makalah stroke

35
Stroke Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah neorologi Disusun oleh ALFA NIDA NURFADILAH 1010702034 Fakultas Ilmu Kesehatan Program Pendidikan Akademi Fisioterapi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta 2012

Upload: novia-diba

Post on 03-Aug-2015

256 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Stroke

Stroke

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah neorologi

Disusun oleh

ALFA NIDA NURFADILAH

1010702034

Fakultas Ilmu Kesehatan

Program Pendidikan Akademi Fisioterapi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Jakarta

2012

Page 2: Makalah Stroke

BAB 1

A. Latar belakang

Stroke merupakan suatu penyakit defisit neurologis yang bersifat mendadak.

Penyebabnya adalah gangguan pada aliran pembuluh darah di otak. beberapa hal

yang dapat menyebabkan terganggunya aliran darah di otak antara lain adalah

terbentuknya sumbatan pada pembuluh darah ( stroke iskemik ) maupun pecahnya

pembuluh darah (stroke perdarahan), yang sama – sama dapat menyebabkan aliran

suplai darah ke otak terhenti dan muncul gejala kematian jaringan otak.

Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai

dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya

aliran darah dan oksigen ke otak. WHO mendefinisikan bahwa stroke adalah gejala-

gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah

otak dan bukan oleh yang lain dari itu.

Sebagian besar kasus stroke terjadi secara mendadak, sangat cepat dan menyebabkan

kerusakan otak dalam beberapa menit (completed stroke). Kemudian stroke menjadi

bertambah buruk dalam beberapa jam sampai 1-2 hari akibat bertambah luasnya

jaringan otak yang mati (stroke in evolution).

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan oleh Yayasan Stroke Indonesia,

masalah stroke semakin penting dan mendesak karena kini jumlah penderita Stroke

di Indonesia terbanyak dan menduduki urutan pertama di Asia. Jumlah yang

disebabkan oleh stroke menduduki urutan kedua pada usia diatas 60 tahun dan

urutan kelima pada usia 15-59 tahun. Stroke merupakan penyebab kecacatan serius

menetap no 1 di seluruh dunia dan stroke Di Indonesia, stroke merupakan penyakit

nomor tiga yang mematikan setelah jantung dan kanker. Bahkan, menurut survei

tahun 2004, stroke merupakan pembunuh no.1 di RS Pemerintah di seluruh penjuru

Indonesia

Tidak dapat dipungkiri bahwa peningkatan jumlah penderita stroke di Indonesia

identik dengan wabah kegemukan akibat pola makan kaya lemak atau kolesterol

yang melanda di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.

Page 3: Makalah Stroke

Pada tanggal 29 Oktober diperingati sebagai hari stroke dunia, saat ini diingatkan

bahwa 1 dari 6 orang menderita stroke dan hampir setiap 6 detik seseorang

meninggal karena stroke . Organisasi Stroke Dunia mencatat hampir 85% orang

yang mempunyai faktor resiko dapat terhindar dari stroke bila menyadari dan

mengatasi faktor resiko tersebut sejak dini.

Badan kesehatan dunia memprediksi bahwa kematian akibat stroke akan meningkat

seiring dengan kematian akibat penyakit jantung dan kanker kurang lebih 6 juta pada

tahun 2010 menjadi 8 juta di tahun 2030.

Banyak faktor yang dapat memicu terjadinya stroke diantaranya yang dapat di ubah

yaitu orang yg sering merokok, minum alkohol, diabetes , hiperkolesterol, obesitasa

dan penyakit hipertensi yang tidak terkontrol dengan obat . dan yang tidak dapat di

ubah di antaranya penyakit jantung koroner, stenosis arteri karotis, degeneratif ,

memiliki riwayat gangguan pembuluh darah riwayat gangguan pembekuan darah ,

riwayat stroke sebelumnya . itu semua yang dapat memicu terjadinya stroke.

Penyakit stroke dapat menyebabkan gangguan fungsi baik fisik maupun emosional si

penderita dan stroke dapat menyebabkan kecacatan pada tubuh yang dapat

membatasi aktivitas fungsional si penderita. Bahkan stroke dapa menyebabkan

kecacatan yang serius bila tidak mendapatkan penanganan yang serius .

Salah satu modalitas terapi yang utama untuk membantu pemulihan pasca stroke

adalah program rehabilitasi. Salah satu programm rehabilitasi yang hampir selalu

dilakukan adalah terapi fisik (fisioterapi). Fisioterapi pada prinsipnya dilakukan

sesegera mungkin (as soon as possible). Tentu saja hal ini disesuaikan dengan

kondisi pasien.

Peran fisioterapis sangatlah penting dalam membantu penderita stroke untuk

mencegah kecacatan yang lebih serius . dengan latihan yang diberikan pada

pendertia, aktivitas fungsional pada penderita dapat di lakukakan lagi.

Dengan memberikan latihan Propioseptive Neuromuscular Fascilitation (Metode

PNF), dapat membantu penderita stroke. PNF, suatu teknik terapi dgn menggunakan

Page 4: Makalah Stroke

porprioceptive utk mempermudah terjadinya respon neuromuscular (kontraksi otot

atau inhibisi).

Metode pnf ini bertujuan untuk merangsang respon mekanisme neuromuskuler

melalui stimulasi proprioseptor. Bertujuan memfasilitasi pola gerakan sehingga

mencapai “functional relevant” dengan tujuan memfasilitasi irradiasi impuls untuk

tubuh bagian lain yang berhubungan dengan gerakan utama. Menggunakan

rangsangan proprioseptif (streetching/peregangan otot, active movement/gerakan

sendi dan resisted/tahanan terhadap kontraksi otot sebagai input sensorik yang

didesain untuk memfasilitasi kontraksi otot spesifik).

B. Rumusan Masalah

Bagaimana melatih pola gerak tangan dan kaki sinestra pada penderita stroke

hemoragik dengan metode Propioseptive Neuromuscular Fascilitation (Metode

PNF)

C. Tujuan Penulisan

Mengetahui hasil pola gerak tangan dan kaki sinestra pada pasien stroke hemoragik

dengan metode Propioseptive Neuromuscular Fascilitation (PNF)

D. Terminologi Istilah

Stroke merupakan suatu penyakit defisit neurologis yang bersifat mendadak.

Penyebabnya adalah gangguan pada aliran pembuluh darah di otak. beberapa hal

yang dapat menyebabkan terganggunya aliran darah di otak antara lain adalah

terbentuknya sumbatan pada pembuluh darah ( stroke iskemik ) maupun pecahnya

pembuluh darah (stroke perdarahan), yang sama – sama dapat menyebabkan aliran

suplai darah ke otak terhenti dan muncul gejala kematian jaringan otak.

Dan Hemoragik adalah pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah

yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya

Jadi stroke haemoragik adalah suatu gangguan peredaran darah otak yang ditandai

dengan adanya perdarahan intra serebral atau perdarahan subarachnoid yang

disebabkan pecahnya pembuluh darah otak. Umumnya terjadi pada saat melakukan

aktifitas, namun juga dapat terjadi pada saat istirahat. Kesadaran umumnya menurun

Page 5: Makalah Stroke

dan penyebab yang paling banyak adalah akibat hipertensi yang tidak

terkontrolPNF, suatu teknik terapi dgn menggunakan porprioceptive utk

mempermudah terjadinya respon neuromuscular (kontraksi otot atau inhibisi).

Metode pnf ini bertujuan untuk merangsang respon mekanisme neuromuskuler

melalui stimulasi proprioseptor. Bertujuan memfasilitasi pola gerakan sehingga

mencapai “functional relevant” dengan tujuan memfasilitasi irradiasi impuls untuk

tubuh bagian lain yang berhubungan dengan gerakan utama.

Fungsi tangan dan kaki sebagai anggota gerak sangatlah penting dalam aktivitas

sehari-hari mnggunkan tangan dan kaki sebagai acuan utama penggerak tubuh. Bila

tangan dan kaki mengalami gangguan akibat stroke yang mengakibatkan tangan dan

kaki tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya maka untuk membuat tangan dan

kaki dapat berfungsi dengan baik di butuhkan latihan pengutan dengan metode pnf

penderita stroke dapat membuat kembali tangan dan kakinya berfungsi walau tidak

sepenuhnya dapat sembuh.

Page 6: Makalah Stroke

BAB II

Kajian teori

I. Pengertian stroke

Stroke merupakan suatu penyakit defisit neurologis yang bersifat mendadak.

Penyebabnya adalah gangguan pada aliran pembuluh darah di otak. beberapa hal

yang dapat menyebabkan terganggunya aliran darah di otak antara lain adalah

terbentuknya sumbatan pada pembuluh darah ( stroke iskemik ) maupun pecahnya

pembuluh darah (stroke perdarahan), yang sama – sama dapat menyebabkan aliran

suplai darah ke otak terhenti dan muncul gejala kematian jaringan otak.

Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai

dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya

aliran darah dan oksigen ke otak. WHO mendefinisikan bahwa stroke adalah gejala-

gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah

otak dan bukan oleh yang lain dari itu.

stroke hemoragik merupakan kematian jaringan otak di karenakan pecahnya

pembuluh darah yang mengantarkan darah ke otak. ( Cavalaro, 2009)

Stroke hemoragik adalah disfungsi neurologi fokal yang akut dan disebabkan oleh

perdarahan primer substansi otak yang terjadi secara spontan bukan oleh karena

trauma kapitis, disebabkan oleh karena pecahnya pembuluh arteri, vena dan kapiler.

(Djoenaidi Widjaja et. al, 1994)

Sebagian besar kasus stroke terjadi secara mendadak, sangat cepat dan menyebabkan

kerusakan otak dalam beberapa menit (completed stroke). Kemudian stroke menjadi

bertambah buruk dalam beberapa jam sampai 1-2 hari akibat bertambah luasnya

jaringan otak yang mati (stroke in evolution).

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan oleh Yayasan Stroke Indonesia,

masalah stroke semakin penting dan mendesak karena kini jumlah penderita Stroke

di Indonesia terbanyak dan menduduki urutan pertama di Asia. Jumlah yang

disebabkan oleh stroke menduduki urutan kedua pada usia diatas 60 tahun dan

urutan kelima pada usia 15-59 tahun. Stroke merupakan penyebab kecacatan serius

Page 7: Makalah Stroke

menetap no 1 di seluruh dunia dan stroke Di Indonesia, stroke merupakan penyakit

nomor tiga yang mematikan setelah jantung dan kanker. Bahkan, menurut survei

tahun 2004, stroke merupakan pembunuh no.1 di RS Pemerintah di seluruh penjuru

Indonesia

Tidak dapat dipungkiri bahwa peningkatan jumlah penderita stroke di Indonesia

identik dengan wabah kegemukan akibat pola makan kaya lemak atau kolesterol

yang melanda di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.

II. Klasifikasi

Stroke diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Berdasarkan kelainan patologis

a . Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah

otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi.

Stroke hemoragik ada 2 jenis, yaitu:

1. Hemoragik Intraserebral: pendarahan yang terjadi didalam jaringan otak.

2. Hemoragik Subaraknoid: pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid

(ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak).

b. Stroke iskemik atau stroke non-hemoragik ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :

1. Stroke Trombotik: proses terbentuknya thrombus yang membuat

penggumpalan.

2. Stroke Embolik: Tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.

3. Hipoperfusion Sistemik: Berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh

karena adanya gangguan denyut jantung.

2. Berdasarkan waktu terjadinya

1) Transient Ischemic Attack (TIA)

2) Reversible Ischemic Neurologic Deficit (RIND)

3) Stroke In Evolution (SIE) / Progressing Stroke

Page 8: Makalah Stroke

4) Completed stroke

3. Berdasarkan lokasi lesi vaskuler

1) Sistem karotis

a. Motorik : hemiparese kontralateral, disartria

b. Sensorik : hemihipestesi kontralateral, parestesia

c. Gangguan visual : hemianopsia homonim kontralateral, amaurosis fugaks

d. Gangguan fungsi luhur : afasia, agnosia

2) Sistem vertebrobasiler

a. Motorik : hemiparese alternans, disartria

b. Sensorik : hemihipestesi alternans, parestesia

c. Gangguan lain : gangguan keseimbangan, vertigo, diplopia

Stroke Hemoragik

Pecahnya pembuluh darah otak menyebabkan keluarnya darah ke jaringan parenkim

otak, ruang cairan serebrospinalis disekitar otak atau kombinasi keduanya

Perdarahan tersebut menyebabkan gangguan serabut saraf otak melalui penekanan

struktur otak dan juga oleh hematom yang menyebabkan iskemia pada jaringan

sekitarnya. Peningkatan tekanan intrakranial pada gilirannya akan menimbulkan

herniasi jaringan otak dan menekan batang otak

Etiologi dari Stroke Hemoragik :

1) Perdarahan intraserebral

Perdarahan intraserebral ditemukan pada 10% dari seluruh kasus stroke, terdiri dari

80% di hemisfer otak dan sisanya di batang otak dan serebelum.3 Gejala klinis :

Onset perdarahan bersifat mendadak, terutama sewaktu melakukan aktivitas dan

dapat didahului oleh gejala prodromal berupa peningkatan tekanan darah yaitu nyeri

kepala, mual, muntah, gangguan memori, bingung, perdarhan retina, dan epistaksis.

Penurunan kesadaran yang berat sampai koma disertai hemiplegia/hemiparese dan

dapat disertai kejang fokal / umum.

Tanda-tanda penekanan batang otak, gejala pupil unilateral, refleks pergerakan bola

mata menghilang dan deserebrasi, Dapat dijumpai tanda-tanda tekanan tinggi

intrakranial (TTIK), misalnya papiledema dan perdarahan subhialoid.

Page 9: Makalah Stroke

2) Perdarahan subarakhnoid

Perdarahan subarakhnoid adalah suatu keadaan dimana terjadi perdarahan di ruang

subarakhnoid yang timbul secara primer,

Gejala klinis :

· Onset penyakit berupa nyeri kepala mendadak seperti meledak, dramatis

berlangsung dalam 1 – 2 detik sampai 1 menit.

· Vertigo, mual, muntah, banyak keringat, mengigil, mudah terangsang, gelisah dan

kejang.

· Dapat ditemukan penurunan kesadaran dan kemudian sadar dalam beberapa menit

sampai beberapa jam.

· Dijumpai gejala-gejala rangsang meningen

· Perdarahan retina berupa perdarahan subhialid merupakan gejala karakteristik

perdarahan subarakhnoid.

· Gangguan fungsi otonom berupa bradikardi atau takikardi, hipotensi atau

hipertensi, banyak keringat, suhu badan meningkat, atau gangguan pernafasan.2

Stroke Non-Hemoragik (Stroke Iskemik, Infark Otak, Penyumbatan)

Iskemia jaringan otak timbul akibat sumbatan pada pembuluh darah serviko-kranial

atau hipoperfusi jaringan otak oleh berbagai faktor seperti aterotrombosis, emboli,

atau ketidakstabilan hemodinamik.

Aterotrombosis terjadi pada arteri-arteri besar dari daerah kepala dan leher dan dapat

juga mengenai pembuluh arteri kecil atau percabangannya. Trombus yang

terlokalisasi terjadi akibat penyempitan pembuluh darah oleh plak aterosklerotik

sehingga menghalangi aliran darah pada bagian distal dari lokasi penyumbatan.

Gejala neurologis yang muncul tergantung pada lokasi pembuluh darah otak yang

terkena.

III. Gejala stroke dan penyebabnya

Gejala Stroke Penyebab Dan Akibatnya, untuk sekarang ini penyakit stroke bayak

menyerang masyarakat kita, oleh sebab itu saya ingin berbagi mengenai gejala

stroke selain itu juga disini akan di jelaskan pula penyebab terjadinya stroke dan

akibat yang di timbulkan pasca serangan stoke ini, setelah tadi saya memberikan

Page 10: Makalah Stroke

keterangan mengenai gejala diabetes kini giliran saya pengen berbagi mengenai

gajala stroke

Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai

dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya

aliran darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini bisa

dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh darah.

Tanda dan Gejala-gejala Stroke

Berdasarkan lokasinya di tubuh, gejala-gejala stroke terbagi menjadi berikut:

1. Bagian sistem saraf pusat : Kelemahan otot (hemiplegia), kaku, menurunnya

fungsi sensorik

2. Batang otak, dimana terdapat 12 saraf kranial: menurun kemampuan membau,

mengecap, mendengar, dan melihat parsial atau keseluruhan, refleks menurun,

ekspresi wajah terganggu, pernafasan dan detak jantung terganggu, lidah lemah.

3. Cerebral cortex: aphasia, apraxia, daya ingat menurun, hemineglect,

kebingungan.

Jika tanda-tanda dan gejala tersebut hilang dalam waktu 24 jam, dinyatakan

sebagai Transient Ischemic Attack (TIA), dimana merupakan serangan kecil atau

serangan awal stroke.

Selain 3 Gejala diatas masih ada lagi gejala stroke lainya diantaranya

Page 11: Makalah Stroke

Kelelahan secara tiba-tiba atau tangan, kaki, bahkan wajah mulai mati rasa

terutama hanya sebelah bagian tubuh saja.

Mata secara tiba-tiba bermasalah baik hanya satu atau kedua mata.

Sakit kepala yang datang secara tiba-tiba, kehilangan keseimbangan, atau

kesulitan ketika akan berjalan.

Merasa kebingungan dan kesulitan berbicara

Rasa sakit kepala yang amat sangat menyiksa tanpa ada penyebab yang

jelas

Faktor Penyebab Stroke

Faktor resiko medis, antara lain Hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi),

Kolesterol, Aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), Gangguan jantung,

diabetes, Riwayat stroke dalam keluarga, Migrain.

Faktor resiko perilaku, antara lain Merokok (aktif & pasif), Makanan tidak sehat

(junk food, fast food), Alkohol, Kurang olahraga, Mendengkur, Kontrasepsi oral,

Narkoba, Obesitas.

80% pemicu stroke adalah hipertensi dan arteriosklerosis, Menurut statistik. 93%

pengidap penyakit trombosis ada hubungannya dengan penyakit tekanan darah

tinggi.

Pemicu stroke pada dasarnya adalah, suasana hati yang tidak nyaman (marah-

marah), terlalu banyak minum alkohol, merokok dan senang mengkonsumsi

makanan yang berlemak.

Derita Pasca Stroke

Setelah stroke, sel otak mati dan hematom yg terbentuk akan diserap kembali secara

bertahap. Proses alami ini selesai dlm waktu 3 bulan. Pada saat itu, 1/3 orang yang

selamat menjadi tergantung dan mungkin mengalami komplikasi yang dapat

menyebabkan kematian atau cacat

Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena stroke. Dari jumlah tersebut:

1/3 --> bisa pulih kembali,

1/3 --> mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang,

Page 12: Makalah Stroke

1/3 sisanya --> mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan

penderita terus menerus di kasur.

Hanya 10-15 % penderita stroke bisa kembali hidup normal seperti sedia kala,

sisanya mengalami cacat, sehingga banyak penderita Stroke menderita stress akibat

kecacatan yang ditimbulkan setelah diserang stroke.

Akibat Stroke lainnya:

80% penurunan parsial/ total gerakan lengan dan tungkai.

80-90% bermasalah dalam berpikir dan mengingat.

70% menderita depresi.

30 % mengalami kesulitan bicara, menelan, membedakan kanan dan kiri.

Stroke tak lagi hanya menyerang kelompok lansia, namum kini cenderung

menyerang generasi muda yang masih produktif. Stroke juga tak lagi menjadi milik

warga kota yang berkecukupan , namun juga dialami oleh warga pedesaan yang

hidup dengan serba keterbatasan.

Hal ini akan berdampak terhadap menurunnya tingkat produktifitas serta dapat

mengakibatkan terganggunya sosial ekonomi keluarga. Selain karena besarnya biaya

pengobatan paska stroke , juga yang menderita stroke adalah tulang punggung

keluarga yang biasanya kurang melakukan gaya hidup sehat, akibat kesibukan yang

padat.

Faktor yang bisa mengurangi risiko terkena stroke :

Tidak merokok. Ini adalah salah satu hal yang paling sering kita dengar,

namun banyak dari kita tidak menghiraukannya. ada manfaat yang sangat besar

jika Anda memutuskan untuk tidak merokok, namun ada pula kerugian yang akan

Anda tanggung jika Anda tidak bisa menghindarinya.

Jaga keseimbangan berat badan Anda. Ini berarti Berat Massa Tubuh

(BMT) Anda tak lebih dari 25. BMT berkisar 25-29.9 termasuk kedalam pra-

obesitas, dan BMT lebih dari 30 atau lebih merupakan kecenderungan obesitas.

Jaga dan atur pola makan Anda, kurangi makanan dengan kolesterol tinggi,

inuman beralkohol, dan kurangi asupan kafein Anda. Makan buah dan sayur dapat

Page 13: Makalah Stroke

mengurangi risiko terkena penyakit degeneratif akibat serangan radikal bebas baik

dari dalam maupun dari luar tubuh.

Seimbangan aktivitas Anda paling tidak setengah jam atau lebih setiap

harinya. Anda bisa melakukan olahraga atau kegiatan ringan lain seperti, jogging,

senam ringan, bermain bulu tangkis, tennis, atau berbagai macam kegiatan lain

yang Anda senangi.

Atur menu makan. Usahakan menu makan Anda setiap harinya memenuhi

unsur-unsur penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Seperti kandungan karbohidrat,

serat, protein, kalsium, vitamin dan mineral. Anda bisa mendapatkan nutrisi

tersebut dari makanan-makanan seperti ikan, ayam, daging, kacang-kacangan

seperti kedelai, metem buah dan sayur.

Hindari minuman beralkohol, yang berkadar rendah maupun yang tinggi.

Dengan menjalankan 5 tips sehat tadi, paling tidak risiko stroke tak menghampiri

Anda di saat keluarga membutuhkan Anda.

Sakit kepala yang datang secara tiba-tiba, kehilangan keseimbangan, atau

kesulitan ketika akan berjalan.

Merasa kebingungan dan kesulitan berbicara

Rasa sakit kepala yang amat sangat menyiksa tanpa ada penyebab yang

jelas

Terapi Latihan

Terapi latihan atau exercise therapy merupakan salah satu usaha pengobatan dalam

fisioterapi yang dalam pelaksanaannya mengunakan latihanlatihan gerakan tubuh

baik secara aktif maupun pasif (Priatna, 1985). Dengan di berikan terapi latihan

dapat menjaga dan meningkatkan kekuatan otot, menjaga dan meningkatkan lingkup

gerak sendi, mencegah kontraktur, mencegah atrofi otot, serta memajukan

kemampuan penderita yang telah ada untuk dapat melakukan gerakan-gerakan yang

berfungsi serta bertujuan, sehingga dapat beraktifitas normal.

Dalam praktek terapi latihan dapat dilakukan dengan cara pasif maupun

aktif. Dua cara tersebut dapat di bagi atas beberapa kriteria lagi, yaitu :

Page 14: Makalah Stroke

a. Gerakan aktif

Gerakan aktif adalah latihan yang dilakukan oleh otot-otot yang bersangkutan

dengan melawan gravitasi. Tujuan dari latihan ini adalah melatih elastisitas otot

meningkatkan sirkulasi darah, meningkatkan kekuatan otot, serta mengembangkan

koordinasi dan keterampilan untuk aktivitas fungsional. Gerakan aktif dibagi

menjadi 2, yaitu gerak yang tidak disadari (involuntary movement) dan gerak yang

disadari (voluntary movement). Gerak yang disadari (voluntary movement) di bagi

menjadi 3 yaitu :

1) Free active movement yaitu pasien diminta untuk menggerakkan persendiannya

tanpa bantuan terapis.

2) Active assisted movement yaitu pasien diminta untuk menggerakkan

persendiannya semampunya lalu terapis memberi bantuan.

3) Active resisted movement yaitu pasien diminta untuk menggerakkan

persendiannya tanpa bantuan terapis sambil melawan tahanan yang diberikan oleh

terapis.

b. Gerakan pasif

Gerakan pasif adalah latihan yang tidak bersangkutan dengan melawan gravitasi,

dengan kata lain terapis menggerakkan setiap persendian pasien tanpa pasien harus

melawan gravitasi. Tujuan dari gerakan pasif ini adalah untuk mengetahui end feel,

mencegah atrofi, memperlancar sirkulasi darah, mencegah kontraktur, serta

memfasilitasi otot. Gerakan ini dibagi menjadi 3 yaitu:

1) Relax passive movement yaitu terapis menggerakkan persendian pasien tanpa

perlu tenaga yang berlebih.

2) Force passive movement yaitu terapis meggerakkan persendian pasien dengan

sedikit penguluran (stretching).

3) Terapi manipulasi yaitu gerak pasif yang dilakukan pada pasien yang tidak sadar

maupun koma.

Salah satu metode terapi latihan yang dilakukan pada kasus ini adalah metode

Propioceptif Neuromuscular Facilitation (PNF). PNF adalah fasilitasi pada sistem

Page 15: Makalah Stroke

neuromuscular dengan merangsang propioceptif (reseptor sendi).Metode ini

berusaha memberikan rangsangan-rangsangan yang sesuai dengan reaksi yang

dikehendaki, yang pada akhirnya akan dicapai kemampuan atau gerakan yang

terkoordinasi. Dengan pola gerakan aktivitas yang bersifat spiral dan

diagonal.Gerakan ini menyerupai atau sesuai dengan gerakan-gerakan yang

digunakan dalam olah raga dan aktivitas sehari-hari. Sifat spiral dan diagonal

tersebut juga sesuai dengan karakteristik susunan system skeletal, sendi-sendi, dan

struktur ligament yang sifatnya juga spiral dan memutar. Tiap diagonal terdiri dari

pola-pola yang saling berlawanan satu dengan yang lain. Tiap pola mempunyai

komponen besar yaitu flexi dan extensi (Kuntono,2002). Teknik-teknik yang

digunakan pada kasus ini adalah Rhythmical Initiation, Timing For Emphasis, dan

Slow Reversal.

a. Rhythmical Initiation

Tekhnik yang dipakai untuk agonis yang menggunakan gerakan-gerakan

pasif, aktif, dan degan tahanan. Tujuan diberikan latihan ini :

1) Untuk normalisasi kecepatan gerak

2) Untuk sebagai permulaan gerak atau mengarahkan gerak.

3) Untuk perbaikan koordinasi gerak dan rasa gerak.

4) Untuk relaxasi.

5) Untuk belajar tentang gerak.

b. Timing For Emphasis

Bentuk gerakan dimana bagian yang lemah dari gerakan mendapat ekstra

stimulasi bagian yang lebih kuat. Tujan diberi latihan ini :

1) Untuk penguatan otot bagan dari satu pola gerak

2) Untuk mobilisasi

c. Slow Reversal

Teknik dimana kontraksi isotonic dilakukan bergantian antara agonis dan

antagonis tanpa terjadi pengendoran otot. Tujuan diberikan latihan ini:

1) Untuk perbaikan mobilisasi.

2) Untuk menaikkan tingkat relaxasi.

3) Untuk memperbesar kekuatan kontraksi.

4) Untuk belajar gerakan,

5) Untuk perbaikan koordinasi.

Page 16: Makalah Stroke

6) Untuk meningkatkan daya tahan.

Bab III

Laporan kasus

Anamnesa

1. Identitas pasien

Nama : tn. Y

Tempat tanggal lahir : jakarta , 25 agustus 1967

Jenis kelamin : laki-laki

Agama : islam

Alamat : JL. Mandiri jakarta timur

Diagnosa medis : stroke himeplegia kaki dan tungkai dextra

2. Riwayat penyakit

Keluhan utama

Awalnya os merasa pusing yang amat sangat dan tiba-tiba meras gelap kemudian

di bawa ke RS dan sampa sekarang terjadi kelumpuhan pada anggota gerak dextra

dan memerlukan penanganan fisioterapi

Riwayat penyakit sekarang

Os mengalami kelumpuhan pada extermitas dextra

Riwayat penyaklit dahulu

Pasien mempunyai riwayat penyakit hipertensi

3. Pemeriksaan

Pemeemeriksaan umum

Tekanan darah : 150/ 780 mmHg.

Denyut nadi : 64 kali/ menit

Page 17: Makalah Stroke

Pernapasan : 28 kali/ menit

Temperatur : 37, 5 o C

Tinggi badan : 170 cm

Berat badan : 65 kg

b. Inspeksi

1) Inspeksi statis

Dari pemeriksaan ini didapatkan hasil tangan kanan pasien

ke arah pola sinergis yaitu fleksi elbow, adduksi shoulder dan palmar fleksi.

2) Inspeksi dinamis

Dari pemeriksaan ini didapatkan hasil yang tampak saat

berjalan dengan menggunakan alat bantu tripod.

c. Palpasi

Diketahui hasil tidak ada

spasme otot, tidak ada nyeri tekan, dan suhu lokal pasien dalam batas normal.

d. Perkusi

Dalam pemeriksaan ini tidak dilakukan.

e. Auskultasi

Dalam pemeriksaan ini tidak dilakukan.

3. Pemeriksaan Gerak Dasar

a. Gerak pasif

Tidak ada keterbatasan gerak, ada kekakuan pada adduktor shoulder, fleksor elbow,

fleksor wrist, fleksor jari-jari tangan, adduktor hip, serta plantar fleksor ankle dan

tidak ada nyeri.

b. Gerak aktif

Hasilm pemeriksaan ini adalah pasien tidak mampu melakukan semua gerak aktif

pada anggota gerak bawah dan atas sisi kanan, tidak ada keterbatasan gerak dan

tidak ada nyeri.

c. Gerak aktif melawan tahanan

Page 18: Makalah Stroke

pasien tidak mampu melawan tahanan pada sisi dextra

4. Pemeriksaan Kemampuan Fungsional

a. Fungsional dasar

pasien tidak mampu malakukan aktifitas dan memerlukan bantuan

b. Fungsional aktivitas

os memerlukan bantuan dalam setiap aktivitasnya karena ada kelumpuhan

c. Lingkungan aktivitas

os mengalami kesulitan dalam aktivitasnya

5. Pemeriksaan Spesifik

a. Kekuatan Otot dengan MMT ( Manual Muscle Testing )

Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui kekuatan otot yang mengalami

kelemahan, dimana dilakukan hanya untuk membandingkan antara yang sehat

dengan yang lemah. Pemeriksaan dilakukan untuk memberikan tindakan terapi

yang selanjutnya agar didapatkan hasil terapi yang maksimal, sehingga tujuan

terapi dapat tercapai. Pada kondisi pasien ini pemeriksaan kekuatan otot

tergantung oleh spastisitas.

6. Diagnosis Fisioterapi

a. Impairment

Adanya kelemahan otot ekstremitas atas dan bawah sisi kanan.

b. Functional Limitation

Pasien belum mampu memegang gelas dan makan dengan menggunakan

tangan kanannya.

c. Participation Restriction

Dalam lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar rumah, pasien tidak

merasa dikucilkan

7. Tujuan

Page 19: Makalah Stroke

a. Jangka Pendek

Tujuan jangka pendek yang dapat diketahui pada kasus ini adalah meningkatkan

kekuatan otot, menjaga spastisitas agar tidak meningkat menjadi rigid, dan

meningkatkan kemampuan aktifitas fungsional pasien.

b. Jangka Panjang

Tujuan jangka panjang yang dapat diketahui pada kasus ini adalah

meneruskan tujuan jangka pendek, dan mengembalikan aktivitas fungsional

pasien seoptimal mungkin.

8. Edukasi

Edukasi yang diberikan pasien untuk melakukan latihan-latihan yang telah

diajarkan fisioterapis seperti latihan aktif maupun latihan aktif dengan pola

gerakan menyilang/diagonal (latihan PNF aktif). Serta pasien diingatkan untuk

menghindari faktor-faktor risiko yang dapat menimbulkan serangan stroke

kembali.

B. Pelaksanaan Fisioterapi

1. Terapi Latihan

Sebelum dilakukan terapi latihan lebih baik dilakukan breathing exercise

atau latihan pernafasan dan diberi manipulasi massage pada sendi yang akan

dilatih. Hal ini dilakukan sebagai persiapan terapi latihan dan relaksasi. Pada

kondisi pasien ini penulis memberikan latihan gerak pasif (Relax passive

Movement dan Stretching), gerak aktif (Free Active Movement dan Asissted Active

Movement) dan latihan metode PNF pada anggota gerak atas dan bawah.

a. Gerak Pasif

1) Relax Passive Movement

Posisi pasien tidur terlentang, fisioterapis menggerakkan anggota gerak atas

dan anggota gerak bawah sisi kanan tubuh pasien dengan gerakan

setiap sendi pada anggota gerak sisi kanan. Setiap gerakan dilakukan 8 kali

pengulangan.

2) Stretching (Penguluran)

Page 20: Makalah Stroke

Posisi pasien tidur terlentang, fisioterapis menggerakkan anggota gerak sisi

kanan yang mengalami spastik dengan melawan pola sinergis pasien. Stretching

dilakukan untuk menurunkan dan mencegah peningkatan spastisitas. Otot-otot

yang dilakukan stretching yaitu otot fleksor jari-jari, fleksor wrist, adduktor hip,

dan plantar fleksor hip. Setiap gerakan gerakan dilakukan selama 6 detik lalu

diistirahatkan dengan dilakukan pengulangan sebatas toleransi pasien.

b. Gerak Aktif

1) Free Active Movement

Posisi pasien tidur terlentang, pasien menggerakkan setiap sendi anggota

gerak atas dan bawah sisi kanannya secara aktif sesuai dengan perintah yang

diberikan oleh fisioterapis. Selain itu juga diberikan latihan dalam posisi miring

dengan gerakan yang sama. Setiap gerakan dilakukan pengulangan sebatas

toleransi pasien.

2) Assisted Active Movement

Posisi pasien tidur terlentang, pasien menggerakkan setiap sendi anggota

gerak atas sisi kanannya secara aktif dan dibantu oleh terapis. Selain itu juga

diberikan latihan dalam posisi miring dengan gerakan yang sama. Setiap gerakan

dilakukan pengulangan sebatas toleransi pasien.

c. Latihan dengan teknik PNF

1) Latihan Pada gAnggota Gerak Atas

Posisi pasien tidur terlentang, fisioterapis memberikan latihan sesuai

dengan pola-pola gerakan lengan yang ada dalam teknik PNF yaitu fleksiabduksi-

eksorotasi, ekstensi-adduksi-endorotasi, ekstensi-abduksi-endorotasi.

Gerak latihan lengan dengan pola ekstensi-adduksi-endorotasi

ke fleksi-abduksi-eksorotasi (mhhe.com, 2001)

Gerak latihan lengan dengan pola ekstensi-abduksi-eksorotasi ke fleksi-

adduksiendorotasi

dan sebaliknya (mhhe.com, 2001)

2) Latihan Pada Anggota Gerak Bawah

Posisi pasien tidur terlentang, fisioterapis memberikan latihan sesuai

dengan pola-pola gerakan tungkai yang ada dalam teknik PNF yaitu fleksiabduksi-

Page 21: Makalah Stroke

eksorotasi, ekstensi-adduksi-endorotasi, dan fleksi-adduksi-endorotasi

dengan lutut fleksi.

Gerak latihan tungkai dengan pola ekstensi-adduksi-endorotasi ke fleksi-

abduksieksorotasi

Gerak latihan tungkai dengan pola fleksi-adduksi-endorotasi dengan fleksi lutut

Teknik-teknik PNF yang digunakan:

a) Rhytmical Initiation

Pertama fisioterapis menggerakkan secara pasif terlebih dahulu kemudian

pasien diperintahkan oleh fisioterapis untuk mengikuti gerakan tersebut secara

aktif. Kedua dilakukan gerakan melawan tahanan ringan pada pola ekstensi dan

fleksi. Latihan ini dilakukan pengulangan sebtas toleransi pasien.

b) Timing For Emphasis

Pada tungkai kanan, fisioterapis menahan pada kaki pada pola fleksiabduksi-

endorotasi dengan lutut fleksi kemudian pasien diperintahkan untuk menggerakkan

kakinya. Pada lengan kanan, fisioterapis menahan pada lengan bawah kanan pasien

pada pola fleksi-adduksi-eksorotasi dengan siku flexi kemudian pasien diprintahkan

untuk meluruskan sikunya. Pada pola fleksiabduksi-eksorotasi terapis menahan

pergelangan tangan kanan pasien kemudian terapis memerintahkan pasien untuk

menggerakkan tangannya. Latihan ini dilakukan pengulangan tolernasi pasien.

c) Slow Reversal

Fisioerapis menggerakkan lengan secara pasif pada satu pola terlebih dahulu. Tanpa

ada relaxasi, ganti dengan gerakan pada pola yang berlawanan. Lalu kembali ke pola

gerak awal tanpa relaxasi dengan diberi tahanan ringan dan diberi aba-aba untuk

melawan tahanan fisioterapis. Lakukan juga pada tungkai. Latihan dilakukan

pengulangan sebatas toleransi pasien.

C. Evaluasi

Agar tujuan terapi yang ingin kita capai dapat berhasil dengan baik dan untuk

mengetahui perkembangan kondisi pasien setelah terapi, maka perlu dilakukan

dalam waktu tertentu, yaitu dalam suatu periode selama 6 kali terapi. Hal ini

Page 22: Makalah Stroke

dilakukan untuk mengetahui atau mengevaluasi ada tidaknya perkembangan pasien

dalam satu periode terapi. Hal ini penting untuk menentukan langkah-langkah

fisioterapis selanjutnya.

Page 23: Makalah Stroke

BAB V

Penutup

Kesimpulan

Stroke merupakan suatu penyakit yang dapat di sebabkan oleh beberapa faktor dan

banyak terjadi pada orang tua. Dengan tingkat penderita stroke , penderita

memerlukan bantuan fisioterapi dalam membantu memululihkan anggota gerak.

Dan stroke memerlukan terapi latihan untuk pemulihanya dengan metode PNF yang

diberikan pasien dapat latihan dengan di bantu oleh fisioterapi dalam pemulihanyan