makalah termometer digital
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

MAKALAH
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN THERMOMETR
DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER
AT89S51
Di Susun OLeh
EKO PURWANTO 13101424
Jurusan Teknik Informatika
Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika
(Jl. Dr. Bunyamin No. 106, Purwokerto)
2013

ABSTRAK
Pada umumnya alat ukur suhu badan yang banyak
dijumpai adalah thermometer dengan tampilan hasil ukur
suhunya berupa garis skala. Dalam perkembangannya, tersedia
juga thermometer badan digital yang hasil ukurnya berupa
angka,
Thermometer badan digital dengan tampilan hasil
pengukuran suhu tubuh berupa angka numerik dan suara sangat
sesuai digunakan untuk semua orang. Alat dirancang
menggunakan sensor suhu IC LM35, zero span, pengolah dan
pengontrol data AVR ATmega 8535, ISD 2590 sebagai perangkat
perekam audio, dan LCD 16x2 baris untuk tampilan visual.
Dari hasil pengujian alat pada range pengukuran 25°C
sampai dengan 50°C menunjukkan hasil yang stabil dengan lama
waktu pengukuran 2 menit, dan kesalahan rata –rata sistem
sebesar 2,34%. Perangkat audio dapat mengeluarkan suara yang
sesuai dengan suhu tubuh terukur pada tampilan LCD.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Umum
Kemajuan dunia elektronika dan teknologi saat ini sudah berkembang
dengan pesat. Hal ini ditandai dengan diciptakan peralatan elektronika yang
semakin canggih banyak keuntungan yang dapat diperoleh dari perkembangan
dibidang elektronika diantaranya adalah membantu manusia dalam menyelesaikan
beban tugas. Sehingga, waktu tenaga dan biaya yang digunakan dapat dapat
hemat. Aktifitas yang bersifat rutin sekarang ini banyak yang digantikan oleh
peralatan-peralatan yang dirancang sercara otomstis. Sehingga dapat digantikan
tenaga manusia.
Peralatan elektronika yang ada dipasaran ada yang analog, ada juga yang
digital. Pada peralatan analog, penunjukan yang digunkan merupakan persamaan
dari satuan nilai ukurnya langsung ditampilkan dalam bentuk angka atau atau digit
lebih mudah diamati dan tingkat ketelitian juga lebih baik. Sistem digital yang
digunakan dalam peralatan-peralatan elektronika salah satunya terdapat pada alat
pengukuran suhu tubuh.
Selama ini pengukur suhu tubuh kebanyakan masih silakukan dengan
menggunkan thermometer analog. Salah satunya adalah thermometer air raksa.
Thermometer air raksa. Thermometer jenis ini sering kita jumpai dirmh, rumah
sakit dan puskesmas karena pemakaiannya yang mudah. Walaupun begitu
termometer ini memiliki kelemahan yaitu pengukuran yang dilakukan kurang
akurat. Hal ini dikarenakan tampilan hasil pengukuran yang dapat ditampilkan
dalam bentuk skala-skala ukuran. Selain itu zat yangt berbahaya bagi manusia.
Walaupun pada saat ini telah dikembangkan termometer digital yang lebih akurat
pengukurannya, bahkan memperlihatkan hasil pengukuran sampe desimal. Akan
tetapi, thermometer ini juga mempunyai kelemahan, yaitu sangat rentang terhadap

udara lembab atau air, selain harganya mahal, hasil pengukurannya juga sering
meleset bila baterainya lemah atau pernah terjatuh.
Berangkat dari fenomena tersebut, maka dalam laporan makalah ini akan
dirancang suatu alat pengukuran suhu tubuh manusia sederhana dengan system
digital yang dituangkan dalah sebuah tungas akhir dengan judul” Rancang Bangun
Alat Pengukur Suhu Tubuh Berbasis Mikrokontroler dengan Tampilan LCD”.
1.2. Tujuan
Sebagai syarat menyelesaikan pendidikan Diploma III di Bina Sarana Informatika
purwokerto.
Merancang dan membuat sebuah alat pengukur suhu tubuh dengan tampilan
digital yang murah harganya.

BAB II
2.1. Umum
Saat ini termometer banyak digunakan oleh masyarakat untuk mengukur
suhu tubuh mereka. Pada umumnya termometer dirancang untuk orang yang
memiliki kondisi fisik normal terutama dalam kemampuan melihat. Pembuatan
termometer untuk orang buta, dirancang menggunakan sebuah alat yang
menghasilkan suara. Tugas akhir ini membuat termometer badan dengan keluaran
suara berbasis mikrokontroler AT89S51. Secara umum termometer badan ini
dirancang menggunakan sensor LM35, ADC0804, mikrokontroler AT89S51 dan
ISD4004. Sinyal yang diterima akan diproses oleh sensor dan sinyal akan diubah
oleh ADC0804 dari sinyal analog menjadi sinyal digital dan akan dikontrol oleh
mikrokontroler AT89S51.
Sinyal yang diterima oleh sensor LM35 akan ditampilkan oleh LCD dan
akan menghasilkan suara yang dikeluarkan melalui speaker yang menunjukkan
berapa derajad suhu tubuh yang diperoleh. Termometer ini dapat mengukur suhu
dan mengeluarkan suara antara 35,0ºC– 42,0ºC dengan perubahan 0,2ºC. Suara
yang akan dikeluarkan adalah suhu yang telah mengalami 6 kali pengukuran
dengan nilai tetap. Termometer ini dapat digunakan oleh orang yang memiliki
keterbatasan penglihatan. Kata kunci: Mikrokontroler, Sensor Suhu, ADC,
ISD4004, LCD, Termometer

BAB III
3.1. Metode penelitian
Rancangan penelitian berkaitan dengan hal-hal yang mengaraqh pada
proses pembuatan alat-alat yang akan dirancang. Adapun rancang penelitian
dalam pembuatan makalah ini terdiri dari 3 hal yaitu perancangan system,
perancangan haedware, dan perancangan software.
3.1.1 Perancangan system
Adapun perancangan system tugas makalah ini dengan gambar
diagram blok ini.
Plat yang ingin diketahui suhunya didekatkan kesensor, diode
kemudian IN4148 yang digunakan sebagai sensor suhu kemudian sensor
akan mendeteksi suhu plat tersebut, output sensor berupa tegangan. Output
sensor akan berbanding terbalik dengan dengan suhu plat, bila mana suhu
plat naik maka nilai output sensor akan turun, begitu pula sebaliknya, bila

suhu plat turun maka nilai output sensor akan naik, nilai output sensor yang
sangat kecil harus dikuatkan oleh pengkondisi singal, output dari
pengkondisi singal yang masih berupa data analog selanjutnyan kan
diterjemahkan menjadi data digital oleh ADC, kemudian output ADC yang
sudah berupa data digital akan diproses, oleh mikrokontroler yang
selanjutnya akan ditampilkan pada seven segment
.
3.1.2. Perencanaan hardware
Perencanaan hardware tugas akhir ini meliputi blok-blok sebagai berikut:
1. sensor suhu dan op-amp
gambar 3.3 menunjukan gambar rankaiyan sensor suhu dengan
pengkondisian sinyal. Dioda IN4148 digunaka sebagai sensor suhu, IC
yang digunakan untuk pengkondisi singal adalah LM35, dengan 4 gerbang
penguatan, yakni A1, A2, A3 dan A4 seperti gambar 3.3
Gambar 3.1 sensor suhu dan op-amp
pada rangkaian ini diinginkan tegangan yang masuk ke pin+A3
adalah 2,5 volt. Input IC LM35 adalah 5 volt, sehingga dibutuhkan
pembagi tegangan. Berlaku rumus:
didapatkan nilai R1 dan R2 adalah 10KΩ, agar kondisi tegangan 2,5volt
tersebut mendekati kondisi ideal maka tegangan tersebut akan melewati

op-amp 1 terlebih dahulu, seperti gambar 3.4. fungsi op-amp 1 adalah
sebagai buffer, dimana Vo ≈ Vin,, , namun arus input lebih kecil dari pada
arus output. Hal ini membuat tegangan output akan mendekati ideal.
Gambar 3.2 pembagi tegangan dan Bufer
Aouput A1 selanjutnya akan menjadi input (+) pada A2, Op-amp2
merupakan modifikasi dari rangkaiyan sumber arus konten, Op-amp4
berfungsi sebagai penguat tak pembalik sederhana (buffer) maka aouputnya
akan sama dengan nilai input dari op-amp3 yaitu 0.32 volt saat sensor
berada pada suhu ruangan nilai output terakhir dari op-amp masih berupa
besaran analog, sedangkan mikrokontroler hanya dapat memproses data
digital, sehingga diperlukan ADC (analog Digital Conveter).
2. ADC (analog digital converter)
ADC0804 dioprasikan pad mode hand shaking, thermometer
digital yang dibuat memiliki rentang suhu 0ºC sampai dengan 100 ºC. saat
suhu ruangan, output sensor berkisar antara 0,30volt-0,33volt. Sedangkan
saat suhu mencapai 100 ºC, output sensor akan bernilai 1volt. Agar
pembacaan ADC lebih teliti, maka nilai V rev haruslah setengah dari nilai
inputan tertinggi.

Ganbar 3.3 Rangkaiyan ADC 0804 mode hand Shaking
Output dari ADC selanjutnya akan diproses oleh mikrokontroler AT89S51
dan nilai suhu yang terukur akan tampil diseven segment.
3. Perancangan rangkaiyan penampilan suhu (sevent segment)
IC BCD to seven digunakan untuk menentukan angka yang tampil
pada sevent segment. IC ini berfungsi mengubah data biner menjadi tampil
pada sevent segment . gambar 3.9 menunjukan rangkaiyan sevent segment
dengan IC 7447.

Ganbar rangkaiyan 3.4 Rangkaiyan sevent segment dengan IC 7447
Dari gambar diatas 3.9 dapat dilihat dengan bahwa P1.1 sampai dengan
P1.3 digunakan untuk member cacahan pada IC 7447. Sedangkan P1.6 digunakan
untuk menscaning transistor, dimana transistor ini berfungsi sebagai saklar untuk
Vcc pada masing-masing segment. Adapun fungsi dari IC 7447 adalah sebagai
decoder input, dimana input yang berupa 4bit BCD didecoder menjadi seven
segment BCD.

4. Perancangan modul penanman mikrokontroler AT89S51
Gambar 3.5 Rankaiyan modul penanaman Mikrokontroler
Dowloder ini berfungsi untuk menanamkan program pada
mikrokontroler AT89S51, konektor digunakan untuk menanamkan
program adalah konektor yang DB25 Female (on Bord). Sedangkan untuk
software yang digunakan untuk software yang digunkan untuk
mengcompailer program adalah ASM51 dan untuk menanaman
programnya menggunakan software downloader 89sxx program.exe.

3.1.3 perancangan software
1 . program ADC hand shaking
Adapun alur pemograman ADC hand shaking dapat dilihat pada gambar
dibawah.
Gambar 3.6 Alur pemograman ADC hand shaking
Agar ADC dapat bekerja, CS harus berlogika ‘0’, register SAR
akan direset, sedangkan ketika sinyal WR kembali ‘1’, maka proses
konversi segera dimulai. Selama konversi sedang berlangsung, singal
INTR akan tidak aktif (berlogika ‘1’), saat konversi selesai ditandai
dengan aktifnya sengal INTR (logika ‘0’). Ketika singal RD dikirimkan
data berlogika ‘0’ maka data hasil konversi akan keluaran. Setelah proses
konversi selesai data hasil konversi disimpan pada accumulator, begitu
seterusnya, perancangan untuk tugas akhir ini menggunakan mode hand-
shaking. Mode ini dipilih karena aka nada tampilan suhu yang harus dapat
dilihat oleh pemakai alat, sehingga waktu konversi ADC dapat diatur.

2. Program Tampilan
Data hasil konversi yang tersimpan di accumulator akan dipanggil
kembali unruk selanjutnya diproses agar bisa ditampilkan pada sevent
segment.
Adapun alur programnya agar senent segment dapat menampilkan
nilai suhu yang terukur sepertigambar dibawah ini.
Gambar 3.7 alur pemograman ADC hand shaking
Proses pengolahan data ini menggunakan system scaning gambar 3.12
menunjukan Flowchart program tampil.
3.2. Subyek penelitian
Subyek penelitian dalam pembuatan tugas akhir adalah berupa alat
penampilan suhu (thermometer) digital berbasis mikrokontroler AT89S51
yang digunakan untuk mengukur suhu suatu objek.

3.3. Pengumpulan data
3.3.1. Langkah-langkah pengujian
Adapun beberapa langkah yang dilakukan untuk pengujian dan
pengambilan data alat adalah sebagai berikut.
1) .Pengujian rangkaiyan sensor
a. Mendekatkan sensaor ke beberapa obyek yang
mengeluarkan panas.
b. Mengukur tegangan yang dihasilkan op-amp dan mencatat
keluaran sensor.
2) Pengujian rangkaiyan ADC
a. Menghubungkan rangkaiayan ADC dengan mikrokontroler
dan menampilkan pada led, sehingga output biner dari
sensor dapat diketahui.
b. Mengamati dan mencatat nilai biner.
3) Pembuatan box untuk pengambilan data.
Untuk memudahkan pengambilan data, dibuat box dengan ukuran
40cmx30cmx25cm. dimana dalam box dipasang 3 buah lampu
60watt, kemudian tegangan lampu tersebut akan diatur dengan
outo trafo agar didapat panas tertentu.
4) Pengujian tanpilan
a. Meletakan sensor thermometer digital dan thermometer
analog pada suatu ruangan berisi lampu, kemudian
mengubah-ubah tegangan ke lampu dengan menggunakan
auto trafo.
b. Mengamati seven segment, membandingkan tampilan
seven segment dengan thermometer digital dan analog
kemudian mencatat dengan hasil pengamatan.
3.3.2. Instrument penelitian
Adapun beberapa instrument yang digunakan dalam pengumpulan
data antara lain:

3.3.2.1 Voltmeter digital
Voltmeter digital digunakan untuk mengukur output op-amp agar
memperoleh suatu nilai yang pasti. Voltmeter digital dapat dilihat gambar
dibawah ini.
Gambar 3.8 Voltmeter Digital
3.3.2.2 Thermometer digital
Thermometr digital digunakan untuk membandingkan data keluaran
sevent segment. Thermometer ini memiliki rentang suhu dari -10°C
sampai dengan 70°C dan memiliki delay penampil selama 8 detik
Gambar 3.9 thermometer digital

3.3.2.3 Thermometer analog
Agar data yang didapat lebih akurat, digunakan juga thermometer analog
sebagai pembanding, thermometer ini memiliki rentang suhu dari -10°C
sampai dengan 100°C
Gambar 3.10 thermometer analog
3.3.2.4 Watt meter
Watt meter digunakan untuk mengukur tegangan output auto trafo, dimana
outo trafo digunakan untuk member masukan variable pada lampu yang
digunakan untuk mengambil data.
Gambar 3.11 wattmeter
3.3.2.5 Data hasil pengamatan
Adapun beberapa data hasil pengamatan, antara lain:
1. Data tegangan sensor dan output biner ADC

Tabel 3.2 data Biner sensor
No Tegangan
Sensor (volt)
Biner
1 0,35 0 1 0 1 1 0 1 0
2 0,36 0 1 0 1 1 1 1 0
3 0,37 0 1 0 1 1 1 1 1
4 0,38 0 1 1 0 0 0 1 0
5 0,39 0 1 1 0 0 1 0 0
6 0,40 0 1 1 0 1 0 0 0
7 0,41 0 1 1 0 1 0 0 1
8 0,42 0 1 1 0 1 1 0 0
9 0,43 0 1 1 0 1 1 1 0
10 0,44 0 1 1 1 0 0 0 1
11 0,45 0 1 1 1 0 1 0 0
12 0,46 0 1 1 1 0 1 1 1
13 0,47 0 1 1 1 1 0 1 1
14 0,48 0 1 1 1 1 1 0 1
15 0,49 0 1 1 1 1 1 1 1
16 0,50 1 0 0 0 0 0 0 0
17 0,51 1 0 0 0 0 0 1 0
18 0,52 1 0 0 0 0 1 0 1
19 0,53 1 0 0 0 0 1 1 1
20 0,54 1 0 0 0 1 0 1 0
3.4. Analisa data
Dalam analisa data dibutuhkan data-data yang akurat untuk
mendukung kinerja alat yang dibuat dan membandingkan dengan data
instrument sebelumnya, sehingga bisa diketahui kesalahan-kesalahan
dan kekurangan yang ada pada alat.

BAB V
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
1. Dari hasil pengukuran suhu yang telah dilakukan dengan menggunakan
sesor LM35 dan thermometer air raksa teryata sensor LM35 memiliki nilai
kepresisian yang lebih baik dibandingkan thermometer alkohol
2. Mikrokontroler AT89S51 bisa digunakan sebagai elemen pengontrol pada
alat pengukur suhu baik itu suhu tubuh maupun suhu ruangan karena
mikrokontroler ini sudah memiliki rangkaiyan ADC internal yang
memudahkan kita dalam mengkonversi singal digital sehingga suhu yang
terbaca oleh LM35 bisa langsung ditampilkan LCD.
3. Penggunaan bahasa pemograman pada Code Visior AVR pada
perancangan alat pengukur suhu tubuh karena Code VisiorAVR memiliki
fiktur-fiktur yang memudahkan kita dalam membuat program library
standar C.
4. Selain bisa digunakan sebagai alat pengukur suhu tubuh alat ini juga bisa
diaplikasikan sebagai pengontrol suhu pada ruangan.
4.2. Saran
1. Agar alat yang dinuat tidak terbatas hanya untuk orang yang memiliki fisik
normal, maka sebaiknya pada alat pengukur suhu tubuh ini dilengkapi juga
dengan output berupa suara sehingga orang yang memiliki keterbatasan
penglihatan bisa menggunkannya.
.
DAFTAR PUSTAKA

1) Abdullah. Muhammad., ADC PadaAVR8535,
2) www.AVRku.blogspot.com,Bandung, 2009.
3) Al Fataanif, Dasar Pemrograman C++”, Andi, Jakarta, 2008
4) Atmel Corporation, Atmel’s Reference Databook First Edition,Atmel. Caifornia 2007
5) Ir. Pramudijanto Jos, Teknik Akusisi Data, Institut TeknologiSepuluh Nopember, Surabaya, 2008
6) ISD 2560/75/90/120, databook.
7) Jacob Mike, “Zero and Span”, Purdue University, USA, 2008
8) Malvino Albert Paul, Prinsip–prinsip Elektronik, Edisi Kedua,Erlangga, Jakarta, 1986
9) Rigg Geroge, “Microcontroler Handbook”, Advance MicroDevice. California, 2007
10) Wardana Lingga, Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR SeriATMEGA 8535, Andi, Jakarta,
a. 2008.

