makalah technopreneurship & digital content

12
MAKALAH TECHNOPRENEURSHIP & DIGITAL CONTENT STRATEGI MANAJEMEN RADIO STREAMING DALAM UPAYA MEMPERLUAS JARINGAN” Diby Aprilya Sasongko (1151700145) PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 2020

Upload: others

Post on 23-Oct-2021

18 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH TECHNOPRENEURSHIP & DIGITAL CONTENT

MAKALAH TECHNOPRENEURSHIP & DIGITAL CONTENT

“STRATEGI MANAJEMEN RADIO STREAMING DALAM UPAYA

MEMPERLUAS JARINGAN”

Diby Aprilya Sasongko (1151700145)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

2020

Page 2: MAKALAH TECHNOPRENEURSHIP & DIGITAL CONTENT

KATA PENGANTAR

Segala rasa syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena dengan rahmat, karunia, serta izin-Nya penulis dapat menyelesaikan

makalah ini sebagai syarat kelulusan mata kuliah Technopreneurship dan Digital

Content. Selama satu semester ini, penulis berterimakasih kepada Bapak

Supangat selaku dosen pengampu mata kuliah Technopreneurship dan Digital

Content yang telah memberikan banyak ilmu yang mudah-mudahan bermanfaat

kedepannya.

Makalah ini merupakan tugas akhir atau project untuk Evaluasi Semester

Akhir, dimana penulis memilih “Strategi Manajemen Radio Streaming Dalam

Upaya Memperluas Jaringan” sebagai judulnya. Semoga makalah ini dapat

bermanfaat untuk pembaca, serta menambah ilmu baru dibidang digital content

atau new media.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat

kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan. Untuk itu,

penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang

akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang

membangun.

Surabaya, 13 Januari 2021

Diby Aprilya Sasongko

ii

Page 3: MAKALAH TECHNOPRENEURSHIP & DIGITAL CONTENT

ABSTRAK

Radio merupakan media komunikasi massa yang saat ini mulai mengalami pergeseran

atau perkembangan menjadi radio berbasis internet – sebut saja dengan radio web, radio

online, atau radio streaming. Peneliti memilih Radio Streaming sebagai objek penelitian yang

merupakan radio berbasis web atau memanfaatkan website untuk melakukan siaran dengan

beragam program. Dengan menggunakan website sebagai media penyiaran, maka banyak

khalayak yang dapat mendengar informasi yang disampaikan dari berbagai penjuru dunia

tanpa takut terganggu dengan daya pancar gelombang radio. Makalah ini bertujuan untuk

mengetahui proses manajemen yang dilakukan Radio Streaming dalam upaya memperluas

jaringan, baik secara program ataupun pemasarannya. Penelitian ini menggunakan metode

kualitatif, dengan pendekatan studi kasus.

iii

Page 4: MAKALAH TECHNOPRENEURSHIP & DIGITAL CONTENT

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................. ..i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

ABSTRAK..............................................................................................................iii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ................................................................................................. 1

1.2. Perumusan Masalah ......................................................................................... 2

1.3. Tujuan dan Manfaat..........................................................................................2

1.4. Metode Penelitian.............................................................................................2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu.................................................................................3

BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................4

BAB 4 KESIMPULAN ..........................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................7

LAMPIRAN............................................................................................................8

iv

Page 5: MAKALAH TECHNOPRENEURSHIP & DIGITAL CONTENT

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Radio bukan lagi istilah asing untuk masyarakat Indonesia. Diperkirakan pada

tahun 1925, siaran radio pertama terjadi di Tanah Air. Kemudian siaran radio

mengalami masa kejayaan pada tahun 80 hingga 90’an. Direktorat Politik dan

Komunikasi Badan Perencanaan Pembangunan meyebutkan, setidaknya pada tahun

2017 Indonesia memiliki kurang lebih 684 stasiun radio yang tercatat secara resmi

atau legal. Sedangkan, pada tahun 2020 radio-radio se-Indonesia yang tercatat

sebagai anggota Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) ada

sekitar 531 radio. Sedangkan jika dispesifikasikan untuk radio di Surabaya sendiri ada

sekitar 48 radio gabungan (swasta, pemerintah dan komunitas).

Walaupun saat ini industri media mengalami banyak perubahan karena mulai

bermunculan media-media lain yang megikuti perkembangan zaman, atau sebut saja

istilah ini dengan mediamorfosis, radio masih dimanit oleh masyarakat Indonesia.

Sebuah data disampaikan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)

yang mengatakan bahwa setidaknya ada 4 (empat) hal yang dilakukan pengguna atau

netizen saat menggunakan internet, yaitu 1) Mengakses media social (87,4%), 2)

Mencari informasi atau browsing (68,7%), 3) Instant messaging (59,9%) dan 4)

Mencari berita (59,7%) (Lindawati,2015). Data lainnya muncul dari data survey

Nielsen pada tahun 2017, bertajuk “Survei Nielsen Consumer Media View” dimana

44% dari penduduk Indonesia menggunakan internet.

Internet dan radio sudah tidak dapat dipisahkan lagi, terebih saat muncul radio

streaming. Radio streaming mulai muncul saat transmisi sinyal analog pada radio

konvensional diubah dengan mentransmisikan gelombang suara melalui internet.

Radio streaming mulai digemari masyarakat karena dengan cara ini memungkinkan

siaran radio dapat terdengar ke seluruh dunia dengan kualitas audio yang bagus

(jernih), dan dan mudah diakses. Radio streaming juga mempermudah perusahaan

radio karena tidak melibatkan banyak orang dalam manajemennya serta tidak

membutuhkan banyak biaya. Manajemen penyiaran sendiri merupakan proses

perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan/eksekusi

(actualizing) dan pengawasan (controlling).

1

Page 6: MAKALAH TECHNOPRENEURSHIP & DIGITAL CONTENT

Dalam manajemen penyiaran terdapat beberapa strategi sebagai upaya untuk

memperluas jaringan (meningkatkan jumlah pendengar) serta untuk menaikan

pendapatan perusahaan. Beberapa radio streaming memanfaatkan sosial media untuk

mempromosikan beragam kontennya, namun ada juga yang memanfaatkan personal

selling untuk meningkatkan jumlah pendengar, sehingga jika jumlah pendengar

meningkat maka akan lebih banyak jumlah pengiklan. Selain mengutamakan program

siaran, beberapa radio streaming juga mengutamakan tampilan website agar lebih

menarik. Jika pada awalnya cukup dengan halaman statis, maka pada saat ini suatu

website menjadi lebih kaya fitur dengan tampilan yang dinamis dan estetis [1].

1.2 Perumusan Masalah

Bagaimana streategi manajemen yang dilakukan E Radio Streaming Surabaya dalam

upaya memperluas jaringan ?

1.3 Tujuan Dan Manfaat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi manajemen yang dilakukan E

Radio Streaming Surabaya dalam upaya umemperluas jaringan. Manfaat penelitian ini

adalah untuk mengembangkan kajian komunikasi peminatan new media, serta sebagai

panduan kepada pengusaha yang ingin mengembangkan bisnis radio streaming.

1.4 Metode Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Jika

dilihat dalam buku Teknik Praktis Riset Komunikasi, yang ditulis oleh Rachmat

Kriyantono,Ph.D, riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan

sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya.

2

Page 7: MAKALAH TECHNOPRENEURSHIP & DIGITAL CONTENT

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Pada bagian ini, peneliti menentukan beberapa penelitian terdahulu untuk yang

berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan untuk dapat membandingkan dan

menggunakannya sebagai acuan. Berikut, beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan

dengan kasus peneliti saat ini :

1. Hasil Penelitian Siti Nur Rachmawati dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta

(2019)

Penelitian skripsi yang ditulis oleh Siti Nur Rachmawati ini berjudul “Strategi

Manajemen Siaran Radio Komunitas Dalam Mempertahankan Eksistensi (Studi

Deskriptif Kualitatif Strategi Manajemen Siaran Radio Saka FM Yogyakarta dalam

Mempertahankan Eksistensi Radio Periode 2018)”. Penelitian ini menggunakan

metode kualitatif untuk mencari tahu strategi Radio Saka dalam mempertahankan

eksistensi radio dengan strategi dalam mempertahankan pendengar dan Sumber Daya

Manusia di Radio Saka FM, termasuk pembuatan program.

2. Hasil Penelitian Geofakta Razali dan Deria Pradana Putri dari Jurnal Akrab

Juara

Penelitian yang ditulis oleh Geofakta Razali dan Deria Pradana Putri berjudul

“Manajemen Penyiaran Radio Dalam Menghadapi Persaingan Media di Era Digital

Pada Industri Penyiaran (Studi Kasus pada Radio Smartfm 101.8 Pekanbaru)” ini

ditulis untuk mengisi platform jurnal bernama Jurnal Akrab Juara. Penelitian studi

kasus ini menggunakan paradigma kontruktivis dan menggunakan pendekatan

kualitatif, serta menerapakan teori Manajemen Penyiaran Peter Pringle.

3

Page 8: MAKALAH TECHNOPRENEURSHIP & DIGITAL CONTENT

BAB 3

HASIL DAN PEMBAHASAN

Radio streaming merupakan media baru yang memanfaatkan internet sebagai

media pennyiaran. Jika kita telaah secara sekilas, radio streaming merupakan bagian dari

digital content, karena dari berbagai pengertian dapat disimpulkan bahwa digital content

adalah proses adalah mendistribusikan sebuah konten yang menarik yang dapat diakses

melalui saluran elektronik, yang memudahkan pengguna. Memudahkan pengguna dan

organisasi adalah ciri khusus dari teknologi informasi juga. Salah satu manfaat yang

dirasakan dari penggunaan teknologi informasi adalah peningkatan akurasi dan

kecepatan informasi yang sangat membantu kegiatan operasional lembaga atau

organisasi tersebut. Untuk itulah diperlukan adanya tata kelola teknologi informasi yang

baik pada suatu organisasi, dimulai dari perencanaan sampai dengan implementasi agar

aktivitas organisasi tersebut dapat berjalan optimal [2].

Selain melalui teknologi yang harus diperhatikan juga dalam kemajuan radio

streamin adalah proses manajemennya, yang meliputi ; perencanaan (planning),

pengorganisasian (organizing), pelaksanaan/eksekusi (actualizing) dan pengawasan

(controlling). Perencanaan, dalam tahap perencanaan radio streaming harus memahami

tujuan dari program tersebut. Radio streaming memiliki tujuan mempermudah pendengar

dalam mendengarkan program siaran radio tanpa terganggu dengan adanya batasan

sinyal. Strategi umum yang kerap digunakan radio streaming dalam proses perencanaan

adalah memastikan penempatan spot (rekaman tutur) yang tepat, lama waktu setiap

program yang terjadwal, dan penempatan spot iklan, links, dan insert.

Pengorganisasian, dalam mengorganisir sebuah siaran, radio streaming memperhatikan

orang-orang yang memiliki keterampilan yang dibutuhka, memastikan peralatan siaran,

waktu untuk menyiapkan materi siaran, serta biaya untuk pengoperasian siaran berbasis

internet. Pelaksanaan/eksekusi, setelah rencana dan semua yang dibutuhkan telah

tersedia maka selanjutnya adalah waktu penentuan. Standar yang tinggi bukan hanya

masalah peralatan yang canggih, tetapi bagaimana cara mengoperasikan alat-alat yang

ada dengan tepat. Bukan juga tentang keterampilan dan teknik, namun soal pelajaran

menggunakan telinga dengan benar, bersuara dengan teknik yang tepat, serta penempatan

mikrofon yang sesuai agar informasi yang disampaikan jelas tidak terganggu dengan

4

Page 9: MAKALAH TECHNOPRENEURSHIP & DIGITAL CONTENT

hambatan-hambatan lainnya. Pengawasan, siaran melalui media internet jauh lebih

berbahaya, jika dilihat secara hukum. Banyak hukum yang menjerat penyiar secara

personal atau secara instansi jika saja terjadi salah pengucapan dalam menyampaikan

informasi. Oleh karena itu, dalam radio streaming tetap ada pihak atau divisi khusus

yang memastikan materi siaran layak didengarkan pendengar/khalayak, agar tidak

terjerat permasalahan terutama terkait hukum yang berlaku. Selain agar terhindar dari

hukum negara, hal ini juga berfungsi untuk memastikan apakah iklan baca (adlibs) sesuai

dengan keinginan client atau pengiklan [3].

5

Page 10: MAKALAH TECHNOPRENEURSHIP & DIGITAL CONTENT

BAB 4

KESIMPULAN

Hasil dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa radio streaming

memiliki berbagai divisi (tidak terlalu lebar) namun mewakili dari struktur standart,

seperti Program Director, Marketing, Penyiar, Teknik, dan Music Director. Masing-

masing divisi memiliki tugas yang sama-sama beratnya. Program director harus

memastikan semua program yang disiarkan mewakili tujuan radio streaming tersebut

secara keseluruhan, memastikan agar program atau materi siaran yang ada sesuai dengan

segmentasi pendengar, memastikan bahwa program-program yang ada dapat

meningkatkan penghasilan. Marketing bertugas mencri iklan atau pemasukan radio

streaming, menjalin hubungan baik dengan client atau pengiklan, mempunyai strategi

yang pas daam menjual program-program yang ada. Penyiar tidak hanya sekedar

berbicara, namun setiap harinya ia harus pencari topik menarik agar pendengarnya

meningkat, ia juga harus memastikan suara yang ia keluarkan tidak mengganggu

pendengar. Tim Teknik pun juga memiliki tugas yang berat, yaitu memastikan saluran

siaran berjalan maksimal, jaringan internetnya tidak mengalami kendala. Selanjutnya,

music director memiliki tugas yang tidak kalah penting, yaitu memilih lagu-lagu yang

well noun atau yang dimengerti pendengar. Lagu menjadi hal terpenting dalam siaran

radio, karena melalui lagu penyiar dapat memanjakan telinga pendengar agar tidak

meninggalkan program siaran dari radio tersebut (Gough, 1999).

6

Page 11: MAKALAH TECHNOPRENEURSHIP & DIGITAL CONTENT

DAFTAR PUSTAKA

[1] S. Supangat, “Penggunaan Webqual Untuk Penentuan Tingkat Kebergunaan Pada

Website (Studi Kasus Pada Teknik Sipil Untag Surabaya),” Konvergensi, vol. 11, no.

01, pp. 49–60, 2016, doi: 10.30996/konv.v12i2.1315.

[2] A. Hermanto, F. Mandita, and Supangat, “Perencanaan Peningkatan Kematangan

Teknologi Informasi Menggunakan Acmm Dan Togaf Pada Politeknik Xyz,” pp. 28–

29, 2016.

[3] American Journal of Sociology, “済無No Title No Title,” J. Chem. Inf. Model., vol.

53, no. 9, pp. 1689–1699, 2019.

Gough, H. (1999). Programa Radio. Jakarta: Pacific Institute For Broadcaster Development .

7

Page 12: MAKALAH TECHNOPRENEURSHIP & DIGITAL CONTENT

LAMPIRAN

8