makalah teknologi wi-fi_rusli

23
Rusli Setiawan Halindis Page 1 Nama Rusli Setiawan Halindis NPM 2012020066 SMSTR/JURUSA N III.A / TI

Upload: gilang-yoyo-rusli

Post on 07-Aug-2015

207 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Teknologi Wi-fi_rusli

Rusli Setiawan Halindis Page 1

Nama•Rusli Setiawan Halindis

NPM•2012020066

SMSTR/JURUSAN

• III.A / TI

Page 2: Makalah Teknologi Wi-fi_rusli

Rusli Setiawan Halindis Page 2

KATA PENGANTAR

Atas berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami mengucapkan puji syukur atas

terselesaikannya paper yang yang merupakan tugas Komunikasi Data telah terselesaikan pada

waktunya.

Isi daripada makalah yang kami susun ini adalah mengenai perkembangan dari pada

teknologi wireless atau wifi beserta standardnya. Makalah ini juga berisi tentang sejarah wifi,

sertifikasi, generasi, penggunaan, arsitektur, jangkauan dan dukungan keamanan pada jaringan

wifi.

Kami menyadari makalah ini kami buat masih jauh dari kata sempurna. Masih banyak hal

yang mungkin kami belum ketahui. Maka dari itu kami berharap masukan berupa kritik dan

saran dari para pembaca.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Makassar, 18 November 2012

Penulis

Page 3: Makalah Teknologi Wi-fi_rusli

Rusli Setiawan Halindis Page 3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 4

1.2. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 5

1.3. Tujuan ........................................................................................................................ 5

1.4. Manfaat ...................................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 6

2.1. Sejarah ....................................................................................................................... 6

2.2. Sertifikasi Wifi ........................................................................................................... 9

2.3. Generasi Wifi ............................................................................................................. 10

2.4. Penggunaan Wifi ........................................................................................................ 11

2.5. Arsitektur Jaringan Wifi ............................................................................................ 16

2.6. Jangkauan (Cakupan) Komunikasi Wifi .................................................................... 16

2.7 Dukungan Keamanan pada Jaringan Wifi ................................................................. 17

PENUTUP........................................................................................................................... 22

a. Saran .......................................................................................................................... 22

b. Penutup ...................................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 23

Page 4: Makalah Teknologi Wi-fi_rusli

Rusli Setiawan Halindis Page 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Jika anda sedang berada di bandara, kedai kopi, perpustakaan atau hotel

kemungkinan anda sudah tepat di tengah sebuah jaringan nirkabel. Banyak orang

menggunakan jaringan nirkabel, juga disebut WiFi 802,11 untuk menghubungkan komputer

mereka di rumah, dan beberapa kota yang mencoba untuk menggunakan teknologi untuk

memberikan gratis atau biaya rendah Internet akses kepada penduduk. Dalam waktu dekat

ini, jaringan nirkabel dapat menjadi begitu luas yang dapat mengakses Internet di mana saja

hampir setiap saat, tanpa menggunakan kabel. Saat ini semua orang sudah familiar dengan

istilah Hot-Spot, WiFi (Wireless Fidelity), Jaringan Wireless dan sejenisnya. Layanan

seperti ini akan mudah ditemui di berbagai tempat-tempat umum seperti kampus, hotel,

rumah makan, bandara dan lain-lain. Dengan menggunakan layanan WiFi, kita dengan

mudah bisa terkoneksi ke Internet tanpa perlu dibebani kerepotan dengan menyambungkan

kabel ke suatu alat yang disebut switch/hub. Tentunya kita harus memeliki peralatan seperti

Notebook atau Mobile-Phone yang mendukung koneksi WiFi dan adanya software yang

membantu koneksi peralatan kita tadi ke suatu alat yang sering disebut Access Point.

Jaringan nirkabel (wireless local area network-WLAN) atau Wi-Fi (Wireless Fidelity)

dimana akses internet pun dapat dilakukan dalam area jaringan, dan tanpa kabel. Hal itu

memungkinkan mengakses internet di rumah, di kantor, di kafe, dan tempat-tempat umum

lainnya yang menyediakan koneksi semacam itu.

Kelihatannya memang mengasyikkan. Access Point atau hotspot, yang memungkinkan

sambungan broadband internet secara nirkabel kini sudah dapat dijumpai di tempat publik

dan menciptakan lonjakan permintaan layanan Wi-Fi. Ketersediaan akses internet publik

tanpa kabel kini semakin merebak, publisitasnya pun makin hot, media yang menambah

khasanah dunia perteknologian.

Tanpa disadari, menjamurnya akses internet melalui koneksi Wi-Fi telah menjadi

dilema tersendiri dalam dunia internet. Banyak pihak yang menjadikannya sebagai sarana

daya tarik tersendiri dalam promosi kepentingan tertentu. Namun, yang menjadi

permasalahan terletak pada pengaruh Wi-Fi tersebut. Disamping keuntungan-keuntungan

yang diperoleh, banyak hal-hal negatif yang timbul akibat dari Wi-Fi.

Page 5: Makalah Teknologi Wi-fi_rusli

Rusli Setiawan Halindis Page 5

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Wi-Fi ?

2. Bagaimana sejarah, sertifikasi, generasi, penggunaan, arsitektur dan jangkauan Wi-Fi

?

3. Bagaimana cara kerja Wi-Fi?

4. Bagaimana dukungan keamanan pada jaringan Wi-Fi ?

1.3. Tujuan

Makalah ini bertujuan agar pembaca mengetahui apa itu Wi-Fi, perkembangannya

hingga sekarang, cara kerjanya dan bagaimana pengaruhnya terhadap masyarakat,

menyangkut pengaruh positif dan pengaruh negatif.

1.4. Manfaat

Makalah ini diharapkan mampu menambah pengetahuan pembaca mengenai wifi.

Disamping itu, pembaca juga mampu mencegah pengaruh-pengaruh negatif dari wifi

tersebut.

Page 6: Makalah Teknologi Wi-fi_rusli

Rusli Setiawan Halindis Page 6

BAB II

PEMBAHASAN

Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu

komplotan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area

Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi

802.11a atau b, seperti 802.11 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut

menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan

transfernya.

Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area

Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini

memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal

digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau

dikenal dengan hotspot) terdekat.

2.1. Sejarah Wifi

Teknologi Internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur

Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE)

berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat

Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan

Wireless Metropolitan Area Network (WMAN). Karena perangkat dengan standar teknis

802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau

yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan Medical). Sedang untuk

perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat

WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.

Wi-Fi sudah sangat populer di luar negeri. Amerika Serikat adalah salah satu

negara yang paling berhasil memasyarakatkan Wi-Fi. Bahkan, beberapa PDA di Amerika

Serikat dirancang secara khusus dengan modul Wi-Fi terintegrasi. Oleh karena kemudahan

koneksi, reliabilitas, dan kecepatannya, Wi-Fi tampak cukup berhasil. Penggunaan

hubungan nirkabel (wireless) sampai saat ini mengandalkan gelombang elektromagnetik,

baik berbentuk gelombang radio maupun cahaya.

Di awal 1990-an, ketika teknologi nirkabel masih belum terlalu berkembang,

beberapa organisasi, mulai dari bank sampai keperguruan tinggi, sempat memanfaatkan

Page 7: Makalah Teknologi Wi-fi_rusli

Rusli Setiawan Halindis Page 7

modem optik berbasis sinar laser untuk menghubungkan dua lokasi yang terpisah secara

line-of-sigth. Jarak di antara kedua lokasi ini maksimal tidak lebih dari beberap ratus meter.

Bandwidth yang dicapai bisa sampai 10 megabit per detik. Gangguan terjadi bila hujan

turun atau bila polusi debu demikian buruknya, sehinggga sinar laser terhalang jalannya.

Teknologi telah jauh berkembang sejak saat itu. Komunikasi data melalui

gelombang cahaya umumnya beralih dari transmisi di udara bebas ke transmisi melalui

serat optik. Penurunan harga kabel optik dan peralatan terkaitnya sangat menolong

peningkatan popularitasnya pada aplikasi-aplikasi point-to-point yang memerlukan

bandwidth tinggi dan jarak jangkau teknologi ini sudah semakin jauh dan pemanfaatannya

sebagai pengganti copper-links semakin popular.

Dalam bentuknya yang kini tersedia, teknologi nirkabel telah semakin baik untuk

penggunaan jarak-dekat. Mulai dari Bluetooth sampai ke Wi-Fi, produk-produknya

semakin membanjiri pasar. Bukan saja penggunaannya semakin mudah, harga dan

kapasitasnya pun semakin baik. Bila teknologi kabel berkembang dari jarah dekat ke jauh,

teknologi nirkabel berkembang dari jarak jauh ke dekat.

Masalah pengelolaan dan penggunaannya menjadi sangat sederhana, sedemikian

rupa sehingga tidak memerlukan latihan khusus. Ketersediaan di pasar bebas juga semakin

baik, dan dengan cepat dipadukan dengan spectrum produk teknologi informasi dan

komunikasi, mulai dari PDA (Personal Digital Assistant), komputer pangku (laptop

computer) sampai ke server yang melayani kemudahan komputasi di gedung-gedung

perkantoran, hotel dan bahkan mal-mal perbelanjaan.

Kaitan yang ingin disoroti disini adalah bagaimana kendala otoritas telekomunikasi

dalam penggunaan teknologi nirkabel, khususnya yang menyangkut strategi frekuensi

radio, alokasinya perizinannya dan pemantauan serta pengawasannya. Dengan spectrum

yang sangat luas, pengelolaan frekuensi radio menjadi sangat sentral bagi arah

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di setiap negara. Justru hal inilah yang

membuat musykil, di samping menarik untuk di simak karena implikasinya yang sangat

serius dalam kehidupan bangsa dan negara. Spectrum frekuensi yang sangat luas ini

menyentuh alat-alat rumah tangga, telepon genggam, sampai kepada siaran televisi yang

dipancarkan langsung melalui satelit diangkasa.

Tingginya animo masyarakat khususnya di kalangan komunitas Internet

menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama, kemudahan

akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan

tanpa perlu direpotkan dengan kabel. Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan

surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket

digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access

point atau hotspot. Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut yang dibangun oleh

operator telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan dipicu faktor

Page 8: Makalah Teknologi Wi-fi_rusli

Rusli Setiawan Halindis Page 8

kedua, yakni karena biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300

dollar Amerika Serikat. Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi

yang semakin menggejala di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service

providers (ISP) membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia. Mewabah Di Indonesia

sendiri, penggunaan Internet berbasis Wi-Fi sudah mulai menggejala di beberapa kota

besar. Di Jakarta, misalnya, para maniak Internet yang sedang berselancar sambil

menunggu pesawat take off di ruang tunggu bandara, sudah bukan merupakan hal yang

asing. Fenomena yang sama terlihat diberbagai kafe –seperti Kafe Starbuck dan La Moda

Cafe di Plaza Indonesia, Coffee Club Senayan, dan Kafe Mister Bean Coffee di Cilandak

Town Square dimana pengunjung dapat membuka Internet untuk melihat berita politik atau

gosip artis terbaru sembari menyeruput cappucino panas. Dewasa ini, bisnis telepon

berbasis VoIP (Voice over Internet Protocol) juga telah menggunakan teknologi Wi-Fi,

dimana panggilan telepon diteruskan melalui jaringan WLAN. Aplikasi tersebut dinamai

VoWi-FI (Voice over Wi-Fi).

Beberapa waktu lalu, standar teknis hasil kreasi terbaru IEEE telah mampu

mendukung pengoperasian layanan video streaming. Bahkan diprediksi, nantinya dapat

dibuat kartu (card) berbasis teknologi Wi-Fi yang dapat disisipkan ke dalam peralatan

eletronik, mulai dari kamera digital sampai consoles video game (ITU News 8/2003).

Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa bisnis dan kuantitas pengguna

teknologi Wi-Fi cenderung meningkat, dan secara ekonomis hal itu berimplikasi positif

bagi perekonomian nasional suatu negara, termasuk Indonesia.

Contoh : di Yogyakarta, dari sekitar 240 warung internet di sana, sekitar 120 di

antaranya telah memanfaatkan frekuensi 2,4 GHz. Salah satunya warnet perpustakaan

UGM. Mereka juga menyebarkan data internet ke warnet lain di sekitarnya yang berminat.

Sejumlah warnet di Yogya juga membentuk jaringan lokal antarwarnet memakai frekuensi

2,4 GHz. Mereka memilih satu warnet induk yang bertugas meneruskan data dari ISP ke

antena warnet anggotanya. Konsumen nantinya juga diuntungkan karena biaya akses

internet dari warnet akan semakin murah. Penggunaan frekuensi 2,4 GHz yang bebas biaya

ini memang menguntungkan para pengusaha warnet. Mereka tidak perlu membayar pulsa

telepon saat mengakses internet. Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh

Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan ijin dari pengatur lokal (misal,

Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi

dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama. Versi Wi-Fi yang paling

luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada

2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz.

Tujuh perusahaan membentuk Indonesian Wi-Fi Consortium (IWC) untuk

mengembangkan wireless local area network (WLAN) bagi keperluan public dengan target

membangun 10 hotspot hingga akhir. Konsorsium itu terdiri dari PT Acer Indonesia, PT

Page 9: Makalah Teknologi Wi-fi_rusli

Rusli Setiawan Halindis Page 9

Cyberindo Aditama (CBN), Cisco Systems Indonesia, PT Intel Indonesia, PT Microsoft

Indonesia dan PT Jaring Semesta Infosolusi (Polaris|NET), didukung PT Elexmedia

Komputindo. Tjahja Suprapto, wakil IWC dari PT Jaring Semesta Infosolusi, menjelaskan

pembentukan organisasi ini bertujuan mengedukasi masyarakat sekaligus mengembangkan

pasar Wi-Fi untuk keperluan publik di Tanah Air. "Memang ada model bisnisnya, tetapi

fokus kami. saat ini adalah bagaimana Wi-Fi diterima denganbaik sebab pemerintah pun

belum menentukan regulasi yang pasti mengenai Wi-Fi ini," tuturnya usai peluncuran

konsorsium. Konsorsium sudah membangun total enam hotspot di Jakarta sehingga dengan

proyek ini mereka ditargetkan memiliki 16 hotspot di Ibukota hingga akhir tahun ini yang

seluruhnya berlokasi di kafe-kafe strategis.

2.2. Sertifikasi Wi-Fi

Perangkat wireless diuji berdasarkan interoperabilitasnya dengan perangkat-perangkat

wireless lain yang menggunakan standar yang sama. Setelah diuji dan lulus, sebuah

perangkat akan diberi sertifikasi ―WI-FI certified‖. Artinya perangkat ini bisa bekerja

dengan baik dengan perangkat-perangkat wireless lain yang juga bersertifikasi ini.

Pada awalnya, sertifikasi WI-FI hanya diberikan pada perangkat wireless yang

bekerja pada standar 802.11b. Namun, saat ini standar ini juga diberikan pada semua

perangkat yang menggunakan standar 802.11. Sertifikasi WI-FI sudah dianggap sebagai

sertifikasi standar untuk perangkat wireless yang ada saat ini. WI-FI sudah banyak

digunakan di berbagai sektor seperti bisnis, akademis, perumahan, dan banyak lagi.

IEEE tidak menguji peralatan untuk memenuhi standar mereka. Badan nirlaba Wi-Fi

Alliance didirikan tahun 1999 untuk mengisi celah ini — untuk menetapkan dan

mendorong standar interoperabilitas dan kompatibilitas mundur, serta mempromosikan

teknologi jaringan wilayah lokal nirkabel. Pada 2010, Wi-Fi Alliance terdiri dari lebih dari

375 perusahaan di seluruh dunia.[21][22]

Wi-Fi Alliance mendorong pemakaian merek Wi-Fi

kepada teknologi yang didasarkan pada standar IEEE 802.11 dari Institute of Electrical and

Electronics Engineers. Ini meliputi koneksi jaringan wilayah lokal nirkabel (WLAN),

konektivitas alat-ke-alat (seperti Wi-Fi Peer to Peer atau Wi-Fi Direct), jaringan wilayah

pribadi (PAN), jaringan wilayah lokal (LAN), dan bahkan sejumlah koneksi jaringan

wilayah luas (WAN) terbatas. Perusahaan manufaktur dengan keanggotaan Wi-Fi Alliance,

yang produknya berhasil melewati proses sertifikasi, berhak menandai produk tersebut

dengan logo Wi-Fi.

Page 10: Makalah Teknologi Wi-fi_rusli

Rusli Setiawan Halindis Page 10

2.3. Generasi Wifi

Berikut ini adalah generasi jaringan wifi :

a. Generasi I

Generasi I dimulai pada akhir tahun 1970-an di Amerika (di Eropa pada awal

tahun 1980-an). Advanced Mobile Phone Servive.

(AMPS) pertama kali diperkenalkan di New Jersey dan Chicago pada tahun 1978.

AMPS merupakan system telepon wireless analog, untuk ukuran waktu itu, cukup

sukses di Amerika. AMPS berhasil memberikan pelayanan telepon bergerak yang dapat

menjangkau sebagian besar daratan Amerika Serikat.

Namun AMPS masih banyak memiliki kelemahan dalam hal mobilitas pengguna

yang sangat terbatas karena belum adanya kemampuan handover yang menyebabkan

pembicaraan dari pengguna akan segera terputus apabila dia berada diluar jangkauan

area, efisiensi yang sangat kecil karena keterbatasan kapasitas spectrum yang

menyebabkan hanya sedikit pengguna saja yang dapat berbicara dalam waktu

bersamaan, dan sistem ini tidak dapat dioptimasi lebih lanjut karena keterbatasan

kemampuan kompresi dan coding data.

Selain dari hal-hal tersebut, sistem ini harus mempergunakan perangkat dan

peralatan yang berat dan tidak praktis serta masih sangat mahal untuk ukuran waktu itu.

Generasi I telepon wireless untuk kawasan Eropa ditandai dengan diluncurkannya

paling tidak 9 standar system analog diawal tahun 1980-an seperti Nordic Mobile

Telephony (NMT) di skandinavia. Total Access Communications Sistem (TACS) di

Inggris, C450 di Jerman, dll. Dimana satu sama lain tidak saling berinterkoneksi.

b. Generasi II

Generasi II telepon wireless dipelopori dari kawasan Eropa. Dalam system baru

juga harus terdapat kemampuan yang dapat mengantisipasi mobilitas pengguna serta

kemampuan melayani lebih banyak pengguna untuk menampung penambahan jumlah

subscriber baru. Karena tidak dapat dilakukan dengn system analog, maka

menggantinya dengan system digital. Standar baru diperkenalkan dengan nama Global

Standard for Mobile Communications (GSM).

GSM pada awalnya adalah kepanjangan dari Groupe Speciale Mobile, sebuah

badan gabungan dari para ahli yang melakukan studi bersama untuk menciptakan

standar GSM tersebut. Generasi II (2G) di Amerika Serikat ditandai dengan

Page 11: Makalah Teknologi Wi-fi_rusli

Rusli Setiawan Halindis Page 11

diluncurkannya standar jaringan baru yang juga bersistem digital yang diberi nama

digital. AMPS (D-AMPS) (disebut juga TDMA- Time Divission Multiple Access) dan

IS 95 atau CDMA one yang merupakan system digital yang berbasis teknologi CDMA

diperkenalkan oleh Qualcomm (pertengahan 1990-an). Untuk Negara-negara dibenua

Asia pertama kali mereka mengadopsi system telepon wireless digital dengan

menerapkan teknologi jaringan GSM. Khusus di Negara Jepang, berkembang system

Personal Digital Celullar (PDC) yang mereka kembangkan sendiri dan hanya berlaku

dinegeri itu.

Jepang sendiri hingga sat ini telah mengembangkan sendiri system digital

selulernya hingga meninggalkan Negara-negara dikawasan lainnya ditandai dengan

kemajuan layanan dan terus bertambahnya jumlah subscriber dijaringan mereka, namun

demikian system yang mereka kembangkan tetaplah system yang eksklusif dan hanya

berlaku di Jepang sja.

Sistem telepon wireless memberikan beberapa kelebihan yaitu suara yang

dihasilkan menjadi lebih jernih, efisiensi spectrum/frekuensi yang menjadi meningkat,

serta kemampuan kompresi dan coding data digital.

c. Generasi III

Teknologi Wireless generasi III (3G) hingga saat ini dikembangkan oleh suatu

kelompok yang diakui dan merupakan kumpulan para ahli dan pelaku bisnis yang

berkompeten dalam bidang teknologi wireless didunia. Kesepakatan 3G tertuang dalam

International Mobile Telecommunications 2000 (IMT 2000) dan antara lain

memutuskan bahwa standar 3G akan bercabang menjadi 3 standar system yang akan

diberlakukan didunia yaitu Enchanced Datarates for GSM Evolution (EDGE),

Widebland CDMA dan CDMA 2000.

Teknologi 3G diperkenalkan pada awalnya adalah untuk tujuan sebagai :

1. Menambah efisiensi dan kapasitas jaringan

2. Menambah kemampuan jelajah (roaming)

3. Untuk mencapai kecepatan transfer data yang lebih tinggi

4. Peningkatan kualitas layanan (Quality of Service – QOS)

5. Mendukung kebutuhan internet bergerak (mobile internet)

Page 12: Makalah Teknologi Wi-fi_rusli

Rusli Setiawan Halindis Page 12

2.4. Penggunaan Wifi

Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi

dari 802.11, yaitu:

* 802.11a

* 802.11b

* 802.11g

* 802.11n

Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu

produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.

Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan

untuk mendapatkan ijin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.).

802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya

lebih sempit, lainnya sama.

Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE

802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan

operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut:

* Channel 1 - 2,412 MHz;

* Channel 2 - 2,417 MHz;

* Channel 3 - 2,422 MHz;

* Channel 4 - 2,427 MHz;

* Channel 5 - 2,432 MHz;

* Channel 6 - 2,437 MHz;

* Channel 7 - 2,442 MHz;

* Channel 8 - 2,447 MHz;

* Channel 9 - 2,452 MHz;

* Channel 10 - 2,457 MHz;

* Channel 11 - 2,462 MHz

Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan

informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area network).

Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada

perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi

kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan.

Page 13: Makalah Teknologi Wi-fi_rusli

Rusli Setiawan Halindis Page 13

Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika

Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE)

berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat

Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan

Wireless Metropolitan Area Network (WMAN).

Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN

yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial,

Scientific dan Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan

802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di

sekitar pita frekuensi 5 GHz.

Tingginya animo masyarakat --khususnya di kalangan komunitas Internet-- menggunakan

teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama, kemudahan akses. Artinya,

para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu

direpotkan dengan kabel.

Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan

informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop

berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot.

Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut --yang dibangun oleh operator

telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan-- dipicu faktor kedua,

yakni karena biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar

Amerika Serikat.

Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin

menggejala di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service providers (ISP)

membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia.

Beberapa pengamat bahkan telah memprediksi pada tahun 2006, akan terdapat hotspot

sebanyak 800.000 di negara-negara Eropa, 530.000 di Amerika Serikat dan satu juta di

negara-negara Asia.

Keseluruhan jumlah penghasilan yang diperoleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa

dari bisnis Internet berbasis teknologi Wi-Fi hingga akhir tahun 2003 diperkirakan

berjumlah 5.4 trilliun dollar Amerika, atau meningkat sebesar 33 milyar dollar Amerika

dari tahun 2002 (www.analysys.com).

Page 14: Makalah Teknologi Wi-fi_rusli

Rusli Setiawan Halindis Page 14

Di Indonesia sendiri, penggunaan Internet berbasis Wi-Fi sudah mulai menggejala di

beberapa kota besar. Di Jakarta, misalnya, para maniak Internet yang sedang berselancar

sambil menunggu pesawat take off di ruang tunggu bandara, sudah bukan merupakan hal

yang asing.

Fenomena yang sama terlihat diberbagai kafe --seperti Kafe Starbucks dan La Moda Cafe

di Plaza Indonesia, Coffee Club Senayan, dan Kafe Coffee Bean di Cilandak Town Square-

- dimana pengunjung dapat membuka Internet untuk melihat berita politik atau gosip artis

terbaru sembari menyeruput cappucino panas.

Dewasa ini, bisnis telepon berbasis VoIP (Voice over Internet Protocol) juga telah

menggunakan teknologi Wi-Fi, dimana panggilan telepon diteruskan melalui jaringan

WLAN. Aplikasi tersebut dinamai VoWi-FI (Voice over Wi-Fi).

Beberapa waktu lalu, standar teknis hasil kreasi terbaru IEEE telah mampu mendukung

pengoperasian layanan video streaming. Bahkan diprediksi, nantinya dapat dibuat kartu

(card) berbasis teknologi Wi-Fi yang dapat disisipkan ke dalam peralatan eletronik, mulai

dari kamera digital sampai consoles video game (ITU News 8/2003).

Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa bisnis dan kuantitas pengguna

teknologi Wi-Fi cenderung meningkat, dan secara ekonomis hal itu berimplikasi positif

bagi perekonomian nasional suatu negara, termasuk Indonesia.

Meskipun demikian, pemerintah seyogyanya menyikapi fenomena tersebut secara bijak dan

hati-hati. Pasalnya, secara teknologis jalur frekuensi --baik 2,4 GHz maupun 5 GHz-- yang

menjadi wadah operasional teknologi Wi-Fi tidak bebas dari keterbatasan (Kompas,

5/2/2004).

Pasalnya, pengguna dalam suatu area baru dapat memanfaatkan sistem Internet nirkabel ini

dengan optimal, bila semua perangkat yang dipakai pada area itu menggunakan daya

pancar yang seragam dan terbatas.

Apabila prasyarat tersebut tidak diindahkan, dapat dipastikan akan terjadi harmful

interference bukan hanya antar perangkat pengguna Internet, tetapi juga dengan perangkat

sistem telekomunikasi lainnya.

Bila interferensi tersebut berlanjut --karena penggunanya ingin lebih unggul dari pengguna

lainnya, maupun karenanya kurangnya pemahaman terhadap keterbatasan teknologinya--

pada akhirnya akan membuat jalur frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz tidak dapat dimanfaatkan

secara optimal.

Page 15: Makalah Teknologi Wi-fi_rusli

Rusli Setiawan Halindis Page 15

Keterbatasan lain dari kedua jalur frekuensi nirkabel ini (khususnya 2,4 GHz) ialah karena

juga digunakan untuk keperluan ISM (industrial, science and medical).

Konsekuensinya, penggunaan komunikasi radio atau perangkat telekomunikasi lain yang

bekerja pada pada pita frekuensi itu harus siap menerima gangguan dari perangkat ISM,

sebagaimana tertuang dalam S5.150 dari Radio Regulation.

Dalam rekomendasi ITU-R SM.1056, diinformasikan juga karakteristik perangkat ISM

yang pada intinya bertujuan mencegah timbulnya interferensi, baik antar perangkat ISM

maupun dengan perangkat telekomunikasi lainnnya.

Rekomendasi yang sama menegaskan bahwa setiap anggota ITU bebas menetapkan

persyaratan administrasi dan aturan hukum yang terkait dengan keharusan pembatasan

daya.

Menyadari keterbatasan dan dampak yang mungkin timbul dari penggunaan kedua jalur

frekuensi nirkabel tersebut, berbagai negara lalu menetapkan regulasi yang membatasi daya

pancar perangkat yang digunakan.

Cara Kerja System Wifi

- Klien mengirim Extensible Authentication Protocol (EAP) sebagai titik awal ke Access

Point (AP).

- AP mengirimkan pesan berisi identitas AP ke EAP –request

- EAP –response dank lien mengirimkan kembali paket dengan identitas klien kedalam

Authentication Server.

- Authentication Server menjawab dengan diperbolehkan/tidaknya klien masuk dalam

jaringan WLAN. Jika diperbolehkan, maka sever aka mengirim kembali identitas dan

ijin ke klien melalui authenticator. Jika tidak maka aka nada pemberitahuan penolakan

dari server.

- Authenticator memberikan pemberitahuan kepada klien jika klien diberi hak atas

penggunaan jaringan.

- Klien mendapatkan akses untuk menggunakan jaringan.

Dapat digambarkan sebagai berikut :

Page 16: Makalah Teknologi Wi-fi_rusli

Rusli Setiawan Halindis Page 16

2.5. Arsitektur Jaringan wifi

Gambar dibawah ini menunjukkan perancangan jaringan arsitektur wifi. Arsitektur

ini merupakan dasar untuk aplikasi baik pada lingkungan korporat, SOHO, public hotspot

bahkan untuk Metropolitan Area Network (MAN) dengan menggunakan metode nano sel.

Komponen dalam Wifi

Beberapa komponen dalam wifi adalah :

Station bergerak (mobile)

Access Point

Switch, Router, Network Access Controller

Web server atau server yang lain

Koneksi Internet kecepatan tinggi

Penyedia Jasa Internet Internet Service Provider (ISP)

Wireless ISP

2.6. Jangkauan Wifi

Konsep dasar Komuniaksi dalam Wifi adalah 2 arah memancar dan menerima

secara simultan. Wifi tidak benar-benar Full Duplex, Wifi menggunakan kanal yang sama

untuk mengirim dan menerima secara bergantian (Simultan). Namun kita merasa

komunikasinya seperti sempurna 2 arah (Full Duplex). Setiap perangkat wifi mempunyai

bagian penerima (RX) dan bagian pemancar (TX). Bagian penerima memiliki Sensitivitas

dan Bagian pemancar memiliki Daya yang bisa dikatahui dari spesifiaksi (atau diukur).

Page 17: Makalah Teknologi Wi-fi_rusli

Rusli Setiawan Halindis Page 17

Dalam arti yang lain kita menggunakan Wifi di laptop, Wifi yang terpasang di

latop akan melakukan hal yang sama. Menerima sinyal Wifi dari Access Point dan juga

Wifi Laptop akan memancarkan daya ke Acsess Point. Sementara kemampuan terima dan

Pencar laptop umumnya juga terbatas, umunya daya laptop hanya berkisar pada ratusan

milli watt tergantung dari spesifikasi masing-masing Wifi.

Hal yang lain Antena Wifi di laptop umunya juga terbatas (gain/ penguatannya)

umunya antena Omni kecil yang terpasang di sekitar Layar LCD. Berdasarkan pengetahuan

dan penggunaan yang pernah saya alami, Laptop hanya bekerja baik pada sekitar jarak

kurangd ari 100meter. Beberapa kasus bsia jauh namun performanya bisanya tidak stabil.

perah saya bsia menggunakan Laptop pada jarak hingga 1,2 km dari titik Wifi. Namun

kondisi Antena Wifi Access point (pemacar Wifi) bsia terlihat karena berada di atas tower

dan posisi tidak terhalang karena di persawahan.

Salah satu kelemahan wifi adalah menembus benda pdata yang memiliki

kerapatan tinggi, misalkan tembok yang tebal, Pegunungan/bukit, pepohonan yang sangat

lebat, dan sejenisnya. Semua itu bisa mengurangi kekuatan sinyal wifi yang kita pancarkan.

secara pasti anda bisa mencobanya mengukur sendir minsal dengan software-software

gartis pengukur kekuaran

2.7. Dukungan Keamanan Wifi

World Health Organization (WHO) menyatakan, "tidak ada risiko setelah terpapar

jaringan wi-fi tingkat rendah dan jangka panjang," dan United Kingdom Health

Protection Agency melaporkan bahwa terpapar Wi-Fi selama setahun "sama seperti

terpapar radiasi dari panggilan telepon genggam selama 20 menit".

Sejumlah kecil pengguna Wi-Fi telah melaporkan masalah kesehatan setelah

berkali-kali terpapar dan memakai Wi-Fi, meski belum ada publikasi mengenai dampak

apapun dalam studi buta rangkap. Sebuah studi yang melibatkan 725 orang penderita

hipersensitivitas elektromagnetik mengaku tidak menemukan bukti atas klaim mereka.

Sebuah studi berspekulasi bahwa "laptop (mode Wi-Fi) di pangkuan dekat buah

zakar dapat menurunkan fertilitas pria".Studi lainnya menemukan memori kerja yang

menurun di kalangan pria saat terpapar Wi-Fi.

2.8. Keunggulan System Hotspot

Hotpost system digunakan untuk autentikasi user, penggunaan akses internet

dapat dihitung berdasarkan waktu dan data yang di download / upload. Selain itu dapat juga

Page 18: Makalah Teknologi Wi-fi_rusli

Rusli Setiawan Halindis Page 18

dilakukan limitasi bandwidth berdasarkan data rate, total data upload/download atau bias

juga di limit berdasarkan lama pemakaian. Hotspot system juga mendukung system Radius.

2.9. Spesifikasi

Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi

dari 802.11, yaitu:

802.11a

802.11b

802.11g

802.11n

Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk

yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.

Spesifikasi Wi-Fi

Spesifikasi Kecepatan Frekuensi

Band

Cocok

dengan

802.11b 11 Mb/s ~2.4 GHz b

802.11a 54 Mb/s ~5 GHz a

802.11g 54 Mb/s ~2.4 GHz b, g

802.11n 100 Mb/s ~2.4 GHz b, g, n

Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk

mendapatkan izin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a

menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit,

lainnya sama.

Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE

802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan

operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut:

Channel 1 - 2,412 MHz;

Page 19: Makalah Teknologi Wi-fi_rusli

Rusli Setiawan Halindis Page 19

Channel 2 - 2,417 MHz;

Channel 3 - 2,422 MHz;

Channel 4 - 2,427 MHz;

Channel 5 - 2,432 MHz;

Channel 6 - 2,437 MHz;

Channel 7 - 2,442 MHz;

Channel 8 - 2,447 MHz;

Channel 9 - 2,452 MHz;

Channel 10 - 2,457 MHz;

Channel 11 - 2,462 MHz

Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan

informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area network).

Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada

perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi

kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan.

Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika

Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan

standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya

tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan

Area Network (WMAN).

Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang

digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan

Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan

bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.

Tingginya animo masyarakat --khususnya di kalangan komunitas Internet-- menggunakan

teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama, kemudahan akses. Artinya, para

pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan

dengan kabel.

Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di

Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke

tempat dimana terdapat access point atau hotspot.

Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut --yang dibangun oleh operator telekomunikasi,

penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan-- dipicu faktor kedua, yakni karena biaya

pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar Amerika Serikat.

Page 20: Makalah Teknologi Wi-fi_rusli

Rusli Setiawan Halindis Page 20

Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di

berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service providers (ISP) membangun hotspot

yang di kota-kota besar dunia.

Beberapa pengamat bahkan telah memprediksi pada tahun 2006, akan terdapat hotspot sebanyak

800.000 di negara-negara Eropa, 530.000 di Amerika Serikat dan satu juta di negara-negara

Asia.

Keseluruhan jumlah penghasilan yang diperoleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dari

bisnis Internet berbasis teknologi Wi-Fi hingga akhir tahun 2003 diperkirakan berjumlah 5.4

trilliun dollar Amerika, atau meningkat sebesar 33 milyar dollar Amerika dari tahun 2002

(www.analysys.com).

2.10. Mode Akses Koneksi Wi-fi

Ada 2 mode akses koneksi Wi-fi, yaitu

Ad-Hoc

Mode koneksi ini adalah mode dimana beberapa komputer terhubung secara langsung,

atau lebih dikenal dengan istilah Peer-to-Peer. Keuntungannya, lebih murah dan praktis

bila yang terkoneksi hanya 2 atau 3 komputer, tanpa harus membeli access point milik

anto peo.

Infrastruktur

Menggunakan Access Point yang berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga

memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan (Network).

2.11. Popularitas Wi-fi

Di Indonesia sendiri, penggunaan Internet berbasis Wi-Fi sudah mulai menggejala

di beberapa kota besar. Di Jakarta, misalnya, para maniak Internet yang sedang

berselancar sambil menunggu pesawat take off di ruang tunggu bandara, sudah bukan

merupakan hal yang asing.

Fenomena yang sama terlihat diberbagai kafe --seperti Kafe Starbucks dan La

Moda Cafe di Plaza Indonesia, Coffee Club Senayan, dan Kafe Coffee Bean di Cilandak

Town Square-- dimana pengunjung dapat membuka Internet untuk melihat berita politik

atau gosip artis terbaru sembari menyeruput cappucino panas.

Page 21: Makalah Teknologi Wi-fi_rusli

Rusli Setiawan Halindis Page 21

Dewasa ini, bisnis telepon berbasis VoIP (Voice over Internet Protocol) juga telah menggunakan

teknologi Wi-Fi, dimana panggilan telepon diteruskan melalui jaringan WLAN. Aplikasi tersebut

dinamai VoWi-FI (Voice over Wi-Fi).

Beberapa waktu lalu, standar teknis hasil kreasi terbaru IEEE telah mampu mendukung

pengoperasian layanan video streaming. Bahkan diprediksi, nantinya dapat dibuat kartu (card)

berbasis teknologi Wi-Fi yang dapat disisipkan ke dalam peralatan eletronik, mulai dari kamera

digital sampai consoles video game (ITU News 8/2003).

Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa bisnis dan kuantitas pengguna teknologi

Wi-Fi cenderung meningkat, dan secara ekonomis hal itu berimplikasi positif bagi perekonomian

nasional suatu negara, termasuk Indonesia.

Meskipun demikian, pemerintah seyogyanya menyikapi fenomena tersebut secara bijak dan hati-

hati. Pasalnya, secara teknologis jalur frekuensi --baik 2,4 GHz maupun 5 GHz-- yang menjadi

wadah operasional teknologi Wi-Fi tidak bebas dari keterbatasan (Kompas, 5/2/2004).

Pasalnya, pengguna dalam suatu area baru dapat memanfaatkan sistem Internet nirkabel ini

dengan optimal, bila semua perangkat yang dipakai pada area itu menggunakan daya pancar

yang seragam dan terbatas.

Apabila prasyarat tersebut tidak diindahkan, dapat dipastikan akan terjadi harmful interference

bukan hanya antar perangkat pengguna Internet, tetapi juga dengan perangkat sistem

telekomunikasi lainnya.

Bila interferensi tersebut berlanjut --karena penggunanya ingin lebih unggul dari pengguna

lainnya, maupun karenanya kurangnya pemahaman terhadap keterbatasan teknologinya-- pada

akhirnya akan membuat jalur frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz tidak dapat dimanfaatkan secara

optimal.

Keterbatasan lain dari kedua jalur frekuensi nirkabel ini (khususnya 2,4 GHz) ialah karena juga

digunakan untuk keperluan ISM (industrial, science and medical).

Konsekuensinya, penggunaan komunikasi radio atau perangkat telekomunikasi lain yang bekerja

pada pada pita frekuensi itu harus siap menerima gangguan dari perangkat ISM, sebagaimana

tertuang dalam S5.150 dari Radio Regulation.

Dalam rekomendasi ITU-R SM.1056, diinformasikan juga karakteristik perangkat ISM yang

pada intinya bertujuan mencegah timbulnya interferensi, baik antar perangkat ISM maupun

dengan perangkat telekomunikasi lainnnya.

Page 22: Makalah Teknologi Wi-fi_rusli

Rusli Setiawan Halindis Page 22

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya kebutuhan informasi yang

membuat setiap orang harus dapat meng-update informasi tersebut setiap saat, maka teknologi

sekarang ini menghasilkan sebuah layanan pendukung yang lebih instan untuk dapat

merealisasikan hal tesebut. Wi-Fi adalah teknologi jaringan dengan tidak menggunakan kabel

seperti handphone, yaitu melakukan hubungan komunikasi dengan menggunakan gelombang

elektromagnetik sebagai pengganti kabel sehingga pemakainya dapat mentransfer data dengan

cepat dan aman.

Eksistensi dari Wi-Fi tentu memiliki kelemahan dan keunggulan dalam setiap aplikasi

penggunaannya. Disatu sisi berbagai kemudahan akan tersaji ketika menggunakan fasilitas

tersebut. Disisi yang lain, fasilitas tersebut juga digunakan untuk mengakses hal- hal yang di luar

jalur pendidikan. Misalnya, Pelanggaran hak cipta, pencurian identitas, cyber crime (hacker,

cracker, carder) dan pernyataan kebencian (hate speech), adalah biasa dan sulit dijaga dan

gambar- gambar, cerita- cerita yang ―berbau‖ pornografi, yang dapat merusak mental psikis

mahasiswa, sehingga kurang bahkan tidak dapat fokus pada kuliah yang sedang dijalaninya.

SARAN

Menggunaan Wi-Fi dalam batasan wajar ini bisa mencegah pengaruh buruk terhadap

kesehatan, juga menggunakannya untuk hal-hal positif yang berguna bagi kepentingan pelajaran.

Page 23: Makalah Teknologi Wi-fi_rusli

Rusli Setiawan Halindis Page 23

DAFTAR PUSTAKA

http://feryjunaedi.files.wordpress.com/2008/01/konfigurasi-jaringan-hotspot.pdf,

http://id.wikipedia.org/wiki/Wi-fi

http://id.istanto.net/2010/02/01/membangun-jaringan-hotspot-seri-2/