makalah seminar kdm (cve)

56
KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas kehendak-Nyalah penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata ajaran Kebutuhan Dasar Manusia tahun ajaran 2002-2003. setelah melalui beberapa tahapan antara lain penentuan topic dan judul, penyusunan kerangka, pengumpulan data hingga pada analisis data. Akhirnya makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik apabila tidak didukung oleh beberapa pihak. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Yth. Ibu Ni Luh Putu ES, Skp, M. Kes selaku dosen pembimbimg klinik dan seminar mata ajaran Kebutuhan Dasar Manusia II. 2. Yth. Ibu Ngesti W. Utami , Skp selaku dosen mata ajaran Kebutuhan Dasar Manusia II. 3. Semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan makalah ini. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat penyusun harapkan. Dan makalah ini penyusun 1

Upload: wahyu-laksono

Post on 06-Aug-2015

121 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Seminar Kdm (Cve)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya

atas kehendak-Nyalah penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dengan sebaik-

baiknya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata ajaran Kebutuhan Dasar

Manusia tahun ajaran 2002-2003. setelah melalui beberapa tahapan antara lain penentuan

topic dan judul, penyusunan kerangka, pengumpulan data hingga pada analisis data.

Akhirnya makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.

Makalah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik apabila tidak didukung oleh

beberapa pihak. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Yth. Ibu Ni Luh Putu ES, Skp, M. Kes selaku dosen pembimbimg klinik dan

seminar mata ajaran Kebutuhan Dasar Manusia II.

2. Yth. Ibu Ngesti W. Utami , Skp selaku dosen mata ajaran Kebutuhan Dasar

Manusia II.

3. Semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat penyusun harapkan. Dan makalah ini

penyusun persembahkan kepada para pembaca. Semoga makalah ini dapat memberikan

manfaat bagi kita semua.

Malang, 24 Juni 2003

Penyusun

(Kelompok V.A)

1

Page 2: Makalah Seminar Kdm (Cve)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar : …………………………………………….

Daftar Isi : …………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN : …………………………………………….

BAB II TINJAUAN TEORI : …………………………………………….

Definisi : …………………………………………….

Etiologi : …………………………………………….

Asuhan Keperawatan : …………………………………………….

BAB III TINJAUAN KASUS : …………………………………………….

Pengkajian :

…………………………………………….

Diagnosa Keperawatan :

…………………………………………….

Rencana Keperawatan :

…………………………………………….

Implementasi :

…………………………………………….

Evaluasi :

…………………………………………….

BAB IV PEMBAHASAN : …………………………………………….

BAB V PENUTUB : …………………………………………….

Kesimpulan : …………………………………………….

Saran : …………………………………………….

Daftar Pustaka : …………………………………………….

2

Page 3: Makalah Seminar Kdm (Cve)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Setiap manusia memiliki serangkaian kebutuhan yang berbeda-beda dalam

hidupnya, namun ada suatu kebutuhan yang relative sama atau harus dipenuhi oleh setiap

manusia untuk menjaga kelangsungan hidupnya yang dikenal dengan Kebutuhan Dasar

Manusia. Salah satu bagian dari Kebutuhan Dasar Manusia adalah pemenuhan kebutuhan

aktifitas. Semua manusia yang normal memerlukan kemampuan untuk dapat bergerak,

kehilangan kemampuan bergerak walaupum pada waktu yang singkat memerlukan

tindakan-tindakan tertentu yang tepat baik oleh pasien sendiri maupun oleh perawat.

Oleh karena itu melalui makalah ini, penyusun mencoba untuk mengupas

berbagai fenomena yang ada sehubungan dengan pemenuhan kebutuhan aktifitas.

B. Tujuan.

1. Dalam penyusunan makalah ini kami mempunyai tujuan

sebagai berikut :

2. Pembaca mengetahui definisi dari aktifitas.

3. Pembaca mengetahui berbagai penyebab gangguan

pemenuhan kebutuhan aktifitas.

4. Pembaca mengetahui asuhan keperawatan yang ditujukan

kepada klien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan aktigitas.

C. Batasan Masalah :

Dalam penyusuna makalah ini, penyusun membatasi masalah yang dibahas sebagai

berikut ;

1. Apakah definisi dari aktifitas ?

3

Page 4: Makalah Seminar Kdm (Cve)

2. Apa saja yang dapat menyebabkan gangguan pemenuhan

kebutuhan aktifitas ?

3. Bagaimana cara memberikan asuhan keperawatan yang

tepat pada klien dengan gangguan pemenuhan kebutuha aktifitas ?

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. DEFINISI.

Activity : Energetic action or State Of Movement.

Aktivitas : Kualitas atau proses penggunaan energi atau penyelesaian suatu

efek.

Intoleransi aktifitas : Penurunan dalam kapasitas fiologis seseorang untuk

melakukan aktivitas sampai tingkat yang dibutuhkan.

Konsep Imobilitas :

Secara umum, ada beberapa macam keadaan imoblitas, antara lain :

a. Imobilitas Fisik :

Suatu keadaan dimana seseorang mengalami pembatasan fisik yang sebabkan

oleh factor lingkungan maupun oleh keadaan orang tersebut.

b. Imobilitas Intelektual :

Dapat disebabkan kurang pengetahuan untuk dapat berfungsi sebagaimana

mestinya. Misalnya pada kerusakan otak karena proses penyakirt atau kecelakaan.

c. Imobilitas Emosional :

Dapat menyebabkan perubahan interaksi social yang sering terjadi akibat

penyakit.

B. ETIOLOGI.

Ada beberapa factor yang menyebabkan gangguan pemenuhan kebutuhan

aktifitas, diantaranya sebagai berikut :

4

Page 5: Makalah Seminar Kdm (Cve)

1. Kerusakan Neuromuskuler.

Missal : CVA, Parkinson, Multiple Sklerosis, Arthritis.

2. Kerusakan Muskuloskeletal :

Missal : Fraktur.

3. Bedrest.

4. Nyeri atau ketidak nyamanan:

Misal : Nyeri Post OP.

5. Ketidak seimbangan antara suplay oksigen dengan penggunaan oksigen.

C. ASUHAN KEPERAWATAN.

PENGKAJIAN.

Sumber Informasi atau data dari :

Klien

Perawat lain

Catatan klien.

Keluarga.

RIWAYAT KEPERAWATAN.

Hal-hal yang perlu dikaji adalah :

Riwayat aktifitas atau latihan yang meliputi

1. ADL,

2. Toleransi aktifitas,

3. Jenis dan frekuensi latihan,

4. Dan factor pemnyebab mobilisasi.

Jika terjadi perubahan mobilisasi maka perlu dikaji

1. Kapan munculnya,

2. Dan frekuensinya, penyebabnya,

3. Bagaimana masalah tersebut mempengaruhi kehidupan sehari-hari,

4. Apakah klien mengetahui cara mengatasi masalahnya

5. Dan apakah metodenya efektif.

PEMERIKSAAN FISIK

Hal-hal yang dikaji :

5

Page 6: Makalah Seminar Kdm (Cve)

1. Bentuk Tubuh.

Dikaji saat klien duduk dan berdiri, untuk mengidentifiksi :

Perubahan moral sbagai hasil pertimbangan dan perkembangan.

Kesalahan postur dan pengetahuan untuk memelihara postur yang benar.

Factor yang menyebabkan kesalahan fostur, seperti kelelehan atau rendahnya

harga diri.

Kelemahan otot atau perubahan system lain.

a. Sikap (Kebiasaan yang dilakukan seseorang).

Perawat mengamati klien dari depan, belakang dan samping.

b. Pandangan lateral.

Masalah penurunan sikap pada umumnya terjadi ketika seseorang berdiri. Misal:

Leher lebih maju.

Perut agak menonjol (agar tidak terjadi lordois).

Lutut menunjukkan adanya hiperextensi. LBP dan kelelahan adalah langkah

orang dengan kesalahan posture.

c. Pandangan Anterior.

Normalnya jika dipandang dari segi anterior :

Pada garis vertical dari pusat gravitasi tubuh (lokasi terletak pada garis

tengah antara umbilicus dan simfisis pubis) dan jatuh tepat diantara kaki

dan tengah-tengah dahi.

Ukuran bahu dan pinggul seimbang.

Jari-jari kaki maju.

Bentuk seimbang mulai dari pantella dan pertengahan pergelangan mata

kaki sampai kedua atau ketiga jari kaki.

d. Pandangan Posterior.

Normalnya :

Ukuran bahu dan pinggul seimbang.

Tulang belakang lurus, tidak bengkok kesamping.

Yang terpenting tubuh lebih maju kesebelah luar kaki.

6

Page 7: Makalah Seminar Kdm (Cve)

2. Cara Duduk.

Perawat mengkaji dengan cara memandang klien dari samping.

Normalnya :

Kepala dan dada sama, tetapi lumbal sedikit bengkok kearah anterior karena

pembengkokan panggul.

Berat badan dipusatkan pada pantat dan paha.

Kedua kaki menapak dilantai (satu kaki didepan yang lain) lengan dari siku

sampai jari dipai untuk mencegah tertariknya tulang bahu keatas dan kebawah.

3. Gaya Berjalan.

Perawat mwngkaji gaya berjalan klien dengan melihat dalam ruangan atau menyuruh

klien berjalan pada jarak 10 langkah dan pobservasi :

Kepala tegak, pandangan lurus kedepan, dan tulang belakang tegak lurus.

Jari kaki dan tulang tempurung lutut lebih maju.

Tumit dihentakkan dahulu sebelum jari kaki.

Kaki dorsal difleksikan saat melakukan tindakan.

Lengan maju bertentangan dengan gerakan kaki.

Adanya gravitasi.

Tahap persiapan.

Berjalan dengan pelan, terkoordinasi dan berirama, tumpuan berat badan dikaki.

Prosedur berjalan minimal tubuh melakukan gerakan kesamping dengan kepala

lurus.

Berjalan dengan mudah.

Perlu juga dikaji hal seperti :

Jumlah langkah dalam satu menit (normal 70 sampai 100 langkah permenit).

Kebutuhan klien akan alat bantu.

4. Penampakan Dan Pembesaran Sendi.

Pengkajian fisik meliputi infeksi, palpasi, pergerakan aktif dan pasif.

Hal-hal yang perlu dikaji :

Adakah bengkak dan kemerahan, mengidentifikasikan adanya luka atau

inflamasi.

Adakah deformitas, seperti pembesaran atau pengecilan tulang.

7

Page 8: Makalah Seminar Kdm (Cve)

Kesimetrisan otot.

Adakah crepitasi.

Adkah peningkatan suhu.

Tingkat pergeseran sendi.

5. Kemampuan Dan Pembatasan Pergerakan.

Hal yang dikaji :

Pengaruh penyakit terhadap kemampuan untuk berpindah.

Alat Bantu yang dikehendaki.

Yang membatasi pergerakan seperti infuse.

Gejala mental dan kemampuan mengikuti perintah.

Keseimbangan dan koordinasi, jika klien akan dipindahkan dari bed.

Adanya hipertensi ortostatic sebelum pemindahan (meliputi : denyut nadi,

tekanan darah, pusing).

Tingakat kenyamanan.

Berat badan, memindahkan pasien obesitas memerlukan bantuan orang lain atau

pemindah hidrolik.

Pengelihatan.

Ketrampilan perawat dan kekuatan fisik.

6. Massa otot dan kekuatan otot.

Pengkajian kekuatan dan kemampuan gerak untuk mengurangi resiko ketegangan

otot.

7. Toleransi Aktifitas.

Jika aktifitas terlalu menguras energi dan terlalu lama, maka akan terjadi perubahan-

perubahan :

Wajah pucat.

Pusing atau lemah.

Denyut jantung atau pernafasan melebihi batas normal.

Perubahan irama jantung dan pernapasan menjadi tidak teratur.

Melemahnya denyut nadi.

Dispnea, nafas pendek dan nyeri dada.

Diastole berubah 10 mmHg atau lebih.

8

Page 9: Makalah Seminar Kdm (Cve)

8. Kemampuan Fisik.

Meliputi : pengukuran lingkar, pengukuran lipat kulit, tes langkah, pengkajian

kekuatan otot, dan pengkajian fleksibilitas sendi.

Pengukuran lingkar meliputi : dada, pinggang, pinggul, lengan atas, paha, betis,

dan pergelangan kaki.

Pengukuran lipat kulit, mengindikasikan jumlah lemak, areanya : trisep, sub

scapula, suprailiak, dan paha.

Tes langkah Harvard, klien melangkah ke atras dan kebawah masing-masing 17

inchi selama 3 menit jika mampu. Pergerakan berikut ini merupakan satu

langkah kaki kiri naik, kaki kanan naik, kaki kiri turun, kaki kanan turun. Rata-

rata minimal melakukan 24 langkah permenit.

Fleksibelitas sendi dapat dikaji dengan memerintah klien untuk menyentuh ibu

jari kaki beberapa kali. Rata-rata 1-3 inchi didepan ibu jari.

9. Masalah yang berhubungan dengan Imobilitas :

melalui pemeriksaan penunjang dan pemeriksaan laboratorium

9

Page 10: Makalah Seminar Kdm (Cve)

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Menurut NANDA diagnosa keperawatan yang berhubungan dengan masalah aktifitas

atau imobilitas antara lain:

1. Intoleransi Aktifitas.

Karakteristik :

Kelemahan atau kelelahan verbal.

Respon aktivitas yang abnormal.

Misalnya : perubahan denyut nadi, tekanan darah atau EKG yang berakibat

arritmia atau ischemia.

Ketidak nyamanan atau dispnea.

Factor yang berhubungan :

Bedrest, immobilitas, kelemahan otot, ketidak seimbangan antara pemenuhan dan

kebutuhan okxigen.

2. Resiko Tinggi Terjadi Intoleransi Aktifitas.

Factor resiko :

Riwayat intoleransi masa lalu, status kesehatan buruk atau bedrest, masalah

sirkulasi atau respiratory atau nyeri, tidak pengalaman tentang aktivitas.

3. Perubahan Mobilitas Fisik.

Karakteristik :;

Ketidakmampuan untuk bergerak diatas tempat tidur, ketidakmampuan untuk

berpindah atau ambulasi.

Keterbatasan ROM dari sendi aktif.

Penurunan kekuatan dan control atot.

10

Page 11: Makalah Seminar Kdm (Cve)

Penurunan tonus otot.

Factor yang berhubungan :

Intoleransi aktivitas, penurunan kekuatan, nyeri atau ketidak nyamanan,

perubahan neuromuscular, perubahan musculoskeletal, perubahan cognitive,

depresi, kecemasan.

4. Resiko Tinggi Terjadi Sindrome Disure.

Factor resiko :

Paralysis, imobilisation, nyeri

Menurut Gordon (1993, P, 165) intoleransi aktivitas, dan perubahan mobilitas fisik terdiri

dari 4 tingkatan yaitu :

Intoleransia Aktifitas :

Tingkat I : Jalan pada permulaannya, naik tangga 1x tingkat atau lebih, dengan nafas

lebih rendah dari nafas normal.

Tingkat II : Berjalan 1 blok kota 500 kaki, mendaki 1 tingkat lebih lambat tanpa

berhenti.

Tingkat III: Berjalan tidak lebih dari 50 Kaki tanpaberhenti, tidak dapat mendaki 1

tingkat anak tangga tanpa berhenti.

Tingkat IV : Dispnea dan kelelahan saat istirahat.

Perubahan Mobilitas Fisik :

Tingkat I : Membutuhkan alat Bantu.

Tingkat II : Membutuhkan asisten, supervise, atau belajar dari orang lain.

Tingkat III : Membutukan pertolongan dari orang lain dan alat Bantu.

Tingakt IV : Tidak mandiri dan tidak berpartisipasi pada pergerakan.

11

Page 12: Makalah Seminar Kdm (Cve)

PERENCANAAN

Tujuannya adalah :

Untuk mencegah komplikasi karena immobilitas.

Untuk memulihkan atau meningkatkan kemampuan ambulasi atau berpartisipasi

dalam beraktivitas.

Untuk mencegah injuri dan jatuh

12

Page 13: Makalah Seminar Kdm (Cve)

13

Page 14: Makalah Seminar Kdm (Cve)

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

DX. KEPERAWATAN KRITERIA HASIL RENCANA KEPERAWATAN RASIONAL

I. Resiko tinggi terjadi

sindrome disuse.

Mempertahankan fungsi normal

dari otot dan tulang, ditandai

dengan kemampuan melakukan

ROM pada semua persendian

dan mempertahankan masa otot

dan kekuatan otot normal.

Laksanakan program

latihan (aktif,isotonic, dan

pasif) kurang lebih 4 jam

untuk lengan, kaki dan leher.

Beri dukungan aktif

pada aktivitas mandiri.

Bandingkan ukuran dan

kekuatan otot dengan keadaan

normal.

Posisikan klien dengan

benar.

Latih klien untuk

bergerak atau Bantu untuk

Latihan isotonic

mencegah kontraktur dan

otropi otot, latihan isometric

memelihara tonus otot. Latiha

pasif membantu pergerakan

tubuh dan otot.

Membantu pergerakan

tubuh dan otot.

Memdeteksi adanya

otropi otot.

Mencegah kontraktur

dan memelihara integritas

struktur otot dan sendi.

Mencegah osteo porosis.

14

Page 15: Makalah Seminar Kdm (Cve)

Meminimalkan perubahan

jantung dengan memelihara TTV

dan keadekuatan aliran darah

vena.

Menahan fungsi normal dari

pernafasan = suara nafas normal,

bentuk dada, tidak ada nyeri

dada, panas.

berdiri disamping tempat

tidur.

Monitor TTV.

Anjurkan memakai kaos

kaki anti emboli.

Angkat kaki selama

kurang lebih 20 menit.

Lakukan pengukuran

untuk mencegah hipotensi

ostostatio.

Kaji kulit tubuh bagian

bawah.

Intervensi dari fungsi

musculoskeletal.

Kaji suara nafas dan

expansi dada kurang lebih tiap

8 jam.

Mendeteksi perubahan

secara dini.

Mencegah pembentukan

thrombus dan hipotensi

ortostastic.

Meningkatkan sirkulasi

vena verifier.

-

Untuk mendeteksi

perubahan secara dini.

Merangsang sirkulasi

darah dan mencegah

komplikasi jantung.

Mendeteksi kejadian

abnormal dari suara nafas dan

tidak adekuatnya expansi

dada.

Meningkatkan expansi

15

Page 16: Makalah Seminar Kdm (Cve)

Memelihara pola nutrisi

dan cairan.

Memelihara pola

eliminasi.

Memelihara

kesempurnaan kulit.

Memelihara keadaan

Anjurkan klien untuk

nafas panjang dan batuk.

Menetapkan rencana

posisi dan mengubah posisi

klien tiap 2 jam.

Monitor BB, turgor,

intake dan out put cairan.

Monitor warna

kejernihan dan keasaman :

warna dan karakteristik feces,

frekuensi BAB. Apakah ada

nyeri saat BAK.

alveoli, mencegah sekresi,

memelihara pertukaran gas,

memelihara udara yang

bersih.

Melebarkan area paru

dan memelihara pergerakan

serta menghilangkan sekresi

dengan batuk.

Mengkaji keadekuatan

nutrisi dan cairan.

Urine keruh, nyeri BAK

merupakan indikai adanya

retensio urin.

Meningkatkan harga

diri.

16

Page 17: Makalah Seminar Kdm (Cve)

II. Intoleransi Aktifitas.

social, emosi dan intelektual.

Mengidentivikasi

aktifitas dan factor yang

menyebabkan identivikasi

aktivitas.

Mempertahankan denyut

nadi, respirasi ,tekanan darah,

selama aktifitas direncanakan.

Mengembangkan

aktifitas dan pola istirahat

Dorong klien membuat

pernyataan tentang rencana

atau jadwal sehari-hari.

Rencanakan klien untuk

mengenal klien yang lain.

Periksa aktifitas yang

menyimpang dan berikan

jadwal aktivitas sehari-hari.

Periksa factor penyebab

intoleransi aktivitas dan

tanda-tanda yang

mengindikasikan adanya

intoleransi.

Tentukan factor

pemungkin.

Monitor respon klien

waktu beraktifitas.

Lebih membuka

perasaan klien.

Mencegah kebosanan

atau kejenuhan.

Mengumpulkan data

dasar.

Untuk lebih

memfokuskan rencana

keperawatan.

Menentuka

perkembangan klien dalam

beraktifitas.

17

Page 18: Makalah Seminar Kdm (Cve)

serta meminimalkan

kelelahan.

Meningkatkan toleransi

aktifitas.

Bantu klien untuk

mengidentifikasi aktifitasnya.

Menggabungkan periode

istirahat dengan periode

aktivitas dan menyesuaikan

dengan jadwal sehari-hari.

Kaji dan atuer jadwal

klien sehari-hari.

Laksanakan pengukuran

simpanan energi klien dalam

beraktifitas.

Usulkan pada klien

untuk menggunakan bantuan

jika memerlukan.

Libatkan keluarga untuk

mendukung atau membantu

klien dalam ADl.

Memungkinkan klien

untuk berpartisipasi.

Menyimpan energi

secara adekuat.

Menyimpan energi

untuk melakukan aktivitas.

Mengukur energi yang

tersimpan memungkinkan

klien untuk meningkatkan

toleransi aktivitas.

Menjamin keselamatan

dan mencegah jatuh.

Meningkatkan motifasi

klien.

18

Page 19: Makalah Seminar Kdm (Cve)

III. Kerusakan mobilitas

fisik

Klien

mengkomunikasikan untuk

toleransi aktivitas.

Klien mau menerima

bantuan , memilih dan

menggunakan bantuan

tersebut.

Klien dapat

menguraikan factor penyebab

dari kerusakan mobilitas fisik.

Pemeliharaan secara

optimal tentang fungsi

musculus skeletal.

Menggunakan bantuan

secara benar dan ambulasi

secara aman.

Dengar dengan seksama

keluhan klien.

Berikan informasi

tentang alat yang tersedia.

Kaji factor penyebab

seperti trauma dan nyeri.

Monitor latihan ROM

secara aktif.

Beri dukungan secara

optimal untuk ambulasi sesuai

batas kemampuan.

Kecemasan dan

ketakutan dapat menghasilkan

energi.

Mengurangi kecemasan

dan perasaan frustasi.

Memfokuskan pada

intervensi yang ditetapkan.

Memelihara pergerakan

sendi.

19

Page 20: Makalah Seminar Kdm (Cve)

Ambulasi mencegah

peningkatan pernafasan,

sirkulasi dan eliminasi.

20

Page 21: Makalah Seminar Kdm (Cve)

PELAKSANAAN

Sesuai dengan masalah dan tujuan yang akan dicapai berdasarkan factor

penyebab dan etiologi.

Perawat mendesain terutama untuk peningkatan dalam mempertahankan sikap

tubuh yang benar, mobilisasi dan latihan :

Teknik yang digunakan :

1. Pengaturan posisi klien

2. Latiah luas atau ROM.

3. Pergerakan dan pergeseran.

4. Ambulasi.

5. Program latihan.

21

Page 22: Makalah Seminar Kdm (Cve)

EVALUASI

Kualitas ambulasi klien dapat dievaluasi berdasarkan bagaimana klien dengan

baik dapat mencapai langkah yang stabil tanpa harus jatuh dan apakah tujuan tercapai.

Kualitas dari mekanisme tubuh pada sehari-hari dapat dievaluasi hanya dengan

mengobservasi bagaimana klien bisa menyesuaikan diri pada system tubuhnya dan

mencegah terjadinya luka lagi.

Jika tujuan yang diharapakan tidak tercapai, seharusnya perawat menanyakan

tentang hal dibawah ini untuk menentukan mengapa :

Apakah terjadi perubahan kondisi fisik atau mental klien.?

Apakah akibat dan factor resiko sudah diidentifikasi dengan benar ?

Apakah latihan ROM sudah dilakukan ?

Sudahkah motifikasi klien untuk berpartisipasi dalam beraktifitas ?

Apakah klien telah diposisikan dengan benar ?

Apakah klien gagal untuk melakukan latihan nafas dalam ?

Apakah intake nutrisi dan cairan klien cukup untuk mempertahankan berat

badan, turgpor jaringan, keseimbangan cairan dan nilai serum protein normal ?

Sudahkah dilakukan pengukuran untuk dilakukan menstimulasi sirkulasi darah

Sudahkah dilakukan pengukuran untuk mencegah konstipasi ?

Sudahkah klien dimotifasi saat membuat keputusan, membuat rencana

perkembangan sehari-hari , kemampuan verbal untuk mempertahankan

emosional dan hubungan social ?

Sudahkah menyediaan alat Bantu untuk pergerakan dan ambulasi klien dengan

nyaman ?

Apakah perawat telah melakukan supervise dan memonitor ?

Sudahkah klien diberi informasi tentang pentingnya pencegahan yang nyaman

untuk ambulasi ?

Apakah membutuhkan home care assistance dan dapat digunakan sebagai

sumber yang benar dalam menyamakan daan memilih ?

Apakah keluarga klien memberi semangat dan dukungan untuk membantu

klien dengan ADL ?

22

Page 23: Makalah Seminar Kdm (Cve)

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny.W DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIFITAS

(CVA)

DI RUANG 22 RS.SAIFUL ANWAR MALANG

PENGKAJIAN

FORMAT PENGKAJIAN DATA KEPERAWATAN

1. BIODATA :

Nama : Ny. W

Jenis Kelamin : Perempuan.

Umur : 66 Tahun.

Status Perkawinan : Kawin.

Pekerjaan : -

Agama : Islam.

Pendidikan Terahir : SD.

Alamat : Ds, Kalianyar RT:04 RW:05 Sidodadi Lawang.

Tanggal MRS : 23 Mei 2003.

2. DIAGNOSA MEDIS : CVA

3. KELUHAN UTAMA :

Saat dikaji klien mengeluh tubuh bagian kanan terasa lemah.

4. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG:

Keluarga klien mengatakan bahwa klien mengeluh tubuh bagian kanan lemah

secara tiba-tiba ketika klien bangun tidur dan hendak kekamar mandi pada pukul

04:30 WIB tanggal 23 Mei 2003.

Setelah beberapa menit, klien hanya diam saat diajak bicara keluarga, kemudian

oleh keluarga klien, klien dibawa ke RSSA Malang.

23

Page 24: Makalah Seminar Kdm (Cve)

5. RIWAYAT KESEHATAN PENYAKIT YANG LALU:

keluarga klien mengatakan bahwa klien pernah diopname di RSSA Malang dengan

diagnosa medis CVA kurang lebih 3 bulan yang lalu.

6. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA :

Keluarga klien mengatakan bahwa dalam keluarga klien tidak ada yang menderita

CVA, hipertensi maupun DM.

7. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI :

A. Makan dan Minum.

Sebelum Sakit Sesudah sakit

Makan 3 X sehari (nasi,lauk,sayur) 3 X sehari (tim, telur,buah)

Minum (+/-) 8-10 gelas/hari (air putih) (+/-) 5-6 gelas/hari (air putih).

B. Pola Eliminasi.

Sebelum Sakit Sesudah sakit

BAB 1 X sehari 1 X sehari (agak padat)

BAK (+/-) 5-6 X / sehari (+/-) 4-5 X / hari (kuning jernih)

C. Pola Istirahat dan Tidur.

Sebelum Sakit (+/-) 7-8 jam / hari

Sesudah sakit (+/-) 5-6 jam / hari (sering terbangun)

D. Kebersihan diri.

Sebelum Sakit Sesudah Sakit

Keramas 2 X sehari 2 X sehari (diseka)

Gosok GIGI 3 hari sekali Kumur air hangat tiap selesai makan.

8. RIWAYAT PSIKOSOSIAL.

Pola Komunikasi : komunikasi klien tidak lancer, kata-kata sulit dimengerti

dan dipahami.

Orang yang paling dekat dengan klien : anak serta cucu-cucu klien.

24

Page 25: Makalah Seminar Kdm (Cve)

Dampak dirawat di RS : Klien tidak dapat melakukan aktivitasnya sehari-

hari, klien hanya berbaring ditempat tidur.

9. PEMERIKSAAN FISIK.

A. KEADAAN FISIK

Lemah.

Klien terbaring ditempat tidur.

Kesadaran komposmentis.

Bicara klien terputus-putus.

B. TANDA-TANDA VITAL.

TD : 180/110 mmHg.

IV : 92 X / menit.

RR : 20 X / Menit.

S : 36,5 derajat Celsius.

C. PEMERIKSAAN KEPALA LEHER.

Kepala : Bentuk lonjong simetris, kulitkepala sdikit kotor, tidak ad luka,

tidak ada kutu dan ketombe.

Rambut : Penyebaran merata, warna hiatm beruban, tidak berbau.

Wajah : Simetris, tidak ada kesan lembab, tidak pucat.

Mata : Lengkap, simetris, palpebra tidak ada benjolan, konjungtiva

merah, sclera putih, pupil isocor.

Hidung : Posisi septumasi simetris, bersih.

Telinga : Simetris, ketegangan cukup, tidak ada secret.

Mulut : Bibir kering, tidak cyanosis, tidak ada luka.

Leher : Posisi Trachea simetris, tidak ada pembesaran kelenjar limfe,

tidak ada pembesaran vena junggularis, denyut nadi karotis teraba.

D. PEMERIKSAAN INTEGUMEN.

Bersih, perabaan hangat, turgor kembali <2 detik, warna sawo matang, tekstur rata

agak keriput, kelembaban baik, tidak ada kelainan pada kulit.

25

Page 26: Makalah Seminar Kdm (Cve)

E. DADA dan THORAX.

Inspeksi : Bentuk elips, frekuensi nafas 20X/menit regular, tidak ada

kesulitan bernafas, tidak batuk.

Auskultasi : suara nafas vesikuler, tidak ada suara tambahan.

Perkusi : Suara paru resonan.

F. PAYUDARA.

Tidak dikaji

G. ABDOMEN.

Inspeksi : Bentuk datar, tdak ada asates ataupun pembengkakan.

Perkusi : Suara abdomen normal tympani.

Palpasi : Tidak ada bejolan , tidak ada pembesaran hepar, tidak ada nyeri

tekan.

Auskultasi : Bising usus 9 X / menit.

H. GENETALIA.

Tidak dkaji.

I. EKSTREMITAS.

Kekuatan otot:

4 3

4 3

Odema :

- -

- -

Atropi : (+)

Tidak ada pembengkakan sendi.

J. PEMERIKSAAN NEUROLOGIS.

Tingakt kesadaran : 434

Tanda meningeal : pusing (-), muntah (-), kejang (-), kaku kuduk (-).

26

Page 27: Makalah Seminar Kdm (Cve)

K. PEMERIKSAAN PENUNJANG.

Lab tanggal 24 Mei 2003.

DL :

Leukosit 8200/mm3

Hb 12,1 gr%

LED 60

Trombosit 251.000/ul

GDP : 164

GD 2 JPP : 196, kolesterol total : 201.

Triglisenda : 71

Ureum : 31,2

Creatinin : 0,9

Asam urat : 5,7

L. TERAPI / PENGOBATAN / PENATALAKSANAAN.

Neurotam : 3 X 1

Neurobion : 3 X 1

Dexamitason : 3 X 1

Infuse R.L : 20 tetes/menit.

Lechol : 3 X1 lewat oral.

27

Page 28: Makalah Seminar Kdm (Cve)

ANALISA DATA

Nama Pasien : Ny.W

Umur : 66 tahun

No. REG : 311265

DATA PENUNJANG MASALAHKEMUNGKINAN

PENYEBAB

1. DATA

DS : klien mengeluh tubuh bagian

kanan terasa lemah.

DO :

kekuatan otot.

4 3

4 3

Atrophi : (+)

GCS : 434

Klie BEDREST.

TTV

TD : 180/110 mmHg

N : 92 X/menit

RR : 20 X/ menit

S : 36,5’C

Gangguan

pemenuhan

kebutuhan aktivitas.

Penurunan kekuatan

otot.

28

Page 29: Makalah Seminar Kdm (Cve)

2. DATA.

DS :

keluarga klien mengatakan bahwa

bicara klien terputus-putus dan kata-

kata sulit dimengerti.

DO :

KU : lemah

GCS : 434

Bicara klien terputusputus.

Kata-kata klien sulit dipahami.

Gangguan

komunikasi verbal

Kelemahan fisik

29

Page 30: Makalah Seminar Kdm (Cve)

DAFTAR MASALAH

No.Tanggal

MunculDIAGNOSA KEPERAWATAN

1. 27-05-2003 Gangguan pemenuhan kebutuhan Aktifitas berhubungan

dengan penurtunan kekuatan otot.

2. 27-05-2003 Gangguan komunikasi Verbal berhubungan dengan

kelemahan fisik.

30

Page 31: Makalah Seminar Kdm (Cve)

31

Page 32: Makalah Seminar Kdm (Cve)

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tgl.No.

DX

DIAGNOSA

KEPERAWATAN

TUJUAN KRITERIA

STANDARTINTERVENSI RASIONAL

27-05-03 1 Gangguan pemenuhan

kebutuhan aktivitas

berhubungan dengan

penurunan kekuatan otot.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan

selama 2 X 24 jam diharapkan kekuatan

otot klien mengalami penngkatan fungsi

motorik.

Criteria standart:

DS :

Klien mengatakan tubuh bagian kanan

sudah tidak lemah.

DO :

KU : baik

Atrophi (-).

Kekuatan otot:

5 5

5 5

TTV dalam batas normal.

GCS : 456

1. Kaji kemampuan fungsional klien

secara teratur.

2. Ubah posisi minimal setiap 2 / 3

jam.

3. Lakukan Rom exercise.

4. Bantu untuk mengembangkan

keseimbangan duduk.

5. Susun tujuan bersama orang

terdekat klien untuk berpartisipasi

dalam aktifitas latihan.

6. Anjurkan klien untuk membantu

pergerakan bagian tubuh yang

lemah dengan bantuan bagian

tubuh yang agak kuat secara

mandiri.

7. Observasi tanda-tanda vital.

1. Mengidentifikasi sejauh mana tingkat

kemampuan otot klien.

2. Meminimalkan resiko terjadinya

gangguan integritas kuli.

3. Mengurangi resiko terjadinya

retrophi dan kekuatan sendi.

4. Membantu meningkatkan respon

motorik.

5. Mengoptimalkan perkembangan

kesehatan klien.

6. Melibatkan klien dalam latihan

mandiri sehinnga memperbesar

semangat untuk sembuh.

7. Mengindikasikan perkembangan

kondisi klien, menjadikan tolak ukur

tindakan selanjutnya.

27-05-03 2 Gangguan komunikasi

verbal berhubungan

dengan kelemahan fisik.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan

selama 2 X 24 jam diharapkan kekuatan

fisik klien mengalami peningkatan

sehingga membawa pengaruh positif

1. Ajak bicara klien dengan nada

normal dan hindari percakapan

yang cepat.

2. Diskusikan bersama kien

1. Menghindari kebingungan pada klien

dalam pemahaman.

2. merangsang respon klien terhadap

32

Page 33: Makalah Seminar Kdm (Cve)

bagi kemampuan komunikasi verbal

klien.

Criteria standart :

OS:

Keluarga klien mengatakan

bahwa kemampuan komunikasi

verbal klien sudah lancar.

DO :

KU : baik.

GCS : 456

Bicara klien lancar.

Kata-kata klien dapat

dipahami.

mengenai hal-hal yang menarik

perhatian klien.

3. Anjurkan keluarga klien untuk

mempertahankan komunikasi

dengan klien.

stimulus.

3. Mengoptimalkan stimulus yang dapat

membantu proses pemulihan

kemampuan komunikasi verbal klien.

33

Page 34: Makalah Seminar Kdm (Cve)

CATATAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny.W.

Umur : 66 tahun

No. REG : 311265

No. Tgl.No. DX.

KEPERAWATANTINDAKAN.

1 27-05-03 I 1. Mengkaji kemampuan fungsional secara

continue.

2. Mengubah posisi klien minimal setiap 2 –

3 jam.

3. Melatih klien melakukan rentang gerak

aktif maupun pasif.

4. Membantu klien untuk mengembangkan

keseimbangan duduk.

5. Memgajak orang terdekat klien untuk ikut

berpartisipasi dalam melatih klien.

6. Menganjurkan klien untuk membantu

pergerakan bagia tubuh yang lemah

dengan bantuan bantuan bagian tubuh yang

lebih kuat secara mandiri.

7. Mengobservasi tanda-tanda vital.

2 27-05-03 II 1. Mengajak bicara klien dengan nada normal

dan menghindari percakapan yang cepat.

2. Mendiskusikan bersama klien mengenai

hal-hal yang menarik perhatian klien.

3. Menganjurkan keluarga klien untuk

mempertahankan komunikasi dengan klien

34

Page 35: Makalah Seminar Kdm (Cve)

EVALUASI

Nama Pasien : Ny.W.

Umur : 66 tahun.

No. REG : 311265

No.Dx.KEP. Tgl. 27 Mei 2003 Tgl. 28 Mei 2003.

I S :

Klien mengeluh tubuh bagian kanan melemah.

O :

Kekutan otot :

4 3

4 3

Atrophi : (+)

GCS : 434

Klien BEDREST

S ;

Klien tidak mengeluh badannya lemah dan mengatakan

tubuh bagian kananya bisa digerakanperlahan-lahan.

O :

Kekutan otot :

5 4

5 4

Atrophi : (+)

GCS : 445

Klien tetap BEDREST dan berusaha untuk

beraktifitas.

Klien mulai duduk.

35

Page 36: Makalah Seminar Kdm (Cve)

TTV:

TD ; 180/110 mmHg

N : 92 X/ menit

RR : 20 X / Menit

S : 36,5’C

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi.

TTV :

TD : 130/90 mmHg

N : 90 X / menit

RR : 18 X /menit

S : 36 ‘C

A :Masalah teratasi sebagian.

P : Lanjutkan intervensi.

II S :

Keluarga klien mengatakan bahwa bicara klien

terputus-putus dan sulit dipahami.

O :

KU : lemah

GCS : 434

Bicara terputus-putus.

Kata-kata sulit dipahami.

A : Masalah belum tertasi

P : Lanjutkan intervensi

S ;

keluarga mengatakan klien dapat berbicara meskipun

belum lancar dan bisa dimengerti.

O :

KU : baik

GCS : 445

Kata-kata dapat dipahami meskipun belom

lancar.

A : Masalah teratasi sebagian.

P : Lanjutkan intervensi.

36

Page 37: Makalah Seminar Kdm (Cve)

BAB IV

PEMBAHASAN

Setelah membandingkan antara asuhan keperawatan pada tinjauan teori dengan

asuhan keperawatan pada tinjauan kasus, maka pada asuhan keperawatan pada tinjauan

kasus perlu ditambahkan hal-hal sebagai berikut:

I. PENGKAJIAN.

1. Pengkajian bentuk tubuh yang meliputi : sikap klien , pandangan dari sisi lateral ,

pandangan dari anterior, pandangan dari posterior.

2. Pengkajian kemampuan fisik yang meliputi : pengukuran lingkar badan,

pengukuran lipat kulit, tes langkah Harvard, dan vleksibilitas sendi.

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN.

Pada asuhan keperawatan pada tinjauan teori muncul diagnosa keperawatan antara

lain:

1. Gangguan pemenuhan aktivitas berhubungan dengan penurunan kekuatan otot.

2. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan kelemahan fisik.

Diagnosa diatas sudah sesuai dengan yang disebutkan pada teori yaitu:

Pada diagnosa yang pertama adalah dampak pada sistem musculoskeletal.

Pada diagnosa yang kedua adalah dampak pada system neuromuscular.

III. PERENCANAAN.

Pada perencanaan pada asuhan keperawatan (tinjauan kasus) sudah sesuai dengan teori

hanya perlu ditambahkan untuk intervensi seperti dibawah ini :

Memonitor berat badan , intake dan output cairan.

Memeriksa aktivitas yang menyimpang dan memberikan jadwal aktifitas

sehari-hari.

Memberikan informasi tentang alat Bantu gerak yang tersedia.

IV. PELAKSANAAN.

Implmentasi pada asuhan keperawatan (tijauan kasus) sudah sesuai dengan teori.

Pada asuhan keperawatan (tinjauan kasus) menyebutkan :;

1. Membantu klien untuk mengembangkan keseimbangan duduk.

2. Melatih klien melakukan rentang gerak aktif maupun pasif.

37

Page 38: Makalah Seminar Kdm (Cve)

3. Menganjurkan klien untuk membantu pergerakan bagian yang lemah (tubuh yang

kuat membantu yang lemah).

V. EVALUASI.

Evaluasi pada asuhan keperawatan (tinjauan kasus) sudah sesuai dengan evaluasi

pada tinjauan teori.

38

Page 39: Makalah Seminar Kdm (Cve)

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN.

Dari kasus dan pembahasan diatas , kami dapat mengambil kesimpulan bahwa :

1. Aktifitas merupakan kualitas atau proses penggunaan energi atau penyelesaian

suatu efek.

2. Pemenuhan kebutuhan aktifitas terganggu bila terdapat :

Kerusakan neuromuscular.

Kerusakan muskuluskeletal.

Bedrest.

Nyeri atau ketidaknyamanan.

3. Askep yang diberikan pada klien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan

aktifitas antara lain : pengkajian , diagnosa , perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi.

B. SARAN.

Mengobservasi klien agar bisa menyesuaikan diri pada system tubuhnya

dan mencegah terjadinya luka lagi.

Pada klien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan aktifitas sebaiknya

dilakukan exercise atau latihan secara teratur mengembalikan fungsi

normal dari tubuh klien.

Dalam melakukan tindakan , seseorang perawat harus memperhatikan

prosedur atau intervensi yang sudah ditetapkan.

39

Page 40: Makalah Seminar Kdm (Cve)

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. 2000. Diagnosa Keperawatan. Aplikasi pada Praktik Klinis . ed.

E. EGC : Jakarta.

Kumala, Poppy , dkk. 1996. Kamus Kedokteran Dorland. EGC : Jakarta.

Kozier , Barbara. BA. 1984. Fundamental Of Nurcing, Concept and Prosedur. Ed. 3.

Addison Wesley Publishing Company : Philadhelpia.

Mansjoer. Arif . dkk. 2000. kapita Selekta Kedokteran , ed. 3. jilid 2. Media Ausculapius

FK UI : Jakarta.

Priharjo . Robert. 1993 . Pemenuhan Aktifitas Istirahat Pasien. EGC : Jakarta.

40

Page 41: Makalah Seminar Kdm (Cve)

Judul yang diharapkan

Disusun :

Untuk Memenuhi Tugas KJR (113)

Kebutuhan Dasar Manusia

Disusun Oleh :

Kelompok III

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MALANG

PRODI KEPERAWATAN

2003

41