makalah tik

12
MAKALAH TIK Pelanggaran UU Hak Cipta Disusun Oleh: Humaira Qanita

Upload: muhammad-insan-kamil

Post on 30-Jun-2015

676 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH TIK

MAKALAH TIKPelanggaran UU Hak Cipta

Disusun Oleh:Humaira Qanita

X-ESMA NEGERI 2 PONTIANAK

Page 2: MAKALAH TIK

KATA PENGANTAR

Puji syukur Kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Penyusunan makalah ini dapat terselesaikan atas bantuan serta bimbingan berbagai piahak.

Untuk itu, saya dengan tulus hati menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Guru pembimbing TIK. Saya menyadari bahwa kemampuan yang saya miliki sangat terbatas, dan saya akan merasa sangat bahagia apabila ada kritik dan saran yang dapat membangun untuk perbaikan makalah ini. Saya berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Pontianak,Oktober

2010.

Humaira Qanita

Page 3: MAKALAH TIK

HAK CIPTA

Hak cipta (lambang internasional: ©, Unicode: U+00A9) adalah hak eksklusif Pencipta atau

Pemegang Hak Cipta untuk mengatur penggunaan hasil penuangan gagasan atau informasi tertentu.

Pada dasarnya, hak cipta merupakan "hak untuk menyalin suatu ciptaan". Hak cipta dapat juga

memungkinkan pemegang hak tersebut untuk membatasi penggandaan tidak sah atas suatu ciptaan.

Pada umumnya pula, hak cipta memiliki masa berlaku tertentu yang terbatas.

Hak cipta berlaku pada berbagai jenis karya seni ataukarya cipta atau “ciptaan”. Ciptaan

tersebut dapat mencangkup puisi, drama, serta karya tulis lainnya. Film, karya – karya koreografis

(tari, balet, dan sebagainya), komposisi musik, rekaman suara, lukisan, gambar, patung, foto,

perangkat lunak komputer, siaran radio dan televisi, dan (dalam yurisdiksi tertentu) desain industri.

Hak cipta merupakan salah satu jenis hak kekayaan intelektual, namun hak cipta berbeda

secara mencolok dari hak kekayaan intelektual lainnya (seperti paten, yang memberikan

hak monopoli atas penggunaan invensi), karena hak cipta bukan merupakan hak monopoli untuk

melakukan sesuatu, melainkan hak untuk mencegah orang lain yang melakukannya.

Hukum yang mengatur hak cipta biasanya hanya mencakup ciptaan yang berupa perwujudan

suatu gagasan tertentu dan tidak mencakup gagasan umum, konsep, fakta, gaya, atau teknik yang

mungkin terwujud atau terwakili di dalam ciptaan tersebut. Sebagai contoh, hak cipta yang berkaitan

dengan tokoh kartun Miki Tikus melarang pihak yang tidak berhak menyebarkan salinan kartun

tersebut atau menciptakan karya yang meniru tokoh tikus tertentu ciptaan Walt Disney tersebut,

namun tidak melarang penciptaan atau karya seni lain mengenai tokoh tikus secara umum.

Di Indonesia, masalah hak cipta diatur dalam Undang-undang Hak Cipta, yaitu, yang

berlaku saat ini, Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002. Dalam undang-undang tersebut,

pengertian hak ciptaadalah "hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan

atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi

pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku" (pasal 1 butir 1).

Page 4: MAKALAH TIK

KASUS - KASUS PELANGGARAN UU HAK CIPTA

Noval Tolak Fotonya Ada di Buku RyanBeredarnya buku dan video mesum Ryan dan para kekasihnya membuat keluarga Noval Andreas geram. Mereka menuntut buku yang memajang foto Noval ditarik dari peredaran.

Pencantuman nama dan foto Noval dinilai kuasa hukumnya, Medianto Hadi Purnomo, tidak berizin. Keluarga Novel akan melakukan upaya hukum bila permintaan untuk menarik buku dari edaran tidak digubris.

"Sebenarnya, kami tidak peduli dengan beredarnya video hubungan seksual antara Ryan di salah satu stasiun televisi. Namun, ketika telah melibatkan Noval di dalam video tersebut, kami sangat keberatan," kata Medianto Hadi Purnomo di Olala Cafe, Margo City, Depok, Rabu (11/3).

Medianto menjelaskan, belum tentu video dan foto Noval itu benar. Bila benar pun itu adalah privasi dan bukan untuk diedarkan ke ruang publik. 

"Kami akan melakukan tindakan hukum karena ada pelanggaran hak cipta atas buku dan video tersebut. Karena tidak ada izin dari Noval atas foto dan namanya," sambungnya.

Kuasa hukum Noval menyatakan akan melaporkan kepada kepolisian bila permintaan untuk menarik seluruh foto dan buku tersebut tidak dipenuhi. Sebab hal ini melanggar UU hak cipta pasal 19 tahun 2002.

"Kami mengimbau kepada para pejabat dan pengajar dari P&K untuk menarik dukungannya. Juga kepada Shinugi Press sebagai penerbit buku, distributor Buku Kita untuk menarik buku dari pasaran. Bila memang pihak yang terlibat dalam penerbitan buku melakukan apa yang kami mau. Maka, kami tidak akan melakukan tindakan hukum," paparnya.

Langgar Hak Cipta? Makki 'Ungu' tak Tahu

Makki 'Ungu' dilaporkan atas kasus pelanggaran hak cipta oleh vokalis Rasio, Pebrian Gineung Aratidino ke Polda Metro Jaya. Namun Makki tak tahu soal laporan itu. Ia laly memilih alasan untuk tidak memberikan pernyataan dulu.

"Sekarang gue begini aja. Prinsipnya secara resmi, gue belum tahu apa yang dituduhkan ke gue. Materialisasi seperti apa gue belum tahu dan gue belum siap untuk komentar apa-apa. Gue baru bisa ngomong kalau gue udah tahu apa yang dituduhkan," jelas Makki 'Ungu' saat ditemui di acara Miss Indonesia 2009 di Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (5/6) malam.

Sama sekali belum mengetahui apa yang menjadi akar permasalahan, Makki menolak untuk berkomentar lebih jauh lagi. "Mending gue nggak ngomong apa-apa dulu, deh," cetusnya.

Makki dilaporkan atas pelanggaran hak cipta oleh vokalis Rasio, Pebrian Gineung Aratidino. Tentang pelaporan tersebut, Makki mengaku masih belum yakin.

"Ya itu kan kata dia, tapi gue sendiri kan belum tahu. Nanti kalau aku sudah tahu, aku akan komen secara resmi seperti apa," ujar Makki.

Page 5: MAKALAH TIK

Ia mengaku kasus pelaporan pelanggaran hak cipta itu tak mengganggu pekerjaannya, bersama Ungu. 

Jurnalis Demo Dinas Pariwisata Langgar Hak Cipta

Ratusan jurnalis sekota Makassar yang tergabung dalam Pewarta Foto Indonesia, Aji, serta Perhimpunan Jurnalis dan Kebebasan Berekspresi, Berunjuk rasa di halaman Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sulawesi Selatan. Unjukrasa ini dipicu penggunaan puluhan foto karya fotografer jurnalis Reuters Yusuf Ahmad, dalam berbagi literatur promosi wisata tanpa mencantumkan keterangan sumber dan asal foto tersebut.

Foto-foto itu juga dimuat dalam baliho, flayer dan brosur yang berisi promosi lokasi wisata di berbagai daerah di Sulawesi Selatan. menurut  Yusuf Ahmad, hampir tujuh puluh persen foto yang termuat dalam promosi tersebut adalah karyanya.

Dalam unjukrasa ini mereka juga menuntut hak ekonomi dan hak intelektual kepada Dinas Pariwisata, karena dianggap melakukan pelanggaran  dan pelecehan hak ekslusif, sesuai dengan Undang-Undang Hak Cipta nomor 10/2002.

Sementara itu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mengaku tak tahu menahu perihal asal muasal foto tersebut, karena kegiatan promosi yang dilakukannya dikerjakan oleh rekanan dinas.

Lagu Duo Maia Diduga Dijiplak Grup Ladylike

Lagu ciptaan Maia Estianty yang berjudul Teman Tapi Mesra (TTM) diduga kuat dijiplak oleh grup vokal Swedia, Ladylike. Dreaming of The Time, yang merupakan single terbaru grup Ladylike, memiliki aransemen yang sangat mirip dengan TTM. Kasus berbau pelanggaran hak cipta ini sudah mulai beredar di dunia maya, salah satunya di forum komunitas Kaskus.us, Jumat

(15/5) silam. 

Dalam sebuah posting di forum tersebut, disebutkan lagu "Dreaming of The Time" dirilis Ladylike sekitar empat minggu yang lalu. Kabarnya, popularitas keempat personel Ladylike yakni Louise Tomassino, Miranda Hortlund, Isabella Filling, dan Valerie Wigart melonjak drastis. Ini disebabkan lagu yang diduga kuat sebagai plagiat TTM itu diputar di sejumlah radio Amerika dan negara-negara lain. Hingga kini, pihak manajemen Duo Maia belum berkomentar.

Kemiripan lagu berjudul Dreaming of The Time sulit dibantah. Aransemen dari awal hingga akhir lagu nyaris serupa. Perbedaan yang tampak hanya pada penggunaan bahasa Inggris dan karakter vokal para penyanyi.

Page 6: MAKALAH TIK

Polda Kepri Teken MoU dengan BSA Cegah Pembajakan Software

Kepolisian Daerah Republik Indonesia Kepulauan Riau (Polda Kepri) dan Business Software Alliance (BSA) telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) sebagai bagian dari upaya memaksimalkan penegakan hukum atas pelanggaran hak cipta produk software di Provinsi Kepulauan Riau.

Dengan penandatanganan MoU tersebut, BSA berkomitmen untuk memberikan bantuan dan dukungan penuh terhadap kegiatan penyidikan yang terkait dengan pelanggaran hak cipta produk software oleh perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Provinsi Kepulauan Riau.

Bantuan dan dukungan yang ditawarkan oleh BSA tersebut meliputi penyediaan informasi dan data yang diperlukan untuk mendukung proses penyidikan; kesiapan untuk bertindak sebagai saksi dalam kasus-kasus pelanggaran hak cipta produk software; dan pemantauan terhadap proses penyidikan. Sebaliknya, Polda Kepri berkomitmen untuk menyediakan informasi, data dan laporan terbaru yang berkenaan dengan penyidikan yang dilakukan oleh Polda Kepri kepada BSA.

"Batam adalah salah satu pusat bisnis terpenting di Indonesia, tempat perusahaan-perusahaan asing berinvestasi, membuat produk dan melakukan ekspor ke negara-negara lain," kata Kepala Kepolisian Daerah Kepulauan Riau, Brigjen Polisi Sutarman.

"Penandatanganan MoU ini merupakan salah satu terobosan penting oleh Polda Kepri yang baru berdiri. Menyadari pentingnya Kepulauan Riau, terutama Batam, sebagai salah satu pintu utama investasi asing langsung di Indonesia, kami harus memastikan bahwa kami mengikuti standar-standar bisnis global agar perusahaan-perusahaan yang beroperasi di sini dapat berkembang pesat, termasuk perlindungan yang kuat terhadap hak kekayaan intelektual (HKI) di dalam batas-batas wilayah kami."

"Penandatanganan MoU antara Polda Kepri dan BSA pada hari ini akan menjamin perlindungan yang lebih besar atas HKI melalui upaya penegakan hukum yang lebih tegas terhadap berbagai pelanggaran hak cipta produk software."

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh IDC, angka pembajakan software di Indonesia pada 2006 mencapai 85 persen, setara dengan kerugian pendapatan ritel industri software sebesar USD350 juta.

 "BSA sangat senang dapat bekerjasama dengan Polda Kepri dalam upaya mengurangi pembajakan software di Provinsi Kepulauan Riau," kata Jeffrey J Hardee, Vice President and Regional Director, Asia-Pacific, BSA.

 "Tekad Provinsi Kepulauan Riau untuk mengedepankan perlindungan atas hak cipta produk software menunjukkan keseriusan wilayah ini untuk menggugah inovasi dan kreativitas, serta mendorong investasi dan penciptaan lapangan kerja. Software merupakan kekuatan penggerak di belakang pertumbuhan sektor Teknologi Informasi (TI), yang juga meliputi hardware dan layanan TI. Ketika sebuah negara mengambil langkah-langkah untuk mengurangi pembajakan software, setiap orang akan meraih keuntungan," Hardee menambahkan.

"Angkatan kerja memiliki kesempatan kerja yang lebih besar, konsumen memiliki lebih banyak pilihan, para wirausahawan memiliki insentif yang lebih besar untuk melakukan inovasi dan pemerintah memperoleh manfaat dari pendapatan pajak yang lebih besar," Hardee menambahkan.

"Penandatanganan MoU ini mendukung tekad pemerintah untuk menghapuskan pembajakan software dan kami merasa sangat senang bermitra dengan BSA dalam upaya yang luas dalam mengatasi pembajakan software," kata Anshori Sinungan, Direktur Hak Cipta, Departemen Hukum dan HAM, RI. Laporan lain dari IDC yang dirilis belum lama ini mengungkapkan bahwa pengurangan pembajakan

Page 7: MAKALAH TIK

software sebesar 10 persen dalam empat tahun ke depan dapat memberikan tambahan 2.200 lapangan kerja baru dengan gaji tinggi, kontribusi sebesar USD1,8 miliar terhadap pertumbuhan ekonomi dan tambahan pendapatan pajak bagi pemerintah sebesar USD88 juta. Penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa vendor-vendor lokal akan memperoleh keuntungan berupa pendapatan sebesar USD1 miliar dari pengurangan pembajakan tersebut.

50 Jaksa Ikuti Pelatihan Penanganan Software Bajakan

US Commercial Service dan Business Software Alliance (BSA) memberikan pelatihan kepada 50 jaksa penuntut umum di wilayah DKI Jakarta dalam Penanganan Perkara Pelanggaran Hak Cipta Software.

Sekretaris Jaksa Muda Pidana Umum, Muzammi Merah Hakim SH, mengatakan 50 Jaksa itu berasal dari unsur Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Agung di lima wilayah di DKI Jakarta.

"Mereka diberikan pelatihan satu hari penuh pada Kamis (23/5) kemarin," kata dia pada Lokakarya Penanganan Perkara Pelanggaran Hak Cipta Software bagi 50 Jaksa Penuntut Umum se-DKI Jakarta, di U.S Commercial Service, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Pelatihan itu sendiri, kata Muzammi, untuk memberikan pengetahuan yang lebih baik kepada jaksa mengenai aspek teknis seputar pembajakan software, bentuk-bentuk pelanggaran hak cipta software, dan ragam jenis piranti lunak itu sendiri.

"Semua itu adalah hal-hal yang perlu dimiliki para jaksa agar dapat membuat keputusan atau menentukan pasal yang tepat," ujar Muzammi. Aparat penegak hukum dan masyarakat harus menyadari bahwa proses hak cipta menuntut kreativitas tinggi, biaya, dan waktu. Sehingga sudah sepatutnya pemilik hak cipta diberikan perlindungan hukum dari pembajakan.

Selain Divisi Teknologi Informasi BSA, materi pelatihan juga diberikan oleh Kepolisian RI, yaitu tentang penindakan dan penyidikan. Dalam pelatihan itu para jaksa juga diberikan simulasi yang dilengkapi dengan alat peraga sebagai contoh-contoh praktek pembajakan software.

Vice Ambassador of The United States Embassy in Indonesia, John A. Heffern, menilai pelatihan ini sangat penting dalam membantu penegakkan hukum hak kekayaan intelektual (HAKI). Jaksa dapat melakukan proses penuntutan dalam kasus-kasus yang berkaitan dengan pelanggaran hak cipta terutama di industri software.

Pemerintah Amerika Serikat, kata Heffern, menaruh perhatian terhadap perlindungan HAKI di Indonsia. "Penegakan HAKI dalam pandangan kami sangat penting dan kritikal dalam membantu perkembangan inovasi," ujar Heffern.

Ia menambahkan, inovasi sangat penting dalam perkembangan ekonomi suatu negara. Tanpa perlindungan terhadap HAKI, bisnis tidak bisa mendapatkan keuntungan atau manfaat yang maksimal dari hasil inovasi baru. Bila HAKI dilanggar maka kalangan bisnis akan memberikan fokus yang minimal terhadap kepentingan riset.

Menurut Perwakilan BSA Indonesia, Donny A. Sheyoputra, jaksa memegang peranan yang sangat penting dalam upaya menegakkan Undang-Undang Hak Cipta software di Indonesia. Karena itu jaksa perlu diberi pelatihan. "Sebelumnya kami juga telah memberikan pelatihan kepada Kepolisian RI," kata Donny.

Pada kesempatan yang sama, Richard M. Rothman, Commercial Counselor U.S Commercial Center mengatakan pelatihan ini diharapkan akan meningkatkan kompetensi para aparat penegak hukum yang terkait dengan upaya pemberantasan software illegal. Dengan demikian diharapkan tingkat pembajakan di Indonesia dapat terus berkurang.

Page 8: MAKALAH TIK
Page 9: MAKALAH TIK

DAFTAR PUSTAKAhttp://google.co.id/http://detik.com/http://inilah.com/http://liputan6.com/http://okezone.com/http://j7god.files.wordpress.com/2009/09/wallecopyrightcriminal500b1.jpg?w=366&h=500