makalah strategi, metode, media pkn di sd
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu tugas guru adalah mengajar. Hal ini menyebabkan adanya
tuntutan kepada setiap guru untuk dapat menjawab pertanyaan tentang
bagaimana seharusnya mengajar. Dengan kata lain, setiap guru dituntut
untuk memiliki kompetensi mengajar. Guru akan memiliki kompetensi
mengajar jika, guru paling tidak memiliki pemahaman dan penerapan
secara taktis berbagai metode belajar mengajar serta hubungannya dengan
belajar disampingkemampuan - kemampuan lain yang menunjang.
Bertolak dan bermuara pada kebutuhan sebagai guru, maka makalah
ini di sajikan tentang berbagai metode belajar mengajar agar mampu
melaksanakan tugas utama guru yaitu mengajar. Selain itu guru juga
dituntut agar menguasai strategi pembelajaran. Agar dapat mengajar
dengan baik. Strategi ini juga berguna untuk mengatasi kesulitan –
kesulitan yang akan terjadi nantinya. Setelah menguasai strategi mengajar
guru juga harus menentukan media yang akan digunakan. Agar dapat
memudahkan peserta didik yang diajarinya sehingga paham dengan materi
yang diajarkan.
Sesuai dengan karakteristik anak SD dan seusianya, metode ceramah
akan menyebabkan siswa bersikap pasif dan tentunya menjadi pelajaran
hafalan yang membosankan. Oleh karena itu, guru di harapkan mampu
menguasai metode–metode, strategi, dan media yang cocok untuk
pembelajaran PKN agar siswa lebih tertarik pada pelajaran tersebut. Selain
itu guru juga di harapkan mampu menerapkannya dalam pembelajaran
sehari – hari.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam makalah
“Pengembangan Strategi, Metode, dan Media Pembelajaran PKn di
Sekolah Dasar” dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa pengertian strategi pembelajaran PKn di SD?
2. Apa saja macam – macam pendekatan pembelajaran PKn di SD?1
2
3. Apa saja media yang digunakan dalam pembelajaran PKn di SD?
4. Bagaimana metode pembelajaran PKn di SD?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu strategi pembelajaran PKn di SD.
2. Untuk mengetahui apa saja macam – macam pendekatan
pembelajaran PKn di SD.
3. Untuk mengetahui apa saja media yang digunakan dalam
pembelajaran PKn di SD.
4. Untuk mengetahui metode pembelajaran PKn di SD.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN PKN DI SD
PENGERTIAN STRATEGI
Joni (1983) berpendapat bahwa yang dimaksud strategi adalah
suatu prosedur yang digunakan untuk memberikan suasana yang konduktif
kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan
Gerlach dan Elly (1989) menyatakan bahwa strategi adalah suatu cara
yang terpilih untuk menyampaikan tujuan pembelajaran dalam lingkungan
pembelajaran tertentu. Definisi yang lain menyebutkan bahwa strategi
adalah suatu garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai
sasaran yang telah ditentukan (Djamarah dan Zain, 2002). Dengan
demikian pengertian strategi dalam pembelajaran adalah suatu prosedur
yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran sebagai sarana
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Sedangkan menurut arti kata strategi berarti siasat atau kiat.
Strategi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (pkn) yaitu suatu
siasat atau kiat yang digunakan untuk memilih, memobilisasikan dan
mengimplementasikan segala teori, pendekatan, teknik, metode, model,
media, materi dan sumber-sumber belajar dalam proses bembelajaran
pendidikan kewarganegaraan (pkn) untuk mencapai tujuaan pembelajaran
pendidikan kewarganegaraan yang telah ditetapkan.
Kesalahan menggunakan strategi akan berakibat tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan tidak tercapai. Kesalahan
menggunakan strategi yang dimaksud adalah kesalahan memilih,
mengorganisasikan dan mengimplementasikan teori-teori, pendekatan,
teknik, metode, model, media, materi pembelajaran dan lain-lain.
KRITERIA PEMILIHAN STRATEGI PEMBELAJARAN PKN DI SD
Agar penggunaan strategi berdayaguna dan berhasil guna perlu
memperhatikan beberapa kriteria pemilihan strategi. Beberapa kriteria
yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan strategi pembelajaran
tersebut, yaitu :3
4
1. Faktor pemilihan: seperti pemilihan bahan ajar, terutama
berhubungan dengan tingkat kedalaman dan keluasannya.
2. Faktor penentu: seperti penetapan tujuan pembelajaran terutama
harus berorientasi pada semua domein dalam pembelajaran.
3. Faktor efisiansi : yaitu berorientasi pada ekonomi terutama
pada pilihan yang sederhana, mudah dan murah.
4. Faktor efektifitas: yaitu berkaitan dengan instrumen yang
digunakan terutama instrumen yang berkaitan dengan tujuan,
tugas-tugas dan motivasi.
5. Faktor relevansi: yaitu berkaitan dengan proses belajar dan
hasil belajar.
6. Faktor pengaturan: yaitu berkaitan dengan (1). Pengaturan
interaksi belajar yang multiway traffict communication, (2)
pengaturan mengenai pengelolaan pesan yaitu (a) expository;
(b) heuristik dan (c) hipotetik.
B. MACAM - MACAM PENDEKATAN PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN) DI SEKOLAH DASAR
Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam
pembelajaran pendidikan kewarganegaraan (pkn) di sekolah dasar. Yaitu :
1. Pendekatan Evokasi
Pendekatan ini menekankan keberanian dari inisiatif siswa
untuk mengekspresikan dirinya secara spontan atas dasar
kebebasan dan kesempatan belajar yang diciptakan guru.
Untuk dapat mengimplementasikan pendekatan ini guru
dituntut dapat menciptakan iklim belajar yang sejuk,
menyenamgkan, bebas dari tekanan, terbuka dan bersahabat
sehingga siswa berani curhat agar dapat mengekspresikan
dirinya dalam kaitannya dengan pelaksanaan pendekatan ini.
2. Pendekatan Inklusi
Pendekatan ini bertujuan untuk menanamkan suatu nilai,
moral maupun norma tertentukepada peserta didik melalui
sejumlah pertanyaan yang dilakukan oleh guru. Dengan kata
5
lain pelaksanaan pendekatan ini didasarkan pada sejumlah
peretanyaan nilai yang sudah disusun dan dipersiapkan
sebelumnya oleh guru.
Pertanyaan nilai tersebut bersifat menemukan nilai yang
jadi pilihannya yaitu pertanyaan yang meminta murid
menjelaskan atau mengklarifikasikan nilai yang menjadi
pilihannya. Pertanyaan yang diajukan olehgyru ini dinamakan
pertanyaan inquiri.
Salah satu teknik mengajar yang paling cocok untuk
pendekatan ini adalah teknik inquiry nilai (value inquiry
questening technique) dengan sejumlah target nilai yang akan
dicapai dan memanipulasikannya kedalam sejumlah
pertanyaan.
3. Pendekatan Kesadaran
Pendekatan kesadaran berusaha mengungkapkan dan
membina kesadaran diri atau self-awareness siswa tentang
nilai-nilai tertentu yang sudah dimilikinya atau pada orang
lain. Dalam pelaksanaanya siswa diberikan kegiatan-kegiatan
ter4tentu yang direncanakan oleh guru. Melalui kegiatan
tersebut secara sadar siswa diharapkan dapat mengungkapkan
nilai-nilai tertentu yang menjadi miliknya dan yang dimiliki
oleh orang lain.
Sebagai contoh, siswa diminta membuat daftar orang yang
akan diundang dan tidak diundang dalam suatu acara amal
yaitu untuk menghimpum dana bagi korban tsunami. Daftar
tersebut disertai dengan alasan-alasanny mengapa mereka
harus diundang dan tidak diundang. Berdasarkan alasan yang
dibuat murid tersebut akan tampak seberapa mereka telah
memiliki suatu nilai dan demikian pula untuk orang lain.
4. Pendekatan Penalaran Moral
Pendekatan ini berusaha menumbuhkan penalaran moral
melalui suatu analisis kasus yang mengandung dilema moral.
6
Melalui pendekatan ini siswa dihadapkan pada suatu kasus
yang mengandung dilema moral. Selanjutnya siswa diminta
membuat suatu keputusan terhadap kasus yang dilematis
tersebut lengkap denga alasannya. Dari alasan yang diajukan
siswa tersebut akan dapat diketahui daya nalar moral yang
dimiliki siswa. Walaupun sebenarnya yang akan menjadi fokus
kegiatan ini adalah nalar yang dalam hal ini disebut sebagai
cognitive morale development menurut kohlberg. Dengan
kematangan nalar diharapkan dapat membawa kepada
kematangan moral.
Sebagai contoh yaitu kepada siswa diminta membuat suatu
pilihan dilematis tentang kesediannya memberikan donor darah
guna menyelamatkan suatu operasi dirumah sakit. Secara
kebetulan hanya darahnya yang cocok. Dilain pihak dihari
yang sama dia harus membantu mengangkut barang dan
banyak menguras tenaga, akan tetapi hasilnya untuk
menghidupi keluarga. Mana yang harus dilakukan memberi
donor darah atau mengangkut barang untuk menghidupi
keluaga?
5. Pendekatan Analisis Nilai
Pendekatan ini disebut pendekatan analisis nilai atau value
analysis karena berusaha mengkaji atau menganalisis nilai
yang terkandung didalamsuatu peristiwa atau stimulus (media
lain) yang disiapkan oleh guru. Tujuanya yaitu untuk
memberikan penghargaan terhadap suatu nilai yang telah
dimilikinya.
Kegiatan mengaalisis nilai merupakan suatu kegiata
kognitif tingkat tinggi yang pada dasarnya bukan saja
manyatakan baik atau tidak baik akan tetapi sampai pada
analisa mengapa suatu kebaikan harus dilakukan kejahatan
harus ditinggalkan. Akhirnya kegiatan ini harus sampai pada
penghargaan terhadap suatu nilai yang menjadi pilihannya.
7
6. Pendekatan Mengungkapkan Nilai
Pendekatan ini berupaya menigkatkan kesadran diri sendiri
ayau self-awareness dan pemeliharan nilai dalam diri sendiri
atau self caring. Pendekatan ini bukan merupakan pemecahan
masalah. Meningkatkan kesadaran akan perlunya memiliki
suatu nilai dan memelihara nilai pilihannya itu didalam
kehidupanya sehari-hari merupakan inti dari pendekatan ini.
Melalui pendekatan ini siswa dbina kesadarn emosionalnya
tentang nilai yang menjadi pilihannya melalui cara-cara yang
rasional. Sedangkan siswa diminta mengungkapkan
pengalamanya melaksanakan suatu kebenaran atau kebaikan
nilai yang menjadi pilihannya.
7. Pendekatan Komitmen
Pendekatan ini berusaha menumbuhkan komitmen atau
keterikatan siswa terhadap suatu nilai. Misalnya seorang anak
janji untuk berbuat baik terhadap orang lain, janji untuk
menjemput teman dan sebagainya. Tentu saja janji tersebut
harus dipenuhi. Dengankata lain pendekatan ini bertujuan
melatih siswa untuk disiplin dalam pola pikir maupun
tindakannya agar senantiasa sesuai dengan nilai-nilai atau moral
yang menjadi pilihanya.
8. Pendekatan Memadukan
Pendekatan ini berusaha memadukan diri siswa dengan
pengalaman nyata yang dirancang oleh guru dalam proses
belajar mengajar. Dalam hal ini samgat diperlukan contoh-
contoh konkrit dari pengalaman suatu nilai. Murid perlu suatu
visualisasi dari pelaksanaan suatu nilai atau moral, karena nilai
bersifat abstrak.
Pedekatan ini bertujuan memberikan pengalaman langsung
yang harus dilakukan siswa terhadap pelaksanaan suatu nilai.
Untuk keperluan itu pembelajaran ini dapat menggunakan
metode partisipatori, simulasi, sisio drma dan studi proyek.
8
C. MEDIA YANG DIGUNAKAN DALAM PEMBELAJARAN di SD
PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN
Media merupakan bentuk jamak khusus, kata tersebut dapat
diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa
informasi dari satu sumber kepada penerima. Dikaitkan dengan
pembelajaran, media dimaknai sebagai alat komunikasi yang digunakan
dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi ajar
dari pengajar kepada peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih
tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Sedangkan pengertian
media PKn adalah media yang terpilih dan cocok untuk pembelajaran PKn
SD.
FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN PKN SD
1. Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran.
Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat
bantu, tetapi di lain pihak ada materi ajar yang sangat
memerlukan alat bantu, tetapi di lain pihak ada materi ajar
yang sangat memerlukan alat bantu berupa media
pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain
berupa globe, grafik, gambar, dan sebagainya.
2. Media pembelajaran sebagai sumber belajar.
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan sebagai tempat bahan pembelajaran untuk belajar
peserta didik tersebut berasal. Sumber belajar dapat
dikelompokkan menjadi lima katagori, yaitu manusia, buku
perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media
pendidikan.
JENIS – JENIS MEDIA PEMBELAJARAN
a. Berdasarkan jenisnya
1. Media Nonproyeksi
Media nonproyeksi terdiri atas model dan bahan
grafis.
9
2. Media yang Diproyeksikan
Media yang termasuk media yang diproyeksikan
adalah overhead transparansi(OHT), slide,
filmstrips, dan opaque.
3. Media Audio
Media audio dibedakan menjadi 3, yaitu media
audio yang dipakai untuk mendengarkan,media audio
vision yang dipakai untuk mendengarkan dan melihat,
serta media audio visual yang dipakai untuk
mendengar, melihat, dan melakukan.
4. Media Video
Media video dapat dapat digunakan sebagai alat
bantu mengajar pada berbagai bidang studi. Hal ini
disebabkan oleh kemampuan video untuk
memanipulasi kondisi waktu dan ruang sehingga
peserta didik atau siswa dapat diajak untuk melihat
objek yang sangat kecil maupun objek yang sangat
besar, objek yang berbahaya, objek lokasinya jauh di
belahan bumi lain, maupun objek yang ada di luar
angkasa.
5. Media berbasis komputer
Menurut Hannafin dan Peek (1998), potensi media
komputer yanf dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
efektifitas proses pembelajaran sangat tinggi. Hal ini
antara lain dikarenakan terjadi interaksi langsung antara
siswa dengan materi pembelajaran.
PERAN MEDIA PEMBELAJARAN
Kemp dkk (1985) menjabarkan peran media di dalam kegiatan
pembelajaran sebagai berikut.
1. Penyajian materi ajar menjadi lebih standar.
2. Penyesuaian media yang terencana dan terstruktur dengan baik
membenatu pengajar untuk menyampaikan materi dengan
10
kualitas dan kuantitas yang sama dari satu kelas ke kelas yang
lain.
3. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
4. Kegiatan belajar dapat menjadi lebih interaktif.
5. Materi pembelajaran dapat dirancang, baik dari sisi
pengorganisasian materi maupun cara penyajiannya yang
melibatkan siswa, sehingga siswa menjadi lebih aktif di dalam
kelas.
6. Media dapat mempersingkat penyajian materi pembelajaran
yang kompleks, misalnya dengan bantuan video.
7. Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan.
8. Penyajian pembelajaran dengan menggunakan media yang
mengintegrasikan visualisasi dengan teks atau suara akan
mampu mengkomunikasikan materi pembelajaran secara
terorganisasi.
9. Dengan media yang makin lama makin canggih maka kegiatan
pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam kelas saja tetapi
dapat dimana saja.
PRINSIP – PRINSIP PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN MEDIA
PRINSIP – PRINSIP PEMILIHAN MEDIA
Sudirman (1991) mengemukakan 3 katagori prinsip
pemilihan media pembelajaran sebagai berikut.
1. Tujuan pemilihan.
2. Karakteristik media pembelajaran.
3. Alternatif pilihan.
Adapun prinsip pemilihan dan penggunaan media, menurut
Sudjana (1991) adalah sebagai berikut.
1. Menentukan jenis media dengan tepat.
2. Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat.
3. Menyajikan media dengan tepat.
11
DASAR PERTIMBANGAN PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN
MEDIA
Faktor-faktor yang perlu Anda perhatikan dalam memilih media
pembelajaran antara lain sebagai berikut.
1. Objektivitas.
2. Program pembelajaran.
3. Sasaran program.
4. Sasaran program.
5. Kualitas teknik.
6. Kefektifan dan efisiensi penggunaan.
RANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PKN DI SD
Dalam pedoman pelaksanaan kegiatan belajar mengajar PKn SD,
ada beberapa syarat yang harus diperhatikan untuk media PKn, yaitu :
1. Membawakan sesuatu atau sejumlah isi pesan harapan.
2. Memuat nilai atau moral kontras.
3. Diambil dari dunia kehidupan nyata.
4. Menarik minta dan perhatian.
5. Terjangkau oleh kemampuan belajar siswa.
Merancang media pembelajaran PKn sangat tergantung dari jenis
media yang digunakan. Di bawah ini diulas kembali jenis media yang
dapat digunakan/dikembangkan dalam pembelajaran PKn, yaitu:
1. Hal – hal yang bersifat visual, seperti bagan, matriks, gambar,
data, dan lain – lain.
2. Hal – hal yang bersifat materiil, seperti model – model, benda,
dan contoh.
3. Gerak, sikap, dan perilaku seperti, simulasi, dan bermain
peran ( role playing).
4. Cerita, kasus yang mengandung dilema moral.
1. RANCANGAN MEDIA AUDIO DALAM PEMBELAJARAN
PKN DI SD
a. Fungsi skenario media audio sebagai berikut :
12
1. Meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi
dengan suara sekaligus melatih keterampilan
mendengarkan maupun menyimak.
2. Mengembangkan imajinasi siswa terhadap apa yang
didengarkannya baik melalui guru maupun tape recorder.
3. Memantapkan bagian-bagian yang dianggap penting dari
materi ajar yang disampaikan.
b. Langkah – langkah penyajian media audio dalam
pembelajaran PKn di SD
Sebelum menyajikan media audio terlebih dahulu
menyiapkan alat-alat yang akan digunakan termasuk sarana
penunjang seperti aliran listrik atau baterai, dan speaker.
1.Memberi tugas pada siswa untuk terlebih dahulu
mempelajari materi yang akan diaplikasikan pada
media audio.
2.Guru menjelaskan pada siswa materi PKn apa yang
dibahas, kemudian siswa diminta mempersiapkan
segala sesuatu yang diperlukan misalnya alat tulis
menulis.
3.Kemudian audio mulai diperdengarkan, diusahakan
agar suara audio dapat didengar semua siswa dengan
jelas. Sehingga siswa dapat menyimak materi ajar
PKn dengan jelas.
4.Setelah audio diperdengarkan, guru meminta
beberapa siswa untuk mengulang secara garis besar
materi yang telah didengarkan.
5.Guru meminta murid-murid yang lain untuk
menanggapi pendapat temannya tadi.
6.Guru memberi kesempatan pada siswa untuk
menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti.
7.Guru menyimpulkan materi PKn yang telah
disampaikan dan menanamkan konsep-nilai-moral-
13
norma yang menjadi pesan pesan pokok bahasa yang
telah disampaikan.
2. RANCANGAN MEDIA GAMBAR ATAU FOTO DALAM
PEMBELAJARAN
a. Fungsi media gambar
1. Mengkonkretkan hal-hal yang bersifat abstrak.
2. Mendekatkan dengan objek yang sebenarnya.
3. Melatih siswa berpikir konkret.
4. Memperjelas suatu masalah.
b. Langkah – langkah penyajian media gambar atau foto
1. Menganalisis pokok bahasan/sub pokok bahasan yang akan
dituangkan dalam bentuk media dan audio atau foto.
2. Menyiapkan bahan-bahan yang dipergunakan.
3. Menugaskan siswa untuk juga menyiapkan bahan-bahan
yang digunakan dalam proses belajar-mengajar.
4. Memeragakan gambar-gambar sehingga dapat dilihat
dengan jelas oleh semua siswa.
5. Guru meminta para siswa mengomentari gambar yang
telah dipegarakan dan siswa yang lain diminta memberikan
tanggapan terhadap komentar tersebut.
6. Guru menjelaskan materi pelajaran melalui media yang
telah disiapkan sekaligus juga menanamkan nilai moral dan
norma yang menjadi target harapannya.
7. Guru menyimpulkan materi pelajaran sekaligus
menindaklanjuti dengan memberikan tugas kepada siswa
untuk memperkaya pengusaan materi pelajaran PKn.
3. RANCANGAN MEDIA OVERHEAD PROJECTOR DALAM
PEMBELAJARAN PKN SD
a. Fungsi media ovehead projector :
1. Meningkatkan daya tarik dan motivasi siswa untuk belajar.
2. Mempermudah guru untuk menyiapkan materi
pembelajaran.
14
3. Memperjelas tayangan materi pembelajaran sehingga
perhatian siswa terhadap materi yang diberikan guru akan
lebih besar.
b. Langkah – langkah penyajian media overhead projector :
1. Analisis TIK pokok bahasan yang akan diajarkan.
2. Analisis materi pelajaran untuk menentukan jenis media
yang diperlukan.
3. Analisis keadaan siswa untuk mempertimbangkan
kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam menerima
pelajaran, kecepatan daya serap siswa, serta tingkat
perbendaharaan kata yang dipakai.
4. Kembangkan bahan-bahan tersebut ke dalam transparan
yang telah disiapkan.
5. Sajikan transparan di kelas dengan diatur fokusnya sebaik
mungkin sehingga apa yang tertera dalam transparan dapat
dibaca dan dilihat dengan jelas oleh semua siswa.
6. Sesekali diselingi dengan pernyataan, tanggapan, dan
pernyataan dari siswa.
7. Guru menyimpulkan materi pembelajaran PKn yang telah
disampaikan.
D. METODE – METODE YANG DIGUNAKAN DALAM
PEMBELAJARAN PKN DI SD
Ada beberapa metode yang direkomendasikan untuk digunakan
dalam pembejalaran PKn di sekolah dasar. Antara lain sebagai berikur :
1. Metode Ceramah
Metode ini dalam menyajikan bahan ajar melalui penjelasan
dan penuturan lisan guru kepada siswa. Metode ini lebih tepat
digunakan apabila bahan ajar banyak mengandung informasi
baru dan memerlukan penjelasan dari guru.
Kekuatan metode ini apabila digunakan dengan metode lain
seperti tanya jawab atau diskusi yang saat ini lebih dikenal
dengan ceramah bervariasi , sehingga murid bukan hanya
15
mendengarkan akan tetapi berbicara dalam kegiatan
pembelajarannya.
2. Metode Cerita
Metode ini merupakan suatu cara untuk menanamkan suatu
nilai atau moral kepada para siswa dengan mengungkapkan
segala karakter kepribadian tokoh-tokoh tertentu melalui cerita
hikayat, legenda atau dongeng-dongeng sejarah lokal. Metode ini
lebih tepat digunakan dalam membantu penghayatan nilai-
nilai dan moral serta sikap para siswa.
3. Metode Tanya Jawab
Metode diskusi digunakan untuk tujuan agar dalam proses
pembelajaran terjadi komunikasi bayak arah (Multiway Trafict
communication). Komunikasi banyak arah yang terdiri dari guru-
murid, murid-guru dan murid-murid sangat ditutut dalam
pembelajaran yang berorientasi pada Cara Belajar Siswa Aktif
(CBSA). Akan tetapi dalam menggunakan metode ini salah asatu
hal yag tidak boleh dilupaka yaitu harus adamasalah yang
didiskusikan. Oleh karena itu metode ini lebih tepat dipakai
dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang
menggunakan Teknik Value Inquiry.
4. Metode Penugasan
Metode ini berusaha melatih siswa untuk melaksanakan
tugas berdasarkan petunjuk langsug yang telah dipersiapkan oleh
guru. Tujuan penggunaan metode ini adalah agar siswa
memperoleh pengalama langsung, nyata, bekerja madiri dan
jujur. Sebagai contoh misalnya siswa ditugasi menuliskan
pengalamanya dalam menolong adiknya. Tugasnya yaitu: a)
menuliskan dalam peristiwa apa dia menolong adiknya; b)
bagaimana cara menolongnya; dan c) bagaimana perasaannya
pada waktu memberikan pertolongan, dan seterusnya.
5. Metode Permainan atau Kompetisi
16
Metode ini sangat menarik siswa dalam membangkitkan
motivasi belajar, latihan mengambil keputusan dan teutama
dalam menciptakan suasana senang dalam belajar (joyful
learning). Dengan suasana suasana senang maka materi
pembelajaran akan mudah diserap oleh siswa. Oleh karena itu
metode ini berusaha dalam menyajikan bahan ajar melalui
bentuk permainan atau kompetisi. Permainan dimaksud adalah
permainan yang diciptakan sendiri oleh guru dan dapat
berupateka-teki;papa bergambar (sejenis ular bertangga); kotak
rahasia; kartu bergambar dan lain-lain yang diciptakan guru. Isi
pesa yang dimuat dalam permainan ini hendaknya tetap berupa
nilai, moral dan norma sesuai dengan tuntutan Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn).
6. Metode Simulasi
Metode ini merupakan cara penyajian bahan ajar dilakukan
secra langsung melalui kegiatan praktek tentang pelaksanaan
nilai-nilai dan moral. Melalui metode ini siswa dibantu
memahami dan menghayati nilai-nilai yang hidup dalam
masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
17
Pengembangan strategi pembelajaran PKN terdiri dari beberapa
kriteria yaitu : 1) faktor pemilihan, 2) faktor penentu, 3) faktor efisiensi,
4) faktor efektifitas, 5) faktor relevansi, 6) faktor pengaturan, 7) dan
faktor aktifitas siswa.
Pengembangan pendekatan pembelajaran PKN terdiri dari beberapa
pendekatan yaitu : 1) pendekatan evokasi, 2) pendekatan inkulsi, 3)
pendekatan kesadaran, 4) pendekatan penalaran moral, 5) pendekatan
analisis nilai, 6) pendekatan pengungkapan nilai, 7) pendekatan komitmen,
8) dan pendekatan memadukan.
Pengembangan metode pembelajaran PKN terdiri dari beberapa
metode yaitu antara lain : 1) metode ceramah, 2) metode cerita, 3) metode
tanya jawab, 4) metode diskusi, 5) metode penugasan, 6) metode
permainan atau kompetisi, 7) dan metode simulasi.
B. SARAN
Bahwa untuk manjalankan proses pembelajaran khususnya dalam
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) sangat perlu dipadukan
dengan salah satu strategi pembelajaran. Dengan ini perlunya bagi kita
sebagai calon seorang pendidik untuk dapat memahami berbagai
pendekatan yang telah dijelaskan sebelumnya. Karena keberhasilan
proses pembelajaran tergantung dari bagaimana seorang pendidik
menyampaikan materi tersebut sehingga dapat tercipta proses kegiatan
pembelajaran yang komunikatif .
17