makalah sejarah politik peradaban kuno

35
SEJARAH POLITIK “Perbandingan Kekuasaan Politik di Peradaban Lembah Sungai Gangga dan Peradaban lembah Sungai Hwang-Ho” Disusun Oleh: 1. Dewi Setyawati (06111404016) 2. Rika Wulandari (06111404021) 3. Mita Oktarina (06111404017) 4. Zuhfary Zuhar (06111404007) 5 .Irmayani DOSEN PEMBIMBING : 1. Dr. Farida WD, M.Si . 2. Drs. Supriyanto, M.Hum. PROGRAM STUDY PENDIDIKAN SEJARAH 1

Upload: dewisejarah

Post on 28-May-2015

1.269 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno

SEJARAH POLITIK

“Perbandingan Kekuasaan Politik di Peradaban Lembah Sungai Gangga dan Peradaban lembah

Sungai Hwang-Ho”

Disusun Oleh:

1. Dewi Setyawati (06111404016)

2. Rika Wulandari (06111404021)

3. Mita Oktarina (06111404017)

4. Zuhfary Zuhar (06111404007)

5 .Irmayani

DOSEN PEMBIMBING :

1. Dr. Farida WD, M.Si .2. Drs. Supriyanto, M.Hum.

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN IPS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2013 / 2014

1

Page 2: Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah Sejarah Politik ini yang berjudul “Perbandingan Kekuasaan Politik DI Peradaban Lembah Sungai Gangga dan Peradaban lembah Sungai Hwang-Ho”

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu,kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Dalam menyelesaikan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini:

1. Ibu Dr.Farida WD, M.Si dan Bapak Drs. Supriyanto,M.Hum selaku dosen pembimbing Sejarah Politik.

2. Keluarga dan teman-teman yang memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian kepada penulis,baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah ini.

3. Semua pihak yang tidak dapat di sebutkan satu-persatu,yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini

Akhirnya penulis berharap semoga Allah swt memberikan imbalan yang setimpal pada merela yang telah memberikan bantun dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah,Amin Yaa Rabbal Alamin.

Demikianlah semoga makalah ini bermanfaat bagi kita khususnya dan pembaca umumnya. Dan semoga hasil makalah ini dapat turut serta dalam membangun peningkatan mutu mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan. Amiin.

Palembang, Oktober 2013

Penulis

i

2

Page 3: Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Peradaban Lembah Sungai Gangga 1

2.2 Peradaban Lembah Sungai Hwang – Ho 13

2.3. Teori Kepemimpinan yang mendasari Kekuasaan politik Peradaban 16

India dan Cina Kuno

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan 18

DAFTAR PUSTAKA 20

ii

3

Page 4: Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peradaban Kuno di Dunia mengalami perkembangan pada zaman

keemasananya dulu. Pertumbuhan dan perkembangan tersebut tidak terlepas dari

keberadaan Peradaban di India dan Cina. India merupakan salah satu Negara yang

terletak di kawasan Asia Selatan yang kaya akan khazanah budaya dan

keanekaragaman penduduk. Di kawasan India ini banyak sekali suku yang hidup

di India. Pada umumnya setiap suku ini mempunyai keberagaman dan keaneka

ragaman agama, adat istiadat, dan budaya.Semua itu merupakan khazanah budaya

yang merupakan cirri dari suatu daerah. Untuk lebih sasaran kami membahas

Peradaban Lembah sungai Gangga di India.

Cina merupakan salah satu negara di daratan Asia timur memiliki

peradaban yang cukup tua. Wilayah Cina merupakan wilayah yang cukup terisolir

oleh gurun dan pegunungan-pegunungan yang membentang luas di sekitar

wilayah Cina. Masyarakat Cina terdiri dari lima etnis yaitu bangsa Han, Manchu,

Mongol, Tark dan Tibet. Dalam perkembanganya wilayah Cina yang terisolir tapi

wilayah Cina memiliki keunikan tersendiri yaitu dari segi tulisan yang berbeda,

walaupun wilayah Cina begitu luas namun dapat bersatu. Untuk Peradaban Cina

Kuno, Kami membahas tentang Kekuasaan di Lembah Sungai Hwang- Ho.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah sistem pemerintahan dan politik yang paling menonjol di

Peradaban India Kuno?

2. Bagaimanakah sistem pemerintahan dan politik yang paling menonjol di

Peradaban Cina ?

3. Apa Teori Kepemimpinan yang mendasari Kekuasaan politik Peradaban

India dan Cina Kuno?

4

Page 5: Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno

1.3. Tujuan Masalah

1. Untuk Mengetahui Tentang Sistem Pemerintahan dan Politik yang paling

menonjol di Peradaban India Kuno

2. Untuk Mengetahui sistem pemerintahan dan politik yang paling menonjol

di Peradaban Cina

3. Untuk Mengetahui Teori Kepemimpinan yang mendasari Kekuasaan politik

PeradabanIndia dan Cina Kuno

5

Page 6: Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Peradaban Lembah Sungai Gangga

Pusat peradaban Lembah Sungai Gangga terletak antara Pegunungan

Himalaya dan Pegunungan Windya-Kedna. Pendukung peradaban Lembah Sungai

Gangga adalah bangsa Arya yang termasuk bangsa Indo-Jerman. Mereka datang

dari daerah Kaukasus dan menyebar ke arah timur. Bangsa Arya memasuki

wilayah India antara tahun 200-1500 SM, melalui Celah Kaibar di Pegunungan

Hirnalaya. Bangsa Arya adalah bangsa peternak dengan kehidupan yang terus

mengembara. Setelah berhasil mengalahkan bangsa Dravida di Lembah Sungai

Indus dan menguasai daerah yang subur, akhirnya mereka hidup

menetap.Selanjutnya, mereka menduduki Lembah Sungai Gangga dan terus

mengembangkan kebudayaannya. Kebudayaan campuran antara kebudayaan

bangsa Arya dengan bangsa Dravida dikenal dengan sebutan kebudayaan Hindu.

Bangsa Aria berusaha untuk tidak bercampur dengan bangsa Dravida yang

merupakan penduduk asli India. Mereka menyebut bangsa Dravida adalah anasah

artinya tidak berhidung atau berhidung pesek dan dasa artinya raksasa. Untuk

memelihara kemurnian keturunannya, diadakan sistem pelapisan (kasta)

yang dikatakannyabersumber pada ajaran agama. Bangsa Aria berhasil

mengambil alih kekuasaan politik, sosial dan ekonomi. Akan tetapi, dalam

kebudayaan terjadi percampuran (asimilasi) antara Aria dan Dravida.

Percampuran budaya itu melahirkan kebudayaan Weda. Kebudayaan

inilah yang melahirkan agama dan kebudayaan Hindu atau Hinduisme. Daerah

perkembangan pertamanya di lembah Sungai Gangga yang kemudian disebut

Aryawarta (negeri orang Aria) atau Hindustan (tanah milik orang Hindu). Untuk

mempertahankan kekuasaannya di tengah kehidupan masyarakat, bangsa

Arya berusaha menjaga kemurnian ras. Artinya, mereka melarang

perkawinan campur dengan bangsa Dravida. Untuk itulah, bangsa Arya

6

Page 7: Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno

menciptakan sistem kasta dalam kemasyarakatan. Sistem kasta didasarkan

pada kedudukan, hak dan kewajiban seseorang dalam masyarakat.

Pembagian golongan atau tingkatan dalam masyarakat Hindu terdiri dari

empat kasta atau caturwarna, yakni : Brahmana (pendeta), bertugas dalam

kehidupan keagamaan; Ksatria (raja, bangsawan dan prajurit), berkewajiban

menjalankan pemerintahan termasuk mempertahankan negara, Waisya (pedagang,

petani, dan peternak), dan Sudra (pekerja-pekerja kasar dan budak). Kasta

Brahmana, Kastria, Waisya terdiri dari orang-orang Aria. Kasta Sudraterdiri dari

orang-orang Dravida. Selain keempat kasta di atas, ada lagi kasta Paria/Candala

atau Panchama. Panchama yang berarti “kaum terbuang”. Kasta ini dipandang

hina, karena melakukan pekerjaan kotor, orang jahat dan tidak boleh disentuh,

lebih-lebih bagi kaum Brahmana.

Hindu dibawa oleh pendatang bangsa Arya (Bharata) abad XV SM.

dengan kitab suci Weda, kemudian Brahmana, Uphanisad, kemudian

Bharatayuda, Ramayana.Budha oleh Sidharta Gautamaabad VI SM. dengan kitab

suci Tripitaka, tidak mengenal kasta (caturwarna) seperti Hindhu.Agama Hindhu

mempunyai beberapa tingkatan kasta yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya, Sudra,

dan tidak berkasta yaitu Paria.Hal ini didasarkan atas anggapan keturunan,

kelahiran, atau warna kulit.Selain terdapat dua agama besar tersebut juga terdapat

kelompok aliran Jina, Sikh dan berbagai aliran atau sekte Hindu atau Budha

lainnya (Soepratignyo:1994/1995:21).

2.1.1.Pemerintahan Gupta Di India

Pada umumnya sejarah politik di India dimulai dengan dibicarakannya

keadaan Kerajaan Magadha yang banyak orang dikatakan sebagai kerajaan tertua

di India. Hal itu didasarkan dengan penelitian yang dilakukan oleh orang-orang

ditemukan bahwasanya kerajaan ini berdiri pada abad ke 6. Namun, ahir-ahir ini

banyak para sejarawan India yang mencoba mencari kebenaran tentang fakta yang

ditemukan sebelumnya. Yang ditemukan adalah sejarah politik dapat dimulai dari

sejarah raja Parikist yang naik tahta menjadi seorang raja setelah terjadinya perang

antara keluarga Pandawa dan Kurawa. Mereka berpendapat bahwa apa yang

7

Page 8: Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno

diceritakan dalam kitab tersebut bukan hanya cerita belaka. Akan tetapi

merupakan cerita sejarah yang kebenarannya dapat dibuktikan.

Kemaharajaan Gupta dikuasai oleh anggota dinasti Gupta dari tahun 320

hingga 550 Masehi dan wilayah kekuasaannya terdiri dari hampir seluruh India

utara. Era Kemaharajaan Gupta dianggap sebagai Masa Keemasan India dalam

ilmu pengetahuan, matematika, astronomi, agama dan filsafat. Kedamaian yang

ada selama kekuasaan kemaharajaan Gupta membuat pengejaran ilmu

pengetahuan dan artistik. Sejarawan menaruh dinasti Gupta bersama dengan

Dinasti Han, Dinasti Tang dan Kekaisaran Romawi sebagai model peradaban

klasik.

Chandraghupta adalah pendiri dinasti guptha. Konon dia adalah seorang

petualang dari kalangan masyarakat golongan rendah namun berhasil mengawini

seorang putri raja bernama Kumala Devi berasal dari suku Lacchavi yang

termashyur di vaisali yang pernah berkuasa di India utara namun tenggelam oleh

munculnya dinasti maurya. Chandragupta menetapkan pataliputra sebagai ibu

kota, tempat pusat pemerintahan. Tanggal 26 februari 320 M kemudian di

tetapkan sebagai awal masa pemerintahannya sebagai raja yang di tandai dengan

di keluarkannya mata uang baru.Tahun itu pula yang kemudian di anggap sebagai

awal tarikh gupta. Chandragupta meninggal pada tahun 330M dan di gantikan

oleh putranya Samudragupta.

Beberapa waktu sejak runtuhnya kerajaan Kushana ,India Utara bagaikan

lenyap dari muka bumi. Hinga awal abad ke IV wilayah India Utara terjadi

kekacauan karena tidak ada yang mengontrol, kekacauan terjadi dimana-mana.

Kerajaan Gupta didirikan oleh Chandragupta yang asal usulnya tidak

diketahui dengan jelas. Konon ia adalah petualang dari kalangan masyarakat

rendah, namun berhasil mengawini seorang petri raja yang bernama Kumala Devi

yang berasal dari suku Licchavi yang termashur di Vaisali (Abu Su’ud, 1988 :

199).

Kekuasaan raja-raja kanva disebabkan serangan dari luar, terutama dari

arah barat, diantaranya adalah srangan bangsa Caka, dan pertikaian antara agama

Budha dan Hindu. Pada masa ini, awalnya tidak ada yang berani menggambarkan

8

Page 9: Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno

Budha, awlnya mereka hanya berani menggambarkan budha dengan

perumpamaan yakni diantaranya adalah pohon Bodhy, payung dan segala sesuatu

yang dianggap dapat mengayomi.

Kekuasaan keluarga Raja-raja Gupta (320-455). Raja-raja dari kerajaan

Gupta semuanya mempergunakan nama yang berakiran Gupta. Dibawah

kekuasaan raja-raja Gupta tanah india mengalami jaman keemasan, baik dalam

bidang politik dan kebudayaan. Terutama seni arca dan seni lukis di jaman Gupta

itu sangat maju. Kekuasaan keluarga raja-raja Gupta itu juga merupakan jaman

kejayaan agama Hindu karena dengan bantuan Raja-raja gupta yang beragama

Hindu dan akhirnya dapat mendesak agama Budha (Sutjipto, 1957:65).

A.Kekuasaan yang paling menonjol di Kerajaan Gupta

1.Chandragupta Maurya (332 – 298 SM)

Raja Chandragupta Maurya adalah salah satu tokoh yang telah sanggup

mengatasi segala krisis politik pada masa-masa gelap sebelum ia dapat naik tahta

kerajaan. Ia adalah merupakan pelertak dasar bagi dinasti Maurya di India, yang

mencapai puncak Ashoka yang memerintah tahun 273- 232 SM.

Ia sanggup mempersatukan sebagian besar dari India. Ia adalah pahlawan

yang berani, tetapi mempunyai kasih sayang yang besar. Dan Ia mampu

membawa agama Budha kepada kemegahan, sehingga menjadi agama di negara

India waktu itu. Tetapi bersamaan dengan wafatnya Ashoka runtuh pula masa

kejayaan tersebut dan masa kegelapan muncul kembali di India sampai pada masa

muncul seorang tokoh yang diharapkan. Kali ini bangsa Kushan yang berasal dari

Asia Tengah giliran dan sanggup mengamankan India yang sedang kacau pada

abad pertama tarikh masehi. Bangsa yang gagah berani itu mencapai puncak

kejayaannya pada masa pemerintahan Kanisha (sekitar tahun 120) yang mengusai

India Barat Laut dn sebagian dari daerah Asia Tengah. Raja yang bijaksana ini

disamping memajukan kesenian dan ilmu pengetahuan, turut pula menyebarkan

agama Budha dengan Raja Ashoka.

9

Page 10: Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno

2.Samudragupta (335-376 M)

Untuk melanjutkan ambisi ayahnya Candragupta , Sebenarnya

pengangkatannya menyalahi kebiasaan pada waktu itu, justru penobatan yang di

lakukan oleh ayahnya sebelum meninggal adalah dengan melangkahi saudara-

saudaranya yang sebenarnya lebih berhak sebagai pengganti ayahnya. Tetapi di

sini sekali lagi Candra Gupta I memperlihatkan ketajaman pikirannya dalam

memilih penggantinya dengan mengingata faktor-faktor kelebihan yang dimiliki

Samudragupta. Dengan demikian dia mengharapkan anaknya iti akan sanggup

membawa negara yang sudah di binanya selama sepuluh tahun lebih kepada

puncak kemegahan. (Tuti Nuriah Erwin, hal 24)

Samudragupta menitik beratkan rencana kegiatan kenegaraannya

yang terkenal dengan divigjaya atau penaklukan atas 4 penjuru angin yang

bukan hanya 4 kawasan di sekeliling kerajaan gupta namun juga berarti 4

golongan musuh yang harus di hadapi dan harus di taklukkan.

Pertama kali adalah raja-raja yang berhasil di bunuh pada ekspedisi

penaklukan dan daerahnya di satukan dengan kerajaan gupta, kedua adalah raja

yang di taklukkan tapi daerahnya di kembalikan dengan status yang baru dan raja

harus membayar upeti, ketiga adalah raja yang ada di perbatasan dan melarikan

diri harus membayar pajak perlindungan, dan yang ke empat adalah raja yang

berada jauh namun mengakui kebesaran kerajaan gupta dengan jalan mengirim

duta. Yang termasuk dalam kategori pertama adah raja-raja Hindustan yang

berhasil di kalahkan oleh Samudragupta. Yang termasuk kategori ke2 adalah yang

di sebut “raja –raja rimba” di wilayah selatan seperti Orissa yang terletak di antara

sungai Mahnadi.Katagori ‘raja-raja perbatasan dan raja-raja jauh’ adalah raja-raja

dari Kamaruppa, Samatata, serta berbagai suku bangsa Sakha, kushada, malwa,

Gujarat dan Punjabi.Kekuasaan kerajaan gupta juga di rasakan sampai ke

srilangka.

Karna keperkasaannya Samudragupta juga di beri gelar Sarvarajaccheta

atau pembasmi semua raja. Beliau adalah raja seorang yang cerdas dan toleran

meskipun ia seorang brahmana ortodoks. Beliau juga mendapat julukan ‘raja

10

Page 11: Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno

penyair’ atau ‘kaviraja’ karna ia seorang penyair juga pemusik. Masa raja

samudragupta di anggap sebagai puncak dari kerajan gupta karena kekuasaanya

telah mencakup seluruh India utara.

Kita beruntung mendapatkan informasi mengenai Samudra gupta yang

menggantikan ayahnya. Karena dalam sebuah berita tentang penaklukan dalam

bahasa Sanskreta menggantikan bahasa Pali, yang berisi tentang undang-undang

tentang kasih sayang. Samudra Gupta menitik beratkan rencana kegiatan

kenegaraannya yang terkenal dengan sebutan empat penjuru angin, yang

merupakan ambisi dari seorang raja muda.

Yang dimaksud dengan Empat Penjuru Mata Angin, tidak sama dengan

kawasan di sekeliling kerajaan Gupta, namun juga berarti empat ketegori musuh

yang harus dihadapi, dan harus ditaklukkan. Pertama kali ialah raja-raja yang

berhasil dibunuh dalam ekspedisi penaklukan, kemudian daerahnya disatukan

dengan kerajaan Gupta. Yang kedua ialah raja-raja yang dikalahkan, namun

daerahnya dikembalikan dan raja berstatus baru yaitu raja yang harus membayar

upeti.

Kategori ketiga berlaku bagi raja-raja di daerah perbatasan dan melarikan

diri, yang harus membayar pajak perlindungan. Dan yang keempat adalah raja-

raja jauh yang mengakui kekuasaan raja Gupta dengan jalan mengirimkan duta.

Mereka yang termasuk ke daam kategori pertama ialah raja-raja Hindustan ketika

kekuasaan Kushana mulai mundur dan bangkit kembali, namun berhasil

ditaklukkan kembali oleh Samudragupta. Dengan program kerja seperti itu, maka

Samudragupta berhasil mempersatukan seluruh kawasan di India Utara sampai ke

selatan di sungai Narbada, ke barat ke batas sungai Yamuna dan sungai Chambal.

(Abu Su’ud.1988:112)

B.Keruntuhan Kerajaan Gupta

Masa-masa setelah kematian candragupta II merupakan lembaran suram

bagi kerajaan gupta. Ketika Chandragupta meninggal pada 415 M tahta kerajaan

gupta di duduki oleh anaknya yaitu Kamaragupta dia memerintah Negara hingga

455 M yang selanjutnya di gantikan oleh purtanya Skandagupta. Gupta yang

11

Page 12: Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno

terakhir ini berkesempatan mengabdikan diri bagi negrinya selama masa antara

455-467 M, yang selanjutnya di gantikan oleh paragupta yang betul-betul

merupakan gupta terakhir.

Sekali lagi suku-suku dari bangsa asia tengah bergerak ke selatan mereka

adalah suku bangsa Huna Putih atau Ephtalit untuk sementara waktu pasukan

skandagupta berhasil menahan serangan itu, dan dia membangun sebuah candi

untuk wisnu untuk mengenang peristiwa kemenangan itu. Namun Paragupta yang

menggantikan Skandagupta tak mampu menandingi kekuatan musuh ketika

pasukan Huna Putih sekali lagi menyerang maka perpecahan pun segera muncul

di ambang pintu bekas kerajaan gupta yang jaya itu.

The last great king of the Gupta was Skanda Gupta was ascended the

throne about 455 A.D. Even during the later years of Kumar Gupta's reign, the

empire was attacked by a tribe called Pushyamitra but it was repulsed, And

immediately after the accession of Skanda Gupta, Hunas made inroads, but they

too were repelled.

Namun, gelombang segar penyerbu datang dan menghancurkan kain

Kekaisaran Gupta. Meskipun pada awalnya para raja Gupta Skanda Gupta

mencoba secara efektif untuk membendung barisan dari Hunas ke India,

penggantinya terbukti lemah dan tidak bisa mengatasi dengan penyerbu Huna,

yang unggul dalam menunggang kuda dan yang mungkin digunakan sanggurdi

terbuat dari logam, Meskipun kekuatan Huna segera digulingkan oleh

Yasodharman dari Malwa, pangeran Malwa berhasil menantang otoritas Guptas

dan mendirikan Pilar kemenangan commorating penaklukan (AD 532) dari

hampir seluruh India utara. Memang aturan Yasodharman adalah pendek tinggal,

tapi dia merupakan pukulan berat terhadap kekaisaran Gupta).

Setelah meninggalnya Candragupta II, kerajaan Gupta mulai mundur.

Bahkan berbagai suku bangsa dari Asia Tengah melancarkan serangan terhadap

kerjaan Gupta. Maka hampir dua abad, India mengalami masa kegelapan dan baru

pada abad ke-7 M tampil seorang raja kuat yang bernama Harshawardana. Ibu

kota Kerajaan Harsa adalah Kanay. Pujangga yang terkenal di masa kekuasaan

Harshawardana bernama pujangga Bana dengan buku karangannya berjudul

12

Page 13: Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno

Harshacarita. Setelah masa pemerintahan Raja Harshawardana hingga abad ke-11

M tidak pernah diketahui adanya raja-raja yang berkuasa. India mengalami masa

kegelapan.

Keruntuhan keluarga raja-raja Gupta. Keluarga raja-raja itu ialah yang

terahir yang berkuasa di magadha. Sesudah Chandragupta II meninggal. Kamara

Gupta naik tahta, India diserbu oleh bangsa Hina Putih. Kira-kira pada tahun 480

dibawah pemerintahan raja Skandagupta negeri Magadha menjadi terpecah belah.

Raja Baladitya yang menguasai sebagian dari runtuhan kerajaan itu, pada tahun

528 memimpin segenap raja-raja India dan dapat mengalahkan Mihiragula.

Keadaan negeri Magadha senakin menyedihkan karena tidak ada seorang

pemimpin pun yang dapat mempersatukan India yang sudah pecah menjadi

negeri-negeri kecil yang tak terhitug jumlahnya. Baru pada tahun kurang lebih

600 tanah India dipersatuka lagi, akan tetapi bukan magadha sebagai pusatnya,

akan tetapi, di tepi sumgai gangga, lebih ke hulu letaknya dari pada Magadha dan

Kanyakubnya sebagai pusatnya (Sucipto.1957:69).

Pemerintahan Skandagupta menandai awal dari penurunan Kekaisaran

Gupta. Terlepas dari keberhasilan militer menyapu melawan Pushyamitras dan

Hun, strain perang konstan habis sumber daya alam tersebut. Mata uang yang

dihancurkan dan kurangnya berbagai koin selama Skandagupta bersaksi mengalir

keuangan bendahara kerajaan dari Guptas. Kematian Skandagupta dan

pemerintahan singkat Puru Gupta mempercepat kecepatan penurunan. Para

penguasa terakhir tidak bisa menahan administrasi Kekaisaran Gupta luas.

Buddha Gupta penguasa besar terakhir yang mencoba untuk menghentikan proses

penurunan untuk kadang-kadang, tapi terus di atas bagian barat dari Kekaisaran

Gupta sangat lemah.

Para feudatories dari Kathiawar dan Bundelkhand wilayah berasumsi

status semi-independen selama pemerintahannya. Para Maitrakas dari Valabhi

menjadi penguasa keturunan dan membentangkan bendera kemerdekaan mereka.

Gubernur provinsi lain dari Bundelkhand, Uchchakalpa dll juga menyatakan

kemerdekaan mereka, menentang kekuasaan Buddha Gupta. Di Jaipur, di Uttar

Pradesh dan di lembah Narmada, para gubernur lokal menjadi berdaulat de-facto.

13

Page 14: Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno

Brahmadatta, gubernur Pundravardhana di North Bengal telah

diasumsikan judul tinggi terdengar dari `Uparika Maharaja` dan dengan demikian

menyatakan kemerdekaannya. Semua faktor ini menyebabkan penurunan otoritas

Gupta di provinsi-provinsi terpencil selama pemerintahan Buddhagupta. Invasi

Vakataka di Malwa mengurangi kewenangan Buddhagupta di wilayah itu juga.

Akibatnya, kekuatan disintegrasi ditetapkan dalam Kekaisaran Gupta dan itu

ditambah setelah kematian Buddhagupta.

Pemerintahan Skandagupta menandai awal dari penurunan Kekaisaran

Gupta. Terlepas dari keberhasilan militer menyapu melawan Pushyamitras dan

Hun, strain perang konstan habis sumber daya alam tersebut. Mata uang yang

dihancurkan dan kurangnya berbagai koin selama Skandagupta bersaksi mengalir

keuangan bendahara kerajaan dari Guptas. Kematian Skandagupta dan

pemerintahan singkat Puru Gupta mempercepat kecepatan penurunan. Para

penguasa terakhir tidak bisa menahan administrasi Kekaisaran Gupta luas.

Buddha Gupta penguasa besar terakhir yang mencoba untuk menghentikan

proses penurunan untuk kadang-kadang, tapi terus di atas bagian barat dari

Kekaisaran Gupta sangat lemah. Para feudatories dari Kathiawar dan

Bundelkhand wilayah berasumsi status semi-independen selama pemerintahannya.

Para Maitrakas dari Valabhi menjadi penguasa keturunan dan membentangkan

bendera kemerdekaan mereka. Gubernur provinsi lain dari Bundelkhand,

Uchchakalpa dll juga menyatakan kemerdekaan mereka, menentang kekuasaan

Buddha Gupta. Di Jaipur, di Uttar Pradesh dan di lembah Narmada, para gubernur

lokal menjadi berdaulat de-facto. Brahmadatta, gubernur Pundravardhana di North

Bengal telah diasumsikan judul tinggi terdengar dari `Uparika Maharaja` dan

dengan demikian menyatakan kemerdekaannya. Semua faktor ini menyebabkan

penurunan otoritas Gupta di provinsi-provinsi terpencil selama pemerintahan

Buddhagupta. Invasi Vakataka di Malwa mengurangi kewenangan Buddhagupta

di wilayah itu juga. Akibatnya, kekuatan disintegrasi ditetapkan dalam Kekaisaran

Gupta dan itu ditambah setelah kematian Buddhagupta.

Perselisihan dalam keluarga kekaisaran yang seharusnya menjadi

penyebab utama untuk penurunan Kekaisaran Gupta. Setelah kematian

14

Page 15: Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno

Kumaragupta saya mungkin ada perjuangan untuk suksesi di antara penerus.

Namun Skandagupta tidak naik takhta. Namun perseteruan keluarga diprakarsai

oleh para penerus Kumaragupta terus berlanjut bahkan pada generasi berikut,

yang melemahkan integritas keluarga Dinasti Gupta. Karena Guptas terakhir sibuk

dalam perang sipil atas aksesi ke tahta, mereka tidak bisa membayar perhatian

terhadap pemeliharaan administratif Kekaisaran luas. Dengan demikian

perjuangan untuk tahta dalam keluarga substansial melemahkan otoritas pusat di

provinsi dan feudatories. Jadi dendam keluarga terus menjadi alasan utama untuk

kejatuhan Guptas.

Para Vakatakas di Deccan adalah tetangga-tetangga yang kuat dari Guptas.

Sejak Samudragupta diproyeksikan kampanye di timur Deccan, yang Vakatakas

di barat Deccan dibiarkan tanpa cedera. Chandragupta II telah menjalin hubungan

perkawinan dengan mereka, dengan menerima Rudrasena II, raja Vakataka,

sebagai suami dari putrinya, Prabhabati Gupta. Namun penerus dari Chandragupta

II tidak memelihara hubungan damai dengan Vakatakas. Selama pemerintahan

Buddha Gupta, yang Vakataka Narendrasena raja telah menginvasi Malwa,

Kosala dan Mekala. Invasi jauh telah melemahkan otoritas Gupta atas daerah

pusat India dan Bundelkhand. Kemudian digulingkan Vakatakas supremasi Gupta

dari daerah Malwa dan Gujarat.

Penyebab jatuhnya Guptas pada dasarnya tidak berbeda dari orang-orang

yang membawa akhir dinasti kuno dan abad pertengahan banyak. Atas dan di atas

menyebabkan inefisiensi administrasi biasa, penerus lemah dan stagnan jatuhnya

Guptas: perselisihan dinasti, inassions asing dan beberapa pemberontakan

internal. Ada bukti yang menunjukkan bahwa setelah kematian Kumaragupta dan

Skandagupta, ada perang sipil dan perjuangan untuk tahta. Misalnya, wehave

penerus Buddhagupta, menyoroti aturan lebih dari hanya satu raja. Mereka adalah

Vinayagupta di Bengal dan Bhanugupta di Iran.

Tidak adanya hukum hak anak sulung bersama dengan otoritas terpusat

yang kuat di masa kuno dan abad pertengahan menyebabkan kekacauan. Jadi kita

melihat bahwa sumber daya kerajaan itu frittered jauh di pertengkaran kecil dan

perang untuk tahta.Selain kondisi melemahnya monarki Gupta, kepribadian sangat

15

Page 16: Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno

Raja Gupta kemudian berkontribusi terhadap jatuhnya akhir dari dinasti ini.

Mereka tidak hanya laki-laki karakter yang lemah, tetapi juga beberapa dari

mereka mengikuti pacifies yang mempengaruhi bidang lainnya administrasi,

terutama yang dari efisiensi militer.

2.2. Peradaban Lembah Sungai Kuning (Hwang – Ho)

Cina merupakan salah satu negara di daratan Asia timur memiliki

peradaban yang cukup tua. Wilayah Cina merupakan wilayah yang cukup terisolir

oleh gurun dan pegunungan-pegunungan yang membentang luas di sekitar

wilayah Cina. Masyarakat Cina terdiri dari lima etnis yaitu bangsa Han, Manchu,

Mongol, Tark dan Tibet. Dalam perkembanganya wilayah Cina yang terisolir tapi

wilayah Cina memiliki keunikan tersendiri yaitu dari segi tulisan yang berbeda,

walaupun wilayah Cina begitu luas namun dapat bersatu. Namun karena

terisolirnya wilayah Cina menyebabkan mereka tidak mengetahui perkembangan

peradaban yang berada di luar wilayahnya. Sehingga bangsa Cina merasa menjadi

pusat peradaban karena memiliki peradaban tertinggi di antara wilayah di

sekitarnya diantaranya Korea, Jepang dan Indocina. Tapi hal itu disebabkan Cina

tidak mengetahui dunia luar yang sudah maju seperti Mesir, Mesopotamia, dan

negara-negara Eropa.

Peradaban tertua Cina kuno ditemukan di lembah sungai kuning (hwang

ho) dari sekitar tahun 3000 sebelum masehi. Sungai kuning ini terdapat di

pegunungan kwen lun. Sungai ini amat panjang dan membawa lumpur kuning

yang kemudian membentuk daratan cina. Sungai kuning ini bermuara di teluk tsii-

li di laut kuning. Daerah di sekitar sungai kuning ini amat subur, sehingga

penduduknya sangat maju kebudayaannya. Di wilayah barat dan utaranya

terbentang padang rumput yang luas. Daerah padang rumput ini didiami oleh suku

kelana yang disebut bangsa syung-nu. Suku ini sering mengadakan penyerbuan ke

daerah-daerah yang subur, sehingga menimbulkan ketakutan dari penduduk di

daerah subur tersebut. Untuk menghindari serbuan bangsa syung-nu, maka

16

Page 17: Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno

dibuatlah tembok raksasa yang panjangnya sekitar 3000 km dan tinggi sekitar 16

meter. Dengan demikian pusat pemerintahannya dikelilingi oleh pagar tembok

raksasa (great wall). Bangunan dan rumah-rumah telah dibangun dengan teratur.

Pada mulanya wilayah kekuasaan negeri cina kuno hanya di sekitar

lembah sungai hwang ho, tetapi kemudian meluas ke selatan di lembah sungai

yang tse kiang. Pemerintahan di selatan berpusat di nanking, sedang di utara

berpusat di peking (beijing). Sejarah pemerintahan di cina ditandai dengan

pemerintahan dinasti yang bergantian. Masing-masing dinasti memiliki ciri-ciri

tersendiri. Dinasti di cina memperoleh kekuasaan melalui perebutan kekuasaan.

Perebutan kekuasaan terjadi jika pemerintahan yang lama mengalami perpecahan.

Kekuasaan sang raja sangat tinggi karena selain kepala pemerintahan juga

pemimpin agama. Rakyat cina percaya bahwa raja di bumi memerintah mewakili

raja langit (raja dunia) karena itu harus dihormati.

A.Sistem Pemerintahan

Ada dua macam system pemerintahan yang pernah dianut dalam kehidupan Cina

Kuno, yaitu :

1.Sistem Pemerintahan Feodal

Dalam system pemerintahan feodal, kaisar tidak menangani langsung urusan

kenegaraan. Kedudukan kaisar dianggap Sakral. Kaisar di hormati sebagai utusan

atau bahkan anak dewa langit, sehingga tidak layak mengurus politik praktis.

2.Sistem pemerintahan Unitaris

Dalam system pemerintahan Unitarisme, kaisar berkuasa mutlak dalam

memerintah. Kekuasaan Negara berpusat di tangan kaisar sehingga kaisar boleh

ikut campur tangan dalam segala urusan politik praktis.

B. Dinasti yang Berkuasa

17

Page 18: Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno

Dinasti Syang Dinasti yang pertama berkuasa di Cina adalah Dinasti

Syang (Hsia). Bentuk pemerintahan dari dinasti ini tidak diketahui dengan jelas,

karena tidak ada peninggalan secara tertulis. Masayrakat pada masa Dinasti Syang

memuja Dewa yang bernama Dewa Shang-Ti. Masyarakat Cina percaya bahwa

seluruh kehidupan itu berasal dari Shang-Ti dan pada akhirnya akan kembali

kepada Shang-Ti. Di sini kami akan membahas Dinasti yang paling menonjol

kekuasaan politiknya di Peradaban Cina Kuno.

1.Dinasti Chou

Dinasti Chou adalah dinasti ketiga yang berkuasa di Cina. Pada masa

kekuasaan dinasti Chou, Dasar-dasar system pemerintahan feodalisme diletakkan

dan diikuti dengan pembagian kekuasaan pemerintahan. Hal ini meliputi

kekuasaan pemerintah pusat langsung berada di bawah kekuasaan seorang kaisar.

Pemerintahan daerah dipegang oleh seorang raja bawahan atau raja vazal. Pada

zaman kekuasaan dinasti Chou inilah muncul tokoh-tokoh filsafat Lao Tse dn

Kong Fu Tse.

2.Dinasti Chin

Dinasti Chin dinasti ini didirikan oleh raja Cheng yang bergelar Shih

Huang Ti. Di bawah pemerintahannya untuk pertama kali Cina merupakan sebuah

Negara kesatuan dengan perintah oleh satu orang raja saja. Pada masa

pemerintahannya terjadi berbagai pembaharuan seperti penghapusan aturan-aturan

feodalisme, pengahapusan sistme raja vazal, pembentukkan provinsi dan

pengangkatan gubernur. Seorang gubernur bertanggung jawan kepada kaisar.

Shing Huang Ti memerintahkan untuk membangun tembok di sepanjang

perbatasan cina bagian utara untuk menghalangi gerakan suku pengembara.

Tembok besar ini dikerjakan selama 18 abad dan berakhir pada zaman Dinasti

Ming (abad Ke-17 M). Ia menetapkan penggunaan satu jenis huruf untuk seluruh

negeri cina yang berpengaruh terhadap perkembangan kebudayaan Cina. Hal lain

yang dilakukan adalah penyatuan alat-alat penghidupan sehari-hari seperti

timbangan atau ukuran, perkakas pertanian ukuran roda kereta dan lain-lian.

18

Page 19: Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno

Setelah Shih Huang Ti meninggal pada tahun 201 SM, timbul perebutan

kekuasaan di antara para gubernur. Liu Pang berhasil mengalahkan lawan-

lawannya dan menduduki tahta kekaisaran mendirikan dinasti baru bernama

Dinasti Han.

3..Dinasti Han

Dinasti Han, pada masa kekuasaan dinasti ini, ajaran Kong Fu Tse mulai

diterapkan dan dikembangkan. System pemerintahannya berdasarkan ajaran-

ajaran Kong Fu Tse. Setiap orang yang ingin menjadi pegawai negeri Harus

memahami ajaran-ajaran Kong Fu Tse. Setiap orang Cina berhak menjadi pegawai

negeri tanpa memandang lapisan dan kedudukan.

Dinasti Han mencapai masa kejayaan dibawah kekaisaran Han Wu Ti.

Kerajaan Cina meliputi Asia Tengah, Korea, Manchuria Selatan, Anam, Sinkiang.

Setelah kekaisaran Han Wu Ti meninggal (87 M), dinasti Han mengalami

kemunduran dan akhirnya runtuh tahun 221 M. lebih dari tiga abad, negeri Cina

terbagi menjadi Kerajaan-Kerajaan Kecil. Namun, pada abad ke-7M negeri Cina

berhasil dipersatukan kembali di bawah Dinasti T’ang.

2.3.Teori Kepemimpinan yang mendasari Kekuasaan politik Peradaban

India dan Cina Kuno

Tipe kepemimimpinan Peradaban India dan Cina Kuno mengarah ke Tipe

kepemimpinan dari Max Weber. Tipe yang pertama adalah kepemimpinan

tradisional. Masyarakat yang memegang kepemimpinan ini meyakini bahwa jiwa

kepemimpinan dan kebijaksanaan bisa diturunkan melalui garis darah. Mereka

meyakini bahwa ada keluarga tertentu yang mampu menjaga karakter

kepemimpinan. Monarkhi bisa lahir dalam masyarakat tradisional. Masyarakat

yang mengagungkan tradisi tidak hanya masyarakat yang hidup di masa lalu. Di

dalam masyarakat modern pun terdapat komunitas yang masih berpegang kepada

tradisinal. Kepemimpinan di masyarakat tradisional tidak hanya untuk

kepemimpinan politik saja, namun juga di bidang keagamaan. Para pemimpin

dan penyebar agama di zaman dahulu selalu berasal dari satu garis keturunan.

19

Page 20: Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno

Contohnya di Peradaban India yang kami Bahas Kerajaan Gupta menggunakan

garis keturunan serta penyebaran ras dan agama dari suku Arya dan Dravida.

Tipe kedua adalah kepemimpinan kharismatik. Pemimpin tipe ini

dianggap memiliki kemampuan adikodrati, yaitu sifat dan kemampuan di atas

rata-rata manusia. Mereka adalah sosok yang dianggap memiliki kemampuan

yang ilahiyah, sehingga mampu melakukan hal-hal yang orang biasa tidak

mampu. Para nabi pada zaman dahulu adalah pemimpin harismatik. Mereka

dibekali dengan mukjizat yang merupakan kekuatan adikodrati. Pemimpin seperti

ini tidak setiap saat bisa lahir, dan tidak bisa dilahirkan. Pemimpin seperti ini

selalu dihormati pandangan dan keputusannya. Karena dari suku Arya dan

Dravida kepemimipinan di pilih dari orang yang paling kuat dari sukunya, karena

masih berkelompok-kelompok. Dinasti di peradaban Cina juga memakai

kepemimpinan tipe kharismatik karena pada peradaban lembah sungai Hwang- Ho

raja yang di anggap sebagai utusan dewa.

Persamaan Kedua Peradaban, Kerajaan Gupta dan Dinasti sama-sama

mencoba merebut kekuasaan dengan strategi perang yang di jalani oleh Pihak

yang berkuasa. Sedangkan dalam memilih pemimpin perbedaannya, jika

Peradaban India menganut kepemimpinan Tradisional secara turun temurun,

sedangkan Peradaban Cina menggunakan kepemimpinan Kharismatik.

BAB III

20

Page 21: Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Setelah mempelajari dua peradaban tersebut dapat di bandingkan antara Sejarah

Politik, pada kekuasaan di Peradaban di India dan di Cina dapat di simpulkan

1.Peradaban di India menggunakan teori kepemimipinan Max weber Tipe pertama

yaitu kepemimpinan Tradisional serta menggunakan tipe kedua kedua yaitu

kepemimpinan kharismatik. Ini dilihat dari sistem Kerajaan di India yaitu

kerajaan Gupta, yang menggunakan sistem turun temurun dari raja-raja yang

berkuasa di Kerajaaan Gupta.

Kemudian pada Suku Dravida dan Arya menggunakan tipe kepemimpinan

Kharismatik, pada waktu itu mereka masih hidup berkelompok sehingga yang

terkuatlah yang menjadi pemimpin mereka. Cara mereka mempertahankan daerah

kekuasaan pun dengan cara menjaga ras keturunan dari salah satu suku tersebut.

Untuk mempertahankan kekuasaannya di tengah kehidupan masyarakat, bangsa

Arya berusaha menjaga kemurnian ras. Artinya, mereka melarang perkawinan

campur dengan bangsa Dravida. Untuk itulah, bangsa Arya menciptakan sistem

kasta dalam kemasyarakatan. Sistem kasta didasarkan pada kedudukan, hak dan

kewajiban seseorang dalam masyarakat. Kemudian dalam merebut kekuasaan

Raja Samudragupta dianggap sebagai puncak kerajaan Gupta,sebab

kekuasaannyatelah mencakup seluruh India utara, meskipun tidak termasuk

bagian barat laut.Dalam bidang politik, Samudragupta dalam melaksanakan

ambisi ayahandanya iamenitik beratkan rencana kegiatan kenegaraannya seperti

yang terkenal dengandigvijaya atau penaklukan atas Empat Penjuru Angin. Yang

dimaksud dengan Empat Penjuru Angin itu tidak saja empat kawasan di sekeliling

kerajaan Gupta, namun juga berarti empat katagori musuh yang harus dihadapi

dan harus ditaklukan yaitu ;1). Raja-raja yang berhasil di bunuh dalam ekspedisi

penaklukan,kemudian daerahnyadisatukan dengan kerajaan Gupta.2). Raja-raja

yang dikalahkan , namun daerahnya dikembaliakan dan raja berstatus baru, yaitu

21

Page 22: Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno

Raja harus membayar upeti.3). Raja-raja diperbatasan dan melarikan diri, yang

harus membayar pajak perlindungan.4). Raja-raja jauh yang mengakui kekuasaan

Raja Gupta dengan jalan mengirimkanduta.Bahkan tidak dapat dipunkiri lagi

pengaruh kekuasaan kerajaan Gupta juga dirasakansampai ke Sri Langka. Dari

pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa ambisi RajaSamudragupta sangat

besar, itu dilihat dari keiginan untuk menguasai wilayah lain

2. Pada Peradaban Sungai Hwang – Ho (Kuning) teori kepemimpinan yang di

pakai Dinasti- Dinasti menggunakan tipe Kepemimpinan Kharismatik, dimana

raja-raja di pilih karena memiliki kekuatan dan di anggap sebagai utusan Dewa.

Selain itu. Pada sistem pemerintahan menggunakan dua sistem pemerintahan yaitu

Sistem pemerintahan Feodal dan Sistem Pemerintahan Unitaris. Untuk

mempertahankan kekuasaan Raja di Dinasti menggunakan berbagai pembaruan

pada sistem politiknya seperti penghapusan aturan-aturan feodalisme,

penghapusan sistem raja Vazal, pembentukan provinsi dan pengangkatan

gubernur.

DAFTAR PUSTAKA

22

Page 23: Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno

Dalal, Anita.2011. selidik nasional gegrafik arkeologi menguak rahasia masa

lampau India kuno. Jakarta: gramedia.

Mulia, T. S. G. 1959. India Sejarah dan Pergerakan Kebangsaan. Jakarta: Balai

Pustaka

Sari, A. 1994. Sejarah Kebudayaan India Kuno. Malang: Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan,  IKIP Malang, Proyek Operasi dan Perawatan Fasilitas

Soepratignyo. 1994. Sejarah Negara-Negara Asia Selatan Abad X-XX Masehi.

Malang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,  IKIP Malang, Proyek Operasi

dan Perawatan Fasilitas

Suwarno,M.Si, Drs. 2012. Sejarah Politik Indonesia Modern. Yogyakarta :

Penerbit Ombak

Su’ud, Abu. 1998. Memahami Sejarah Bangsa-Bangsa di Asia Selatan (Sejak

Masa Purba Sampai Kedatangan Islam). Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan/Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan.

Su’ud, Abu. 2006. Masa Purba dan Integrasi di Bawah Budha-Hindu. Semarang:

UNNES Press

Thohir, Ajid, dan Adding Kusdian. 2006. Islam di Asia Selatan. Bandung:

Humanoria

Wirjosuparto, S. 1957. Sejarah Kebudayaan India. Jakarta: Indira

2013.http://myhistory92.blogspot.com/2013/04/konflik-kerajaan-gupta-yang-

membawa.html, diakses tanggal 2 Oktober 2013 (Sumber dari Internet)

2013. http://id.shvoong.com/humanities/history/2226470-peradaban-lembah-

sungai-kuning-peradaban/, diakses tanggal 3 Oktober 2013 (Sumber dari

Internet)

23