makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi

29
TUGAS UTAMA TA-3101 GENESA BAHAN GALIAN ENDAPAN PASIR BESI Oleh: Kelompok 9 Feri Sandria 12113041 Achmad Juanzah 12113043 Farah Rizka Rahmatia 12113044 Gagah Arofat 12113045 SEMESTER I TAHUN AJARAN 2015/2016

Upload: bandung-institute-of-technology

Post on 16-Apr-2017

1.587 views

Category:

Engineering


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi

TUGAS UTAMA

TA-3101 GENESA BAHAN GALIAN

ENDAPAN PASIR BESI

Oleh:

Kelompok 9

Feri Sandria 12113041

Achmad Juanzah 12113043

Farah Rizka Rahmatia 12113044

Gagah Arofat 12113045

SEMESTER I

TAHUN AJARAN 2015/2016

Page 2: Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi

Genesa Bahan Galian Pasir Besi 2015

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Besar Genesa Bahan

Galian mengenai endapan pasir besi.

Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari

masa perkuliahan sampai pada penyusunan tugas ini, sangatlah sulit bagi penulis untuk

menyelesaikan makalah tugas besar ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih

kepada bapak Dr.Eng. Syafrizal., ST., MT

Penulis menyadari bahwa masih ada beberapa kekurangan laporan ini, baik dari

materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman

penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.

Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala

kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga tugas ini membawa manfaat bagi

pengembangan ilmu.

Bandung, 11 Desember 2015

Penulis

Page 3: Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi

Genesa Bahan Galian Pasir Besi 2015

3

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………... 2

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….. 3

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………………. 4

DAFTAR TABEL………………………………………………………………………….. 5

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….. 6

1.1 Deskripsi Umum Pasir Besi……………………………………………………. 6

1.2 Komoditi Sampingan dalam Pasir Besi………………………………………... 6

1.3 Keterdapatan dan Produsen Utama Pasir Besi di Indonesia…………………….7

1.4 Keterdapatan dan Produsen Utama Pasir Besi di Dunia……………………….. 9

BAB II TATANAN GEOLOGI……………………………………………………...........11

2.1 Metallogenic Province dan Tatanan Geologi dari Pembentukan

Tipe Endapan…………………………………………………………………..11

2.2 Keterdapatan Endapan Pasir Besi di Dunia dan di Indonesia……………........13

BAB III GENESA ENDAPAN PASIR BESI……………………………………………..15

3.1 Jenis Batuan Induk………………………………………………………….....15

3.2 Proses Genesa Endapan Pasir Besi…………………………………………….16

3.3 Bentuk dan Variasi Endapan Pasir Besi…………………………………….....17

3.4 Zona-zona yang Muncul pada Endapan Pasir Besi……………………………18

3.5 Contoh Endapan Pasir Besi di Indonesia……………………………………...19

BAB IV METODA PENAMBANGAN…………………………………………………..22

4.1 Metoda Penambangan Pasir Besi……………………………………………...22

4.2 Metoda Pemurnian dan/atau Pengolahan……………………………………...23

4.3 Dampak Penambangan Pasir Besi terhadap Aspek Lingkungan

dan Sosial………………………………………………………………….......25

BAB V PENUTUP………………………………………………………………………...27

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………...29

Page 4: Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi

Genesa Bahan Galian Pasir Besi 2015

4

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 : Pasir Besi………………………………………………………………..........6

Gambar 1.2 : Peta Persebaran Cadangan pasir Besi di Indonesia………………………......8

Gambar 1.3 Sebaran Sumber Daya dan Cadangan Mineral Besi di Wilayah Indonesia........8

Gambar 1.4 : Potensi Mineral Logam Provinsi Jawa Barat…………………………...........9

Gambar 1.5 : Aktivitas Penambangan di Waikato North Head Mine Site…………………10

Gambar 2.1 : Skema komposisi batuan……………………………………………………11

Gambar 2.2 : Sebaran Gunung Api di Indonesia…………………………………………..12

Gambar 2.3 : Sistem Sungai, Alur Transportasi Material…………………………………12

Gambar 2.4 : Pasir Besi di Taranaki, New Zealand……………………………………….13

Gambar 2.5 : Aktivitas Penambangan di Kulon Progo, Jogjakarta………………………..14

Gambar 2.6 : Aktivitas Penambangan di Lumajang, Jawa Timur…………………………14

Gambar 3.1 : Batuan Andesit……………………………………………………………..15

Gambar 3.2 : Batuan Basalt………………………………………………………………15

Gambar 3.3 : Skema Endapan Pasir Besi………………………………………………....16

Gambar 3.4 : Intercalation of white clean sand grain and black iron sand………............17

Gambar 3.5 : Zona Keterdapatan Pasir Besi………………………………………………18

Gambar 3.6 : Zona-zona endapan pasir besi akibat adanya aktivitas gelombang laut….....18

Gambar 3.7 : Zona Perlapisan dari Endapan Pasir Besi…………………………………...19

Gambar 3.8 : Zona Endapan Pasir Besi …………………………………………………...19

Gambar 3.9 : Peta Endapan Pasir Besi Kulon Progo………………………………………21

Gambar 4.1 : Metoda konvensional truk dan shovel pada aktivitas penambangan di

Kulon Progo…………………………………………………………………22

Gambar 4.2 : Diagram Alir Konsentrasi pasir Besi………………………………………..23

Gambar 4.3 : Diagram Alir Pengolahan Pasir Besi………………………………………..24

Gambar 4.4 : Diagram Alir Pengolahan Pasir Besi Secara Total Mining…………………25

Page 5: Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi

Genesa Bahan Galian Pasir Besi 2015

5

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Sumber Daya dan Cadangan Mineral Besi………………………………………7

Tabel 1.2 Potensi Sumberdaya Mineral Logam Provinsi Jawa Barat………………………9

Page 6: Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi

Genesa Bahan Galian Pasir Besi 2015

6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Deskripsi Umum Pasir Besi

Pasir besi merupakan salah satu bahan galian dari kelompok bijih besi, sejenis

pasir berwarna gelap yang mengandung partikel bijih besi (magnetit) yang terdapat di

sepanjang pantai. Umumnya, pasir besi terdiri atas mineral opak yang telah bercampur

dengan butiran-butiran dari mineral non-logam, seperti kuarsa, kalsit, feldspar, piroksen

dan biotit. Mineral opak yang terkandung dalam pasir besi antara lain magnetit,

titaniferous magnetit, ilmenit, limonit dan hematit.

Pasir besi memiliki warna hitam, kilap logam, berat jenis 1,8 ton/m3, dan ukuran

butirnya adalah dari 1

16 mm sampai 2 mm. Pasir besi memiliki sifat kemagnetan yang

tinggi.

Pasir besi di Indonesia termasuk salah satu bahan baku dasar dalam industri baja.

Selain itu, pasir besi dapat pula dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk industri semen

dalam pembuatan beton, bahan dasar tinta kering (toner), bahan utama untuk pita kaset,

pewarna serta campuran (filter) untuk cat serta bahan dasar untuk industri magnet

permanen.

Gambar 1.1 : Pasir Besi (Wikipedia.org)

1.2 Komoditi Sampingan dalam Pasir Besi

Mineral yang terdapat dalam endapan pasir besi seperti ilmenit (FeTiO3) dapat

berasosiasi dengan oksida titanium (titaniferous iron ore). Mineral ilmenit mengandung

hampir 53% rutile (TiO2) yang merupakan mineral penting untuk pengolahan titanium.

Untuk mendapatkan TiO2, maka kandungan besi dalam ilmenit harus dipisahkan terlebih

dahulu. Titanium biasa dimanfaatkan untuk alat kesehatan seperti bahan untuk pen

karena memiliki karakteristik yang ringan dan kuat. Selain bidang kesehatan, titanium

dimanfaatkan pula untuk bidang penerbangan dan automotif.

Page 7: Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi

Genesa Bahan Galian Pasir Besi 2015

7

Kandungan titanium ini biasanya hadir sebagai mineral pengganggu, sehingga

kadar besi dalam pasir besi relatif rendah. Sehingga, pemanfaatan pasir besi menjadi

kurang sesuai untuk bahan baku pembuatan besi.

Selain titanium, mineral oksida lain yang berasosiasi di dalam pasir besi ialah

vanadium. Endapan pasir besi di pesisir pantai selatan, tepatnya di pesisir selatan Kulon

Progo memiliki kandungan vanadium, di luar kandungan besi dan titanium.

1.3 Keterdapatan dan Produsen Utama Pasir Besi di Indonesia

Endapan besi yang ditemukan di Indonesia umumnya terdiri dari tiga jenis

endapan, yaitu bijih besi laterit, besi primer, besi sedimen dan pasir besi (Ishlah, 2009:6).

Berdasarkan data Pusat Sumber Daya Geologi 2012 Sumber Daya dan Cadangan

Mineral Besi, khususnya pasir besi ialah berupa sumberdaya sebesar 2.121.342.036,95

dan cadangan sebesar 173.810.400,00.

Tabel 1.1 Sumber Daya dan Cadangan Mineral Besi (Pusat Sumber Daya Geologi, 2012 (diolah))

Potensi dan sebaran dari pasir besi banyak dijumpai di berbagai daerah di

Indonesia seperti : Pantai Barat Sumatra, Pantai Selatan Jawa, Kalimantan, Sulawesi,

Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku dan Papua.

Page 8: Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi

Genesa Bahan Galian Pasir Besi 2015

8

Gambar 1.2 : Peta Persebaran Cadangan pasir Besi di Indonesia (Slideshare.net :Pengolahan pasir besi)

Gambar 1.3 Sebaran Sumber Daya dan Cadangan Mineral Besi di Wilayah Indonesia (Pusat Sumber Daya

Geologi, 2012 (diolah))

Salah satu wilayah yang menjadi produsen utama pasir besi di Indonesia ialah

Jawa Barat. Endapan pasir besi di Jawa Barat umumnya tersebar di pesisir pantai selatan.

Potensi endapan pasir besi di Jawa barat cukup melimpah, misalnya saja potensi pasir

besi di Kabupaten Ciamis tepatnya di Cijulang dan Pangandaran memiliki sumberdaya

Tertunjuk masing-masing sebesar 162.221,90 dan 113.094 ton bijih. Selain Kabupaten

Ciamis, terdapat beberapa Kabupaten yang memiliki sumberdaya pasir besi, di antaranya

Kabupaten Cianjur, Kabupaten Subang, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten

Tasikmalaya.

Page 9: Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi

Genesa Bahan Galian Pasir Besi 2015

9

Tabel 1.2 Potensi Sumberdaya Mineral Logam Provinsi Jawa Barat (Badan Geologi, 2011)

Gambar 1.4 : Potensi Mineral Logam Provinsi Jawa Barat (Badan Geologi, 2011)

1.4 Keterdapatan dan Produsen Utama Pasir Besi di Dunia

Pasir besi merupakan salah satu komoditas yang umum di temukan di dunia.

Beberapa di antaranya berpotensi sebagai sumber besi dan memiliki nilai yang

komersial. Endapan pasir besi di dunia tersebar di beberapa negara seperti New Zealand,

Indonesia, Fiji, Mexico, Filipina dan lain-lain.

New Zealand merupakan salah satu produsen utama pasir besi di dunia, dimana

endapan pasir besi yang terdapat di New Zealand merupakan salah satu yang terbesar di

dunia khususnya di pantai barat dari Pulau Utara New Zealand.

Page 10: Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi

Genesa Bahan Galian Pasir Besi 2015

10

New Zealand Steel merupakan salah satu perusahaan produsen pasir besi di New

Zealand yang mengekspor pasir besi ke negara lain seperti Jepang, Korea Selatan dan

Cina. Selain itu, cadangan yang yang ditambang oleh New Zealand Steel luasan areanya

kurang lebih 1.600 Ha dan merupakan yang terluas di New Zealand.

Gambar 1.5 : Aktivitas Penambangan di Waikato North Head Mine Site (nzsteel.co.nz)

Page 11: Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi

Genesa Bahan Galian Pasir Besi 2015

11

BAB II

TATANAN GEOLOGI

2.1 Metallogenic Province dan Tatanan Geologi dari Pembentukan Tipe Endapan

Pembentukan endapan bahan galian sangat bergantung kepada tatanan

geologinya (geologic setting). Litologi merupakan karakteristik yang dimiliki oleh

batuan.

Litologi: jenis batuan metallogenic province

Berdasarkan kejadiannya, endapan besi dapat dikelompokan menjadi tiga jenis

yaitu pertama endapan besi primer yang terjadi karena proses hidrotermal, kedua

endapan besi laterit yang terbentuk akibat proses pelapukan, dan ketiga endapan pasir

besi yang terbentuk karena proses rombakan dan sedimentasi secara kimia dan fisika.

Endapan yang menjadi bahasan dalam makalah ini adalah endapan besi tipe 3.

Bentuk dari pasir besi akan angular jika dekat dengan daerah erupsi gunung

berapi sedangkan bentuknya akan granular jika jauh dari erupsi gunung berapi. Serta

pasir besi memiliki warna yang gelap kehitaman karena banyak mengandung mineral

dengan dominan unsur besi. Pada pasir yang berwarna hitam, mineral yang mendominasi

diantaranya magnetit (Fe3O4), hematit (Fe2O3), limonit (Fe2O3.nH2O), siderit

(FeCO3). Semakin gelap warna pasir, maka konsentrasi unsur Fe akan semakin tinggi.

Gambar 2.1 : Skema komposisi batuan (Slide kuliah Teknik Eksplorasi)

Dari skema di atas, dapat diketahui bahwa mineral penyusun unsur besi berasal

dari batuan andesitik sampai basaltik.

Page 12: Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi

Genesa Bahan Galian Pasir Besi 2015

12

Gambar 2.2 : Sebaran Gunung Api di Indonesia (google.co.id)

Endapan pasir besi bersumber dari batuan gunung berapi dan berdasarkan gambar di

atas, sebaran gunung api di Indonesia berada pada bagian barat Pulau Sumatra dan bagian

selatan Pulau Jawa. Sehingga pasir besi lebih banyak ditemukan di pantai selatan Pulau Jawa

dan pantai bagian barat Pulau Sumatra. Hal ini dikarenakan material yang tertransport pada

bagian selatan Pulau Sumatra dan selatan Pulau Jawa mengalami transportasi yang lebih

dekat jaraknya. Sedangkan, bagian timur dari Pulau Sumatera dan bagian utara Pulau Jawa,

jarak transportasi material dari erupsi gunung api cenderung lebih jauh. Sehingga, material

dari sumber/asal sudah habis terlebih dahulu selama proses transportasi.

Sruktur geologi merupakan kenampakan kondisi geologi pada suatu daerah. Karena

pasir besi merupakan endapan sedimenter (placer) maka keterdapatannya cenderung pada

daerah yang memiliki struktur geologi cekungan atau dataran rendah. Dimana pada daerah

cekungan atau dataran rendah tersebut mengalami lipatan dan/atau patahan dan/atau sesar

sebelumnya sehingga membentuk suatu sistem sungai.

Gambar 2.3 : Sistem Sungai, Alur Transportasi Material (andyyahya.com)

Page 13: Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi

Genesa Bahan Galian Pasir Besi 2015

13

2.2 Keterdapatan Endapan Pasir Besi di Dunia dan di Indonesia

Keterdapatan endapan pasir besi di dunia yang utama ialah di New Zealand,

tepatnya di Taranaki.

Gambar 2.4 : Pasir Besi di Taranaki, New Zealand (google.co.id)

Pasir besi di Taranaki, New Zealand merupakan hasil dari endapan alluvium

yang mengalir melalui sungai yang berhulu dari Gunung Taranaki.

Keterdapatan endapan pasir besi di Indonesia antara lain :

Di Kulon Progo, Jogjakarta yang ditambang oleh PT Jogja Magasa Iron (JMI),

yang merupakan hasil dari endapan alluvium yang mengalir melalui sungai

Opak-Oyo dan sungai Progo yang anak sungainya berhulu pada Gunung

Merapi.

Di gunung Tegak (Lampung), dimana pasir besinya merupakan hasil dari

endapan alluvium yang mengalir melalui sungai yang berhulu pada Gunung

Tegak.

Di Pulau Sebuku (Kalimantan Selatan), yang merupakan hasil dari endapan

aluvium yang mengalir melalui sungai yang berhulu pada Gunung Verbeek dan

ditambang oleh PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO)

Garut dan Tasikmalaya, yang merupakan hasil dari endapan alluvium yang

mengalir melalui sungai yang berhulu pada Gunung Galunggung

Lumajang (Jawa Timur), dimana pasir besinya merupakan hasil endapan

alluvium dari letusan Gunung Semeru yang mengalir melalui sungai dan

terendapkan di pantai

Page 14: Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi

Genesa Bahan Galian Pasir Besi 2015

14

Gambar 2.5 : Aktivitas Penambangan di Kulon Progo, Jogjakarta (bpmpt.kulonprogokab.go.id)

Gambar 2.6 : Aktivitas Penambangan di Lumajang, Jawa Timur (google.co.id)

Page 15: Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi

Genesa Bahan Galian Pasir Besi 2015

15

BAB III

GENESA ENDAPAN PASIR BESI

3.1 Jenis Batuan Induk

Sumber atau batuan induk dari endapan pasir besi ialah batuan yang sifatnya

intermediet hingga basa yang bersifat andesitik hingga basaltik dan merupakan batuan

yang berasal dari gunung api.

Batuan Andesit merupakan batuan beku intermediet yang berwarna keabu-abuan

dan berbutir halus. Pada umumnya, gunung api di Indonesia menghasilkan batuan

andesit dalam bentuk lava maupun piroklastika. Komposisi kimia dalam batuan andesit

terdiri dari unsur-unsur seperti silikat, alumunium, besi, titanium, mangan, fosfor,

kalsium, magnesium, natrium, kalium dan air.

Gambar 3.1 : Batuan Andesit (geology.com)

Batuan Basalt merupakan batuan beku basa yang berwarna gelap. Kandungan

silika pada batuan ini cukup rendah yakni 45-52%. Kandungan kimia pada batuan basalt

antara lain Fe2O3, MnO, TiO2, SiO2, Al2O3, CaO, MgO, P2O5, Na2O, dan K2O.

Gambar 3.2 : Batuan Basalt (Wikipedia.org)

Page 16: Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi

Genesa Bahan Galian Pasir Besi 2015

16

3.2 Proses Genesa Endapan Pasir Besi

Endapan pasir besi tergolong ke dalam endapan sedimenter (placer deposit).

Endapan sedimenter adalah endapan hasil proses pelapukan, kemudian mengalami

transportasi dan terkonsentrasi secara mekanis melalui perbedaan sifat fisik dari mineral-

mineral penyusunnya. Endapan pasir besi merupakan endapan sedimenter pantai (beach

placer).

Endapan pasir besi awalnya terbentuk karena proses pelapukan batuan andesitik

maupun basaltik. Selama proses pelapukan, batuan mengalami erosi dan tertransportasi

ke sungai dan terus terbawa ke laut. Selama proses transportasi, batuan-batuan tersebut

mengalami proses perubahan bentuk serta ukuran sehingga menjadi partikel yang

ukurannya lebih halus. Di laut, karena pengaruh gelombang air laut partikel-partikel

yang telah tertransportasi dihempaskan ke pantai dan air yang kembali membawa bahan-

bahan ringan. Sehingga, bagian partikel yang lebih ringan akan terpisah dari bagian yang

lebih berat. Hasilnya, partikel-partikel tersebut akan terkonsentrasi dan terakumulasi

sebagai lapisan yang membentuk batas lapisan.

Perlapisan yang dihasilkan akan menunjukkan urutan yang terbalik, yakni

partikel yang lebih halus dan memiliki kandungan mineral berat akan berada di bawah.

Sedangkan, semakin ke atas, partikel penyusun lapisan lebih kasar dan sedikit

mengandung mineral berat. Perlapisan yang terbentuk sepanjang garis pantai

membentuk cebakan dari endapan pasir besi.

Gambar 3.3 : Skema Endapan Pasir Besi (andyyahya.com)

Page 17: Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi

Genesa Bahan Galian Pasir Besi 2015

17

3.3 Bentuk dan Variasi Endapan Pasir Besi

Endapan pasir besi memiliki bentuk endapan sekunder berupa endapan

sedimenter pantai (beach placer). Endapan sedimenter pantai memiliki beberapa

karakteristik, yakni menunjukkan variasi lapisan yang berbeda dan cebakan terbentuk di

sepanjang garis pantai oleh pemusatan gelombang, air laut serta aktivitas angin. Endapan

sedimenter pantai juga terjadi pada kondisi topografi berbeda yang disebabkan oleh

perubahan muka air laut.

Variasi lapisan pada endapan sedimenter pantai akan membentuk perlapisan yang

profil endapannya menunjukkan urutan terbalik dari ukuran dan berat partikel.

Kecenderungan perubahan ukuran berdasarkan kedalaman ini menunjukkan bahwa pasir

yang ukurannya lebih halus dan kaya mineral berat berada di bagian bawah dan

berangsur naik ke atas menjadi lebih kasar dan sedikit mengandung mineral berat.

Sedangkan, zona optimum pemisahan mineral berat berada pada zona pasang-surut dari

suatu pantai terbuka. Sehingga variasi dari kadar besi yang terambil menunjukkan

tingkat yang berbeda. Secara umum, dengan penglihatan mata telanjang dapat dilakukan

dengan membedakan warna artinya warna yang gelap akan memiliki nilai kadar besi

yang tinggi dan sedikit impurities dan sebaliknya.

Material-material yang tertransportasi dan tersedimentasi di sepanjang pantai

akan berukuran lebih kecil serta bentuknya relatif membulat, sorting dari material baik

dan tercucikan oleh gelombang air laut. Ukuran dari material pada umumnya memiliki

ukuran pasir dan sebagian berukuran lanau-lempung. Selain iu, warna mineral yang

terkandung berwarna coklat kehitaman.

Selain itu, karakteristik dari endapan placer pasir besi memiliki area gumuk pasir

atau sand dunes, longgokan pasir besi atau bukan pasir besi yang terletak secara searah

dengan pantai dan memanjang serta memiliki ketinggian dengan rentang 4-5 m. Model

endapan pasir besi juga beragam, salah satunya berupa lenses structure dengan

kandungan magnetit yang beragam ke salah satu arah.

Gambar 3.4 : (1)

Intercalation of

white clean sand

grain and black

iron sand,

showing beautiful

layering. (2) the

close up picture

of the layering.

(3) the picture of

mixing white

clean sand grain

and the black iron

sand near shore

(gprgindonesia.wordpress.com)

Page 18: Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi

Genesa Bahan Galian Pasir Besi 2015

18

3.4 Zona-zona yang Muncul pada Endapan Pasir

Endapan pasir besi sebelum terendapkan, mengalami proses transportasi melalui

kanal-kanal sungai yang masuk ke laut atau yang dikenal dengan delta. Dari gambar dibawah

ini terlihat zona endapan pasir besi yang muncul di permukaan pantai selatan Jawa dan

Sumatra berada di zona neritic province. Zona neritic province terdiri dari splash zone dan

intertidal zone.

Gambar 3.5 : Zona Keterdapatan Pasir Besi (Charity Fletcher, 2003)

Apabila dibagi zona-zona keterdapatan pasir besi, bagian wilayah yang sering

menjadi lokasi penambangan berada pada wilayah berm, swash zone dan surf zone.

Sedangkan zona setelah bibir pantai yakni zona nearshore zone. Wilayah-wilayah ini

merupakan sumber potensi keterdapatan pasir besi.

Gambar 3.6 : Zona-zona endapan pasir besi akibat adanya aktivitas gelombang laut (manly.nsw.gov.au)

Page 19: Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi

Genesa Bahan Galian Pasir Besi 2015

19

Gambar 3.7 : Zona Perlapisan dari Endapan Pasir Besi (a) Lebih dekat dengan arus gelombang air laut (b)

Jauh dengan arus gelombang air laut (Terry, 2013)

Gambar 3.8 : Zona Endapan Pasir Besi. Pasir besi bisa terendapkan di front dunes maupun di back dunes

(National Park Service, Cape Lookout, Geologic Activity)

3.5 Contoh Endapan Pasir Besi di Indonesia

Salah satu potensi pasir besi di Indonesia merupakan di wilayah Jawa Tengah,

Pulau Jawa. Keterdapatan pasir besi di wilayah ini berada pada pantai selatan dari Pulau

Jawa.

Endapan pasir besi di Kulon Progo selama masa pembentukannya tidak lepas dari

pengaruh sungai dan gunung api. Keberadaan gunung api di Pulau Jawa berada pada

zona subduksi antara lempeng Indo-Australia dan Samudra Hindia, sehingga

menghasilkan batuan bersifat andesitik hasil dari partial melting. Magma yang

dihasilkan kemudian naik ke permukaan dalam bentuk intrusi dan gunung api.

Selain, gunung api, sungai yang berada pada daerah Kulon Progo memberikan

pengaruh yang besar pula. Sungai tersebut ialah Sungai Progo. Sungai ini berhulu pada

Gunung api Sindoro dan Sumbing Sedangkan, di daerah Magelang, sungai ini bersatu

Page 20: Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi

Genesa Bahan Galian Pasir Besi 2015

20

dengan Sungai Elo yang berhulu pada Gunung Merbabu. Pada daerah lain yang lebih

jauh dari hulu, Sungai Progo menjadi muara dari beberapa sungai yang berhulu pada

Gunung Merapi. Aliran sungai yang berhulu pada gunung api inilah yang akan

mengerosi serta menjadi media transportasi dari batuan-batuan gunung api tersebut,

dimana batuan yang umum terdapat bersifat andesitik.

Aliran permukaan pada sungai ikut menyebabkan terjadinya pelapukan serta

erosi pada batuan. Pelapukan yang terjadi dapat secara fisika dan kimiawi. Pada

pelapukan fisika, batuan mengalami disintegrasi sehinga menjadi pecahan-pecahan atau

fragmen. Sedangkan pada pelapukan kimiawi, batuan mengalami perubahan susunan

kimia pada mineral-mineral penyusunnya.

Batuan gunung api memiliki kandungan besi (Fe), terlebih kandungan besi lebih

banyak terdapat pada batuan yang sifatnya andesitik. Saat batuan gunung api tersebut

mengalami pelapukan fisika, maka batuan tersebut terubah menjadi butiran-butiran yang

dapat berupa butiran mineral seperti magnetit dan ilmenit. Sedangkan, pada pelapukan

kimiawi, batuan tersebut berubah sususan atau terurai unsur kimianya. Sehingga,

terdapat unsur Fe yang dihasilkan dan selama transportasi dapat bereaksi dengan oksigen

menghasilkan mineral baru seperti hematit dan limonit.

Hasil proses-proses di atas akan tertransport dan terendapkan ketika aliran sungai

telah mencapai hilir yakni Samudra Hindia. Kemudian, dengan bantuan gelombang air

laut pada Samudra Hindia, partikel-partikel tersebut terhempaskan di sepanjang garis

pantai dan mengalami pencucian oleh air laut. Sehingga, partikel-partikel yang berat

akan terpisah oleh partikel-partikel yang lebih ringan (sedikit mengandung mineral

berat) dan membentuk pasir besi dengan mineral lain seperti corundum, kuarsa dan

vanadium.

Page 21: Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi

Genesa Bahan Galian Pasir Besi 2015

21

Gambar 3.9 : Peta Endapan Pasir Besi Kulon Progo (Dani, 2014, Proses Pembentukan Endapan Pasir Besi di

Kulon Progo)

Page 22: Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi

Genesa Bahan Galian Pasir Besi 2015

22

BAB IV

METODA PENAMBANGAN

4.1 Metoda Penambangan Pasir Besi

Metoda penambangan yang umum diterapkan dalam penambangan pasir besi ialah

sistem penambangan terbuka (open pit) dengan metoda Conventional truck and shovel.

Tahap persiapan biasanya didahului dengan kegiatan pengangkutan berbagai jenis peralatan

tambang, dan selanjutnya adalah pembuatan/pembukaan jalan untuk proses pengangkutan.

Dalam hal pengangkutan peralatan tambang yang perlu diperhatikan adalah jalan yang akan

dilalui. Hal ini perlu diperhitungkan secara matang agar tidak terjadi dampak negatif

terhadap lingkungan di sepanjang jalan yang akan dilalui, baik terhadap manusia maupun

fisik alam itu sendiri.

Pada tahap ini dilakukan pengamatan, dimana saja biasanya pasir akan terkumpul

banyak, maka setelah diketahui lokasinya, maka masyarakat akan langsung melakukan

penggalian. Proses penambangan pasir besi sendiri, dimulai dengan pasir yang ditambang

menggunakan back hoe. Back hoe sering juga disebut pull shovel, adalah alat dari golongan

shovel yang khusus dibuat untuk menggali material dibawah permukaan tanah atau dibawah

tempat kedudukan alatnya. Galian dibawah permukaan ini misalnya parit, lubang untuk

fondasi bangunan, lubang galian pipa dan sebagainya. Keuntungan backhoe ini jika

dibandingkan dragline dan clamshell ialah karena backhoe dapat menggali sambil

mengaturdalamnya galian yang lebih baik. Karena kekakuan konstruksinya, backhoe ini

lebih menguntungkan untuk penggalian jarak dekat dan memuatkan hasil galian ke truk.

Selanjutnya dari lokasi tambang, pasir tersebut diangkut oleh truk ke lokasi pencucian pasir.

Disinilah raw material material pasir besi dipisahkan dengan material lainnya. Setelah

dicuci, material pasir besi siap dikirim, sedangkan limbahnya dibuat untuk

reklamasi/menutup lubang-lubang bekas penambangan.

Gambar 4.1 : Metoda konvensional truk dan shovel pada aktivitas penambangan

di Kulon Progo (bpmpt.kulonprogokab.go.id)

Page 23: Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi

Genesa Bahan Galian Pasir Besi 2015

23

Selain dengan metode conventional truck and shovel pasir besi juga dapat ditambang

dengan metode dredging, dengan menggunakan kapal keruk seperti pada penambangan

timah. Penggunaan kapal keruk ini dikarenakan endapan placer pasir besi yang berada di

bawah laut, sehingga tidak mungkin menggunakan metode conventional truck and shovel.

Sistemnya hampir sama dengan kapal keruk untuk mengeksploitasi timah hanya saja

bedanya kapal keruk untuk pasir besi sudah dilengkapi dengan separator magnetik sehingga

ketika pasir besi dikeruk ke atas kapal, raw material langsung masuk ke dalam separator

magnetik, konsentrat yang dihasilkan kemudian ditumpahkan ke tongkang yang kemudian

ditransportasi ke vessel untuk didistribusikan kepada konsumen ataupun bisa langsung

dibawa ke konsumen. Sedangkan tailing yang dihasilkan kembali dibuang ke laut. Proses

tersebut berlangsung terus menerus.

4.3 Metoda Pemurnian dan/atau Pengolahan Pasir Besi

Mineral besi utama dalam pasir besi memiliki sifat kemagnetan yang tinggi.

Sedangkan mineral pengotornya atau gangue memiliki sifat kemagnetan yang rendah.

Sehingga mineral besi dan mineral gangue memiliki selisih kemagnetan yang tinggi.

Perbedaan sifat kemagnetan ini menjadi alasan utama, mengapa peningkatan kadar Fe atau

mineral besi dalam pasir besi selalu menggunakan alat konsentrasi magnetic separator.

Beberapa alat konsentrator lain yang biasa digunakan dalam pengolahan pasir besi

adalah spiral konsentrator atau palong, sluice box. Alat ini memanfaatkan perbedaan sifat

fisik densitas. Prinsip pemisahannya berdasarkan pada perilaku partikel dalam aliran fluida

tipis. Konsentrasi dengan alat ini biasanya dilakukan diawal pengolahan.

Sifat kemagnetan mineral besi dalam pasir besi sangat kuat, sehingga operasi

konsentrasinya dapat menggunakan magnetic separator dengan intensitas rendah, kurang

dari 1200 gauss. Sebagian pasir besi terdapat di daerah pesisir atau pantai, oleh karenanya

pengolahan selalu dilakukan dengan metoda basah, ditambahkan air dengan perbandingan

tertentu.

Gambar 4.2 : Diagram Alir Konsentrasi Pasir Besi (ardra.biz)

Page 24: Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi

Genesa Bahan Galian Pasir Besi 2015

24

Alur Pengolahan Pasir Besi

Pasir Besi diangkut dengan Belt Conveyor menuju Trommel Screen. Trommel

screen berbentuk seperti tabung besar, dimana pada tabung tersebut terdapat lubang-

lubang sebagai inputdan uotput. Dimana feed masuk ke input. Feed yang tidak

diinginkan akan keluar melalui output sedangkan yang diinginkan akan dibawa menuju

strorage oleh belt conveyor.

Kemudian menuju magnetic drum separator, dimana alat ini akan memisahkan

mineral-mineral magnetik (ferromagnetik) dengan mineral non magnetik (diamagnetik).

Gambar 4.3 : Diagram Alir Pengolahan Pasir Besi (Slide Pengolahan Pasir Besi Teknik Pertambangan

Univesitas Nusa Cendana)

Page 25: Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi

Genesa Bahan Galian Pasir Besi 2015

25

Gambar 4.4 : Diagram Alir Pengolahan Pasir Besi Secara Total Mining (google.co.id)

4.4 Dampak Penambangan Pasir Besi terhadap Aspek Lingkungan dan Sosial

Dampak Positif

a. Meningkatkan pendapatan masyarakat

Kegiatan penambangan pasir memberikan dampak terhadap tingkat pendapatan

masyarakat, hal ini terlihat pada masyarakat pengangguran mengakui bahwa adanya

kegiatan penambang pasir memberikan keuntungan yang sangat besar sehingga bisa

mencukupi kebutuhan hidupnya.

b. Membuka lapangan pekerjaan

Pada dasarnya tingkat kehidupan ekonomi seseorang atau masyarakat ditentukan

oleh kesempatannya memperoleh sumber pendapatan, kesempatan kerja, dan kesempatan

berusaha. Namun pada kenyataannya masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah yang

menimbulkan tingkat ekonominya rendah diantaranya seperti sulitnya mendapatkan

pekerjaan. Kesempatan kerja di Desa Cikeusik semakin terbuka setelah adanya kegiatan

penambangan pasir yang memberikan dampak positif bagi warga sekitar sehingga dapat

meningkatkan perekonomian masyarakat.

c. Meningkatkan daya kreativitas masyarakat

Penambangan pasir sangatlah menguntungkan bagi masyarakat yang tinggal di

dekat tempat penambagan tersebut. Salah satu nya meningkatkat daya kreativitas

Page 26: Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi

Genesa Bahan Galian Pasir Besi 2015

26

masyarakat, masyarakat dapat memanfaatkan pasir hasil galian untuk di buat kerajinan

tangan, bahan bangunan, dan masih banyak lagi.

Dampak Negatif

a. Merusak pantai dan vegetasinya

Contohnya, keadaan pantai sebelum adanya penambangan pasir besi di daerah

Cikawungading menunjukan kondisi pantai yang begitu alami dan indah , berbagai jenis

vegetasi pantai tumbuh di sepanjang jalur pantai. Tapi kini sudah mulai tergerus oleh

kegiatan penambangan.

b. Rusaknya jalan raya

Kerusakan yang paling parah akibat dari kegiatan pertambangan pasir besi ini adalah

rusaknya jalan raya yang menjadi penghubung jalur pantai selatan, keadaan ini

menyebabkan arus transportasi barang dan manusia menjadi terhambat.

c. Tingkat polusi udara yang makin meningkat

Hal ini disebabkan oleh hilir mudiknya truk-truk pengangkut pasir besi yang

melintas, yang membawa pasir tersebut dari daerah penambangan contohnya cipatujah ke

daerah lain seperti, daerah ciamis dan sekitarnya.

Page 27: Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi

Genesa Bahan Galian Pasir Besi 2015

27

BAB V

PENUTUP

Endapan pasir besi merupakan pasir di sepanjang garis pantai yang mengandung

partikel bijih besi. Pasir besi terdiri dari mineral-mineral non logam dan mineral opak

seperti magnetit, titaniferous magnetit, ilmenit, limonit dan hematit.

Pasir besi banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku paduan logam baja, industri

semen dalam pembuatan beton, bahan dasar tinta kering (toner), bahan utama untuk pita

kaset, pewarna serta campuran (filter) untuk cat serta bahan dasar untuk industri magnet

permanen. Pengolahan pasir besi juga dilakukan untuk mendapatkan titanium sebagai

komoditi sampingan dalam mineral ilmenite yang terkandung dalam pasir besi. Selain

titanium, komoditi sampingan yang dapat hadir dalam pasir besi ialah vanadium.

Persebaran pasir besi di Indonesia antara lain di : Pantai Barat Sumatra, Pantai

Selatan Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku dan Papua.

Keterdapatan pasir besi di Indonesia terutama pada pantai selatan pulau Jawa.

Sedangkan, persebaran pasir besi di dunia antara lain terdapat di Filipina, New Zealand,

Fiji dan Indonesia. Potensi pasir besi di dunia yang terbesar salah satunya di New

Zealand.

Endapan pasir besi bersumber dari batuan gunung berapi yang sifatnya andesitik

sampai dengan basaltik dan sebaran gunung api di Indonesia umumnya berada pada

bagian barat Pulau Sumatra dan bagian selatan Pulau Jawa. Sehingga pasir besi lebih

banyak ditemukan di pantai selatan Pulau Jawa dan pantai bagian barat Pulau Sumatra.

Dalam proses pembentukan pasir besi, batuan yang berasal dari gunung berapi

tersebut akan mengalami proses pelapukan dan erosi, serta tertransportasi dan

terkonsentrasi oleh bantuan gelombang air laut berdasarkan sifat fisik dari partikel-

partikel sisa pelapukan, erosi dan trasnportasi. Selama proses genesanya, pasir besi

mengalami proses yang merupakan gabungan antara proses fisika dan kimia.

Endapan pasir besi, pada umumnya ditambang dengan menggunakan metoda

konvensional menggunakan truk dan shovel. Pasir besi ditambang menggunakan alat

berat, salah satunya back hoe (pull shovel), kemudian, hasil galian pasir besi dimuat ke

dalam truk. Selanjutnya, hasil galian tersebu dibawa ke lokasi pencucian pasir. Selain

dengan metode konvensional, pasir besi juga dapat ditambang dengan metode dredging,

dengan menggunakan kapal keruk seperti pada penambangan timah. Penggunaan kapal

keruk ini dikarenakan endapan placer pasir besi berada di bawah laut.

Dalam memisahkan mineral pengotor dan mineral yang mengandung besi pada

pasir besi, maka digunakan alat konsentrasi magnetic separator. Prinsip kerja dari alat

tersebut ialah perbedaan sifat kemagnetan antara mineral pengotor yang memiliki sifat

kemagnetan rendah jika dibandingkan dengan sifat kemagnetan mineral besi yang tinggi.

Selain alat magnetic separator, alat konsentrator lain yang biasa digunakan dalam

pengolahan pasir besi adalah spiral konsentrator atau palong, sluice box. Alat ini

Page 28: Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi

Genesa Bahan Galian Pasir Besi 2015

28

memanfaatkan perbedaan sifat fisik densitas. Prinsip pemisahannya berdasarkan pada

perilaku partikel dalam aliran fluida tipis.

Hasil dari pertambangan pasir besi berdampak antara lain menimbulkan

perubahan bentang alam, merusak biota laut, kerusakan jalan serta meningkatnya polusi

udara. Namun, hal tersebut dapat dikurangi dengan memberlakukan proses reklamasi

hasil penambangan yang baik dan sesuai dengan tata aturan yang berlaku. Sehingga,

potensi akan dampak negatif dari penambangan dapat diminimalisir. Selain dampak

negatif, penambangan pasir besi juga memberikan dampak positif antara lain membuka

lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan meningkatkan perekonomian masyarakat

setempat.

Page 29: Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi

Genesa Bahan Galian Pasir Besi 2015

29

DAFTAR PUSTAKA

Muchammad Dani Satria, Proses Pembentukan Endapan Pasir Besi Di Kulon Progo.

Teuku Ishlah, Kajian Pasar Mineral dan Usulan Strategi Eksplorasi Sumber Daya Mineral

di Indonesia.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara. Pasir Besi.

http://www.tekmira.esdm.go.id/data/ulasan.asp diakses tanggal 22 November 2015

pukul 17.27

Ernowo dan Bambang Pardiarto (2011). “Aspek Geologi di dalam Penyusunan Wilayah

Usaha Pertambangan Mineral Logam”. Makalah pada Buletin Sumber Daya Geologi

Volume 6 nomor 2.

Rosana, Mega F., Denni Widhiyatna, dan Wawa Kartawa. “Potensi Sumberdaya Mineral

Jawa Barat”. Fakultas Teknik Geologi UNPAD. Pusat Sumberdaya Geologi.

Rozi, Fakhrur dan Arif Budiman (2015). “Pengaruh Variasi Temperatur Terhadap Bentuk

Bulir Mineral Magnetik Pasir Besi”. Makalah pada Jurnal Fisika UNAND volume 4

no 2.

H. Djamaluddin, Meinarni Thamrin, dan Alfajrin Achmad (2012). “Potensi dan Prospek

Peningkatan Nilai Tambang Mineral Logam di Indonesia (Suatu Kajian terhadap

Upaya Konservasi Mineral)”. Makalah pada Prosiding Volume 6.

Andy Yahya. 2014. Asal Pasir Besi. (online) http://www.andyyahya.com/2014/02/pasir-

besi-di-indonesia-dari-genesa.html. Diakses tanggal 2 Desember 2015 pukul 20.36

Andika, Fery, Yuda D. Putra, Birgita Laksmi, Pingkan Jessica, Dilla Arta, Jovi Prisila, Petra

Ardianta dan Bagus. 2013. Klayar Coast of Pacitan Regency : The Potential Attraction

of World Class Geopark. (online)

https://gprgindonesia.wordpress.com/2013/07/26/klayar-coast-of-pacitan-regency-

the-potential-attraction-of-world-class-geopark/ diakses tanggal 8 Desember 2015

pukul 18:38

Gunawan, Zaki, dkk 2013 Pengolahan Besi Indonesia. Universitas Agung Tirtayasa (online)

http://www.slideshare.net/mandez/tugas-makalah-pengolahan-besi diakses tanggal 11

Desember 2015 pukul 19:44

Slide Profil Industri Baja, Kementrian Perindustrian Republik Indonesia.

Media Tentang Tambang Pasir Besi di Flores, Kompilasi berita Media oleh HH

Buku Panduan Ekskusi Tasikmalaya Genesa Bahan Galian 2015

Materi kuliah Teknik Eksplorasi TA (3112)

Materi kuliah Genesa Bahan Galian TA (3101)

Slide Pengolahan Pasir Besi Teknik Pertambangan Univesitas Nusa Cendana