makalah sap transaksi-tabungan
TRANSCRIPT
MAKALAH
SEMINAR AKUNTANSI PERBANKAN
“TRANSAKSI TABUNGAN”
OLEH1. Nurul Diyan Aditya (1A 091511)
2. Atika Dwi Sabrina (IA 091498)
3. Nugraheni Restu P. (IA 091513)
4. Niken Permata Hati (IA 091399)
5.Ramdhan Diaz P. (IA 091566)
STIE BANK BPD JATENG
SEMARANG
2012
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR .................................................................. I
DAFTAR ISI ................................................................... II
PENDAHULUAN .................................................................... III
POKOK BAHASAN .................................................................... IV
PEMBAHASAN ................................................................... V
PENUTUP .................................................................... VI
DAFTAR PUSTAKA .................................................................... VII
BAB I
PENDAHULUAN
Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki peranan yang sangat penting,
dimana dalam kegiatannya baik sebagai penghimpun dana masyarakat dalam bentuk Giro,
Tabungan, dan Deposito yang dana tersebut disalurkan kembali kepada masyarakat dalam
bentuk kredit.
Menurut Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang
perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.
Dari pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa bank merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang keuangan. Salah satu aktivitas perbankan adalah menghimpun dana
dari masyarakat luas yang dikenal dengan istilah di dunia perbankan yaitu kegiatan funding.
Simpanan tabungan merupakan aktivitas perbankan dalam menghimpun dana
masyarakat dengan syarat-syarat tertentu bagi pemegangnya, dan persyaratan masing-masing
bank berbeda, tujuan nasabah menyimpan uang di rekening tabungan juga berbeda. Dengan
demikian sasaran bank dalam memasarkan produknya juga berbeda sesuai dengan
sasarannya.
Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, Tabungan adalah
simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati,
tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan
dengan itu.
Syarat-syarat penarikan tertentu maksudnya adalah sesuai dengan perjanjian yang telah
dibuat antara bank dengan si penabung. Kemudian dalam hal sarana atau alat penarikan juga
tergantung dengan perjanjian antara keduannya yaitu bank dan penabung.
BAB II
POKOK BAHASAN
TABUNGAN
Tabungan merupakan hutang bank kepada masyarakat, dalam hal ini pemilik tabungan
dan dikelompokkan ke dalam hutang jangka pendek dalam neraca. Tidak adanya batasan
jangka waktu tabungan dan penarikan yang dapat dilakukan sewaktu-waktu menyebabkan
tabungan harus digolongkan ke dalam hutang jangka pendek.
Tabungan yang dimiliki oleh bank-bank dewasa kini berbeda dengan Tabungan
Pembangunan Nasional (Tabanas) beberapa tahun yang lampau. Produk tabungan yang
sekarang dijual oleh bank-bank memiliki suku bunga yang relative cukup tinggi sebagai
cerminan dari adanya persaingan ketat dalam mengumpulkan dana masyarakat.
Dalam Keputusan Menteri Keuangan No.61/KMK.04/2001, yang dimaksud dengan
tabungan adalah simpanan pada Bank dengan nama apapun, termasuk giro yang
penarikannya dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh masing-masing
bank. Untuk menarik dana yang terdapat dalam rekening tabungan dapat menggunakan
berbagai sarana atau alat penarikan. Adapun beberapa alat penarikan tabungan yang
digunakan tergantung bank masing-masing yang ingin menggunakan sarana yang mereka
inginkan. Alat penarikan ini dapat disgunakan sendiri-sendir atau secara bersamaan. Alat-
alat yang sering digunakan adalah sebagai berikut :
1. Buku Tabungan
Merupakan buku yang dipegang oleh nasabah, dimana berisi catatan saldo tabungan,
penarikan, penyetoran dan pembebanan yang mungkin terjadi. Buku ini dapat digunakan
pada saat penarikan, sehingga langsung mengurangi saldo yang ada di buku tabungan
tersebut.
2. Slip Penarikan
Merupakan formulir penarikan dimana nasabah cukuo menulis nama, nomor rekening,
jumlah uang serta tanda tangan untuk menarik sejumlah uang. Slip penarikan biasanya
digunakan bersamaan dengan buku tabungan.
3. Kwitansi
Meruapakan bukti penarikan yang dikeluarkan oleh bank yang fungsinya sama dengan slip
penarikan, dimana tertulis nama penarik, nomor penarik, jumlah uang dan tanda tangan
penarik.
4. Kartu ATM
Merupakan sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastic yang dapat digunakan untuk
menarik sejumlah uang dari tabungannya, di mesin Automted Teller Machine (ATM). Mesin
ATM biasanya tersebar di tempat yang strategis.
AKUNTANSI UNTUK TABUNGAN
Transaksi tabungan meliputi:
1. Pembukaan rekening
2. Penyetoran
3. Penarikan
4. Tata cara perhitungan dan pembukuan bunga tabungan penutupan rekeningtabungan
5. Penutupan rekening tabungan
BAB III
PEMBAHASAN
AKUNTANSI UNTUK TABUNGAN
1. Pembukaan rekening
Setiap pemohon yang akan membuka rekening tabungan wajib mengisi formulir
pembukaan tabungan yang terdiri dari tiga rangkap dan didalamnya terdapat isian mengenai
data pribadi pemohon. Selain mengisi formulir pembukaan tabungan, pemohon diharuskan
memberikan fotocopy kartu identitas diri dan memberikan contoh tanda tangan yang
diserahkan kepada bagian yang bersangkutan yaitu teller dan seksi tabungan. Langkah
berikutnya adalah pengisian slip setoran awal yang telah dilengkapi dengan nomor tabungan
dan nama tabungan.
Sebagai contoh :
Pada tanggal 04 Agustus 1992, Tn. E hendak membuka tabungan di Bank Omega – Jakarta.
Setoran pertamanya sebesar Rp 1.500.000,- tunai. Bunga ditetapkan secara Floating yang
mana disesuaikan pada suku bunga yang berlaku dan dihitung atas dasar lamanya tabungan
mengendap. Pada waktu penyetoran pertama suku bunga sebesar 20% setahun. Atas dasar
suku bunga ini akan diperhitungkan bunga tabungan untuk Tn. E, hingga suku bunga Bank
Omega berubah. Pada saat penyetoran tersebut, oleh Bank Omega cabang Jakarta akan
dibukukan dengan ayat jurnal sebagai berikut :
Kas Rp 1.500.000
Tabungan-Rekening Tn. E Rp 1.500.000
Apabila pada tanggal 20 Agustus 1992, Tn. E kembali menyetor dengan menyerahkan
selembar cek Rp 4.600.000 dari Tn. F, nasabah Bank Omega-Jakarta, untuk keuntungan
rekening tabungannya. Pada hari yang sama ia juga mendapat transfer masuk dari seorang
rekannya di Surabaya melalui Bank Omega- Surabaya sebesar Rp 7.230.000,- untuk
keuntungan rekening tabungannya. Oleh Bank Omega-Jakarta akan dicatat sebagai berikut :
Giro-Rekening Tn. F Rp. 4.600.000
RAK Cabang Surabaya Rp 7.230.000
Tabungan-Rekening Tn. E Rp 11.830.000
2. Penyetoran
Seorang nasabah dapat saja melakukan penyetoran untuk keuntungan rekeningnya di
cabang lain. Dalam transaksi seperti ini, akan tercipta adanya hubungan antar cabang
antara cabang penerima setoran dan cabang penerbit rekening tabungan.Untuk transaksi
antar cabang ini, issue yang timbul adalah masalah keamanan transaksi yang erat
kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank yang bersangkutan.
Bagi bank yang pengoperasiannya dilakukan dengan media komputer dan dapat
berhubungan langsung antara cabang on-line processing), issue keamanan transaksi tidak
begitu besar dibanding dengan bank yang pengoperasiannya secara masih manual atau
belum beroperasi secara on-line.
Bank memproses transaksi secara on-line dengan cabang-cabang lainnya, akan
tercipta hubungan antara kantor yang diproses dengan sebuah komputer pusat (host
komputer). Hubungan ini nantinya akan terlihat dalam neraca harian setiap cabang.
Pemberian kode transaksi seperti ini akan dilakukan dengan komputer dan penomorannya
harus unik. Bank memproses transaksi secara off-line dengan cabang-cabang lainnya,
perlu menciptakan sistem pengkodean transaksi. Karena transaksi penyetoran antar
cabang tidak dapat langsung mengkredit rekening nasabah tabungan di cabang penerbit,
bank harus menciptakan sistem internal control yang unik dan efektif.
Lazimnya, internal control tersebut dengan cara langsung mencetak transaksi
penyetoran dengan penomoran kode khusus pada passbook nasabah. Atas dasar kode
transaksi ini akan diuji kebenarannya oleh cabang lain dimana si nasabah hendak
melakukan transaksi lainnya, khususnya penarikan. Dengan demikian, apabila ada
transaksi penyetoran dan penarikan antar cabang yang dilakukan dengan hari yang sama,
maka alat kontrol yang dijadikan dasar pengesahan adalah pencatatan data transaksi dalam
passbook.
Proses transaksi hubungan antar cabang secara on-line dapat dilukiskan sebagai
berikut :
Pemrosesan secara On-line & Off-lineOn-line
Off-line
Sebagai contoh, apabila Tn. E, melakukan penyetoran tunai tanggal 24 Agustus pada Bank
Omega cabang Surabaya sebesar Rp. 1.000.000;- oleh Bank Omega cabang Jakarta,
selaku cabang penerbit, akan dibukukan sebagai berikut :
SetoranNasabah
ProsesTransaksi Host
ProsesTransaksi
Mengkredit CabangPenerbit dan Passbook
Mendebet Cabang PenerimaSetoran dan Rek. Nas.
Up-to-thesecond
Cabang PenerimaSetoran
Cabang PenerbitTabungan
CPU CPU CPU
Trans. Setoran
Proses
Cabang PenerimaSetoran
Cabang PenerbitTabungan
Proses
Kredit NotaKe CabangPenerbit
MengkreditPassbookNasabah
MengkreditPassbookNasabah
Kredit NotaKe CabangPenerbit
Seorang nasabah jika ingin menambah rekening tabungannya maka ia akan
melakukan Penyetoran Tabungan. Penyetoran tabungan dapat dilaksanakan dengan cara:
setoran tunai, setoran kliring dan pemindahbukuan. Setiap jenis penyetoran tersebut harus
dilengkapi dengan slip setoran atau Ticket.
Contoh :
Setoran Tunai
Pak Arif pada tanggal 1 September 2006 hendak membuka tabungan di Bank BRI Cabang
Jakarta. Setoran pertamanya Rp 500.000 tunai
D : Kas Rp 500.000,00
K : Tabungan Pak Arif Rp 500.000,00
Pada tanggal 4 September 2006, Pak Arif kembali menyetor untuk rekening tabungannya
dengan menyerahkan selembar cek Rp 4.500.000,00 dari Pak Putra. Pak Putra nasabah Bank
BRI Jakarta. Pada hari yang sama ia juga mendapat transfer dari rekannya melalui Bank BRI
Cabang Kalimalang sebesar Rp 7.000.000
D : Giro Pak Putra Rp 4.500.000,00
D : RAK Cabang Kalimalang Rp 7.000.000,00
K : Tabungan Pak Arif Rp 11.500.000,00
Penyetoran Antar Bank
Pak Arif melakukan setoran dari Bank BRI Cabang Salemba sebesar Rp. 500.000
D : RAK Cab. Salemba Rp 500.000,00
K : Tabungan Pak Arif Rp 500.000,00
D : Rekening Antar Kantor -Cabang Surabaya…………………………………. Rp. 1.000.000
K : Tabungan – Rekening Tn. E……………………………. Rp. 1.000.000
3. Penarikan
Penarikan tabungan pun dapat dilakukan pada dan bukan pada cabang penerbit. Bila
dilakukan pada cabang penerbit, bank langsung akan mendebet rekening nasabah yang
bersangkutan beserta dengan passbooknya.
Bila penarikan tabungan dilakukan pada cabang bukan penerbit, pengkodean transaksi
yang unik diperlukan. Bila pemrosesan transaksi antar cabang dilakukan secara on-line,
rekening nasabah yang bersangkutan dapat langsung didebet melalui media komputer
yang beroperasi secara on-line. Pada bank yang pemrosesannya dilakukan secara off-line,
akan memerlukan pengamanan transaksi yang efektif. Lazimnya dilakukan dengan
penomoran transaksi yang unik. Cabang pembayar akan segera mengirimkan nota
pembukuan kepada cabang penerbit tabungan dimana dipelihara rekening nasabah yang
bersangkutan.
Sebagai contoh :Pada tanggal 28 Agustus 19xx, Tn. E menarik rekening tabungan di Bank Omega cabang
Bandung sebesar Rp. 1.500.000;- tunai, oleh cabang Bandung akan dibukukan sebagai
berikut
Cabang penerbit, yaitu cabang Jakarta, akan mengkredit cabang Bandung dan mendebet
rekening Tn. E, sebagai berikut :
Hubungan antar cabang Bandung dan cabang Jakarta bersifat reciprocal, yaitu kedua
cabang akan tercipta hubungan hutang dan piutang dalam jumlah yang sama. Dengan
demikian, rekening antar kantor ini dikenal dengan nama reciprocal account.
D : Rekening Antar Kantor – Jakarta ……………………… Rp. 1.500.000
K : Kas……………………….……………………………….. Rp. 1.500.000
D : Tabungan Rekening Tn. E ……………….…………… Rp. 1.500.000
K : Rekening Antar Kantor – Bandung ………………….. Rp. 1.500.000
Penarikan tabungan dilaksanakan dengan bantuan proses earnmarking, (pengkonfirmasian
transaksi antar cabang) dimana petugas yang bersangkutan langsung mengetahui posisi saldo
rekening penabung melalui bantuan input komputer. Dengan cara ini petugas yang
bersangkutan langsung dapat mengetahui ada tidaknya dana yang akan ditarik direkening
penabung.
Contoh :
Penarikan Tunai
Pak Arif menarik dana tabungannya secara tunai di Bank BRI Jakarta sebesar Rp 200.000,00
D : Tabungan Pak Arif Rp 200.000,00
K : Kas Rp 200.000,00
Penarikan Melalui ATM
Pak Arif menarik dananya melalui ATM sebesar Rp. 100.000,
D : Tabungan Pak Arif Rp 100.000,00
K : Kas ATM Rp 100.000,00
Penarikan Antar Cabang – Reciprocal Account
Pak Arif menarik rekening tabunggannya di Bank BRI Cabang Kelapa Dua sebesar Rp
1.500.000,00 tunai.
Pencatatan pada Cabang Kelapa Dua :
D : RAK Cabang Jakarta Rp 1.500.000,00
K : Kas Rp 1.500.000,00
Pencatatan pada Cabang Jakarta (penerbit)
D : Tabungan Pak Arif Rp 1.500.000,00
K : RAK Cabang Kelapa Dua Rp 1.500.000,00
4. Tata cara perhitungan bunga dan pembukuan bunga tabungan
Bunga tabungan dihitung pada setiap akhir bulan dan langsung dikreditkan ke rekening
tabungan. Dengan demikian bunga tabungan akan menambah saldo tabungan.
Dasar perhitungan suku bunga dapat dihitung baik secara floating maupun dari saldo tetap
dan dilakukan setiap akhir bulan.Perhitungan dengan saldo tetap biasanya diambil saldo rata-
rata minimum dalam sebulan. Cara ini dapat merugikan atau menguntungkan nasabah
maupun bank. Bila saldo nasabah cenderung meningkat selama sebulan, perhitungan bunga
dengan saldo rata-rata dapat merugikan nasabah dan menguntungkan pihak bank.
Sebaliknya, apabila saldo tabungan nasabah cenderung turun selama sebulan, perhitungan
bunda dengan saldo rata-rata dapat menguntungkan nasabah dan merugikan bank. Hal ini
bergantung dari perubahan saldo.
Cara lain dalam perhitungan bunga secara floating dilakukan atas dasar lamanya dana
mengendap dalam bank. Lamanya saldo mengendap akan diperhitungkan dengan suku bunga
yang berubah-ubah selama satu periode tertentu, lazimnya satu bulan. Dalam perhitungan
ini, bank harus menghitung dengan cermat besarnya beban tugas atas dasar lamanya hari dan
besarnya saldo mengendap. Karena perhitungan yang cukup rumit, lazimnya dipergunakan
komputer.
Sebagai contoh, mutasi rekening Tn. E selama bulan Agustus 19xx dapat dijabarkan
sebagai berikut :
Nomor Rekening : 023180238
Nama Penabung : E
Periode : Agustus 19xx
Tgl. Keterangan Rf Debit Kredit Saldo
4 Setor Tunai 21 1.500.000 1.500.000
20 Setor
Warkat
16 11.830.000 13.330.000
24 Setor SBY 13 1.000.000 14.330.000
28 Tarik BGD 02 12.380.000
31 Bunga 09 1.500.000 97.331 12.927.331
Besarnya bunga yang diberikan kepada Tn. E sebesar Rp. 97.331 tersebut dihitung dengan
menghitung lamanya hari dan besarnya saldo yang mengendap dan dihitung dengan suku
bunga yang berlaku selama bulan Agustus 19xx.
Perhitungannya adalah sebagai berikut :
6/360 * 20% * RPH. 1.500.000 = Rp. 4.999,99
5/360 * 21,25% * RPH. 1.500.000 = Rp. 4.427,08
5/360 * 19,75% * RPH. 1.500.000 = Rp. 4.114,58
4/360 * 20,50% * RPH. 13.330.000 = Rp. 30.362,77
1/360 * 20,5% * RPH. 14.330.000 = Rp. 8.160,13
3/360 * 20% * RPH. 14.330.000 = Rp. 23.883,33
3/360 * 20% * RPH. 12.830.000 = Rp. 21.383,33
Besarnya bunga yang dibayar = Rp. 97.331,21
Dibulatkan menjadi = RPH. 97.331,00
Ayat jurnal untuk membukukan beban bunga ini adalah sebagai berikut :
Dengan demikian, tabungan Tn. E, akan bertambah secara otomatis pada akhir bulan
Agustus 19xx sejumlah beban bunga.
Perhitungan ini dilakukan dengan sendirinya oleh komputer sewaktu memproses harian dan
proses akhir bulan.
Perhitungan Bunga
Pak Arif pada Bulan September 2006 mendapatkan bunga tabungan sebesar Rp 100.000,00
D : Biaya Bunga – Tabungan ……………….……………… Rp. 97.331
K : Tabungan – Rekening Tn. E ………………...…………. Rp. 97.331
D : Biaya bunga tabungan Rp 100.000,00
K : Tabungan Pak Arif Rp 100.000,00
Perhitungan bunga bisa dilakukan secara harian atau bulanan dengan mendasarkan
pada saldo terendah, suku bunga tetap atau berubah, atau kombinasi dari kedua hal tersebut.
a. Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Terendah
Besarnya bunga tabungan dihitung dari jumlah saldo terendah pada bulan laporan dikalikan
dengan suku bunga per tahun kemudian dikalikan dengan jumlah hari pada bulan laporan
dan dibagi dengan jumlah hari dalam satu tahun.
Misalnya untuk menghitung bunga pada bulan Mei, maka besarnya bunga dihitung : Bunga
tabungan = .... % * 31/365 * saldo terendah pada bulan Mei
Contoh :
Saldo rekening tabungan nasabah, pada bulan maret mempunyai saldo sebagai berikut :
01/03 5.000.000
10/03 4.000.000
20/03 8.000.000
25/03 7.000.000
30/03 10.000.000
Apabila bunga tabungan yang ditetapkan bank sebesar 10% per tahun (saldo terendah) dan
pajak atas bunga sebesar 20%. Hitunglah bunga bersih yang diterima nasabah pada akhir
bulan maret.
Perhitungan :
nasabah tidak dikenai pajak atas bunga, karena saldo terendahnya dibawah 7.500.000
Jurnalnya :
D : Biaya bunga 33.973
K : Tabungan 33.973
b. Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Rata-rata
Pada metode ini, bunga dalam satu bulan dihitung berdasarkan saldo rata-rata dalam bulan
berjalan. Saldo rata-rata dihitung berdasarkan jumlah saldo akhir tabungan setiap hari dalam
bulan berjalan, dibagi dengan jumlah hari dalam bulan tersebut.
Contoh :
Suatu rekening tabungan nasabah, pada bulan maret mempunyai saldo sebagai berikut :
01/03 12.500.000 25/03 6.700.000
05/03 7.500.000 27/03 7.800.000
08/03 7.700.000 29/03 7.900.000
18/03 6.600.000
Tingkat bunga progresif dengan ketentuan sebagai berikut :
Saldo 0 s/d 1.000.000 = 0%
1.000.000 < s/d 5.000.000 = 8%
5.000.000 < s/d 7.000.000 = 9%
7.000.000 < = 10%
Perhitungan :
01/03 12.500.000 x 4 = Rp 50.000.000
05/03 7.500.000 x 3 = Rp 22.500.000
08/03 7.700.000 x 10 = Rp 77.000.000
18/03 6.600.000 x 7 = Rp 42.000.000
25/03 6.700.000 x 2 = Rp 13.400.000
27/03 7.800.000 x 2 = Rp 15.600.000
29/03 7.900.000 x 3 = Rp 23.700.000
Rp 244.200.000
Saldo Rata-rata = Rp 244.200.000 = Rp 7.877.419
31
Bunga = Rp 7.877.419 x 10% x 31 = Rp 66.904
365
Pajak = Rp 66.904 x 20% = Rp 13.381
Jurnalnya :
D : Biaya Bunga 66.904
K : PPh 13.381
K : Tabungan 53.523
c. Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Harian
Pada metode ini bunga dihitung dari saldo harian. Bunga tabungan dalam bulan berjalan
dihitung dengan menjumlahkan hasil perhitungan bunga setiap harinya
Contoh :
Suatu rekening tabungan nasabah, pada bulan maret mempunyai saldo sebagai berikut :
01/03 5.000.000
10/03 4.000.000
20/03 8.000.000
25/03 7.000.000
30/03 10.000.000
Apabila bunga tabungan yang ditetapkan Bank sebesar 8% Per Tahun (Saldo Harian) dan
pajak atas bunga sebesar 20%. Hitunglah bunga bersih yang diterima nasabah pada akhir
Bulan Maret.
Perhitungan :
01/03 5.000.000 X 8% X 9/365 = 9.863
10/03 4.000.000 X 8% X 10/365 = 8.767
20/03 8.000.000 X 8% X 5/365 = 8.767
25/03 7.000.000 X 8% X 5/365 = 7.671
30/03 10.000.000 X 8% X 2/365 = 4.384
31 39.45
Pajak : 8.767 X 20% = 1.753
4.384 X 20% = 877
2.630
Bunga bersih yang diterima nasabah pada akhir bulan Maret =
39.452 – 2.630 = 36.822
Jurnalnya :
D : Biaya bunga 39.452
K : PPh 2.630
K : Tabungan 36.822
5. Penutupan rekening tabungan
Penutupan rekening seorang nasabah tabungan harus dilakukan pada cabang
penerbitnya, karena seluruh proses penutupan harus diketahui dan disetujui oleh bank
penerbit tabungan yang bersangkutan.
Contoh :
Apabila kemudian pada tanggal 01 September 19xx, Tn. E datang untuk menutup
rekening tabungannya, maka Bank Omega – Jakarta akan membukuan sebagai berikut :
Dengan dibukukannya ayat jurnal diatas, saldo rekening tabungan Tn. E, tidak akan tampak
lagi dalam perincian rekening tabungn di neraca.
Pak Arif pada Bulan Oktober 2006 mengambil seluruh dananya sebesar Rp 10.800.000,00
dan sekaligus menutup rekening tabungannya
D : Tabungan Pak Arif Rp 10.800.000,00
K : Kas Rp 10.800.000,00
Dengan dibukukannya ayat jurnal diatas, saldo rekening tabungan Pak Arif tidak akan
tampak lagi dalam perincian rekening tabungan di neraca.
D : Tabungan Rekening Tn. E ……………….…………… Rp. 12.927.331
K : Kas …………………………………………………….... Rp. 12.927.331
BAB III
PENUTUP
Tabungan merupakan simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan oleh sipenabung sewaktu-waktu di kehendaki. Begitu juga alat yang serin g digunakan pada saat penarikanyaitu: Buku tabungan , Slip penarikan, Kwitansi, Kartu ATM.
Untuk itu Akuntansi memiliki Transaksi tabungan meliputi:
a.Pembukaan rekening
b.Penyetoran
c.Penarikan
d.Tata cara perhitungan dan pembukuan bunga tabungan penutupan rekeningtabungan
e.Penutupan rekening tabungan
Sehingga bank memiliki jurnal yang harus di buat pada transaksi-transaksi yang terjadi padabuku tabungan.
DAFTAR PUSTAKA
1.http://id.wikipedia.org/wiki/Tabungan
2.http://makalah-smp.blogspot.com/2009/04/contoh-tabungan.html
3.http://gasy.web.id/?Menu/Umum/MySql/Javascript/Laporan_Transaksi_Tabungan_Umum&Gasy=
Produk.html