makalah retorika kelompok 6

22
MAKALAH MATA KULIAH ORGANISASI SOSIAL DAN KEPEMIMPINAN RETORIKA Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Organisasi Sosial Dan Kepemimpinan Oleh : Kelas : B Kelompok : 6 Chairunnisa 200110110266 Indra Permana 200110130274 Budin 200110130276 Rio Hardi Pranata 200110130286 Muhammad Fakhri Yushid 200110130295 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN SUMEDANG

Upload: nisa-chairunnisa-chai

Post on 28-Sep-2015

150 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Orsospim

TRANSCRIPT

MAKALAH MATA KULIAH ORGANISASI SOSIAL DAN KEPEMIMPINAN

RETORIKADiajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Organisasi Sosial Dan KepemimpinanOleh :

Kelas: B

Kelompok: 6Chairunnisa

200110110266Indra Permana

200110130274

Budin

200110130276

Rio Hardi Pranata

200110130286

Muhammad Fakhri Yushid

200110130295

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

SUMEDANG

2015IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDiantara karunia Tuhan yang paling besar bagi manusia ialah kemampuan berbicara. Berbicara telah membedakan manusia dari makhluk lain. Dengan berbicara, manusia mengungkapkan dirinya, mengatur lingkungannya, dan pada akhirnya menciptakan bangunan budaya insane. Lama sebelum lambang-lambang tulisan digunakan, orang sudah menggunakan bicara sebagai alat komunikasi. Bahkan setelah tulisan ditemukan sekalipun, bicara tetap lebih banyak digunakan. Ada beberapa kelebihan bicara yang tidak dapat digantikan dengan tulisan. Bicara lebih akrab, lebih pribadi (personal), lebih manusiawi. Tidak menghenrankan, bila ilmu bicara telah dan sedang menjadi perhatian manusia. Kemampuan bicara bukan saja diperlukan di depan sidang parlemen, di muka hakim atau dihadapan massa. Kemampuan ini dihajatkan dalam hampir seluruh kegiatan manusia sehari-hari. Penelitian membuktikan bahwa 75% waktu bangun kita berada dalam kegiatan komunikasi. Kemampuan bicara bisa merupakan bakat. Tetapi kepandaian bicara yang baik memerlukan bicara dan latihan. Retorika sebagai ilmu bicara sebenarnya diperlukan setiap orang. Bagi ahli komunikasi atau komunikator retorika adalah condition sine qua non. Dalam makalah ini akan dijelaskan beberapa hal tentang retorika beserta perkembangannya. Dengan uraian historis ini kita ingin mengingatkan bahwa retorika adalah bidang studi komunikasi yang telah berumur tua, disamping menujukkan tempatnya yang layak dalam perkembangan ilmu komunikasi.

1.2 Identifikasi MasalahBerdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis mencoba mempersempit uraian-uraian dalam makalah ini menjadi beberapa garis besar yang pada intinya membahas :1) Apa yang dimaksud dengan Retorika.

2) Apakah Retorika dapat dipelajari.

3) Bagaimana pembagian Retorika.

4) Mengapa mempelajari Retorika.

5) Bagaimana sejarah Retorika.

6) Bagaimana Retorika sebagai satu proses komunikasi.1.3 Maksud dan Tujuan

1) Untuk mengetahui apa itu Retorika.

2) Untuk mengetahui Retorika dapat dipelajari.

3) Untuk mengetahui pembagian Retorika.

4) Untuk mengetahui alasan mempelajari Retorika.

5) Untuk mengetahui sejarah Retorika.

6) Untuk mengetahui Retorika sebagai satu proses komunikasi.

IIPEMBAHASAN2.1 Pengertian Retorika

Retorika atau dalam bahasa Inggris rhetoricbersumber dari perkataan latin rhetorica yang berarti ilmu bicara. Pada abad ke 5 sebelum masehi untuk pertama kali dikenal suatu ilmu yang mengkaji proses pernyataan antar manusia sebagai fenomena sosial. Ilmu ini dinamakan dalam bahasa Yunani rhetorike yang di kembangkan di Yunani purba, kemudian abad-abad berikutnya di kembangkan di Romawi dalam bahasa latin retorika (dalam bahasa Inggris rhetoric dalam bahasa Indonesia retorika). Cleanth Brooks dan Robert Penn Warren dalam bukunya, Modern Rhetoric, mendefinisikan retorika sebagai The art of using language effectively atau seni penggunaan bahasa secara efektif. Dari pengertian tersebut menjukkan bahwa retorika mempunyai pengertian sempit; mengenai bicara, dan pengertian luas: penggunaan bahasa, bisa lisan, dapat juga tulisan. Oleh karena itu, ada sementara orang yang mengartikan retorika sebagai public speaking atau pidato di depan umum, banyak juga yang beranggapan bahwa retorika tidak hanya berarti pidato di depan umum, tetapi juga termasuk seni menulis.Di Yunani, negara pertama yang menggembangkan retorika di pelopori oleh Georgias. Menurut Georgias retorika adalah ilmu yang mempelajari dan menelaah proses pernyataan manusia. Menurut Protagoras mengatakan bahwa retorika adalah kemahiran berbicara bukan demi kemenangan, melainkan keindahan bahasa. Menurut Socrates, retorika adalah demi kebenaran dengan dialog sebagai tekniknya, karena dengan dialog kebenaran akan timbul dengan sendirinya.Menurut Plato retorika adalah sebagai metode pendidikan dalam rangka mencapai kedudukan dalam pemerintahan dan dalam rangka upaya mempengaruhi rakyat. Bagi Aristoteles retorika adalah seni persuasi, suatu uraian yang harus singkat, jelas dan meyakinkan dengan keindahan bahasa yang disusun untuk hal-hal yang bersifat memperbaiki (corrective), memerintah (instructive), mendorong (suggestive) dan mempertahankan (defensive). Menurut cicero kecakapan retorika menjadi ilmu, sistematika retorika mencakup dua tujuan pokok yang bersikap suassio (anjuran) dan dissuasio (penolakan).

2.2 Apakah retorika dapat dipelajariSebuah pepatah bahasa latin berbunyi: Poeta nascitur, orator fit. Artinya seorang penyair di lahirkan, tetapi seorang ahli pidato di bina. Sejak dua ribu tahun terbukti banyak orang menjadi ahli pidato, karena mempelajari teknik berbicara dan tekun melakukan latihan berbicara. Mempelajari retorika membangun orang untuk menjadi pemimpin. Dan dalam proses komunikasi, menguasai teknik dan seni berbicara tergantung dari usaha untuk mengembangkan kemampuan itu dan berusaha secara optimal untuk melatih diri. Retorika juga merupakan seni ilmu pengetahuan mengenai komunikasi lisan yang efektif dengan para pendengarnya. Hal ini dimaksudkan untuk mempengaruhi, mengajak, mendidik, mengubah opini, memberikan penjelasan kepada masyarakat di tempat tertentu.

1) Demosthenes (384-322 SM)

Demosthenes menceritakan bahwa sejak lahir dia memiliki kekurangan dalam berbicara. Untuk mengatasi kesulitan ini. Dia pergi kepantai laut menaruh kerikil dalam mulutnya dan berusaha berbicara dengan ucapan yang jelas dan dengan suara yang sekuat mungkin untuk bisa mengatasi gemuruh hempasan ombak dan usaha ini berhasil. Akhirnya dia menjadi seorang ahli pidato termahsyur dalam zaman Yunani kuno.2) Winston Churchill (1874-1965)

Untuk dapat berpidato di depan Winston mempersiapkan diri secara intensif. Berhari-hari ia mencoba dan membuat latihan membaca dan berpidato. Beberapa bagian penting dari pidatonya dihafalkan. Usaha yang ditekuni akhirnya menjadiakan ia seorang ahli pidato terkenal dalam abad ini.2.3 Pembagian RetorikaRetorika adalah bagian dari ilmu bahasa (Linguistik), khususnya ilmu bina bicara (Sprecherziehung). Retorika sebagai bagian dari ilmu bina bicara ini mencakup :

1. Monologika

Monologika adalah ilmu tentang seni berbicara secara monolog, di mana hanya seorang yang berbicara. Bentuk-bentuk yang tergolong dalam monologika adalah pidato, kata sambutan, kuliah, makalah, ceramah dan deklamasi.

2. Dialogika

Dialogika adalah ilmu tentang seni berbicara secara dialog, di mana dua orang atau lebih berbicara atau mengambil bagian dalam satu proses pembicaraan. Bentuk dialogika yang penting adalah diskusi, tanya jawab, perundingan, percakapan dan debat.3. Pembinaan Teknik Bicara

Efektivitas monologika dan dialogika tergantung juga pada teknik bicara. Teknik bicara merupakan syarat bagi retorika. Oleh karena itu pembinaan teknik bicara merupakan bagian yang penting dalam retorika. Dalam bagian ini lebih diarahkan pada pembinaan teknik bernafas, teknik mengucap, bina suara, teknik membaca dan bercerita.

2.4 Alasan Untuk Mempelajari RetorikaQuintilianus mengatakan : Tidak ada anugerah yang lebih indah, yang diberikan oleh para dewa, daripada keluhuran berbicara. Martin Luther berpendapat, Siapa yang pandai berbicara adalah seorang manusia, sebab berbicara adalah kebijaksanaan, dan kebijaksanaan adalah berbicara. St. Agustinus mengatakan : Kepandaian berbicara adalah seni yang mencakup segala-galanya.Mengapa orang belajar retorika? Mengapa orang mau menguasai ilmu pandai bicara?. Di dalam masyarakat umumnya dicari para pemimpin atau orang-orang berpengaruh, yang memiliki kepandaian di dalam hal berbicara. Juga dibidang-bidang lain seperti perindustrian, perekonomian dan bidang sosial, kepandaian berbicara atau keterampilan mempergunakan bahasa secara efektif sangat diandalkan. Menguasai kesanggupan berbahasa dan keterampilan berbicara menjadi alasan utama keberhasilan orang-orang terkenal di dalam sejarah dunia. Dalam sejarah dunia justru kepandaian berbicara atau berpidato merupakan instrument utama untuk mempengaruhi massa. Bahasa dipergunakan untuk meyakinkan orang lain. Ketidak mampuan mempergunakan bahasa, sehingga tidak jelas mengungkapkan masalah atau pikiran akan membawa dampak negatif dalam hidup dan karya seorang pemimpin. Oleh karena itu, pengetahuan tentang retorika dan ilmu komunikasi yang memadai akan membawa keuntungan bagi pribadi bersangkutan dalam bidang-bidang di bawah ini :

1. Kemampuan Pribadi

Menguasai ilmu retorika dan keterampilan dalam mempergunakan bahasa secara tepat, dapat meningkatkan kemampuan pribadi orang yang bersangkutan. Keuntungan-keuntungannya antara lain :

a) Rasa tertekan, tegang, takut dan cemas di depan publik dapat dikurangi atau dilenyapkan.b) Kesadaran dan kepercayaan terhadap diri dapat semakin bertambah.c) Artikulasi dalam mengucapkan kata-kata menjadi lebih jelas.d) Dapat memperluas perbendaharaan kata.e) Dapat menjadi lebih terampil dan cekatan dalam mengemukakan dan mempertahankan pendapat atau ide.

2. Keberhasilan Pribadi

Orang yang menguasai ilmu retorika dan terampil dalam mempergunakan bahasa, dapat mengalami banyak sukses dalam hidupnya, antara lain : a) Mengalami kemudahan dalam proses berkomunikasi.b) Pengertian terhadap orang lain semakin terbina.c) Dapat terbina sikap batin yang positif terhadap sesama dan dunia sekitar, yang dapat memperbesar sukses dalam hidup dan karyanya.d) Memperoleh kemungkinan lebih besar untuk menanam pengaruh.e) Dapat lebih berhasil dalam usaha-usaha pribadi.3. Tugas dan Jabatan

Dalam mengemban suatu tugas atau jabatan, penguasaan ilmu retorika dapat memberi keuntungan-keuntungan sebagai berikut : a) Dapat mengemukakan pikiran secara singkat, jelas tetapi padat, sehingga mudah meyakinkan orang lain.b) Dapat membina relasi yang menguntungkan dengan organisasi, perusahaan, institusi atau partai-partai politik.c) Memperkecil kemungkinan kesalahan komunikasi.d) Memperluas pengetahuan, khususnya mengenai sumber-sumber informasi.e) Membantu dalam memperluas orientasi dan wawasan pribadi.4. Kehidupan pada umumnya

Secara umum penguasaan ilmu retorika dapat mendatangkan keuntungan-keuntungan di bawah ini :a) Menjadi lebih lincah dalam pergaulan dan komunikasi antar manusia.b) Memberi kesempatan dan kemungkinan untuk mengontrol diri.c) Dalam proses komunikasi yang sering, orang dapat menjadi semakin terbuka terhadap diri sendiri dan orang lain.

2.5 Sejarah Retorika1. Retorika zaman Yunani

Para ahli komunikasi berpendapat bahwa retorika sudah ada sejak manusia ada. Tetapi retorika sebagaiseni komunikasi mulaidi pelajaripada abad ke-5 SM, ketika kaum Sofis di Yunani mengembara dari tempatsatu ke tempat yang lain untuk mengajarkan pengetahuan mengenai politik dan pemerintahan dengan penekanan pada kemampuan berpidato. Kaum sofis berpendapat bahwa manusia adalah mahluk yang berpengetahuan dan berkemauan. Tokoh aliran Sofisme sekaligus sebagi guru Retorika yang pertama adalah Georgias (480-370). Georgias menyatakan bahwa kebenaran suatu pendapat hanya dapat di buktikan jika tercapai kemenangan dalam pembicaraan. Pendapat Georgias ini berlawanan dengan pendapat Protagoras (500-432) dan Sokrates (469-392). Protagoras mengatakan bahwa kemahiran berbicara bukan demi kemenangan melainkan demi keindahan bahasa. Sedangkan Sokrates, retorika adalah demi kebenaran dengan dialog sebagai tekhniknya karena dengan dialog kebenaran akan timbul dengan sendirinya.Seorang yang sangat di pengaruhi oleh Sokrates dan Georgias adalah Isokrates yang pada tahun 392 SM mendirikan sekolah retorika dengan menitik beratkan pendidikannya pada pidato-pidato politik. Filsafat Isokrates adalah hakikat pendidikan, yaitu kemampuan membentuk pendapat-pendapat yang tepat mengenai masyarakat. Pendapat yang sama dengan Sokrates yaitu bahwa retorika memegang peranan penting bagi persiapan seseorang untuk menjadi pemimpin adalah Plato. Plato adalah murid Sokrates yang sangat terkenal, menurut Plato retorika sangat penting sebagai metode pendidikan sebagai sarana untuk mencapai kedudukan dalam pemerintahan dan sebagai sarana untuk mempengaruhi rakyat. Plato mengatakan bahwa retorika bertujuan memberikan kemampuan menggunakan bahasa yang sempurna dan merupakan jalan bagi seseorang untuk memperoleh pengatahuan yang luas terutama dalam bidang politik.Peranan retorika dapat di lihat dalam demokrasi yaitu seorang tokoh yang terkenal orator bernama Demmosthenes (384-322) pada zaman Yunani sangat termashur di sebabkan kegigihannya mempertahankan kemerdekaaan Athena dari ancaman Raja Philippus dari Macedonia. Tokoh lain retorika di zaman yunani adalah Sokrates yang sampai kini pandangannya banyak di kutip. Berlawanan dengan tokoh lain yang memandang retorika sebagai suatu seni Aristoteles memasukkan sebagai bagian dari filsafat, dalam bukunya retorika dia mengatakan Anda, para penulis retorika terutama menggelorakan emosi. Ini memang baik tetapi ucapan anda lalu tidak dapat di pertanggung jawabkan. Tujuan retorika adalah membuktikan maksud pembicaraan atau menanmpakkan pembukuannya.

Uraian sistematis terotika yang pertama diletakkan oleh orang Syracuse, sebuah koloni Yunani di Pulau Sicilia. Bertahun-tahun koloni itu diperintah para tiran. Tiran, di manapun dan pada zaman apa pun, senang menggusur tanah rakyat. Kira-kira tahun 465 SM, rakyat melancarkan revolusi. Diktator ditumbangkan dan demokrasi ditegakkan. Pemerintah mengembalikan lagi tanah rakyat kepada pemiliknya yang sah.Di sisnilah kemusykilan terjadi. Untuk mengambil halnya, pemilik tanah harus sanggup meyakinkan dewan juri di pengadilan. Waktu itu, tidak ada pengacara dan tidak ada sertfifikat tanah. Setiap orang harus meyakinkan mahkaman dengan pembicaraan saja. Sering orang tidak berhasil mempeoleh kembali tanahnya, hanya karena ia tidak pandai bicara.

2. Romawi kunoMarcus Tulis (106-43 SM) adalah pengembang retorika yang terkenal karena suaranya dan bukunya yang berjudul de Orator. Sebagai orator yang ulung, Cicero mempunyai suara yang berat mengalun pada suatu saatkeras menggema di waktu lain merayu bahkan kadang-kadang pidatonya disertai cucuran air mata. Sebagai seorang tokoh Retorika, Cicero meningkatkan kecakapan retorika menjadi suatu ilmu. Cicero berpendapat bahwa retorika mempunyai tujuan pokok yang bersifat suasio (anjuran) dan dissuasio (penolakan). Paduan dari kedua sifat itu di jumpai terutama dalam pidato peradilan di muka senat Roma. Pada saat itu tujuan pidato di muka pengadilan adalah untuk menyadarkan publik tentang hal-hal yang menyangkut kepentingan rakyat, perundangan negara, dan keputusan yang akan di ambil. Hal ini menurut Cicero hanya dapat di capai dengan menggunakan teknik dissuasio apabila terdapat kekeliruan atau pelanggaran dalam hubungannya dengan undang-undang, atau suasio jika akan mengajak masyarakat untuk mematuhi undang-undang dan keadilan.

3. Retorika zaman modern

Abad ke 17 di Eropa muncul tokoh-tokoh yang di kenal sebagai orator kenamaan antara lain Oliver Cromwell dan Lord Bollingbroke. Cromwell adalah tokoh termashur dalam pertengahan abad ke 17. Retorika biasanya berkembang pada masa-masakrisis. Demikian pula kemunculan Cromwell di inggris itu. Dalam mengajarkan tekhnik retorika Cromwell mengatatakan bahwa melaksanakan retorika harus :a) Mengulang hal-hal yang penting.b) Menyesuaikan diri dengan sikap lawan.c) Bila perlu tidak meninggung persoalan.d) Membiarkan orang-orang menarik kesimpulan sendir-sendiri.e) Menunggu reaksi.

Tokoh retorika lain di inggris adalah Henry Bolingbroke mengatakan bahwa bila kekuasaan politik berlandaskan kekuatan fisik maka retorika kekuatan mental. Abad ke 20 yang terkenal di inggris adalah Sir Wiston Chur-chil pada saat dunia berkecamuk. Churcill terkenal karena keberhasilannya dalam menggerakkan bangsa inggris yang mula-mula anti perang untuk melawan Nazi jerman sehingga terbangkitlah keberanian rakyat inggris. Jerman ahli retorika adalah Adolf Hitler yang berhasil memukau rakyat jerman sehingga bersedia melakukan apapun juga.

Resep Hitler dalam retorikanya adalah mengunggulkan diri sendiri, membusukkan dan menakuti-nakuti lawan kemudian menghancurkannya. Hakikat retorika Hitler adalah senjata psikis untuk memelihara massa dalam keadaan perbudakan psikis. Di Prancis yang di anggap sebagai mimbrawan yang terbesar dalam abad ke 20 adalah Jeans Jaures. Jika Jaures berpidato para pendengarnya lantas mendapat perasaan cinta akan semua manusia seolah-olah akan memeluk setiap manusia. Di amerika serikat di antara sekian banyak orator yang paling termashur adalah Abraham Lincolin.

2.6 Retorika Sebagai Satu Proses Komunikasi

Komunikasi adalah saling hubungan antara komunikator dan komunikan, dimana komunikator menyampaikan suatu pesan kepada komunikan melalui tanda yang digunakan untuk mencapai satu tujuan tertentu. Empat faktor terjadinya proses komunikasi yaitu: komunikator, Pesan, Komunikan, Medium atau tanda. Komunikasi dapat terjadi dengan baik saling pengertian antara komunikator dan resipiens, harus ada perbendaharaan tanda. Perbendaharaan tanda bersama ini akan mempermudah proses komunikasi.

Contoh : Sebuah mobil bekas akan di jual. Pemilik mobil ingin menjualnya dengan harga yang memuaskan (tujuan). Dalam pembicaraan dengan pembeli, penjual tentu tidak hanya menjelaskan tentang merk, tipe, tahun keluar dan ciri khas mobil tetap pasti dia juga akan memuji-muji mobil tersebut. Misalnya: terpelihara baik bentuknya sangat cocok dengan keadaan jalan dan tidak pernah terjadi kecelakaan. Singkatnya mobil bekas yang paling ideal, apabila di bandingkan dengan harga sebenarnya masih terlalu murah. Di lain pihak calon pembeli juga ingin supaya dapat membeli mobil itu dengan harga yang murah (tujuan). Oleh karena itu terjadi tawar menawar dalam perdagangan, di mana penjual dan pembeli saling argumentasi untuk mencapai tujuannya masing-masing. Dari contoh di atas dapat dilihat aspek-aspek komunikasi retoris sebagai berikut :a) Seorang pembicara menyampaikan.b) Seorang pendengar sebagai kawan bicara atau pelanggan.c) Sesuatu.d) Dengan maksud dan tujuan tertentu.e) Memberikan argumen-argumen dan mempertimbangkan argumen-argumen balik dari pendengar.

IIIKESIMPULAN

Retorika atau dalam bahasa Inggris rhetoricbersumber dari perkataan latin

rhetorica yang berarti ilmu bicara. Ilmu ini dinamakan dalam bahasa Yunani rhetorike yang di kembangkan di Yunani purba, kemudian abad-abad berikutnya di kembangkan di Romawi dalam bahasa latin retorika (dalam bahasa Inggris rhetoric dalam bahasa Indonesia retorika). Sejak dua ribu tahun terbukti banyak orang menjadi ahli pidato, karena mempelajari teknik berbicara dan tekun melakukan latihan berbicara. Mempelajari retorika membangun orang untuk menjadi pemimpin. Dan dalam proses komunikasi, menguasai teknik dan seni berbicara tergantung dari usaha untuk mengembangkan kemampuan itu dan berusaha secara optimal untuk melatih diri.Retorika adalah bagian dari ilmu bahasa (Linguistik), khususnya ilmu bina bicara (Sprecherziehung). Retorika sebagai bagian dari ilmu bina bicara ini mencakup : Monologika, Dialogika, Pembinaan Teknik Bicara. Menguasai kesanggupan berbahasa dan keterampilan berbicara menjadi alasan utama keberhasilan orang orang terkenal di dalam sejarah dunia.Pengetahuan tentang retorika dan ilmu komunikasi yang memadai akan membawa keuntungan bagi pribadi bersangkutan dalam bidang bidang di bawah ini, antara lain : Kemampuan Pribadi, Keberhasilan Pribadi, Tugas dan jabatan, Kehidupan pada umunya.Sejarah Retorika terbagi atas tiga periode zaman, yaitu zaman Yunani, zaman Romawi, dan zaman Modern. Retorika di zaman Yunani dipelopori oleh Georgias. Georgias berasal dari kaum sofis yang menganggap bahwa manusia adalah mahluk yang berpengetahuan dan berkemauan. Tokoh lain yang berperan dalam pengembangan retorika di Yunani adalah Sokrates, Aristoteles, dan Plato. Di zaman Romawi tokoh yang terkenal karena suaranya dan bukunya yang berjudul de Orator. Abad ke 17 di Eropa muncul tokoh-tokoh yang di kenal sebagai orator kenamaan antara lain Oliver Cromwell dan Lord Bollingbroke. Tokoh-tokoh yang berperan dalam perkembangan Retorika modern ini adalah Sir Wiston Chur-chil (Inggris), Adolf Hitler (Jerman), dan Abraham Lincoln (Prancis).Retorika dapat disebut sebagai proses komunikasi karena retorika mengandung aspek-aspek komunikasi retoris yang mampu dipakai oleh komunikator dan komunikan dalam kegiatan tukar menukar pesan. Adapun aspek-aspek retoris yang dimaksud adalah sebagi berikut: Seorang pembicara menyampaikan, Seorang pendengar sebagai kawan bicara atau pelanggan, Sesuatu, Dengan maksud dan tujuan tertentu, Memberikan argumen-argumen dan mempertimbangkan argumen-argumen balik dari pendengar.

DAFTAR PUSTAKAEffendy, Onong Uchjana. 1993. Dinamika komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

__________.2005. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Hendrikus, Dori Wuwur. 1991. Retorika. Kanisius. Yogyakarta.

Komala, Lukiati. 2009. Ilmu Komunikasi Perspektif, Proses, dan Konteks. Widya Padjajaran. Bandung.

Rakhmat, Jalaludin.2009. Retorika Modern Pendekatan Praktis. Remaja Rosdakarya. Bandung.