makalah seminar transfer massa

26
MAKALAH PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2013/2014 ACARA D-8 TRANSFER MASSA Disusun oleh: Radhitya Hutomo / 121110011 Christin Novita Zivarany / 121110110 LABORATORIUM PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL "VETERAN" YOGYAKARTA 2013

Upload: radhitya-hutomo

Post on 24-Oct-2015

496 views

Category:

Documents


43 download

TRANSCRIPT

MAKALAH

PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA

SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2013/2014

ACARA D-8

TRANSFER MASSA

Disusun oleh:

Radhitya Hutomo / 121110011

Christin Novita Zivarany / 121110110

LABORATORIUM PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL "VETERAN"

YOGYAKARTA

2013

ii

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA

SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2013/2014

D-8

TRANSFER MASSA

Disusun oleh:

Radhitya Hutomo 121110011

Christin Novita Zivarany 121110110

Yogyakarta, Desember 2013

Asisten Pembimbing

( Fierza Rizky Prasetya)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur pada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat

dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah seminar Praktikum Dasar Teknik Kimia ini kami susun untuk

memenuhi salah satu tugas yang ada didalam kurikulum pendidikan pada Fakultas

Teknologi Industri jurusan Teknik Kimia UPN “VETERAN” Yogyakarta.

Pokok bahasan makalah ini mengenai transfer massa. Sedangkan tujuan

dari pembuatan makalah ini adalah menentukan besarnya koefisien transfer massa

dengan variable tinggi naftalen.

Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ir. Gogot Haryono, M.T. selaku Kepala Laboratorium Praktikum Dasar

Teknik Kimia UPN ”Veteran” Yogyakarta.

2. Fierza Rizky Prasetya selaku asisten pembimbing

3. Segenap staf Laboratorium PDTK UPN Veteran Yogyakarta

4. Rekan-rekan sesama praktikan atas kerjasamanya

Kami menyadari ketidaksempurnaan laporan ini. Oleh karena itu, kritik

dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi hasil yang lebih baik

dimasa yang akan datang.

Semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca, khususnya mahasiswa

Jurusan Teknik Kima.

Yogyakarta, Desember 2013

Penyusun

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................ v

DAFTAR LAMBANG .......................................................................................... vi

INTISARI ............................................................................................................. vii

BAB I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Percobaan ............................................................... 1

I.2. Tujuan Percobaan............................................................................. 1

I.3. Teori Dasar....................................................................................... 1

BAB II. PELAKSANAAN PERCOBAAN

II.1. Alat ................................................................................................ 5

II.2. Bahan ............................................................................................. 5

II.3. Rangkaian Alat ............................................................................... 5

II.4. Diagram Alir Percobaan ................................................................ 6

II.5. Cara Kerja ...................................................................................... 7

II.6. Analisa Perhitungan ....................................................................... 7

BAB III. HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

III.1. Data Percobaan ............................................................................. 9

III.2. Pembahasan .................................................................................. 11

BAB IV. KESIMPULAN ...................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

LAMPIRAN .......................................................................................................... 15

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data percobaan untuk L: 4 cm ................................................................ 9

Tabel 2. Data percobaan untuk L: 6 cm ................................................................ 10

Tabel 3. Data percobaan untuk L: 8 cm ................................................................ 10

Tabel 4. Nilai KCa rata-rata untuk masing-masing tinggi tumpukan ..................... 11

Tabel 5. Nilai ΔW, Δm dan KCa dengan L: 4 cm ................................................. 17

Tabel 6. Nilai ΔW, Δm dan KCa dengan L: 6 cm ................................................ 18

Tabel 7. Nilai ΔW, Δm dan KCa dengan L: 8 cm ................................................ 18

Tabel 8. Perhitungan dengan metode Least Square .............................................. 19

Tabel 9. Persen kesalahan ..................................................................................... 19

vi

DAFTAR LAMBANG

KCa : Koefisien transfer massa (detik¹)

At : Luas penampang tabung gelas (cm2)

Ap : Luas penampang pipa (cm2)

Dt : Diameter dalam tabung pipa (cm)

Dp : Diameter dalam pipa (cm)

G : Kecepatan linier udara (cm/dt)

G’ : Kecepatan volumetric udara (cm3/dt)

L : Tinggi tumpukan (cm)

M : Mol Naftalen yang tersublimasi (gmol)

CAS : Konsentrasi jenuh zat pada interface (gmol/cm³)

CAg : Konsentrasi zat padat setiap saat (gmol/cm³)

t : Waktu (detik)

w : Berat awal naftalen (gram)

Δw : Berat naftalen yang hilang (gram)

µ : Viskositas (gram/cm.detik)

ρ : Densitas (gram/cm3)

vii

INTISARI

Transfer massa adalah gerakan dari satu komponen / lebih dalam suatu

fase ke fase yang lain karena adanya gaya pendorong / driving force (perbedaaan

konsentrasi). Tujuan dari percobaan ini adalah menentukan besarnya koefisien

transfer massa dengan variable tinggi naftalen.

Percobaan ini dilakukan dengan menghembuskan udara dari blower ke

tumpukan naftalen yang berada dalam tabung gelas dengan selang waktu

tertentu, sehingga berat naftalen semakin berkurang.

Dari percobaan I dengan tinggi tumpukan naftalen= 4 cm diperoleh harga

koefisien transfer massa= 0.014249/detik. Percobaan II dengan tinggi tumpukan

naftalen= 6 cm diperoleh harga koefisien transfer massa= 0.011019/detik.

Percobaan III dengan tinggi tumpukan naftalen=8 cm diperoleh harga koefisien

transfer massa= 0.005134/detik. Dari hasil tersebut maka dapat diketahui bahwa

semakin tinggi tumpukan naftalen maka harga koefisien transfer massa (KCa)

yang diperoleh semakin kecil.

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Percobaan

Dalam industri kimia, operasi transfer massa dari satu fase ke fasa yang

lain digunakan sebagai dasar pemisahan komponen dari campurannya. Sebagai

contoh penerapan proses transfer massa dalam pemurnian belerang dengan

menghembuskan udara untuk menghilangkan kotorannya.

Pada percobaan ini dilakukan dengan menggunakan naftalen (C10H8) yang

dikontakkan dengan udara. Naftalen merupakan senyawa hidrokarbon aromatik

yang memiliki rumus bangun sebagai berikut:

Gambar 1. Gugus Naftalen

Dalam hal ini terjadi transfer massa dari fasa padat (naftalen) ke fasa gas

(udara) yang dikenal dengan sublimasi.

I.2. Tujuan Percobaan

Mencari besarnya koefisien transfer massa (KCa) dengan menggunakan

variabel tinggi tumpukan (L) naftalen (C10H8) sehingga diperoleh hubungan antara

koefisien transfer massa (KCa) dengan tinggi tumpukan naftalen (L).

I.3. Teori Dasar

Transfer massa adalah gerakan dari satu komponen atau lebih dalam satu

fasa ke fasa yang lain. Peristiwa transfer massa diantaranya adalah peristiwa

difusi, ekstraksi, destilasi, dan lain-lain. (Mc Cabe,1983)

Adanya gerakan komponen tersebut disebabkan oleh gaya pendorong

(driving force) yang berupa perbedaan konsentrasi. Gaya pendorong ini akan

merubah kondisi sistem ke kesetimbangan, dimana pada semua bagian sistem

konsentrasinya sama.

2

Dalam laboratorium, proses sublimasi dapat dijalankan dengan cara fixed

bed dan fluidized bed. Penyubliman kapur barus pada fixed bed, fasa padat dilalui

gas secara kontinyu. Bila konsentrasi antar muka kedua fasa lebih besar daripada

konsentrasi gas yang mengalir maka terjadi transfer massa langsung dari fasa

padat ke fasa gas. (Brown, 1978)

Pada keadaan steady state, kecepatan perpindahan massa dari padat ke gas.

AgASCaA CCK

t

N

………… (1)

Dimana:

t

N A

: kecepatan zat padat yang hilang tiap satuan waktu (gmol/cm³.detik)

KCa : koefisien transfer massa keseluruhan volumetrik (detik¹)

CAS : konsentrasi jenuh zat pada interface (gmol/cm³)

CAg : konsentrasi zat padat setiap saat (gmol/cm³)

(Hardjono,1985)

KCa adalah nilai transfer massa persatuan bidang persatuan beda

konsentrasi dan biasanya didasarkan kecepatan molal yang seragam. (Mc Cabe,

1983)

Dengan menganggap diameter zat padat konstan pada elemen volume

tertentu dalam kondisi steady state dapat ditulis:

G. CAg2 Z +ΔZ

ΔZ

G. CAg1 Z

Gambar 2. Perpindahan Massa

Neraca massa :

Kecepatan masuk – kecepatan keluar = kecepatan akumulasi

G.A.CAg z- G.A.CAg zz

= AgASCa CCAK .. . ΔZ ………… (2)

3

Persamaan (2) dibagi ΔZ, sehingga:

zA

CAGCAG ZZAgZAg

.

.... AgASCa CCK .

0AzLim

zA

CAGCAG ZZAgZAg

.

.... AgASCa CCK .

)(.

AgAsCa

AgCCK

dz

dCG

dzG

K

CC

dCCa

AgAs

Ag

dzG

K

CC

dCCa

C

C AgAS

AgAg

Ag

2

1)(

Missal: x = CAS-CAg

dx = -dCAg

L

Ca

C

C

dzG

K

x

dxAg

Ag 0

2

1

LCaC

C zG

KxLn Ag

Ag 02

1.

LG

K

CC

CCLn Ca

AgAS

AgAS.

2

1

Pada aliran masuk belum ada zat padat yang terikat, sehingga 1AgC

dianggap nol, sehingga:

LG

K

CC

CCLn Ca

AgAS

AgAS.

2

1

2AgAS

ASCa

CC

CLn

L

GK

…………...(3)

4

Kecepatan perpindahan massa zat padat dalam gas ekivalen dengan

pengurangan berat zat padat satuan waktu, maka dapat ditulis:

t

mCCAG AgAg

)(. 12

Karena CAg1 = 0 ,maka

t

mCCAG AgAg

)(. 12

tA

mGCAg

.

.1

2 ………….. (4)

Persamaan (4) disubstitusikan ke (3) menjadi:

tAG

mC

CLn

L

GK

AS

ASCa

..

………….. (5)

5

BAB II

PELAKSANAAN PERCOBAAN

II.1. Alat

1. Tabung gelas

2. Statif

3. Blower

4. Timbangan

II.2. Bahan

1. Naftalen (C10H8)

2. Aliran gas (udara)

II.3. Rangkaian Alat

Keterangan:

1. Tabung gelas

dengan tutup

2. Tumpukan

naftalen

3. Statif

4. Blower

Gambar 3. Rangkaian Alat

1

2

3

4

6

II.4. Diagram Alir Percobaan

NAFTALEN

Diambil dan ditimbang serta

dicatat sebagai berat awal

sebelum sublimasi

Blower dihidupkan dengan

selang waktu tertentu

Setelah selang waktu tersebut,

blower dimatikan dan naftalen

yang ada di tabung ditimbang

dan dicatat sebagai berat akhir

Percobaan diulang dengan

ketinggian naftalen yang

berbeda

Dimasukkan kedalam tabung

gelas dengan ketinggian

tertentu

Dimasukkan kedalam tabung

gelas dengan ketinggian

tertentu

7

II.5. Cara Kerja

1. Memasukkan kapur barus atau naftalen ke dalam tabung gelas dengan

ketinggian tertentu.

2. Menimbang naftalen, mencatat hasil penimbangan sebagai berat mula-

mula.

3. Memasukkan kembali naftalen ke dalam tabung gelas kemudian

menghidupkan blower.

4. Mematikan blower dengan selang waktu tertentu.

5. Menimbang naftalen, mencatat hasil penimbangan sebagai berat akhir.

6. Melakukan percobaan beberapa kali dengan selang waktu yang sama.

7. Mengulangi percobaan untuk tinggi tumpukan naftalen yang berbeda.

II.6. Analisa Perhitungan

1. Menentukan Luas

- Luas penampang tabung gelas : At = ¼ . π. Dt2

- Luas penampang pipa: Ap = ¼ . π. Dp2

Dimana: At = Luas penampang tabung gelas (cm2)

Ap = Luas penampang pipa (cm2)

Dt = Diameter dalam tabung gelas (cm)

Dp = Diameter dalam pipa (cm)

2. Menentukan Kecepatan Linier Gas

G = Ap

G '

Dimana: G = Kecepatan linier udara (cm/dt)

G’ = Kecepatan volumetrik udara (cm3/dt)

3. Menghitung Koefisien Transfer Massa (KCa)

KCa=

tAtG

mC

C

L

G

AS

AS

..

ln

8

Dimana: KCa = Koefisien transfer massa keseluruhan volumetrik (detik¹)

L = Tinggi tumpukan (cm)

Δm = Mol naftalen yang tersublimasi (gmol)

CAS = Konsentrasi jenuh zat pada interface (gmol/cm³)

4. Menghitung % kesalahan

% Kesalahan = %100XYdata

YhitungYdata

9

BAB III

HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

III.1. Data Percobaan

Kecepatan udara masuk = 360 cm3/det

Konsentrasi jenuh naphtalen = 4.7031x10-6

gmol/cm3

Berat Molekul (BM) Naftalen = 128 g/gmol

Diameter tabung gelas = 6.1 cm

Selang waktu = 3 menit = 180 detik

Diameter pipa = 1.9 cm

Luas penampang pipa = 2.8353 cm2

Luas penampang tabung gelas = 29.2274 cm2

Tabel 1. Data percobaan untuk L= 4 cm

No. t (detik) Massa Naftalen (gr)

W (gr) M (gmol) Awal Akhir

1 180 70.5386 70.2575 0.2811 0.002196

2 360 70.2575 70.0839 0.1736 0.001356

3 540 70.0839 69.9296 0.1543 0.001205

4 720 69.9296 69.7785 0.1511 0.00118

5 900 69.7785 69.6363 0.1422 0.001111

Σ 2700 350.5881 349.6858 0.9023 0.007049

10

Tabel 2. Data percobaan untuk L= 6 cm

No. t (detik) Massa Naftalen (gr)

W (gr) M (gmol) Awal Akhir

1 180 101.3134 101.0928 0.2206 0.001723

2 360 101.0928 100.8795 0.2133 0.001666

3 540 100.8795 100.6712 0.2083 0.001627

4 720 100.6712 100.4647 0.2065 0.001613

5 900 100.4647 100.2667 0.198 0.001547

Σ 2700 504.4216 503.3749 1.0467 0.008177

Tabel 3. Data percobaan untuk L= 8 cm

No. t (detik) Massa Naftalen (gr)

W (gr) M (gmol) Awal Akhir

1 180 143.9358 143.7493 0.1865 0.0014570

2 360 143.7493 143.5645 0.1848 0.0014437

3 540 143.5645 143.4385 0.126 0.0009844

4 720 143.4385 143.3267 0.1118 0.0008734

5 900 143.3267 143.2855 0.0412 0.0003219

Σ 2700 718.0148 717.3645 0.6503 0.005080

Dari data diatas dapat dibuat perbandingan tinggi tumpukan naftalen (L) dengan

nilai KCa.

11

Tabel 4. Nilai KCa rata-rata untuk masing-masing tinggi tumpukan

No t

L=4cm L=6cm L=8cm

∆W M Kca ∆W M Kca ∆W M Kca

1 180 0.2811 0.002196 0.022197 0.2206 0.001723 0.011612 0.1865 0.0014570 0.007363

2 360 0.1736 0.001356 0.013707 0.2133 0.001666 0.011228 0.1848 0.0014437 0.007295

3 540 0.1543 0.001205 0.012182 0.2083 0.001627 0.010965 0.126 0.0009844 0.004974

4 720 0.1511 0.00118 0.011930 0.2065 0.001613 0.010870 0.1118 0.0008734 0.004413

5 900 0.1422 0.001111 0.011227 0.198 0.001547 0.010422 0.0412 0.0003219 0.001626

Rata-Rata 0.014249

0.011019

0.005134

III.2. Pembahasan

Pada percobaan transfer massa digunakan naftalen dengan ketinggian

tumpukan yang berbeda yaitu 4 cm, 6 cm, dan 8 cm. Perbedaan ketinggian

tumpukan naftalen menyebabkan nilai KCa yang berbeda pula. Semakin tinggi

tumpukan naftalen, semakin kecil nilai KCa. Hal ini disebabkan karena ketinggian

naftalen menghambat laju alir udara menuju ke tumpukan naftalen paling atas.

Sehingga transfer massa paling besar terjadi pada bagian paling bawah, dimana

tumpukan paling bawah dekat dengan datangnya udara masuk.

Gambar 4. Hubungan log L dengan log KCa

Dari grafik diatas diperoleh bahwa semakin rendah tumpukan naftalen

berarti semakin besar luas permukaan kontak antara naftalen dengan udara,

12

sehingga transfer massa antara kedua fasa akan semakin besar dan kecepatan

transfer massanya juga akan semakin besar.

Pada percobaan ini didapat persen kesalahan rata-rata sebesar 3.221885%.

Persen kesalahan ini dapat terjadi karena sebagian besar naftalen yang tersedia

sudah terlalu sering digunakan dalam percobaan, sehingga dapat mempengaruhi

harga W, akibatnya harga KCa yang dihasilkan kurang akurat. Kurangnya

ketelitian dalam penumpukan naftalen dan pembacaan ketinggian naftalen juga

dapat mempengaruhi harga KCa. Selain itu, jarak ketinggian (range) naftalen yang

ditentukan dalam percobaan cukup kecil sehingga perbedaan harga KCa juga kecil.

13

BAB IV

KESIMPULAN

1. Dari perhitungan diperoleh:

a. Percobaan I, L= 4 cm, KCa= 0.014249 detik-1

b. Percobaan II, L= 6 cm, KCa= 0.011019 detik-1

c. Percobaan III, L= 8 cm, KCa= 0.005134 detik-1

d. Persen kesalahan rata-rata sebesar 3.221885%

2. Dengan metode Least Square diperoleh harga KCa untuk berbagai L mengikuti

persamaan linier y = -0.95231 - 1.41753x

14

DAFTAR PUSTAKA

Brown, G.G, 1978, “Unit Operation”, Modern Asia Edition, Tokyo.

Hardjono, 1985, “Operasi Teknik Kimia II”, Edisi Pertama, Jurusan Teknik

Kimia, Fakultas Teknik UGM.

Mc Cabe, dkk. 1983, “Operasi Teknik Kimia” Edisi keempat, Jilid 2, Erlangga,

Jakarta.

Treyball, R.E, 1981, “ Mass Transfer Operation”, Third Edition, Mc.Graw Hill

Book Company, New York.

15

16

PERHITUNGAN

1. Menentukan Luas

- Luas penampang tabung gelas (At)

At = ¼ . π . Dt2

= ¼ . (3.14). (6.1 cm) 2

= 29.2274 cm2

- Luas penampang pipa (Ap)

Ap = ¼. π. Dp2

= ¼. (3.14). (1.9 cm) 2

= 2.8353 cm2

2. Menentukan Kecepatan Linier Udara

G = Ap

G '

G = 2

3

cm8353.2

/detcm360

=126.9707 cm/det

3. Menghitung Koefisien Transfer Massa (KCa)

- Konsentrasi jenuh pada zat pada interfase ( ASC )

ASC = tAtG ..

= det180.cm2274.29.det/cm9707.126

14.32

= 4.7031. 10-6

gmol/cm3

- Menghitung Koefisien transfer massa (KCa)

KCa=

tAtG

mC

C

L

G

AS

AS

..

ln

17

Untuk L (tinggi tumpukan) = 4 cm

- Untuk W= 0.2811 gr

m= 0.002196 gmol

KCa=

det)180).(cm2274.29det).(/cm9707.126(

gmol002196.0gmol/cm 10 4.7031.

gmol/cm 10 4.7031.ln

cm4

det/cm9707.126

2

36-

3-6

= 0.022197/detik

Dengan cara yang sama, diperoleh Kca untuk data selanjutnya.

Tabel 5. Nilai ΔW, Δm dan KCa dengan L: 4 cm

No. W(gr) m (gmol) KCa (1/detik)

1. 0.2811 0.002196 0.022197

2. 0.1736 0.001356 0.013707

3. 0.1543 0.001205 0.012182

4. 0.1511 0.00118 0.011930

5. 0.1422 0.001111 0.011227

Rata-Rata 0.014249

Untuk L (tinggi tumpukan) = 6 cm

- Untuk W= 0.2206 gr

m= 0.001723 gmol

KCa=

det)180).(cm2274.29det).(/cm9707.126(

gmol001723.0gmol/cm 10 4.7031.

gmol/cm 10 4.7031.ln

cm6

det/cm9707.126

2

36-

3-6

= 0.011612/detik

Dengan cara yang sama, diperoleh Kca untuk data selanjutnya.

18

Tabel 6. Nilai ΔW, Δm dan KCa dengan L: 6 cm

No. W(gr) m (gmol) KCa (1/detik)

1. 0.2206 0.001723 0.011612

2. 0.2133 0.001666 0.011228

3. 0.2083 0.001627 0.010965

4. 0.2065 0.001613 0.010870

5. 0.198 0.001547 0.010422

Rata-Rata 0.011019

Untuk L (tinggi tumpukan) = 8 cm

- Untuk W= 0.1865 gr

m= 0.001457 gmol

KCa=

det)180).(cm2274.29det).(/cm9707.126(

gmol001457.0gmol/cm 10 4.7031.

gmol/cm 10 4.7031.ln

cm8

det/cm9707.126

2

36-

3-6

= 0.007363/detik

Dengan cara yang sama, diperoleh Kca untuk data selanjutnya.

Tabel 7. Nilai ΔW, Δm dan KCa dengan L: 8 cm

No. W(gr) m (gmol) KCa (1/detik)

1. 0.1865 0.0014570 0.007363

2. 0.1848 0.0014437 0.007295

3. 0.126 0.0009844 0.004974

4. 0.1118 0.0008734 0.004413

5. 0.0412 0.0003219 0.001626

Rata-Rata 0.005134

19

4. Membuat grafik Hubungan log L Vs log KCa

Tabel 8. Perhitungan dengan metode Least Square

No. L KCa log L (x) log KCa (y) x 2 xy

1. 4 0.014249 0.60206 -1.84623 0.362476 -1.11154

2. 6 0.011019 0.778151 -1.95784 0.605519 -1.5235

3. 8 0.005134 0.90309 -2.28952 0.815572 -2.06764

Σ 2.283301 -6.09359 1.783567 -4.70268

Σy = a.n + b. Σx -6.09359 = 3 a + 2.283301 b ... (1)

Σxy = a. Σx + b. Σx -4.70268 = 2.283301 a + 1.783567 b ... (2)

Eliminasi persamaan (1) dan (2), sehingga didapat nilai:

a = -0.95231

b = -1.41753

Didapat persamaan garis lurus: y = a + bx y = -0.95231 - 1.41753x

Untuk sampel 1

y = -0.95231 - 1.41753(0.60206)

= -1.805748

% Kesalahan = %100XYdata

YterhitungYdata

= %10084623.1

)805748.1(84623.1X

= 2.192708 %

Dengan cara yang sama diperoleh harga untuk data selanjutnya.

Tabel 9. Persen kesalahan

No. x y data y hitung % kesalahan

1. 0.60206 -1.84623 -1.805748 2.192708

2. 0.778151 -1.95784 -2.055363 4.980995

3. 0.90309 -2.28952 -2.232467 2.491951

Rata – rata 3.221885