makalah teori evolusi manajement

13
1 | Page BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Menejement merupakan sistem yang sebenarnya sangat umum dipakai oleh siapa saja dalam kehidupan sehari-hari. Secara sadar maupun tidak sadar menejement menjadi hal penting dan dasar dalam setiap rencana untuk mencapai tujuan individu maupun kelompok. Manusia tidak bisa dipisahkan dengan menejement, berapapa kali kita makan dalam sehari atau jam berapa kita tidur adalah manajement yang dilakukan secara personal. Jam masuk kantor, tanggal gajian kita merupakan manajement yang dilakukan oleh organisasi atau lembaga. Dengan demikian setiap hari kita lalui dengan beberapa sistem manajement yang terangkai menjadi satu dan akan selalu menjadi kebiasaan kita. Sehingga secara sadar maupun tidak sadar kita telah melakukan banyak sistem manajement dalam satu harinya. Oleh karena pentingnya manajement sebagai dasar ilmu yang dipelajari, kami mencoba mencari dari berbagai sumber tentang sejarah dan evolusi manajement. B. Tujuan Tujuan Penulisan makalah ini adalah untuk memahami tentang: 1. Sejarah Manajemen. 2. Perkembangan teori evolusi manajement

Upload: al

Post on 14-Feb-2015

163 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Teori Evolusi Manajement

1 | P a g e

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Menejement merupakan sistem yang sebenarnya sangat umum dipakai oleh

siapa saja dalam kehidupan sehari-hari. Secara sadar maupun tidak sadar menejement

menjadi hal penting dan dasar dalam setiap rencana untuk mencapai tujuan individu

maupun kelompok.

Manusia tidak bisa dipisahkan dengan menejement, berapapa kali kita makan

dalam sehari atau jam berapa kita tidur adalah manajement yang dilakukan secara

personal. Jam masuk kantor, tanggal gajian kita merupakan manajement yang

dilakukan oleh organisasi atau lembaga.

Dengan demikian setiap hari kita lalui dengan beberapa sistem manajement

yang terangkai menjadi satu dan akan selalu menjadi kebiasaan kita. Sehingga secara

sadar maupun tidak sadar kita telah melakukan banyak sistem manajement dalam

satu harinya.

Oleh karena pentingnya manajement sebagai dasar ilmu yang dipelajari, kami

mencoba mencari dari berbagai sumber tentang sejarah dan evolusi manajement.

B. Tujuan

Tujuan Penulisan makalah ini adalah untuk memahami tentang:

1. Sejarah Manajemen.

2. Perkembangan teori evolusi manajement

Page 2: Makalah Teori Evolusi Manajement

2 | P a g e

BAB II

TEORI MANAJEMENT

II. I PENGERTIAN

Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang

berarti "mengendalikan," terutama dalam konteks mengendalikan kuda, yang

berasal dari bahasa latin manus yang berarti "tangan".Bahasa Prancis lalu

mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti

seni melaksanakan dan mengatur.

II. 2 SEJARAH AWAL MANAJEMENT

Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen, namun diketahui

bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan

dengan adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari

100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika

tidak ada seseorang—tanpa memedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu—

yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan

bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian

tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.

Piramida di Mesir. Pembangunan piramida ini tak mungkin terlaksana tanpa adanya

seseorang yang merencanakan, mengorganisasikan dan menggerakan para pekerja,

dan mengontrol pembangunannya.

Page 3: Makalah Teori Evolusi Manajement

3 | P a g e

II. 3 PEMIKIRAN AWAL MANAJEMENT

Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu

manajemen.Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith

menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik ―The Wealth of Nation”, Smith

menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas

dengan:

(1) meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja,

(2) menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan

(3) menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga

kerja.

Peristiwa penting kedua yang memengaruhi perkembangan ilmu manajemen

adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya

penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada

pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang

disebut "pabrik."

Page 4: Makalah Teori Evolusi Manajement

4 | P a g e

BAB III

PEMBAHASAN

III. 1 TEORI EVOLUSI MENEJEMENT

Berdasarkan beberapa sumber teori evolusi manajement dapat dibagi menjadi 4

masa, antara lain :

1. Era manajement Klasik

2. Era manajement manusia sosial

3. Era manajement modern.

3.1 ERA MANAJEMENT KLASIK

Pendekatan manajement klasik terdiri dari:

1. Manajemen ilmiah

2. Prinsip-prinsip administrative

3. Teori organisasi birokratis

3.1.1 MANAJEMEN ILMIAH

Era ini ditandai dengan berkembangan perkembangan ilmu manajemen

dari kalangan insinyur—seperti Henry Towne, Frederick Winslow Taylor,

Frederick A. Halsey, dan Harrington Emerson Manajemen ilmiah dipopulerkan

oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya, Principles of Scientific

Management, pada tahun 1911. Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah

sebagai "penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam

menyelesaikan suatu pekerjaan." Beberapa penulis seperti Stephen Robbins

menganggap tahun terbitnya buku ini sebagai tahun lahirya teori manajemen

moderen.

Page 5: Makalah Teori Evolusi Manajement

5 | P a g e

Perkembangan manajemen ilmiah juga didorong oleh munculnya

pemikiran baru dari Henry Gantt dan keluarga Gilberth. Henry Gantt. yang

pernah bekerja bersama Taylor di Midvale Steel Compan, menggagas ide bahwa

seharusnya seorang mandor mampu memberi pendidikan kepada karyawannya

untuk bersifat rajin (industrious ) dan kooperatif. Ia juga mendesain sebuah

grafik untuk membantu manajemen yang disebut sebagai Gantt chart yang

digunakan untuk merancang dan mengontrol pekerjaan. Sementara itu, pasangan

suami-istri Frank dan Lillian Gilbreth berhasil menciptakan micromotion,

sebuah alat yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan

lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut. Alat

ini digunakan untuk menciptakan sistem produksi yang lebih efesien.

Frederick W. Taylor juga ikut berkontribusi dengan mengenalkan

empat prinsip dasar, yaitu:

1. Pengembangan metoda-metoda ilmiah dalam manajemen, agar, sebagai

contoh, metoda yang paling baik untuk pelaksanaan setiap pekerjaan dapat di

tentukan.

2. Seleksi ilmiah untuk karyawan, agar setiap karyawan dapat di berikan

tanggung jawab atas sesuatu tugas sesuai dengan kemampuannya.

3. Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan.

4. Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja

Page 6: Makalah Teori Evolusi Manajement

6 | P a g e

3.1.2 TEORI ADMINISTRATIVE

Teori administratif, yaitu teori mengenai apa yang seharusnya dilakukan

oleh para manajer dan bagaimana cara membentuk praktik manajemen yang

baik. Pada awal abad ke-20, seorang industriawan Perancis bernama Henri

Fayol mengajukan gagasan lima fungsi utama manajemen:

1. Merancang

2. Mengorganisasi

3. Memerintah

4. Mengoordinasi

5. Mengendalikan.

Gagasan Fayol itu kemudian mulai digunakan sebagai kerangka kerja

buku ajar ilmu manajemen pada pertengahan tahun 1950 dan terus berlangsung

hingga sekarang.Selain itu, Henry Fayol juga mengagas 14 prinsip manajemen

yang merupakan dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan

sebuah manajemen. Fayol membagi operasi perusahan menjadi enam kegiatan

yang saling bergantung yaitu:

1. Teknik, Produksi dan manufacturing produk

2.Komersial, pembelian bahan baku dan penjualan produk

3.Keuangan, perolehan dan penggunaan modal

4.Keamanan, melindungi para karyawan dan kekayaan perusahaan

5.Akuntansi, pelaporan dan pencatatan keuangan

6.Manajerial, penerapan fungsi POACC

14 Prinsip Manajemen Fayol :

1. Pembagian kerja, Spesialisasi meningkatkan efisiensi semangat kerja.

2. Wewenang, hak untuk memberi perintah dan untuk dipatuhi

3. Disiplin, respek,dan ketaatan pada peranan dan tujuan organisasi.

4. Kesatuan komando, setiap karyawan hanya menerima intruksi tentang

kegiatan tertentu dari seorang atasan.

5. Kesatuan arah, organisasi yang mempunyai tujuan yang sama.

Page 7: Makalah Teori Evolusi Manajement

7 | P a g e

6. Mengesampingkan, meletakkan kepentingan pribadi dibawah kepentingan

umum.

7. kepentingan individu, balas jasa, kompensasi

8. Sentralisasi, keseimbangan yang tepat antara sentralisasi dan

desentralisasi.

9. Rantai Skalar, garis perintah dan wewenang yang jelas

10. Order, kebutuhan sumber daya harus ada pada waktu dan tempat yang

tepat

11. Keadilan, harus ada persamaan perlakuan dalam organisasi.

12. Stabilitas personalia, tingkat perputaran karyawan yang tinggi tidak baik

bagi perusahaan.

13. Inisiatif, adanya kebebasan karyawan menjalankan pekerjaannya sesuai

rencana.

14. Semangat korps, kesatuan adalah kekuatan.

3.1.3 Teori Organisasi Birokratis,

Teori yang dikemukakan Max Weber menyatakan tentang konsep

birokrasi yaitu : sebuah bentuk organisasi yang ideal dengan tujuan yang

rasional serta sangat efisien yang didasarkan atas prinsip – prinsip yang masuk

akal, teratur, serta wewenang formal.

Beberapa karakteristik konsep birokrasi Weber yaitu :

Pembagian tugas yang jelas, pekerjaan ditentukan secara jelas menjadi

karyawan lebih terampil terhadap pekerjaan itu.

Hierarki wewenang yang jelas, posisi wewenang dan tanggung jawab

ditentukan dengan jelas, setiap posisi melaporkan pada posisi lain yang lebih

tinggi

Aturan dan prosedur formal, petunjuk tertulis yang mengatur setiap perilaku

dan keputusan dibuat secara formal

Impersonal, aturan dan prosedur diterapkan secara menyeluruh, tidak ada yang

mendapat perlakuan khusus.

Page 8: Makalah Teori Evolusi Manajement

8 | P a g e

Jenjang karir didasarkan atas kualitas, karyawan dipilih dan dipromosikan

berdasarkan kemampuan dan kinerja, manajer harus karyawan yang

profesional

3.2 Era Manusia Sosial

Era manusia sosial ditandai dengan lahirnya mahzab perilaku (behavioral school)

dalam pemikiran manajemen di akhir era manajemen sains. Mahzab perilaku tidak

mendapatkan pengakuan luas sampai tahun 1930-an. Katalis utama dari kelahiran

mahzab perilaku adalah serangkaian studi penelitian yang dikenal sebagai

eksperimen Hawthrone.

Eksperimen Hawthrone dilakukan pada tahun 1920-an hingga 1930-an di Pabrik

Hawthrone milik Western Electric Company Works di Cicero, Illenois. Kajian ini

awalnya bertujuan mempelajari pengaruh berbagai macam tingkat penerangan

lampu terhadap produktivitas kerja. Hasil kajian mengindikasikan bahwa ternyata

insentif seperti jabatan, lama jam kerja, periode istirahat, maupun upah lebih

sedikit pengaruhnya terhadap output pekerja dibandingkan dengan tekanan

kelompok, penerimaan kelompok, serta rasa aman yang menyertainya. Peneliti

menyimpulkan bahwa norma-norma sosial atau standar kelompok merupakan

penentu utama perilaku kerja individu.

Kontribusi lainnya datang dari Mary Parker Follet. Follett (1868–1933) yang

mendapatkan pendidikan di bidang filosofi dan ilmu politik menjadi terkenal

setelah menerbitkan buku berjudul Creative Experience pada tahun 1924.Follet

mengajukan suatu filosifi bisnis yang mengutamakan integrasi sebagai cara untuk

mengurangi konflik tanpa kompromi atau dominasi. Follet juga percaya bahwa

tugas seorang pemimpin adalah untuk menentukan tujuan organisasi dan

mengintegrasikannya dengan tujuan individu dan tujuan kelompok. Dengan kata

lain, ia berpikir bahwa organisasi harus didasarkan pada etika kelompok daripada

individualisme. Dengan demikian, manajer dan karyawan seharusnya memandang

diri mereka sebagai mitra, bukan lawan.

Pada tahun 1938, Chester Barnard (1886–1961) menulis buku berjudul The

Functions of the Executive yang menggambarkan sebuah teori organisasi dalam

Page 9: Makalah Teori Evolusi Manajement

9 | P a g e

rangka untuk merangsang orang lain memeriksa sifat sistem koperasi. Melihat

perbedaan antara motif pribadi dan organisasi, Barnard menjelaskan dikotonomi

"efektif-efisien". Menurut Barnard, efektivitas berkaitan dengan pencapaian

tujuan, dan efisiensi adalah sejauh mana motif-motif individu dapat terpuaskan.

Dia memandang organisasi formal sebagai sistem terpadu yang menjadikan

kerjasama, tujuan bersama, dan komunikasi sebagai elemen universal, sementara

itu pada organisasi informal, komunikasi, kekompakan, dan pemeliharaan

perasaan harga diri lebih diutamakan. Barnard juga mengembangkan teori

"penerimaan otoritas" yang didasarkan pada gagasan bahwa atasan hanya

memiliki kewenangan jika bawahan menerima otoritasnya.

Douglas McGregor memberikan pandangan berdasarkan study hawthome dan

Maslow yaitu teori x dan teori y tentan sifat manusia di tempat kerja :

Teori x berasumsi bahwa karyawan :

Tidak suka bekerja

Tidak mempunyai ambisi

Tidak bertanggungjawab

Enggan untuk berubah

Lebih suka dipimpin daripada memimpin

Teori y beraumsi bahwa karyawan :

Suka bekerja

Mampu mengendalikan diri

Menyukai tanggung jawab

Penuh imajinasi dan kreasi

Mampu mengarahkan diri

Manajer yang berasumsi bahwa karyawan bersifat x akan bersikap sangat

mengatur dan berorientasi pada pengendalian. Sikap ini mendorong karyawan

bersikap pasif, tergantung dan mempunyai rasa enggan. Sedangkan manajer yang

berasumsi bahwa karyawan bersifat y akan bersikap mendorong karyawan untuk

Page 10: Makalah Teori Evolusi Manajement

10 | P a g e

berpartisipasi, bertanggungjawab, dan merasa bebas dan kreativ dalam melakukan

pekerjaan mereka.

3.3 Era Modern

Era moderen ditandai dengan hadirnya konsep manajemen kualitas total (total

quality management—TQM) di abad ke-20 yang diperkenalkan oleh beberapa

guru manajemen, yang paling terkenal di antaranya W. Edwards Deming (1900–

1993) and Joseph Juran (lahir 1904).

Deming, orang Amerika, dianggap sebagai Bapak Kontrol Kualitas di

Jepang.Deming berpendapat bahwa kebanyakan permasalahan dalam kualitas

bukan berasal dari kesalahan pekerja, melainkan sistemnya. Ia menekankan

pentingnya meningatkan kualitas dengan mengajukan teori lima langkah reaksi

berantai. Ia berpendapat bila kualitas dapat ditingkatkan melalui :

(1) biaya akan berkurang karena berkurangnya biaya perbaikan, sedikitnya

kesalahan, minimnya penundaan, dan pemanfaatan yang lebih baik atas waktu

dan material;

(2) produktivitas meningkat;

(3) pangsa pasar meningkat karena peningkatan kualitas dan penurunan harga;

(4) profitabilitas perusahaan peningkat sehingga dapat bertahan dalam bisnis;

(5) jumlah pekerjaan meningkat. Deming mengembangkan 14 poin rencana

untuk meringkas pengajarannya tentang peningkatan kualitas.

Kontribusi kedua datang dari Joseph Juran.Ia menyatakan bahwa 80 persen cacat

disebabkan karena faktor-faktor yang sebenarnya dapat dikontrol oleh

manajemen. Dari teorinya, ia mengembangkan trilogi manajemen yang

memasukkan perencanaan, kontrol, dan peningkatan kualitas. Juran mengusulkan

manajemen untuk memilih satu area yang mengalami kontrol kualitas yang buruk.

Page 11: Makalah Teori Evolusi Manajement

11 | P a g e

Area tersebut kemudian dianalisis, kemudian dibuat solusi dan

diimplementasikan.

Masa manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang berbeda. Pertama

merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai

perilaku organisasi, dan yang kedua dibangun atas dasar manajemen ilmiah,

dikenal sebagai aliran kuantitatif. Perkembangan aliran perilaku organisasi

ditandai dengan pandangan dan pendapat baru tentang perilaku manusia dan

sistem sosial. Tokohnya adalah Abraham Maslow, Douglas McGregor, Frederick

Herzberg, dan lainnya. Aliran kuantitatif ditandai dengan berkembangnya team-

team riset operasi (operations research) dalam pemecahan masalah-masalah

industri, yang didasarkan atas sukses team-team riset operasi Inggris dalam

Perang Dunia ke II. Sejalan dengan semakin kompleksnya komputer elektronik,

transportasi dan komunikasi, dan sebagainya teknik-teknik riset operasi menjadi

semakin penting sebagai dasar rasional untuk pembuatan keputusan. Prosedur-

prosedur riset operasi tersebut kemudian diformalisasikan dan disebut aliran

management

Page 12: Makalah Teori Evolusi Manajement

12 | P a g e

BAB IV

Kesimpulan

Manajement adalah suatu teori atau materi ilmu yang selalu berkembang sesuai

dengan perkembangan zaman dan teknologi kerja yang juga terus berubah.

Dari mulai manajement yang sederhana seperti pada zaman mesir kuno saat

pembangunan pyramid, kemudian berkembang seiring dengan revolusi industri di

inggris, dan mengalami perubahan lagi sesuai dengan tatanan kehidupan sosial

dan modernisasi yang masih terus berkembang sampai saat ini.

Berkembangnya pendkeatan dalam ilmu manajement menunjukkan bahwa tidak

ada satu teori yang dapat diterapkan secara universal dalam segala situasi.

Perkembangan teori manajemnt terus mengalami penyesuaian seiring tuntutan

lingkungan organisasi yang berubah secara dinamis. Sehingga manajer dan

organisasi harus menanggapi pebedaan-perbedaan tersebut melalui strategi

manajerial memberi kesempatan terhadap perkembangan sejumlah bakat dan

kemampuan anggota-anggota organisasi.

Page 13: Makalah Teori Evolusi Manajement

13 | P a g e

BAB V

DAFTAR PUSTAKA

Mohammad Abdul Mukhyi dan Iman Hadi Saputro, Manajemen Umum, Seri Diktat

Kuliah, Penerbit Gunadarma, Edisi pertama cetakan kedua 1995.

http://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan#Tujuan

http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen#Teori_manajemen

http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen