makalah seminar

44
COST-BENEFIT ANALYSIS MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Kelulusan Mata Kuliah Seminar Pendidikan Ilmu Komputer Oleh HANRY MARIFATULLOH 056913 PROGRAM ILMU KOMPUTER

Upload: hanry-marifatulloh

Post on 23-Jun-2015

427 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Seminar

COST-BENEFIT ANALYSISMAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Kelulusan Mata Kuliah

Seminar Pendidikan Ilmu Komputer

Oleh

HANRY MARIFATULLOH056913

PROGRAM ILMU KOMPUTER

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Januari, 2009

Page 2: Makalah Seminar

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puja dan puji hanya milik Allah azza wa jalla, Rabb

semesta alam. Karena hanya dengan izin-Nya lah penulis bisa menyusun makalah

ini. Shalawat dan salam senantiasa kita sampaikan kepada utusan terakhir,

Nabiyullah Muhammad saw., keluarganya, para sahabat, tabi’in, dan pengikut

beliau hingga hari Akhir.

Makalah ini mengungkapkan sebuah metode/teknik yang digunakan untuk

menghitung kelayakan ekonomis pengembangan sebuah sistem sistem. Teknik ini

disebut dengan teknik cost-benefit analysis yang bisa disebut juga dengan teknik

biaya-keuntungan. Analisi biaya-keuntungan yang nantinya akan merinci berbagai

biaya dan juga mereka manfaat yang didapat dari pengembangan sebuah sistem

informasi. Jadi dengan teknik analisis biaya-keuntungan kelayakan ekonomis

sebuah pengembangan sistem informasi bisa dilihat denga jelas.

Dengan selesainya makalah ini penulis sangat berterimakasih kepada pihak-

pihak yang telah membantu didalam pembuatan makalah ini. Khususnya kepada:

1. Pembimbing seminar Asep Wahyudin, M.T.

2. Koordinator seminar Drs. Eka Fitrajaya Rahman, M.T.

3. semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

laporan ini.

Akhirnya dalam pengantar makalah ini penulis ingin menyampaikan bahwa

dalam makalah ini, masih banyak kekurangan yang perlu dibenahi oleh penulis.

Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan oleh penulis.

Bandung, 8 Januari 2009

Penulis

1

Page 3: Makalah Seminar

LEMBAR PENGESAHAN

COST-BENEFIT ANALYSIS

Oleh :

HANRY MARIFATULLOH

NIM. 056913

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

Koordinator Seminar Pembimbing

Drs. Eka Fitrajaya Rahman, M.T. Asep Wahyudin, M.T. NIP. 131 911 641 NIP. 132 317 094

2

Page 4: Makalah Seminar

ABSTRAK

Cost benefit analysis atau sering disebut juga cost effectiveness analysis, merupakan sebuah teknik analisis yang dipergunakan untuk menentukan kelayakan ekonomis dalam membangun sebuah sistem. Teknik analisis ini bertujuan untuk memperkirakan biaya, keuntungan/manfaat dalam pengembangan sebuah sistem. Setiap pengembangan sistem informasi sangat dibutuhkan pengujian kelayakan, salah satu pengujian kelayakan ialah kelayakan ekonomis. Dalam makalah ini kelayakan ekonomis pengembangan sebuah sistem dibahas dengan sebuah teknik yaitu cost-benefit analysis. Dengan dipergunakan teknik cost benefit analysis ini maka sistem yang dibangun akan lebih efektif dan reasional. Teknik cost-benefit analysis memperlihatkan bahwa sistem informasi yang dibangun merupakan sebuah investasi. Untuk itu dalam pelaksanaannya memerlukan biaya, didalam teknik cost-benefit analysis ini akan dirinci komponen-komponen biaya yang dibutuhkan dalam pengembangan sebuah sistem informasi. Dan juga akan dirinci perkiraan keuntungan dan manfaat yang nanti diperoleh bila menggunakan sistem informasi yang baru. Sehingga setiap investasi yang dikelurkan dan manfaat/keuntungan yang didapat bisa dihitung dengan jelas, dan menyimpulkan bahwa sistem yang dibangun layak untuk direalisasikan. Jika sistem tersebut mengakibatkan kerugian dengan biaya yang lebih besar dari keuntungan maka sistem informasi tersebut tidak layak untuk dibangun. Jadi dengan teknik cost benefit analysis pengembangan sebuah sistem dapat dilihat manfaat dan keuntungannya. Untuk itu sebuah sistem diputuskan layak untuk dibangun dan tidak layak dibangun bergantung pada hasil teknik cost-benefit analysis.

Kata Kunci : Cost benefit analysis, cost effectiveness analysis, kelayakan ekonomis.

3

Page 5: Makalah Seminar

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................1

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................2

ABSTRAK..........................................................................................................3

PENDAHULUAN..............................................................................................5

A. Latar Belakang...........................................................................................5

COST-BENEFIT ANALYSIS............................................................................8

A. Analisis Kelayakan....................................................................................8

B. Pengertian Cost-Benefit Analysis..............................................................12

C. Komponen Biaya.......................................................................................12

D. Komponen Manfaat...................................................................................16

E. Metode Analisis Cost-Benefit....................................................................20

PENUTUP...........................................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................28

4

Page 6: Makalah Seminar

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin merebaknya dunia (TI) teknologi informasi menjadikan Indonesia

negara yang kaya akan para ahli-ahli dibidang Teknologi Informasi. Sekarang ini

para sarjana dibidang Teknologi Informasi sangat banyak ditemui dikota besar

maupun dikota kecil sekalipun, mereka dituntut dapat merubah lingkungannya

menjadi lingkungan yang sadar akan manfaat dari Teknologi Informasi. Banyak

masyarakat Indonesia yang belum mengerti betul bahawa dengan Teknologi

Informasi setiap kegiatan mereka bisa dipermudah, dari yang bersifat pengguna

saja maupun yang menjadikan Teknologi Informasi sebagai sarana dari usaha

bisnisnya. Dengan kemajuan Teknologi Informasi yang sangat pesat di Indodesia

menjadi momentum bagi para ahli Teknologi Informasi untuk mengembangkan

keahliannya sebagai solusi untuk masyarakat dan dirinya pribadi.

Teknologi informasi yang dipersepsikan adalah teknologi yang bersifat

aplikatif, sehingga masyarakat akan dengan mudah merasakan manfaatnya.

Teknologi informasi yang aplikatif tersebut membutuhkan sebuah sistem yang

akan membuat teknologi itu tepat sasaran dan bermanfaat sepenuhnya. Sebelum

masyarakat umum merasakan manfaat dari sebuah sistem informasi maka para

ahli dibidang Teknologi Informasi mendesain dan menganalisi sistem informasi

tersebut. Dengan desain dan analisis yang baik sebuah sistem informasi akan lebih

bermanfaat dan berguna bagi masyarakat yang menggunakannya. Namun bila

desain dan analisis yang buruk bisa dipastikan sistem informasi yang dibangun

akan mengalami kegagalan ataupun tidak berguna atau bisa disebut gagal.

Permasalahan yang sekarang timbul ditengah-tengah kemajuan Teknologi

Informasi yang sangat pesat ini ialah masyarakat umum yang tertarik akan

menggunakan Teknologi Informasi sebagai solusi, banyak yang belum percaya

bahwa dengan desain analysis yang baik mereka akan mendapatkan keuntungan

yang lebih banyak. Mungkin para pengguna teknologi informasi seperti

pengusaha-pengusaha banyak melihat fenomena kegagalan teknologi informasi

5

Page 7: Makalah Seminar

membuat mereka untung, bukan menjadi solusi melainkan membuat rugi.

Disinilah peran dan tanggung jawab para ahli dibidang Teknologi Informasi untuk

memberi pemahaman kepada masyrakat bahwa dengan desain dan analysis yang

baik segala permasalahan yang dihadapi akan mudah dan para pengguna teknologi

informasi akan diuntungkan.

Semakin banyaknya para ahli Teknologi Informasi maka diharapkan desain

dan analisis sistem informasi akan semakin membaik sehingga masyarakat

pengguna Teknologi Informasi akan memperolah sistem yang baik dan

bermanfaat. Khususnya yang akan dibahas oleh penulis dengan desain dan analisis

ialah cost dan benefit analysis atau analisis biaya dan manfaat sebuah sistem

informasi. Setiap sistem informasi yang akan dibuat ataupun yang akan

dikembangkan menjadi sebuah sistem informasi lebih besar tidaklah luput dari

pemikiran keuntungan dibuatnya sistem informasi tersebut. Dan yang paling

pertama difikirkan dan dan dipertimbangkan ialah keuntungan yang akan

diperoleh dari sistem informasi tersebut. Tidak mungkin ada masyarakat yang

ingin membuat sistem informasi yang nantinya tidak berguna dan rugi.

Masyarakat pengguna Teknologi Informasi Dengan analisis biaya dan manfaat

para ahli harus bisa menunjukan kepada para masyarakat pengguna Teknologi

Informasi bahwa sebuah sistem informasi yang ia buat atau kembangkan akan

mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Analisis biaya dan manfaat bisa digunakan sebagai rasionalisme keuntungan

sebuah sistem informasi dibuat atau dikembangkan. Para ahli Teknologi Informasi

harus bisa meyakinkan bahwa sebuah sistem informasi layak dibuat atau

dikembangkan. Dengan analisis biaya dan manfaat maka sebuah sistem informasi

akan lebih mudah diterima oleh masyarkat, seperti para pengusaha dan pembisnis

karena mereka bisamengetahui kelayakan ekonomis sebuah sistem informasi .

Dengan analisis biaya dan manfaat yang baik maka para pengguna sistem

informasi akan lebih yakin bahwa sistem informasi yang dibuat ataupun

dikembangkan menjadi solusi dan akan memberikan keuntungan yang lebih

banyak.

6

Page 8: Makalah Seminar

Pengembangan suatu sistem informasi merupakan sebuah investasi seperti

halnya investasi proyek lainnya, hal ini yang harus para pengguan sistem

informasi ketahui. Oleh karena itu sebelum sebuah sistem informasi dibuat atau

dikembangakan maka harus dilihat beberapa segi kelayakan. Sebagaimana

dikemukakan oleh Whitten,et.a.l (2004:382) bahwa sebagian besar analis setuju

bahwa ada 4 (empat) kategori kelayakan, yaitu: kelayakan opersional, kelayakan

jadwal, kelayakan teknis, dan kelayakan ekonomis. Dengan analisis kelayakan

khususnya yang akan dibahas dimakalah ini ialah kelayakan ekonomis yaitu

teknik analisis biaya dan manfaat, maka tidak ada keraguan bagi para pengguana

sistem informasi bahwa investasi yang dikeluarkannya akan mendapatkan

keuntungan yang lebih banyak dan ini akan meguntungkan para ahli juga dengan

semakin dipercayanya mereka.

7

Page 9: Makalah Seminar

COST-BENEFIT ANALYSIS

A. Analisis Kelayakan

Di suatu perusahaan setiap system informasi diharapkan akan dapat

menghasilkan manfaat yang lebih. System informasi dijadikan sebuah investasi

modal utama yang harus ditetapkan, sebagai mana halnya pemasaran harus

menetapkan produk baru dan bagian produksi menetapkan gedung atau peralatan

baru. Untuk menentukan apakah investasi akan menghasilkan keuntungan dan

apakah ada investasi lain yang lebih menghasilkan banyak manfaat dan

keuntungan dengan pengeluaran yang sedikit mungkin, hal itu dapat dijawab

dengan menggunakan analisis kelayakan sebuah system informasi.

Bila dilihat dari segi definisi kelayakan bisa diartikan sebagai ukuran akan

seberapa menguntungkan atau seberapa praktis pengembangan sistem informasi

terhadap organisasi. Sedangkan analisis kelayakan adalah proses pengukuran

kelayakan tersebut. Kelayakan sebaiknya diukur disepanjang siklus hidup

(Whitten,et.al. 2004:380). Gambar 1.1 menunjukan titik periksa kelayakan selama

fase analisis sistem pada siklus hidup sistem. Titik periksa tersebut ditampilkan

dengan bentuk berlian. Berlian tersebut mengindikasi bahwa penilaian ulang

kelayakan dan tinjauan menajemen sebaiknya dilakukan pada akhir fase

sebelumnya (sebelum fase berikutnya). Proyek dapat dibatalkan atau direvisi pada

setiap titik periksa, dengan mengabaikan sumber daya yang telah digunakan.

1. Analisis Sistem – Titik Periksa Definisi Lingkup

Analisis kelayakan pertama dilakukan pada fase definisi lingkup. Pada

tahap awal proyek, kelayakan tidak lebih dari pengukuran tingkat

kepentingan persoalan dan perkiraan bagian pertama dari biaya

pengembangan. Hal ini untuk menjawab pertanyaan, apakah persoalan

memerlukan biaya studi dan analisis detail pada sistem baru? Secara

8

Page 10: Makalah Seminar

realistis, kelayakan tidak dapat diukur secara akurat, sampai persoalan

dan persyaratan dipahami dengan lebih baik. Setelah memperkiran

keuntungan penyelesaian persoalan dan kesempatan, analis

memperkirakan biaya pengembangan sistem yang diharapkan.

Gambar 1.1. Titik Peiksa Kelayakan pada Analisis Sistem (Whitten,et.al. 2004:381).

9

4

DESAIN LOGIKA

Persoalan dan petunjuk masalah

1

LINGKUP DEFINISI

2

ANALISIS MASALA

H

Lingkup&Visi

Pernyataan Masalah

Sasaran Peningkatan

sistem

3

ANALISIS PERSYARATAN

Pernyataan Persyaratan

Bisnis

Desain Logika

5

ANALISIS KEPUTUSAN

6

INTEGRASI &DESAIN

FISIK

Proposal Sistem

Arsitektur Aplikasi

Spesifikasi Desain

7

KONSTRUKSI & PENGUJIAN

8

INSTALASI & PENGIRIMAN

Sistem Fungsional

Sistem Operasional

Pernyataan Kerja

Page 11: Makalah Seminar

2. Analisis Sistem – Titik Periksa Analisis Masalah

Titik periksa selanjutnya terjadi setelah studi dan analisis persoalan yang

lebih detail pada sistem terbaru. Karena persoalan itu dipahami lebih

baik, maka analis dapat membuat perkiraan yang lebih baik tentang biaya

pengembangan dan keuntungan yang akan diperoleh dari sistem baru.

Biaya pengembangan, pada titik ini hanyalah angka perkiraan. Analis

belum mendefinisikan seluruh persyaratan pengguna atau menetapkan

solusi desain untuk persyaratan tersebut.

3. Desain Sistem – Titik Periksa Analisis Keputusan

Fase analisis keputusan menyatakan aktifitas analisis kelayakan utama

karena fase tersebut memetakan salah satu dari banyak kemungkinan

implementasi sebagai sebagai target untuk desain sistem.

Persoalan dan persyaratan sebaiknya dikenali mulai sekarang. Selama

fase analisis keputusan, solusi alternatif didefinisikan dalam konteks

metode input/output, metode penyimpanan data, persyaratan perangkat

keras dan lunak, metode pengolahan, dan implikasi orangnya.

Dari ketiga titik periksa diatas kita telah mengidentifikasi titik periksa

kelayakan selama analisis sistem. Selain dari titik periksa diatas Whitten,et.a.l

(2004:382) menjelaskan bahwa sebagian besar analis juga setuju bahwa ada empat

kategori pengujian kelayakan.

1. Kelayakan Operasional

Merupakan ukuran sebaik apa solusi tersebut akan bekerja dalam

organisasi. Juga ukuran pendapat orang tentang sistem/proyek tersebut.

Kriteria kelayakan operasional mengukur tingkat kepentingan masalah

(fase survei dan studi) atau tingkat penerimaan solusi (fase definisi

pemilihan, akuisisi, dan desain). Ada dua aspek kelayakan operasional

yang harus dipertimbangkan:

a. Apakah masalah itu cukup berharga untuk diselesaikan dan akankah

solusi yang didapat bermanfaat untuk menyelesaikan masalah?

10

Page 12: Makalah Seminar

b. Bagaimana pendapat pengguna akhir dan menajemen menggenai

masalah dan solusi yang didapat itu?

2. Kelayakan Teknis

Merupakan ukuran keputusan solusi teknis tertentu dan ketersediaan

sumber dan pakar teknis. Kelayakan teknis mengarah pada hal yang

praktis dan masuk akal, kelayakan teknis ditujukan pada tiga masalah

pokok:

a. Apakah teknologi atau solusi yang diajukan cukup praktis?

b. Apakah saat ini kita telah mempunyai teknologi yang memadai?

c. Apakah perusahaan mempunyai pakar teknis yang memadai?

3. Kelayakan jadwal

Merupakan ukuran kelayakan daftar pelaksanaan proyek tersebut.

Beberapa proyek diawali dengan tenggang waktu yang spesifik. Sangat

perlu untuk menentukan apakah tenggang waktu itu bersifat perintah

(mandatory) atau keinginan.

4. Kelayakan ekonomis

Merupakan ukuran efektifitas biaya sebuah proyek atau solusinya. Hal

yang mendasar dalam banyak proyek adalah kelayakan ekonomis.

Selama fase awal proyek, analisis kelayakan ekonomis hanyalah

menentukan apakah manfaat yang diperoleh dari menyelesaikan

persoalan tersebut cukup berharga. Biaya secara praktis tidak mungkin

dapat diperkirakan pada tahap itu,karena persyaratan pengguna akhir dan

solusi teknis alternatif belum diidentifikasi. Akan tetapi, segera setelah

persyaratan dan solusi spesifik diidentifikasi, analis dapat

memperkirakan biaya dan keuntungan tiap alternative tersebut. Ini

disebut analisis cost-benefit. Analisis cost-benefit akan dibahas kemudian

pada makalah ini.

Kriteria kelayakan teknis dan operasional mengukur kelayakan persoalan

atau solusinya. Kelayakkan operasional adalah people-oriented. Kelayakan teknis

adalah computer-oriented. Kelayakan jadwal menentukan apakah waktu yang

11

Page 13: Makalah Seminar

dialoakasikan pada sebuah proyek tampak akurat. Kelayakan ekonomis

berhubungan dengan biaya dan keuntungan sistem informasi.

B. Pengertian Cost-Benefit Analysis

Teknik cost-benefit analysis/analisis keuntungan-biaya terdefinisi dari

perlunya perhitungan kelayakan ekonomis pengembangan sebuah sistem

informasi. Hal itu telah dijelaskan sebelumnya dalam empat kategori pengujian

kelayakan pengembangan sebuah sistem. Menurut Jogiyanto.HM (1995:663)

menjelaskan bahwa Analisis biaya-keuntungan disebut juga dengan analisis biaya-

efektivitas(cost-effectiveness analysis).

Dengan teknik analisis manfaat-biaya diharapkan pengembangan sebuah

sistem akan memberikan keuntungan dan manfaat dikemudian hari pada sebuah

perusahaan. Hal itu dikarenakan pengembangan sebuah sistem merupakan suatu

investasi seperti halnya investasi proyek lainnya. Investasi ini berarti

dikeluarkannya sumber-sumber daya untuk mendapatkan manfaat di masa

mendatang. Investasi untuk mengembangkan sistem informasi juga membutuhkan

sumber-sumber daya. Sebagai hasilnya, sistem informasi akan memberikan

manfaat-manfaat yang dapat berupa penghematan-penghematan atau manfaat-

manfaat yang baru. Jika manfaat yang diharapkan lebih kecil dari sumber-sumber

daya yang dikeluarkan, maka sistem informasi ini tidak bernilai atau tidak layak.

Karena itu dengan teknik analisis manfaat-biaya diharapkan sistem informasi yang

tidak bernilai atau tidak layak tidak akan terjadi.

C. Komponen Biaya

Untuk melakukan analisis cost-benefit diperlukan pengkategorian

komponen biaya. “Biaya dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu: Biaya yang

dihubungkan dengan pengembangan sistem dan biaya yang dihubungkan dengan

pengoperasian dan perawatan sebuah sistem” (Whitten,et.al. 2004:385).

.

1. Biaya pengembangan sistem

12

Page 14: Makalah Seminar

Biaya pengembangan sistem dapat diperkirakan dari permulaan proyek, dan

biasanya merupakan biaya satu kali, yang tidak akan berulang sesudah proyek

selesai. Biaya yang akan berhubungan dengan pengembangan sistem dapat

diklasifikasikan kedalam 3 kategori, yaitu:

a. Biaya pengadaan (procurement cost)

“Biaya pengadaan (procurement cost) termasuk semua biaya yang terjadi

berhubungan dengan memperoleh perangkat keras”(Jogiyanto HM.

1995:664). Yang termasuk biaya pengadaan ini adalah sebagai berikut.

1. Biaya konsultasi pengadaan perangkat keras.

2. Biaya pembelian atau sewa beli (leasing) perangkat keras.

3. Biaya instalasi perangkat keras.

4. Biaya ruangan untuk perangkat keras.

5. Biaya modal untuk pengadaan perangkat keras.

6. Biaya yang berhubungan dengan manajemen dan staff untuk pengadaan

perangkat keras.

Biaya pengadaan ini biasanya merupakan biaya yang harus dikeluarkan

pada tahun-tahun pertama (initial cost) sebelum sistem dioperasikan,

kecuali untuk pengadaan perangkat keras dengan cara leasing.

b. Biaya persiapan operasi (start-up cost)

“Biaya persiapan operasi (start-up cost) berhubungan dengan semua biaya

untuk membuat sistem siap untuk dioperasikan”(Jogiyanto. HM.

1995:665). Yang termasuk biaya-biaya persiapan awal adalah sebagai

berikut ini.

1. Biaya pembelian perangkat lunak sistem.

2. Biaya instalasi peralatan komunikasi (misalnya sambungan telepon)

3. Biaya persiapan personil.

4. Biaya reorganisasi

5. Biaya manajemen dan staff yang dibutuhkan dalam kegiatan persiapan

operasi

13

Page 15: Makalah Seminar

Biaya-biaya persiapan operasi ini juga biasanya merupakan biaya-biaya

yang terjadi diawal-awal tahun sebelum sistem dioperasikan. (Jogiyanto,

HM. 1995:38)

c. Biaya proyek (project-related cost)

“Biaya proyek (project-related cost) berhubungan dengan biaya-biaya

untuk mengembangkan sistem termasuk penerapannya”(Jogiyanto. HM.

1995:665). Yang termasuk dengan biaya-biaya proyek adalah sebagai

berikut ini.

1. Biaya dalam tahap analisis sistem.

a. biaya untuk mengumpulkan data.

b. biaya dokumentasi (kertas, fotocopy, dan lain-lain)

c. biaya rapat.

d. biaya staff analis

e. biaya manajemen yang berhubungan dengan tahap analisis sistem

2. Biaya dalam tahap desain sistem.

a. biaya dokumentasi

b. biaya rapat

c. biaya staff analis

d. biaya staff pemrogram (programmer)

e. biaya pembelian perangkat lunak aplikasi

f. biaya manajemen yang berhubungan dengan tahap desain sistem.

3. Biaya dalam tahap penerapan sistem.

a. biaya pembuatan formulir baru.

b. biaya konversi data.

c. biaya latihan personel.

d. biaya manajemen yang terhubungan dengan tahap desain sistem.

(Jogiyanto, HM. 1995:38)

2. Biaya operasi dan biaya perawatan

Biaya operasi dan perawatan dapat diperkirakan hanya sesudah solusi

berbasis komputer yang spesifik telah didefinisikan. Berbeda dengan biaya

14

Page 16: Makalah Seminar

pengembangan sistem, biaya operasi cenderung berulang sepanjang kehidupan

sistem. Menurut Whitten,et.al (2004:385)Biaya operasi sistem sepanjang sistem

tersebut berfungsi dapat digolongkan sebagai biaya tetap dan tidak tetap.

a. Biaya tetap

Terjadi pada waktu teratur tetapi pada tarif yang relatif tetap. Yang

termasuk biaya operasi tetap ialah:

1. pembayaran sewa dan pembayaran lisensi perangkat lunak

2. gaji rata-rata operator sistem operasi dan personil pendukung

(meskipun gaji cenderung meningkat, peningkatan ini bertahap dan

cenderung tidak berubah secara dramatis dari bulan ke bulan)

b. biaya variable (tidak tetap)

biaya variable bisa disebut juga biaya tidak tetap terjadi sesuai dengan

proporsi beberapa faktor kegunaan. Yang termasuk kedalam biaya variable

sebagai berikut.

1. biaya pemakaian komputer (misalnya, penggunaan waktu CPU,

penggunaan waktu koneksi terminal, penggunaan penyimpangan), yang

berubah seiring dengan beban kerja.

2. Persediaan (misalnya, surat-surat yang dicetak ulang, penggunaan

kertas printer, punched card, floopy disk, tape magnetic, dan biaya lain),

yang berubah seiring dengan beban kerja.

3. Biaya overhead rata-rata (misalnya, utilitas, pemeliharaan, dan layanan

telepon), yang dapat dialokasikan di sepanjang waktu sistem menggunakan

teknik standar penghitungan biaya.

4. Biaya perawatan (misalnya, penambahan modul program, reparasi ,

service, perawatan fasilitas, dan lainnya yang cenderung berubah sesuai

dengan kebutuhan perawatan.

D. Komponen Manfaat

15

Page 17: Makalah Seminar

Manfaat yang didapat dari sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai

berikut.

1. manfaat mengurangi biaya

2. manfaat mengurangi kesalahan-kesalahan.

3. manfaat meningkatkan kecepatan aktivitas.

4. manfaat meningkatkan perencanaan dan pengendalian manajemen.

(Jogiyanto, HM. 1995:666)

Manfaat dari sistem informasi dapat juga diklasifikasikan dalam bentuk

keuntungan nyata (tangible benefit) dan keuntungan tidak nyata (intangible

benefit)

1. Keuntungan nyata (tangible benefit)

Keuntungan nyata merupakan keuntungan yang berupa penghematan-

penghematan atau peningkatan-peningkatan didalam perusahaan yang dapat

diukur secara kuantitas dalam bentuk satuan nilai uang. Keuntungan nyata

biasanya diukur dalam konteks penyimpanan bulanan, tahunan atau berdasarkan

profit bagi perusahaan.

Konsep keuntungan nyata sebenarnya cukup sederhana, namun ada baiknya

dipahami sungguh-sungguh. “Berikut ini 4 (empat) buah contoh pendekatan ini

masing-masing terkait dengan teknologi informasi dalam: mereduksi biaya yang

harus dikeluarkan oleh perusahaan (cost displacement), menghindari biaya yang

harus dikeluarkan oleh perusahaan (cost avoidance),memperbaiki kualitas

keputusan yang diambil (decision analysis), dan menghasilkan dampak positif

yang diperoleh perusahaan (impact analysis)” (Indrajit, R.E. 2004: 41).

.

a. Cost Displacement

Banyak biaya yang dapat direduksi dengan dimanfaatkannya komputer atau

teknologi informasi disebuah perusahaan. Pendekatan ini biasanya

dipergunakan, pada saat teknologi informasi dipergunakan sebagai sarana

untuk meningkatkan keinerja efisiensi, dalam hal ini memanfaatkan

16

Page 18: Makalah Seminar

keunggulan yang ditawarkan utnuk mengurangi total biaya yang harus

dikeluarkan perusahaan (biasanya terkait dengan biaya overhead). Misalnya

dengan dipergunakan komputer, maka lembur tidak perlu dilakukan lagi

ssehingga biaya tunjangan gaji karyawan dapat dikurangi. Atau dengan

dipergunakan aplikasi spreadsheet, maka tidak perlu lagi direkrut karyawan

honorer untuk membuat laporan konsolidasi dalam bentuk grafik, karena

komputer telah secara otomatis mengeluarkannya.

b. Cost Avoidance

Jika di cost displacement diperoleh manfaat berupa reduksi biaya, maka

prinsip yang dipergunakan dalam costs avoidance adalah dihindarinya atau

diantisipasinya pengeluaran biaya yang tidak perlu karena adanya teknologi

informasi. Misalnya adalah dengan dipergunakannya aplikasi Computer

Based Training (CBT), maka tidak diperlukan lagi pengeluaran biaya

karyawan untuk keperluan administrasi, akomodasi, material, instruktur, dan

transportasi ke luar kota karena proses pelatihan tersebut dapat dilakukan

ditempat kerja.

c. Decision analysis

Terkadang dengan diimpelementasikannya sebuah sistem informasi yang

efektif, manajemen dapat diuntungkan dalam hal pengambilan keputusan

yang lebih baik. Contohnya adalah penerapan Transactional Information

System dan Management Information System untuk proses pemantauan

piutang dan penagihan. Perusahaan yang memiliki pelanggaran hingga

puluhan atau bahkan ratusan ribu, mengalami kesulitan dalam peoses

penagihan piutang (pada umumnya mereka yang tidak ditagih cenderung akan

terlambat membayar hutang). Dengan dibangunnya sebuah sistem apllikasi

yang membantu manajemen dalam menentukan dan memonitor para

pelanggan yang harus segera melunasi kewajibannya, akan banyak manfaat

yang dapat diperoleh. Misalnya akan diperoleh masukan uang tunai dari

piutang pada waktunya, yang kemudian akan berpengaruh terdapat adanya

pemasukan tersebut, yang berarti berkurang tugas debt collector sehingga

17

Page 19: Makalah Seminar

mereka dapat memanfaatkan waktu untuk melakukan penjualan produk/jasa

perusahaan dan lain sebagainya.

d. Impact analysis

Manfaat lain yang kerap diperoleh dari implementasi teknologi informasi

terkait dengan penghematan waktu, yang berdampak langsung terhadap

penghematan biaya atau peluang memperoleh pendapatan. Misalnya

penerapan Sales Information System untuk menggantikan proses penjualan

secara manual melalui telepon atau tatap muka. Sebelumnya sistem ini

diterapkan, dalam satu hari setiap salesman dapat melakukan sales call

sebanyak 6 kali dengan masing-masing lama pembicaraan sekitar 35 menit

dan pengisian formulir selama 60 menit. Dengan sistem yang baru, maka

lama transaksi dari 35 menit dapat direduksi menjadi 15 menit, dan pengisian

formulir untuk semua pelanggan dari 60 menit dapat dikurangi menjadi 10

menit. Artinya setiap hari akan dihemat waktu sebesar 170 menit dan

perusahaan akan mendapat untung dengan penambahan waktu sales call

sebanyak 3 transaksi perhari.

2. Keuntungan tidak nyata (intangible benefit)

Keuntungan tak nyata (intangible benefits) adalah keuntungan-keuntungan

yang sulit atau tidak mungkin diukur dalam bentuk satuan nilai uang.

Keuntungan-keuntungan ini diantaranya adalah sebagai berikut.

1. peningkatan pelayanan lebih baik kepada langganan.

2. peningkatan kepuasan kerja personil.

3. peningkatan pengambilan keputusan manajemen yang lebih baik.

Karena intangible benefits sulit untuk diukur dalam satuan uang, maka cara

pengukuran dapat dilakukan dengan taksiran. Whitten,et.al (2004:387)

memberikan cara pengukuran intangible benefits sebagai berikut ini. Pelayanan

kepada langganan yang lebih baik merupakan contoh intingable benefits. Kita

dapat mengukur intangible benefits dengan mencoba analisis sebagai berikut:

18

Page 20: Makalah Seminar

1. apakah akibat dari pelayanan yang “kurang baik” kepada langganan?

Jawabannya adalah:pesanan langganan akan berkkurang bahkan mungkin

langganan tidak akan memesan kembali kepada perusahaan.

2. Seberapa banyak seorang langganan akan mengurangi pesanannya bila

pelayanan kurang baik? Anda mungkin akan mengalami kesulitan untuk

mengukurnya dalam bentuk satuan nilai uang. Akan tetapi anda dapat

mencobanya bersama-sama dengan pemakaian sistem untuk menaksirnya.

Misalnya dari taksiran ini didapatkan hasil sebagai berikut.

a. Ada kemungkinan 50% langganan akan mengurangi 10% pesanannya.

b. Ada kemungkinan 20% langganan akan mengurangi 50% pesanannya.

c. Ada kemungkinan 10% langganan akan mengurangi 90% pesanannya.

d. Ada kemungkinan 5% langganan akan mengurangi 100% pesanannya.

3. Kemudian anda dapat menghitung perkiraan kehilangan pesanan langganan

ini sebagai berikut:

Kehilangan pesanan = 50% x 10% pesanan +

20% x 50% pesanan +

10% x 90% pesanan +

5% x 100% pesanan

= (5% + 10% + 9% + 5%) pesanan

=29% pesanan

Ini berarti akibat dari pelayanan kurang baik, 29% dari pesanan penjualan

akan hilang.

4. Jika rata-rata langganan melakukan pesanan tiap tahunnya sebesar

Rp1.000.000,-, maka anda dapat memperkirakan akan kehilangan sebesar

29% dari nilai pesanan ini yaitu sebesar Rp290.000,-. Jika perusahaan

mempunyai sebanyak 50 langganan, maka dapat diperkirakan jumlah total

dari kehilangan pesanan ini adalah sebesar 50 x Rp290.000,- = Rp

14.500.000,-

5. Ajukan analisis ini kepada manajemen dan gunakanlah analisis ini sebagai

titik awal untuk mengukur intangible benefits

19

Page 21: Makalah Seminar

E. Metode Analisis Cost-Benefit

Setelah komponen-komponen baya dan manfaat telah dapat diidentifikasi,

selanjutnya analisis biaya-manfaat ini dapat dilakukan untuk menentukan apakah

proyek sistem informasi ini layak atau tidak. Didalam analisis suatu investasi,

terdapat dua aliran kas keluar (cash outflow) dan aliran masuk (cash inflow).

Aliran kas keluar terjadi karena pengeluaran-pengeluaran uang untuk biaya

investasi. Aliran kas masuk terjadi dari manfaat yang dihasilkan oleh investasi.

Aliran kas masuk ini sering dihubungkan dengan proceed, yaitu keuntungan

bersih sesudah pajak ditambah dengan depresiasi (bila depresiasi dimasukan

dalam komponen biaya). “Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk

mengukur cost and benefit analysis dimana setiap metode mempunyai fungsi yang

berbeda diantaranya yaitu payback analysis, return on investment, dan net present

value” (Whitten,et.al. 2004:388).

1. Metode Periode Pengembalian (Payback Periode)

Metode ini menilai proyek investasi dengan dasar lamanya investasi tersebut

dapat tertutup dengan aliran-aliran kas masuk. Metode ini tidak termasuk faktor

bunga kedalam perhitungannya. Metode ini ialah metode yang sederhana dan

popular dalam menentukan bagaimana dan kapan sebuah investasi akan balik

modal. Karena biaya pengembangan sistem telah ada jauh sebelum keuntungan

mulai bertambah, maka akan membutuhkan waktu lama bagi keuntungan untuk

melampaui biaya. Sesudah implementasi, akan ada ongkos operasi tembahan

yang harus diperoleh kembali. Payback analysis menentukan berapa banyak

waktu yang harus diperoleh sebelum keuntungan yang meningkat melampaui

biaya yang meningkat dan berkelanjutan. Periode waktu ini disebut payback

periode.

Contoh:

Suatu proyek sistem informasi bernilai Rp.173.000.000,- (merupakan biaya

pengadaan, biaya persiapan operasi dan biaya proyek). Umur ekonomis sistem

informasi ini adalah selama 4 tahun dengan proceed (berupa selisih dari manfaat

20

Page 22: Makalah Seminar

yang diperoleh dikurangi dengan biaya operasi dikurangi dengan biaya operasi

dan pemeliharaan sistem) untuk tiap tahunnya adalah:

Proceed tahun 1 sebesar Rp.55.800.000,-

Proceed tahun 2 sebesar Rp.74.500.000,-

Proceed tahun 3 sebesar Rp.97.200.000,-

Proceed tahun 4 sebesar Rp.108.450.000,-

Rincian dari semua biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang diterima oleh

proyek sistem informasi ini tampak pada Table 1.1. berikut ini.

Satuan dalam juta (000.000,-)

Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4

I. BIAYA-BIAYA

1. Biaya Pengadaan

a. biaya konsultasi pengadaan perangkat keras 1 0 0 0 0

b. biaya pembelian perangkat keras 50 0 0 0 0

c. biaya instalasi perangkat keras 1 0 0 0 0

d. biaya ruangan untuk perangkat keras

- Perbaikan ruangan 5 0 0 0 0

- Pemasangan 2 AC @ Rp.1000.000,- 2 0 0 0 0

e. biaya manajemen dan staff 3 0 0 0 0

Total biaya pengadaan 62 0 0 0 0

2. Biaya Poyek

a. biaya pembelian perangkat lunak sistem 10 0 0 0 0

b. biaya instalasi peralatan komunikasi 3,5 0 0 0 0

c. biaya reorganisasi 1,5 0 0 0 0

d. Biaya manajemen dan staff 3 0 0 0 0

Total biaya persiapan operasi 18 0 0 0 0

3. biaya proyek

A.Biaya Konsultan

a. 3 orang analis (2500 jam @Rp.20.000,-/jam 50 0 0 0 0

b. 5 orang pemrogram (2500 jam @Rp.10.000,-

/jam20 0 0 0 0

c. biaya perjalanan dan akomodasi 5 0 0 0 0

Total biaya konsultasi 75 0 0 0 0

B. Tahap Analisis Sistem

a. biaya untuk mengumpulkan data. 1 0 0 0 0

21

Page 23: Makalah Seminar

b. biaya dokumentasi (kertas, fotocopy) 0,5 0 0 0 0

c. biaya rapat 1,5 0 0 0 0

d. biaya manajemen dan staff 4 0 0 0 0

Total biaya tahap analisis sistem 7 0 0 0 0

C. Tahap Desain Sistem

a. biaya dokumentasi (kertas, fotocopy) 1 0 0 0 0

b. biaya rapat 1 0 0 0 0

c. biaya manajemen dan staff 2 0 0 0 0

Total biaya tahap desain sistem 4 0 0 0 0

D. Tahap Penerapan Sistem

a. biaya pembuatan formulir baru 1 0 0 0 0

b. biaya konversi data 3 0 0 0 0

c. biaya latihan personal 2 0 0 0 0

d. biaya manajemen dan staff 1 0 0 0 0

Total biaya tahap penerapan sistem 7 0 0 0 0

Total biaya proyek 93 0 0 0 0

Total biaya pengembangan sistem 173 0 0 0 0

4. Biaya operasi dan biaya perawatan

a. biaya personil (operator, bagian administraasi,

pustakawan data, pengawas data0 1,2 1,5 1,8 2,3

b. biaya overhead (pemakaian telepon, listrik,

asuransi, keamanan, supplies)0 1,2 1,5 1,8 2,3

c. biaya perawatan perangkat keras (reparasi,

service0 2 2 2,5 3

d. biaya perawatan perangkat lunak (modifikasi

program, penambahan modul program)0 3 3 3 3

e. biaya perawatan peralatan dan failitas 0 1 1 1 1

f. biaya manajemen yang terlibat dalam operasi

sistem0 2 2,5 3,5 3,75

Total biaya operasi dan perawatan 0 12,2 13,5 15,8 17,05

Total Biaya-Biaya 173 12,2 13,5 15,8 17,05

II. MANFAAT-MANFAAT

1. Keuntungan Nyata Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4

a. pengurangan pengurangan biaya operasi 0 2 2 2 2

b. pengurangan-pengurangan biaya telekomunikasi 0 2,5 2,5 2,5 2,5

c. pengurangan kesalahan-kesalahan proses 0 1 1 1 1

d. peningkatan penjualan 0 10 12,5 15 17,5

e. pengurangan biaya persediaan 0 15 15 15 15

22

Page 24: Makalah Seminar

f. pengurangan kredit tak tertagih 0 3 3 3 3

Total keuntungan nyata 0 33,5 36 38,5 41

2. Keuntungan tidak nyata

a. peningkatan palayanan kepada langganan 0 14,5 19,5 24,5 29,5

b. peningkatan kepuasan kerja personil 0 5 7,5 10 10

c. peningkatan keputusan manajemen lebih baik 0 15 25 40 45

Total keuntungan tak nyata 0 34 52 74,5 84,5

Total manfaat-manfaat 0 68 88 113 125,5

Selisih total manfaat dengan total biaya (173) 55,8 74,5 97,2 108,45

Table 1.1. Contoh rincian biaya dan manfaat proyek sistem informasi

Payback periode untuk proyek pengembangan sistem informasi ini adalah:

Nilai investasi = Rp.173.000.000,-

Proceed tahun 1 = Rp. 55.800.000,-

Sisa investasi tahun 2 = Rp.117.200.000,-

Proceed tahun 2 = Rp. 74.500.000,-

Sisa investasi tahun 3 = Rp. 24.700.000,-

Sisa investasi tahun 3 tertutup oleh proceed tahun ke 3 sebagian dari sebesar

Rp. 97.200.000,-, yaitu Rp. 42.700.000,- / Rp. 97.200.000,- = 0.4393 bagian. Jadi

payback periode investasi ini adalah 2 tahun 5,27 bulan => (0,4393 x 12 bulan).

2. Metode Pengembalian Investasi (Return On Investment)

Metode pengembalian investasi digunakan untuk mengukur prosentase

manfaat yang dihasilkan oleh proyek dibandingkan dengan biaya yang

dikeluarkannya. Return on investment (ROI) dari suatu proyek investasi dapat

dihitung dengan rumus:

Dari contoh di tabel 1.1. didapatkan total manfaat dari proyek adalah:

Manfaat tahun ke 1 = Rp. 68.000.000,-

Manfaat tahun ke 2 = Rp. 88.000.000,-

23

ROI = total manfaat – total biaya Total biaya

Page 25: Makalah Seminar

Manfaat tahun ke 3 = Rp.113.000.000,-

Manfaat tahun ke 4 = Rp.125.500.000,- +

Total manfaat = Rp.394.500.000,-

Sedang total biaya yang dikeluarkan adalah:

Biaya tahun ke 0 = Rp.173.000.000,-

Biaya tahun ke 1 = Rp. 12.200.000,-

Biaya tahun ke 2 = Rp. 13.500.000,-

Biaya tahun ke 3 = Rp. 15.800.000,-

Biaya tahun ke 4 = Rp. 17.050,000,- +

Total biaya = Rp.231.550.000,-

ROI untuk proyek invstasi ini adalah sebesar:

Rp.394.500.000,- – Rp.231.550.000,-ROI = x 100% = 70,373%

Rp.231.550.000,-

Suatu investasi yang mempunyai ROI lebih besar dari 0 adalah proyek yang

dapat diterima. Pada contoh nilai ROI adalah 0,70373 atau 70,373%, berarti

proyek ini dapat diterima, karena proyek ini akan memberikan keuntungan sebesar

70,373 % dari biaya investasi.

3. Metode nilai sekarang bersih (net present value)

Metode payback periode dan return on investment tidak memperhatikan

nilai waktu dari uang (time value of money atau time preference of money). Satu

rupiah nilai uang sekarang lebih berharga dari satu rupiah nilai uang dikemudian

hari. Mengapa? Karena anda dapat menginvestasikan atau menabungnya atau

mendepositokan uang tersebut dalam jangka waktu tertentu dan akan

mendapatkan bunganya. Metode nilai sekarang bersih (net present value)

merupakan metode yang memperhatikan nilai waktu dari uang. Metode ini

menggunakan suku bunga yang akan mempengaruhi proceed atau arus dari

uangnnya. Net present value dapat dihitung dari selisih nilai proyek pada awal

tahun dikurangi dengan total proceed tiap tahun yang dinilai-uangkan ketahun

24

Page 26: Makalah Seminar

awal denga tingkat bunga (analisis dan disain sistem informasi, hal 675). Besarnya

NPV bila dinyatakan dalam rumus adalah:

Proceed 1 proceed 2 proceed nNPV= -nilai proyek + + + … (1+i)1 (1+i)2 (1+i)n

Keterangan:

NPV = net present value

i = tingkat bunga yang dipehitungkan

n = umur proyek investasi.

Bila NPV bernilai lebih besar dari nol, berarti investasi menguntungkan dan

dapat diterima.

Contoh:

Dari contoh di table 1.1. akan dihitung besarnya nilai NPV dengan tingkat

bunga yang diperhitungkan adalah sebesar 18% pertahun. Besarnya NPV adalah:

55800000 74500000 97200000 10845000NPV = - 173.000.000 + + + +

(1+0,18)1 (1+0,18)2 (1+0,18)3 (1+0,18)4

55800000 74500000 97200000 10845000NPV = - 173.000.000 + + + +

1,18 1,3924 1,643 1,9388

= - 173000000 + 47288135,59 + 53504740 + 59158920,82 + 55937302,35

= - 173000000 +215889098,6

= Rp. 42.889.098,6

Jadi, dari hasil NPV diatas kita bisa melihat bahwa cotoh kasus

pengembangan sistem informasi diatas merupakan pengembangan yang layak

untuk direalisasikan.

25

Page 27: Makalah Seminar

PENUTUP

A. Kesimpulan

Analisis biaya dan manfaat ialah suatu metoda analisis hasil definisi dari

kelayakaan ekonomis sebuah sistem informasi. Kelayakan ekonomis merupakan

salah satu dari 4 (empat) kategori pengujian yang diantaranya ialah: Kelayakan

opersional, Kelayakan teknis, Kelayakan jadwal, dan yang terakhir ialah

kelayakan ekonomis. Pada dasarnya pengembangan sistem informasi ialah

investasi yang di keluarkan oleh pihak perusahaan dengan tujuan untuk mendapat

keuntungan yang lebih besar.

Dalam hal penghitungan metoda analisis biaya dan manfaat penulis

mengkategorikan menjadi 3 bagian besar, yaitu

1. Komponen Biaya

Dalam komponen biaya kita menghitung biaya yang akan dikeluarkan

untuk mengembangkan sekaligus mengoperasikan sistem informasi yang akan

dibangun. Untuk itu dalam komponen biaya ditentukan dalam 2 bagian yaitu:

1.1. Biaya pengembangan: baiaya ini bersifat dapat diperkirakan dari

permulaan proyek, dan biasanya merupakan biaya satu kali, yang tidak

berulang setelah proyek selesai. Biaya pengembangan dapat dikategorikan

kembali menjadi 3 kategori yaitu:

1.) Biaya pengadaan

2.) Biaya persiapan operasi

3.) Biaya proyek

26

Page 28: Makalah Seminar

1.2. Biaya operasi dan biaya perawatan: biaya ini bersifat dapat diperkirakan

hanya sesudah solusi berbasis komputer yang spesifik telah

didefinisikan.biaya ini cenderung akan berulang sepanjang kehidupan

sebuah sistem itu berlangsung. Dalam biaya operasi terdat 2 kategori biaya

operasi dan perawatan yaitu:

1. ) biaya tetap

2. ) biaya variable (tidak tetap)

2. Komponen Manfaat

Dalam menentukan komponen menfaat yang akan didapat ada du

pembagian yaitu: manfaat yang nyata(tangible) dan manfaat yang tidak nyata

(intangible). Manfaat yang tangible seacara sederhana merupakan manfaat yang

dapat dihitung secara financial dan manfaat yang tidak nyata (intangible)

merupakan manfaat yang sulit untuk diterjemahkan seperti contohnya niat baik,

pemujian terhadap suatu produk.

3. Metode Analisis Cost-Benefit/

Yang dimaksudkan pada bagian ini ialah penghitungan metode dengan

beberapa teknik untuk menghitung kelayakan ekonomis, atau disebut juga cost-

effectiveness. Dalam hal ini ada 3 teknik popular yang dibahas yaitu:

1.) Analisis payback periode

2.) Analisis return on investment

3.) net present value

Dengan ketiga itulah penghitungan analisis biaya dan manfaat dapat

dilakukan. Ketiga teknik analisis biaya dan manfaat tersebut menggunakan biaya

dan manfaat yang telah di buat dengan ketentuan pada komponen biaya dan

komponen manfaat. Dengan ketiga teknik itu bisa dilihat apakah pengembangan

sistem layak untuk direalisasikan.

B. Saran

27

Page 29: Makalah Seminar

Berbicara mengenai metoda analisis biaya dan manfaat akan berhubungan

dengan analisis sitem, manajemen, dan penghitungan uang. Penulis dalam hal ini

mempunya 2 rekomendasi, yang antara lain:

1. Bagi pembaca yang ingin lebih mempelajari analisis ini maka diharapkan

mengenal pula desain dan analisis sistem secara umum.

2. Untuk setiap analis yang sedang atau berkeinginan untuk

mengembangkan sistem informasi pada perusahaannya. Lakukan analisis

kelayakan khususnya analisis biaya dan manfaat, dengan menggunakan

teknik analisis yang lain, agar sistem informasi akan lebih bagus dan efektif

nantinya.

DAFTAR PUSTAKA

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah . 2005. UPI. Bandung.

Whitten, J.L., Bently, L.D. and Dittman, K.C. (2004). Metode Desaian dan

Analisis sistem. Yogyakarta: Andi.

HM, Jogiyanto. (1995). Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.

Indrajit, R. E. (2004). Kajian Strategis Cost Benefit Sistem Informasi. Yogyakarta:

Andi

Yuliani, Evi. (2004). "Cost and benefit analysis" pada perencanaan perancangan sistem informasi akuntansi terkomputerisasi di pt.alnan. [online]. Tersedia: http://romisatriawahono.net/2007/12/31/siapkah-sekolah menerima -internet/ (22 November 2008).

28