makalah sistem pendinginan

16
MAKALAH SISTEM PENDINGIN MOTOR BAKAR Disusun Oleh : Arif Widayuni 210005028 SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA

Upload: arif-widayuni

Post on 18-Dec-2014

2.078 views

Category:

Documents


564 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Sistem Pendinginan

MAKALAH

SISTEM PENDINGIN MOTOR BAKAR

Disusun Oleh :

Arif Widayuni

210005028

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL

YOGYAKARTA

Page 2: Makalah Sistem Pendinginan

Sistem Pendingin Motor Bakar

Motor bakar berfungsi mengubah energi panas yang terkandung dalam bahan bakar

menjadi energi mekanik (gerak). Dari panas yang dihasilkan ini, kira-kira 25% digunakan

sebagai tenaga penggerak, kira-kira 45% hilang terbawa gas buang dan hilang akibat gesekan–

gesekan, sedangkan sisanya kira-kira 30% diserap oleh bagian-bagian motor itu sendiri. Panas

yang diserap ini harus segera dibuang untuk menghindari panas yang berlebihan (over heating)

yang dapat mengakibatkan mesin menjadi rusak. Untuk itu diperlukan serangkaian komponen

yang tergabung dalam suatu sistem pendinginan untuk menjaga mesin tetap pada suhu kerja.

Sistem pendinginan motor bakar adalah serangkaian komponen dalam suatu sistem yang

berfungsi untuk menjaga mesin pada temperatur kerja sehingga mesin dapat beroperasi maksimal

dan mencegah terjadinya overheat. Sistem pendinginan terdiri dari bermacam jenis sesuai dengan

komponen yang didinginkan dan kapasitas motor itu sendiri. Namun pada dasarnya sistem

pendinginan pada motor bakar digolongkan menjadi :

1. Sistem Pendingin Jacket Water (JCW)

2. Sistem Pendingin Lube Oil Cooler (LOC)

3. Sistem Pendingin Intercooler (ICC)

Sistem pendinginan Jacket Water adalah sistem pendinginan menggunakan medium air

ataupun fluida coolant sebagai penyerap panas yang bersirkulasi melaui water jacket (mantel air)

pada blok mesin dan kepala silinder. Selanjutnya medium yang telah menyerap panas dimasukan

kedalam radiator untuk didinginkan. Setelah dingin medium tersebut bersirkulasi lagi untuk

menyerap panas.

Sedangkan proses pendinginan pelumas adalah pelumas dari sump tank dipompa keluar

dengan menggunakan oil gear pump, lalu melalui filter masuk kedalam Oil Cooler dan untuk

selanjutnya masuk kembali kedalam mesin melalui fine filter (filtrasi akhir), tetapi sebelumnya

minyak pelumas melewati thermostat untuk mengatur batasan temperatur pelumas yang masuk

kedalam mesin.

Proses pendingin pada Intercooler Cooling (ICC) adalah udara yang akan masuk ke ruang

bakar dibantu oleh turbo atau supercharger. Udara tersebut masuk ke Intercooler untuk

didinginkan sebelum masuk ke ruang bakar untuk pembakaran. Intercooler digunakan untuk

mendapatkan pasokan udara pembakaran bertemperatur rendah dengan kadar oksigen yang

Page 3: Makalah Sistem Pendinginan

tinggi, sehingga nantinya bahan bakar dapat terbakar sempurna di ruang bakar. Pada makalah

saya ini tidak akan dibahas lebih jauh mengenai sistem pendingin intercooler dan sistem

pendingin pelumas, hanya sistem pendingin jacket water.

1.Sistem Pendingin Jacket Water (JCW)

Sistem Pendinginan Jacket Water adalah suatu sistem pendinginan yang digunakan untuk

menyerap panas yang dihasilkan dari panas pembakaran pada ruang bakar melalui saluran mantel

air (Water Jacket), dengan medium air ataupun fluida coolant yang disirkulasi oleh pompa.

Tujuan dari sistem ini adalah mengurangi panas berlebih yang dihasilkan oleh kerja mesin.

Sehingga material komponen mesin tidak terjadi overheating, penyebab komponen atau spare

part tertentu menjadi rusak.

Umumnya sistem pendinginan Jacket Water bertanggung jawab untuk menjaga

kestabilan temperatur komponen tertentu yaitu silinder linier dan silinder head. Silinder liner

merupakan komponen tempat terjadi gesekan antara silinder liner dengan piston. Gerakan

translasi piston menyebabkan panas ditambah dengan panas hasil pembakaran menyebabkan

silinder liner menjadi sangat panas. Untuk melindungi panas yang berlebih dilakukan

pendinginan silinder liner pada sisi luar dari ruang bakar dengan cara mengalirkan medium

secara kontinyu.

Silinder head memerlukan pendingin karena pada bagian bawahnya adalah ruang bakar

dan juga tempat pertama keluarnya gas buang sebelum ke exhaust manifold. Dalam silinder head

juga terdapat banyak komponen yang bergerak seperti gerakan rocker arm juga menambah panas

yang terjadi sehingga sangat memerlukan pendinginan.

Gambar Sistem Pendingin Jacket Water

Page 4: Makalah Sistem Pendinginan

Skema Kerja Sistem Pendinginan Jacket Water

Pada umumnya skema kerja sistem pendinginan Jacket Water terdiri dari 2 fase, yaitu :

1. Fase Pemanasan

Ketika mesin baru akan dihidupkan (biasanya di pagi hari), suhu air pada radiator

berkisar pada suhu ruang yaitu sekitar 23°C. Ketika mesin dinyalakan, air yang berada di dalam

blok mesin bersirkulasi dengan bantuan waterpump melewati selang by-pass tanpa melewati

radiator. Hal ini dikarenakan lubang air menuju radiator masih ditutup oleh termostat, sementara

itu lubang by-pass yang letaknya berseberangan dengan lubang menuju radiator terbuka

memungkinkan waterpump mengalirkan air yang keluar dari blok mesin untuk kembali masuk ke

dalam blok mesin, oil cooler dan cylinder head. Fase ini disebut sebagai fase pemanasan dimana

air yang bersirkulasi di dalam blok mesin sengaja tidak di dinginkan agar suhu kerja mesin,

berkisar di 85-90°C cepat tercapai.

2. Fase Pendinginan

Ketika mesin mencapai suhu kerja, temperatur air pada sistem sirkulasi fase pendinginan

pun naik hingga 85-90°C. Ketika air dengan temperatur tersebut sampai ke rumah thermostat,

thermostat yang oleh pabrikan di-set untuk membuka pada suhu antara 85-90°C membuka,

sehingga memungkinkan air dari blok mesin masuk ke radiator. Dengan membukanya

thermostat, ujung dari thermostat tersebut menutup lubang by-pass yang berseberangan dengan

jalur keluar air.

Dengan tertutupnya lubang by-pass tersebut juga memungkinkan waterpump untuk

memompa air dari dalam radiator untuk menjaga temperatur kerja dari mesin tersebut. Air yang

keluar dari blok mesin masuk ke radiator untuk didinginkan. Didalam radiator air tersebut

dialirkan melalui pipa radiator yang tersusun rapat (bersentuhan) dengan kisi-kisi atau sirip

radiator dengan tujuan panas air yang melewati pipa radiator dapat berpindah secara konduksi ke

sirip radiator. Selanjutnya pipa raiator dan sirip-sirip radiator didinginkan dengan bantuan tiupan

angin dari fan, baik mekanik maupun elektrik. Disaat mesin berkerja pada putaran rendah, suhu

kerja mesin turun dari 85°C, maka otomatis si thermostat kembali menutup untuk menjaga

Page 5: Makalah Sistem Pendinginan

temperatur air tidak berkurang dari suhu kerja mesin, dan akan membuka kembali ketika suhu

tersebut tercapai kembali.

Gambar Skema Aliran Air Radiator

Komponen Sistem Pendinginan Jacket Water

Adapun komponen-komponen Jacket Water terdiri dari :

1. Radiator

Berfungsi untuk mendinginkan cairan pendingin yg telah menjadi panas setelah

melewati komponen mesin. Radiator terdiri dari tabung atas dan bawah yg dihubungkan

dengan pipa tertutup rapat dengan sirip-sirip yang berfungsi untuk mengalirkan sekaligus

mendinginkan air pendingin.

Page 6: Makalah Sistem Pendinginan

Gambar Radiator

2. Tutup Radiator

Tutup radiator dilengkapi dengan tutup radiator yang bertekanan dan menutup

radiator dengan rapat. tutup radiator dilengkapi dengan 2 buah katup yaitu katup vakum

dan katup tekan. Tutup radiator ini berfungsi untuk menaikkan titik didih cairan

pendingin dan menjaga agar volume air pendingin selalu tetap.

Gambar Tutup Radiator

3. Thermostat

Pada umumnya efesiensi kerja mesin akan maksimal jika suhu kerja mesin pada

80-93°C. Thermostat berfungsi untuk mempercepat tercapainya suhu kerja mesin saat

mesin masih dingin dan mempertahankan mesin selalu pada suhu kerjanya. Thermostat

dipasang antara radiator dan sirkuit pendingin (silinder block dan silinder head).

Thermostat bekerja seperti katup otomatis yang bekerja berdasarkan panas, dimana pada

waktu dingin katup akan menutup dan pada waktu panas katup akan membuka.

Page 7: Makalah Sistem Pendinginan

Gambar Thermostat

4. Kipas (Impeler)

Radiator didinginkan oleh aliran udara luar yang mengalir melewati sirip-siripnya.

Pada saat kendaraan berhenti aliran udara tidak akan cukkup untuk mendinginkan

radiator. Untuk mengatasi hal ini maka dibelakang radiator dipasang kipas pendingin

untuk membantu agar aliran udara selalu cukup untuk mendinginkan radiator. Ada 2 jenis

kipas yang sering digunakan pada kendaraan yaitu kipas yang digerakan oleh motor

listrik dan kipas manual yang digerakan oleh poros engkel mesin itu sendiri melalui talli

kipas/V-belt.

Gambar Kipas Radiator

5. Tangki Cadangan (Reservoir Tank)

Reservoir Tank dihubungkan ke radiator melaui selang overflow. Reservoir Tank

ini berfungsi untuk menjaga agar volume air pendingin selalu stabil.

Page 8: Makalah Sistem Pendinginan

Gambar Tangki Reservoir

6. Pompa Air (Water Pump)

Berfungsi untuk mensirkulasikan air pendingin dengan tekanan. Pompa yang

digunakan umumnya adalah type sentrifugal. Pompa ini digerakan oleh poros engkel

melalui tali kipas(v-belt). Pada bagian kepala pompa merupakan dudukan tempat

pemasangan kipas pendingin radiator.

Gambar Pompa Air Radiator

7. Slang Radiator

Slang radiator adalah komponen yang berfungsi sebagai pipa atau slang yang

menghubungkan aliran air pendingin antara radiator dan blok mesin atau kepala silinder.

Slang radiator biasanya terbuat dari bahan elastis berupa karet yang tahan panas.

Page 9: Makalah Sistem Pendinginan

Gambar Slang Radiator

8. Kran Radiator

Pada bagian bawah radiator terdapat saluran pembuangan yang berfungsi untuk

membuang endapan kotoran dari medium atau cairan pendingin dan kootoran lainya pada

sistem pendinginan yang dapat menggangu sirkulasi air. Jadi, kran radiator berfungsi

menutup saluran pembuangan radiator. Untuk pembuangan endapan biasanya dilakukan

secara manual dengan membuka kran radiator.

Gambar Tutup Kran Radiator

Page 10: Makalah Sistem Pendinginan

2.Sistem Pendingin Pelumas (Lube Oil Cooling)

Umunya sistem pendingin Jacket Water hanya bertanggung jawab menjaga temperatur

komponen yang tidak bergerak seperti silinder linier blok mesin dan kepala silinder. Sedangkan

komponen yang bergerak seperti crankshaft, camshaft, rocker arm, valve, piston, conecting root

dan komponen begerak lainya juga mengalami kenaikan temperatur yang tinggi karena gesekan

akibat kerja mesin.

Biasanya temperatur panas pada komponen tersebut diserap oleh oli, sehingga selain

sebagai pelumas, oli juga berfungsi sebagai media pendingin atau penyerap panas. Maka oli juga

mengalami kenaikan temperatur yang tinggi yang dapat mempengaruhi viskositas sehingga

pelumasan jadi kurang baik dan komponen bergerak yang terlumasi oli bisa rusak karena

overheating. Sehingga diperlukan juga sistem pendinginan oli (lube oil cooling).

Sistem pendingin oli biasanya terhubung dengan sistem pendingin Jacket Water karena

medium atau media pendingin oli berasal dari sirkulasi air pada radiator. Berikut adalah

rangkaian sistem pendingin oli :

Gambar oil cooler yang terhubung jacket water cooler

Page 11: Makalah Sistem Pendinginan

Skema Sistem Pendingin Pelumas

Pada sistem pelumasan, oli biasanya dipompa dengan oil pump untuk bersirkulasi

kembali ke ruang mesin untuk pelumasan. Oli biasanya didinginkan terlebih dahulu di oil

cooler / heat exchanger. Oli yang bertemperatur tinggi dari ruang mesin masuk kedalam pipa

didalam oil cooler. Didalam oil cooler di sekeliling pipa tersebut terdapat ruang sirkulasi air

biasanya berebentuk tabung. Pipa saluran oli dan ruang sirkulasi air didalam oil cooler tidak

terhubung sehingga oli dan air tidak bercampur.

Panas dari oli yang melewati pipa oil cooler diserap oleh sirkulasi air yang dipompa oleh

water pump sehingga temperatur oli turun dan siap disirkulasikan ke ruang mesin untuk

pelumasan. Air yang keluar dari oil cooler selanjutnya dipompa ke radiator untuk didinginkan,

setelah didinginkan selanjutnya air tersebut disirkulasikan lagi ke water jacket dan oil cooler

untuk pendinginan oli dan mesin begitu seterusnya.

Gambar Oil Cooler

Page 12: Makalah Sistem Pendinginan

3.Sistem Pendingin Intercooler (ICC)

Pada motor bakar yang menggunakan turbo atau supercharger maka pasokan udara yang

masuk ke ruang bakar di supply oleh governor dan turbo tersebut. Turbo atau supercharger

digerakkan oleh tekanan gas buang sisa pembakaran yang menggerakkan turbin pada turbo.

Melalui rotor putaran tersebut diteruskan ke putaran turbin blower, turbin blower menghisap

udara luar untuk supply udara ke ruang bakar.

Pasokan udara dari turbo bertemperatur cukup tinggi, sehingga kadar oksigennya pun

kurang. Alhasil pembakaran di ruang bakar kurang sempurna karena kurang oksigen pada udara

pembakaran di ruang bakar. Sehingga diperlukan intercooler yang berfungsi mendinginkan dan

memampatkan udara untuk pembakaran sehingga udara yang masuk ke ruang bakar

bertemperatur rendah dengan kadar oksigen tinggi dan nantinya pembakaran bahan bakar di

ruang bakar bisa sempurna.

Intercooler berbentuk seperti radiator dengan saluran dan sirip-sirip pendingin, hanya

saja intercooler digunakan untuk mendinginkan udara udara dari turbo sebelum masuk ke ruang

bakar. Prosese pendinginanya juga menggunakan tekanan angin (udara bebas) dari luar dan

sirkulasi air radiator pada lantai atau dinding intercooler untuk menyerap kalor pada udara yang

akan masuk kedalam ruang bakar. Biasanya intercooler dipasang di bagian depan kendaraan

untuk sirkulasi udara yang baik.

Gambar kerja Intercooler