunduh pada

tanggal 17 November 2014

http/// google.www iman kepada qadha dan qodar.com. Diunduh pada

tanggal 4 november 2012 Diunduh pada tanggal 17 November 2014

http/// google.www iman kepada rosul-rosul Allah.com. Diunduh pada

tanggal 4 november 2012 Diunduh pada tanggal 17 November 2014

http/// www.rukun iman.com/doc/makalah rukun iman Diunduh pada

tanggal 18 November 2014