makalah satelit

34
SATELIT I. PENDAHULUAN Kebutuhan akan fasilitas telekomunikasi kian meningkat hampir di seantero dunia. Apalagi bagi negara-negara yang memiliki rintangan – rintangan alamiah, seumpama kepulauan, gurun tandus, dan sebagainya akan memelukan system komunikasi khusus seperti system gelombang mikro, hambur tropo (troposcatter) ataupun system komunikasi yang menggunakan satelit. Digunakannya system satelit dimaksudkan agar kebutuhan permintaan jasa telekomunikasi dari daerah – daerah terpencil dapat dilayani. Atau dengan system satelit ini diperkiraka rantai komunikasi akan dapat disambungkan ke seluruh daerah yang semula tidak mudah dimasuki oleh metoda gelombang mikro sebagai system darat (terestial). Melalui satelit, semua tempat dalam negeri dapat dijangkau oleh fasilitas komunikasi baik fasilitas berupa penyaluran telekomunikasii sendiri, maupun fasilitas lainnya. Teknologi satelit saat ini menjadi sangat menarik bagi para pelaku bisnis telekomunikasi baik yang berskala global maupun yang berskala regional. Dalam teknologi satelit, semakin tinggi kemampuan yang dimiliki, semakin rendah biaya yang dikeluarkan, dan meningkatnya permintaan-permintaan pelanggan telah menciptakan berbagai kesempatan baru yang luar biasa. Pada akhirnya celah orbit (orbital slot) dan pita-pita frekuensi pada GEO, MEO, maupun LEO menjadi aset yang sangat berharga.

Upload: heru-budianto

Post on 04-Jul-2015

8.404 views

Category:

Documents


31 download

TRANSCRIPT

SATELIT

I. PENDAHULUAN

Kebutuhan akan fasilitas telekomunikasi kian meningkat hampir di seantero dunia.

Apalagi bagi negara-negara yang memiliki rintangan – rintangan alamiah, seumpama kepulauan,

gurun tandus, dan sebagainya akan memelukan system komunikasi khusus seperti system

gelombang mikro, hambur tropo (troposcatter) ataupun system komunikasi yang menggunakan

satelit.

Digunakannya system satelit dimaksudkan agar kebutuhan permintaan jasa

telekomunikasi dari daerah – daerah terpencil dapat dilayani. Atau dengan system satelit ini

diperkiraka rantai komunikasi akan dapat disambungkan ke seluruh daerah yang semula tidak

mudah dimasuki oleh metoda gelombang mikro sebagai system darat (terestial). Melalui satelit,

semua tempat dalam negeri dapat dijangkau oleh fasilitas komunikasi baik fasilitas berupa

penyaluran telekomunikasii sendiri, maupun fasilitas lainnya.

Teknologi satelit saat ini menjadi sangat menarik bagi para pelaku bisnis telekomunikasi

baik yang berskala global maupun yang berskala regional. Dalam teknologi satelit, semakin

tinggi kemampuan yang dimiliki, semakin rendah biaya yang dikeluarkan, dan meningkatnya

permintaan-permintaan pelanggan telah menciptakan berbagai kesempatan baru yang luar biasa.

Pada akhirnya celah orbit (orbital slot) dan pita-pita frekuensi pada GEO, MEO, maupun LEO

menjadi aset yang sangat berharga. Koordinasi frekuensi antara para operator menjadi sangat

sulit dilakukan dan hal ini akan menjadi ancaman yang membahayakan bagi bisnis satelit itu

sendiri.

II. PEMBAHASAN

2.1. Pengertian

Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi

tertentu. Ada dua jenis satelit yakni satelit alam dan satelit buatan.

1. Satelit alami adalah benda-benda luar angkasa bukan buatan manusia yang mengorbit

sebuah planet atau benda lain yang lebih besar daripada dirinya,, seperti misalnya Bulan

adalah satelit alami Bumi. Sebenarnya terminologi ini berlaku juga bagi planet yang

mengelilingi sebuah bintang, atau bahkan sebuah bintang yang mengelilingi pusat

galaksi, tetapi jarang digunakan. Bumi sendiri sebenarnya merupakan satelit alami

Matahari.

2. Satelit buatan adalah benda buatan manusia yang beredar mengelilingi benda lain

misalnya satelit Palapa yang mengelilingi Bumi.

3. Satelit komunikasi adalah sebuah satelit buatan yang ditempatkan di angkasa dengan

tujuan telekomunikasi. Satelit komunikasi modern menggunakan orbit geosynchronous,

orbit Molniya atau orbit Bumi rendah.

4. Untuk pelayanan tetap, satelit komunikasi menyediakan sebuah teknologi tambahan bagi

kabel komunikasi kapal selam optik fiber. Untuk aplikasi bergerak, seperti komunikasi ke

kapal laut dan pesawat terbang di mana aplikasi teknologi lain seperti kabel, tidak praktis

atau tidak mungkin.

2.2 Sejarah Satelit

Secara garis besar sejarah satelit dunia dari tahun ke tahun diantaranya;

1945 : Athur Clarke menerbitkan essay tentang “Extra Terrestial Relays”

1957 : Diluncurkan pertama kali satelit sputnik

1959 : Satelit cuaca pertama, Vaguard 2

1960 : Diluncurkan satelit komunikasi Refleksi ECHO

1963 : Diluncurkan satelit komunikasi Geostasioner SYNCOM

1965 : Komunikasi satelit Geostasioner komersial pertama di dunia, INTELSAT I

1976 : Satelit marisat untuk komumnikasi maritim dan peluncuran PALAPA

1982 : Sistem telepon dengan satelit mobile , INMARSAT 4

1988 : Sistem satelit dengan komunikasi data dan telepon mobile, INMARSAT C

1993 : Sistem telepon denga digital satelit

1998 : Sistem satelit Global untuk Small Mobile Phones.

1999 : Peluncuran Telkom – 1

2.3 Arsitektur dan Prinsip Kerja Komunikasi Satelit

Gambar 1. Arsitektur Komunikasi Satelit

- Segmen Angkasa ;

1. Struktur / bus

2. Playload

3. Power Supply

4. Kontrol temperature

5. Kontrol attitude dan orbit

6. sistem populasi

7. telemetry, Tracking, & command ( TT& C )

- Segmen Bumi ;

1. User terminal,

2. SB Master, dan

3. Jaringan

Prinsip kerja dari satelit hampir sama dengan suatu rangkaian repeater yaitu jenis ” RF

Heterodyne Repeater ” SINYAL 6 GHZ. SINYAL 6 GHZ – FILTER – SWTCH - PENGUAT 6

GHZ – DITURUNKAN MENJADI 4 GHZ – HYBRID CIRCULATOR – FILTER – PENGUAT

AKHIR – PANCARAN KE BUMI

Gambar 2. Prinsip Kerja Satelit

Penguat akhir berfungsi menjumlahkan sinyal

Di atas menggambarkan frekuensi naik (up link) 6 GHz dan frekuensi turun untuk turu

(down link) dipakai 4 GHz.

- Besarnya Loss antara satelit dan stasiun Bumi ( ~200 dB pada 6 GHz )

- Sistem penerima di Bumi memerlukan penerima yang sangat peka.

2.4 Alokasi Frekuensi untuk Layanan Satelit

Pengalokasian frekuensi untuk layanan satelit adalah proses yang sangat kompleks yang

membutuhkan koordinasi dan perencanaan tingkat internasional. Hal ini dilakukan dibawah

pengawasan International Communication Union (ITU). Dalam hal perencanaan frekuensi ini

(frequency planning), dunia dibagi menjadi 3, yaitu:

- kawasan 1: Eropa, Afrika, Rusia (dulu masih Soviet) dan Mongolia

- kawasan 2: Amerika Utara dan Selatan, Greenland

- kawasan 3: Asia (diluar daerah 1), Australia dan Pasifik Barat Daya

Dalam tiap kawasan, frekuensi dialokasikan untuk berbagai macam layanan satelit,

walaupun frekuensi tersebut dipakai untuk layanan yang berbeda di kawasan lain. Beberapa

layanan satelit adalah sebagai berikut:

1. Fixed satellite service (FSS)

FSS menyediakan link untuk jaringan telepon dan juga untuk pentransmisian sinyal

televisi ke perusahaan tv kabel, untuk kemudian didistribusikan melalui jaringan kabel. Contoh

FSS; DTH ( Direct To Home ), akses internet, video conferencing, satelit new gathering (SNG),

frame relay, Sigital audio broadcasting (DAB) Keunggulannya yaitu, tidak tergantung pada

jarak, dapat menyediakan layanan ntuk cakupan semua wilayah

Gambar 3. Direct Audio Broadcasting

2. Broadcasting Satellite Service (BSS).

BSS diperuntukkan untuk broadcast langsung ke rumah-rumah masyarakat sehingga

sering juga disebut DBS (Direct Broadcast Satellite).

Gambar 4. Direct Broadcasting Service

3. Mobile Satellite Service

Mobile satellite service melayani komunikasi bergerak baik di daratan, laut maupun udara.

4. Navigational Satellite Service Navigational satellite service melayani global positioning

system (GPS)

5. Meteorological Satellite Service.

Meteorological service melayani riset dan layanan penyelamatan (rescue). Tabel dibawah

ini memperlihatkan frekuensi band yang sering digunakan untuk layanan-layanan satelit. Huruf u

pada Ku band berarti band frekuensi dibawah K (u = under), sementara a pada Ka band berarti

band frekuensi diatas K (a = above). Ku band banyak dipakai untuk layanan direct broadcast dan

fixed satellite tertentu. C band digunakan untuk fixed satellite dan tidak diperbolehkan dipakai

untuk direct broadcast. VHF band digunakan untuk layanan mobile dan navigational tertentu dan

juga untuk data transfer dari satelit cuaca. L band untuk layanan mobile dan navigational. Untuk

layanan fixed di band C, subrange yang paling banyak digunakan adalah 4 – 6 GHz. Frekuensi

yang lebih tinggi hampir pasti dipakai untuk uplink menuju satelit, alasannya akan diungkapkan

pada bab selanjutnya. Para praktisi sering menyebut C band sebagai 6/4 GHz, frekuensi uplink

disebutkan terlebih dahulu. Untuk layanan direct broadcast pada Ku band, subrange yang paling

banyak dipakai adalah 12 – 14 GHz, yang sering disebut sebagai 14/12 GHz. Walaupun

penetapan frekuensi dibuat sepresisi mungkin, contohnya Ku band adalah 14.030 dan 11.730

MHz, tetapi pemakaian nilai seperti dikemukakan diatas dalam perhitungan dapat dilakukan

dengan hasil yang cukup baik.

Table 1. Nilai Frekuensi

2.5 Aplikasi dari Penggunaan Satelit

2.5.1 Tradisional

1. Satelit cuaca adalah satelit yang digunakan untuk mengamati cuaca dan iklim

Bumi.Satelit NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration). Satelit ini

digunakan untuk memantau keadaan bumi untuk keperluan hidrologi, oceanografi dan

meteorologi termasuk memantau kebakaran hutan. Satelit ini mempunyai resolusi spatial

1100 x 1100 m dengan liputan sangat luas.Satelit cuaca NIMBUS mempunyai resolusi

spatial 88 x 88 m dengan kemampuan meliput areal seluas 1600 km. Satelit lainnya

adalah Meteosat dan Himawari (resolusi spatial 8 x 8 km).

2. Satelit Televisi adalah televisi yang dipancarkan dengan cara yang mirip seperti

komunikasi satelit, serta bisa disamakan dengan televisi lokal dan televisi kabel.

3. Di banyak tempat di bumi ini, layanan televisi satelit menambah sinyal lokal yang kuno,

menghasilkan jangkauan saluran dan layanan yang lebih luas, termasuk untuk layanan

berbayar.Radio satelit atau radio langganan adalah sebuah radio digital yang menerima

sinyall yang disiarkan oleh satelit komunikasi, yang mencakup wilayah geografis yang

lebih luas dari sinyal radio biasa.Radio satelit berfungsi di tempat di mana ada garis

pandang antara antena dengan satelit, dengan syarat tak ada rintangan besar, seperti

terowongan atau gedung. Pendengar radio ini dapat mengikuti saluran tunggal tanpa

melihat lokasi jangkauan.Karena teknologi ini membutuhkan akses ke satelit komersial

untuk penyebaran sinyal, jasa radio satelit adalah sebuah bisnis komersial, yang

menawarkan sebuah paket saluran sebagai bagian dari jasa mereka — membutuhkan

sebuah langganan dari penggunak akhir untuk mengakses saluran. Sekarang ini, penyedia

radio satelit utama adalah WorldSpace (Intl.), XM Radio & Sirius Satellite Radio (A.S.).

Karena sinyalnya memiliki hak cipta dan tidak cocok satu sama lain, maka membutuhkan

peralatan khusus untuk dekoding dan pemutaran. Mereka menawarkan saluran berita ,

cuaca , olah raga , dan musik .

4. Satelit navigasi adalah satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke

penerima di permukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi.

Salah satu satelit navigasi yang sangat populer adalah GPS milik Amerika Serikat selain

itu ada juga Glonass milik Rusia . Bila pandangan antara satelit dan penerima di tanah

tidak ada gangguan, maka dengan sebuah alat penerima sinyal satelit (penerima GPS ),

bisa diperoleh data posisi di suatu tempat dengan ketelitian beberapa meter dalam waktu

nyata Satelit ini berfungsi sebagai alat penolong apabila kapal-kapal menemui kesukaran

untuk menentukan posisinya karena cuaca yang buruk atau kesukaran penglihatan (dalam

daerah yang berkabut tebal). Navigator yang mengalami kesulitan menghubungi satelit

navigasi yang mengorbit. Satelit juga akan menjawab melalui radio tentang posisi kapal,

sehingga navigator dapat mengetahui posisi kapal secara tepat.

5. Satelit mata-mata adalah satelit pengamat Bumi atau satelit komunikasi yang digunakan

untuk tujuan militer atau mata-mata terutama oleh USA dan Rusia. Contoh satelit ini

antara lain Vostok, Cosmos, Soyus, dll.

2.5.2 Telekomunikasi

1. Penghubung telepon global ( Global tellecommunication connection) , Jaringan telepon

global – juga dikenal sebagai Jaringan Telepon Switch Publik (PPSTN adalah singkatan

dari Public Switched Telephone Network atau yang biasa disebut jaringan telpon tetap

(dengan kabel). PSTN secara umum diatur oleh standar-standar teknis yang dibuat oleh

ITU-T , dan menggunakan pengalamatan E.163 / E.164 (secara umum dikenal dengan

nomor telepon). Public Switched Telephone Network, PSTN )

2. Penghubung komunikasi untuk di tempat terpencil Satelit mampu menyediakan link

komunikasi sampai ke komunitas terpencil yang sulit dijangkau oleh sistem komunikasi

lain. Tentu saja, sinyal satelit tidak menghiraukan batasan wilayah politik, yang bisa

menjadi kelebihan ataupun kekurangan dari sistem komunikasi ini.

3. Global Mobile Communicati GSM (singkatan bahasa Inggris: Global System for Mobile

Communications, GSM) adalah salah satu standar sistem komunikasi nirkabel (wireless)

yang bersifat terbuka. Telepon GSM digunakan oleh lebih dari satu milyar orang di lebih

dari 200 negara. Banyaknya standar GSM ini membuat roaming internasional sangat

umum dengan “persetujuan roaming” antar operator telepon genggam. GSM berbeda

banyak dengan teknologi sebelumnya dalam pensinyalan dan “channel” pembicaraan

adalah digital, yang berarti ia dipandang sebagai sistem telepon genggam generasi kedua

(2G). GSM merupakan sebuah standar terbuka yang sekarang ini dikembangkan oleh

3GPP.

4. Bagian penting jaringan Global (fiber optic) Internet jaringan yang terjalin bersifat global

tanpa mengenal ruang, waktu, dan birokrasi, dimana akses data dan informasi melampaui

batas-batas negara dan protokoler. Hampir seluruh kebutuhan informasi tersedia di

internet dengan jangkauan global tanpa batas-batas negara. Akses di internet tidak

dibatasi dengan waktu dan kecepatan pencarian informasi dengan internet jauh lebih

cepat dibandingkan dengan pencarian secara manual. Dalam dunia internet komunikasi

dengan pengguna di belahan dunia, dapat anda lakukan tanpa batas ruang dan waktu.

5. Sistem satelit untuk memperluas sistem telepon seluler Sekarang ini, hanya 15% dari

daratan dunia terlayani oleh selular atau teresterial telefon, sehingga satelit menjadi satu-

satunya alternatif bila kabel atau selular tidak tersedia.

6. Akses internet melalui satelit Jenis teknologi satelit telah digunakan untuk aplikasi akses

Internet seperti DirectPC di Amerika, Jepang, Kanada, dan beberapa negara di Eropa.

Kecepatan akses Internet dapat menggunakan kecepatan yang bervariasi antara 64 Kbps

sampai 400 Kbps untuk keperluan down-loading dengan asymmetric IP traffic : transaksi

atau file.

7. Satelit Direct to Home ( DTH ) Menggunakan teknologi Direct To Home (DTH) sebagai

infrastruktur TV Link untuk mengirimkan beratus-ratus program langsung ke rumah-

rumah melalui jaringan satelit.

8. Satelit video conferencing Video conferencing adalah penggunaan peralatan audio dan

video untuk menyelenggarakan konferensi dengan orang-orang yang berada pada lokasi

berbeda. Sistem pelayanan ini sekarang masih digunakan hanya untuk tingkat yang masih

terbatas. Para pengguna saat ini adalah sektor-sektor bisnis dan industri seperti institusi

finansial. Sistem satelit multimedia merupakan infrastruktur yang sangat cocok untuk

video conferencing dibanding dengan jaringan lain karena tingkat fleksibilitasnya dan

kemudahannya untuk dipasang di manapun.

9. Satellite News Gathering (SNG) Pelayanan SNG menjadi jenis pelayanan yang populer

diantara yang ditawarkan oleh operator-operator satelit. Pelayanan SNG ini menyediakan

pada para pelanggannya seperti perusahaan-perusahaan penyiaran TV, pemerintah, untuk

memiliki kemampuan yang mobile dalam meliput program-program outdoor dan siaran

langsung TV (acara berita dan olahraga) maupun untuk memanfaatkan fasilitas-fasilitas

komunikasi pada kondisi bencana atau darurat. Dalam mengirimkan pelayanan-pelayanan

SNG, operator-operator satelit dengan cara sederhana menyediakan stasiun bumi portable

atau mobile dengan kemampuan sistem audio, percakapan telepon dan video. Satelit-

satelit dengan frekuensi-frekuensi pita Ku atau Ka memiliki karakteristik yang fleksibel

dan portabel disebabkan karena ukuran terminal VSAT mobile nya relatif kecil dan

sederhana.

2.6. Keunggulan dan Kelemahan Komunikasi Satelit

Keunggulan dari penggunaan komunikasi satelit diantaranya;

1. Cakupan yang luas : satu Negara, region, ataupun satu benua

2. Bandwith yang tersedia cukup lebar

3. Independen dan infrastuktur terrestia

4. instalasi jaringan segmen Bumi yang sangat cepat

5. Biaya relatif rendah per site

6. karakteristik layanan yang seragam

7. layanan total hanya dari satu provider

8. layanan mobile/wireless yang independen terhadap lokasi

Kelemahan Komunikasi satelit diantaranya;

1. Delay propagasi besar

2. Rentan terhadap pengaruh atmosfir

3. Up Front Cost tinggi ; contoh untuk satelit GEO: Spacecraft, Ground Segment & Launch

= US $ 200 jt, Asuransi : $ 50 jt

4. Distance Insensitive, artinya biaya yang diperlukan hampir sama untuk membuat suatu

link komunikasi satelit jarak dekat dan link komunikasi satelit jarak jauh. Jadi, sistem

komunikasi satelit ekonomis hanya jika sistem ini digunakan kontinyu dalam waktu yang

lama dan meng-handle banyak user.

3.7 Interferensi pada Sistem Satelit

Interferensi pada sistem transmisi satelit dapat disebabkan oleh banyak sumber,

yaitu:

1. Sistem satelit terdekat Apabila SB penerima memiliki antena dengan pattern receive yang

buruk, artinya gain side-lobenya cukup besar (tinggi), maka sinyal down=link yang

berasal dari satelit lain akan diterima juga oleh SB penerima sebagai sinyal interferensi.

2. SB pemancar (Up-link) Sinyal interferensi timbul disebabkan oleh SB pemancar dari

satelit lain. Apabila SB pemancar tersebut memiliki antena dengan pattern side-lobe

dengan gain yang cukup besar, maka carrier pada arah side-lobe juga memiliki daya yang

cukup tinggi untuk mengganggu sistem satelit.

Gambar 5. SB Pemancar

3. Intermodulasi kanal terdekat Satu transponder dibebani atau dioperasikan untuk multi

carrier seperti sistem FDMA atau 2T 1/2 maka carrier-carrier tersebut akan menimbulkan

sinyal termodulasi pada transponder tersebut dan transponder dikanan-kirinya. Walaupun

pada output multiplexer transponder sudah dilengkapi filter yang akan mem-filter sinyal

intermodulasi, tetapi energi yang ditimbulkan akan tetap melebar ditransponder kanan-

kirinya.

4. interferensi dari sistem terresterial. Sistem terresterial beroperasi pada frekuensi band

yang sarna dengan sistem frekuensi pada Satelit Palapa, yaitu C-band 6/4 Ghz.

5. Cross polarisasi antenna

Sistem satelit Palapa, alokasi transponder menggunakan sistem polarisasi ganda

(polarisasi ortogonal) yaitu polarisasi Vertikal dan polarisasi Horizontal. Pada sistemKu

band cross-polarisasi lebih banyak disebabkan oleh pengaruh butiran air hujan yang dapat

mengubah polarisasi sinyal. Sedangkan pada C-banfd terjadinya cross-polarisasi lebih

banyak disebabkan oleh jeleknya isolasi antara polarisasi Vertikal dan horizontal pada

sistem feed-horn antena. Isolasi cross-poll yang diijinkan adalah >30 dB.

Gambar 6. Sistem Terrestial

6. Sistem lainnya

Sebagai contoh adalah interferensi dari sinyal liar yang ditimbulkan oleh sistem

pembakaran motor dua tax yang tidak sempurna, yaitu dapat mengganggu pada sistem

digital dimana carriernya kecil. Contoh lainnya adalah terganggunya/lenyapnya sinyal

sinkronisasi pada sistem TDMA yang mengakibatkan terganggunya sistem secara

keseluruhan.

2.8 ORBIT

Dalam fisika , suatu orbit adalah jalan yang dilalui oleh objek, di sekitar objek lainnya, di

dalam pengaruh dari gaya tertentu. Orbit pertama kali dianalisa secara matematis oleh Johannes

Kepler yang merumuskan hasil perhitungannya dalam hukum gerakan planet Kepler . Dia

menemukan bahwa orbit dari planet dalam tata surya kita adalah berbentuk elips dan bukan

lingkaran atau episiklus seperti yang semula dipercaya.

2.9 Macam – macam Orbit Satelit

Banyak satelit dikategorikan atas ketinggian orbitnya, meskipun sebuah satelit bisa

mengorbit dengan ketinggian berapa pun.

• Orbit Rendah (Low Earth Orbit, LEO): 300 – 1500km di atas permukaan bumi.

• Orbit Menengah (Medium Earth Orbit, MEO): 1500 – 36000 km.

• Orbit Geostasioner (Geostationary Orbit, GEO): 35790 km di atas permukaan Bumi.

• Orbit Tinggi (High Earth Orbit, HEO): di atas 36000 km.

Orbit berikut adalah orbit khusus yang juga digunakan untuk mengkategorikan satelit:

• Orbit Molniya, orbit satelit dengan perioda orbit 12 jam dan inklinasi sekitar 63°.

• Orbit Sunsynchronous, orbit satelit dengan inklinasi dan tinggi tertentu yang selalu melintas

ekuator pada jam lokal yang sama• Orbit Polar, orbit satelit yang melintasi kutub.

Gambar 6. Tipe Orbit

2.10 Dasar Perhitungan Penentuan Orbit Satelit = Satelites in circular orbit

Gaya Tarik : Fg = m.g.(R/r)2

Gaya Sentrifugal : Fc = m.r.t2

Dimana :

- m = masa satelit

- R = radius Bumi ( R = 6370 Km )

- r = jari – jari ( jarak pusat bumi )

- g = kecepatan gravitasi ( g = 9,81 m/s2 )

- I = kecepatan angular

= Stable orbit : Fg = Fc

Gambar 7. Tinggi Orbit dan Delay

2.11 Satelit Geostasioner

Gambar 8. Satelit di Orbit GEO

Orbit Geostasioner adalah orbit geosinkron yang berada tepat di atas ekuator Bumi (0°

lintang), dengan eksentrisitas orbital sama dengan nol. Dari permukaan Bumi, objek yang berada

di orbit geostasioner akan tampak diam (tidak bergerak) di angkasa karena periode orbit objek

tersebut mengelilingi Bumi sama dengan perioda rotasi Bumi. Orbit ini sangat diminati oleh

operator-operator satelit buatan (termasuk satelit komunikasi dan televisi). Karena letaknya

konstan pada lintang 0°, lokasi satelit hanya dibedakan oleh letaknya di bujur Bumi. Orbit

geosinkron (GEO, Geosynchronous Earth Orbit) berada pada ketinggian 36.000 km. Periode

orbitnya 24 jam, sama dengan orbit Bumi mengelilingi Matahari. Satelit telekomunikasi dan

pengamat cuaca umumnya ada di sini. Satelit GEO dengan inklinasi (sudut kemiringan terhadap

bidang ekuator) nol derajat dan dikontrol terus (seperti pada satelit telekomunikasi) bisa berada

pada titik stasioner, sehingga orbitnya disebut geostationer orbit (GSO).

Keuntungan dari GEO diantaranya;

Bandwidth lebar : satelit yang beroperasi pada frekuensi Ka – band (20-30 GHz) akan

dapat menyalurkan troughput dalam orde giga bit per detik

Relatif murah : sistem satelit relatif lebih murah karena tidak ada biaya penggelaran dan

satu satelit dapat mengcover daerah yang luas

Topologi network sederhana : dibandingkan dengan model interkoneksi mesh pada

network terstial, satelit GEO memiliki konfigurasi yang lebih sederhana.

Dengan topologi sederhana maka performasi network lebih mudah dikendalikan.

Disamping itu, ada dua kerugian;

1. Satelit GEO memerlukan power yang lebih besar untuk hand set. Hal ini membuat

hand set menjadi lebih besar dan mengurangi umur baterai.

2. Delay tetap yang dapat dirasakan oleh user. Biasanya, delaynya ¼ detik, tetapi

dapat lebih lama. Pada telfon selular, delay lebih besar dari ¼ detik tidak dapat

diterima.Terjadinya interferensi dan/atau koneksi yang tidak teratur disebabkan

adanya salju, hujan, dan bentuk lain gangguan cuaca.

2.12 LEO System

Orbit bumi rendah (Low Earth Orbit, LEO) adalah sebuah orbit sekitar Bumi antara

atmosfer dan sabuk radiasi Van Allen, dengan sebuah sudut inklinasi rendah. Batasan ini tidak

didefinisikan secara pasti tetapi biasanya sekitar 300-1500 km. Orbit ini biasanya berada di

bawah intermediate circular orbit (ICO) dan jauh di bawah orbit geostationary. Orbit lebih

rendah dari sini tidak stabil dan akan turun secara cepat karena gesekan atmosfer. Orbit yang

lebih tinggi dari orbit ini merupakan subyek dari kegagalan elektronik awal karena radiasi yang

kuat dan pengumpulan muatan. Orbit dengan sebuah sudut inklinasi yang lebih tinggi biasanya

disebut orbit polar.

Objek di orbit Bumi rendah bertemu gas atmosfer di thermosphere (sekitar 80-500 km di

atas) atau exosphere (kira-kira 500 km ke atas), tergantung dari ketinggian orbit. Kebanyakan

penerbangan angkasa berawak telah berada di LEO, termasuk seluruh space shuttle dan

bermacam misi stasiun angkasa; satu pengecualian adalah tes penerbangan suborbital seperti

Proyek Mercury awal dan penerbangan SpaceShipOne (yang tidak ditujukan mencapai LEO),

dan misi Proyek Apollo ke Bulan (yang melewati LEO). Dari segi penggunaannya, sistem-sistem

LEO dapat dibagi dalam dua sistem:

a. Sistem yang dapat beroperasi dengan mem”bypass” jaringan telekom yang ada. Dalam group

ini hanya IRIDIUM yang baru dapat digolongkan kedalamnya.

b. Sistem yang bekerja melalui jaringan telekom yang ada. Sehingga dapaat dianggap sebagai

perluasan sistem-sistem Cellular ataupun jaringan telekom yang ada

2.13 MEO System

Benda yang berada di orbit menengah (MEO, Medium Earth Orbit) berada pada

ketinggian 5.500 – 36.000 km. Sistem satelit navigasi GPS (global positioning system) milik

Amerika Serikat dan GLONASS (global navigation satellite system) milik Rusia menempati

orbit menengah ini, sekitar 18.000 – 20.000 km dari Bumi.

2.14 Rumus LFS

LFS = 32,4 + 20 log f + 20 log d

Untuk Uplink :

f = 6 GHz; d = 35.900 KM; LFS = 199 dB

Untuk Downlink :

f = 4 GHz; LFS = 196 GHz

2.15 Mobile Satelitte

- Kerangka Mobile Satellite

1. Antena dengan banyak tiang ( Multi bea L- band antenna )

2. Antena denga tiang pengisi ( feeder link antennas )

3. Proccesor for : Band allocation, Signal Routing, Bandwith Compaction,

Demodulation/Remodulation, Channel Compaction (DSI)

Gambar 9. Komponen Dasar Link Satelit

- Empat Elemen Utama Mobile satelite

1. Satelit

2. Network Management Center ( NMC )

3. Gateways and Base Station

4. Advancer User Terminals

- Empat Ukuran Kekuatan Penerimaan

1. Kekuatan pengiriman, jika semakin kuat pengiriman maka penerimaan semakin kuat

2. Daya Jangkau antena pengirim, Semakin kuat daya jangkau maka semakin luas daya

penerimaan

3. Jarak diantara pengirim dan penerim. Semakin jauh maka jarak penerimaan semakin kecil

4. Daya jangkau antena penerima. Daya jangkau antena penerima besar maka kekuatan

penerima besar

Gambar 10. Komuniksai Telepon / Data

2.16 VSAT = Very Small Aperture Terminal

VSAT kependekan dari Very Small Aperture Terminal, sebuah terminal yan digunakan

dalam komunikasi data satelit, suara dan sinyal video, tidak termasuk broadcast televisi. VSAT

terdiri dari dua bagian, sebuah transceiver yang ditempatkan di luar (out doors) yang dapat

langsung terjangkau oleh satelit dan sebuah alat yang di tempatkan di dalam ruangan yang

menghubungkan transceiver dengan alat komunikas para pengguna, PC misalnya. Transceiver

menerima dan mengirim sinyal ke transponder satelit di langit. Satelit mengirim dan menerima

sinyal dari sebuah ground station komputer yang berfungsi sebagai hub untuk sistem tersebut.

Masing-masing komputer pengguna terhubungkan oleh hub ke satelit, membentuk sebuah

topologi bintang (star topology). Hub tersebut mengatur keseluruhan operasional network. Agar

sebuah komputer pengguna dapat melakukan komunikasi dengan lainnya, transmisinya harus

terhubung dengan hub yang kemudian mentransmisikan kembali ke satelit, setelah itu baru

dikomunikasikan dengan komputer pengguna VSAT yang lain. Sistem ini mengadopsi teknologi

TDM dan TDMA. Umumnya konfigurasi VSAT adalah seperti bintang.

- Keuntungan dengan VSAT

1. Koneksi dimana saja.

2. Tidak perlu LOS dan tidak ada masalah dengan jarak, Jangkauan cakupannya yang luas

baik nasional, regional maupun global.

3. Pembangunan infrastrukturnya relatif cepat untuk daerah yang luas, dibanding teresterial.

4. Komunikasi dapat dilakukan baik titik ke titik maupun dari satu titik ke banyak titik

secara broadcasting, multicasting

5. Kecepatan bit akses tinggi dan bandwidth lebar.

6. VSAT bisa dipasang dimana saja selama masuk dalam jangkauan satelit, handal dan bisa

digunakan untuk koneksi voice, video dan data, dengan menyediakan bandwidth yang

lebar.

7. Jika ke internet jaringan akses langsung ke ISP router dengan keandalannya mendekati

100% .

8. Sangat baik untuk daerah yang kepadatan penduduknya jarang dan belum mempunyai

infrastuktur telekomunikasi.

9. Harga relatif mahal karena menyewa dengan sebuah provider

- Kerugian VSAT.

Untuk melewatkan sinyal TCP/IP, besarnya throughout akan terbatasi karen delay propagasi

satelit geostasioner. Kini berbagai teknik protokol link sudah dikembangkan sehingga dapat

mengatasi problem tersebut. Diantaranya penggunaan

1. Forward Error

2. Correction yang menjamin kecilnya kemungkinan pengiriman ulang.

3. Waktu yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya melalui satelit adalah

sekitar 700 milisecond, sementara leased line hanya butuh waktu sekitar 40 milisecond.

Hal ini disebabkan oleh jarak yang harus ditempuh oleh data yaitu dari bumi ke satelit

dan kembali ke bumi. Satelit geostasioner sendiri berketinggian sekitar 36.000 kilometer

di atas permukaan bumi.

4. Curah Hujan yang tinggi, Semakin tinggi frekuensi sinyal yang dipakai maka akan

semakin tinggi redaman karena curah hujan. Saat ini band frekuensi yang banyak dipakai

untuk aplikasi broadcasting adalah S-band, C-Band dan Ku-Band. Untuk daerah seperti

Indonesia dengan curah hujan yang tinggi penggunaan Ku-band akan sangat mengurangi

availability link satelit yang diharapkan. Sedangkan untuk daerah daerah sub tropis

dengan curah hujan yang rendah penggunaan Ku-Band akan sangat baik. Pemilihan

frekuensi ini akan berpengaruh terhadap ukuran terminal througyang akan dipakai oleh

masing masing pelanggan.

5. Rawan sambaran petir gledek Sun Outage, Sun outage adalah kondisi yang terjadi pada

saat bumi-satelit-matahari berada dalam satu garis lurus. Satelit yang mengorbit bumi

secara geostasioner pada garis orbit geosynchronous berada di garis equator atau

khatulistiwa (di ketinggian 36.000 Km) secara tetap dan mengalami dua kali sun outage

setiap tahunnya. Energi thermal yang dipancarkan matahari pada saat sun outage

mengakibatkan interferensi sesaat pada semua sinyal satelit, sehingga satelit mengalami

kehilangan komunikasi dengan stasiun bumi, baik headend/ teleport maupun ground

segment biasa.

6. Debu Meteroit, Seringkali menembakan gas hydrazine (H2Z) agar rotasi satelit agar

satelit stabil di orbit, satelit perlu beberapa kali di kalibrasi agar tetap pada orbitnya.

IV. KESIMPULAN

Pada sistem komunikasi satelit penempatan repeater berada di ruang angkasa dalam

bentuk satelit. Jadi satelit hanya merupakan suatu repeater saja. Dengan ditariknya repeater jauh

ke atas, maka jangkauan pemandangannya makin luas, dengan demikian jarak antar pesawat

pemancar dengan penerima dapat diperpanjang. lni merupakan suatu penghematan. Satelit

diorbitkan dengan ketinggian bermacam-macam tergantung dari kebutuhannya.

Orbitnya sinkron dengan permukaan bumi, sehingga seolah-olah satelit ini diam

ditempatnya. lnilah yang disebut dengan geostationer orbit. Prinsip dasar sistem komunikasi

satelit adalah dari suatu terminal sinyal dikirimkan ke stasiun bumi, kemudian dari stasiun bumi

ini sinyal tersebut dipancarkan ke satelit. Selanjutnya dari satelit sinyal ini akan dikirim kembali

ke bumi yaitu ke stasiun bumi yang akan dituju yang letaknya berdekatan dengan terminal yang

akan dituju. Kemudian dari stasiun bumi ini sinyal diteruskan ke terminal yang dituju.

V. DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Satelit_komunikasi

http://www.google.co.id/search?

hl=en&q=telefon+satelit+personal&btnG=Search&meta=cr%3DcountryID

http://www.google.co.id/search?

hl=en&q=SISTEM+KOMUNIKASI+SATELIT&btnG=Search&meta=cr%3DcountryID

http://www.google.co.id/search?

q=SISTEM+KOMUNIKASI+SATELIT&hl=en&cr=countryID&start=10&sa=N

http://library.usu.ac.id/download/ft/elektro-rachman.pdf

http://www.dark-legion.org/id

http://www.pcr.ac.id/